Anda di halaman 1dari 5

TUGAS CERPEN BAHASA

INDONESIA

Disusun Oleh :
Sabanda Permata M
XI IPA 04
28

SMA NEGERI 19 SURABAYA


Unsur Instrinsik (unsur pembangun)

1. Tema : Kasih sayang dalam hidup


2. Alur/plot :
Seorang anak kecil menjadi korban keegoisan orangtua yang
membuatnya menjadi kurang akan kasih sayang dari kedua orang tua
3. Tokoh /Penokohan :
a. Sabanda : sabar, berbakti, baik
b. Devan : jail, bandel, cuek
c. Jovi : periang, lucu, tidak cengeng
d. Lala : cengeng
e. Lisa : ceria
f. Eca : jai, periang
4. Setting/Latar :
Tempat :Kampung halaman
Waktu : pagi hari
Suasana : sedih, bahagia
5. Sudut Pandang : Orang Pertama
6. Amanat :
Cinta kasih sayang amat sangat penting untuk membentuk karakter anak
dari ia kecil hingga besar, peran orang tua juga sangat berpengaruh dalam
tumbuh kembang seorang anak, sebisa mungkin kita harus maksimal
memberikan kasih sayang kepada anak, mendidik dan membentuk
karakter nya

Unsur Ekstrinsik :
1. Nilai Moral :
Ketika sebuah rumah tangga hancur, yang paling tersakiti dan menjadi
korban adalah anak, karena peran orangtua sangat penting dalam tumbuh
kembang anak
2. Nilai Agama : -
3. Nilai Sosial :
a. Bermain bersama
b. Berkumpul dengan tetangga
4. Nilai Budaya : -
5. Nilai Politik : -
Teks Cerpen

KASIH SAYANG DALAM HIDUP

Sabanda Permata Mawsava

Halo gais, cerita ini bakal jadi cerita menarik sepanjang perjalanan
hidupku, cerita nyata yang akhirnya aku angkat menjadi sebuah cerpen. Dimana
kasih sayang sangat amat diperlukan untuk membentuk karakter, bahkan
mental. Sebelum lebih lanjut, perkenalkan dulu aku si penulis cerita ini
Sabanda Permata, biasa dipanggil sabanda. Aku tinggal dikampung rawa,
kampung sempit dengan banyaknya penduduk, aku anak gadis yang berusia
17th, bersekolah yang tidak jauh dari kampung rumahku.
Pagi itu, aku sedang menikmati sejuknya udara pagi ditemani hangatnya
teh di teras rumah. Oh iya hari ini aku sudah beres beres rumah, sebab itu aku
bisa duduk tenang di teras ini. Tepat di kampung rumahku, terdapat banyak
anak kecil yang sedang bermain dengan asyiknya. Tampak mereka semua
sangat akur ketika bermain. Banyak mainan yang dipermainkan, tidak ada
gadget disana. Banyak ibu yang juga menjaga anaknya bermain, karena hari ini
bertepatan dengan hari weekend. Ibu ibu berkumpul juga banyak yang rumpi,
haha maklum mungkin itu sudah menjadi warisan ketika berkumpul akan
rumpi. Aku banyak mengenal anak kecil yang bermain disana. Mereka adalah,
Jovi dia anak yang sangat periang lucu dan tidak cengeng, Ican anak umur 3th
yang masih sangat lucu, Lala si cengeng yang gemar menangis, Lisa anak
cantik dan ceria, dan Eca jail dan sangat periang.
Ada salah satu anak yang tampak asing bagiku, namun aku tak seberapa
memperdulikannya. Bahagia hatiku ketika melihat anak anak kecil bermain
dengan riang gembira, karna aku adalah anak bungsu yang tak memiliki adik.
Di selang keasyikan mereka bermain, terjadi keributan, aku sempat terkejut
karena dari awal mereka bahagia bahagia saja. Anak kecil yang ku anggap
asing itu ternyata merebut mainan ican dan memukul ican. (ican menangis
sangat keras, dan membuat semua ibu ibu terkejut)
Dinasehati dengan kata halus ia malah memukul anak lainnya yang membuat
beberapa ibu ibu teriak geram.
Ibu Ican : "jangan di pukul, kamu bisa mengambilnya baik baik"
Ibu Jovi : "heh anak siapa ini, nakal banget"
Ibu Lisa : "orangtuanya mana ini, aduh bubar aja udah"
Lantas aku menghampiri anak itu, aku menanyai nama dia siapa, ternyata
nama dia adalah devan. Devan adalah anak nakal yang sangat cuek,aku juga
tidak tau sebab dia nakal karena apa. Saat memberi nasihat sedikit lantas ia
malah marah, tidak seperti anak kecil lainnya. Ibu ibu banyak yang
mencemoohnya, melarang anaknya bermain dengan dia, aku sangat kasian
sekali dengan dia. Karena aku pernah berada di posisi seperti itu. Ibuku keluar
melihat kejadian ramai ramai, karena kampung yang sempit membuat ribut
yang ramai.

Sabanda: "halo adik manis, adik rumahnya dimana"


(Ku Pancing agar ia ingin bercerita denganku. )
Sabanda: "mau main ke rumah kakak tidak?kakak tidak punya adik dirumah"
dia mau ikut denganku, ku ajak dia kerumah. Banyak ku beri jajan, aku
memperlakukan dia seperti adikku sendiri.
Tiba tiba dia bercerita
Devan: "kakak, aku tidak punya orangtua, aku juga tidak punya kakak, tidak
punya adik, aku disini sama nenek dan kakek"
Devan: "memangnya aku sangat nakal ya kak?"
Sabanda: "ibu dan ayah kemana?"
Devan: "kata nenek ibu sudah pergi, ayah juga sudah pergi" (disini aku sudah
paham, memberinya pelukan)
Devan menangis, menginginkan ibu berada disampingnya, menginginkan ayah
untuk menemaninya bermain.
Sabanda: "devan tidak nakal, hanya saja Devan perlu berbicara untuk
meminjam sesuatu, tidak harus merebut, tidak boleh memukul karena kalau
devan dipukul devan tidak mau kan?"
Sabanda: "devan juga harus baik, biar teman devan banyak "
Orangtua sudah berpisah yang mungkin membuat dia kurang akan kasih
sayang, sehingga ia seringkali melampiaskan rasa marahnya kepada orang lain.
Ketika anak kecil lain bermain ditemani ibunya, dia hanya memandang,
memikirkan kapan ibunya bisa menemani nya. Berbicara soal nenek dan kakek,
mungkin nenek dan kakek yang sibuk dan sudah rentan, tidak sempat
memberinya berbagai nasehat. Nenek adalah peran utama didalam hidupnya.
Sekarang aku tahu, sepenting itu kasih sayang untuk masa pembentukan
karakter anak .

Anda mungkin juga menyukai