Anda di halaman 1dari 134

BUKU PANDUAN

Buku Panduan
KEBAKTIAN SEKOLAH MINGGU HKBP
Januari – Juni 2022

Sekolah Minggu
HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN

Edisi
Januari – Juni 2022
1
Buku Panduan
Sekolah Minggu
Edisi Januari - Juni 2022
Penerbit:
Huria Kristen Batak Protestan

Pemimpin Umum:
Kepala Departemen Koinonia HKBP
Pdt. Dr. Deonal Sinaga

Pemimpin Redaksi:
Kepala Biro Kategorial Sekolah Minggu,
Remaja, Naposobulung
Pdt. Toho Sinaga, S.Th., M.I.Kom.

Korektor Naskah:
1. Bvr. Marthalena Sinaga, M.Th.
2. Pdt. Kadir Manullang, S.Th.
3. Pdt. Togu Nababan, S.Th.
4. Pdt. Sahat Monang Pandapotan Sahalatua Sagala, S.Th.
5. Cal. Pdt. May Luther Sinaga, S.Th.

Editor:
Pdt. Nixcon Simanungkalit, M.Ars., M.Th.

Desainer/Layout:
Sitti Aulia Manurung, S.Si.

Alamat Redaksi:
Departemen Koinonia HKBP
Kategorial Sekolah Minggu,
Remaja, Naposobulung
Kantor Pusat HKBP
Pearaja–Tarutung 22413
Telp. (0633) 21707
Fax. (0633) 21596
HP/WA: 0813-7043-4536
https://hkbp.or.id/il.com

2
Kata Sambutan
Tercapainya pelayanan yang terbaik terhadap
anak-anak juga tidak terlepas dari peranan Guru
Sekolah Minggu. Gereja membutuhkan Guru
Sekolah Minggu yang cakap, memiliki passion
dalam mengajar dan membimbing Anak-anak
Sekolah Minggu untuk semakin memahami
Firman Tuhan. Gereja juga membutuhkan guru
Sekolah minggu yang menghidupi panggilannya

dan mengabdi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada anak-anak Sekolah


Minggu. Oleh karena itu, gereja menyediakan ruang bagi GSM untuk dibekali dan
diberdayakan, agar semakin kreatif dan inovatif di dalam pelayanan mereka.

Beranjak dari alasan ini, Biro SMIRNA dan Tim kembali menerbitkan Buku panduan
bahan Ajar Sekolah Minggu Edisi Januari-Juni 2022. Tentunya, untuk mencapai Buku
panduan yang semakin berkualitas, masih banyak riset yang dibutuhkan. Sejauh ini,
tampilan dari Buku Panduan Bahan Ajar Sekolah Minggu HKBP semakin menarik,
baik dari segi ilustrasi, warna, dan tulisan. Kiranya melalui Buku Panduan Bahan
Ajar Sekolah Minggu HKBP, gereja semakin dimudahkan untuk memberikan bekal
yang terbaik kepada Guru Sekolah Minggu.

Kiranya Guru-guru Sekolah Minggu HKBP yang mempergunakan buku ini dalam
persiapan mengajar Anak Sekolah Minggu semakin kreatif dan inovatif dalam
mempersiapkan bahan ajar. Kami dengan bangga menyambut penerbitan Buku Bahan
Ajar Sekolah Minggu edisi Januari-Juni 2022 ini. Kita berharap, Buku ini akan lebih
baik lagi pada edisi berikutnya sehingga Guru-guru Sekolah Minggu HKBP semakin
tampil tangguh, kuat, elastis, dan tahan uji dalam mempersiapkan pelayanan yang
baik demi perkembangan spiritualitas Anak-anak Sekolah Minggu HKBP. Selamat
memperlengkapi diri dan selamat melayani.
Tuhan memberkati.

Teriring salam dan doa,


Pearaja Tarutung, 26 November 2021
Kepala Departemen Koinonia HKBP

Pdt. Dr. Deonal Sinaga

3
Kata Pengantar
Salam dalam Nama Tuhan Yesus!
Dalam Amsal 4:3-4 dikatakan “Karena ketika
aku masih tinggal di rumah ayahku sebagai anak,
lemah dan sebagai anak tunggal bagi ibuku,
aku diajari ayahku katanya kepadaku: Biarlah
hatimu memegang perkataanku; berpegang
pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan
hidup.” Didikan atau petunjuk hidup adalah hal
yang harus di jalankan seseorang supaya bisa
mengalami kebaikan-kebaikan dalam hidupnya. Petunjuk atau didikan itu adalah
Firman Tuhan yang sejak dini harus diajarkan kepada anak-anak. Sekolah Minggu
HKBP adalah salah satu sentral pelayanan di mana gereja harus mampu memberikan
pengajaran yang terbaik demi pengenalan anak-anak kepada gereja dan Tuhan.
Keberpihakan gereja juga sangat dibutuhkan kepada para guru Sekolah Minggu
yang telah mempersembahkan hidupnya demi pelayanan anak-anak supaya tercipta
pengajaran yang semakin kreatif terutama di masa pandemi Covid-19 yang belum
usai. Demikian juga fasilitas, pembekalan dan lain sebagainya yang harus mendapat
dukungan kepada mereka demi tercapainya tujuan pelayanan itu sendiri yaitu: anak
Sekolah Minggu yang mengenal, mengasihi Tuhan dan gereja HKBP.

Biro SMIRNA telah menyusun dan mengeluarkan Buku Panduan Pengajaran Sekolah
Minggu HKBP untuk semester pertama tahun 2022 ini. Buku Panduan ini disusun
berdasarkan almanak HKBP, dan daftar nyanyian dari Buku Ende Sekolah Minggu
HKBP serta telah memuat persiapan mengajar Guru Sekolah Minggu, aktivitas/
kreativitas untuk dikembangkan di tempat pelayanan masing-masing. Guru Sekolah
Minggu juga bisa mengikuti pengajaran, lagu, dan kreativitas Sekolah Minggu dari
Departemen Koinonia-Biro SMIRNA HKBP di kanal youtube: Huria Kristen Batak
Protestan yang di upload setiap awal minggu.

Terima kasih kami sampaikan kepada tim Biro SMIRNA yang bekerja keras dalam
penerbitan buku ini, demikian juga kepada para penulis, tim pembaca, dan para editor
yang telah mengerjakan buku ini dengan baik, kepada Pdt. Anju Ramos Pasaribu,
S.Si.(Teol.), Pdt. Bugari Sangap Martua Malau, S.Si.(Teol.), Pdt. Ruth Betty A.
Panjaitan, M.Th., Pdt. Rospita Sihombing, S.Th., Pdt. Damaiyanti Sinaga, M.Th.,
Pdt. Dr. Benny Sinaga, Pdt. Togu Nababan, S.Th., dan Pdt. Wilda Simanjuntak,
M.Th., M.Div., Pdt. Santa Manurung S.Th., Pdt. Simeon Kudadiri, M.Th., Pdt.
Togu Nababan, S.Th., Pdt. Kadir Manullang, S.Th., Pdt. Irwan Parapat, S.Th.,
Bvr. Marthalena Sinaga, M.Th., Pdt Indra Hutauruk, S.Th.

Akhir kata, semoga Buku Panduan Pengajaran Sekolah Minggu HKBP ini dapat
membantu kita untuk mengembangkan pelayanan Sekolah Minggu di HKBP,
dimuliakanlah Tuhan.

Pearaja-Tarutung, 28 November 2021


Kepala Biro Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung – SMIRNA

Pdt. Toho Sinaga, S.Th., M.I.Kom.

4
Daftar Isi
Kata Sambutan............................................................... 3

Kata Pengantar . . ............................................................. 4

DAFTAR ISI................................................................... 5

Minggu Tahun Baru, 1 Januari 2022


HATIKU YANG BARU....................................................... 7

Minggu Sesudah Tahun Baru, 2 Januari 2022


AKU MAU MENGELOLA TALENTA.. ..................................... 14

Minggu I Setelah Epiphanias, 9 Januari 2022


AKU MAU DIUTUS TUHAN. . .............................................. 18

Minggu II Setelah Ephipanias, 16 Januari 2022


TEGUHKANLAH HATIMU.................................................. 22

Minggu III Setelah Ephipanias, 23 Januari 2022


ANAK TUHAN TIDAK BOLEH TAKUT.................................. 26

Minggu IV Setelah Ephipanias, 30 Januari 2022


HIDUP DALAM KASIH...................................................... 29

Minggu V Setelah Ephipanias, 6 Februari 2022


AKU MAU BERSINAR....................................................... 32

Minggu Septuagesima, 13 Februari 2022


AKU MAU PERCAYA KEPADA TUHAN SAJA......................... 36

Minggu Sexagesima, 20 Februari 2022


AKU ANAK BAIK............................................................. 40

Minggu Estomihi, 27 Februari 2022


AKU MAU MENGANDALKAN TUHAN . . ................................. 44

Minggu Invokavit, 6 Maret 2022


ALLAH MEMANGGIL KEPADA PERTOBATAN. . ...................... 48

Minggu Reminiscere, 13 Maret 2022


PERCAYA KEPADA ALLAH PEMBERI KEHIDUPAN. . ............... 52

Minggu Okuli, 20 Maret 2022


KETAKJUBAN MELIHAT KARYA ALLAH.. ............................. 56

Minggu Letare, 27 Maret 2022


TUHAN ALLAH ITU KEKUATAN DAN KOTA BENTENGKU....... 60

5
Minggu Judika, 3 April 2022
AKU SEGAMBAR DAN SERUPA DENGAN ALLAH................... 64

Minggu Palmarum, 10 April 2022


TUHAN PENOLONGKU...................................................... 68

Jumat Agung, 15 April 2022


SALIB-NYA MENYELAMATKANKU..................................... 74

Minggu Paskah I, 17 April 2022


KASIH ALLAH YANG SEMPURNA....................................... 78

Minggu Paskah II, 18 April 2022


BERSYUKUR KEPADA TUHAN SEBAB IA BAIK..................... 83

Minggu Quasimodogeniti, 24 April 2022


AKU MENGANDALKAN TUHAN DALAM HIDUPKU. . ............... 87

Minggu Misericordias Domini, 1 Mei 2022


BERSERULAH KEPADA TUHAN.......................................... 90

Minggu Jubilate, 8 Mei 2022


PEREMPUAN SUNEM YANG GIGIH..................................... 94

Minggu Kantate, 15 Mei 2022


BERNYANYILAH UNTUK TUHAN. . ...................................... 98

Minggu Rogate, 22 Mei 2022


DOA, CARAKU BERKOMUNIKASI DENGAN TUHAN. . ............. 102

Minggu Hari Kenaikan Tuhan Yesus, 26 Mei 2022


DIBERKATI DAN MENJADI SALURAN BERKAT.................... 106

Minggu Exaudi, 29 Mei 2022

YESUS PENOLONGKU DALAM BAHAYA DAN KESUKARAN.. .... 110

Minggu Pentakosta I, 5 Juni 2022


YUK, JADI RASUL KECIL ALLAH........................................ 113

Minggu Pentakosta II, 6 Juni 2022


HIDUPKU UNTUK APA?.................................................... 118

Minggu Trinitatis, 12 Juni 2022


AKU MAU CINTA KEPADA ALLAH...................................... 124

Minggu I Setelah Trinitatis, 19 Juni 2022


ANAK ALLAH, ANAK KEBENARAN...................................... 128

Minggu II Setelah Trinitatis, 26 Juni 2022


“YUK, IKUT YESUS. BERSEDIA....SIAP...MULAI”................ 131

6
Minggu Tahun Baru, 1 Januari 2022

Nas: Yehezkiel 36:26

HATIKU YANG BARU

Tujuan Umum

Anak menyambut pembaruan dari Allah untuk menjadi anak yang lebih baik.

Latar Belakang

Pesan dari Allah melalui Nabi Yehezkiel pada masa pembuangan bangsa Israel
termuat dalam Kitab Yehezkiel. Kitab ini terdiri dari 3 bagian besar, yakni hukuman
atas Israel (Yeh. 1-24), Hukuman atas bangsa-bangsa kafir (Yeh. 25-32), dan
pembaruan Israel (Yeh. 33-48). Sesuai dengan pembagian tersebut, maka dapat
kita lihat bahwa bacaan Alkitab hari ini merupakan bagian dari rencana Allah untuk
membarui bangsa Israel.

Melalui bagian ini, Yehezkiel menjelaskan bahwa Allah tidak selalu menghukum umat-
Nya. Allah juga memiliki kasih yang besar, sehingga Ia memberikan kesempatan
kedua untuk umat-Nya. Bersamaan dengan kesempatan yang baru itulah Allah
membarui umat-Nya.

Ia membarui hati yang tidak peka akan karya Allah (hati yang keras) dengan hati
yang baru dan taat. Selain itu, Allah juga memberikan kepada mereka Roh yang
baru, sehingga jika sebelumnya bangsa Israel condong pada perilaku yang buruk,
maka kini Roh-Nya membimbing dan mengarahkan mereka pada perilaku yang sesuai
kehendak Allah. Sama seperti bangsa Israel, kita pun sangat dikasihi oleh Allah.
Begitu besar kasih Allah, sehingga kita pun dibarui melalui penebusan Yesus agar
kita dapat hidup lebih baik lagi.

Hari ini adalah hari pertama di tahun yang baru. Meski demikian, perlu kita ingat
bahwa pembaruan dari Allah terjadi setiap hari. Oleh karena itu, usaha untuk
menghidupi pembaruan Allah ini harus terus diusahakan.

7
Penjelasan Bahan dan Cerita

Pada masa pembuangan Bangsa Israel, Allah yang Maha Kasih ingin melihat
perubahan dalam diri umat-Nya. Itulah sebabnya, meski umat-Nya pernah berhati
keras dan tidak peka pada karya-karya Allah, Allah memberikan kesempatan yang
baru. Bagaimana caranya agar orang yang lama dapat berubah sikapnya? Ya, dengan
hati yang baru.

Hati yang baru inilah yang Allah berikan kepada Bangsa Israel, telah dijelaskan
bahwa hati yang baru diperlukan agar ada perubahan-perubahan karakter dan sikap
dalam diri Bangsa Israel. Tak hanya itu, Allah pun menganugerahkan Roh yang baru
kepada bangsa ini. Untuk apa? Agar hati yang baru tadi tidak lagi dituntun oleh
keinginan-keinginan lama yang condong pada hal-hal yang buruk dan tidak sesuai
dengan kehendak Allah. Serupa dengan pisau yang sudah diasah dan menjadi tajam,
jika pisau ini digunakan oleh penjahat, maka pisau ini dapat melukai. Meski ia telah
menjadi tajam, tapi yang dihasilkannya tetap kejahatan. Lain halnya jika pisau yang
sudah diasah ini diberikan kepada seorang koki, hasil yang akan didapat ialah seporsi
makanan yang lezat, yang dapat menjadi berkat bagi orang yang lapar.

Serupa dengan Bangsa Israel, kita pun dikasihi oleh Allah. Kita juga diberikan hati
yang baru dan Roh yang baru. Tugas kita ialah seperti koki tadi, menggunakan
keduanya untuk menghasilkan hal-hal yang baru dan positif. Pertanyaannya
sekarang, bagaimana cara mempraktikkan pembaruan ini?

Ada 3 langkah sederhana yang dapat kita lakukan dalam rangka mempraktikkan
pembaruan hidup. Pertama ialah dengan mengucap syukur atas pembaruan dari
Allah. Kedua ialah dengan menjaga hubungan kita dengan Allah melalui pembacaan
Alkitab dan doa. Terakhir, ialah dengan membarui perilaku buruk kita dengan
perilaku yang baik dan sesuai kehendak Allah.

HORONG I

Tujuan Khusus

Anak mampu menyusun doa ucapan syukur atas pembaruan dari Allah.

Ayat Hafalan

Galatia 5:16 “Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti
keinginan daging”

8
Persiapan Mengajar dan Aktivitas

Alat & Bahan

Gunting, selotip bolak-balik/lem, alat mewarnai, pernak-pernik untuk menghias dan


pola hati yang telah tersedia.

Alat Peraga

1. Potonglah gambar berbentuk hati dengan wajah muram (gambar 1) dan


potonglah juga gambar berbentuk hati dengan wajah ceria (gambar 2).
2. Potonglah gambar tersebut menjadi dua, sesuai garis yang ada di tengah.
3. Hiaslah gambar hati yang telah dipotong menggunakan warna-warna yang gelap
atau tidak terlalu cerah (gambar 1) dan hiaslah gambar hati yang ceria (gambar
2) menggunakan warna-warna yang cerah.
4. Tempelkan bagian atas potongan hati tersebut di atas.

5. Pada hati gambar 1 GSM menuliskan perilaku hidup yang buruk, yang
mencerminkan hati yang tidak taat dan belum dipimpin oleh Roh Kudus. Misal:
malas, menyontek, mencuri, memukul orang lain. Ingatlah agar letak tulisan-
tulisan tersebut tidak terlalu ke atas, agar dapat dibaca saat dibuka. Sedangkan
pada hati gambar 2 GSM menuliskan perilaku hidup yang baik, mencerminkan

9
hati yang baru, taat, dan sudah dipimpin oleh Roh Kudus. Misal: rajin, jujur,
mengasihi sesama, membantu orang lain. Ingatlah agar letak tulisan-tulisan
tersebut tidak terlalu ke atas, agar dapat dibaca saat dibuka.

6. Pada hasil akhir dari alat peraga ini, kedua potongan hati di depan baik hati yang
lama maupun hati yang baru dapat dibuka seperti jendela untuk menyingkap
perilaku hidup yang baik pada hati yang baru.

Setelah mendengarkan cerita, ASM diajarkan bahwa perubahan paling awal


dari hati yang baru ialah mengucap syukur. Jika hati yang lama seringkali lupa
untuk mengucap syukur, maka kini, dengan hati yang baru kita harus semakin
rajin untuk mengucap syukur. Ucapan syukur dapat disampaikan kepada Tuhan
melalui doa. Oleh karena itu, aktivitas yang pertama akan mengajak ASM untuk
mengenal doa sederhana untuk mengucap syukur kepada Allah.

Aktivitas 1

Alat dan Bahan: Gunting, lem/bolpoin, pola yang tersedia.


Isilah bagian yang rumpang untuk mengetahui doa ucapan syukur dari anak yang
berhati baru! (Pengisian dapat dilakukan dengan menggunting dan menempel atau
dengan menuliskan kata pada bagian yang rumpang).

Kunci jawaban: “Tuhan, terimakasih untuk hatiku yang baru. Amin”


Setelah mengetahui contoh doa sederhana, GSM dapat meminta ASM untuk
mengucapkan doa tersebut (bisa dilakukan bersama-sama) dan memberikan
pengertian bahwa mengucap syukur dalam doa ialah langkah awal dari hidup dengan
hati yang baru.

Aktivitas 2

Alat dan Bahan: Pola yang tersedia dan alat tulis.


Jika setelah menyelesaikan aktivitas tersebut masih ada waktu berlebih, maka horong
1 dapat melakukan aktivitas kedua: mencari jalan keluar. GSM dapat meminta ASM
untuk mencari jalan keluar dari labirin hati yang tersedia. Ingatlah bahwa hati yang
baru akan selalu dipimpin oleh Roh Kudus!

10
Labirin diadaptasi dari Healthy Heart Maze – chefsalut.com

HORONG II

Tujuan Khusus

Anak mampu memberikan contoh praktis berdasarkan ayat pilihannya.

Ayat Hafalan

Efesus 2:4 “Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar,
yang dilimpahkan-Nya kepada kita”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

Setelah mendengarkan cerita, ASM diingatkan kembali bahwa selain mengucap


syukur, anak dengan hati yang baru akan rajin membaca Alkitab. Oleh karena itu
pada aktivitas kali ini, ASM horong 2 akan diajak untuk memilih satu dari 5 pilihan
ayat Alkitab yang tersedia. Setelah memilih, biarkan ASM menuliskan ayat tersebut
pada gambar hati yang tersedia. Kemudian, ASM dipersilakan untuk memberikan
contoh perilaku yang sesuai dengan ayat Alkitab yang telah dipilih pada tempat yang
telah tersedia di samping gambar hati tersebut. Alat dan bahan: Pola yang tersedia
dan alat tulis. Pilih dan guntinglah pola ayat Alkitab yang tersedia dibawah ini:

11
HORONG III

Tujuan Khusus

Anak mampu menuliskan 3 perilaku positif dalam hubungan dengan Allah, sesama,
dan lingkungan untuk diterapkan selama seminggu ke depan.

Ayat Hafalan

Yeheskiel 36:26 “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam
batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan
kepadamu hati yang taat.”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas


Setelah mendengarkan cerita, ASM diingatkan kembali bahwa seorang dengan
hati yang baru akan terlihat dari perubahan perilakunya. Jika sebelumnya ia suka

12
berbohong, maka setelah memiliki hati yang baru orang itu akan bertindak jujur.
Oleh karena itu pada aktivitas kali ini, ASM horong 3 akan diajak untuk menuliskan
3 perilaku positif dalam hubungan dengan Allah, sesama, dan lingkungan untuk
diterapkan selama seminggu ke depan.

Alat & Bahan

Pola yang tersedia dan alat tulis.

Langkah-langkah

1. Gambarlah salib di tengah pola hati.


Contoh:

2. Bagi tempat yang kosong menjadi 3 dan tuliskan: Tuhan, alam, dan manusia.
3. Tuliskanlah perilaku positif yang dapat dilakukan ASM sebagai perilaku anak
Allah berhati baru.
4. Ajak ASM untuk berlatih menerapkan perilaku yang telah dituliskan selama
seminggu ke depan.
5. Jelaskan bahwa akan lebih baik lagi jika perilaku-perilaku tersebut dapat terus
dilakukan ASM.

Daftar Nyanyian

1. BESM No. 167


2. BESM No. 170
3. BESM No. 25
4. BESM No. 61
5. BESM No. 284
6. BESM No. 253
7. BESM No. 163

13
Minggu Sesudah Tahun Baru, 2 Januari 2022

Nas: Matius 25:14-30

AKU MAU MENGELOLA TALENTA

Tujuan Umum

Anak mau mengelola talenta masing-masing.

Latar Belakang

Matius adalah salah satu Injil Sinoptik. Injil Sinoptik menunjuk pada 3 kitab pertama
dalam Perjanjian Baru (Matius, Markus, Lukas) karena ketiga kitab ini memaparkan
peristiwa-peristiwa yang sama dengan penjelasan yang berbeda. Hal ini kemudian
membuat para pelajar Alkitab berkesimpulan bahwa mereka melihat peristiwa-
peristiwa tersebut secara bersamaan. Kata sinoptik sendiri berasal dari Bahasa
Yunani, yaitu Sin (bersama) dan Hodos (melihat), sehingga sinopsis berarti “melihat
bersama”.

Berbeda dengan beberapa perumpamaan yang dipaparkan oleh lebih dari satu Injil
Sinoptik ini, perumpamaan tentang talenta hanya dibahas oleh Injil Matius. Meski
hanya dimuat oleh satu Injil Sinoptik, ini tidak berarti perumpamaan ini tidak penting.
Sebaliknya, ada banyak hal yang bisa dibahas dan dipelajari dari perumpamaan
tentang talenta ini, misalnya tentang kepercayaan pada orang lain, tanggung jawab,
kesetiaan, dan lainnya.

Pada bahasan hari ini, kita membatasi diri pada bahasan tentang mengelola talenta.
Melalui topik ini, diharapkan kita dapat membantu ASM memahami bahwa setiap
orang dipercayakan talenta oleh Tuhan. Tidak semua orang memiliki talenta yang
sama persis, sehingga kita tidak boleh merendahkan teman lain yang talentanya
berbeda dari kita. Pada saat yang sama, ASM juga diajak untuk tidak berkecil hati saat
melihat ada orang atau teman lain yang memiliki talenta yang hebat dan menarik.
Sebab yang Tuhan inginkan ialah agar kita sebagai anak Tuhan mau menghargai
talenta kita dan menggunakannya untuk memuliakan nama Tuhan.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Perumpamaan ini Yesus sampaikan sebenarnya untuk menjelaskan mengenai


kerajaan sorga. Ia mengingatkan bahwa keadaan kita di sorga tergantung pada
kesetiaan dan kehidupan di bumi. Perlulah kita hidup dengan bertanggung jawab

14
dan mengembangkan apa yang kita miliki agar saat kedatangan-Nya, kita dapat
mempertanggungjawabkan hasil yang kita peroleh.

Sesuai dengan judul kurikulum hari ini, GSM perlu mengajak ASM untuk mengenal
talentanya. Jelaskanlah bahwa talenta yang kita miliki itu merupakan hal yang
telah Tuhan percayakan, sehingga kita perlu mengelolanya dengan baik. Bagaimana
caranya? Secara praktis, kita dapat menyampaikan 3 tahapan untuk mengelola
talenta itu. Pertama ialah dengan mengenal talenta kita. Kedua ialah dengan
memikirkan apa yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan talenta kita.
Terakhir ialah dengan merancang tentang apa yang dapat kita lakukan dengan
talenta kita untuk memuliakan nama Tuhan.

HORONG I

Tujuan Khusus
Anak mampu mengidentifikasi talenta apa saja yang ia miliki.

Ayat Hafalan

Amsal 14:23 “Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka
mendatangkan kekurangan saja”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

Alat & Bahan

Kertas HVS, guntingan kertas berbentuk bulat sesuai pola yang tersedia, lem/selotip
bolak-balik dan alat mewarnai

Langkah

1. ASM mengambarkan tangannya pada kertas HVS.


2. ASM menuliskan talenta yang dimiliki di dalam pola lingkaran.
3. ASM menempelkan talenta yang telah dipilih di atas pola tangan (no 1).
4. ASM dipersilakan menghias hasil karyanya.

15
Contoh-contoh talenta: memasak, menghibur orang yang sedih, menggambar,
mewarnai, memilih yang benar, berdoa, olahraga, mengasihi, bersih-bersih,
berteman, berbicara di depan umum, bernyanyi, beres-beres.
Contoh hasil:

HORONG II

Tujuan Khusus

Anak mampu mendata talenta yang dia miliki.

Ayat Hafalan

Matius 25:20 “Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba
lima talenta, katanya: “Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku, lihat, aku telah
beroleh laba lima talenta”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

Membuat daftar talenta.


Contoh yang sudah diisi:

16
HORONG III

Tujuan Khusus

ASM mampu merencanakan talenta.

Ayat Hafalan

2 Korintus 11:6 “Jikalau aku kurang paham dalam hal berkata-kata, tidaklah demikian
dalam hal pengetahuan; sebab kami telah menyatakannya kepada kamu pada segala
waktu dan di dalam segala hal”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

ASM horong 3 akan diminta untuk mengisi kartu perencaanaan talenta di bawah ini.

Daftar Nyanyian
1. BESM No. 26
2. BESM No. 31
3. BESM No. 172
4. BESM No. 97
5. BESM No. 128
6. BESM No. 124
7. BESM No. 123

17
Minggu I Setelah Epiphanias, 9 Januari 2022

Nas: Yunus 1:1-17

AKU MAU DIUTUS TUHAN


Tujuan Umum

Anak mengerti bahwa menjadi seorang Kristen adalah utusan Tuhan untuk
memberitakan Injil.

Latar Belakang

Tugas Pekabaran Injil sering dipahami hanya pekerjaan Pendeta, Guru Huria,
Bibelvrouw, Diakones, Sintua, Evanggelis atau orang-orang tertentu saja. Padahal
Pekabaran Injil adalah tugas setiap orang percaya melalui kehidupannya sehari-hari
yang mengamalkan Kasih. Terkadang orang Kristen hanya menjadi orang Kristen
pada hari Minggu saja. Hal demikian bisa ditemukan misalnya: tidak jadi berdoa
ketika sedang bersama teman-teman yang lain; enggan juga mengajak untuk berdoa
bersama atau membaca Alkitab sebelum tidur dan setelah bangun pagi. Misalnya
ketika hidup di asrama seorang anak akan rajin berdoa pagi dan malam, namun
ketika kembali ke rumah, maka rutinitas itu tidak lagi dilakukan. Hal seperti ini juga
bisa terjadi pada anak sekolah minggu, bahwa mereka sangat saleh ketika ibadah
di sekolah minggu dan aktif saat pembagian kelas, akan tetapi ketika di rumah
melempem. Artinya anak sekolah minggu hanya takut pada Guru Sekolah Minggunya,
bukan pada Tuhan. Yunus dalam Bacaan Alkitab kita hari ini pun berbicara tentang
pengutusan Tuhan untuk memberitakan Firman Tuhan kepada orang yang ada
di Niniwe. Awalnya Yunus menolak dengan melarikan diri ke Tarsis, akan tetapi
Tuhan dengan ketetapan-Nya, menghantarkan Yunus ke Niniwe untuk menyerukan
pertobatan bagi orang-orang di Niniwe karena kalau tidak demikian, kota itu akan
ditunggangbalikkan. Seberapa tidak nyamannya Yunus yang harus memberitakan
Firman Tuhan kepada musuh Israel, dia harus tetap berangkat karena Tuhan yang
mengutusnya.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Yunus adalah seorang Nabi di Israel yang bernubuat ketika Kerajaan Asyur
menaklukkan Israel Utara semasa kepemimpinan Yerobeam II. Sepuluh suku Israel

18
ditawan dan dibuang ke daerah-daerah lain kekuasaan Asyur. Yunus diutus Allah
pergi ke Niniwe. Pada waktu itu, Raja Sanherib menjadikan Niniwe sebagai ibu kota
Kerajaan Asyur. Sebagai Ibu Kota, tentu kota itu telah maju dalam hal perdagangan
dan kebudayaan. Akan tetapi di kota tersebut juga terdapat pelanggaran dan
kejahatan yang Tuhan ketahui, sehingga Tuhan mengutus Yunus untuk memberitakan
pertobatan, jika tidak, maka kota itu akan ditunggangbalikkan empat puluh hari lagi
(Yun. 3:4).

Yunus tidak rela kalau nantinya Tuhan akan mengampuni orang-orang yang ada di
Niniwe, karena itu adalah musuh orang Israel, sudah sebaiknya Allah menghukum
mereka. Itulah mengapa Yunus mencoba melarikan diri ke Tarsis, yang jelas-
jelas bertolak-belakang dengan letak kota Niniwe. Akan tetapi niat Yunus untuk
mengingkari panggilan Tuhan itu, gagal. Ia dan kapal yang hendak membawanya
ke Tarsis harus menghadapi badai besar dan bahkan hampir menenggelamkan
mereka. Menghadapi situasi tersebut, awak kapal memanggil semua penumpang
yang ada untuk membuang undi, untuk mengetahui siapa yang membawa sial dari
antara mereka. Lalu Yunus dengan sadar mengaku bahwa badai itu terjadi karena
dirinya, bahkan dia meminta agar dirinya dilempar ke laut. Pada saat itu Yunus juga
menyingkapkan identitasnya sebagai: seorang Ibrani yang takut akan Tuhan. Hal
itu membuat orang-orang yang di kapal tersebut menjadi sangat takut dan bahkan di
akhir cerita menjadi percaya juga kepada Tuhan dengan mempersembahkan korban
sembelihan serta mengikrarkan nazar.

Kesaksian Yunus yang mengatakan dirinya takut akan Tuhan mampu membuat
seluruh awak kapal mengenal Tuhannya. Artinya memberitakan Injil itu bukanlah
hal yang sulit, dengan bersaksi atau mengakui bahwa kita adalah orang Kristen
dan menghidupi nilai kasih sudah merupakan pemberitaan Injil. Pemberitaan Injil
itu tidak selalu harus membuat orang lain menjadi Kristen, lebih sederhana lagi,
orang lain jadi mengenal Yesus Kristus dengan baik. Aku mau diutus Tuhan untuk
memberitakan Injil.

HORONG I

Tujuan Khusus

1. Anak mampu mengenal memberitakan Injil melalui kehidupan sehari-hari.


2. Anak mampu menceriterakan kisah Yunus kepada teman-temannya.
3. Anak mampu meyakini bahwa dia diutus Tuhan mengabarkan Injil untuk semua
ciptaan.

