i
HALAMAN PERSETUJUAN
Diusulkan Oleh
HENIATI (231143023)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Diusulkan Oleh
HENIATI (23114302)
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................4
D. Manfaat Penulisan.............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................6
A. Landasan Teori..................................................................................................6
1. Persalinan .................................................................................................6
2. Nyeri Persalinan.........................................................................................9
3. Aromaterapi Lavender.............................................................................16
B. Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif
Berdasarkan EBM...........................................................................................20
BAB III TINJAUAN KASUS.......................................................................................24
BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................................35
BAB V KESIMPULAN.................................................................................................37
A. Kesimpulan.....................................................................................................37
B. Saran...............................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan proses fisiologis yang normal.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
ke dalam jalan lahir. Persalinan adalah proses dimana janin dan ketuban
didorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 hingga 42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Sari dan
Sanjaya, 2020).
Nyeri pada saat persalinan merupakan hal fisiologis yang dialami oleh
ibu bersalin, karena disebabkan oleh adanya kontraksi pada rahim, akan
tetapi jika nyeri persalinan tidak diatasi dengan baik akan berdampak buruk
pada ibu dan janin. Nyeri yang dirasakan ibu bersalin disebabkan oleh
kontraksi rahim dan kerusakan jaringa-jaringan selama persalinan normal.
Persepsi tentang nyeri persalinan masing-masing orang berbeda- beda dan
nyeri yang dirasakan ibu akan berdampak terhadap mental dan psikologis
ibu (Untari, Kodiyah dan Sari, 2022).
Nyeri persalinan normal bisa menimbulkan stres dan bisa
menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan
steroid, hormon ini dapat menimbulkan otot polos dan vasokonstriksi
pembuluh darah, dan dapat mengakibatkan penurunan kontraksi, serta
timbul iskemia uterus yang membuat impuls uteri nyeri bertambah banyak
saat persalinan. Rasa nyeri kontraksi uterus yang bisa mengakibatkan
peningkatan sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah, denyut jatung,
pernapasan dengan warna kulit dan tapabila tidak segera diatasi akan
meningkatkan rasa khawatir, tegang, rasa takut dan stres (Tridiyawati dan
Hukuba, 2022).
Menurut WHO, salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu
(AKI) adalah trauma pada ibu dan janin akibat nyeri persalinan. Nyeri
1
2
persalinan dibedakan menjadi dua yaitu nyeri persalinan kala I dan nyeri
persalinan kala II dengan rasa dan intensitas nyeri yang berbeda-beda. Rasa
nyeri pada persalinan kala I disebabkan oleh munculnya kontraksi otot-otot
uterus, hipoksia dari otot-otot yang mengalami kontraksi, peregangan
serviks, iskemia korpus uteri, dan peregangan segmen bawah rahim
(Dwiutami dan Indrayani, 2022).
Rasa nyeri yang tidak secara cepat diatasi maka akan mengakibatkan
kematian pada ibu dan bayi, karena rasa nyeri dapat menyebabkan
pernapasan dan denyut jantung ibu akan meningkat dengan cepat sehingga
menyebabkan aliran darah dan oksigen ke plasenta terganggu. Penanganan
dan pengawasan nyeri persalinan pada fase aktif kala I sangat penting, hal
tersebut menjadikan penentu apakah ibu yang akan bersalin bisa menjalani
persalinan secara normal atau akan diakhiri melalui tindakan dengan adanya
penyulit persalinan yang mengakibatkan nyeri yang sangat hebat bahkan
rasa nyeri tersebut berakibat terjadinya syok (Ohorella dan Mirna, 2022).
Pemberian asuhan pelayanan harus memperhatikan kenyamanan ibu
yang akan melahirkan, salah satunya adalah penanganan nyeri persalinan.
Penolong persalinan seringkali melupakan untuk menerapkan teknik
pengontrolan nyeri, hal ini akan menyebabkan ibu bersalin memiliki
pengalaman persalinan yang buruk, mengalami trauma persalinan yang
dapat menyebabkan postpartum blues, maka sangat penting untuk penolong
persalinan memenuhi kebutuhan ibu akan rasa aman dan nyaman
(Aprilianti, 2021).
