E.D.JENURA
I.
UNSUR INSTRINSIK
Unsur- unsur intrinsik ialah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra.
"Eh, kamu mau ngomong apa?" tanya Ghea malu-malu, gak tahan liat ompong Arie. "Aku cuma mau ngajak nikah lagi," kata Arie sambil mendorong ayunan. "Kalo aku liat di film sih, nikah tuh biasa-biasa aja. kadang bertengkar, kadang jalan-jalan atau cuma ngobrol, makan dan nonton TV. Gak susah. Mau, ya?" "Tapi aku gak mau bertengkar sama kamu. Kata Mama, nikah itu artinya berbagi suka-duka dan berbagi penyakit juga " "Kalo begitu kita main aja. Aku pengen main sama kamu terus." "Aku tanya Mama dulu, ya?" "Ya tanyain cepet-cepet. Aku udah gak sabar. Anak-anak udah tau aku mau nikah
Dalam kutipan di atas menunjukan kisah percintaan yang lucu antaraa dua orang anak yang lucu dan polos.
Maju
Kutipan di atas menjelaskan bahwa cerpen ini menggunakan alur rmaju yaitu saat hari ini yang diceritkan sebagai hari yang dijanjikan Arie kepada Ghea.
Mundur
Arie
Alur mundur pada cerpen ini dapat di lihat pada kutipan di atas yaitu pada saat Ghea menceritakan kepada mamanya tentang beberapa kenakalan Arie.
Latar
Tempat : Cerpen ini menggunakan dua tempat yaitu di ruang kelas saat arie dan teman-teman belajar dan bermaun-main, dan di sekolah(karosel mini) saat arie memberikan cincin tunangan berupa donat. o
Ruang kelas
Maka kelas bernyanyi betul-betul penuh nyanyian.
Waktu : Latar eaktu pada Cerpen ini sanagt jelas dituliskan oleh pengarang yaitu pagi dan malam sebagai contoh pada kutipan berikut ini yaitu pada saat di mulainya jam pelajaran pertama dan pada saat Ghea bercerita dengan mamanya o Pagi Selamat Pagi, anak-anak, kata Buk Eva yang cantik begitu masuk kelas.
o Malam
Makanya Ghea bertanya pada Mama malam ini.
Tokoh Utama (Protagonis) : Ghea Watak : Watak Ghea sebagai tokoh utama dalam cerita ini adalah seorang anak kecil yang polos dan baik hati, ini terlihat pada kutipan berikut.
Tokoh Kedua (Antagonis) : Arie Watak Tokoh Arie pada cerpen ini menunjukan beberapa sifat yaitu nakal,pintar,gombal dan juga lucu, ini dapat dilihat dalam beberapa kutipan sebagai berikut. Nakal : Arie! Kamu anak nakal! Pengacau! Kemarin kamu ngerobek
kertas lipatanku.
Arie mungusulkan agar semua perkataan dinyanyikan. Dia mengusulkannya dalam lagu dangdut yang genit dan lucu sehingga seisi kelas langsung setuju. Bu Eva pun senang mendengar ide tersebut. Sangat kreatif, katanya sambil lalu menjelaskan bahwa kreatif artinya punya banyak ide bagus.
Arie menatapnya dengan riang. "Aku suka kamu. Mata kamu kayak bintang. Idung kamu kayak jambu. Aku suka jambu dan bintang."
Lucu : Arie dihukum menyapu lantai, tapi Arie malah jadi tukang sapu
kakek-kakek. Dia menyapu lamaaa sekali, sambil bungkuk dan batukbatuk. Lalu Tommy juga pengen jadi tukang sapu. Chandra juga. Teguh juga. Semua jadi tukang sapu kakek-kakek yang bongkok dan batuk" Mama tertawa kecil.
Bu Eva merupakan tokoh pendukung yang memiliki peran sebagai seorang guru yang tegas dan bijaksana, seperti pada kutipan berikut. Watak : Tegas dan Bijaksana : "Arie pernah dihukum Bu Eva karena pernah melempar-lempar popcorn ke atas langit-langit kelas. Arie main Salju popcorn. Bu Eva bilang, gak baik membuangbuang makanan.
oTokoh : Mama Watak : Tokoh mama dalam cerpen ini adalah seorang yang sangat lemah lembut dan penuh kasih saying, seperti pada kutipan berikut.
Lemah lembut : Kenapa, Sayang? "Ga apa-apa," jawab Ghea sambil menarik selimut, memeluk Teddy Bear-nya, lalu memejamkan mata. Mama mengecupnya.
o Tokoh : Farah Watak : Farah mepupakan tokoh yang memiliki sifat pemarah, ini dapat dilihat dalam kutipan berikut ini.
