Oleh:
Mahasiswa Profesi Ners Kelompok B
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Mulia
Pare – Kediri
2020
Pendahuluan
Menurut hasil riset dari Kementerian Kesehatan (2018), sebanyak 10,9% per
1.000 penduduk Indonesia mengalami stroke pada tahun 2018. stroke masih
jadi penyebab kematian tertinggi di kategori penyakit tidak menular dengan
angka 21,1%.
kelemahan otot akan memengaruhi kontraksi otot karena suplai darah ke otak
berkurang, sehingga bisa menghambat syaraf-syaraf utama pada otak.
Aktivitas Jenis
sehari-hari Kelamin
Faktor yang
mempengaruhi
kekuatan otot
Stroke merupakan
defisit neurologis yang
mempunyai awitan tiba-
tiba, berlangsung lebih
dari 24 jam, dan
disebabkan oleh
penyakit
serebrovaskular.
Klasifikasi Stroke
Stroke hemoragik Etiologi Stroke
Stroke iskemik Hipertensi (penderita
darah tinggi)
Penyakit jantung
Diabetes militus
Hiperlipidemia
Merokok
Obesitas
Manifestasi Klinis Stroke
Kehilangan fungsi motorik
Kehilangan fungsi komunikasi
Gangguan persepsi seperti disfungsi visual dan
kehilangan sensori.
Kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologis.
Disfungsi kandung kemih karena ketidakmampuan
mengontrol pengeluaran urin.
Mirror Therapy
Mirror therapy (terapi cermin) adalah bentuk rehabilitasi yang mengandalkan
pembayangan motorik, dimana cermin akan memberikan stimulasi visual dari
bagian tubuh yang sehat, sehingga secara tidak langsung bagian tubuh yang
mengalami gangguan akan menuru gerakan dari bagian tubuh yang sehat
yang ada di dalam cermin.
Manfaat:
Meningkatkan kekuatan otot
Meningkatkan konsentrasi
Membantu klien mencapai kondisi kesehatan dan
kesejahtraan yang lebih tinggi
Analisis PICO
Analisa SWOT
Intervensi
No Implementasi
Tanggal Perkembangan
15-01- Subjective (data subjek):
2020
Klien mengatakan sudah mampu menggerakkan bagian tangan kanan dan kaki kanan.
Objective (data objek) :
• KU: cukup, GCS:4-5-6, TD:170/100 mmHg, N:85 x/menit, RR:20 x/menit, S: 36 ⁰C
• Klien tampak sudah bisa menggarakkan tangan dan kaki kanannya (sebelum diterapi tangan kanan dan kaki
kanan sulit digerakan saat melakukan aktivitas).
Analysis (Analisa) : Hambatan mobilitas fisik
Planning (Rencana ) : Lanjutkan intervensi
Implementation (Tindakan):
- Mengkaji tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas.
- Memberikan fisioterapi pada klien.
- Membantu dan dukung klien dalam melakukan mirror terapi.
- Mengvaluasi hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan
Evaluation (Evaluasi ): Masalah teratasi sebagian
Revised (Perubahan): -
Evaluasi: Tn. D
Tanggal Perkembangan
15-01- Subjective (data subjek):
2020
Klien mengatakan sudah bisa menggerakkan sedikit dari bagian tangan kirinya.
Objective (data objek) :
• KU:cukup, GCS:4-5-6, TD:150/90 mmHg, N:80x/menit, RR:20 x/menit, S: 36 ⁰C
• Klien tampak sudah sedikit bisa menggerakkan tangan dan lengan kirinya (sebelum dilakukan terapi tangan
kiri susah untuk digerakan)
Analysis (Analisa) : Hambatan mobilitas fisik
Planning (Rencana ) : Lanjutkan intervensi
Implementation (Tindakan):
- Mengkaji tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas.
- Memberikan fisioterapi pada klien.
- Membantu dan dukung klien dalam melakukan mirror terapi.
- Mengvaluasi hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan
Evaluation (Evaluasi ): Masalah teratasi sebagian
Revised (Perubahan): -
Keterbatasan Penelitian
Klien terkadang kurang fokus ketika
diberikan terapi.
Waktu yang digunakan untuk terapi
terbatas sehingga hasil yang didapat
kurang maksimal.
Dokumentasi