Dampak nyeri persalinan yang tidak teratasi tidak hanya bagi ibu
tetapi juga bagi janin, sehingga diperlukan penanganan untuk mengatasi
nyeri persalinan. Hal ini untuk memungkinkan ibu beradaptasi dan secara
aktif mengatasi rasa sakit persalinan, sehingga tidak menimbulkan masalah
atau komplikasi selama proses persalinan. Penanganan nyeri persalinan
dapat dilakukan melalui beberapa upaya yaitu dapat diberikan analgesia dan
anestesi pada obat-obatan, dan aroma terapi dapat diberikan untuk
manajemen nyeri non obat. Untuk penanganan nyeri non obat seperti aroma
terapi hanya diperlukan bahan aroma terapi (Juliani et al., 2021).
3
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Fisiologis Holistik Persalinan dan
Bayi Baru Lahir Pada Ny. A Dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di
Puskesmas Rawat Jalan Sungai Bakau Kecil Kabupaten Mempawah?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mampu memberikan Asuhan Kebidanan Fisiologis Holistik
Persalinan dan Bayi Baru Lahir Pada Ny. A dengan Nyeri Persalinan
Kala I Fase Aktif di Puskesmas Rawat Jalan Sungai Bakau Kecil
Kabupaten Mempawah.
2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data Subjektif secara lengkap
terhadap ibu bersalin dengan nyeri persalinan kala I fase aktif
pada Ny. A.
b. Mampu melakukan pengkajian data Objektif secara lengkap
terhadap ibu bersalin dengan nyeri persalinan kala I fase aktif
pada Ny. A.
c. Mampu menganalisis data serta menemukan diagnosis
kebidanan, berdasarkan masalah dan pemeriksaan penunjang
terhadap ibu bersalin dengan nyeri persalinan kala I fase aktif
pada Ny. A.
d. Mampu melakukan Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Holistik
Persalinan dan Bayi Baru Lahir terhadap ibu bersalin dengan
Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada Ny. A.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Guna menambah pengalaman dan mengasah kemampuan
penulis dalam menerapkan secara nyata ilmu yang sudah didapat
5
A. Landasan Teori
1. Persalinan
a. Pengertian persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin
dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuaran sendiri). Proses ini
dimulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang ditandai
dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan
kelahiran plasenta (Sari dan Rimandini, 2021).
b. Jenis persalinan
Menurut (Sari dan Rimandini, 2021) menyatakan bahwa
jenis persalinan dibagi dalam 2 kategori, yaitu:
1) Jenis persalinan berdasarkan bentuk terjadinya
a) Persalinan spontan
Persalinan spontan adalah persalinan yang
berlangsung dengan kekuatan ibunya sendiri dan
melalui jalan lahir dengan proses lahirnya bayi pada
letak belakang kepala tanpa bantuan alat-alat serta
tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
berlangsung kurang dari 24 jam.
b) Persalinan buatan
Persalinan buatan adalah proses persalinan
yang berlangsung dengan bantuan tanaga dari luar
misalnya ekstraksi dengna forceps atau dilakukan
operasi section caesarea.
6
7
c) Persalinan anjuran
Persalinan anjuran adalah bila kekuatan yang
diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar
dengan jalan rangsangan misalnya pemberian
Pitocin dan prostaglandin.
c. Tahapan persalinan
Menurut (Prihartini dan Azizah, 2018) menyatakan bahwa
proses persalinan terdiri atas empat kala, yaitu:
1) Kala I (fase pembukaan)
Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya
kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi
dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10
cm). kala I dibagi menjadi dua fase:
a) Fase laten:
(1) Dimulai sejak awal berkontraksi yang
menyebabkan penipisan dan pembukaan
serviks secara bertahap.
(2) Berlangsung hingga serviks membuka kurang
dari 4 cm.
(3) Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir
atau hingga 8 jam.
(4) Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih
diantara 20 hingga 30 detik.
b) Fase aktif:
(1) Berlangsung selama 6 jam, dibagi atas 3 sub
fase:
(a) Periode akselerasi: berlangsung 2 jam
pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.
