Manfaat
Darah didapat dari hasil donor darah. Darah tersebut seringkali tidak langsung digunakan dan
harus disimpan. Penyimpanannya punmemerlukan penanganan khusus, diantaranya:
Darah utuh/lengkap dan keping darah disimpan dalam suhu antara 20 derajat dan 24
derajat Celcius dan dapat tetap segar selama 24 jam sampai 5 hari. Sementara keping
darah harus terus menerus dalam keadaan bergerak atau di goyang dengan alat yang
di sebut petelet inkubator darah.
Sel darah merah disimpan di suhu antara 2 derajat dan 6 derajat Celcius. Sel darah
merah miskin leukosit bisa disimpan 42 hari, sel darah merah miskin leukosit anak
anak selama 35 hari, dan sel darah merah miskin leukosit cuci disimpan selama 28
hari.
Plasma darah disimpan pada suhu 25 derajat Celcius atau yang lebih rendah lagi dan
dapat disimpan selama 12 bulan. Plasma darah disimpan pada suhu 25 derajat Celcius
atau yang lebih rendah lagi dan dapat disimpan selama 12 bulan.
Apabila darah dibekukan dengan nitrogen cair, darah dapat bertahan sampai 20 tahun,
namun cara pembekuan darah ini sangat dihindari di dunia medis karena sulit untuk
menggunakannya. Berbeda dengan darah segar, darah yang di bekukan membutuhkan
waktu kurang lebih 1 sampai 2 jam untuk mencairkan darah, dan yang bisa dipakai
hanya 80 % nya saja.
Cara penyimpanan nya pun khusus, mesin pendingin yang digunakan harus mempunyai
system khusus dan memiliki alarm yang dapat mengetahui suhu ideal untuk darah itu sendiri.
Apabila terjadi kegagalan sistem pendingin harus segera dipindahkan. Pendingin yang
digunakan pun harus benar-benar steril. Penyimpanan darah itu sendiri tidak boleh disusun
bertumpuk atau berdesakan, melainkan harus tertata rapi.
Mesin pendingin untuk menyimpan darah sering disebut Blood Bank Refrigerator. Blood
Bank Refrigerator yang digunakan harus benar-benar berkualitas. Suhu yang presisi juga
merupakan suatu hal yang penting. Pilihlah Blood Bank Refrigerator yang berkualitas, jangan
sampai darah yang disimpan menjadi rusak dan tidak dapat digunakan untuk menyelamatkan
hidup orang lain.
Kegunaan Otoscope
Otoscope adalah Untuk mengetahui apakah terjadi infeksi telinga atau tidak. Biasanya dokter
akan melihat ke dalam telinga menggunakan otoscope.Melalui otoscope dokter akan dapat
melihat kondisi gendang telinga, yaitu lapisan tipis antara telinga bagian luar dan telinga
bagian dalam serta menghembuskan udara untuk melihat apakah gendang telinga tersebut
dapat tertiup dengan normal.Karena apabila terjadi infeksi telinga maka gendang telinga tidak
dapat tertiupkarena ditekan oleh nanah di sisi sebelah dalamnya.
Tujuan utamanya adalah mendiagnosis abnormalitas atau kondisi yang menyerang telinga,
khususnya pada telinga tengah, karena strukturnya yang bertanggung jawab atas pendengaran
dan keseimbangan.
Prosedur ini juga dapat dilakukan untuk menggambarkan dan membersihkan kotoran telinga
atau serumen. Beberapa jenis otoskop memungkinkan penggantian lensa dengan perangkat
khusus yang dapat digunakan tidak hanya untuk membersihkan kotoran telinga, namun benda
asing yang terjebak di saluran telinga.
Selain dikenal sebagai prosedur yang sangat sederhana, otoskopi dilakukan secara rawat jalan
atau di klinik saja, dan dokter mampu membuat diagnosis di hari yang sama. Prosedur ini
menimbulkan nyeri ringan hingga tanpa nyeri, dan dengan diagnosis yang cepat, pasien pun
diberi resep obat sebelum meninggalkan klinik.
LARINGOSKOP
Laringoskopi adalah sebuah tindakan medis yang memungkinkan ahli anestesi untuk
melihat pita glotis dan vokal untuk melindungi mereka dari kemungkinan cedera
oleh intubasi. Tujuan dan keuntungan pemeriksaan ini adalah melihat langsung larinks untuk
mendeteksi adanya tumor, benda asing, kerusakkan saraf atau struktur lain atau kelainan-
kelainan lain. Ada dua cara pemeriksaan ini agar dapat memeriksa larinks secara langsung.
Pertama, dengan menggunakan selang yang lentur (fleksibel) dengan suatu alat serat optik
yang disusupkan melalui hidung dan dimasukkan terus hingga masuk ke dalam tenggorokan.
Metode lainnya adalah menggunakan selang kaku yang dimasukkan langsung dari mulut
hingga ke dalam larinks. Kedua metode ini, pada endoskopnya terdapat
sebuah lampu dan lensa. Selang endoskopik ini juga dilengkapi dengan alat penyedot lendir
atau kotoran. Disamping itu juga dapat berfungsi sebagai biopsi untuk mengambil contoh
jaringan. Salah satu jenis pemeriksaan lainnya adalah bronkoskopi. Prosedur
pemeriksaan bronkoskopi lebih dalam lagi, dimana selang dimasukkan lebih jauh dari larinks
hingga mencapai trakea dan bronchus.
Kegunaan Alat
Alat ini digunakan utuk membantu doktor dalam proses intubate atau memasukkan tiub ke
dalam trachea untuk membantu proses pernafasan.
