Anda di halaman 1dari 86

PANDUAN KEBAKTIAN ANAK

(PKA)

JANUARI – PEBRUARI 2023


SINODE GKSBS

SINODE GEREJA KRISTEN SUMATRA BAGIAN SELATAN


Jl. Yos Sudarso 15 Polos Metro Pusat, Kota Metro. Lampung. 34111
Tlp. 0725-785513; Website : https://gksbs.org ; Email : sinode@gksbs.org
Facebook Page : https://facebook.com/rumahbersama ; Twitter : @GKSBS
PENJELASAN GAMBAR SAMPUL
“Sinode” adalah kata kuno yang artinya mengacu pada Wahyu. Kata sinode terdiri dari kata
depan ςυν (dengan) dan kata benda όδόσ (jalan), yang secara harafiah dapat diartikan jalan dengan
atau jalan bersama. Pengertian ini mengandung 2 makna yaitu, 1). Jalan bersama sebagai Umat
Allah, 2) Umat Allah yang jalan dengan Allah. Merujuk pada pengertian ini, maka tema pada
bahan-bahan SAH (Kotbah, PKA dan PA) akan membicarakan berbagai hal yang berkaitan dengan
seluruh jemaat di Sinode GKSBS yang kompak berjalan bersama. Tulisan-tulisan dalam bahan
SAH akan membicarakan hal ini, baik itu dalam tataran filosofis, maupun juga pada tataran praktis
tentang bagaimana sebuah organisasi bisa harmonis.
Yang kedua, perjalanan Sinode GKSBS juga dipahami sebagai peziarahan iman, yang mana
setiap orang yang ada di dalamnya benar sedang berjalan bersama sebagai satu persekutuan
(gereja) yang perjalanan tersebut juga sekaligus sedang berjalan dengan Allah. Oleh karena
perjalanan bersama ini, juga bersama Allah, maka sikap membangun, apresiatif dan bertanggung
jawab yang hendaknya muncul sebagai wujud dari takut akan Tuhan.

1
KATA PENGANTAR
Salam Dalam Kasih Kristus. Pertama mari kita buat yel-yel. “Anak GKSBS?” “BAIK DAN
PINTAR!” (yel-yel ini bisa disampaikan untuk membangkitkan semangat anak-anak kita).
Kembali kita berjumpa dalam terbitan Panduan Kebaktian Anak (PKA).
Bahan PKA ini berisi panduan untuk pelayanan anak. Kami menyadari untuk melakukan
pelayanan dalam ibadah anak bukanlah suatu hal yang mudah. Karena itu dalam panduan ini
disediakan bahan sermon, yang bertujuan untuk membahani para pelayan untuk memahami apa
yang akan disampaikan pada anak. Kami berharap agar seluruh pelayan kebaktian anak untuk
melakukan sermon sebelum melakukan pelayanan dalam kebaktian anak. Selain bahan sermon,
dalam terbitan PKA juga disediakan 3 bahan sesuai dengan jenjang usia. Kami berharap bagi setiap
jemaat yang memungkinkan membagi anak menjadi 3 jenjang agar membaginya karena hal ini
berkaitan dengan scoupe and sequence perkembangan anak.
Bahan PKA ini berisi bahan pelayanan kebaktian anak dari 8 Januari-19 Pebruari2023
Sedangkan pada tanggal 22 Pebruari– 04 Juni 2023 kita akan menggunakan bahan MPPP. Bahan
PKA ini sebuah refleksi mendalam dari 3 loci, yaitu Teks Alkitab, Konteks dan wawasan
kegerajaan. Tentu bahan terbitan GKSBS menjadi spesifik membunyikan GKSBS karena ada
wawasan ke-GKSBS yang menjadi salah satu loci dalam berteologi.
MENJADI GKSBS adalah tema terbitan tahun 2022. Selanjutnya menjadi penting untuk
melakukan evaluasi terkait seberapa terjangkaunya tema tahun 2022. Evaluasi ini telah dilakukan
oleh Tim Spritualitas yang dibantu oleh berbagai pihak. Hasil Evaluasi menunjukkan bahwa
terbitan kita di tahun 2022 sudah cukup sesuai atau dengan kata lain telah “membunyikan” GKSBS
dalam setiap pesannya dan itu artinya sekali lagi ditegaskan melalui bahan terbitan bahwa kita ini
GKSBS. Sekalipun demikian dari hasil penelitian kita juga mendapat hasil bahwa ada beberapa
indikator yang masih lemah dan sangat lemah.
Diantaranya adalah : 1) Akuntabilitas organisasi; 2) Penginjilan yang nyedulur; 3) Inklusif;
4) Budaya dialog; dan 5) Hospitalitas. Dapat dibagi menjadi 2 yaitu point 1, 2 itu berbicara tentang
penguatan organisasi sekaligus penguatan iman jemaat. Maka dengan demikian Tema 2023 adalah
MENJADI GKSBS II, dan Sub Tema Penulisan BERSINODE DI DALAM ALLAH.
Akhirnya kami mengucapkan selamat melayani anak-anak GKSBS. Mari kita rayakan
pemeliharan Tuhan yang selama ini telah Ia berikan kepada GKSBS, dan keyakinan kita bahwa,
KasihNya saat ini juga terjadi pada kita seluruh jemaat GKSBS dan seterusnya KasihNya akan
tetap ada pada kita. Dan keyakinan itu yang membuat kita akan selalu semangat untuk menjadi
penebar kasih Kristus dimanapun kita berada. Semoga Tuhan memampukan kita.

Salam Kasih.
Metro, Desember 2022
Majelis Pimpinan Sinode (MPS) GKSBS,
Sekretaris

Pdt. Erik Timoteus Purba, M.Si.

2
DAFTAR ISI
PENJELASAN GAMBAR SAMPUL .......................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ 3
Minggu, 08 Januari 2023 .............................................................................................................. 4
Bahan Sermon ..................................................................................................................... 4
Kelas Pra (0-5 tahun) .......................................................................................................... 5
Kelas Kecil (6-8 tahun) ....................................................................................................... 11
Kelas Besar (9-12 tahun) ..................................................................................................... 14
Minggu, 15 Januari 2023 .............................................................................................................. 17
Bahan Sermon ..................................................................................................................... 17
Kelas Pra (0-5 tahun) .......................................................................................................... 19
Kelas Kecil (6-8 tahun) ....................................................................................................... 22
Kelas Besar (9-12 tahun) ..................................................................................................... 25
Minggu, 22 Januari 2023 .............................................................................................................. 27
Bahan Sermon ..................................................................................................................... 27
Kelas Pra (0-5 tahun) .......................................................................................................... 28
Kelas Kecil (6-8 tahun) ....................................................................................................... 32
Kelas Besar (9-12 tahun) ..................................................................................................... 35
Minggu, 29 Januari 2023 .............................................................................................................. 39
Bahan Sermon ..................................................................................................................... 39
Kelas Pra (0-5 tahun) .......................................................................................................... 41
Kelas Kecil (6-8 tahun) ....................................................................................................... 44
Kelas Besar (9-12 tahun) ..................................................................................................... 48
Minggu, 05 Pebruari 2023 ............................................................................................................ 52
Bahan Sermon ..................................................................................................................... 52
Kelas Pra (0-5 tahun) .......................................................................................................... 53
Kelas Kecil (6-8 tahun) ....................................................................................................... 56
Kelas Besar (9-12 tahun) ..................................................................................................... 61
Minggu 12 Pebruari 2023 ............................................................................................................. 64
Bahan Sermon ..................................................................................................................... 64
Kelas Pra (0-5 tahun) .......................................................................................................... 65
Kelas Kecil (6-8 tahun) ....................................................................................................... 67
Kelas Besar (9-12 tahun) ..................................................................................................... 70
Minggu, 19 Pebruari 2023 ............................................................................................................ 73
Bahan Sermon ..................................................................................................................... 73
Kelas Pra (0-5 tahun) .......................................................................................................... 75
Kelas Kecil (6-8 tahun) ....................................................................................................... 79
Kelas Besar (9-12 tahun) ..................................................................................................... 82

3
MINGGU BAPTISAN TUHAN, 08 JANUARI 2023
Warna Liturgi: Hijau
Judul : YESUS DIBAPTIS
BAHAN SERMON
Bacaan : MATIUS 3: 13-17
 PENJELASAN TEKS
Baptis, tentu istilah ini sudah tidak asing di telinga kita yang mengaku diri sebagai pengikut
Kristus. Didalam kekristenan khususnya gereja-gereja Reformasi atau Protestan menetapkan hanya
dua sakramen (tanda dan meterai yang kelihatan dan suci yang ditetapkan oleh Tuhan untuk
menjelaskan dan meneguhkan bahwa pengorbanan Kristus di kayu salib memberikan kempunan
dosa serta hidup yang kekal), yaitu Baptis kudus dan Perjamuan kudus. Ketetapan ini berdasarkan
keyakinan bahwa sakramen bukanlah hasil penemuan manusia melainkan penetapan Allah sendiri.
Berdasarkan kalender grejawi, minggu ini kita memasuki minggu Baptisan Tuhan, senada
dengan itu teks bacaan hari ini menceritakan tentang kedatangan Yesus dari Galelia ke Yordan
menemui Yohanes pembaptis untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia karena jika
kita perhatikan baptisan Yohanes adalah tanda pertobatan orang berdosa dari dosa-dosanya (Mat. 3:
6) sedangkan Yesus sama sekali tidak berdosa. Dalam percakapan selanjutnya kita dapati bahwa
Yohenes membatis Yesus karena demikian sepatutnya demi menggenapi kehendak Allah. Ada
beberapa alasan lain yang muncul terkait mengapa Yesus dibaptis oleh Yohanes:
1. Sesungguhnya Yesus sedang menempatkan (memanunggalkan) diri sebagai orang berdosa.
2. Sesungguhnya Yesus sedang mengidentikkan diri-Nya dengan gerakan (Mrk. 1:5) kembali
kepada Allah.
3. Dengan pembaptisan Yesus orang banyak melihat dan mendengar pernyataan Allah yang
menguatkan iman mereka (Mat. 3: 16-17)
4. Dengan pembaptisan-Nya Yesus hendak menyatakan bahwa pelayanan ke-Imaman-Nya
resmi dimulai.
Dalam beberapa waktu kedepan kita masih akan merenungkan firman Tuhan yang
diselaraskan dengan beberapa poin penting dalam sejarah terbentuknya GKSBS, salah satunya yaitu
ngalari atau mencari. Melalui peristiwa pembaptisan Yesus, para perintis memperoleh keteguhan
hati dalam iman kepada Yesus Kristus sebagai Jurus Selamat. Dan dengan tegas menyatakan iman
tersebut melalui perubahan hidup dalam tindakan, tutur kata, kebenaran, tanpa memandang
perbedaan. Hal itu kemudian melahirkan sebuah kerinduan untuk berkumpul atau besekutu yang
diwujudkan melalui sebuah tindakan kasih yaitu nglari atau mencari saudara seiman di tanah
trasmigran. Inilah cikal bakal lahirnya GKSBS. Relasi peristiwa pembaptisan Yesus dan sejarah
tebentuknya geraja ini ditulis dengan maksud supaya kita (khususnya anak sekolah minggu)
manjadi GKSBS. Istilah menjadi dipilih bukan karena kita belum ada didalamnya tetapi supaya
setiap jemaat memahami identitasnya dan berusaha menghidupi nilai-nilai GKSBS dalam
kehidupan bergereja dan bermasyarakat tentunya hal itu harus diajarkan sedari dini dan memulai
dengan hal sederhana.

4
KELAS PRA (0 - 5 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak mengetahui bahwa anak-anak Tuhan harus memiliki sikap rendah hati.
 Anak mengetahui sikap pribadi orang farisi dan sikap pemungut cukai.
B. ASPEK SIKAP
 Anak mengidolakan Tuhan Yesus.
 Anak memiliki keyakinan bahwa mereka dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus.
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Yesus Sayang Padaku
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Yesus Pokok
E. BERBAGI PENGALAMAN
Guru sekolah minggu memberikan pertanyaan pengantar kepada firman Tuhan.
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Ibu Jari
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman
2. Pembacaan Firman : MATIUS 3: 13-17 (untuk kelas Pra bisa dibacakan atau langsung
pewartaan firman).
3. Pewartaaan Firman : Yesus Dibaptis
(Metode Bercerita dengan Alat Peraga )
Guru diminta untuk menceritakan peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes pembaptis.
Dan di akhir cerita diberikan penekanan bahwa mereka sama seperti Yesus yaitu anak Allah dan
dikasihi juga oleh Allah. Kalau Allah di dalam Yesus mengasihi anak-anak maka mereka juga
harus mengasihi yang lain.
(Peraga Terlampir)
H. AKTIVITAS:
 Mewarnai gambar Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis
I. EVALUASI
 Sebutkan tokoh dalam cerita firman Tuhan hari ini?
 Siapakah yang dibaptis dalam cerita firman Tuhan hari ini?
 Dimanakah Yesus dibaptis?

5
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Aku Anak Raja
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Ku B’ri Persembahan
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: Anak Sekolah Minggu Dengar-dengaran

6
O. LAMPIRAN :
PERAGA PENGAJAR

7
8
9
MEWARNAI

10
KELAS KECIL ( 6 - 8 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak dapat menyebutkan tokoh dalam firman hari ini.
 Anak dapat mengetahui siapa Yesus Kristus sebenarnya.
B. ASPEK SIKAP
 Anak merasa senang melihat teman, adik mereka di baptis.
 Anak mampu mengasihi teman dengan membantu mereka yang sedang kesusahan.
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai.
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas.
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Burung Pipit yang Kecil (KJ 385)
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Hatiku Penuh Nyanyian.
E. BERBAGI PENGALAMAN
Siapa yang sudah pernah melihat jemaat dibaptis?
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Kusiapkan Hatiku Tuhan
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman
2. Pembacaan Firman : MATIUS 3: 13-17 (untuk kelas Pra bisa dibacakan atau langsung
pewartaan firman).
3. Pewartaaan Firman : Yesus Dibaptis
Metode bercerita dengan menghadirkan salah satu tokoh dari masa lalu (adopsi film lorong
waktu)
Tiba-tiba muncul sesaat setelah anak-anak membuka mata atau selesai berdoa
Yohanes : Wahhh dimana aku? Tahun berapa ini? Kok banyak adik-adik disini.
Pembaptis Apakah ini sekolah minggu? (tunggu respon mereka)
Halo adik-adik, apa kabarnya?
Wah-wah disini cantik dan ganteng semua ya.
Perkenalkan nama kaka adalah Yohanes Pembaptis dan kaka datang dari masa
lalu (200 tahun yang lalu). Orang tua kakak adalah bapak Zakaria dan ibu
Elisabet. Coba ulangi siapa nama kakak! Yaa jadi nanti kalau dijalan ketemu
kaka jangan sombong-sombong ya. Panggil saja “Ka John”.
Tugas/pekerjaan kaka adalah membaptis orang di sungai yordan. Siapa disini

11
yang sudah baptis?
Hayo siapa yang sudah pernah melihat sungai?
Siapa yang tahu dimanakah sungai Yordan itu?
Jadi sungai Yordan itu sangat dalam dan panjang sekali. Lebih panjang dari
sungai yang pernah kalian lihat.
Adik-adik…siapa dari kalian yang memiliki saudara?
Siapa yang punya adik? yang punya kakak? yang punya sepupu?
Kaka John juga punya saudara sepupu yang sangat tampan seperti kaka John ini.
Namanya adalah Yesus Kristus.

Rekan GSM : Maksud kak John, Tuhan Yesus Kristus? (bisa jadi respon adik-adik yang lain)

Yohanes Pembaptis : Yappp selamat tebakan kalian benar.


Kalian tahu, sepupu kak John dibaptis juga loh. Pasti sudah pada penasaran
dengan ceritanya kan.
Jadi pada waktu itu, saat ka John sedang sibuk di sekitar sungai Yordan. Tiba-
tiba Yesus Kristus datang dari Galelia untuk menemui Ka John dan minta
dibaptis.

Rekan GSM : Lalu bagaimana kelanjutannya kak John, dibaptis atau tidak? (sahut dari guru
sekolah minggu yang lain demi membuat cerita lebih menarik)

Yohanes Pembaptis : Awalnya jelas kak John tolak dong, karena akulah yang perlu dibatis oleh-Nya.
Tetapi Yesus Kristus berkata “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah
sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah”.

Rekan GSM : Ketika saya baca di Alkitab, seingat saya terjadi hal yang hebat setelah Yesus
dibaptis ya kak John.

Yohanes Pembaptis Benar sekali. Adik-adik adakah dari kalian yang tahu, hal hebat apa yang terjadi
pada waktu itu? (tunggu respon mereka)
Waktu itu, setelah saya membaptis Yesus Kristus, langit terbuka dan saya
melihat Roh Allah seperti burung merpati turun keatas-Nya (Yesus). Lalu
terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: Inilah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan.”
Adik-adik..coba ulangi apa yang dikatakan Allah

Rekan GSM + Adik- Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
adik

12
Rekan GSM Wah bagus sekali cerita hari ini ya adik-adik. (tunggu respon mereka)
Sebelum kembali ke masa lalu, adakah pesan kak John untuk adik-adik disini?