Ayat Hafalan

Yunus 1:9b “Aku takut akan Tuhan, Allah yang empunya langit yang telah menjadikan
lautan dan daratan”

19
Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM mengunduh gambar pada link berikut ini: https://bit.ly/YunusMelarikanDiri


2. GSM bercerita tentang Yunus dengan gambar yang telah diunduh tadi dan
membuat versi yang lebih singkat.
3. GSM mencontohkan kehidupan sehari-hari yang mencerminkan bagian dari
mengabarkan Injil. Contohnya: mau berbagi satu sama lain, saling tolong. Untuk
itu GSM membagi anak dalam beberapa kelompok jika dibutuhkan, lalu mewarnai
gambar secara bergotong royong. Dalam proses itu, GSM mengajarkan beberapa
poin tentang berbagi alat mewarnai dan saling tolong juga adalah bentuk
mengabarkan Injil.
4. Gambar yang harus diwarnai bisa diunduh: https://bit.ly/AwakKapalTakut

HORONG III

Tujuan Khusus

1. Anak mampu mengenal memberitakan Injil melalui kehidupan sehari-hari.


2. Anak mampu menceriterakan kisah Yunus kepada teman-temannya.
3. Anak mampu meyakini bahwa dia diutus Tuhan mengabarkan Injil untuk semua
ciptaan.

Ayat Hafalan

2 Korintus 3: 2 “Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan
yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM menceritakan kisah Yunus dengan gambar yang sama dengan horong 1.
2. GSM meminta beberapa anak menceritakan ulang kisah Yunus tersebut.
3. GSM mengajarkan mengabarkan Injil melalui kehidupan sehari-hari, misalnya:
rajin berdoa dan membaca Alkitab di rumah tanpa disuruh orangtua; rajin
belajar dan taat kepada orangtua.

20
HORONG III

Tujuan Khusus

1. Anak mampu mengerti bahwa kehidupan sehari-hari adalah pemberitaan Injil.


2. Anak mampu membiasakan diri membaca Firman Tuhan dan rajin berdoa.
3. Anak mampu menunjukkan kehidupan sehari-hari sebagai pemberitaan Injil.

Ayat Hafalan

2 Korintus 3: 2 “Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan
yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM menceriterakan kisah Yunus kepada ASM dengan gambar yang ada di
horong I.
2. GSM membentuk beberapa kelompok, agar anak-anak mendiskusikan beberapa
pertanyaan berikut ini:
a. Mengapa Yunus mengingkari pengutusan dan panggilan Tuhan?
b. Jika Anak Sekolah Minggu diutus memberitakan Injil, seperti Yunus, apa
yang akan adik-adik lakukan?
c. Apakah kehidupan adik-adik sehari-hari sudah mencerminkan pemberitaan
Injil atau jadi kesaksian sebagai orang beriman?
3. Setelah diskusi selesai, GSM memberi kesempatan kepada anak-anak untuk
memaparkan hasil diskusi mereka. Di akhir pemaparan GSM menyimpulkan hasil
diskusi dan membuat beberapa poin komitmen yang akan dihidupi ASM dalam
kehidupannya sehari-hari.

Daftar Nyanyian

1. BESM No. 166


2. BESM No. 133
3. BESM No. 85
4. BESM No. 128
5. BESM No. 154
6. BESM No. 90
7. BESM No. 257

21
Minggu II Setelah Ephipanias, 16 Januari 2022

Nas: 2 Tawarikh 15:7

TEGUHKANLAH HATIMU
Tujuan Umum

Anak mau meneguhkan hatinya dan tidak takut berlaku dan mengatakan yang baik
dan benar menurut kehendak Tuhan.

Latar Belakang

Meneguhkan hati hanya kepada Tuhan saja, sama artinya dengan percaya kepada
Tuhan sepenuhnya dalam situasi dan kondisi apa pun. Sebagai orang Kristen,
keteguhan hati kepada Tuhan, membuat kita menjadi bersemangat. Selain
bersemangat, ketakutan pun menjadi sirna kala melakukan dan mengatakan yang
baik dan benar. Sama halnya dengan Raja Asa, yang memerintah di Yehuda. Dia
hendak membuat pembaharuan di Israel Selatan, setelah nenek moyangnya dan
raja terdahulu membangun mezbah dan tempat penyembahan berhala atau Baal
dan dewa/dewi. Raja Asa sempat merasa takut untuk melakukan pembaharuan itu,
namun seorang nabi di istananya bernama Azarya bin Oded yang dihinggapi Roh
Allah meneguhkan hati Raja Asa. Azarya meneguhkan hati Raja Asa supaya tidak
merasa takut menyingkirkan Baal dan juga memurnikan mezbah-mezbah untuk Tuhan
Allah yang telah membawa bangsa Israel keluar dari Mesir dan sampai ke tanah
perjanjian. Anak Sekolah Minggu pun diharapkan untuk tidak takut mengatakan dan
berlaku baik dan benar.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Raja Asa adalah raja di Yehuda, pada waktu itu Israel telah menjadi dua kerajaan:
Israel Utara dan Selatan. Israel Selatan yang lebih sering disebut Yehuda masih
menganut sistem dinasti. Artinya yang menjadi raja haruslah dari keturunan Daud.
Setelah Daud wafat, maka tongkat kerajaan diberikan kepada anaknya, Salomo.
Kemudian tongkat kerajaan itu berlanjut lagi kepada Rehabeam, lalu diteruskan ke
Abia dan sampailah kepada Asa. Raja Asa memerintah Israel dan memberi keamanan
selama sepuluh tahun (1 Tawarikh 14: 1). Asa memerintah Yehuda selama 41 tahun
lamanya (1 Tawarikh 16: 13).

22
Kitab Tawarikh merupakan pengulangan dari kitab Raja-raja, akan tetapi lebih
banyak bercerita tentang raja dan kerajaan Yehuda. Ada 12 suku Israel, namun
setelah mengalami perpecahan, terbagi menjadi dua kelompok, yakni: Israel Utara
10 suku, sementara Israel Selatan hanya terdiri dari 2 suku saja, yaitu: Yehuda
dan Benyamin. Hal yang menarik dari perpecahan itu adalah keberadaan nabi di
Israel yang bisa bernubuat baik di Utara meski berasal dari Selatan, dan begitu
sebaliknya. Nabi menjadi penting peranannya dalam Kerajaan Israel, karena dari
nabi, seorang raja mengetahui kebijakannya sesuai dengan kehendak Tuhan. Pada
masa pemerintahan raja Asa, nabi yang berada di sekitarnya adalah Azarya bin
Oded. Azarya berarti Tuhan menolong.

Nabi Azarya bin Oded memiliki peranan penting di masa pemerintahan raja Asa. Raja
Asa pada waktu memerintah melakukan pembaharuan besar bagi Yehuda, terutama
dalam hal peribadahan. Raja Asa banyak merobohkan dan meruntuhkan tempat atau
mezbah yang dibuat untuk Asyera dan Dewa Baal lainnya. Tentu diperlukan sebuah
keberanian untuk melakukan hal yang sangat besar tersebut. Di sanalah terlihat
peran Nabi Azarya bin Oded yang dihinggapi Roh Allah yang menyampaikan kepada
raja Asa demikian: “Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu,
karena ada upa bagi usahamu!”. Mendengar perkataan nubuat itu, raja Asa
menguatkan hatinya, sehingga ia punya kekuatan untuk melakukan pembaharuan,
agar seluruh Yehuda kembali kepada Tuhan.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering takut menyatakan sebuah kebenaran,
karena beberapa faktor, antara lain: kedekatan karena saudara, pertemanan, karena
lebih senior, karena status dan sebagainya. Ketakutan lain menyatakan kebenaran
adalah mempertimbangkan rasa sakit hati, terjadinya perdebatan, atau bahkan
perpecahan. Artinya menyatakan kebenaran itu selalu punya risiko dan konsekuensi.
Jika kita membaca kisah raja Asa ini, dia bahkan sampai harus memecat Maakha,
neneknya dari pangkat ibu suri, karena neneknya itu membuat patung Asyera
yang keji. Asa merobohkan patung yang keji itu, menumbuknya sampai halus dan
membakarnya di lembah Kidron (1 Tawarikh 15: 16).

Dari kisah Asa ini kita belajar untuk mempunyai keteguhan hati dalam melakukan
yang benar dan baik menurut Tuhan. Cara mengetahui kebenaran dan kebaikan itu
adalah dengan berdoa, membaca dan mendengarkan Firman Tuhan. Artinya harus ada
hubungan yang baik dengan Tuhan melalui peribadahan yang serius. Oleh sebab itu,
kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upa bagi usahamu! Tidak
ada yang sia-sia jika kita melakukan kehendak Tuhan.

HORONG I

Tujuan Khusus

1. Anak mengetahui pentingnya setia beribadah kepada Tuhan.


2. Anak memahami pengertian perbuatan baik dan benar.
3. Anak meyakini perbuatan baik dan benar adalah kehendak Tuhan.

23
Ayat Hafalan

1 Tawarikh 15: 7 “Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu,
karena ada upah bagi usahamu!”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM menceritakan kisah Raja Asa dan Azarya bin Oded.


2. GSM bisa bercerita menggunakan gambar yang bisa diunduh melalui link berikut
ini: https://bit.ly/KisahRajaAsa
3. Setelah selesai bercerita, anak-anak sekolah Minggu diarahkan pada Hukum
Taurat Tuhan terutama Hukum Taurat yang pertama dan yang kedua. Lalu
menekankan kepada anak-anak tentang Ibadah dan contoh-contoh yang baik
dan benar.

HORONG II

Tujuan Khusus

1. Anak mengetahui pentingnya setia beribadah kepada Tuhan.


2. Anak memahami pengertian perbuatan baik dan benar.
3. Anak meyakini perbuatan baik dan benar adalah kehendak Tuhan.

Ayat Hafalan

1 Tawarikh 15: 7 “Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu,
karena ada upah bagi usahamu!”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM bercerita tentang kisah Asa dan menggunakan alat peraga bergambar
seperti pada Horong I.
2. Setelah bercerita GSM boleh membuat kuis kepada anak sekolah minggu sebagai
berikut:
a. Untuk suku apakah Raja Asa memerintah?
b. Siapakah nama Raja sebelum Asa?
c. Berapa tahun lamanya Raja Asa memerintah Israel Selatan?
d. Apakah arti nama Azarya?
e. Perubahan apa yang dilakukan Raja Asa selama memerintah di Yehuda?
3. GSM juga boleh menambah pertanyaan lainnya sesuai dengan waktu yang ada.
4. GSM juga mengarahkan anak-anak bahwa perbuatan baik dan benar hanya

24
didapatkan melalui kedekatan kepada Allah dengan beribadah.
5. Pada akhir kelas, GSM meminta anak-anak menuliskan komitmennya untuk
berani berkata yang baik dan benar. Contoh: Aku mau membiasakan diri untuk
rajin membaca Alkitab.

HORONG III

Tujuan Khusus

1. Anak mampu mengimani bahwa ibadah menolong kita memiliki keteguhan hati
untuk berani megatakan yang baik dan benar.
2. Anak mampu menjabarkan kebaikan dan kebenaran adalah kehendak Tuhan.
3. Anak melatih diri untuk berani mengatakan yang baik dan benar.

Ayat Hafalan

1 Tawarikh 15: 7 “Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu,
karena ada upah bagi usahamu!”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM bercerita menggunakan metode dan gambar yang terdapat dalam Horong
I.
2. Setelah bercerita GSM menanyakan pengalaman anak-anak sekolah minggu saat
mereka mengatakan hal yang baik dan benar terhadap orang lain, dan apa reaksi
yang mereka dapatkan dari mengatakan hal yang baik dan benar itu.
3. Setiap anak yang menceritakan pengalamannya, izinkan teman-temannya yang
lain menjawab atau menambahkan pengalam tersebut.
4. Di akhir kelas GSM memberi kesimpulan dan menekankan agar Anak Sekolah
Minggu tidak perlu takut mengatakan yang baik dan benar karena hal itu adalah
kehendak Tuhan, yang kita dapatkan melalui kedekatan kita dengan Tuhan.

Daftar Nyanyian

1. BESM No. 31
2. BESM No. 22
3. BESM No. 89
4. BESM No. 88
5. BESM No. 125
6. BESM No. 309
7. BESM No. 308

25
Minggu III Setelah Ephipanias, 23 Januari 2022

Nas: Matius 6:31-34

ANAK TUHAN TIDAK BOLEH TAKUT

Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu harus berani dan berserah kepada Tuhan

Latar Belakang

Yesus mengajarkan kita saat ini, agar jangan kuatir atau takut dalam hidup kita.
Memang tidak ada manusia yang tidak merasakan takut atau kuatir dalam hidupnya.
Adek-adek Sekolah Minggu juga pasti pernah merasa takut. Merasa takut saat Papa
dan Mamanya tidak ada di rumah, merasa takut saat malam hari listrik padam,
merasa takut jika tidak mendapat nilai yang memuaskan dan merasa takut jika
orangtuanya sedang sakit. Semua ketakutan yang kita rasakan itu tidak dapat
menyelesaikan persoalan yang kita hadapi saat itu.

Ketakutan hanya menyingkirkan sukacita. Bersikap berani artinya lebih menunjukkan


sikap yang percaya dan bijaksana, dengan menunjukkan ketenangan dalam
bertindak. Jika adek-adek mengalami ketakutan maka akan muncul kegelisahan dan
tidak mampu berpikir lebih baik karena akan mengarah kepada keputusasaan dan
kecewa.

Apakah yang dikuatirkan manusia dalam hidupnya? Manusia sering takut tentang
apa yang akan di makan, sekalipun cukup makanan di rumah saat itu. Manusia takut
akan apa yang dipakai, sekalipun lemarinya telah penuh berisi dengan pakaian.
Kekuatiran kita adalah akan sesuatu hal yang belum terjadi. Mengkuatirkan masa
depan adalah suatu usaha dan tindakan yang sia-sia. Kekuatiran yang merusak jiwa
pasti juga akan merusak tubuh. Kekuatiran sangat mengurangi kemampuan untuk
mengambil suatu keputusan dengan cepat dan tepat.

Sikap ketenangan dan kuatiran muncul dari dalam diri kita, artinya muncul kekuatiran
itu bukan disebabkan dari faktor luar diri manusia itu tetapi dari dalam diri manusia
itu sendiri. Dan kekuatiran itu pada dasarnya bertentangan dengan iman., maka
Yesus mengajak kita untuk menyingkirkan rasa kekuatiran itu dalam hidup kita.
Yesus menjamin segala apa yang kita butuhkan karena kita adalah milikNya.

Sebagai anak-anak Tuhan, kita tidak seharusnya merasa kuatir karena Tuhan, Allah

26
kita sanggup memberkati dan menjaga kita. Ketika kita kuatir, kita sedang berupaya
memindahkan beban dari bahu Tuhan yang kuat ke bahu kita yang lemah. Kekuatiran
tidak berguna dalam hidup kita bahkan memperburuk kondisi kita. Kekuatiran
membuat kita kehilangan sukacita dan menderita sakit. Ketika kita diperhadapkan
pada kelemahan dan keterbatasan pribadi kita, saat itulah kita memutuskan untuk
menyerahkan semuanya kepada Tuhan dan mempercayaiNya dengan sepenuh hati
dan berusaha mengatasi kekuatiran kita dengan usaha kita sendiri. Jangan berhenti
berusaha dan jangan kehilangan semangat.

HORONG I

Tujuan Khusus

1. ASM mengerti apa itu takut/kuatir dan berani.


2. ASM dapat menceritakan bagaimana saat ia merasa takut.
3. ASM menceritakan bagaimana saat ia merasa berani dan bersemangat.

Ayat Hafalan

Mazmur 38:10 “Tuhan, Engkau mengetahui segala keinginanku, dan keluhku pun
tidak tersembunyi bagi-Mu”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM menjelaskan pengertian tentang takut/kuatir dan berani.


2. GSM memperagakan sikap orang yang sedang takut.
3. GSM memperagakan sikap orang yang berani dan bersemangat.

HORONG II

Tujuan Khusus

1. ASM mengerti apa itu takut/kuatir dan berani.


2. ASM dapat menceritakan saat ia takut.
3. ASM dapat menceritakan saat ia merasa berani dan bersemangat.

Ayat Hafalan

Mazmur 34:5 “Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku
dari segala kegentaranku”

27
Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM Menjelaskan tentang pengertian takut dan berani.


2. GSM memperakan sikap orang yang sedang takut.
3. GSM memperagakan sikap berani dan bersemangat.
4. GSM menerangkan bagaimana sikap untuk mengalahkan kekuatiran, misalnya
dengan bernyanyi atau berdoa.

HORONG III

Tujuan Khusus

1. ASM mengerti apa itu takut/kuatir dan berani.


2. ASM dapat menceritakan penyebab ia merasa takut.
3. ASM menceritakan mengapa ia dapat tampil berani atau bersemangat.

Ayat Hafalan

Mazmur 55:23 “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara


engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM menjelaskan tentang pengertian takut dan berani


2. GSM Mengajak ASM agar lebih semangat untuk mempersiapkan sesuatu dengan
banyak belajar
3. GSM mengajak ASM agar lebih berserah pada Tuhan dengan sering berdoa

Daftar Nyanyian

1. BESM No. 26
2. BESM No. 172
3. BESM No. 31
4. BESM No. 97
5. BESM No. 128
6. BESM No. 123
7. BESM No. 257

28
Minggu IV Setelah Ephipanias, 30 Januari 2022

Nas: Roma 12:9-11

HIDUP DALAM KASIH


Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu memahami arti Kasih dan dapat melaksanakannya dalam
kehidupannya.

Latar Belakang

Adek-adek yang terkasih, jika kita berbuat baik pasti banyak orang yang akan senang
kepada kita. Kita tidak menyukai jika memiliki teman yang selalu berbuat jahat,
atau teman yang kadang-kadang berbuat baik dan kadang-kadang jahat. Sungguh
kita akan bersedia meminjamkan mainan kita kepada sahabat kita yang baik, yang
mau juga meminjamkan mainannya pada kita dan tidak merusak mainan kita saat ia
meminjamnya. Jika kita baik maka kita akan memiliki banyak sahabat.

Ada orang mengasihi orang lain karena ada sesuatu yang diharapkannya, maka ia
bersikap baik dan setelah ia mendapatkanya maka ia tidak berbuat baik lagi, bahkan
mungkin menjadi sombong dan pemarah. Maka Kasih yang sebenarnya adalah
jangan berpura-pura, kebaikan yang kita lakukan hendaknya terus menerus. Kita
harus saling mengasihi sebagai satu keluarga dalam Kristus. Semua orang Kristen
(pengikut Kristus) harus merasakan ada satu ikatan keluarga, yang tidak merasa
asing terhadap yang lain. Semua Anak Sekolah Minggu harus merasakan kita semua
bersaudara, maka harus saling menunjukkan perbuatan yang baik. Saling mendahului
untuk melakukan yang baik. Apalagi saat kita mengetahui ada sahabat kita yang
mengalami kesulitan, kita harus bersedia membantunya dan perduli.

ASM yang baik juga harus memiliki semangat yang selalu rajin belajar dan berdoa.
Dalam dunia ini kita harus berjuang mengalahkan kemalasan kita untuk mendapat
keberhasilan. Mengapa kita tidak boleh malas? Orang yang rajin banyak disenangi
orang. Orang yang rajin akan selalu belajar dan bekerja menggunakan waktu yang
ada. Keberhasilan akan ditentukan dari kerajinan atau kemalasan kita. Jika kita
rajin belajar maka kepintaran akan datang, jika kita rajin berdoa, maka Tuhan akan
menguatkan dalam segala kelemahan kita.

Tuhan sangat senang melihat anak-anakNya rajin mempergunakan waktu yang


ada. Jika anak-anak selesai bermain, kemudian merapikan kembali mainannya maka

29
orangtua akan senang. Jika anak-anak rajin belajar, maka orangtua akan bangga dan
senang melihatnya. Membuat hati orangtua senang dan bangga adalah kewajiban
setiap anak, karena orangtua telah lebih dahulu baik dan mengasihi anak-anaknya.

HORONG I

Tujuan Khusus

1. ASM mengerti dan memahami apa itu Kasih.


2. ASM dapat melaksanakan Kasih dalam kehidupannya.
3. ASM dapat melakukan perbuatan rajin.

Ayat Hafalan

Yohanes 15:17 “Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM menjelaskan pengertian Kasih.


2. GSM memperagakan dan mencontohkan perbuatan Kasih.
3. GSM memperagakan dan mencontohkan perbuatan rajin.

HORONG II

Tujuan Khusus

1. ASM mengerti dan memahami arti Kasih


2. ASM dapat melaksanakan Kasih dalam kehidupannya
3. ASM dapat melakukan perbuatan rajin
4. ASM memahami arti malas

Ayat Hafalan

1 Yohanes 4:19 “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM menjelaskan pemahaman Kasih


2. GSM memperagakan dan mencontohkan perbuatan kasih

30
3. GSM memperagakan dan mencontohkan perbuatan rajin
4. GSM menjelaskan dampak malas bagi ASM

HORONG III

Tujuan Khusus

1. ASM memahami dan dapat mempraktekkan Kasih


2. ASM mengetahui dampak positif rajin
3. ASM mengetahui dampak malas

Ayat Hafalan

1 Petrus 4:8 “Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang
lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM menjelaskan pemahaman Kasih dan mencontohkan


2. GSM menjelaskan bahwa ASM harus selalu rajin
3. GSM menjelaskan dampak kemalasan

Daftar Nyanyian

1. BESM No. 5
2. BESM No. 170
3. BESM No. 165
4. BESM No. 11
5. BESM No. 30
6. BESM No. 80
7. BESM No. 309

31
Minggu V Setelah Ephipanias, 6 Februari 2022

Nas: Yohanes 8: 12

AKU MAU BERSINAR


Tujuan Umum

Anak mau menjadi berkat bagi seluruh ciptaan Tuhan di manapun ia berada.

Latar Belakang

Menjadi berkat merupakan pancaran hidup bahwa Yesus diam di dalam hati. Yesus
mengajarkan kepada semua orang percaya untuk menyebarkan kebaikan kepada
semua ciptaan tanpa terkecuali. Yesus mengatakan bahwa diri-Nya adalah terang
dunia yang memberkati seluruh isi dunia. Setiap orang percaya dapat menjadi
terang jika menjadikan Yesus satu-satunya sumber terang itu. Menjadi terang
artinya bisa menjadi berkat bagi semua makhluk ciptaan Tuhan dengan melakukan
perbuatan-perbuatan baik di dalam kehidupan. Aku Mau Bersinar adalah sebuah
janji bagaimana menjadi berkat bagi seluruh ciptaan Tuhan di dunia ini.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Ada tujuh pernyataan “Akulah” di dalam Injil Yohanes yang menegaskan tentang
diri Yesus. Pada perikop ini, Yesus menyebut dirinya terang dunia, “Akulah terang
dunia” (ay.12). Pada saat itu, ada hari raya Pondok Daun di Yerusalem. Banyak
lampu-lampu yang dinyalakan yang sumbunya terbuat dari pakaian imam. Bagi
orang Yahudi, terang atau cahaya memiliki makna yang sangat besar. Terang
atau cahaya itu menggambarkan cita-cita yang tinggi, keselamatan, pengetahuan,
dan kebaikan. Yesus mengatakan diri-Nya sebagai terang atau cahaya itu artinya
Dialah satu-satunya yang bisa menyelamatkan dunia. Dialah satu-satunya sumber
kehidupan, sumber belas kasih, dan pengampunan. Kalau Dia satu-satunya sumber
cahaya itu, berarti tidak ada yang lain yang seperti Dia. Yesus juga mengatakan
bahwa terangnya diberikan untuk seluruh dunia. Barangsiapa yang mengikut pada-
Nya tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan akan mempunyai terang hidup.

Pernyataan Yesus ini mengajak setiap Anak Sekolah Minggu untuk selalu menjadikan
Yesus sumber keselamatan dan belas kasih di dalam hidupnya. Dengan kata lain,

32
orang percaya menjadikan Yesus sebagai sumber terang di dalam hidupnya. Artinya,
Yesus menjadi teladan yang selalu diam di dalam hatinya. Salah satu contoh yang
dapat dilakukan Anak Sekolah Minggu ketika Yesus menjadi sumber terang di dalam
hidupnya adalah mau menjadi berkat bagi orang lain. Misalnya mau berdoa dan
memuji Tuhan, rajin membaca Alkitab, menolong orang lain, merawat tanaman,
menjaga kebersihan lingkungan, terlebih pada zaman sekarang ini harus terus
memakai masker agar penularan virus corona terputus. Apabila Anak Sekolah
Minggu dapat melakukan contoh-contoh di atas, ASM menjadikan Yesus sumber
terang di dalam hidupnya. Juga, Yesus benar-benar ada di dalam hatinya.

HORONG I

Tujuan Khusus

1. ASM mau berdoa


2. ASM mampu berdoa

Ayat Hafalan

Yohanes 8:12a “Akulah terang dunia”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. Anak membuat lilin dan menuliskan doanya di prakarya lilin yang dibuat.
Alat-alat yang diperlukan: Kertas warna-warni yang dipotong kecil-kecil (pola
kertas sembarang), Gunting, Lem, Pola lilin, Pensil warna, merah/orange.
2. Cara Membuat:
a. Ajak ASM menempel kertas warna-warni di pola lilin
b. Ajak ASM menuliskan doanya pada batang lilin
Contoh Lilin: sumber: https://bit.ly/BatangLilin

33
HORONG II

Tujuan Khusus
1. Anak mengetahui bahwa Yesus adalah terang dunia
2. Anak mau menolong orang lain sebagai tanda Yesus di hatinya

Ayat Hafalan
Yohanes 8:12 “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan
dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. Berbagi Cerita (bisa dilakukan secara onsite dan online (di dalam breakout room
jika menggunakan zoom meeting).
2. GSM membagi anak-anak ke dalam kelompok (sesuaikan dengan jumlah anak).
Masing-masing kelompok di dampingi oleh GSM.
3. GSM meminta salah satu ASM untuk memimpin doa sebelum kelompok dimulai.
4. GSM mengajak ASM untuk berbagi cerita pengalaman mereka dengan pertanyaan
sebagai berikut:
a. Apa artinya menjadi terang?
b. Tanyakan bagaimana kita mendapatkan terang? (Jawaban: kita memerolehnya
dari Tuhan)
c. Bagaimana kita bisa mempertahankan Yesus sebagai terang di dalam
hati kita? (Jawaban: rajin ke gereja, rajin berdoa, rajin membaca Alkitab,
melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti menolong orang lain, merawat
tanaman, menyayangi hewan-hewan, membuang sampah pada tempatnya,
menjaga kebersihan, dan lain-lain)
d. Bagaimana kita bisa membagikan terang kita kepada orang lain?
e. Bagaimana caranya supaya terang kita bisa terpancar di dalam keluarga
kita, teman-teman kita di sekolah, rumah, dan gereja? (Apabila anak-
anak lama berpikir dan sulit menjawab, arahkan mereka kepada permainan
olahraga favorit mereka dan tanyakan bagaimana mereka menolong tim
mereka tersebut)

HORONG III

Tujuan Khusus
1. Anak memahami pernyataan Yesus adalah terang dunia.
2. Anak mau menolong orang lain.

34
Ayat Hafalan
Yohanes 8:12 “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan
berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

Sama seperti Horong II

Daftar Nyanyian

1. BESM No. 12:1


2. BESM No. 158:1
3. BESM No. 252:1
4. BESM No. 136:1
5. BESM No. 137:1
6. BESM No.: 140:1
7. BESM No. 56:1

35
Minggu Septuagesima, 13 Februari 2022

Nas: Mazmur 37: 3-5

AKU MAU PERCAYA KEPADA


TUHAN SAJA
Tujuan Umum

Anak menjadikan Tuhan sumber kepercayaannya.

Latar Belakang

Menjadi percaya kepada Tuhan di masa-masa yang sulit tidak mudah. Banyak sekali
godaan-godaan yang menjadikan semua orang meninggalkan Tuhan. Rasa percaya
kepada Tuhan akan hilang apalagi melihat keberhasilan orang yang diperoleh
dengan cara yang tidak baik. Pemazmur menegaskan bahwa salah satu nilai yang
harus terus-menerus dipegang orang benar adalah rasa percaya yang teguh kepada
Tuhan. Rasa percaya itu terjadi ketika manusia benar-benar mengandalkan Tuhan,
berserah kepada Tuhan, dan berharap kepada Tuhan bahwa Tuhan akan menolong,
menyelamatkan, dan memberikan perlindungan kepadanya. Rasa percaya yang
teguh kepada Tuhan menjadikan hidup orang benar bahagia dan selamat.

Penjelasan Bahan dan Cerita


Mazmur ini merupakan Mazmur dari Daud kepada orang-orang benar dan percaya
kepada Tuhan yang mengalami kegalauan hati karena hidup berdampingan dengan
orang-orang jahat. Pemazmur memberikan pengajaran kepada orang benar dan
percaya ini agar terus berpengharapan kepada Tuhan saja khususnya ketika mereka
melihat orang-orang jahat. Pemazmur tidak mau mereka menjadi iri hati dan khawatir
atas perbuatan-perbuatan jahat yang mereka lakukan justru membuat mereka
kelihatan bahagia. Pemazmur mengarahkan orang benar dan percaya ini agar terus
mempertahankan rasa percaya dan keyakinan mereka kepada Tuhan saja. Juga,
Pemazmur mengarahkan mereka untuk selalu menjadikan Tuhan sumber kepuasan
hidup sehingga orang benar ini terhindar dari rasa amarah atas keberhasilan yang
diperoleh dari cara yang kurang baik.

Pemazmur memberikan beberapa nilai yang harus dimiliki, dipegang, diyakini, dan

36
dilakukan oleh orang benar dan percaya di dalam hidupnya antara lain: terus-
menerus menjadikan Tuhan sumber kepercayaannya, melakukan hal-hal baik, diam
di dalam negeri dan berlaku setia, bergembira karena Tuhan, dan menyerahkan
segala kehidupannya kepada Tuhan saja. Salah satu nilai ini akan menjadi fokus
pembelajaran minggu ini, percaya kepada Tuhan. Pemazmur menjelaskan ketika
orang benar berserah dan percaya kepada Tuhan maka yang ia peroleh adalah rasa
damai, keselamatan, perlindungan, dan rasa puas yang tiada tara. Hidupnya akan
aman dan tenteram jauh dari iri hati dan khawatir.

Banyak sekali kisah di dalam Alkitab yang menceritakan tentang rasa percaya
kepada Tuhan akan memeroleh rasa damai, aman, selamat, perlindungan, dan rasa
puas yang tiada tara. Misalnya saja kisah tentang Sadrak, Mesakh, dan Abednego
yang berjalan di api. Rasa percaya kepada Tuhan yang sangat teguh menyelamatkan
mereka dari pencobaan itu dan mereka tidak mati di kuali pembakaran. Kisah yang
lain tentang rasa percaya yang teguh kepada Tuhan juga bisa kita lihat dari kisah
Yosua dan Kaleb merobohkan Tembok Yerikho (Bilangan 13-14). Lalu, ketika umat
Israel menyeberangi Sungai Yordan membawa tabut perjanjian dan saat kaki mereka
menyentuh air, mereka semua berjalan di tanah yang kering. Ada juga cerita tentang
Hana yang berdoa dengan percaya kepada Tuhan bahwa Tuhan akan menolongnya
dan memberinya anak. Akhirnya, Tuhan memberikannya anak yang sangat tampan,
Samuel. Masih banyak lagi kisah-kisah lainnya di dalam Alkitab yang menceritakan
bagaimana Tuhan menolong orang yang percaya kepada padanya.

Melalui tema Aku Mau Percaya kepada Tuhan Saja ini, ASM diajak untuk terus-
menerus melatih rasa percayanya kepada Tuhan. Misalnya saja pada saat sakit,
percaya saja bahwa Tuhan akan menyembuhkan adik-adik melalui obat dan dokter
yang memberikan obatnya. Juga, percaya kepada Tuhan akan menyertai adik-adik
saat ujian di sekolah, percaya kepada Tuhan pada saat bepergian akan selamat
karena sudah berdoa kepada Tuhan dan mengendarai kendaraan dengan hati-
hati. Pada saat ini, rasa percaya kita juga harus menjadi lebih kuat. Kita harus
percaya kepada Tuhan bahwa pandemi yang disebabkan virus corona covid-19 ini
akan berakhir. Tentunya kita semua harus terus menghindari kerumuman, memakai
masker dengan benar, rajin mencuci tangan, dan menjaga kesehatan.

