Anda di halaman 1dari 8

BAHAN PERTEMUAN V – VI

TAHUN SYUKUR
100 TAHUN KEUSKUPAN PANGKALPINANG

KEUSKUPAN PANGKALPINANG
MARET 2023
PERTEMUAN KELIMA
EVALUASI DIRI BERKOMUNIO:
BERBAGI TANGGUNG JAWAB UNTUK MISI KITA BERSAMA

A. PERSIAPAN:
 Buku Puji Syukur
 Kitab Suci
 Seorang sekretaris bertugas mencatat hasil evaluasi diri dari KBG

B. TUJUAN:
 Agar anggota KBG memahami situasi komunionya melalui “Berbagi Tanggungjawab untuk Misi kita
Bersama”.
 Agar KBG dapat melakukan evaluasi diri dengan mengetahui dan memahami pandangan Gereja Universal
dan Gereja Keuskupan tentang tema: “Berbagi Tanggungjawab untuk Misi kita Bersama”.

C. PROSES PERTEMUAN

(1). PENGANTAR
Fasilitator memberi kata pengantar, misalnya sebagai berikut:
F: Bapak-ibu, saudara-saudari yang terkasih. Pada pertemuan ke-5 dalam rangka merayakan 100
tahun Keuskupan Pangkalpinang ini, kita diajak untuk melihat dan mengevaluasi situasi
komunio kita di KBG ini, khususnya dalam kaitan dengan semangat “Berbagi Tanggungjawab
untuk Misi kita Bersama”. Mari kita menyiapkan hati dan pikiran yang tenang untuk memulai
pertemuan ini dengan hening sejenak. (hening sejenak)

F: Saudara-saudari yang terkasih. Kita membuka pertemuan ini dengan menyanyikan lagu
pembukaan dari Puji Syukur no. 330 – “Dengan Gembira”.

(2). TANDA SALIB


Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

(3). DOA MENGUNDANG TUHAN

Tuhan Yesus, Engkau mengutus Filipus untuk mendampingi Sida-sida dari Etiopia untuk
memahami SabdaMu. Datanglah dan hadirlah bersama kami dalam pertemuan ini. Buka hati
dan pikiran kami, bimbing kami agar kami pun dapat memahami FirmanMu dan
menghayatinya dalam kehidupan kami sehari-hari. Semoga berkat pewartaan FirmanMu kami
semakin lebih percaya dan beriman kepadaMU, sebab Dikaulah Tuhan dan pengantara kami,
kini dan sepanjang segala masa. Amin

(4). MEMBACA DAN MENDENGARKAN SABDA

Marilah kita buka Kitab Suci, Kisah Para Rasul, bab 8, ayat 26 sampai 40, (ulangi lagi....)
Silahkan seorang di antara kita membacanya dengan suara lantang, perlahan-lahan, dan dalam
suasana doa.

(5). KITA MEMILIH KATA-KATA DAN MERENUNGKANNYA


Kita memilih kata-kata atau ungkapan-ungkapan singkat, atau ayat pendek yang menyentuh
hati kita dan mengungkapkannya sebanyak 3 kali disertai jedah waktu yg ada.

(6). HENING SEJENAK


Kita berdiam diri sejenak meresapkan kalimat singkat yang sudah kita pilih.

