Anda di halaman 1dari 43

RENCANA

APOSTOLIK
PROVINDO
2023 - 2029
“Saya tidak takut pada dunia yang baru.
Yang saya takutkan adalah jika kita para
Jesuit tidak punya apapun untuk
ditawarkan pada dunia itu, tidak bisa
bicara atau berbuat apapun yang
menunjukkan eksistensi kita sebagai
Jesuit. Saya khawatir, kita hanya akan
mengulang jawaban dari masa lalu untuk
persoalan di masa depan, bicara dengan
cara yang tak lagi dimengerti, memakai
bahasa yang tidak menyentuh hati anak
zaman. Jika terus begini, kita hanya akan
bicara sendiri; tak ada orang yang
mendengar karena tak ada yang
memahami kita.”

Pedro Arrupe, S.J.

02
PENGANTAR
Kata-kata Pater Arrupe di atas terdengar makin nyaring saat ini, terutama setelah Kongregasi
Jenderal 36 yang menantang kita untuk terus membarui diri sesuai zaman. Universal Apostolic
Preferences atau Pilihan-pilihan Apostolik Universal menandai dunia baru yang sedang dihadapi oleh
Serikat Jesus saat ini. Pater Jenderal mengajak seluruh Serikat untuk menatap dunia baru ini dengan
mata yang segar dan sikap yang optimis. Untuk itu Pater Jenderal meminta setiap provinsi
mengadakan perencanaan apostolik yang diilhami oleh pertobatan yang mendasar. Pertobatan ini
sejalan dengan tema besar Tahun Ignatian 2021-2022 yang telah berlalu. Serikat ingin terus
membarui diri agar tetap relevan di zaman yang terus berubah, berbekal Latihan Rohani dan diskresi
terus-menerus.

Di provinsi kita, proses perencanaan apostolik berlangsung dalam beberapa tahap. Dalam tahap
pertama, sepanjang 2021, semua karya melakukan proses perencanaan apostolik internal dengan
memakai metode diskresi bersama. Banyak pembelajaran di sini khususnya dalam melakukan
diskresi yang melibatkan banyak orang di satu organisasi yang sama. Pada bagian kedua, mulai awal
2022 dibentuk tim khusus berisi para ofisiales provinsi yang membaca hasil perencanaan di tahap
pertama tadi untuk melihat arah dan kebutuhan yang lebih besar dan hal-hal yang belum masuk
dalam perencanaan tersebut. Tim yang sama ini kemudian melakukan diskresi untuk menentukan
prioritas yang dicita-citakan oleh provinsi. Draft yang dihasilkan kemudian dibicarakan dalam
kesempatan Forum Provinsi Juli 2022. Masukan yang diperoleh dalam forum tersebut kemudian
diintegrasikan ke dalam draft. Selain itu, beberapa bagian draft secara khusus dikonsultasikan
kepada para Jesuit yang bekerja di bidang yang disebut dalam draft, misalnya Tim Promosi

03
PENGANTAR
Panggilan, komunitas Le Cocq D’Armandville di Papua, dan para superior lokal. Konsultasi khusus ini
menajamkan hal-hal yang dicita-citakan agar lebih kontekstual dan konkret. Setelah proses
konsultasi ini selesai, tim melakukan penyelarasan akhir. Pater Jenderal akhirnya menyetujui draft
Rencana Apostolik Provindo dalam suratnya tanggal 14 Maret 2023.

Tahun 2021 lalu kita merayakan pesta 50 tahun Provindo. Para pendahulu kita telah meletakkan
dasar yang kuat bagi provinsi. Kini saatnya kita menatap masa 50 tahun ke depan atau bahkan lebih.
Rencana Apostolik ini bisa menjadi langkah awal menuju ke sana. Rencana Apostolik ini akan berlaku
hingga masa berakhirnya UAP yaitu 2029. Saat itu kita akan bertanya, perubahan apakah yang telah
kita lakukan dalam hidup dan perutusan kita sebagai Serikat Jesus Indonesia.

04
MISI PROVINDO
“Dipanggil untuk bertobat bersama Santo Ignatius Loyola, Serikat Jesus Provinsi Indonesia ingin
berubah agar semakin bisa dipercaya oleh Gereja dan masyarakat Indonesia, gesit sebagai
organisasi, dan berani memeluk tantangan-tantangan dunia secara terukur.”

Untuk itu kita akan mengerahkan segenap waktu, kekuatan, dan sumberdaya kita sebagai individu,
komunitas, dan lembaga untuk mewujudkan cita-cita berikut ini.
1. Menjadi komunitas dan lembaga yang semakin accountable, responsible, transparent, dan
sustainable dalam hal tata kelola, perlindungan (safeguarding), adopsi teknologi, dan kepedulian
pada lingkungan.
2. Mengambil peran penting dalam misi Serikat Jesus di Asia Pasifik dengan melaksanakan program
JCAP, secara khusus formasi skolastik, pengembangan regio dependen Thailand, dan
pelaksanaan Misi Pakistan.
3. Berperan aktif dalam mengatasi radikalisme agama dan kemiskinan, menggarap formasi awam,
dan meningkatkan kepemimpinan awam dalam kerangka sinodalitas Gereja serta hadir secara
bermakna di bumi Papua dan Kalimantan.

