Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BAHASA INDONESIA

RESENSI NOVEL

Dosen Pengampu : Anjar Setyaningsih, M.Pd

Oleh :

Ikwan Nugroho ( 22111298 )

REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA

TAHUN AJARAN 2022/2023


“KONSPIRASI ALAM SEMESTA”

Oleh Ikwan Nugroho

Judul Buku : Konspirasi Alam Semesta

Penulis : Fiersa Besari

Penyunting : Juliagar R. N.

Penyunting akhir : Agus Wahadyo

Desainer cover : Budi Setiawan

Penata letak : Didit Sasono

Penerbit : Mediakita

Cetakan : Pertama

Tahun Terbit : 2017

Jumlah Halaman : 238 Halaman


RIWAYAT PENGARANG

Fiersa Besari merupakan pria kelahiran Bandung, 3 Maret 1984. Fiersa


Besari adalah seorang musisi, penulis, dan juga konten kreator. Fiersa Besari
merupakan lulusan dari SMPN 81 Jakarta, SMAN 42 Jakarta, STIMB Bandung
D1 Vokal. Ia juga mengenyam pendidikan perguruan tinggi di STBA Yapari ABA
Bandung, mengambil jurusan Sastra Inggris.

Fiersa Besari memiliki ketertarikan di bidang musik. Fiersa Besari


memulai karirnya di bidang musik dengan menjadi vokalis band indie. Sebelum
menjadi vokalis band tersebut, sejak tahun 2009, Fiersa Besari kerap merekam
dan menyimpan karya musiknya. Sampai pada tahun 2012, Fiersa Besari
memutuskan untuk mempublikasikan karya-karyanya tersebut dan menjual album
karyanya.

Beberapa album karya Fiersa Besari, yaitu 11:11 (2012), Tempat Aku
Pulang (2014), Konspirasi Alam Semesta (2015), Album 20:20 (2020). Selain itu,
ada juga beberapa single yang dinyanyikannya, di antaranya, Garis Waktu (2016),
Ibu Pertiwi, yang dinyanyikan bersama Iwan Fals dan Once Mekel, dan menjadi
original sound track film Bumi Manusia (2019), serta Pelukku untuk Pelikmu,
yang menjadi original soundtrack film Imperfect (2019).

Karya tulisan pertama Fiersa Besari adalah “Garis Waktu”, yang juga
merupakan judul dari salah satu lagu single yang dinyanyikannya. Novel Garis
Waktu merupakan rangkuman dari sejumlah tulisan Fiersa Besari dalam kurun
waktu dari tahun 2012 hingga 2016.

Sebagai seorang penulis, Fiersa Besari telah melahirkan 6 novel. Keenam


novel tersebut, yakni Garis Waktu (2016), Konspirasi Alam Semesta (2017),
Catatan Juang (2017), Arah Langkah (2018), 11:11 (2018), dan Tapak Jejak
(2019).
SINOPSIS

NOVEL KONSPIRASI ALAM SEMESTA

Terlahir dari ayah seorang “ekstapol”, Juang Astrajingga harus selalu siap
untuk menghadapi segala cemoohan dan celaan dari orang lain, termasuk
tetangganya. Juang seorang pria yang memiliki penampilan fisik yang cukup
menarik, meski memliki brewok tipis dan kumal yang menghiasi wajahnya, serta
alis tebal yang mendukung sepasang mata tajam miliknya.

Juang pernah menjadi seorang menjadi seorang petualang yang kerap


lompat dari satu pelukan lainnya. Bagi Juang, pelukan adalah pelukan, soal
perasaan, itu berbeda cerita.

Bandung, September 2011, Juang sedang mencari sebuah buku yang


langka. Disaat itu, Juang tidak sengaja menabrak seorang wanita. Buku-buku yang
ada disekitar mereka pun terjatuh, dan secara tidak sengaja lagi, mata mereka
saling bertemu ketika Juang hendak mengembalikan buku-buku yang terjatuh itu.

Tatapan pertama dengan wanita itu seolah membuat dunia Juang berhenti
bergerak. Benar-benar, tidak ada yang akan tahu apa yang direncanakan alam
semesta. Ketika Juang ingin melaksanakan tugasnya untuk mewawancarai seorang
anak dari sinden Shinta Aksara, seseorang yang memiliki suara indah, dan
membanggakan bangsa ini di kancah internasional, tetapi seperti dilupakan oleh
bangsanya sendiri.

Seorang yang akan diwawancarai Juang itu adalah Ana Tidae, anak dari
seorang sinden terkenal, yang juga merupakan wanita yang kala ditabrak Juang
ketika berada ditoko buku. Berawal dari tabrakan di toko buku, bertemu lagi
untuk melaksanakan tugas, hingga naik bianglala berdua dan merencanakan untuk
mendaki bersama.

Hubungan Juang Astrajingga dan Ana Tidae menjadi semakin dekat. Senja
memang akan membawa kita menemui kegelapan, tetapi jika kita mengetahui cara
untuk bersyukur, kita akan menemukan banyak bintang dalam gelap yang dapat
kita nikmati. Senja menjadi awal dari kisah cinta Juang dan Ana.

Juang yang merupakan seorang jurnalis harus melaksanakan tugas yang


menuntutnya menempuh perjalanan yang berisiko. Juang kemudian harus
meninggalkan Ana yang baru saja merasa nyaman menjalin hubungan dengannya
untuk melaksanakan tugas itu.

Ketika Juang pulang dari perjalanannya selama berbulan-bulan itu,


semesta kembali menguji Juang dengan memberikan kabar bahwa sang ibunda
masuk rumah sakit, karena sakit lambungnya kian bertambah parah. Lagi lagi
Juang harus kuat untuk bertahan dan menerima kenyataan pahit yang sedang
dialaminya.

Hingga ibunda Juang pergi meninggalkan dirinya dan dunia, dan Juang
pun kehilangan cahaya hidupnya. Juang sontak memaki dirinya sendiri yang
belum sempat mengabdi kepada sang ibu. Ana sangat paham dengan keadaan
Juang yang sedang berduka, karena kepergian ibunya.

Maka itu, Ana memutuskan untuk tidak memberitahu Juang tekait dirinya
yang harus melakukan operasi pengangkatan tumor yang tumbuh di bagian kepala
belakang kepalanya. Belum sempat Juang Ana memberitahu keadaanya, Juang
menemukan Ana berada dalam pelukan Deri, lelaki yang masih mengharapkan
Ana untuk kembali ke pelukannya.

Juang tentunya merasa kecewa. Maka itu, Juang akhirnya memutuskan


untuk melarikan diri ke Nias, sekaligus untuk melaksanakan tugasnya. Cemburu
membuat Juang tak bisa mengendalikan egonya.

Ana masih enggan melakukan operasi, karena ia mempertimbangkan


keadaan sang ayah yang merupakan seorang pensiunan. Ana kemudian hanya
menyerahkan hidupnya kepada semesta, kepada takdir. Ia berpasrah diri jika
memang tidak dapat melanjutkan kehidupannya.

Sebuah pesan dari Ayah Ana membuat Juang langsung kembali ke


Bandung dan pergi meninggalkan Nias. Juang lagi-lagi menyesal dan mengutuk
dirinya sendiri, karena egonya begitu tinggi.
Juang pulang menemui Ana yang sedang berbaring dirumah sakit. Juang
lantas berusaha menyakinkan Ana untuk melakukan operasi, tidak ada harga yang
dapat membayar nyawa. Juang juga menyakinkan Ana bahwa ia cukup kuat untuk
berbagi penderitaan dengannya.

Pada akhirnya, Ana yang penuh rasa optimis dan tak henti berjuang,
kemudian mampu menjadi gadis tangguh dan periang kembali. Tumor kecil di
kepalanya telah lenyap. Juang dan Ana kemudian menikah.

Mereka berdua hidup sederhana di sebuah rumah yang berlokasi


diperkebunan teh. Mereka berdua berjanji untuk saling mendampingi hingga hari
tua, hingga maut memisahkan mereka berdua.

Juang lagi-lagi harus melaksanakan tugasnya dan pergi meninggalkan


Ana. Juang kini harus pergi untuk membantu sahabatnya yang terkena letusan
Gunung Sinabung. Sekuat apapun Ana menahan Juang untuk tidak pergi,
keputusan Juang tidak akan berubah.

Juang kemudian pergi meninggalkan Ana yang ternyata sedang


mengandung buah hati mereka. Juang membantu korban bencana meletusnya
Gunung Sinabung dengan mengerahkan segala kemampuannya.

Namun, naas nasibnya, Gunung Sinabung ternyata belum sepenuhnya


stabil. Ketika Juang sedang mengevakuasi warga yang enggan untuk mengungsi,
awan panas dari Gunung Sinabung kembali menyembur.

Awan panas itu membinasakan banyak orang yang berada disekitarnya,


termasuk Juang yang sedang bergerilya mengabdi. Buah hati Ana dan Juang
kemudian lahir. Ilya Astrajingga namanya, ia menjadi pengganti Juang yang akan
menemani Ana. Ilya, merupakan kata terindah dalam kehidupan percintaan Juang
dan Ana.
KELEBIHAN NOVEL KONSPIRASI ALAM SEMESTA

Fiersa Besari menuliskan novel Konspirasi Alam Semesta ini dengan


begitu indah, tersusun rapi, dan menggunakan bahasa yang mudah untuk
dimengerti. Hal ini kemudian dapat membuat para pembacanya nyaman ketika
membaca novel ini.

Novel Konspirasi Alam Semesta ini mengandung banyak pembelajaran


yang bisa didapatkan pembaca. Mulai dari arti kesabaran, ketegaran, pantang
menyerah, arti cinta, hingga kisah inspiratif yang dapat membangkitkan semangat
nasionalisme.

Fiersa Besari juga menyajikan data-data yang faktual dan menyelipkan


informasi mengenai daerah Nusantara yang jauh dari keramaian kota besar, tetapi
memiliki raa kekeluargaan yang hangat. Maka itu novel ini dapat menjadi bacaan
yang hangat, edukatif dan dapat membantu menemukan jati diri.

KEKURANGAN NOVEL KONSPIRASI ALAM SEMESTA

Novel Konspirasi Alam Semesta ini dituliskan Fiersa Besari dengan


bahasa yang indah, seperti syair dan sajak. Penggunaan bahasa ini menjadikan
novel ini menarik, tetapi disisi lain dapat dinilai terlalu tinggi, sehingga tidak
semua orang dapat memahami makna yang disampaikan secara benar.
PENUTUP

Novel ini menceritakan segala hal adalah baik, jika kita dapat
memandangnya dengan cara yang baik. Penentuan atas baik dan buruk ditentukan
oleh diri kita sendiri. Seperti senja yang dianggap membawa kepada kegelapan,
tetapi juga dapt dianggap sebagai sesuatu yang indah, yang membawa kita
menemukan bintang-bintang. Cinta sejati itu nyata adanya, cinta yang akan
bertahan meski diterjang badai berulang kali. Cinta yang hanya akan dipisahkan
oleh maut.

Hal yang paling penting dari menjadi seorang manusia adalah untuk
menyebarkan kebaikan. Memberikan lebih baik dibanding menerima. Jangan
hanya berharap untuk mendapatkn perbuatan baik dari orang lain saja.

Anda mungkin juga menyukai