2
(7). INTISARI PESAN KITAB SUCI (Kis 8:26-40)
1. Komunitas yang berkomunio adalah komunitas yang berbagi tanggung jawab untuk misi kita
bersama. Misi - misio berarti mengirim, mengutus, pergi. Allah berbagi tanggungjawab
dengan mengutus Malaikat, Filipus, Roh Kudus. Kita semua yang sudah dibaptis ini dipanggil
dan diutus untuk menjalankan misi Yesus yakni mewartakan Yesus dan ajaranNya. Kita
dipanggil dan diberi tugas serta diutus seperti Filipus untuk berangkat, pergi memberitakan
Firman Tuhan. Perjalanan kita adalah perjalanan iman, misi kita adalah misi Kristus yang
mengutus kita untuk pergi mewartakan FirmanNya. . “Bangunlah dan berangkatlah”
(ay.26); “berangkatlah Filipus….(ay.27); “pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu” (ay.29)
2. Filipus membimbing, menemani, menjelaskan isi KITAB SUCI sehingga Sida-sida Etiopia itu
dapat mengerti, percaya dan kemudian meminta dirinya dibaptis (ay 35-39). Untuk
mengenal Yesus dan FirmaNya kita harus membaca KITAB SUCI, kita perlu mendapat
bimbingan, penjelasan dari orang yang paham KITAB SUCI. Dan di atas semua itu kita
membutuhkan kehadiran Roh Kudus yang membimbing kita untuk dapat mengerti Firman
Tuhan.

8. REFLEKSI-MENGEVALUASI DIRI
Mari kita melihat bagaimana KBG kita menghayati hidup berkomunio dalam kaitan dengan
“Berbagi tanggungjawab untuk misi kita bersama” melalui pertanyaan-pertanyaan penuntun
berikut ini:
1. Apakah semua anggota KBG kita sudah terlibat di dalam KBG dan bertanggungjawab dalam
tugas-tugas di KBG?
2. Apa yang mendorong mereka terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan di KBG?
3. Apa penyebab anggota KBG tidak aktif atau belum terlibat di KBG dan berbagi
tanggungjawab bersama?
4. Bagaimana cara yang harus kita lakukan agar mereka yang belum atau tidak aktif dapat
terlibat aktif dan dapat menjalankan tugas-tugas di KBG?

9. PENEGASAN DARI GEREJA


Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Setelah kita melakukan Evaluasi Diri, baiklah
kita mendengarkan Pandangan Gereja tentang Tema: “Berbagi Tanggungjawab untuk Misi kita
Bersama”:

a. Menurut Gereja Universal

“Sinodalitas adalah untuk melayani misi Gereja, di mana semua anggota dipanggil untuk
berperan serta. Karena kita semua adalah para murid misioner.

b. Menurut Dokumen Pastoral Keuskupan Kita

“Misi atau Tugas perutusan kita merupakan konsekuensi dari komunio dengan Kristus di
dalam Tritunggal. Misi ke dalam Gereja dan misi keluar Gereja menjadi tempat untuk
mengamalkan komunio dengan Kristus. Semakin kita berkomunio dengan Kristus semakin
lebih sadar dan aktif untuk bertanggung jawab melaksanakan misi (MGP 181); lewat
sharing injil semua umat disadarkan bahwa menghayati Sabda dalam hidup adalah tugas
semua umat; Dengan aksi nyata injili, KBG menampakkan sifat universal Gereja yang
apostolik (MGP 211); ada satu tanggung jawab bersama dalam hidup dan misi Gereja; setiap
orang berpartisipasi dengan caranya sendiri dalam tugas imamat. Kenabian dan rajawi
Kristus (MGP 239); struktur dan organ kita harus menjadi wadah bagi tanggung jawab
bersama semua umat beriman; setiap umat memiliki tanggungjawab; merasa dipanggil
untuk bekerja sama” (MGP. 239)

10. DOA PERMOHONAN


Saudara-saudari terkasih. Marilah kita hening sejenak untuk menyampaikan doa-doa
permohonan kita secara spontan (hening). Kami persilahkan siapa saja yang tergerak hati untuk
menyampaikan doa permohonannya:

3
(Sesudah doa spontan, Fasilitator mengajak umat untuk berdoa “Doa Tahun Syukur Keuskupan
Pangkalpinang)
F: Mari kita doakan bersama-sama doa Tahun Syukur 100 Tahun Keuskupan Pangkalpinang

