Oleh :
i
KEBIDANAN
Oleh :
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Ketua Pelaksana
Menyetujui
Ketua STIKes Bhakti Mulia Ketua LPPM
iii
SURAT PERNYATAAN
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi.
Yang menyatakan,
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penelitian yang berjudul “ Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Tingkat Ekonomi
Keluarga dengan Pertumbuhan Fisik Balita di Desa Banjarejo Kecamatan
Ngadiluwih Kabupaten Kediri “ peneliti menyadari banyak pihak yang telah membantu
dan memberi bimbingan dalam penyusunan penelitian ini sehingga dapat terselesaikan, untuk
itu peneliti mengucapkan Terimakasih kepada :
1. Bapak Ahmad Wasis Setyadi, S.Kep.,NS.,MSi.,MPH. Selaku Ketua STIKes Bhakti Mulia
2. Kepala Desa Banjarrejo yang telah memberikan ijin, menyediakan tempat dan kelancaran
mengambil data.
4. Seluruh Dosen dan staf karyawan STIKes Bhkati Mulia Kediri yang telah membantu dalam
Dan semua pihak yang terkait dalam penulisan penelitian ini yang belum penulis sebutkan.
Peneliti menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan penelitian ini. Semoga Penelitian ini
Peneliti
v
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN……………………………………………………….. iv
KATA PENGANTAR........................................................................................... v
DAFTAR ISI.......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................. ix
DAFTAR SINGKATAN....................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar 1
Belakang........................................................................................
1.2. Rumusan 5
Masalah...................................................................................
1.3. Tujuan 6
Penelitian....................................................................................
1.4. Manfaat 6
Penelitian..................................................................................
vi
2.3. Konsep Dasar Ekonomi.......................................................................... 13
3.2. Hipotesis................................................................................................ 29
vii
4.11. Etika Penelitian..................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 43
LAMPIRAN.......................................................................................................... 46
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR SINGKATAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Seorang anak bukan merupakan seorang dewasa dalam bentuk kecil, karena
ia mempunyai sifat berlainan dari orang dewasa. Ia harus tumbuh dan berkembang
sampai dewasa agar dapat berguna bagi masyarakat (Wahidiyat, I., 2007).
Tumbuh kembang merupakan hal utama, hakiki, dan khas pada anak.
atau ukuran sel dan jaringan interseluler. Kembang (berkembang) adalah proses
tertentu, seorang anak dalam banyak hal bergantung kepada orang dewasa,
penyakit dan sebagainya. Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas
mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan
berkembang, misalnya keperluan dan lingkungan anak pada waktu tertentu agar
anak dapat tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya. Bila lingkungan akibat sesuatu
hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya segera diubah sedemikian
rupa sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-
Secara garis besar, tumbuh kembang dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu
tumbuh kembang fisik, intelektual, dan emosional. Selain itu, kualitas tumbuh
1
kembang anak ini ditentukan oleh faktor potensi genetic heredokonstitusional (ras,
genetik, jenis kelamin, dan kelainan bawaan) dan peran lingkungan (Muslihatun,
W. N., 2010).
peristiwa percepatan dan perlambatan. Peristiwa tersebut akan berlainan dalam satu
kejadian yang berbeda dalam setiap organ tubuh namun masih saling berhubungan
satu sama lain, misalnya terjadi perubahan tentang besarnya, jumlah, dan ukuran
ditingkat sel maupun organ pada individu serta perubahan bentuk dan fungsi
pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan intelektual (Hidayat, A.,
2008).
