Anda di halaman 1dari 19

RANGKUMAN MATERI SENI BUDAYA

Materi 1 : Menggambar flora, fauna,dan benda alam


Materi Pembelajaran

1. Pengertian menggambar
 Menggambar merupakan aktivitas mental dan fisik yang dituangkan dalam bentuk
goresan tangan.
 Menggambar dapat juga diartikan sebagai bentuk kegiatan seni rupa yang
melibatkan gagasan dan imajinasi dalam media dua dan tiga dimensi dengan
memperhatikan proporsi, komposisi, keseimbangan, dan gelap terang. (Seni
Budaya Kelas VII, 5:2013).

2. Objek menggambar
 Objek gambar bisa diambil dari alam seperti flora (tumbuhan), fauna (hewan), dan
bentuk-bentuk alam benda yang dibuat manusia atau benda yang sudah ada
sebelumnya di alam seperti batu, air, dan awan (Seni Budaya Kelas VII, 5:2013).
 Jenis benda buatan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (a) benda kubistis, (b)
benda silindris, (c) benda bebas (pengayaan).

3. Komposisi gambar
 Komposisi dalam menggambar dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu: simetris
dan asimetris.
 Komposisi simetris apabila objek yangakan digambar memiliki proporsi dan
keseimbangan bentuk yang sama juga disusun sama.
 Komposisi asimetris jika objek gambar memiliki proporsi bentuk yang sama, tetapi
keseimbangan berbeda, namun tetap memperhatikan keseimbangan dan keindahan
(Seni Budaya Kelas VII, 6:2013).

4. Teknik menggambar
 Teknik linear
 Teknik arsir
 Teknik dusel
 Teknik pointilis
Prosedur (langkah-langkah) menggambar
 Mengetahui bentuk dasar dari objek yangakan digambar (mengamati).
 Mengetahui bagian-bagian dari objek gambar (mengamati).
 Menyusun atau menyambung bagian perbagian menjadi gambar yang utuh
(sketsa).
 Memberikan dimensi gelap terang baik hitamputih atau berwarna (gelap-terang)
 Memberi kesan untuk latar belakang (penyelesaian akhir)

5. Bahan dan alat menggambar


Kertas gambar, pensil gambar, pensil warna, krayon,balpoin, spidol, dan rapido.

Materi 2 : Menggambar ragam hias


Materi Pembelajaran

1. Prinsip menggambar ragam hias


 Ragam hias merupakan salah satu karya seni rupa yang sengaja dibuat untuk tujuan
sebagai hiasan pada suatu produk agar menjadi lebih indah dan bermakna.
 Ragam hias disebut juga ornamen yang berasal dari kata ornare yang berarti
menghiasi.
 Ragam, hias juga dapat digunakan sebagai identitas atau cirri khas suatu daerah.
 Ragam hias disusun dari sekumpulan pola hias, sedangkan pola hias disusun dari
sekumpulan motif hias.
 Motif hias merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar dalam perwujudan ragam
hias, yang meliputi segala bentuk alam ciptaan Tuhan, seperti manusia, hewan,
tumbuhan, dan benda alam lainnya.

2. Jenis ragam hias


 Ragam hias dapat dikelompokkan menjadi lima jenis, yaitu ragam hias geometris,
ragam hias manusia, ragam hias hewan, ragam hias tumbuhan, ragam hias benda
alam.
 Ragam hias geometris mencakup pilin, meander, tumpal, kawung, dan swastika.
 Ragam hias alam mencakup air, api, batu, gunung, awan, dan matahari.
3. Media menggambar ragam hias
 Media merupakan bahan, alat, dan teknik yang digunakan dalam mengerjakan
suatu produk.
 Bahan adalah material yang digunakan untuk membuat suatu produk, sedangkan
alat merupakan perkakas yang digunakan untuk membuat suatu produk.
 Sementara teknik adalah cara yang digunakan dalam membuat suatu produk.
 Bahan yang dapat digunakan untuk menggambar ragam hias ada dua, yaitu bidang
gambar dan pewarna. Bahan bidang gambar seperti kertas gambar, kain kanvas,
kaca, tripleks, dan tembok. Sementara bahan pewarna yang digunakan untuk
menggambar adalah pensil gambar, pensil warna, pastel atau krayon, cat air, cat
poster, tinta bak, dan cat minyak.
 Alat yang digunakan untuk menggambar ragam hias antara lain, mistar, jangkar,
kuas, dan palet.
 Teknik menggambar ragam hias ada dua, yakni teknik mistar dan teknik manual.
4. Prosedur menggambar ragam hias
 Menyiapkan bahan dan alat.
 Menentukan tema ragam hias.
 Menentukan teknik menggambar.
 Menentukan bidang ragam hias.
 Membuat sketsa ragam hias.
 Mewarnai ragam hias.
 Penyelesaian akhir.
Materi 3 : Menggambar ragam hias pada bahan buatan