Kelengkapan :
Blade Mcintosh no 1,2,3,4
Battery handle type C Size
Dilengkapi wadah hard protective case
ELECTROENCEPHALOGRAPHY (EEG)
Electroencephalography (EEG) adalah suatu alat yang mempelajari gambar dari rekaman
aktivitas listrik di otak, termasuk teknik perekaman EEG dan interpretasinya. Pemeriksaan
EEG adalah tes yang mendeteksi aktivitas listrik di otak, dengan menggunakan cakram logam
kecil (elektroda) yang dilekatkan pada kulit kepala. Perlu diketahui bahwa sel-sel otak
berkomunikasi melalui impuls listrik dan aktif setiap saat, bahkan ketika sedang tidur.
Aktivitas ini kemudian ditampilkan sebagai garis bergelombang pada rekaman EEG.
Pemeriksaan EEG adalah salah satu tes diagnostik utama untuk epilepsi. Pemeriksaan ini juga
dapat berperan dalam mendiagnosis gangguan otak lainnya. Mendapatkan rekaman EEG
yang baik dan benar adalah salah satu dari tujuan utama dari pemeriksaan EEG, selain
interpretasi yang benar.
EEG adalah alat untuk menunjang tegaknya diagnosis, selama dapat memperoleh rekaman
yang baik dan benar. Rekaman yang tidak baik justru akan menyesatkan tegaknya diagnosis.
Oleh karena itu, ada pepatah yang mengatakan, “Bad EEG is worse than no EEG at all”.
2. Selama Tes
Selama pemeriksaan berlangsung, kamu akan diminta untuk berbaring di meja atau tempat
tidur yang telah disediakan, kemudian seorang teknisi akan menempatkan sekitar 20 sensor
kecil di kulit kepala. Sensor-sensor ini, yang disebut elektroda, akan mengambil aktivitas dari
sel-sel di dalam otak yang disebut neuron dan mengirimkannya ke mesin, dan akan muncul
sebagai serangkaian garis yang direkam pada kertas bergerak atau ditampilkan di layar
komputer.
Awalnya, kamu akan diminta untuk relaks dengan mata terbuka, kemudian tertutup. Teknisi
mungkin meminta kamu untuk bernapas dalam dan cepat atau menatap cahaya yang
berkedip-kedip, karena keduanya dapat mengubah pola gelombang otak. Kamu biasanya
dapat memiliki EEG di malam hari saat tidur. Jika fungsi tubuh lainnya, seperti pernapasan
dan denyut nadi, juga direkam, tes ini disebut polisomnografi.
3. Setelah Tes
Teknisi akan melepas elektroda dan membasuh lem yang menahannya. Kamu dapat
menggunakan penghapus cat kuku kecil di rumah untuk menghilangkan sisa-sisa lengket.
Kecuali jika secara aktif mengalami kejang atau dokter menyarankan untuk pemeriksaan
lanjutan, kamu biasanya sudah dibolehkan pulang.
Cara Kerja
Aktivitas listrik dari otak penderita direkam oleh elektroda perak yang dipasang oleh teknisi
yang terlatih pada kulit kepala. Elektroda ini dihubungkan secara berpasangan diatas bagian
otak yang berdekatan sehingga arus terdeteksi oleh satu elektroda, akan berbeda yang
terdektesi oleh elektroda pasangannya, perbedaan voltase ini akan menggerkkan pena. Jika
pada bagian otak bermuatan negatif dan satunya lagi pada bagian otak bermuatan positif,
pena akan bergerak ke bawah. Jika situasinya terbalik, pena akan bergerak ke atas. Jika tidak
ada arus dari kedua bagian otak dibawah elektroda mempunyai arus yang sama, pena akan
menggambar garis datar. Biasanya ada 8 pena berurutan dan rangkaian akhir dari garis ini
mengukur baik kekuatan fluktuasi perbedaan voltase maupun frekuensi. Pemeriksaan ini
berlangsung selama 45-47 menit dan menghasilkan gambar gelombang otak selama 5 menit.
Jika seseorang tegang, EEG akan menujukan pola pengaktifan yang tidak sinkron dan
bervoltase rendah. Meski demikian, pola ini mirip dengan pola pada orang yang tenang, yang
melakukan tugas mental seperti menghitung. Dengan demikian bila seseorang tegang ketika
melakukan tes EEG, EEG hanya menunjukan otak terangsang tetapi tidak menunjukkan apa
yang merangsangnya.
Kegunaan
EEG digunakan terutama untuk meneliti epilepsy dan penyakit Alzheimer, juga
mengidentifikasi individu yang harus dirujuk untuk melayani pemeriksaan lebih lajut jika
penyakit otak adalah penyebab dari epilepsinya. EEG biasa digunakan dalam menentukan
diagnosis penyakit epilepsy dengan mengidentifikasi setiap keabnormalan pada otak seperti
lesi yang memicu serangan epilepsy. Dokter dapat menentukan diagnosis dengan mengamati
pola kejang pada EEG. Meskipun EEG digunakan untuk meneliti epilepsy dan Alzheimer,
EEG tidak dapat mendiagnosisi penyakit mental Schizofrenia, alasannya EEG dari orang
yang terganggu mentalnya biasanya normal. Tes EEG juga tidak mugkin dapat membedakan
EEG dari orang jenius dengan orang yang tidak pintar karena EEG tes yang relative
sederhana tentang distribusi dan kuantitas aktivitas listrik dari otak.
TUGAS FISIKA
ELECTROENCEPHALOGRAPHY (EEG)
Dosen Pengampu :
JANSEN PARLAUNGAN, S.Si.,M.Si