Anda di halaman 1dari 4

NOTULEN RAPAT PLENO

DEWAN PASTORAL PAROKI


SANTO YOHANES PEMBAPTIS RITAEBANG
“MEMBANGUN KBG DAN KELOMPOK KATEGORIAL
MANDIRI, MISSIONER, PARTISIPATIF,
INTEGRATIF, DAN TRANSFORMATIF”

1. PEMBUKAAN
Pengantar oleh protocol ( Bapak Robert) ; Sapaan kepada peserta
Doa ( oleh Team)
Laporan panitia penyelenggara oleh ketua panitia (Ketua stasi Tanalein).
Sambutan ketua DPP
 Dalam minggu sengsara kita terlibat mengambil bagian dalam sengsara
Tuhan kita Yesus Kristus.
 Kita sangat di butuhkan Tuhan untuk membangun gereja dan
Lewotanah kita.
 Pembenahan manajemen dalam hal ini surat menyurat serta ART.
Sambutan Pastor paroki sekaligus membuka acara rapat pleno.
 Bapak Paus mengatakan gereja kita adalah gereja sinodal, berjalan
Bersama membangun gereja yang mandiri dan missioner.
 Focus program tahun 2024 adalah KBG dan kelompok kategorial.
 Akan terjadi pemekaran KBG di stasi dalam parioki kita.
 Pemberdayaan kelompok kategorial agar makin matang dan mandiri.
 Kelompok kategorial profesi harus di bangun. Misalnya nelayan, para
PNS, dll.
 Sakramen dan sabda adalah aliran Roh Tuhan yang menyejuki hati
umat.
 Kita harus menemukan kendala tentang keuangan paroki.
2. INTI
Introduksi mekanisme rapat (diterima)
Penyampaian tanggapan oleh DPS kepada DPP

 Stasi kristus raja Lamaole :


 jumlah umat : 351 jiwa ( Laki-laki: 153 oran dan Perempuan : 198
orang;
 Kepala keluarga: 100 kepala keluarga
 Jumlah KBG : 4 dan ligkungan: 2

TANGGAPAN PROGRAM KERJA DPP


 Seksi pastoral keluarga program kerja diterima,
 Seksi kepemudaan program kerja diterima
 Seksi kerasulan program kerja diterima
 Migran: terima; demi mengetahui kerberadaan umat di luar stasi dan
paroki.
 Pewartaan program kerja diterima;
 Seksi pendidka program kerja diterima
 Kateketik program kerja diterima
 Kesaksian program kerja diterima
 Komsos program kerja diterima
 Gender Dan Pemberdayaan program kerja diterima
 Keuanagan program kerja diterima
 KKI program kerja diterima
 Pengembangan Ekonomi program kerja diterima
 Keuangan program kerja diterima
 Laporan Keuangan DPP; Penerimaan Dan Pengeluaran; Terima, Harus
Ada Sinkron Data Umat.
 Penutup; Kritik Sosial Muncul Karena Miskomunikasi
USUL SARAN;
 Ketunggakan Hendak Dipandang Sebagai Kekurangan Umat,
 Sinkron Data Umat sehigga pembayaran iuran sesuai dengan data
umat.
 Stasi St. Yusuf pekerja Lamawohong;
 Seksi pastoral keluarga jenis kegiatan diterima.
 Seksi kepemudaan jenis kegiatan diterima.
 Seksi kerasulan awam jenis kegiatan diterima;
 Seksi migran dan perantauan diterima dengan alas an data yang
siapkan stasi setiap tahun ada tetapi stasi mengalamai kendala karena
tidak ada sosialisasi dari paroki ke stasi.

BIDANG PEWARTAAN
 Seksi litrugi jenis kegiatan dierima tetapi dengan catatan
penyeragaman TPE terbaru (misdinar dan pemazmur).
 Seksi kerasulan kitab suci sampai seksi Pendidikan jenis kegiatan
diterima.
 Seksi Kateketik jensi kegiatan diterima dengan catatan harus ada
pembekalan bagi tim fasilitator di stasi.
 Komsos; seksi komunikasi sosial tidak berjalan .
 Data stastistk umat : laporan data reel umat dilaporkan setiap bulan.
 Kontribusi dari stasi ke paroki berkaitan dengan hal pesta iman.