Rencana apostolik ini adalah dokumen yang hidup. Ia tidak akan berhenti menjadi dokumen yang
final dan kaku. Dalam perjalanan implementasinya, rencana apostolik ini akan disesuaikan dengan
perubahan atau situasi baru yang mungkin terjadi, lewat mekanisme monitoring dan evaluasi.

05
MISI PROVINDO
Di hadapan cita-cita dan ambisi besar ini, boleh jadi kita merasa ciut dan tidak percaya diri.
Perhitungan dan ukuran yang kita pakai sering menumpulkan imajinasi. Demikian pula kegagalan di
masa lalu gampang menggerogoti kepercayaan diri. Akan tetapi marilah kita bersikap seperti Simon
Petrus di tepi danau Genesaret saat diminta Yesus bertolak ke tengah. “...tetapi karena Engkau
menyuruhnya, aku akan tetap menebarkan jala juga.” (Luk 5:5)

06
I. PRIORITAS
INTERNAL
Provindo menjadi komunitas dan lembaga
yang semakin accountable, responsible,
transparant and sustainable (ARTS) dalam
hal: tata kelola, perlindungan
(safeguarding), adopsi teknologi dan
kepedulian pada lingkungan.

07
KONTEKS:
Zaman ini menuntut bahwa lembaga-lembaga kita harus dikelola secara bermutu dalam segala hal.
Umat yang kita layani semakin cerdas dan membutuhkan pelayanan yang bisa
dipertanggungjawabkan. Gereja juga perlu terus membarui diri agar pelayanannya mampu
menjawab kebutuhan umat masa kini secara berkesinambungan. Pandemi yang baru berlalu seakan
mendorong percepatan perubahan-perubahan tersebut. Banyak lembaga bisnis maupun nirlaba
bertumbangan karena tidak mampu menyesuaikan diri baik dalam hal bentuk pelayanan maupun
tata kelolanya, termasuk dalam hal adopsi teknologi. Selain itu, salah satu tonggak integritas
pelayanan yang saat ini paling disorot adalah perlindungan atau safeguarding anak-anak dan
dewasa rentan. Pelayanan kita harus ramah anak dan mampu melindungi siapapun, termasuk orang
dewasa, yang datang kepada kita. Perlindungan dan keramahan ini juga ditujukan kepada anggota
Serikat Jesus di komunitas masing-masing. Secara khusus kita perlu memperhatikan para Jesuit
senior. Pada pertengahan 2022, di Provindo tercatat 77 orang Jesuit berusia 65 tahun ke atas, dan
di antaranya 55 orang telah berusia 70 tahun ke atas. Tak kalah pentingnya, dengan berorientasi ke
masa depan komunitas dan lembaga-lembaga kita perlu ikut serta dalam melawan tren pemanasan
global yang menentukan nasib ciptaan di muka bumi. Sebagai pribadi, komunitas, dan lembaga, kita
ikut bertanggungjawab pada kelangsungan kehidupan seluruh ciptaan.

RELEVANSI DENGAN MISI SERIKAT JESUS:


Sebenarnya Serikat telah memiliki pedoman tata kelola harta benda seperti yang tertuang dalam
dokumen Statutes on Religious Poverty in the Society of Jesus dan Instruction on Administration of
Goods. Pedoman-pedoman ini menerjemahkan semangat kaul kemiskinan dalam praktik yang
konkret baik sebagai individu, komunitas, maupun lembaga. Pater Jenderal dalam examen

08
RELEVANSI DENGAN MISI SERIKAT JESUS:

mengenai praktik kemiskinan sepanjang 2022 mengajak kita untuk kembali kepada semangat kaul
kemiskinan sebagai ibu dan benteng kehidupan religius. Memperbaiki tata kelola merupakan bentuk
konkret menjawab ajakan tersebut.

Dekret 1 Kongregasi Jenderal 36 mengarahkan Serikat untuk bekerja bagi rekonsiliasi dan keadilan.
Arahan ini ditegaskan kembali dalam Universal Apostolic Preferences (UAP) dengan menekankan
kesediaan untuk berjalan bersama mereka yang tersingkir. Termasuk di antara mereka yang
tersingkir adalah para korban kekerasan seksual dalam Gereja. Dalam surat promulgasi UAP, Pater
Jenderal mendorong kita untuk melakukan “penyusunan kebijakan pencegahan yang jelas, formasi
berkelanjutan bagi anggota yang diutus, dan usaha serius untuk mengenali akar sosial dari
pelanggaran ini.”

Kebutuhan untuk melakukan adopsi teknologi digital sudah tak terelakkan lagi bila kita hendak
“menemani orang muda dalam membangun masa depan yang penuh harapan” (UAP). Imajinasi dan
bahasa mereka yang dimediasi oleh teknologi menantang kita untuk masuk ke dunia yang sama
namun dengan agenda yang jelas. Diskresi dan Latihan Rohani membantu kita menyusun agenda itu
dan memanfaatkan teknologi ini bagi kerasulan kita.

Pada titik ini kiranya sudah sangat jelas dan lantang seruan Gereja dalam membela bumi dan
seluruh ciptaan. Ensiklik Laudato Si, keterlibatan delegasi Tahta Suci dan gereja-gereja dalam
konferensi tentang perubahan iklim, dan arahan UAP dalam menjaga bumi sebagai rumah bersama,
semuanya menggedor nurani kita. Maka dari itu, sudah saatnya komunitas-komunitas dan lembaga-
lembaga karya kita menjawab ajakan ini secara terukur dan sistematis.

09
Prioritas 1
Tata kelola komunitas dan
lembaga karya Provindo
semakin transparan, efektif,
ramping, dan lestari

TUJUAN

Provindo memiliki komunitas dan lembaga karya yang berdaya


dan mampu melayani secara optimal.

HASIL

1. Berkurangnya karya-karya yang tidak efisien.


2. Meningkatnya pengelolaan aset-aset lembaga.
3. Berkembangnya kredibilitas karya-karya.
4. Meningkatnya kemandirian finansial.

10
STRATEGI UKURAN

1. Penerapan hukum 1. Terjadi diskresi komunitas mengenai gaya hidup yang dijiwai
Serikat dalam tata kelola semangat kemiskinan apostolik.
komunitas. 2. Evaluasi berkala oleh Revisor Domorum.
3. Pendampingan berkala oleh Ekonom provinsi kepada minister
dan ekonom komunitas.
4. Penertiban harta benda atas nama pribadi anggota
komunitas sesuai pedoman IAG (kendaraan, tanah,
rekening).
5. Semua komunitas memenuhi ketentuan dalam hal sumptus
communes, surplus, dan solidaritas kesehatan.
6. Semua komunitas menggunakan Form 29 untuk pelaporan
kepada provinsi.

2. Kaderisasi calon 1. Penerbitan buku pedoman gubernasi dan tata kelola


superior komunitas
2. Lokakarya calon superior bagi para imam dan bruder muda
3. Pelatihan IAG di masa formasi skolastik

11
STRATEGI UKURAN

3. Penerapan hukum 1. Pembaruan pengurus yayasan dengan orang yang tepat.


Serikat dan hukum sipil 2. Pembaruan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
dalam tata kelola lembaga. yayasan sesuai dengan kebutuhan baru.
3. Terlaksana audit eksternal di tahun keempat setelah
pembenahan yayasan.
4. Tersedianya kriteria keberhasilan yang jelas dan berjangka
waktu.
5. Semua lembaga karya menggunakan Form 30 untuk
pelaporan kepada provinsi.
6. Penutupan karya dan badan hukum yang tidak lagi relevan.
7. Semua lembaga karya mandiri secara finansial.

4. Perencanaan dan 1. Setiap lembaga karya memiliki aturan kepegawaian yang


pengelolaan sumberdaya berlaku resmi.
manusia secara 2. Penerapan upah minimum untuk pegawai baru.
profesional. 3. Semua pegawai diikutsertakan dalam BPJS kesehatan dan
ketenagakerjaan.

12
STRATEGI UKURAN

5. Optimalisasi aset 1. Tersedia data aset bermasalah.


Provindo. 2. Tersedia perjanjian pemberesan piutang yang jelas dan sah.
3. Terbentuknya tim penasihat investasi.
4. Terjualnya aset yang tidak bernilai strategis.
5. Kerjasama komersial dengan pihak lain untuk memanfaatkan
aset yang dipertahankan.

6. Adopsi standar Semua paroki SJ di KAJ dan KAS menerapkan standar yang
keuskupan untuk tata dituntut keuskupan dalam hal tata kelola paroki dan keuangan.
kelola paroki.

13
Prioritas 2
Provindo aman bagi
semua orang yang
dilayani
TUJUAN
Provindo memiliki komunitas-komunitas dan lembaga-
lembaga karya yang kredibel, aman dan ramah bagi
anggotanya dan semua orang yang dilayani (safe self,
safe community, dan safe ministry).

HASIL
1. Meningkatnya pemahaman dan kesadaran akan
protokol perlindungan di antara Jesuit dan rekan kerja
awam.
2. Perbaikan sarana prasarana fisik untuk menciptakan
lingkungan yang aman dan ramah.
3. Zero pelanggaran.
4. Terciptanya budaya ramah pada Jesuit senior.
14
STRATEGI UKURAN

1.Sosialisasi protokol 1. Setiap karya atau gugus karya mempunyai protokol,


safeguarding provinsi di mekanisme penanganan aduan, dan pencegahan yang selalu
lembaga-lembaga karya. relevan.
2. Adanya koordinator atau tim safeguarding di tiap lembaga
yang mengawal implementasi protokol perlindungan.
3. Zero pelanggaran.

2.Pelatihan mengenai 1. Tersedia modul pelatihan yang sesuai tahap formasi.


safeguarding di setiap 2. Semua Jesuit pernah mengikuti pelatihan safeguarding
tahap formasi dan dalam secara sistematis dan dibarui secara berkala.
rangka bina lanjut imam 3. Tersedia sertifikat sebagai bukti partisipasi dalam pelatihan.
dan bruder Jesuit. 4. Terjadi percakapan-percakapan tentang membangun budaya
aman di antara Jesuit secara berkala.

3. Audit / evaluasi teratur 1. Mengundang pihak luar untuk melakukan audit secara
terhadap pelaksanaan berkala.
protokol. 2. Rapat rutin tim safeguarding Provindo.
3. Penyusunan laporan kepada Kuria Roma secara berkala.

15
STRATEGI UKURAN

4.Mengembangkan budaya 1. Adanya program pendampingan yang komprehensif bagi


ramah pada Jesuit senior Jesuit purna karya.
pada semua tahap formasi 2. Komunitas karya memahami tugas dan kewajibannya
dan di komunitas karya. terhadap Jesuit senior yang tinggal bersama.
3. Pengembangan Wisma Emaus.

16
Prioritas 3
Provindo mengadopsi
teknologi dan komunikasi
digital

TUJUAN
Teknologi dan komunikasi digital terintegrasi dalam institusi
dan karya-karya Provindo.

HASIL
1. Optimalnya pemanfaatan teknologi dan komunikasi
digital untuk pengelolaan dan pelayanan dalam karya.
2. Efisiensi, khususnya pada bagian-bagian yang dapat
“digantikan” oleh teknologi.
3. Informasi tentang karya semakin menarik, relevan,
informatif dan mudah diakses.

17
STRATEGI UKURAN

1.Pelatihan literasi digital 1. Terjadi pelatihan di tahap formasi filsafat.


bagi para Jesuit muda 2. Setiap rumah formasi punya aturan yang jelas mengenai
dengan fokus pada pemakaian gawai (gadget) dan pembiayaannya.
optimisme terhadap 3. Skolastik filosofan dan teologan terlibat dalam pembuatan
teknologi, pengenalan konten media sosial Provindo.
dampak-dampak teknologi,
dan metode pendampingan
berbasis teknologi.

2. Berbagi praktik baik 1. Setiap karya memiliki kebijakan adopsi teknologi dalam tata-
(best practice) lembaga kelola dan pelayanannya.
karya. 2. Semakin banyak lembaga memiliki strategi media yang jelas.
3. Semakin banyak karya mempunyai website dan media sosial
yang aktif, kesigapan menjawab email, dan aplikasi yang
relevan untuk pengelolaan dan komunikasi antara lembaga
karya dengan mereka yang dilayani.

3. Penyusunan strategi 1. Provindo memiliki protokol komunikasi yang jelas.


komunikasi Provindo. 2. Pendampingan oleh tim komunikator Provindo terhadap tim
komunikasi lembaga karya.
3. Optimalnya aplikasi “Inigo” sebagai pendukung karya.

18
Prioritas 4
Provindo peduli pada
lingkungan serta keutuhan
ciptaan

TUJUAN
Provindo melakukan pertobatan ekologis, memberi kontribusi
terhadap kelestarian bumi sebagai rumah bersama, menemukan
sarana dan tindakan/aktivitas pertobatan yang bisa
dikembangkan secara lokal dalam konteks Indonesia.

GOAL
1. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran tentang
kepedulian lingkungan serta keutuhan ciptaan.
2. Komunitas dan lembaga karya Provindo mengadopsi sumber
energi terbarukan dan mengelola limbahnya sebagai bagian
dari komitmen bersama dalam JCAP Flagship Project.

19
STRATEGI UKURAN

1.Literasi ekologis: 1. Adanya studi bersama/rekoleksi/ pendalaman tentang


mendorong kesadaran dan kepedulian pada lingkungan serta keutuhan ciptaan di tingkat
pengetahuan bumi sebagai komunitas dan lembaga karya.
rumah bersama melalui 2. Terbentuknya Tim Supervisi/task-force yang bertugas
pendidikan dan mendorong, membantu komunitas dan lembaga karya, dan
pengembangan melakukan monitoring dan evaluasi.
spiritualitas ekologis. 3. Tersedianya modul rekoleksi, liturgi, pendalaman, dan retret
ekologis yang disusun melalui kolaborasi beberapa lembaga
seperti USD, kolese-kolese, KPTT, Puspita.
4. Refleksi dan evaluasi: mensyukuri dan merayakan
keberhasilan, mengidentifikasi tantangan dan kesempatan,
melakukan refleksi dan evaluasi serta menjawab tantangan
ekologis yang lebih besar.

2. Kepemimpinan ekologis 1. Diskresi di tiap komunitas dan lembaga karya mengenai


di komunitas dan lembaga tindakan alih energi dan pengolahan sampah sesuai konteks
karya untuk berpartisipasi masing-masing.
dalam JCAP Flagship 2. Adanya rumusan perubahan gaya hidup dan tindakan
Project. ekologis yang disepakati bersama.
3. Tersedianya anggaran khusus untuk pengelolaan sampah/
limbah, dan investasi teknologi energi terbarukan di setiap
komunitas dan lembaga karya.

20
STRATEGI UKURAN

3. Mengadopsi peta jalan 1. Terjadi integrasi peta jalan LSAP dalam rencana strategis
yang disediakan dalam atau apostolik lembaga pendidikan.
Laudato Si Action Platform 2. Bergabung dalam jejaring pelaksanaan LSAP di Indonesia.
(LSAP) bagi lembaga
pendidikan.

