Sebelum opersi
1. Perbaiki kesalahan informasi bila ada Perubahan tanda vital sebagai indikasi adanya
2. Jelaskan tentang operasi yang akan peningkatan TIO.
dilaksanakan Mencegah infeksi melalui luka.
3. Lakukan persiapan operasi Mobilisasi yang cepat dapat
Setelah operasi menyebabkanpeningkatan TIO dan
1. Cegah terjadinya komplikasi, observasi tanda- perdarahan.
tanda vital Bantuan yang diberikan penting untuk
2. Rawat luka secara aseptik pemenuhan KDM.
3. Beri penyuluhan tentang cara mobilisasi Menentukan tindakan yang tepat dan
4. Beri penyuluhan tentang kemungkinan mencegah komplikasi lebih lanjut.
komplikasi yang terjadi
5. Bantu dan beri pertolongan keperluan klien.
6. Anjurkan untuk segera melapor bila ada tanda-
tanda infeksi( bengka, merah, panas, nyeri).
2. Nyeri b/d Klien menunjukan penurunan 1. Kaji tipe, intensitas, dan lokasi nyeri Mengenal berat ringannya nyeri dan
peningkatan nyeri 2. Gunakan tingkat skala nyeri untuk menentukan menentukan terapi.
tekanan intra Kriteri hasil : dosis analgetik
okuli (TIO) 1. Klien mendemontrasikan 3. Pertahankan istirahat di tempat tidur dalam Mengurangi rangsangan terhadap syaraf
pengetahuan akan ruangan yang tenangdan gelap dengan kepala sensori dan mengurangi TIO.
penilaian pengontrolan ditinggikan 30 atau dalam posisi nyaman.
nyeri. 4. Hindari mual muntah, berikan anti emetik bila Mual dan muntah adalah indikator adanya
2. Klien mengalami dan perlu. peningkatan TIO
mendemontrasikan 5. Berikan gosok punggung, perubahan posisi Posisi yang nyaman, mengurangi ketegangan
periode tidur yang tidak untuk meningkatkan kenyamanan. otot dan menurunkan nyeri.
terganggu. 6. Anjurkan tehnik relaksasi. Keadaan rileks dapat mengurangi nyeri.
3. Klien menunjukan
penurunan TIO.
3. Ansietas b/d Kecemasan hilang/menurun 1. Gali persepsi klien tentang kondisi dan efeknya Setiap orang menunjukan ansietas / rasa takut
kehilangan dan klien dapat beradaptasi pada gaya hidup dan konsep ddiri klien. dengan cara yang unik
penglihatan dengan kondisinya. 2. Turunkan tingkat kecemasan. Tingkat kecemasan merupakan stresor
aktual atau Kriteri hasil : 3. Berikan informasi akurat dan perbaiki sikap peningkatan katekolamin TIO.
potensial dan 1. Klien akan menyebutkan mispersepsi. Mispersepsi dapat meningkatkan kecemasan.
dampak bebas dari rasa takutnya. 4. Bantu klien untuk mengidentifikasi dan Koping masa lalu yang berhasil merupakan
penyakit kronis 2. Wajah dan posisi tubuh menggunakan mekanisme koping masa dapat membantu menyelesaikan masalah.
pada gaya rileks laluyang berhasil dan sistem pendukung.
hidup 5. Diskusikan strategi untuk sosialisasi dan Peningkatan sosialisasi dapat meningkatkan
pengembangan peran: harga diri.
a. Lanjutkan ketelibatan pada aktifitas yang
menyenangkan sebelumnya.
b. Penyelidikan yang memungkinkan peran
dan aktifitas baru
6. Rujuk pada pelayanan di luar,sesuai Memberikan jalan kelaur dalam
kebutuhan a.Yayasan penelitian glaukoma menyelesaikan masalah dan kecemasan .
b.Pelayanan kerusakan penglihatan.
c.Kelompok pendukung.