Yohanes Pembaptis Tuhan Yesus Kristus itu adalah anak Allah dan dikasihi oleh Allah. Adik-adik
juga Anaknya Allah yang juga dikasi oleh-Nya. Kalau Allah di dalam Yesus
mengasi adik-adik maka kalian juga harus mengasihi yang lain.
Ayoo siapa yang mau berjanji untuk mengasi orang tua, adik, kaka, teman,
guru?
(Tunggu respon mereka)

Yohanes Pembaptis Selamat hari minggu adik-adik. Terima kasih karena sudah mau mendengarkan
cerika kaka John. Bye----

H. AKTIVITAS:
Membuat barisan memanjang kebelakang dan kedua tangan diletakkan pada pundak kawan yang
berada didepannya sambil berjalan kedepan. Sambil menyanyi, setiap kali menyanyikan jalan serta
Yesus maka arah diubah (sebaliknya).
I. EVALUASI
 Anak dapat menyebutkan siapa saja tokoh dalam cerita?
 Anak dapat menyebutkan siapa yang dibaptis di sungai Yordan?
 Anak dapat mengingat apa yang terjadi sesaat setelah Yesus dibaptis?
 Apakah yang harus kita lakukan sebagai anak-anak Allah?
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Anak Sekolah Minggu
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Bapa Ku Datang Pada-Mu
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: Mengasihi Lebih Sungguh

13
KELAS BESAR ( 9-12 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak dapat menyebutkan tokoh dalam firman hari ini.
 Anak dapat menyebutkan apa yang Allah katakan seseat setelah Yesus dibaptis.
B. ASPEK SIKAP
 Anak memiliki keyakinan bahwa mereka adalah anak Allah.
 Anak dapat mengasihi dengan membantu teman yang sedang kesusahan.
 Anak dapat mengajak teman untuk berbuat baik kepada yang lain.
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Dengar Dia Panggil Nama Saya
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Mentega dan Roti
E. BERBAGI PENGALAMAN
a) Siapa yang sudah pernah melihat jemaat dibaptis?
b) Apa yang kalian pikirkan, letika melihat orang lain dibaptis?
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Kusiapkan Hatiku Tuhan
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman
2. Pembacaan Firman : MATIUS 3: 13-17 (untuk kelas Pra bisa dibacakan atau langsung
pewartaan firman).
3. Pewartaaan Firman : Yesus Dibaptis
Metode bercerita dengan menghadirkan salah satu tokoh dari masa lalu (adopsi film lorong
waktu)
Tiba-tiba muncul sesaat setelah anak-anak membuka mata atau selesai berdoa
Yohanes : Wahhh dimana aku? Tahun berapa ini? Kok banyak adik-adik disini.
Pembaptis Apakah ini sekolah minggu? (tunggu respon mereka)
Halo adik-adik, apa kabarnya?
Wah-wah disini cantik dan ganteng semua ya.
Perkenalkan nama kaka adalah Yohanes Pembaptis dan kaka datang dari masa
lalu (200 tahun yang lalu). Orang tua kakak adalah bapak Zakaria dan ibu
Elisabet. Coba ulangi siapa nama kakak! Yaa jadi nanti kalau dijalan ketemu

14
kaka jangan sombong-sombong ya. Panggil saja “Ka John”.
Tugas/pekerjaan kaka adalah membaptis orang di sungai yordan. Siapa disini
yang sudah baptis?
Hayo siapa yang sudah pernah melihat sungai?
Siapa yang tahu dimanakah sungai Yordan itu?
Jadi sungai Yordan itu sangat dalam dan panjang sekali. Lebih panjang dari
sungai yang pernah kalian lihat.
Adik-adik…siapa dari kalian yang memiliki saudara?
Siapa yang punya adik? yang punya kakak? yang punya sepupu?
Kaka John juga punya saudara sepupu yang sangat tampan seperti kaka John ini.
Namanya adalah Yesus Kristus.

Rekan GSM : Maksud kak John, Tuhan Yesus Kristus? (bisa jadi respon adik-adik yang lain)

Yohanes Pembaptis : Yappp selamat tebakan kalian benar.


Kalian tahu, sepupu kak John dibaptis juga loh. Pasti sudah pada penasaran
dengan ceritanya kan.
Jadi pada waktu itu, saat ka John sedang sibuk di sekitar sungai Yordan. Tiba-
tiba Yesus Kristus datang dari Galelia untuk menemui Ka John dan minta
dibaptis.

Rekan GSM : Lalu bagaimana kelanjutannya kak John, dibaptis atau tidak? (sahut dari guru
sekolah minggu yang lain demi membuat cerita lebih menarik)

Yohanes Pembaptis : Awalnya jelas kak John tolak dong, karena akulah yang perlu dibatis oleh-Nya.
Tetapi Yesus Kristus berkata “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah
sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah”.

Rekan GSM : Ketika saya baca di Alkitab, seingat saya terjadi hal yang hebat setelah Yesus
dibaptis ya kak John.

Yohanes Pembaptis Benar sekali. Adik-adik adakah dari kalian yang tahu, hal hebat apa yang terjadi
pada waktu itu? (tunggu respon mereka)
Waktu itu, setelah saya membaptis Yesus Kristus, langit terbuka dan saya
melihat Roh Allah seperti burung merpati turun keatas-Nya (Yesus). Lalu
terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: Inilah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan.”
Adik-adik..coba ulangi apa yang dikatakan Allah

15
Rekan GSM + Adik- Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
adik

Rekan GSM Wah bagus sekali cerita hari ini ya adik-adik. (tunggu respon mereka)
Sebelum kembali ke masa lalu, adakah pesan kak John untuk adik-adik disini?

Yohanes Pembaptis Tuhan Yesus Kristus itu adalah anak Allah dan dikasihi oleh Allah. Adik-adik
juga Anaknya Allah yang juga dikasi oleh-Nya. Kalau Allah di dalam Yesus
mengasi adik-adik maka kalian juga harus mengasihi yang lain.
Ayoo siapa yang mau berjanji untuk mengasi orang tua, adik, kaka, teman,
guru?
(Tunggu respon mereka)

Yohanes Pembaptis Selamat hari minggu adik-adik. Terima kasih karena sudah mau mendengarkan
cerika kaka John. Bye----

H. AKTIVITAS:
Praktek untuk membaptis kawan-kawannya (guru membagi peran). Seperti yang pernah mereka
lihat saat ada yang dibaptis di gereja.
I. EVALUASI
 Anak dapat menyebutkan siapa saja tokoh dalam cerita?
 Anak dapat menyebutkan siapa yang dibaptis di sungai Yordan?
 Anak dapat mengingat apa yang terjadi sesaat setelah Yesus dibaptis?
 Apakah yang harus kita lakukan sebagai anak-anak Allah?
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Jalan Serta Yesus
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Betapa Hatiku
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita
dalam Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: Ku Kasihi Kau dengan Kasih Tuhan

16
MINGGU BIASA I, 15 JANUARI 2023
Warna Liturgi: Hijau
Judul : TUGAS PANGGILAN PEMBAWA TERANG
BAHAN SERMON
Bacaan : YESAYA 49 : 1-7
 PENJELASAN TEKS
a) Yesaya berasal dari keluarga Raja, berdasarkan cerita-cerita dan ucapan ilahi dalam kitabnya,
dapat di simpulkan bahwa Yesaya adalah keturunan bangsawan. Yesaya dipanggil Tuhan
menjadi nabi dalam tahun matinya Raja Uzia yaitu tahun 740-739 sebelum masehi. Yesaya
memiliki istri dan anak yang di beri nama Shear Yasyub(Yes 8 :3) dan Maher Syalal Hasy
Bas. Pada pemerintahan Yerobeam, Yahuda maupun Uzia menikmati masa paling makmur,
pada Zaman Uzia dan Yotam kemakmuran dan kemewahan kelimpahan (Yes 2-4) namun
bangsa Israel tidak setia pada Tuhan dan pada saat itu pula dijajah dan mengalami
pembuangan di Negara Babil. Tentu situasi demikian membuat bangsa Israel mengalami
penderitaan. Maka Yesaya dipanggil untuk menjadi hambaNya untuk membawa terang bagi
bangsa Israel dan bagsa-bangsa lain, supaya keselamatan dari Tuhan sampai ke ujung bumi( ay
6). Agar bangsa Israel kembali kepada Tuhan, dan bangsa-bangsa lain memulyakan dan
mengagungkan nama Tuhan.
b) Yesaya sungguh menerima, menyadarai dan menghayati panggilannya sebagai hamba Allah, ia
menyampaikan kepada umat Israel bahwa Allahlah yang memanggilnya sejak dalam
kandungan, Allah telah menyebut namanya sejak dari perut ibunnya. (ay 1). Yesaya sungguh
menyadari akan panggilan Allah terhadap dirinya, Pengenalan Yesaya terhadap Allah yang
memanggilnya membuat pribadi yang bertanggung jawab atas tugas pelayanan yang
dipercayakan kepadanya. Ia sebagai hamba yang akan mengembalikan keadaan Israel pada
situasi semula. Hal ini membuat ia merasakan bahwa Allahlah yang memperlengkapi dan
memberi kekuatan untuk melaksanakan tugas panggilannya bagi Israel. Selama di
pembuangan, umat Israel dihina oleh bangsa-bangsa lain. Dan Allah berjanji bahwa orang-
orang yang menghina dan memperbudak Israel kelak akan menghormati Israel. Dengan
demikian Yesaya sangat menyadari tugasnya. Di tengah-tengah pergumulan bangsanya yaitu
umat Israel tidak lagi setia pada Tuhan sehingga Tuhan mengijinkan Israel mengalami
pembuangan ke Negara Babil. Berkaitan hal tersebut Yesaya ditugasi untuk membawa
kembali bangsa Israel kembali pada Allah. Ada tiga tugas penting yang harus Yesaya lakukan;
yang pertama Menyatakan kebesaran dan keagungan Tuhan (ay 3). Kedua mengembalikan
komunitas Yakub Kepada Tuhan (ay 5). Ketiga panggilan supaya menjadi terang bagi bangsa-
bangsa (ay 6). Tugas-tugas tersebut dalam rangka memulihkan bangsa Israel, agar nereka
bertobat atau kembali pada Tuhan sehingga bangsa-bangsa terheran-heran dan mengakui
kedaulatan Tuhan yang di imani dan di sembah Israel. Dengan demikian bangsa Israel dapat
berperan kembali menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.
c) Setiap orang termasuk kita, yang di panggil dan percaya Yesus adalah hamba Tuhan, yang
memiliki tugas panggilan yaitu menjadi terang bagi sesama. Oleh sebab itu kita punya peran,

17
tugas dan tanggungjawab agar kita memberi terang yang bercahaya bagi dunia yang gelap.
Dunia dalam kegelapan dengan berbagai macam pergumulan, perselisihan, permusuhan dan
hidup dalam dosa, cobaan serta berbagai kesulitan dalam kehidupan manusia. Dalam kondisi
itulah kita dipanggil dan hadir untuk memperbaharui dan membawa kehidupan kepada kasih
Tuhan. Agar setiap orang bertobat kembali kepada Tuhan.Tugas pokok hamba Tuhan, adalah
membawa keselamatan bagi semua orang. Tuhan Yesus adalah terang dunia (8 :12) yang
menyelamatkan manusia dari kegelapan dan hidup dalam terang Tuhan. Kita orang percaya
adalah terang dunia, hendaknya terang kita bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat
perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di Sorga ( Matius 5 : 16). Menjadi
terang dunia berarti kita menjadi teladan bagi banyak orang dalam setiap tindakan sesuai
dengan Firman Tuhan secara nyata. Kita sebagai GKSBS juga mendapatkan tugas menjadi
terang bagi sesama di sekitar kita. Dalam melaksanakan tugas tersebut kita secara terbuka
harus mau dan mampu bekerjasama dengan siapapun. Agar kita bisa hidup bersama di
Sumatera Bagian Selatan dengan damai sejahtera. Dengan kehadiran GKSBS, Sumatera
bagian selatan akan melihat kuasa dan kasih Tuhan, mereka akan bangkit hormat dan
menyembah Tuhan. Damai sejahtera akan terwujud di Sumatera Bagian Selatan karena
GKSBS mampu membawa terang.

18
KELAS PRA (0 - 5 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak-anak dapat menghayati panggilannya sebagai pembawa terang.
 Anak-anak dapat menyebutkan tugasnya sebagai pembawa terang.
 Anak-anak dapat mengetahui dampak dari pelaksanaan tugas panggilannya sebagai
pembawa terang.
B. ASPEK SIKAP
 Anak-anak dapat mewujudkan panggilannya sebagai pembawa terang.
 Anak-anak dapat mengerti tugasnya sebagai pembawa terang.
 Anak-anak dapat mewujudkan tugasnya sebagai pembawa terang.
 Anak-anak dapat merasakan dampak dari pelaksanaan tugas panggilanya sebagai pembawa
terang.
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Ku Kasihi Kau Dengan Kasih Tuhan
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Dalam Kristus Kita Bersaudara
E. BERBAGI PENGALAMAN
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Ku Cinta Keluarga Tuhan
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman
2. Pembacaan Firman : Yesaya 49 : 1-7 (untuk kelas Pra bisa dibacakan atau langsung
pewartaan firman).
3. Pewartaaan Firman : Tugas Panggilan Pembawa Terang
Anak-anak yang dikasih Tuhan Yesus,
Shalom, kita bertemu kembali dalam ibadah hari ini, Gimana kabarnya? Sehat semuanya
anak-anak? Puji Tuhan.
(Guru mematikan lampu ruangan kelas (ruangan menjadi gelap))
(Guru menanyakan kepada anak-anak bagaimana reaksi anak-anak)
Bagaimana rasanya di dalam ruang gelap? (biarkan anak-anak menyampaikan
pengalamannya ketika dalam kegelapan). (Selanjutnya guru juga menyampaikan pengalamannya
ketika berada di ruang gelap) Ketika dalam ruang gelap kita menjadi takut, kita tidak bisa
melakukan kegiatan dengan baik dan kacau. (Guru menanyakan kepada anak-anak mungkin bisa

19
satu persatu atau bersama) Dalam situasi gelap seperti ini, apa yang kita butuhkan anak-anak?
Kita membutuhkan terang (guru menugasi salah satu anak untuk menyalakan lilin yang telah di
siapkan, setelah ada terang lilin, guru menanyakan kembali bagaimana rasanya ada sinar terang
setelah gelap. Biarkan mereka menyampaikan pengalamanya ketika ruangan terang?)
Kita di dalam ruangan yang terang tidak takut lagi, kita bisa melakukan kegiatan dengan
baik dan tidak kacau. Gelap menggambarkan perbuatan dosa sedangkan terang menggambarkan
kesetiaan dalam melakukan kebenaran Firman Tuhan. Dalam situasi gelap itulah kita dipanggil
dan diutus oleh Tuhan untuk membawa terang dalam kegelapan, seperti Nabi Yesaya dipanggil dan
ditugasi untuk membawa terang bagi bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain.
Demikian juga kita anak-anak yang percaya kepada Tuhan Yesus juga dipanggil oleh
Tuhan untuk membawa terang yaitu melalui perbuatan kita yang baik terhadap teman-teman atau
orang lain. Supaya mereka bertobat dan kembali pada Tuhan, sehingga mereka hidup dalam kasih.
Dan kita bisa hidup bersama, rukun, hidup seling mengasihi sehingga hidup kita dalam damai
sejahtera, sehingga hanya Tuhan saja yang dipuji dan memulikan oleh semua orang. Tuhan Yesus
berpesan kepada kita melalui firmanNya yaitu “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di
depan orang supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memukiakan Bapamu yang di
sorga” (Matius 5 :16) Mari kita membawa terang bagi orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Amin
H. AKTIVITAS:
 Mewarnai Gambar Lilin dan Anak-anak dapat menjelaskan makna lilin.
I. EVALUASI
 Apakah anak-anak dapat mewujudkan panggilannya sebagai pembawa terang ?
 Apakah anak-anak dapat mengerti tugasnya sebagai pembawa terang?
 Apakah anak-anak dapat mewujudkan tugasnya sebagai pembawa terang?
 Apakah anak-anak dapat merasakan dampak dari pelaksanaan tugas panggilanya sebagai
pembawa terang?
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Aku Anak Raja
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Ku B’ri Persembahan
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: Bapa T’rimakasih

20
O. LAMPIRAN :

21
KELAS KECIL ( 6 - 8 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak-anak dapat menghayati arti panggilan sebagai pembawa terang.
 Anak-anak dapat mengetahui tugasnya sebagai pembawa terang.
 Anak-anak dapat mengetahui dampak dari pelaksanaan tugasnya sebagai pembawa terang.
B. ASPEK SIKAP
 Anak-anak dapat mewujudkan arti panggilan sebagai pembawa terang
 Anak-anak dapat mewujudkan tugasnya sebagai pembawa terang.
 Anak-anak dapat merasakan dampak dari tugasnya sebagai pembawa terang.
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai.
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas.
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Kasih Allahku Sungguh T’lah Terbukti
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Bersama Malaikat Di Surga
E. BERBAGI PENGALAMAN
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Kusiapkan Hatiku Tuhan
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman
2. Pembacaan Firman : Yesaya 49 : 1-7.
3. Pewartaaan Firman : Tugas Panggilan Pembawa Terang
Anak-anak yang dikasih Tuhan Yesus,
Shalom, kita bertemu kembali dalam ibadah hari ini, Gimana kabarnya? Sehat semuanya
anak-anak? Puji Tuhan.
(Guru mematikan lampu ruangan kelas (ruangan menjadi gelap))
(Guru menanyakan kepada anak-anak bagaimana reaksi anak-anak)
Bagaimana rasanya di dalam ruang gelap? (biarkan anak-anak menyampaikan
pengalamannya ketika dalam kegelapan). (Selanjutnya guru juga menyampaikan pengalamannya
ketika berada di ruang gelap) Ketika dalam ruang gelap kita menjadi takut, kita tidak bisa
melakukan kegiatan dengan baik dan kacau. (Guru menanyakan kepada anak-anak mungkin bisa
satu persatu atau bersama) Dalam situasi gelap seperti ini, apa yang kita butuhkan anak-anak?
Kita membutuhkan terang (guru menugasi salah satu anak untuk menyalakan lilin yang telah di
siapkan, setelah ada terang lilin, guru menanyakan kembali bagaimana rasanya ada sinar terang
setelah gelap. Biarkan mereka menyampaikan pengalamanya ketika ruangan terang?)

