Anda di halaman 1dari 38

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

DRAMA

67
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

PEMBELAJARAN 5
MENGANALISIS ISI
DAN KEBAHASAAN DRAMA

Hai, para siswa yang baik!

Semoga kalian dalam keadaan sehat walafiat. Mudah-mudahan pembelajaran


kali ini dapat menambah ilmu, pengetahuan, dan wawasan kalian sehingga
kelak kalian akan menjadi generasi penerus yang tangguh yang akan
mengantarkan bangsa dan negara kita sejajar dengan negara maju lainnya.

Untuk memulai aktivitas pembelajaran, marilah kita berdoa sesuai dengan


agama dan keyakinan masing-masing.

Selamat belajar! Tetap semangat dan jaga kesehatan selalu!

A. Tujuan Pembelajaran

Pada pembelajaran ini, melalui pemahaman bacaan kalian mampu melakukan


aktivitas membaca/menonton drama dan berlatih menyelesaikan permasalahan
untuk menganalisis isi dan kebahasaan drama secara kritis, kreatif, penuh rasa
ingin tahu serta bertanggung jawab.

Selamat belajar! Tetap semangat dan jaga kesehatan selalu!

68
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

B. Peta Kompetensi dan Aktivitas Pembelajaran

Tema

Latar Konjungsi
Menganalisis
Mengidentifikasi Tokoh Isi dan Kata Kerja
Drama Unsur-Unsur
Kebahasaan
Drama Watak Drama Kata Sifat

Alur
Amanat

C. Tahapan-Tahapan Aktivitas Pembelajaran

Hai, siswa-siswa Indonesia yang tangguh!

Sebelum kalian mempelajari drama lebih lanjut, silakan baca dan pahami
contoh kutipan naskah drama berikut!

69
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

PADA SUATU HARI


Karya : ARIFIN C. NOOR
Izin Penyiaran dan pementasan pada Teater Kecil Jakarta

Para Tokoh:
Nenek
Kakek
Pesuruh
Janda, Nyonya Wenas
Arba, Sopir
Novia
Nita
Meli
Feri

Sandiwara ini dimulai dengan meng-Expose lebih dulu:


1. Potret Kakek dan Nenek Ketika Pacaran
2. Potret Kakek dan Nenek Ketika Kawin
3. Potret Kakek dan Nenek Dengan Anak-Anak
4. Potret Keluarga Besar
5. Potret Kakek Tua
6. Potret Nenek Tua
7. Main Title Etc-Etc

Kakek dan Nenek duduk berhadapan.


Beberapa saat mereka saling memandang, Beberapa saat mereka saling
tersenyum. Suatu saat mereka sama-sama menuju ke sofa, duduk
berdampingan, seperti sepasang pemuda dan pemudi. Setelah mereka
ketawa kembali mereka duduk berhadapan. Lalu beberapa saat saling
memandang, tersenyum, lalu ke sofa lagi duduk berdampingan, seperti
pepasang pengantin, malu-malu dan sebagainya, demikian seterusnya..

70
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

TIGA
Kakek : Sekarang kau nyanyi.
Nenek menggeleng sambil tersenyum manja.
Kakek : Seperti dulu.
Nenek menggeleng sambil tersenyum manja.
Kakek : Nyanyi seperti dulu.
Nenek : Malu
Kakek : Sejak dulu kau selalu begitu.
Nenek : Habis kaupun selalu mengejek setiap kali saya menyanyi.
Kakek : Sekarang tidak, sejak sekarang saya tidak akan pernah mengejek
kau lagi.
Nenek : Saya tidak mau menyanyi.
Kakek : Kapanpun?
Nenek : Kapanpun.
Kakek : Juga untuk saya.
Nenek : Juga untuk kau.
Kakek : Sama sekali?
Nenek : Sama sekali.
Kakek : Kau kejam. Saya sangat sedih. Saya mati tanpa lebih dulu
mendengar kau menyanyi.
Nenek : Sayang, kenapa kau berfikir kesana? Itu sangat tidak baik, lagi tidak
ada gunanya. Sayang , berhenti kau berfikir tentang hal itu.
Kakek : Mati saya tidak bahagia karena kau tidak maumenyanyi. Ini memang
salah saya. Tetapi kalau ejak dulu kau cukup mengerti bahwa saya memang
sangat memainkan kau, tentu kau bisa memaafkan segala macam ejekan-
ejekan saya. Tuhan, saya kira saya akan menghembuskan nafas saya yang
terakhir tatkala kau sedang menyanyikan sebuah lagu ditelinga saya.
Nenek : Sayang saya mohon berhentilah kau berfikir mengenai hal itu. Demi
segala-galanya berhentilah. Tersenyumlah lagi seperti biasanya. Kakek :
Saya akan tersenyum kalau kau mau mengucapkan janji.
Nenek : Tentu, tentu.
Kakek : Kau mau menyanyi.

71
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

Nenek : Tentu, sayang, tentu.


Kakek : Kapan?
Nenek : Suatu ketika.
Kakek : Sebelum saya mati?
Nenek : Ya, sayang, ya, sayang.
Kakek : Sekarang.
Nenek : Tidak mungkin, sayang, kau tahu saya sedikit flu karena pesta
beberapa hari yang lalu?
Kakek : (Tertawa) U, saya baru ingat sekarang.
Nenek : Selalu kau begitu. Selalu kau tak pernah ambil pusing setiap kali
saya sakit.
Kakek : Kau melebih-lebihkan.
Nenek : Tapi acap kali kau begitu. Kalau saya batuk baru setelah satu
minggu kau tahu.
Kakek : Ya, saya akui saya acap kali terlalu asyik dengan diri sendiri. Saya
akui. Saya minta dimaafkan supaya sorga saya tidak tertutup, supaya kubur
saya…….
Nenek : Sayang, saya tidak mau memberi maaf kalau kau tidak mau juga
berhenti menyebut-nyebut soal kematian. Kakek : Maaf, tidak lagi.

Nenek : Sekarang saya akan memaafkan kau dengan satu syarat.


Kakek : Apa?
Nenek : Kau harus menyanyi.
Kakek menggelengkan kepalanya.
Nenek : Kalu begitu, kau tak saya maafkan.
Kakek : Dan sorga saya…?
Nenek : Mungkin, tertutup.
Kakek : Baik, saya akan menyanyi. Tapi separo. Kalau terlalu lama nanti saya
batuk.
Nenek : Tidak. Satu lagu.
Kakek : Nanti batuk.

