Anda di halaman 1dari 26
PENDAHULUAN ‘MUKADIMAH Dalam rangka mewujudkon Hubungan industrial ke dalam kehidupan Perusahaan dan Pekerja serta syarat-syarat kerja scbogaimana yong tercantum dalam Peraturan Perundang-undangan di bidang ‘Ketenagakerjaan, maka dibuat PERATURAN PERUSAHAAN ini. PERATURAN PERUSAHAAN (PP) adalah suatu ketentuan tertulis yang mengatur syarat-syarat kerja dan tata tertib Perusahaan dan mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban masing-masing pihak ‘ancara Perusanaan aan Pekerja, guna mendorong kegiacan Kerja sefingga akan meningkatkan roduksi dan produktivitas kerja berdasarkan kepada: 4. Undang-Undang Dasar 1945, 2. Undang-Undang RI Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003. 3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Ri No.28 Tahun 2014 tentang Tatacara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama. 4, Peraturan Perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan. Dengan adanya Beraturan Pericahaan termakeid adalah untuk melakcanaken Hubungan Industrial dalam rangka menciptakan hubungan kerja yang serasi, aman, mantap, tenteram, dinamis, ketenungan kerja, perbatkan kesejanteraan Pekerja, Kelangsungan usaha, kepastian nak dan kewajiban masing-masing pihak dan rasa saling mempercayai. Segala sesuatu yang tercantum dalam Peraturan Perusahaan ini Cumduk pula hhukunt, per uindung- tundangan serta kebijakan Pemerintahan Republik Indonesia yang berlaku. Kedua belah pihak baik Perusahaan maupun Pekerja bertanggung jawab untuk terpenuhinya kewajiban-kewajiban yang termuat dalam Peraturan Perusahaan ini atau peraturan-peraturan yang >erhubungan dengan pelaksanaan atau penerapannya. Tujuan dari dibuatnya Peraturan Perusahaan ini adalah untuk: 1. Meningkatkan hubungan yang harmonis antara Pekerja dan Perusahaan, dengan berlandaskan ‘pada Hubungan Industrial 2. Meningkatkan produktivieas Pekerja sehingga okan meniingkuthut prupucun Per usulaun dat kesejahteraan Pekerjo, 3. Memperjelas hak-hak dan kewajiban Perusahaan maupun Pekerja, 4. Menghilangkan semua bentuk diskriminasi, perbedaan suku, agama, ras, antar golongan dalam mengambil suatu keputusan, selain berdasarkan keterampilan atau’ keahlion, tugas atau kewayiban pekerjaan, jabatan atau bidang pekerjoan. Peraturan Perusahaan 2023 - 2025 Halaman :1 BABI UMUM Pasal 1 Ketentuan Umum 1, Sebagai suatu Perusahaan yang didalam Kegiatan sehari-harinya mempunyai dan memertukan tenaga kerja yang. cukup hanyak, maka Perusahaan menyadari sepenubnya, hagaimana entingnya pembinaan Hubungan Ketenagakerjaan antara Pengusaha dan segenap Pekerja, sebagaimana dimaksud dalam; ‘a. Undang-Undang Ri Tentang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. .Undang-Undang Ri Tentang Cipta Kerja No. 11 Tahun 2020, Peraturan Pemerintah RI Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja Dan Waktu Istirahat, Dan Pemutusan Hubungan Kerja No. 35 Tahun 2021, dd. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 28 Tahun 2014 tentang Tatacara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama. fe. Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia di bidang ketenagakerjaan. 2. Dengan dasar hukum yang dimaksud maka pembuatan PERATURAN PERUSAHAAN yang memuat persyatatan keiJa, Lata Ler Ub dan lain-tain adalah untuk : ’@.Membina hubungan kerja dan ketenagakerjaan yang harmonis berdasarkan pada Hubungan Industrial. b.Mewujudkon suatu perlindungan, ketenteraman, ketenangan usaha dan hetenaryat Ket ja. Mencapal peningatan produksi dan produtivitas Kerja Serta peningkatan keseahteraan ceria, d. Menjelaskan hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak yaitu antara Perusahaan dan Pekerja. €. Menciptakan dan sekaligus mengembangkan suasana kerja serta hubungan kerja atasan bawahan yang harmonic f._Menggariskan syarat-syarat kerja bagi para Pekerja dalam mencapai hasil bersama. Dengan demikian akan Lercipta suatu pengertian yang batk serta terpelihara motivasi kerja Pekerja guna menunjang seluruh program dan sasaran perusahaan yang di dalamnya sudah ‘termasuk peningkatan kesejahteraan dan keterampilan Pekerja. 3. Persyaratan kerja, tata tertib, tata cara kerja serta ketentuan-ketentuan lain yang mengatur hhak dan kewajiban secara timbal balik antara Perusahaan dengan Pekerja, harus diketahui dan dipahami sebaik mungkin oleh kedua belah pihak dan selanjutnya berlaku bagi seluruh Pekerja PT MITRA BUANA KOORPORINDO dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PERATURAN PERUSAHAAN int 4. Persyaratan kerja khusus yang berhubungan dengan profesi yang tidak dapat diatur secara umum dalam Peraturan Perusahaan ini akan diatur dalam Perjanjian Kerja antara Pengusaha dan Pekerja yang bersangkutan 5. Hal-hal [ain yang belum diatur dalam Pereturan Perusahaan ini atau karena satu dan tain hat Perlu pengadaan perubahan, maka hal tersebut akan diatur dengan peraturan tersendiri dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pasal 2 Pengertian dan isttan Dalam Peraturan Perusahaan ini yang dimaksud dengan: 1 Perusahaan ‘Adalah PT. MITRA BUANA KOORPORINDOO yai dibuat dihadopan Notaris Eliwaty Tjitra pada tange™ Februari 2007, sebagaimana telah mengalami beberapa perubahan dengan perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No.06 dibuat dihadapan Mundi Salim SH pada tanggal ‘Peraturan verusanaan 024 2U¢3 Halaman 2 2 Direksi / Pengusaha 3 Pekerja 4 Tanegunean Peraturan Perusahaan 2023 - 2025 4 Juli 2022, yang berkantor di Komplek Ketapang Business Center Blok B10-11 Jl. KH Zainul Arifin No.20 Jakarta Barat. ‘Adalah seseorang yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan Sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta ‘mowaldli porzeroan, bail di dalam maupun di Luar pengadilan sesuai ketentuan Anggaran Dasar. ‘Adalah orang yang bekerja di Perusahaan dan menerima upah berdasarkan hubungan kerja, yang menurut statusnya dibedakan: a, Pekerja Waktu Tidak Tertentu Yaitu orang yang diterima bekerja untuk jangka waktu tidak tertentu atau orang yang diperkerjakan untuk pekerjaan yang bersifat tetap, telah melewati masa percobaan selama 3 (tiga) bulan serta menerima upah bulanan dan surat keputusan direksi tentang engangkatan karyawan tetap. b. Pekerja Waktu Tertentu Yaitu orang yang diterima bekerja dengan perjanjian kerja waktu_tertentu untuk pekerjaan_ tertentu disingkat PRWT. ‘Adalah anggota keluarga vane menjadi tanggungan Pekerja yang metiputi a. Keluarga adalah istri dan anak-anak yang menjadi ‘tanggungan Pekerja, bb. Istri adalah seorang istri dari perkawinan yang sah dan tercatat sebagaimana yang ditentukan oleh Pemerintah Republik Indonesia, Anak yang menjadi tanggungan (maksimal 3 orang) adalah anak yang sah, belum kawin, belum bekerja, ‘masth bersekolah dan dibawah umur 21 tahun dan 25 tahun apabila masih melanjutkan Pendidikan formal, ‘masih_ menjadi tanggungan Pekerja; dari istri sah Pekerja atau Pekerja Wanita dan terdaftar di Bagian, Kepegawaian Perusahaan dan Catatan Sipil. d. Khusus untuk Pekerja Wanita yang sudah menikah, maka penggantian biaya diberikan