Ya Allah Tritunggal, pada perayaan 100 Tahun Keuskupan Pangkalpinang, kami mengucap
syukur, atas pewartaan Injil yang berlangsung hingga saat ini. Secara khusus, kami bersyukur:
karena Allah Tritunggal menjadi jiwa kesatuan kami; karena Kristus menjadi pusat hidup kami;
karena Roh Kudus mengobarkan semangat kami dalam melaksanakan misi.
Kami mohon, bimbingan-Mu: dalam proses perayaan syukur; dalam refleksi dan evaluasi diri
sebagai Gereja Partisipatif-Sinodal. Semoga melalui perayaan 100 Tahun ini, kami menemukan
rencana dan kehendak-Mu agar semakin bersukacita dalam Kristus sebagai pusat hidup,
semakin teguh berkomunio, dan semakin sadar melaksanakan misi.
Syukur serta permohonan ini kami sampaikan kepada-Mu ya Allah Tritunggal; bersama Bunda
Maria, Bunda Gereja dan Bunda kami. Amin.

F: Kita satukan semua doa dan permohonan kita dengan doa yang diajarkan Yesus kepda kita. BAPA
KAMI…

11. PENGUMUMAN DAN EVALUASI

12. NYANYIAN PENUTUP: Lagu Tahun Syukur 100 Tahun Keuskupan (lampiran di belakang)

4
PERTEMUAN KEENAM
EVALUASI DIRI BERKOMUNIO:
“DIALOG DI DALAM GEREJA DAN MASYARAKAT”

A. PERSIAPAN
 Buku Puji Syukur
 Kitab Suci
 Seorang sekretaris bertugas mencatat hasil evaluasi diri dari KBG

B. TUJUAN PERTEMUAN

1) Anggota KBG memahami makna Komunio dalam tema “dialog di dalam Gereja dan
Masyarakat”, Berdasarkan Pandangan Gereja Universal dan Pandangan Keuskupan Kita
2) Anggota KBG mengetahui dan memahami situasi Komunionya khususnya tema “dialog di
dalam Gereja dan Masyarakat”.

C. PROSES PERTEMUAN

(1). PENGANTAR

Fasilitator memberi kata pengantar, misalnya sebagai berikut:

F: Bapak-ibu, saudara-saudari yang terkasih. Dalam pertemuan pertama kita sudah melihat
secara bersama-sama tema “Berbagi tanggungjawab untuk misi kita bersama”. Melalui tema
tersebut kita diajak untuk mengevaluasi diri sejauh mana hidup komunio kita membawa
dampak yang positif yakni semua kita berpartisipasi dengan caranya sendiri dalam tugas
Yesus sebagai Imam, Raja dan Nabi. Setiap umat memiliki tanggungjawab; merasa dipanggil
untuk bekerja sama. Kini kita akan melihat dan mendalami bersama tema tentang “dialog di
dalam Gereja dan Masyarakat”.
Pertemuan kita keenam ini untuk menolong kita memahami dan mengevaluasi semangat
hiudp berkomunio di KBG ini dengan melihat kembali upaya-upaya yang sudah kita
usahakan dan mungkin juga yang belum terkait “dialog di dalam Gereja dan Masyarakat”.
Atau sejauhmana hidup komunio kita berdampak dalam hidup kita sehari-hari khususnya
yang berkaitan dengan Dialog di dalam Gereja dan masyarakat? Untuk membantu kita
memahami tema ini, marilah kita mengikuti langkah-langkah dalam pertemuan ini. (hening
sejenak)

F: Saudara-saudari yang terkasih. Mari kita membuka pertemuan ini dengan menyanyikan sebuah
lagu dari Puji Syukur no 333, “Sungguh Indahlah Rumah-Mu”.

(2). TANDA SALIB DAN DOA MENGUNDANG TUHAN

F: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.


Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengajarkan kepada kami untuk terbuka dan bergaul dengan
semua orang. Hari ini dalam FirmanMu, Engkau membuka pembicaraan dengan seorang
perempuan asing. Bagi para murid sesuatu yang aneh bahkan dilarang tetapi bagiMu mereka
adalah saudara dan saudari kita juga. Semoga kami tidak hanya mengetahui ajaranMu tetapi
mau terbuka dan mau bergaul, berdialog dengan siapa pun. Datanglah dan tinggalah bersama
kami dalam pertemuan ini, dan semoga kami pun mampu menerima siapapun tanpa
memandang suku, agama, ras dan pelbagai kepentingan. Demi Kristus Tuhan dan pengantara
kami. Amin.