4 Resiko cedera Klien tidak mengalami cedera 1. Orietasikan klien terhadap lingkungan ketika Mengurangi kecelakaan atau cidera.
b/d penurunan tiba.
lapangan Kriteria hasil : 2. Lakukan modifikasi lingkungan untuk Menimalkan tingkat cidera yang berasal dari
pandang 1. Klien mampu meindahkan semua bahaya: gangguan ini
mendemontrasikan a. Singkirkan rintangan pada tempar lalu
tentang kewaspadaan lalang.
kecemasan. b. Sungkirkan gulungan dari kaki
2. Klien meminta bantuan c. Singkirkan barang-barang yang mungkin
petugas saat memenuhi dapat mencederai klien.
kebutuhan. 3. Serahkan benda-benda termasuk bel Mengurangi resiko terjatuh
pemanggil, alat bantu ambulasi kepada klien
4. Bantu klien dan keluarga mengevaluasi Mempertahankan yang aman setelah pulang.
lingkungan rumah terhadap bahaya yang
mungkin terjadi.
ANALISA DATA
Nama : Ny. K.
No.Reg.: 10131471
Nyeri
S. Klien mengeluh mata kanan penglihatan terbatas VOD. 2/60 VOS Post op.iridektomihari I Resiko cedera
dan mata kiri post operasi.
O. VOD. : 2/60 (post op. Iridektomi). Ggn persepsi sensori visual
VOS. : Post op. Iridektomi.
Cedera
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. 11.30 S. Klien untuk mata kanan masih mengeluh tidak bisa melihat jauh.
O. VOD. 2/60 TIO8,4 mmHg
VOS. 5/60 TIO 8,6 mmHg
A. Resiko cedera tetap harus diwaspadai.
P. Berikan Penyuluhan mencegah cedera di rumah.
1. Nyeri b/d
Klien menunjukan penurunan 1. Kaji tipe, intensitas, dan lokasi nyeri Mengenal berat ringannya nyeri dan
peningkatan nyeri 2. Gunakan tingkat skala nyeri untuk menentukan menentukan terapi.
tekanan intra
Kriteri hasil : dosis analgetik
okuli (TIO) 1. Klien mendemontrasikan 3. Pertahankan istirahat di tempat tidur dalam Mengurangi rangsangan terhadap syaraf
pengetahuan akan ruangan yang tenangdan gelap dengan kepala sensori dan mengurangi TIO.
penilaian pengontrolan ditinggikan 30 atau dalam posisi nyaman.
nyeri. 4. Hindari mual muntah, berikan anti emetik bila Mual dan muntah adalah indikator adanya
2. Klien mengalami dan perlu. peningkatan TIO
mendemontrasikan periode 5. Berikan gosok punggung, perubahan posisi Posisi yang nyaman, mengurangi
tidur yang tidak terganggu. untuk meningkatkan kenyamanan. ketegangan otot dan menurunkan nyeri.
3. Klien menunjukan 6. Anjurkan tehnik relaksasi. Keadaan rileks dapat mengurangi nyeri.
penurunan TIO.
2 Resiko cedera Klien tidak mengalami cedera 1. Orietasikan klien terhadap lingkungan ketika Mengurangi kecelakaan atau cidera.
b/d penurunan tiba.
lapangan Kriteria hasil : 2. Lakukan modifikasi lingkungan untuk Menimalkan tingkat cidera yang berasal
pandang 1. Klien mampu meindahkan semua bahaya: dari gangguan ini
mendemontrasikan a. Singkirkan rintangan pada tempar lalu lalang.
tentang kewaspadaan b. Sungkirkan gulungan dari kaki
kecemasan. c. Singkirkan barang-barang yang mungkin
2. Klien meminta bantuan dapat mencederai klien.
petugas saat memenuhi 3. Serahkan benda-benda termasuk bel pemanggil,
kebutuhan. alat bantu ambulasi kepada klien Mengurangi resiko terjatuh
4. Bantu klien dan keluarga mengevaluasi
lingkungan rumah terhadap bahaya yang Mempertahankan yang aman setelah
mungkin terjadi. pulang.