Oleh:
Kelompok IV
1.
2.
3.
4.
SMK JIMERO
SORONG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang kami beri judul “ETIKA
KRISTEN SEBAGAI GARAM dan TERANG DUNIA”..
Kami sebagai penulis menyadari bahwa karya tulis kami tidaklah sempurna baik dalam
materi maupun sistematika penulisan. Maka kritik dan saran yang membangun kami perlukan
untuk perbaikan karya tulis selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................... 1
Daftar Isi................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masala ....................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................. 4
BAB III HASIL DISKUSI
3.1 Pengertian Etika dan Etika Kristen ........................................................... 6
3.2 Garam dan Terang Dunia .......................................................................... 6
3.3 Etika Kristen sebagai Garam dan Terang Dunia ……………………………..... 9
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Sikap dan perilaku kita di tengah-tengah masyarakat, dapat mempengaruhi sikap serta perilaku
banyak orang. Demikian pula sebaliknya, sikap dan perilaku orang-orang di sekitar kita, dapat
pula mempengaruhi sikap serta perilaku kita.
Tuhan Yesus meminta kita anak-anakNya, untuk hidup sebagai garam dan terang dunia. Artinya,
setiap anak-anak Tuhan harus bisa menghadirkan pencerahan hidup kepada banyak orang
melalui sikap serta perilaku yang menabur banyak berkat dan membawa berkat bagi orang-orang
di sekitarnya.
Melayani di ladang Tuhan juga bisa dirupakan dengan menghadirkan besarnya keinginan untuk
mensharing atau mentransformasikan segenap berkat dan kasih Tuhan kepada banyak orang
melalui sikap serta perilaku yang sesuai dengan perintah dan kehendak Tuhan.
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah
hidup. (I Yohanes 2 : 6)
Ketika anak-anak Tuhan menjalani hidup ini dengan menghadirkan Pribadi Kristus dalam sikap
dan perilaku hidup mereka sehari-hari, sudah selayaknyalah sikap serta perilaku yang
ditunjukkan anak-anak Tuhan, tidak membuat orang lain terjatuh ke dalam dosa.
"Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi
barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu."
(Galatia 6 : 8)
Anak-anak Tuhan seharusnya membuat kehidupan orang-orang di sekitarnya tidak lagi hambar
dan berada dalam terang kasih Tuhan serta penyertaan Roh Kudus karena dipenuhi oleh cinta
kasih yang ditunjukkan melalui sikap dan perilaku anak-anak Tuhan kepada orang-orang di
sekitar mereka.
Anak-anak Tuhan harus mengingat bahwa di sekitar mereka masih banyak jiwa-jiwa yang belum
mengenal dan percaya kepada Kristus, atau jiwa-jiwa yang sudah percaya namun masih setengah
hati menjalani prinsip iman Kristen mereka.
Mereka inilah yang harus kita layani. Prinsip pelayanan Firman Tuhan yang paling mudah, dapat
kita lakukan dengan menunjukkan sikap dan perilaku kalau kita adalah bagian dari anak-anak
Tuhan. Dalam hal ini, kita menjadi garam serta terang dunia melalui sikap dan perilaku kita.
BAB III
HASIL DISKUSI
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Di zaman kita ini juga ada banyak orang terbuang, lelah, jenuh dengan yang
namanya agama dan sebenarnya jauh di lubuk hati mereka, mereka muak dengan agama
karena para pemimpin agama mereka (bukan tidak cerdas dan pandai dalam berkata-kata)
tapi karena punya hidup yang tidak konsisten dan tidak manunggal. Inilah kebutuhan
zaman ini teman-teman: dibutuhkan orang-orang yang mengasihi Tuhan dengan segenap
hatinya, segenap kekuatannya dan segenap hidupnya. Bukan hanya lewat pelayanan dan
aktifitas-aktifitas rohani serta Etika Kristen ia tampil saleh tapi dalam seluruh aspek
kehidupannyaia benar-benar memancarkan kasih Tuhan itu.
Inilah kondisi riil yang melatarbelakangi tuntutan kita sebagai umat Allah untuk
menjadi garam dan terang dunia. Mengapa? Karena dunia dipenuhi oleh orang-orang
yang hanya pandai meneriakkan jargon-jargon rohani tanpa aksi-aksi yang konkret.
Dunia dipenuhi orang-orang yang punya standar hidup ganda: di pelayanan dan Gereja
dia begitu saleh, tapi di bangku kuliah, di rumah orang tuanya dan di tempat kostnya, ia
hidup tidak bedanya seperti orang-orang kafir yang tidak tau Etika Kristen yang
seharusnya melandasi setiap perbuatannya. Dan saat melihat semua ini, kami
menyimpulkan bahwa dunia seperti ini adalah dunia yang sangat gelap. Tapi yang
menarik Galatia 4:4 mengatakan bahwa dalam “setelah genap waktunya, maka Allah
mengutus Anak-Nya. . . “ Setelah genap waktunya tentu bicara soal waktu yang tepat
menurut Allah. Tapi bukankah saat itu dunia ada dalam kegelapan dan tanpa
pengharapan dan ada berbagai risiko yang mengancam orang-orang yang berani hidup
berbeda? Tapi inilah waktu yang tepat menurut Allah. Mengapa? Karena dunia seperti
ini haus menantikan orang-orang yang benar-benar tulus dan murni di hadapan Allah,
serta membutuhkan orang-orang yang harusnya menjadi pelopor Etika Kristen dalan
kehidupan kita.
DAFTAR PUSTAKA
William Barclay, “The Daily Study Bible: The Gospel of Matthew Volume I”, Edinburgh,
Scotland: The Saint Andrew Press, 1975.
DOKUMEN KONSILI VATIKAN II (terjemahan R. Hardawiryana SJ), Jakarta: Dokumentasi
dan Penerangan KWI/Obor, 1993.
Nil Guillemette SJ, “A Kingdom for All”, Makati, Philippines: St. Paul Publications, 1988.
Herman Hendrickx CICM, “The Sermon on the Mount”, Makati, Philippines: St.
Paul Publications, 1990.
John P. Meir, “Matthew”, Collegeville, Minnesota: The Liturgical Press, 1990.
Frank Mihalic SVD, “1000 Stories You Can Use – Volume One”, Manila,
Philippines: Divine Word Publications, 1989. [FM]
George T. Montague SM, “Companion God – A Cross-Cultural Commentary on
the Gospel of Matthew”, New York, NY: Paulist Press, 1989.
Kevin O’Sullivan OFM, “The Sunday Readings Cycle A (1), Chicago, Illinois: Franciscan
Herald Press, 1971.
Paus Paulus VI, Imbauan Apostolik Evangelii Nuntiandi (Mewartakan Injil), 8 Desember
1975 (terjemahan J. Hadiwikarta Pr), Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan
KWI, 1990.
R.H. Sykes, “Matthew – Presenting Jesus the King”, Scarborough, Ontario:
Everyday Publications Inc., 1984