(b) Periode dilatasi maksimal: selama 2 jam
berlangsung cepat dari 4 cm menjadi 9
cm.
8
2. Nyeri persalinan
a. Pengertian nyeri persalinan
Nyeri yang terjadi dalam persalinan merupakan suatu
proses fisiologis karena reaksi sensorik terhadap proses
pengeluaran hasil konsepsi. Intensitas nyeri yang dirasakan
10
2) Numerik (1-10)
3. Aromaterapi Lavender
a. Pengertian
Aromaterapi biasanya menggunakan minyak atsiri
sebagai media pengobatannya, karena memiliki manfaat
terhadap psikologis dan fisiologis manusia melalui efek aroma
yang dihirup serta melalui penyerapan zat aktif yang masuk
melalui kulit (Putri dan Amalia, 2019).
17
BAB III
TINJAUAN KASUS
MANAJEMEN KEBIDANAN FISIOLOGIS HOLISTIK PERSALINAN DAN
BAYI BARU LAHIR
I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 18 Desember 2023
No Register : 11-02-19
A. Data Subyektif
Identitas
Klien Suami
Nama : Ny. A Tn. A
Umur : 22 tahun 27 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia Bugis/Indonesia
Pendidikan : SMP SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Swasta
Alamat rumah : Parit Banjar RT. 11 RW. 03
Telp : 0895******37
Riwayat Kesehatan
1. Kunjungan saat ini
[ ] Kunjungan pertama
[] Kunjungan ulang
Keluhan utama : Klien mengatakan ingin memeriksakan kehamilan,
dan merasakan perut mules-mules dan nyeri
sampai ke pinggang sejak subuh jam 05.10 wib,
25
3. Pemeriksaan Obstetri :
Palpasi : Tinggi Fundus Uteri 3 jari bawah px (30 cm), Punggung
kiri, TBBJ 2790 gram, DJJ 134 kali/menit, presentasi kepala sudah
masuk PAP, His 3x10’, 30”, VT pembukaan 5 cm, ketuban (+),
portio tipis lunak, penurunan kepala H–III, pengeluaran darah lendir
(+), kelainan (-).
4. Pemeriksaan Penunjang
Hb ; 13,4 gr/dL
Tripel eliminasi (HIV, IMS, HbSAg) : non reaktif
C. Analisis
Ny. A usia 22 tahun G2 P1 A 0 Hamil ±40 minggu dengan Inpartu
Kala I Fase Aktif janin hidup
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan fisik
dan tanda vital dalam keadaan normal.
2. Menjelaskan pada ibu rasa nyeri yang timbul merupakan hal yang
normal dalam proses persalinan.
28
P (Penatalaksanaan) :
- Memberitahukan kepada ibu tentang hasil
pemeriksaan fisik dan tanda vital dalam keadaan
normal. (Evaluasi: ibu mendengarkan penjelasan
petugas).
- Melakukana KIE terkait pemberian aromaterapi
lavender dan memotivasi ibu melakukan pernafasan
saat HIS untuk menghiriup aromaterapi yang
18 Des 2023 diberikan.
Jam 15.30
S (Subjektif) :
- Ibu mengatakan rasa nyeri masih terasa namun tidak
sesakit sebelumnya
- Ibu merasa agak tenang serta menyukai bau
aromaterapi yang diberikan.
