PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Papua tanah yang kaya, surga kecil jatuh ke bumi, kaya alamnya dan kaya juga akan budaya
dan adat isti adat suku-sukunya. Masyarakat Papua terdiri dari 319 suku yang tersebar di seluruh
tanah Papua. Belanda yang kala itu masuk ke Papua melihat suku-suku yang tersebar memiliki
ckhiri khas yang mirip bahkan sama, Belanda kemudian mengelompokan adat isti adat ini
kedalam 7 wilayah adat. Wilayah kepala burung Maybrat termasuk dalam wilayah adat
Domberay yang terdiri dari 52 suku.
Kain Timor adalah salah satu tradisi masyarakat Maybrat yang paling menonjol di wilayah
adat Domberai. Dalam kehidupan masyarakat Maybrat kain timur menjadi pusat nilai tertinggi
disamping nilai filosofi hidup lainnya. Keseharian masyarakat seperti upacara adat, ritual, barter
(perdagangan), pembayaran mas kawin, seni tari, semuanya menjadikan kain Timor sebagai
standar ukuran tertinggi. Semua segi kehidupa sosial masyarakat Maybrat bertumpu pada kain
Timor, kehidupan mereka terasa tidak lengkap jika tidak beriringan dengan kain timor. Mungkin
bagi pandangan masyarakat non Maybrat Kain Timor hanyalah benda kain yang sama dengan
kain-kain pada umumnya, namun bagi masyarakat Maybrat kain Timor Maybrat menjadi sentral
adat tertinggi dan berhubungan langsung dengan hidup, kekayaan, prestis, kekauasaan dan
kebahagian psikologis mereka.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Membuktikan hubungan antara eksistensi Kain Timur adat masyarakat Maybrat.
2. Makna kain timur dalam perkawinan suku Maybrat
3. Filosopi Kain Timur terhadap adat Maybrat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA