Anda di halaman 1dari 2

Study kasus

Ny. M usia 28 tahun. Pasien G2P1A0 gravid 33-34 minggu datang ke RSUD Ciawi pada tanggal 2
Januari 2016 ke ponek dengan keluhan pusing dan pandangan kabur. Pasien sempat mengalami 1
kali kejang selama beberapa menit di mobil dalam perjalanannya menuju RSUD Ciawi. Pasien merasa
mual dan sempat muntah sebanyak 4 kali ketika berada di ponek. Muntahan cair dan berisi sedikit
makanan. Tidak didapatkan nyeri ulu hati, Riwayat tekanan darah tinggi sebelum kehamilan
disangkal, pasien mengaku hanya pada saat kehamilan keduanya saja terjadi peningkatan tekanan
darah yang tinggi. Pasien tidak merasakan adanya mulas. Keluar air-air dari jalan lahir disangkal.
pasien juga mengaku masih merasakan gerakan janinnya. Riwayat KB yang digunakan adalah pil.
HPHT 15 Mei 2015. TP 22 Februari 2016. Riwayat menstruasi teratur dengan siklus haid 28 hari,
dengan lama menstruasi 7 hari.

Pada saat pengkajian yang dilakukan oleh perawat didapatkan hasil pemeriksaan: TD:
200/100mmHg, N: 98x/mnt, S: 37,8 0C, RR: 24x/mnt.

Kasus ke 2

Seorang pasien dengan nama Nyonya Sumkatinah datang ke Rumah Sakitdengan keluhan


nyeri perut bagian bawah, pusing, dan pada bulan desember mengeluarkan darah dari kemaluannya
dan saat periksa kerumah sakit perdarahan sudah berhenti. Setelah melalui beberapa pertanyaan,
dokter menyarankan untuk melakukan chek
laboratorium agar dapat mengetahui kondisi pasien berdasarkan keluhan yang diderita pasien.

Setelah menjalani sederetan kegiaan laboratorium antara lain chek darah danchek urine,


hasil yang diperoleh diberikan pada dokter yang bersangkutan. Kemudiandokter mendiagnosa Ny
Sumkatinah menderita Ca Cervik atau kanker leher rahim dan beberapa komplikasi yakni Hipertensi
dan Heart Failure ( penyakit jantung ). Kemudian dokter melakukan konsultasi dengan pihak IPD
( Ilmu Penyakit Dalam ), dan hasil konsul tersebut pasien Ny Sumkatinah disarankan menjalani
Kemoterapi Ca Cervik. Dalam pengobatan kemoterapi pasien harus menjalani enam seri
pengobatandan setiap masing – masing seri pengobatan kemo berjarak tiga minggu.

Sebagai awal dari pengobatan, pasien mendapat obat untuk kemo yaitu Cisplatin seri I 80
mg, selama empat hari dan dilakukan cek lab 2 minggu setelah kemo untuk mengetahui
apakah awal kemoterapi berhasil dilakukan, kemudian setelah tiga minggudilakukan kemo seri ke
dua dengan obat kemo Cisplatin II dengan dosis 80 mg dan 5FU560 mg. Selain mendapat
pengobatan kemoterapi dokter juga memberikan obat untuk menanggulangi komplikasi ysng terjadi
pada Ny Sumkatinah yakni Hipertensi dan HeartFailure ( Jantung ) dengan memberikan obat
Lisinopril, Furosemid, dan Simvastatin.Pengobatan kemoterapi dilakukan hingga seri ke enam, bila
sudah seri keenam selesai maka dilakukan cek laboratorium untuk mengetahui apakah Ca Cervik
yang didertita pasien sudah sembuh atau belum jika belum maka dilanjutkan lagi
pengobatankemoterapi dari awal.

Anda mungkin juga menyukai