Pemarah : Ghea, jangan ih!" Farah manyun. Matanya menatap
Arie dengan galak. " Arie! Kamu anak nakal! Pengacau! Kemarin kamu ngerobek kertas lipatanku.
nada rap), Sandy membalasnya (dalam nada dangdut) sambil menari-nari dan bernyanyi, "Aaachh, biarin ajaaaa, dariipada eluuu kemaaaren kentutnya bauuuuu"
Gaya bahasa
Cerpen ini menggunakan bahasa yang komunikatif atau bahasa yang mudah di mengerti. Cerpen ini juga menggunakan majas simile (majas yang membandingkan suatu hal dengan hal lain yang
dilukiskannya),ini dapat di lihat pada kutipan berikut.
"Aku suka kamu. Mata kamu kayak bintang. Idung kamu kayak jambu. Aku suka jambu dan bintang."
Amanat
Cerpen ini memberikan sebuah amanat yaitu kita tidak boleh berpacaran atau menikah sebelum cukup umur,dan bagi para orang tua didiklah anak-anak kita dengan baik agar tidak terpengaruh oleh lingkungan sekitar dan dapat berkembang dengan baik serta mengembangkan ide-ide yang kreatif.
Sudut pandang
Cerpen ini menggunakan sudut pandang orang ketiga karena sang pengarang menceritakan tokoh lain dalam cerpen ini. Ini dapat dilihat pada kutipan berikut. Arie pun segera maju ke depan kelas dan bercerita bahwa kemarin dia menonton film tentang demonstrasi, judulnya Ghea lupa, karena dalam bahasa Inggris. Tapi kata Arie, film itu memberi inspirasi baginya. Bu eva menerangkan pada kelas bahwa inspirasi berarti ide. Ghea kagum sekali pada Arie. Semenjak pertama kali kenal, Ghea tahu bahwa Arie pintar meskipun suka mengacau di kelas. Itu kata Farah, sahabat Ghea. Arie Si Pengacau, katanya selalu.
II.
UNSUR EKSTRINSIK
Unsur ekstrinsik adalah segala macam unsur yang berada di luar suatu karya sastra yang iktu mempengaruhi kahadiran suatu karya sastra.
PENGANTIN KECIL
E.D.Jenura
DISUSUN OLEH :
DINAS PENDIDIKAN KABUAPEN OGAN KOMERING ILIR SMA NEGERI 3 UNGGULAN KAYUAGUNG TAHUN AJARAN 2011/2012
SINOPSIS :
Ghea adalah seorang gadis kecil yang sedang binggung atas lamaran Arie, yang tiba-tiba saja mengajaknya untuk menikah. Arie memberinya waktu untuk menjawab lamarannya, Ghea yang tak mengerti dan binggung menanyakan pada mamanya apa nikah itu?. Saat Ghea sedang asik bermain dengan teman-temannya Arie datang menghampirinya dan mengajaknya menikah lagi, dia begitu antusias menjelaskan keinginannya saat itu. Ghea minta waktu lagi untuk bertanya kepada mamanya dan Arie dengan senang hati menunggunya, Ghea menceritakan semua tentang Arie. Mulai dari kebandelan Arie, tingkah dia yang terkadang membuat teman-temannya kesal, kejahilan Arie, hingga saat Arie dihukum Bu Eva karena melempar-lempar popcorn, dan lagi kata teman-temannya Arie nakal, tapi dari semua kenakalannya itu ternyata Arie adalah seorang murid yang pintar yang mempunyai banyak ide, lucu, berjiwa kepemimpinan. Mama Ghea mengetahui bahwa Gea menyukai Arie, dan setelah menceritakan semuanya Ghea bertanya lagi pada mamanya apa Ghea boleh menikah dengan Arie? Dan mamanya menjawab boleh. Ghea menceritakan kepada Arie bahwa mereka boleh menikah, Arie terlihat gembira dan kemudian Arie bercerita tentang semua hal yang akan dia lakukan setelah menikah. Keesokan harinya Arie memberikan donat untuk cicin pernikahnya dengan Ghea. Tetapi Ghea binggung kenapa Arie memberikan Ghea donat, ternyata Arie mempunyai ide yang cemerlang. Katanya orang yang menikah itu harus selalu berpegangan tangan, karena Arie tidak bisa memegang tangan Ghea setiap saat jadi Arie memutuskan mengganti cincin dengan donat agar mereka tidak perlu berpegangan tangan terus setiap saat dan supaya cincinnya tidak jatuh dan hilang, maka mereka memakan donat tersebut. Ghea merasa senang seperti mendapat baju dan sepatu baru saat itu.