Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA NYATA TEMATIK (KKN-T)


LEMBANG PUANGBEMBE MESAKADA
SEMESTER GENAP TAHUN 2022
TEMA :
KESEHATAN MENTAL SETIAP ANGGOTA KELUARGA
DI LEMBANG PUANGBEMBE MESAKADA

DOSEN PENDAMPING LAPANGAN : SEPRIADI BUNGA’ M.Ag

Oleh :

E.mee Leong NIRM 3020196441


Eta Tikadang NIRM 1020197118
Ervina Tukkun NIRM 1020196943
Fitri Hidayanti NIRM 1020196362
Friska Novianti NIRM 1020196905
Nopa Sampe Limbong NIRM 3020196454
Sandi Alang Patanduk NIRM 2020196411
Sarlota Pindan NIRM 2020196797
Selmi Datu Limbong NIRM 2020197057
Seni NIRM 2020196515
Serni Yolanda NIRM 2020196645
Sri Kurniathy. L NIRM 2020197052
Tri Kusuma Ati NIRM 2220196713

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI (IAKN) TORAJA

2022
LEMBAR PENGESAHAN

KULIAH KERJA NYATA TEMATIK (KKN-T)

SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK

2021/2022

TEMA:

KESEHATAN MENTAL SETIAP ANGGOTA KELUARGA DI


LEMBANG PUANGBEMBE MESAKADA

Menyetujui Tana Toraja, 09 September 2022

Dosen Pembimbing Lapangan Pelaksana

Sepriadi Bunga S.Pd., M.Ag Serni Yolanda

NIDN: 2216099501 NIRM. 2020196645

Mengetahui

Ka.LP2M IAKN Toraja

Dr. Frans Pailin Rumbi

NIP. 198302132009121005
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di Lembang

Puangbembe Mesakada, Kecamatan Simbuang pada 3 Juni – 29 Juli 2022

dengan baik dan sesuai dengan rencana.

Laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban atas kegiatan

KKN yang telah penulis laksanakan. Dalam laporan ini, penulis mencoba

untuk menguraikan mengenai profil tempat menjalankan KKN, kegiatan

yang penulis dilakukan selama melakukan KKN dan evaluasi mengenai

kegiatan KKN yang telah dilaksanakan.

Pada kesempatan ini, kami selaku penulis dari laporan ini

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

praktikan dalam penulisan laporan ini, yakni:

1. Dr. Joni Tapingku selaku Rektor Institut Agama Kristen Negeri

Toraja.

2. Pemerintah kabupaten Tana Toraja yang telah memberi izin

kepada mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata


Tematik di Lembang Puangbembe Mesakada, Kecamatan

Simbuang, Kabupaten Tana Toraja.

3. Bapak Paulus Rorrong, selaku Kepala Lembang Puangbembe

Mesakada beserta stafnya, yang telah memberikan izin kepada

mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik di

Lembang Puangbembe Mesakada, Kecamatan Simbuang,

Kabupaten Tana Toraja.

4. Bapak Sepriadi Bunga’, M.Ag selaku dosen pembimbing

lapangan, yang telah memberikan pengarahan, pembimbingan,

dukungan, dan bantuan kepada mahasiswa KKN-T selama

pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik di Lembang

Puangbembe Mesakada, Kecamatan Simbuang, Kabupaten Tana

Toraja.

5. Keluarga Bapak Paulus Rorrong yang telah memberikan tempat

tinggal yang nyaman dan kasih sayang yang diberikan kepada

mahasiswa KKN-T selama berada di Lembang Puangbembe

Mesakada.

6. Segenap anggota masyarakat yang telah memberikan saran,

dukungan, dan bantuan yang penuh keikhlasan kepada


mahasiswa KKN-T selama berada di Lembang Puangbembe

Mesakada.

7. Semua pihak yang telah membantu mahasiswa dalam

pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik hingga pembuatan

laporan, yang tidak dapat kami sebut satu persatu.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa masih

banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, bagi semua pihak

dengan sangat terbuka kami mengharapkan saran, masukan, maupun

kritik untuk penyempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini

bermanfaat bagi pembaca.

Penulis
LAPORAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK

TEMA:
KESEHATAN MENTAL SETIAP ANGGOTA KELUARGA
DI LEMBANG PUANGBEMBE MESAKADA

TIM PELAKSANA
Pelaksanaan KKN Tematik di Lembang Puangbembe Mesakada
dilaksanakan secara kelompok.
Adapun struktur tim pelaksana kegiatan KKNT di Lembang
Puangbembe Mesakada yaitu sebagai berikut:
Tabel I.I Nama-Nama Tim Pelaksana KKN-T
NO. NAMA NIRM PRODI
1 E.mee Leong 3020196441 Kepemimpinan Kristen
2 Eta Tikadang 1020197118 Pendidikan Agama
Kristen
3 Ervina Tukkun 1020196943 Pendidikan Agama
Kristen
4 Fitri Hidayanti 1020196362 Pendidikan Agama
Kristen
Friska Novianti 1020196905 Pendidikan Agama
Kristen
5 Nopa Sampe Limbong 3020196454 Kepemimpinan Kristen
6 Sandi Alang Patanduk 2020196411 Teologi Kristen
7 Sarlota Pindan 2020196797 Teologi Kristen
8 Selmi Datu Limbong 2020197057 Teologi Kristen
10 Seni 2020196515 Teologi Kristen
11 Serni Yolanda 2020196645 Teologi Kristen
12 Sri Kurniathy. L 2020197052 Teologi Kristen
13 Tri Kusuma Ati 2220196713 Pastoral Konseling