Materi Pembelajaran

1. Pengertian membuat ragam hias pada bahan buatan


 Membuat ragam hias pada bahan buatan adalah suatu aktivitas berkreasi dalam
wujud gambar hiasan yang diterapkan pada suatu bahan buatan.
 Aktivitas berkreasi yang dimaksud adalah menggambar ragam hias seperti yang
telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
 Sementara penerapan pada bahan buatan yang digunakan yaitu tekstil, logam, kaca,
tripleks, keramik, dan plastic sebagai objek yang digambari ragam hias.
2. Bahan, alat, dan teknik ragam hias
 Bahan untuk penerapan ragam hias dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bahan
buatan dan bahan alam.
 Bahan buatan adalah bahan yang dibuat oleh manusia, baik secara manual maupun
secara masinal. Sementara itu, bahan alam adalah bahan yang sudah tersedia di
alam sekitar.
 Bahan untuk pewarna ragam hias juga dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
bahan buatan dan bahan alam. Bahan buatan untuk pewarna tekstil antara lain
seperti napthol, indigosol, procion, dan rapid.
 Bahan alam untuk pewarna tekstil berasal dari akar pohon, batang, daun, dan buah.
Selain pewarna tekstil, bahan lain yang digunakan untuk proses pewarnaan tekstil
adalah lilin batik. Fungsi lilin batik adalah sebagai penutup atau penghalang
sehingga pewarnaan dapat dicapai sesuai dengan keinginan pembuatnya.
 Alat untuk menerapkan ragam hias pada bahan tekstil dengan teknik batik adalah
canting, kuas, kompor/anglo, wajan, dandang, dan gawangan.
 Alat untuk menerapkan ragam hias pada bahan tekstil dengan teknik sablon atau
cetak saring adalah layar dan rakel, sedangkan untuk cetak lubang menggunakan
kertas karton dan busa atau semprotan.
 Alat untuk menerapkan ragam hias pada bahan logam atay berkarya ukir adalah
benda tumpul dari bahan kayu atau logam yang disebut butsir, paku tumpul, dan
palu.
 Alat untuk menerapkan ragam hias pasa kaca, keramik, tripleks, dan plastic adalah
kuas dan palet.
 Teknik ragam hias, yaitu teknik batik, teknik tenun, teknik sulam, teknik bordir,
teknik cetak, teknik gambar/lukis.

3. Prosedur menggambar ragam hias


 Prosedur atau langkah-langkah dalam menerapkan ragam hias pada bahan buatan
bergantung pada bahan, alat, dan teknik yang akan digunakan.

Materi 4 : Menggambar ragam hias pada bahan alam

Materi Pembelajaran

1. Pengertian membuat ragam hias pada bahan alam


 Membuat ragam hias pada bahan alam adalah suatu aktivitas berkreasi dalam
wujud gambar hiasan yang diterapkan pada suatu bahan alam.
 Aktivitas berkreasi yang dimaksud adalah menggambar ragam hias seperti yang
telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
 Sementara penerapan pada bahan alam adalah penggunaan berbagai bahan alam,
seperti kayu, bamboo, dan batu sebagai objek yang digambari raga, hias.

2. Bahan, alat, dan teknik ragam hias pada bahan alam


 Bahan kayu diperoleh dari tumbuhan yang memiliki batang keras, seperti kayu jati,
sonokeling, dan mahoni.
 Bahan bamboo diperoleh dari pohon bamboo misalnya, bamboo betung, bamboo
wulung, dan bamboo ori.
 Bahan batu diperoleh dari batu marmer, seperti batu granit, batu andesit, dan batu
padas.
 Bahan untuk pewarna ragam hias dari bahan kayu dan bamboo dapat menggunakan
cat minyak, cat akrilik, atau politer, sedangkan untuk menerapkan ragam hias pada
bahan batu tidak menggunakan pewarna.
 Alat untuk menerapkan ragam hias pada bahan alam seperti kayu, bamboo, dan
batu adalah pahat, palu, dan gergaji.
 Teknik ragam hias pada bahan alam dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu teknik
gambar/lukis dan teknik ukir/pahat.

3. Prosedur menerapkan ragam hias pada bahan alam


 Prosedur atau langkah-langkah dalam menerapkan ragam hias pada bahan buatan
bergantung pada bahan, alat, dan teknik yang akan digunakan.
 Teknik gambar/lukis
 Siapkan papan kayu, pensil gambar, kuas, palet, dan cat.
 Buatlah sketsa gambar ragam hias pada papan kayu yang sudah diamplas.
 Warnai gambar ragam hias dengancat yang diawali warna muda hingga warna
tua.
 Selesaikan pewarnaan hingga tuntas.
 Teknik ukir/pahat
o Siapkan papan kayu, gambar rancangan ragam hias, pahat ukir, dan palu
kayu.
o Tempelkan gambar rancangan ragam hias pada papan kayu.
o Pahat tegak seluruh gambar ragam hias (ngethaki).
o Pahat miring seluruh gambar ragam hias (malesi).
o Pahat bagian dasar ukiran (dasari).
o Pahat dan perindah bagian pokok ragam hias (matuti).
o Haluskan seluruh pahatan dengan amplas.
o Warnai ukiran dengancat atau pelitur.

Materi 5 : Teknik vocal dan bernyanyi unisono

Materi Pembelajaran

1. Konsep dasar bernyanyi satu suara (unisono) secara berkelompok


 Bernyanyi merupakan aktivitas mengeluarkan suara yang bernada. Bernyanyi juga
merupakan aktivitas melantunkan suara dengan nada-nada yang beraturan.
 Bernyanyi dapat dilakukan hanya dengan memanfaatkan suara manusia (vokal),
dapat pula dilakukan dengan diiringi alat music.
 Bernyanyi tanpa iringan alat music disebut akapela. Bernyanyi dapat dilakukan
secara mandiri maupun berkelompok.
 Bernyanyi secara sendiri disebut solo, sedangkan bbernyanyi secara berkelompok
disebut koor.
 Di dalam music, unison adalah dua atau lebih bagian music yang dinyanyikan
dalam nada yang sama atau dalam interval oktaf. Bernyanyi satu suara disebut juga
bernyanyi secara unison.
 Saat bernyanyi satu suara(unisono) secara berkelompok membutuhkan lebih dari
sekadar teknik dan warna vocal yang bagus dari satu orang penyanyi.

2. Teknik vokal
 Organ tubuh selain bibir dan lidah, tentu masih ada lagi organ tubuh lain yang
berperan untuk bernyanyi. Organ-organ tubuh itu menghasilkan teknik bernyanyi
yang andal dan dapat menghasilkan nyanyian yang merdu, yaitu sebagai berikut.
o Organ penggerak
o Organ penggetar
o Alat ucap (artikulasi)
o Resonator

3. Latihan bernyanyi unisono


 Bernyanyi yang baiktidak hanya bernyanyi dengan suara merdu saja. Bernyanyi
yang baik, di samping harus dengan suara merdu juga harus dengan pembawaan
lagu yang benar pula.
 Satu suara dalam unison adalah jenis suara yang menyanyikan nada sama.
 Kita harus memiliki beberapa keterampilan, di antaranya sebagai berikut.
 Ketepatan membidik nada (pitch)
 Interpretasi lagu
 Penjiwaan lagu

4. Membaca dan menulis not


 Agar dapat bernyanyi dengan baik, seyogianya kamu mampu membidik nada.
Dengan mampu membidik nada, kamu akan dapat bernyanyi dengan suara yang
tepat dan tidak sumbang.
 Seni music berusaha merangkai bunyi-bunyian dengan struktur nada tertentu
sehingga membentuk system tertentu. Struktur nada itu didasarkan pada tinggi
renndahnya nada (pitch), kuat lemahnya nada (dinamik), dan warna nada(timbre).
 Frekuensi untuk tiap nada bersifat tetap dan berlaku di seluruh dunia. Setiap nada
dalam tangga nada memiliki jarak ketinggian yang teratur. Manusia normal hanya
dapat mendengarkan bunyi yang berfrekuensi antara 20 Hz sampai dengan 20.000
Hz.
 Untuk mengetahui tinggi not (nama not) kita harus tahu letak not tersebut dalam
paranada. Oelh karena itu, pengetahuan tentang nama garis-garis dan spasi-spasi
paranada juga penting.
 Dalam music, dikenal tiga macam kunci paranada, yakni kunci G, kunci F, dan
kunci C. Kunci paranada akan menjadi penantu bagi nada-nada yang terdapat pada
paranada.

5. Teknik bernyanyi satu suara (unisono) secara berkelompok


 Teknik bernyanyi satu suara (unisono) secara berkelompok pada prinsipnya sama
dengan bernyanyi sendiri. Penguasaan teknik vocal yang benar tetap menjadi
modal utama.
 Untuk bernyanyi secara berkelompok, teknik vocal yang baik saja belum cukup.
Masih dibutuhkan kesamaan dalam berbagai unsur, baik teknik vocal maupun
berbagai unsure harmoni.
 Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menghasilkan harmoni dalam bernyanyi
satu suara (unisono) secara berkelompok adalah sebagai berikut.
o Kesamaan nada (pitch)
o Kesamaan tempo
o Kesamaan dinamik
o Kesamaan penjiwaan dan ekspresi

Materi 6 : Teknik bernyanyi dalam grup vocal

Materi Pembelajaran

1. Bernyanyi banyak suara


 Lagu juga bisa dibawakan secara bersama-sama dengan lebih dari satu suara.
Penyajian demikian disebut sebagai grup vocal dan paduan suara.
 Dalam mengaransemen lagu untuk keperluan paduan suara ini, jenis vocal sangat
perlu diperhatikan. Tujuannya, agar nada-nada yang digunakan sesuai dengan
jangkauan (ambitus) nada penyanyinya dan dihasilkan paduan suara yang
harmonis, yang juga tidak kalah pentingnya adalah penerapan prinsip-prinsip akor.
 Vocal grup biasanya terdiri dari tiga sampai dengan delapan orang yang
menyanyikan lebih dari satu suara. Ada pula paduan suara kecil yang anggotanya
12-24 orang atau lebih.
 Bernyanyi dengan banyak suara dapat dilakukan dengan berbagai teknik, di
antaranya akapela, kanon, dan grup vocal atau paduan suara.

2. Jenis suara manusia


 Pembagian jenis suara manusia ditentukan berdasarkan jangkauan nada yang
mampu dicapai. Kemampuan manusia menjangkau nada-nada itu disebut ambitus.
 Ambitus anak-anak dan orang dewasa berbeda sehingga suara anak-anak juga
berbeda dengan suara orang dewasa.
 Berikut pembagian jenis suara manusia berdasarkan ambitusnya.
1. Anak-anak. Suara anak-anak dibedakan menjadi dua, yaitu suara tinggi
dan suara rendah.
2. Dewasa. Suara orang dewasa dibedakan menurut jenis kelaminnya.
Suara perempuan dibedakan menjadi tiga macam, yakni sopran (tinggi),
mezosopran (sedang), alto (rendah). Sementara suara orang dewasa pria
dibedakan menjadi tiga macam juga, yakni tenor (tinggi), Bariton
(sedang), bas (rendah).
3. Tempo dan dinamik
 Tempo dan dinamik merupakan unsure music yang cukup penting, terutama untuk
bernyanyi vocal grup dan paduan suara.
 Tempo adalah cepat lambatnya lagu dinyanyikan.
 Dinamik adalah keras lemahnya menyanyikan nada-nada tertentu.
 Tempo dan dinamik sangat menentukan harmoni sebuah lagu. Dengan menerapkan
tempo dan dinamik secara benar dalam bernyanyi, lagu akan terdengar mengalun
indah.

Materi 7 : Memainkan alat musik sederhana secara

Materi Pembelajaran
1. Konsep dasar permainan alat music sederhana
 Aristoteles mengatakan bahwa music merupakan curahan kekuatan tenaga yang
berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan suara (melodi) yang berirama.
 Music dapat diartikan sebagai ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam
urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi
(suara)yang mempunyai satu kesatuan dan kesinambungan.
 Music memanfaatkan bunyi atau suara sebagai medianya. Jadi, seni music
memanfaatkan bunyi sebagai elemen paling dasar.
 Oleh karena itu, pada prinsipnya, barang apa pun, baik bendawi maupun insani
yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian dapat dimanfaatkan sevagai sarana
bermusik.
 Untuk menghasilkan seni music yang baik, suara tersebut harus dikelola dengan
keteraturan tertentu sehingga menghasilkan interaksi dari tiga elemen music, yaitu
irama, melodi, dan harmoni.
 Bermain music tidak harus dengan alat music yang modern dan canggih, seperti
piano, keyboard, gitar elektrik, atau drum yang harganya pasti mahal.
 Bermain music bisa dilakukan dengan peralatan yang sedrhana seperti
menggunakan kaleng bekas, botol bekas, paralon bekas, batang bamboo bekas,
atau barang-barang bekas lainnya yang dapat dijadikan sebagai instrument music
yang mengasyikkan.
 Alat music sederhana tersebut hendaknya memenuhi criteria sebagai berikut.
 Mudah didapat di lingkungan tempat tinggal
 Mudah buat sendiri
 Mudah dipelajari
 Mudah dimainkan
 Menghasilkan bunyi yang enak didengar

2. Alat music sederhana dari lingkungan sekitar


 Di beberapa wilayah di Indonesia dijumpai bermacam-macam alat music sederhana
yang dibuat dari benda-benda yang terdapat di lingkungan sekitar.
 Di kalangan masyarakat agraris yang bermatapencaharian sebagai petani biasanya
ditemukan alat music sederhana yang terbuat dari berbagai macam tanaman, seperti
recorder dari bambu dan daun kelapa. Ada pula perkusi yang terbuat dari batang
bamboo dan pohon.
 Music sederhana dari benda-benda yang ada di sekitar kita dapat dikelompokkan
menjadi dua jenis, yaitu alat music yang bernada atau melodis dan alat music satu
nada ritmis.
3. Teknik memainkan alat music sederhana
 Bermain rekorder.
 Perhatikan petunjuk bermain rekorder berikut. Ketahui terlebih dahulu
posisi peletakan jari dalam bermain rekorder. Selanjutnya, kamu harus
terampil dalam meniupnya.
 Untuk menghasilkan nada yang ttepat, rekorder juga harus ditiup
dengan tekanan yang tepat. Maksudnya, agar nada yang terdengar
tidak terlalu lemah dan tidak terlalu kuat.
 Jika terlalu lemah, volume suara akan lemah juga. Sebaliknya, jika
terlalu kuat meniupnya, suara rekorder akan melengking keras.
 Untuk itu, tiuplah rekorder dengan tekanan yang tepat agar
mengahsilkan bunyi yang enak didengar dan tidak melengking.
 Bermain pianika. Alat music pianika termasuk alat music aerofon. Artinya, alat
music yang dibunyikan dengan bantuan aliran udara. Nada-nadanya dihasilkan
dengan menekan tuts seperti ketika memainkan piano.
 Pada umumnya, pianika hanya memiliki dua oktaf nada. Susunannya
adalah C-D-E-F-G-A-B-C-D-E-F-G-A-B.
 Untuk mendapatkan permainan pianika yang baik, kamu perlu melatih
pernapasan. Pernapasan yang kuat dan panjang akan menghasilkan
suara yang merdu.
 Pianika akan lebih bagus dimainkan dengan teknik legato, yaitu
pergantian nadanya seperti mengalir.
 Bermain gitar. Gitar merupakan alat music yang praktis.
 Permainan gitar yang baik harus menghasilkan harmoni nada yang
merdu. Untuk itu, jari-jari yang memainkan dawai gitar harus tepat.
 Banyak orang yang menyebut akor sebagai kunci sehingga mereka
menyebut kunci C, D, E, dan lain-lain. Menyebut akor dengan kunci
sebenarnya kurang tepat. Istilah yang tepat adalah akor C, D, E dan
sebagainya.
 Setelah mengatahui dan mempelajari diagram akor, langkah
selanjutnya yaitu harus mengetahui gerak akor. Gerak akor adalah
perpindahan dari satu akor ke akor yang lain.
4. Memainkan karya sendiri dengan alat music sederhana
 Ada komponis yang mengaku tidak menguasai teori music. Ia mengaku tidak dapat
menuliskan lagu-lagunya dalam notasi angka maupun balok. Karya-karyanya
dalam dalam tata music yang rumit dan indah seperti yang kita nikmati dari hasil
akhirnya, katanya dibantu para arranger (piñata musik).
 Dengan demikian, menciptakan karya music, khususnya lagu, tidak harus melalui
penguasan ilmu music lebih dulu.
 Mencipta lagu bisa pula hanya dimulai dengan bersenandung tentang tema-tema
tertentu kemudian senandungnya itu dicatat dan dihafal, baru diberi notasi.
 Berkarya dalam bermusikk, khususnya dalam menciptakan sebuah lagu juga
memiliki prosedur. Untuk itu, ada beberapa prosedur yang harus diperhatikan
antara lain sebagai berikut.
o Menantukan tema
o Menentukan mana yang harus didahulukan
o Membentuk motif dab frasa
o Mengembangkan frasa lagu
Dalam perkembangan budaya kontemporer, ada banyak seniman yang melestarikan alat-alat music
tradisional yang sederhana. Terkadang, alat-alat music tersebut juga ditampilkan dalam konser.

Materi 8 : Memainkan musik ansambel sejenis dan campuran

Materi Pembelajaran

1. Musik ansambel
 Pada pagelaran alat musik seperti gamelan, calung, angklung, atau kolintang,
terlihat setiap instrumen dimainkan oleh orang yang berbeda.
 Pada gamelan, saron dimainkan secara berbeda dengan boning, berbeda pula
dengan kenong, juga gong, apalagi dengan gendang.
 Tidak hanya pada cara memainkannya, nada yang dimainkannya pun berbeda.
Tiap-tiap instrumen berfungsi sendiri-sendiri dan membentuk suatu harmoni yang
indah.
 Kata ansambel berasal dari bahasa Prancis yang berarti suatu rombongan musik
atau sandiwara. Jadi, definisi ansambel adalah kelompok kegiatan musik dengan
jenis kegiatan seperti yang tercantum dalam sebutannya.
 Ansambel biasanya tampil sebagai hasil kerja sama peserta, di bawah pimpinan
seorang pelatih. Contohnya, ansambel tari dan nyanyi, ansambel rekorder,
ansambel gitar,
 Ada tiga jenis alat musik yang biasanya dimainmkan dalam ansambel, yaitu alat
musik melodis, alat musik ritmis, dan alat musik harmonis.

2. Jenis permaianan musik ansambel


 Penyebutan ansambel bergantung pada jenis alat musik yang dimainkan.
 Ansambel dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ansambel sejenis dan ansambel
campuran.
 Dinamakan ansambel sejenis jika alat-alat musik yang dimainkan juga sejenis,
misalnya ansambel rekorder yang berarti seluruh pemain memainkan rekorder.
 Ada pula ansambel yang memainkan beberapa jenis alat musik tertentu yang mash
tergolong jenis yang sama. Misalnya, ansambel gesek atau ansambel tiup.
 Ansambel campuran adalah permaianan alat musik dari berbagai jenis yang
dimainkan oleh beberapa pemain, seperti gesek, tiup, dan perkusi.
 Permainan ansambel campuran melibatkan permainan aneka macam alat musik,
seperti alat musik tiup, gesek, petik, dan perkusi.
3. Jenis alat musik ansambel
 Ditinjau dari fungsinya, alat musik dikelompokkan menjadi tiga, yaitu alat
musik melodis, alat musik ritmis, dan alat musik harmonis.
4. Merencanakan pergelaran ansambel campuran
 Untuk menghasilkan pergelaran yang sukses, kita harus merancangnya dengan
cermat dan hati-hati.
 Beberapa hal penting dalam penyusunan proposal kegiatan pergelaran musik
adalah sebagai berikut.
o Rumuskan nama dan tema pergelaran
o Rumuskan latar belakang, tujuan, dan manfaat diadakannya pergelaran
o Rumuskan bentuk pergelaran
o Rumuskan pihak mana saja yang akan mendukung acara pergelaran
o Tentukan karya-karya musik dan lagu yang akan ditampilkan
o Tentukan tempat dan perkiraan jumlah penonton termasuk pengaturan
tempat
o Rumuskan rincian jadwal kegiatan
o Rumuskan anggaran biaya
o Tentukan penangung jawab dan susunan panitia
o Sertakan lampiran yang diperlukan

