DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V1:
HASNAWATI
DEWI HARTINA
2019/2020
INTERVENSI KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PERSEPSI SENSORIK
Diagnosa:
Kriteria hasil:
Intervensi
Mandiri:
1. pastikan / tentukan tipe kehilangan penglihatan
rasional: mempengaruhi harapan masa drasionelepan pasien dan pilihan intervensi
2. Dorong pasien untuk mengekpresikan perasaan tentang kehilangan/kemungkinan
kehilangan penglihatan
Rasional : sementara intervensi dini mencegah kebutaan pasien, pasien menghadapi
kemungkinan atau mengalami pengalaman kehilangan penglihatan sebagian atau
total. Meskipun kehilangan penglihatan telah terjadi tak dapat diperbaiki (meskipun
dengan pengobatan), kehilangan lanjut dapat dicegah.
3. Tunjukkan pemberian tetes mata, contoh menghitung tetesan, mengikuti jadwal, tidak
salah dosis
Rasional : mengontrol TIO, mencegah kehilangan penglihatan lanjut
Kriteria hasil:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 24 jam diharapkan masalah keperawatan:
gangguan rasa nyaman:nyeri teratasi kriterria hasil :
- Klien dapat mengidentifikasi penyebab nyeri
- Klien menyebutkan factor-faktor yang dapat meningkatkan nyeri
- Klien mampu melakukan indakan untuk mengurangi nyeri
Intervensi:
Mandiri:
Kriteria hasil:
Intervensi :
Mandiri :
1. kaji tingkat ansietas, derajat pengalaman nyeri/timbulnya gejala tiba-tiba dan
pengetahuan kondisi saat ini
Rasional: factor ini mempengaruhi persepsi pasien terhadap ancaman diri, potensial
siklus ansietas dan dapat mempengaruhi upaya medic untuk mengontrol TIO
2. Berikan informasi yang akurat dan jujur. Diskusikan kemungkinan bahwa pengawasan
pengubahan dapat mencegah kehilangan penglihatan tambahan
Rasional : menurunkan ansietas sehubungan dengan ketidaktahuan/pemeliharaan yang
akan datang dan memberikan dasar fakta untuk membuat pilihan informasi tentang
pengobatan
3. Dorong pasien untuk mengakui dan mengekspresikan perasaan
Rasional : memberikan kesempatan untuk pasien enerima situasi nyata, mengklarifikasi
salah konspesi dan pemecahan masalah.
4. Identifikasi sumber / orang yang menolong
Rasional: memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendiri dalam menghadapi
masalah
Kriteria hasil:
Intervensi :
Mandiri :
1. Diskusiskan perlunya menggunakan identifikasi, contoh: Gelang sapada medic
Rasional : vital untuk memberikan informasi pada perawat kasus darurat untuk
menurunkan resiko menerima obat yang dikontraindikasikan,contoh: atropine
2. Tunjukkan teknik yang benar untuk pemberian tetes mata. Izinkan pasien mengulang
tindakan
Rasional : meningkatkan keefektifan pengobatan, memberikan kesempatan untuk
pasien menunjukkan kompetensi untuk pasien menanyakan pertanyaan.
3. Kaji pentingnya mempertahankan jadwal obat, contoh tetes mata. Diskusikan obat
yang harus dihindari, contoh tetes midriatik (atropine / propantelin bromin) kelebihan
pemakaian steroid topika
Rasional : penyakit ini dapat dikontrol, bukan diobati, dan memeprtahankan
konsistensi program obat adalah kontrol vital. Beberapa obat menyebabkan dilatasi
pupil, peningkatan TIO dan potensial kehilangan penglihatan tambahan.
4. Identifikasi efek samping / reaksi merugikan dari pengobatan, contoh
penurunan selera makan, mual/muntah, diare, kelemahan, perasaan mabuk,
penurunan libido, impoten, jantung tak teratur, pingsan, GJK.
Rasional : efek samping obat/ merugikan mempengaruhi rentang dari nyaman
sampai ancaman kesehatan berat. Kurang lebih 50% pasien akan mengalami
sensifitas/ alergi obat parasimpatis (contoh pilokarpin) atau obat anti kolnestrase,
masalah ini memerlukan evaluasi medik dan kemungkinan perubahan program
terapi.
5. Dorong pasien membuat perubahan yang diperlukan untuk pola hidup
Rasional : pola hidup tenang menurunkan respon emosi terhadap stress, mencegah
perubahan ouler yang mendorong iris kedepan yang dapat mencetuskan serangan
akut.
6. Dorong menhndari aktivitas, seperti mengangkat berat/mendorong, menyekop
salju menggunakan baju ketat/sempit.