hanya untuk Pengobatan dan perawatan Pekerja Wanita sendiri, kecuali dapat dibuktikan bahwa Suami yang, bersangkutan telah meninggal dunia atau tidak bekerja atau bercerai dan anak menjadi tanggungan Pekerja Wanita atau pada tempat suami bekerja tidak mendapatkan jaminan pemeliharaan Kesehatan yang kesemuanya itu harus dibuktikan dengan surat keterangan dari masing-masing instansi yang berbi luntuk mengeluarkan surat keterangan terseby(é harus di berikan kepada Bagian Kepegawai ‘Awal Tahun, maka Pekerja Wanita yang be dapat mengajukan —permohonan pf tanggungan (anak). 5 Ati Waris ‘Adalah istri/suami, anak atau orang lain yang ditunjuk Pekerja dan sah menurut hukum yang berlaku untuk mendapat warisan bila Pekerja meninggal dunia yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Ahli Waris dari pejabat pemerintah dimana Pekerja berdomisili. Dalam hal tidak ada penunjukan ahli warisnya, maka pelaksanaannya diatur ‘menurut hukum yang berlaku. 6 Upah ‘Adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk ang sebagai imbalan dari Pengusaha yang ditetapkan dan dibayarkan berdasarkan _perjanjian kerja atau kesepakatan yang terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap. 7 Tunjangan Tetap ‘Adalah suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan ppekerjaan yang diberikan secara tetap untuk pekerja serta ibayarkan dalam satuan waktu yang sama, dengan embayaran upah pokok. ® Tunjangan Tidak Tetep Adah suatu pembayaran sevara langsuny atau tida Laing berkaitan dengan pekerja, yang diberikan secara tidak tetap untuk pekerja, seperti Tunjangan Transport yang didasarkan pada _kehadiran, Tunjangan Makan dapat dimasukkan ke dalam tunjangan tidak tetap apabila tunjangan tersebut diberikan atas dasar_kehadiran (pemberian tunjangan biasa dalam bentuk uang atau fasilitas makan), 9 Hari Kerja Adalah hari yang ditentukan perusahaan dan pemerintah dimana Pekerja harus melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan. 10 ‘Adalah hari tibur yang ditetapkan oleh Pemerintah dan Pengusaha. 11 Kerja Lembur ‘Adalah pelaksanaan pekerjaan untuk kepentingan perusahaan {ebin dari 7 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 6 hari kerja atau lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 5 hari kerja atau hekerja pada hari lthur atautharilthur eaeri Kerja lembur dilakukan berdasarkan dari Surat Perintah Lembur dari atasan, Pasal 3 Ruang Lingkup Peraturan, 1. Peraturan Perusahaan int memwat peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan maupun tatacara ‘tentang hubungan dan persyaratan kerja yang berlaku bagi seluruh Pekerja dan Perusahaan dalam menyelenggarakan kegiatannya. 2. Hal-hal yang bersifat teknis dan memerlukan penjabaran lebih lanjut akan diatur dal ketentuan Surat Keputusan Direksi, Standar Operasional Prosedur (SOP), Kebijakan Perusahaan (KIIP) dan Inter Office Memorandum (IOM) yang tidak bortentangan/ ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Perusahaan ini. 3. Peraturan Perusahaan ini bertaku bagi Perusahaan dan seluruh Pekerja sepanjang syard tidak diatur secara khusus dalam Perjanjian Kerja atau dalam penempatan dilokasi P 4. Ketentuan yang diatur dalam undang-undang maupun peraturan _pemerintah ketenagakerjaan tetap berlaku dan secara langsung menjadi bagian yang tidak terpisahkai Peraturan Perusahaan ini PPeraturan Perusahaan 2023 - 2025 Halaman 4 Pasal 4 Tanggung Jawab Perusshaan dan Pekerja Terhadap Peraturan Perusahaan Perusahaan dan Pekerja berkewajiban untuk mematuhi dan melaksanakan sepenuhnya