i
RINGKASAN

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dilaksanakan di Lembang

Puangbembe Mesakada, Kecamatan Simbuang pada tanggal 03 Juni – 29

Juli 2021. Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat memperoleh

pengalaman belajar melalui pemecahan masalah mengenai kesehatan

mental setiap anggota keluarga melalui kearifan lokal yang ada di

Lembang Puangbembe Mesakada. Selama melaksanakan KKN-T yang

menjadi sasaran dari kegiatan ini adalah rumah ibadat, sekolah, Kantor

Lembang Puangbembe Mesakada, dan setiap dusun dalam Lembang

Puangbembe Mesakada. Sasaran yang paling utama adalah masyarakat

lembang Puangbembe Mesakada yang diharapkan mampu meningkatkan

kebersamaan yang erat melalui kearifan lokal yang ada untuk

menciptakan mental yang sehat dalam masyarakat sehingga kualitas

hidup menjadi lebih baik. Adapun garis besar program dalam kegiatan

KKN yaitu: penguatan mental kepada masyarakat terutama kesehatan

mental setiap anggota keluarga lewat kegaitan sosialisasi kesehatan

mental, pembersihan dan penataan fasilitas umum, melakukan pelayanan

jemaat, mengajar di sekolah, penguatan mental kepada anak-anak melalui

ii
kelas sore, dan penguatan kesehatan mental kepada masyarakat umum

melalui metode perkunjungan.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

TIM PELAKSANAAN ......................................................................................... i

RINGKASAN ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Perumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Kegiatan ..................................................................................... 4
D. Manfaat Kegiatan ................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ANALIS SITUASI ............................ 7

A. Esensi Kuliah Kerja Nyata (KKN) ....................................................... 7


B. Pemberdayaan Masyarakat ................................................................... 10
C. Gambaran Lokasi KKN-T ..................................................................... 13
D. Analisi Masalah ...................................................................................... 17
E. Gambaran Kearifan Lokal Lokasi KKN-T .......................................... 18
F. Prioritas Program ................................................................................... 19
BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................................ 21
A. Sasaran ..................................................................................................... 21
B. Strategi Penyelesaian Program ............................................................. 22
C. Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................ 23
BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI .................................................... 28
A. Pembahasan ............................................................................................ 28
B. Evaluasi ................................................................................................... 30
1. Factor Pendukung dan Penghambat ............................................. 31
2. Tindak Lanjut/Kelanjutan Program ............................................... 32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 33

A. Kesimpulan ............................................................................................ 33
B. Saran ......................................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ v

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nama-Nama Tim Pelaksana KKN-T ............................................... i

Tabel 1.2 Kondisi Geografis Lembang Puangbembe Mesakada ................ 15

Tabel 1.3 Tabel Pelaksanaan Kegiatan ............................................................. 24

Tabel 1.4 Daftar Kegiatan dan Dokumentasi KKN-T ................................... vi

Tabel 1.5 Catatan Kegiatan Kelompok ............................................................. xi

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Kegiatan dan Dokumentasi KKN .................................... vi

Lampiran 2 Catatan Kegiatan Lapangan Kelompok ...................................... xi

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Toraja merupakan wilayah yang terdiri dari masyarakat yang

masih memegang budaya dan tradisi yang masih sangat kental dalam

kehidupan masyarakat. Budaya dan tradisi tersebut masih terus

diturunkan kepada keturunan-keturunan selanjutnya. Berbagai

tradisi aluk dan kebudayaan di Toraja merupakan kearifan lokal

tersendiri yang unik bagi masyarakat Toraja. Uniknya, masyarakat

Toraja sudah tidak bisa lepas dari aluk dan kebudayaan Toraja yang

kemudian menarik perhatian dari masyarakat luar. Sehingga tidak

heran, jika banyak orang luar yang datang ke Toraja untuk melihat

dan menyaksikan tradisi Toraja seperti rambu solo’ dan rambu tuka’.

Program Kuliah Kerja Nyata Tematik adalah suatu kegiatan

intrakurikuler yang memberikan pengalaman belajar dan bekerja

pada mahasiswa dalam kegiatan pembangunan masyarakat. Selain

itu, program ini juga sebagai tempat penerapan ilmu dan

pengetahuan yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu dan

1
persyaratan tertentu dengan didampingi dengan dosen

pembimbing lapangan.

Dalam program Kuliah Kerja Nyata saat ini pihak kampus

Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja mengangkat suatu

tema yaitu ‚Kesehatan Mental Berbasis Kearifan Lokal‛. Melihat

kasus yang sering terjadi di kalangan masyarakat Toraja sendiri,

dalam hal ini kurangnya sosialisasi tentang kesehatan mental yang

mengakibatkan banyaknya masyarakat yang memiliki mental

kurang sehat yang kemudian berakhir pada peristiwa tragis yang

sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, tema ini sangat

membantu masyarakat dalam membangun kembali mental yang

sehat, sehingga mampu menyikapi setiap masalah yang ada.

Melalui kegiatan KKN-T mahasiswa yang terlibat

diharapakan mampu untuk mengenal lingkungan masyarakat

secara langsung dengan melihat dari berbagai persoalan

permasalahan yang ada. Dengan masalah yang ditemui dalam

masyarakat, mahasiswa diharapkan mampu berfikir untuk mencari

solusi dari setiap masalah yang muncul. Dengan kegiatan ini pula

menjadi jembatan bagi mahasiswa dalam mengenal dunia kerja

yang cakupannya yang lebih luas dibandingkan dunia kampus.

2
Oleh karena itu, melihat beberapa pertimbangan di atas, maka

kegiatan KKN dianggap perlu untuk dilaksanakan.

Lembang Puangbembe Mesakada, Kecamatan Simbuang,

adalah salah satu wilayah di Tana Toraja yang memiliki potensi

kearifan lokal yang adat dan kebudayaannya masih terpelihara

hingga saat ini. Berbagai keunikan budaya terdapat wilayah ini,

yang kemudian menjadi ciri khas tersendiri bagi Lembang

Puangbembe Mesakada, Kecamatan Simbuang.