 Stasi hati kudus Yesus Kalelu


 Kepemudaan; perlu ada peninjauan ulang AD dan ART OMK.
 Penuturan kitab suci pada saat lomba BKSN Tingkat stasi ditiadakan.
 Insentif; insentif karyawan Paroki dinaikan.
 Segera melakukan penagihan tunggakan ke stasi-stasi.
 Segera melakukan pendampingan terkait tupoksi kepda DPS.
 Seksi-seksi DPP diharapkan dapat menjalankan tugas dengan tanggung
jawab
 Transportasi untuk DPP dan DPS pada saat kegiatan yang berkaitan
dengan gereja.

 Stasi Gabriel Tanalein


 Optimalisasi semua kegiatan di tahun 2023 di doronng ke tahun 2024.
 Tidak ada sanksi kepada stasi yang mempunyai tunggakan.
 Stasi tanahlein ada ketunggakan untuk iuran paroki dan solidaritas
Pendidikan. 3.170.000 rupaih tetapi terbaca di paroki tidak ada
ketunggakan.
 DPP baru agar lebih serius mengelolah tata keuangan paroki.
 Usul saran umum; SEKSI liturgi:
 Pengitana rumah tangga paroki
 Harus ada Kemitraan antara seksi paroki dan stasi
 Jadwal torne pastor ; dibuat jadwal dalam waktu satu bln.

 Stasi St. Andreas Lewolein-Tanahedang


Rekomendasi dan Tanggapan :
 Paguyuban : kegiatan HUT pernikahan : paroki memberikan data
umat yang merayakan HUT pernikahan kelipatan 5 serta mendatakan
keluarga yang dating dari luar agar bisa merayakan HUT kelipatan 5.
 Komuni suci bagi kelas 4 setelah paskah
 Pembekalan kepada tim fasilitator
 Denda kepada stasi yang tidak melaksanakan kegiatan BKSN.
 Gereja bekerjasama dengan pihak pemeritah membuat jebakan air.
 Iuran paroki dan iuran keuskupan serta iuran solidaritas, harus sesuai
dengan jumlah jiwa.
 Amplop paskah disesuaikan dengan pemberian umat.
 Suport stasi untuk melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan
gereja jika dilsksanakan.
 Berikan sedikit penjelasan kepada umat tentang APP.
 Meninjau Kembali tunggakan tahun-tahun sebelumnya dari stasi
Andreas Lewolein karena dalam dokumen Paroki terekam 17.255.000
Rupiah setelah di lihat Kembali tunggakan tersisa 7.680.000 Rupiah.
 Stasi Akan melunaskan ketunggakan secara bertahap dalam 3 tahun.
 Tunggakan tahun 2023 sudah lunas terbayar.
 Buku-buku pekan suci ditibjau Kembali karena dalam anggaran tim
tujuh sudah ada biaya foto copy dan penggandaan.
 Ucapan terima kasih kepada Bapak Pastor Paroki dan pastor rekan
serta DPP yang sudah Berjuang dengan segenap hati untuk membantu
korban erupsi gunung lewotobi.

 Stasi Yohanes Pembaptis Ritaebang


Tanggapan terhadap LPJ DPP tahun 2024;

 Data statsitik umat sudah terekam di sekertariat paroki;


 Pemutakhiran data umat yang terakhir yakni;
Jumlah umat 1082 jiwa; Laki-laki : 521 orang dan Perempuan : 561
orang dengan jumlah kepala keluarga di stasi adalah 346 KK.
o Rekomendasi dan Tanggapan :
 Program kerja DPP tahun 2023
 Dari 4 seksi dan penyebaran 44 bidang
 Bagi stasi yang ada tunggakan iuran harus diberi sanksi.
 Ususl saran : hanbatan program
 Secara umum semua program DPP harus menjalankan, terdaat 44
program kerja pencapaian program 52 %.
 Kurangnya kerj sama dan dewan harian dan dewan inti
 Kurangnya kunjungan ke KBG.
 Pembekalan tugas di masing2 seksi

Anda mungkin juga menyukai