21
II. PRIORITAS
SERIKAT
UNIVERSAL
(JCAP)
Provindo mengambil peran penting
dalam misi Serikat di Asia Pasifik
dengan terlibat aktif berkolaborasi
melaksanakan program-program JCAP
Apostolic Plan 2021-2025, secara
khusus formasi para skolastik,
perhatian pada Regio dependen
Thailand, dan Misi Pakistan.

22
KONTEKS:
Konferensi telah tumbuh menjadi forum yang semakin penting dalam gubernasi Serikat Jesus
universal. Forum ini menyediakan ruang untuk membangun relasi dan kerjasama yang lebih dekat
antar unit-unit provinsi dan regio. Konferensi Asia Pasifik atau JCAP dinilai banyak pihak berhasil
membangun kedekatan itu. Ada banyak proyek bersama mulai dari formasi, karya di berbagai sektor,
pendanaan, misi bersama, dan pendampingan unit-unit yang lemah. Kerapnya perjumpaan antar
pribadi lintas provinsi dan regio juga ikut membangun identitas bersama sebagai Jesuit Asia Pasifik.

Pada tanggal 11 Januari 2022 Pater Jendral Arturo Sosa mengukuhkan statuta yang mengatur relasi
antara Thailand sebagai regio dependen pada provinsi Indonesia. Statuta tersebut mengatur relasi
Regio Thailand dan Provindo, dan dalam relasi ini Provindo memiliki tanggung jawab yang lebih
besar. Pada saat yang sama Provindo melanjutkan keterlibatan di JCAP melalui formasi bagi
skolastik dari Myanmar dan Thailand, serta terbuka pada kehadiran skolastik dari unit-unit lain.
Sejak Juli 2022 Provindo juga menerima kedatangan para skolastik dari Pakistan untuk belajar di
Jakarta. Ini merupakan bagian dari komitmen Provindo untuk terlibat dalam misi bersama JCAP di
Pakistan seperti yang telah ditetapkan oleh Pater Jenderal pada bulan Maret 2023. Misi-misi baru ini
makin menguatkan identitas Provindo sebagai bagian dari Serikat universal.

23
RELEVANSI DENGAN MISI SERIKAT JESUS:

JCAP telah menyusun Rencana Apostolik 2021-2025 dan telah disetujui oleh Pater Jenderal pada
2021. Perencanaan ini merupakan buah dari proses diskresi dan konsultasi yang luas sejak 2018.
Prosesnya sendiri merupakan bentuk konkret dari “sinodalitas, proses berjalan bersama, saling
mendengar, dan berdiskresi sebagai satu tubuh yang dibimbing oleh Roh Kudus” (Tony Moreno S.J.,
JCAP President, 30 April 2021) yang selama ini dibangun dalam lingkungan JCAP. Ada 10 agenda
yang menjadi prioritas dan membutuhkan kontribusi Provindo. Tentu Provindo akan terlibat dan
berkomitmen bersama-sama memikul misi bersama di kawasan Asia Pasifik.

24
Prioritas 1
Provindo mengambil peran
penting dalam misi Serikat di
Asia Pasifik melalui formasi
para skolastik di JCAP

TUJUAN
Provindo menyelenggarakan formasi filsafat-teologi dan
formasi kejesuitan yang solid bagi para skolastik di JCAP.

HASIL
1. Meningkatnya solidaritas antar skolastik JCAP di rumah
formasi.
2. Berkembangnya wawasan dan pergaulan internasional para
skolastik.
3. Meningkatnya kemampuan formator Indonesia
mendampingi skolastik internasional.
4. Tersedianya sebagian kuliah filsafat dan teologi dalam
bahasa Inggris.
25
STRATEGI UKURAN

1.Merumuskan model Tersedianya modul dan program pendampingan berkelanjutan


formasi berkelanjutan untuk skolastik JCAP.
untuk skolastik JCAP di
Indonesia.

2. Internasionalisasi 1. Partisipasi formator Indonesia dalam kursus-kursus di


formasi skolastik di tingkat JCAP.
Indonesia. 2. Undangan bagi skolastik provinsi/regio lain melakukan
exposure atau tahun kerasulan di Indonesia.
3. Melibatkan Jesuit asal provinsi/regio JCAP dalam formasi
skolastik di Indonesia (memberi oktiduum, rekoleksi,
pembimbing rohani).
4. Kerjasama dan pertukaran dosen filsafat dan teologi dengan
lembaga sejenis di JCAP.
5. Kemampuan bahasa Inggris para skolastik Indonesia
mencapai minimal TOEFL 550 saat lulus STF.

26
Prioritas 2
Provindo mengambil peran
penting dalam misi di Regio
Thailand dan Pakistan
TUJUAN
1. Provindo ikut mengembangkan Regio Thailand agar lebih
bergairah, menarik, bersemangat dalam menjalankan misi
Serikat.
2. Provindo membantu Misi Pakistan untuk melakukan
konsolidasi komunitas dan karya sehingga Serikat hadir
secara lebih bermakna.

HASIL
1. Terbangunnya proses konsultasi dan komunikasi dalam
gubernasi antara Regio Thailand dan Provindo.
2. Terbentuknya kesatuan hati dan budi dalam perutusan
bersama (sense of common mission).
3. Misi Pakistan memiliki komunitas dan karya yang berdaya
dan lestari.

27
STRATEGI UKURAN

1. Implementasi pokok- 1. Berfungsinya IDO-TAI Consultative Body.


pokok penting dalam 2. Visitasi rutin oleh Provinsial Provindo ke Thailand.
Statuta gubernasi Regio 3. Partisipasi Provinsial Provindo dalam pertemuan rutin Regio
Thailand dan Provindo. Thailand.

2. Melibatkan lembaga- 1. Identifikasi karya-karya yang bisa bekerjasama.


lembaga karya Provindo 2. Kesepakatan kerjasama antar lembaga di Provindo dan Regio
dalam karya-karya Regio Thailand.
Thailand. 3. Partisipasi Jesuit Indonesia dalam karya Regio Thailand.

3. Mengirimkan anggota 1. Skolastik menjalani TOK di Thailand.


muda untuk menjadi 2. Exposure atau kunjungan skolastik Indonesia ke Regio
bagian dari misi Regio Thailand.
Thailand.

4. Membantu pembaruan 1. Bertambahnya jumlah Jesuit asli Pakistan.


formasi Jesuit muda dan 2. Meningkatnya mutu 3 sekolah yang dikelola Jesuit di Lahore.
karya pendidikan di
Pakistan.

28
III. PRIORITAS
EKSTERNAL
Provindo menanggapi gejala radikalisme
agama lewat penghargaan akan
keberagaman (inklusivitas), dialog agama
yang terintegrasi dalam perhatian akan
pengentasan kemiskinan, menggarap
formasi awam dalam kerangka sinodalitas
Gereja, dan mengembangkan karya di
Kalimantan dan Papua secara integral
dalam terang Universal Apostolic
Preferences.

29
KONTEKS:

Provindo merupakan bagian dari masyarakat Indonesia yang plural dan terus berjuang mengatasi
kemiskinan sebagai negara berkembang. Perjuangan bangsa ini dalam membangun identitas yang
inklusif dan mengatasi kemiskinan serta ketidakadilan adalah perjuangan para Jesuit juga. UAP dan
undangan sinodalitas dari Gereja universal memberi inspirasi dan tenaga baru bagi Provindo untuk
menemukan cara-cara yang inovatif agar tetap relevan dan terlibat dalam perubahan-perubahan
yang sedang terjadi di dalam Gereja dan masyarakat Indonesia. Cita-cita ini membutuhkan
kolaborasi yang erat dengan rekan-rekan awam sebagai mitra dalam perutusan yang sama dan
digerakkan oleh spiritualitas Ignatian yang menyalakan semangat pelayanan yang sama.

Keputusan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan merupakan tantangan kerasulan yang
baru. Provindo baru saja hadir di keuskupan-keuskupan Pontianak, Ketapang, dan Banjarmasin.
Letak IKN di keuskupan Samarinda menantang Provindo untuk mengukur kembali kemampuannya
agar bisa terlibat di sana. Selain itu, kehadiran Provindo di Papua tetap dinilai relevan, tetapi
memerlukan perencanaan yang lebih baik dan terobosan-terobosan baru untuk menjawab situasi
terkini.

30
RELEVANSI DENGAN MISI SERIKAT JESUS:

Sejak Dekret 4 Kongregasi Jenderal 32 (1975), arah kerasulan Serikat selalu menyebut penegakkan
keadilan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari iman. Gagasan ini terus berkembang dalam
kongregasi-kongregasi jenderal berikutnya dengan memasukkan dialog antar budaya dan antar
umat beragama serta rekonsiliasi dengan sesama dan dengan alam ciptaan. Jelaslah bahwa
penghayatan iman seorang Jesuit tidak bisa dilepaskan dari perwujudan Kerajaan Allah dalam rupa
dunia yang lebih baik. Semangat kerasulan ini bergema dalam Arah Programatik Provindo yang
menuntun karya Provindo sejak 2009. UAP membarui semangat itu dalam perhatian kepada mereka
yang terpinggirkan, kaum muda, dan bumi sebagai rumah bersama. Semuanya ini sebagai bagian
dari usaha untuk “menunjukkan jalan menuju Allah”.

UAP memakai kata-kata kerja yang bernuansa egaliter seperti “berjalan bersama”, “menemani”, dan
“bekerjasama”. Ini sejalan dengan semangat sinodal yang digaungkan Gereja akhir-akhir ini.
Panggilan untuk berjalan bersama seluruh warga Gereja dan dunia ini mendapat bentuk yang
konkret dalam sikap para Jesuit terhadap mitra awam. Serikat Jesus di masa kini tidak bisa lagi
bekerja sendiri. Provindo perlu menanggapi tanda zaman ini sebagai undangan untuk serius dalam
membangun kemitraan bersama rekan awam. Selain itu, Pater Jenderal juga membaca tanda zaman
ini sebagai pembaruan komitmen untuk promosi panggilan. Cita-cita besar Serikat ini pasti menarik
untuk orang muda yang punya gairah melayani Tuhan dan sesama.

31
Prioritas 1
Provindo menanggapi gejala radikalisme
agama lewat penghargaan akan
keberagaman (inklusivitas) dan dialog
antar agama yang terintegrasi dalam
perhatian mengenai pengentasan
kemiskinan dan kepedulian pada
lingkungan.
TUJUAN
Interaksi yang lebih dialogis dan kreatif antar kelompok agama
yang berbasis pada kegiatan atau tindakan yang berdampak
pada meningkatnya penghargaan akan keberagaman, kesadaran
dan kepedulian terhadap lingkungan hidup, serta kepedulian
untuk terlibat dalam penanganan kemiskinan.

HASIL
1. Berlangsungnya kegiatan-kegiatan dialogis dan kreatif yang
diinisiasi Provindo yang memiliki dampak terhadap
masyarakat luas.
2. Terwujudnya jaringan kolaborasi Jesuit di berbagai karya
kerasulan.
32
STRATEGI UKURAN

1. Menyusun sasaran 1. Teridentifikasinya jaringan yang sudah ada dan yang baru
strategis di bidang: dialog 2. Dimasukkannya dialog dan pembangunan jejaring dalam
keberagamaan, lingkungan rumusan sasaran strategis tiap lembaga karya
hidup, dan kemiskinan di 3. Menyiapkan orang untuk bekerja di bidang dialog antar
lembaga-lembaga karya. agama
4. Penerapan kriteria inklusivitas di lembaga karya yang
menyangkut subjek layanan, pegawai, dan fasilitas
(infrastruktur)

2. Berpartisipasi dalam Berdirinya pusat kajian dan advokasi yang menjadi “juru bicara”
pembentukan opini publik Serikat Jesus dalam diskusi publik tentang persoalan
mengenai persoalan dialog kemasyarakatan.
agama dan keadilan sosial.

33
Prioritas 2
Provindo menggarap
formasi awam dan promosi
panggilan dalam kerangka
sinodalitas Gereja
TUJUAN
Terwujudnya gerakan eklesial dalam jaringan yang memiliki
perspektif sinodal, dan terciptanya praktik hidup menggereja
yang lebih melibatkan awam sebagai mitra dalam
kepemimpinan Gereja.

HASIL
1. Muncul para pemimpin awam dalam berbagai kelompok dan
lembaga yang dikelola Provindo.
2. Terbentuknya jaringan-jaringan baru yang mengarah pada
pelaksanaan UAP.
3. Tumbuhnya minat kaum muda untuk mengikuti proses
promosi panggilan.

34
STRATEGI UKURAN

1. Kaderisasi pemimpin 1. Adanya rumusan kepemimpinan dan kurikulum kaderisasi


awam lewat kelompok- yang sesuai untuk formasi awam dalam Gereja yang sinodal.
kelompok Ignatian dan 2. Menghubungkan gerak dan program karya-karya paroki dan
alumni sekolah Jesuit. non-paroki dengan jejaring yang dibentuk lewat formasi
awam.
3. Kerjasama antar kelompok-kelompok awam Ignatian untuk
menjadi gerakan bersama.
4. Munculnya pemimpin masyarakat dari kalangan guru kolese
dan dosen perguruan tinggi Jesuit.
5. Keterlibatan kelompok-kelompok awam Ignatian dalam
karya-karya Jesuit.

2. Integrasi gugus karya 1. Berdirinya kelompok volunteer semacam Jesuit Volunteers


formasi orang muda dan Corp.
promosi panggilan. 2. Penunjukan koordinator promosi panggilan full-time.
3. Bertambahnya jumlah orang muda yang mengikuti
pendampingan promosi panggilan Jesuit.

35
Prioritas 3
Provindo mengembangkan karya di
Kalimantan dan Papua secara
integral (dialogis, kemanusiaan)
dalam terang UAP dengan
memperhatikan kondisi lokal
masyarakat.
A. KALIMANTAN
TUJUAN
Provindo terlibat dalam pelayanan paroki, pendidikan, dan
sosial yang memperhitungkan kebutuhan lokal, menghormati
dan terlibat bersama masyarakat lokal dan adat dalam bingkai
visi kebangsaan dan kepedulian akan persoalan ekologis.

HASIL
1. Menghadirkan pelayanan pastoral, pendidikan, formasi
awam, dan kepemimpinan gerejawi.
2. Pembentukan komunitas kanonik Jesuit di Kalimantan.
3. Terbentuknya kerjasama dengan masyarakat lokal dan
jejaring Jesuit di tempat kehadiran Jesuit di Kalimantan.
36
STRATEGI UKURAN

1.Mendirikan lembaga 1. Terbentuk tim yang merancang pendirian sekolah dan


pendidikan untuk universitas baru di Kalimantan Timur serta memikirkan
menyiapkan sumberdaya keterlibatan Jesuit di Kalimantan.
manusia setempat. 2. Dibuatnya peta jalan pendirian sekolah dan universitas baru.
3. Mendirikan sekolah menengah berasrama di Keuskupan
Agung Samarinda dengan prioritas bagi warga setempat.
4. Mendirikan universitas (cabang Universitas Sanata Dharma)
di Keuskupan Agung Samarinda.