72
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

Nenek : Setiap kali kau bilang begitu, padahal kau memang pintar menyanyi.
Dan kau selalu menghabiskan sebuah lagu dengan sempurna tanpa batuk.
Kakek : Satu lagu?
Nenek : Ayolah, sayang. Penonton sudah tidak sabar lagi menunggu sang
penyanyi.
Kemudian kakek menyanyi du tiga baris dari no other love stand – chen
Schubert atau lainnya dan selebihnya play back. Begitu lagu berakhir nenek
bertepuk tangan dengan semangat.
Nenek : Suara kau tidak pernah berubah.
Kakek : Mna album kesatu? Saya ingin melihat gambar saya ketika saya
menyanyi di depan umum dimana kau juga ikut mendengarkan. Kau ingat
kapan itu.
Nenek : Ketika itu kau baru saja lulus propaedus. Kau sombong betul ketika
itu.
Kakek : Kau juga. Sepicingpun kau tak pernah membalas pandang saya.
Nenek : Habis pandangan kau nakal.
Kakek : Habis kau juga suka mencuri pandang.
Nenek : Kau sudah terlalu pintar berciuman ketika pertama kali kau mencium
saya.
Kakek : Saya memang pintar berkhayal. Setiap kali saya menonton saya
selalu mengkhayalkan adegan ciuman secara amat terperinci.

Setelah membaca contoh naskah drama tersebut, kalian dipersilakan


melengkapi tabel berikut!

No. Unsur-unsur Drama Substansi/Isi/Kutipan Teks

1 Tema

2 Alur

73
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

No. Unsur-unsur Drama Substansi/Isi/Kutipan Teks

3 Latar

4 Tokoh

5 Watak

6 Amanat

No. Struktur Drama Substansi/Isi/Kutipan Teks

1 Prolog

2 Dialog

3 Epilog

Setelah kalian berhasil melengkapi tabel, sekarang kalian sudah tahu unsur dan
struktur dari contoh drama tersebut. Pengetahuan tersebut menjadi sangat
penting untuk merancang kerangka sekaligus mengembangkannya menjadi
naskah drama seutuhnya.
Bagaimana pemahaman kalian tentang materi unsur-unsur drama? Sudah
kalian pahami bukan?
Nah, selanjutnya akan kita lanjutkan pendalaman materi berikutnya, yaitu
menganalisis isi dan kebahasaan drama. Sekarang kalian dipersilakan untuk
membaca contoh naskah drama yang disajikan berikut ini.

74
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

Judul : Berbuat Baik Hasilnya Baik

Tokoh : Majun, Pepeb, Tomi, Tina


Deskripsi Karakter:
• Majun : Berprestasi, pandai menyontek
• Pepeb : Rajin, jujur, polos
• Tomi : Tampan, paling keren, baik hati, jago basket, tidak pandai
dalam mata pelajaran
• Tina : Pintar, pelit
Dialog / Percakapan
Waktu tepat menunjukkan pukul 7 di pagi hari, bangku di dalam ruang kelas
sudah dipenuhi oleh siswa siswi kelas 6 yang sedang melaksanakan ujian
dengan khidmat. Di antara seluruh siswa, ada 2 deretan bangku yang
bersebelahan samping kiri-kanan, serta depan-belakang, duduklah di sana
empat orang siswa siswi, yakni Pepeb, Tomi, Tina, dan Majun. Tina duduk di
depan Pepeb, sedangkan di bangku seberang kanan Pepeb duduklah si Tomi
di belakang Majun.
Mereka terlihat tengan serius untuk mengerjakan soal yang dianggap paling
sulit dan rumit, yakni Matematika. Tina terlihat mengembangkan senyum
karena Ia merasa bisa mengerjakan semua soal dengan baik.
Tina: (mengerjakan soal nomor 1 sampai 3 dengan cepat dengan cara
berpikir kilat tanda menguasai semuanya) Nah, aku tau jawaban ini! Aha! Ini
rumusnya yang kupelajari kemarin, nih.
Sementara itu, suasana berbeda terlihat di seberang kanan Tina,
Majun: (menggaruk kepalanya dengan ujung pensil hingga tidak terasa
bahwa ujungnya patah). Aduh, gimana ini ya! Kok sulit amat, mana gak mirip
sama latihan soal yang kucontek dari si Tina kemarin! ( Si Majun kemudian
menolehkan kepalanya sedikit ke arah si Tina, ia berusaha melirik jawaban si
Tina dengan menyipitkan mata agar tidak ketahuan menyontek).
Saat Majun mengangkat lehernya untuk melihat lembar jawaban ujian milik
Tina dengan jelas, tiba-tiba..

75
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

Tina: (Kresek! Ia langsung menoleh ke kanan, dan melihat si Madun dengan


tatapan sinis). (Kemudian Tina bergumam pelan dengan mulutnya untuk
mengancam si Madun tanpa suara).
Madun: Dasar pelit, Kau! (berbisik pelan kemudian menoleh ke arah si Pepeb
yang duduk di belakang Tina.)
Pepeb terlihat sangat serius mengerjakan soal, meskipun di kelas Ia belum
pernah mendapatkan juara 1 hingga 3 besar, tetapi masih termasuk dalam
juara 5 besar di kelas. Karena Pepeb tergolong sebagai murid yang rajin,
maka Majun berusaha menyontek lembar jawaban ujiannya juga.
Pepeb: (sedang serius menghitung jawaban soal nomor 10, Ia tidak
menghiraukan apapun dan siapapun, termasuk si Majun yang sedang
menyonteknya)
Majun: Wah, kesempatan nih! Mumpung Pak Guru lagi ke WC, sip sip! (Ia
menegakkan badan dan kepala serta berusaha mencari posisi tepat untuk
bisa melihat seluruh lembar jawaban si Pepeb) Yes, berhasil! (Majun berhasil
mendapatkan jawaban soal nomor 5 kemudian dilingkarilah lembar jawaban
milik Majun)
Waktu bergerak cepat, jam ujian hampir habis, Madun masih baru mengisi
hingga 6 soal dari 15 soal matematika yang modelnya belum pernah ditemui
di berbagai sesi sebelumnya. Ia pun masih sibuk menengok ke kiri dan ke
kanan tanpa henti. Ia memiliki target untuk bisa bertahan minimal di peringkat
2. Ia sebenarnya pandai dan cerdas tapi ia malas belajar, sedangkan saat
ujian berlangsung Ia selalu berhasil mencontek jawaban murid yang
dianggapnya paling pintar.
Ia melakukannya sejak duduk di kelas 4 SD, dan kelakuannya pun berhasil
menjadikannya murid dengan peringkat bertahan di juara 2. Hal itu karena
teman sebangkunya sangat pintar dan bisa diandalkan selama ini. Namun,
saat berada di kelas 6 teman sebangkunya meninggal karena kecelakaan,
kemudian sekarang tempat duduknya bersama si Tomi yang disarankan oleh
Pak Guru. Majun tau kalua Tomi tidak terlalu pintar dalam mata pelajaran,
karena ia ahli di bidang olahraga.

