Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhhamdiyah Semarang Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Periode 02 September 09 November 2013
LEMBAR PENGESAHAN KOORDINATOR KEPANITERAAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Presentasi kasus dengan judul :
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
.............................
.............................
dr. Hary Purwoko, Sp.OG, K-FER NIP. 1967 0502 1996 12.1.002
BAB 1 LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis kelamin Status Alamat Agama Pekerjaan Tanggal masuk Nomor CM Nama Suami Kelompok pasien : Ny. AS : 31 tahun : Perempuan : Menikah : Krajan 5/1 Lemah Ireng Bawen Kab. Semarang : Islam : Swasta : 21 Oktober 2013 Pukul 21.35 WIB : 046012 2013 : Tn. HFP : UMUM
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Diambil dari Keluhan utama Keluhan tambahan : Autoanamnesa tanggal 21 Oktober 2013 pukul 22.00 WIB : Perut kenceng bagian bawah sejak tadi pagi : terdapat rasa sakit bila berubah posisi, dari tidur ke posisi duduk
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT Pasien G3P0A2 datang rujukan dari praktek Dokter Kandungan swasta dengan hasil pemeriksaan USG kehamilan ektopik terganggu. Sebelumnya pasien mengaku mengalami kenceng kenceng pada perut bagian bawah dan merasakan sakit bila berganti posisi, misalnya dari posisi tidur ke posisi duduk. Seminggu yang lalu pasien baru menyadari kehamilannya setelah melakukan test kehamilan sendiri, baru tadi pagi pasien merasakan perut bagian bawah kenceng kenceng dan dibawa ke praktek Dokter Kandungan swasta, setelah diberi penjelasan oleh Dokter Kandungan tentang keadaan kehamilan pasien menuju RSUD Ambarawa dengan persetujuan dilakukan operasi RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Riwayat Darah Tinggi Riwayat Kencing Manis Riwayat Penyakit Paru Riwayat Jantung Riwayat Alergi Riwayat Mondok : disangkal : disangkal : asma (-), bronchitis (+) : disangkal : disangkal : diakui ( pasien mengaku pernah dirawat di RSUD Ambarawa dengan perawatan dr.Sp.PD namun mengaku sakitnya banyak hingga pasien bingung dengan sakit yang dideritanya namun pasien mengaku mendapat pengobatan selama satu tahun dan tidak boleh putus) RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat Darah Tinggi : disangkal Riwayat Kencing Manis: disangkal Riwayat Asma Riwayat Jantung Riwayat Alergi RIWAYAT HAID Menarche Siklus Lama HPHT HPL : 12 tahun : 28 hari : 9 hari : 4 September 2013 :: disangkal : disangkal : disangkal
RIWAYAT PERKAWINAN Menikah untuk yang pertama kali dengan suami yang sekarang dan sudah 5 tahun. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN G3P0A2 Kehamilan pertama Kehamilan kedua Kehamilan ketiga RIWAYAT KB Pasien mengaku tidak menggunakan KB PEMERIKSAAN FISIK : keguguran, usia kehamilan 2 bulan : keguguran, usia kehamilan 1 bulan : hamil ini, usia kehamilan 6 minggu
: Simetris, sekret (-/-) : Tekanan Darah 90/60 mmHg Nadi 80 x/menit Suhu 37,3 C Pernapasan 18 x/menit
: Sekret (-) : nyeri (-) : turgor (+). Sensibilitas (+) : Tidak ada pembesaran KGB, benjolan di leher (-) : Jantung Paru : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-) : Suara napas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
: terasa nyeri bagian perut bawah : Edema (-), varises (-), turgor kulit baik
G3 P0 A2 Hamil 6 minggu, usia ibu 31 tahun dengan Kehamilan Ektopik Terganggu PENATALAKSANAAN
-
Hasil Laboratorium PEMERIKSA HASIL NILAI RUJUKAN AN Hematologi (Darah Rutin) Hemoglobin 10,8 L
12 - 16
(Hb) Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit MCV MCH MCHC Limfosit Monosit Granulosit Limfosit% Monosit% Granulosit% PCT POW Golongan Darah Cloting Time Bleeding Time Kimia Klinik Ureum Creatinin SGOT SGPT Serologi HBsAg
13.5 H 3.50 L 31.7 L 218 90.6 L 30.9 34.1 1.5 L 0.9 H 11.1 H 11.1 L 6.6 H 82.3 H 0.174 L 156 A 4.00 2.00 8.2 L 0.77 H 13 5 Non Reaktif
4.0 - 10 4.2 5.4 37 - 42 200 - 400 80 - 90 27 - 34 32 36 1.7 3.5 0.2 0.6 2.5 7 25 35 46 50 80 0.2 0.5 10 18
Follow Up Hari ke 1 22/10/2013 06.00 (pre laparotomy) Tanda Vital : Tekanan Darah mmHg Nadi x/menit Suhu C Pernapasan x/menit Hari ke 1 post laparotomy 12.00 Tanda Vital : Tekanan Darah mmHg
Nadi x/menit Suhu C Pernapasan x/menit 18.00 Tanda Vital : Tekanan Darah mmHg Nadi x/menit Suhu C Pernapasan x/menit Hari ke 2 23/10/2013 06.00 Tanda Vital : Tekanan Darah 110/70 mmHg Nadi 80 x/menit Suhu 36 C Pernapasan 24 x/menit 12.00 Tanda Vital : Tekanan Darah 100/80 mmHg Nadi 80 x/menit Suhu 35,8 C Pernapasan 20 x/menit
1. Subjective
Pasien datang tanggal 22/10/2013 pukul 22.00 WIB, G3P0A2, usia kehamilan 6 minggu diantar oleh keluarganya dengan keluhan terdapat kenceng kenceng pada perut bagian bawah. Seminggu yang lalu, pasien melakukan test kehamilan sendiri dan hasilnya positif hamil, baru tadi pagi pasien mengalami kenceng kenceng pada perut bagian bawah, kemudian pasien memeriksakan diri ke klinik Dokter Kandungan Swasta dan dinyatakan terdapat kehamilan diluar kandungan, kemudian pasien dirujuk ke RSUD Ambarawa dan telah setuju untuk dilakukan operasi setelah dilakukan persetujuan dengan pasien dan keluarganya. Riwayat kehamilan dan persalinan. Kehamilan pertama mengalami keguguran usia kehamilan 2 bulan, kehamilan kedua keguguran 1 bulan, hamil ini usia 6 minggu dan dinyatakan terdapat kehamilan diluar kandungan oleh Dokter. Pasien belum pernah melahirkan sebelumnya. Riwayat haid pertama kali usia 12 tahun, siklus haid 28 hari sekali, lama haid 9 hari, hari pertama haid terakhir tanggal 4 September 2013 Riwayat perkawinan, pasien baru menikah pertama kali dengan suami yang sekarang, perkawinan sudah 5 tahun berjalan
Pasien menyangkal memiliki penyakit kencing manis, darah tinngi, jantung, alergi, dan asma. Pasien mengaku pernah sakit bronchitis. Pasien mengaku pernah mendapat perawatan dengan dr.Sp.PD di RSUD Ambarawa namun pasien bingung dengan sakitnya, tetapi pasien mengaku mendapat pengobatan selama 1 tahun dan tidak boleh terputus. Pasien uga mengaku pernah periksa di BP4 dan hasilnya positf, setelah pengobatan selama 1 tahun dilakukan tes ulang hasilnya negative (curiga TB).
2. Objective
Tanda Vital
: Tekanan Darah 90/60 mmHg Nadi 80 x/menit Suhu 37,3 C Pernapasan 18 x/menit
Non Farmakologik
a. Laparotomy (salpingektomi sinistra) Diagnosis pre op : KET Diagnosis post op : KET dengan rupture tuba sinistra
Farmakologik :
Injeksi criax 3 X 1gr (2 hari) Injeksi criax 2 X 1gr (hari ke 3) Suprafenit rectal 4 X 1
Provagin rectal 2 X 1
1. PENDAHULUAN
Kehamilan ektopik adalah setiap kehamilan yang terjadi di luar kavum uteri. Kehamilan ektopik merupakan keadaan emergensi yang menjadi penyebab kematian maternal selama kehamilan trimester pertama. Sekurangnya 95 % implantasi ekstrauterin terjadi di tuba Fallopii. Di tuba sendiri, tempat yang paling sering adalah pada ampulla, kemudian berturut-turut pada pars ismika, infundibulum dan fimbria, dan pars intersisialis dapat juga terkena. Implantasi yang terjadi di ovarium, serviks, atau cavum peritonealis jarang ditemukan.
2. ETIOLOGI
Ada berbagai macam faktor yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik. Namun perlu diingat bahwa kehamilan ektopik dapat terjadi pada wanita tanpa faktor risiko. Faktor risiko kehamilan ektopik adalah :
a. Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
Risiko paling besar untuk kehamilan ektopik. Angka kekambuhan sebesar 15% setelah kehamilan ektopik pertama dan meningkat sebanyak 30% setelah kehamilan ektopik kedua
b. Penggunaan kontrasepsi spiral dan pil progesteron
Kehamilan ektopik meningkat apabila ketika hamil masih menggunakan kontrasepsi spiral (3 4%). Pil yang mengandung hormon progesteron juga meningkatkan kehamilan ektopik karena pil progesteron dapat mengganggu pergerakan sel rambut silia di saluran tuba yang membawa sel telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi ke dalam rahim
c. Kerusakan dari saluran tuba
Telur yang sudah dibuahi mengalami kesulitan melalui saluran tersebut sehingga menyebabkan telur melekat dan tumbuh di dalam saluran tuba. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan saluran tuba diantaranya adalah :
o
Merokok : kehamilan ektopik meningkat sebesar 1,6 3,5 kali dibandingkan wanita yang tidak merokok. Hal ini disebabkan karena merokok menyebabkan penundaan masa ovulasi (keluarnya telur dari indung telur), gangguan pergerakan sel rambut silia di saluran tuba, dan penurunan kekebalan tubuh
Penyakit Radang Panggul : menyebabkan perlekatan di dalam saluran tuba, gangguan pergerakan sel rambut silia yang dapat terjadi karena infeksi kuman TBC, klamidia, gonorea
o o
Endometriosis : dapat menyebabkan jaringan parut di sekitar saluran tuba Tindakan medis : seperti operasi saluran tuba atau operasi daerah panggul, pengobatan infertilitas seperti bayi tabung yang menyebabkan parut pada rahim dan saluran tuba
3. DIAGNOSIS a. Anamnesis o o
Amenorea atau terlambat haid Timbul sinkop dan gejala abdomen akut. Keadaan ini disebabkan perdarahan intraperitoneal yang mendadak serta terjadinya hipovolemia pada sirkulasi
Nyeri perut, biasanya unilateral. Gejala ini spesifik untuk kehamilan tub, tetapi nyeri bisa bilateral, dibawah perut, perut bagian atas, atau seluruh perut. Pada 25 20% penderita ada juga yang mengeluh nyeri bahu. Keadaan ini timbul jika perdarahan peritoneum sudah mengiritasi diafragma.
Gejala perdarahan dan/atau perdarahan bercak ini timbul hamper 75% kasus yang timbul satu atau dua minggu setelah terlambat haid.
o
Gejala tidak spesifik lainnya Perasaan enek muntah dan rasa tegang pada mamae serta kadang kadang gangguan defekasi.
b. Pemeriksaan Fisik o
Abdomen akut
Perut tegang bagian bawah Nyeri tekan, nyeri ketok dan nyeri lepas dari dinding perut
Pemeriksaan Ginekologi
Serviks teraba lunak, nyeri tekan dan nyeri goyang Corpus uteri normal atau sedikit membesar, kadang kadang sulit
c. Neoplasma ovarium (putaran tangkai, pecah, terinfeksi) dengan atau tanpa kehamilan
muda
d. Apendisitis e. Abortus imminens 5. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Pemeriksaan Laboratorium o o o
Kadar hemoglobin, leokosit Test kehamilan bila baru terganggu Dilatase kuratase
Terlihat kantong gestasi diluar cavum uteri dan/atau deteksi genangan cairan di cavum Douglas pada kehamilan ektopik yang telah terganggu
c. Pemeriksaan Kuldosentesis
Pada pemeriksaan laparoskopi, KET, infeksi pelvik, kista ovarium segera dapat dibedakan dengan jelas.
6. PENCEGAHAN
Berhenti merokok akan menurunkan risiko kehamilan ektopik. Wanita yang merokok memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami kehamilan ektopik. Berhubungan seksual secara aman seperti menggunakan kondom akan mengurangi risiko kehamilan ektopik dalam arti berhubungan seks secara aman akan melindungi seseorang dari penyakit menular seksual yang pada akhirnya dapat menjadi penyakit radang
panggul. Penyakit radang panggul dapat menyebabkan jaringan parut pada saluran tuba yang akan meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik
7. PENATALAKASANAAN
dan pertimbangan :
o o o o o o
Kondisi pasien Keinginan pasien pasien akan fungsi reproduksinya Lokasi kehamilan ektopik Kondisi anatomic organ pelvis Kemampuan teknik bedah mikro dokter operator Kemampuan teknologi fertilisasi invitro setempat
8. PROGNOSIS
Kematian karena KET cenderung turun dengan diagnosis dini dan persediaan darah yang cukup, tetapi bila pertolongan terlambat, angka kematian dapat tinggi. DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, 1984. Obstetri Patologi. Elstar Offset, Bandung Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi. 1991. Standar Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi, bagian 1. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta