DRAMA
67
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
PEMBELAJARAN 5
MENGANALISIS ISI
DAN KEBAHASAAN DRAMA
A. Tujuan Pembelajaran
68
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
Tema
Latar Konjungsi
Menganalisis
Mengidentifikasi Tokoh Isi dan Kata Kerja
Drama Unsur-Unsur
Kebahasaan
Drama Watak Drama Kata Sifat
Alur
Amanat
Sebelum kalian mempelajari drama lebih lanjut, silakan baca dan pahami
contoh kutipan naskah drama berikut!
69
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
Para Tokoh:
Nenek
Kakek
Pesuruh
Janda, Nyonya Wenas
Arba, Sopir
Novia
Nita
Meli
Feri
70
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
TIGA
Kakek : Sekarang kau nyanyi.
Nenek menggeleng sambil tersenyum manja.
Kakek : Seperti dulu.
Nenek menggeleng sambil tersenyum manja.
Kakek : Nyanyi seperti dulu.
Nenek : Malu
Kakek : Sejak dulu kau selalu begitu.
Nenek : Habis kaupun selalu mengejek setiap kali saya menyanyi.
Kakek : Sekarang tidak, sejak sekarang saya tidak akan pernah mengejek
kau lagi.
Nenek : Saya tidak mau menyanyi.
Kakek : Kapanpun?
Nenek : Kapanpun.
Kakek : Juga untuk saya.
Nenek : Juga untuk kau.
Kakek : Sama sekali?
Nenek : Sama sekali.
Kakek : Kau kejam. Saya sangat sedih. Saya mati tanpa lebih dulu
mendengar kau menyanyi.
Nenek : Sayang, kenapa kau berfikir kesana? Itu sangat tidak baik, lagi tidak
ada gunanya. Sayang , berhenti kau berfikir tentang hal itu.
Kakek : Mati saya tidak bahagia karena kau tidak maumenyanyi. Ini memang
salah saya. Tetapi kalau ejak dulu kau cukup mengerti bahwa saya memang
sangat memainkan kau, tentu kau bisa memaafkan segala macam ejekan-
ejekan saya. Tuhan, saya kira saya akan menghembuskan nafas saya yang
terakhir tatkala kau sedang menyanyikan sebuah lagu ditelinga saya.
Nenek : Sayang saya mohon berhentilah kau berfikir mengenai hal itu. Demi
segala-galanya berhentilah. Tersenyumlah lagi seperti biasanya. Kakek :
Saya akan tersenyum kalau kau mau mengucapkan janji.
Nenek : Tentu, tentu.
Kakek : Kau mau menyanyi.
71
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
72
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
Nenek : Setiap kali kau bilang begitu, padahal kau memang pintar menyanyi.
Dan kau selalu menghabiskan sebuah lagu dengan sempurna tanpa batuk.
Kakek : Satu lagu?
Nenek : Ayolah, sayang. Penonton sudah tidak sabar lagi menunggu sang
penyanyi.
Kemudian kakek menyanyi du tiga baris dari no other love stand – chen
Schubert atau lainnya dan selebihnya play back. Begitu lagu berakhir nenek
bertepuk tangan dengan semangat.
Nenek : Suara kau tidak pernah berubah.
Kakek : Mna album kesatu? Saya ingin melihat gambar saya ketika saya
menyanyi di depan umum dimana kau juga ikut mendengarkan. Kau ingat
kapan itu.
Nenek : Ketika itu kau baru saja lulus propaedus. Kau sombong betul ketika
itu.
Kakek : Kau juga. Sepicingpun kau tak pernah membalas pandang saya.
Nenek : Habis pandangan kau nakal.
Kakek : Habis kau juga suka mencuri pandang.
Nenek : Kau sudah terlalu pintar berciuman ketika pertama kali kau mencium
saya.
Kakek : Saya memang pintar berkhayal. Setiap kali saya menonton saya
selalu mengkhayalkan adegan ciuman secara amat terperinci.
…
1 Tema
2 Alur
73
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
3 Latar
4 Tokoh
5 Watak
6 Amanat
1 Prolog
2 Dialog
3 Epilog
Setelah kalian berhasil melengkapi tabel, sekarang kalian sudah tahu unsur dan
struktur dari contoh drama tersebut. Pengetahuan tersebut menjadi sangat
penting untuk merancang kerangka sekaligus mengembangkannya menjadi
naskah drama seutuhnya.
