Anda di halaman 1dari 30

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG MP-ASI

DI BANJAR SELAT DESA SELAT


PADA TANGGAL 26 FEBRUARI 2023

PENYULUHAN KESEHATAN MP-ASI DI BANJAR SELAT


DESA SELAT KECAMATAN ABIANSEMAL, KABUPATEN BADUNG
OLEH:
1. Ni Made Melania Subakti, S.Kep (C1222037)
2. I Gede Wiryawan, S.Kep (C1222038)
3. Ni Kadek Mira Utami, S.Kep (C1222039)
4. Ni Ketut Dwi Laksmiani, S.Kep (C1222040)
5. Ni Putu Shinta Oktaviani, S.Kep (C1222041)
6. Ni Putu Ari Wijayanti, S.Kep (C1222042)
7. Ayu Ria Widiadnyani, S.Kep (C1222043)
8. Samalina Elizabeth Manetde, S.Kep (C1222044)
9. Sugiarti Fajar Angraini, S.Kep (C1222045)
10. Putu Ayu Melani, S.Kep (C1222046)
11. Ni Putu Dewi Putri Wiardani, S.Kep (C1222047)
12. Ni Wayan Sri Ratnadi, S.Kep (C1222048)
13. Ni Made Putri Asrianti, S.Kep (C1222048)
14. Ni Kadek Miantari, S.Kep (C1222050)
15. Putu Yuliani, S.Kep (C1222051)
16. I Gusti Ngurah Agung Yuda, S.Kep (C1222052)
17. Anjar Febilianti, S.Kep (C1222053)
18. I Kadek Angga Dwipayana, S.Kep (C1222054)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BINA USADA BALI
2023
LEMBAR PENGESAHAN
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG MP-ASI
DI BANJAR SELAT DESA SELAT
PADA TANGGAL 26 FEBRUARI 2023

Diajukan Oleh :

Kelompok 3

Telah Disahkan Sebagai Laporan Promosi Kesehatan


Keperawatan Komunitas

Dosen Pembimbing Ketua Kelompok

(Ns. I Putu Artha Wijaya, S.Kep., M.Kep) ( Ni Made Putri Asrianti, S.Kep)
NIK.11.01.0045 NIM. C1222048

Mengetahui
STIKES Bina Usada Bali
Profesi Ners
Ketua,

(Ns. I Putu Artha Wijaya, S.Kep., M.Kep)


NIK. 11.01.0045

KATA PENGANTAR

ii
Dengan mengucapkan Puja dan Puji Syukur atas Kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena atas Rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan
Proposal Penyuluhan Kesehatan di Banjar Selat Anyar, Desa Selat dengan tujuan
untuk memenuhi tugas di stase komunitas ini.
Proposal ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh
gelar Profesi Ners pada STIKES Bina Usada Bali, selanjutnya penyusun
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak I Made Semawan S.H selaku Kepala Desa yang telah memberikan izin
praktik di Desa Selat.
2. Bapak I Nyoman Artha Adnyana selaku Kelian Banjar yang telah memberikan
izin praktik di Banjar Selat , Desa Selat.
3. Ns. I Putu Artha Wijaya, S.Kep.,M.Kep selaku pembimbing akademik yang
telah banyak memberikan masukan dan saran dalam menyelesaikan proposa
lini.
4. Berbagai pihak di lapangan yang telah bersedia meluangkan waktu
dantenaganya demi berpartisipasi dalam membantu kami menyusun laporanini.
5. Teman-teman dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan masukan
kepada penulis.
Penyusun menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh dari katasempurna,
oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak untuk menyempurnakan hasil laporan yang akan datang.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca semuanya.

Mangupura, 26 Februari 2023

(Penyusun)

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Perumusan Masalah........................................................................................2
C. Pemecahan Masalah.......................................................................................2
D. Tujuan Kegiatan.............................................................................................3
E. Manfaat Kegiatan...........................................................................................3
F. Khalayak Sasaran Strategis............................................................................3
G. Metode Kegiatan............................................................................................4
H. Media..............................................................................................................4
I. Rencana Kegiatan...........................................................................................4
J. Rencana Evaluasi...........................................................................................5
K. Materi Penyuluhan.........................................................................................5
Daftar Pustaka
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP).........................................................14
A. Analisis Intruksional.......................................................................................14
B. Tujuan.............................................................................................................14
C. Pokok Bahasan...............................................................................................15
D. Sasaran dan Target.........................................................................................15
E. Metode............................................................................................................15
F. Media..............................................................................................................15
G. Setting Tempat Penyuluhan............................................................................16
H. Evaluasi..........................................................................................................17
I. Job Description...............................................................................................18
MATERI PENYULUHAN...................................................................................19
MP-ASI..................................................................................................................19
A. Pengertian MP-ASI........................................................................................19
B. Pemberian Makanan Untuk Anak Umur 0 - 24 Bulan ..................................19
C. Cara Membuat MP-ASI..................................................................................23
D. Permasalahan Dalam Memberikan MPASI Pada Bayi..................................25
E. Akibat Pemberian MPASI Terlalu Dini.........................................................25

iv
Topik : MP-ASI
Sasaran :  PKK
Tempat : Wantilan Banjar Selat
Hari/tanggal : Minggu, 26 Februari 2023
Waktu : 45 menit

A. Latar Belakang

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman


yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan
guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. MP-ASI berupa makanan
padat atau cair yang diberikan sera bertahap seuai dengan usia dan
kemampuan pencernaan bayi. Pada usia 6-2 bulan ASI hanya menyediakan
1/2 kebutuhan gizi bayi dan pada usia bayi 12-24 bulan ASI menyediakan 1/3
dari kebutuhan gizinya. Sehingga MP-ASI harus diberikan pada bayi berusia
6 bulan. Usia 6 bulan sampai dengan 24 bulan, merupakan masa rawan
pertumbuhan bayi/anak. Periode ini dengan nama penyapihan (weaning) yang
merupakan proses dimulainya pemberian makanan khusus selain ASI,
berbentuk padat atau semi padat secara bertahap jenis, jumlah, frekuensi,
maupun tekstur dan konsistensinya sampai seluruh kebutuhan nutrisi anak
dipenuhi. Memulai pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada saat
yang tepat akan sangat bermanfaat bagi pemenuhaan kebutuhan nutrisi dan
tumbuh kembang anak.
Tumbuh kembang anak akan terganggu jika makanan pendamping
tidak diperkenalkan pada di usia 6 bulan, atau pemberiannya dengan cara
yang tidak tepat. Karena di usia 6 bulan, kebutuhan bayi untuk energi dan
nutrisi mulai melebihi apa yang disediakan oleh ASI, dan makanan
pendamping diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada usia ini
perkembangan bayi sudah cukup siap untuk menerima makanan lain (WHO,
2018). Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012, memberikan makanan
pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat sejak umur 6 bulan dan meneruskan
pemberian ASI sampai umut 2 tahun. Penerapan pola pemberian makan ini
akan mempengaruhi derajat kesehatan selanjutnya dan meningkatkan status
gizi bayi.

1
B. Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, ditemukan beberapa


permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah masyarakat mengetahui pentingnya penyuluhan pemberian
MPASI?
2. Apakah masyarakat mengetahui manfaat dan keuntungan dari
pelaksanaan penyuluhan MPASI?

C. Pemecahan Masalah

Tahap pemecahan masalah dilakukan dengan beberapa tahap yaitu :


1. Mengidentifikasi masalah
Permasalahan yang muncul di masyarakat bisa diidentifikasi dengan
banyak hal salah satunya itu melihat data primer dan sekunder. Data
primer dari hasil wawancara mahasiswa Stikes Bina Usada Bali pada
bulan Februari 2023 didapatkan data bahwa belum pernah
terpaparnya informasi kepada Ibu Balita yang berada di Br. Selat
Anyar Desa Selat.
2. Membuat alternatif tindakan
Tahap ini berisi pengidentifikasian berbagai alternatif tindakan yang
memungkinkan pengambilan keputusan yang ada. Selama alternatif
itu ada hubungannya, walaupun sedikit tetap harus dipertimbangkan.
Berbagai alternatif dikembangkan yaitu :
a. Mengusulkan penerapan pada Balita dengan Mpasi terhadap
pengaturan pola makan pada Balita.
b. Memberikan informasi dan pengaturan pola makan kepada
masyarakat khususnya balita dengan Mpasi.
3. Memilih alternatif
Alternatif tersebut harus dipilih. Pemilihan alternatif harus
mempertimbangkan berbagai aspek terutama keefektifan untuk
memecahkan masalah dan bisa untuk dilaksanakan. Atas
pertimbangan tersebut alternatif yang dipilih yaitu penerapan pada
balita dengan Mpasi terhadap pengaturan pola makan pada Balita.

2
4. Menetapkan keputusan
Penerapan pada balita dengan Empasi terhadap pengaturan pola
makan pada Balita merupakan solusi dari berbagai permasalahan di
atas.

D. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan kemampuan ibu tentang pemberian MPASI.

2. Tujuan Khusus
a. Ibu sadar bahwa pentingnya penyuluhan MPASI.
b. Ibu mengetahui manfaat dan keuntungan dari pelaksanaan
penyuluhan MPASI.

E. Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat dari melakukan penyuluhan MPASI adalah:


a. Untuk menyadarkan masyarakat pentingnya penyuluhan MPASI.
b. Untuk mengedukasi masyarakat bahwa pentingnya manfaat dan
keuntungan dari penyuluhan pemberian MPASI.

F. Khalayak Sasaran Strategis

Sasaran utama dalam kegiatan ini adalah masyarakat khususnya Ibu


Di Banjar Selat Anyar, Desa Selat, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten
Badung yang berjumlah ±50 orang.