O (Objektif) :
- K/U : Baik, Kesadaran : Composmentis
- TTV : TD 109/70 mmHg, N : 80 kali/menit, R : 18
kali/menit
- Setelah pemberian aromaterapi lavender hasil
pemeriksaan skala nyeri wajah yaitu skor 5
P (Penatalaksanaan) :
- Memberitahukan kepada ibu tentang hasil
pemeriksaan fisik dan tanda vital dalam keadaan
32
melakukan IMD
Kala III
18 Des 2023 S (Subjektif) :
Jam 18.10 - Ibu mengatakan merasa lelah tetapi senang bayinya
sudah lahir, perut masih terasa mules
O (Objektif) :
- K/U Baik, Kesadaran Composmentis
- TTV : TD 108/67 mmHg, Nadi: 80 kali/menit, R: 18
kali/menit, S: 36,5C
- TFU 1 jari atas pusat, kandung kemih kosong,
A (Analisa) :
P2 A1 M0 Partus Kala III
P (Penatalaksanaan) :
- Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
- Meminta persetujuan (Informed consent) untuk
melakukan tindakan
- Pemeriksaan palpasi memastikan janin tunggal
- Menyuntikan oksitosin 10 iu pada 1/3 paha kiri bagian
luar secara IM
- PTT
- Plasenta lahir lengkap
- Melakukan masase fundus
- Cek kelengkapan plasenta (plasenta lahir lengkap jam
18.10 wib, selaput plasenta menutup seperti payung,
kotiledon lengkap, tidak ada pengapuran tali pusat,
Panjang tali pusat ± 45 cm
- Perdarahan ± 300 cc/ml
Kala IV
Jam 18.10 S (Subjektif) :
- Ibu mengatakan lelah tetapi merasa lega dan senang
atas kelahiran anaknya
O (Objektif) :
- K/U Baik, Kesadaran Composmentis
- TTV : TD 110/76 mmHg, Nadi: 84 kali/menit, R: 20
kali/menit, S: 36,7C
A (Analisa)
P2 A1 M0 Partus Kala IV
P (Penatalaksanaan) :
- Melakukan massase uterus
- Memeriksa robekan jalan lahir dan ada robekan daerah
perineum derajat 1-2
- Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan
keluarga bahwa plasenta sudah lahir dan ada robekan
di jalan lahir yang harus dijahit (evaluasi: ibu bersedia
di jahit)
- Melakukan penjahitan luka jalan lahir dengan
anaestesi local lidokain 1%, dengan Teknik jahitan
34
BAB IV
PEMBAHASAN
Pengkajian asuhan kebidanan holistik fisiologis persalinan dan bayi baru lahir
dilaksanakan pengumpulan data dasar yaitu data subjektif dan objektif. Data
subjektif pasien meliputi: wanita usia subur bernama Ny. A usia 22 tahun,
mengatakan ingin memeriksakan kehamilan dan merasakan perut terasa mules dan
nyeri yang menjalar hingga ke pinggang sejak pukul 05.10 WIB ada pengeluaran
darah bercampur lendir tetapi tidak ada pengeluaran air. Pada proses kala I
persalinan Ny. A dilakukan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital, dan semua
pemeriksaan dalam kondisi normal, kemudian menjelaskan bahwa rasa nyeri yang
timbul merupakan hal yang normal dalam proses persalinan, menjelaskan kepada
ibu dan keluarga bahwa sudah memasuki proses persalinan dan meminta
menandatangai informed consent. Ny. A mengalami ketidaknyaman yaitu merasa
cemas ketika munculnya kontraksi yang mengakibatkan rasa nyeri sesuai hasil
pemeriksaan skala nyeri wajah berada pada skor 7. Untuk mengurangi rasa cemas
tersebut pasien diberikan aromaterapi lavender selama 30 menit, diharapkan Ketika
menghirup aromaterapi lavender pasien mengalamai ketenangan dan kecemasan
akan berangsur hilang, serta lebih siap dalam menghadapai proses persalinan yang
sedang berlangsung. Dan setelah 30 menit di berikan aromaterapi lavender lalu di
evaluasi lagi, skala nyeri menurun ke skor 5. Hal ini membuktikan bahwa memang
ada pengaruh aromaterapi lavender dalam penurunan skor nyeri pada proses
persalinan kala 1. Sebagian besar kala I persalinan dirasakan ketidaknyamanan
ketika ada kontraksi dan nyeri diantara kontraksi. Beberapa ibu, terutama yang
janinnya berada dalam posisi posterior, mengalami nyeri pinggang pada saar
kontraksi secara terus menerus, bahkan dalam interval antara kontraksi. Ketika
nyeri menjadi lebih intens dan terus-menerus, ibu menjadi lelah dan putus asa,
sering mengalami kesulitan menghadapi kontraksi (Okinarun dan Zakiyah, 2019).
Menurut Manurung (2021) menyatakan bahwa proses terjadinya nyeri
persalinan terdiri dari 3 komponen fisiologis, antara lain: resepsi: proses perjalanan
nyeri, persepsi: kesadaran seseorang terhadap nyeri, dan reaksi: respon fisiologis
dan perilaku setelah mempersepsikan nyeri. Nyeri yang terjadi dalam persalinan
37
dilakukan saat ibu memasuki kala I fase dan pengukuran nyeri persalinan setelah
diberikan intervensi aromaterapi lavender yang dilakukan pengukuran setiap 90
menit sekali selama kala I fase aktif persalinan saat terjadi kontraksi sebanyak 4
kali dengan menggunakan skala pengukuran wajah.
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari pengkajian data mengenai
asuhan kebidanan pada nyeri persalinan kala I fase aktif, yaitu:
1. Hasil pengkajian data subjektif pada Ny. A ditemukan adanya rasa
cemas sehubungan dengan rasa nyeri persalinan yang dialami.
2. Dari data objektif pada Ny. A didapatkan hasil sebelum pemberian
aromaterapi skala nyeri menunjukkan skor 7 dan setelah pemberian
aromaterapi lavender skor nyeri menjadi 5.
3. Dari analisis data didapati Ny. A usia 22 tahun hamil 38 minggu dengan
inpartu kala I fase aktif janin hidup dengan nyeri persalinan
4. Penatalaksanaan asuhan kebidananan holistik persalinan pada Ny. A
dengan nyeri persalinan kala I fase aktif antara lain: memberitahukan
hasil pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital dalam kondisi normal,
menjelaskan bahwa rasas nyeri yang timbul merupakan hal yang normal
dalam proses persalinan, menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa
sudah memasuki proses persalinan dan meminta menandatangai
informed consent, pemberian aromaterapi lavender untuk mengurangi
rasa cemas dan gelisah sehubungan dengan rasa nyeri selama proses
persalinan, memberikan KIE tehnik relaksasi pernafasan saat HIS dan
menganjurkan ibu untuk menghirup aromaterapi lavender saat timbul
nyeri atau kontraksi selama 30 menit, menganjurkan pada keluarga
untuk memberikan makan dan minum pada saat tidak terjadinya
kontraksi serta mempersiapkan peralatan partus dan obat-obatan dan
melakukan pemantauan keadaan ibu dan janin serta kemajuan
persalinan yang dituangkan dalam partograf.
40
B. Saran
1. Bagi Penulis
Diharapkan dapat mengerti mengenai asuhan kebidanan holistik
fisiologis persalinan dan bayi baru lahir serta mampu menganalisa
keadaan pada ibu bersalin dan mengerti tindakan secara segera yang
harus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan ibu bersalin yang
mengalami nyeri persalinan kala I fase aktif.
2. Bagi Puskesmas Rawat Jalan Sungai Bakau Kecil
Diharapkan dapat menjadi bahan masukkan bagi Puskesmas
Rawat Jalan Sungai Bakau Keci dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan pelaksanaan asuhan kebidanan fisiologis holistik
persalinan dan bayi baru lahir yang mengalami nyeri persalinan kala I
fase aktif secara non farmakologi.
3. Bagi Institusi Pendidikan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Pontianak
Diharapkan dapat bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai sumber
referensi, sumber bacaan dan bahan pengajaran terutama yang terkait
dengan asuhan kebidanan fisiologi holistik persalinan dan bayi baru
lahir yang mengalami nyeri persalinan kala I fase aktif.
41
DAFTAR PUSTAKA
LAM
PIRA
N
44
45
Bukti:
Outcome
Perlakuan Mean Mean Total
Sebelum Sesudah
Kontrol 5,47 7,60 13,07
Intervensi 6,80 5,67 12,47
ARR = 0,13 (jika terjadi insiden yang tidak diharapkan terhadap penyuluhan,
maka selisih kejadian tersebut bermakna sebesar 13%).
3. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable (dapat
diterapkan) dalam praktik sehari-hari?
49
Harm:
Tidak ditemukannya kerugian dari hasil
50
penelitian di atas.
NNT/f = 7,69/20 = 0,38
DOKUMENTASI
64