HORONG I

Tujuan Khusus

1. Anak dapat menyebutkan ayat hafalan minggu ini


2. Anak mau percaya kepada Tuhan dengan segenap hatinya

Ayat Hafalan

Amsal 3:5a “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu”

37
Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM bercerita kisah tentang Sadrak, Mesakh, dan Abednego yang berjalan di
atas api dengan penekanan Percaya Kepada Tuhan
2. Bernyanyi dengan Gerakan “Percaya Saja” (Nyanyian dan gerakan dapat dilihat
di https://bit.ly/GerakPercayaSaja)

HORONG II

Tujuan Khusus

1. Anak mampu mendefinisikan percaya kepada Tuhan


2. Anak dapat berbagi cerita tentang percaya kepada Tuhan
3. Anak dapat membuat janjinya untuk percaya kepada Tuhan

Ayat Hafalan

Amsal 3:5 “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu sendiri.”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM bercerita kisah tentang tokoh-tokoh Alkitab yang bersandar dan percaya
kepada Tuhan (silakan tentukan sendiri)
a. Berbagi Janji
- GSM menyiapkan kertas buffalo dengan ukuran 8x4cm.
- GSM membagi anak-anak ke dalam beberapa kelompok (disesuaikan
dengan jumlah anak).
- GSM mengajak ASM untuk berbagi pengalamannya tentang percaya
kepada Tuhan.
- GSM mengajak ASM untuk berbagi janji/komitmennya tentang percaya
kepada Tuhan dengan segenap hatinya.
- ASM menuliskan janji/komitmennya di atas kertas buffalo yang sudah
dibagikan dan menjalankannya di dalam hidupnya.
- GSM memimpin doa dan mendoakan setiap anak untuk melakukan janjinya
tersebut di dalam kelompok masing-masing.

38
HORONG III

Tujuan Khusus

1. Anak dapat mendefinisikan arti percaya kepada Tuhan.


2. Anak dapat berbagi cerita tentang pengalaman percaya kepada Tuhan.
3. Anak dapat membuat janji tentang percaya kepada Tuhan.

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. Seperti Horong II

Daftar Nyanyian

1. BESM No: 14:1


2. BESM No: 11:1
3. BESM No: 268:1
4. BESM No: 269:1
5. BESM No: 314:1
6. BESM No: 252:1
7. BESM No: 64:1

39
Minggu Sexagesima, 20 Februari 2022

Nas: I Tesalonika 5:15

AKU ANAK BAIK

Tujuan Umum

ASM mampu menguasai diri untuk tidak membalas perbuatan orang yang tidak baik.

Latar Belakang

Nas ini merupakan nasehat Paulus kepada jemaat Tesalonika yang berlatar belakang
Yunani, di mana mereka menjadi pengikut Kristus karena pelayanan Paulus.
Tetapi, kemudian Paulus harus pergi meninggalkan Tesalonika karena orang-orang
Yahudi marah dan tidak suka dengan pelayanan Paulus di sana. Ia dituduh sebagai
“pengkhianat” karena pemberitaan “Raja lain” yang dianggap menentang pemerintah
(Kis.17:7) sehingga ia harus segera meninggalkan kota Tesalonika secara diam-
diam. Paulus kemudian mengutus Timotius, anak rohaninya untuk melihat keadaan
jemaat Tesalonika. Timotius melaporkan bahwa jemaat tetap bertahan dalam iman
mereka meskipun mereka mengalam kesukaran setelah Paulus pergi. Oleh karena
itu, Paulus memberikan nasihat melalui surat sebagai pengganti kehadiran Paulus
untuk meneguhkan iman jemaat.

Nasehat Paulus hendak menekankan kepada jemaat supaya mereka memiliki


keteguhan iman di tengah lingkungan yang tidak menerima ajaran tentang Yesus
Kristus. Cara mereka supaya bisa bertahan adalah memperbaiki hubungan atau
antara sesama jemaat (14-15) dan relasi jemaat dengan dirinya sendiri (16-22),
dengan cara jangan membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi membalas
kejahatan dengan kebaikan. Sikap ini sangat sulit untuk dilakukan, karena kita tidak
dapat menerima jika ada orang yang berbuat jahat kepada kita atau kita bisa marah
atau membalas kalau ada orang yang berbuat jahat kepada kita. Memang, sulit
untuk tidak membalas, tetapi Paulus menegaskan kembali bahwa kita membutuhkan
campur tangan Allah. Paulus menasihatkan kembali supaya orang percaya senantiasa
berdoa, bersyukur dan bersukacita. Kita mampu berbuat baik dan mempertahankan
diri bahwa kita tetap bisa orang baik, jika kita melibatkan Tuhan sehingga kita bisa
menguasai diri dan tidak membalas. Membalas kejahatan dengan kejahatan akan
melahirkan orang jahat yang baru atau kita menjadi sama dengan orang jahat
tersebut. Itulah sebabnya Paulus mendorong jemaat supaya memilki sifat yang baik
sebagai pengikut Kristus.

40
HORONG I

Tujuan Khusus

1. ASM mampu menyebutkan sikap saling mengasihi.


2. ASM mampu mampu mengampuni perbuatan temannya yang nakal
3. ASM mampu mengasihi temannya dan tidak saling menyakiti.

Ayat Hafalan

Roma 12:17 “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa


yang baik bagi semua orang”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM mengajarkan perbuatan-perbuatan mengasihi orang lain.


2. GSM mengajarkan untuk melafalkan “jangan membalas kejahatan dengan
kejahatan”
3. Mewarnai gambar

Gambar 1. Tree of kindness (sumber: pinterest)

41
HORONG II

Tujuan Khusus

1. ASM mengetahui bahwa Paulus adalah hamba Tuhan yang memberitakan Injil di
Tesalonika.
2. ASM mampu memahami arti cinta damai, mengasihi dan tidak menyakiti
sesamanya.
3. ASM mampu mengampuni teman-temannya yang melakukan kesalahan.
4. ASM mampu mengidentifikasikan perbuatan-perbuatan yang tidak baik yang
dapat menyakiti orang lain.

Ayat Hafalan

Roma 12:17 “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang
baik bagi semua orang”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM mengajarkan tentang Paulus sebagai hamba Tuhan yang memberitakan injil
di Tesalonika.
2. GSM mengajarkan ASM supaya tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
3. GSM mengajarkan contoh-contoh perbuatan jahat dan baik kepada ASM
4. Membuat Craft pohon kebaikan. Bahan: HVS, gunting, lem, pensil dan bolpoin.
ASM dibantu dengan GSM membuat pohon kebaikan dengan menggunting kertas
yang sudah disediakan sesuai gambar atau membuat sendiri dengan kertas
origami atau kertas jeruk. Kemudian, menuliskan diatas printhand, sifat-sifat
yang baik yang dapat membangun hubungan yang baik sesama ASM.

42
HORONG III

Tujuan Khusus

1. ASM mampu menguasai diri dan tidak main hakim sendiri


2. ASM mampu memaafkan dan mengampuni
3. ASM mampu menyerahkan dirinya kepada Tuhan

Ayat Hafalan

I Petrus 3:9 “dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki
dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk
itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM menjelaskan siapa Paulus dan bagaimana pelayanannya di Tesalonika.


2. GSM menjelaskan mengapa ASM tidak boleh membalas kejahatan dengan
kejahatan dan pentingnya penguasaan diri.
3. GSM mengajarkan bahwa ASM harus melibatkan Tuhan supaya mampu
mengampuni dan berdamai.
4. GSM menjelaskan ASM tidak boleh menjadi pendendam dan menyakiti temannya.

Daftar Nyanyian

1. BESM No. 3:1


2. BESM No. 5:1
3. BESM No. 271:1
4. BESM No. 264:1
5. BESM No. 311:1
6. BESM No. 266:1
7. BESM No. 64:1

43
Minggu Estomihi, 27 Februari 2022

Nas: Yeremia 17:7-8

AKU MAU MENGANDALKAN TUHAN


Tujuan Umum
Melalui pengajaran ini, ASM mengerti bahwa Tuhan tempat untuk bersandar
sehingga ASM selalu mengandalkan Tuhan dalam hidup mereka.

Latar Belakang

Yeremia adalah salah satu nabi besar dalam perjanjian lama yang terpanggil untuk
menyampaikan firman Tuhan bagi Yehuda. Ia dipanggil menjadi nabi dalam usia
yang masih muda dan awalnya merasa tidak percaya diri karena kemudaanya dan
ketidakcakapannya dalam berbicara (Yer.1). Namun, Tuhan menyertainya dalam
mengemban tanggungjawabnya sebagai nabi. Pesan kenabian yang diserukan
oleh Yeremia kepada Israel, supaya mereka meninggalkan penyembahan berhala,
perbuatan-perbuatan jahat yang menindas sesama mereka, dan ketidakadilan
serta ketidaksetiaan mereka pada Tuhan. Israel tidak setia kepada Tuhan di mana
mereka lebih memilih bersekutu dengan Mesir daripada Allah ketika bangsa Babel
mengancam mereka. Oleh sebab itu, Tuhan melalui nabi Yeremia menyampaikan
serta mengingatkan bangsa Yehuda yang telah meninggalkan Tuhan dan lebih
percaya kepada manusia. Tetapi, mereka justru berpaling dari Allah dan lebih
memilih dan berharap kepada Mesir, yang tidak percaya kepada Allah. Nabi Yeremia
kemudian menegaskan, konsekuensi dari pilihan mereka. Pertama, apabila mereka
mengandalkan manusia, Tuhan akan menghukum mereka (ayat 5); Allah tidak lagi
peduli dengan mereka (dijauhi oleh Allah) dan mereka akan hidup seperti di padang
gurun, tidak ada kehidupan, dan tanpa pertolongan Allah. Kepercayaan mereka
yang berpusat kepada manusia akan menuai kekecewaan dan ketidakbahagiaan.
Sedangkan konsekuensi mengandalkan Tuhan ialah berkat. Mengandalkan Tuhan
artinya mereka harus lebih yakin, lebih merasa aman, mempercayakan dirinya
sepenuhnya hanya kepada Tuhan dan menjalin kedekatan yang sangat kuat dengan
Tuhan.

Bagaimana hidup anak-anak yang mengandalkan Tuhan? Pertama, ia seperti pohon


yang ditanam di tepi aliran air. Air merupakan penting bagi tanaman, jika tanaman
tidak disiram maka akan kering dan layu. Sama halnya dengan anak-anak Tuhan,
tidak akan ada pertumbuhan iman jika tidak melekat kepada Tuhan dan firman Tuhan.
Air tersebut ibarat firman Tuhan dan sumber pertumbuhan kita adalah firman Tuhan
tersebut. Kedua, merambatkan akar-akarnya ketepi batang air. Akar membuat

44
tanaman berdiri kokoh. Akar artinya fondasi iman. ASM harus berakar dalam firman
Tuhan sehingga dapat menghasilkan buah-buah yang baik dan berguna. Ketiga, ia
tidak mengalami panas terik; Firman Tuhan membuat anak-anak Tuhan kuat, tidak
mudah menyerah, mengeluh, dan selalu percaya pada pertolongan Tuhan. Keempat,
ia seperti daun yang tetap hijau. Orang yang mengandalkan Tuhan akan mengalami
sukacita, memiliki kehidupan yang indah dan mampu menjadi berkat. Kelima, ia
tidak kuatir dalam tahun kering artinya dalam keadaan apapun, ia tetap percaya
akan penyertaan dan janji Tuhan. Keenam, tidak berhenti menghasilkan buah yaitu
karakter; tidak mudah menyerah, tetap optimis.

Dengan mengandalkan Tuhan, maka anak-anak Tuhan tidak lagi kuatir dan ragu
sebab Tuhan menyertai dan menolong orang yang berharap kepada Tuhan.
Bagaimana, kita bisa menunjukkan bahwa kita mengandalkan Tuhan? Caranya
adalah dengan menyerahkan seluruh hidup kita, baik di rumah, di sekolah dengan
berdoa dan beribadah yang teratur.

HORONG I

Tujuan Khusus

1. ASM mampu mengandalkan Tuhan dalam keadaan apapun.


2. ASM mampu berdoa dalam setiap aktivitas yang akan mereka lakukan.
3. ASM percaya bahwa Tuhan itu baik dan mau menolong orang yang bersandar
kepadanya

Ayat Hafalan

Mazmur 62:6 “hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah
harapanku”.

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM mengajarkan bahwa Tuhan adalah pengasih


2. GSM mengajarkan bagaimana sikap seorang anak yang mengandalkan Tuhan.
3. Mewarnai gambar

45
HORONG II

Tujuan Khusus
1. ASM selalu bersandar dan mengandalkan Tuhan dalam segala aktivitasnya
2. ASM mampu menyerahkan kekuatiran hatinya kepada Tuhan lewat doa dan
ibadah.
3. ASM mampu mengidentifikasi tindakan yang mengandalkan Tuhan dan
mengandalkan diri sendiri.

Ayat Hafalan

Amsal 3:5 “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangan bersandar
kepada pengertianmu sendiri”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM mengajar bagaimana sikap yang mengandalkan Tuhan.


2. GSM mengajar ASM bahwa seorang anak mampu mengandalkan Tuhan, jika ia
mampu mendengar Tuhan (beribadah). Ilustrasi anak tentang iman; pilih salah
satu anak SKM, kemudian tutup matanya (dengan kain yang terlebih dahulu
disediakan). Bawa anak tersebut berjalan mengeliling ruangan beberapa kali
hingga ia kesulitan untuk menentukan ke arah mana ia berjalan. Selanjutnya, beri
instruksi supaya anak tersebut berjalan di sekitar ruangan dan menginstruksikan
apabila si anak tersebut hendak menabrak sesuatu. Tujuannya, supaya semua
SKM melihat apakah GSM mampu mengarahkan anak tersebut dengan baik
dan tidak menabrak atau jatuh. Kemudian, minta anak tersebut duduk secara
perlahan tanpa ia tahu apakah ada atau tidak kursi yang akan didudukinya,
lalu GSM dengan cepat mengambil kursi dan posisikan si anak tersebut agar
duduk dengan baik di kursi tersebut (catat: si anak tidak tahu bahwa GSM sudah
menyediakan kursi sebelumnya). Melalui ilustrasi ini, anak-anak memahami
bahwa iman adalah mau mendengarkan instruksi atau perintah Tuhan.

HORONG III

Tujuan Khusus
1. ASM mengetahui bahwa Yeremia dipanggil Tuhan untuk menegur dan
mengingatkan bangsa Yehuda supaya mengandalkan Tuhan.
2. ASM mengetahui bahwa Tuhan selalu menyertai orang yang mengandalkan
Tuhan.
3. ASM mampu mengetahui kehendak Allah.
4. ASM mampu menerapkan sikap yang mengandalkan Tuhan.

46
Ayat Hafalan
Yesaya 41:13 “Sebab Aku ini, Tuhan Allahmu, memegang tangan kananmu dan
berkata kepadamu, janganlah takut, akulah yang menolong engkau”.

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM mengajarkan perbuatan-perbuatan yang mengandalkan dan tidak


mengandalkan Tuhan.
2. GSM mengajarkan ASM untuk melafalkan “diberkatilah orang yang mengandalkan
Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan.
3. Membuat Praying Hand Craft (bahan; kertas HVS, pena dan gunting). ASM
diminta untuk meletakkan telapak tangan mereka secara berdampingan diatas
kertas HVS (side by side). Kemudian, GSM atau ASM yang lain membantu
untuk menarik garis sesuai dengan gambar tangan tersebut. Kemudian gambar
tersebut digunting dan jangan sampai terpotong.

Daftar Nyanyian
1. BESM No. 172:1-2
2. BESM No. 169:1
3. BESM No. 170:1
4. BESM No. 284:1
5. BESM No. 273:1
6. BESM No 122:1
7. BESM No. 120:1

47
Minggu Invokavit, 6 Maret 2022

Nas: 1 Samuel 12:18-22

ALLAH MEMANGGIL KEPADA


PERTOBATAN
Tujuan Umum
1. Anak Sekolah Minggu dapat memahami isi 1 Samuel 12:18-22
2. Anak Sekolah Minggu mengenali Allah dan tidak boleh menyembah ilah lain
3. Anak Sekolah Minggu menyadari bahwa di sekitar mereka ada banyak hal yang
membawa kepada kesia-siaan.

Latar Belakang

Manusia yang beriman kepada Allah dituntut untuk selalu setia kepada Allah
dan tidak akan pernah menggantikan Allah dengan menyembah kepada ilah lain.
Dalam perjalanan iman, umat Allah sering tergoda untuk memuja ilah lain dengan
mengikuti kehendak ilah-ilah itu dan menjauhi kehendak Allah. Sebagaimana zaman
ini menawarkan banyak kemudahan dapat membuat kita semakin jauh dari Tuhan.
Oleh karena itu perlu diingatkan bahwa Allah menginginkan umat-Nya berbalik
kepada-Nya, dengan memberi pengampunan dan kesempatan untuk berbalik kepada
jalan Allah.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Kitab 1 Samuel berisi tentang sejarah Israel dalam masa peralihan, yaitu dari
masa Hakim-hakim kepada masa Raja-raja. Peranan Samuel dalam Kitab ini hadir
sebagai perantara dari kedua masa tersebut. Samuel adalah seorang anak yang
dipilih Tuhan menjadi pelayan Tuhan dan menjadi pemimpin bangsa Israel, yaitu
dengan menjadi hakim. Pada masa kepemimpinan Samuel, bangsa Israel meminta
raja untuk memimpin umat Israel bukan maksud untuk menggantikan Allah dari diri
mereka sebagai pemimpin umat. Dengan adanya raja diharapkan supaya bangsa
Israel semakin taat dan setia kepada Tuhan Allah. Akan tetapi apa yang terjadi
adalah sebaliknya. Umat Israel telah melakukan kejahatan terhadap Allah, yaitu
dengan menyimpang dari hukum Allah dan memilih menyembah berhala atau dewa
kesia-siaan. Hukum Allah sangatlah jelas bahwa umat tidak menyembah ilah lain

48
kecuali Allah yang Esa (band. Ul. 11:16). Sebagai umat Allah mereka harus teguh
hati menyembah Allah pencipta langit dan bumi yang di sembah oleh leluhur mereka
sejak semula. Mereka diminta sebagai umat yang takut akan Allah, yaitu umat yang
tunduk dan taat kepada perintah-perintah-Nya. Samuel mengingatkan bangsa
Israel supaya tidak mudah tergoda dan menyembah ilah-ilah lain. Mereka diingatkan
melalui kisah di masa lalu dalam perjalanan Israel bagaimana Allah marah terhadap
leluhur mereka disaat umat itu tidak taat dan setia kepada Allah.

Maka Samuel pun menyampaikan seluruh perbuatan Israel kepada Allah dan Allah
pun mendatangkan guruh dan hujan pada saat musim menuai. Tidak seharusnya
ada gemuruh dan hujan di saat musim menuai, namun itu terjadi sebagai pertanda
bahwa Allah sedang mengingatkan kesalahan mereka. Lalu umat Israel pun menjadi
takut dan menyesali diri mereka yang telah menyimpang pada jalan lain di saat
mereka telah dipimpin oleh seorang raja. Mereka sadar bahwa seharusnya dengan
hadirnya seorang raja yang diurapi oleh Tuhan maka mereka baiknya semakin
dekat kepada Tuhan, bukan berpaling menyembah ilah lain. Setelah umat Israel
sadar akan kesalahannya, maka Samuel meyakinkan mereka supaya jangan takut,
dan jangan berhenti mengikuti Tuhan dan teruslah beribadah kepada Tuhan Allah
dengan segenap hati (ay. 20).

Menyembah Tuhan Allah harusnya teguh dan tidak mendua hati. Sebagai umat Tuhan
maka tidak boleh mengejar dewa-dewa yang membawa kepada jalan kesia-siaan,
karena dewa-dewa itu tidak dapat menolong mereka. Allah memanggil umat kepada
pertobatan, demikian juga dengan kita pada saat ini. Hal itu harus ditanamkan sejak
anak-anak, supaya mereka belajar untuk setia kepada Allah dan tidak mudah tergoda
untuk menyembah ilah lain dan meninggalkan Allah. Hal itu juga harus ditunjukkan
oleh guru-guru sekolah Minggu kepada anak-anak, bagaimana belajar disiplin, tidak
bermain Handphone di depan anak-anak pada saat ibadah, dan ikut dalam ibadah
dan pujian di kala ibadah anak-anak berlangsung.

Ada banyak hal yang dapat membawa anak-anak semakin jauh dari jalan Allah,
seperti games, sajian internet, dan lain-lain yang menyita waktu anak-anak dari jam
belajar, jam ibadah, dan jam istirahat. Oleh karena itu sangatlah perlu menegur
mereka dengan memberikan kesadaran bahwa games dan sajian internet tidak dapat
menolong mereka sepenuhnya untuk berada dalam keselamatan yang diberikan oleh
Tuhan. Internet dan games tidak punya spirit maka kita harus menyembah Allah
yang memberikan Spirit atau Roh Kudus kepada kita supaya anak-anak dan seluruh
umat-Nya dapat menguasai diri dan cerdas dalam menggunakan games dan sajian
internet tersebut. Gereja juga bertanggung jawab untuk mengajarkan cerdas literasi
digital di masa kini, melalui pendekatan iman dan ajaran Kekristenan

HORONG I

Tujuan Khusus

Mengenal nama Allah sebagai satu-satunya Allah yang penuh cinta kasih.

49
Ayat Hafalan

1 Samuel 12:22a: “Sebab Tuhan tidak akan membuang umat-Nya, sebab nama-Nya
yang besar”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

Melukiskan gambaran Allah yang mereka pahami di atas selembar kertas dan
menceritakan bagaimana Allah itu bagi mereka.

HORONG II

Tujuan Khusus

Mengenali Allah satu-satunya yang harus disembah dan mengikuti jalan-jalan-Nya,


dan belajar menjauhkan diri dari keinginan dunia maya, game, atau yang lainnya
yang dapat menjauhkannya dari penyembahan kepada Tuhan.

Ayat Hafalan

1 Samuel 12:22a: “Sebab Tuhan tidak akan membuang umat-Nya, sebab nama-Nya
yang besar”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

Menyebutkan media sosial dan games yang biasa mereka akses, dan berapa lama
mereka menggunakannya. Kemudian mengingat kembali, adakah games dan sajian
internet itu telah menyita waktu mereka sehingga membuat mereka lupa untuk
mengerjakan PR, membantu orangtua, lupa makan, dan bahkan berdoa. Selanjutnya
Guru Sekolah Minggu mengarahkan mereka untuk cerdas media digital, dan melihat
Allah sebagai pandu hidup yang menuntun kepada jalan keselamatan.

HORONG III

Tujuan Khusus

Mengenali Allah satu-satunya yang memanggil kepada pertobatan, dan semakin hari
dapat mengenali hal-hal yang dapat membawanya jauh dari jalan Allah.

50
Ayat Hafalan

1 Samuel 12:22a: “Sebab Tuhan tidak akan membuang umat-Nya, sebab nama-Nya
yang besar”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

Berdiskusi bersama kakak Guru Sekolah Minggu untuk menceritakan hal-hal apa saja
yang dapat menyita waktu mereka setiap hari yang dapat menjauhkan mereka dari
jam doa, jam belajar, jam makan, dan bahkan tidak mendengarkan orang tua mereka.
Maka anak-anak diberikan kesadaran bahwa hal itu adalah kesia-siaan, jadi perlu
ada pertobatan kepada jalan yang benar dengan kembali mengatur waktu dengan
benar, mendengarkan nasihat orangtua, dan menjadi influencer teladan kebaikan.

Daftar Nyanyian
1. BESM No. 97:1
2. BESM No. 117:1
3. BESM No. 122:1
4. BESM No. 136:1
5. BESM No. 153:1
6. BESM No. 158:1
7. BESM No. 163:1

51
Minggu Reminiscere, 13 Maret 2022

Nas: 2 Rajaraja 4:42-44

PERCAYA KEPADA ALLAH PEMBERI


KEHIDUPAN
Tujuan Umum

1. Anak Sekolah Minggu memahami isi 2 Raja-raja 4:42-44, yaitu kisah pelayanan
Nabi Elisa memberi makan seratus orang dengan dua puluh roti jelai serta
gandum.
2. Anak Sekolah Minggu mengenal Allah sumber hidup dan sumber berkat.
3. Anak Sekolah Minggu memiliki iman yang teguh untuk selalu percaya kepada-
Nya dalam keadaan apapun.

Latar Belakang

Pada saat terjadi penderitaan sering sekali logika lebih kuat untuk berbicara.
Kesulitan hidup menjadikan manusia semakin tidak percaya dengan kehadiran
Allah, dan meragukan kemahakuasaan Allah. Di saat Pandemi Covid-19 ada banyak
pemikiran yang demikian. Sulitnya perekonomian, dan kesehatan yang kurang prima,
dapat membawa orang Kristen kepada pikiran bahwa Allah sudah meninggalkan
manusia. Teks ini menyadarkan kita bahwa dalam kesulitan Allah memakai para
hamba-Nya untuk menunjukkan kemahakuasaan-Nya yang menunjukkan bahwa
segala sesuatu ada dalam sepengetahuan Allah. Bagi Allah tidak ada yang tidak
mungkin. Kiranya penderitaan tidak menjadi kita bersungut-sungut atau tawar hati,
tetapi menunjukkan sejauh mana pengenalan kita kepada Allah.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Setelah Elia naik ke sorga, maka Elia meneruskan tugas-tugas Elia. Elisa adalah
seorang nabi di tengah-tengah bangsa Israel (1 Raja-raja 19:161, 19-21; 2 Raja-
raja 5:8). Jadi kita boleh menyebutnya dengan Nabi Elisa. Elisa berarti “Allah adalah
keselamatan.” Dalam fungsinya sebagai nabi, maka Nabi Elisa melakukan apa yang
diperintahkan Tuhan Allah dan juga menyampaikan seruan umat kepada Allah. Elisa
memulai pelayanannya secara pribadi yang lamanya sekitar 60 tahun pada masa

52
pemerintahan Yoram, Yehu, Yoahas, dan Yoas. Dalam pelayanannya Elisa berkelana
jauh dan menjadi penasihat bagi raja, menjadi teman bagi orang biasa, dan menjadi
kawan bagi orang Israel dan orang asing. Pelayanan Elisa dikenali dengan berbagai
mujizat, seperti: ia memulihkan air di Yeriko (2 Raja-raja 2:19-21), melipatgandakan
minyak seorang janda (2 Raja-raja 4:1-7), dan lain-lain termasuk teks 2 Raja-raja
4:42-44, kisah tentang Nabi Elisa yang memberi makan seratus orang.

Pada saat itu situasi bangsa Israel sedang tidak menggembirakan. Pasca
pemerintahan Raja Daud dan Salomo kondisi mereka semakin parah, sering kali masuk
ke dalam kemerosotan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama rohani dan moral,
baik Bangsa Israel Utara maupun Israel Selatan (Yehuda). Akibatnya keduanya
mengalami kesulitan seperti: datangnya penyakit, kelaparan, dan kematian. Pihak
yang paling menderita adalah rakyat kecil.

Pada saat Nabi Elisa kembali ke Gilgal maka dia menemukan adanya kelaparan
di sana. Dalam kondisi yang demikian maka Bangsa Israel mulai tawar hati dan
meragukan penyertaan Allah; mereka menjadi pesimis dan kehilangan harapan. Lalu
ada seorang dari Baal-Salisa membawa roti hulu hasil, yaitu dua puluh roti jelai
dan gandum kepada abdi Allah itu. Mengikuti hukum Musa, hulu hasil dari segala
yang tumbuh di tanah yang dipersembahkan kepada Tuhan merupakan bagian dari
hamba Tuhan (Bil. 18:13a; Ul. 18:4). Dua puluh roti jelas tersebut secara logika
cukup untuk dua puluh orang saja, atau untuk dua puluh kali makan. Melihat
kondisi yang demikian, Elisa tidak memakan sendiri roti jelai tersebut sekalipun itu
dipersembahkan untuk hamba Tuhan. Dia memerintahkan orang yang membawa
roti itu untuk membagikannya kepada orang yang kelaparan, yang diperkirakan ada
sebanyak seratus orang.

Orang yang membawa roti itu berpikir bahwa pastilah tidak cukup dua puluh roti untuk
seratus orang, apalagi diperhadapkan dengan orang yang kelaparan. Itulah sebabnya
orang itu bertanya kepada Nabi Elisa, “bagaimanakah aku dapat menghidangkan ini
di depan seratus orang?” Ini adalah pertanyaan yang mengandung keraguan untuk
melakukan perintah Nabi Elisa, karena dalam pikirannya tidaklah mungkin membagi
dua puluh roti jelai kepada seratus orang. Akan tetapi Nabi Elisa meyakinkannya,
dan jawabnya, “berikanlah kepada orang-orang itu supaya mereka makan, sebab
beginilah firman Tuhan: orang akan makan, bahkan akan ada sisanya.” Dengan
perkataan yang meneguhkan, yaitu sabda Allah yang berkumandang melalui mulut
Nabi Elisa maka orang itu pun menghidangkannya di depan mereka. Lalu orang-
orang yang kelaparan itu pun makan dan ada sisanya, sesuai dengan firman Tuhan.

Dalam masa pandemi Covid-19 dan juga pasca pandemi ada keraguan terhadap
penyertaan Allah, ada kekurangan, kemerosotan ekonomi, kesehatan, dan
kepedulian. Maka perlu menanamkan rasa percaya kepada Allah di mana Allah peduli
dan bertindak sesuai dengan rencana-Nya yang merancangkan keselamatan bagi
setiap orang yang percaya dan berpegang teguh kepada-Nya. Allah akan mengutus
para hamba-Nya untuk menyampaikan kehendak-Nya di masa sulit ini. Marilah kita
melatih kerohanian kita supaya terus memiliki hubungan yang sangat dalam dengan
Tuhan, sehingga menanamkan rasa percaya yang semakin teguh dan yakin bahwa
Allah akan melakukan mujizat-Nya di saat yang tidak kita duga. Melalui teks hari
tersebut kita sebagai orang Kristen belajar melakukan hospitalitas kepada sesama di

53
masa sulit. Hospitalitas adalah suatu sikap iman dalam perjumpaan dengan sesama
manusia dan sesama ciptaan. Hospitalitas mengajari kita bagaimana bersikap
yang benar dan Kristiani kepada sesama apalagi di tengah-tengah masa sulit. Kita
meneladani Elisa yang tidak mementingkan diri sendiri, tetapi hidup berbagi dan
percaya akan firman Allah yang tidak akan berubah. Demikianlah kiranya sikap orang
Kristen di masa sulit ini supaya dapat menghilangkan egois dan mempraktekan hidup
berbagi kepada sesama, dan teguh percaya bahwa firman Allah selalu benar.

HORONG I

Tujuan Khusus
Anak mendengar kisah Nabi Elisa memberi makan seratus orang dengan dua puluh
roti jelai sehingga anak belajar juga untuk berbagi roti kepada teman yang tidak
memiliki roti, karena berbagi adalah latihan mengenal kehadiran Allah yang selalu
membagikan milik-Nya kepada manusia.

Ayat Hafalan

2 Raja-raja 4:43b: Sebab beginilah firman Tuhan: “orang akan makan, bahkan akan
ada sisanya”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

Berdoa penggalan Doa Bapa Kami: “Berikanlah kepada kami makanan kami yang
secukupnya!” Alat peraga: guru membawa permen yang aman untuk anak-anak
horong I, lalu setiap anak mengambil dua permen, satu untuk dirinya dan satu lagi
untuk keluarganya setelah pulang ke rumah. Guru menekankan dengan sungguh-
sungguh dan penuh semangat bagaimana supaya permen itu benar-benar dibagikan
kepada keluarganya.

HORONG II

Tujuan Khusus

Supaya anak percaya bahwa Allah itu adalah sumber segala sesuatu yang ada di
dunia ini, dan Dialah yang akan menunjukkan jalan untuk menghadapi kesulitan.

Ayat Hafalan

2 Raja-raja 4:43b: “Sebab beginilah firman Tuhan: “orang akan makan, bahkan akan
ada sisanya”

54
Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

Menyebutkan nama-nama makanan yang disukai dan menyebutkan siapa yang


menyajikan dan di mana dapat dibeli. Lalu anak-anak diajak kembali untuk
mengingat apakah pernah melihat orang yang kelaparan, dan bagaimana respon
anak dan memberi arahan supaya ke depan anak dapat mendoakan orang-orang
yang kesusahan dan belajar hidup berbagi.

HORONG III

Tujuan Khusus
Supaya anak percaya bahwa Allah adalah pemelihara, dan tidak pernah dibiarkan-
Nya orang-orang yang percaya kepada-Nya selalu dalam kesulitan, tetapi Tuhan
Allah memberikan solusi yang tepat terhadap persoalan yang kita hadapi.

Ayat Hafalan

2 Raja-raja 4:43b: “Sebab beginilah firman Tuhan: “orang akan makan, bahkan akan
ada sisanya”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

Diskusi kelompok dengan pertanyaan


1. Apakah yang bisa diteladani dari Elisa melalui teks 2 Raja-raja 4:42-44?
2. Bagaimana sikap kita ketika bertemu dengan orang yang sedang kelaparan?
3. Apakah yang dapat dilakukan dalam Minggu ini sebagai tindakan yang baik dan
benar di tengah-tengah keluarga sebagai wujud dari mendengar firman Tuhan
hari ini?

Daftar Nyanyian

1. BESM No. 164:1


2. BESM No. 323:1
3. BESM No. 321:1
4. BESM No. 311:1
5. BESM No. 284:1
6. BESM No. 273:1
7. BESM No. 64:1

55
Minggu Okuli, 20 Maret 2022

Nas: Kisah Para Rasul 8:9-13

KETAKJUBAN MELIHAT KARYA


ALLAH

Tujuan Umum

Anak-anak Sekolah Minggu percaya pada pemberitaan Injil tentang Kerajaan Allah.

Latar belakang

Percaya pada pemberitaan Injil adalah salah satu tindakan percaya kepada Yesus
Kristus. Nama Filipus dikaitkan pada tiga bagian peristiwa penginjilan, yakni:
(1) Samaria (2) Sida-sida Etiopia, dan (3) pelayanan di daerah pesisir Palestina.
Terdapat tujuh orang rasul yang dipilih untuk memperluas pemberitaan Injil salah
satunya adalah Filipus. Adapun tujuh orang rasul yang dipilih tersebut adalah
Stefanus, Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus. Nama-nama
mereka disebutkan dalam pasal 6:5 serta bandingkan Kis. 21:8-9.

Melalui kiprah pelayanan Filipus, pemberitaan Injil makin tersebar dan terserak ke
berbagai wilayah. Dalam pemberitaan Injil itu banyak orang-orang yang memberikan
dirinya dengan penuh kerelaan untuk dibaptis dalam nama Allah Bapa, Anak-Nya
Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus. Salah seorang yang menyatakan dirinya untuk
dibaptis adalah Simon.

Adapun Simon dikenal sebagai seorang tukang sihir di kota Samaria itu. Nama Simon
terkenal sehingga banyak orang di kota itu berseru: “orang ini adalah kuasa Allah
yang terkenal sebagai Kuasa Besar”. Seakan-akan kemampuan sihir Simon dapat
disandingkan dengan ke-Mahakuasaan Allah yang besar. Allah itu Maha Kuasa
adanya (Omni Potentia), Allah itu Maha Tahu (Omni Scientia), dan Allah itu Maha
Hadir (Omni Presensia). Bahwa Allah yang Maha Kuasa itu tidak dapat disejajarkan
dengan kemampuan dan pengetahuan manusia, “Seperti tingginya langit dari bumi,
demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancangan-Mu”
(bnd. Yesaya 55:9).

56
Sebagian besar kelompok sihir terdiri dari orang-orang yang mengaku dapat
menggunakan kekuatan supernatural atau kekuatan alam (lih. Kej 41:8,24; Kel.
7:11, 22; 8:7,19; 9:11). Seringkali kekuatan (atau dewa) ini dianggap bertentangan
dengan sifat alami manusia dan dengan menggunakan kekuatan tersebut, pemilik
bisa mengendalikannya untuk keuntungan pribadi. Para penyihir ini akan meramalkan
kejadian masa depan, mengendalikan peristiwa masa depan, menafsirkan peristiwa-
peristiwa masa depan dan mimpi, dan mengutuk atau melindungi seseorang, kota,
negara, tentara, dan lain-lain. Penyihir seperti dalam Kis 8:9,11 diklaim mampu
memanipulasi kekuatan-kekuatan alam atau kekuatan pribadi (roh jahat) untuk
melakukan kehendak mereka. Hal ini sering melibatkan ritual sihir dan mantera.

Ketika Filipus memberitakan mengenai Injil Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus
Kristus. Roh Kudus menyentuh hati dan pikiran orang banyak itu sehingga mereka
memberi diri untuk dibaptis baik laki-laki maupun perempuan. Nah, Simon sendiri
juga menjadi percaya, dan sesudah dibaptis, ia senantiasa bersama-sama dengan
Filipus. Melalui pemberitaan Injil tentang Kerajaan Allah, Simon takjub luar biasa
karena ia melihat tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar yang terjadi. Mukjizat
itu terlihat ketika mereka menyembuhkan orang sakit dan melalui mereka banyak
orang yang terberkati oleh karena nasehat dan bertekun di dalam iman (Kis. 14:22).
dan mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami
banyak sengsara (lih. Kis. 14:22) serta membantu orang-orang miskin yang sering
dipinggirkan (lih. Kis. 6:5). Pemberitaan Injil tentang Kerajaan Allah lambat laun
menyingkirkan pekerjaan para tukang-tukang sihir sebab mereka menjadi percaya
kepada Allah. Sehingga Injil makin tersebar di seluruh wilayah itu.

Penjelasan: “Bohong itu Dosa”

Karin dan Caca. Mereka bersahabat baik. Sepulang dari ibadah Sekolah Minggu di
gereja. Tetiba Karin berkata kepada Caca: “Ca, kamu tau gak, aku bisa loh menyihir
semut menjadi gajah”. Sejenak Caca mengeryitkan kening dengan wajah tak percaya.
Caca berkata, “mana mungkin kamu bisa menyihir semut menjadi gajah, emang kamu
bisa melakukannya, kamu pasti bohong ya”. Dengan bersikukuh Karin mengatakan
bahwa ia dapat menyihir semut menjadi gajah.

Malam harinya, Caca bercerita dengan kedua orang tuanya, “Ma, tadi di sekolah
minggu Karin berkata bahwa ia dapat menyihir semut menjadi gajah, apa ada ilmu
sihir seperti itu ya ma?” tanya Caca pada ibunya. Kemudian papanya ikutan nimbrung
dan tertawa, “ada-ada aja anak-anak ya ma, lucu banget” sahut papanya sambil
terkekeh. Dengan lembut mamanya berkata kepada Caca: “trus, apa responmu
terhadap cerita Karin tadi nak”. Caca mengatakan bahwa Karin berbohong, “khan
bohong itu dosa ya ma”. Seperti lagu yang diajarkan di sekolah minggu, syairnya
demikian: “bohong, bohong, bohong itu dosa. Bohong, bohong, bohong itu dosa,
anak Tuhan gak boleh bohong”. Kemudian Mama Caca berkata “Ca, kita tidak tahu
apa alasan Karin berkata demikian tapi kamu tidak boleh memusuhinya ya nak, kamu
mesti mengasihinya dan menjadi teman baik baginya”. Dengan tersenyum Caca
menjawab: “baik ma, Caca akan selalu menjadi teman baik bagi Karin, kami khan
best friend forever”

57
Pada hari minggu berikutnya dalam ibadah Sekolah Minggu terlihat Karin kikuk
bertemu pandang dengan Caca. Kemudian Caca berkata: “Karin, sini duduk dekatku”.
Tetiba Karin mengulurkan tangannya sambal berkata: “Ca, maafin aku ya, minggu
lalu aku telah berbohong kepadamu dengan mengatakan aku bisa menyihir semut
menjadi gajah”. Lalu Karin melanjutkan ucapannya: “sebenarnya aku cemburu
padamu karena kamu itu memiliki banyak teman dan berprestasi di sekolah. Lalu,
agar aku terlihat hebat di depanmu dan teman-teman, aku membuat cerita bohong.
Sekali lagi, maafkan aku ya Ca. kamu masih mau berteman denganku khan”? Tanya
Karin. Dengan wajah lembut penuh kasih Caca berkata, “aku maafin kamu kok, kita
khan best friend forever”. Sini aku tunjukkan cerita Alkitab yang mengatakan bahwa
perbuatan sihir itu tidak baik. Mari kita membaca Kisah Para Rasul 8:9-13.

HORONG I

Tujuan Khusus

Anak Sekolah Minggu (ASM) mampu membedakan kuasa si jahat dengan kuasa Allah
yang besar dan menakjubkan.

Ayat Hafalan

Matius 5:9 “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut
anak-anak Allah”

Aktivitas dan Alat Peraga

ASM membentuk lingkaran. Bertepuk tangan prok, prok, prok dengan mengucapkan
nama sendiri lalu menyebut satu perbuatan baik pernah yang dilakukan. Misalnya,
prok, prok, prok - Caca – merapikan mainan. Demikian seterusnya dan selanjutnya
sampai semua ASM mendapat giliran.

HORONG II

Tujuan Khusus

ASM mampu mengidentifikasi karya perbuatan Allah yang mendatangkan kebaikan


dan sukacita bagi banyak orang.

58
Ayat Hafalan
Matius 24:35 “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu”

Aktivitas dan Alat Peraga

GSM mempersiapkan kertas warna warni dibentuk/digunting dengan model heart.


Setiap ASM mendapat satu kertas. ASM menuliskan satu perbuatan jahat dan satu
perbuatan baik yang pernah dilakukan. Kemudian berjanji untuk tidak mengulangi
perbuatan yang jahat itu. Namun meningkatkan perbuatan-perbuatan baik di dalam
aktivitas hariannya.

HORONG III

Tujuan Khusus

ASM mampu mendeskripsikan/mejelaskan wujud karya perbuatan Allah dalam


hidupnya.

Ayat Hafalan

Matius 28:19: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan
baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”

Aktivitas dan Alat Peraga

Membentuk kelompok kecil beranggotakan 5-6 orang. Bila memungkinkan GSM


memimpin setiap kelompok tersebut. Setiap anak menceritakan salah satu karya
perbuatan Allah yang terjadi di dalam hidupnya. Lalu merenungkan semua karya
Allah yang hebat itu. Di tutup dengan doa ucap syukur oleh salah satu ASM.

Daftar Nyanyian

1. BESM No. 90:1


2. BESM No. 100:1
3. BESM No. 121:1
4. BESM No. 137:1
5. BESM No. 141:1
6. BESM No. 153:1
7. BESM No. 77:1

59
Minggu Letare, 27 Maret 2022

Nas: Mazmur 59:17-18

TUHAN ALLAH ITU KEKUATAN DAN


KOTA BENTENGKU

Tujuan Umum

ASM mengetahui bahwa Allah itu setia adanya. Kita dijagai dan dilindungi-Nya.
Allah adalah kota benteng kita.

Latar belakang

Mazmur 59:17-18 merupakan sebuah ungkapan deklarasi Daud atas kemahakuasaan


dan Kebesaran Allah semesta alam. Daud mengagungkan nama Allah yang mulia
dan menggambarkan Allah bagaikan kota benteng tempat perlindungan, bernaung,
berdiam dan ruang persembunyian. Kota benteng merupakan sebuah tembok
pertahanan sekaligus tempat persembunyian dari serangan musuh-musuh yang
datang menyerang. Bila berada dalam kota benteng ini, maka Daud merasakan
jiwanya aman dan tenteram. Daud merasakan rengkuhan kasih Tuhan atas hidupnya
serta keselamatan bagi bangsanya.

Adapun Daud, ia memiliki ragam talenta. Daud adalah anak Isai orang Betlehem
(1Sam. 16:18). Pada masa mudanya Daud dikenal sebagai seorang yang ahli
memainkan (yodea naggen) kecapi (kinnor) (1Sam. 16:16). Daud memiliki reputasi
sebagai musisi professional. Daud sering dipanggil ke istana oleh Saul untuk
menghiburnya. Di sisi lain, ia memiliki kemampuan dalam berperang (mengalahkan
Goliat), Daud seorang gembala kambing domba (1 Sam. 16:11).

Saul memandang Daud sebagai seorang rival yang akan menggantikan posisinya
sebagai raja Israel. Di tambah lagi dengan tarian sambutan para perempuan yang
bernyanyi berbalas-balasan, katanya: “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi
Daud berlaksa-laksa” (1Sam. 18:7). Situasi ini menimbulkan perasaan cemburu
pada diri Saul. Sehingga ia berniat membunuh Daud. Melihat situasi itu, Daud
merasakan keterancaman jiwa dan hidupnya. Akhirnya, Daud mencari perlindungan
kepada raja Akhis di Gat (1Sam. 21:10); Daud melarikan diri dan bersembunyi di gua
Adulam (1Sam. 22:1). Upaya-upaya untuk mencari perlindungan itulah membawa

60
sebuah pengakuan diri bagi Daud bahwa selama masa persembunyiannya Allah
selalu melindungi dan menaunginya. Allah digambarkan bagaikan kota benteng
tempat perlindungan bagi orang-orang yang mencari keselamatan. Daud merasakan
tenteram dan damai, Allah adalah kota benteng dan Allah itu setia adanya. Inilah
puncak klimaks pengenalan Daud bahwa Allah itu telah menjadi kota benteng
baginya, tempat pelarian pada waktu kesesakan. Sehingga Daud diberi kekuatan dan
keselamatan. Aman dalam perlindungan Tuhan.

Penjelasan

“Kawasan dilarang Membully”


Samuel memiliki sahabat bernama Ruben. Ruben seorang anak yang suka makan,
tak heran bila tubuhnya gemuk dan pipinya tembem. Ruben sering dibully teman-
temannya karena ia sering melambat dalam melakukan gerakannya sebab tubuhnya
yang gemuk.

Pada hari Sabtu, tanggal 26 Maret 2022. Gereja mengadakan kegiatan Sabtu Ceria.
Umumnya ASM akan bersukacita menyambut kegiatan Sabtu Ceria ini. Tema khotbah
yang disampaikan adalah Allah kota benteng, Allah itu kasih dan setia. Setelah acara
Penelaahan Alkitab (PA) berakhir dilanjutkan dengan kegiatan perlombaan. Kakak
GSM menghimbau setiap ASM membentuk 4 kelompok yang beranggotakan 6 orang.
Namun, tidak seorang pun berkenan untuk mengajak Ruben menjadi anggota di
kelompoknya. Hati Ruben sedih, ia menyendiri dengan wajah muram. Matanya mulai
berkaca-kaca.

Hati Samuel tersentuh melihat kondisi Ruben. Kemudian Samuel berkata, “teman-
teman, kita telah mendengar Firman Tuhan bahwa Allah itu penuh kasih setia, Allah
itu tempat perlindungan dan kota benteng perlindungan kita. Mari kita wujudkan
cinta setia Allah dengan mengasihi teman kita Ruben. Kita tidak boleh membully
dan menyingkirkannya karena postur tubuhnya yang gemuk. Mulai sekarang, kita
menamakan tempat ini dengan “kawasan dilarang mem-bully. Tidak seorang pun
diizinkan membully saudara-saudaranya”.

Kemudian kakak GSM meminta setiap ASM untuk meminta maaf pada Ruben. Dengan
penuh rasa penyesalan mereka mendekati Ruben. Cecilia mewakili teman-temannya,
ia berkata: “Maafkan kami ya, Ruben. Kami tidak akan mengulangi perbuatan ini
lagi. Memang benar bahwa Allah itu kasih dan setia. Kami juga akan mengasihimu
seperti saudara kami layaknya”. Kemudian mereka saling berjabat tangan dan
terlihat senyum mengembang di bibir Ruben. Ia senang dan sukacita kumpul bersama
teman-temannya.

HORONG I

Tujuan Khusus
ASM mampu menceritakan bahwa Allah itu sungguh baik dan penuh kasih.

61
Ayat Hafalan

Mazmur 59:10b “sebab Allah adalah kota bentengku”.

Aktivitas dan Alat Peraga

Anak anak melakukan permainan “Menebak nama Tokoh Alkitab”. GSM


mempersiapkan sejumlah nama-nama tokoh Alkitab yang memiliki ciri-ciri
karakteristik tertentu. Misalnya, siapakah tokoh Alkitab yang membangun Bahtera,
sehingga mereka terhindar dari perisitwa air Bah. Atau siapakah tokoh Alkitab yang
disebut sebagai Bapa orang Percaya; Atau siapakah tokoh Alkitab yang mengalahkan
Goliat; siapakah nama ibu Tuhan Yesus dan lain sebagainya. Lalu, ditutup dengan
mendiskusikan siapakah tokoh Alkitab yang mereka idolakan. Mengapa mereka
mengidolakannya. Di tutup dengan doa bersama.

HORONG II

Tujuan Khusus

ASM mampu mendeskripsikan ragam kebaikan-kebaikan Allah yang ia peroleh selama


perjalanan hidupnya.

Ayat Hafalan

Mazmur 121:4 “Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel”

Aktivitas dan Alat Peraga

Bahan yang diperlukan:


Papan tulis (atau karton; atau kertas putih)
Spidol hitam; pulpen; pensil

Permainan “Sambung Kata”. ASM dibagi beberapa kelompok beranggotakan 4-5


orang. Kakak GSM menyiapkan kertas yang berisikan kata-kata yang berhubungan
dengan Nas Mazmur 59. Misalnya: Allah itu kasih; kota Benteng; Allah itu setia;
Allah itu kekuatanku; Mari Bermazmur; Mari bersorak-sorai dll.

GSM memilih dan memberikan satu kata yang sama pada kelompok-kelompok yang
telah ada. Misalnya GSM membisikkan kata “Allah itu kasih” pada anak urutan
pertama. Kata ini diteruskan sampai pada anak yang berada diurutan terakhir.
Anak yang berada pada urutan terakhir yang bertugas untuk menuliskannya pada

62
media-media yang telah disediakan (papan tulis; karton; kertas). Ulangi permainan
sambung kata ini hingga dua – empat kata. Peserta yang menuliskannya dengan
benar. Merekalah yang menjadi pemenangnya. Kemudian mereka mendiskusikan
kata-kata apa yang paling mereka sukai dan apa alasannya. Di tutup dengan doa
bersama.

HORONG III

Tujuan Khusus

ASM mampu menguraikan dan membentangkan sebuah kisah yang memuat karya
pemeliharan dan perlindungan Allah dalam gerak aktivitas hariannya.

Ayat Hafalan

Mazmur 59:18b “Sebab Allah adalah kota bentengku, Allahku dengan kasih setia-
Nya”.

Aktivitas dan Alat Peraga

Permainan menciptakan dan berkreasi membentuk ‘kota benteng/tembok benteng’.

ASM dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok bertugas merancang,


membentuk, menciptakan “kota benteng” sendiri dari sumber daya yang ada.
Misalnya, dua orang anak membentuk tembok penjaga dengan menempatkan dua
orang anak yang bersiaga sebagai benteng. Atau lain sebagainya tergantung kreasi
dan kreatifitas masing-masing kelompok. Setiap kelompok diminta untuk menjelaskan
bentukan ‘kota benteng/tembok benteng’ miliknya dengan memberikan uraian-
uraian penjelasan mengapa menciptakan kota benteng demikian. GSM yang akan
memberikan penilaian terhadap sinkronisasi antara bentukan kota benteng yang
telah tercipta dengan uraian penjelasan yang diberikan. Bermain dengan sukacita
dan gembira.

Daftar Nyanyian

1. BESM No. 63:1


2. BESM No. 334:1
3. BESM No. 326:1
4. BESM No. 321:1
5. BESM No. 291:1
6. BESM No. 285:1
7. BESM No. 288:1

63
Minggu Judika, 3 April 2022

Nas: Kejadian 1:26-31

AKU SEGAMBAR DAN SERUPA


DENGAN ALLAH
Tujuan Umum
Anak Sekolah Minggu memahami bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang unik dari
ciptaan Allah yang lainnya. Yang unik di sini artinya segambar dan serupa dengan
Allah dan manusia memiliki tugas/pekerjaan yang sangat mulia.

Latar Belakang

Di dalam Kitab Kejadian kita dapat menemukan kisah penciptaan alam semesta,
penciptaan manusia, permulaan dosa dan penderitaan di dunia ini, cerita tentang
leluhur bangsa Israel, tentang pindahnya leluhur bangsa Israel dari Kanaan ke
Mesir, serta bagaimana cara Allah berhubungan dengan manusia. Kitab Kejadian
merupakan buku pertama di dalam Alkitab dan juga buku pertama di dalam Taurat
Musa. Di dalam Kejadian pasal 1 dikisahkan mengenai penciptaan alam semesta dan
penciptaan manusia. Klimaks penciptaan yang dilakukan oleh Allah terjadi pada hari
keenam ketika Ia menciptakan manusia dan seluruh isi bumi (Kej. 1:1-25). Kejadian
1:26-27 dituliskan Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah
(ay.26a); penciptaan manusia ini dibedakan atas laki-laki dan perempuan (ay.27),
maksud dan tujuan Allah dalam penciptaan ini adalah agar manusia berkuasa atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan di atas ternak dan atas segala
binatang melata yang merayap di bumi. Kata berkuasa ini adalah perintah atau
mandat yang Allah berikan kepada manusia yang sekaligus menunjukkan bahwa
manusia sabagai makhluk yang istimewa dan unik.

Manusia diciptakan oleh Allah segambar dan serupa dengan Allah. Gambar dan
rupa adalah mungkin istilah paralel untuk menyatakan satu gagasan. Kata gambar
lebih menunjuk kepada keserupaan yang dibentuk, yang menunjukkan bahwa bentuk
luar seseorang mengambil bagian dalam penggambaran Allah. Rupa lebih condong
kepada kesamaan ketimbang tiruan, sesuatu yang mirip dalam hal-hal yang mungkin
tidak dilihat melalui panca indera (tapi mis: mental, moral, sosial). Dengan demikian
“segambar” dan “serupa” sebagai representasi Allah dalam diri manusia yang
64
berarti harus menunjukkan perilaku seperti Allah. Perilaku itu diperlihatkan dari
hubungannya yang baik dengan ciptaan yang lain dan juga kepada sesama manusia.
Hubungan itu bias dilihat dari cara manusia memelihara alam sekitarnya. Allah
menyediakan makanan bagi manusia di alam sekitar, yang berarti manusia menjadi
pengelolaan alam agar alam itu tidak rusak. Allah menciptakan manusia untuk
memenuhi rencana-Nya dan seluruh ciptaan-Nya memuliakan Dia. Itulah mengapa
manusia diciptakan sangat unik berbeda dari ciptaan lainnya karena Ia segambar
dan serupa dengan Allah.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Letak keunikan manusia dalam karya penciptaan Allah:


Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Tentu Allah tidak asal-
asalan menciptakan manusia itu segambar dan serupa dengan-Nya. Ada misi yang
harus dilaksanakan. Seturut gambar dan rupa Allah berarti menghadirkan rupa dan
gambar Allah di dunia ini kepada seluruh ciptaan Allah. Caranya adalah dengan
menyayangi dan mengasihi sesama manusia juga lingkungan hidup. Penciptaan ini
juga menunjukkan bahwa Allah sangat mengasihi manusia. Ini terlihat dari Allah
terlebih dahulu menciptakan ciptaan lainnya sebelum manusia agar manusia tidak
terlantar. Oleh sebab itu, manusia sebagai ciptaan yang unik harus benar-benar
menyadari kasih sayang Tuhan dalam hidupnya. Dalam hal ini GSM perlu menekankan
kepada ASM agar tidak meragukan kebaikan Allah dalam hidup ASM karena Allah
tetap memelihara kehidupan ASM (yang sekalipun masih anak-anak dan belum bisa
mencari nafkah hidup sendiri, namun kebaikan Tuhan terlihat melalui kehadiran
orang tua dan orang-orang di sekeliling mereka yang mengasihi ASM).

Perintah atau mandat yang diberikan oleh Allah kepada manusia, terutama
dalam menaklukkan bumi dan menguasai ciptaan lainnya. GSM perlu menekankan
kepada ASM bahwa perintah ataupun mandat itu bukan untuk disalahgunakan
alias bertindak sewenang-wenang. Manusia diberi kepercayaan supaya ia hidup
berdampingan dengan alam lingkungannya. Hal tersebut sesuai dengan tujuan
Allah menciptakan manusia pada hari ke-6 untuk menunjukkan kebaikan Allah lewat
pemeliharaan-Nya atas manusia. Mengasihi dan menyayangi lingkungan hidup ini
diperkuat di dalam Kejadian 1:29&30, “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala
tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang
buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Dan kepada segala binatang di
bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, Allah memberikan
segala tumbuhan hijau menjadi makanannya”. Manusia tidak merusaknya namun
mengolahnya, menggunakan alam lingkungannya dengan secukupnya untuk
kebutuhan-kebutuhannya. Alam adalah rumah manusia, rumah kita. Di luar alam
manusia tidak menemukan kehidupan yang layak; manusia memenuhi kebutuhan
hidup/fisiknya dari alam. GSM mengarahkan ASM supaya tetap menjaga keindahan
dan kelestarian alam. Tidak merusak lingkungan sekitarnya, tidak menebang
hutan sembarangan, tidak merusak tanam-tanaman, tidak membuang sampah
sembarangan, tidak menyiksa binatang-binatang, karena perbuatan tersebut sangat
dibenci Allah.

65
HORONG I

Tujuan Khusus

1. Anak mengetahui bahwa Allah menciptakannya dan mengasihinya


2. Anak mengenal jenis-jenis hewan: burung, ikan, ternak, tumbuhan
3. Anak tidak membuang sampah sembarangan

Ayat Hafalan

Yohanes 1:3 “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun
yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan”.

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM mengajak ASM menyebutkan: Aku adalah ciptaan Allah yang Unik dengan
gerakan (Aku: kedua tangan dilipat di atas dada) (adalah ciptaan: membentuk
kedua tangan dengan bentuk segitiga di atas wajah) (Allah: kedua jari telunjuk
diangkat ke atas) (yang Unik: jari telunjuk diletakkan ke pipi kanan sambal
tersenyum).
2. GSM mengajak ASM menyebutkan nama-nama ciptaan Allah dengan menunjukkan
gambarnya; misalnya burung, ikan, ternak, tumbuhan dan pepohonan.
3. GSM mengajak ASM mempraktikkan membuang sampah pada tempatnya.

HORONG II

Tujuan Khusus

1. Anak mengetahui bahwa ia bertanggungjawab terhadap ciptaan Allah yang


lainnya
2. Anak dapat mengasihi Allah di dalam kehidupannya
3. Anak mampu bersyukur kepada Allah karena Allah sudah mengasihinya dengan
menyediakan tumbuhan berbiji dan pohon-pohonan yang berbiji.

Ayat Hafalan

1 Tessalonika 4:7 “Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar,
melainkan apa yang kudus”.

66
Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM mengajak ASM berbagi pengalaman tentang bentuk pemeliharaan Allah di


dalam hidupnya
2. GSM mengajak ASM bercerita tentang pengalaman mereka merawat dan
menyayangi lingkungan dan hewan peliharaan mereka.
3. GSM mengajak ASM untuk menyebutkan jenis-jenis tumbuhan berbiji

HORONG III

Tujuan Khusus

1. Anak dapat menjelaskan manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah
2. Anak mengetahui ia bertanggungjawab memelihara lingkungan hidup dan alam
sekitar.
3. Anak membuat komitmen untuk mengasihi Allah, manusia, dan lingkungan alam
sekitarnya.

Ayat Hafalan

Efesus 2: 10 “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita
hidup di dalamnya.

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga


1. GSM mengajak ASM berbagi cerita tentang arti dan makna segambar dan serupa
dengan Allah
2. GSM mengajak ASM untuk menyebutkan perbuatan-perbuatan yang dapat
dilakukan untuk memelihara lingkungan hidup dan alam sekitarnya
3. GSM mengajak ASM mewujudkan komitmennya memelihara tanaman sekitarnya
dengan menanam bibit tanaman di rumah (bias berupa bibit bunga, bibit tomat,
cabai, sayur-sayuran, pepohonan)

Daftar Nyanyian

1. BESM No. 5: 1-2


2. BESM No. 334: 1
3. BESM No. 97: 1-2
4. BESM No. 130: 1
5. BESM No. 160: 1
6. BESM No. 40: 1-2
7. BESM No. 65: 1

67
Minggu Palmarum, 10 April 2022

Nas: Kejadian 28:10-15

TUHAN PENOLONGKU
Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu (ASM) mampu memahami bahwa Tuhan adalah penolongnya
yang selalu hadir dalam hidupnya.

Latar Belakang

Pertolongan Tuhan menunjukkan bahwa Tuhan hadir di dalam kehidupan setiap


orang. Pertolongan Tuhan itu bisa dirasakan oleh setiap orang melalui orang-orang
yang ada disekitarnya, ketika Ia berdoa, dan berbagi cerita dengan orang lain.
Tuhan itu bisa hadir melalui siapa saja dan dengan cara apa saja. Dengan iman yang
teguh, setiao orang bisa merasakan kehadiran Tuhan di dalam hidupnya.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Nas ini menceritakan sebuah pengalaman hidup yang baru yang terjadi atas diri
Yakub. Pengalaman hidup yang baru itu adalah perjumpaannya dengan Allah.
Perjumpaan ini diawali ketika Yakub sedang seorang diri, kesepian, takut dikejar
Esau, sedih karena berpisah dengan orang tuanya, tidak mempunyai apa-apa, dan
kondisi yang lain sebagainya. Kondisi ini terjadi ketika Yakub yang adalah anak
kesayangan ibunya, lari dari rumahnya karena ancaman Esau, kakaknya yang hendak
membunuhnya. Yakub menjadi takut karena ia menipu kakaknya dan merebut
hak kesulungannya. Atas saran ibunya Ribka, ia melarikan diri ke Mesopotamia,
ke rumah saudara ibunya, Laban (Kej. 27:41-28:9). Jarak dari Bersyeba, tempat
kediaman Ishak dan keluarga ke Haran, rumah Laban sekitar 450 mil atau 720
km. Tentunya tidak dapat ditempuh dalam satu hari perjalanan, karena itu dalam
perjalanannya Yakub harus berhenti pada malam hari. Dalam pelariannya menuju
Haran, Yakub harus belajar beradaptasi dengan lingkungan dan kebiasaan baru. Ia
harus tidur di tempat terbuka dengan batu sebagai alas kepala. Tentu saja kondisi
itu sangat memprihatinkan dan tidak nyaman bagi Yakub. Mau tidak mau, ia harus
memaksa dirinya untuk beristirahat agar keesokan harinya ia dapat melanjutkan
perjalanannya. Pada malam harinya, dia memperoleh penghormatan melalui sebuah
hubungan khusus dengan Allah. Karena di saat dia tidur, ia bermimpi bertemu
dengan Tuhan. Dalam mimpinya ia melihat: tangga yang menghubungkan surga
dengan bumi; malaikat-malaikat turun naik di tangga itu; Allah di atas tangga itu.

68
Ada satu hal yang tidak pernah diduga oleh Yakub, yaitu Allah Abraham dan Ishak
menyatakan diriNya dalam mimpi. Ia menyadari bahwa tempat itu dipakai Tuhan
untuk menyatakan keberadaan-Nya yang menaungi dan melindungi Yakub. Di sinilah
Yakub mendapatkan pendidikan dari Allah.

Bagi Yakub, mimpi itu punya arti dan makna yaitu menunjukkan persekutuan
antara Allah dengan umat-Nya (Yakub), dan malaikat-malaikat yang turun naik
menunjukkan bahwa mereka membantu/melayani anak-anak Tuhan (Ibr 1:14).
Di dalam mimpinya itu Allah juga memberikan janji yang sama seperti janji yang
telah diikat Tuhan dengan kakek Yakub, Abraham. Pastinya, janji itu juga sudah
diceritakan Ishak kepada Esau dan Yakub (Kej. 28:3-4). Allah menegaskan kepadanya
tentang penyertaan Tuhan dan janji keturunannya yang akan menjadi berkat (ay.
13-15); dan inilah bagian terpenting dari mimpi Yakub. Melalui janji itu, Yakub
dilibatkan dalam rencana Tuhan di dunia ini. Meskipun Yakub dalam ketakutan dan
terancam, namun Tuhan memberikan peranan yang besar. Yakub tidak boleh hidup
untuk dirinya sendiri. Dia harus hidup juga untuk orang lain. Sebab itu, Yakub tidak
boleh putus asa. Kondisi Yakub saat itu sedang sendirian, kesepian, takut, tidak
mempunyai apa-apa, dan sebagainya; pastilah mimpi itu memberikan penghiburan
dan penguatan bagi dia. Melalui mimpi itu, Yakub mengetahui bahwa Allah hadir
di sisinya, menjanjikan bimbingan sepanjang hidupnya serta kebesaran pada
masa yang akan datang. Menanggapi mimpi yang ia peroleh itu, Yakub bernazar
(berjanji) kepada Tuhan untuk tetap setia kepada Tuhan sebagai Allahnya dan Allah
keturunannya (ay.15). Lebih lanjut lagi, ia mendirikan tugu peringatan sebagai
pengingat kepadanya bahkan kepada keturunannya tentang Tuhan. Nama tempat
itu juga digantinya menjadi Betel yang berarti Rumah Allah (ay.18-22).

Ada beberapa fokus cerita yang dapat disampaikan GSM kepada ASM. Antara lain:

a. Aku Berjumpa dengan Tuhan dalam Hidupku

Jika kita membaca isi Alkitab, ada beberapa bahagian yang menceritakan tentang
perjumpaan seseorang dengan Tuhan dengan berbagai bentuk dan cara yang
berbeda-beda. Tentu saja hal ini mengundang tanya bagi kita umat Kristen saat ini.
Mungkinkah hal ini juga terjadi dalam kehidupan kita saat ini? Adakah umat Tuhan
saat ini merasaakan perjumpaan dengan Tuhan seperti yang dialami oleh tokoh-
tokoh di dalam Alkitab? Dengan iman kita kepada Tuhan hendaknya setiap orang
beriman dapat merasakan perjumpaan dengan Tuhan. Dalam zaman Perjanjian
Lama, Allah memang sering menggunakan mimpi untuk menyatakan diri-Nya kepada
manusia, atau untuk berfirman kepada manusia (Bil. 12:6; Ayb. 33:14-15). Zaman
sekarang, setelah Allah memberikan Firman-Nya, Ia berbicara kepada kita melalui
Anak-Nya dan juga firman-Nya (Ibr. 1:1). Berjumpa dengan Tuhan tidak harus
merasakan secara fisik atau melalui mimpi, sebab ada begitu banyak cara Tuhan agar
kita dapat berjumpa dengan-Nya. Jika dalam nas ini Yakub berjumpa dengan Tuhan
melalui mimpi, Tuhan juga punya banyak cara agar dapat berjumpa dengan kita.
Misalnya saja, melalui doa. Melalui doa, kita bisa berbicara dan berjumpa dengan
Tuhan. Perjumpaan itu menjadikan kita kuat, yang tadinya merasa khwatir menjadi
penuh keyakinan, juga kita bisa merasakan keselamatan yang diberikan oleh Tuhan
karena kita adalah anak-Nya yang penuh dengan dosa ini sudah ditebus.

69
b. Tuhan Penolongku

Tangga yang didirikan dari bumi sampai ke langit, yang menghubungkan sorga dan
bumi, merupakan bukti bahwa Tuhan tidak berdiam diri di sorga dan melupakan
manusia di bumi. Sebaliknya, Ia memperhatikan kita dan peduli kepada keadaan
kita. Ada kalanya manusia menghadapi kesulitan. Hidup manusia ibarat perahu
yang terombang-ambing oleh gelombang penderitaan. Manusia ingin lari. Namun,
pengalaman mimpi Yakub dalam nas ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak
melupakan kita. Ia selalu beserta dengan kita. Gelombang dunia dapat menghambat
kita sehingga kita merasa tidak sanggup memainkan peran dan tanggung jawab
Kristiani kita kepada sesama. Tapi ingatlah janji Tuhan kepada Yakub. Yakub
memercayai dan mengimani janji Tuhan. Dia memang bersalah dan memiliki
banyak kelemahan, tetapi oleh imannya yang teguh Tuhan memberkati hidupnya.
Apa jadinya Yakub jika pada saat itu Tuhan tidak memberkatinya? Kita pasti bisa
menjawab, yaitu bahwa tidak akan ada sesuatu yang baik dari Yakub yang bisa
kita tiru hingga saat ini. Namun karena berkat Tuhan atas diri Yakublah, kita bisa
mengambil pelajaran, yaitu tentang penyertaan dan pertolongan Tuhan bagi umat-
Nya. Paling tidak, kita diingatkan tentang janji keselamatan yang Tuhan berikan
bagi kita. Namun, janji Tuhan tentang keselamatan dan juga penyertaan-Nya tidak
akan ada gunanya bagi kita jika kita sendiri belum merasakan bahwa Tuhan yang
menjanjikan itu benar-benar ada dan hadir dalam kehidupan kita. Oleh sebab itu,
ada beberapa hal yang dapat kita renungkan dan ajarkan kepada anak-anak dari
cerita tentang mimpi Yakub di Betel ini, yaitu: Tuhan itu peduli bagi kita semua yang
adalah manusia yang lemah dan terbatas. Selain itu, kepedulian Tuhan itu terlihat
dari penyertaan-Nya dalam hidup kita ini. Yakub membuat tanda untuk itu, yaitu
sebuah tugu yang diberi nama Betel. Tanda ini untuk mengingatkannya kembali
tentang penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Sama seperti Yakub yang mendirikan
tugu, kita juga hendaknya memiliki tempat khusus (bisa di kamar atau di rumahnya)
untuk berdoa kepada Tuhan, bahkan jam-jam, hari-hari atau moment yang khusus
mereka pakai untuk merenungkan penyertaan Tuhan di dalam hidupnya (misalnya
pada saat ulang tahun). Oleh sebab itu, GSM mengarahkan dan mengajak ASM untuk
menyediakan tempat dan waktu yang khusus setiap hari untuk bertemu dan semakin
dekat dengan Tuhan.

HORONG I

Tujuan Khusus
1. Anak percaya bahwa Tuhan selalu menolong dan melindunginya
2. Anak mau rajin berdoa kepada Tuhan

Ayat Hafalan

Mazmur 54:4 “Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang


aku”.

70
Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM mengajak ASM untuk bernafas, kemudian menggerak-gerakkan anggota


tubuhnya. Ajak ASM untuk melakukannya beberapa kali, lalu GSM menjelaskan
bahwa bias bernafas adalah anugerah Tuhan yang adalah pelindungnya dan
penolongnya di dalam hidupnya.
2. GSM menjelaskan kepada ASM bentuk-bentuk pertolongan Tuhan dalam
hidupnya (mereka selamat dalam perjalanan dari rumah menuju gereja atau dari
rumah ke sekolah, atau bentuk pertolongan Tuhan lainnya)
3. GSM mengajak ASM untuk rajin berdoa ketika mau tidur, bangun tidur, makan
dan sesudah makan.

HORONG II

Tujuan Khusus

1. Anak percaya bahwa Tuhan peduli kepadanya ketika menghadapi penderitaan


2. Anak dapat mengandalkan Tuhan di dalam hidupnya
3. Anak dapat bersyukur bahwa Tuhan melindunginya

Ayat Hafalan

Mazmur 121:2 “Pertolonganku ialah dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi”.

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM mengajak ASM untuk menuliskan/menyebutkan pengalamannya yang


membuat mereka sedih dan menangis
2. GSM menjelaskan kepada ASM bahwa disetiap kesedihan-kesedihan yang
membuat mereka menangis Tuhan itu selalu hadir melalui orangtua, kakak,
teman, guru.
3. GSM mengajak semua ASM untuk terus bersyukur atas kehidupannya dan
tutuplah pertemuan dengan nyanyian yang dinyanyikan bersama dengan tema
pujian kepada Tuhan karena Tuhan sudah melindungi mereka.

HORONG III

Tujuan Khusus

1. Anak mampu menceritakan kembali kisah mimpi Yakub di Betel


2. Anak menyadari bahwa Tuhan dapat dijumpai melalui doa

71
3. Anak berkomitmen menjadi yang mau menolong orang lain karena Tuhan sudah
menolongnya

Ayat Hafalan

Ibrani 13:6 “Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: “Tuhan adalah Penolongku.
Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM meminta ASM untuk membaca kembali kisa tentang mimpi Yakub dan
mengerjakan teka-teki silang:
2. GSM mengajak ASM berkomitmen rajin berdoa dan mau menolong orang lain
sebagai bentuk kepeduliannya kepada orang lain karena Tuhan sudah terlebih
dahuli peduli dan menolongnya. Link TTS di bawah ini dapat diakses di https://
bit.ly/TTSMimpiYakub

72
Daftar Nyanyian

1. BESM No. 15: 1-2


2. BESM No. 89: 1
3. BESM No. 113: 1
4. BESM No. 136: 1
5. BESM No. 97: 1-2
6. BESM No. 76: 1
7. BESM No. 161: 1

73
Jumat Agung, 15 April 2022

Nas: Matius 27:45-50

SALIB-NYA MENYELAMATKANKU

Tujuan Umum

Anak dapat mengetahui bahwa pengorbanan Yesus di kayu salib merupakan bentuk
kasih Allah untuk menyelamatkan manusia dan dunia.

Latar Belakang

Yesus Kristus adalah utusan Allah datang ke dunia untuk menyelematkan manusia
dari dosa-dosanya. Pengorbanan-Nya di kayu salib tanda kasih Allah bagi dunia ini.
Tanpa kematian Kristus, manusia akan selalu hidup dalam dosa kekalnya.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Perikop ini menceritakan tentang kematian Yesus di kayu salib. Peristiwa ini
merupakan saat yang mencekam karena Yesus menanggung cawan murka Allah demi
menebus manusia berdosa. Alam pun ikut serta berduka (ay.45). Kira-kira jam tiga
merupakan puncak penderitaan Yesus. Allah Bapa harus memalingkan muka karena
cawan murka yang ditanggungkan kepada Yesus. Keterpisahan ini tak terkira hingga
Yesus berseru dengan suara nyaring "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?" yang artinya:
Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (46).

Penyaliban adalah suatu bentuk hukuman yang sangat kejam dan mengerikan. Pada
masa Yesus, penyaliban hanya dikhususkan untuk para budak yang melakukan
kesalahan dan diberikan bagi penjahat yang terjahat. Yesus menanggung berbagi
penyiksaan dan penderitaan baik sebelum maupun selama penyaliban-Nya, demi
keselamatan manusia. Yesus rela disiksa, disakiti, diolok, dihina, ditelanjangi, dibuat
tak berdaya, dan akhirnya mati disalibkan. Yesus menenggak “cawan” murka Allah
yang seharusnya menjadi bagian manusia. Yesus mengorbankan nyawa-Nya dan
mencurahkan darah-Nya demi penebusan dan kesalamatan manusia.

Peristiwa penyaliban ini adalah peristiwa sejarah yang mengubah kehidupan manusia,
sebab kematian Yesus adalah kematian yang menyelamatkan, menyembuhkan,
memulihkan, memberkati, dan memberikan pengharapan baru. Di atas salib,

74
Yesus telah membayar harga bagi dosa-dosa manusia. Ia yang benar, sempurna, dan
tanpa dosa rela dikutuk, dituduh, difitnah, menderita, dan mencurahkan darah-Nya
seperti domba sembelihan, supaya manusia dapat dibebaskan dan diselamatkan.
Yesus hidup bukan untuk diri-Nya sendiri tetapi untuk menjadi pengganti bagi
manusia. Kristus telah mengambi alih semua yang harus manusia tanggung karena
dosa-dosanya. “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa
karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2Kor. 5:21). Melalui
kisah ini, ASM diajak untuk merespons dan memaknai pengorbanan yang diberikan
Yesus kepada kita manusia. Caranya adalah ASM bisa menjadi anak-anak yang taat
kepada Tuhan sebagai tanda ia sudah diselamatkan Yesus melalui kematian-Nya di
kayu salib.

HORONG I

Tujuan Khusus

1. Anak memahami kematian Yesus di kayu salib untuk menebus dosanya


2. Anak mau taat kepada Tuhan yang sudah menebus dosanya

Ayat Hafalan

Yesaya 1:18b “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti
salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti
bulu domba”

Persiapan Mengajar Aktivitas dan Alat Peraga


1. GSM menceritakan kembali kematian Tuhan Yesus di kayu salib
2. GSM menyiapkan dua pola salib (salib besar dan salib kecil) pada kertas yang
agak keras (buffalo warna-warni)
3. GSM mengarahkan ASM untuk menuliskan kalimat “SALIB-NYA
MENYELAMATKANKU” pada pola salib yang kecil (gambar 1).
4. ASM menempelkan pola salib kecil yang sudah ditulis ke pola salib besar (gambar
2)

Gambar 1: Pola Gambar Salib Kecil

75
Gambar 2: Pola Gambar Salib Besar

HORONG II

Tujuan Khusus

1. Anak memahami makna kematian Yesus di kayu salib


2. Anak dapat menceritakan perasaannya tentang kematian Yesus di kayu salib
3. Anak mau taat sebagai tanda keselamatan yang sudah ia terima dari kematian
Yesus

Ayat Hafalan

Yesaya 1:18 “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti
salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti
bulu domba”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM menceritakan kembali kisah kematian Yesus dan mengajak ASM untuk
senantiasa taat kepada Tuhan atas respons mereka terhadap keselamatan yang
telah diberikan Yesus lewat penyaliban-Nya.
2. Membuat pajangan dalam bentuk gantungan salib
Alat-alatnya: kertas HVS, gunting, lem, kertas origami, pulpen untuk
menggambar, pengaris, dan benang nilon.
GSM mengarahkan ASM untuk menggambar pola salib terlebih dahulu pada
kertas HVS dan kertas origami. Pola salib yang akan digambar berjumlah dua

76
(lihat pola salib pada aktivitas horong 1). Lalu, tempellah pola salib kecil pada
pola salib besar. Silakan tentukan sendiri kertas mana yang menjadi pola besar
dan kecil. Bolongi ujung salib atas untuk menyematkan benang nilon. Mintalah
ASM menuliskan komitmennya untuk taat pada gantungan salib tersebut.

HORONG III

Tujuan Khusus

1. Anak dapat menyebutkan mengapa Yesus mati di kayu salib


2. Anak dapat menuliskan komitmennya sebagai tanda sudah diselamatkan oleh
Yesus
3. Anak mau melakukan komitmennya di dalam kehidupan sehari-hari

Ayat Hafalan

Yesaya 1:18b “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti
salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti
bulu domba”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM menceritakan kembali kisah kematian Yesus dan mengajak ASM untuk
senantiasa taat kepada Tuhan atas respons mereka terhadap keselamatan yang
telah diberikan Yesus lewat penyaliban-Nya
2. GSM mengajak ASM membentuk kelompok yang terdiri dari 3 orang. Anak
membuat pajangan yang kreatif yang bertuliskan “Yesus disalib karena
menyelamatkan aku”.
Hal-hal yang perlu disiapkan:
1. Kertas karton dengan berbagai warna
2. Alat tulis warna-warni
3. Gunting
4. Lem
Berikan kebebasan bagi anak untuk membentuk pola pajangannya.

Daftar Nyanyian

1. BESM No. 177:1


2. BESM No. 252:1
3. BESM No. 248:1
4. BESM No. 169:1
5. BESM No. 179:1
6. BESM No. 178:1
7. BESM No. 65:1

77
Minggu Paskah I, 17 April 2022

Nas: Yohanes 3:14-21

KASIH ALLAH YANG SEMPURNA

Tujuan Umum

Anak mengetahui bahwa Yesus Kristus telah bangkit mengalahkan maut dan
mengembalikan harapan manusia sebagai wujud kasih Allah yang sempurna baginya.

Latar Belakang

Kasih Allah yang sempurna terbukti dari kebangkitan Kristus dari kematian-Nya.
Kematian-Nya akan menjadi sia-sia jika Ia tidak bangkit. Kasih Allah itu sangat
nyata di dalam kehidupan orang beriman, untuk itu sebagai anak-anak yang telah
diselamatkan adalah baik membagikan kasih Allah yang sempurna itu kepada semua
makhluk di dunia.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Tanggal 28 Juli 2014, menandai peringatan ke-100 tahun dimulainya Perang Dunia
I. Di Inggris, banyak diskusi dan dokumentasi yang ditayangkan oleh media untuk
memperingati awal terjadinya konflik 4 tahun tersebut. Bahkan salah satu episode
dari program TV berjudul Mr. Selfridge, yang berlatar belakang toko serba ada yang
memang terdapat di London, bercerita tentang para karyawan pria berusia muda
yang pada tahun 1914 ikut mengantre untuk menjadi relawan di Angkatan Darat.
Program TV ini sangat mengharukan karena sikap rela berkorban dan gambar-
gambar tayangan tersebut. Para tentara yang ditampilkan itu masih begitu muda
dan bersemangat, sementara kemungkinan mereka untuk kembali hidup-hidup dari
pertempuran sangatlah kecil.

Meskipun Yesus tidak pergi berperang untuk mengalahkan musuh duniawi, Dia pergi
menuju salib untuk mengalahkan musuh utama manusia, yaitu dosa dan kematian.
Yesus datang ke dunia untuk membuktikan kasih Allah yang dinyatakan dalam
tindakan dan kematian Yesus yang begitu mengerikan supaya dosa manusia dapat
diampuni. Dia bahkan rela mengampuni orang yang mencambuk dan menyalibkan-
Nya (Luk. 23:34). Dia pun menaklukkan maut dengan kebangkitan-Nya dan sekarang
manusia dapat menjadi bagian dari keluarga Allah yang kekal melalui kasih-Nya yang
sempurna atas hidup manusia (Yoh. 3:13-16).

78
Ada beberapa poin kasih Allah yang terkandung dalam perikop bahan ajar hari ini,
yaitu:
1. Kasih Allah yang besar dan ajaib
Kasih manusia adalah kasih ‘karena” dan bersyarat. Namun kasih Allah adalah
kasih yang sungguh besar dan ajaib sehingga Ia mengutus Putra Tunggal-Nya
untuk menebus dosa manusia. Kasih Allah tidak bersyarat dan tanpa pamrih.
2. Kasih Allah dinyatakan di kayu salib
Dengan memberikan Putra Tunggal-Nya kepada dunia, itu adalah pengorbanan
yang paling besar. Di dunia ini tidak ada orang yang memberikan hadiah berupa
anak sendiri kepada orang lain. Allah mengutus Yesus Kristus mati di kayu salib
adalah kasih yang dinyatakan. Lewat kebangkitan-Nya, manusia disempurnakan
sebagai manusia ciptaan-Nya.
3. Kasih Allah yang menyelamatkan dari bahaya maut
Binasa artinya mati, bukan hanya mati tubuh tetapi roh juga akan menderita
selama-lamanya. Maksud mati disini ialah ketidakikutsertaan seseorang
mengalami kebangkitan seperti kebangkitan Yesus. Kebangkitan Yesus mencakup
dua hal. Pertama, Jasmani. Tubuh Yesus yang mati, tubuh itu juga yang bangkit.
Hal itu ditegaskan pada pengalaman rohani Tomas yang meraba tangan dan
dada Yesus, dimana disana masih tersisah bekas paku dan tombak. Kedua, Roh.
Ketika manusia diciptakan pertama sekali, unsur yang menghidupkan unsur
jasmani yang telah dibentuk Tuhan melalui debu tanah adalah nafas kehidupan
yang dihembuskan Allah. Akibat nafas kehidupan itulah, maka tubuh jasmani itu
memperoleh kehidupan. Nafas kehidupan itu sering dimaknai dengan Roh Allah.

Melalui nas hari ini, hendaknya GSM menekankan kepada ASM agar mampu
membagikan kasih Allah yang sempurna itu kepada semua makhluk di dunia melalui
praktik hidup sehari-hari. Mengapa demikian? Karena Allah sudah terlebih dahulu
mengasihi manusia. Kasih Allah yang sempurna itu harus tetap hidup dan dihidupi
oleh ASM.

HORONG I

Tujuan Khusus

1. Anak dapat memahami kasih Allah yang sempurna


2. Anak dapat membagikan kasih kepada teman-temannya

Ayaf Hafalan
Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, Supaya setiap orang yang percaya kepada-
Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

Guru dapat bercerita dengan menggunakan cerita di bawah ini. Setelah bercerita,
guru mengajak ASM untuk mengatakan: KASIH ALLAHKU SEMPURNA

79
Raja yang adil dan baik hati
Di sebuah negeri yang jauh bernama Mesir, memerintahlah seorang Raja yang adil
dan baik hati. Pada suatu hari negeri itu mendapat bencana kelaparan. Semuanya
kering sehingga tanaman tidak dapat tumbuh. Persediaan makanan negeri ini semakin
menipis. Akhirnya, Raja itu memerintahkan untuk mengumpulkan semua makanan
rakyatnya. Semua makanan itu disimpan di dalam gudang. Dengan begitu, semua
rakyatnya dapat memeroleh makanan dengan cukup karena dibagikan setiap hari
oleh petugas kerajaan. Raja memerintahkan setriap prajurit untuk menjaga gudang
makanan tersebut agar tidak ada pencuri yang mengambil makanan tersebut. Pada
saat itu, Raja mengatakan bahwa barangsiapa yang mencuri makanan dalam gudang
akan dihukum.

Pada suatu hari, tersiar kabar bahwa makanan yang disimpan di dalam gudang
telah dicuri oleh seseorang. Raja sangat marah ketika mendengar kabar tersebut.
Raja memerintahkan prajuritnya untuk mencari dan menangkap pencuri tersebut.
Akhirnya, si pencuri tertangkap dan dibawa menghadap kepada sang Raja. Ketika
melihat wajah si pencuri, Raja sangat terkejut karena ternyata yang mencuri
makanan dalam gudang tersebut adalah ibunya sendiri.

Raja kemudian menjadi bingung karena sesuai dengan perintahnya siapa saja yang
mencuri makanan dalam gudang harus dihukum dan itu berarti ibu Raja harus
dihukum. Namun, Raja sangat mencintai ibunya dan ia tidak rela melihat ibunya
dihukum. Akhirnya, raja memutuskan untuk tidak menghukum ibunya namun,
sebagai gantinya ia memberikan dirinya untuk dihukum. Sang Raja dihukum atas
perbuatan yang tidak dilakukannya namun semua itu adalah sebuah pengorbanan
bagi orang yang sangat ia cintai.

Kisah kasih Raja yang sangat besar kepada ibunya ini merupakan ilustrasi sederhana
yang menggambarkan betapa besar kasih Allah kepada manusia yang tergambar
melalui pengorbanan Yesus di kayu salib. Ia mati dan bangkit sebagai penyempurnaan
kasih Allah itu. Sang Raja bagaikan Allah yang Maha Kasih dan juga Maha Adil.
Sedangkan si ibu merupakan gambaran manusia yang berdosa dan yang sepatutnya
dihukum. Kasih Allah itu sungguh sempurna dan tanpa pamrih.

 Mewarnai gambar “Yesus sudah bangkit”


 GSM menyediakan alat mewarnai
Gambar dapat diunduh dari link https://bit.ly/DiaBangkit

HORONG II

Tujuan Khusus

1. Anak memahami kebangkitan Kristus adalah bentuk kasih Allah yang sempurna
2. Anak dapat mempraktikkan kasih kepada teman-temannya

80
Ayat Hafalan
Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, Supaya setiap orang yang percaya kepada-
Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. Metode pengajaran: Role Play (bermain peran)


Cerita yang diperankan cerita pada horong 1 dan seorang guru sebagai narator
cerita di atas. Peran yang harus disiapkan adalah raja, ibu raja, dan beberapa
orang prajurit. Setelah anak menyelesaikan permainan perannya, guru dapat
memberikan refleksi dan pertanyaan: Bagaimana perasaan ASM jika menjadi ibu
si Raja? Bagaimana mempraktikkan kasih kepada sesama itu?
2. Membuat pajangan dalam bentuk gantungan seperti gambar di bawah. Bahannya:
sedotan, kertas karton, lem, pita, dan gunting

HORONG III

Tujuan Khusus

seperti horong II

Ayat Hafalan

Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-
Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”

81
Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

GSM mengajak ASM sharing (berbagi kisah)


a. Mintalah anak untuk membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang
b. Masing-masing kelompok diberi kertas yang berisi cerita Raja yang adil dan baik
hati.
c. Berilah kesempatan kelompok untuk berdiskusi tentang cerita yang mereka
baca tentang: tindakan yang sudah dilakukan Raja kepada ibunya, pernahkan
anak-anak melakukan tindakan yang seperti Raja lakukan (rela berkorban), apa
yang dirasakan jika menjadi ibu si raja.
d. ASM menuliskan hasil diskusinya dan kemudian menceritakan hasil diskusi itu di
dalam kelompok besar
e. GSM mengajak ASM untuk mempraktikkan kasih yang tulus kepada sesame
makhluk ciptaan Tuhan. Misalnya saja menghormati orang yang lebih tua dan
muda, berteman dengan semua orang tanpa membedakan warna kulit, fisik,
rambut, suku, agama, dan budaya, tidak mengejek teman-teman yang berbeda
dengannya.
f. Aktivitas setelah sharing kelompok: Membuat Kartu Pos Yesus Sudah Bangkit
Bahan-bahan: Pola gambar (lihat lampiran gambar pola), Karton, Kertas minyak
warna-warni, Lem, Alat pewarna, Gunting atau cutter,
Cara membuat: Potong pola gambar salib, kemudian rekatkan pada karton
yang tersedia agar kertas kuat, Guntinglah atau buanglah semua bagian yang
berwarna putih, Tambal atau rekatkan potongan kertas minyak warna-warni
pada bagian yang bolong, Setelah semua bagian yang bolong tertutup kertas
minyak, gunting potongan gambar Yesus, Warnai potongan gambar Yesus itu,
kemudian tempel di tengah-tengah salib.

Daftar Nyanyian

1. BESM No. 241:1


2. BESM No.242:1
3. BESM No. 243:1
4. BESM No. 245:1
5. BESM No. 244:1
6. BESM No. 238:1
7. BESM No. 246:1

82
Minggu Paskah II, 18 April 2022

Nas: Mazmur 107:1-3

BERSYUKUR KEPADA TUHAN


SEBAB IA BAIK

Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu mengerti bahwa segala seauatu yang ada di dalam hidup kita
bersal dari Tuhan sehingga mengucap syukur adalah sebuah keharusan.

Latar Belakang

Mengucapkan terima kasih adalah hal yang lumrah dilakukan oleh semua orang ketika
ia mendapatkan sesuatu dari orang lain. Bisa juga rasa syukur itu diutarakan ketika
harapan dan cita-cita tercapai. Kebaikan Tuhan di dalam hidup ini sangat banyak
dan tak terbilang, bahkan Tuhan sangat setia kepada manusia ketika menghadapi
penderitaan. Bersyukur adalah sebuah cara yang paling jitu untuk mengungkapkan
rasa terima kasih atas kebaikan Tuhan dalam keadaan apapun.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Ada beberapa ayat di dalam Alkitab yang isinya me­nekankan kalimat ‘bersyukurlah’.


Kalimat “Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-
lamanya kasih setia-Nya” merupakan ajakan Pemazmur kepada semua bangsa Israel
untuk selalu bersyukur karena mereka sudah ditebus Tuhan dari pembuangan dan
bebas dari berbagai macam masalah. Tuhan sangat setia kepada mereka sekalipun
mereka meninggalkan Tuhan dalam persmasalahan mereka.

Orang Israel harus bersyukur kepada Tuhan karena cinta Tuhan yang teguh pada
mereka. Cinta yang teguh ini mengungkapkan hubungan perjanjian Tuhan dengan
Israel. Ungkapan syukur ini mereka kumandangkan pada hari raya festival Bait
Suci di Yerusalem. Ungkapan syukur ini dilakukan karena Tuhan tidak pernah
meninggalkan umat-Nya. Cinta yang teguh ini diperlihatkan dengan kesetiaan Tuhan
dan penebusan yang dirasakan oleh bangsa Israel dari pengasingan yang mereka

83
rasakan selama lima puluh tahun. Dalam Perjanjian Baru, Cinta Tuhan yang teguh
ini terjadi dalam diri Yesus Kristus yang menebus umat manusia melalui kematian
dan kebangkitan-Nya. Ajakan Pemazmur untuk senantiasa bersyukur itu dalam
sekali karena cinta Tuhan itu kekal dan tidak berubah walaupun manusia sering
meninggalkan Tuhan demi kesenangannya sendiri.

Nas hari ini mengajak semua orang percaya untuk tak henti-hentinya mengucap
syukur atas cinta kasih Tuhan yang teguh di dalam hidup ini. Banyak hal yang bisa
membuat kita bersyukur, milsanya karena cita-cita kita tercapai, bisa bersekolah
walaupun dalam keadaan pandemi, bisa berjumpa dan bermain dengan teman-
teman, bisa makan bersama dengan keluarga kita masing, dan tentunya bisa ke
gereja secara onsite atau online di tengah-tengah pandemi ini. Cara yang bisa kita
lakukan untuk bersyukur kepada Tuhan juga banyak, misalnya melalui doa, nyanyian,
memberikan persembahan yang terbaik kepada Tuhan, menjauhkan diri dari segala
jenis kejahatan, dan membagikan rasa sukacita itu kepada orang lain. Selain itu,
bersyukur itu juga bisa diperlihatkan dengan cara memegang teguh pengharapannya
kepada Tuhan baik dalam keadaan sukacita maupun dalam keadaan banyak masalah.

Paskah hari kedua ini ASM diajak untuk senantiasa bersyukur atas cinta Tuhan yang
sangat teguh ini. Kebangkitan Kristus memberikan sukacita yang besar bagi semua
orang percaya termasuk ASM apalagi ketika ASM menghadapi kesulitan dalam
belajar, permasalahan, dan tantangan-tantangan yang dihadapi. ASM yang suka
mengucap syukur adalah orang yang bahagia, sehat, dan dikelilingi orang-orang
baik.

HORONG I

Tujuan Khusus

1. Anak memahami arti mengucap syukur


2. Anak menyadari bahwa mengucap syukur sangat penting
3. Anak berjanji untuk mengucap syukur kepada Tuhan dalam setiap hal

Ayat Hafalan

Mazmur 107:1a “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM menjelaskan pentingnya mengucap syukur karena kebaikan Tuhan kepada


ASM dan menjelaskan penjelasan bahan dengan bahasa sederhana.
2. GSM mengajak ASM menonton youtube tentang pentingnya rasa berterima
kasih (video dapat dilihat dari link: https://bit.ly/TidakTahuBerterimakasih)
lalu mengajak ASM untuk berjanji selalu mengucapkan terima kasih/bersyukur
kepada Tuhan dan semua orang yang baik kepadanya

84
3. Membuat kartu Mengucap Syukur (contohnya dapat diunduh dari https://bit.ly/
ThankfullHeart)

HORONG II

Tujuan Khusus

1. Anak memahami arti mengucap syukur


2. Anak menyadari bahwa mengucap syukur sangat penting
3. Anak berjanji untuk mengucap syukur kepada Tuhan dalam setiap hal

Ayat Hafalan

Mazmur 107:1 “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahawasanya untuk


selama-lamanya kasih setia-Nya”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM menjelaskan arti mengucap syukur kepada Tuhan dengan bahasa yang
sederhana (penjelasan bahan menjadi acuan)
2. GSM dapat menonton youtube tentang bersyukur melalui link: https://bit.ly/
CaraBersyukurPadaTuhan sebagai sumber inspirasi untuk bercerita kepada
ASM.
3. Membuat kartu Mengucap Syukur (contohnya dapat diunduh dari https://bit.ly/
ThankYouLordFor)

HORONG III

Tujuan Khusus

1. Anak memahami arti mengucap syukur


2. Anak berjanji untuk mengucap syukur kepada Tuhan dalam setiap hal

Ayat Hafalan

Mazmur 107:1 “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahawasanya untuk


selama-lamanya kasih setia-Nya”

85
Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM menjelaskan arti mengucap syukur kepada Tuhan dengan bahasa yang
sederhana (penjelasan bahan menjadi acuan)
2. GSM mengajak anak-anak untuk diskusi tentang mengucap syukur dalam segala
hal dengan mengajukan pertanyaan:
a. Mengapa kita mengucap syukur kepada Tuhan?
b. Dengan cara apa kita mengucap syukur atas kebaikan Tuhan?
c. Berilah contoh-contoh tindakan mengucap syukur kepada Tuhan dalam
kehidupan setiap hari!
d. Tutuplah dengan doa ucapan syukur

Daftar Nyanyian

1.BESM. 136
2.BESM 269
3.BESM. 128
4.BESM. 257
5.BESM 304
6.BESM 305
7.BESM 31

86
Minggu Quasimodogeniti, 24 April 2022

Nas: Kejadian 32:24-28

AKU MENGANDALKAN TUHAN


DALAM HIDUPKU

Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu memahami bahwa Tuhan berjuang bersama dengan mereka

Latar Belakang

Setiap orang memiliki tujuan hidup dan cita-cita yang hendak dicapai. Untuk mencapai
cita-cita itu segala usaha dilakukan. Yang harus diingat dan diperhatikan adalah
setiap usaha yang dilakukan untuk mencapai cita-cita tersebut adalah senantiasa
mengandalkan Tuhan karena Tuhan berjuang bersama dengan orang percaya.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Perikop ini menjelaskan tentang pergumulan Yakub dengan Allah di Sungai Yabok.
Sungai Yabok ini terletak sekitar dua puluh mil di utara Laut Mati, di perbatasan
Amon (Bil. 21:24; Ul. 2:37; Yos. 12:2; Hak. 11:22). Pada malam itu, Yakub sendirian
setelah ia menyeberangkan anak-anaknya, istrinya, dan segala miliknya. Tiba-tiba
ada seorang laki-laki yang tidak dikenal dan misterius. Gelapnya malam menjadikan
Yakub menerka-nerka bahwa laki-laki itu adalah Esau, kakaknya yang akan
menyerangnya. Namun, para penafsir juga mengatakan bahwa laki-laki misterius itu
kalau tidak malaikat, ia juga bisa Tuhan. Yakub dan laki-laki misterius itu bergulat/
berkelahi. Yakub sangat kuat pada malam itu dan laki-laki misterius itu tidak
dapat mengalahkan Yakub. Pada akhirnya, laki-laki misterius itu memukul sendi
pangkal paha Yakub dan menyuruhnya pergi. Yakub tidak mau melepaskannya dan
meninggalkannya pergi sampai laki-laki itu memberinya berkat. Laki-laki misterus itu
akhirnya memberikan nama baru bagi Yakub. Nama itu adalah Israel yang artinya
dia yang berjuang dengan Tuhan/berjuang bersama Tuhan.

Perikop ini mengajak ASM untuk terus bersandar kepada Tuhan saja di dalam setiap
pergumulan/persoalan/tantangan yang dihadapi. Kisah Yakub di sungai Yabok
bergumul dengan laki-laki misterius ini memperlihatkan bahwa seberapa keras usaha

87
kita mencapai sesuatu kita harus senantiasa mengandalkan dan berseah kepada
Tuhan. Terkadang kita memaksakan kehendak dan pikiran kita dalam memecahkan
sebuah persoalan. Juga, terkadang kita memakai cara kita sendiri dan enggan
menaati perintah Tuhan. Nas ini mengajak ASM untuk senantiasa mengandalkan
Tuhan saja di dalam hidup ini karena sebenarnya Tuhan berjuang bersama dengan
kita untuk meraih cita-cita kita, mencapai tujuan kita, dan lain sebagainya. Tuhan
juga bergumul bersama kita dan kita bertumbuh dalam proses kita bersama Tuhan.

HORONG I

Tujuan Khusus

1. Anak memahami arti mengandalkan Tuhan


2. Anak berjanji mau taat pada perintah Tuhan

Ayat Hafalan

Mazmur 71:5 “Karena Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa


muda, ya Allah”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM mengajak ASM bermain bersama. GSM menyiapkan batu es yang berbentuk
kotak-kotak kecil, tisu kertas, sedotan plastic/besi, kipas, dan garam.
2. Mintalah anak-anak untuk mencairkan es batu dengan cepat berbetuk kubus itu
dengan memilih alat-alat yang sudah tersedia.
3. Sementara anak-anak berusaha mencairkan es batunya, GSM juga mencairkan
es batunya dengan menggunakan hair dryer. Gunakan volume panas yang paling
kuat, maka es batu GSM akan lebih dahulu mencair. Jika, tidak ada hair dryer
GSM dapat menggunakan lilin dan sendok. Letakkan es batu kotak kecil di atas
sendok, letakkan lilin di atas sendok. Maka, es batu akan lebih cepat meleleh.
4. Setelah itu, GSM menjelaskan kepada anak-anak mengapa es batunya lebih
cepat meleleh karena hair dryer/lilin memiliki kekuatan panas dari pada
angina dari hembusan sedotan plastic atau kipas, garam, dan tisu kertas.
Demikian juga Tuhan dapat kita andalkan karena Tuhan maha besar, kuat, sehingga
Ia layak kita andalkan. Percaya saja kepada Tuhan bahwa Dia dapat melakukan yang
terbaik di dalam hidup kita. Teruslah mengandalkan dan berserah kepada Tuhan.

HORONG II

Seperti Horong I

88
HORONG III

Tujuan Khusus

1. Anak memahami arti Tuhan berjuang bersama mereka


2. Anak mau mengandalkan Tuhan di dalam hidupnya

Ayat Hafalan

Mazmur 31:14 “Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya Tuhan, aku berkata:
Engkaulah Allahku”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM menceritakan kisah Yakub di Sungai Yabok lalu membagi anak-anak ke


dalam beberapa kelompok (sesuaikan dengan jumlah anak)
2. GSM meminta anak-anak untuk berdiskusi tentang peristiwa yang dialami Yakub
di Sungai Yabok
3. Siapakan nama baru Yakub yang diberikan Tuhan (laki-laki misterius itu) dana
pa artinya?
4. Kapankah ASM merasa dirinya telah diubahkan oleh Tuhan dan memutuskan
untuk mengikut-Nya dengan setia dan mengandalkan Tuhan senantiasa?

Daftar Nyanyian

1. BE SM No. 37:1-2
2. BE SM No. 129 :1
3. BE SM No. 97
4. BE SM No. 89: 1-2
5. BE SM No. 71:1
6. BE SM No. 164
7. BE SM No. 65:1

89
Minggu Misericordias Domini, 1 Mei 2022

Nas: Matius 20:29-34

BERSERULAH KEPADA TUHAN

Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu mampu memahami dan percaya bahwa Tuhan Yesus mengasihi
orang-orang yang lemah karena sakit serta percaya kuasa-Nya yang mampu
membuat tanda-tanda mujizat.

Latar Belakang

Berseru kepada Tuhan artinya meminta belas kasihan-Nya. Yesus yang penuh kasih
akan menyembuhkan tiap orang yang meminta pertolongan bagi-Nya. Ia berpihak
kepada orang-orang yang lemah dan terpinggirkan.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Tujuan kedatangan Yesus ke dunia ini adalah untuk menyelamatkan manusia dari
hukuman yang kekal selama-lamanya. Yesus menunjukkan pelayanan yang sungguh-
sungguh yang menembus ruang, waktu, dan menembus batas logika atau akal
manusia. Yesus melayani kebutuhan orang-orang di sekitar-Nya, baik itu kebutuhan
jasmani maupun rohani. Yesus juga menunjukkan contoh yang konkret kepada para
murid bagaimana melayani dengan sepenuh hati. Oleh sebab itu, Yesus menjadi
seorang yang sangat populer pada zaman itu. Kepopuleran Yesus berkumandang
di mana-mana. Dalam perikop ini diceritakan tentang mukjizat penyembuhan yang
dilakukan oleh Yesus terhadap dua orang buta yang berseru kepada-Nya. Orang
buta adalah seseorang yang dikucilkan di lingkungannya. Secara ekonomi dia miskin
karena tidak bisa bekerja selain meminta-minta. Peristiwa mukjizat penyembuhan
itu terjadi karena adanya belas kasihan Yesus kepada kedua orang buta tersebut.
Dalam perikop ini kita dapat belajar dari sikap kedua orang buta yang dicelikkan
matanya oleh Yesus.

Pertama, kedua orang buta itu berseru kepada Yesus. Seruan mereka adalah: “Tuhan,
Anak Daud, kasihanilah kami!” (ay. 30). Ketika kedua orang buta itu mengetahui
bahwa Yesus lewat di jalan itu, maka yang mereka lakukan adalah mereka berseru.

90
Lewat seruan itu terdapat pengakuan mereka akan Kristus. Tuhan Anak Daud
menunjuk kepada Sang Mesias, sang Raja yang diurapi yang telah dinubuatkan
dari sejak Perjanjian Lama. Selain itu, seruan kedua orang buta ini mengandung
permohonan yang ditandai dengan kata “kasihanilah kami” yang artinya berilah
kemurahan, berilah belas kasihan. Kedua orang buta ini menyadari bahwa mereka
membutuhkan belas kasihan Tuhan dalam persoalan yang sedang mereka hadapi.

Kedua, orang buta itu tidak menyerah meskipun ada tantangan. Ketika kedua
orang buta itu berseru kepada Tuhan untuk mendapat pertolongan, orang yang
di sekitarnya bukannya menolong malah menegor dan menyuruhnya diam. Tetapi
kedua orang buta itu semakin berseru dengan keras. Kedua orang buta itu tidak
menyerah walau orang banyak melarang mereka untuk diam. Mereka terus menaruh
pengharapan dan kerinduan mereka untuk mendapat belas kasihan Tuhan Yesus.
Setelah keduanya berhasil menghentikan Yesus, ternyata Yesus pun tidak langsung
menyembuhkan mereka. Dia malah bertanya, “Apa yang kamu kehendaki supaya
Aku perbuat bagimu?” Sebuah pertanyaan yang sedikit aneh bukan? Karena tidak
mungkin Yesus tidak tahu kalau mereka buta. Mereka menjawab bahwa mereka
ingin disembuhkan! Yesus yang tergerak oleh belas kasihan lalu menyembuhkan
mereka. Penyembuhan ini memperlihatkan bahwa Yesus memihak kepada orang-
orang yang lemah dan tersingkirkan. Belas kasih-Nya dan pelayanan- menyatakan
kuasa dan mukjizat Allah. Akhirnya Yesus dengan belas kasihan-Nya menjamah dan
menyembuhkan mereka. Kedua orang buta itu bukan hanya menerima begitu saja
anugerah atau belas kasih dari Yesus, melainkan mempersembahkan seluruh hidup
mereka dengan mengikut Yesus.

Melalui cerita ini, GSM mengajak ASM untuk senantiasa menghormati dan menghargai
setiap orang yang berbeda darinya. ASM mengasihi mereka tanpa membedakan orang
berdasarkan kesempurnaan fisik bahkan supaya tidak memandang sebelah mata
(membully) orang dengan berkebutuhan khusus karena satu kekurangan/kelemahan
dalam fisiknya. GSM juga mengajak ASM untuk senantiasa berseru kepada Tuhan
supaya memeroleh berkat atau belas kasihan Tuhan. Juga, GSM mengajak ASM
untuk terus-menerus melatih dirinya untuk membuka mata hatinya dan menjadikan
Yesus sebagai juruslamatnya. Di tengah kehidupan zaman now ini, ASM ditantang
apakah akan selalu rajin ke gereja, membaca Alkitab, dan rajin berdoa. Atau, malah
terlena dengan kemajuan teknologi dan melupakan Tuhan karena mata rohaninya
semakin tertutup.

HORONG I

Tujuan Khusus

1. Anak mampu menghargai orang lain


2. Anak percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan penyakit
3. Anak berjanji mau berteman dengan semua orang tanpa terkecuali

91
Ayat Hafalan

Matius 7:7 “Mintalah, maka akan diberikan kepada-Mu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka ointu akan dibukakan bagimu”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM mengajak ASM untuk berteman kepada siapa pun. Mengajak ASM untuk
saling bersalaman (untuk menjaga Prokes, ajak ASM untuk saling melempar
senyum)
2. GSM mengajak ASM untuk menutup mata sebentar (GSM bisa menyediakan
sehelai kain untuk menutup mata ASM), kemudian menyuruh ASM berjalan
beberapa langkah supaya dapat merasakan penderitaan orang yang buta,
sehingga mereka diharapkan lebih menghargai dan menyayangi orang buta.
3. GSM mengarahkan ASM untuk menyebutkan penyakit apa saja yang pernah
diderita ASM dan kemudian sembuh.

HORONG II

Tujuan Khusus

1. Anak mampu berseru kepada Tuhan dalam setiap persoalan khususnya pada
saat sakit.
2. Anak mengetahui bahwa Tuhan sumber belas kasih.
3. Anak percaya akan berkat Tuhan bagi orang yang berseru kepada Tuhan.

Ayat Hafalan

Yeremia 33:3 “Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan
memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-
hal yang tidak kauketahui”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM mengajak ASM supaya rajin membaca Alkitab, menceritakan tokoh-tokoh


Alkitab yang memperoleh kesembuhan karena berseru kepada Tuhan.
2. GSM mengajak ASM untuk mendaftarkan tantangan yang pernah dialami ketika
akan bersekutu dengan Tuhan.
3. GSM mengarahkan ASM bahwa hanya dari Tuhanlah sumber berkat bagi manusia.

92
HORONG III

Tujuan Khusus

1. Anak mampu menjelaskan apa arti mukjizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus
kepada orang buat
2. Anak mampu menceritakan kembali kisah penyembuhan dua orang buta
3. Anak melatih dirinya agar mata imannya tidak buta

Ayat Hafalan

1 Yohanes 3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya


menderita kekurangan tetapi menutupi mata hatinya terhadap saudaranya itu,
bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam hatinya?

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM memberikan nama-nama tokoh Alkitab yang pernah mengalami mujizat dan
mengarahkan ASM untuk mencari sendiri cerita tokoh-tokoh tersebut di dalam
Alkitab.
2. GSM memberikan waktu kepada ASM untuk membaca kembali kisah tentang
penyembuhan tersebut.
3. ASM rajin membaca Firman Tuhan, kemudian GSM memilih beberapa ayat
Alkitab yang bisa membantu ASM supaya mata imannya tidak buta.

Daftar Nyanyian

1. BE SM No. 161: 1-2


2. BE SM No. 252: 1
3. BE SM No. 86: 1-2
4. BE SM No. 158: 1
5. BE SM No. 231: 1
6. BE SM No. 163: 1-2
7. BE SM No. 11: 1

93
Minggu Jubilate, 8 Mei 2022

Nas: 2 Rajaraja 4:30-37

PEREMPUAN SUNEM YANG GIGIH

Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu memahami bahwa orang tua mengasihi anak-anaknya dan
melakukan yang terbaik demi anak-anaknya. Anak Sekolah Minggu juga memahami
bahwa Tuhan memakai hamba-hamba-Nya untuk membuat tanda mujizat bagi umat-
Nya.

Latar Belakang

Elisa adalah pengikut Elia. Pelayanannya dilanjutkan oleh Elisa (2Raj. 2). Dia adalah
seorang abdi Allah yang diberikan kuasa teramat besar. Elisa berjalan bersama
Tuhan dan dengan kuasa-Nya ia melakukan mujizat begitu banyak. Salah satunya
melalui kehidupan seorang perempuan Sunem. Perempuan itu adalah seorang
yang kaya-raya, yang tidak mempunyai anak dan dari umur suaminya tidak ada
kemungkinan baginya untuk punya anak. Perempuan Sunem ini ramah dan memberi
perhatian kepada abdi Allah (Elisa) dengan mengundang makan dan memberikan
tumpangan kepada Elisa dan pembantunya Gehiza (ay.8-10). Atas kuasa Allah, nabi
Elisa mengatakan bahwa perempuan itu akan mempunyai anak. Ternyata perkataan
Elisa itu terbukti. Namun, bertahun-tahun setelah anaknya lahir, ternyata anak itu
sakit dan akhirnya meninggal dunia. Di dalam 2 Raja 4:30-37 ini kita bisa melihat
bagaimana kerasnya usaha yang dilakukan perempuan Sunem itu untuk menghidupkan
anaknya. Dengan menjumpai nabi Elisa tanpa memperdulikan keamanannya sendiri,
menempuh jalan yang cukup jauh antara Sunem-Gunung Karmel yang berjarak 16-17
mil karena imannya, ia pergi kepada nabi Elisa abdi Allah karena ia yakin nabi Allah
tersebut dapat menghidupkan anaknya tersebut. Segera sesudah bertemu dengan
Elisa, Elisa berjalan mengikuti perempuan itu (ay.30). Sebelumnya, Elisa telah
menyuruh pembantunya Gehazi berjalan mendahului mereka dan menyuruh Gehazi
membawa tongkat Nabi Elisa lalu meletakkan tongkat tersebut di atas anak laki-laki
yang sudah meninggal. Ternyata setelah tongkat itu diletakkan di atas tubuh anak
laki-laki perempuan Sunem tersebut tidak membawa hasil yang diharapkan. Sesudah
masuk ke rumah perempuan itu, dan masuk ke kamar di mana anak itu dibaringkan
ibunya, ditutupnyalah pintu sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar.
Kemudian Elisa berdoa kepada Tuhan. Sebenarnya Elisa berada di dalam situasi

94
yang sulit: anak yang Allah janjikan kepada perempuan itu yang melalui Elisa,
sudah mati, tanpa ada sedikit pun tanda-tanda kesembuhan bahkan setelah Gehazi
melakukan apa yang Elisa katakan (ay.31). Namun demikian, Elisa tidak kehilangan
kepercayaannya kepada Tuhan. Ia tetap berdoa kepada Tuhan, satu-satunya yang
sanggup memberi jawaban. Ternyata Allah pun menjawab doanya; ayat 34-35: “Lalu
ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu,
dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan
anak itu... dst.” Semua yang Elisa lakukan di dalam ayat di atas bukanlah sesuatu
yang keluar dari pikirannya sendiri. Sebaliknya, semua tindakannya itu dilakukan
berdasarkan perintah Allah. Hal ini jelas dari hasilnya: anak itu pun disembuhkan dan
Elisa membawanya kembali kepada ibunya. Melihat kejaadian tersebut, perempuan
Sunem tersebut segera tersungkur di depan kaki Nabi Elisa.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Seorang petani yang sudah menanam padi, tetapi kemudian diperhadapkan dengan
musim kemarau yang panjang, maka sang petani tersebut harus lebih bekerja keras
bagaimana supaya padi yang ditanamnya bisa tumbuh dengan baik. Hal yang sangat
dibutuhkan padi ketika kemarau adalah air. Bisa saja untuk memperoleh air untuk
mengairi tanaman padi tersebut membutuhkan perjuangan yang cukup besar,
misalnya bahkan sampai mencari sumber mata air yang bisa saja membutuhkan
biaya yang besar. Dalam hal ini biaya yang dikeluarkan sering kali tidak sebanding
dengan hasil panen yang diperoleh petani tersebut. Namun demikian, petani itu tetap
melakukannya agar mereka, ia dan seisi rumahnyabertahan hidup. Hal yang serupa
juga akan dilakukan banyak orang, dengan melakukan segala upaya agar dapat
bertahan dan keluar dari segala kesulitan yang melandanya. Perempuan Sunem ini
juga melakukan hal yang sama ketika anak tunggalnya meninggal. Kematian anaknya
bukanlah merupakan sesuatu yang diharapkan oleh perempuan tersebut. Bahkan
bisa saja beribu tanya muncul dalam benaknya, namun dia tidak pernah menemukan
jawabannya di dalam dirinya sendiri. Oleh karena itu, dengan tekad yang kuat dan
didasari kepercayaan yang sungguh kepada Allah ia dengan segera menemui nabi
Elisa. Ia gigih sehingga berjuang sekuat tenaga untuk melakukan yang terbaik
bagi anak laki-lakinya yang sudah meninggal dunia. Karena itu, perempuan Sunem
tersebut berani menunggang seekor keledai betina bersama bujangnya menujua
Gunung Karmel, yaitu tempat kediaman Nabi Elisa. Dia tidak mau pulang sebelum
berhasil membawa Nabi Elisa ke rumahnya untuk melihat dan membangkitkan
jenazah anak laki-lakinya. Perempuan Sunem ini belajar dari pengalaman, jika
Tuhan dapat memberikannya seorang anak, maka Tuhan pun dapat membangkitkan
anaknya. Ternyata Allah membebaskan perempuan Sunem itu dan mengubah
kenyataan yang sepertinya mustahil diubah karena kematian anak itu, dan melalui
peristiwa menghidupkan anak itu, Allah menunjukkan bahwa Dia sanggup melakukan
apa pun untuk membebaskan mereka yang mencari dan mengandalkan kuasa-Nya.
Sikap iman membuat perempuan Sunem tersebut gigih untuk menjumpai Nabi Elisa.
Iman yang dimiliki perempuan itu adalah iman yang kokoh yang bersandar pada
kuasa Allah. Oleh sebab itu, GSM mengarahkan ASM melihat kuasa Allah di tengah-
tengah kehidupan kita. Ada beragam pergumulan, namun Tuhan mengetahui dan
Tuhan sanggup untuk melepaskan kita dari berbagai pergumulan. Ternyata cara-
cara Tuhan memberikan kelepasan adalah dengan hal-hal yang tidak terduga.

95
Namun yang patut kita perhatikan bahwa mujizat Tuhan terjadi ketika abdi Allah
yaitu Elisa ada dalam pergumulan perempuan Sunem itu. Artinya kita percaya bahwa
ada penyertaan dan pertolongan Tuhan melalui orang-orang yang diurapi Tuhan.

HORONG I

Tujuan Khusus

1. Anak mengetahui bahwa orang tua benar-benar mengasihi anak-anaknya


2. Anak dapat menyebutkan nama tokoh cerita hari ini
3. Anak mengerti bahwa ada abdi Allah (nabi) yang diutus oleh Tuhan

Ayat Hafalan

Lukas 1:37 “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM mengajak ASM mengingat kembali kebaikan orang tuanya masing-masing


2. GSM menyebutkan nama tokoh-tokoh dan menjelaskan siapa mereka kepada
ASM
3. GSM menyebutkan beberapa nama abdi Allah, khususnya Elisa

HORONG II

Tujuan Khusus

1. Anak percaya akan pertolongan Tuhan


2. Anak dapat menyebutkan bentuk-bentuk pertolongan Tuhan kepada manusia

Ayat Hafalan

Galatia 6:7 “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena
apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.”

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM mengarahkan ingatan ASM atas hal-hal yang terjadi yang tidak kita
inginkan, misalnya: penyakit, kematian, kegagalan. ~GSM menjelaskan kepada

96
ASM tentang keterbatasan kemampuan manusia sehingga senantiasa harus
bergantung kepada Tuhan.
2. GSM memberikan contoh tentang orang yang sakit. Ada keluarga yang merawat,
dokter, tenaga medis, obat-obatan. Semua itu harus diyakini sebagai cara Tuhan
menolong manusia. Seperti nabi Elisa yang dipakai Tuhan menolong perempuan
Sunem itu.

HORONG III

Tujuan Khusus

1. Anak mampu menjelaskan tugas abdi Allah di dunia sehingga mereka dapat
menghormati para pelayan Tuhan di dalam gereja
2. Anak memiliki iman yang kuat dan kokoh saat menghadapi kesulitan

Ayat Hafalan

Filipi 4: 13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku.

Persiapan Mengajar, Aktivitas, dan Alat Peraga

1. GSM mencari nama-nama nabi di Perjanjian Lama beserta dengan karyanya dan
mengajak ASM untuk menghafalnya.
2. GSM mengajak ASM untuk mencari di Alkitab mujizat-mujizat yang pernah
terjadi.
3. GSM mampu mengarahkan ASM agar senantiasa mendekatkan diri kepada
Tuhan, rajin berdoa, rajin membaca Firman Tuhan

Daftar Nyanyian

1. BE SM No.22: 1-2
2. BE SM No. 75: 1
3. BE SM No. 185: 1-2
4. BE SM No. 41: 1
5. BE SM No. 125: 1
6. BE SM No. 270: 1
7. BE SM No. 92: 1

97
Minggu Kantate, 15 Mei 2022

Nas: Mazmur 96:1-4

BERNYANYILAH UNTUK TUHAN

Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu mengerti bahwa salah satu pujian adalah bernyanyi untuk
Tuhan.

Latar Belakang

Pemazmur mengajak segenap bumi untuk memuji Tuhan dengan cara bernyanyi
dan menyebarkan berita tentang Tuhan, karena Bangsa Israel kembali dibebaskan
oleh-Nya. Pada masa kini, kita pun dapat memuji Tuhan dengan cara-cara tersebut.
Namun, cara paling sederhana yang dapat kita lakukan ialah dengan bernyanyi
untuk Tuhan.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Nyanyian yang baik merupakan anugerah dari Tuhan. Bagi umat Kristen, hampir
semua nyanyian yang kita nyanyikan adalah bukti bahwa Allah itu nyata. Hampir
semua hukum Tuhan, perintah Tuhan bahkan Firman Tuhan, telah kita nyanyikan,
bahkan ternyata bukan sewaktu kita bersuka saja, tetapi juga ketika hati kita sedih,
semua akan menambah sukacita kita.

Sewaktu saya kecil, orang tua saya memberikan hadiah ulang tahun. Sebuah hadiah
yang akan membuat hidup saya berubah. Mereka memberikan saya seekor burung
tekukur! Saya menyukainya sejak pertama sekali melihatnya. Hari itu hati saya riang
dan gembira. Setiap hari, burung tekukur tersebut membangunkan saya, lalu saya
akan memandikan burung tekukur tersebut. Teman-teman tahu tidak? Bukan hanya
burung tekukur itu saja yang bernyanyi loh! Burung pipit pun datang beramai-ramai
dan hinggap di jendela rumah saya. Wah, asiknya… Tapi suatu kali, burung tekukur
itu lepas, karena sehabis memandikannya saya lupa menutup pintu sangkarnya. Hati
saya sangat sedih. Tiap pagi tidak ada lagi nyanyian yang penuh sukacita. Burung-
burung pipit pun tidak lagi hinggap di jendela rumah kami. Sejak saat itu, suasana
di rumah kami pun berubah. Layaknya nyanyian burung tekukur dan merpati yang
menyukakan hati orang yang mendengarnya, kita pun dapat menyukakan hati Tuhan
dengan bernyanyi untuk-Nya.

98
Tahukah adik-adik bahwa kitab Mazmur ini berisi banyak nyanyian dan puji-
pujian untuk Tuhan? Pembacaan Alkitab hari ini adalah salah satu contohnya.
Sang pemazmur mengajak segenap bumi untuk memuji Tuhan, karena Tuhan telah
memulihkan keadaan Bangsa Israel yang setelah masa krisis.

Puji-pujian adalah respons atau tanggapan kita terhadap kasih, kebajikan,


kemuliaan, dan keagungan Tuhan, Allah kita. Kita memuji Dia bukan supaya Dia baik,
tetapi karena Tuhan memang baik. Bukan supaya Dia menolong kita, tetapi karena
Tuhan justru telah menolong kita. Bukan supaya Dia tampak agung dan mulia, tetapi
karena Tuhan memang benar-benar agung dan mulia. Sebagai orang-orang yang
telah diselamatkan, senantiasa diberkati dan dilindungi oleh Allah, tentulah kita
pantas memuji namaNya.

Bernyanyi adalah cara yang paling sederhana yang dapat kita lakukan untuk memuji
Tuhan. Selain itu, nyanyian kita juga dapat membawa sukacita bagi orang lain yang
mendengarnya. Coba deh, adik-adik bernyanyi bagi Tuhan setiap pagi. Pasti kedua
orang tuamu akan menyukainya, apalagi selepas bernyanyi adik-adik berdoa dan
mendoakan kedua orang tuamu. Nah, oleh karena itu, marilah bernyanyi untuk
Tuhan! Sebab TUHAN Maha Besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada
segala allah.

HORONG I

Tujuan Khusus
“Anak Sekolah Minggu mengerti bahwa Allah menginginkan setiap anak untuk
memuji dan memuliakan nama-Nya”

Ayat Hafalan

Mazmur 96:2a “Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. Belajar bernyanyi: BESM. No. 158


2. Mewarnai gambar. Gambar di bawah dapat di akses
pada link https://bit.ly/AnakBernyanyi

99
HORONG II

Tujuan Khusus
“Anak Sekolah Minggu mengerti bahwa bernyanyi untuk Tuhan harus dari hati dan
penuh dengan semangat”

Ayat Hafalan

Mazmur 66:17 “Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku
aku menyanyikan pujian.”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. Belajar bernyanyi: BESM. No. 136 yang dilantunkan dalam bentuk berkelompok.
ASM dibagi menjadi dua. Kelompok 1 akan menyanyikan lagu dari awal sampai
akhir serta diulang kembali. Kelompok 2 akan menyanyikan lagu dari awal ketika
kelompok 2 telah menyanyikan sampai pada no. 3 pada partitur lagu BESM.
2. Menggunting dan menempel gambar. Alat-alat yang disediakan adalah: 1. Kertas
gambar (HVS) 2. Gunting 3. Kapas 4. Gambar malaikat dan 5. Pensil warna.
a. Bagilah kapas kepada seluruh ASM untuk ditempel pada buku gambar
mereka, usahakan pada pojok kanan atas.
b. Setelah kapas ditempel, bagilah kepada mereka gambar malaikat untuk
digunting dan ditempel di atas kapas.
c. Setelah semua ditempelkan dengan baik, warnailah gambar tersebut.
3. Setelah selesai, kumpulkan kepada GSM untuk dinilai dan dibawa kembali
minggu depan. Gambar di bawah ini dapat diakses pada link https://bit.ly/
MalaikatBermazmur

100
HORONG I

Tujuan Khusus

“Anak Sekolah Minggu mengerti bahwa ibadah adalah bentuk nyanyian kepada
Tuhan”

Ayat Hafalan

Yesaya 12:2 “Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar,
sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

Belajar bernyanyi: BESM. No. 136 yang dituliskan solmisasinya pada papan tulis,
dan mereka menyanyikan lagu tersebut dengan solmisasi yang dituliskan.

Daftar Nyanyian

1. BESM No. 37
2. BESM No. 141
3. BESM No. 40
4. BESM No. 305
5. BESM No. 270
6. BESM No. 167
7. BESM No. 187

101
Minggu Rogate, 22 Mei 2022

Nas: 1 Raja-raja 18:31-39

DOA, CARAKU BERKOMUNIKASI


DENGAN TUHAN

Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu menyadari pentingnya doa.

Latar Belakang

Ada tiga hal penting terkait doa yang Nabi Elia ajarkan melalui bacaan Alkitab hari
ini. Pertama ialah bahwa Elia dan kita bisa berkomunikasi dengan Tuhan melalui
doa. Kedua ialah sama seperti kita, Elia pun memohon jawaban Tuhan atas doanya.
Ketiga, perlu kita ingat bahwa apapun yang kita minta di dalam doa tujuan utamanya
ialah agar nama Tuhan dimuliakan.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Adik-adik Sekolah Minggu, hari ini kita memasuki tahun liturgi yang disebut sebagai
Rogate, artinya berdoa. Tentunya kita pernah berdoa kan? Nah, hari ini Nabi Elia
akan memberikan contoh kepada kita tentang berdoa yang sesuai dengan kehendak
Tuhan.

Jadi, waktu itu di Gunung Karmel, Nabi Elia mengingatkan Bangsa Israel untuk
memilih Allah mereka. Tuhan atau Baal? Sebab saat itu Orang Israel bingung dan
tidak bisa menentukan pilihan mereka. Akhirnya, Nabi Elia menjelaskan bahwa ia
adalah satu-satunya Nabi Tuhan di situ, sedangkan di tempat yang sama ada 450
orang nabi Baal! Tetapi Nabi Elia tidak takut, bahkan Nabi Elia mengusulkan cara
untuk melihat manakah Allah yang sesungguhnya, Allah yang dilayani oleh Elia atau
Baal yang dilayani para nabi lainnya.

Adapun cara untuk mengetahui Allah yang hidup ialah dengan menyediakan seekor
lembu jantan untuk para nabi Baal dan seekor lembu jantan lagi untuk Nabi Elia.
Lembu-lembu jantan ini disediakan untuk menjadi korban persembahan. Tetapi,

102
peraturan yang perlu ditaati ialah bahwa para nabi ini tidak boleh menyalakan
api. Sebagai gantinya, para nabi harus memanggil Allah mereka masing-masing.
Allah yang menjawab panggilan tersebut dengan api, maka dialah Allah yang
sesungguhnya. Semua pun sepakat dengan usul Elia ini.

Sejak pagi hingga sore hari, para nabi Baal sibuk memanggil nama Baal yang merka
sembah. Wah, tidak ada jawaban loh adik-adik! Kemudian, tibalah saatnya bagi Nabi
Elia untuk memanggil Tuhan yang ia sembah. Ia mengundang rakyat yang ada di sana
untuk mendekat padanya dan mereka pun mendekat. Setelah itu, ia tidak langsung
memanggil Tuhan. Ia malahan menyuruh mereka untuk menimba air dan menyiram
korban bakaran yang telah tersedia. Korban bakaran yang sudah disediakan pun
menjadi basah! Tentu saja korban yang basah itu lebih susah untuk dihampiri api
jika dibandingkan dengan korban yang kering. Namun, Elia sengaja melakukannya
untuk menunjukkan betapa luar biasanya kuasa Tuhan. Setelahnya, barulah Nabi
Elia memanggil Tuhan.

Pada ayat 36-38, kita dapat melihat bahwa Nabi Elia berkata “Ya Tuhan, Allah
Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah
Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-
Mulah aku melakukan segala oerkara ini. Jawablah aku, ya Tuhan, jawablah aku,
supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya Tuhan, dan Engkaulah
yang membuat hati mereka tobat kembali.” Setelah itu, turunlah api Tuhan. Bukan
hanya menyambar habis korban bakaran, tetapi api itu turut membakar kayu api,
batu dan tanah itu, bahkan air yang mengalir ke dalam parit. Luar biasa yah, Tuhan
kita!

Apa yang dilakukan Orang Israel setelah melihat kejadian itu? Mereka semua sujud
dan berkata “Tuhan, Dialah Tuhan! Tuhan, Dialah Allah!” Wah, ternyata dengan
memanggil Tuhan, Elia berhasil meyakinkan Orang Israel untuk kembali menyembah
Tuhan! Bagaimana dengan kita?

Seperti Elia, kita pun boleh memanggil Tuhan. Kapanpun! Bagaimana caranya?
Caranya ialah dengan berdoa. Ya, kita bisa berkomunikasi dengan Tuhan melalui
doa. Sama seperti kita, Elia pun berdoa dan memohon jawaban Tuhan atas doanya.
Tetapi, perlu kita ingat bahwa apapun yang kita minta di dalam doa itu tujuan
utamanya untuk memuliakan nama Tuhan. Misalnya, kita boleh berdoa agar nilai
ulangan kita bagus. Tapi jangan lupa bahwa nilai yang bagus itu bukan untuk
menyombongkan diri, melainkan untuk mengingatkan kita bahwa kepintaran kita ini
dari Tuhan dan perlu kita gunakan untuk memuliakan Tuhan.

HORONG I

Tujuan Khusus
Anak Sekolah Minggu dapat menuturkan doa singkat hendak mau makan, misalkan
doa singkat ini: “Ya Tuhan Allah, berkatilah makanan dan minuman yang hendak
kami santap ini. Amin”.

103
Ayat Hafalan
Amsal 15:8 “Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur
dikenan-Nya.”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

Mewarnai gambar
Link gambar ini dapat diakses pada https://bit.ly/TanganBersujud

HORONG II

Tujuan Khusus
Anak Sekolah Minggu dapat berdoa bagi keluarga, teman, dan sahabatnya.

Ayat Hafalan
Mazmur 145:18 “TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada
setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. Pada minggu yang lalu, kita telah menggunting dan mewarnai gambar malaikat
yang sedang bernyanyi. Nah, ambillah kembali gambar tersebut. Lalu gunting
serta warnailah gambar yang akan dibagi.
2. Bagilah gambar orang sedang berdoa kepada seluruh ASM untuk digunting dan
ditempel.
3. Diusahakan agar ditempel pada pojok bawah sebelah kiri.
4. Setelah semua di tempelkan dengan baik, maka warnailah gambar tersebut.
5. Setelah selesai, tulislah doa dan permohonanmu di tengah-tengah gambar

104
tersebut. Link gambar di bawah ini dapat diakses pada https://bit.ly/
AnakBerdoa

HORONG III

Tujuan Khusus

Anak Sekolah Minggu dapat memimpin doa dalam sebuah ibadah Sekolah Minggu

Ayat Hafalan

2 Tawarikh 7:14 “dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri,
berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku
akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri
mereka.”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

Membuat doa syafaat yang dikumpulkan kepada Guru Sekolah Minggu.

Daftar Nyanyian

1. BESM No. 27
2. BESM No. 67
3. BESM No. 269
4. BESM No. 323
5. BESM No. 270
6. BESM No. 252
7. BESM No. 190

105
Minggu Hari Kenaikan Tuhan Yesus, 26 Mei 2022

Nas: Lukas 24:50-53

DIBERKATI DAN MENJADI


SALURAN BERKAT

Tujuan Umum

Anak mengerti bahwa dalam Peristiwa Kenaikan Tuhan Yesus, ada berkat yang
diberi bagi umat-Nya dan perlu disalurkan bagi dunia.

Latar Belakang

Nas hari ini tidak hanya menekankan pada peristiwa Kenaikan Tuhan Yesus, tetapi
juga menyatakan posisi penting berkat. Kenyataan bahwa Tuhan Yesus memberkati
para murid sebelum kenaikan-Nya membuat kita perlu mengingat bahwa orang
percaya pada masa kini pun menjadi bagian dari umat yang diberkati itu. Sebagai
konsekuensinya, patutlah kita menjadi saluran berkat bagi orang-orang disekitar
kita.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Hari ini seluruh umat Kristiani merayakan hari kenaikan Yesus Kristus ke sorga, suatu
momen yang sangat berarti bagi kehidupan orang percaya. Sesuai janji Firman-Nya,
setelah disalibkan, Yesus bangkit pada hari ketiga, dan empat puluh hari kemudian
Dia kembali ke sorga. Hal terakhir yang dilakukan oleh seseorang sangatlah penting.
Lalu, hal apakah yang paling terakhir Tuhan Yesus lakukan sebelum Dia terangkat
ke sorga? Ada yang mengatakan : Yesus memberikan amanat agung (tugas)
kepada murid-murid-Nya. Namun sebenarnya itu bukan yang terakhir, masih ada
yang lebih terakhir lagi yang Tuhan lakukan; Apakah itu? Hal terakhir yang Tuhan
lakukan sebelum naik ke sorga dan meninggalkan murid-murid-Nya di bumi adalah
mengangkat tangan-Nya dan memberkati murid-murid-Nya. Inilah hal terakhir yang
dilihat oleh murid-murid Tuhan Yesus, yakni Yesus yang memberkati mereka.

Tangan Tuhan Yesus adalah tangan yang penuh berkat. Melalui tangan Kristus
inilah roti dan ikan dilipatgandakan sehingga cukup untuk memberi makan 5000

106
orang. Tangan-Nya juga telah memberkati orang yang buta sehingga dapat melihat,
menyembuhkan orang yang menderita penyakit kusta, dan membangkitkan seorang
muda yang telah meninggal sebelumnya. Ada begitu banyak yang Tuhan Yesus
lakukan dan begitu banyak berkat sudah diberikan-Nya. Bukan hanya murid-murid
Tuhan Yesus, GSM, dan anak-anak sekolah minggu juga sudah dan terus menerima
berkat dari Tuhan Yesus.

Adik-adik sekolah minggu yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, kata “berkat” sangat
akrab di telinga kita, orang Kristen. Tuhan rindu semua umat-Nya menerima berkat
dalam kehidupan ini. Tapi, apa itu berkat? Berkat adalah karunia Tuhan yang
membawa kebaikan dalam kehidupan manusia.

Injil Lukas ini memberi kesaksian tentang Tuhan Yesus yang terangkat ke sorga dan
terpisah dari murid-muridNya. Lalu, apa yang dapat kita pelajari tentang berkat
dari bacaan Alkitab hari ini? Ada dua hal penting yang harus kita perhatikan, yaitu:

Pertama, berkat yang Yesus berikan ini bersifat kekal dan menguatkan para
murid dalam melakukan tugasnya. Ini artinya, berkat itu terus mengalir dalam
kehidupan para murid-murid-Nya, termasuk saat mereka melaksanakan tugas-
tugas pengutusan mereka sebagai saksi. Berkat ini pulalah yang menguatkan bagi
para murid untuk meneruskan pekerjaan yang besar di tengah dunia, sesuai dengan
Amanat Agung yang Yesus sampaikan.

Kedua, respon para murid setelah menerima berkat dari Tuhan. Walaupun
peristiwa kenaikan Tuhan Yesus adalah peristiwa perpisahan, tetapi ini bukanlah
peristiwa yang menyedihkan. Ekspresi para murid menyatakan sikap penyembahan
kepada Allah adalah suatu sikap tunduk, sikap taat dan memuliakan Tuhan Yesus,
tetapi setelah itu, mereka pulang dengan sukacita karena mereka tahu bahwa berkat
Tuhan terus menyertai mereka.

Bagaimana dengan kehidupan umat Tuhan pada masa kini? Berkat yang diterima
para murid adalah berkat Tuhan bagi Gereja. Umat Tuhan masa kini juga mendapat
bagian dalam berkat itu. Tetapi jangan lupa bahwa selain berkat, kita juga mendapat
tanggung jawab untuk menjadi saksi peristiwa Yesus Kristus. Sebagai Umat Tuhan,
kita juga harus bersaksi tentang kebangkitan Yesus Kristus dengan penuh sukacita
baik di dalam keluarga, jemaat, dan masyarakat.

Menjadi saksi kebangkitan Yesus Kristus ini tidak hanya dapat kita lakukan dengan
cara penginjilan atau penyampaian melalui kata-kata, tetapi kita juga dapat
menyampaikan berita baik ini melalui perbuatan kita kepada orang lain. Hal inilah
yang dimaksud dengan menjadi saluran berkat, yakni dengan bertingkah laku sesuai
dengan kehendak Tuhan, sehingga orang-orang di sekitar kita pun dapat merasakan
berkat.

Contoh-contoh yang dapat kita lakukan untuk menjadi saluran berkat antara lain
dengan mendoakan orang lain, menjadi teman bagi mereka yang tersisih, bahkan
dapat kita lakukan dengan tersenyum kepada orang lain. Tindakan-tindakan
sederhana ini dapat menjadi cara kita untuk menyatakan kasih Allah bagi dunia.
Ingatlah bahwa dengan melakukan hal-hal tersebut, kita tidak akan mengalami

107
kekurangan. Kita tidak akan kehabisan berkat ketika kita berbagi dengan sesama
kita dan berkat itu tidak bisa diambil dari kita. Oleh karena itu, teruslah menyaksikan
karya kebangkitan Kristus. Tetaplah setia dalam persekutuan dengan Tuhan dan
menghayati berkat Tuhan, sembari menjadi saluran berkat-Nya.

untuk semua Horong:

HORONG I

Tujuan Khusus

1. ASM mengerti bahwa Yesus adalah sumber berkat.


2. ASM dapat memberi contoh bagaimana cara menjadi berkat bagi sesama.

Ayat Hafalan

Matius 10:32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia,  Aku juga akan
mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM menjelaskan bahwa banyak hal yang kita temui dalam kehidupan sehari-
hari adalah berkat yang berasal dari Tuhan.
2. GSM dapat menanyakan contoh-contoh cara menjadi berkat bagi sesama
(tersenyum, menyapa, berdoa, membereskan kamar, dll).

HORONG II

Tujuan Khusus

1. ASM dapat menjelaskan arti berkat


2. ASM terlatih mau saling berbagi

Ayat Hafalan

Matius 10:32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia,  Aku juga akan
mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.

108
Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM menceritakan perikop secara sederhana.


2. GSM menekankan pengajaran untuk selalu bersyukur atas berkat Tuhan.
3. ASM diminta untuk memberikan contoh berbagi dalam kehidupan sehari-hari.

HORONG III

Tujuan Khusus

1. ASM mampu menjelaskan bagaimana cara Tuhan memberi berkat ketika Yesus
mau terangkat ke sorga.
2. ASM mampu menjelaskan apa konsekuensi dari menjadi umat Tuhan yang telah
menerima berkat beserta contohnya.

Ayat Hafalan

Matius 10:32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia,  Aku juga akan
mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM menceritakan perikop tentang kenaikan Yesus dengan kalimat sederhana


agar mudah dimengerti.
2. Mengajarkan bahwa berkat dari Tuhan Yesus melampaui batas waktu, sehingga
kini saatnya kita mensyukuri berkat Tuhan dan menjadi saluran berkat-Nya.

Daftar Nyanyian

1. BESM No 162:1-2
2. BESM No 43:1-2
3. BESM No 136: 1-2
4. BESM No 252:1
5. BESM No 109: 1-2
6. BESM No 163: 1-2
7. BESM No 92:1-2

109
Minggu Exaudi, 29 Mei 2022

Nas: Matius 14:25-32

YESUS PENOLONGKU DALAM


BAHAYA DAN KESUKARAN
Tujuan Umum
Anak yakin bahwa Yesus adalah penolong yang dapat diandalkan saat bahaya dan
kesukaran melanda.

Latar Belakang
Orang Israel melihat laut dan danau sebagai tempat kuasa jahat berada, sehingga
terombang-ambing di tengah perairan merupakan pengalaman yang paling
menakutkan. Namun Yesus sangatlah berkuasa sehingga Ia dapat berjalan di atas
air, bahkan menenangkan angin yang bertiup dan menggoyahkan langkah Petrus.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mengingat dan percaya bahwa Yesus
adalah penolong dalam bahaya dan kesukaran.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Adik-adik yang terkasih, pernahkah adik-adik naik perahu atau kapal laut? Jika
pernah, bagaimana rasanya? Tentu kita merasakan guncangan-guncangan yang
disebabkan oleh gelombang-gelombang air yang ada ya. Apalagi jika ditambahkan
angin yang bertiup kuat. Tentu bisa muncul kekuatiran dalam diri kita.

Kekhawatiran itu pula yang dirasakan oleh para murid ketika berada di dalam
perahu. Saat itu hari masih gelap dan mereka semua ada di dalam perahu. Angin
bertiup cukup kencang dan mereka tiba-tiba melihat suatu sosok berjalan di atas
air. Sosok siapakah itu? Ya, ternyata itu adalah sosok Yesus. Ternyata, Yesus bisa
berjalan di atas air yang menyebabkan mereka cemas dan takut.

Hidup kita juga tidak selalu mulus tanpa hambatan. Terkadang ada “gelombang-
gelombang” kecil yang menggoyahkan kita, bahkan membahayakan diri kita. Namun,
jangan kuatir! Sebab seperti Yesus datang dan menemani murid-murid-Nya, Ia juga
setia dan akan menolong kita saat kita berada dalam bahaya. Bahkan Petrus, salah satu
murid Yesus, dimampukan untuk berjalan di atas air! Ini bukan berarti bahwa sepulang
sekolah minggu kita akan bisa berdiri dan berjalan di atas air, tetapi itu adalah tanda
bahwa Yesus akan membantu kita mengalahkan kesukaran dan bahaya dalam diri kita.

110
Saat ini, kita berada dalam masa pandemi, di mana virus Covid-19 menyebar dan
menginfeksi banyak orang. Tentu ini adalah bahaya yang mengancam kita saat ini.
Bukan hanya mengancam kesehatan tubuh kita, virus ini juga membuat banyak
orang kesukaran. Banyak orang yang tidak dapat lagi belajar di sekolah, juga banyak
orang besar yang terpaksa berhenti bekerja. Selain itu, hidup kita terasa lebih sulit
karena pertemuan kita dengan teman-teman dan keluarga di luar kota dibatasi. Tapi
di dalam semua kesulitan dan bahaya yang mengancam, ingatlah bahwa Yesus setia
menemani dan menolong kita.

Bagaimana rasanya jika kita bisa selalu ditemani dan ditolong Yesus? Tentu senang
dan tenang ya. Namun, kita harus terus yakin teguh kepada Yesus dan kemampuan-
Nya. Tujuannya ialah agar kita dapat tetap melangkah dengan yakin dan tidak
menjadi goyah seperti Petrus. Oleh karena itu, marilah kita terus mengingat dan
yakin bahwa Yesus akan selalu menjadi penolong kita dalam bahaya dan kesukaran!

HORONG I

Tujuan Khusus
1. ASM dapat menyebutkan siapa penolong mereka saat bahaya dan kesukaran.
2. ASM dapat menyanyikan lagu:
Mengikut Yesus keputusanku
Mengikut Yesus keputusanku
Mengikut Yesus keputusank
Ku tak ingkar, ku tak ingkar.

Ayat Hafalan

Matius 14:27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini,
jangan takut! 

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM menjelaskan siapa Yesus yang sebenarnya


2. GSM menjelaskan bahwa Yesus adalah Tuhan yang Maha Kuasa, sehingga kita
dapat percaya pada-Nya.

HORONG II

Tujuan Khusus

ASM memahami bahwa menjadi murid Yesus harus percaya sepenuh hati meskipun
sulit.

111
Ayat Hafalan
Matius 14:27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini,
jangan takut! 

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM memaparkan tentang Yesus dan kuasa-Nya.


2. GSM menjelaskan bagaimana seharusnya pengikut Yesus siap untuk percaya
dengan segenap hati.

HORONG III

Tujuan Khusus

ASM dapat memberi contoh percaya kepada Yesus pada masa sulit.

Ayat Hafalan
Matius 14:27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini,
jangan takut! 

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM menceritakan perikop hari ini.


2. GSM dapat menanyakan ASM contoh tindakan percaya kepada Yesus pada masa
sulit. Contoh: tetap berdoa meskipun sedang sakit, tetap ke Sekolah Minggu
meskipun mengantuk, dll.

Daftar Nyanyian

1. BESM No 140:1-2
2. BESM No 268:1
3. BESM No 153: 1
4. BESM No 252:1-2
5. BESM No 121: 1-2
6. BESM No 273: 1
7. BESM No 71:1

112
Minggu Pentakosta I, 5 Juni 2022

Nas: Kisah Para Rasul 2:1-11

YUK, JADI RASUL KECIL ALLAH


Tujuan Umum

1. Anak bersedia memberikan diri menjadi lidah-lidah Allah.


2. Anak menyadari bahwa perkataan dan perbuatannya sehari-hari adalah sarana
untuk menunjukkan karya Allah.
3. Anak memahami bahwa karya Allah dapat ditunjukkan dengan cara-cara
sederhana.

Latar Belakang

Topik yang akan disampaikan GSM hari ini adalah anak-anak sebagai rasul-rasul
kecil Allah. Melalui topik ini, yang ingin disampaikan adalah anak-anak harus
menggunakan hidup mereka sehari-hari untuk menunjukkan kasih dan kuasa Allah.
Dengan demikian, orang di sekeliling mereka dapat melihat dan belajar mengenai
kasih Allah dari laku mereka sehari-hari. Menjadi seperti rasul bukan berarti anak-
anak harus menguasai berbagai bahasa seperti dalam bacaan hari ini. Kemampuan
para rasul hari ini hanyalah salah satu contoh bagaimana menunjukkan kuasa Allah.
Melalui perkataan dan perbuatan baik sederhana anak-anak setiap hari, mereka
telah menunjukkan kasih Allah bagi sesama. Mereka telah menjadi rasul-rasul kecil
Allah.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Bagi orang Kristen saat ini, hari Pentakosta dimaknai sebagai hari turunnya Roh Kudus.
Pentakosta sendiri mengalami beberapa pergeseran makna sebelum diadaptasi oleh
orang Kristen menjadi hari turunnya Roh Kudus. Awalnya, bagi bangsa Israel Kuno,
Pentakosta adalah festival hari raya panen. Oleh karena itulah, banyak orang dari
berbagai penjuru berkumpul di Yerusalem kala itu. Bagi penganut Agama Yahudi
sendiri, Pentakosta adalah perayaan hari ke-50 setelah Paskah Yahudi. Paskah
Yahudi dimaknai penganut Agama Yahudi sebagai hari kelepasan bangsa Israel dari
perbudakan di Mesir. Hari ke-50 setelah peringatan tersebut diperingati sebagai
hari Pentakosta. Selain sebagai hari ke-50 setelah Paskah Yahudi, Pentakosta juga
diperingati sebagai hari ketika Tuhan memberikan Hukum Taurat kepada Musa dan
bangsa Israel. Jadi, Pentakosta berkaitan dengan peristiwa turunnya hukum-hukum
Allah bagi bangsa Israel. Hari Pentakosta ini sendiri diadaptasi oleh orang Kristen.

113
Bagi orang Kristen, Pentakosta diperingati pada hari ke-50 setelah Paskah, yakni
setelah kebangkitan Yesus. Pentakosta juga diperingati sebagai hari turunnya kuasa
Roh Kudus ke dunia.

Pada bacaan hari ini, dinyatakan bahwa para rasul dan orang percaya berkumpul di
Yerusalem setelah kenaikan Yesus. Sebelum Yesus terangkat ke surga, Ia menjanjikan
penghibur bagi para rasul dan orang percaya. Kehadiran penghibur tersebut
akhirnya nyata pada hari Pentakosta. Penghibur tersebut hadir dalam rupa lidah
api yang memampukan para rasul melakukan sesuatu di luar kemampuan mereka.
Seperti yang telah diuraikan pada paragraf pertama, Pentakosta memiliki beberapa
makna. Pentakosta adalah festival untuk memperingati hasil panen, oleh sebab itu,
banyak orang dari berbagai belahan dunia berkumpul di Yerusalem untuk mengikuti
festival. Pentakosta juga berarti hari peringatan keagaamaan bagi penganut Agama
Yahudi, sehingga seperti yang kita baca pada ayat 5. Artinya adalah, pada saat Roh
Kudus turun, ia disaksikan oleh banyak orang, baik orang Yahudi maupun orang
bukan Yahudi. Mereka adalah orang-orang yang tidak mengenal Allah dan tidak mau
percaya pada Allah. Karya Roh Kudus dalam diri pada rasul yang mampu berkata-
kata dalam bahasa yang tidak mereka ketahui menimbulkan sejumlah pertanyaan
bagi orang banyak kala itu. Orang banyak tercengang dan heran (ayat 7) tentang
kuasa apakah yang ada dalam diri para rasul.

Dalam bacaan kita hari ini, Alkitab mempersaksikan bahwa para rasul adalah orang-
orang yang dipakai oleh Allah untuk menunjukkan kuasaNya pada orang banyak yang
saat itu berkumpul. Melalui para rasul, Allah menunjukkan suatu keajaiban yang
tidak mampu untuk dipahami oleh orang banyak yang belum mengenal Allah pada
saat itu. Lalu, apakah relevansi kisah ini bagi ASM? Relevansinya adalah ASM perlu
memposisikan diri menjadi para rasul. Para rasul memberikan diri mereka untuk
menjadi saksi Allah. Melalui diri merekalah, kuasa Allah dipertontonkan kepada
orang banyak. ASM harus menjadi rasul-rasul kecil Allah. ASM kemungkinan berpikir
bahwa mereka tidak mungkin dapat menjadi rasul-rasul kecil Allah sebab mereka
tidak mampu berkata-kata dalam berbagai bahasa. Oleh karena itu, GSM harus
menekankan bahwa menjadi rasul-rasul Allah dapat ditunjukkan melalui perkataan
dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. GSM perlu menekankan agar anak-
anak berhati-hati dalam tindakan dan perkataan mereka sehari-hari, sebab dari
perbuatan dan perkataan sederhana itulah, Allah menjadi nyata dalam kehidupan
ASM. Contohnya jujur, mengasihi teman, sopan santun, membuang sampah pada
tempatnya, dan sebagainya. Seperti para rasul yang menunjukkan kuasa Allah
melalui anugerah perkataan yang dianugerahkan kepada mereka, demikianlah anak-
anak dengan anugerah Tuhan menunjukkan kuasa Allah dalam kehidupan sehari-
hari mereka.

HORONG I

Tujuan Khusus
1. Anak dapat menyebutkan perilaku mana yang merupakan perilaku rasul-rasul
Allah dan perilaku mana yang bukan.

114
2. Anak membuat komiteman untuk berjalan bersama Allah sebagai rasul-rasul
kecil Allah.

Ayat Hafalan

Kisah Para Rasul 2:4 “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai
berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada
mereka untuk mengatakannya.”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. Sebelum memulai aktivitas di bawah, ajaklah anak-anak untuk berdialog. Ajaklah


satu persatu anak untuk menyebutkan perilaku baik sederhana apa yang dapat
mereka lakukan setiap hari untuk menunjukkan bahwa mereka adalah rasul-
rasul kecil Allah.
2. Sediakanlah sebuah kain lebar, cat air, air, wadah (yang berukuran cukup
besar untuk memuat kaki anak).
3. Pada bagian atas kain berilah judul “Rasul-rasul Kecil Allah”
4. Campurkanlah cat dengan air pada wadah.
5. Mintalah anak-anak untuk mencelupkan kaki mereka ke dalam wadah secara
bergiliran.
6. Mintalah anak untuk meninggalkan jejak kaki mereka yang telah dicelupkan
pada wadah berisi campuran cat air tadi pada kain dengan cara menginjak kain
tersebut.
7. GSM dapat menyediakan berbegai warna cat air sehingga dihasilkan warna
yang beragam.
8. Setelah semua anak selesai membuat cap kaki mereka tekankanlah pada anak-
anak bahwa jejak kaki tersebut adalah janji mereka untuk menjadi rasul-rasul
Kristus dalam hidup mereka.

HORONG II

Tujuan Khusus

1. Anak-anak dapat membedakan manakah yang merupakan perilaku rasul-rasul


Allah dan manakah yang bukan perilaku rasul-rasul Allah.
2. Anak-anak membuat komitmen untuk menjadi rasul-rasul kecil Tuhan.

Ayat Hafalan

Kisah Para Rasul 2:4 “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai
berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada
mereka untuk mengatakannya.”

115
Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. Sebelum memulai aktivitas di bawah, ajaklah anak-anak untuk berdialog. Ajaklah


satu persatu anak untuk menyebutkan perilaku baik sederhana apa yang dapat
mereka lakukan setiap hari untuk menunjukkan bahwa mereka adalah rasul-
rasul kecil Allah.
2. Sediakanlah kertas origami, pensil, spidol berwarna hitam, crayon, double tip
3. Sebelum dibagikan kepada anak-anak, bagilah kertas origami menjadi empat
bagian, lalu bagikanlah kepada anak-anak, satu bagian kertas origami untuk
satu anak.
4. Mintalah anak-anak untuk menggambar wajah mereka pada kertas origami
tersebut. Tekankanlah pada anak-anak bahwa gambar mereka tidak harus
sempurna, yang terpenting mereka mengetahui bahwa wajah yang mereka
gambar menunjukkan wajah mereka sendiri. Mintalah menghias gambar seindah
mungkin.
5. Mintalah anak-anak untuk menuliskan kata-kata “Rasul Kecil Allah” pada kertas
origami tersebut.
6. Setelah itu, tempelkanlah double tip pada bagian belakang gambar masing-
masing anak
7. Setelah semua stiker diberi double tip, tekankanlah pada anak-anak bahwa
stiker tersebut adalah komitmen mereka untuk menjadi rasul-rasul Allah.
8. Mintalah anak-anak untuk saling menempelkan stiker bagi teman-teman mereka.

HORONG III

Tujuan Khusus

1. Anak-anak dapat membuat pilihan yang benar sebagai rasul-rasul kecil Allah.
2. Anak-anak membuat komitmen untuk menjadi rasul-rasul Allah.

Ayat Hafalan

Kisah Para Rasul 2:4 “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai
berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada
mereka untuk mengatakannya.”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. Sebelum memulai aktivitas di bawah, ajaklah anak-anak untuk berdialog.


Berikanlah beberapa situasi pada anak-anak. Contohnya jika melihat kulit pisang
terletak di lantai, apa yang akan mereka lakukan? Jika melihat teman membuang-
buang air bersih, apa yang mereka lakukan? Jika melihat teman memetik bunga

116
sembarangan, apa yang akan mereka lakukan? Jika melihat uang ibu terletak di
meja, apa yang akan mereka lakukan? Jika melihat teman mencontek apa yang
akan mereka lakukan? Ikut mencontek atau mengingatkan teman untuk tidak
mencontek. Buatlah beberapa situasi sederhana yang sering ditemui anak-anak
yang mengharuskan mereka untuk membuat pilihan. Kemudian diskusikanlah
dengan anak-anak mengapa mereka melakukan pilihan yang mereka ambil.
Tekankanlah pilihan yang seharusnya diambil yang mencerminkan bahwa anak
adalah rasul-rasul kecil Allah.
2. Aktivitas yang dilakukan sama dengan Horong 2.
3. Jangan lupa untuk menekankan pada anak-anak bahwa stiker gambar diri
mereka tersebut adalah janji mereka untuk menjadi rasul-rasul kecil Allah.

Daftar Nyanyian

1. BESM No. 81:1


2. BESM No. 1:1
3. BESM No. 3:1
4. BESM No. 10:1
5. BESM No. 11:1
6. BESM No. 14:1
7. BESM No. 65:1

117
Minggu Pentakosta II, 6 Juni 2022

Nas: Roma 12:1-2

HIDUPKU UNTUK APA?


Tujuan Umum

1. Anak-anak mengetahui bahwa tujuan hidupnya adalah menjadi persembahan


yang hidup bagi Tuhan.
2. Anak-anak mengetahui cara-cara praktis dan sederhana bagaimana menjadikan
hidup mereka menjadi persembahan yang hidup bagi Tuhan.
3. Anak-anak bersedia memberikan hidupnya menjadi persembahan yang berkenan
bagi Tuhan.

Latar Belakang

Melalui cerita hari ini, GSM hendaknya menyampaikan kepada anak-anak bahwa
tujuan hidup mereka sebagai orang Kristen adalah menjadi persembahan yang
hidup bagi Tuhan. Caranya adalah dengan mengisi hidup mereka dengan ketaatan
melakukan kehendak Tuhan. Jika anak-anak melakukan kehendak Tuhan, maka
anak-anak akan berpartisipasi dalam misi Tuhan untuk menciptakan kehidupan
yang damai di dunia. Melakukan kehendak Tuhan dapat dimulai dari lingkungan
hidup anak-anak yang paling dekat, misalnya lingkungan keluarga, sekolah, sekolah
minggu, dan teman sepermainan. Pada usia dini, melakukan kehendak Tuhan dapat
diwujudkan dengan hal-hal sederhana, seperti memakai masker dan menjaga jarak
pada masa pandemi, tidak membuang-buang makanan, rajin menabung, tidak mem-
bully teman, dan sebagainya.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Surat Roma ditulis oleh Paulus kepada jemaat Kristen mula-mula di Roma. Jemaat
Roma terbagi menjadi dua, yakni jemaat Yahudi dan non Yahudi. Jemaat Yahudi
masih mengikuti cara-cara hidup orang Yahudi yang lama. Orang Yahudi terkenal
sangat taat dalam melaksanakan aturan agama, namun ketaatan tersebut adalah
ketaatan yang bersifat legalistik. Artinya, mereka melakukan semua aturan agama
dengan sempurna, namun tidak memahami apa yang mereka lakukan. Ketaatan
mereka bukan berasal dari iman kepada Allah, namun berasal dari keterikatan akan
aturan-aturan. Kadang kala, demi menaati ajaran agama, mereka mengorbankan
orang lain. Contohnya, orang Yahudi memiliki aturan bahwa orang dengan
disabilitas tidak dapat mendekat ke bait suci. Para imam juga umat Yahudi sangat

118
taat dengan peraturan tersebut, akibatnya, orang-orang dengan disabilitas tidak
dapat memasuki bait suci untuk menyembah Allah. Selain itu, umat jemaat juga
sering mempertentangkan perihal sunat. Orang yang bersunat merasa menjadi
yang paling benar dibandingkan orang yang tidak bersunat. Oleh karena itu, jemaat
non Yahudi dan jemaat Yahudi menjadi terpecah. Cara-cara hidup legalitas seperti
inilah yang ditentang oleh Paulus melalui surat Roma. Paulus menginginkan agar
orang Kristen-Yahudi atau pun orang Kristen non-Yahudi saat itu menyadari bahwa
ketaatan demikian tidak membawa mereka pada Allah. Ketaatan demikian bukanlah
sesuatu yang berkenan bagi Allah. Oleh karena itu, melalui surat Roma, khususnya
Roma 12:1-2. Paulus hendak menunjukkan bagaimana melakukan kehendak Allah
dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana cara menjadikannya sebagai disiplin
rohani yang berasal dari iman dan hati yang taat, bukan hanya sebagai ketaatan
buta dalam melakukan aturan-aturan agama.

Pada ayat 2, Paulus menegaskan agar umat tidak sama dengan dunia di mana
mereka hidup. Dunia yang dimaksud adalah dunia yang penuh dosa, dunia yang
sama dengan dunia ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Dalam Roma 5:12
disebutkan bahwa Adam telah menyebabkan seluruh dunia berdosa. Dosa itu dimulai
dari Adam, kemudian menjalar kepada semua manusia. Jemaat Roma hidup dalam
dunia yang penuh dosa tersebut, namun mereka tidak boleh takluk kepada dosa
tersebut. Karena itulah Paulus menyatakan bahwa jemaat Roma tidak boleh sama
dengan dunia. Dunia yang penuh dosa tersebut telah ditebus oleh kasih Allah melalui
Yesus. Oleh karena itu, sebagai orang yang ditebus dan mempercayai Allah, kita
harus hidup dengan cara yang berbeda dengan dunia di mana kita berada.

Lalu bagaimanakah seharusnya jemaat Roma hidup di dunia yang penuh dosa itu?
Roma 12:1 menjawab pertanyaan ini. Cara hidup yang sesuai dengan kehendak Allah
adalah dengan mempersembahkan diri mereka setiap hari. Orang Yahudi melakukan
banyak ritual keagamaan, termasuk di dalamnya ritual pengorbanan hewan. Selain
itu, mereka juga menganggap bahwa satu-satunya tempat yang suci adalah bait
suci di Yerusalem. Bertentangan dengan hal ini, sebagai orang Kristen yang telah
diperdamaikan dengan Allah, Paulus meminta jemaat Roma mempersembahkan hidup
mereka sendiri sebagai ganti hewan kurban. Jemaat diminta mempersembahkan diri
mereka melalui praktik sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, mata
dapat menjadi pengorbanan jika ia tidak melihat hal-hal yang jahat. Lidah dapat
menjadi persembahan jika ia tidak mengatakan hal-hal yang kotor. Tangan dapat
menjadi korban bakaran jika ia melakukan hal-hal yang baik (Moo 1996, 754). Dengan
demikian, jemaat memahami bahwa persembahan tidak hanya dilakukan melalui
ritual keagamaan, namun juga melalui perbuatan-perbuatan dalam kehidupan
sehari-hari. Umat menunjukkan ketaatan kepada Tuhan melalui perbuatan baik
dalam kehidupan sehari-hari, bukan melalui ketaatan melakukan berbagai ritual.
Inilah yang dinamakan persembahan yang hidup.

GSM perlu mengingatkan anak-anak seperti Paulus mengingatkan jemaat di Roma.


Sebagai orang Kristen yang beriman, anak-anak perlu mengetahui bahwa tujuan
hidup mereka adalah menjadi persembahan yang hidup bagi Tuhan. Caranya adalah
dengan memberikan seluruh hidup mereka untuk melakukan kehendak Tuhan. Anak-
anak tidak boleh salah memahami bahwa dengan rajin sekolah minggu, mereka
telah berkenan bagi Tuhan. Sekolah Minggu hanyalah salah satu cara melakukan

119
kehendak Tuhan. Salah satu bagian penting adalah kehidupan sehari-hari mereka.
Kehidupan sehari-hari mereka harus menjadi ritual yang hidup. Seperti yang telah
diuraikan pada paragraf sebelumnya, mata, tangan, lidah, dan seluruh tubuh mereka
dapat menjadi persembahan yang hidup bagi Tuhan. GSM perlu menekankan praktik
sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya jujur, hidup hemat, lemah-
lembut, menaati orang yang lebih tua, tidak mencontek, rajin belajar, menolong
teman, rajin membersihkan kamar dan halaman, berbagi makanan, berbagi ilmu, dan
sebagainya.

HORONG I

Tujuan Khusus

1. Anak-anak dapat menyebutkan contoh perilaku apa saja yang menunjukkan


ketaatan terhadap kehendak Tuhan.
2. Anak-anak membuat janji untuk mempersembahkan hidupnya untuk Tuhan

Ayat Hafalan

Roma 12:1 “Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan
kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. Sebelum melakukan aktivitas di bawah ini, mintalah anak-anak secara bergiliran


menyebutkan contoh-contoh praktis sederhana melakukan kehendak Tuhan
dalam hidup mereka sehari-hari.
2. Alat dan bahan yang dibutuhkan: Pensil, krayon, kertas origami (GSM dapat
menambahkan bahan-bahan untuk menghias kertas origami jika ada).
3. Bagikanlah kertas origami pada anak-anak satu per satu.
4. Letakkanlah kantung persembahan yang ada di gereja di tempat yang dapat
dilihat oleh anak-anak dengan jelas. Lalu, mintalah anak untuk menggambar
kantung persembahan tersebut pada kertas origami.
5. Setelah selesai, mintalah anak-anak untuk menggambar orang-orangan
sederhana di dalam kantung persembahan yang telah mereka gambar. Katakanlah
bahwa orang-orangan yang mereka gambar adalah gambar diri mereka sendiri.
6. Mintalah anak-anak untuk menuliskan nama mereka di bagian tubuh orang-
orangan yang mereka gambar.
7. Tekankanlah pada anak-anak bahwa aktivitas tersebut menunjukkan janji mereka
untuk mempersembahkan diri mereka pada Tuhan. Orang yang mereka gambar
di dalam kantung persembahan berarti diri mereka yang menjadi persembahan
bagi Tuhan, bukan uang seperti yang biasa mereka lakukan setiap hari Minggu.
Diri dan hidup mereka yang menunjukkan ketaatan terhadap kehendak Tuhan
adalah persembahan yang berkenan bagi Tuhan.
8. Mintalah anak-anak untuk menghias gambar mereka.

120
HORONG II

Tujuan Khusus
1. Anak-anak dapat mengidentifikasi cara praktis untuk menjadikan hidup mereka
sebagai persembahan yang hidup bagi Tuhan.
2. Anak-anak menyatakan komitmen mereka untuk mempersembahkan hidup
mereka untuk Tuhan melalui aktivitas sederhana.

Ayat Hafalan

Roma 12:1 “Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan
kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

Membuat Kotak Komitmen


1. Alat dan bahan: Kertas buffalo (jika tidak ada, dapat diganti dengan kertas A2
dan dipotong sesuai ukuran yang ada pada video), lem, gunting, pensil, spidol,
glitter (bahan-bahan lain yang dapat digunakan untuk menghias kotak).
2. GSM dapat mempelajari cara membuat kotak tersebut pada link https://bit.ly/
MembuatKotakKue Agar lebih mudah, GSM dapat membuat garis-garis yang ada
terlebih dahulu, sehingga pekerjaan anak-anak lebih mudah.
3. Setelah selesai membuat kotak, mintalah anak-anak untuk menghias kotak
mereka.
4. Bagikanlah kertas origami yang telah dipotong kecil-kecil kepada anak-anak.
Masing-masing lima potongan kertas.
5. Mintalah mereka untuk menuliskan kehendak Tuhan apa yang dapat mereka
lakukan dalam kehidupan mereka sehari-hari pada kertas origami kecil tersebut.
6. Mintalah anak-anak untuk membayangkan bahwa kotak tersebut adalah kotak
persembahan yang biasa ada di gereja. Ke dalam kotak itulah anak-anak biasanya
memasukkan uang sebagai persembahan. Namun kini, yang akan anak-anak
masukkan ke dalam kotak tersebut adalah kertas origami berisi kehendak Tuhan
yang akan mereka lakukan. Tekankanlah bahwa persembahan yang akan mereka
masukkan ke dalam kotak tersebut bukanlah uang, melainkan hidup mereka yang
melakukan kehendak Tuhan yang ada pada kerta origami yang telah mereka tulis
sendiri.
7. Mintalah anak-anak untuk memasukkan kertas origami tersebut ke dalam kotak.
Mintalah anak-anak membawa pulang kotak tersebut. GSM dapat meminta
orangtua anak-anak untuk memantau apakah anak-anak melakukan apa yang
mereka tuliskan.

121
HORONG III

Tujuan Khusus

1. Anak-anak dapat menyebutkan perilaku apa saja yang menunjukkan ketaatan


terhadap kehendak Tuhan.
2. Anak-anak membuat janji untuk mempersembahkan hidup mereka bagi Tuhan.

Ayat Hafalan

Roma 12:1 “Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan
kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. Alat dan bahan: 4-5 buah sarung (sesuaikanlah dengan banyaknya ASM).
2. Buatlah formasi lingkaran dengan anak-anak dengan GSM yang bercerita dan
sarung tadi berada di tengah.
3. Katakanlah pada anak-anak bahwa sarung tersebut adalah kantung persembahan
yang biasa mereka lihat di gereja. Katakanlah bahwa persembahan yang berkenan
bagi Tuhan adalah diri mereka sendiri, bukan uang persembahan yang mereka
berikan setiap hari Minggu. Jika mereka ingin berkenan kepada Tuhan, mereka
boleh mengambil sarung tersebut dan masuk ke dalamnya. Katakanlah bahwa
masuk ke dalam sarung tersebut berarti anak-anak berjanji untuk memberikan
diri dan hidup mereka sebagai persembahan bagi Tuhan. GSM dapat memulai
proses ini terlebih dahulu jika anak-anak terlihat ragu.
4. Setelah semua anak masuk ke masing-masing sarung, katakanlah kepada anak-
anak bahwa diri mereka yang ingin mereka persembahkan tentulah bukan diri
mereka yang kosong, melainkan diri mereka yang melakukan berbagai kehendak
Tuhan. Hidup mereka yang dipenuhi berbagai perilaku taat terhadap kehendak
Tuhan adalah persembahan yang berkenan bagi Tuhan. Lalu, mintalah setiap
kelompok untuk secara bergiliran menyebutkan perilaku apa yang menunjukkan
bahwa mereka melakukan kehendak Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Usahakanlah setiap anak dari setiap kelompok menyebutkannya dan usahakanlah
mendapatkan sebanyak-banyaknya perilaku tersebut.
5. Tekankanlah lagi bahwa hidup anak-anak yang diisi dengan ketaatan terhadap
kehendak Tuhan adalah persembahan yang Tuhan inginkan alih-alih uang yang
mereka persembahkan setiap hari Minggu.
6. Setelah selesai mintalah seorang anak untuk berdoa memohon kepada Tuhan
agar diberikan kekuatan untuk mengisi hidup mereka dengan perilaku-perilaku
yang berkenan bagi Tuhan.

122
Daftar Nyanyian

1. BESM No. 44:1-2


2. BESM No. 16:1
3. BESM No. 18:1
4. BESM No. 22:1
5. BESM No. 61:1
6. BESM No. 72:1
7. BESM No. 71:1

123
Minggu Trinitatis, 12 Juni 2022

Nas: Keluaran 20:4-6

AKU MAU CINTA KEPADA ALLAH


Tujuan Umum

Anak yang cinta kepada Allah adalah anak yang rajin beribadah kepada Tuhan Allah.

Latar Belakang

Pada bulan ketiga setelah keluar dari Mesir, bangsa Israel tiba di padang Gurun
Sinai. Lalu orang Israel berkemah di depan Gunung Sinai. Tuhan berbicara kepada
Musa dan mengingatkan bangsa Israel agar sungguh-sungguh mendengarkan
Firman Tuhan dan berpegang pada perjanjian Tuhan. Pada hari ketiga Gunung Sinai
ditutupi asap dan Tuhan turun dalam api sehingga seluruh gunung gemetar. Tuhan
menyuruh Musa naik ke Gunung dan memberikan sepuluh perintah yang ditulis
dalam dua loh batu. Dengan menaati Sepuluh Hukum itu, Tuhan ingin bangsa Israel
mengasihi Tuhan dan sesama manusia. Salah satunya adalah dengan menaati dan
melakukan Hukum Taurat yang kedua.

Salah satu bentuk pelanggaran hukum Taurat yang kedua adalah ketika Manusia
percaya kepada benda-benda bermakna (sakti) seperti ajimat adalah orang yang
percaya kepada iblis, dan takut kepada benda-benda ciptaan manusia. Hukum
Taurat kedua menekankan cara menyembah, menghormati dan memuliakan Allah
yang Satu. Sedari dini, ASM harus diajarkan untuk membedakan cara memuji dan
beribadah Allah yang benar dan hidup.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Adik-adik sekolah minggu…. Tentu adik semuanya sudah tau bagaimana bentuk dari
patung. Patung ada yang berbentuk kayu, batu, ada juga terbuat dari logam atau
emas. Dahulu orang-orang Israel banyak yang menjadikan Tuhannya adalah patung.
Mereka menyembah mereka untuk meminta kemakmuran, kekayaan dan kejayaan.
Namun, tanpa mereka sadari mereka lupa bahwa patung itu tidak bernyawa, mereka
tidak hidup dan tidak bisa menciptakan apapun. Sedangkan, manusia diciptakan
oleh Allah yang hidup. Bahkan, semua yang ada didunia ini dicipta Allah. Karena itu,
anak-anak sekolah minggu harus tau mana Allah yang hidup atau patung. Karena
itulah, kita perlu untuk datang ke sekolah minggu. Di sekolah minggu kita memuji
Tuhan, bernyanyi, berdoa untuk memuliakan Tuhan.

124
Adik-adik… Selanjutnya, contoh lainnya, Kita sering mengidolakan artis atau
penyanyi favorit kita di televisi, misalnya artis korea atau kartun favorit. Bahkan
di hari Minggu ada banyak film kartun yang ditayangkan, bahkan artis-artis dan
penyanyi yang kita idolakan sering tampil di hari Minggu. Karena itu, kita sering
lebih memilih untuk duduk menonton televisi daripada bersiap-siap untuk ke gereja.
Bahkan ketika kita berada di gereja untuk bersekolah Minggu, kita sering bermain
handphone untuk melihat film kartun atau penyanyi yang kita idolakan. Nah, itulah
yang dikatakan didalam hukum Taurat yang Kedua. Sering sekali kita tidak bisa
membedakan bagaimana cara kita beribadah yang tulus dan benar kepada Tuhan
karena kita sering lebih mendahulukan hal-hal yang disebutkan tadi.

Lalu, bagaimana kita seharusnya memuji Allah?


1. Rajin datang beribadah ke Sekolah Minggu.
Adik-adik pada hari minggu kita harus selalu bersukacita karena itu harinya
Tuhan, dimana kita harus memuji dan memuliakan Tuhan. Oleh karena itu adik-
adik kita harus bersiap-siap, mulai dari bangun pagi, berdoa, membersihkan
kamar, mandi, sarapan dan pergi ke gereja untuk beribadah.
2. Rajin Berdoa
Adik-adik… berdoa merupakan satu cara bagaimana kita dapat berkomunikasi
dengan Tuhan. Ketika kita senang maupun sedih berdoa merupakan satu cara
kita menyampaikan isi hati kita kepada Tuhan. Berdoa juga tidak hanya di gereja,
tetapi di manapun kita berada dapat berdoa kepada Tuhan. Sebagai contoh ketika
kita mau pergi perjalanan jauh, kita harus berdoa supaya Tuhan melindungi kita
di perjalanan, begitupun ketika kita tidur, kita juga harus berdoa supaya Tuhan
melindungi kita di malam hari dari gangguan yang jahat.
3. Membantu Orang Tua
Adik-adik…. Tau tidak? Bahwa orang tua kita di dunia ini merupakan perantara
Tuhan untuk menjaga dan merawat kita. Orang Tua juga bekerja setiap hari
untuk mencari rezeki agar kita dapat bersekolah, makan dan menikmati berkat
dari Tuhan. Oleh sebab itu adik-adik, kita harus membantu orang tua kita tidak
boleh marah ketika orang tua menyuruh kita karena begitu baiknya orang tua kita
yang senantiasa menjaga dan merawat kita terlebih ketika kita sakit.

HORONG I

Tujuan Khusus

Mampu mengenal Allah dari peribadahan sekolah minggu.

Ayat Hafalan

Matius 22:37 "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu.”

125
Persiapan Mengajar dan Aktivitas

Gambar Tuhan Yesus dan artis atau tokoh kartun anak-anak

HORONG II

Tujuan Khusus
Mampu menyebutkan Hukum Taurat yang Kedua.

Ayat Hafalan

Matius 22:37 "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu.”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. Papan tulis: membuat teka-teki atau susun kata dalam hukum taurat yang kedua
2. Kertas karton dan Spidol: menuliskan hukum Taurat yang Kedua dengan jelas

HORONG III

Tujuan Khusus

1. Mampu menyebutkan Hukum Taurat yang Kedua


2. Mampu menyebutkan dan melakukan cara beribadah kepada Allah yang benar

Ayat Hafalan

Matius 22:37; Ul. 6:5 "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

Membuat kartu kasih (buatlah 10 kartu kasih yang bertuliskan; beribadah ke gereja,
berdoa, memberi persembahan, Rajin mendengar Firman Tuhan, Membaca Firman
Tuhan, bangun pagi, menghormati orang tua, rajin mengikuti kebaktian di sekolah,
rajin memuji Tuhan, mau melayani di gereja)

126
Daftar Nyanyian

1. BESM No. 80:1


2. BESM No. 334:1
3. BESM No. 326:1
4. BESM No. 311:1
5. BESM No. 284:1
6. BESM No. 65:1

127
Minggu I Setelah Trinitatis, 19 Juni 2022

Nas: 1 Yoh 2:28-29

ANAK ALLAH, ANAK KEBENARAN


Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu memahami bahwa ia adalah anak-anak Allah yang hidup dalam
kebenaran Allah.

Latar Belakang

Menjadi benar adalah salah satu tujuan hidup orang percaya. Perlu perjuangan
untuk mencapai identitas menjadi anak kebenaran. Menjadi anak kebenaran artinya
ia yang berjalan dalam terang Firman Tuhan dan menaati perintah-perintah Tuhan
di dalam kehidupan sehari-hari.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Perikop ini menjelaskan bagaimana perilaku orang percaya kepada Tuhan yang
selalu berjalan di dalam terang Tuhan saja hingga Yesus datang ke dunia untuk
yang kedua kalinya. Tinggallah di dalam Kristus adalah sebuah perintah untuk tetap
menaati perintah-perintah-Nya di dalam kehidupan sehari-hari. Orang Kristen yang
tetap tinggal di dalam Kristus akan memiliki rasa keberanian yang penuh untuk
mempertanggungjawabkan iman percayanya di hadapan Tuhan. Ia tidak akan ragu-
ragu karena ia siap bersaksi tentang apa yang sudah ia lakukan sembari menunggu
kedatangan Tuhan itu. Ia tidak akan malu karena yang dia kerjakan adalah pekerjaan-
pekerjaan yang menyukakan hati Tuhan.

Tinggal di dalam Kristus dan melakukan perintah Tuhan dapat dilihat dari perbuatan
sehari-hari. Misalnya saja bisa diuji dari ketaatan, ketekunan, dan kesetiaan
melakukan Firman Tuhan. Banyak hal yang bisa dilakukan Anaka Sekolah Minggu
untuk mempraktikkan sikap taat, teku, dan setia melakukan Firman Tuhan itu, yaitu
bersikap adil kepada semua orang, jujur dalam melakukan segala sesuatu, menyayangi
semua teman-teman, mama dan papa, kakak dan adik, juga hewan peliharaannya.
Guru Sekolah Minggu bisa mengarahkan ASM melalui cerita di bawah ini:

Shalom, Adik-adik. Selamat hari Minggu!


Adik-adik, siapa di sini yang merasa dia adalah Anak Allah? Tahu enggak sih adik-
adik, bagaimana bersikap dan berbuat ketika kita menjadi anak-anak Allah? Nah,

128
hari ini kita akan belajar bagaimana perilaku hidup anak-anak Allah. Yohanes
memberikan nasihat kepada kita agar selalu tinggal di dalam Kristus. Tinggal di
dalam Kristus berarti seluruh hidup kita bersama dengan Kristus. Dengan tinggal
di dalam Kristus, maka kita akan berbuat kebaikan dan kebenaran karena Dialah
sumber kebenaran. Banyak loh yang bisa kita lakukan ketika kita berbuat kebaikan
dan kebenaran itu. Misalnya saja menolong orang tua kita, rajin belajar dan
mengerjakan PR, membuang sampah pada tempatnya, rajin berdoa dan membaca
Alkitab, mengucapkan terima kasih kepada orang yang menolong kita, menyapa
orang yang kita jumpai misalnya saja kita berjumpa dengan guru kita, kakak sekolah
minggu kita, atau pendeta, atau teman-teman kita, dan mau mendengarkan orang
yang berbicara lalu angkat tangan kalau ada yang mau kita sampaikan. Kalau masa-
masa pandemi begini, kita harus mau menjaga kebersihan diri kita. Ini untuk kebaikan
kita bersama supaya penularan covid-19 terputus. Coba bayangkan kalau kita tidak
suka kebersihan, membuang sampah sembarangan, malas mandi dan cuci tangan,
tidak mau memakai masker, waaah… bisa-bisa pandemi ini tidak akan berakhir. Nah
adik-adik, banyak sekali ya perbuatan-perbuatan baik yang bisa kita lakukan. Untuk
itu, perlu sekali melakukan kebaikan itu dengan tekun dan setia. Mengapa perlu?
Supaya ketika Tuhan Yesus datang kedua kalinya ke dunia ini, kita bisa dengan
berani menceritakan kebaikan-kebaikan kita di hadapan Tuhan dengan jujur. Itulah
artinya menjadi anak kebenaran karena kita anak-anak Allah yang dikasihi oleh
Allah. Juga, dengan rasa sukacita penuh kemenangan yang tidak terkatakan kita
tidak ragu-ragu menceritakan perbuatan-perbuatan baik kepada Tuhan. Sebaliknya,
orang yang telah meninggalkan-Nya akan malu karena ia merasa ragu dan bisa saja
menjadi bohong karena ia kurang taat melakukan Firman Tuhan. Jadi, orang yang
berbuat kebenaran yang tinggal didalam Kristus itu adalah anak-anak kebenaran.
Ia adalahn orang yang menjalankan imanya melalui kasih kebenaran Kristus dan
menjadi berkat bagi siapa saja di mana saja ia berada. Selamat menjadi anak-anak
kebenaran, adik-adik sekalian!

HORONG I

Tujuan Khusus
1. Anak mengetahui bahwa mereka adalah anak-anak Allah yang hidup dalam
kebenaran Allah
2. Anak berjanji mau membuang sampah pada tempatnya

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM mengajarkan dan menyebutkan tindakan-tindakan kebenaran yang harus


dilakukan anak-anak Allah (lihat penjelasan bahan dan cerita di atas) dengan
bahasanya sendiri
2. GSM mengajak ASM untuk membuang sampah pada tempatnya.
3. GSM mengajak ASM untuk berjanji dengan menyebutkan: AKU MAU MENJAGA
KEBERSIHAN LINGKUNGANKU

129
HORONG II

Tujuan Khusus
1. Anak memahami bahwa Allah menginginkan hidup kita dalam kebenaran
2. Anak mampu menyebutkan perbuatan-perbuatan baik yang harus dilakukan
sebagai anak kebenaran
3. Anak mampu membuat komitmen untuk hidup benar

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM memulai bercerita tentang menjadi anak kebenaran (lihat bahan penjelasan
dan cerita di atas) dengan bahasanya sendiri
2. GSM mengajak ASM untuk menyebutkan perbuatan-perbuatan baik yang pernah
dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari
3. GSM mengajak ASM menceritakan pengalamannya berbuat baik kepada siapa
dan di mana saja dan berjanji untuk setia melakukannya

HORONG III

Tujuan Khusus

1. Anak mampu mengetahui kebenaran Tuhan melalui perintah berbuat baik dan
benar
2. Anak dapat menceritakan perbuatan baik yang dapat ia lakukan sembari
menunggu kedatangan Tuhan yang kedua kalinya ke dunia
3. Anak membuat komitmen untuk setia melakukan perbuatan baik

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM menjelaskan bahan ajar dan cerita (lihat penjelasan di atas)


2. Mintalah ASM untuk menceritakan pengalamannya tentang setia dan tekun
berbuat benar
3. Mintalah ASM berpasang-pasangan untuk saling mendoakan komitmen mereka
untuk setia melakukan perbuatan baik sembari menunggu kedatangan Tuhan ke
dunia yang kedua kalinya

Daftar Nyanyian
1. BESM No. 139:1
2. BESM No. 109:1
3. BESM No. 136:1
4. BESM No. 145:1
5. BESM No. 158:1
6. BESM No. 77:1
130
Minggu II Setelah Trinitatis, 26 Juni 2022

Nas: Matius 4:18-20

“YUK, IKUT YESUS. BERSEDIA....


SIAP...MULAI”
Tujuan Umum

ASM mau mendengar dan merespon panggilan Yesus dengan mengikut Yesus di
dalam hidup mereka dengan setia.

Shalom, Adik-adik. Selamat hari, Minggu.


Adik-adik, pernah tidak ada seorang dari teman adik-adik yang memanggil kamu
dan mengajak kamu untuk mengikuti temanmu itu? Kalau pernah, Apakah adik-adik
menolak atau menerima ajakan itu? (Biarkan ASM merespon).
Nah, hari ini Tuhan Yesus memanggil Adik-adik sekolah minggu semua, lalu apa
jawaban kita pada Yesus? (Biarkan ASM merespon). Ketika Tuhan Yesus memanggil
kita maka kita harus segera menjawab “Ya, aku mau ikut Yesus”. Setuju?!

Oh, iya pernahkah juga adik-adik mengikuti ikut lomba lari? Atau menonton
perlombaan lari? Biasanya sebelum berlari harus melakukan start atau titik mulai.
Ada namanya start jongkok dan ada start berdiri, tujuannya sebagai ancang-
ancang untuk berlari (sambil diperagakan). Biasanya juga akan ada aba-abanya,
“bersedia.... siap..... mulai....!”. (diperagakan). Dan, tahu kah adik-adik, tternyata
di dalam mengikut Yesus juga ada ancang-ancang: “bersedia... siap... mulai...!”.

Nah, hari ini kita akan belajar dari murid-murid Yesus yang pertama tentang
pengalaman mereka ketika Tuhan Yesus memanggil mereka untuk mengikut Yesus.
Mau tahu siapa mereka? Kasih tahu, nggak ya? Ya, mereka adalah Simon Petrus
dan saudaranya yang bernama Andreas, kemudian Yakobus dan Yohanes anak
Zebedeus. Pada saat Yesus memanggil mereka, mereka dalam keadaan sibuk
mengerjakan pekerjaanya. Emang apa sih pekerjaan mereka ya? Sibuk ngapain sih
mereka? (Biarkan ASM yang menjawab). Ya, mereka adalah “penjala ikan” atau yang
kita kenal dengan sebutan “nelayan”. Mereka sedang sibuk sekali, ada yang sedang
menjala ikan atau menangkap ikan, ada juga yang sedang membereskan jalanya
(jaring-jaring penangkap ikan) bersama ayahnya. Dan ketika mereka sedang sibuk
lah Yesus memanggil dan mengatakan kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu
akan Kujadikan penjala manusia.” Maka mereka pun merespon ajakan Tuhan Yesus
dengan “segera” untuk mengikuti-Nya.

131
Adik-adik yang dikasihi Tuhan. Cerita ini mengajarkan kepada kita bahwa “panggilan
Tuhan adalah sesuatu yang berharga”. Oleh karena berharga, maka kita harus
memberikan jawabnya dengan “segera” yang berarti tidak menunda-nunda, tidak
banyak alasan. Hal yang sama juga ketika kita sudah tahu perintah dan kehendak
Tuhan, maka lakukanlah dengan ‘segera’! Mungkin selama ini kita suka menunda-
nunda atau tidak mau untuk melakukan kehendak Tuhan, karena sibuk, malas atau
mungkin tidak tahu memulainya dari mana. Mari kita belajar dari Simon Petrus,
Andreas, Yakobus dan Yohanes. Mereka bersedia meninggalkan kesibukannya karena
bersedia menjadikan Tuhan sebagai nomor satu dalam hidup mereka. Di sinilah letak
“bersedia, siap, mulai” mengikut Tuhan Yesus. Bersedia berarti mau mengikut
Tuhan, bersedia menjadikan Tuhan nomor satu. Siap berarti apapun tantangannya
akan dihadapi, tidak boleh lagi ada alasan. Mulai berarti melangkah dengan
mantap bersama Tuhan tanpa mundur, tanpa takut! Adik-adik yang dikasihi Tuhan,
sekarang kita adalah anak-anak Tuhan. Tahukah adik-adik, sejak kita dibaptiskan
kita sudah jadi miliki Tuhan. Maka sebagai miliki Tuhan kita harus rajin baca Alkitab,
rajin sekolah Minggu, senang berbuat kebaikan bagi keluarga dan kawan. Janganlah
kerajinan kita ini kendor. Kita harus semangat untuk mengikuti Tuhan dan melakukan
kehendak Tuhan! Semakin bertambahnya usia, pasti adik-adik nanti akan semakin
sibuk dengan tugas atau kegiatan-kegiatan sekolah dan sebagainya. Tetapi jangan
jadikan itu sebagai alasan untuk tidak melakukan kehendak Tuhan! Percaya saja
bahwa ketika Tuhan menjadi yang nomor satu dalam hidup kita, maka kita tidak
akan rugi! Yesus menjadikan Simon Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes sebagai
penjala manusia itu adalah anugerah karena mereka diberikan kesempatan untuk
jadi berkat bagi orang lain. Maukah adik-adik jadi berkat untuk orang lain? Ketika
kita bersedia untuk terus mengikuti Tuhan, maka kita pun akan ditolong Tuhan untuk
menjadi berkat bagi orang lain. Oleh karena itu, yuk adik-adik, Bersedia.... Siap.....
Mulai..... Ikut Tuhan dengan setia!

HORONG I

Tujuan Khusus

1. ASM bersedia untuk mengikut Yesus


2. ASM mengetahui bahwa Yesus memanggil mereka untuk menjadi anak-anakNya

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM mempersiapkan gambar aktivitas murid Yesus yang dipanggil ketika mereka
menjala ikan.
2. GSM mengajarkan perilaku sebagai anak-anak Yesus. Misalnya, rajin
mendengarkan firman Tuhan, jadi anak yang baik, dll.
3. GSM mengajak ASM untuk menghafalkan nama murid-murid Yesus yang dipanggil
tersebut.

132
HORONG II

Tujuan Khusus

1. ASM mengerti tentang bagaimana cara Yesus memanggil mereka untuk mengikut
Dia.
2. ASM terdorong untuk mengikut Yesus dan menjadi murid-murid Yesus dengan
berani.
3. ASM mengerti dan memahami bahwa ketika Yesus memanggil maka harus
bersedia, siap dan mulai tanpa ada alasan-alasan untuk menunda.

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM mengajar ASM untuk berperilaku Bersedia, Siap, dan Mulai dalam hal
mengikut Yesus. Misalnya: Jika ada yang memanggil, harus segera dijawab,
jangan pura-pura tidak dengar atau mencari-cari alasan.
2. GSM mengajarkan bahwa tidak perlu takut untuk mengikut Yesus
3. GSM mengajak ASM untuk menghafalkan nama-nama murid Yesus yang
dipanggil.
4. GSM mengajak ASM untuk tetap setia mengikut Yesus

HORONG III

Tujuan Khusus

1. ASM mengerti tentang arti panggilan dan mengikut Yesus yang merupakan
sesuatu hal berharga dalam hidup.
2. ASM memahami akan ada tantangan dalam mengikut Yesus, namun ASM tidak
perlu takut karena Yesus akan menyelamatkan mereka.
3. ASM dapat memahami makna “merespon dengan segera” panggilan Yesus.

Persiapan Mengajar dan Aktivitas

1. GSM menjelaskan tentang arti panggilan dan mengikut Yesus.


2. GSM menjelaskan tentang tantangan-tantangan mengikut Yesus, misal:
kemalasan, dll.
3. GSM menjelaskan makna kata “segera”, yakni tidak menunda-nunda.
4. GSM mengajak ASM untuk tetap setia mengikut Yesus.

133
Daftar Nyanyian

1. BESM No. 160:1-2


2. BESM No. 170:1
3. BESM No. 172:1-2
4. BESM No. 176:1
5. BESM No. 334:1
6. BESM No. 252:1
7. BESM No. 64:1

134

Anda mungkin juga menyukai