Kesehatan mental adalah suatu keadaan kejiwaan atau

keadaan psikologis yang menunjukkan kemampuan seseorang

untuk mengadakan penyesuaian diri atau pemecahan masalah

terhadap masalah-masalah yang ada dalam diri sendiri dan

masalah-masalah yang ada di luar lingkungan dirinya. Kesehatan

mental berpacu pada cara berfikir, berperasaan, dan bertindaknya

seseorang yang tepat dalam menghadapi tantangan hidup.

Lembang Puangbembe Mesakada Kecamatan Simbuang

menjadi salah satu tujuan pelaksaan KKN-T. Berdasarkan

observasi, masalah ke sehatan mental yang ditemukan adalah

kurangnya kerjasama antar masyarakat secara khusus dalam

kegiatan kerja bakti dan akan berpengaruh pada kesehatan mental.

3
Dampak dari mental yang kurang sehat bagi masyarakat yang

kurang aktif dalam mengikuti dalam kegiatan masyarakat

menjadikan dirinya mejadi kurang percaya diri.

A. Rumusan Masalah

Bagaimana cara menumbuhkan kesehatan Mental Spritual di

Lembang Puangbembe agar semakin Meningkat?

Bagaimana cara menyadarkan masyarakat dalam menjaga

kebersihan lingkungan ?

B. Tujuan Kegiatan

Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik maka

tujuan kegiatan yang diharapkan adalah mahasiswa dapat

memperoleh pengalaman belajar melalui pemecahan masalah

mengenai kesehatan mental terutama menumbuhkan kesadaran

setiap anggota keluarga dalam melibatkan dirinya untuk ikut

berpatisipasi dalam kegiatan masyarakat yang ada di Lembang

Puangbembe Mesakada.

C. Manfaat Kegiatan

1. Bagi Mahasiswa KKN-T

4
a. Menambah pemahaman serta pengetahuan mahasiswa

tentang kesehatan mental yang ada di Lembang

Puangbembe Mesakada.

b. Belajar untuk berfikir dan bertindak dalam

menyelesaikan berbagai masalah yang ada dalam

masyarakat secara khusus tentang kesehatan mental.

c. Membentuk sikap dan peduli serta memiliki rasa cinta

mahasiswa bagi kemajuan dalam masyarakat.

2. Bagi masyarakat dan pemerintah

a. Masyarakat memiliki kesadaran dalam menjaga

kebersihan lingkungan sebagai salah satu faktor yang

memengaruhi kesehatan mental.

b. Pemerintah harus lebih memperhatikan setiap

lingkungan dan kesehatan mental masyarakatnya

terutama kesehatan mental setiap anggota keluarga.

3. Bagi Perguruan Tinggi

a. Membentuk kepribadian mahasiswa yang ada di

perguruan tinggi, sebagai kader pembangunan dengan

wawasan berfikir yang konprehensif.

5
b. Perguruan tinggi memperoleh umpan balik yang baik

dari hasil kinerja mahasiswa dengan masyarakat.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN ANALISIS SITUASI

A. Esensi Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan yang

bersifat intrakulikuler yang kemudian menjadi salah satu bagian dari

kegiatan akademik mahasiswa yang pelaksanaannya dilakukan di

luar kampus. Tematik merupakan kepastian tema dalam

melaksanakan KKN untuk program kegiatan yang akan dikerjakan.

Keterlibatan mahasiswa dalam lapangan selain menjadi kesempatan

untuk belajar dalam masyarakat tetapi lebih dari pada itu, mahasiswa

juga dapat memberi warna baru dalam pembangunan sumber daya

masyarakat.

KKN menjadi bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat

yang bersifat khusus karena dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata,

darma pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian

kepada masyarakat dipadukan serta melibatkan sejumlah mahasiswa

serta staf pengajar dan unsur dalam masyarakat. Kegiatan tersebut

dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang, harmonis, dan

terpadu, dengan harapan kelak dapat mejadi lulusan perguruan tinggi

7
yang berilmu pengetahuan yang mempunyai sumber daya yang

matang dalam bidang masing-masing. Dengan demikian, mahasiswa

secara langsung dapat mengidentifikasi serta menyelesaikan setiap

masalah dalam masyarakat untuk mendapatkan nilai tambah yang

lebih besar pada perguruan tinggi1.

Kuliah Kerja Nyata merupakan suatu kegiatan dalam

perguruan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan Undang-Undang

Dasar 1945 Pasal 31 yang menyatakan tiap Negara berhak

mendapatkan pengajaran. Selanjutnya pasal 20 ayat 2 Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa ‘‘Perguruan tinggi

berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan

pengabdian masyarakat’’. Pada Pasal 24 ayat 2 dikatakan ‘‘Perguruan

tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai

pusat penyelenggaraaan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan

pengabdian masyarakat’’. Dalam pasal 2 ayat 1 butir b, Peraturan

Pemerintah nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi

menyebutkan bahwa tujuan dari Pendidikan Tinggi adalah

1
Anasari, Fitri. ‘‘Sistem Laporan Terpadu Kuliah Kerja Nyata Berbasis Digital (Studi
Kasus : lembaga pengabdian kepada masyarakat Universutas Mulawarman). Jurnal Informatika
Mulawarman. 10, no. 1 (Februari 2015) 12.

8
mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi

dan atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk

meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya

kebudayaan nasional.

Dalam Pasal 3 ayat 1 disebutkan bahwa Perguruan Tinggi

adalah lembaga penyelenggara pendidikan dan penelitian serta

pengabdian kepada masyarakat. Pasal 3 ayat 4 mengatakan

‘‘pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan yang

memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan

sumbangan demi kemajuan masyarakat. Pasal 2 ayat 1, KEPMEN

DIKNAS Nasional RI 232/U/2000, tentang tujuan dan arah pendidikan

tinggi menyebutkan ‘‘pendidikan akademik bertujuan menyiapkan

peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik dalam menerapkan, mengembangkan dan

atau memperkaya hhasana ilmu pengetahuan dan teknologi, dan atau

kesenian serta menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya

untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya

kebudayaan nasional.