76
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

Kini saat ujian sedang berlangsung, tempat duduk selama ujian harus
dipisah, dan tiap orang diharuskan menduduki satu bangku sendirian. Majun
menjadi semakin kesulitan apalagi teman sebangkunya yang duduk di
bangku belakang tidak bisa diandalkan. Namun, Majun juga sadar bahwa
waktu hampir habis, Ia pun semakin bingung dan geliah, karena tidak bisa
menjawab satu soal pun dengan kemampuannya sendiri semua yang diisinya
berdasarkan jawaban milik temannya.
Saat Majun berhasil mencontek lembar jawaban Pepeb, ia sangat senang.
Sementara itu Pepeb hanya membiarkan si Majun karena tidak sadar sedang
dicontek.
Tina: (Tiba-tiba Tina menolehkan kepalanya ke belakang pada Pepeb, lalu
berbisik) Sssttt! Peb, Peb! Awas lembar jawabanmu dicontek sama si Majun
tuh, jangan dibiarin dong!‖
Pepeb: (sedikit kaget dan spontan melihat ke arah si Majun, sementara si
Majun segera memalingkan muka darinya. Tapi si Pepeb masih terlihat
bengong karena bingung tentang apa yang baru saja terjadi)
Tingkah laku Pepeb yang diam saja sambal sedikit melongo membuat Pak
Guru curiga dan menegurnya.
Pak Guru: Pepeb! Kalian kenapa sedang bengong? Jawabannya sudah terisi
semua? (Sambil berjalan menuju ke tempat duduk si Pepeb)
Pepeb: (agak terkejut, kemudian menjawab pertanyaan Pak Guru dengan
sedikit gagap) Ah, iya pak, sudah, pak! (seluruh kelas pun makin terkejut
karena Pepeb satu-satunya murid yang telah selesai mengerjakan soal ujian
yang dianggap paling susah. Demikan juga dengan Majun, Ia justru semakin
kebingunan dan tidak menyangka bahwa Pepeb selesai begitu cepat).
Pepeb: (berdiri sambil membawa lembar jawaban ujian beserta soal ke depan
di meja guru, kemudian Ia mengambil tas merah mudanya di samping meja
guru. Ia memasukkan pensil beserta penghapusnya ke dalam tas, lalu
sekaligus berpamitan untuk pulang kepada Pak Guru)
Majun: Waduh gimana ini! (Majun gelagapan sambal menoleh ke samping dan
ke belakang. Kemudian dilihatnya lembar jawaban Tomi terbuka lebar dan bisa
dilihatnya) Kenapa harus Tomi, sih. Kalo gini aku nggak bisa masuk peringkat

77
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

tiga besar, nih. (Ia kembali menghadap ke bangkunya sendiri, karena masih
ragu untuk menyontek si Tomi. Jawaban Majun yang masih kosong
berjumlah 9 nomor, berkali-kali dipandangnya lembar jawaban itu sambil
memegang kepala dengan raut muka cemas.)
Tina: Duluan ya, Jun! (Ia tersenyum sambil berdiri membawa soal beserta
lembar jawabannya, sedangkan Majun hanya meliriknya dengan pandangan
sinis)
Tomi: Yeah, hampir selesai, sip dah! (Ia sangat bersemangat melingkari
lembar jawaban yang kurang 2 nomor lagi)
(Majun mendengar gumaman si Tomi, kemudian tanpa berpikir panjang lagi
Ia mencuri kesempatan untuk menoleh ke belakang tanpa sepengetahuan si
Tomi).
Majun: (sibuk melingkari jawaban dengan cepat karena waktu tinggal 5 menit
lagi) Syukurlah, hampir penuh! (gumam si Majun, kemudian Ia mengarang
jawaban dua nomor terakhir karena tidak bisa membpercayai jawab si Tomi
sepenuhnya).
Hari pembagian nilai ujian pun tiba, semua murid tidak sabar untuk melihat hasil
perjuangan mereka untuk ujian ini. Sementara si Majun justru memasang muka
murung dan pasrah, Ia merasa bahwa ujian kali ini benar-benar kacau, tidak
hanya di satu mata pelajaran saja, tetapi hampir di semua mata pelajaran. Ia
ingin segera pulang ke rumah tanpa mengetahui hasil ujiannya.
Beberapa saat kemudian Pak Guru memanggil nama masing-masing murid
beserta nilai yang didapatkan oleh mereka.
Pak Guru: Tina Setiowati, mendapatkan nilai 85 (diiringi tepuk tangan
meriah), Tomi Stianto Kurniawan 80 (tepuk tangan semakin meriah karena
Tomi jarang mendapatkan nilai di atas batas minimal kelulusan), Pepeb
Puspita Prapti 95(makin meriah, wajah si Pepeb pun sangat senang dan ceria
mendengar hasil ujiannya), Majun Mauri (pak guru diam sejenak) 50,
(kemudian suasana kelas menjadi hening seketika)
Majun: (maju sambil menundukkan kepala)
Pak Guru: Majun! Kalian kenapa? Kok bisa nilaimu jadi anjlok begini?

78
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

Majun: Tidak tahu, Pak (Dalam hati si Majun sangat menyesali perbuatannya
dan berjanji untuk belajar dengan keras pada tahap selanjutnya).
http://naskahdrama-rps.blogspot.com/2010/08/pada-suatu-hari-arifin-c-noer.html diakses 12
November 2020 pukul 11.26

Setelah membaca dan memahami contoh naskah drama tersebut, selanjutnya


kalian diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut serta
melengkapi tabel yang disajikan.

1. Tentukanlah tema naskah drama tersebut!


...................................................................................................................
2. Bagaimanakah inti cerita naskah drama tersebut?
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
3. Berikan tanggapanmu terhadap isi naskah drama tersebut!
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................

79
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

No. Aspek Kebahasaan Kutipan Teks


Naskah Drama
1 Penggunaan kata yang
menyatakan urutan waktu
(konjungsi kronologis)
2 Penggunaan kata kerja
yang menggambarkan
peristiwa
3 Penggunaan kata kerja
yang menyatakan sesuatu
yang dirasakan tokoh
4 Penggunaan kata sifat
untuk menggambarkan
tokoh, tempat, atau
suasana

D. Sumber/Media

Sumber:
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2018.
Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Edisi revisi
• https://www.kompasiana.com/nanti/59fbb60cc252fa4fa7128212/naskah-
drama-mentari-warna-warni?page=all
• https://mamikos.com/info/contoh-naskah-drama-singkat/
• https://brainly.co.id/tugas/27648564
• https://www.mypurohith.com/contoh-naskah-drama/
• https://pastiguna.com/contoh-naskah-drama/
• http://naskahdrama-rps.blogspot.com/2010/08/pada-suatu-hari-arifin-c-
noer.html diakses 12 November 2020 pukul 11.26

Media:
WhatsApp, Telegram, Zoom Meeting, Classroom, dan email

80
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

E. Bahan Bacaan

Pengertian Drama
Drama adalah genre (jenis) sastra yang menggambarkan gerak kehidupan
manusia. Drama menggambarkan realitas kehidupan, karakter dan perilaku
manusia melalui partisipasi dan dialog yang dipentaskan. Cerita dan kisah-kisah
dalam drama konflik dan beban emosional yang secara khusus ditujukan untuk
teater.

Ciri ciri drama


1. Drama merupakan prosa modern yang dihasilkan sebagai naskah untuk
dibaca dan di pentaskan.
2. Naskah drama boleh berbentuk prosa atau puisi.
3. Drama terdiri dari pada diaolog yang disusun oleh pengarang dengan watak
yang diwujudkan.
4. Pemikiran dan gagasan pengarang disampaikan melalui dialog-dialog
watak-wataknya.
5. Konflik ialah unsur-unsur penting dalam drama. Konflik digerakan oleh
watak-watak dalam plot, elemen penting dalam skrip drama.
6. Sebuah skrip yang tidak didasari oleh konflik tidak dianggap sebagai drama
yang baik.
7. Gaya bahasa dalam sebuah drama juga penting karena menunjukkan latar
masa dan masyarakat yang di wakilinya, sekaligus drama ini mencerminkan
sosiobudaya masyarakat yang digambarkan oleh pengarang.

Struktur Drama
Berikut merupakan 3 struktur drama:
1) Prolog (adegan pembukaan).
2) Dialog (percakapan).
3) Epilog (adegan akhir atau penutup).

81
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

Unsur Kebahasaan Teks Drama


Teks drama memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.
1) Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi
kronologis). Contoh: sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian

2) Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa


yang terjadi, seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap,
beristirahat.
3) Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan
atau dirasakan oleh tokoh. Contoh: merasakan, menginginkan,
mengharapkan, mendambakan, mengalami.
4) Menggunakan kata-kata sifat (descritive language) untuk menggambarkan
tokoh, tempat, atau suasana. Kata-kata yang dimaksud misalnya, rapi,
bersih, baik, gagah, kuat.

F. Refleksi

Isilah penilaian diri ini dengan secara jujur dan sesuai dengan yang kalian
rasakan setelah mengerjakan materi ini.
1. Bubuhkan tanda centang (√) gambar berikut yang mewakili perasaan kalian
setelah mempelajari materi ini!

2. Apa yang sudah kalian pelajari?


……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

82
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

3. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?


……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

4. Bagian apa yang belum kalian kuasai?


……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
5. Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

G. Cek Kemampuan

Setelah kalian mempelajari materi drama dan untuk mengecek pemahamanmu,


silakan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Bacalah kutipan drama berikut ini!

Dilema Sebuah Persahabatan


Pemain:
1. Ibu Husna
2. Mpok Wati
3. Uni Lita
4. Cik Yeyen

83
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

5. Ibu Sri
6. Ibu Besta

Keenam orang tersebut telah bersahabat sejak mereka duduk di bangku


kuliah hingga sekarang setelah mereka memiliki cucu dan tinggal di kota
yang berbeda. Hingga suatu hari mereka berkesempatan untuk berkumpul
dalam rangka pesta ulang tahun Cik Yeyen.
Ibu Husna: senang sekali aku bisa kumpul kembali dengan kalian semua
Mpok Wati: iya. kangen sekali rasanya.. pengen curhat – curhat seperti dulu
lagi
Ibu Sri: met ultah ya Yen..semoga selalu sehat.. panjang umur dan semua
doa – doa yang terbaik buat kalian
(kemudian satu persatu memberikan ucapan selamat sambil mencium pipi
kana kiri)
Ibu Besta: kapan hari aku ketemu dengan Risma. Dia cerita banyak tentang
kehidupannya sekarang.
(Risma adalah saudara sepupu Ibu Besta yang terlibat urusan bisnis
dengan Hasan, anak Ibu Husna)
Ibu Husna: (terlihat tidak suka), cerita apa saja dia?
Ibu Besta: dia sedang mengurus sengketa tanah dengan Hasan.
Laporannya di Polisi sudah P21 jadi sudah siap dimeja hijaukan Mpok Wati:
lho, ada masalah apa mereka berdua?
Uni Lita: sekilas siy aku dengar Risma membeli tanah dari Hasan tapi
ternyata sertifikatnya palsu
Ibu Husna: itu kan cerita versi Risma, kalian semua juga harus
mendengarkan apa yang terjadi versi Hasan. Bahwa yang terjadi
sebenarnya adalah sebaliknya. —— Risma yang menipu Hasan Cik yeyen:
walah walah..
Mpok Wati: trus kenapa masalahnya berlarut – larut ndak segera selesai?
Ibu Sri: bisa ngga mereka menyelesaikan masalah ini dengan cara
kekeluargaan?
Ibu Besta: entahlah aku sendiri juga ndak tau

84
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

Ibu Husna: (dengan nada tinggi dan siap-siap meninggalkan meja) lihat saja
nanti, Hasan pasti bisa menjebloskan Risma ke penjara
Ibu Besta: (dengan nada tinggi juga) enak saja, memangnya siapa yang
salah kok mau menjebloskan Risma ke penjara. Lihat siapa yang lebih kuat
nanti Cik yeyen: eits..this is my party ladies.. jangan bertengkar disini
Uni Lita: sudahlah.. apapun yang terjadi masalah itu kan di luar kalian
berdua. Mereka menjalani bisnis berdua juga bukan karena kalian. Bukan
kalian juga yang mengenalkan
Ibu Sri: biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri. Toh
mereka sudah sama – sama dewasa
Cik yeyen: mosok gara-gara mereka bisa merusak persahabatan kita yang
sudah terjalin lama
Mpok Wati: sudah, ayo saling memaafkan..aku ngga mau persahabatan kita
ngga utuh lagi
Ibu Besta: maafkan aku ya
Ibu Husna: iya, aku juga minta maaf
Cik yeyen: naah gitu kan enak dilihat..

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan naskah drama tersebut!


a) Analisislah unsur-unsur drama yang terdapat pada naskah drama
tersebut!
b) Analisislah kebahasaan yang terdapat pada naskah drama tersebut!

H. Umpan Balik Guru

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….....

85
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

PEMBELAJARAN 6
MENDEMONSTRASIKAN DRAMA

A. Tujuan Pembelajaran

Marilah kita awali aktivitas pembelajaran ini dengan berdoa! Semoga Tuhan Yang
Mahakuasa senantiasa memberikan kemudahan dan keberkahan dalam mencapai
kompetensi ini. Setelah pembelajaran ini, melalui pemahaman bacaan
kalian mampu mendemonstrasikan sebuah naskah drama dengan memerhatikan
lafal, intonasi, nada/tekanan, mimik, dan gerak-gerik dengan tepat disertai sikap
kreatif, inovatif dan terampil dalam mendemonstrasikan drama.

