Anda di halaman 1dari 11

Kata pengantar

Puji syukur kami ucapakan kepada tuhan yang maha esa karena rahmat dn
hidyahnya kami di berikan kesehatan, dan kemampuan untuk dapt membuat
laporan hasil resensi film yang berjudul “ ayah mengapa aku ber beda”

Film yang akan di resensi bercerita tentang kehidupan anak tuna rungu yang
mengharukan ini mungkin banyak terjadi di kehidupan masyarakat kita sekarang.
Hal ini akan menjadi pembelajaran yang baik bagi masyarakat.

Kami menyadari bahwa hasil resensi kami yang kita buat masih belum sempurna
dan masih memiliki banyak ke kurangan.
A JUDUL RESENSI : Ayah mengapa aku berbeda

B DATA FILM

Judul film : Ayah mengapa aku berbeda

Sutradara : Findo purwono HW

Produser : Gope T. Samtani

Penulis : Djaumil Aurora, Titien Wattimena

Gendre : Drama
Pameran :
Dinda Haow sebagai Angel
Surya Saputra sebagai Ayah Angel
Rima Jasmine sebagai Nenek Angel
Indra Sinaga "Lyla Band" sebagai Ferly
Chou Fendy sebagai Martin
Khazari sebagai Agnes
Rafi Cinau sebagai Hendra
Rhena Ipeh sebagai Mrs. Katrina

Distribusi : Rapi Films

Tanggal rillis : 17 November 2011

Bahasa : Indonesia

Harga film : 40.000

Durasi film : 95 menit

Dingkat dari novel ayah mengapa aku berbeda karya angnes davonar
C PEMBUKAAN

BIODATA PENGARANG

Biografi Agnes Davonar

Agnes Davonar adalah nama pena dari dua orang kakak beradik yang sukses menggapai puncak
keemasan lewat dunia sastra. Karya-karya mereka yang fenomenal dan selalu dijadikan best-
seller adalah bukti dari popularitasnya. Bernama asli Agnes Li, perempuan yang lahir di Jakarta
8 Oktober 1990 dan Teddy Li, sang adik laki-laki yang lahir di Jakarta,7 Agustus 1992
merupakan anak dari pasangan mendiang Ng Bui Cui dan Bong Nien Chin. Agnes dan Teddy
tinggal bersama lima saudaranya. Mereka sudah hidup dalam ruang lingkup sastra, budaya, dan
seni. Ayah mereka yang dulu berprofesi sebagai penulis kaligrafi Cina adalah tulang punggung
satu-satunya yang menopang Agnes dan keluarganya. Namun, miris, maut harus memisahkan
ayahanda tercinta dari mereka karena sang ayah menderita kanker. Ekonomi keluarga mereka
pun merosot. Kemahiran sang ayah menulis kaligrafi Cina ternyata tak menurun pada anak-
anaknya, sehingga tiada yang bisa mewarisi usaha ayahnya. Untuk dapat terus bertahan hidup di
tengah perekonomian yang merosot, sang ibu akhirnya berusaha menjajahkan kue. Agnes dan
Teddy pun juga sudah biasa mengantarkan kue untuk dijajahkan sebelum mereka berangkat
sekolah. Keadaan ini pulalah yang membuat Agnes yang dulu berkuliah di Universitas Bina
Nusantara jurusan Sastra Cina berhenti dari bangku kuliahnya lantara biaya kuliah yang mahal.
Karena tak kuasa terus hidup dalam keadaan pas-pasan, sang Ibu kemudian memutuskan untuk
menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan. Agnes dan adiknya pun harus merelakan niat
ibunya untuk merantau di Taiwan. Tiap bulannya, sang ibu selalu mengirimkan uang yang bisa
digunakan oleh Agnes dan adiknya untuk kebutuhan sehari-hari. Agnes yang ketika itu putus
kuliah, dan Teddy yang kala itu masih duduk di bangku SMA tak mau tinggal diam dan hanya
menunggu uang dikirim oleh ibunya. Lantas, mereka mencoba mencari pekerjaan. Dan lewat
dunia sastralah mereka menemukan jalan terangnya. Mereka mulai menulis novel dan
menawarkan naskahnya kepada para penerbit guna mendapatkan penghasilan tambahan. Namun,
begitu miris rasanya, tulisan mereka ditolak mentah-mentah oleh para penerbit. Tentu kegagalan
ini membuahkan rasa kekecewaan yang mendalam bagi mereka berdua. Mereka berdua
kemudian berinisiatif menuliskan cerita-cerita mereka di Friendster sebagai akun sejaring sosial
yang sedang nge-trend kala itu pada tahun 2007.
Tulisan yang mereka masukkan ke akun Friendster ini diakui mereka merupakan pengalaman
pribadi mereka dan pengalaman orang lain. Semakin waktu bergulir, cerpen yang mereka post di
Friendster semakin banyak dengan diimbangi meledaknya jumlah pengujung Friendster mereka
yang asyik menikmati cerita mereka. Titik meledaknya ketenaran Agnes Davonar (nama yang
diusung mereka berdua) ini terjadi ketika mereka menuliskan novel online "Kisah Lirik
Terakhir" yang diangkat dari sebuah lirik lagu, yang menceritakan Gaby si penulis lagu yang
mati bunuh diri.
Nama Agnes pada Agnes Davonar tentunya diambil dari nama Agnes sendiri. Sedangkan nama
Davonar, diambil dari inisial yang menggambarkan Teddy lewat orang terdekat Teddy. Cerita-
cerita yang mereka post di Friendster ini pun telah berhasil merebut predikat pertama situs yang
paling banyak dikunjungi dari sebuah web top100.com
Cerita yang menarik, lekat dengan kehidupan remaja, dan dikemas lewat bahasa yang santai dan
mudah dimengerti menjadi ciri khas dari Agnes Davonar. Ketenaran dan popularitas semakin
mereka raih ketika menerbitkan novel kedua mereka yang berjudul "Surat Kecil untuk Tuhan"
yang diangkat dari kisah nyata seorang perempuan penderita kanker jaringan lunak pada tahun
2008. Novel kedua mereka itu berhasil menjadi novel best-seller di Indonesia, serta
diterjemahkan ke dalam bahasa Cina, serta dipasarkan dan laris pula di Taiwan.
Awalnya, mereka tak berniat membukukan kisah "Surat Kecil untuk Tuhan", namun melihat
banyaknya antusias pembaca online di web site mereka, alhasil kisah itu dibuat dalam bentuk
buku. Seperti halnya cerita online yang laris dibaca banyak orang, buku "Surat Kecil untuk
Tuhan" ini akhirnya menjadi best-seller, apalagi ketika Agnes Davonar diundang dalam acara
talk show di sebuah stasiun TV swasta, mereka menyebutkan bahwa mereka juga sempat
menguras air mata saat menuliskan cerita haru yang inspiratif itu. Apalagi, mereka juga teringat
akan sang ayah tercinta yang meninggal akibat penyakit ganas nan mematikan itu.

Tidak berhenti pada karya kedua mereka yang telah berhasil difilmkan, mereka juga terus
berkarya hingga menghasilkan beberapa buku novel dan biografi. Berikut adalah karya-karya
mereka:
* Misteri Kematian Gaby dan Lagunya Jauh (difilmkan)
* Surat Kecil untuk Tuhan (difilmkan)
* Biografi Denny Sumargo
* Ayah Mengapa Aku Berbeda? edisi: Moon (gabungan Moon&Venus difilmkan)
* Ayah Mengapa Aku Berbeda? edisi: Venus
* Kumpulan Cerpen Love n' Life Chocolatos
* Biografi Oei Hui Lan, Anak Orang Terkaya di Indonesia
* F.R.I.E.N.D.S
* My Last Love (difilmkan)
* My Blackberry Girlfriend (difilmkan)
* My Idiot Brother (difilmkan)
* Biografi Nina Wang: Perempuan Terkaya di Hongkong
* Bidadari Terakhir (difilmkan)
D Isi

1 sinopsis

Memiliki keterbatasan fisik dan terlahir cacat di dunia ini bukanlah keinginan setiap orang.
Angel, sejak lahir telah kehilangan ibunya yang berjuang atas kelahirannya yang premature.
Ayah dan neneknya berjuang untuk membesarkan dengan penuh kasih sayang sampai akhirnya
mereka tau, Angel tidak bisa mendengar dan divonis tunarungu oleh dokter. Selayaknya anak
tunarungu, Angel harus berjuang untuk belajar bahasa tangan yang juga dengan susah payah
akhirnya bisa dikuasai oleh ayah dan neneknya.

Setelah neneknya meninggal. Angel hanya memiliki ayahnya sebagai teman bicaranya. Karena
pintar, guru-guru sekolah luar biasa menyarankan Angel untuk sekolah umum. Akhirnya untuk
melanjutkan masa depan Angel, sang ayah memutuskan pindah ke kota besar sehingga Angel
kelak dapat tumbuh dan besar dilingkungan masyarakat yang lebih terbuka padanya.

Menerima penolakan dari sekolah-sekolah yang merasa ia tidak layak karena cacat, Angel dan
ayahnya nyaris putus asa sampai akhirnya mereka mendapatkan satu sekolah yang berbelas kasih
akhirnya mau menerima Angel sebagai murid di sekolah itu. Dunia yang selama ini Angel
rasakan baik-baik saja, berubah seketika ketika ia harus bergaul dan hidup dengan orang-orang
normal di sekolahnya.

Walau ia diterima di sekolah itu, ia tidak diterima oleh sebagian teman-temannya karena
dianggap cacat. Ia hanya memiliki satu orang sahabat bernama Hendra yang selalu setia
bersamanya. Suatu ketika, Angel mulai menyadari bakatnya yang luar biasa di bidang seni ketika
secara tak sengaja ia melihat tim musik sekolahnya dan melihat sesuatu yang baru dalam
hidupnya. Ia pun tertarik bermain piano dan mencoba untuk menawarkan diri sebagai anggota
kelompok musik.

Sayangnya, Angel di tolak karena tidak memiliki bakat apapun. Ia menangis disamping sang
ayah yang akhirnya memberitahu bahwa ia terlahir dari seorang ibu yang seorang pianis.
Ayahnya pun mengajarkan dia untuk bermain piano dan terbukti walaupun Angel tidak pernah
bisa mendengarkan suara piano akhirnya ia bisa bermain piano dengan hatinya. Singkat cerita ia
pun diterima oleh tim sekolah musiknya. Tapi tidak oleh tim kelompok itu yang diketuai Agnes.
Dengan berbagai cara Agnes berusaha mengusir Angel dari kelompok itu dengan kejamnya.
Menderita dan merasakan banyaknya hinaan, Angel nyaris putus asa sampai akhirnya ia terpilih
sebagai tim kelompok musik untuk konser perayaan ulang tahun sekolahnya. Ia pun bersemangat
bertahan walau harus menderita karena teman-teman yang membencinya, ia pun memberitakan
berita bahagia itu kepada ayahnya yang akhirnya bahagia mengetahui Angel telah menjadi anak
yang ia banggakan dengan kerterbatasan fisiknya.

Tapi harapan sang ayah agar melihat Angel bermain diatas panggung konser terhalang oleh
serangan jantung yang membuat ayahnya harus dirawat di rumah sakit. Angel bimbang dan
disamping itu ia tidak tahan dengan sikap teman-temannya yang selalu berusaha mengusirnya,
akhirnya ia putuskan mundur dari kelompok musik dan berita itu membuat Agnes bahagia
karena kelompok mereka akhirnya sempurna tanpa gadis cacat.

Tapi keputusan Angel keluar menjadi dilema karena ayahnya ingin melihat Angel di konser
nanti, sehingga mau tidak mau Angel harus kembali ke kelompok musik itu agar sang ayah tidak
bertambah buruk dari sakitnya. Keputusan Angel kembali ke kelompok membuat Agnes marah
dan menyiksanya hingga tangannya terluka parah. Walau harus menderita, Angel tidak putus asa
dan akhirnya ia berhasil tampil di panggung musik walau harus dikerjain teman-temannya.

Dengan didandani seperti badut. Angel muncul diatas panggung dan mempersembahkan musik
piano untuk kesembuhan sang ayah. Ia sadar, dunia ini mungkin tidak pernah adil bagi dia yang
cacat tapi dunia ini telah mengajarkan dia untuk menjadi anak yang kuat. Dunia dimana Tuhan
menunjukkan kepadanya untuk terus bertahan dan membuktikan bahwa keterbatasan fisik
bukanlah halangan bagi seorang gadis cacat seperti ia membuat hal yang mustahil menjadi
terjadi.

2 Resensi
Kisah pilu seorang gadis tuna rungu yang menjalani hidupnya dengan penuh semangat dan
kesabaran, walau pun cacian selalu menghampiri perjalananhidupnya. Angel. Itulah namaku.
Nama yang Ayah berikan untuk mengenang Ibu yang juga bernama Angel.

Sampai akhirnya pada saat aku bermain boneka, Ayah memandangku. Sedangkan saat itu Nenek
sedang di dapur untuk membuat makan malam kami.
“Angel!” teriak ayah di hadapanku saat aku sedang asik bermain boneka sapi kartun lucu.
Iya kemudian mendekatiku, lalu membelakangi tubuhku, ia menggunakan kedua tangannya di
kepalaku sambil menepuk kedua tangannya dengan kencang. Terdengar suara tepukan tepat di
belakang kepalaku. Ayah melakukannya berulang-ulang hingga ia berhenti menarik nafas
panjang. Nenek yang mendengar suara tepukan tangan itu keluar dari dapur menuju ruangan
dimana aku dan ayah berada. Ia melihat tingkah aya dan bertanya

“ Sedang apa kamu Martin?” panggil Nenekku

“ Ibu aku merasa Angel tidak bisa mendengar apa yang aku lakukan, bahkan ia tidak merespon
tepukan tangan tepat di belakangnya. Bila ia bisa mendengar, harusnya ia akan terkejut. Tapi ia
diam saja.”

“ ANAK BUDEK YANG SOMBONG DAN TIDAK TAHU DIRI SELAMAT “


Setelah menuliskan itu, ia menarikku hingga terjatuh, rambutku terurai jatuh dan aku hanya bisa
mencoba bernafas untuk membuat rasa takutku hilang. Aku tak berani menatap matanya yang
tajam padaku.
Mereka membuka pintu dan aku menarik tanganku dengan cepat. Rasanya kedua tanganku mati
rasa dan kuku-kukunya memerah, hanya menyisakan jempol tanganku yang tidak terjepit. Aku
menangis karena merasa sangat sakit.
“Wah tangannya kejepit, Nes!” kata Maria.
“Rasain, biar putus sekalian! Heh, anak budek! Sekarang pergi dari sini dan jangan pernah
kembali lagi!”
Aku tetap bertahan dan berlari memasuki pintu, tapi mereka menarik rambutku dan aku tidak
melawan selain bertahan.
Angel akhirnya membuktikan kepada semua orang bahwa walaupun ia memiliki keterbatasan
fisik, itu tidak menjadi masalah dalam hidupnya. Ia terus bertahan sebagai seseorang yang hidup
dengan suka cita sampai akhirnya ia lulus sekolah dasar dan menanti sekolah menengah pertama
dalam hidupnya. Agnes dan kawan-kawannya, akhirnya memutuskan untuk pindah sekolah
setelah terungkapnya beberapa kasus penyiksaan yang mereka lakukan. Agnes pindah ke
Amerika mengikuti Ayahnya, sedangkan Fifi dan Maria pindah ke sekolah lain. Sebelum
kepindahan itu, Fifi dan Maria sempat meminta maaf kepada Angel yang akhirnya membuat
semua rasa permusuhan diantara mereka berakhir.
3 Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan
a. Organisasi
Dalam hal organisasi film ini, hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain harmonis
dan dapat menimbulkan rasa penasaran penonton. Karena dalam penceritaan isi film tidak
berbelit-belit

b.Isi
Kita dapat mengetahui arti perjuangan hidup dalam segala kekurangan yang dimiliki Angel tidak
membuat Angel putus asa dalam meraih keinginan dan cita-citanya. Bahkan kekurangan itu
menjadikan suatu dorongan baginya untuk berkarya. Angel menuntun kita dengan semacam
keanggunan dan daya tarik agar kita dapat melihat ke dalam diri sendiri dengan penuh
pengharapan, agar kita menolak semua keputusasaan dan ketak berdayaan kita sendiri. Secara
keseluruhan kami menilai film ini bagus dan membangun. Tuturannya mengalir, menyentuh,
mencerahkan, membidik pusat kesadaran, dan jauh dari sifat menggurui
Kekurangan
Biar pun film ini memiliki nilai-nilai moral yang sangat mendidik, bahkan nyaris tidak memiliki
kekurangan. Namun menurut kami ada beberapa kekurangan yang terdapat pada film tersebut,
dalam film itu menceritakan seseorang yang bernama Agnes yang memiliki sikap tidak terpuji
padahal ia masih berada ditingkat sekolah dasar. Yang seharusnya sikap itu tidak ada pada siswa
sekolah dasar.
4 Gaya bahasa
Bahasa yang digunkan oleh pengarang di dalam film itu cukup sopan mengingat tema yang
terdapat dari film tersebut diangkat dari perjuangan hidup seseorang yang sangat menjunjung
tinggi nilai moral.
E Penutup

Amanat
Banyak sekali pesan yang disampaikan melalui film tersebut. Perjuangan hidup Angel yang
sangat mengharukan bisa mendorong kita untuk tidak mudah berputus asa dalam menjalani
hidup walaupun memiliki banyak kekurangan.

kesimpulan
Film ini cukup mendidik, bagus untuk tonton oleh semua kalangan. Khususnya, remaja masa
kini. Karena banyak sebagian dari para remaja tidak menghargai dan mengetahui arti sebuah
kehidupan. Yang mereka tahu hanya kehidupan yang indah yang selalu mereka jalani, tanpa
mengetahui banyak orang yang berjuang untuk kehidupannya yang begitu sulit dan penuh
perjuangan.

Anda mungkin juga menyukai