Materi 9 : Gerak tari


Materi Pembelajaran

1. Memperagakan gerak tari berdasarkan unsur ruang, waktu, dan tenaga


 Tari adalah ungkapan jiwa yang diwujudkan dalam rangkaian gerak tari yang
digayakan secara berkesinambungan dengan irama yang indah.
 Gerak tari dibagi menjadi dua, gerak murni dan gerak maknawi.
 Memperagakan rangkaian gerak tari harus memiliki empat unsur keindahan, yaitu
wiraga, wirama, dan wirupa.
 Gerakan yang dengan gaya yang diperhalus memiliki ciri khas yang berbeda
antardaerah sesuai karakter daerah setempat.
 Dalam peragaan rangkaian gerak tari untuk menjadi sebuah tarian yang menarik, di
dalamnya terdapat elemen yang harus dimengerti dan dipahami baik penata tari
atau penari yang telah disebutkan di atas, yaitu ruang, waktu, tenaga.

Materi 10 : Memperagakan gerak tari sesuai iringan


Materi Pembelajaran

6. Memperagakan gerak tari berdasarkan unsur ruang, waktu, dan tenaga sesuai
iringan
 Hal terpenting dalam mempelajari seni tari, yaitu memiliki kemampuan
perbendaharaan gerak yang diperoleh melalui kegiatan bereksplorasi, mengerti
makna ragam maknawi, dan ragam gerak murni yang di dalamnya terdapat unsur
gerak, seperti ruang, waktu, dan tenaga, serta cara bagaimana gerakan-gerakan tari
tersebut dirangkai dengan gaya yang indah dan irama yang mengiringi dengan
dinamikanya dalam iringan eksternal atau internal.
 Pada iringan musik internal, selain memperagakan rangkaian gerak tari dan
mengeluarkan suara, penari menyanyikan lagu atau syair-syair religi, melakukan
gerakan hentakan kaki, bertepuk tangan, memberikan tepukan tangan pada
kain/sarung yang dikenakan.
 Pada iringan musik eksternal, suara dikeluarkan melalui alat musik, baik alat musik
tradisional maupun modern.
 Iringan musik eksternal dan internal juga dapat memberikan kesan gembira dan
sedih, baik bagi penari maupun penonton yang menyaksikan pertunjukan tari
tersebut.

Materi 11 : Memperagakan gerak tari sesuai level gerak tari


Materi Pembelajaran

1. Pengertian level
 Level gerak tari adalah jangkauan pergerakan gerak dalam ruang gerak tari oleh
penari itu sendiri.
 Level dalam gerak tari ada tiga tingkatan, yaitu level tinggi, level sedang, an level
rendah.
2. Pola lantai
 Pola lantai adalah gerak kaki atau jejak langkah kaki penari untuk membentuk
formasi tari di atas panggung atau tema arena tari.
 Pola lantai yang dilakukan penari bisa berbentuk garis lurus, lengkung, atau
bervariasi seperti zig-zag atau spiral.