Peraturan Perusahaan, Standar Operational Procedur (SOP), Kebijakan Umum Perusahaan (KUP), inter Office Memorandum (10M) dan Peraturan Perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan. 2. Setiap Pekeria WAJIB untuk mengerti dan memahami isi Peraturan Perusahaan, Standar ‘Operasional Prosedur (SOP), Kebijakan Umum Perusahaan (KUP), Inter Office Memorandum (10M) yang telalr ade maupun yainy akan Uikeluarkatt di Reinier att dati Peraturan Peruridarig- Uundangan di bidang ketenagakerjaan. Pokerja tidak dapat mengelaltkan tugas dan tanggung jewob dengon alasan tidak mengetahul ataupun mengerti/memahami isi dari Peraturan Perusahaan, Standar Operasional Prosedur (SOP), Kebijakan Umum Perusahaan (KUP), Inter Office Memorandum (OM) dan Peraturan Perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan. asal > Hak dan Kewajiban Perusahaan Membuat peraturan-peraturan yang dipandang perlu bagi kelancar ja_perusalaat sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan Pemerintah Republik Indonesia vang berlaku dan Peraturan Perusahaan i 2. Penerimaan dan penyeleksian Pekerja termasuk tetapi tidak terbatas pada mutasi, promosi, ‘demosi dan pemutusan hubungan kerja, Perusahaan berhak atas hasil dari pekerjaan karyawan. 4, Perusahaan berhak untuk memerintah/mengatur Pekeria dengan tujuan mencapai target. 5. Perusahaan berhak melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh/karyawan jika melanggar ketentuan yang telah disepakati sebelumnya. Menghilangkan segala bentuk diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, antar golongan atau riminasi lainnya dalam hal penerimaan, promosi, pemindahan/mutasi dan penentuan pekerjaan atau jabatan. Pasal 6 Hak dan Kewafiban Pekerja 41, Mendapatkan upah dan tunjangan tetap atau tidak tetap dari perusahaan. 2. Mendapatkan informasi /penjelasan mengenai perubahan status yaitu mutasi, promos dan . Melakukan tindak Kejahatan, misainya mencuri, menggelapkan barang/vang, menipu, memperdagangkan barang teriarang baik di dalam maupun di luarlingkungan Perusahaan 6. Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam Pimpinan Perusahaan atau sesama Pekerja dalam lingkungan pekerjaan. 7. Membawa seniata api atau seniata taiam ke dalam linekungan Perusahaan kecuali karena sifat pekerjaan/jabatan yang disandangnya mengharuskan untuk itu. 8. Membujuk, memprovokasi pengusaha atau sesama Pekerja untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan dalam bentuk apapun 9. Dengan sengaja atau karena kecerobohannya melakukan sesuatu yang dapat merusak atau. merugikan Perusahaan, termacuk dan tidak terbatas melakukan tindakan memperjualbelikan asset-asset milik Perusahaan untuk kepentingan pribadi 10. Dengan sengaja atau karena kecerobohannya sehingga membuat dirinya atau Pekerja lain dalam poiei yang memhaayakan 11. Membocorkan atau memberikan informast yang merupakan rahasia Perusahaan termasuk dan Uidak terbatas dalam hal financial dan penggajian. 12. Mencemarkan nama baik Pimpinan Perusahaan dan Keluarganva. 13. Mengambil atau menggunakan uang milik Perusahaan atau Pelanggan untuk kepentingan pribadi atau orang lain. 14, Melalaikan tugas, bekerja secara serampangan, atau tidak menjalankan pekerjaan sebagaimana mestinya sehingga merugikan Perusahaan meskipun telah diberikan peringatan untuk terakbir kalinya. 15, Dengan sengaja atau karena kecerobohannya merusak, menghilangkan, atau menyebabkan hlangnya barang mink Perusahaan pada saat cut berlangsung dan atau diluar daerah tempat. tinggalnya.. 16, Perjudian dalam bentuk apapun yang dilakukan dalam tingkungan Perusahaan. 47. Mesverina pembetian innbalan jas4 dail slapapun yang dapat berakibat_merugikan Perusahaan 18. Bila karena Kelalaian, kecerobohan Pekerja mengakibatkan kerugian material atau non material bagi Perusahaan atau pihak Ketiga lainnya dapat dikenakan sanksi tambahan ‘membayar ganti rugi atau denda. 19. Dengan sengaja melakukan ikatan hubungan kerja dengan perusahaan dan atau instansi lain dengan tanpa persetujuan Perusahaan baik dilakukan sebelum maupun sesudah terjalin hhubungan kerja dengan Perusahaan. 20. Melanggar ketentuan-ketentuan dalam Pakta Integritas.. Pasal 36 Sanksi Atas Pelanggaran i bawah ini adalah uraian sanksi atas pelanggaran yang dilakukan pada pasal 41 di atas sebagai berikuts Perucurun Perusuhuun 2023-2025 Yang berwenang / berkewajiban Tingkat Jeni tindakan Disipiner | Yong, Derwenang ‘asan Langsung Supervisor atau 1 inion Manager Bagian) dengan tembusan aa kepada Bagian Kepogawaian ‘tasan_Langsung.dan/atau Manager 0 Surat Peringatan 1 Bagian dengan tembusan kepada Raglan Kepegawaian Surat Peringatan i & suac| Atsan Langsung. dan/atau anager n patlcecnes Bagian dengan tembusan kepada Bagian Kepegawaian ‘Atasan Langsung dan Manager HR Dilaksanakan oleh Atasan Langsung, a Bagian Kepegawaian dan disetujui oleh Direksi Perusahaen. Pelaksanean PHK. i Surat Peringatan Pertama Dan Terahhis arena Alasan Mendesak | sorta hal hak Pekerja sesual dengan peraturan perundangan yang berlak Pasal 37 Akibat Hemberian Surat Feringatan Pekerja yang mendapat Surat Peringatan akibat kesalahan/pelanggaran yang dibuatnya, dapat Uikerakan perguranga alas nila evaluas! Kiet ja/konUulLenya 2, Pengurangan atas nilai evaluasi/konduite Pekerja dapat berakibat a. Penundaan atas kenaikan jabatan/pangkat dan atau upahnya b. Penundaan / pengurangan pembayaran atas tunjangan atau bonus yang akan diterima oleh Pekerja tersebut. 3. Apabila dari Pelanggaran yang dilakukan Pekerja menimbulkan kerugian terhadap Perusahaan, maka Perusahaan dapat membebankan sankst ganti Kerugian kepada Fekerja yang mendapat Surat Peringatan dari Perusahaan tersebut Yaitu Pekerja bersedia membayarkan Ganti Rugi tersebut dengan memotong upahnya maksimal 30 % dari upah bulanannya sampai lunas dan dilaksanakan dengan mengacu pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, Pasal 38 Pembebasan Kerja Sementara (Skorsing) Apabila Pekerja masin melakukan pelanggaran Tata Tertib Kerja atau pelanggaran lainnya walaupun telah diperingati secara tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut, maka perusahaan akan memberhentikan Pekerja tersebut untuk sementara waktu, 2. Selama masa pembebasan keria maka: a. Waktu tersebut diperhitungkan terhadap masa kerja Pekerja yang bersangkutan. b. Pekerja tidak dibenarkan masuk kerja, kecuali dalam hal proses penyelesaian ermasalahannya. 3. Selama skorsing, Perusahaan membayar upah dan hak! 3k lainnya yang biasa di terima peker BAB IX PEMUTUSAN HUBLINGAN KERJA Pasal 39 Pemutusan Hubungan Kerja Umum Berakhirnya masa Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Peraturan Perusahaan 2023 - 2025 Dengan berakhimya masa perjanjian kerja waktu tertentu maka hubungan kerja putus dengan zendirinya dan Perusahaan akan memberikan Kompensasi sesuat dengan Peraturan Perundang- ‘undangan yang berlaku. 7. Pokerja mangkir bolerja sedikitnya 5 (lima) hari kerja terus menerus. Dalam hal Pekerja mangkir bekerja sedikitnya 5 (lima) hari Kerja terus menerus dan telah

Anda mungkin juga menyukai