22
Kita di dalam ruangan yang terang tidak takut lagi, kita bisa melakukan kegiatan dengan
baik dan tidak kacau. Gelap menggambarkan perbuatan dosa sedangkan terang menggambarkan
kesetiaan dalam melakukan kebenaran Firman Tuhan. Dalam situasi gelap itulah kita dipanggil
dan diutus oleh Tuhan untuk membawa terang dalam kegelapan, seperti Nabi Yesaya dipanggil dan
ditugasi untuk membawa terang bagi bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain.
Demikian juga kita anak-anak yang percaya kepada Tuhan Yesus juga dipanggil oleh Tuhan untuk
membawa terang yaitu melalui perbuatan kita yang baik terhadap teman-teman atau orang lain.
Supaya mereka bertobat dan kembali pada Tuhan, sehingga mereka hidup dalam kasih. Dan kita
bisa hidup bersama, rukun, hidup seling mengasihi sehingga hidup kita dalam damai sejahtera,
sehingga hanya Tuhan saja yang dipuji dan memulikan oleh semua orang. Tuhan Yesus berpesan
kepada kita melalui firmanNya yaitu “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan
orang supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memukiakan Bapamu yang di sorga”
(Matius 5 :16) Mari kita membawa terang bagi orang lain.Tuhan Yesus memberkati. Amin
H. AKTIVITAS:
 Mewarnai lilin dalam kertas kartun
 Menggunting untuk dijadikan pembatas Alkitab.
I. EVALUASI
 Apakah anak-anak dapat mewujudkan arti panggilan sebagai pembawa terang?
 Apakah anak-anak dapat mengetahui tugasnya sebagai pembawa terang?
 Apakah anak-anak dapat menghayati dampak dari tugas sebagai pembawa terang?
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Dengar Dia Panggil Nama Saya
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Betapa Hatiku
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: KJ 287 “Salam Kawanku”

23
O. LAMPIRAN :

Aku Anak Terang Aku Anak Terang

Aku Anak Terang Aku Anak Terang

Aku Anak Terang Aku Anak Terang

24
KELAS BESAR ( 9-12 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak-anak dapat menceritakan pengalaman dalam menghayati panggilannya pembawa
terang.
 Anak-anak dapat mewujudkan tugasnya sebagai pembawa terang.
 Anak-anak dapat menghayati dampak dari tugasnya sebagai pembawa terang.
B. ASPEK SIKAP
 Anak-anak dapat mewujudkan arti panggilan sebagai pembawa terang.
 Anak-anak dapat menyebutkan tugasnya sebagai pembawa terang.
 Anak-anak dapat merasakan dampak dari pelaksanaan tugasnya sebagai pembawa terang.
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: PKJ 13 “Kita Masuk Rumahnya”
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Bersama Malaikat Di Sorga
E. BERBAGI PENGALAMAN
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Kusiapkan Hatiku Tuhan
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman
2. Pembacaan Firman : Yesaya 49 : 1-7.
3. Pewartaaan Firman : Tugas Panggilan Pembawa Terang
Anak-anak yang dikasih Tuhan Yesus,
Shalom, kita bertemu kembali dalam ibadah hari ini, Bagaimana kabarnya? Sehat semuanya
anak-anak? Puji Tuhan!
Anak-anak pernahkah di rumah kalian mengalami mati lampu? Apakah reaksi kita dalam
situasi gelap itu? (Guru mempersilahkan beberapa anak untuk maju ke depan dan menceritakan
pengalamanya di saat mati lampu. Selanjutnya guru dapat menyimpulkan pengalaman mereka
ketika mati lampu). Dalam situasi gelap, apa yang kita butuhkan anak-anak? Kita membutuhkan
terang biasanya kita akan menyalakan lilin atau baterai darurat. (Guru menugasi seorang untuk
menyalakan lampu dengan memencet tombol listrik, setelah lampu menyala, guru mempersilahkan
kembali beberapa anak untuk bersaksi bagaimana rasanya ada sinar terang setelah gelap.
Biarkan mereka menyampaikan pengalamanya ketika ruangan terang, guru dapat menyimpulkan
kembali kesaksian anak-anak ketika dalam ruangan yang terang) Kita di dalam ruangan yang

25
terang seperti ini, kita bisa melakukan kegiatan dengan baik dan tidak kacau. Anak-anak senang
mana situasi gelap atau situasi terang? (biarkan anak-anak untuk memilih dan memberi alasan)
Situasi gelap adalah menggambarkan perbuatan dosa manusia sedangkan situasi terang adalah
menggambarkan kesetiaan kita dalam melakukan firman Tuhan. Dalam kegelapan dosa itulah, kita
dipanggil dan diutus oleh Tuhan untuk membawa terang dalam kegelapan, seperti Nabi Yesaya
dipanggil dan ditugasi untuk membawa terang bagi bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain.
Demikianlah juga kita anak-anak yang percaya kepada Tuhan Yesus juga dipanggil oleh
Tuhan untuk membawa terang yaitu kebenaran firman Tuhan dalam kegelapan dosa, supaya
mereka bertobat dan hidup dalam terang Tuhan. Pesan Tuhan Yesus kepada kita; “Demikianlah
hendaknya terangmu bercahaya di depan orang supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik
dan memukiakan Bapamu yang di sorga” (Matius 5 :16) Terang atau firman Tuhan yang kita bawa
dalam kehidupan sehari-hari melalui perbuatan dan tingkah laku yang baik di hadapan banyak
orang. Kita harus menjadi teladan bagi banyak orang. Hidup dalam kebersamaan, kerukunan, hidup
seling mengasihi, sehingga hidup kita dalam damai sejahtera, dan hanya Tuhan saja yang dipuji
dan memuliakan oleh semua orang. Kita dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi saksi yang membawa
kebenaran, berita sukacita untuk orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
H. AKTIVITAS:
 Anak dibentuk kelompok
 Anak anak dapat membuat puisi, pantun, yel-yel atau komitmen untuk menjadi terang
dunia.
 Anak dapat menyampaikan dengan kelompok di depan
 Penampilan dapat diapreseasi dengan tepuk tangan dan tangan jempol.
I. EVALUASI
 Apakah anak-anak dapat mewujudkan arti panggilan sebagai pembawa terang?
 Apakah anak-anak dapat menyebutkan tugasnya sebagai pembawa terang?.
 Apakah anak-anak dapat merasakan dampak dari pelaksanaan tugasnya sebagai pembawa
terang
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Jalan Serta Yesus
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Betapa Hatiku Berterima Kasih Yesus
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita
dalam Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: Ku Tak Dapat Jalan Sendiri

26
MINGGU BIASA II, 22 JANUARI 2023
Warna Liturgi: Hijau
Judul : BEKERJA BERSAMA-SAMA
BAHAN SERMON
Bacaan : KELUARAN 18: 13-27
 PENJELASAN TEKS
Setelah dilepaskan dari perbudakan di Mesir, bangsa Israel sekarang dipimpin oleh Allah
melalui Musa menuju tanah Kanaan. Pada tahap ini umat Allah masih merupakan kumpulan besar
yang tidak teratur, senang bersengketa dan kurang iman. Musa harus bertindak menjadi pengantara
bagi bangsa Israel dihadapan Allah dan mengajarkan mereka tentang ketetapan dan keputusan
Allah atas berbagai permasalahan yang terjadi di tengah bangsa itu, serta memberitahu kepada
mereka jalan yang harus mereka jalani dan pekerjaan yang harus mereka lakukan.
Musa kewalahan menghadapi banyaknya masalah yang terjadi. Musa bekerja seorang diri
untuk menyelesaikan masalah tersebut satu per satu. Bangsa Israel berdiri di hadapan Musa dari
pagi sampai petang (ay. 13). Mereka antri selama itu hanya untuk mendapatkan solusi dari Musa
akan masalah yang sedang mereka hadapi. Hal itulah yang dilihat Yitro, mertua Musa yang seorang
Imam di Midian. Akhirnya ia pun memberikan nasihat agar Musa mencari orang-orang yang
kompeten untuk dapat membantunya. Menurut Yitro, pekerjaan yang terlalu banyak menjadi
kurang baik hasilnya jika dilakukan oleh Musa sendiri. Hal itu akan melelahkan dirinya, juga
melelahkan orang lain.
Musa dengan mertuanya Yitro, memiliki hubungan yang akrab dan sangat baik sehingga
mereka bisa saling terbuka memberi dan menerima nasihat. Musa menerima nasihat Yitro. Dengan
yakin akan pertolongan Allah, Musa mengangkat hakim-hakim (pemimpin) yang dipilihnya, yaitu
Orang-orang yang cakap, takut akan Allah, dapat dipercaya, dan benci kepada suap. Dengan
penyertaan Allah, Musa membagi tugas kepada para hakim dan mereka bekerja bersama-sama.
Musa menempatkan mereka di anatara bangsa Israel menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin
seratus orang, pemimpin lima puluh orang, dan pemimpin sepuluh orang dengan tujuan ialah damai
dan kesejahteraan umat . Ini tidak hanya untuk kebaikan Musa, tetapi juga untuk kebaikan bersama
bangsa Israel. Bangsa Israel tidak lagi bergantung sepenuhnya hanya kepada Musa dalam
penyelesaian masalah, melainkan mereka dapat mandiri, dimana mereka mau turut ambil bagian
dalam penyelesaian masalah dengan percaya adanya campur tangan Tuhan.
Sebagai persekutuan yang diikat dalam sebuah lembaga besar GKSBS kita selayaknya juga
belajar dari kepemimpinan ini. Bekerjasama, delegasi dan penugasan yang tersusun rapi. Anak-
anak bisa belajar untuk bekerjasama dengan kawan-kawan dalam penyelesaian tugas, pelayanan
dan lain-lain.

27
KELAS PRA (0 - 5 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak dapat menyebutkan siapa yang memimpin bangsa Israel
 Anak dapat menyebutkan siapa nama mertua Musa
B. ASPEK SIKAP
 Anak-anak mau belajar kerja sama dengan sesamanya
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Kereta Apiku
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Mari Kita Bersukaria
E. BERBAGI PENGALAMAN
 Pernahkah anak-anak membantu teman atau orang lain? Atau sebaliknya anak-anak pernah
dibantu oleh teman atau orang lain?
 Bagaimana rasanya membantu dan dibantu?
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Baca Kitab Suci
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman Pembacaan Firman
2. Pembacaan Firman: KELUARAN 18: 13-27 (untuk kelas Pra bisa dibacakan atau
langsung pewartaan firman).
3. Pewartaaan Firman: Bekerja Bersama-Sama
Syalom! Selamat pagi anak-anak yang terkasih dalam Tuhan (sambil melambaikan tangan).
Wah, anak-anak sangat bersukaria ya hari ini. Jika saya mengatakan selamat pagi sambil
melambaikan tangan, anak-anak juga membalas menjawab selamat pagi dengan melambaikan
tangan juga ya. Ok.. siap!! Halo…. selamat pagi anak-anak!! (pelayan anak sambil melambaikan
tangan dan tunggu jawaban dari anak-anak. Salam itu bisa diulang beberapa kali).
Wah, ternyata anak-anak semangat sekali ya, pastinya semangat karena semuanya anak-
anak yang hebat. Masih tetap semangat dan penuh sukacita kan? Yaa.. itulah yang Tuhan harapkan
dalam kehidupan kita. Nah, Pagi ini, kita akan mendengarkan firman Tuhan dengan judul: Bekerja
Bersama-sama.
Sebelum kita mendengarkan firman Tuhan, anak-anak mari lihat apa yang saya bawa? Ini
adalah kardus. (Pelayan anak membungkus sesuatu dalam kardus bekas air mineral gelas.
Usahakan yang dibungkus tidak akan bisa diangkat anak sendirian). Adakah yang mau maju ke

28
depan untuk mengangkat kardus ini? (jika tidak ada yang mau, pelayan anak bisa menunjuk salah
satu dari anak layan) Ayo...siapa yang bisa angkat kardus ini..? Mari maju ke depan.. (satu anak
tidak bisa, tunjuk lagi satu anak, dan seterusnya sampai kardus tersebut bisa terangkat.)
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, kita harus mau bekerja bersama-sama, saling membantu
karena hal itu sangat menyenangkan, seperti tadi mengangkat suatu barang yang berat sebab kalau
diangkat sendiri pasti sulit. Tetapi jika diangkat bersama-sama, pasti bisa diangkat. Bekerja
bersama-sama menjadi lebih mudah. Anak-anak bisa saling bekerja bersama-sama atau membantu
satu sama lain. Contohnya: Kalau temannya kesulitan memakai sepatu bisa membantu seperti
cerita kita hari ini tentang Musa dan dan mertua Yitro yang saling membantu
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, seperti Musa yang memimpin bangsa Israel dan Yitro
adalah mertua Musa yang bekerja sama saling membantu untuk meringankan pekerjaan Musa.
Bekerja bersama-sama dan bermain bersama itu menyenangkan seperti pengalaman seperti Musa
mengajak bekerja sama dengan beberpa orang yang dipilih dari bangsanya dalam menyelesaikan
masalah yang ada.
Bekerja bersama-sama itu ibarat kita makan roti ada, menteganya, selai cokelat, keju, dan
susu. Wah enak ya kalau makan roti tawar dengan selai cokelat, keju dan susu. Kalau hanya
makan mentega saja, rasanya enak tidak? Tidak enak ya. Kalau makan roti tawar saja, juga kurang
enak. Enaknya kalau sama-sama. Anak-anak enak tidak kalau main sendiri? Tidak enak juga kan?
Bermain bersama itu memang sangat menyenangkan. Seperti Musa yang mendengarkan nasihat
dari mertuanya Yitro untuk mengajak orang-orang pilihan membantu dalam penyesaian masalah
bersama-sama.
Sebagai persekutuan yang diikat dalam sebuah lembaga besar GKSBS kita selayaknya juga
belajar dari kepemimpinan ini. Bekerjasama, delegasi dan penugasan yang tersusun rapi. Anak-
anak bisa belajar untuk bekerjasama dengan kawan-kawan dalam penyelesaian tugas, pelayanan
dan lain-lain.
Demikian juga kita ya anak-anak, untuk mau bersama-sama dengan teman-teman dalam
melakukan sesuatu ketika kita tidak bisa melakukan sendiri. Kita juga semua memiliki kemampuan
atau kepintarannya masing-masing. Tetapi anak-anak juga bisa saling membantu seperti Musa dan
Yitro. Supaya tugas yang diberikan kepada anak-anak dapat diselesaikan dengan lebih baik. Jangan
segan minta tolong ketika kita butuh pertolongan dari orang lain dan jagan enggan untuk
membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
H. AKTIVITAS:
 Pelayan anak membentuk kelas menjadi beberapa kelompok
 Pelayan anak membagikan 1 gambar puzzle yang belum digunting (untuk anak dapat
mencontoh dalam menyusun puzzle) dan 1 gambar puzzle yang telah digunting ke setiap
kelompok dan kemudian meminta anak-anak untuk menyusun puzzle bersama-sama dengan
benar.
I. EVALUASI
 Siapakah yang ememimpin bangsa Israel? Siapa mertua Musa?
 Mengapa harus membantu?

29
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Kita Kerja Sama-Sama
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: KJ. 433 Aku Suka Membagi
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: Salam Kawanku

30
O. LAMPIRAN : MENYUSUN PUZZLE

31
KELAS KECIL ( 6 - 8 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak dapat mengenal tokoh Musa dan Yitro
 Anak memahami apa itu bekerja bersama-sama
 Anak dapat menyebutkan contoh bekerja bersama-sama
B. ASPEK SIKAP
 Anak-anak dapat bekerja bersama-sama dengan orang lain.
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai.
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas.
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Selamat Pagi Bapa
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Mentega Dan Roti
E. BERBAGI PENGALAMAN
 Pernahkah anak-anak membantu teman atau orang lain? Atau sebaliknya anak-anak pernah
dibantu oleh teman atau orang lain?
 Bagaimana rasanya membantu dan dibantu?
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Baca Kitab Suci
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman
2. Pembacaan Firman : Keluaran 18: 13-27.
3. Pewartaaan Firman : Bekerja Bersama-Sama
Shalom.. Selamat Pagi anak-anak yang dikashi Tuhan, senang sekali bisa bertemu dengan
anak-anak semua. Apakah kalian semua semangat pergi ke gereja hari ini? Wah senangnya
mendengar kalian semangat hari ini. Sebelum kita mendengar cerita, mari kita bermain sebentar.
(Alat dan bahan : Potongan kertas tissu yang tipis/ kapuk/ bulu ayam yang ringan dan
kecil.)
Cara bermain :
Bentuk kelas menjadi beberapa kelompok. Minta mereka membentuk lingkaran di tiap
kelompoknya masing-masing. Pilihlah satu orang di kelompok itu untuk memegang bulu/ tissu
(satu kelompok satu bulu/tissu) dengan tangan kanan diangkat setinggi-tingginya. Tugas kelompok
adalah meniup bulu itu agar tidak jatuh ke lantai. Pelayan anak memberi aba-aba pada hitungan ke-
3 bulu/ tissu/ kapuknya dilepaskan dan anak-anak meniupnya. Kelompok yang menahan bulu/tissu/

32
kapuk paling lama melayang adalah pemenangnya. (Pada bagian ini disampaikan kepada anak-
anak pentingnya bekerja bersama-sama.)
Dari permainan tadi apa ya yang diperlukan agar bulu/tissu bisa bertahan lama melayang di
udara? Ya benar, diperlukan kerja sama agar bulu dan tisu itu tetap terbang. Semua orang di
kelompok harus mengerahkan tenaga untuk meniup.
Nah, Pagi ini, kita akan mendengarkan firman Tuhan dengan judul: Bekerja bersama-sama.
Bekerja bersama-sama itu apa ya..? Adakah yang tahu..? Bekerja bersama-sama merupakan
bagaimana kita dapat bekerja atau melakukan pekerjaan secara bersama-sama dengan mencapai
tujuan bersama. Bekerja bersama-sama memerlukan adanya keterbukaan, kamauan untuk ambil
bagian, kekompakan, saling menopang, menghargai pendapat dan kemampuan orang lain,
melengkapi, dan saling percaya.
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus, sama seperti cerita hari ini tentang Musa memimpin
bangsa Israel menuju tanah Kanaan. Ia berusaha memimpin dan melayani bangsa Israel dengan
sebaik mungkin. Musa harus bertindak menjadi pengantara bagi bangsa Israel dihadapan Allah dan
mengajarkan mereka tentang ketetapan dan keputusan Allah atas berbagai permasalahan yang
terjadi di tengah bangsa itu, serta memberitahu kepada mereka jalan yang harus mereka jalani dan
pekerjaan yang harus mereka lakukan. Meskipun Musa kewalahan menghadapi banyaknya masalah
yang terjadi, ia bekerja seorang diri untuk menyelesaikan masalah tersebut satu per satu.
Bayangkan, bangsa Israel berdiri di hadapan Musa dari pagi sampai petang. Ya, mereka antre
selama itu hanya untuk mendapatkan penyelesaian dari Musa akan masalah yang sedang mereka
hadapi. Hal itulah yang dilihat iman Yitro, mertua Musa. Imam Yitro mengerti beban dan
kelelahan Musa saat itu. Akhirnya ia pun memberikan nasihat agar Musa mencari orang-orang
yang mampu untuk dapat membantunya dengan mengangkat hakim-hakim atau pemimpin yang
dibawah pimpinan Musa guna mengurangi bebannya. Musa menunjukkan sikap rendah hati dengan
kesediaannya mendengarkan nasihat untuk belajar pada mertuanya dan melakukannya.
Musa memilih orang yang dengan kriteria, yaitu: Satu, cakap. Orang yang memiliki
kemampuan dan kepandaian untuk mengerjakan sesutu. Dua, takut akan Allah. Nasihat atau
penyelesaian msalah yang diberikan orang tersebut berdasarkan firman Tuhan. Tiga, dapat
dipercaya. Orang yang dapat bertanggung jawab menjaga rahasia. Empat, benci kepada suap.
Orang yang jujur dan berani membela kebenaran. Dengan demikian orang yang telah dipilih dan
bekerja bersama Musa memimpin bangsa Israel. Ada yang memimpin seribu orang. Lalu Ada yang
memimpin berapa orang anak-anak? (berikan waktu kepada anak-anak untuk menjawab) Iya,
mempimpin seratus orang, memimpin lima puluh orang, terakhir berapa orang anak-anak? Iya,
memimpin sepuluh orang. Musa mendengarkan nasihat mertuanya dan melakukannya sehingga
dapat berjalan dengan baik pelayanannya.
Seperti peribahasa mengatakan: “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing” yang berarti
senang dan susah dihadapi bersama. Setiap pekerjaan yang berat akan terasa lebih mudah jika
dikerjakan bersama-sama. Contohnya, dalam memimpin sebuah negara, tidak mungkin seorang
presiden bekerja seorang diri, maka diperlukan menteri-menteri untuk membantunya dalam
melakukan tuga-tugas pemerintah.

33
Begitu pulalah dengan gereja. Tidak hanya pendeta saja yang melayani seorang diri,
diperlukan juga majelis-majelis, pengurus komisi-komisi, pelayan-pelayan anak, dan lain-lain.
Seperti sekarang kita dalam ibadah minggu hari ini, tidak hanya satu orang saja yang mempimpin
ibadah, tapi ada beberapa orang yang bekerja sama. Ada yang pemimpin pujian, pemain musik,
pelayan firman, pemimpin doa, pembawa kantong persembahan, dan lain-lain. Kita juga bisa
bekerja bersama-sama di rumah, contoh: membantu orang tua atau kakak dalam menyelesaikan
pekerjaan rumah. Di sekolah, kita belajar kelompok, berolah raga, pentas seni, berkemah, dll.
Dimana pun, kita bisa bekerja bersama-sama, mau terbuka dan mandiri.
Juga seperti permainan kita tadi, kita bekerja bersama-sama. Jadi, jangan pernah merasa
malu untuk meminta bantuan orang lain, karena suatu saat orang lain juga akan minta bantuan
kepada kita. Juga jangan sombong, merasa diri mampu mengatasi sendiri. Meminta bantuan kepada
orang lain bukan tanda dari suatu kelemahan kita, tetapi tanda bahwa kita mau belajar untuk lebih
baik. Kita dipanggil Tuhan untuk berkarya bersama dengan yang lain. Bekerja bersama-sama itu
menyenangkan. Selamat bekerja bersama-sama. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
H. AKTIVITAS:
 Pelayan anak membentuk kelas menjadi beberapa kelompok
 Pelayan anak membagikan 1 gambar puzzle yang telah digunting ke setiap kelompok dan
kemudian meminta anak-anak untuk menyusun puzzle bersama-sama dengan benar.
 Pelayan anak membagikan kertas lembar aktivitas kepada anak untuk mengisinya.
Setelah di isi, ajak anak untuk berdiskusi tentang
- Apa yang menyenangkan dalam bekerja bersama-sama?
- Adakah kendala dalam bekerja bersama-sama?
 Setelah berdiskusi, berikan apresiasi dan motivasi kepada anak untuk terus berkerja
bersama-sama
I. EVALUASI
 Apakah cerita yang sudah kita dengar bersama tadi? Apa arti bekerja sama-sama? Apakah
anak-anak dapat menyebutkan contoh berkerja bersama-sama?
 Mengapa anak-anak mau bekerja bersama-sama?
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Kita Kerja Sama-Sama
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: KJ. 433 Aku Suka Membagi
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: KJ 287 “Salam Kawanku”
O. LAMPIRAN : Puzzle sama dengan yang diatas

34
35
KELAS BESAR ( 9-12 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak dapat menceritakan kembali kisah Musa dan Yitro
 Anak memahami apa itu bekerja bersama-sama
 Anak dapat menyebutkan contoh bekerja bersama-sama
C. ASPEK SIKAP
 Anak-anak dapat bekerja bersama-sama dengan orang lain.
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Selamat Pagi Bapa
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Mentega Dan Roti
E. BERBAGI PENGALAMAN
 Pernahkah anak-anak membantu teman atau orang lain? Atau sebaliknya anak-anak pernah
dibantu oleh teman atau orang lain?
 Bagaimana rasanya membantu dan dibantu?
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Baca Kitab Suci
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman
2. Pembacaan Firman : Keluaran 18: 13-27.
3. Pewartaaan Firman : Bekerja Bersama-Sama
Shalom.. Selamat Pagi anak-anak yang dikashi Tuhan, senang sekali bisa bertemu dengan
anak-anak semua. Apakah kalian semua semangat pergi ke gereja hari ini? Wah senangnya
mendengar kalian semangat hari ini. Sebelum kita mendengar cerita, mari kita bermain sebentar.
(Alat dan bahan : Potongan kertas tissu yang tipis/ kapuk/ bulu ayam yang ringan dan
kecil.)
Cara bermain :
Bentuk kelas menjadi beberapa kelompok. Minta mereka membentuk lingkaran di tiap
kelompoknya masing-masing. Pilihlah satu orang di kelompok itu untuk memegang bulu/ tissu
(satu kelompok satu bulu/tissu) dengan tangan kanan diangkat setinggi-tingginya. Tugas kelompok
adalah meniup bulu itu agar tidak jatuh ke lantai. Pelayan anak memberi aba-aba pada hitungan ke-
3 bulu/ tissu/ kapuknya dilepaskan dan anak-anak meniupnya. Kelompok yang menahan bulu/tissu/

36
kapuk paling lama melayang adalah pemenangnya. (Pada bagian ini disampaikan kepada anak-
anak pentingnya bekerja bersama-sama.)
Dari permainan tadi apa ya yang diperlukan agar bulu/tissu bisa bertahan lama melayang di
udara? Ya benar, diperlukan kerja sama agar bulu dan tisu itu tetap terbang. Semua orang di
kelompok harus mengerahkan tenaga untuk meniup.
Nah, Pagi ini, kita akan mendengarkan firman Tuhan dengan judul: Bekerja bersama-sama.
Bekerja bersama-sama itu apa ya..? Adakah yang tahu..? Bekerja bersama-sama merupakan
bagaimana kita dapat bekerja atau melakukan pekerjaan secara bersama-sama dengan mencapai
tujuan bersama. Bekerja bersama-sama memerlukan adanya keterbukaan, kamauan untuk ambil
bagian, kekompakan, saling menopang, menghargai pendapat dan kemampuan orang lain,
melengkapi, dan saling percaya.
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus, sama seperti cerita hari ini tentang Musa memimpin
bangsa Israel menuju tanah Kanaan. Ia berusaha memimpin dan melayani bangsa Israel dengan
sebaik mungkin. Musa harus bertindak menjadi pengantara bagi bangsa Israel dihadapan Allah dan
mengajarkan mereka tentang ketetapan dan keputusan Allah atas berbagai permasalahan yang
terjadi di tengah bangsa itu, serta memberitahu kepada mereka jalan yang harus mereka jalani dan
pekerjaan yang harus mereka lakukan. Meskipun Musa kewalahan menghadapi banyaknya masalah
yang terjadi, ia bekerja seorang diri untuk menyelesaikan masalah tersebut satu per satu.
Bayangkan, bangsa Israel berdiri di hadapan Musa dari pagi sampai petang. Ya, mereka antre
selama itu hanya untuk mendapatkan penyelesaian dari Musa akan masalah yang sedang mereka
hadapi. Hal itulah yang dilihat iman Yitro, mertua Musa. Imam Yitro mengerti beban dan
kelelahan Musa saat itu. Akhirnya ia pun memberikan nasihat agar Musa mencari orang-orang
yang mampu untuk dapat membantunya dengan mengangkat hakim-hakim atau pemimpin yang
dibawah pimpinan Musa guna mengurangi bebannya. Musa menunjukkan sikap rendah hati dengan
kesediaannya mendengarkan nasihat untuk belajar pada mertuanya dan melakukannya.
Musa memilih orang yang dengan kriteria, yaitu: Satu, cakap. Orang yang memiliki
kemampuan dan kepandaian untuk mengerjakan sesutu. Dua, takut akan Allah. Nasihat atau
penyelesaian msalah yang diberikan orang tersebut berdasarkan firman Tuhan. Tiga, dapat
dipercaya. Orang yang dapat bertanggung jawab menjaga rahasia. Empat, benci kepada suap.
Orang yang jujur dan berani membela kebenaran. Dengan demikian orang yang telah dipilih dan
bekerja bersama Musa memimpin bangsa Israel. Ada yang memimpin seribu orang. Lalu Ada yang
memimpin berapa orang anak-anak? (berikan waktu kepada anak-anak untuk menjawab) Iya,
mempimpin seratus orang, memimpin lima puluh orang, terakhir berapa orang anak-anak? Iya,
memimpin sepuluh orang. Musa mendengarkan nasihat mertuanya dan melakukannya sehingga
dapat berjalan dengan baik pelayanannya.
Seperti peribahasa mengatakan: “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing” yang berarti
senang dan susah dihadapi bersama. Setiap pekerjaan yang berat akan terasa lebih mudah jika
dikerjakan bersama-sama. Contohnya, dalam memimpin sebuah negara, tidak mungkin seorang
presiden bekerja seorang diri, maka diperlukan menteri-menteri untuk membantunya dalam
melakukan tuga-tugas pemerintah.

37
Begitu pulalah dengan gereja. Tidak hanya pendeta saja yang melayani seorang diri,
diperlukan juga majelis-majelis, pengurus komisi-komisi, pelayan-pelayan anak, dan lain-lain.
Seperti sekarang kita dalam ibadah minggu hari ini, tidak hanya satu orang saja yang mempimpin
ibadah, tapi ada beberapa orang yang bekerja sama. Ada yang pemimpin pujian, pemain musik,
pelayan firman, pemimpin doa, pembawa kantong persembahan, dan lain-lain. Kita juga bisa
bekerja bersama-sama di rumah, contoh: membantu orang tua atau kakak dalam menyelesaikan
pekerjaan rumah. Di sekolah, kita belajar kelompok, berolah raga, pentas seni, berkemah, dll.
Dimana pun, kita bisa bekerja bersama-sama, mau terbuka dan mandiri.
Juga seperti permainan kita tadi, kita bekerja bersama-sama. Jadi, jangan pernah merasa
malu untuk meminta bantuan orang lain, karena suatu saat orang lain juga akan minta bantuan
kepada kita. Juga jangan sombong, merasa diri mampu mengatasi sendiri. Meminta bantuan kepada
orang lain bukan tanda dari suatu kelemahan kita, tetapi tanda bahwa kita mau belajar untuk lebih
baik. Kita dipanggil Tuhan untuk berkarya bersama dengan yang lain. Bekerja bersama-sama itu
menyenangkan. Selamat bekerja bersama-sama. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
H. AKTIVITAS:
 Pelayan anak membentuk kelas menjadi beberapa kelompok
 Pelayan anak membagikan kertas lembar aktivitas kepada setiap kelompok anak untuk
mengisinya..
 Setelah di isi, ajak anak untuk berdiskusi tentang
- Apa yang menyenangkan dalam bekerja bersama-sama?
- Adakah kendala dalam bekerja bersama-sama?
 Setelah berdiskusi, berikan apresiasi dan motivasi kepada anak untuk terus berkerja
bersama-sama
I. EVALUASI
 Apakah cerita yang sudah kita dengar bersama tadi? Apa arti bekerja sama-sama? Apakah
anak-anak dapat menyebutkan contoh berkerja bersama-sama?
 Mengapa anak-anak mau bekerja bersama-sama?
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Kita Kerja Sama-Sama
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: KJ. 433 Aku Suka Membagi
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: KJ 287 “Salam Kawanku”