Rasional: dapat meningkatkan TIO mencetuskan serangan akut. Catatan : bila
pasien tidak mengalami nyeri, kerja sama dengan program pengobatan dan
penerimaan perubahan pola hidup sering sulit dilanjutkan.
7. Diskusikan pertimbangan diet, contoh cairan adekuat makanan berserat.
Rasional : tindakan untuk mempertahankan konsistensi feses untuk mengidari
konstipasi/mengejan selama defekasi.
8. Tekankan pentingnya periksa rutin.
Rasional : penting untuk mengawasi kemajuan/ pemeliharaan penyakit untuk
memungkinkan intervensi dini dan mencegah kehilangan penglihatan lajut.
9. Nasehatkan pasien untuk melaporkan dengan cepat nyeri mata hebat, inflmasi,
peningkatan fotofobia, peningkatan lakrimasi, perubahan lapang pandang,
penglihatan kabur, kilatan sinar/pertikel ditengah la[ang pandang
Rasional : upaya tindakan perlu untuk mencegah kehilangan penglihatan lanjut/
komplikasi lain contoh robek retina
10. Anjurkan anggota keluarga memeriksa secara teratur tanda glaukoma.
Rasional: kecenderungan herediter, dangkalnya bilik interior, menempatkan anggota
keluarga berisiko pada kondisi ini.
Kriteria Hasil : individu akan mendemonstrasikan penurunan gejala beban sensori berlebih yang
ditandai dengan penurunan persepsi penciuman
INTERVENSI RASIONAL
Anjurkan klien untuk mengubah posisi
secara sering,meskipun hanya
mengangkat satu sisi tubuh dengan
sedikit berulang
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d adanya massa dalam hidung
Tujuan : Bersihan jalan nafas menjadi efektif dalam 10 – 15 menit setelah dilakukan tindakan.
Kriteria Hasil :
INTERVENSI RASIONAL
Observasi: Rasional:
Edukasi:
Tujuan : Menunjukkan peningkatan nafsu makan setelah dilakukan tindakan dalam 3 x 24 jam.
Kriteria hasil :
INTERVENSI RASIONAL
Observasi: Untuk mendukung peningkatan nafsu
makan pasien
Pastikan pola diet biasa pasien, yang Mengetahui keseimbangan intake dan
disukai atau tidak disukai. pengeluaran asuapan makanan
Pantau masukan dan pengeluaran dan Sebagai data penunjang adanya
berat badan secara pariodik. perubahan nutrisi yang kurang dari
Kaji turgor kulit pasien kebutuhan
Untuk dapat mengetahui tingkat
kekurangan kandungan Hb, albumin,
dan glukosa dalam darah
Pantau nilai laboratorium, seperti Hb,
albumin, dan kadar glukosa darah Mempertahankan berat badan yang ada
agar tidak semakin berkurang
Mandiri: Meningkatkan nafsu makan pasien
Merangsang nafsu makan pasien
Pertahankan berat badan dengan Meningkatkan rasa nyaman pasien
memotivasi pasien untuk makan untuk makan
Menyediakan makanan yang dapat
meningkatkan selera makan pasien Meningkatkan asupan makanan pada
Berikan makanan kesukaan pasien
Ciptakan lingkungan yang pasien
menyenangkan untuk makan (misalkan,
pindahkan barang- barang yang tidak
enak dipandang)
Dorong makan sedikit demi sedikit dan Mengetahui adanya bising atau
sering dengan makanan tinggi kalori peristaltik usus yang mengindikasikan
dan tinggi karbohidrat berfungsinya saluran cerna
Auskultasi bising usus,
palpasi/observasi abdomen Mengetahui kandungan biokimiawi
darah pasien
Kolaborasi dengan tim analis medis Memberi rangsangan pada pasien untuk
untuk mengukur kandungan albumin, menimbulkan kembali nafsu makannya
Hb, dan kadar glukosa darah.
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk Agar pasien mengetahui kebutuhan
memberikan diet seimbang TKTP pada nutrisinya dan cara memenuhinya yang
pasien sesuai dengan kebituhan
Agar pasien mendapatkan gizi yang
Diskusikan dengan dokter mengeni seimbang dengan harga yang relatif
kebutuhan stimulasi nafsu makan atau terjangkau
makanan pelengkap Merangsan nafsu makan pasien
Edukasi:
Diagnosa
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan dapat menunjukkan tidak
ada integritas kulit denganKriteria Hasil :
Intervensi keperawatan:
1. Kaji pengetahuan pasien tentang penyakitnya
2. Diskusikan dengan pasien dankeluarga tentang penyakit dan tingkat kesembuhannya
3. Beri kesempatan pada pasien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaanya