Anda di halaman 1dari 30

Program Studi : Profesi Ners

Bidang Keilmuan* : Keperawatan keluarga

USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PROPOSAL PENYULUHAN TENTANG STUNTING


DI BANJAR SAYAN TUA, DESA BONGKASA, ABIANSEMAL

TIM PENGUSUL
Ketua : Ns. Ni Made Ari Sukmandari , S.Kep, M.Kes (12070051)
Anggota : AA Ngurah Bayu Bhaskara, S.Kep (C1219018)
Ni Luh Sudiantari, S.Kep (C1219100)
Ni Putu Yuhana Rosinta, S.Kep (C1219026)
Ni Kadek Widiastuti, S.Kep (C1219016)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BINA USADA BALI
2020
HALAMAN PENGESAHAN USULAN

Judul : Penyuluhan Tentang Stunting Di Banjar Sayan Tua,


Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten
Badung
Ketua Pelaksana Pengabdian
a. Nama : Ns. Ni Made Ari Sukmandari, S.Kep, M.Kes
b. NIK : 12.07.0051
c. Pangkat/Golongan : Dosen STIKES Bina Usada Bali
d. Bidang Keahlian : Keperawatan Anak
e. Program Studi : Profesi Ners STIKES Bina Usada Bali
f. Alamat Email : arisukmandarimd@gmail.com
g. Telpon : 085935352926
Personalia
1. Jumlah anggota :4 orang
2. Jumlah Personalia :29 orang
Jangka Waktu Kegiatan :1 hari
Bentuk Kegiatan :Penyuluhan Tentang Stunting
Tempat Kegiatan :Banjar Sayan Tua, Desa Bongkasa, Abiansemal
Biaya yang diperlukan : Rp 150.000,-

Mangupura, 14 Maret 2020

Mengetahui,
Ketua Program Studi Ners Ketua Pelaksana Pengabdian,

Ns. I Putu Artha Wijaya, S.Kep., M.Kep Ns. Ni Made Ari Sukmandari, S.Kep., M.Kes
NIK. 11.01.0045 NIK. 12.07.0051
Menyetujui,
STIKES BINA USADA BALI
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat
Ketua

Ns. Gede Arya Bagus Ari S. S.Kep., M.Kep


NIK. 16.02.0089

ii
ABSATRAK

Pengabdian masyarakat merupakan salah satu pilar dalam Tri Dharma


Perguruan Tinggi.Pengabdian masyarakat meliputi berbagai kegiatan yang
melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya.Masyarakat atau komunitas sebagai
bagian dari subyek dan obyek pelayanan kesehatan sangat perlu dilibatkan dan
dilakukan pemberdayaan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status
kesehatan dan mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komunitas.
stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan
gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal
seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.Kekurangan gizi dalam
waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak
(1.000 Hari Pertama Kelahiran).Hal ini karena rendahnya akses terhadap makanan
bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan
dan sumber protein hewani.Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama
pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab
anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu
yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan
sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.
Dalam kehidupan bermasyarakat, mahasiswa dituntut untuk dapat
menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar melalui kegiatan yang positif dan
bersinergi dengan program yang telah ada diberbagai tingkat. Untuk mewujudkan
kegiatan positif tersebut, Mahasiswa Ners STIKES Bina Usada Bali akan
mengadakan Penyuluhan tentang Stunting di lingkungan praktik komunitas
tepatnya di Banjar Sayan Tua, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten
Badung.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................ii
ABSTRAK...................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL & DAFTAR GAMBAR..............................................................v
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................vi
A. Analisis Situasi ..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................2
D. Manfaat Kegiatan.............................................................................................2
E. Pemecahan Masalah..........................................................................................2
F. Khalayak Sasaran Strategi...............................................................................3
G. Metode Kegiatan...............................................................................................3
H. Rencana Kegiatan dan Jadwal........................................................................3
I. Rencana Evaluasi...............................................................................................4
J. Organisasi Pelaksana.........................................................................................4
K. Rencana Biaya...................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

A. Rencana Kegiatan dan jadwal................................................................ 3


B. Rencana Biaya......................................................................................... 5

v
DAFTAR LAMPIRAN

A. Daftar Riwayat Hidup.............................................................................6


B. Susunan Organisasi Tim Pengusul Dan Pembagian Tugas.................11
C. SAP............................................................................................................13
D. Surat Pernyataan.....................................................................................24

vi
A. ANALISIS SITUASI
Pengabdian masyarakat merupakan salah satu pilar dalam Tri Dharma
Perguruan Tinggi.Pengabdian masyarakat meliputi berbagai kegiatan yang
melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya.Masyarakat atau komunitas sebagai
bagian dari subyek dan obyek pelayanan kesehatan sangat perlu dilibatkan dan
dilakukan pemberdayaan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status
kesehatan dan mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komunitas.
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan merupakan upaya atau proses
untuk menumbuhkan kesadaran dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Berbagai kegiatan dapat dilakukan sebagai bentuk pemerdayaan masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan, salah satunya adalah kegiatan nyata dengan pelaksanaan
praktik keperawatan komunitas.
Kegiatan praktik di komunitas merupakan salah satu bentuk kegiatan nyata
dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.Dalam kegiatan
ini, mahasiswa diharapkan dapat memberikan perubahan baru dalam kehidupan
bermasyarakat dan juga mampu memberikan solusi yang tepat dalam persoalan
yang ada dalam masyarakat karena mahasiswa adalah agent of change and solutive
agent.
Dalam kehidupan bermasyarakat, mahasiswa dituntut untuk dapat
menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar melalui kegiatan yang positif dan
bersinergi dengan program yang telah ada diberbagai tingkat. Untuk mewujudkan
kegiatan positif tersebut, Mahasiswa Ners STIKES Bina Usada Bali akan
mengadakan Penyuluhan tentang Stunting di lingkungan praktik komunitas
tepatnya di Banjar Sayan Tua, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten
Badung.
stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan
gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal
seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.Kekurangan gizi dalam
waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak
(1.000 Hari Pertama Kelahiran).Hal ini karena rendahnya akses terhadap makanan
bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan
dan sumber protein hewani.Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama
pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab
anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu
yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan
sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak. Faktor lainnya yang
menyebabkan stunting adalah terjadi infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan

1
mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi. Selain itu,
rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air
bersih menjadi salah satu faktor yang sangat memengaruhi pertumbuhan anak.Cara
mencegahnya yaitu perbanyak makan makanan bergizi yang berasal dari buah dan
sayur lokal sejak dalam kandungan.Kemudian diperlukan pula kecukupan gizi
remaja perempuan agar ketika dia mengandung saat dewasa tidak kekurangan
gizi.Selain itu butuh perhatian pada lingkungan untuk menciptakan akses sanitasi
dan air bersih.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan data dan fakta yang dilihat ketika melakukan survey dan diskusi
bersama dengan perangkat Desa Bongkasa, maka ditemukan permasalahan yaitu
kurangnya kesadaran keluarga tentang perilaku sadar gizi dan kurangnya
pengetahuan tentangang bahayanya stunting

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku kesehatan masyarakat
dan mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
2. Tujuan Khusus
Adapun kegiatan ini bertujuan untuk:
a. Merubah perilaku terhadap gizi di masyarakat
b. Mampu menjadi sarana dalam upaya meningkatkan pengetahuan
keluarga secara khusus dan masyarakat umumnya tentang gizi
c. Mencegah atau menurunkan kejadian stunting dengan meningkatkan gizi
dan kesehatan keluarga
D. MANFAAT KEGIATAN
1. Terjadinya perubahan yang baik mengenai gizi di masyarakat melalui
penyuluhan yang diberikan di Banjar Sayan Tua, Desa Bongkasa
2. Meningkatkan pengetahuan keluarga dan masyarakat tentang kesehatan gizi
melalui penyuluhan di Banjar Sayan Tua, Desa Bongkasa
3. Kejadian stunting di Banjar Sayan Tua, Desa Bongkasa dapat dicegah

E. PEMECAHAN MASALAH
Tahap pemecahan masalah dilakukan dengan beberapa tahap yaitu :
1. Mengidentifikasi masalah

2
Permasalahan yang muncul di masyarakat bisa diidentifikasi dengan banyak hal
salah satunya itu melihat data primer dan sekunder. Data primer dari hasil
wawancara mahasiswa Ners STIKES Bina Usada Bali pada bulan Februari
2020 didapatkan bahwa masyarakat di Banjar Sayan Tua, Desa Bongkasa
kurang mengetahui tentang penyakit stunting.
2. Membuat alternatif tindakan
Tahap ini berisi pengidentifikasian berbagai alternatif tindakan yang
memungkinkan pengambilan keputusan yang ada. Selama alternatif itu ada
hubungannya, walaupun sedikit tetap harus dipertimbangkan. Berbagai
alternatif dikembangkan yaitu :
a. Mengusulkan diadakannya penyuluhan tentang Stunting di Banjar Sayan
Tua, Desa Bongkasa.
b. Mengusulkan diadakannya kegiatan sosial yang melibatkan seluruh
masyarakat
3. Memilih alternatif
Alternatif tersebut harus dipilih. Pemilihan alternatif harus mempertimbangkan
berbagai aspek terutama keefektifan untuk memecahkan masalah dan bisa
untuk dilaksanakan. Atas pertimbangan tersebut alternatif yang dipilih yaitu
diadakannya penyuluhan tentang Stunting di Banjar Sayan Tua, Desa
Bongkasa.
4. Menetapkan keputusan
Kegiatan penyuluhan tentang stunting merupakan solusi dari berbagai
permasalahan di atas.

F. KHALAYAK SASARAN STRATEGIS


Peserta yang diharapkan dapat mengikuti kegiatan ini adalah :
1. Warga masyarakat Banjar Sayan Tua, Desa Bongkasa
2. Mahasiswa Ners STIKES Bina Usada Bali

G. METODE KEGIATAN
Adapun metode pelaksanaan kegiatan ini adalah Sosialisasi atau Ceramah

H. RENCANA KEGIATAN DAN JADWAL


Kegiatan ini diselenggarakan pada :
Hari / tanggal : Sabtu, 14 Maret 2020
Waktu : 08.00 WITA – Selesai
Tempat : Balai Banjar Sayan Tua

3
Adapun rencana susunan kegiatan adalah sebagai berikut :
No Materi Jam Pelaksana
Tahap Persiapan
1. Persiapan tempat 07.00-07.30 Tim Pengabdian
2. Persipan alat 07.30-08.00 Tim Pengabdian
Tahap Pelaksanaan
1. Regristrasi undangan dan 08.00-08.30 Tim Pengabdian
peserta
2. Pembukaan 08.30-09.00 Tim Pengabdian
3. Penyuluhan materi Stunting 09.00-09.30 Tim Pengabdian
4. Sesi Tanya Jawab 09.30-10.30 Tim Pengabdian
5. Penutup 10.30-11.00 Tim Pengabdian

I. RENCANA EVALUASI
Evaluasi dilakukan pada akhir acara dengan cara bertanya pada beberapa
masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan mengenai kesan acara yang telah
dilakukan.

J. ORGANISASI PELAKSANA
1. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ns. Ni Made Ari Sukmandari, S.Kep., M.Kes
b. Pangkat/Golongan/NIK : 12.07.0051
c. Jabatan sekarang : Dosen Sties Bina Usada Bali
d. Bidang Keahlian : Keperawatan Anak
e. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa.
f. Waktu yang disediakan : 1 jam untuk kegiatan ini
2. Anggota Pelaksana
a. Sie Acara
o Ni Luh Sudiantari, S.Kep
o Ni Putu Yuhana Rosinta, S.Kep
o Ni Kadek Widiastuti, S.Kep
o Isterina Parti Selan, S.Kep
o I Dewa Komang Dharma Putra, S.Kep
o Ni Luh Gede Dian Novita D, S.Kep
o AA Sagung Kristina Indriani, S.Kep
o AA Ngurah Januripah, S.Kep
o Luh Wiharti Mertarini, S.Kep
o Ni Nyoman Seriyanti, S.Kep

4
b. Sie Humas
o AA Ngurah Bayu Bhaskara, S.Kep
o I Kadek Juniartawan, S.Kep
o Ni Luh Putu Sri Suari A, S.Kep
o Komang Yasmita Dewi, S.Kep
o Gusti Ketut Sriwedari, S.Kep
c. Sie Perlengkapan
o Ni Kadek Mega Jayanti P, S.Kep
o Ni Putu Ayu Ari A, S.Kep
o Ni Made Yohana Kristianti, S.Kep
o Putu Irma Kartika D, S.Kep
o Ni Nyoman Tri Dianawati, S.Kep
o Ni Ketut Raiyani, S.Kep
o Ayu Nur Chandra Lestari, S.Kep
o Ni Kadek Fitri Anna Arya D, S.Kep
o Ni Komang Yuniari, S.Kep
d. Sie Konsumsi
o Ni Komang Ayu J, S.Kep
o I Gede Andi Saputra, S.Kep
o Eriska Hanning, S.Kep
o Putu Hepy Juliantari, S.Kep
o Yun Carrolina, S.Kep

K. RENCANA BIAYA
Sumber rencana biaya yang akan dipakai yaitu dari dua sumber meliputi:
1. Dana dari STIKES Bina Usada Bali : Rp. 150.000
NO KEGIATAN RP
1 Print dan Jilid 50.000
2 Konsumsi 100.000
Jumlah 150.000

5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ketua Pelaksana
1. Ketua Pelaksana :
2. Nama : Ns. Ni Made Ari Sukmandari, S. Kep., M.Kes
3. NIK : 12.07.0051
4. Jabatan : Dosen STIKES Bina Usada Bali
5. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa, Abiansemal,
Badung
6. Waktu yang disediakan : 60 menit

Anggota Pelaksana 1
1. Nama Lengkap : Ni Luh Sudiantari, S.Kep
2. NIM : C1219100
3. Jabatan sekarang : Mahasiswa
4. Bidang Keahlian : Keperawatan
5. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa, Abiansemal,
Badung
6. Waktu yang disediakan : 60 menit

Anggota Pelaksana 2
1. Nama Lengkap : Ni Putu Yuhana Kristanti, S.Kep
2. NIM : C1219026
3. Jabatan sekarang : Mahasiswa
4. Bidang Keahlian : Keperawatan
5. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa, Abiansemal,
Badung
6. Waktu yang disediakan : 60 menit

Anggota Pelaksana 3
1. Nama Lengkap : Ni Kadek Widiastuti, S.Kep
2. NIM : C1219016
3. Jabatan sekarang : Mahasiswa
4. Bidang Keahlian : Keperawatan
5. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa, Abiansemal,
Badung

6
6. Waktu yang disediakan : 60 menit

Anggota Pelaksana 4
1. Nama Lengkap : Isterina Parti Selan, S.Kep
2. NIM : C1219001
3. Jabatan sekarang : Mahasiswa
4. Bidang Keahlian : Keperawatan
5. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa, Abiansemal,
Badung
6. Waktu yang disediakan : 60 menit

Anggota Pelaksana 5
1. Nama Lengkap : I Dewa Komang Dharma Putra, S.Kep
2. NIM : C1219125
3. Jabatan sekarang : Mahasiswa
4. Bidang Keahlian : Keperawatan
5. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa, Abiansemal,
Badung
6. Waktu yang disediakan : 60 menit

Anggota Pelaksana 6
1. Nama Lengkap : AA Ngurah Bayu Bhaskara, S.Kep
2. NIM : C1219018
3. Jabatan sekarang : Mahasiswa
4. Bidang Keahlian : Keperawatan
5. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa, Abiansemal,
Badung
6. Waktu yang disediakan : 60 menit

Anggota Pelaksana 7
1. Nama Lengkap : I Kadek Juniartawan, S.Kep
2. NIM : C1219113
3. Jabatan sekarang : Mahasiswa
4. Bidang Keahlian : Keperawatan
5. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa, Abiansemal,
Badung
6. Waktu yang disediakan : 60 menit

7
Anggota Pelaksana 8
1. Nama Lengkap : Ni Luh Putu Sri Suari Antari, S.Kep
2. NIM : C1219095
3. Jabatan sekarang : Mahasiswa
4. Bidang Keahlian : Keperawatan
5. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa, Abiansemal,
Badung
6. Waktu yang disediakan : 60 menit

Anggota Pelaksana 9
1. Nama Lengkap : Komang Yasmita Dewi, S.Kep
2. NIM : C1219025
3. Jabatan sekarang : Mahasiswa
4. Bidang Keahlian : Keperawatan
5. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa, Abiansemal,
Badung
6. Waktu yang disediakan : 60 menit

Anggota Pelaksana 10
1. Nama Lengkap : Ni Kadek Mega Jayanti Putri, S.Kep
2. NIM : C1219039
3. Jabatan sekarang : Mahasiswa
4. Bidang Keahlian : Keperawatan
5. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa, Abiansemal,
Badung
6. Waktu yang disediakan : 60 menit

Anggota Pelaksana 11
1. Nama Lengkap : Ni Putu Ayu Ari Anggreni, S.Kep
2. NIM : C1219075
3. Jabatan sekarang : Mahasiswa
4. Bidang Keahlian : Keperawatan
5. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa, Abiansemal,
Badung
6. Waktu yang disediakan : 60 menit

8
Anggota Pelaksana 12
1. Nama Lengkap : Ni Made Yohana Kristanti, S.Kep
2. NIM : C1219029
3. Jabatan sekarang : Mahasiswa
4. Bidang Keahlian : Keperawatan
5. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa, Abiansemal,
Badung
6. Waktu yang disediakan : 60 menit

Anggota Pelaksana 13
1. Nama Lengkap : Putu Irma Kartika Dianti, S.Kep
2. NIM : C1219101
3. Jabatan sekarang : Mahasiswa
4. Bidang Keahlian : Keperawatan
5. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa, Abiansemal,
Badung
6. Waktu yang disediakan : 60 menit

Anggota Pelaksana 14
1. Nama Lengkap : Ni Nyoman Tri Dianawati, S.Kep
2. NIM : C1219097
3. Jabatan sekarang : Mahasiswa
4. Bidang Keahlian : Keperawatan
5. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa, Abiansemal,
Badung
6. Waktu yang disediakan : 60 menit

Anggota Pelaksana 15
1. Nama Lengkap : Ni Komang Ayu Juniati, S.Kep
2. NIM : C1219098
3. Jabatan sekarang : Mahasiswa
4. Bidang Keahlian : Keperawatan
5. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa, Abiansemal,
Badung
6. Waktu yang disediakan : 60 menit

9
Anggota Pelaksana 16
1. Nama Lengkap : I Gede Andi Saputra, S.Kep
2. NIM : C1219077
3. Jabatan sekarang : Mahasiswa
4. Bidang Keahlian : Keperawatan
5. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa, Abiansemal,
Badung
6. Waktu yang disediakan : 60 menit

10
SUSUNAN ORGANISASI

1. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ns. Ni Made Ari Sukmandari, S.Kep., M.Kes
b. Pangkat/Golongan/NIK : 12.07.0051
c. Jabatan sekarang : Dosen Sties Bina Usada Bali
d. Bidang Keahlian : Keperawatan Anak
e. Tempat Kegiatan : Banjar Sayan Tua, Bongkasa.
f. Waktu yang disediakan : 1 jam untuk kegiatan ini

2. Anggota Pelaksana
a. Sie Acara
o Ni Luh Sudiantari, S.Kep
o Ni Putu Yuhana Rosinta, S.Kep
o Ni Kadek Widiastuti, S.Kep
o Isterina Parti Selan, S.Kep
o I Dewa Komang Dharma Putra, S.Kep
o Ni Luh Gede Dian Novita D, S.Kep
o AA Sagung Kristina Indriani, S.Kep
o AA Ngurah Januripah, S.Kep
o Luh Wiharti Mertarini, S.Kep
o Ni Nyoman Seriyanti, S.Kep
b. Sie Humas
o AA Ngurah Bayu Bhaskara, S.Kep
o I Kadek Juniartawan, S.Kep
o Ni Luh Putu Sri Suari A, S.Kep
o Komang Yasmita Dewi, S.Kep
o Gusti Ketut Sriwedari, S.Kep
c. Sie Perlengkapan
o Ni Kadek Mega Jayanti P, S.Kep
o Ni Putu Ayu Ari A, S.Kep
o Ni Made Yohana Kristianti, S.Kep
o Putu Irma Kartika D, S.Kep
o Ni Nyoman Tri Dianawati, S.Kep
o Ni Ketut Raiyani, S.Kep

11
o Ayu Nur Chandra Lestari, S.Kep
o Ni Kadek Fitri Anna Arya D, S.Kep
o Ni Komang Yuniari, S.Kep
d. Sie Konsumsi
o Ni Komang Ayu J, S.Kep
o I Gede Andi Saputra, S.Kep
o Eriska Hanning, S.Kep
o Yun Carrolina, S.Kep

12
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“KENALI DAN CEGAH STUNTING”

Topik : Penyuluhan tentang Penyakit Stunting


Hari/Tanggal : Sabtu
Waktu : 45 menit
Tempat Pelaksanaan : Bale Banjar Sayan Tua, Desa Bongkasa
Sasaran : Keluarga/Orang tua di Banjar Sayan Tua, Desa
Bongkasa
Sub Topik : 1. Pengertian Stunting
2. Penyebab Stunting
3. Gejala Stunting
4. Cara Mencegah Stunting

A. TUJUAN
1) Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta penyuluhan dapat
mengenali dan memahami serta mencegah kejadian Stunting.

2) Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan peserta penyuluhan dapat:
a. Menjelaskan pengertian Stunting.
b. Menyebutkan penyebab Stunting.
c. Menyebutkan gejala Stunting
d. Menjelaskan cara mencegah Stunting

B. PESERTA PENYULUHAN
Oran tua atau keluarga yang mengikuti posyandu balita di Banjar Sayan Tua,
Desa Bongkasa.

C. LATAR BELAKANG
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan
gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal
seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.Kekurangan gizi dalam

13
waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak
(1.000 Hari Pertama Kelahiran). Hal ini karena rendahnya akses terhadap makanan
bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan
dan sumber protein hewani.Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama
pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab
anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu
yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan
sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak. Faktor lainnya yang
menyebabkan stunting adalah terjadi infeksi pada ibu, kehamilan remaja,
gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi.
Selain itu, rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi
dan air bersih menjadi salah satu faktor yang sangat memengaruhi pertumbuhan
anak.Cara mencegahnya yaitu perbanyak makan makanan bergizi yang berasal
dari buah dan sayur lokal sejak dalam kandungan.Kemudian diperlukan pula
kecukupan gizi remaja perempuan agar ketika dia mengandung saat dewasa tidak
kekurangan gizi. Selain itu butuh perhatian pada lingkungan untuk menciptakan
akses sanitasi dan air bersih.

D. PELAKSANAAN KEGIATAN

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan:

 Moderator mengucapkan salam

 Doa bersama  Doa bersama

 Melakukan perkenalan diri  Memperhatikan

panitia pengarahan dari

 Menyampaikan maksud dan moderator

tujuan

 Mengadakan kontrak waktu

2. 15 menit Pelaksanaan:

 Menjelaskan tentang  Peserta mendengarkan

pengertian Stunting penjelasan penyaji

14
 Menjelaskan penyebab

Stunting

 Menjelaskan gejala Stunting

 Menjelaskan cara mencegah

Stunting.
3 20 menit Evaluasi:

 Moderator mempersilakan  Peserta diperbolehkan

peserta untuk bertanya mengajukan pertanyaan

 Penyaji menjawab pertanyaan terkait materi yang

dari peserta disampaikan penyaji

 Penyaji memberikan  Peserta menjawab

pertanyaan kepada peserta pertanyaan dari penyaji

untuk mengevaluasi peserta sesuai kemampuan


4 5 menit Terminasi:

 Men  Doa bersama

gakhiri kontrak

 Doa

bersama

 Sala

m penutup
Jumlah 45 menit

E. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab

F. MEDIA
 Power point
 Leaflet.

G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

15
a. Sie Acara
o Ni Luh Sudiantari, S.Kep
o Ni Putu Yuhana Rosinta, S.Kep
o Ni Kadek Widiastuti, S.Kep
o Isterina Parti Selan, S.Kep
o I Dewa Komang Dharma Putra, S.Kep
o Ni Luh Gede Dian Novita D, S.Kep
o AA Sagung Kristina Indriani, S.Kep
o AA Ngurah Januripah, S.Kep
o Luh Wiharti Mertarini, S.Kep
o Ni Nyoman Seriyanti, S.Kep
b. Sie Humas
o AA Ngurah Bayu Bhaskara, S.Kep
o I Kadek Juniartawan, S.Kep
o Ni Luh Putu Sri Suari A, S.Kep
o Komang Yasmita Dewi, S.Kep
o Gusti Ketut Sriwedari, S.Kep
c. Sie Perlengkapan
o Ni Kadek Mega Jayanti P, S.Kep
o Ni Putu Ayu Ari A, S.Kep
o Ni Made Yohana Kristianti, S.Kep
o Putu Irma Kartika D, S.Kep
o Ni Nyoman Tri Dianawati, S.Kep
o Ni Ketut Raiyani, S.Kep
o Ayu Nur Chandra Lestari, S.Kep
o Ni Kadek Fitri Anna Arya D, S.Kep
o Ni Komang Yuniari, S.Kep
d. Sie Konsumsi
o Ni Komang Ayu J, S.Kep
o I Gede Andi Saputra, S.Kep
o Eriska Hanning, S.Kep
o Yun Carrolina, S.Kep

16
H. SETTING TEMPAT

Keterangan gambar :
Penyuluh

Moderator

Observer

Fasilitator

Peserta

I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan tiga hari sebelum kegiatan dengan
melakukan kontrak sebelumnya dengan keluarga dan informasi kepengurusan
dua hari sebelum kegiatan. Sarana prasarana seperti leaflet, power point, dan
materi penyuluhan disiapkan sehari sebelum pelaksanaan.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
b. Peserta yang hadir 60% dari jumlah total peserta
c. Peserta yang aktif bertanya 50% dari total peserta.
3. Evaluasi Hasil

17
60% dari sasaran penyuluhan mampu:
a. Menjelaskan kembali pengertian Stunting.
b. Menyebutkan dan menjelaskan kembali penyebab Stunting.
c. Menyebutkan gejala Stunting.
d. Menjelaskan kembali cara mencegah timbulnya Stunting.

J. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Materi
2. Leaflet

18
Lampiran Materi
STUNTING
1. Pengertian stunting.
Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau
keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain
seusianya (MCN, 2009). Stunted ditandai dengan terlambatnya pertumbuhan anak
yang mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal dan
sehat sesuai usia anak. Stunted merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan
pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk
gizi kurang pada anak.

2. Penyebab Stunting Pada Anak


Menurut beberapa penelitian, kejadian stunted pada anak merupakan suatu
proses kumulatif yang terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak dan sepanjang
siklus kehidupan. Pada masa ini merupakan proses terjadinya stunted pada anak
dan peluang peningkatan stunted terjadi dalam 2 tahun pertama kehidupan.
a. Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab
tidaklangsung yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janin. Ibu hamil dengan gizi kurang akan menyebabkan janin
mengalami intrauterine growth retardation (IUGR), sehingga bayi akan lahir
dengan kurang gizi, dan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
b. Anak-anak yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan disebabkan
kurangnya asupan makanan yang memadai dan penyakit infeksi yang berulang,
dan meningkatnya kebutuhan metabolic serta mengurangi nafsu makan,
sehingga meningkatnya kekurangan gizi pada anak. Keadaan ini semakin
mempersulit untuk mengatasi gangguan pertumbuhan yang akhirnya
berpeluang terjadinya stunted
c. banyak kebiasaan buruk dan persepsi salah yang masih dilakukan oleh
masyarakat di lingkungannya. "Antara lain tak memberikan ASI eksklusif pada

19
bayinya. d. Menurut UNICEF, penyebab utama gizi buruk dan stunting adalah
kemiskinan.
d. Anak stunting juga dikaitkan dengan budaya dan pengetahuan masyarakat akan
gizi. Namun kedua faktor ini masih belum menjadi faktor penyebab utama
kemiskinan.
e. Pemenuhan gizi yang kurang pada masyarakat dengan kemiskinan merupakan
salah satu biang kerok munculnya anak stunting. Karena pola makan sering kali
seiring dengan kondisi kesejahteraan. Konsumsi ikan laut masyarakat masih
rendah, padahal protein dan omega yang dikandung sangat bermanfaat bagi
anak. Sangat ironis memang, karena Indonesia merupakan negara bahari.

3. CIRI-CIRI STUNTING PADA ANAK


a. Anak yang stunted, pada usia 8-10 tahun lebih terkekang/tertekan (lebih
pendiam, tidak banyak melakukan eye-contact) dibandingkan dengan anak non-
stunted jika ditempatkan dalam situasi penuh tekanan.
b. Anak dengan kekurangan protein dan energi kronis (stunting) menampilkan
performa yang buruk pada tes perhatian dan memori belajar, tetapi masih baik
dalam koordinasi dan kecepatan gerak.
c. Pertumbuhan melambat, batas bawah kecepatan tumbuh adalah 5cm/tahun
decimal d. Tanda tanda pubertas terlambat (payudara, menarche, rambut pubis,
rambut ketiak, panjangnya testis dan volume testis
d. Wajah tampak lebih muda dari umurnya
e. Pertumbuhan gigi yang terlambat

4. PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS


Riwayat Antenatal, Natal dan Postnatal, adanya keterlambatan pertumbuhan
dan masurasi dalam keluarga (pendek, menarche), penyakit infeksi kongential,
KMK (kecil masa kehamilan), penyakit kronis pada organ-organ (saluran cerna,
kaardiovaskular, organ pernafasan dan ginjal.

5. PENGARUH STUNTING PADA ANAK


Menurut laporan UNICEF (1998) beberapa fakta terkait stunted dan pengaruhnya
adalah sebagai berikut:
a. Anak-anak yang mengalami stunted lebih awal yaitu sebelum usia enam bulan,
akan mengalami stunted lebih berat menjelang usia dua tahun. Stunted yang
parah pada anakanak akan terjadi deficit jangka panjang dalam perkembangan
fisik dan mental sehingga tidak mampu untuk belajar secara optimal di sekolah,

20
dibandingkan anakanak dengan tinggi badan normal. Anak-anak dengan
stunted cenderung lebih lama masuk sekolah dan lebih sering absen dari
sekolah dibandingkan anak-anak dengan status gizi baik. Hal ini memberikan
konsekuensi terhadap kesuksesan anak dalam kehidupannya dimasa yang akan
datang.
b. Stunted akan sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembanangan anak.
Faktor dasar yang menyebabkan stunted dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan intelektual. Penyebab dari stunted adalah bayi berat lahir
rendah, ASI yang tidak memadai, makanan tambahan yang tidak sesuai, diare
berulang, dan infeksi pernapasan. Berdasarkan penelitian sebagian besar anak-
anak dengan stunted mengkonsumsi makanan yang berada di bawah ketentuan
rekomendasi kadar gizi, berasal dari keluarga miskin dengan jumlah keluarga
banyak, bertempat tinggal di wilayah pinggiran kota dan komunitas pedesaan.
c. Pengaruh gizi pada anak usia dini yang mengalami stunted dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang kurang. Anak stunted pada usia
lima tahun cenderung menetapsepanjang hidup, kegagalan pertumbuhan anak
usia dini berlanjut pada masa remaja dan kemudian tumbuh menjadi wanita
dewasa yang stunted dan mempengaruhi secara langsung pada kesehatan dan
produktivitas, sehingga meningkatkan peluang melahirkan anak dengan BBLR.
Stunted terutama berbahaya pada perempuan, karena lebih cenderung
menghambat dalam proses pertumbuhan dan berisiko lebih besar meninggal
saat melahirkan.

6. PENCEGAHAN
a. Pemberian ASI secara baik dan tepat disertai dengan pengawasan berat badan
secara teratur dan terus menerus
b. Menghindari pemberian makanan buatan kepada anak untuk mengganti ASI
sepanjang ibu masih mampu menghasilkan ASI, terutama pada usia dibawah
empat bulan
c. Meningkatkan pendapatan keluarga yang dapat dilakukan dengan upaya
mengikutsertakan para anggota keluarga yang sudah cukup umur untuk bekerja
dengan diimbangi dengan penggunaan uang yang terarah dan efisien. Cara lain
yang dapat ditempuh ialah pemberdayaan melalui peningkatan keterampilan
dan kewirausahaan d. Meningkatkan intensitas komunikasi informasi edukasi
(KIE) kepada masyarakaat, terutama para ibu mengenai pentingnya konsumsi
zat besi yang diatur sesuai kebutuhan. Hal ini dapat dikoordinasikan dengan
kegiatan posyandu.

21
6. PENANGGULANGAN
a. Periode yang paling kritis dalam penanggulangan stunting dimulai sejak janin
dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun yang disebut dengan periode
emas (seribu hari pertama kehidupan). Oleh karena itu perbaikan gizi
diprioritaskan pada usia seribu hari pertama kehidupan yaitu 270 hari selama
kehamilannya dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi yang dilahirkannya.
b. Secara langsung masalah gizi disebabkan oleh rendahnya asupan gizi dan
masalah kesehatan. Selain itu asupan gizi dan masalah kesehatan merupakan
dua hal yang saling mempengaruhi. Adapun pengaruh tidak langsung adalah
ketersediaan makanan, pola asuh dan ketersediaan air minum (bersih), sanitasi
dan pelayanan kesehatan. Seluruh faktor penyebab ini dipengaruhi oleh
beberapa akar masalah yaitu kelembagaan, politik dan ideologi, kebijakan
ekonomi, dan sumberdaya, lingkungan, teknologi, serta kependudukan.
c. Berdasarkan faktor penyebab masalah gizi tersebut, maka perbaikan gizi
dilakukan dengan dua pendekatan yaitu secara langsung (kegiatan spesifik) dan
secara tidak langsung (kegiatan sensitif). Kegiatan spesifik umumnya dilakukan
oleh sektor kesehatan seperti PMT ibu hamil KEK, pemberian tablet tambah
darah, pemeriksaan kehamilan, imunisasi TT, pemberian vitamin A pada ibu
nifas. Untuk bayi dan balita dimulai dengan inisiasi menyusu dini (IMD), ASI
eksklusif, pemberian vitamin A, pemantauan pertumbuhan, imunisasi dasar,
pemberian MP-ASI. Sedangkan kegiatan yang sensitif melibatkan sektor terkait
seperti penanggulangan kemiskinan, penyediaan pangan, penyediaan lapangan
kerja, perbaikan infrastruktur (perbaikan jalan, pasar), dll
d. Kegiatan perbaikan gizi dimaksudkan untuk mencapai pertumbuhan yang
optimal. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Multicentre Growth
Reference Study (MGRS) Tahun 2005 yang kemudian menjadi dasar standar
pertumbuhan internasional, pertumbuhan anak sangat ditentukan oleh kondisi
sosial ekonomi, riwayat kesehatan, pemberian ASI dan MP-ASI. Untuk
mencapai pertumbuhan optimal maka seorang anak perlu mendapat asupan gizi
yang baik dan diikuti oleh dukungan kesehatan lingkungan.
e. Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada seribu hari
pertama kehidupan, meliputi:
1) Pada ibu hamil Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan cara
terbaik dalam mengatasi stunting. Ibu hamil perlu mendapat makanan yang
baik, sehingga apabila ibu hamil dalam keadaan sangat kurus atau telah
mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), maka perlu diberikan makanan

22
tambahan kepada ibu hamil tersebut. Setiap ibu hamil perlu mendapat
tablet tambah darah, minimal 90 tablet selama kehamilan. Kesehatan ibu
harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit.
2) Pada saat bayi lahir Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan
begitu bayi lahir melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Bayi sampai
dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja (ASI Eksklusif)
3) Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun Mulai usia 6 bulan, selain ASI
bayi diberi Makanan. Pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian ASI terus
dilakukan sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih. Bayi dan anak
memperoleh kapsul vitamin A, taburia, imunisasi dasar lengkap. Perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap rumah tangga.
Dengan kata lain stunting dapat diketahui bila seorang balita sudah
ditimbang berat badannya dan diukur panjang atau tinggi badannya, lalu
dibandingkan dengan standar, dan hasilnya berada dibawah normal. Jadi
secara fisik balita akan lebih pendek dibandingkan balita seumurnya.

23
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


1. Nama : Ns. Ni Made Ari Sukmandari, S.Kep., M.Kes
2. NIK : 12.07.0051
3. Jabatan : Dosen STIKES Bina Usada Bali
4. Program studi : Profesi Ners STIKES Bina Usada Bali
5. Alamat :
- Kantor : Jl. Raya Padang Luwih, Kompleks Kampus Mapindo Dalung.
6. Telepin atau email: 085935352926/arisukmandarimd@gmail.com
7. Status dalam penelitian atau pengabdian : Ketua pelaksana

Menyatakan bahwa saya telah menyusun proposal pengabdian kepada masyarakat


yang berjudul “Proposal Penyuluhan Tentang Stunting Di Banjar Sayan Tua, Desa
Bongkasa, Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung”.
Dengan jumlah usulan dana sebesar Rp. 150.000,-. Apabila proposal ini disetujui maka
kami bersama-sama akan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengabdian ini
sampai tuntas sesuai dengan persyaratan yang dituangkan dalam surat kontrak
perjanjian. Demikian surat pernyataan ini saya buat dan ditanda tangani sehingga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Mangupura, 14 Maret 2020


Ketua Tim Pelaksana

Ns. Ni Made Ari Sukmandari, S.Kep., M.Kes


NIK. 12.07.0051

24

Anda mungkin juga menyukai