Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN EVIDENCE BASED PRACTICE INDIVIDU

EVIDENCE BASED PRACTICE EFEKTIVITAS ISOMETRIC


HANDGRIP EXERCISE DALAM MENURUNKAN TEKANAN
DARAH TINGGI PADA PASIEN HIPERTENSI

DI UNIT RAWAT INAP RS ST ELISABETH SEMARANG

Di Susun Oleh:

Angga Iswara

202131010

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES St. ELISABETH SEMARANG

2021
A. Latar Belakang

Tekanan darah menjadi salah satu faktor yang memiliki efek sangat
penting dalam sistem sirkulasi. Tinggi atau rendahnya tekanan darah akan
mempengaruhi homeostatis di dalam tubuh manusia (Zainuddin et al.,
2018) . Pada orang dewasa muda tekanan darah berkisar 120/70 mmHg
dalam posisi istirahat. Namun secara fisiologis, tekanan darah bervariasi
dari waktu ke waktu karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi.
Tekanan darah di atas 140/90 mmHg yang diukur pada tiga kesempatan
terpisah disebut hipertensi atau tekanan darah tinggi (Stefani, Mascherini,
Tosi, & Galanti, 2019).

Isometric Handgrip Exercise merupakan terapi latihan statis


menggunakan handgrip dynamometer yang melibatkan kontraksi tahanan
otot tanpa perubahan panjang otot misalnya mengangkat atau mendorong
beban berat dan mengontraksikan otot terhadap benda-benda tertentu
(Karthikkeyan, Latha, & Gokulnathan, 2020), (Susiladewi, Widyanthari,
& Adnyana, 2017), (Parlindungan, Lukitasari, & Mudatsir, 2016). Latihan
dengan intensitas rendah hingga sedang dapat dilakukan di mana saja,
karena sangat mudah untuk dilakukan, pralatan yang relatif murah, tidak
menimbulkan stres kardiovaskular dan berdurasi pendek (Hamza & Elden,
2019). Latihan dilakukan dengan kontraksi 4×2 menit pada 20-50% MVC
(Maximal Voluntary Contraction) dengan istirahat 1-5 menit (Stefani et
al., 2019). Terapi ini dapat dilakukan 3-5 kali dalam seminggu dengan
durasi 10-20 menit setiap kali latihan (Manimala, 2015).

Terapi latihan Isometric Handgrip Exercise dapat menurunkan


tekanan darah pada hipertensi sekitar 7 mmHg untuk sistolik dan 5 mmHg
untuk diastolik (Farah et al., 2017), (Mortimer & Mckune, 2011). Ketika
pegangan dilakukan, tubuh menghasilkan stres karena latihan dan sebagai
produk sampingan dari tekanan darah diturunkan. Isometric Handgrip
Exercise yang merupakan latihan melawan suatu objek sehingga otot-otot
menjadi stres tetapi tidak meregang, menyebabkan penurunan tekanan
darah yaitu sekitar3 mmHg (Manimala, 2015). Terapi latihan ini juga
dapat meningkatkan disfungsi endotel dengan meningkatkan tegangan
yang dimediasi oleh bioavailabilitas dari oksida nitrat dan peningkatan
aktivitas antioksidan. Latihan isometrik menghasilkan peningkatan
tekanan darah yang signifikan, yang sangat penting dalam
mempertahankan perfusi otot selama kontraksi berkelanjutan (Jeelani &
Taklikar, 2018). Keterlibatan massa otot yang lebih kecil selama latihan
isometrik (unilateral vs bilateral dan ekstremitas atas dan ekstremitas
bawah) menghasilkan penurunan tekanan darah yang lebih tinggi (Lopes
et al., 2018). Tekanan darah dan respons detak jantung terhadap latihan
isometrik dipengaruhi oleh kekuatan kontraksi, ukuran otot yang
berkontraksi dan lamanya waktu yang digunakan (Piikmann & Reisberg,
2018).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Mengimplementasikan tindakan keperawatan non invasive dalam


mengatasi masalah keperawatan pada pasien

2. Tujuan Khusus
a. Mengimplementasikan teknik isometric handgrip exercise
b. Mengobservasi perbedaan sebelum dan sesudah pemberian Teknik
isometrik handgrip exercise
C. Tinjauan Pustaka
1. Teknik handgrip isometric

Latihan isometrik atau statis melibatkan kontraksi otot rangka


tanpa perubahan panjang otot, misalnya mengangkat atau mendorong
beban berat dan mengontraksikan otot terhadap benda-benda tertentu,
berbeda dengan latihan isotonik atau dinamis dimana kontraksi otot rangka
menyebabkan perubahan panjang otot seperti berlari, berenang. Latihan
isometrik dapat mempertahankan tekanan darah yang diinginkan pada
individu dengan ketidakmampuan untuk melakukan latihan isotonik.
Selain itu, latihan ini juga dapat meningkatkan disfungsi endotel dengan
meningkatkan tegangan yang dimediasi oleh bioavailabilitas dari oksida
nitrat dan peningkatan aktivitas antioksidan.

Latihan Isometric Handgrip Exercise mengaktifkan reseptor


mekanik segera, karena meningkatnya ketegangan otot. Hal ini terjadi
dengan mempertahankan ketegangan otot, meningkatkan keadaan eksitasi
sistem saraf pusat dan menghasilkan kemungkinan peningkatan aliran
simpatis dan penurunan aliran parasimpatis, sehingga terjadi peningkatan
respons tekanan darah. Respons tekanan terhadap latihan isometrik berasal
dari refleks yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan perfusi ke otot-
otot aktif,di mana aliran darah terhambat oleh kontraksi otot yang
berkelanjutan (Garg, Malhotra, Dhar, & Tripathi, 2013). Keterlibatan
massa otot yang lebih kecil selama latihan isometrik (unilateral vs bilateral
dan ekstremitas atas dan ekstremitas bawah) menghasilkan penurunan
tekanan darah yang lebih tinggi (Lopes et al., 2018).

D. Metode Implementasi EBP


Metode penelitian dengan quasi experiment dengan pengukuran
nilai Tanda tanda vital dan skala nyeri sebelum dan setelah perlakuan.
E. Karakteristik Pasien
Nama : Tn. A
Usia : 53 thn
Jenis Kelamin : laki - laki
Pekerjaan : Petani
Riwayat Penyakit : hipertensi urgency
F. Analisa Data Pasien
DS :
a) Pasien mengatakan nyeri
P : Profokatif : pasien mengatakan nyeri pusing bertambah Ketika
pasien duduk
Palliatif : pasieng mengatakan nyeri diperingan Ketika pasien
tiduran setengah duduk/semi fowler
Q : pasien mengatakan nyeri kepala seperti ditiban benda berat
R : pasien mengatakan nyeri pada kepala dan terasa berat di
tengkuk belakang
S ; Pasien mengatakan nyeri skala 5
T : pasien mengatakan nyeri hilang timbul antara 5 menit – 10
menit

DO :

a) Pasien tampak gelisag


b) Tekanan darah: 150/80 mmHg
c) HR : 88 x/menit
d) RR : 20 x/menit
e) SPO2 : 99%
f) Suhu : 36,40 C
G. Alat dan Bahan
- Lembar observasi
- Jam tangan
- Pulpen
H. Prosedur Implementasi dan Pengumpulan Data

JUDUL SOP :

ISOMETRIC HANDGRIP EXERCISE

1. PENGERTIAN Isometric Handgrip Exercise


merupakan latihan statis yang
menghasilkan kontraksi otot tanpa
terjadi perubahan panjang otot untuk
mengurangi atau menurunkan tekanan
darah dan juga memperlancar
peredaran darah.
2. TUJUAN Menurunkan tekanan darah
Meningkatkan kekuatan otot
Melancarkan sirkulasi darah
Merileksasi otot
4. PERSIAPAN KLIEN Memberitahu kepada pasien
dan keluarga pasien tentang
tindakan dan prosedur yang
akan dilakukan
Atur posisi pasien sesuai
kebutuhan
Membuat kontrak dengan
klien
Jaga privasi klien
5. PERSIAPAN ALAT
1. . Pakaian yang nyaman
6. CARA BEKERJA :
Tahap PraInteraksi
Mencuci tangan
Menyiapkan alat
Membaca status pasien

Tahap Orientasi
Memberikan salam terapeutik, perkenalkan nama perawat dan
sapa nama klien
Menanyakan perasaan klien saat ini
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Kontrak waktu dan tempat
Menanyakan kesiapan pada klien ataupun keluarga

Tahap Kerja

Mengukur ttv pasien sebelum dilakukan tindakan .


Duduk di kursi dengan tegak , kemudian tarik nafas dalam
Kaitkan kedua jari tangan kemudian tarik dan hitung selama 8
hitungan
Tekuk tangan kanan keatas kemudian hitung selama 8 hitungan
Tekuk tangan kiri keatas kemudian hitung selama 8 hitungan
Pertahankan posisi tersebut sampai hitungan ke sepuluh atau 10
detik
Klien diminta untuk istirahat/relaksasi otot selama 6 detik
Jabatkan kedua jari tangan kemudian tarik selama 8 hitungan
Tumpuk kedua kepalan tangan, tangan kanan mendorong
sedangkan tangan kiri menahan. Lakukan selama 8 hitungan
Tumpuk kedua kepalan tangan, tangan kiri mendorong sedangkan
tangan kanan menahan, lakukan selama 8 hitungan
Ulangi gerakan tersebut selama 10 kali
Rapikan alat-alat
Cuci tangan
Pendokumentasi

Tahap Terminasi
Mengevaluasi dan mengukur kembali ttv pasien
Berikan reinforcement positif
Kontrak waktu
Berikan salam

8. Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Lakukan latihan selama 5 hari berturut-turut
Lakukan latihan 10-15 menit
Hindari penekanan pada area yang terdapat luka
Hindari latihan pada pasien dengan penyakit kronis
9 Referensi :
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husadahhttps://akper-sandikarsa.e-
journal.id/JIKSHVolume9, Nomor2, Desember2020, pp 615-624
p-ISSN:2354-6093dan e-ISSN: 2654-4563
DOI:10.35816/jiskh.v10i2.364

Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada hhttps://akper-sandikarsa.e


journal.id/JIKSHVolume9, Nomor2, Desember 2020, pp 615-624p-
ISSN:2354-6093dan e-ISSN: 2654-4563DOI:10.35816/jiskh.v10i2.364

I. Hasil
Lembar Observasi
Hari Pertama, 26 januari 2022
Hasil TTV Hasil TTV setelah
sebelum melakukan
dilakukan intervensi
intervensi

TD : 160/80 TD : 150/70
mmhg mmhg
HR: 88 x/menit HR: 83 x/menit
RR: 20 x/menit RR: 20 x/menit
SPO2 : 99% SPO2 : 99%
Suhu : 36,40C Suhu : 36,30C

Hari Ke Dua, 27 Januari 2022

Hasil TTV Hasil TTV setelah


sebelum melakukan
dilakukan intervensi
intervensi

TD : 140/90 TD : 130/80
mmhg mmhg
HR: 76 x/menit HR: 83 x/menit
RR: 20 x/menit RR: 20 x/menit
SPO2 : 99% SPO2 : 99%
Suhu : 36,50C Suhu : 36,60C
Hasil dari pemberian isometric handgrip exercise dari perlakuan
kepada pasien didapatkan penurunan tekanan daran sistolik sebesar 10
mmhg. Yang berarti terapi isometric handrig exercise dapat menurunkan
tekanan darah pada pasien hipertensi

J. Pembahasan
Teknik relaksasi pernafasan dengan melibatkan keyakinan yang
mengakibatkan penurunan terhadap konsumsi oksigen oleh tubuh dan otot-
otot tubuh menjadi rileks sehingga menimbulkan perasaan tenang dan
nyaman.
Hasil implementasi didapatkan bahwa adanya perubahan tekanan
darah pasien sebelum dan setelah dilakukan implementasi isometric
handrio ecercise.
Pada hari pertama didapatkan penurunan tekanan darah dari 160/80
mmhg menjadi 150/80mmhg. Dan di hari kedua juga didapatkan hasil
penurunan tekanan darqh yaitu dari 140/80 mmhg menjadi 130/80 mmhg.

Terdapat efektifitas isometric handrip exercise yang disebabkan


oleh adanya fase relaksasi saat duduk, hal ini menyebabkan menurunnya
aktivasi saraf simpatis yang dapat menyebabkan pengurangan pada
tekanan darah.

K. Keterbatasan penerapan Evidence Based Practice

Pada implementasi EBP ini keterbatasannya adalah hanya


dilakukan pada satu orang pasien sehingga tidak bisa dibandingkan hasil
penerapan teknik isometrik handrgrip exercise antara satu dengan yang
lain.

L. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa teknik isometrik handrip exercise dapat


menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi
M. Rekomendasi
Teknik isometrik habdrip exercise ini dapat menjadi salah satu
terapi non farmakologi yang bisa diterapkan oleh perawat untuk di
edukasikan baik kepada keluarga pasien atau secara mandiri bagi pasien
yang mengalami tekanan darahbtinggi atau hipertensi
N. Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih atas terlaksananya


implementasi EBP (Evidence Based Practice) kepada seluruh pihak baik
pembimbing maupun CI serta perawat diruang Magdalena Daemen yang
telah membantu dalam melaksanakan kegiatan ini sehingga dapat berjalan
dengan baik.

O. Referensi

a) Okamoto, T., Hashimoto, Y., & Kobayashi, R. (2019). Isometric


Handgrip Training Reduces Blood Pressure And Wave Reflections In
East Asian, Non-Medicated, Middle-Aged And Older Adults: A
Randomized Control Trial. Aging Clinical and Experimental Research,
7(1), 1–7.

b) Rahmawati, E., Dewi, A., & Sari, N. K. (2017). Perbandingan


Isometric Handgrip Exercise Dan Jalan Kaki Terhadap Tekanan Darah
Sistolik Dan Tekanan Darah Diastolik Pada Pasien Hipertensi Di
Wilayah Puskesmas Pohjarak Kabupaten Kediri. Universitas
Muhammadiyah Yogyakata.

c) Parlindungan, T., Lukitasari, A., & Mudatsir. (2016). Latihan


Isometrik Bermanfaat Menurunkan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi. Jurnal Ilmu Keperawatan, 4(1), 71–81.

d) Susiladewi, I. A. M. V., Widyanthari, D. M., & Adnyana, I. M. O.


(2017). Pengaruh Latihan Isometrik Terhadap Tekanan Darah Pasien
Hipertensi. Community of Publishing in Nursing (COPING), 5(3),
153–160.

e) Herman RB. Buku ajar fisiologi jantung. Jakarta: EGC. 2011;26-47.

Anda mungkin juga menyukai