Bagaimana pemahaman kalian tentang materi unsur-unsur drama? Sudah
kalian pahami bukan?
Nah, selanjutnya akan kita lanjutkan pendalaman materi berikutnya, yaitu
menganalisis isi dan kebahasaan drama. Sekarang kalian dipersilakan untuk
membaca contoh naskah drama yang disajikan berikut ini.
74
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
75
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
76
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
Kini saat ujian sedang berlangsung, tempat duduk selama ujian harus
dipisah, dan tiap orang diharuskan menduduki satu bangku sendirian. Majun
menjadi semakin kesulitan apalagi teman sebangkunya yang duduk di
bangku belakang tidak bisa diandalkan. Namun, Majun juga sadar bahwa
waktu hampir habis, Ia pun semakin bingung dan geliah, karena tidak bisa
menjawab satu soal pun dengan kemampuannya sendiri semua yang diisinya
berdasarkan jawaban milik temannya.
Saat Majun berhasil mencontek lembar jawaban Pepeb, ia sangat senang.
Sementara itu Pepeb hanya membiarkan si Majun karena tidak sadar sedang
dicontek.
Tina: (Tiba-tiba Tina menolehkan kepalanya ke belakang pada Pepeb, lalu
berbisik) Sssttt! Peb, Peb! Awas lembar jawabanmu dicontek sama si Majun
tuh, jangan dibiarin dong!‖
Pepeb: (sedikit kaget dan spontan melihat ke arah si Majun, sementara si
Majun segera memalingkan muka darinya. Tapi si Pepeb masih terlihat
bengong karena bingung tentang apa yang baru saja terjadi)
Tingkah laku Pepeb yang diam saja sambal sedikit melongo membuat Pak
Guru curiga dan menegurnya.
Pak Guru: Pepeb! Kalian kenapa sedang bengong? Jawabannya sudah terisi
semua? (Sambil berjalan menuju ke tempat duduk si Pepeb)
Pepeb: (agak terkejut, kemudian menjawab pertanyaan Pak Guru dengan
sedikit gagap) Ah, iya pak, sudah, pak! (seluruh kelas pun makin terkejut
karena Pepeb satu-satunya murid yang telah selesai mengerjakan soal ujian
yang dianggap paling susah. Demikan juga dengan Majun, Ia justru semakin
kebingunan dan tidak menyangka bahwa Pepeb selesai begitu cepat).
Pepeb: (berdiri sambil membawa lembar jawaban ujian beserta soal ke depan
di meja guru, kemudian Ia mengambil tas merah mudanya di samping meja
guru. Ia memasukkan pensil beserta penghapusnya ke dalam tas, lalu
sekaligus berpamitan untuk pulang kepada Pak Guru)
Majun: Waduh gimana ini! (Majun gelagapan sambal menoleh ke samping dan
ke belakang. Kemudian dilihatnya lembar jawaban Tomi terbuka lebar dan bisa
dilihatnya) Kenapa harus Tomi, sih. Kalo gini aku nggak bisa masuk peringkat
77
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
tiga besar, nih. (Ia kembali menghadap ke bangkunya sendiri, karena masih
ragu untuk menyontek si Tomi. Jawaban Majun yang masih kosong
berjumlah 9 nomor, berkali-kali dipandangnya lembar jawaban itu sambil
memegang kepala dengan raut muka cemas.)
Tina: Duluan ya, Jun! (Ia tersenyum sambil berdiri membawa soal beserta
lembar jawabannya, sedangkan Majun hanya meliriknya dengan pandangan
sinis)
Tomi: Yeah, hampir selesai, sip dah! (Ia sangat bersemangat melingkari
lembar jawaban yang kurang 2 nomor lagi)
(Majun mendengar gumaman si Tomi, kemudian tanpa berpikir panjang lagi
Ia mencuri kesempatan untuk menoleh ke belakang tanpa sepengetahuan si
Tomi).
Majun: (sibuk melingkari jawaban dengan cepat karena waktu tinggal 5 menit
lagi) Syukurlah, hampir penuh! (gumam si Majun, kemudian Ia mengarang
jawaban dua nomor terakhir karena tidak bisa membpercayai jawab si Tomi
sepenuhnya).
Hari pembagian nilai ujian pun tiba, semua murid tidak sabar untuk melihat hasil
perjuangan mereka untuk ujian ini. Sementara si Majun justru memasang muka
murung dan pasrah, Ia merasa bahwa ujian kali ini benar-benar kacau, tidak
hanya di satu mata pelajaran saja, tetapi hampir di semua mata pelajaran. Ia
ingin segera pulang ke rumah tanpa mengetahui hasil ujiannya.
Beberapa saat kemudian Pak Guru memanggil nama masing-masing murid
beserta nilai yang didapatkan oleh mereka.
Pak Guru: Tina Setiowati, mendapatkan nilai 85 (diiringi tepuk tangan
meriah), Tomi Stianto Kurniawan 80 (tepuk tangan semakin meriah karena
Tomi jarang mendapatkan nilai di atas batas minimal kelulusan), Pepeb
Puspita Prapti 95(makin meriah, wajah si Pepeb pun sangat senang dan ceria
mendengar hasil ujiannya), Majun Mauri (pak guru diam sejenak) 50,
(kemudian suasana kelas menjadi hening seketika)
Majun: (maju sambil menundukkan kepala)
Pak Guru: Majun! Kalian kenapa? Kok bisa nilaimu jadi anjlok begini?
78
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
Majun: Tidak tahu, Pak (Dalam hati si Majun sangat menyesali perbuatannya
dan berjanji untuk belajar dengan keras pada tahap selanjutnya).
http://naskahdrama-rps.blogspot.com/2010/08/pada-suatu-hari-arifin-c-noer.html diakses 12
November 2020 pukul 11.26
79
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
D. Sumber/Media
Sumber:
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2018.
Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Edisi revisi
• https://www.kompasiana.com/nanti/59fbb60cc252fa4fa7128212/naskah-
drama-mentari-warna-warni?page=all
• https://mamikos.com/info/contoh-naskah-drama-singkat/
• https://brainly.co.id/tugas/27648564
• https://www.mypurohith.com/contoh-naskah-drama/
• https://pastiguna.com/contoh-naskah-drama/
• http://naskahdrama-rps.blogspot.com/2010/08/pada-suatu-hari-arifin-c-
noer.html diakses 12 November 2020 pukul 11.26
Media:
WhatsApp, Telegram, Zoom Meeting, Classroom, dan email
80
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
E. Bahan Bacaan
Pengertian Drama
Drama adalah genre (jenis) sastra yang menggambarkan gerak kehidupan
manusia. Drama menggambarkan realitas kehidupan, karakter dan perilaku
manusia melalui partisipasi dan dialog yang dipentaskan. Cerita dan kisah-kisah
dalam drama konflik dan beban emosional yang secara khusus ditujukan untuk
teater.
Struktur Drama
Berikut merupakan 3 struktur drama:
1) Prolog (adegan pembukaan).
2) Dialog (percakapan).
3) Epilog (adegan akhir atau penutup).
81
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
F. Refleksi
Isilah penilaian diri ini dengan secara jujur dan sesuai dengan yang kalian
rasakan setelah mengerjakan materi ini.
1. Bubuhkan tanda centang (√) gambar berikut yang mewakili perasaan kalian
setelah mempelajari materi ini!
82
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
G. Cek Kemampuan
83
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
5. Ibu Sri
6. Ibu Besta
84
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
Ibu Husna: (dengan nada tinggi dan siap-siap meninggalkan meja) lihat saja
nanti, Hasan pasti bisa menjebloskan Risma ke penjara
Ibu Besta: (dengan nada tinggi juga) enak saja, memangnya siapa yang
salah kok mau menjebloskan Risma ke penjara. Lihat siapa yang lebih kuat
nanti Cik yeyen: eits..this is my party ladies.. jangan bertengkar disini
Uni Lita: sudahlah.. apapun yang terjadi masalah itu kan di luar kalian
berdua. Mereka menjalani bisnis berdua juga bukan karena kalian. Bukan
kalian juga yang mengenalkan
Ibu Sri: biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri. Toh
mereka sudah sama – sama dewasa
Cik yeyen: mosok gara-gara mereka bisa merusak persahabatan kita yang
sudah terjalin lama
Mpok Wati: sudah, ayo saling memaafkan..aku ngga mau persahabatan kita
ngga utuh lagi
Ibu Besta: maafkan aku ya
Ibu Husna: iya, aku juga minta maaf
Cik yeyen: naah gitu kan enak dilihat..
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….....
85
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
PEMBELAJARAN 6
MENDEMONSTRASIKAN DRAMA
A. Tujuan Pembelajaran
Marilah kita awali aktivitas pembelajaran ini dengan berdoa! Semoga Tuhan Yang
Mahakuasa senantiasa memberikan kemudahan dan keberkahan dalam mencapai
kompetensi ini. Setelah pembelajaran ini, melalui pemahaman bacaan
kalian mampu mendemonstrasikan sebuah naskah drama dengan memerhatikan
lafal, intonasi, nada/tekanan, mimik, dan gerak-gerik dengan tepat disertai sikap
kreatif, inovatif dan terampil dalam mendemonstrasikan drama.
86
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
C. Aktivitas Pembelajaran
Generasi hebat, bagaimana perasaan kalian saat ini, lebih bahagia kan? Tetaplah
tersenyum karena matahari selalu bersinar menyambutmu. Untuk memerankan
tokoh dalam naskah drama tentu memerlukan beberapa orang tokoh. Saat
memerankan tokoh kalian bisa mengajak anggota keluarga atau teman-teman
kalian di rumah. Bila tidak ada orang yang bisa diajak bermain peran, kalian tetap
bisa memerankan tokoh. Caranya kalian melakukan monolog. Bagaimana
caranya? Kalian bertindak menjadi semua tokoh yang ada dalam naskah tersebut.
Contoh dalam satu naskah ada tiga tokoh, ada ibu, bapak dan anak. Nanti saat
mengucapkan dialog kalian berperan sebagai tokoh tersebut. Artinya saat
mengucapkan dialog anak, suara lafal, intonasi, nada/tekanan, mimik, dan gerak-
geriknya sebagai anak demikian juga saat berperan sebagai ibu dan bapak. Nah
sekarang kalian sudah tidak bingung lagi kan jika tidak ada
87
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
yang bisa diajak bermain drama. Kalian tetap bisa bermain drama. Selamat
bermain drama generasi hebat.
Alam ruangan ini tidak ada perbedaan antara malam dan siang. Biarpun di
kamar tidur Bahri hari sudah malam, kualitas cahaya dalam ruang
mahkamah tetap sama. Murni datang diantarkan seorang petugas
pengadilan. la berhenti sebentar untuk memandang wajah suaminya.
Pembela
Nyonya Murni, silakan duduk. (Bahri melihat Murni. la berdiri.) Murni....
Sayang! Mendengar kata sayang itu Murni memalingkan muka lalu duduk
tertunduk. Pembela mendekati Munti lalu berkata.
Pembela
Nyonya ada sedikit pengakuan yang ingin didengarkan oleh Majelis Hakim
yang mulia. Kami mengetahui, bahwa dulu nyonya adalah kekasih Kapten
Anwar. Tapi orang yang mencintai Nyonya bukan dia satu-satunya. Ada lagi,
yang lain, yaitu Mayor Bahri, suami Nyonya yang sekarang juga mencintai
Nyonya. Kemudian, kapten Anwar dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan
medan perang. Yang menjadi ketua pengadilan itu adalah Mayor Bahri, suami
Nyonya. Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan. Harap nyonya jawab
dengan jujur dan tujukan pada Majelis Hakim ..... (Murni mengangguk.)
Pembela
Sudah berapa tahun Nyonya berumah tangga dengan saudara Bahri?
Murni
Lebih dari tiga puluh tahun.
Pembela
Waktu yang cukup panjang untuk mengenali pribadi seseorang.
Berdasarkan pengetahuan Nyonya, apakah mungkin saudara Bahri
menjatuhkan hukuman pada sahabat karibnya Anwar dengan maksud
88
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
89
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
Begitu cinta padanya, hingga lamaran saudara Bahri yang pangkatnya lebih
tinggi dari saudara Anwar, Nyonya tolak. Berapa bulan kemudian Nyonya
menikah dengan saudara Bahri?
Murni
(hampir-hampir tidak terdengar) Dua bulan ......
Penuntut Umum
Keras sedikit.
Murni
Dua bulan.
Penuntut Umum
(dengan sinis) Dua bulan? Hebat sekali kesetiaan Nyonya kepada saudara
Anwar. Belum lagi jasadnya membusuk dalam kubur, Nyonya sudah
berpaling dengan lelaki lain, saingannya.
Pembela
Saya keberatan atas pertanyaan-pertanyaan saudara Penuntut Umum.
Penuntut Umum
Saya tidak memojokkan siapa-siapa. Itu adalah prasangka saudara.
Di sini ......
(Hakim mengetuk-ngetukkan palunya melihat Pembela dan Penuntut
Umum bertengkar.)
Hakim Ketua
Saudara-saudara bicara melalui Hakim. (Keduanya diam.)
Pembela
Maaf yang Mulia.
Hakim Ketua
Saudara Penuntut Umum teruskan.
Penuntut Umum
Untuk sementara sekian dulu yang Mulia.
Hakim Ketua
Saudara Pembela, silakan.
Pembela
90
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
Nyonya Murni (menyeka air matanya), kata nyonya, nyonya kawin dua bulan
setelah kekasih nyonya meninggal. Nyonya tentu punya alasan. Apa bisa
nyonya Jelaskan?
Murni
Setelah Anwar meninggal, saya hancur luluh. Dunia ini serasa kiamat: Saya
hampir-hampir sesat. Saya memutuskan untuk bunuh diri. Tapi Tuhan
melindungi saya.
Pembela
Terima kasih.
Hakim Ketua
Masih ada saudara Penuntut Umum?
Penuntut Umum
Ya, yang Mulia. Nyonya Murni. Apa saudara Bahri membahagiakan
Nyonya?
Murni
Ia berusaha sekuatnya membahagiakan saya dan saya memang bahagia.
Penuntut Umum
Nyonya dusta.
Penuntut Umum
Di sini tidak ada rahasia.
Murni
Bukan karena percakapan itu percakapan rahasia, tapi karena tuan
tidak akan pernah mengerti bahasa yang kami pergunakan Mungkin
kata-katanya sama dengan yang tuan dengar di pasar atau baca di
koran, tapi setiap kata dibebani rasa yang tumbuh dari suka duka
kehidupan kemesraan mereka berdua.
Penuntut Umum
Kalau begitu tidak masuk akal sekali, usaha manusia mendirikan
pengadilan untuk menetapkan suatu perceraian.
Murni
Perceraian terjadi, jika bahasa itu sudah mati dan digantikan oleh bahasa
pasar dan bahasa koran yang jadi milik orang banyak.
91
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
Penuntut Umum
Nyonya! Waktu saudara Bahri melamar Nyonya dan Nyonya menolak
lamarannya apa kata-kata yang diucapkan oleh saudara Bahri? (Murni
diam sebentar, lalu berkata.)
Murni
Saya mengerti kekecewaannya. Apa yang dia ucapkan tidak penting.
Penuntut Umum
Penting atau tidak penting adalah urusan Majelis Hakim. Apa katanya?
Murni
Saya sudah lupa.
Penuntut Umum
Ayolah Nyonya, Nyonya tidak lupa ....
(Murni memaling ke arah suaminya. Bahri berkata pada Hakim.)
Bahri
Yang Mulia, apa boleh saya mengatakan sesuatu pada istri saya?
Hakim
Silakan.
Bahri
Katakan yang sebenarnya, Murni. Hanya kebenaran yang bisa
menyelamatkan saya. (Murni menunduk lalu berkata.)
Murni
Ia berkata, sekarang soalnya jelas sudah. Apa yang menjadi niat waktu
tertuduh menjatuhkan hukuman mati sudah jelas. la ingin membunuh saksi
yang merupakan saingan baginya.
(Hakim kelihatan berbisik.)
Pembela
Bapak Hakim yang mulia, apakah boleh saya mengajukan sebuah barang
bukti?
Hakim Ketua
Saya kira tidak perlu lagi.
