Anda di halaman 1dari 1

ASAL USUL GUNUNG meja, GUNUNG iya

DAN GUNUNG WONGGE


                  

Jaman dahulu kala, ada dua orang pria yang bernama Meja dan Wongge serta
seorang wanita berparas sangat cantik yang bernama Iya. Karena wajah Iya yang
sangat cantik dan mempesona, maka tidak heran jika Iya kemudian menjadi bunga di
Ende. Seluruh pria di Ende berusaha untuk mendapatkan cintanya, berlomba untuk bisa
menjadikan Iya sebagai kekasih hati termasuk Meja dan Wongge.
Namun, Iya lebih menyukai Meja daripada Wongge yang memang berwatak
kasar. Pinangan Meja disambut dengan baik oleh Iya, sedangkan pinangan Wongge
ditolak. Wongge pun tidak bisa menerima kenyataan ini dan marah besar. Dengan
penuh amarah karena cintanya ditolak, Wongge berjanji akan melakukan segala cara
untuk menghalangi hubungan antara Iya dan Meja. Wongge berencana untuk
membunuh Meja. Wongge berpikir bahwa Meja tidak boleh menikah dengan Iya.
Suatu hari, Wongge mendapati Meja dan Iya sedang berjalan bersama, dengan
amarah dan dendam Wongge mengambil parangnya dan memenggal kepala Meja
seketika itu juga Meja tewas tak bernyawa.  Melihat kekasih hatinya dalam keadaan
sudah tak bernyawa lagi, Iya hanya bisa meratap sedih dan menangis di samping tubuh
Meja yang sudah tak bernyawa.
Hingga sekarang masyarakat Ende percaya parang yang digunakan Wongge
untuk menebas kepala Meja menjadi pulau Ende, kepala Meja yang terlepas dari
tubuhnya menjadi pulau Koa, Wongge, Iya dan Meja kemudian menjadi 3 gunung di
Ende yang masih ada sampai sekarang. Gunung Iya merupakan gunung berapi yang
masih aktif sampai sekarang dan masyarakat Ende percaya bahwa jika Iya meletus itu
tandanya Iya sedang menangisi kekasih hatinya Meja. Gunung Iya sampai sekarang
setia mendampingi kekasih hatinya Gunung Meja di selatan kota Ende. Wongge yang
penuh dengan amarah dan kebencian pergi menyendiri  di utara kota Ende.

Anda mungkin juga menyukai