Materi 12 : Menari sesuai iringan


Materi Pembelajaran

1. Pertunjukan tari berdasarkan hitungan


 Memperagakan tari berdasarkan hitungan adalah melakukan gerakan tari dengan
hitungan angka 1 sampai 8 sebagai pedomannya.
2. Pertunjukan tari berdasarkan iringan
 Memperagakan tari berdasarkan iringan adalah melakukan gerakan tari dengan
berpedoman pada instrumen penghasil suara.
 Berdasarkan sumber suara, iringan musik untuk pertunjukan tari dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu musik internal dan musik eksternal.
3. Pertunjukan tari berdasarkan penyajian
 Bentuk penyajian seni tari berdasarkan jumlah penari dibedakan menjadi tiga, yaitu
tunggal, berpasangan, dan kelompok atau massal.
4. Pertunjukan tari berdasarkan rias
 Tata rias dan busana tari berpasangan atau kelompok disesuaikan dengan bentuk
penyajian serta tema yang diambil. Karena itu tata rias dan penari bisa terlihat
semua sama atau berlainan sesuai karakter tokoh yang ada.
 Tarian bentuk tunggal yang ditarikan secara massal dapat menggunakan rias dan
busana yang sama.

Materi 13 : Konsep, teknik, dan prosedur seni peran


Materi Pembelajaran

1. Pengertian fragmen
 Fragmen adalah drama pendek atau cuplikan yang diambil dari cerita ataupun
lakon yang berisikan pendidikan, moral, dan agama.
2. Konsep dasar seni peran
 Konsep seni peran meliputi karakter peran dalam cerita, meliputi gaya tubuh,
ekspresi wajah, dan pendalaman jiwa pemain atau yang sering disebut oleh rasa.
 Menurut Richard Boleslavsky, berikut beberapa konsep seni peran, yaitu sebagai
berikut.
 Konsentrasi atau pemusatan pikiran
 Ingatan emosi
 Observasi dan pengamatan
 Permainan yang hidup
 Mendengar dan menanggapi
3. Teknik dasar seni peran
 Kejelasan ucapan
 Tekanan ucapan
 Teknik membina klimaks
 Teknik muncul dan keluar
 Tempo permainan
 Olah tubuh
 Olah suara atau vokal
 Olah rasa
4. Prosedur dasar seni peran
 Penggabungan olah vokal dan kelenturan tubuh.
 Penggabungan latihan konsentrasi dan imajinasi logika.
 Penggabungan latihan komposisi dan kelenturan badan.
 Latihan memori dan penghayatan.

Materi 14 : Teknik menyusun naskah fragmen


Materi Pembelajaran

1. Drama dan fragmen


 Fragmen adalah cuplikan, petikan, bagian, atau pecahan dari sebuah drama atau
cerita.
 Oleh karena itu, fragmen sering disebut drama pendek karena merupakan bagian
dari drama atau cerita uatama yang lebih lengkap dan lebih panjang.
2. Naskah fragmen
 Naskah drama dapat diartikan sebagai suatu karangan atau cerita berupa tindakan
atau perbuatan yang masih berbentuk teks atau tulisan yang belum diterbitkan
(dipentaskan).
 Jadi, naskah fragmen adalah jenis naskah drama pendek (berisi satu atau setengah
babak).
3. Unsur-unsur naskah dalam fragmen
 Tema
 Latar
 Tokoh
 Dialog dan lakuan
 Amanat

4. Struktur dramatikal dalam fragmen


 Eksposisi.
 Komplikasi.
 Klimaks.
 Falling action.
 Ending.
5. Teknik menyusun naskah fragmen
 Menentukan tema
 Mendata satuan peristiwa
 Menyusun sinopsis/kerangka
 Mengembangkan sinopsis menjadi naskah

Materi 15 : Merancang pementasan fragmen


Materi Pembelajaran

1. Unsur-unsur pementasan fragmen


 Naskah fragmen
 Pemain
 Sutradara
 Tata panggung/pentas
 Tata busana/kostum
 Tata rias
 Tata cahaya
 Tata suara
 Penonton

2. Langkah-langkah merancang pementasan fragmen


 Membentuk panitia
 Membuat rancangan pementasan
 Berlatih

Materi 16 : Pementasan fragmen


Materi Pembelajaran

1. Perencanaan Pementasan fragmen


 Memilih naskah
 Memilih/menentukan sutradara
 Memilih aktor atau pemeran
 Memilih kru

2. Proses latihan pementasan fragmen


 Proses membaca teks
 Menghafal
 Merancang blocking dan fokus
 Stop and go
 Top-tail
 Run-Trough
 Latihan teknik
 Dress rehearsal
 Pementasan
3. Evaluasi dan laporan

Anda mungkin juga menyukai