Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


STUDI KASUS DI KECAMATAN MOLLO UTARA, DESA O’BESI,
KABUPATEN TIMUR TENGAH SELATAN
TANGGAL 02 FEBRUARI 2021 S/D 5 MARET 2022

DI SUSUN OLEH

NAMA : MARLISDA INNA

NIM : PO.530324119081

TINGKAT : 3B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PROGRAM STUDI GIZI

2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN STUDI KASUS GIZI KURANG

DI DESA O’BESI KECAMATAN MOLLO UTARA

OLEH

NAMA : MARLISDA INNA

NIM : PO530324119081

Telah mendapat persetujuan untuk menjadi laporan Praktek Studi Kasus Individu Prodi
Gizi yang dilaksanakan pada tanggal 02 Februari sd 4 Maret 2022

Jabatan Nama Tanda Tangan

Pembimbing Yohanes Don Bosco Demu, SKM.,MPH


NIP. 198909152015031005

Asmulyati S. Saleh,SST.,M.Gz
Penguji
NIP. 198906172014022004

Mengetahui
Ketua Program Studi Gizi
Poltekkes Kemenkes Kupang

Agustina Setia, SST., M.Kes

NIP.19640801989032002

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
hikmat, rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan proses praktek kerja
lapangan dan menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan tepat pada waktunya dengan judul
“Balita Gizi Kurang”, sehubungan dengan selesainya laporan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Agustina Setia,SST,M.Kes Selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang.


2. Gustaf A. Willa selaku Kepala Desa O’besi
3. Yohanes Don Bosko Demu,SKM.,MPH Selaku Pembimbing lapangan yang telah
banyak membantu dan menyelesaiakan laporan Studi Kasus
4. Asmulyati S. Saleh,SST.,M.Gz selaku Penguji
5. Dosen pembimbing atau Supervisor yang telah bersedia membimbing kami.
6. Teman-teman serta pihak yang lain telah membantu dalam penulisan laporan Studi
Kasus.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini masih jauh dari
sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca dan rekan-rekan mahasiswa. Dalam penyusunan laporan
praktek kerja lapangan ini, penulis banyak mendapatkan masukan, bantuan, partisipasi, spirit dan
doa dari semua pihak .

O’besi, Februari 2022

iii
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul..............................................................................................................................................i

Lembar Pengesahan......................................................................................................................................ii

Kata Pengantar.............................................................................................................................................iii

Daftar Isi.......................................................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................................................................2
a. Tujuan Umum.............................................................................................................................2
b. Tujuan Khusus............................................................................................................................2

BAB II ANALISA KASUS

A. Data Subyektif..................................................................................................................................3
B. Data Obyektif....................................................................................................................................5
C. Diagnosa Gizi....................................................................................................................................7

BAB III MANAJEMEN PENANGANAN GIZI KURANG

A. Tujuan...............................................................................................................................................8
B. Prinsip Penanganan...........................................................................................................................8
C. Syarat Diit.........................................................................................................................................8
D. Pelaksanaan.......................................................................................................................................8

BAB IV. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

A. Penanganan awal...............................................................................................................................9
B. Proses penanganan............................................................................................................................9
C. Evaluasi kegiatan..............................................................................................................................9

iv
D.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................................................11
B. Saran .................................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................13

Foto kegiatan mahasiswa dirumah responden

v
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Status gizi kurang merupakan salah satu masalah malnutrisi yang membutuhkan
perhatian khusus dan perlu penanganan sejak dini. Hal ini karena kondisi kurang gizi
dalam jangka lama dapat mempengaruhi pertumbuhan balita, gangguan sistem imun, dan
risiko terkena penyakit infeksi meningkat serta risiko terjadinya kematian pada balita
(Hong dkk., 2006).
Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya gizi kurang adalah berat bayi
lahir rendah (BBLR), penyakit penyerta balita, pengetahuan orang tua tentang gizi
rendah, keadaan ekonomi keluarga, keadaan lingkungan, pola asuh orang tua, dan lama
pemberian ASI Eksklusif. Jenis kelamin, status pendidikan ayah, jumlah kelahiran juga
mempengaruhi status gizi balita (Asfaw dkk., 2015).
Jumlah keseluruhan balita yang ada di desa O’besi berjumlah 113 orang. Jumlah
balita yang melakukan penimbangan berjumlah 99 orang. Berdasarkan indikator BB/U
jumlah balita yang mengalami masalah gizi sebanyak 22 balita dengan jumlah balita berat
badan kurang sebanyak 17 balita dan berat badan sangat kurang sebanyak 5 balita.
Berdasarkan indikator TB/ U jumlah balita yang mengalami masalah gizi sebanyak 31
balita, dengan jumlah balita pendek sebanyak 20 balita, sangat pendek 9 balita dan tinggi
sebanyak 1 balita. Berdasarkan indikator BB/TB jumlah balita yang mengalami masalah
gizi sebanyak 13 balita, dengan jumlah balita gizi buruk sebanyak 2 balita, gizi kurang
sebanyak 9 balita dan beresiko gizi lebih sebanyak 2 balita. Berdasarkan indikator IMT/U
jumlah balita yang mengalami masalah gizi sebanyak 20 balita, dengan jumlah balita gizi
buruk sebanyak 8 balita, gizi kurang sebanyak 6 balita, beresiko gizi lebih sebanyak 1
balita, gizi lebih sebanyak 2 balita dan obesitas sebanyak 3 balita.