Masyarakat khususnya ibu di Banjar Selat Anyar, Desa Selat,


Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, diharapkan mampu untuk
memajukan Desa selat dengan berbagai bentuk kreatifitas dan ilmu
pengetahuan yang dimiliki oleh ibu. Sebagai masyarakat yang mengemban
tugas mulia harus dibekali penerapan pada ibu di desa selat. terhadap
pemberian MPASI pada balita. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu
pendidikan kesehatan di Banjar Selat Anyar, Desa Selat, Kecamatan

3
Abiansemal, Kabupaten Badung.

G. Metode Kegiatan

Adapun metode pelaksanaan kegiatan pelatihan ini adalah ceramah dan


diskusi.

H. Media

Power Point

I. Rencana Kegiatan
No Jenis Kegiatan Alokasi Pelaksana
Waktu
Tahap Persiapan
1. Bersama dengan anggota pengabdian 1 jam Tim
melakukan pertemuan di Bale Banjar untuk pengabdian
menetapkan jadwal, tempat, dan
Pembagian kerjasama anggota tim
2. Analisis situasi ke Br. Selat Anyar 12 jam Tim
pengabdian
3. Menyusun program kegiatan dengan 3 jam Tim
semua anggota pengabdian masyarakat pengabdian

4. Bersama dengan anggota pengabdian 12 jam Tim


menyusun proposal pengabdian pengabdian
Masyarakat
5. Bersama dengan anggota pengabdian 6 jam Tim
melaksanakan rapat koordinasi dalam pengabdian
merancang materi kegiatan
Tahap Pelaksanaan
1. Pemberian materi MP-ASI 60 menit Tim
pengabdian

2. Tanya jawab 30 menit Tim


Pengabdian
Tahap Evaluasi
1. Melakukan evaluasi kegiatan 45 menit Tim
Pengabdian

2. Menulis laporan kegiatan 12 jam Tim

4
Pengabdian

J. Rencana Evaluasi
1. Standar
a. Kesiapan materi.
b. Kesiapan media : power point
c. Peserta hadir di tempat penyuluhan.
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan diadakan H-7.
e. Jumlah hadir dalam penyuluhan ± 50 orang.
2. Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
d. Suasana penyuluhan tertib.
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
3. Hasil
Peserta penyuluhan mampu :
a. Menjelaskan pengertian MP-ASI.
b. Menjelaskan Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik
dan benar.
c. Menjelaskan cara membuat MP-ASI.
d. Menjelaskan Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi.
e. Menjelaskan Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini.

K. Materi Penyuluhan
1. Pengertian MP-ASI
Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang
mengandung gizi diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi
kebutuhan gizinya.
MP-ASI diberikan mulai umur 4 bulan sampai 24 bulan. Semakin
meningkat umur bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah
karena tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan kurang
memenuhi kebutuhan gizi.
MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan

5
keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara
bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan
pencernaan bayi/anak .
Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas
penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak
yang bertambah pesat pada periode ini.

2. Pemberian Makanan Anak Umur 0-24 Bulan Yang Baik Dan Benar
Sesuai dengan bertambahnya umur bayi/anak, perkembangan dan
kemampuan bayi/anak menerima makanan, makanan bayi/anak umur 0-
24 bulan dibagi menjadi 5 tahap :
a Makanan bayi umur 0 – 4 bulan
b Makanan bayi umur 4 – 6 bulan
c Makanan bayi umur 6 – 9 bulan
d Makanan anak umur 9 – 12 bulan
e Makanan anak umur 12 – 24 bulan
Pada situasi khusus seperti anak sakit atau ibu bekerja, pemberian
makanan bayi/anak perlu penanganan secara khusus.
a. Makanan Bayi Umur 0 - 4 Bulan
1. Hanya ASI saja ( ASI Eksklusif )
Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI
terutama pada 30 menit pertama setelah lahir. Pada periode ini
ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. Perlu
diingat bahwa ASI adalah makanan terbaik untuk bayi.
Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan menyusui
akan terbina hubungan kasih sayang antara ibu dan anak.
2. Berikan kolostrum
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama,
kental dan berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum
mengandung zat-zat gizi dan zat kekebalan yang tinggi.
3. Berikan ASI dari kedua payudara
Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong, kemudian
pindah ke payudara lainnya, ASI diberikan 8 – 10 kali setiap
hari.

6
b. Makanan Bayi Umur 4 – 6 Bulan
1. Pemberian ASI diteruskan, diberikan dari kedua payudara
secara bergantian.
2. Bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk lumat
halus karena bayi sudah memiliki reflek mengunyah. Contoh
MP-ASI berbentuk halus antara lain : bubur susu, biskuit yang
ditambah air atau susu, pisang dan pepaya yang dilumatkan.
Berikan untuk pertama kali salah satu jenis MP-ASI, misalnya
pisang lumat. Berikan sedikit demi sedikit mulai dengan
jumlah 1-2 sendok makan, 1-2 kali sehari. Berikan untuk
beberapa hari secara tetap, kemudian baru dapat diberikan
jenis MP-ASI yang lainnya.
3. Perlu diingat tiap kali berikan ASI lebih dulu baru MP-ASI,
agar ASI dimanfaatkan seoptimal mungkin. MP-ASI berbentuk
cairan diberikan dengan sendok, jangan sekali-kali
menggunakan botol dan dot. Penggunaan botol dan dot
berisiko selain dapat pula menyebabkan bayi/anak mencret itu
dapat mengakibatkan infeksi telinga.
4. Memberikan MP-ASI dengan botol dan dot untuk anak baduta
sambil tiduran dapat menyebabkan infeksi telinga tengah,
apabila MP-ASI masuk keruang tengah.
5. Memperkenalkan makanan baru pada bayi, jangan dipaksa.
Kalau bayi sulit menerima, ulangi pemberiannya pada waktu
bayi lapar, sedikit demi sedikit dengan sabar, sampai bayi
terbiasa dengan rasa makanan tersebut.

c. Makanan Bayi Umur 6 – 9 Bulan


1. Pemberian ASI diteruskan.

2. Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh
karena itu, bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2
x sehari.

3. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi


ditambah sedikit demi sedikit dengan sumber zat lemak, yaitu
santan atau minyak kelapa/margarin. Bahan makanan ini dapat

7
menambah kalori makanan bayi, disamping memberikan rasa
enak juga mempertinggi penyerapan vit A dan zat gizi lain
yang larut dalam lemak.

4. Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan takaran


paling sedikit sbb :

a) Pada umur 6 bulan – beri 6 sendok makan


b) Pada umur 7 bulan – beri 7 sendok makan
c) Pada umur 8 bulan – beri 8 sendok makan
d) Pada umur 9 bulan – beri 9 sendok makan
“ Bila bayi meminta lagi, ibu dapat menambahnya”

d. Makanan Bayi Umur 9 – 12 Bulan


1. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan
makanan keluarga secara bertahap. Karena merupakan
makanan peralihan ke makanan keluarga, bentuk dan
kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur, lambat
laun mendekati bentuk dan kepadatan makanan keluarga.
2. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan
selingan yang bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo,
buah, dll. usahakan agar makanan selingan dibuat sendiri
agar kebersihannya terjamin.
3. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan
makanan. Campurkanlah ke dalam makanan lembik berbagai
lauk pauk dan sayuran secara berganti-ganti (terlampir).
Pengenalan berbagai bahan makanan sejak usia dini akan
berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang sehat
dikemudian hari.
e. Makanan Bayi umur 12 – 24 Bulan
1. Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah
ASI sudah berkurang, tetapi merupakan sumber zat gizi yang
berkualitas tinggi
2. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-
kurangnya 3 kali sehari dengan porsi separuh makanan orang
dewasa setiap kali makan. Disamping itu tetap berikan
makanan selingan 2 kali sehari.

8
3. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan
Bahan Makanan. Misalnya nasi diganti dengan: mie, bihun,
roti, kentang, dll. Hati ayam diganti dengan: tahu, tempe,
kacang ijo, telur, ikan. Bayam diganti dengan: daun
kangkung, wortel, tomat. Bubur susu diganti dengan: bubur
kacang ijo, bubur sumsum, biskuit, dll.
4. Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-
tiba. Kurangi frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit.

3. Cara Membuat MP-ASI


A. Makanan Lumat Halus
1. Pisang Lumat Halus
Bahan : 1 buah pisang masak
Cara membuatnya :
a. Pisang dicucibersih
b. Kupas memanjang sebagian permukaan pisang
c. Keriklah pisang dengan menggunakan sendok kecil yang
bersih
d. Kerikan pisang ditaruh dalam cangkir atau mangkuk kecil.
Agar pisangtidak berubah warna, berilah sedikit perasan
jeruk nipis.
e. Dapat juga kerikan pisang diberikan langsung kepada bayi
Nilai gizi 100 g pisang :
Energi : 99 Kal
Vit.A : 146 SI
Vit.C : 3 mg

2. Pepaya lumat
Bahan : 1 potong pepaya
Cara membuatnya :
a. Kupas papaya matang, buang bijinya dan cuci bersih dengan
air matang.
b. Saring dengan menggunakan saringan kawat yang halus.
c. Taruh dicangkir atau mangkok kecil dan berikan kepada
bayi dengan sendok kecil.

9
d. Dapat juga pepaya dikerik seperti pada pisang lumat
Nilai gizi 100 g pepaya :
Energi : 46 Kal
Vit.A : 146 S1
Vit C : 78 mg

3. Dari bahan segar


bahan:
a. 2 sendok makan peres beras
b. 1 potong tempe atau tahu atau kacang-kacangan atau ikan
atau satu butir telur ayam
c. 10 lembar daun bayam atau sayuran hijau lain
d. 2-3 gelas air, 1 sendok makan minyak kelapa atau 2 sendok
makan santan
e. garam secukupnya

Cara membuatnya :
a. masukkan air yang telah di campur minyak kelapa atau air
yang telah di campur santan kedalam panic berisi beras,
tahu atau tempe atau lauk-pauk lain, tambahkan garam
secukupnya
b. masaklah bahan-bahan sambil diaduk sampai matang
c. masukkan daun bayam atau daun kangkung atau sayuran
hijau lain yang sudah diris halus
d. setelah sayuran matang, angkat makanan dari api
e. dinginkan
f. makanan siap diberikan kepada bayi.

10
4. Dari makanan keluarga

bahan:
a. 5 sendok makan nasi
b. Potong lauk-pauk yang tersedia hari itu, misalnya tempe
goreng atau tahu goreng atau ikan goreng atau telur. Jangan
berikan lauk yang pedas
c. sayuran yang tersedia hari itu, misalnya sayur bening, sayur
tumis atau sayuran bersantan
d. kuah sayur bening atau kuah sayur bersantan yang cukup
untuk menghaluskan nasi.

Cara membuatnya:
a. taruh nasi, lauk-pauk dan sayur dalam keadaan masih hangat
dalam piring kecil atau mangkok
b. tuangkan kuah sayur bening atau kuah sayur bersantan sedikit
demi sedikit ke dalam piring atau mangkok
c. campurkan dan lembutkan semua makanan tersebut dengan
sendok.
d. makanan siap diberikan kepada bayi.

4. Permasalahan Dalam Memberikan MP-ASI Pada Bayi

Pemberian MP-ASI pada periode umur 4-24 bulan sering tidak


tepat dan tidak cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Adanya
kepercayaan bahwa anak tidak boleh makan ikan dan kebiasaan tidak
menggunakan santan atau minyak pada makanan anak, dapat
menyebabkan anak menderita kurang gizi terutama energi dan protein
serta beberapa vitamin penting yang larut dalam lemak.
Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari kurang akan berakibat
kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi.
Pemberian ASI terhenti karena ibu kembali bekerja. Di daerah
kota dan semi perkotaan, ada kecenderungan rendahnya frekuensi
menyusui dan ASI dihentikan terlalu dini pada ibu-ibu yang bekerja
karena ibu sibuk. Hal ini menyebabkan konsumsi zat gizi rendah apalagi
kalau pemberian MP-ASI pada anak kurang diperhatikan.

11
Kebersihan kurang pada umumnya ibu kurang menjaga
kebersihan terutama pada saat menyediakan dan memberikan makanan
pada anak. Masih banyak ibu yang menyuapi anak dengan tangan,
menyimpan makanan matang tanpa tutup makanan/tudung saji dan
kurang mengamati perilaku kebersihan dari pengasuh anaknya. Hal ini
memungkinkan timbulnya penyakit infeksi seperti diare (mencret) dan
lain-lain.

5. Akibat Pemberian MP-ASI Terlalu Dini


Pemberian MP-ASI yang terlalu dini (sebelum bayi berumur 4
bulan) menurunkan konsumsi ASI dan gangguan pencernaan/diare.
Kalau pemberian MP-ASI terlambat bayi sudah lewat usia 6 bulan dapat
menyebabkan hambatan pertumbuhan anak.
Pada usia 4-6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MP-
ASI dapat menyebabkan ASI kurang dikonsumsi. Pada periode ini zat-zat
yang diperlukan bayi terutama diperoleh dari ASI. Dengan memberikan
MP-ASI terlebih dahulu berarti kemampuan bayi untuk mengkonsumsi
ASI berkurang, yang berakibat menurunnya produksi ASI. Hal ini dapat
berakibat anak menderita kurang gizi. Seharusnya ASI diberikan dahulu
baru MP-ASI.

12
DAFTAR PUSTAKA

Prabantini, D. 2013.MakananPendamping ASI. Yogyakarta: ANDI

Hasdianah, dkk. 2014. Gizi, PemantapanGizi, Diet, dan Obesitas.


Yogyakarta: NuhaMedika.

Irianto, J. 20017. Panduan GiziLengkapKeluarga dan Olahragawan.


Yogyakarta: Penerbit Andi.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : MP-ASI


Sub Pokok Bahasan : Pengertian pemberian makan anak umur 0-24 bulan
yang baik dan benar, cara membuat MP-ASI,
permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada
bayi, Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini.
Sasaran : PKK
Waktu Pelaksanaan : 45 menit
Tempat : Wantilan Desa Selat
Penyuluh : Profesi Ners STIKES Bina Usada Bali

A. Analisis Intruksional
Masyarakat Banjar Selat Anyar Desa Selat yang menjadi peserta
penyuluhan akan mengetahui tentang, pengertian, pemberian makan anak
umur 0-24 bulan yang baik dan benar, cara membuat MP-ASI, permasalahan
dalam memberikan MP-ASI pada bayi, Akibat pemberian MP-ASI terlalu
dini.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan materi penyuluhan mengenai MP-ASI, diharapkan :
a. Diharapkan masyarakat Banjar Selat Desa Selat dapat memahami,
mengerti, dan mengetahui tentang pemberian MP-ASI.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan masyarakat Desa Selat Anyar
dapat:
a. Mengetahui dan Menjelaskan Pengertian MP-ASI.
b. Mengetahui Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik
dan benar.
c. Mengetahui Cara membuat MP-ASI.
d. Mengetahui Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi.
e. Mengetahui dan menjelakan Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini.

14
C. Pokok Bahasan
a. Materi Penyuluhan:
1. Pengertian MP-ASI
2. Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar
3. Cara membuat MP-ASI
4. Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi
5. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini
b. Kegiatan Penyuluh:
1. Menjelaskan Pengertian MP-ASI.
2. Menjelaskan Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik
dan benar.
3. Menjelaskan Cara membuat MP-ASI.
4. Menjelaskan Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi.
5. Menjelaskan Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini.

D. Sasaran dan Target


Sasaran : Masyarakat yang ada di Banjar selat Anyar Desa Selat.
Target : Masyarakat Banjar Selat Anyar Desa Selat.

E. Metode
Ceramah dan diskusi

F. Media
Media yang digunakan adalah Power Point

Kegiatan:
No JenisKegiatan Alokasi Pelaksana
Waktu
TahapPersiapan
1. Bersama dengan anggota pengabdian 1 jam Tim
melakukan pertemuan di wantilan untuk pengabdian
menetapkan jadwal, tempat, dan
Pembagian kerjasama anggota tim
2. Analisissituasike Br. Selat Anyar 12 jam Tim
pengabdian

15
3. Menyusun program kegiatan dengan 3 jam Tim
semua anggota pengabdian masyarakat pengabdian

4. Bersama dengan anggota pengabdian 12 jam Tim


menyusun proposal pengabdian pengabdian
Masyarakat
5. Bersama dengan anggota pengabdian 6 jam Tim
melaksanakan rapat koordinasi dalam pengabdian
merancang materi kegiatan
TahapPelaksanaan
1. Pemberianmateri MP-ASI 60 menit Tim
pengabdian

2. Tanya jawab 30 menit Tim


Pengabdian
TahapEvaluasi
1. Melakukanevaluasikegiatan 45 menit Tim
Pengabdian

2. Menulislaporankegiatan 12 jam Tim


Pengabdian

G. Setting Tempat Penyuluhan

16
Keterangan:
: Penyaji
: Fasilitator
: Peserta
: Observer
: Moderator

H. Evaluasi
1. Evaluasi Standar
a. Kesiapan materi.
b. Kesiapan SAP.
c. Kesiapan media : Power Point
d. Peserta hadir di tempat penyuluhan.
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan diadakan H-7.
f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 50 orang.
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
d. Suasana penyuluhan tertib.
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mampu :
a. Masyarakat mampu menjelaskan dan memahami pengertian MP-
ASI
b. Masyarakat mampu menjelaskan Pemberian makan anak umur 0-
24 bulan yang baik dan benar
c. Masyarakat mampu menjelaskan dan memahami cara membuat
MP-ASI
d. Masyarakan mampu menjelaskan permasalahan dalam memberikan
MP-ASI pada bayi
e. Masyarakat mampu menjelasakan akibat pemeberian MP-ASI
terlalu dini

17
I. Job Description
1. Moderator
Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya.
d. Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi.
e. Menutup acara penyuluhan.
2. Penyaji
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
c. Menjawab pertanyaan peserta.
3. Fasilitator
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi peserta.
e. Membagikan leaflet dan lembar evaluasi kepada peserta.
4. Observer
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehinggamemungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan.
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan.
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.
e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa
tidak sesuai dengan rencana penyuluhan.

18
MATERI PENYULUHAN
MP-ASI

A. Pengertian MP-ASI
Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang
mengandung gizi diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan
gizinya.
MP-ASI diberikan mulai umur 4 bulan sampai 24 bulan. Semakin
meningkat umur bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah
karena tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan kurang memenuhi
kebutuhan gizi.
MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga.
Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik
bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan
bayi/anak .
Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas
penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang
bertambah pesat pada periode ini.
B. Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar
Sesuai dengan bertambahnya umur bayi/anak, perkembangan dan
kemampuan bayi/anak menerima makanan, makanan bayi/anak umur 0-24
bulan dibagi menjadi 5 tahap :
a. Makanan bayi umur 0 – 4 bulan
b. Makanan bayi umur 4 – 6 bulan
c. Makanan bayi umur 6 – 9 bulan
d. Makanan anak umur 9 – 12 bulan
e. Makanan anak umur 12 – 24 bulan
Pada situasi khusus seperti anak sakit atau ibu bekerja, pemberian
makanan bayi/anak perlu penanganan secara khusus.

19
A. Makanan Bayi Umur 0 – 4 Bulan
1. Hanya ASI saja ( ASI Eksklusif )
Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI
terutama pada 30 menit pertama setelah lahir. Pada periode ini ASI
saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. Perlu diingat
bahwa ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Menyusui sangat
baik untuk bayi dan ibu. Dengan menyusui akan terbina hubungan
kasih sayang antara ibu dan anak.
2. Berikan kolostrum
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama,
kental dan berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum mengandung
zat-zat gizi dan zat kekebalan yang tinggi.
3. Berikan ASI dari kedua payudara
Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong, kemudian
pindah ke payudara lainnya, ASI diberikan 8 – 10 kali setiap hari.

B. Makanan Bayi Umur 4 – 6 Bulan


1. Pemberian ASI diteruskan, diberikan dari kedua payudara secara
bergantian.
2. Bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk lumat halus
karena bayi sudah memiliki reflek mengunyah. Contoh MP-ASI
berbentuk halus antara lain : bubur susu, biskuit yang ditambah air
atau susu, pisang dan pepaya yang dilumatkan. Berikan untuk
pertama kali salah satu jenis MP-ASI, misalnya pisang lumat.
Berikan sedikit demi sedikit mulai dengan jumlah 1-2 sendok
makan, 1-2 kali sehari. Berikan untuk beberapa hari secara tetap,
kemudian baru dapat diberikan jenis MP-ASI yang lainnya.
3. Perlu diingat tiap kali berikan ASI lebih dulu baru MP-ASI, agar
ASI dimanfaatkan seoptimal mungkin. MP-ASI berbentuk cairan
diberikan dengan sendok, jangan sekali-kali menggunakan botol
dan dot. Penggunaan botol dan dot berisiko selain dapat pula
menyebabkan bayi/anak mencret itu dapat mengakibatkan infeksi
telinga.

20
4. Memberikan MP-ASI dengan botol dan dot untuk anak baduta
sambil tiduran dapat menyebabkan infeksi telinga tengah, apabila
MP-ASI masuk keruang tengah.
5. Memperkenalkan makanan baru pada bayi, jangan dipaksa. Kalau
bayi sulit menerima, ulangi pemberiannya pada waktu bayi lapar,
sedikit demi sedikit dengan sabar, sampai bayi terbiasa dengan rasa
makanan tersebut.

C. Makanan Bayi Umur 6 – 9 Bulan

1. Pemberian ASI diteruskan.


2. Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh
karena itu, bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 x
sehari.
3. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah
sedikit demi sedikit dengan sumber zat lemak, yaitu santan atau
minyak kelapa/margarin. Bahan makanan ini dapat menambah
kalori makanan bayi, disamping memberikan rasa enak juga
mempertinggi penyerapan vit A dan zat gizi lain yang larut dalam
lemak.
4. Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan takaran paling
sedikit sbb :

a) Pada umur 6 bulan – beri 6 sendok makan


b) Pada umur 7 bulan – beri 7 sendok makan
c) Pada umur 8 bulan – beri 8 sendok makan
d) Pada umur 9 bulan – beri 9 sendok makan
“ Bila bayi meminta lagi, ibu dapat menambahnya”

D. Makanan Bayi Umur 9 - 12 Bulan


1. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan
keluarga secara bertahap. Karena merupakan makanan peralihan ke
makanan keluarga, bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur
secara berangsur, lambat laun mendekati bentuk dan kepadatan
makanan keluarga.
2. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan
yang bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo, buah, dll.

21
usahakan agar makanan selingan dibuat sendiri agar kebersihannya
terjamin.
3. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan.
Campurkanlah ke dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan
sayuran secara berganti-ganti (terlampir). Pengenalan berbagai
bahan makanan sejak usia dini akan berpengaruh baik terhadap
kebiasaan makan yang sehat dikemudian hari.

E. Makanan Anak Umur 12 – 24 Bulan


1. Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI
sudah berkurang, tetapi merupakan sumber zat gizi yang
berkualitas tinggi.
2. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3
kali sehari dengan porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali
makan. Disamping itu tetap berikan makanan selingan 2 kali sehari.
3. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan
Bahan Makanan. Misalnya nasi diganti dengan: mie, bihun, roti,
kentang, dll. Hati ayam diganti dengan: tahu, tempe, kacang ijo,
telur, ikan. Bayam diganti dengan: daun kangkung, wortel, tomat.
Bubur susu diganti dengan: bubur kacang ijo, bubur sumsum,
biskuit, dll.
4. Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba.
Kurangi frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit.

22
C. Cara membuat MP-ASI
1. Makanan Lumat Halus
A. Pisang Lumat Halus
Bahan : 1 buah pisang masak
Cara membuatnya :
a. Pisang dicuci bersih
b. Kupas memanjang sebagian permukaan pisang
c. Keriklah pisang dengan menggunakan sendok kecil yang
bersih
d. Kerikan pisang ditaruh dalam cangkir atau mangkuk kecil.
Agar pisang tidak berubah warna, berilah sedikit perasan
jeruk nipis.
e. Dapat juga kerikan pisang diberikan langsung kepada bayi
Nilai gizi 100 g pisang :
Energi : 99 Kal
Vit.A : 146 SI
Vit.C : 3 mg

B. Pepaya lumat
Bahan : 1 potong pepaya
Cara membuatnya :
a. Kupas pepaya matang, buang bijinya dan cuci bersih dengan
air matang.
b. Saring dengan menggunakan saringan kawat yang halus.
c. Taruh dicangkir atau mangkok kecil dan berikan kepada
bayi dengan sendok kecil.
d. Dapat juga pepaya dikerik seperti pada pisang lumat
Nilai gizi 100 g pepaya :
Energi : 46 Kal
Vit.A : 146 S1
Vit C : 78 mg

23
C. Dari bahan segar
bahan:
a. 2 sendok makan peres beras
b. 1 potong tempe atau tahu atau kacang-kacangan atau ikan
atau satu butir telur ayam
c. 10 lembar daun bayam atau sayuran hijau lain
d. 2-3 gelas air, 1 sendok makan minyak kelapa atau 2 sendok
makan santan
e. garam secukupnya
Cara membuatnya :
a. masukkan air yang telah dicampur minyak kelapa atau air
yang telah dicampur santan ke dalam panci berisi beras,
tahu atau tempe atau lauj-pauk lain, tambahkan garam
secukupnya
b. masaklah bahan-bahan sambil diaduk sampai matang
c. masukkan daun bayam atau daun kangkung atau sayuran
hijau lain yang sudah diris halus
d. setelah sayuran matang, angkat makanan dari api
e. dinginkan
f. makanan siap diberikan kepada bayi.

D. Dari makanan keluarga

bahan:

a. 5 sendok makan nasi

b. potong lauk-pauk yang tersedia hari itu, misalnya tempe


goreng atau tahu goreng atau ikan goreng atau telur. Jangan
berikan lauk yang pedas

c. sayuran yang tersedia hari itu, misalnya sayur bening, sayur


tumis atau sayuran bersantan

24
d. kuah sayur bening atau kuah sayur bersantan yang cukup
untuk menghaluskan nasi.

Cara membuatnya:
a. taruh nasi, lauk-pauk dan sayur dalam keadaan masih
hangat dalam piring kecil atau mangkok
b. tuangkan kuah sayur bening atau kuah sayur bersantan
sedikit demi sedikit ke dalam piring atau mangkok
c. campurkan dan lembutkan semua makanan tersebut
denmgan sendok
d. makanan siap diberikan kepada bayi.

E. Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi


Pemberian MP-ASI pada periode umur 4-24 bulan sering tidak
tepat dan tidak cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Adanya
kepercayaan bahwa anak tidak boleh makan ikan dan kebiasaan tidak
menggunakan santan atau minyak pada makanan anak, dapat
menyebabkan anak menderita kurang gizi terutama energi dan protein
serta beberapa vitamin penting yang larut dalam lemak.
Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari kurang akan berakibat
kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi.
Pemberian ASI terhenti karena ibu kembali bekerja. Di daerah kota
dan semi perkotaan, ada kecenderungan rendahnya frekuensi menyusui
dan ASI dihentikan terlalu dini pada ibu-ibu yang bekerja karena ibu
sibuk. Hal ini menyebabkan konsumsi zat gizi rendah apalagi kalau
pemberian MP-ASI pada anak kurang diperhatikan.
Kebersihan kurang pada umumnya ibu kurang menjaga kebersihan
terutama pada saat menyediakan dan memberikan makanan pada anak.
Masih banyak ibu yang menyuapi anak dengan tangan, menyimpan
makanan matang tanpa tutup makanan/tudung saji dan kurang
mengamati perilaku kebersihan dari pengasuh anaknya. Hal ini
memungkinkan timbulnya penyakit infeksi seperti diare (mencret) dan
lain-lain.

25
F. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini
Pemberian MP-ASI yang terlalu dini (sebelum bayi berumur 4
bulan) menurunkan konsumsi ASI dan gangguan pencernaan/diare.
Kalau pemberian MP-ASI terlambat bayi sudah lewat usia 6 bulan dapat
menyebabkan hambatan pertumbuhan anak.
Pada usia 4-6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MP-ASI dapat
menyebabkan ASI kurang dikonsumsi. Pada periode ini zat-zat yang diperlukan
bayi terutama diperoleh dari ASI. Dengan memberikan MP-ASI terlebih dahulu
berarti kemampuan bayi untuk mengkonsumsi ASI berkurang, yang berakibat
menurunnya produksi ASI. Hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi.
Seharusnya ASI diberikan dahulu baru MP-ASI.

26

Anda mungkin juga menyukai