INDONESIA
Disusun Oleh :
Sabanda Permata M
XI IPA 04
28
Unsur Ekstrinsik :
1. Nilai Moral :
Ketika sebuah rumah tangga hancur, yang paling tersakiti dan menjadi
korban adalah anak, karena peran orangtua sangat penting dalam tumbuh
kembang anak
2. Nilai Agama : -
3. Nilai Sosial :
a. Bermain bersama
b. Berkumpul dengan tetangga
4. Nilai Budaya : -
5. Nilai Politik : -
Teks Cerpen
Halo gais, cerita ini bakal jadi cerita menarik sepanjang perjalanan
hidupku, cerita nyata yang akhirnya aku angkat menjadi sebuah cerpen. Dimana
kasih sayang sangat amat diperlukan untuk membentuk karakter, bahkan
mental. Sebelum lebih lanjut, perkenalkan dulu aku si penulis cerita ini
Sabanda Permata, biasa dipanggil sabanda. Aku tinggal dikampung rawa,
kampung sempit dengan banyaknya penduduk, aku anak gadis yang berusia
17th, bersekolah yang tidak jauh dari kampung rumahku.
Pagi itu, aku sedang menikmati sejuknya udara pagi ditemani hangatnya
teh di teras rumah. Oh iya hari ini aku sudah beres beres rumah, sebab itu aku
bisa duduk tenang di teras ini. Tepat di kampung rumahku, terdapat banyak
anak kecil yang sedang bermain dengan asyiknya. Tampak mereka semua
sangat akur ketika bermain. Banyak mainan yang dipermainkan, tidak ada
gadget disana. Banyak ibu yang juga menjaga anaknya bermain, karena hari ini
bertepatan dengan hari weekend. Ibu ibu berkumpul juga banyak yang rumpi,
haha maklum mungkin itu sudah menjadi warisan ketika berkumpul akan
rumpi. Aku banyak mengenal anak kecil yang bermain disana. Mereka adalah,
Jovi dia anak yang sangat periang lucu dan tidak cengeng, Ican anak umur 3th
yang masih sangat lucu, Lala si cengeng yang gemar menangis, Lisa anak
cantik dan ceria, dan Eca jail dan sangat periang.
Ada salah satu anak yang tampak asing bagiku, namun aku tak seberapa
memperdulikannya. Bahagia hatiku ketika melihat anak anak kecil bermain
dengan riang gembira, karna aku adalah anak bungsu yang tak memiliki adik.
Di selang keasyikan mereka bermain, terjadi keributan, aku sempat terkejut
karena dari awal mereka bahagia bahagia saja. Anak kecil yang ku anggap
asing itu ternyata merebut mainan ican dan memukul ican. (ican menangis
sangat keras, dan membuat semua ibu ibu terkejut)
Dinasehati dengan kata halus ia malah memukul anak lainnya yang membuat
beberapa ibu ibu teriak geram.
Ibu Ican : "jangan di pukul, kamu bisa mengambilnya baik baik"
Ibu Jovi : "heh anak siapa ini, nakal banget"
Ibu Lisa : "orangtuanya mana ini, aduh bubar aja udah"
Lantas aku menghampiri anak itu, aku menanyai nama dia siapa, ternyata
nama dia adalah devan. Devan adalah anak nakal yang sangat cuek,aku juga
tidak tau sebab dia nakal karena apa. Saat memberi nasihat sedikit lantas ia
malah marah, tidak seperti anak kecil lainnya. Ibu ibu banyak yang
mencemoohnya, melarang anaknya bermain dengan dia, aku sangat kasian
sekali dengan dia. Karena aku pernah berada di posisi seperti itu. Ibuku keluar
melihat kejadian ramai ramai, karena kampung yang sempit membuat ribut
yang ramai.