1
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melakukan proses asuhan gizi terstandar pada balita gizi kurang
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan assesment (pengkajian) data balita
b. Menegakan diagnosa balita
c. Melakukan inervensi balita
d. Melakukan monitoring dan evaluasi balita

2
BAB II

ANALISA KASUS

A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas Balita
• Nama : Gunal Aberiski Tabun
• Tanggal lahir balita : 31/08/2018
• Tanggal Skrining : 14/02/2022
• Umur : 41 bulan
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Agama : Kristen
• Alamat : O’besi, RT 02, RW 01 Dusun 1
• Status gizi : Gizi Kurang
• Nama ibu : Medi Wasti Oematan
• Pekerjaan : IRT
• Nama ayah : Andi Stefen Takaeb
• Pekerjaan : Wiraswasta
2. Riwayat Penyakit
• Riwayat penyakit dahulu :
Dari hasil wawancara pasien tidak mengalami sakit apapun
• Riwayat penyakit sekarang
Pada saat intervensi pasien tidak ada penyakit
• Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada riwayat penyakit dalam keluarga.
3. Riwayat Gizi
 Nutrisi dahulu
Dari hasil wawancara dengan keluarga pasien (ibu balita) diketahui bahwa balita
diberikan ASI eksklusif sampai berusia 6 bulan, dan diberikan MPASI pertama
berbentuk cair.

3
 Riwayat Pola Makan
Anak kurang suka makan. Makanan pokok yang sering dikonsumsi sebagai
sumber karbohidrat berupa nasi. Balita juga kurang mengkonsumsi lauk hewani
dan nabati. Serta mengkonsumsi sayur yang tidak bervariasi.
 Riwayat Sekarang
Nafsu makan pasien kurang

Table 1. Hasil Recall Sebelum Pemberian Intervensi

Zat gizi Asupan Kebutuhan % Asupan Ket

Energi 404,1 kkal 1500 kkal 26 % Defisit berat

Protein 8,5 gr 37,5 gr 22 % Defisit berat

Lemak 5,7 gr 33,3 gr 17 % Defisit berat

Karbohidrat 78.8 gr 262,5 gr 30 % Defisit berat

4. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku


 Pengetahuan
Dari hasil wawancara dengan ibu responden (ibu balita), di dapatkan bahwa
pengetahuan ibu balita akan gizi baik.
 Sikap
Dari hasil wawancara dengan ibu balita, di dapatkan bahwa perilaku ibu balita
kurang.
 Perilaku
Dari hasil wawancara dengan ibu balita, di dapatkan bahwa perilaku ibu balita
baik.

4
B. DATA OBJEKTIF
1. Data Antropometri
 BB : 9.03 kg
 TB : 83.8 cm
 Antropometri Anak : (Usia dalam tahun x 2)+8
= (3.5 x 2)+8
= 7+8
= 15 kg
2. Status Gizi
 BB / U : <-3SD (Berat Badan Sangat Kurang)
 TB/U : <-3SD (Sangat Pendek)
 BB/TB : -3SD sd <-2SD (Gizi Kurang)
 IMT/U : -2SD sd +1SD (Gizi Baik )
 Status Gizi : Berat Badan Sangat Kurang, Sangat Pendek dan Gizi Kurang
3. Perhitungan Kebutuhan Gizi
 Kebutuhan Energi
= 100 kkal/kg x BBI
= 100 kkal x 15 kg
= 1500 kkal
 Kebutuhan Protein
= 10% x Kebutuhan Energi
= 10% 1500 kkal
= 150 kkal/4
= 37.5 gr
 Kebutuhan Lemak
= 20% x Kebutuhan Energi
= 20% 1500 kkal
= 300 kkal/9
= 33.3 gr

5
 Kebutuhan Karbohidrat
= 1500 kkal – 150 kkal – 300 kkal
= 1050 kkal/4
= 262.5 gr
4. Asupan Zat Gizi (Hasil Recall)
 Hasil Recall Sehari Tanggal 13/02/2022
 Makan Pagi : Nasi goreng 2 centong, ikan goreng 2 ptg sdg dan tumis daun
singkong 3 sdm
 Selingan Pagi : -
 Makan Siang : Nasi putih 2 centong dan tumis daun singkong 3 sdm
 Selingan Sore : -
 Makan Malam : Nasi putih 2 centong dan telur goreng 1 butir
 Hasil Recall Sehari Tanggal 14/02/2022
 Makan Pagi : Nasi putih 2 centong dan tumis kangkung 3 sdm
 Selingan Pagi : alpukat 1 buah
 Makan Siang : Nasi putih 2 centong dan bening sawi 1 mangkok
 Selingan Sore : -
 Makan Malam : Nasi putih 2 centong dan telur goreng 1 butir

Table 2. Hasil Recall 2x24 Jam

Zat Gizi Asupan Kebutuhan % Asupan Ket

Energi 1,193.95 kkal 1500 kkal 79 % Defisit ringan

Protein 28,35 gr 37.5 gr 75 % Deficit ringan

Lemak 40 gr 33.3 gr 120 % Normal

Karbohidrat 176.75 gr 262.5 gr 67 % Deficit berat

C. Diagnosa Gizi

6
 Domain Intake
NI.2.1 : Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan dengan
kurangnya kemampuan memenuhi bahan makanan ditandai dengan intake energi,
protein, lemak dan karbohidrat defisit berat.
 Domain Clinis
NC.3.1: BB Kurang berkaitan dengan peningkatan kebutuhan energi ditandai
dengan berat badan sangat kurang (<-3SD).
 Domain Behavior
NB.1.1: Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi yang berkaitan dengan
makanan yang tidak seimbang dan tidak beragam ditandai dengan makan 3x
sehari, kurang mengkonsumsi lauk hewani dan nabati, serta mengkonsumsi
sayuran yang tidak bervariasi.

BAB III

7
MANAJEMEN PENANGANAN GIZI KURANG

A. Tujuan
Adapun tujuan penanganan anak gizi kurang yaitu :
• Memperbaiki kebiasaan makan pasien agar dapat mengonsumsi makanan yang
seimbang.
• Meningkatkan berat badan pasien hingga mencapai berat badan normal.
• Memperbaiki atau Meningkatkan status gizi kurang menurut BB/PB untuk mencapai
status gizi baik
• Meningkatkan kebutuhan energi dan protein untuk mencegah kerusakan jaringan
tubuh.
B. Prinsip Penanganan
Prinsip penanganan pasien gizi kurang adalah dengan penerapan diet Tinggi Kalori
Tinggi Protein (TKTP).
C. Syarat Diit
 Memberikan asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat sesuai kebutuhan
 Makanan yang diberikan adalah makanan biasa
 Diberikan melalui oral/mulut
 Frekuensi makan 3x sehari dan 2x selingan
D. Pelaksanaan
Pasien diberikan pendampingan bagi ibu balita selama 2 minggu dalam bentuk PMT
(Biskuit) dengan diberikan 3 bungkus per hari selama 2 minggu.

BAB IV

8
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

A. Penanganan Awal
1. Penentuan status gizi dengan empat indikator
2. Penemuan masalah
3. Pencarian identitas pasien
4. Kunjungan rumah
5. Konsultasi
6. Pemberian intervensi pertama
B. Proses Penanganan
 Tanggal 02/02/2022
Balita ditimbang dan diukur BB, TB dan Lila serta pemberian Vitamin A
 Tanggal 14/02/2022
Kunjungan rumah dan wawancara responden serta melakukan recall
 Tanggal 14/02/2022
Penentuan status gizi dengan menggunakan 4 indikator
 Tanggal 15/02/2022
Recall hari kedua
 Tanggal 17/02/2022
Pemberian PMT (Biskuit) pada balita yang Gizi Kurang yang diberikan langsung oleh
pihak Puskesmas
 Tanggal 04/03/2022
Penimbangan BB untuk intervensi akhir.
C. Evaluasi Kegiatan
Table 3. Hasil Evaluasi Antropometri

Hari pengamatan H-1 (17/02/2022) Hari terakhir (04/03/2022)

BB 9.03 kg 9.05 kg

TB 83.8 cm 83.8 cm

Dari hasil pengamatan selama 2 minggu dengan pemberian PMT Biskuit, balita
mengalami kenaikan BB sebanyak 200 gram.
9
Table 4. Evaluasi Intervensi (PMT)

Lama Pemberian Jumlah Jumlah Yang Kalori per Total Energi


Pemberian Dihabiskan Keping (kkal)

15 hari 252 keping 180 keping 11,25 kkal 2,025 kkal

Berdasarkan table di atas, dapat dilihat bahwa balita menghabiskan 12 keping


biscuit/hari dengan jumlah energy 11,25 kkal/keeping, jadi total energy yang di
dapatkan sebanyak 135 kkal/hari. Sehingga dalam 15 hari terhitung dari tanggal 17
Februari – 04 Maret 2022 total energy yang di dapatkan yaitu 180 keping x 11,25 kkal
= 2,025 kkal. Hal tersebut sudah sesuai dengan anjuran pemberian PMT pada balita
usia 12-59 bulan yaitu 12 keping/hari atau 3 bungkus/hari.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

10
A. Kesimpulan
1. Dari hasil assesment data, balita mengalami masalah gizi berat badan sangat kurang,
sangat pendek dan gizi kurang.
2. Diagnosa balita
 Pada domain intake, balita mengalami kekurangan intake makanan dan minuman oral
yang menyebabkan asupan zat gizi defisit
 Pada domain clinic, balita mengalami penurunan energi yang menyebabkan berat
badan sangat kurang. Hal ini dikarenakan kurangnya ketersediaan pangan untuk
memenuhi kebutuhan balita
 Pada domain behavior, ibu balita memiliki pengetahuan yang kurang terkait makanan
dan gizi sehingga makanan yang dikonsumsi tidak seimbang dan tidak beragam.
3. Dari hasil intervensi, balita mengalami kenaikan BB sebanyak 200 gr
4. Dari hasil evaluasi antropometri, pasien mengalami kenaikan BB sebesar 200 gr dan
pada evaluasi intervensi (PMT), balita mengkonsumsi biscuit PMT sesuai yang di
anjurkan dengan total energy sebesar 2,025 kkal.
B. Saran
a. Bagi keluarga Balita
Agar memperhatikan balita dengan memberikan makanan yang sesuai kebutuhan
balita dan beragam sehingga dapat memperbaiki status gizi balita. Di harapkan ibu
balita mampu memberikan PMT sesuai dengan waktu dan cara pemberian yang sudah
di jelaskan untuk membantu meningkatkan status gizi balita.
b. Bagi Para Kader Posyandu
Memberikan perhatian khusus bagi balita yang memiliki masalah gizi dengan cara
melanjutkan program gizi yang telah disepakati di desa dalam Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD) dan melakukan control serta evaluasi terhadap kegiatan-
kegiatan yang telah dilakukan.

c. Bagi Puskesmas
Dapat membuat tim khusus untuk melakukan kegiatan yang bertujuan untuk
memperbaiki status gizi balita dan melakukan kunjungan ke rumah balita.

11
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S.2003.prinsip dasar ilmu gizi. PT. Gramedia pustaka utama. Jakarta

12
Asfaw dkk., 2015. Prevelance of undernutrition and associated factors among children aged
between si to fifty nine months in bule hora district,south Ethiopia. BMC public health.

Buku saku studi status gizi Indonesia(SSGI) tahun 2021. By. Humas Litbangkes

Hong dkk., 2006. Effect of wealth inequality on chronic under nutrition in Cambodian children.J
Health popul nutr.

Riset Kesehatan Dasar 2018. Badan Penelitian dan pengembangan kesehatan kementerian RI

UNICEF, 2013 improving child nutrition, the achievable impretive for global progress.New
York:United nations children’s fund

WHO ANTRO 2020. Standar antropometri anak

FOTO KEGIATAN

13
Gambar 1. Pemberian Biskuit PMT

Gambar 2. Pengukuran BB hari terakhir intervensi

14

Anda mungkin juga menyukai