Anda di halaman 1dari 2

Resensi Novel "Konspirasi Alam Semesta"

Judul Buku : Konspirasi Alam Semesta

Pengarang : Fiersa Besari

Penerbit : Mediakita

Tahun Terbit : 2017

Tempat Terbit : Jakarta

Tebal : vi + 238 Halaman

Sinopsis

Juang Astrajingga seorang reporter lepas, penulis dan seorang aktivis lingkungan
jatuh cinta pada Ana Tidae seorang mahasiswi ilmu pertanian. Cerita mereka berawal ketika
Juang mewawancarai Ana sebagai narasumber untuk artikel mengenai sinden berbakat yang
telah meninggal, Sinta Aksara. Cerita mereka berjalan seperti halnya pasangan lainnya.
Hingga suatu ketika Juang harus meninggalkan Ana untuk melakukan peliputan di Papua.
Selama 3 bulan Juang dinyatakan hilang tidak ada kabar saat itu pula Ana divonis dokter
memiliki penyakit berbahaya, tumor otak. Selang beberapa bulan Juang pulang dan Ana
sangat bahagia, tetapi tidak dengan keluarga Juang. Ibu Juang harus berjuang melawan
penyakit maag kronis hingga akhirnya meninggal dunia. Sepeninggal ibu Juang, penyakit Ana
semakin memburuk dan Juang tidak tahu akan hal itu. Hiangga akhirnya Juang memutuskan
untuk pergi ke Nias melakukan peliputan sekaligus melarikan diri dari Ana yang saat itu ia
pergoki tengah dipeluk oleh Deri, mantan pacar Ana.

Saat di Nias, Juang mendapat kabar dari Ayah Ana, David Gunawan bahwa Ana sakit
keras dan memohon Juang untuk membujuk Ana melakukan pengobatan sesuai keinginanya.

Juang kembali ke Bandung dan berhasil membujuk Ana hingga akhirnya mereka
menikah. Setelah menikah, terdengar kabar bahwa terjadi letusan Sinabung yang
mengharuskan Juang untuk kesana walau Ana menolak dengan keras. Saat Juang menjadi
relawan Sinabung, Ana hamil dan Juang tidak tau. Hingga akhirnya Juang harus meninggal
karena letusan Sinabung dan Ana harus merawat anaknya sendiri ditemani orang-orang
terdekatnya.

Kelebihan

 Novelnya sangat menghibur.


 Penggambaran tokohnya sangat detil sehingga pembaca dapat membayangkan tokoh
yang dimaksud.

 Alur cerita yang simple dan tidak bertele-tele.

 Bahasa yang digunakan mudah dimengerti


Kekurangan

 Sudut pandang penulis tidak konsisten.


 Ada kalanya menjadi orang pertama, orang kedua bahkan orang ketiga.

 Penggambaran tokoh yang detail hingga diakhir cerita, padahal pembaca sudah
mengerti jika pria berkumis tebal adalah ayah Ana, David Gunawan.

 Akhir cerita yang terlalu dramatis

Anda mungkin juga menyukai