Suatu kelainan bisa terjadi jika ada faktor genetik dan atau karena faktor
anak. Peran lingkungan, juga menjadi faktor penting untuk mencukupi kebutuhan
dasar tumbuh kembang anak. Kebutuhan dasar tumbuh kembang anak meliputi
Lingkungan ini meliputi lingkungan mikro (ibu atau pengganti ibu), lingkungan
mini (ayah, kakak, adik, status sosial ekonomi), lingkungan meso (hal-hal di luar
nya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya
potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Salah satunya
adalah faktor keluarga dan adat istiadat. Faktor keluarga yang berpengaruh terhadap
tumbuh kembang anak yaitu pekerjaan/ pendapatan keluarga yang memadai akan
2
menunjang tumbuh kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua
kebutuhan anak baik yang primer maupun sekunder, pendidikan ayah/ ibu yang
baik dapat menerima informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak
yang baik, menjaga kesehatan, dan pendidikan yang baik pula (Marimbi, H., 2010).
Tubuh anak yang dibesarkan dalam kondisi sosial ekonomi yang kurang,
cenderung akan lebih kecil dibandingkan dengan anak-anak yang kondisi sosial
berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar dada, dan lingkar perut), evaluasi
anak sejak dini. Bila diketahui gangguan pertumbuhan sejak dini maka pencegahan
Sayangnya, hampir 85% lebih buku kesehatan anak yang berobat ke dokter
anak atau ke dokter justru tidak pernah digambarkan grafik pertumbuhan berat
badan. Grafik pertumbuhan berat badan sering digambar oleh kader posyandu bagi
N., 2010).
3
Sebanyak 50% bayi mengalami gangguan kenaikan sejak usia 6 bulan yang
tidak pernah terdeteksi oleh orang tua dan dokter hanya karena dalam buku
N., 2010).
sebesar 8,80%, gizi kurang sebesar 19,24%, gizi normal sebesar 68,48%, dan gizi
lebih sebesar 3,48%. Berdasarkan data Riskesdas 2007, terjadi penurunan yang
cukup signifikan angka kekurangan gizi pada balita yaitu mencapai 18,4%, terdiri
dari gizi buruk 5,4% dan gizi kurang 13%, sedangkan balita stunting (pendek)
mencapai 36,8%, balita wasting (kurus) mencapai 4,3%, dan gizi lebih mencapai
4,3%. Sementara itu, berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2010, prevalensi balita
kurang gizi (berat badan kurang) sebesar 18,0% diantaranya 4,9% dengan gizi
buruk. Sedangkan prevalensi balita pendek (stunting) sebesar 35,6%, dan prevalensi
2006 diketahui bahwa di Jawa Timur terdapat 17,5 % balita yang menderita Kurang
Energi Protein (KEP) terdiri dari 2,6 % balita gizi buruk dan 14,96 % balita gizi
kurang (Sumber: Subdin Kesga). Jumlah balita yang ditimbang tahun 2006 sebesar
2.193.958, jumlah berat badannaik 1.560.784 (71,14 %), yang BGM 65.277 (2,98
%) dan balita gizi buruk yang mendapat perawatan 10.227 (78,65 %) dari seluruh
4
Ngadiluwih Kabupaten Kediri tanggal 1-18 November 2015. Dari pendataan yang
banyak, yaitu sebanyak 5 anak balita dinyatakan BGM dan 19 anak balita
dinyatakan BGT dari jumlah total anak balita yang ditimbang saat posyandu yaitu
209 anak balita atau jika di persentasikan sebesar 11,48%. Berdasarkan uraian
Pendidikan Ibu dan Tingkat Ekonomi Keluarga dengan Pertumbuhan Fisik Balita di
ini yaitu: “Bagaimanakah Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Tingkat Ekonomi
5
4. Menganalisis hubungan tingkat pendidikan ibu dan tingkat ekonomi
balita.
Sebagai masukan kepada ibu yang memiliki anak balita di wilayah Desa
fisik balita.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perlindungan, dan bantuan yang dilakukan pada anak untuk menjadi dewasa.
7
Pendidikan ialah aktiviti perkembangan dan penyuburan pemikiran
meliputi pendidikan formal dan pendidikan bukan formal (Yusof, N., 2007).
(Sumardiono, 2007).
2007).
8
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk
pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai
9
2.1.5. Fungsi dan Tujuan Pendidikan
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
1. Pendidikan Dasar
a. Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain
yang sederajat.
2. Pendidikan Menengah
10
3. Pendidikan Tinggi
a. Akademi.
b. Politeknik.
c. Sekolah Tinggi.
d. Institut.
e. Universitas.
wanita yang melahirkan kita atau emak atau panggilan hormat kepada wanita
Suparyanto, 2010).
11
2.2.3.Tahap Pelaksanaan Peran Ibu
1. Anticipatory, adalah suatu masa sebelum wanita menjadi ibu ketika wanita
jalan dalam melaksanakan peran ibu yang tidak disampaikan oleh sistem
sosial.
4. Tahap personal. Pada tahap ini wanita telah mahir malaksanakan perannya
pencapaian peran ibu, yaitu usia ibu pada waktu melahirkan, persepsi ibu
pada waktu melahirkan anak pertama kali, memisahkan ibu dan anaknya
secepatnya, stres sosial, dukungan sosial, konsep diri, sifat pribadi, sikap
Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani Oikonomia, yang terdiri atas dua
kata, yaitu Oikosberarti rumah tangga dan nomosyang berarti aturan. Dengan
demikian, Oikonomia dapat diartikan sebagai aturan yang berlaku untuk memenuhi
12
Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk
pemerintah telah menetapkan pendapatan bagi pekerja demi pencapaian hidup yang
Mekanisme Pengupahan UMK tahun 2012, UMK untuk Kabupaten Kediri Provinsi
selamat bila telah berpenghasilan sekitar Rp. 2.200.000,- perbulan (Siahaan, J.,
2012).
Keluarga adalah (1) unit terkecil dari masyarakat, (2) terdiri dari 2
orang atau lebih dalam satu atap yang mempunyai hubungan yang intim,
tangga (biasanya bapak atau ibu atau keluarga lain yang dominan) yang saling
(4) setiap anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi masing-masing yang
serta nilai dan norma hidup yang didasari sistem kebudayaan, (6) mempunyai
13
hak otonomi dalam mengatur keluarganya, misalnya dalam hal kesehatan
(1) mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat yang dilandasi oleh
oleh nilai budaya ketimuran yang kental yang mempunyai tanggung jawab
besar, (3) umumnya dipimpin oleh suami sebagai kepala rumah tangga yang
musyawarah dan mufakat, (4) sedikit berbeda antara yang tinggal di pedesaan
saling menghormati satu sama lain dan sedikit sulit menerima inovasi baru
1. Nuclear family (keluarga inti). Terdiri dari orang tua dan anak yang masih
menjadi tanggungannya dan tinggal dalam satu rumah, terpisah dari sanak
keluarga lainnya.
2. Extented family (keluarga besar). Satu keluarga yang terdiri dari satu atau
dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan saling menunjang
14
3. Single parent family. Satu keluarga yang dikepalai oleh satu kepala
kepadanya.
4. Nuclear dyed. Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak,
perkawinan terdahulu.
6. Three generation family. Keluarga yang terdiri dari tiga generasi, yaitu
7. Single adult living alone. Bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu
8. Middle age atau elderly couple. Keluarga yang terdiri dari sepasang suami
dan pemberi rasa aman kepada anggota keluarga. Selain itu, sebagai anggota
15
Undang-undang No. 10 tahun 1992 membagi fungsi keluarga menjadi
multiplikasi sel dan bertambanya jumlah zat interseluler. Oleh karena itu
pertumbuhan dapat diukur dalam sentimeter atau inch dan dalam kilogram
atau pound. Selain itu dapat pula diukur dalam keseimbangan metabolik,
yaitu retensi kalsium dan nitrogen oleh badan (Wahidiyat, I., 2007).
pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa
16
3. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang
proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau
proses tumbuh kembang anak. Faktor ini juga merupakan faktor bawaan
anak, yaitu potensi anak yang menjadi ciri khasnya. Melalui genetik yang
terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas
lain. Faktor herediter meliputi bawaan, jenis kelamin, ras, dan suku
2. Faktor lingkungan
17
lingkungan dalam kandungan) dan lingkungan postnatal (yaitu, lingkungan
1) Lingkungan Prenatal
dari konsepsi sampai lahir yang meliputi gizi pada waktu ibu hamil,
2) Lingkungan Postnatal
a. Budaya lingkungan
18
sosial ekonomi tinggi umumnya pemenuhan kebutuhan gizinya
b) Keadaan keluarga.
d) Keadaan rumah.
b) Pendapatan keluarga.
c) Pengeluaran keluarga.
c. Nutrisi
perkembangannya.
19
dapat dengan mudah diperoleh, namun pada saat musim yang lain
justru sebaliknya.
g. Status kesehatan
A., 2008).
20
Yang termasuk kebutuhan asuh adalah: nutrisi yang mencukupi dan
Kebutuhan asih ini meliputi: kasih sayang orang tua, rasa aman, harga diri,
Pemberian stimulus ini sudah dapat dilakukan sejak masa pranatal, dan
setelah lahir dengan cara menetekkan bayi pada ibunya sedini mungkin
antaranya:
1. Pengukuran antropometri
21
Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil peningkatan
atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, misalnya tulang,
otot, lemak, organ tubuh, dan cairan tubuh sehingga dapat diketahui
status keadaan gizi dan tumbuh kembang anak, berat badan juga dapat
standar baku NCHS juga dapat digunakan kartu menuju sehat (KMS).
mudah.
22
3) Pengukuran lingkar kepala
Penilaian ini digunakan untuk menilai jaringan lemak dan otot, namun
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Pemeriksaan radiologis
23
Pemeriksaan ini digunakan untuk menilai usia tumbuh kembang,
Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas 1 tahun atau lebih
populer dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun. Masa balita merupakan
usia penting dalam tumbuh kembang anak secara fisik. Pada usia tersebut,
pertumbuhan seorang anak sangatlah pesat sehingga memerlukan asupan zat gizi
kesadaran sosial, emosional, dan intelegensi anak berjalan sangat cepat. Hal ini
2008).
Pada masa ini, anak bersifat egosentris, yaitu mempunyai sifat keakuan yang
kuat sehingga segala sesuatu yang disukainya dianggap sebagai miliknya. Menurut
teori Erikson, anak berada pada fase mandiri vs malu/ ragu-ragu (otonomi vs
doubt). Hal ini terlihat dengan berkembangnya kemampuan anak, yaitu dengan
belajar untuk makan atau berpakaian sendiri. Pada masa ini, anak perlu dibimbing
dengan akrab, penuh kasih sayang, tetapi juga tegas, sehingga anak tidak
mengalami kebingungan. Jika orang tua mengenal kebutuhan anak, maka anak akan
24
berkembang perasaan otonominya sehingga anak dapat mengendalikan otot-otot
2.7. Konsep Dasar Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Tingkat Ekonomi
sesuai dengan bertambahnya usia anak. Secara umum, pertumbuhan fisik dimulai
oleh tubuh bagian bawah. Pada masa fetal (kehamilan 2 bulan), pertumbuhan
kepala lebih cepat dibandingkan dengan masa setelah lahir, yaitu merupakan 50%
dari total panjang badan. Selanjutnya, pertumbahan bagian bawah akan bertambah
secara teratur. Pada usia 2 tahun, besar kepala kurang dari seperempat panjang
mengalami siklus yang berbeda pada kehidupan manusia. Peristiwa tersebut dapat
secara cepat maupun lambat tergantung dari individu atau lingkungan. Proses
percepatan dan perlambatan tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor herediter, faktor
lingkungan, dan faktor hormonal. Faktor lingkungan ini dapat meliputi lingkungan
lingkungan setelah bayi lahir), seperti budaya lingkungan, sosial ekonomi keluarga,
nutrisi, iklim atau cuaca, olahraga, posisi anak dalam keluarga, dan status kesehatan.
Anak dengan keluarga yang memiliki sosial ekonomi tinggi umumnya pemenuhan
25
kebutuhan gizinya cukup baik dibandingkan dengan anak dengan sosial ekonomi
rendah. Demikian juga dengan anak yang berpendidikan rendah, tentu akan sulit
menerima arahan dalam pemenuhan gizi dan mereka sering tidak mau atau tidak
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
Hormon
somatotropin
Tiroid
Glukokortikod
26
Faktor Postnatal:
Faktor Pranatal: Budaya
Gizi Ibu pada waktu lingkungan
hamil Nutrisi
Lingkungan mekanis Iklim dan cuaca Tingkat ekonomi
Zat kimia/toksin Olahraga atau
keluarga
Hormonal latihan fisik
Pertumbuhan
Posisi anak Rendah
dalam keluarga fisik balita
Sedang
Status kesehatan Tinggi Buruk
Status sosial Kurang
Baik
ekonomi
Tingkat pendidikan
ibu
Pendidikan Dasar:
SD/ MI, dan SMP
Pendidikan
Menengah:
SMK/SMA
Keterangan: Pendidikan Tinggi:
Akademi, Institut,
: diteliti Universitas,
Sekolah Tinggi
: tidak diteliti
: pengaruh
27
BAB IV
METODE PENELITIAN
adalah mencakup proses penelitian yang terdiri dari perencanaan penelitian, dan
28
hakikat yang sempit desain penelitian adalah perencanaan pemilihan jenis
Desain penelitian dapat menjadi petunjuk bagi peneliti untuk mencapai tujuan
penelitian dan juga sebagai penuntun peneliti dalam seluruh proses penelitian
(Riyanto, 2011).
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah analitik desain
cross sectional, dimana peneliti akan meneliti hubungan tingkat pendidikan ibu dan
4.2.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak
294 balita.
4.2.2. Sampel
29
target yang akan diteliti secara langsung, kelompok ini meliputi subjek yang
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari ibu yang memiliki
sebanyak 10% dari populasi (Arikunto, 2006). Jadi, jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 30 balita. Kemudian untuk menjaga seandainya ada drop
4.3.3. Sampling
2010). Tehnik pengambilan sampel ini sangat penting, karena apabila salah
dalam menggunakan tehnik sampling maka hasilnya pun akan jauh dari
anggota sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi itu. Cara pengambilan sampel ini yang pertama adalah
30
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
2010).
Kediri yang mempunyai anak berumur 1-5 tahun dan mempunyai KMS
2. Ibu yang memiliki anak berumur 1-5 tahun yang bersedia menjadi
responden.
Ibu yang memiliki anak berumur 1-5 tahun yang sedang bepergian
Kabupaten Kediri.
Sugiono (2003) menyatakan variabel penelitian ini adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
31
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan menarik kesimpulan darinya
lain, artinya variabel dependen berubah akibat perubahan pada variabel bebas
(Riyanto, 2011).
32
SMK/SMA Pendidikan Menengah
Menengah
Pendidikan 3= Pendidikan
Tinggi: Pendidikan Tinggi
Akademi, Tinggi
Institut,
Universitas,
Sekolah
Tinggi
> Rp.
2.200.000,-
33
Kurang: bila
hasil
pengukuran dari
KMS pada
kurva garis
kuning atau
pada garis
kuning
Dijelaskan cara atau metode yang digunakan untuk pengumpulan data. Dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua data, yaitu:
Pertama, data diperoleh langsung dari ibu dengan melakukan wawancara tingkat
pendidikan ibu dan tingkat ekonomi keluarga. Kedua, data diperoleh dari hasil
penimbangan berat badan balita, kemudian dibandingkan dengan buku KMS (Kartu
Menuju Sehat).
berikut:
34
1. Peneliti mengajukan izin kepada Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
akan dilaksanakan.
7. Peneliti melakukan wawancara kepada responden dan bila ada pertanyaan yang
35
Teknik dan alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah: Pertama, wawancara tingkat pendidikan ibu dan tingkat ekonomi
keluarga. Kedua, timbangan berat badan dan buku KMS (Kartu Menuju Sehat).
masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin
merekam data secara manual. Lembaran kode berisi nomor responden, dan
36
Peneliti memberikan kode pada setiap jawaban dari responden.
rendah, angka 2 untuk tingkat ekonomi sedang, dan kode angka 3 untuk
(Notoatmodjo, 2010).
responden.
4. Tabulasi
Proses tabulasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah
37
perhitungan manual dan menggunakan progam. Dalam penelitian ini
dilakukan analisa data. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
1. Analisa Univariat
Keterangan:
F
X = x 100 %
n persentase
X: Hasil
2. Analisis Bivariat
38
dilanjutkan analisis bivariat. Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua
Rumus:
Keterangan:
6∑ b bi: Selisih pengamatan
2
i
ρ¿ 1− 2 tiap pasang dalam urutan
n(n −1)
n: Besar sampel
5) Bila n lebih dari 30, dimana dalam tabel tidak ada, maka pengujian
t=r
√ n−2
1−r
2
39
Rencana penyajian hasil dalam penelitian ini menggunakan prinsip penyajian
data komunikatif dan lengkap, dalam arti data yang disajikan dapat menarik
perhatian pihak lain untuk membacanya dan mudah memahami artinya. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan penyajian dalam bentuk tabel dan diagram
lingkaran atau piechart yang diisi persentase hasil penelitian dari tingkat pendidikan
4.11.Etika Penelitian
Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti MuliaPare - Kediri
peneliti, hanya kelompok data yang akan dilaporkan pada hasil riset
DAFTAR PUSTAKA
Almaitser, S. (2006). Prinsip Dasar llmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
40
Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Pnelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Fatimah, Siti. (2010). Hubungan Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Status Gizi
Balita BGM di Desa Karangasem Kecamatan Kertanegara Kabupaten
Purbalingga. Karya Tulis Ilmiah.
Gunawan, Totok. (2007). Geografi Sma Xii Ips.Bekasi: Penerbit Inter Plus.
Hartono. (2007). Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Jakarta: CV Citra Praya.
Hidayat, Alimul Aziz. (2007). Metode Penelitian Kebidanan & Tehnik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, Alimul Aziz. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Luvy, S., dkk. (2009). Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Ekonomi SMP/MTs Kelas
VIII. Jakarta: Yudisthira.
Marendra, Zulfito., dkk. (2008). Buku Pintar Menu Balita. Jakarta: Wahyu Media.
Marimbi, Hanum. (2010). Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar pada
Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Muaris, Hindah. (2006). Bekal Sekolah Untuk Anak Balita. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
41
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Noviana M., Dian. (2009). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Status Ekonomi
Keluarga Dengan Status Gizi Balita Di Desa Tanjung Baru Wilayah Kerja
Puskesmas Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2009. Karya Tulis Ilmiah.
Rashid, A., dkk. (2006). Krisis & Konflik Institusi Keluarga. Kuala Lumpur: Taman
Shamelin Perkasa, Cheras.
Sarah, M. (2010). Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi dan Pola Asuh Dengan Status
Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan
Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Karya Tulis Ilmiah.
42
Suparyanto. (2010). Konsep Ibu Menyusui<http://dr-suparyanto.blogspot.
com/2010/07/konsep-ibu-menyusui.html>diakses tanggal 2 Februari 2012 jam
18.30 WIB.
Yusof, Najeemah Md. (2007). Konsep Pendidikan. Kuala Lumpur: Zafar Sdn.Bhd.
Lampiran 1
43
Jadwal Kegiatan Penelitian
1 Persiapan Penelitian
2 Pelaksanaan
Penelitian
3 Presentasi Hasil
Penelitian
4 Pengumpulan
Laporan Lengkap
Lampiran 2
44
PRAKIRAAN USUL ANGGARAN PENELITIAN
45