9
Berdasarkan dasar hukum inilah maka mata kuliah Kuliah

Kerja Nyata Tematik (KKN-T) menjadi salah satu program mata

kuliah bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi melalui

pengalaman rill di lapangan. Melalui pengalaman yang didapatkan,

mahasiswa diharapkan mendapat kemampuan dalam cara berpikir

dan dapat bekerja sama dengan orang lain serta dapat membantu

menyelesaikan setiap permasalahan yang ada.

B. Pemberdayaan Mayarakat

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu konsep pembangunan

ekonomi dalam masyarakat yang merangkum nilai-nilai masyarakat

dalam membangun paradigma baru dalam pembangunan yang

bersifat people centered, participatory, empowerment and sustainable.

Chamber pun menjelaskan bahwa konsep pembangunan dengan

model pemberdayaan masyarakat tidak hanya memenuhi kebutuhan

dasar tetapi lebih dari pada itu, sebagai upaya mencari alternatif

pertumbuhan ekonomi mayarakat2. Pemberdayaan masyarakat

tersebut menjadi suatu strategi dalam pembangunan yang telah

berkembang dalam berbagai literatur dan pemikiran walaupun dalam

penerapannya belum mencapai titik maksimal.

2
Noor, Munawar. ‘‘Pemberdayaan Mayarakat’’ 1, no.2 (Juli 2011) 88.

10
Pemberdayaan masyarakat menjadi model untuk meningkatkan

harkat dan martabat bagi sebagian besar masyarakat yang masih

terperangkap dalam kemiskinan dan keterbelakangan secara khusus

yang memiliki masalah mental yang tidak sehat. Ditinjau dari sudut

pandang penyelenggaraan Administrasi Negara, pemberdayaan

masyarakat tidak hanya sebuah konsep ekonomi tetapi mengandung

pengertian sebagai suatu kegiatan ekonomi yang berlangsung dari

rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Pemberdayaan masyarakat ini

sendiri dapat diwujudkan melalui partisipasi dan kerja sama yang

aktif dari masyarakat yang difasilitasi. Sasaran utama dari

pemberdayaan masyarakat ini adalah bagi masyarakat yang lemah

serta tidak memiliki daya, kekuatan dan kemampuan untuk

mengakses sumber daya produktif serta kepada mereka yang

terpinggirkan dalam pembangunan. Tujuan akhirnya adalah

memberdayakan masyarakat untuk memandirikan masyarakat

sehingga taraf hidup keluarga dapat meningkat3.

Upaya pemerintah terkait dalam meningkatkan pembangunan

masyarakat nampaknya tidak lepas dari pemberdayaan masyarakat.

3
Widjajanti, Kesi. ‘‘Model Pemberdayaan Masyarakat’’ 12, no. 1 (Juni 2011)16.

11
Berdasarkan hal tersebut maka pemerintah telah mengeluarkan

berbagai kebijakan pemerintah seperti4:

1. Kebijakan pemerintah tentang pemberdayaan masyarakat

dengan tegas tercantum dalam GBHN Tahun 1999 dan UU No

32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. GBHN Tahun 1999

dalam ‘‘Arah Kebijakan Pembangunan Daerah’’ mencantumkan

‘‘mengembangkan otonomi daerah secara luas, nyata dan

bertanggung jawab dalam rangka pemberdayaan masyarakat,

lembaga ekonomi, lembaga politik, lembaga hukum, lembaga

keagamaan, lembaga adat dan lembaga swadaya masyarakat

serta seluruh potensi masyarakat dalam wadah NKRI’’

2. Dalam UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah,

antara lain ditegaskan bahwa ‘‘hal-hal yang mendasar dalam

undang-undang ini adalah mendorong untuk memberdayakan

masyarakat, menumbuhkembangkan prakarsa dan kreatifitas

serta meningkatkan peran serta masyarakat’’

3. Mencermati kedua rumusan kebijakan pemerintah yang telah

terterah diatas maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan

4
Noor, Munawar. ‘‘Pemberdayaan Mayarakat’’ 1, no.2 (Juli 2011) 89.

12
pemberdayaan masyarakat adalah bagian yang tidak dapat

dipisahkan dengan kebijakan otonomi daerah.

4. Dalam UU Nomor 25 Tahun 2000 tentang program

pembangunan nasional dan pembangunan daerah, maka tujuan

pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan keberdayaan

melalui penguatan lembaga dan organisasi masyarakat

setempat, penannggulangan kemiskinan dan perlindungan

sosial masyarakat.

5. Badan pemberdayaan menetapkan visi dan misi pemberdayaan

masyarakat. Visi pemberdayaan masyarakat adalah

meningkatkan kemandirian masyarakat. Misinya adalah

mengembangkan kemampuan dan kemandirian terhadap

masyarakat sehingga mampu membangun diri dan

lingkungannya serta mandiri. Kemandirian dalam konsep

pemberdayaan masyarakat yang dimaksut adalah tingkat

kemajuan yang harus dicapai sehingga masyarakat bisa

membangun kelangsungan hidupnya secara berkelanjutan.

C. Gambaran Lokasi KKN-T

1. Sejarah Desa

13
Lembang Puangbembe Mesakada merupakan Lembang

yang masuk kedalam pemerintahan kecamatan Simbuang,

Kabupaten Tana Toraja, provinsi Sulawesi Selatan dan terletak ± 88

km dari kota Makale, waktu tempuh perjalanan dari Makale hingga

ke Lembang Puangbembe Mesakkada ± 5 Jam dengan kendaraan

roda dua sedangkan roda 4 waktu tempuh 8-12 jam namun, jika

curah hujan tinggi maka keadaan jalan sulit ditempuh sehingga

perjalanan akan menjadi lama. Lembang Puangbembe Mesakada

merupakan salah satu kembang penghasil kopi,padi dan sayur-

sayuran yang sangat bagus dalam jumlah yang tidak sedikit.