86
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

B. Peta Kompetensi dan Aktivitas Belajar

C. Aktivitas Pembelajaran

Generasi hebat, bagaimana perasaan kalian saat ini, lebih bahagia kan? Tetaplah
tersenyum karena matahari selalu bersinar menyambutmu. Untuk memerankan
tokoh dalam naskah drama tentu memerlukan beberapa orang tokoh. Saat
memerankan tokoh kalian bisa mengajak anggota keluarga atau teman-teman
kalian di rumah. Bila tidak ada orang yang bisa diajak bermain peran, kalian tetap
bisa memerankan tokoh. Caranya kalian melakukan monolog. Bagaimana
caranya? Kalian bertindak menjadi semua tokoh yang ada dalam naskah tersebut.
Contoh dalam satu naskah ada tiga tokoh, ada ibu, bapak dan anak. Nanti saat
mengucapkan dialog kalian berperan sebagai tokoh tersebut. Artinya saat
mengucapkan dialog anak, suara lafal, intonasi, nada/tekanan, mimik, dan gerak-
geriknya sebagai anak demikian juga saat berperan sebagai ibu dan bapak. Nah
sekarang kalian sudah tidak bingung lagi kan jika tidak ada

87
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

yang bisa diajak bermain drama. Kalian tetap bisa bermain drama. Selamat
bermain drama generasi hebat.

1. Membaca Naskah Drama


Generasi hebat, baca dan pahami naskah drama berikut!

Alam ruangan ini tidak ada perbedaan antara malam dan siang. Biarpun di
kamar tidur Bahri hari sudah malam, kualitas cahaya dalam ruang
mahkamah tetap sama. Murni datang diantarkan seorang petugas
pengadilan. la berhenti sebentar untuk memandang wajah suaminya.
Pembela
Nyonya Murni, silakan duduk. (Bahri melihat Murni. la berdiri.) Murni....
Sayang! Mendengar kata sayang itu Murni memalingkan muka lalu duduk
tertunduk. Pembela mendekati Munti lalu berkata.
Pembela
Nyonya ada sedikit pengakuan yang ingin didengarkan oleh Majelis Hakim
yang mulia. Kami mengetahui, bahwa dulu nyonya adalah kekasih Kapten
Anwar. Tapi orang yang mencintai Nyonya bukan dia satu-satunya. Ada lagi,
yang lain, yaitu Mayor Bahri, suami Nyonya yang sekarang juga mencintai
Nyonya. Kemudian, kapten Anwar dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan
medan perang. Yang menjadi ketua pengadilan itu adalah Mayor Bahri, suami
Nyonya. Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan. Harap nyonya jawab
dengan jujur dan tujukan pada Majelis Hakim ..... (Murni mengangguk.)
Pembela
Sudah berapa tahun Nyonya berumah tangga dengan saudara Bahri?
Murni
Lebih dari tiga puluh tahun.
Pembela
Waktu yang cukup panjang untuk mengenali pribadi seseorang.
Berdasarkan pengetahuan Nyonya, apakah mungkin saudara Bahri
menjatuhkan hukuman pada sahabat karibnya Anwar dengan maksud

88
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

membunuhnya supaya dapat mengawini Nyonya? Tolong Nyonya jawab


dengan sejujur-jujurnya. Cobalah Nyonya renungkan.
Murni
Saya tidak perlu merenungkannya. Saya kenal sifat suami saya. Suami saya
seorang pejuang, seorang prajurit yang setia. Tidak, dia bukan pembunuh.
Pembela
Tolong sampaikan dengan lebih jelas pada Majelis Hakim.
Murni
Suami saya tidak membunuh Anwar karena ingin kawin dengan saya.
Pembela
Terima kasih, Nyonya. Untuk sementara sekian dulu yang mulia.
Hakim Ketua
Saudara Penuntut Umum, giliran Saudara.
Penuntut Umum
Nyonya Murni, apakah Nyonya seorang yang dapat dipercaya?
Pembela
Yang Mulia, saya keberatan terhadap ucapan saudara Penuntut Umum.
Di sini yang diadili adalah saudara Bahri bukan Nyonya Murni.
Penuntut Umum
Maaf, yang Mulia. Saudara Pembela terlalu terburu nafsu. Saya belum
selesai bicara.
Hakim Ketua
Teruskan saudara Penuntut Umum.
Penuntut Umum
Setelah saudara meninggal, berapa lama kemudian nyonya menikah
dengan saudara Bahri? (Mumi diam sebentar)
Penuntut Umum
(mendesak) Ayolah, Nyonya Murni. Menurut keterangan yang kami
peroleh Nyonya sangat cinta pada saudara Anwar. Apa betul?
Murni
(mengangguk)
Penuntut Umum

89
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

Begitu cinta padanya, hingga lamaran saudara Bahri yang pangkatnya lebih
tinggi dari saudara Anwar, Nyonya tolak. Berapa bulan kemudian Nyonya
menikah dengan saudara Bahri?
Murni
(hampir-hampir tidak terdengar) Dua bulan ......
Penuntut Umum
Keras sedikit.
Murni
Dua bulan.
Penuntut Umum
(dengan sinis) Dua bulan? Hebat sekali kesetiaan Nyonya kepada saudara
Anwar. Belum lagi jasadnya membusuk dalam kubur, Nyonya sudah
berpaling dengan lelaki lain, saingannya.
Pembela
Saya keberatan atas pertanyaan-pertanyaan saudara Penuntut Umum.
Penuntut Umum
Saya tidak memojokkan siapa-siapa. Itu adalah prasangka saudara.
Di sini ......
(Hakim mengetuk-ngetukkan palunya melihat Pembela dan Penuntut
Umum bertengkar.)
Hakim Ketua
Saudara-saudara bicara melalui Hakim. (Keduanya diam.)
Pembela
Maaf yang Mulia.
Hakim Ketua
Saudara Penuntut Umum teruskan.
Penuntut Umum
Untuk sementara sekian dulu yang Mulia.
Hakim Ketua
Saudara Pembela, silakan.
Pembela

90
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

Nyonya Murni (menyeka air matanya), kata nyonya, nyonya kawin dua bulan
setelah kekasih nyonya meninggal. Nyonya tentu punya alasan. Apa bisa
nyonya Jelaskan?
Murni
Setelah Anwar meninggal, saya hancur luluh. Dunia ini serasa kiamat: Saya
hampir-hampir sesat. Saya memutuskan untuk bunuh diri. Tapi Tuhan
melindungi saya.
Pembela
Terima kasih.
Hakim Ketua
Masih ada saudara Penuntut Umum?
Penuntut Umum
Ya, yang Mulia. Nyonya Murni. Apa saudara Bahri membahagiakan
Nyonya?
Murni
Ia berusaha sekuatnya membahagiakan saya dan saya memang bahagia.
Penuntut Umum
Nyonya dusta.
Penuntut Umum
Di sini tidak ada rahasia.
Murni
Bukan karena percakapan itu percakapan rahasia, tapi karena tuan
tidak akan pernah mengerti bahasa yang kami pergunakan Mungkin
kata-katanya sama dengan yang tuan dengar di pasar atau baca di
koran, tapi setiap kata dibebani rasa yang tumbuh dari suka duka
kehidupan kemesraan mereka berdua.
Penuntut Umum
Kalau begitu tidak masuk akal sekali, usaha manusia mendirikan
pengadilan untuk menetapkan suatu perceraian.
Murni
Perceraian terjadi, jika bahasa itu sudah mati dan digantikan oleh bahasa
pasar dan bahasa koran yang jadi milik orang banyak.

91
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

Penuntut Umum
Nyonya! Waktu saudara Bahri melamar Nyonya dan Nyonya menolak
lamarannya apa kata-kata yang diucapkan oleh saudara Bahri? (Murni
diam sebentar, lalu berkata.)
Murni
Saya mengerti kekecewaannya. Apa yang dia ucapkan tidak penting.
Penuntut Umum
Penting atau tidak penting adalah urusan Majelis Hakim. Apa katanya?
Murni
Saya sudah lupa.
Penuntut Umum
Ayolah Nyonya, Nyonya tidak lupa ....
(Murni memaling ke arah suaminya. Bahri berkata pada Hakim.)
Bahri
Yang Mulia, apa boleh saya mengatakan sesuatu pada istri saya?
Hakim
Silakan.
Bahri
Katakan yang sebenarnya, Murni. Hanya kebenaran yang bisa
menyelamatkan saya. (Murni menunduk lalu berkata.)
Murni
Ia berkata, sekarang soalnya jelas sudah. Apa yang menjadi niat waktu
tertuduh menjatuhkan hukuman mati sudah jelas. la ingin membunuh saksi
yang merupakan saingan baginya.
(Hakim kelihatan berbisik.)
Pembela
Bapak Hakim yang mulia, apakah boleh saya mengajukan sebuah barang
bukti?
Hakim Ketua
Saya kira tidak perlu lagi.
Pembela

92
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

Yang Mulia, apa pun keputusan yang akan dijatuhkan oleh yang mulia satu
hal harus pasti. Keputusan itu harus berdasarkan kebenaran tersebut -
dunia sudah terlalu sarat dengan segala macam prasangka.
Hakim
Baik, silakan. (Pembela membuka mapnya dan mengeluarkan sepucuk
surat.)
Pembela
Surat ini ditulis pada malam setelah tertuduh menyampaikan lamarannya
pada saudara Murni. Surat ini kemudian dikirimkan pada Murni dengan
bantuan seorang prajurit. Tapi prajurit itu terbunuh dan surat ini tidak
sampai ke tangan Murni. Surat itu ada pada saya. Saya minta supaya Yang
Mulia sudi membacakannya.
(Ia menyerahkan surat itu pada Hakim Ketua. Hakim membuka sampulnya
dan mulai membaca.)
Hakim Ketua
Adinda Murni yang tercinta, Biarpun cinta kakanda telah adinda tolak,
semoga adinda masih bersedia membaca surat ini dan mempertimbangkan
permohonan kakanda. Kakanda minta maaf atas ucapan yang kakanda
lontarkan di hadapan adinda. Kakanda begitu kecewa dan sedih, hingga
kakanda kehilangan kendali atas diri kakanda. Lalu kakanda berkata: ―Kalau
begitu tidak ada jalan lain. Salah satu di antara kami, saya atau Anwar
harus mati.‖ Kakanda menyesal sedalam-dalamnya atas ucapan itu.
Kakanda malu. Kakanda kini ingin bicara dari lubuk hati kakanda. Adinda
bebas menentukan pilihan. Jika adinda memutuskan untuk memilih Anwar,
maka kakanda akan mengucapkan syukur dan berdoa pada Tuhan supaya
kalian bahagia. Anwar adalah sahabat kakanda. Kalau dia bahagia maka
kakanda juga bahagia. Salam kakanda
Saiful Bahri
Hakim Ketua
Saudara Pembela, saudara saya persilakan untuk menyampaikan pembelaan
saudara yang terakhir pada Majelis Hakim.
Pembela

93
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

Majelis hakim yang mulia.Kini sampailah saya pada akhir tugas saya, yaitu
membantu dengan sekuat tenaga menegakkan kebenaran dan
mengembalikan hak kepada yang berhak. Perbuatan seseorang dinilai
menurut niat pelakunya. Tapi siapakah yang dapat mengetahui niat
seseorang. Dan jika toh dapat kita ketahui, maka kita akan menilainya
menurut keterbatasan pribadi kita juga. Oleh karena itu, Majelis Hakim yang
mulia, satu-satunya yang dapat menghakimi adalah pelaku itu sendiri. Saya
yakin Majelis Hakim yang mulia akan mempertimbangkan ini. Terima kasih!

Hakim Ketua
Majelis hakim akan mengundurkan diri untuk bermusyawarah dan mengambil
keputusan. Dengan ini sidang saya undur beberapa saat.
(Para hakim berdiri lalu meninggalkan ruangan sidang, sementara semua
yang hadir berdiri.)
(Sumber: Manuskrip PDS HB. Jassin, 1984, 32-39)

Dikutip dari https://ilmuwiki.blogspot.com/2020/02/contoh-teks-drama-5-orang-


mahkamah.html dengan perubahan sesuai kebutuhan materi diakses 27 Oktober 2020 pukul
15.49

2. Berlatih Memerankan Tokoh

Setelah kalian memahami isi naskah drama, saatnya sekarang kalian berlatih
memerankan tokoh yang ada dalam naskah drama tersebut. Sebelum berlatih
tentukan dulu siapa saja tokohnya. Saat berlatih perhatikan lafal, intonasi,
nada/tekanan, mimik, dan gerak-gerik. Selamat berlatih generasi hebat!

3. Memerankan Tokoh dalam Naskah Drama

Setelah berlatih, sekarang saatnya kalian memerankan tokoh dalam naskah


drama tersebut! Selamat bermain peran.

94
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

D. Sumber/media/alat

Sumber: Buku paket, internet, surat kabar, majalah, televisi


Media : WhatsApp, Telegram, Zoom Meeting, Classroom, dan email

E. Bahan Bacaan

1. Langkah-langkah mendemonstrasikan drama

(1) Memahami naskah dan karakter tokoh yang akan kita perankan, yakni
melalui dialog-dialognya serta kramagung atau petunjuk laku yang
dinyatakan langsung oleh pengarang.
(2) Memerankan tokoh dengan memperhatikan aspek lafal, intonasi,
nada/tekanan, mimik, dan gerak-geriknya.
a. Lafal adalah cara seseorang dalam mengucapkan kata atau bunyi
bahasa. Aspek ini penting kita perhatikan guna kejelasan makna
suatu kata.
b. Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Kalimat berita, perintah,
dan kalimat tanya harus menggunakan intonasi yang berbeda.
Intonasi kalimat untuk menyatakan kegembiraan juga berbeda dengan
kalimat yang bermakna kecemburuan.
c. Nada/tekanan adalah kuat lemahnya penurunan suatu kata dalam
kalimat. Kata yang ingin diperjelas maksudnya mendapat tekanan
lebih kuat daripada kata lainnya.
d. Mimik adalah ekspresi atau raut muka yang menggambarkan suatu
emosi: sedih, gembira, kecewa, takut, dan sebagainya. Mimik
berperan dalam memperjelas suatu maksud tuturan.
e. Gerak-gerik adalah berbagai gerak pada anggota badan atau tingkah
laku seseorang dalam menyatakan maksud tertentu. Bentuknya,
misalnya, anggukan kepala, menggigit jari.
https://brainly.co.id/tugas/18964678 diakses 12 November 2020 pukul 09.07.

95
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

2. Latihan sebelum mendemosntrasikan drama

Sebelum mendemonstrasikan drama, kalian harus melakukan latihan terlebih


dahulu agra saat tampil hasilnya baik. Latihan-latihan berikut ini dapat kalian
laksanakan untuk melatih kemampuan bermain drama.
a. Membaca Puisi
Calon aktor perlu membaca puisi dengan suara lantang di depan teman-
temannya. Manfaatnya, untuk melatih vokal supaya terbiasa melakukan
perubahan nada suara sebagai akibat adanya perubahan perasaan dalam
berbagai situasi. Perubahan nada suara akibat perubahan perasaan itu tentu
saja akan disertai perubahan ekspresi wajah. Mungkin dengan tidak terasa
akan disertai pula gerakan anggota tubuh terutama tangan. Dengan cara
begitu, calon aktor dapat mengspresikan perasaan tokoh yang akan
dimainkannya melalui suara, ekspresi wajah, dan gerakgerik tubuh dengan
penuh penghayatan. Selain itu, membaca puisi di muka teman-teman juga
berguna untuk membiasakan diri tampil di muka umum.
b. Menirukan Gerakan Binatang
Calon aktor menirukan gerakan khas macam-macam binatang. Bila menirukan
kera, gerakan anggota tubuhnya, ekspresi wajahnya, dan suaranya harus
seperti kera. Kalau membaca puisi mengutamakan latihan olah vokal, maka
menirukan binatang ini sasaran utamanya olah gerak. Olah gerak ini tentu
sangat bermanfaat bagi aktor untuk melakukan gerak-gerik (akting) di
panggung memerankan tokoh yang dipercayakan kepadanya.
c. Menirukan Gerakan Orang
Calon aktor mencoba menirukan orang yang sudah dikenalnya. Lebih baik lagi
kalau orang yang ditirukan itu juga sudah dikenal oleh teman-temannya. Kalau
temannya bisa menebak orang yang ditirukan, berarti cara menirukannya sudah
baik. Kemampuan menirukan ini amat penting, sebab apa yang dilakukan aktor
di panggung sebenarnya menirukan tokoh yang diperankannya.
d. Tertawa dan Menangis
Calon aktor mencoba tertawa terus-menerus sampai benar-benar bisa tertawa
kalau ia ingin tertawa. Demikian pula calon aktor perlu mencoba menangis
seolaholah dia sedang mengalami hal yang menyedihkan.Demikian pula calon

96
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

naktor perlu mencoba seolah-olah sedang marah, putus asa, menyerah, atau
yang lain. Dengan latihan seperti ini, diharapkan kelak dapat dimanfaatkan
untuk memerankan tokoh yang sedang bersedih, marah, dan lain-lain.
e. Berdialog
Calon aktor mencoba berdialog. Mula-mula, dialognya bebas tanpa naskah,
seolah-olah sedang memerankan tokoh tertentu dalam drama. Nah, kalau sudah
lancar, calon aktor mencoba berdialog dengan membaca naskah. Naskah drama
harus dibaca berulang-ulang silih berganti dengan lawan mainnya. Kemudian,
naskah itu dihafalkan. Bila sudah hafal, mencoba mempraktikkan berdialog tanpa
naskah. Pada awalnya, dialog itu diperagakan tanpa gerakan. Setelah lancar, baru
disertai gerakangerakan, ekspresi wajah, dan anggota tubuh. Hasilnya
didiskusikan, mana yang sudah baik dan mana yang perlu diperbaiki.
f. Gerak Kerja Panggung
Gerak kerja panggung ini harus dipelajari dan dilatih berulang-ulang. Misalnya,
makan dengan tangan (tanpa sendok dan garpu) sambil duduk bersila dan
mengobrol santai, makan dengan garpu dan pisau, minum langsung dari botol,
dan lain-lain. Calon aktor juga harus berlatih berjalan terpincang-pincang
karena kakinya sakit, berjalan terhuyung-huyung karena mabuk, berjalan
mengendap-endap karena takut ketahuan, dan lain-lain. Latihan seperti ini
harus dilakukan dengan sungguh-sungguh supaya calon aktor dapat
melakukannya dengan sempurna seperti yang dikehendaki naskah. Sebab,
kalau sudah dipraktikkan di panggung tidak dapat diulang atau diperbaiki.
g. Bermain Drama
Calon aktor mencoba bermain drama. Naskah yang dimainkan tentu dipilih
naskah yang sederhana dan tidak panjang. Calon aktor menghafalkan dialog
tokoh yang diperankan dan membayangkan akting yang akan dilakukannya.
Dari mana dia muncul, bergerak ke mana, dialog apa yang diucapkan,
bagaimana mengucapkannya (pelan atau keras), bagaimana ekspresi wajah,
dan gerakan anggota tubuh semua dibayangkan. Setelah itu, dipraktikkan
dalam permainan drama.
https://bintangmakmur-id.com/langkah-langkah-latihan-memerankan-drama-dengan-baik-
dan-benar/diakses 12 November 2020 pukul 9.14

97
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

Naskah drama bisa diakses pada tautan berikut!

https://ilmuwiki.blogspot.com/2020/02/contoh-teks-drama-5-orang-
mahkamah.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/naskah-drama

F. Refleksi

Isilah penilaian diri ini dengan secara jujur dan sesuai dengan yang kalian
rasakan setelah mengerjakan materi ini.

1. Bubuhkan tanda centang (√) gambar berikut yang mewakili perasaan kalian
setelah mempelajari materi ini!

2. Apa yang sudah kalian pelajari?


……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

3. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?


……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

4. Bagian apa yang belum kalian kuasai?

98
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

5. Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai?


……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

G. Cek Kemampuan

Generasi hebat, bagaimana dengan materi drama, sangat menyenangkan ya?


Nah sekarang untuk mengetahui kemampuan pehaman kalian tentang materi
drama sekarang kita coba cek ya. Semangat generasi hebat, sekarang kalian
dipersilakan memerankan tokoh yang ada dalam naskah berikut!

Karena Sahabat
Dalam kehidupan remaja sering ada pertikaian. Begitulah yang dialami oleh
ua kelompok remaja murid SMA Negeri 1 Watampone ini. Kelompok healthy
(rahmi, ayu dan ewi) mereka bertiga adalah sahabat sejati yang selalu
bersama dalam suka dan duka. Ketiga orang ini baik, pintar dan ramah. Tidak
seperti kelompok evil atau nama gengnya trio evil. Mereka bertiga sangat
keras, kejam dan tidak memiliki rasa keprimanusiaan.

Suatu ketika Dikantin

Rahmi, ayu dan dewi sedang berada di kantin. Mereka sedang makan sambil
bercerita. Tiba-tiba datanglah trio evil yang menyambar pembicaraan mereka.

Neni : Hey, kalian ! ngapain kalian disini ! (memukul meja)

Faisyah : Ini tuh tempat khusus buat kita ! jadi loh mendingan cabut sana !

99
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

Aeni : Bener tuh ! Loe, Loe dan Loe out! (menunjuk ke Rahmi, Ayu dan
Ewi)

Rahmi : Apa hak kalian mengusir kami. Lagian inikan tempat umum. Bukan
tempat bokap kalian !

Faisyah : Eh. Eh. Nih anak sudah mulai melawan yah ! Apa perlu saya
panggilkan satpam untuk ngusir kalian!

Ayu : Yah silahkan saja panggil satpam. Kalian pikir kami takut dengan
kalian.

Neni : Kurang ajar kalian (hampir menampar Ayu, tapi tiba-tiba Ewi
berbicara)

Ewi : Hey jangan. Sudahlah, Biar kami saja yang mengalah. Ayo kita
pergi dari sini.

Rahmi, ayu dan ewi pun pergi meninggalkan kantin.

Aeni : Akhirnya mereka pergi juga. Hahaha

Tidak lama kemudian bel pun berbunyi. Semua murid mengambil tasnya dan
bergegas untuk pulang.

Seperti biasanya grup healthy sering mengerjakan tugas di rumah Rahmi.


Jadi tiap sore Ayu dan Ewi datang kerumah Rahmi. Orangtua mereka pun
sudah saling mengenal satu sama lain.

Sore, dirumah Rahmi

Ayu+Ewi : Assalamualaikum (mengetuk-ngetuk pintu)

Rahmi : Waalaikumsalam (membuka pintu) silahkan masuk tuan putri


(sambil mengulurkan tangannya kebawah)(sedang bercanda untuk
menghibur mereka)

Rahmi+Ayu+Ewi : hehehehehe

Mereka bertiga menuju ke ruang tamu. Tempat dimana mereka sering


mengerjakan tugas sambil berbagi cerita. Kali ini tugas yang dikerjakan
adalah tugas bahasa indonesia yaitu membuat proposal. Mereka lalu
mengeluarkan buku dari tas. Tapi kali ini mereka tidak bisa
menyelesaikannya karena ada keributan di samping rumah Rahmi. Entah
mengapa orang itu sangat ribut. Mungkin ada masalah di keluarga mereka.

Ayu : Aduh, berisik amat! Mana bisa kita selesaikan tugas ini kalau
situasinya begini.

100
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

Ewi : Tetanggamu kenapa sih? Kok heboh amat!

Rahmi : Aku juga nga tau nih. Nga biasa-biasanya mereka ribut seperti ini.

Mereka bertiga keluar rumah untuk melihat situasi. Ternyata keributan itu
datang pada rumah faisyah. Diluar rumah Faisyah ada kelompok trio evil
yang sedang kebingungan. Kelompok healthy pun menuju ke rumah faisyah.

Rahmi : faisyah, ada apa dengan kalian?

(faisyah hanya nangis dan merunduk)

Neni : Ngapain loh kesini! Sudah pulang sana, mengganggu aja!

Aeni : Loh kok masih disini. Kalian budek ya! Kami bilang pergi dari sini
!( dengan suara yang kejam)

Faisyah : Sudahlah, jangan husir mereka. Mereka kan teman kita juga.

Neni : Kalian kenapasih faisyah? Kenapa mesti lo bela mereka?

Aeni : Faisyah, kalian habis kesambet batu yah ?

Faisyah : Sudahlah, hentikan semua kebodohan ini.

Neni : Maksudloh apasih? Gue nga mengerti dengan semua ini!

Aeni : Baiklah kalo ini mau kalian. Kami akan menurutinya.

Ayu : Kok kalian sedih sih faisyah? Emengnya ada apa?

Faisyah : Aku tidak habis pikir. Kenapa sih orangtuaku selalunya bertengkar.
Apa mereka tidak lelah dengan semua ini?

Ewi : Kalian yang sabar yah faisyah.

Faisyah : Tapi aku sudah benar-benar tidak tahan lagi. Hampir setiap hari
dan setiap saat aku mendengar bapak dan ibuku bertengkar.

Rahmi : Mungkin memang saat ini bapak dan ibumu sedang ada masalah.
Berdoa sajalah, semoga masalah mereka segera bisa diatasi.

Neni : Kami pun akan turut berdoa agar orangtuamu tidak bertengkar
lagi.

101
Pembelajaran Berbasis Aktivitas

Faisyah : Hatiku hancur waktu mendengar ibuku minta cerai. Seandainya


mereka benar-benar bercerai, aku harus ikut siapa? aku malu, malu dan
sangat malu sekali teman-teman.

Aeni : Aku mengerti sekali perasaanmu, tapi kalian juga jangan sampai
terlalu sedih karena aku khawatir kalau kalian terlalu sedih nanti malah akan
mempengaruhi fisikmu.

Rahmi : Iya faisyah. Semua ini pasti ada jalan keluarnya kok.

Faisyah : Ah biarlah, seandainya aku sakit, mungkin orang tuaku tidak peduli
sama sekali.

Ayu : Tidak ada orang tua yang tidak peduli dengan anaknya.

Ewi : Mungkin saat ini mereka berdua sedang ada masalah jadi mereka
terlihat sibuk dengan urusan mereka sendiri.

Faisyah : Percuma aku punya orang tua kalau setiap hari isinya bertengkar
saja. Apa mereka berdua tidak malu dengan tetangga yang sudah pasti
mendengar suara mereka bertengkar?

Rahmi : tapikan biar bagaimana pun juga dia tetap orangtuamu.

faisyah : Saya harus bagaimana (sambil menunduk dan menangis)

neni : sampaikan bahwa kalian merasa sangat tidak nyaman bila mereka
berdua bertengkar.

Faisyah : akan saya coba

Aeni : Nah, kalian jangan sedih lagi ya. Ayo donk tersenyum lagi (sambil
mengusap air mata faisyah)

Faisyah : terimakasih yah. Kalian sudah ingin menjadi temanku. Dan


memberiku semangat dengan cobaan ini. Aku sayang kalian semua.

Rahmi : kami juga sayang kok sama kalian.

Mereka semua lalu berpelukan.

Dikutip dari https://www.dosenpendidikan.co.id/naskah-drama/ dengan perubahan sesuai kebutuhan materi. Diakses 28 Oktober
2020 pukul 10.16

102
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI

H. Umpan Balik

............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

103

Anda mungkin juga menyukai