5
(3) MEMBACA DAN MENDENGARKAN SABDA

F: Marilah buka Kitab Suci, Injil Yohanes, bab 4, ayat 27 sampai 30, (ulang lagi....)

F: Saya persilahkan salah seorang diantara kita membacanya dengan perlahan-lahan, dengan
suara lantang dan dalam suasana doa.

(3). KITA MEMILIH KATA-KATA DAN MERENUNGKANNYA

F: Kita memilih kata-kata atau ungkapan-ungkapan singkat, atau ayat pendek yang menyentuh
hati kita dan mengungkapkannya sebanyak 3 kali disertai jedah waktu yg ada.

(4). HENING SEJENAK

F: Kita berdiam diri sejenak meresapkan kalimat singkat yang sudah kita pilih.

(5) INTISARI PESAN KITAB SUCI


 Yesus membuka pembicaraan dengan seorang wanita asing, seorang yang dianggap oleh
orang Yahudi sebagai seorang berdosa, kafir. Para murid merasa Yesus tidak pantas
berbicara dengan orang berdosa nanti Yesus ikut tercemar. Para murid heran, tetapi mereka
tidak berani bertanya mengapa Yesus berbicara dengan wanita itu dan apa isi
pembicaraannya? Dalam dialog dibutuhkan keberanian untuk mengungkapkan niat, isi hati
dan pikiran agar dapat dimengerti, dipahami.
 Dalam perjumpaan dengan Yesus, wanita Samaria itu mengalami suatu perubahan, Yesus
menerima wanita Samaria sebagai saudara, dan bukan sebagai orang asing. Yesus mengerti
dan memahami apa yang dilakukannya berkat dialog dengan wanita itu. Dalam Dialog
Yesus menerima wanita itu tanpa ada prasangka, tanpa ada penilaian terlebih dahulu.
 Setelah mengalami perjumpaan dan dialog dengan Yesus, wanita Samaria itu pun pergi
untuk bersaksi tentang apa yang dikatakan Yesus kepadanya. “Mari, lihat”, suatu ajakan
juga kepada kita untuk berkomunikasi secara pribadi dengan Yesus dan mengalami sendiri
perjumpaan yang membebaskan, yang menyembuhkan dan menyelamatkan.

(6) Kita Mendengarkan Pernyataan Gereja Tentang Tema “dialog di dalam Gereja dan Masyarakat”:

F: Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Marilah kita melakukan Evaluasi Diri, dengan
mendengarkan Pandangan Gereja tentang tema “dialog di dalam Gereja dan Masyarakat”:

a. Menurut Gereja Universal

«Dialog membutuhkan ketekunan dan kesabaran, tetapi juga memungkinkan tumbuhnya saling
pengertian. »

b. Menurut Dokumen Pastoral Keuskupan Kita yang berjudul Menjadi Gereja Partisipatif

«Di dalam KBG umat hidup di tengah-tengah tetangganya, berinteraksi dengan orang-orang
yang berbeda kepercayaan dan budaya secara tetap. (MGP, 216). Ketetanggaan adalah
gelanggang hidup yang nyata, penuh aktivitas, ketegangan dan interaksi. Di sana umat
menciptakan dan memecahkan masalah atau membaharui hubungan mereka; di ketetanggaan,
umat berhadapan dengan kaum papa dan kaum berada, serta isu-isu ketidakadilan dan hak-hak
asasi manusia; (MGP 216-217).»

c. Kita Meng-Evaluasi Diri


F: Saudara-saudari yang terkasih. Kita mau melihat hasil evaluasi itu dan memeriksa kembali
apakah jawaban-jawaban itu sudah sesuai atau cocok atau belum dengan pertanyaan yang
diajukan dan kenyataan hidup kita. Jika ada koreksi atau usulan dari saudara-saudari
dipersilahkan. Berikut ini pertanyaan-pertanyaan penuntun kita untuk evaluasi

6
a) Sejauh mana dialog antara umat katolik dengan umat dari agama lain yang ada di dalam
wilayah KBG?
b) Apa saja tempat-tempat dan sarana-sarana dialog di KBG atau Kelompok kita?
c) Bagaimana kita memajukan kerjasama dengan KBG yang berdekatan,
d) Bagaimana kerjasama kita dengan Wilayah,
e) Bagaimana kerjasama kita dengan Paroki
f) Bagaimana kerjsama kita dengan kelompok-kelompok kategorial
g) Bagaimana kerjasama kita dengan para suster/bruder (Lembaga Hidup Bhakti)?
h) Bagaimana kita mengatasi perbedaan-perbedaan visi, atau konflik-konflik dan kesulitan-
kesulitan di dalam lingkungan kita?
i) Isu-isu khusus apa dalam Gereja dan masyarakat yang perlu lebih kita perhatikan?
j) Pengalaman-pengalaman dialog dan kerja sama apa yang kita miliki dengan para penganut
agama lain dan dengan mereka yang tidak menganut agama tertentu?
k) Bagaimana Gereja berdialog dan belajar dari para politisi,
l) Bagaimana kita berdialog dalam bidang ekonomi, budaya,
m) Bagaimana kita berdialog dengan tetangga kita, khususnya orang-orang yang hidup dalam
kemiskinan?

7. Doa Permohonan
F: Saudara-saudari terkasih. Terima kasih untuk partisipasi kita semua dalam pertemuan untuk
Evaluasi Diri ini. Kita sudah mendengar bagaimana situasi komunio di KBG/Kelompok melalui
jawaban-jawaban yang telah diberikan.

Sekarang kita siapkan diri untuk menyampaikan doa-doa permohonan kita secara sepontan,
sehubungan dengan apa yang telah kita refleksikan. Kita hening sejenak.

(Hening sejenak kemudian fasilitator mempersilahkan anggota untuk menyampaikan doa


secara spontan).

F: Mari kita doakan bersama-sama «Doa 100 Tahun Keuskupan Pangkalpinang.»

Ya Allah Tritunggal, pada perayaan 100 Tahun Keuskupan Pangkalpinang, kami mengucap
syukur, atas pewartaan Injil yang berlangsung hingga saat ini. Secara khusus, kami bersyukur:
karena Allah Tritunggal menjadi jiwa kesatuan kami; karena Kristus menjadi pusat hidup kami;
karena Roh Kudus mengobarkan semangat kami dalam melaksanakan misi.
Kami mohon, bimbingan-Mu: dalam proses perayaan syukur; dalam refleksi dan evaluasi
diri sebagai Gereja Partisipatif-Sinodal. Semoga melalui perayaan 100 Tahun ini, kami
menemukan rencana dan kehendak-Mu agar semakin bersukacita dalam Kristus sebagai pusat
hidup, semakin teguh berkomunio, dan semakin sadar melaksanakan misi.
Syukur serta permohonan ini kami sampaikan kepada-Mu ya Allah Tritunggal; bersama
Bunda Maria, Bunda Gereja dan Bunda kami. Amin.

Kita satukan semua doa dan permohonan kita dengan doa yang diajarkan Yesus kepda kita.
Bapa Kami…

8. PENGUMUMAN DAN EVALUASI

9. TANDA SALIB

10. LAGU DAN KOLEKTE (disediakan lagu syukur 100 tahun keuskupan kita di lampiran)

7
Lagu Syukur 100 Tahun Keuskupan Pangkalpinang

Informasi dan Jawaban Evaluasi diri, dapat dikirimkan salah satu dari Tim di Paroki :

Tim Animasi Paroki Nomor WA


1.
2.
3.
4.

Terima kasih, atas partisipasi kita semua.


Salam Komunio, salam sinodalitas….

Anda mungkin juga menyukai