38
O. LAMPIRAN :

HAL-HAL YANG BISA DIKERJAKAN BERSAMA-SAMA


NO
1

10

39
MINGGU BIASA III, 29 JANUARI 2023
Warna Liturgi: Hijau
Judul : ANAK YANG BERIMAN ADALAH ANAK YANG TAAT
BAHAN SERMON
Bacaan : LUKAS 17:1-10
 PENJELASAN TEKS
Ayat 1-2: Dalam membangun relasi dengan orang lain, tentu ada situasi mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh orang lain, apakah hal itu positif atau negatif. Memang ada orang-orang yang
sengaja menyebarkan pengaruh negatif, atau mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan
firman Tuhan. Situasi seperti ini disadari oleh Tuhan Yesus, oleh karena itu, Tuhan Yesus
mengingatkan kepada para murid-Nya tentang adanya penyesatan dan mengencam keras bagi
mereka yang sengaja mengadakan penyesatan terhadap orang yang lemah imannya. Hukuman bagi
mereka yang menyesatkan orang yang lemah, menurut Tuhan Yesus adalah dengan mengikat
lehernya dengan sebuah batu kilangan lalu dilemparkan ke laut.
Ayat 3-4: Dengan munculnya penyesatanan ini, Tuhan Yesus juga menasehati para murid agar
waspada dalam arti menjaga diri, supaya para murid tidak mudah disesatkan dan tersesat, bisa jadi
ketika seseorang tersesat dapat membawa orang pada kesesatan yang sama. Selain itu Tuhan Yesus
juga menasihati para murid, agar mereka menegor saudaranya yang sudah tersesat jalan hidupnya.
Orang yang sesat adalah orang yang berdosa. Dengan menegornya, diharapkan mereka akan
menyadari kesalahannya, lalu menyesal. Bila seseorang sudah menyadari kesalahannya dan
menyesalinya, kewajiban para murid adalah mengampuninya. Bahkan Tuhan Yesus juga
menasihati, ketika seseorang berbuat dosa berulang-ulang sampai 7 kali sehari, lalu datang kepada
mereka dan menyesal, para muridpun tetap harus mengampuninya.
Ayat 5: Para murid menyadari untuk dapat menjaga diri dari kesesatan dan memberikan
pengampunan kepada orang yang berkali-kali melakukan kesalahan bukanlah hal yang gampang,
karena itu para murid meminta kepada Tuhan supaya iman mereka ditambahkan.
Ayat 6: Tetapi Tuhan Yesus tidak mempersoalkan besar kecilnya iman, di sini Tuhan menekankan
pentingnya punya iman walaupun itu kecil tetapi mempunyai kekuatan besar. Sehingga dengan
iman walaupun sebiji sawi saja akan memampukan mereka untuk melakukan apa yang menjadi
kehendak Tuhan.
Ayat7-10: Seorang hamba harus taat kepada tuannya, seorang hamba harus bekerja diladang dan
punya kewajiban melayani tuannya. Ia menyiapkan makanan untuk tuannya, dan ia belum boleh
makan sebelum tuannya selesai makan. Seorang hamba juga tidak punya hak untuk menuntut
ucapan Trima kasih atas pekerjaan yang telah dilakukannnya, karena itu memang bagian dari tugas
dan kewajibannya. Para murid Tuhan Yesus adalah hamba Allah, mereka mempunyai tugas untuk
menjaga diri, menegor mereka yang berbuat dosa dan mengampuninya. Untuk itu mereka dituntut
supaya menjadi hamba yang taat melakukan kehendak Tuan-Nya.
Teks GKSBS:
Dalam perjalanan sejarah GKSBS, para pendahulu yang datang ke Sumatra Bagian Selatan dalam
menjalani kehidupannya dihadapkan pada banyak tantangan, termasuk di dalamnya adalah

40
tantangan iman. Dalam situasi yang sulit, mereka tetap menjadi orang-orang yang terus menaruh
harapan kepada Tuhan, sehingga mereka dapat bertahan dalam menghadapi dan melalui situasi
yang banyak pergumulan tersebut. Kehidupan beriman mereka bukan hanya diwujudkan dengan
menaruh harap saja, melainkan juga dinyatakan dalam bentuk ketaatan kepada Allah, di mana
firman Tuhan yang dilakukan dalam kehidupan mereka. dalam ketaatan mereka akhirnya menjadi
cikal bakal lahirnya GKSBS.

41
KELAS PRA (0 - 5 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak mengetahui bahwa ketaatan adalah wujud dari iman
B. ASPEK SIKAP
 Anak semakin taat kepada Tuhan.
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Mari Kita Bersukaria
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Happy Yaya, Happy Yeye
E. BERBAGI PENGALAMAN
 Adik-adik yang dikasihi Tuhan, kalau ada teman kita yang nakal, kita senang atau tidak ya?
Tentu kita tidak senang,kalau kita tidak senang, kitapun juga tidak boleh ikut-ikutan nakal.
mengapa kita tidak boleh nakal? ya karena tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Mendidih Di Hatiku
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman Pembacaan Firman
2. Pembacaan Firman: LUKAS 17:1-10 (untuk kelas Pra bisa dibacakan atau langsung
pewartaan firman).
3. Pewartaaan Firman: Anak Yang Beriman Adalah Anak Yang Taat
Adik-adik yang dikasihi Tuhan,
Kalau kita sering berdoa kepada Tuhan, artinya Tuhan menjadi teman kita, menjadi sahabat
kita. kalau kita menjadi temannya Tuhan, berarti kita harus menjadi anak yang taat kepada Tuhan.
kalau ada teman yang nakal dan mengajak kita untuk berbuat jahat, kita tidak boleh ikut-ikutan
nakal. kalau kita menjadi anak yang taat kepada Tuhan, pasti kita menjadi anak yang baik. Anak
yang baik, itu adalah anak yang hormat pada orang tua, tidak mengganggu teman-teman kita. oleh
karena itu, mari kita menjadi anak-anak yang taat kepada Tuhan. Seperti firman Tuhan pada saat
ini, kalau ada yang nakal, kita tidak boleh ikut-ikutan nakal, melainkan harus mengingatkan dan
mengampuni mereka yang berbuat jahat pada kita. Itu adalah perintah Tuhan dan kita harus taat
pada-Nya. Taat pada Tuhan berarti kita beriman kepada Tuhan. Amin.
H. AKTIVITAS:
 Mewarnai gambar.
I. EVALUASI

42
 Tuhan mengajarkan supaya kita tidak nakal? betul atau salah ya?
 Kalau ada teman yang nakal, kita harus mengingatkan atau tidak ya?
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Aku Senang Jadi Anak Tuhan
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Bersyukur Kepada Tuhan
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: Jalan Serta Yesus

43
O. LAMPIRAN : MEWARNAI

44
KELAS KECIL ( 6 - 8 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak mengetahui bahwa ketaatan adalah wujud dari iman
B. ASPEK SIKAP
 Anak semakin taat kepada Tuhan
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai.
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas.
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Satukanlah Hati Kami
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Biarpun Gunung-Gunung Beranjak
E. BERBAGI PENGALAMAN
 Adik-adik yang dikasihi Tuhan, kalau ada teman yang mengajak kita berbuat tidak baik,
apa yang kita lakukan ya? Mengapa?
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Yesus Sayang Padaku
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman
2. Pembacaan Firman : Lukas 17: 1-10.
3. Pewartaaan Firman : Anak Yang Beriman Adalah Anak Yang Taat
Adik adik yang dikasihi Tuhan,
Siapakah di antara kita yang tidak punya teman, tolong tunjuk jari? Ndak ada, Yaa. Di
rumah, di gereja dan di sekolah, kita punya teman. Kalau kita melihat ke teman-teman kita, pasti
ada yang punya sifat baik dan ada yang bersifat tidak baik. Lalu bagimana seharusnya kita
berteman dengan mereka yang selalu ingin mengajak kita berbuat dosa? Tentu saja iman harus kuat
dan kita tetap taat pada perintah Tuhan.
Adik-adik yang baik, Firman Tuhan pada saat ini mengajar pada kita semua tentang hal itu.
Ketika itu Tuhan Yesus menasihati para muridnya dengan berkata, “Hati-hati terhadap kalian
semua, karena akan ada yang mempengaruhi dan mengajak kalian untuk berbuat yang tidak baik,
yang menyimpang dari firman Tuhan dan berbuat dosa”, Tuhan Yesus bersabda,” karena itu kalian
harus berjaga dan waspada, supaya kalian tidak sampai disesatkan oleh penyesat”. Tuhan Yesus
mengingatkan para muridnya, “Kalau ada yang mau menyesatkan dan kalian tahu, kalian harus
menegurnya, jika mereka menyadari kesalahannya dan menyesali, kalian juga harus
memaafkannya, sekalipun yang diingatkan selalu berbuat dosa berulang-ulang, kalian harus tetap
mengampuninya”. Kata Yesus.

45
Perintah Tuhan Yesus, supaya berjaga atau Waspada supaya tidak disesatkan, serta mau
mengingatkan dan mengampuni orang-orang yang bersalah pada kita, itu mudah atau tidak adik-
adik? Oh, ya tentu bukanlah sesuatu yang mudah. Oleh karena itu, para murid meminta Tuhan
untuk menambahkan iman mereka, kata mereka, “Tuhan tambahkan iman pada kami.” tetapi
Tuhan Yesus menjawab kepada mereka, bila mereka punya iman sebiji sawi saja, maka mereka
akan dimampukan mengerjakan apa yang menjadi firman Tuhan. Artinya ketika para murid punya
iman yang kecil dan mengerjakannya dengan taat, maka itu akan berdampak besar. Lalu Tuhan
Yesus memberi pengajaran tentang seorang hamba. Hal ini mau mengajarkan kepada para murid,
sebagai seorang hamba, hendaklah menjadi hamba yang taat dan setia pada tuannya. Mengapa
demikian karena ketaatan adalah wujud seseorang mempunyai iman. Iman harus ditunjukan
melalui ketaatan yang penuh kepada kehendak Tuhan.
Demikian juga dengan mbah-mbah kita dulu, ketika datang ke tempat kita sekarang ini,
mereka selalu beribadah, walaupun jumlahnya tidak banyak. Ada yang mempengaruhi untuk
meninggalkan Tuhan, pulang ke kampong, tetapi mereka tidak mau. Mereka tetap mendengar
Firman Tuhan dan hidup dalam ketaatan, sehingga gereja kita bertumbuh sampai sekarang. Karena
mereka memiliki iman yang ditunjukan dengan ketaatan pada Tuhan.
Adik-adik yang dikasihi Tuhan, melalui firman Tuhan pada saat ini, kita sebagai anak-anak
Tuhan bisa mengerti, supaya kita hati-hati terhadap hal-hal yang tidak baik, apakah itu pengaruh
dari teman-teman, atau dari hand phone. Kalau ada teman yang mempengaruhi kita untuk
melakukan hal-hal yang tidak baik, yang membuat kita berdosa, kita harus berani menolaknya dan
menegornya. Kalau mereka menyadarinya bahwa mereka telah berbuat salah dan berdosa,
meminta maaf, kitapun wajib memaafkan mereka, bahkan ketika mereka berulang-ulang
melakukan kesalahan, lalu menyadarinya kita diajar untuk tetap mengampuninya. Kira-kira, hal ini
mudah atau tidak, ya? Tentu ini tidak mudah, tetapi kita meminta kepada Tuhan supaya kita
dimampukan. Kalau kita melakukan apa yang menjadi firman Tuhan, taat pada Tuhan, kita pasti
dimampukan, mengapa? Karena kita percaya dan beriman kepada Tuhan. Tuhan menghendaki
supaya kita menjadi orang yang taat kepadaNya, karena itu adalah bagian dari iman kita kepada
Tuhan. mari adik-adik, kita nyatakan iman kita dengan ketaatan kepada Tuhan kita. Amin.
H. AKTIVITAS:
 Mengisi Tabel.
I. EVALUASI
 Mengapakah Tuhan memerintahkan kita untuk berjaga?
 Apakah perintah Tuhan yang kita dengarkan pada saat ini?
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Dua Jalan
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Betapa Hatiku
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT

46
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: T’rimakasih Tuhan

47
O. LAMPIRAN : MENGISI TABEL

IBLIS SANG PENYESAT TUHAN YESUS SANG JURU SELAMAT

Pengaruh iblis supaya kita melawan Tuhan dan Tindakan taat kepada Tuhan sebagai tanda
tersesat yang menuju pada kebinasaan Iman, sehingga kita selamat.

 Melawan orang tua  Taat pada orang tua

 Masukan kata-kata yang teracak di bawah ini pada kolom yang benar dan dicari lawan
katanya.
Murah hati, Mengampuni, Berbohong, Cuek, Taat orang tua, Liar, Mengasihi,
Membenci, Terkendali, Menghormati, bertengkar. Melawan orang tua, Jujur,Rajin,
Mendendam, Peduli,kikir. Malas. Menghina. Berdamai. Dst. (pelayan kebaktian anak
bisa mencari sendiri)

48
KELAS BESAR ( 9-12 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak mengetahui bahwa ketaatan adalah wujud dari iman
B. ASPEK SIKAP
 Anak semakin taat kepada Tuhan
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Dari Terbit Matahari
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Hari ini Kurasa Bahagia
E. BERBAGI PENGALAMAN
 Dalam hal ini, anak- anak sekolah minggu dirangsang dengan pertanyaan.
 Siapa yang pernah dibujuk oleh teman untuk melakukan yang tidak baik? Apakah ada?
Kalau ada, Silahkan menceritakan pengalamannya.
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Kusiapkan Hatiku Tuhan
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman
2. Pembacaan Firman : Lukas 17:1-10.
3. Pewartaaan Firman : Anak Yang Beriman Adalah Anak Yang Taat.
Adik adik yang dikasihi Tuhan, kita semua hidup bersama dengan orang lain. Artinya di
tengah-tengah kita ada saudara, punya tetangga, punya teman. Kita tentu selalu bergaul dan
berkomunikasi dengan mereka, entah itu di rumah, sekolah dan di mana saja. Dalam bergaul itu
pasti ada saling mempengaruhi. Kalau ada orang yang mempengaruhi kita untuk berbuat dosa, kira
kira apa yang akan kita lakukan? Misalnya, teman kita membujuk untuk berbuat yang tidak benar,
apa yang harus kita kerjakan?
Adik-adik yang baik, Firman Tuhan pada saat ini mengingatkan pada kita semua, bahwa
Tuhan Yesus menasihati para muridnya tentang adanya penyesatan. Penyesatan adalah tindakan
mempengaruhi kepada hal yang tidak benar. Ujung-ujungnya bisa berbuat dosa. Oleh karena itu,
para murid diminta untuk berjaga atau waspada, supaya mereka jangan sampai disesatkan oleh
penyesat. Demikian juga, ketika ada orang yang menyesatkan, kalau para murid mengetahuinya,
mereka wajib menegornya bahwa yang dilakukannya adalah salah. Ketika yang diingatkan
menyadari kesalahannya dan menyesalinya, para muridpun diwajibkan oleh Tuhan untuk

49
mengampuninya, sekalipun yang diingatkan selalu berbuat dosa berulang-ulang, para muridpun
harus tetap mengampuninya.
Perintah Tuhan Yesus, supaya berjaga atau Waspada supaya tidak disesatkan, serta mau
mengingatkan dan mengampuni orang-orang yang bersalah pada kita, tentu bukanlah sesuatu yang
mudah. Oleh karena itu, para murid meminta Tuhan untuk menambahkan iman mereka. tetapi
Tuhan Yesus menjawab kepada mereka, bila mereka punya iman sebiji sawi saja, maka mereka
akan dimampukan mengerjakan apa yang menjadi firman Tuhan. Artinya ketika para murid punya
iman yang kecil dan mengerjakannya dengan taat, maka itu akan berdampak besar. Lalu Tuhan
Yesus memberi pengajaran tentang seorang hamba. Hal ini mau mengajarkan kepada para murid,
sebagai seorang hamba, hendaklah menjadi hamba yang taat dan setia pada tuannya. Mengapa
demikian karena ketaatan adalah wujud seseorang mempunyai iman. Iman harus ditunjukan
melalui ketaatan yang total kepada kehendak Tuhan.
Demikian juga dengan mbah-mbah kita dulu, ketika datang ke tempat kita sekarang ini,
mereka selalu beribadah, walaupun jumlahnya tidak banyak. Ada yang mempengaruhi untuk
meninggalkan Tuhan, pulang ke daerah asal, tetapi mereka tidak mau. Mereka tetap mendengar
Firman Tuhan dan hidup dalam ketaatan, sehingga gereja kita bertumbuh sampai sekarang. Karena
punya iman yang ditunjukan dengan ketaatan pada Tuhan.
Adik-adik yang mengasihi Tuhan, melalui firman Tuhan pada saat ini, kita sebagai anak-
anak Tuhan bisa mengerti, supaya kita hati-hati terhadap hal-hal yang tidak baik, apakah itu
pengaruh dari teman-teman, atau dari hand phone. Kalau ada teman yang mempengaruhi kita untuk
melakukan hal-hal yang tidak baik, yang membuat kita berdosa, kita harus berani menolaknya dan
menegornya. Kalau mereka menyadarinya bahwa mereka telah berbuat salah dan berdosa,
meminta maaf, kitapun wajib memaafkan mereka, bahkan ketika mereka berulang-ulang
melakukan kesalahan, lalu menyadarinya kita diajar untuk tetap mengampuninya. Kira-kira, hal ini
mudah atau tidak, ya? Tentu ini tidak mudah, tetapi kita meminta kepada Tuhan supaya kita
dimampukan. Kalau kita melakukan apa yang menjadi firman Tuhan, taat pada Tuhan, kita pasti
dimampukan, mengapa? Karena kita percaya dan beriman kepada Tuhan. Tuhan menghendaki
supaya kita menjadi orang yang taat kepadaNya, karena itu adalah bagian dari iman kita kepada
Tuhan. mari adik-adik, kita nyatakan iman kita dengan ketaatan kepada Tuhan kita. Amin.
H. AKTIVITAS:
 Anak membuat kolase tentang hidup beriman yang ditunjukan dengan ketaatan:
 Bahan: surat kabar, majalah, atau gambar-gambar yang sudah tidak dipakai lagi. gunting,
lem, spidol dan kertas manila
 Gunting gambar-gambar yang memperlihatkan orang yang taat kepada firman Tuhan.
 Gambar-gambar tersebut di temple di kertas manila lalu diberi keterangan.
 Misalnya gambar: mengampuni, berdoa, menasihati teman, menolong teman.
I. EVALUASI
 Dari Firman Tuhan pada saat ini, apa perintah Tuhan kepada kita? sebutkan?
 Apa yang harus kita kerjakan supaya kita tidak mudah disesatkan teman kita?
 Apa tandanya kalu kita sebagai orang yang punya iman?

50
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Firmanmu Pelita Bagi Kakiku
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Betapa Hatiku
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: Jalan Serta Yesus

51
O. LAMPIRAN :

52
MINGGU BIASA IV, 5 PEBRUARI 2023
Warna Liturgi: Hijau
Judul : YUK, BELAJAR RENDAH HATI
BAHAN SERMON
Bacaan : LUKAS 18:9-14
 PENJELASAN TEKS
a) Orang Farisi dalam cerita Alkitab sering ditegur oleh Tuhan Yesus, karena mereka adalah
orang yang angkuh yang merasa benar karena mengetahui isi hukum Taurat. Sebaliknya
pemungut cukai digambarkan rendah diri karena menganggap dirinya adalah orang berdosa
yang tidak berkenan kepada Tuhan. Jika keduanya pergi ke Bait Allah walaupun sama-
sama untuk berdoa, tentunya ada motivasi yang berbeda yang mengantarkan mereka
kesana. Dari gambaran tentang orang Farisi yang tinggi hati mungkin saja ia pergi ke Bait
Allah untuk berdoa karena tempat itu adalah tempat umum,  sehingga apa yang
dilakukannya mendapat banyak perhatian, ibadah yang dilakukannya untuk mendapat
pujian.
b) Dilain pihak, Bait Allah yang ramai dengan orang-orang yang mau beribadah akan
membuat Pemungut cukai merasa sangat rendah, karena akan ada banyak orang yang
memandang hina dirinya sebagai orang berdosa yang tidak layak datang ke hadapan Tuhan.
Namun ia menguatkan hatinya untuk pergi ke Bait Allah karena baginya tempat tersebut
ditetapkan sebagai rumah doa bagi segala bangsa (bnd. Yes. 56:7).
c) Orang Farisi pergi ke Bait Allah untuk mencari pujian, sedangkan pemungut cukai pergi
karena ia memiliki urusan tertentu. Orang Farisi pergi untuk pamer, sedangkan pemungut
cukai pergi untuk menaikkan permohonannya. Demikian juga ketika kita datang beribadah
kepada Tuhan, selidikilah  kecenderungan dan maksud apa kita datang, apakah berkenan
kepada Tuhan.Selanjutnya dalam ayat 11-12, nampak jelas tujuan kedatangan orang Farisi
ke Bait Allah. Dalam doanya, yang ia pikirkan hanyalah dirinya sendiri. Ia tidak peduli
akan hal lain kecuali dirinya sendiri, puji-pujiannya sendiri, bukan kemuliaan Allah.
d) Ia juga memandang rendah orang lain. Secara khusus ia menganggap rendah si pemungut
cukai. Sebaliknya dalam ayat 13 diceritakan doa pemungut cukai kepada Allah, yang penuh
dengan kerendahan hati dan sangat merendahkan diri. Doanya dipenuhi dengan
permohonan untuk pertobatan atas dosa dan kerinduannya hatinya kepada Allah. Sebagai
kesimpulannya, dalam ayat 14, Tuhan Yesus berkata “barangsiapa meninggikan diri, ia
akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
e) Mengingat sejarah nenek moyang GKSBS, mereka melakukan doa di perantauan dengan
sikap nglari yaitu mendahkan hati kepada penduduk asli sehingga dapat hidup
berdampingan di masyarakat.

53
KELAS PRA (0 - 5 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak mengetahui bahwa anak-anak Tuhan harus memiliki sikap rendah hati.
 Anak mengetahui sikap pribadi orang farisi dan sikap pemungut cukai.
B. ASPEK SIKAP
 Anak menghargai orang lain dengan memberi pujian dan ucapan selamat.
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
4. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai
5. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas
6. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Selamat Pagi Bapa
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Kau Temanku Ku Temanmu
E. BERBAGI PENGALAMAN
 Adik-adik siapa yang pernah mendapatkan juara di kelas?
 Siapa yang pernah menang lomba? Mendapatkan piala?
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Kusiapkan Hatiku Tuhan
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman
2. Pembacaan Firman : Lukas 18:9-14 (untuk kelas Pra bisa dibacakan atau langsung
pewartaan firman).
3. Pewartaaan Firman : Yuk, Belajar Rendah Hati
(Setelah anak-anak mewarnai gambar pelayan dapat menegaskan)
Nah, adik-adik Lukas 18:14 menceritakan tentang orang Farisi dan pemungut cukai. Orang
farisi sangat pinter dan mereka hafal dengan Hukum Taurat dan itu menjadi kebanggaan dan
mempengaruhi sikap hati orang Farisi ketika beribadah kepada Tuhan. Dengan memandang bahwa
dirinya orang paling pintar, paling baik, selalu melakukan Firman Tuhan, tidak seperti pemungut
cukai yang selalu menjadi musuh rakyat. Sedangkan pemungut cukai ketika beribadah kepada
Tuhan selalu merasa tidak layak, merasa banyak dosa karena selalu mengambil pajak dari rakyat,
tapi sikap hati pemungut cukai selalu merasa tidak layak dan tidak mengahakimi orang lain.
Kita harus memiliki kerendahan hati, sama seperti nenek moyang kita dahulu orang-orang
pendiri GKSBS yang memiliki sifat rendah hati kepada sesama dan selalu meninggikan nama
Tuhan, sehingga sekalipun mereka hidup di daerah perantauan memiliki banyak harta kekayaan
tapi tidak pernah sombong.

54
Jika ada orang lain yang memuji keberhasilanmu, jangan pernah kita mencuri kemuliaan
TUHAN, dengan merasa kita hebat karena kita sudah berusaha keras, kita menang karena kita
sudah berlatih tiada henti. Dengan memandang rendah dan meremkan orang lain. Karena jika kita
melakukan kesombongan dengan meremehkan orang lain maka TUHAN sendiri yang akan
merendahkan kita.
H. AKTIVITAS:
 Mewarnai gambar.
I. EVALUASI
 Siapa sajakah tokoh alkitab yang kita pelajari hari ini?
 Apa yang mereka lakukan ? dan tokoh siapakah yang harus kita teladani?
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: S’gala Puji Syukur
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Ku B’ri Persembahan
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: T’rimakasih Tuhan

55
O. LAMPIRAN :

56
KELAS KECIL ( 6 - 8 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak mengetahui bahwa anak-anak Tuhan harus memiliki sikap rendah hati.
 Anak mengetahui sikap pribadi orang farisi dan sikap pemungut cukai.
B. ASPEK SIKAP
 Anak menghargai orang lain dengan memberi pujian dan ucapan selamat.
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai.
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas.
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Selamat Pagi Bapa
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Kau temanku Ku temanmu.
E. BERBAGI PENGALAMAN
 Adik-adik siapa yang pernah mendapatkan juara di kelas?
 Siapa yang pernah menang lomba? Medapatkan piala?
 Kemudian adik-adik Mendapat selamat dari bapak ibu guru, dari mama papa dan teman-
teman?
 Pelayan anak memberi kesempatan kepada anak untuk bercerita
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Kusiapkan Hatiku Tuhan
G. PELAYANAN FIRMAN
4. Doa Firman
5. Pembacaan Firman : Lukas 18:9-14 (untuk kelas Pra bisa dibacakan atau langsung
pewartaan firman).
6. Pewartaaan Firman : Yuk, Belajar Rendah Hati
Shallom adik-adik semua … apa kabarnya hari ini? Kakak berharap adik-adik semua sehatya.
Adik-adik siapa yang pernah mendapatkan juara di kelas? Puji Tuhan pasti banyak ya, karena adik-
adik sekolah minggu pintar-pintar. Siapa yang pernah menang lomba? Mendapatkan piala?
Kemudian adik-adik Mendapat selamat dari bapak ibu guru, dari mama papa dan teman-teman?
Pasti perasaan kalian senang kan?
Nah adik-adik coba perhatikan cerita berikut ini.
David seorang siswa yang sangat rajin dan pandai di sekolah. Dia selalu mendapatkan piala
juara 1 di akhir tahun pembelajaraan atau pada saat kenaikan kelas, dengan sangat bangga David
memasang pialanya di lemari tempat piala dan dia mulai menghitung, dia sudah mendapatkan 5

57
piala juara 1. Kemudian dia melirik tempat piala sang adik yang masih kelas 3, hanya ada 3 piala.
David mulai bertanya kepada Deny adiknya ”mengapa piala juara 1 mu Cuma 2 harusnya kan 3
karena kamu sudah kelas 3“.
Deny menjawab “ la kan kemarin juara 3 terus hanya di beri piagam oleh bapak guru”. “
ahh.. payah kamu masak pelajaran kelas 3 gampang aja gak bisa”. Deny menjawab dengan nada
marah “ kan orang beda-beda kak tidak semua orang bisa dapat juara 1”.
Kata mama gak papa kok juara 3 juga bagus” jawab Deny yang mulai menangis. “ ahh… kurang
lah.. kalau juara 3 harusnya kan juara 1 baru hebat “ jawab sang kakak. Mendengar ada keributan
di ruang tengah mama menghapiri sambil berkata” e… e… kenapa ini kok ramai sekali ?”
Deny yang sudah menangis menjawab mama “ gak tau ini kak David, masak dia ngejek aku
ma katanya aku gak hebat” sambil menangis tersedu Deny menceritakan kejadian yang baru saja
terjadi. “ loo David bener gitu ?”. David menjawab “ iya ma.. kan gak hebat kalau hanya juara 3,
seperti aku dong ma selalu juara 1”. “ hmm ok…ok… ayo sekarang kita duduk, mama mau
menjelaskan sesuatu”.
Mama duduk di sebelah David sambil berkata “ David, mama tahu kamu sangat bangga bisa
mendapatkan piala karena juara 1, tapi ingat ya nak tidak boleh berlebihan sampai harus
mengejek adikmu, karena jika kamu sudah mulai mengejek dan terlalu bangga dengan dirimu, itu
merupakan kesombongan, padahal Tuhan Yesus tidak suka dengan anak-anak yang sombong, ada
ayatnya lo.” “ooo aku mengejek Deny berarti aku sombong ya ma?”.” Iya David.. kamu harus
hati-hati ya dengan perkataanmu dan sikap hatimu, kita lihat ya ayat tentang kesombongan di
dalam
LUKAS 18 : 14 “Aku berkata kepadamu orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang
dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak . Sebab barang siapa meninggikan diri, ia akan
direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan”.
Nah adik-adik apa yang sampaikan mama David benar ya… dan di dalam kita Lukas 18: 14
menceritakan tentang orang farisi dan pemungut cukai. Orang farisi sangat pinter dan mereka hafal
dengan hukum taurat dan itu menjadi kebanggan dan mempengaruhi sikap hati orang Farisi ketika
beribadah kepada Tuhan. Dengan memandang bahwa dirinya orang paling pintar, paling baik,
selalu melakukan Firman Tuhan, tidak seperti pemungut cukai yang selalu menjadi musuh rakyat.
Sedangkan pemungut cukai ketika beribadah kepada Tuhan selalu merasa tidak layak, merasa
banyak dosa karena selalu mengambil pajak dari rakyat, tapi sikap hati pemungut cukai selalu
merasa tidak layak dan tidak mengahakimi orang lain. Dari cerita David dan cerita orang Farisi,
mari kita sama-sama belajar ya adik-adik. Bahwa Tuhan tidak menghendaki perkataan kita yang
sombong dan sikap hati kita yang mengahakimi orang lain.
Kita harus memiliki kerendahan hati, sama seperti nenek moyang kita dahulu orang-orang
pendiri GKSBS yang memiliki sifat rendah hati kepada sesama dan selalu meninggikan nama
Tuhan, sehingga sekalipun mereka hidup di daerah perantauan memiliki banyak harta kekayaan
tapi tidak pernah sombong. Mereka saling bahu membahu dalam bergereja… ingat ya adik-adik

58
jika kalian menjadi juara di dalam kelas, menang dalam perlombaan berikan semua kemuliaan
hanya bagi nama Tuhan ya… katakan PUJI TUHAN SEMUA KARENA KEBAIKAN TUHAN.
Jika ada orang lain yang memuji keberhasilanmu, jangan pernah kita mencuri kemuliaan
TUHAN, dengan merasa kita hebat karena kita sudah berusaha keras, kita menang karena kita
sudah berlatih tiada henti. Dengan memandang rendah dan meremkan orang lain. Karena jika kita
melakukan kesombongan dengan meremehkan orang lain maka TUHAN sendiri yang akan
merendahkan kita.
H. AKTIVITAS:
 Ajak anak-anak untuk bermain labirin. Pemungut cukai menuju bait Allah.
 Mewarnai gambar.
I. EVALUASI
 Siapa sajakah tokoh alkitab yang kita pelajari hari ini?
 Apa yang mereka lakukan ? dan tokoh siapakah yang harus kita teladani?
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Allah Kuasa Melakukan
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Ku B’ri Persembahan
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: Trimakasih Tuhan

59
O. LAMPIRAN
LABIRIN

60
MEWARNAI

61
KELAS BESAR ( 9-12 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak mengetahui bahwa anak-anak Tuhan harus memiliki sikap rendah hati.
 Anak mengetahui sikap pribadi orang farisi dan sikap pemungut cukai.
B. ASPEK SIKAP
 Anak menghargai orang lain dengan memberi pujian dan ucapan selamat.
TATA IBADAH
P. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
Q. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Selamat Pagi Bapa
R. DOA PEMBUKA
S. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Kau Temanku Ku Temanmu
T. BERBAGI PENGALAMAN
 Adik-adik siapa yang pernah mendapatkan juara di kelas?
 Siapa yang pernah menang lomba? Medapatkan piala?
 Kemudian adik-adik Mendapat selamat dari bapak ibu guru, dari mama papa dan teman-
teman?
 Pelayan anak memberi kesempatan kepada anak untuk bercerita
U. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Kusiapkan Hatiku Tuhan
V. PELAYANAN FIRMAN
2. Doa Firman
3. Pembacaan Firman : Lukas 18:9-14 (untuk kelas Pra bisa dibacakan atau langsung
pewartaan firman)
4. Pewartaaan Firman : Yuk, Belajar Rendah Hati
LUKAS 18 : 14, “Aku berkata kepadamu orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang
dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barang siapa meninggikan diri, ia akan
direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan”.
Nah dalam kita Lukas 18: 14 menceritakan tentang orang farisi dan pemungut cukai. Orang
Farisi sangat pintar dan mereka hafal dengan Hukum Taurat dan itu menjadi kebanggaan dan
mempengaruhi sikap hati orang Farisi ketika beribadah kepada Tuhan. Dengan memandang bahwa
dirinya orang paling pintar, paling baik, selalu melakukan Firman Tuhan, tidak seperti pemungut
cukai yang selalu menjadi musuh rakyat. Sedangkan pemungut cukai ketika beribadah kepada
Tuhan selalu merasa tidak layak, merasa banyak dosa karena selalu mengambil pajak dari rakyat,

62
tapi sikap hati pemungut cukai selalu merasa tidak layak dan tidak mengahakimi orang lain. Dari
cerita orang Farisi, mari kita sama-sama belajar ya adik-adik. Bahwa Tuhan tidak menghendaki
perkataan kita yang sombong dan sikap hati kita yang mengahakimi orang lain.
Kita harus memiliki kerendahan hati, sama seperti nenek moyang kita dahulu orang-orang
pendiri GKSBS yang memiliki sifat rendah hati kepada sesama dan selalu meninggikan nama
Tuhan, sehingga sekalipun mereka hidup di daerah perantauan memiliki banyak harta kekayaan
tapi tidak pernah sombong. Mereka saling bahu membahu dalam bergereja… ingat ya adik-adik
jika kalian menjadi juara di dalam kelas, menang dalam perlombaan berikan semua kemuliaan
hanya bagi nama Tuhan ya… katakan PUJI TUHAN SEMUA KARENA KEBAIKAN TUHAN.
Jika ada orang lain yang memuji keberhasilanmu, jangan pernah kita mencuri kemuliaan
TUHAN, dengan merasa kita hebat karena kita sudah berusaha keras, kita menang karena kita
sudah berlatih tiada henti. Dengan memandang rendah dan meremkan orang lain. Karena jika kita
melakukan kesombongan dengan meremehkan orang lain maka TUHAN sendiri yang akan
merendahkan kita.
W. AKTIVITAS:
 Anak membuat hasta karya pembatas Alkitab dengan tulisan Lukas 18:14b, “ Sebab
barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri,
ia akan ditinggikan.”
 Alat dan bahan : Pita Kecil, Pembolong Kertas, Gunting dan spidol warna-warni.
X. EVALUASI
 Siapa sajakah tokoh Alkitab yang kita pelajari hari ini?
 Apa yang mereka lakukan ? dan tokoh siapakah yang harus kita teladani?
Y. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Allah Kuasa Melakukan
Z. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Ku B’ri Persembahan
AA.DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
BB. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita
dalam Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
CC.PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: T’rimakasih Tuhan

63
DD. LAMPIRAN :

64
MINGGU BIASA V, 12 Pebruari 2023
Warna Liturgi: Putih
Judul : ANAK KEPERCAYAAN TUHAN
BAHAN SERMON
Bacaan : LUKAS 16:1-13
 PENJELASAN TEKS
a) Perumpamaan ini menceritakan tentang bendahara yang dipercaya untuk mengelola harta
tuanya. Pada suatu ketika bendahara tersebut dituduh mengahamburkan milik tuannya, lalu
sang tuan menyruuhnya bertanggung jawab atau dia akan dipecat. Sang bendahara berfikir
bahwa dia tidak dapat hidup bila dia dipecat sebab dia tidak bisa kerja kasa dan keliru untuk
mengemis. Kemudian ia menyusun suatu rencana.Bendahara tersebut memanggil satu-persatu
orang yang berhutang kepada tuannya, kepada yang berhutang seratus tempayan minyak, dia
membikin surat hutang yang baru sebesar lima puluh tempayan. Kepada yang berhutang
seratus pikul gandum, dia membikin surat hutang yang baru sebesar delapan puluh pikul, dst.
Dengan demikian ketika dia tidak mempunyai pekerjaan nantinya, dia mempunyai banyak
orang yang berhutang budi kepadanya yang akan dapat membantunya.
b) Menjadi bendahara seorang yang memiliki banyak harta tentunya menjadi suatu kehormatan
tersendiri, sebab pada bendahara tersebut dipercayakan harta kepemilikan dan keuntungan
segala usaha yang dimiliki orang kaya tersebut. Bahkan dalam perumpamaan yang singkat itu,
kita dapat melihat bagaimana bendahara itu memiliki “kuasa” dalam mengatur harta
kepemilikan orang kaya itu.
c) Para pendahulu GKSBS berangkat dari pulau asal menuju Sumbagsel pernah mengalami
kesepian, kekurangan, keterpurukan, keterasingan, jauh dari keluarga dan merasa sendiri.
Selanjutnya, apabila tempat tinggal saudara-saudara seiman yang baru ketemu tadi cukup
dekat, maka para pendahulu kita akan mengajak mereka ikut serta dalam ibadah Minggu dan
kumpulan (Pemahaman Alkitab, Persekutuan Doa) yang sudah rutin dilakukan. Dan ketika
mereka hadir dalam Ibadah Minggu dan kumpulan, segenap anggota persekutuan pun
menyambut dengan penuh kehangatan. Inilah hikmat Allah yang hadir dalam kehidupan
mereka. Seingga mereka saling dikuatkan dan meneguhkan. Sehingga tidak terasa saat ini
Allah telah memberikan berkat anggota jemaat yang banyak dan persekutan itu menjadi besar
yang dinamakan GKSBS.
d) Dengan konteks persekutuan yang besar ini kita dipercaya untuk mengelola dengan sebaik
mungkin untuk menjadi bangunan yang tersusun rapi.
e) Sebagai anak-anak GKSBS kita dipercaya Tuhan untuk mengelola berkat-berkat dalam diri
kita. Berkat hikmat, pengetahuan dll. Selain itu sering kita dipercayakan oleh orang tua dan
orang lain untuk berbelanja ataupun yang lainya, tentunya kita belajar jujur dan mengelola
sesuai dengan apa yang dipercayakan kepada kita.

65
KELAS PRA (0 - 5 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak menyebutkan tindakan-tindakan yang pernah dipercayakan orang tua kepada mereka
 Anak menyebutkan sikap yang Tuhan inginkan dalam kehidupan sehari-hari
B. ASPEK SIKAP
 Anak dapat meiliki sikap jujur ketika dipercaya orang lain
 Anak dapat mengatakan yang benar.
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Bertemu Dalam Kasih-Nya
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Yesus Kekasih Jiwaku
E. BERBAGI PENGALAMAN
Anak-anak pernah dipercaya untuk belanja? Kapan? Belanja apa? Apakah uang sisa belanja anak-
anak kembalikan ke orang tua?
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Firman Tuhan Kudengar
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman Pembacaan Firman
2. Pembacaan Firman: Lukas 16:1-13 (untuk kelas Pra bisa dibacakan atau langsung
pewartaan firman).
3. Pewartaaan Firman: Anak Kepercayaan Tuhan
 Games: Jujur, Diam, dan bohong, pelayan menggantikan ke 3 sifat ini dengan permen yang
berbeda-beda, ke 3 jenis permen tersebut misalnya: kopiko, green tea dan relaxa kemudian
dibungkus dalam kertas koran satu persatu sebanyak 5-7 tiap jenis permen dan
menyebarkan disekitar halaman gereja sebelum anak-anak datang. Bagi anak menjadi 3
kelompok dan tentukan nama kelompok masing-masing misalnya kelompok jujur (permen
kopiko), kelompok diam (permen green tea) dan kelompok bohong (permen relaxa). Anak
hanya mencari permen yang sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Kalau
menemukan permen lain, silahkan bungkus dan kembalikan ditempat semula. Berikan batas
waktu misalnya 3 menit, biasanya permainan ini sangat seru dimana anak-anak berusaha
dengan cepat menemukan permennya masing-masing. Setelah 3 menit anak-anak boleh
kembali ke dalam ruangan dan masing-masing kelompok wajib melaporkan jumlah permen

66
yang ditemukannya. Berikan pujian kepada kelompok yang berhasil menemukan semua
permen kelompoknya.
 Adik-adik, siapa diantara adik-adik kalau melakukan kesalahan berkata jujur ketika ditanya
orang tuanya? Siapa yang diam saja? Siapa yang berbohong karena takut dimarahin?
(diberikan kesempatan anak untuk menjawabnya). Adik-adik seharusnya menjawab dengan
jujur, tidak boleh takut. Setiap apa yang orang lain percayakan kepada kita tentu kita
pertanggungjawabkan.
 Seperti cerita Alkitab bendahara yang diminta pertanggunggjawaban tuannya. Demikian
juga kita tentu akan diminta orang lain atau Tuhan bertanggung jawab terhadap apa yang
mereka telah percayakan.
H. AKTIVITAS:
 Bersamaan dengan Pelayanan Firman.
I. EVALUASI
 Sebutkan tindakan-tindakan yang pernah dipercayakan orang tua kepada mereka?
 Sikap yang Tuhan inginkan dalam kehidupan sehari-hari ketika kita dipercaya?
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Bapa Kudatang Padamu
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Ku B’ri Persembahan
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: Aku Diberkati

67
KELAS KECIL ( 6 - 8 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak menyebutkan tindakan-tindakan yang pernah dipercayakan orang tua kepada mereka?
 Anak menyebutkan sikap yang Tuhan inginkan dalam kehidupan sehari-hari ketika
dipercaya?
B. ASPEK SIKAP
 Anak dapat meiliki sikap jujur ketika dipercaya orang lain
 Anak dapat mengatakan yang benar.
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai.
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas.
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Yesus Kekasih Jiwaku
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Mentega dan Roti
E. BERBAGI PENGALAMAN
Pernahkah mereka dipercaya menjadi untuk mengumpulkan uang kawan-kawan satu kelas?
Dipercaya untuk membantu ibu belanja? Ceritakan pengalaman mereka.
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Memuji Tuhan Selalu
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman
2. Pembacaan Firman : Lukas 16:1-13
3. Pewartaaan Firman : Anak Kepercayaan Tuhan
 Siapkan anak sepuluh dari peserta ibadah
 Siapkan batang lidi yang sudah dipotong 10 cm an berjumlah 10 biji.
 Anak-anak yang 10 orang tadi diminta keluar ruangan ibadah.
 Pelayan memanggil satu persatu anak dan diminta menghitung jumlah potongan lidi.
 Ketika mereka menghitung tidak boleh bicara dan disimpan dalam hati.
 Dari anak satu sampai anak yang tujuh, sepuluh batang lidi jangan dikurangi.
 Ketika anak yang ke delapan, lidi bisa dikurangi satu sehingga jumlahnya Sembilan lidi.
 Usakan pelayan ketika mengurangi jumlah lidi jangan sampai ketahuan.
 Ketika anak yang kesembilan dan kesepuluh lidi adalah sepuluh buah
 Jadi anak yang hanya dikurangi satu lidi adalah satu yaitu anak yang kedelapan.
 Setelah sepuluh anak masuk ke ruangan, mereka ditanya jumlah lidi.

68
 Pasti Sembilan anak akan mengatakan dengan jumlah lidi 10 dan 1 anak akan mengatakan
dengan jumlah 9.
 Namun jika anak ke delapan tadi mengatakan sepuluh berarti dia ikut-ikutan dan tidak
jujur.
Pelayan dapat menengaskan cerita:
a) Dengan konteks persekutuan yang besar ini kita dipercaya untuk mengelola dengan sebaik
mungkin untuk menjadi bangunan yang tersusun rapi. Oleh sebab itu di dalam gereja ada
para pelayan-pelayan yang terlibat.
b) Sebagai anak-anak GKSBS kita dipercaya Tuhan untuk mengelola berkat-berkat dalam diri
kita. Berkat hikmat, pengetahuan dll. Selain itu sering kita dipercayakan oleh orang tua dan
orang lain untuk berbelanja ataupun yang lainya, tentunya kita belajar jujur dan mengelola
sesuai dengan apa yang dipercayakan kepada kita.
H. AKTIVITAS:
 Membuat aktifitas pembatas Alkitab. Dan menuliskan motto:
Aku Anak GKSBS Kepercayaan Tuhan
I. EVALUASI
 Anak menyebutkan tindakan-tindakan yang pernah dipercayakan orang tua kepada mereka?
 Anak menyebutkan sikap yang Tuhan inginkan dalam kehidupan sehari-hari ketika
dipercaya?
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Dalam Suka Duka Ku Kan Tersenyum
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Ku B’ri Persembahan
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: Aku Diberkati

69
O. LAMPIRAN

AKU ANAK GKSBS KEPERCAYAAN TUHAN

AKU ANAK GKSBS KEPERCAYAAN TUHAN

AKU ANAK GKSBS KEPERCAYAAN TUHAN

AKU ANAK GKSBS KEPERCAYAAN TUHAN

AKU ANAK GKSBS KEPERCAYAAN TUHAN

AKU ANAK GKSBS KEPERCAYAAN TUHAN

70
KELAS BESAR ( 9-12 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak menyebutkan tindakan-tindakan yang pernah dipercayakan orang tua kepada mereka?
 Anak menyebutkan sikap yang Tuhan inginkan dalam kehidupan sehari-hari ketika
dipercaya?
 Anak menyebutkan tanggung jawab yang diberikan gereja kepada mereka?
 Anak menyebutkan tindakan jujur apa saja yang pernah mereka alami
B. ASPEK SIKAP
 Anak dapat meiliki sikap jujur ketika dipercaya orang lain
 Anak dapat mengatakan yang benar.
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Bertemu Dalam Kasih-Nya
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Mentega dan Roti
E. BERBAGI PENGALAMAN
Pernahkah mereka dipercaya menjadi untuk mengumpulkan uang kawan-kawan satu kelas?
Dipercaya untuk membantu ibu belanja? Ceritakan pengalaman mereka.
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Memuji Tuhan Selalu
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman
2. Pembacaan Firman : Lukas 16:1-13
3. Pewartaaan Firman : Anak Kepercayaan Tuhan
 Siapkan anak sepuluh dari peserta ibadah
 Siapkan batang lidi yang sudah dipotong 10 cm an berjumlah 10 biji.
 Anak-anak yang 10 orang tadi diminta keluar ruangan ibadah.
 Pelayan memanggil satu persatu anak dan diminta menghitung jumlah potongan lidi.
 Ketika mereka menghitung tidak boleh bicara dan disimpan dalam hati.
 Dari anak satu sampai anak yang tujuh, sepuluh batang lidi jangan dikurangi.
 Ketika anak yang ke delapan, lidi bisa dikurangi satu sehingga jumlahnya Sembilan lidi.
 Usakan pelayan ketika mengurangi jumlah lidi jangan sampai ketahuan.
 Ketika anak yang kesembilan dan kesepuluh lidi adalah sepuluh buah

71
 Jadi anak yang hanya dikurangi satu lidi adalah satu yaitu anak yang kedelapan.
 Setelah sepuluh anak masuk ke ruangan, mereka ditanya jumlah lidi.
 Pasti Sembilan anak akan mengatakan dengan jumlah lidi 10 dan 1 anak akan mengatakan
dengan jumlah 9.
 Namun jika anak ke delapan tadi mengatakan sepuluh berarti dia ikut-ikutan dan tidak
jujur.
Penjelasan Teks Alkitab
Bacaan kita menceritakan tentang bendahara yang dipercaya untuk mengelola harta tuanya.
Pada suatu ketika bendahara tersebt dituduh mengahambukan milik tuannya, lalu sang tuan
menyuruhnya bertanggung jawab atau dia akan dipecat. Sang bendahara befikir bahwa dia tidak
dapat hidup bila dia dipecat sebab dia tidak bisa kerja kasa dan keliru untuk mengemis. Kemudian
ia menyusun suatu rencana.Bendahara tersebut memanggil satu-persatu orang yang berhutang
kepada tuannya, kepada yang berhutang seratus tempayan minyak, dia membikin surat hutang yang
baru sebesar lima puluh tempayan. Kepada yang berhutang seratus pikul gandum, dia membikin
surat hutang yang baru sebesar delapan puluh pikul, dst. Dengan demikian ketika dia tidak
mempunyai pekerjaan nantinya, dia mempunyai banyak orang yang berhutang budi kepadanya
yang akan dapat membantunya.
Menjadi bendahara seorang yang memiliki banyak harta tentunya menjadi suatu
kehormatan tersendiri, sebab pada bendahara tersebut dipercayakan harta kepemilikan dan
keuntungan segala usaha yang dimiliki orang kaya tersebut. Bahkan dalam perumpamaan yang
singkat itu, kita dapat melihat bagaimana bendahara itu memiliki “kuasa” dalam mengatur harta
kepemilikan orang kaya itu.
Dengan konteks persekutuan yang besar ini kita dipercaya untuk mengelola dengan sebaik
mungkin untuk menjadi bangunan yang tersusun rapi.
Sebagai anak-anak GKSBS kita dipercaya Tuhan untuk mengelola berkat-berkat dalam diri
kita. Berkat hikmat, pengetahuan dll. Selain itu sering kita dipercayakan oleh orang tua dan orang
lain untuk berbelanja ataupun yang lainya, tentunya kita belajar jujur dan mengelola sesuai dengan
apa yang dipercayakan kepada kita.
H. AKTIVITAS:
 Membuat aktifitas pentas seni kelompok: bisa puisi, menyanyi, dll dengan tema: Anak-
anak kepercayaan Tuhan
I. EVALUASI
 Anak menyebutkan tindakan-tindakan yang pernah dipercayakan orang tua kepada mereka?
 Anak menyebutkan sikap yang Tuhan inginkan dalam kehidupan sehari-hari ketika
dipercaya?
 Anak menyebutkan tanggung jawab yang diberikan gereja kepada mereka?
 Anak menyebutkan tindakan jujur apa saja yang pernah mereka alami?
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Bersaksi T’rus Sampai Tuhan Datang

72
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Ku B’ri Persembahan
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: Aku Diberkati

73
MINGGU TRANSFIGURASI, 19 PEBRUARI 2023
Warna Liturgi: Putih
Judul : YESUS DIPERMULIAKAN
BAHAN SERMON
Bacaan : MATIUS 17 : 1- 9
 PENJELASAN TEKS
Perikop ini menampilkan kisah mengenai peristiwa yang ajaib yang dilakukan oleh Kristus.
Peristiwa ini adalah misteri dan luar biasa, peristiwa kemuliaan Tuhan Yesus nampak dimata ketiga
muridNya. Peristiwa ini sangat penting di dalam sejarah sehingga gereja- gereja merayakan
peristiwa pemuliaan Tuhan Yesus Kristus. Yesus dipermuliakan diatas gunung.Demikianlah
peristiwanya:
Pertama : Yesus hanya membawa tiga orang murid, yaitu Petrus, Yohanes dan Yakobus.
Karena tiga orang murid ini adalah murid- murid yang paling dekat dengan Yesus .Bandingkan
dengan Markus 5:37, Matius 26:37. Kitab Suci berulang - ulang menekankan perlunya dua atau
tiga orang saksi untuk suatu perkara dianggap syah.( Matius 18:16, Ulangan 17: 6 ). Yesus tidak
mau membawa semua murid- muridNya, karena ada rahasiaan yang Yesus inginkan rahasiakan.
Untuk itulah Ia hanya membawa tiga murid supaya rahasianya bisa terjaga dengan baik, karena
kitab suci menekankan dua sampai tiga orang saksi, maka perkara menjadi syah, oleh sebab Yesus
membawa murid tidak kurang dari itu.
Kedua : Yesus berbicara dengan Musa dan Elia.Ketika mereka sedang berbiacara Yesus
berubah rupa di depan mata mereka: wajah-Nya becahaya seperti mata hari dan pakaian-Nya
menjadi putih bersinar terang. Dalam tradisi Perjanjian Lama, umat Tuhan percaya bahwa tokoh
Musa dan Elia termasuk tokoh yang sangat penting. Musa adalah nabi yang menerima hukum
Tuhan, dan Elia adalah nabi besar yang memperbaharui komitmen pada hukum Tuhan.
Ketiga: Petrus melihat Musa dan Elia sedang berbicara kepada Yesus. Petrus berbahagia
dan merasa sangat senang sekali. Selama ini dia hanya mendengar dari kitab suci mengenai kedua
nabi tersebut, akan tetapi Petrus bisa melihat secara langsung kedua nabi tesebut sedang berbicara
dengan Tuhan Yesus di dalam kemuliaan.Petrus langsung berkata kepada Tuhan Yesus: “Tuhan,
betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarkanlah kudirikan di sini tiga
kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia”. Petrus adalah orang yang aktif,
ia ingin berbuat baik dalam meluapkan kebahagiaannya ( mendirikan kemah), tetapi ini adalah saat
untuk berdiam diri dihadapan Tuhan. Ia seharusnya merenung dan meperhatikan.
Keempat: Ketika Petrus sedang berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka
dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah
Aku berkenan, Dengarkanlah Dia”. Ini adalah suara Allah, Kehadiran Allah biasanya dinyatakan
melalui kehadiran awan. Kalimat ini yang diucapkan oleh suara ini sama ketika Tuhan Yesus di
babtiskan Yaitu “ini lah Anak yang Kukasihi, kepada Nya Aku berkenan” ( Matius 3:17). Hal ini
menunjukkan bahwa Allah Bapa setuju dengan Misi Allah Anak untuk menebus manusia di atas
kayu salib.Tugas panggilan kita bukan hanya untuk mengagumi, mensyukuri Allah, akan tetapi

74
lebih dari pada itu adalah memberitakan kemuliaan Allah dan berani menjadi saksi Kristus dalam
kehidupan.
Peristiwa yang di saksikan Petrus, Yohanes dan Yakobus, tidak semua orang mengalami
pengalaman supranatural, karena pengalaman supranatural adalah anugerah Allah. Tuhan memiliki
tujuan kusus bagi orang- orang yang mengalaminya. Ada yang mengalaminya sehingga percaya
pada Kristus, kehidupannya berubah menjadi lebih baik, mendapatkan kekuatan dalam pergumulan
yang berat. Betapa indahnya kesaksian seorang yang mengalami pengalaman supranatural, yang
tidak berfokus kepada kesombongan rohaninya, akan tetapi berfokus pada kemuliaan Yesus Sang
Mesias dan memberitakan kemuliaan Allah serta berani menjadi saksi Kristus dalam kehidupan.
Sebagai anak GKSBS kita diminta untuk beryukur akan kebesaran Tuhan. Bersaksi akan
kemuliaan Tuhan dalam kehidupan sehari hari ditunjukan dengan sikap: sikap ramah, berbagi dan
bahagia.

75
KELAS PRA (0 - 5 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak dapat menyebutkan dimana Yesus di permuliakan
 Anak dapat menyebutkan perasaan Petrus pada saat itu
B. ASPEK SIKAP
 Anak mampu memuliakan Tuhan Yesus
 Anak mampu merasakan hati yang bahagia
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Kucinta Keluarga Tuhan
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: “Kasih Tuhan Yesus Tiada Bertepi ” ( PKJ 128)
E. BERBAGI PENGALAMAN
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Firman Tuhan Kudengar
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman Pembacaan Firman
2. Pembacaan Firman: Matius 17 : 1- 9 (untuk kelas Pra bisa dibacakan atau langsung
pewartaan firman).
3. Pewartaaan Firman: Yesus Di Permuliakan
 Pelayan mengawali dengan kata- kata salom dan menanyakan kabar kepada anak-anak.
 Pelayanan menyiapkan gambar Yesus di permuliakan yang di buat puzzel.
 Pelayan membentuk kelompok, masing - masing kelompok diberikan tugas untuk
menyusun puzzel.
 Pelayan menjelaskan bahwa puzzel adalah gambar Yesus di permuliakan di atas gunung.
 Pelayan menanyakan pendapat anak-anak seandainya mereka ada disana.
 Pelayan menceritakan secara singkat tentang Yesus di Permuliaankan
 Pelayan menyebutkan Yesus berbicara dengan siapa dalam puzzel.
 Pelayan memberikan contoh suasana hati yang bahagia.
H. AKTIVITAS:
 Mewarnai gambar.
I. EVALUASI
 Sebutkan beberapa contoh- contoh memuliakan Tuhan ?

76
 Sebutkan bagaiman perasaan hati petrus pada saat itu?
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Mulia mulia NamaNya” ( PKJ 2)
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Bawa Persembahanmu
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: Tiap Langkahku Di Atur Oleh Tuhan

77
O. LAMPIRAN : MENYUSUN PUZZLE

78
MEWARNAI

79
KELAS KECIL ( 6 - 8 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak dapat memahami bahwa Tuhan Yesus di permuliakan
 Anak dapat menceritakan bagaimana suasana hati bahagia.
 Anak dapat menceritakan singkat dengan siapa Yesus berbicara.
B. ASPEK SIKAP
 Anak dapat bersyukur dan memuliakan Tuhan Yesus.
 Anak mampu hidup dengan suka cita
 Anak mampu berbagi cerita tentang Yesus yang dipermuliakan.
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
4. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai.
5. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas.
6. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: Kukasihi Kau Dengan Kasih Tuhan
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Hari Ini Kurasa Bahagia
E. BERBAGI PENGALAMAN
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: “Mulia mulia NamaNya” ( PKJ 2)
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman
2. Pembacaan Firman : Matius 17 : 1-9.
3. Pewartaaan Firman : Yesus Dipermuliakan
Syalom adik-adik! Bagaimana kabarnya hari ini?
Hayo siapa ni yang sudah rindu ketemu kakak yang ganteng/cantik ini?
Siapa yang sudah rindu bertemu dengan teman-teman?
Pasti adik-adik sudah rindu bertemu dengan kakak dan teman-teman semuanya, ya kan.
Hari ini kakak mau bercerita tentang “Yesus Di Permuliakan” .Tertulis dalam kitab Matius 17 : 1-9
Adik- adik yang di Kasihi Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus naik ke sebuah gunung dan
bersama tiga orang murid, yaitu Petrus, Yohanes dan Yakobus. Mengapa Tuhan tidak mengajak
semua muridNya?. Karena tiga orang murid ini adalah murid- murid yang paling dekat dengan
Yesus .Bandingkan dengan Markus 5:37, Matius 26:37. Kitab Suci berulang - ulang menekankan
perlunya dua atau tiga orang saksi untuk suatu perkara dianggap syah.( Matius 18:16, Ulangan 17:
6 ). Yesus tidak mau membawa semua murid- muridNya, karena ada rahasiaan yang Yesus
inginkan agar orang lain tidak mengetahuinya. Untuk itulah Ia hanya membawa tiga murid supaya

80
rahasianya bisa terjaga dengan baik, karena kitab suci menekankan dua sampai tiga orang saksi
semua perkara akan menjadi syah, maka Yesus membawa murid tidak kurang dari itu.
Adik- adik yang di Kasihi Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus berbicara dengan Musa dan
Elia. Ketika mereka sedang berbiacara Yesus berubah rupa di depan mata mereka: wajah-Nya
becahaya seperti mata hari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar terang. Dalam tradisi
Perjanjian Lama, umat Tuhan percaya bahwa tokoh Musa dan Elia termasuk tokoh yang sangat
penting. Musa adalah nabi yang menerima hukum Tuhan, dan Elia adalah nabi besar yang
memperbaharui komitmen pada hukum Tuhan.
Ketika Petrus melihat Musa dan Elia sedang berbicara kepada Yesus. Petrus measa bahagia
dan merasa sangat senang skali . Selama ini dia hanya mendengar dari kitab suci mengenai kedua
nabi besar tersebut, akan tetapi Petrus bisa melihatnya sedang berbicara dengan Tuhan Yesus di
dalam kemuliaan.Petrus langsung berkata kepada Tuhan Yesus: “Tuhan, betapa bahagianya kami
berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau,
satu untuk Musa dan satu untuk Elia”. Petrus adalah orang yang aktif, ia ingin berbuat sesuatu
yang baik dalam rangka mengungkapkan kebahagiaanya ( mendirikan kemah.
Adik- adik yang di kasih Tuhan Yesus Kristus. Pada saat Petrus sedang berkata-kata
turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang
berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, Dengarkanlah Dia”. Ini adalah
suara Allah, Kehadiran Allah biasanya dinyatakan melaui kehadiran awan. Kalimat ini yang
diucapkan oleh suara ini sama ketika Tuhan Yesus di babtiskan Yaitu” inilah Anak yang Kukasihi,
kepada Nya Aku berkenan” ( Matius 3:17). Hal ini menunjukkan bahwa Allah Bapa setuju dengan
Misi Allah Anak untuk menebus manusia di atas kayu salib.Tugas panggilan kita bukan hanya
untuk mengagumi, mensyukuri Allah, akan tetapi lebih dari pada itu adalah memberitkan
kemuliaan Allah.
Peristiwa yang di saksikan Petrus, Yohanes dan Yakobus, tidak semua orang mengalami
pengalaman supranatural, karena pengalaman supranatural adalah anugerah Allah. Tuhan memiliki
tujuan kusus bagi orang- orang yang mengalaminya. Ada yang mengalaminya sehingga percaya
pada Kristus, kehidupannya berubah menjadi lebih taat dan setia keapada Tuhan, mendapatkan
kekuatan dalam pergumulan yang berat. Betapa indahnya kesaksian seorang yang mengalami
pengalaman supranatural, yang tidak berfokus kepada kesombongan rohaninya, akan tetapi
berfokus pada kemuliaan Yesus Sang Mesias dan menceritakan kemuliaan Allah serta berani
bersaksi dalam setiap kehidupannya. Amin.
H. AKTIVITAS:
 Setelah penyampaian firman anak-anak diajak membuat kegiatan bersama sebagai wujud
hidup memuliakan Tuhan Yesus Contoh : Berbagi cerita dalam memulikan Tuhan, dan
cerita yang menyenangkan.
I. EVALUASI
 Sebutkan dimanakah Yesus di permuliakan ?
 Jelaskan bagaimana perasaan hati yang sedang bahagia ?

81
 Sebutkan contoh memuliakan Tuhan?
 Sebutkan dengan siapa Yesus bercakap- cakap?
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Dalam Yesus Kita Bersaudara
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Bawalah Persembahanmu
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: Haven Shalom Aleichem

82
KELAS BESAR ( 9-12 TAHUN)
TUJUAN
A. ASPEK PENGETAHUAN
 Anak mampu bercerita tentang Yesus di permuliakan .
 Anak mampu menyebutkan dengan siapa Yesus bercakap- cakap.
 Anak mampu mengungkapkan perasaannya hidup bahagia.
B. ASPEK SIKAP
 Anak dapat hidup dengan taat dan memuliakan Tuhan Yesus.
 Anak bersedia bersaksi dengan semua orang.
 Anak bersedia dengan setia untuk memuwujudkan hidup bersukacita.
TATA IBADAH
A. PERSIAPAN
1. Pelayan Kebaktian Anak sudah hadir 30 menit sebelum kebaktian dimulai
2. Mempersiapkan Ruang Kebaktian Anak dan peralatan untuk aktivitas
3. Pelayan Kebaktian Anak berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita.
B. NYANYIAN PEMBUKA
 Nyanyian: “Bila Kulihat Bintang Gemerlapan”( KJ 64 )
C. DOA PEMBUKA
D. NYANYIAN SUKACITA
 Nyanyian: Hari ini Kurasa Bahagia
E. BERBAGI PENGALAMAN
F. NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
 Nyanyian: Kusiapkan Hatiku Tuhan
G. PELAYANAN FIRMAN
1. Doa Firman
2. Pembacaan Firman : Matius 17 :1-9.
3. Pewartaaan Firman : Yesus Dipermuliakan.
Adik- adik yang di Kasihi Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan Yesus naik ke sebuah gunung dan bersama tiga orang murid, yaitu Petrus, Yohanes
dan Yakobus. Mengapa Tuhan tidak mengajak semua muridNya?. Karena tiga orang murid ini
adalah murid- murid yang paling dekat dengan Yesus .Bandingkan dengan Markus 5:37, Matius
26:37. Kitab Suci berulang - ulang menekankan perlunya dua atau tiga orang saksi untuk suatu
perkara dianggap syah.( Matius 18:16, Ulangan 17: 6 ). Yesus tidak mau membawa semua murid-
muridNya, karena perahasiaan yang Yesus inginkan akan sulit terlaksana. Untuk itulah Ia hanya
membawa tiga murid supaya rahasianya bisa terjaga dengan baik, karena kitab suci menekankan
dua sampai tiga orang saksi, maka Yesus membawa murid tidak kurang dari itu.Tiga orang murid
itu sudah cukup untuk menjadi saksi bahwa Yesus di permuliakan diatas gunung. Oleh sebab itu
sebagai anak- anak Tuhan kita harus berani bersaksi tentang Kristus dalam kehidupan kita.

83
Adik- adik yang di Kasihi Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus berbicara dengan Musa dan
Elia.Ketika mereka sedang berbiacara Yesus berubah rupa di depan mata mereka: wajah-Nya
becahaya seperti mata hari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar terang. Dalam tradisi
Perjanjian Lama, umat Tuhan percaya bahwa tokoh Musa dan Elia termasuk tokoh yang sangat
penting. Musa adalah nabi yang menerima hukum Tuhan, dan Elia adalah nabi besar yang
memperbaharui komitmen pada hukum Tuhan.
Ketika Petrus melihat Musa dan Elia sedang berbicara kepada Yesus. Petrus merasa bahagia
dan merasa sangat senang skali . Selama ini dia hanya mendengar dari kitab suci mengenai kedua
nabi tersebut, akan tetapi Petrus bisa melihatnya sedang berbicara dengan Tuhan Yesus di dalam
kemuliaan.Petrus langsung berkata kepada Tuhan Yesus: “Tuhan, betapa bahagianya kami berada
di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk
Musa dan satu untuk Elia”. Petrus sangat bahagia sekali sehingga untuk mengungkapkan
kebahagiannya itu dia menawarkan untuk membuat kemah kepada Tuhan Yesus. Demikianlah
ketika orang sedang merasa bahagia, bersukacita, maka orang akan berbagi kebahagiaan itu kepada
orang lain dengan melakukan hal- hal yang membuat orang lain menjadi bahagia.
Adik- adik yang di kasihi Tuhan Yesus.
Ketika Petrus sedang berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari
dalam awan itu terdengar suara yang berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku
berkenan, Dengarkanlah Dia”. Ini adalah suara Allah, Kehadiran Allah biasanya dinyatakan melaui
kehadiran awan. Kalimat ini yang diucapkan oleh suara ini sama ketika Tuhan Yesus di babtiskan
Yaitu ini lah Anak yang Kukasihi, kepada Nya Aku berkenan ( Matius 3:17). Hal ini menunjukkan
bahwa Allah Bapa setuju dengan Misi Allah Anak untuk menebus manusia di atas kayu
salib.Tugas panggilan kita bukan hanya untuk mengagumi, mensyukuri Allah, akan tetapi lebih
dari pada itu adalah memberitakan kemuliaan Allah.
Peristiwa yang di saksikan Petrus, Yohanes dan Yakobus, tidak semua orang mengalami
pengalaman supranatural, karena pengalaman supranatural adalah anugerah Allah. Tuhan memiliki
tujuan kusus bagi orang- orang yang mengalaminya. Ada yang mengalaminya sehingga percaya
pada Kristus, kehidupannya berubah menjadi lebih taat dan setia keapada Tuhan, mendapatkan
kekuatan dalam pergumulan yang berat. Betapa indahnya kesaksian seorang yang mengalami
pengalaman supranatural, yang tidak berfokus kepada kesombongan rohaninya, akan tetapi
berfokus pada kemuliaan Yesus Sang Mesias dan berani bersaksi memberitakan kemuliaan Allah.
Amin.
H. AKTIVITAS:
 Setelah penyampaian firman anak-anak diajak diskusi membahas tentang menjadi saksi
Kristus, dan berbagi cerita yang menyenangkan.
I. EVALUASI
 Ceritakanlah dimanakah Yesus dipermuliakan?
 Sebutkan dengan siapakah Yesus bercakap- cakap?
 Ceritakanlah perasahan Petrus pada saat itu?

84
 Sebutkan contoh - contoh tindakan memuliakan Tuhan?
J. NYANYIAN REPSONS
 Nyanyian: Betapa Baiknya Engkau Tuhan
K. PERSEMBAHAN SYUKUR
 Nyanyian: Sungguhku Bangga Bapa
L. DOA SYAFAAT DAN DOA PENUTUP
M. UCAPAN BERKAT
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal! akan memelihara hati dan pikiran kita dalam
Kristus Yesus. Amin (Filipi 4:7)
N. PENUTUP
 Warta Anak
 Nyanyian: “Tak Ku Tau Kan Hari Esok” PKJ 241.

85

Anda mungkin juga menyukai