Pembela
92
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
Yang Mulia, apa pun keputusan yang akan dijatuhkan oleh yang mulia satu
hal harus pasti. Keputusan itu harus berdasarkan kebenaran tersebut -
dunia sudah terlalu sarat dengan segala macam prasangka.
Hakim
Baik, silakan. (Pembela membuka mapnya dan mengeluarkan sepucuk
surat.)
Pembela
Surat ini ditulis pada malam setelah tertuduh menyampaikan lamarannya
pada saudara Murni. Surat ini kemudian dikirimkan pada Murni dengan
bantuan seorang prajurit. Tapi prajurit itu terbunuh dan surat ini tidak
sampai ke tangan Murni. Surat itu ada pada saya. Saya minta supaya Yang
Mulia sudi membacakannya.
(Ia menyerahkan surat itu pada Hakim Ketua. Hakim membuka sampulnya
dan mulai membaca.)
Hakim Ketua
Adinda Murni yang tercinta, Biarpun cinta kakanda telah adinda tolak,
semoga adinda masih bersedia membaca surat ini dan mempertimbangkan
permohonan kakanda. Kakanda minta maaf atas ucapan yang kakanda
lontarkan di hadapan adinda. Kakanda begitu kecewa dan sedih, hingga
kakanda kehilangan kendali atas diri kakanda. Lalu kakanda berkata: ―Kalau
begitu tidak ada jalan lain. Salah satu di antara kami, saya atau Anwar
harus mati.‖ Kakanda menyesal sedalam-dalamnya atas ucapan itu.
Kakanda malu. Kakanda kini ingin bicara dari lubuk hati kakanda. Adinda
bebas menentukan pilihan. Jika adinda memutuskan untuk memilih Anwar,
maka kakanda akan mengucapkan syukur dan berdoa pada Tuhan supaya
kalian bahagia. Anwar adalah sahabat kakanda. Kalau dia bahagia maka
kakanda juga bahagia. Salam kakanda
Saiful Bahri
Hakim Ketua
Saudara Pembela, saudara saya persilakan untuk menyampaikan pembelaan
saudara yang terakhir pada Majelis Hakim.
Pembela
93
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
Majelis hakim yang mulia.Kini sampailah saya pada akhir tugas saya, yaitu
membantu dengan sekuat tenaga menegakkan kebenaran dan
mengembalikan hak kepada yang berhak. Perbuatan seseorang dinilai
menurut niat pelakunya. Tapi siapakah yang dapat mengetahui niat
seseorang. Dan jika toh dapat kita ketahui, maka kita akan menilainya
menurut keterbatasan pribadi kita juga. Oleh karena itu, Majelis Hakim yang
mulia, satu-satunya yang dapat menghakimi adalah pelaku itu sendiri. Saya
yakin Majelis Hakim yang mulia akan mempertimbangkan ini. Terima kasih!
Hakim Ketua
Majelis hakim akan mengundurkan diri untuk bermusyawarah dan mengambil
keputusan. Dengan ini sidang saya undur beberapa saat.
(Para hakim berdiri lalu meninggalkan ruangan sidang, sementara semua
yang hadir berdiri.)
(Sumber: Manuskrip PDS HB. Jassin, 1984, 32-39)
Setelah kalian memahami isi naskah drama, saatnya sekarang kalian berlatih
memerankan tokoh yang ada dalam naskah drama tersebut. Sebelum berlatih
tentukan dulu siapa saja tokohnya. Saat berlatih perhatikan lafal, intonasi,
nada/tekanan, mimik, dan gerak-gerik. Selamat berlatih generasi hebat!
94
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
D. Sumber/media/alat
E. Bahan Bacaan
(1) Memahami naskah dan karakter tokoh yang akan kita perankan, yakni
melalui dialog-dialognya serta kramagung atau petunjuk laku yang
dinyatakan langsung oleh pengarang.
(2) Memerankan tokoh dengan memperhatikan aspek lafal, intonasi,
nada/tekanan, mimik, dan gerak-geriknya.
a. Lafal adalah cara seseorang dalam mengucapkan kata atau bunyi
bahasa. Aspek ini penting kita perhatikan guna kejelasan makna
suatu kata.
b. Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Kalimat berita, perintah,
dan kalimat tanya harus menggunakan intonasi yang berbeda.
Intonasi kalimat untuk menyatakan kegembiraan juga berbeda dengan
kalimat yang bermakna kecemburuan.
c. Nada/tekanan adalah kuat lemahnya penurunan suatu kata dalam
kalimat. Kata yang ingin diperjelas maksudnya mendapat tekanan
lebih kuat daripada kata lainnya.
d. Mimik adalah ekspresi atau raut muka yang menggambarkan suatu
emosi: sedih, gembira, kecewa, takut, dan sebagainya. Mimik
berperan dalam memperjelas suatu maksud tuturan.
e. Gerak-gerik adalah berbagai gerak pada anggota badan atau tingkah
laku seseorang dalam menyatakan maksud tertentu. Bentuknya,
misalnya, anggukan kepala, menggigit jari.
https://brainly.co.id/tugas/18964678 diakses 12 November 2020 pukul 09.07.
95
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
96
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
naktor perlu mencoba seolah-olah sedang marah, putus asa, menyerah, atau
yang lain. Dengan latihan seperti ini, diharapkan kelak dapat dimanfaatkan
untuk memerankan tokoh yang sedang bersedih, marah, dan lain-lain.
e. Berdialog
Calon aktor mencoba berdialog. Mula-mula, dialognya bebas tanpa naskah,
seolah-olah sedang memerankan tokoh tertentu dalam drama. Nah, kalau sudah
lancar, calon aktor mencoba berdialog dengan membaca naskah. Naskah drama
harus dibaca berulang-ulang silih berganti dengan lawan mainnya. Kemudian,
naskah itu dihafalkan. Bila sudah hafal, mencoba mempraktikkan berdialog tanpa
naskah. Pada awalnya, dialog itu diperagakan tanpa gerakan. Setelah lancar, baru
disertai gerakangerakan, ekspresi wajah, dan anggota tubuh. Hasilnya
didiskusikan, mana yang sudah baik dan mana yang perlu diperbaiki.
f. Gerak Kerja Panggung
Gerak kerja panggung ini harus dipelajari dan dilatih berulang-ulang. Misalnya,
makan dengan tangan (tanpa sendok dan garpu) sambil duduk bersila dan
mengobrol santai, makan dengan garpu dan pisau, minum langsung dari botol,
dan lain-lain. Calon aktor juga harus berlatih berjalan terpincang-pincang
karena kakinya sakit, berjalan terhuyung-huyung karena mabuk, berjalan
mengendap-endap karena takut ketahuan, dan lain-lain. Latihan seperti ini
harus dilakukan dengan sungguh-sungguh supaya calon aktor dapat
melakukannya dengan sempurna seperti yang dikehendaki naskah. Sebab,
kalau sudah dipraktikkan di panggung tidak dapat diulang atau diperbaiki.
g. Bermain Drama
Calon aktor mencoba bermain drama. Naskah yang dimainkan tentu dipilih
naskah yang sederhana dan tidak panjang. Calon aktor menghafalkan dialog
tokoh yang diperankan dan membayangkan akting yang akan dilakukannya.
Dari mana dia muncul, bergerak ke mana, dialog apa yang diucapkan,
bagaimana mengucapkannya (pelan atau keras), bagaimana ekspresi wajah,
dan gerakan anggota tubuh semua dibayangkan. Setelah itu, dipraktikkan
dalam permainan drama.
https://bintangmakmur-id.com/langkah-langkah-latihan-memerankan-drama-dengan-baik-
dan-benar/diakses 12 November 2020 pukul 9.14
97
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
https://ilmuwiki.blogspot.com/2020/02/contoh-teks-drama-5-orang-
mahkamah.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/naskah-drama
F. Refleksi
Isilah penilaian diri ini dengan secara jujur dan sesuai dengan yang kalian
rasakan setelah mengerjakan materi ini.
1. Bubuhkan tanda centang (√) gambar berikut yang mewakili perasaan kalian
setelah mempelajari materi ini!
98
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
G. Cek Kemampuan
Karena Sahabat
Dalam kehidupan remaja sering ada pertikaian. Begitulah yang dialami oleh
ua kelompok remaja murid SMA Negeri 1 Watampone ini. Kelompok healthy
(rahmi, ayu dan ewi) mereka bertiga adalah sahabat sejati yang selalu
bersama dalam suka dan duka. Ketiga orang ini baik, pintar dan ramah. Tidak
seperti kelompok evil atau nama gengnya trio evil. Mereka bertiga sangat
keras, kejam dan tidak memiliki rasa keprimanusiaan.
Rahmi, ayu dan dewi sedang berada di kantin. Mereka sedang makan sambil
bercerita. Tiba-tiba datanglah trio evil yang menyambar pembicaraan mereka.
Faisyah : Ini tuh tempat khusus buat kita ! jadi loh mendingan cabut sana !
99
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
Aeni : Bener tuh ! Loe, Loe dan Loe out! (menunjuk ke Rahmi, Ayu dan
Ewi)
Rahmi : Apa hak kalian mengusir kami. Lagian inikan tempat umum. Bukan
tempat bokap kalian !
Faisyah : Eh. Eh. Nih anak sudah mulai melawan yah ! Apa perlu saya
panggilkan satpam untuk ngusir kalian!
Ayu : Yah silahkan saja panggil satpam. Kalian pikir kami takut dengan
kalian.
Neni : Kurang ajar kalian (hampir menampar Ayu, tapi tiba-tiba Ewi
berbicara)
Ewi : Hey jangan. Sudahlah, Biar kami saja yang mengalah. Ayo kita
pergi dari sini.
Tidak lama kemudian bel pun berbunyi. Semua murid mengambil tasnya dan
bergegas untuk pulang.
Rahmi+Ayu+Ewi : hehehehehe
Ayu : Aduh, berisik amat! Mana bisa kita selesaikan tugas ini kalau
situasinya begini.
100
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
Rahmi : Aku juga nga tau nih. Nga biasa-biasanya mereka ribut seperti ini.
Mereka bertiga keluar rumah untuk melihat situasi. Ternyata keributan itu
datang pada rumah faisyah. Diluar rumah Faisyah ada kelompok trio evil
yang sedang kebingungan. Kelompok healthy pun menuju ke rumah faisyah.
Aeni : Loh kok masih disini. Kalian budek ya! Kami bilang pergi dari sini
!( dengan suara yang kejam)
Faisyah : Sudahlah, jangan husir mereka. Mereka kan teman kita juga.
Faisyah : Aku tidak habis pikir. Kenapa sih orangtuaku selalunya bertengkar.
Apa mereka tidak lelah dengan semua ini?
Faisyah : Tapi aku sudah benar-benar tidak tahan lagi. Hampir setiap hari
dan setiap saat aku mendengar bapak dan ibuku bertengkar.
Rahmi : Mungkin memang saat ini bapak dan ibumu sedang ada masalah.
Berdoa sajalah, semoga masalah mereka segera bisa diatasi.
Neni : Kami pun akan turut berdoa agar orangtuamu tidak bertengkar
lagi.
101
Pembelajaran Berbasis Aktivitas
Aeni : Aku mengerti sekali perasaanmu, tapi kalian juga jangan sampai
terlalu sedih karena aku khawatir kalau kalian terlalu sedih nanti malah akan
mempengaruhi fisikmu.
Rahmi : Iya faisyah. Semua ini pasti ada jalan keluarnya kok.
Faisyah : Ah biarlah, seandainya aku sakit, mungkin orang tuaku tidak peduli
sama sekali.
Ayu : Tidak ada orang tua yang tidak peduli dengan anaknya.
Ewi : Mungkin saat ini mereka berdua sedang ada masalah jadi mereka
terlihat sibuk dengan urusan mereka sendiri.
Faisyah : Percuma aku punya orang tua kalau setiap hari isinya bertengkar
saja. Apa mereka berdua tidak malu dengan tetangga yang sudah pasti
mendengar suara mereka bertengkar?
neni : sampaikan bahwa kalian merasa sangat tidak nyaman bila mereka
berdua bertengkar.
Aeni : Nah, kalian jangan sedih lagi ya. Ayo donk tersenyum lagi (sambil
mengusap air mata faisyah)
Dikutip dari https://www.dosenpendidikan.co.id/naskah-drama/ dengan perubahan sesuai kebutuhan materi. Diakses 28 Oktober
2020 pukul 10.16
102
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
H. Umpan Balik
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
103