Anda di halaman 1dari 26

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG HIV/AIDS PADA POSYANDU

REMAJA DI BANJAR SELAT DESA SELAT KECAMATAN


ABIANSEMAL
KABUPATEN BADUNG
PADA TANGGAL 5 MARET 2023

“Jauhi Narkoba Sebagai Generasi Bangsa Yang Berjaya”


OLEH:
KELOMPOK 3

1. Ni Made Melania Subakti, S.Kep (C1222037)


2. I Gede Wiryawan, S.Kep (C1222038)
3. Ni Kadek Mira Utami, S.Kep (C1222039)
4. Ni Ketut Dwi Laksmiani, S.Kep (C1222040)
5. Ni Putu Shinta Oktaviani, S.Kep (C1222041)
6. Ni Putu Ari Wijayanti, S.Kep (C1222042)
7. Ayu Ria Widiadnyani, S.Kep (C1222043)
8. Samalina Elizabeth Manetde, S.Kep (C1222044)
9. Sugiarti Fajar Angraini, S.Kep (C1222045)
10.Putu Ayu Melani, S.Kep (C1222046)
11.Ni Putu Dewi Putri Wiardani, S.Kep (C1222047)
12.Ni Wayan Sri Ratnadi, S.Kep (C1222048)
13.Ni Made Putri Asrianti, S.Kep (C1222048)
14.Ni Kadek Miantari, S.Kep (C1222050)
15.Putu Yuliani, S.Kep (C1222051)
16.I Gusti Ngurah Agung Yuda, S.Kep (C1222052)
17.Anjar Febilianti, S.Kep (C1222053)
18.I Kadek Angga Dwipayana, S.Kep (C1222054)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BINA USADA BALI
2023
LEMBAR PENGESAHAN

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG HIV/AIDS PADA POSYANDU REMAJA


DI BANJAR SELAT DESA SELAT KECAMATAN ABIANSEMAL
KABUPATEN BADUNG
PADA TANGGAL 5 MARET 2023

Diajukan Oleh :
KELOMPOK 3

Telah Disahkan Sebagai Laporan Promosi Kesehatan


Keperawatan Komunitas

Dosen Pembimbing Ketua Kelompok

(Ns. Ni Komang Matalia Gandari.,


(Ni Kadek Mira Utami S.Kep)
S.Kep.,M.H) NIK.13.12.0067
NIM. C1222039

Mengetahui
STIKES Bina Usada Bali
Program Studi Profesi Ners
Ketua
KATA PENGANTAR

(Ns. I Putu Artha Wijaya, S.Kep., M.Kep)


NIK. 11.01.0045

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puja dan Puji Syukur atas Kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena atas Rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan
Laporan Penyuluhan Kesehatan di Banjar Selat, Desa Selat dengan tujuan untuk
memenuhi tugas di stase komunitas ini.
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar
Profesi Ners pada STIKES Bina Usada Bali, selanjutnya penyusun menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Bapak I Made Semawan S.H selaku Kepala Desa yang telah memberikan
izin praktik diDesa Selat.
2. Bapak I Wayan Arta Adnyana selaku Kelian Banjar yang telah memberikan izin
praktik diBanjar Selat, Desa Selat.
3. Ns. Ni Komang Matalia Gandari., S.Kep.,M.H selaku pembimbing akademik yang
telah banyak memberikan masukan dan saran dalam menyelesaikan proposal ini.
4. Berbagai pihak di lapangan yang telah bersedia meluangkan waktu dan
tenaganya demiberpartisipasi dalam membantu kami menyusun laporan ini.
5. Teman-teman dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan masukan
kepada penulis.
Penyusun menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak untuk menyempurnakan hasil laporan yang akan datang. Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat untuk pembaca semuanya.

Mangupura, 07 Maret 2023

(Penyusun)

Badung, 7 Maret 2023

Penyusun
iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Perumusan Masalah.................................................................................................2
C. Pemecahan Masalah.................................................................................................2
D. Tujuan Kegiatan.......................................................................................................2
E. Manfaat Kegiatan.....................................................................................................3
F. Khayalak Sasaran Strategis......................................................................................3
G. Metode Kegiatan......................................................................................................3
H. Media.......................................................................................................................3
I. Materi Penyuluhan...................................................................................................3
J. Laporan Kegiatan.....................................................................................................7
K. Laporan Evaluasi.....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
Topik : Penyuluhan Kesehatan HIV/AIDS
Sasaran : Posyandu Remaja
Tempat : Wantilan Desa Selat, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung
Hari/tanggal : Minggu, 5 Maret 2023
Waktu : 60 menit

A. Latar Belakang
Asia Pasifik merupakan wilayah kedua terbesar dengan kasus HIV/AIDS di dunia,
dimana 78% kasus baru berada diwilayah Asia Pasifik. Diperkirakan 5,9 juta orang hidup dengan
HIV di wilayah asia pasifik pada tahun 2018. Tiga negara dengan kasus terbanyak di Asia Pasifik
adalah India, Cina dan Indonesia. Pada tahun 2018, kasus baru terinfeksi HIV di Indonesia
merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya.
Terdapat 46.000 infeksi HIV baru dan hanya 51% dariorang yang hidup dengan HIV
yang mengetahui status mereka (UNAIDS, 2019). Dewasa ini HIV dan AIDS telah merupakan
pandemi, menyerang jutaan penduduk di dunia, pria, wanita bahkan anak-anak. Organisasi
kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 15 juta orang, diantarannya 14 juta remaja
dan dewasa terinfeksi HIV, 1 juta bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi. Setiap hari
bsebanyak 5000 orang terinfeksi virus HIV. Menurut estimasi pada tahun 2000 sekitar 30-4- juta
orang terinfeksi virus HIV, 12-18 juta orang akan menunjukan gejala-gejala penyakit AIDS. Dari
seluruh infeksi HIV, 90% akan terjadi di negara berkembang, terutama di asia. Negara yang
paling parah terkena antara lain thailand, india, myanmar dan cina bagian selatan. Sementara itu
negara-negara industri yang lebih maju telah menekan laju infeksi HIV di negaranya (KPA Prov.
Sulawesi Selatan, 2019). Epidemi HIV/AIDS menghadirkan tantangan berat bagi pembangunan
dan kemajuan sosial. HIV adalah virus yang ditularkan terutama melalui kontak seksual, jalur
infus yang digunakan bersamasama, dan penularan dari ibu ke anak yang dapat terjadi selama
proses kelahiran atau menyusui (Asshiddiq, 2020).
Tindakan pencegahan penularan HIV khususnya oleh ODHA ke orang lain sangatlah
penting dilakukan melalui perubahan perilaku berisiko, guna memutuskan mata rantai penularan
HIV dan mengurangi dampak sosial ekonomi dari HIV-AIDS, sehingga tidak menjadi masalah
kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2007) (Sujudi, 2002). Disamping itu pula, hingga saat ini
belum ditemukan obat atau vaksin yang dapat mengobati dan mencegah HIV-AIDS.

1
B. Perumusan Masalah
Masalah kesehatan pada remaja di Indonesia khususnya di Bali masih perlu
mendapat perhatian dikarenakan :
1. Banyak kalangan yang berpendapat bahwa masalah kesehatan pada remaja bukan
masalah yang prioritas atau kurang penting seperti masalah kesehatan lainnya dan
masih dianggap semata-mata menjadi urusan kalangan medis, sementara
pemahaman terhadap kesehatan pada remaja dalam masyarakat masih kurang
sehingga masih ditemukan kasus HIV/AIDS.
2. Sebagian masyarakat masih belum terpapar informasi mengenai HIV/AIDS secara
komprehensif.

C. Pemecahan Masalah
Untuk turut membantu memecahkan masalah-masalah kesehatan pada remaja
atau HIV/AIDS pada para remaja dan masyarakat, maka langkah-langkah yang diambil
adalah :
1. Memberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS dalam aspek kesehatan pada
umumnya dan masalah HIV/AIDS pada khususnya agar dapat mengurangi atau
bahkan meniadakan kasus HIV/AIDS pada remaja di Desa Selat.

D. Tujuan Kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yang berupa penyuluhan Kesehatan
Pencegahan HIV/AIDS memiliki tujuan :
1. Tujuan Umum
Peserta penyuluhan mampu melakukan pencegahan HIV/AIDS pada remaja
dengan baik
2. Tujuan Khusus
a. Peserta mampu memahami pengertian HIV/AIDS
b. Peserta mampu memahami penyebab HIV/AIDS
c. Peserta mampu memahami pencegahan HIV/AIDS
d. Peserta mampu memahami pengobatan HIV/AIDS

2
E. Manfaat Kegiatan
Dengan melakukan kegiatan penyuluhan Kesehatan HIV/AIDS pada para remaja ini
diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Menambah wawasan mengenai bahaya HIV/AIDS pada remaja
2. Mampu menerapkan pencegahan HIV/AIDS dengan baik dari masyarakat maupun
tenaga medis puskesmas di Desa Selat

F. Khalayak Sasaran Strategis


Khalayak yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah posyandu remaja yang
berada di Desa Selat, yang memerlukan pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS
pada remaja.

G. Metode Kegiatan
Sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan terlebih dahulu penjajagan lokasi. Dalam
penjajagan lokasi ini dimusyawarahkan mengenai waktu pelaksanaan kegiatan dengan
memperhatikan masukan dari kegiatan program kerja mahasiswa profesi Ners Stikes Bina
Usada Bali. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah berupa Penyuluhan Kesehatan
HIV/AIDS.

H. Media
1. Power Point presentasi.

I. Materi Penyuluhan
A. Definisi HIV/AIDS
HIV adalah sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
AIDS adalah kependekan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Acquired berarti
didapat, bukan keturunan. Immuno terkait dengan sistem kekebalan tubuh kita.
Deficiency berarti kekurangan. Syndrome atau sindrom berarti penyakit dengan
kumpulan gejala, bukan gejala tertentu. Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat
kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh yang dibentuk setelah kita lahir.
AIDS muncul setelah virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh kita selama lima
hingga sepuluh tahun atau lebih. HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan
virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang
bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS
(Acquired Immuno Deficiency Syndrome) atau kumpulan berbagai gejala penyakit akibat
turunnya kekebalan tubuh individu akibat HIV.
3
Ketika individu sudah tidak lagi memiliki sistem kekebalan tubuh maka semua penyakit
dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh. Karena sistem kekebalan tubuh nya menjadi
sangat lemah, penyakit yang tadinya tidak berbahaya akan menjadi sangat berbahaya.
Orang yang baru terpapar HIV belum tentu menderita AIDS. Hanya saja lama kelamaan
sistem kekebalan tubuhnya makin lama semakin lemah, sehingga semua penyakit dapat
masuk ke dalam tubuh. Pada tahapan itulah penderita disebut sudah terkena AIDS.

B. Penyebab HIV/AIDS
Virus masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui perantara darah, semen,
dan sekret vagina. Setelah memasuki tubuh manusia, maka target utama HIV
adalah limfosit CD 4 karena virus mempunyai afinitas terhadap molekul
permukaan CD4. Virus ini akan mengubah informasi genetiknya ke dalam bentuk
yang terintegrasi di dalam informasi genetik dari sel yang diserangnya, yaitu
merubah bentuk RNA (ribonucleic acid) menjadi DNA (deoxyribonucleic acid)
menggunakan enzim reverse transcriptase. DNA pro-virus tersebut kemudian
diintegrasikan ke dalam sel hospes dan selanjutnya diprogramkan untuk
membentuk gen virus. Setiap kali sel yang dimasuki retrovirus membelah diri,
informasi genetik virus juga ikut diturunkan. Cepat lamanya waktu seseorang
yang terinfeksi HIV mengembangkan AIDS dapat bervariasi antar individu.
Dibiarkan tanpa pengobatan, mayoritas orang yang terinfeksi HIV akan
mengembangkan tanda-tanda penyakit terkait HIV dalam 5-10 tahun, meskipun
ini bisa lebih pendek. Waktu antara mendapatkan HIV dan diagnosis AIDS
biasanya antara 10–
15 tahun, tetapi terkadang lebih lama. Terapi antiretroviral (ART) dapat
memperlambat perkembangan penyakit dengan mencegah virus bereplikasi dan
oleh karena itu mengurangi jumlah virus dalam darah orang yang terinfeksi
(dikenal sebagai 'viral load').
Tahapan perubahan HIV/AIDS :
1. Fase 1
Umur infeksi 1-6 bulan (sejak terinfeksi HIV) individu sudah terpapar dan
terinfeksi. Tetapi ciri-ciri terinfeksi belum terlihat meskipun ia melakukan tes
darah. Pada fase ini antibodi terhadap HIV belum terbentuk. Bisa saja
terlihat/mengalami gejala-gejala ringan, seperti flu (biasanya 2-3 hari dan
sembuh sendiri).

4
2. Fase 2

5
Umur infeksi : 2-10 tahun setelah terinfeksi HIV. Pada fase kedua ini individu
sudah positif HIV dan belum menampakkan gejala sakit. Sudah dapat
menularkan pada orang lain. Bisa saja terlihat/mengalami gejala-gejala
ringan, seperti flu (biasanya 2-3 hari dan sembuh sendiri).
3. Fase 3
Mulai muncul gejala-gejala awal penyakit. Belum disebut sebagai gejala
AIDS. Gejala-gejala yang berkaitan antara lain keringat yang berlebihan pada
waktu malam, diare terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, flu
yang tidak sembuh-sembuh, nafsu makan berkurang dan badan menjadi
lemah, serta berat badan terus berkurang. Pada fase ketiga ini sistem
kekebalan tubuh mulai berkurang.
4. Fase 4
Sudah masuk pada fase AIDS. AIDS baru dapat terdiagnosa setelah
kekebalan tubuh sangat berkurang dilihat dari jumlah sel-T nya. Timbul
penyakit tertentu yang disebut dengan infeksi oportunistik yaitu TBC, infeksi
paru-paru yang menyebabkan radang paru-paru dan kesulitan bernafas,
kanker, khususnya sariawan, kanker kulit atau sarcoma kaposi, infeksi usus
yang menyebabkan diare parah berminggu-minggu, dan infeksi otak yang
menyebabkan kekacauan mental dan sakit kepala.
C. Pencegahan HIV/AIDS
Lima cara untuk mencegah penularan HIV, dikenal konsep “ABCDE” sebagai berikut.
1. A (Abstinence): artinya Absen seks atau tidak melakukan hubungan seks bagi yang
belum menikah.
2. B (Be faithful): artinya Bersikap saling setia kepada satu pasangan seks (tidak
berganti-ganti pasangan).
3. C (Condom): artinya Cegah penularan HIV melalui hubungan seksual dengan
menggunakan kondom.
4. D (Drug No): artinya Dilarang menggunakan narkoba.
5. E (Education): artinya pemberian Edukasi dan informasi yang benar mengenai HIV,
cara penularan, pencegahan dan pengobatannya.Individu dapat mengurangi risiko
infeksi HIV dengan membatasi paparan faktor risiko.
Pendekatan utama untuk pencegahan HIV sebagai berikut :
1. Penggunaan kondom pria dan wanita
Penggunaan kondom pria dan wanita yang benar dan konsisten selama penetrasi
vagina atau dubur dapat melindungi terhadap penyebaran infeksi menular seksual,

6
termasuk HIV. Bukti menunjukkan bahwa kondom lateks laki-laki memiliki efek
perlindungan 85% atau lebih besar terhadap HIV dan infeksi menular seksual (IMS)
lainnya.
2. Tes dan konseling untuk HIV dan IMS
Pengujian untuk HIV dan IMS lainnya sangat disarankan untuk semua orang yang
terpajan salah satu faktor risiko. Dengan cara ini orang belajar tentang status infeksi
mereka sendiri dan mengakses layanan pencegahan dan perawatan yang diperlukan
tanpa penundaan. WHO juga merekomendasikan untuk menawarkan tes untuk
pasangan. Selain itu, WHO merekomendasikan pendekatan pemberitahuan mitra
bantuan sehingga orang dengan HIV menerima dukungan untuk menginformasikan
mitra mereka sendiri, atau dengan bantuan penyedia layanan kesehatan.
3. Sunat laki-laki oleh medis secara sukarela
Sunat laki-laki oleh medis, mengurangi risiko infeksi HIV sekitar 60% pada pria
heteroseksual. Sunat laki-laki oleh medis juga dianggap sebagai pendekatan yang
baik untuk menjangkau laki-laki dan remaja laki-laki yang tidak sering mencari
layanan perawatan kesehatan.
4. Penggunaan obat antiretroviral untuk pencegahan
Penelitian menunjukkan bahwa jika orang HIV-positif mematuhi rejimen ARV yang
efektif, risiko penularan virus ke pasangan seksual yang tidak terinfeksi dapat
dikurangi sebesar 96%. Rekomendasi WHO untuk memulai ARV pada semua orang
yang hidup dengan HIV akan berkontribusi secara signifikan untuk mengurangi
penularan HIV
5. Bagi remaja
Semua orang tanpa kecuali dapat tertular, sehingga remaja tidak melakukan
hubungan seks tidak aman, berisiko IMS karena dapat memperbesar risiko penularan
HIV/AIDS. Mencari informasi yang lengkap dan benar yang berkaitan dengan
HIV/AIDS. Mendiskusikan secara terbuka permasalahan yang sering dialami remaja
dalam hal ini tentang masalah perilaku seksual dengan orang tua, guru, teman
maupun orang yang memang paham mengenai hal tersebut. Menghindari
penggunaan obat-obatan terlarang dan jarum suntik, tato dan tindik. Tidak
melakukan kontak langsung percampuran darah dengan orang yang sudah terpapar
HIV. Menghindari perilaku yang dapat mengarah pada perilaku yang tidak sehat dan
tidak bertanggungjawab.

D. Pengobatan bagi penderita HIV/AIDS


Untuk menahan lajunya tahap perkembangan virus beberapa obat yang ada
adalah antiretroviral dan infeksi oportunistik. Obat antiretroviral adalah obat yang
7
dipergunakan untuk retrovirus seperti HIV guna menghambat perkembangbiakan
virus. Obat-obatan

8
yang termasuk antiretroviral yaitu AZT, Didanoisne, Zaecitabine, Stavudine. Obat infeksi
oportunistik adalah obat yang digunakan untuk penyakit yang muncul sebagai efek
samping rusaknya kekebalan tubuh. Yang terpenting untuk pengobatan oportunistik yaitu
menggunakan obat-obat sesuai jenis penyakitnya, contoh : obat-obat anti TBC

J. Laporan Kegiatan
1. Tahap Perencanaan
Sebelum pelaksanaan kegiatan, dilakukan koordinasi dan perijinan dengan Kepala
Desa dan Kelian Banjar Selat yang terdapat di Desa Selat.

2. Tahap Peleksanaan
Penyuluhan kesehatan dilaksanakan pada tanggal 05 Maret 2023 dan diikuti oleh
masyarakat yang berada di Banjar Selat, Desa Selat
No Materi Jam Pelaksana
Tahap Persiapan
1. Persiapan alat-alat yang 08.00-12.00 Tim Pengabdian
dibutuhkan untuk
melakukan penyuluhan
kesehatan seperti media
2. Persiapan lokasi 08.00-12.00 Tim Pengabdian
penyuluhan kesehatan
(door to door)
Tahap Pelaksanaan
1. Melakukan penyuluhan 09.00-11.00 Tim Pengabdian
Kesehatan
2. 11.00-12.00 Tim Pengabdian
Pemberian materi kepada
masyarakat

K. Laporan Evaluasi
Kegiatan dilakukann di wantilan desa selat, kec. Abiansemal, kab. Badung,
dimulai dari pukul 08.30.11.55 wita. Dihadiri para remaja dengan jumlah 10
orang, I Kadek Suarteja, S.Kep sebagai MC dengan pembawaan sudah baik dan
artikulasi jelas, Ni Putu Pristha Dewi Yudiutani, S.Kep sebagai moderator dengan
pembawaan sudah baik, artikulasi jelas kepada remaja. Materi pertama dibawakan
oleh Ni Luh Putu Sarti, S.E dengan materi yang dibawakan yaitu Napza sudah
dibawakan dengan baik, artikulasi jelas, waktu pemberian materi sudah tepat
waktu, adanya komunikasi dua arah sehingga adanya feed back dari remaja. Pada
materi Napza, terdapat orang 2 penanya, atas nama candra dengan pertanyaan
“Kenapa ganja di bakar, apakah asapnya itu tidak berbahaya?“ Jawaban “Jadi
selama proses pembakaran sudah di antisipasi dengan jarak pemusnahannya dan
alat untuk melindungi proses pembakarannya“, Pertnyaan kedua yaitu oleh kadek
ari “Kenapa remaja cenderung sebagai target/sasaran penyebaran narkoba”
jawaban “Karena remaja egonya masih tinggi dan masa” transisi/masa” ingin
mencoba, maka hal itu yang menjadikan pengedar narkoba menjadikan remaja
9
sebagai target atau

1
0
sasarannya“. Materi kedua dibawakan oleh Bagus Komang Raka Satria dan Putu
Puspa Sadnya Dewi dengan materi yang dibawakan yaitu HIV/AIDS, Pernikahan
Dini, Life Skill sudah dibawakan dengan baik, artikulasi jelas, waktu pemberian
materi sudah tepat waktu, adanya komunikasi dua arah sehingga adanya feed back
dari remaja. Pada materi HIV/AIDS, Pernikahan Dini, Life Skill, terdapat orang 2
penanya, atas nama yoga dengan pertanyaan “Apakah seseorang yang awalnya
rutin meminum obat HIV, pada saat hamil orang tersebut berhenti meminum obat
apakah bayi dilahirkannya akan terpapar HIV“Jawaban “Ada kemungkinan bisa
terkena dan ada kemungkinan tidak dan ada kemungkinan terinfeksi melalui ASI“.
Materi ketiga dibawakan oleh Ni Luh Putu Irma Noviadiani, S.Kep dengan materi
yang dibawakan yaitu Demam Berdarah sudah dibawakan dengan baik, artikulasi
jelas, waktu pemberian materi sudah tepat waktu, adanya komunikasi dua arah
sehingga adanya feed back dari remaja. Pada materi Demam Berdarah, terdapat
orang 1 penanya, atas nama bagus dengan pertanyaan “Apa sajakah tanda dan
gejala dari demam berdarah“ Jawaban “ Panas tinggi 2-7 hari, mual muntah,
pegal-pegal, adanya raum-raum (ptikie) dan gusi berdarah“. Fasilitator semua
mahasiswa profesi Ners STIKES Bina Usada Bali sudah berprilaku baik, remaja
sudah berbaur dan duduk ngobrol dengan teman-teman yang lain. Teknisi
kegiatan sudah dilakukan sesuai dengan tugasnya masing-masing.

Mengetrahui,
Observer

(I Made Riska Pradnyatana, S.Kep)

1
1
DAFTAR PUSTAKA

Adekeye, O. A., Abimbola, O. H., & Adeusi, S. O. (2011). Domestic violence in a semi-
urban neighbourhood. Gender and Behaviour, 9(2), 4247–4261.
Asshiddiq, M. R. (2020). Effects of Acyclovir Administration in Decreasing HIV
Progression and Transmission. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(2 SE-Articles).
https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i2.357
Choi, B. Y., Choi, J. Y., Han, S. H., Kim, S. Il, Kee, M.-K., Kim, M. J., Kim, S.-W., Kim,
S. S., Kim, Y.-M., & Ku, N. S. (2018). Korea HIV/AIDS Cohort Study: study design and baseline
characteristics. Epidemiology and Health, 40.
Dachlia, D., Astuti, N. H., Ishardini, L., & Yudarini, Y. (2019). Isu Pasangan Klien Pada
Pelayanan Vct: Studi Eksplorasi Pada Dua Pelayanan Di Jakarta.
Deutsche Welle. (2020). Vaksin HIV/AIDS yang Efektif Melindungi Tidak Akan Ada?
DetikNews.
Dwi Ratna Ningsih. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pencegahan
Hiv/Aids Pada Wanita Pekerja Seks Komersial. Keefektifan Penerapan Pendekatan Keterampilan
Proses Dalam Pembelajaran IPA Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Golo.
LAMPIRAN
Lampiran
1
HASIL OBSERVASI PENYULUHAN KESEHATAN KEPADA REMAJA
Kegiatan dilakukann di wantilan desa selat, kec. Abiansemal, kab. Badung,
dimulai dari pukul 08.30.11.55 wita. Dihadiri para remaja dengan jumlah 10 orang, I
Kadek Suarteja, S.Kep sebagai MC dengan pembawaan sudah baik dan artikulasi
jelas, Ni Putu Pristha Dewi Yudiutani, S.Kep sebagai moderator dengan pembawaan
sudah baik, artikulasi jelas kepada remaja. Materi pertama dibawakan oleh Ni Luh
Putu Sarti,
S.E dengan materi yang dibawakan yaitu Napza sudah dibawakan dengan baik,
artikulasi jelas, waktu pemberian materi sudah tepat waktu, adanya komunikasi dua
arah sehingga adanya feed back dari remaja. Pada materi Napza, terdapat orang 2
penanya, atas nama candra dengan pertanyaan “Kenapa ganja di bakar, apakah
asapnya itu tidak berbahaya?“ Jawaban “Jadi selama proses pembakaran sudah di
antisipasi dengan jarak pemusnahannya dan alat untuk melindungi proses
pembakarannya“, Pertnyaan kedua yaitu oleh kadek ari “Kenapa remaja cenderung
sebagai target/sasaran penyebaran narkoba” jawaban “Karena remaja egonya masih
tinggi dan masa” transisi/masa” ingin mencoba, maka hal itu yang menjadikan
pengedar narkoba menjadikan remaja sebagai target atau sasarannya“. Materi kedua
dibawakan oleh Bagus Komang Raka Satria dan Putu Puspa Sadnya Dewi dengan
materi yang dibawakan yaitu HIV/AIDS, Pernikahan Dini, Life Skill sudah
dibawakan dengan baik, artikulasi jelas, waktu pemberian materi sudah tepat waktu,
adanya komunikasi dua arah sehingga adanya feed back dari remaja. Pada materi
HIV/AIDS, Pernikahan Dini, Life Skill, terdapat orang 2 penanya, atas nama yoga
dengan pertanyaan “Apakah seseorang yang awalnya rutin meminum obat HIV, pada
saat hamil orang tersebut berhenti meminum obat apakah bayi dilahirkannya akan
terpapar HIV“Jawaban “Ada kemungkinan bisa terkena dan ada kemungkinan tidak
dan ada kemungkinan terinfeksi melalui ASI“. Materi ketiga dibawakan oleh Ni Luh
Putu Irma Noviadiani, S.Kep dengan materi yang dibawakan yaitu Demam Berdarah
sudah dibawakan dengan baik, artikulasi jelas, waktu pemberian materi sudah tepat
waktu, adanya komunikasi dua arah sehingga adanya feed back dari remaja. Pada
materi Demam Berdarah, terdapat orang 1 penanya, atas nama bagus dengan
pertanyaan “Apa sajakah tanda dan gejala dari demam berdarah“ Jawaban “ Panas
tinggi 2-7 hari, mual muntah, pegal-pegal, adanya raum-raum (ptikie) dan gusi
berdarah“. Fasilitator semua mahasiswa profesi Ners STIKES Bina Usada Bali sudah
berprilaku baik, remaja sudah berbaur dan duduk ngobrol dengan teman-teman yang
lain. Teknisi kegiatan sudah dilakukan sesuai dengan tugasnya masing-masing.

Mengetrahui,
Observer

(I Made Riska Pradnyatana, S.Kep)


Lampiran 2
Dokumentasi
Lampiran 3 Daftar Hadir Peserta
Lampiran 4 Berita
Acara
Lampiran
5
HASIL KUESIONER REMAJA
NO NAMA PRETEST POSTEST

SALAH BENAR SALAH BENAR

1 Ni Putu Dina Prasetya Dewi 5 15 1 19


2 Yoga Perdana 4 16 1 19
3 Ketut Yoga Pradana 4 16 2 18
4 Ngakan Made Satria Wiguna 4 16 1 19
5 Cening Ari 5 15 2 18
6 Candra 5 15 2 18
7 Anggi Kurniawati 5 15 1 19
8 Citra Dewi 5 15 1 19
9 Cahya Putri 4 16 1 19
10 Intan Lestari 4 16 2 18
Lampiran
5
Lampiran
5
Lampiran
5
Lampiran
5

Anda mungkin juga menyukai