2.Membantu komunikasi 1. Keterlibatan di kuria keuskupan atau pusat pastoral tiap


dan pemberdayaan antar keuskupan.
suku dan kelompok lewat 2. Kerjasama keuskupan-keuskupan dengan lembaga
jaringan Jesuit. pendidikan Jesuit.
3. Serikat Jesus dikenal oleh warga Gereja dan masyarakat lokal
yang plural.

37
Prioritas 3
Provindo mengembangkan karya di
Kalimantan dan Papua secara
integral (dialogis, kemanusiaan)
dalam terang UAP dengan
memperhatikan kondisi lokal
masyarakat.
B. PAPUA
TUJUAN
Terciptanya jaringan dan langkah dialogis yang
memperhitungkan situasi ekonomi, pendidikan, budaya, dan
martabat kemanusiaan. Menghormati dan terlibat bersama
dalam menemukan penyelesaian sosial politik Papua dalam
bingkai kemanusiaan dan kesatuan bangsa.

HASIL
1. Menghadirkan pelayanan pendidikan, pastoral, formasi
awam, dan kepemimpinan gerejawi yang sesuai konteks
aktual di Papua.
2. Terbentuknya kerjasama dengan masyarakat lokal dan
jejaring Jesuit di tempat kehadiran Jesuit di Papua.
38
STRATEGI UKURAN

1. Mengoptimalkan 1. Lebih banyak OAP diterima dan lulus di Kolese Le Cocq.


pelayanan pendidikan bagi 2. Terbentuknya tim kerja matrikulasi di Le Cocq.
Orang Asli Papua (OAP) 3. Bertambahnya guru dan pegawai di sekolah dan asrama
lewat asrama di Waghete dengan status tetap.
dan Kolese Le Cocq di 4. Terselenggaranya pelatihan Paradigma Pedagogi Ignatian
Nabire. (PPI).
5. Perbaikan kualitas guru: meningkatnya jumlah guru yang
mengikuti kegiatan , lebih banyak guru/karyawan terlibat
dalam kegiatan dialog rohani bulanan dan rekoleksi.
6. MoU baru antara Keuskupan Timika dan Yayasan Karya Adi
Luhur.

2. Gerakan Literasi. 1. Lebih banyak sekolah menggunakan pustaka digital.


2. Sekurang-kurangnya 25% umat paroki Jesuit di Papua
mengikuti gerakan Ayo Membaca.

39
STRATEGI UKURAN

3. Pendidikan informal 1. Terjadinya kaderisasi atau formasi khas sesuai konteks Papua
untuk kelompok intelektual bagi intelektual muda lokal untuk terlibat dalam situasi
muda Papua (yang memiliki masyarakat Papua.
integritas, daya juang, 2. Jesuit Provindo sanggup dan dipercaya untuk berbicara
daya ubah). tentang Papua di tingkat lokal atau nasional.

4. Kaderisasi tokoh Gereja. 1. Jesuit membantu formasi calon imam diosesan Papua.
2. Paroki Jesuit di Papua menjadi contoh pelatihan para katekis
dan kader gereja.

40
DEFINISI
Prioritas Bidang atau area di mana Provindo berniat untuk memusatkan
waktu, energi, dan sumberdayanya setelah melakukan analisis
terhadap ruang lingkup, perutusan, kekuatan, dan
kompetensinya.

Tujuan Perubahan yang harus terjadi di tingkat tertinggi setelah


menerapkan rencana apostolik.

Hasil Turunan dari tujuan, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi


pada tingkat yang lebih spesifik, terukur, realistis, relevan, dan
dibatasi waktu.

Strategi Proses atau rentetan tindakan untuk mewujudkan perubahan


yang diharapkan.

Ukuran Peristiwa, produk, atau tindakan spesifik yang menandai


terjadinya perubahan yang diharapkan.

41
DEFINISI

Laudato Si Action Platform Inisiatif berbasis web dari Tahta Suci, yaitu Dicastery for
(LSAP). Promoting Integral Human Development, untuk mendorong
tindakan konkret atas inspirasi ensiklik Laudato Si. Inisiatif ini
menawarkan petunjuk, strategi, alat kerja, contoh-contoh
konkret, dan koneksi dengan jejaring seluruh dunia yang saling
membantu. Bisa dilihat di https://laudatosiactionplatform.org/

JCAP Flagship Project Program bersama di tingkat JCAP bersifat lintas provinsi/regio
dan lintas sektoral untuk mewujudkan ajakan Laudato Si. Fokus
pada tiga perubahan besar yaitu alih energi, kepemimpinan
orang muda, dan pemberdayaan masyarakat lokal.

42
SERIKAT JESUS PROVINSI INDONESIA
Provinsialat S.J.
Jl. Argopuro 24, SEMARANG 50231
Telp 024-8315004 Fax 024-8414838
E-mail: communicator@jesuits.id
Instagram, Youtube, Twitter, Facebook: Jesuit Indonesia
Website : www.jesuits.id

Anda mungkin juga menyukai