Basic Safety
Departemen QSHE
Daftar Isi
1. Apa itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)?
2. Dasar Hukum (UU dan PP)
3. Kebijakan & Manual “Mutu, K3LL dan Pengamanan” PT MRT Jakarta
4. Identifikasi Bahaya dan Penilian Risiko ! “Risk-based approach”
5. Bahaya/Hazard, Risiko/Risk, Accident/Kecelakaan, Nearmiss/Nyaris Celaka
6. Pelaporan Bahaya/Hazard Reporting
7. Stop Work Authority (SWA)
8. Investigasi Kecelakaan
9. BBS
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
& Lingkungan (K3L)
Kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan
kesehatan Tenaga Kerja dan
Lingkungan:
• Pencegahan kecelakaan kerja
(Keselamatan)
• Pencegahan penyakit akibat Konsep SPEAR
kerja (Kesehatan)
(Tombak/Lembing)
• Penerapan higienis/sanitasi di
tempat kerja (Higiene Industri) • Safety of Personnel
• Pengendalian dan • Safety of Environment
perlindungan lingkungan
(Lingkungan) • Safety of Asset
• Safety of Reputation (of the Company)
Dasar Hukum
10
Kebijakan Sistim Manajemen Terintegrasi (SMT)
Point untuk dipahami :
❑ Mengedepankan Good Corporate Governance dan kepuasan pelanggan
(customer satisfaction),
❑ Menuju service and operational excellence,
❑ Patuh pada persyaratan hukum dan peraturan perundangan Indonesia
serta standar internasional,
❑ Continual improvement menuju :
✓ Zero Accident : mencegah terjadi kecelakaan, kebakaran, ledakan atau
insiden lain sesuai penilaian nihil kecelakaan kemenaker
(Permen1/2007).
✓ Zero Discharge : mencegah pencemaran lingkungan dan penghematan
SDA sesuai dengan ketentuan UU Lingkungan (32/2009) beserta
perubahannya dan peraturan turunannya
✓ Zero Defect : cacat dalam pelayanan (Pergub 95/2019) dan penyediaan
sarana prasarana (Employer's Requirement)
✓ Zero Delay : keterlambatan dalam pelayanan (Pergub 95/2019)
Update terakhir :
Tanggal pengesahan : 9 Agustus 2021
12
Manual Sistim
Manajemen
Terintegrasi (SMT)
Mutu, K3L &
Pengamanan
Update terakhir :
6 November 2019
Pengesahan
oleh DirUt
13
Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko
BAHAYA (Hazard) dan RISIKO (Risk) menurut ISO
Hazard (Bahaya) di ISO 45001 (Klausal 3.19)
• Sumber (energi) atau situasi yang berpotensi untuk menyebabkan cidera dan sakit (termasuk sakit akibat
kerja).
• Sifat/ciri/karakteristik dari suatu proses yang memiliki kemampuan untuk membahayakan individu.
• Contoh :
• Posisi bekerja dalam kantor yang membutuhkan gerakan berulang, dapat menyebabkan cidera.
• Penggunaan bahan kimia berbahaya dalam proses produksi
18
Jenis Bahaya (Hazard)
5. Bahaya Biomekanik/Ergonomis
4. Bahaya Psikososial Bahaya biomekanik adalah bahaya
Bahaya psikososial adalah bahaya yang pekerjaan yang disebabkan oleh cara/
mempengaruhi kesehatan psikologis karyawan. posisi kita ketika melakukan pekerjaan.
Bahaya ini mempengaruhi kemampuan mereka Bahaya ini sering juga dikenal sebagai
untuk berbaur dalam lingkungan kerja dengan rekan bahaya ergonomis
kerja lainnya. Bahaya psikososial terkait dengan
• Gerakan Berulang.
bagaimana pekerjaan itu dirancang, diorganisir dan
• Postur/Posisi Kerja.
dikelola. Bahaya ini juga terkait dengan konteks
• Manual Handling.
sosial dan ekonomi pekerjaan.
• Desain tempat kerja/alat/mesin.
• Stress.
• Kekerasan.
• Pelecehan.
• Pengucilan.
• Intimidasi.
• Emosi Negatif.
19
Hazard Identification & Risk Assessment (HIRA)
1. ISO 45001 (Klausal 6.1.2)
• Identifikasi bahaya – Hazard Identification (Klausul 6.1.2.1) mensyaratkan bahwa perusahaan harus memiliki
proses yang secara proaktif mengidentifikasi bahaya yang timbul dari semua proses bisnis, meliputi :
➢ Kepemimpinan, budaya perusahaan, pengaturan pekerjaan (jam kerja, struktur organisasi, dsb.)
➢ Kegiatan rutin dan non-rutin
➢ Kecelakaan kerja yang pernah terjadi
➢ Situasi darurat yang pernah terjadi
➢ Orang-orang yang terlibat (termasuk warga sekitar dan pegawai kontrak)
➢ Disain tempat kerja (mesin, peralatan, prosedur)
➢ Perubahan organisasi, sistim, prosedur, proses
➢ Perubahan pengetahuan tentang bahaya
➢ Isu-isu lain: faktor sosial diluar yang bisa mempengaruhi perusahaan
• Penilaian Risiko – Risk Assessment (Klausul 6.1.2.2) mensyaratkan bahwa adanya penanganan/mitigasi risiko dari
semua bahaya yang sudah diidentifikasi dari semua proses bisnis yang ada.
• Hal baru didalam ISO 45001 adalah Klausul 6.1.2.3, yaitu identifikasi Peluang/Opportunity atas setiap bahaya dan risiko
yang sudah diidentifikasi dan dinilai, guna meningkatkan atau memperbaiki kinerja SMK3 secara berkelanjutan
(continual improvement)
20
Hazard Identification & Risk Assessment (HIRA)
2. Permenhub No. 69/2018 - SMK Perkereta-apian
Pengendalian risiko kecelakaan kereta api dan kecelakaan kerja SDM Perkeretaapian dilakukan melalui:
a. identifikasi potensi bahaya dengan mempertimbangkan:
1) kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya; dan
2) jenis kecelakaan kereta api dan/atau kecelakaan kerja SDM dan yang mungkin dapat terjadi.
b. penilaian risiko untuk menetapkan besar kecilnya suatu risiko yang telah diidentifikasi sehingga
digunakan untuk menentukan prioritas pengendalian terhadap tingkat risiko kecelakaan kereta api
dan/atau kecelakaan kerja SDM Perkeretaapian.
c. tindakan pengendalian dilakukan melalui:
1) pengendalian teknis/rekayasa yang meliputi hierarki pengendalian risiko;
2) pendidikan dan pelatihan;
3) insentif, penghargaan dan motivasi diri;
4) evaluasi melalui audit internal, penyelidikan insiden; dan
5) penegakan hukum. 21
Hazard Identification & Risk Assessment (HIRA)
Contoh klausal didalam LAMPIRAN Permenhub No. 69/2018 - SMK Perkereta-apian
Syarat Petugas yang Berkompeten dan Berwenang untuk pekerjaan HIRA
22
3. Prosedur HIRA SMKP MRT
No. SOP-RMQA/QA-007 (5 Nov 2020)
Sesuai Prosedur HIRA MRT, hasil penilaian risiko dikategorikan menjadi 4 level :
MATRIKS RISIKO (4x4) a. Extreme Risk
➢Kegiatan/aktivitas dihentikan.
➢Mengambil langkah perbaikan/pencegahan dengan segera.
➢Kegiatan/aktivitas hanya boleh dilanjutkan apabila tindakan kontrol telah ada
(dibuat) dan dilakukan.
➢Tindakan pengendalian harus ditentukan oleh pihak yang berkompeten.
➢Tindakan pengendalian harus ditinjau dan disetujui oleh level manajemen.
➢Kegiatan/aktivitas dapat dilanjutkan jika mendapat persetujuan dari Direktur yang
membidangi.
b. High
➢Mengambil langkah perbaikan/pencegahan sebelum aktivitas dilanjutkan.
➢Tindakan pengendalian harus ditinjau dan disetujui oleh Kepala Divisi yang
membidangi.
➢Pekerjaan dapat dilanjutkan dengan pengawasan oleh Kepala Departemen dan/atau
Kepala Seksi setiap saat.
➢Tindakan pengendalian ditinjau dan dievaluasi dalam waktu 7 hari.
Catatan: Semua risiko yang teridentifikasi ➢Mengambil tindakan perbaikan dengan mempertimbangkan batasan jangka waktu
harus dikelola dan dikurangi hingga ke yang sesuai.
tingkat risiko-sisa yang dapat diterima c. Moderate
➢Melakukan pemantauan tindakan pengendalian secara terus menerus.
(moderate & low)
➢Melakukan tindakan pengendalian tambahan jika diperlukan.
➢Melakukan evaluasi tindakan pengendalian secara berkala. 23
d. Low
Formulir HIRADC MRT – contoh QSHE
24
Formulir IADL MRT – contoh QSHE
25
Hazard Identification Tool (HIT)
Lingkaran Identifikasi Bahaya (LIB)
• Amati setiap perubahan yang terjadi pada setiap tahapan pekerjaan (lingkungan sekitar, cuaca, tempat bekerja
& pekerja)
• Stop Work/Hentikan Pekerjaan jika unsafe act atau unsafe condition teridentifikasi
• Lakukan review/evaluasi terhadap pengendalian yang sudah dilakukan (masukan dari seluruh anggota tim
untuk kesempatan perbaikan)
• Jika perlu, lakukan semua langkah berulang jika pekerjaan dilanjutkan ke shift selanjutnya atau di hari
berikutnya
29
Bagaimana Cara Melaporkan
Menulis Hasil Observasi & Laporan
Bahaya:
• Identifikasi apa saja fokus yang
diamati (lokasi spesifik, jumlah,
posisi, dll)
SELAMAT SELAMAT • Tetapkan waktu pengamatan harus
dilakukan (sebelum, selama, sesudah)
• Jelaskan secara rinci fokus perhatian
dan buat catatan (unsafe act &
condition)
• Lampirkan dokumen pendukung
sebagai bukti (foto atau gambar)
• Lampirkan peralatan yang digunakan
untuk keperluan pengambilan data
pengukuran dan hasil pengukuran,
jika tersedia
30
STOP WORK AUTHORITY (SWA)
Kebijakan Stop Work Authority
STOP WORKING AUTHORITY POLICY
Bila ada kondisi berbahaya (unsafe condition) dan
Updating :
Tanggal pengesahan : 9 Agustus 2021
32
Definisi
Unsafe Act - Unsafe Condition -
Nearmiss - Accident
Unsafe Act/At-risk Behavior
! Tindakan Pekerja yang tidak selamat atau perilaku ber-risiko
Unsafe/Substandard Condition :
! Kondisi tempat/lingkungan kerja yang tidak selamat/di bawah standar
Nearmiss/Nyaris Celaka :
• Kejadian yang sudah terjadi kepada Pekerja (misalnya jatuh, terpeleset,
atau tersengat listrik), tetapi TIDAK menyebabkan kerugian (=Loss), baik
berupa cidera kepada Pekerja, atau kerusakan/kehilangan benda/barang/
alat sama sekali.
• Kecelakaan yang TIDAK menyebabkan cidera atau sakit dan/atau kerusakan
(kerugian) untuk aset, lingkungan atau reputasi perusahaan
Accident/Kecelakaan :
• Kejadian yang sudah terjadi kepada Pekerja (misalnya jatuh, terpeleset,
atau tersengat listrik), DAN menyebabkan luka, lebam, bengkak, keseleo
kepada Pekerja, bahkan sampai kematian, atau menyebabkan kerusakan/
kehilangan benda/barang/alat.
33
Contoh-contoh :
Unsafe Act/At-risk Behavior vs Unsafe Condition
35
Proses Melakukan Stop Work
S.A.F.E.R (Stop work - Asses the situation - File a report - Eradicate the hazard
– Resume Work)
36
Investigasi Kecelakaan
Macam-macam Teori Investigasi Kecelakaan
Swiss Cheese
(Reasons, 1970-1977)
Petersen, 1971
39
Teori Domino Heinrich untuk Penyelidikan Kecelakaan
Heinrich, 1959
40
K3-berdasar Perilaku (BBS)
Perkembangan Konsep K3 hingga BBS
“Policeman” • K3 sebagai NILAI/
approach/ kebutuhan
Reactive • K3 sebagai
Engineering tanggung jawab
Design/Control bersama
• Proses saling
OSH-MS Behavioral mengingatkan &
Safety (BBS) kesadaran
bersama !
nyaman dan
selamat dalam
bekerja bersama
sebagi tim
42
Safety Culture Evolution
43
“Layers of Protection” & BBS
Manual SMT, SOP, IK
Unsafe Conditions
Unsafe Act
BBS
Pro
cess
o n Pe
rfor
min
g Job
s
44
”K3-berbasis Perilaku” (BBS)
Definisi :
• Satu pendekatan yang bersifat proaktif dalam meningkatkan
kinerja K3, dan merupakan leading indicator
• Memberikan peringatan dini terhadap potensi bahaya ditempat !
kerja SELAMAT
• Mengukur perilaku selamat dan tidak selamat !
• Sudah banyak dipakai di Perusahaan internasional dan nasional SELAMAT
sejak 10 tahun lalu, termasuk DUPONT
Tujuan : !
SELAMAT
• Meningkatkan Tindakan Selamat, dan Mengurangi Tindakan
Ber-risiko Contoh Observasi BBS ……
Syarat melakukan Observasi Perilaku :
• Menggunakan pendekatan “A-B-C”
(Antecedent/Pemicu - Behavior/Perilaku - Consequence/
Konsekuensi)
• Harus terjadi dialog antara Pelapor dengan Yang Dilaporkan
• Tanpa nama ; Tidak boleh sembunyi-sembunyi ; Tidak boleh
menyalahkan
45
Status Penerapan “BBS” di 2021 (Des 2021)
Resources :
6. Pembuatan SOP/ 1. 37 BBS Champion
Manual BBS
(ST DirOM - 15 Feb 2021)
3. Workshop ~25 April 9. Sosialisasi & GO LIVE :
Edukasi Tim OM 2. 60 BBS Observer
“Critical Behavioral 5. Finalisasi CBI/DPK Oktober 2021 3. 3 Koord. Inspektor (Inconis)
Inventory” (CBI) 1 Jun – 31 Jul
~25 April
18 & 25 Feb
Target Observasi 2x/bulan
{
{
{
Jan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
{ 22
{
1. Paparan 7. Update
ke DirOM 4. Review & Penyelesaian ke DirOM
CBI/DPK 12. Evaluasi & Perbaikan
4 Feb 8 Jun 10. Uji Coba
15 Feb – 2 Apr Sistim & Program, jika
8. Pembuatan Modul Modul BBS Online diperlukan
2. Paparan ke Kadiv/ BBS Digital (delayed) Jan 2022
Kadep
8 Feb
2021 46
Ciri-ciri Budaya Keselamatan
(Health & Safety Authority, Australia, 2013)
47
PT MRT JAKARTA
Wisma Nusantara Lt. 21, Jl. MH. Thamrin 59, Jakarta 10350 - Indonesia
P (62) 21 – 3103629 |(62) 21 – 3906454 | F (62) 21 – 3155846
Terima Kasih
Informasi yang terdapat dalam presentasi ini dimaksudkan semata-mata untuk penggunaan pribadi atau entitas kepada siapa ditujukan dan lain-lainnya yang berwenang untuk menerimanya. Presentasi ini mungkin
berisi informasi rahasia atau informasi pribadi. Jika Anda bukan penerima yang dituju, dengan ini ditegaskan bahwa setiap pengungkapan, penyalinan, pendistribusian atau pengambilan tindakan apapun berdasarkan isi
presentasi ini sangat dilarang dan memiliki kemungkinan pelanggaran hukum. Jika Anda menerima presentasi ini karena kekeliruan, harap segera hubungi kami dengan membalas email ini atau hubungi kami di alamat
yang disebutkan di atas.
The information contained in this presentation is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive it. It may contain confidential or legally privileged
information. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on the contents of this presentation is strictly prohibited and may be
unlawful. If you have received this presentation in error, please notify us immediately by responding to this email or contact us at the address mentioned above.