Puangbembe Mesakada terdiri dari 4 dusun yaitu; Dusun kanan,

Dusun Balatana,Dusun Puang Bembe, Dusun Buangin. Dan

adapun batas-batas pada lembang Puangbembe Mesakada yang

terdiri dari :

a. Sebelah Timur berbatasan dengan Lembang Pongbembe,

Kec, Simbuang

b. Sebelah Barat berbatasan dengan Kondodewata, Kec.

Mappak

c. Sebelah Utara berbatasan dengan Massewe, Kab. Mamasa,

Sulawesi Barat

14
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Dewata, kec.Mappak

2. Kondisi Geografis

Lembang Puangbembe Mesakada secara geografis terletak

di pedesaan di wilayah Kecamatan Simbuang Secara geografis,

kondisi lembang Puangbembe Mesakada seperti pada tabel

berikut :

Tabel I.2 Kondisi Geografis Lembang Puangbembe Mesakada

Uraian Keterangan

Luas Wilayah 39,94 km

Jumlah Dusun 4

Ketingian dari permukaan laut 1378 mdpl

3. Kondisi Sosial

Kondisi sosial masyarakat di Puangbembe Mesakada,

Kecamatan Simbuang, Kabupaten Tana Toraja dapat digambarkan

sebagai berikut :

a. Kependudukan

Masyarakat Lembang Puangbembe Mesakada

memiliki jumlah usia produktif lebih banyak dibandingkan

dengan usia anak-anak dan lansia. Dari jumlah usia

produktif yang ada, kategori usia produktif laki-laki lebih

15
mendominasi dibandingkan dengan usia produktif

perempuan. Usia produktif laki-laki berjumlah 685 jiwa

sedangkan usia produktif perempuan berjumlah jiwa 604.

Sehingga, berdasarkan data yang ada jumlah usia produktif

laki-laki lebih banyak dari pada jumlah usia produktif

perempuan. Jumlah keseluruhan penduduk sebanyak 1.289

jiwa dan tediri dari 266 KK.

b. Mata Pencaharian

Di tinjau dari segi mata pencaharian masyarakat,

lembang Puangbembe Mesakada didominasi oleh petani.

Selebihnya bekerja sebagai pedagang, pegawai,dan

peternak. Namun tidak sedikit warga masyarakat yang

berada di luar wilayah untuk bekerja sebagai buruh dan

kuli.

c. Agama

Lembang Puangbembe Mesakada terdiri dari

beberapa denimoninasi agama. 30% di lembang

Puangbembe Mesakada menganut agama Kristen yang

terdiri dari 3 denominasi yang berbeda yaitu; GT ( Gereja

16
Toraja), GKI ( Gereja Kemah Injil), Katolik, dan 70% yang

menganut Agama Hindu ( Aluk Todolo).

D. Analisis Masalah

Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T)

dalam menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi akan lebih berfokus

pada pengabdian masyarakat karena mahasiswa akan turun ke

lapangan menjadi agen perubahan. Dengan ilmu yang diperoleh di

dunia kampus, mahasiswa mampu menerapkan ilmu pengetahuan

dan teknologi kepada masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang

terjadi. Lebih dari pada itu, pembenahan sarana dan prasarana dalam

masyarakat menjadi salah satu acuan dalam melaksanakan kegiatan

KKN-T.

Dalam program Kuliah Kerja Nyata Tematik kali ini, salah satu

yang menjadi tujuan adalah lembang Puangbembe Mesakada,

Kecamatan Simbuang, Kabupaten Tana Toraja. Berdasarkan observasi

yang dilakukan, maka ditemukan beberapa masalah mengenai

kesehatan mental yang ada di Lembang Puangbembe Mesakada.

Masalah yang muncul seperti kurangnya kesadaran masyarakat

dalam menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, kesadaran

17
masyarakat untuk membangun kesehatan mental spritualitas masih

sangat kurang. Tidak sedikit masyarakat yang telah menganut agama

Kristen justru lebih memprioritaskan aluk todolo dalam kehidupan

sehari-harinya. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi kesehatan

mental yang ada pada diri seseorang. Selain itu, kurangnya kesadaran

dari orangtua atas panggilan beribadah maka berimbas pada anak

yang membuat pertumbuhan spiritualitas anak terhambat. Sehingga

kurangnya generasi Gereja yang memiliki mental spiritualitas yang

kuat.

Berbagai masalah yang didapati di lokasi menjadi acuan bagi

mahasiswa yang melaksanakan KKN-T untuk memberikan penguatan

mental kepada masyarakat melalui basis kearifan lokal yang ada di

Lembang Puangbembe Mesakada.

E. Gambaran Kearifan Lokal Lokasi KKN

Lembang Puangbemme Mesakada merupakan salah satu

wilayah di Toraja yang masih menjaga kearifan lokal budaya hingga

saat ini. Kearifan lokal masih berfungsi sebagai tatanan budaya adat

dan juga sebagai tatanan strata sosial dalam masyarakat. Kearifan

lokal tersebut tentunya akan menjadi keunikan tersendiri yang

18
selanjutnya menjadi ciri khas lembang Puangbembe Mesakada, seperti

Penggunaan sarung (dodo) baik laki-laki maupun perempuan dalam

setiap kegiatan resmi mulai dari kegiatan di jemaat dan juga kegiatan

masyarakat. Selain itu, keunikan lain dari lembang Puangbembe

Mesakada terletak pada masakan dimana setiap acara masyarakat

memasak daging tidak menggunakan garam dan hanya dimasak

dengan air saja. Kearifan lokal dalam lembang Puangbembe

Mesakada tentunya harus di jaga dan dipelihara oleh masyarakat.

Kesehatan mental masyarakat menjadi acuan yang sangat penting

dalam membudayakan kearifan lokal yang ada.

F. Prioritas Program

Dalam pelaksanaan KKN-T kali ini, semua program dianggap

perlu untuk mencapai tujuan dari kegiatan ini. Namun program yang

dianggap sangat perlu untuk memberikan penguatan kesehatan

mental pada masyarakat adalah melakukan sosialisasi dalam bentuk

perkunjungan ke setiap rumah warga yang ada di lembang

Puangbembe Mesakada serta mengadakan sharing mengenai masalah-

masalah yang sering terjadi dalam keluarga dan lingkungan

masyarakat utamanya mengenai kesehatan mental yang dilakukan

19
melalui sosialisasi yang menghadirkan seorang dokter sebagai

pemateri.

Dengan pelaksanaan program ini akan membantu setiap

pribadi dan keluarga untuk keluar dari masalah yang dihadapi

melalui konseling. Termasuk memberikan pemahaman akan

pentingnya perhatian orang tua kepada anak sebagai sala satu aspek

kesehatan mental. Setelah program ini berjalan, diharapkan

masyarakat mampu berfikir positif dalam menyelesaikan setiap

masalah yang dihadapi mulai dari kesehatan lingkungan, kesehatan

spritualitas dan kesehatan psikologis dalam diri seseorang.

20
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Sasaran

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) adalah bagian dari

kegiatan akademik mahasiswa tetapi di laksanakan di luar kampus.

Kegiatan KKN diintegrasikan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi

melalui pengabdian kepada masyarakat dengan cara terlibat langsung

dalam masyarakat selama kurang lebih dua bulan. Melalui

kesempatan tersebut mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang

telah di peroleh dari kampus.

Sasaran dalam program KKN-T adalah subjek yang akan

menerima manfaat dari KKN-T IAKN Toraja. Adapun sasaran

Program KKN-T Lembang Puangbembe Mesakada, Kecamatan

Simbuang, Kabupaten Tana Toraja, yaitu:

1. Masyarakat Lembang Puangbembe Mesakada.

2. Pemerintah Lembang Puangbembe, Kecamatan

Simbuang.

3. Kantor Lembang.

21
4. Rumah Ibadat.

5. Sekolah.

6. Lingkungan Lembang Puangbembe Mesakada.

Sasaran utama adalah masyarakat Lembang Puangbembe

Mesakada secara khusus bagi keluarga yang memiliki masalah yang

berhubungan dengan kesehatan mental dan kurang memahami

mengenai kesehatan mental sehingga perlu dilakukan sosialisasi agar

masyarakat memahami pentingnya kesehatan mental dan dapat

dimulai dari keluarga.

B. Strategi Penyelesaian Program

Strategi penyelesaian program KKN-T di Lembang

Puangbembe Mesakada dilakukan melalui beberapa karakteristik,

antara lain:

1. Co-creation (gagasan bersama)

KKN-T dilaksanakan dengan suatu tema dan

programnya merupakan kesepakatan bersama antara

mahasiswa, dosen pendamping lapangan dengan pemerintah

dan masyarakat setempat.

2. Co-financing/co-funding (dana bersama)

22
Pendanaan KKN-T bersumber dari dana bersama antara

mahasiswa dengan pemerintah dan masyarakat setempat

untuk menunjang pelaksanaan program yang telah ditetapakan

bersama.

3. Flexibility (keluwesan)

Pelaksanaan KKN-T didasarkan pada tema yang telah

ditentukan dan program yang dijalankan disesuaikan dengan

situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat setempat.

4. KKN-T dilaksanakan berbasis riset (Research based Community

Services)

Dalam rangka memaksimalkan pengabdian kepada

masyarakat maka dalam proses KKN-T dilakukan riset untuk

mengetahui tingkat kesehatan mental yang dimiliki

masyarakat.5

C. Pelaksanaan Kegiatan

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Institut Agama Kristen

Negeri Toraja dengan tema “Penguatan Kesehatan Mental Berbasis

Kearifan Lokal” yang dilaksanakan di Lembang Puangbembe

5
Prinsip Dasar Prinsip Pelaksanaan – BP-KKN UNILA

23
Mesakada pada tanggal 2 Juni – 29 Juli 2022 telah berhasil

dilaksanakan dengan kegiatan sebagai berikut :

Tabel 1.3 Pelaksanaan Kegiatan

Tanggal
No Nama Kegiatan Lokasi Hasil
Pelaksanaan

Penataan Kantor Kantor 90%


1. 5 Juni
Lembang dan sekitarnya Lembang

Kantor 99%
2. Seminar Program 6 Juni
Lembang

Gedung 85%

Gereja Toraja

Kelas Sore (Anak umur 5 Jemaat Sion

tahun-SMP) Juni-Juli Puangbembe,

dirangkaikan dengan (Setiap Hari Gedung


3.
Gerakan Cinta Alkitab, Selasa dan Gereja

Gerak lagu dan Bahasa Rabu) Kemah Injil

Inggris Indonesia,

Kantor

Lembang

Lembang 95%
Membantu masyarakat
4. Juni-Juli Puangbembe
dalam Acara Adat
Mesakada

Juni-Juli Dusun 99%


5. Bakti Sosial
(Setiap Hari Balatana,

24
Jumat) Dusun

Kanan,

Dusun

Pongbembe,

dan Dusun

Buangin

Gereja Toraja 99%

Jemaat Sion

Puangbembe,
6. Pelayanan dalam jemaat Juni-Juli Gedung

Gereja

Kemah Injil

Indonesia

Sosialisasi Kesehatan Kantor 99%

Berbasis Kekeluargaan Lembang


7. 2 Juli
(Bekerjasama dengan

UPT Puskesmas Lekke’)

Membantu Gereja Toraja 98%


22 Juni dan 3
8. Pembangunan Gedung Jemaat Sion
Juli
Gereja Puangbembe

23 Juni dan Kantor 99%


9. Pembuatan Pagar
28 Juni Lembang

Dusun 80%
Pembuatan Kebun 16 dan 21
10. Balatana dan
Percontohan Juni, 15 Juli
Dusun Kanan

25
Perkunjungan ke Dusun Dusun 95%
11. Buangin di rangkaikan 30 Juni-1 Juli Buangin

dengan Baksos

Masa Pengenalan SMP Negeri 3 99%


12. Lingkungan Sekolah 5-6 Juli Satap

(MPLS) Simbuang

SD Negeri 90%

344

Puangbembe

SMP Negeri 3
Mengajar di Sekolah SD,
13. Juli Satap
SMP dan SMA
Simbuang

SMA Negeri

13 Tana

Toraja

SMP Negeri 3 90%


14. Bimbingan Konseling Juli Satap

Simbuang

Dusun 90%

Balatana,

Dusun

Perkunjungan ke rumah Kanan,


15. Juli
Masyarakat Dusun

Buangin,

Dusun

Puangbembe

26
Pembuatan Petunjuk Kantor 90%
16. 19 Juli
Jalan Lembang

Kantor 99%
17. Penamatan TK 25 Juli
Lembang

27
BAB IV

PEMBAHASAN DAN EVALUASI

A. Pembahasan

Sebelum menyusun program kerja, mahasiswa KKN terlebih

dahulu melakukan observasi ke lokasi tempat mahasiswa akan

melaksanakan KKN. Kemudian, mahasiswa merencanakan beberapa

program kegiatan yang akan dilaksanakan di lokasi yang telah

ditentukan. Setiap program tentu disesuaikan dengan keadaan dan

situasi lokasi KKN. Setelah itu, program yang telah di rencanakan

selanjutnya dikoordinasikan dengan pihak pemerintah dan

masyarakat, dalam hal ini staf Lembang Puangbembe Mesakada,

perwakilan sekolah, dan perwakilan gereja tempat dilaksanakannya

KKN. Pemerintah setempat sangat merespon dengan baik semua

program yang telah disepakati sebelumnya dengan menyesuaikan

keadaan lokasi. Namun, dalam melaksanakan program kerja yang

telah disepakati bersama, terkadang mahasiswa terkendala pada

transportasi. Hal itu yang terkadang membuat mahasiswa kesulitan

dalam memanajemen waktu dengan baik.

Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan adalah :

28
1. Penataan kantor lembang dan sekitarnya.

2. Pelayanan di gereja

3. Seminar program mengenai kesehatan mental.

4. Kelas sore (Anak umur 5 tahun-SMP) dirangkaikan dengan

Gerakan Cinta Alkitab, belajar gerak lagu dan belajar bahasa

Inggris.

5. Kerja bakti di dusun Puangbembe, dusun Kanan, dusun

Balatana, dan dusun Buangin.

6. Pembuatan pagar.

7. Perkebunan.

8. Pembuatan petunjuk jalan.

9. Mengajar di sekolah (SD,SMP,SMA).

10. Bimbingan Konseling (SMP).

11. Perkunjungan kerumah masyarakat.

Semua program boleh terealisasi dengan baik karena adanya

dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat. Beberapa

program yaitu Pembersihan lingkungan dan pekarangan warga

bertujuan untuk mengingatkan kesadaran masyarakat akan

pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan hidup yang bersih

dan sehat. Adapun hal utama yang dilakukan oleh mahasiswa untuk

29
membantu masyarakat dalam hal penguatan mental yaitu

mengadakan sosialisasi kesehatan mental dalam hal ini bekerja sama

dengan dokter dari UPT Lekke’ yang memiliki tujuan dan harapan

kesehatan mental setiap anggota dalam setiap keluarga dapat lebih

baik dan tetap terjaga. Selain itu, untuk membantu masyarakat dalam

menguatkan mental yang sehat maka mahasiswa mengadakan

program perkunjungan ke setiap rumah warga.

B. Evaluasi

Dalam merealisasikan program kerja, ada dua faktor yang

mempengaruhi jalannya program kerja, yakni faktor pendukung dan

faktor penghambat. Hal yang menjadi faktor pendukung ialah

keterlibatan pihak pemerintah dan masyarakat dalam merealisasikan

program yang telah disepakati bersama. Sedangkan yang menjadi

faktor penghambat ialah situasi dan kondisi yang tidak

memungkinkan. Hal penghambat paling utama yaitu medan lokasi

KKN yang masih pegunungan. Kondisi pemukiman penduduk yang

masih pegunungan membuat mahasiswa cukup kesulitan untuk

melaksanakan program, karena harus berjalan kaki. Jarak rumah-

30
rumah penduduk cukup jauh. Jarak gereja dan sekolah juga cukup

jauh dan akses transportasi masih cukup sulit.

Sebagai seorang calon Guru Agama melihat situasi yang ada di

Lembang Puangbembe Mesakada mengenai kesehatan mental secara

khusus kesehatan mental pada setiap anggota dalam setiap keluarga

terbilang kurang baik. Pada dasarnya pendidikan dimulai dari

lingkup keluarga. Dalam dunia pendidikan sendiri, peran guru

membentuk mental yang sehat pada anak. Bagi calon pendeta, saat

melihat kesehatan mental di Lembang Puangbembe Mesakada

memberi motivasi bagi mahasiswa bahwa kesehatan mental sangat

berpengaruh pada keadaan spritualitas dalam jemaat. melihat kondisi

jemaat yang sebagian mengabaikan persekutuan dalam jemaat

menjadi salah satu tugas dan tanggung jawab seorang pendeta untuk

mengembalikan kondisi kesehatan mental secara khusus dalam hal

spritualitas. Pendeta harus melihat kondisi mental dalam jemaat.

Peranan musik gerejawi menjadi salah satu pendukung

sehatnya mental pada diri seseorang. Melalui berbagai pelatihan

musik gerejawi akan menumbuhkan jiwa seni pada seseorang. Bagi

seorang calon konselor kesehatan mental merupakan tugas utama.

31
Melihat situasi yang ada di Lembang Puangbembe Mesakada

terutama kesehatan mental dalam setiap anggota dalam keluarga

yang masih kurang, sangat penting bagi calon konselor untuk

memberikan pendampingan kepada orang tua bahwa betapa

pentingnya peran orang tua dalam pertumbuahan psikologi anak.

Dalam pendampingan tersebut, perlu ditekankan bahwa anak lebih

utama dari pekerjaan. Kepedulian orang tua kepada anak tentunya

akan berpengaruh pada mental anak karena orangtua merupakan

guru pertama dan yang paling utama bagi seorang anak.

Sebagai calon pemimpin baik dalam masyarakat, gereja bahkan

lingkup kecil yakni keluarga, melihat situasi yang ada di lembang

Puangbembe Mesakada sangat perlu untuk memperhatikan kesehatan

mental masyarakat. Kesehatan mental menjadi salah satu faktor yang

sangat penting dalam relasi dengan orang lain. Karena jika

masyarakat tidak memiliki mental yang sehat, maka hubungan

dengan yang lain akan tidak baik. Oleh karena itu, perlu sebagai

seorang pemimpin untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat

agar mereka merasa nyaman.

32
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pelaksanaan KKN-T di lembang Puangbembe Mesakada selama

kurang lebih dua bulan mendapat sambutan yang sangat baik dari

pemerintah dan masyarakat setempat. Semua program yang telah

disepakati bersama dapat terlaksana dengan baik melalui dukungan

dan kerja sama dari masyarakat dan pemerintah. Dengan

terlaksananya program tersebut diharapkan bermanfaat bagi

masyarakat lembang Awa’ Kawasik secara khusus dalam membangun

kesehatan mental berbasis kearifan lokal.

Melalui sosialisasi kesehatan mental berbasis kearifan lokal

yang telah dilakukan dengan bantuan dokter dari UPT Lekke’, maka

hal ini dapat membantu masyarakat untuk memahami bagaimana

upaya untuk bisa memperoleh mental yang baik dan bagaimana cara

untuk tetap mempertahankan mental yang sudah baik. Masyarakat

juga akan lebih mengenali bagaimana mental yang baik, terutama

mental setaip anggota keluarga dalam suatu keluarga. Kesehatan

33
mental merupakan hal yang paling utama dalam keluarga karena hal

itu yang membuat suatu rumah tangga damai dan sejahtera.

B. Saran

Setelah melaksanakan KKN-T kami menyampaikan beberapa

hal yang menjadi saran kami kepada beberapa pihak. Pertama, kepada

panitia pelaksana KKN-T bahwa sebelum mahasiswa melakukan

obsevasi diharapkan kepada panitia untuk meminta persetujuan

dengan lembang terkait, sehingga pemerintah setempat mengetahui

tujuan pelaksanaan KKN-T. Selain itu saran penulis kepada panitia

adalah, jika ada pembagaian kelompok KKN-T kiranya jumlah laki-

laki dan perempuan seimbang, mengingat kelompok yang melakukan

KKN-T di Lembang terpencil seperti Simbuang, akan sangat sulit

melaksanakan kegiatan tanpa bantuan dari laki-laki. Kedua, bagi

pemerintah dan masyarakat lembang Puangbembe Mesakada supaya

setiap program yang sudah kami laksanakan dapat dikembangkan

dan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk kepentingan

bersama dalam masyarakat. Ketiga, kepada setiap peserta KKN-T

selanjutnya, sangat diharapkan untuk siap dalam menghadapi setiap

34
masalah baik pribadi ataupun kelompok karena hal ini akan

didapatkan dilokasi KKN-T.

35
DAFTAR PUSTAKA

Ayuningtyas, Dumilah et all. Analisis Situasi Kesehatan Mental Pada

Masyarakat di Indonesia dan Strategi Penanggulangannya, Maret 2018.

Noor, Munawar, ‘‘Pemberdayaan Mayarakat’’, no.1 (Juli 2011).

Rorrong’, Paulus, wawancara oleh Penulis, Puangbembe Mesakada, 2022.

Panduan KKN-T IAKN TORAJA

Rosyad, Yafi Sabila Et all. ‚Dampak Pamdemi Covid-19 Terhadap

Kesehatan Mental Orang Tua dan Anak’’, no. 17 (Juni, 2021).

Widjajanti, Kesi. ‘‘Model Pemberdayaan Masyarakat’’, no. 12 (Juni 2011).

v
Lampiran 1 Tabel 1.4

Tabel Kegiatan dan Dokumentasi KKN-T


N NAMA FOTO DOKUMENTASI
O. KEGIATAN

Sosialisasi
1 Kesehatan
Mental

Penataan
2 Kantor
Lembang

3 Kerja Bakti

vi
Membantu
Kegiatan
4 Cor di
Gedung
Gereja

5 Perkebunan

Pelayanan
6 dalam
Jemaat

vii
Pembuatan
7 Petunjuk
Jalan

Pembuatan
8
Pagar

Kegiatan
9
Kelas Sore

viii
Mengajar di
10
Sekolah

Perkunju-
ngan
11
ke Rumah
Masyarakat

Kegiatan
Masyarakat
12
(Ma’pakande
Dewata)

ix
Memberi
Materi Masa
Pengenalan
13
Lingkungan
Sekolah
(MPLS) SMP

Pemasangan
14
Spanduk

x
Lampiran 2 Tabel 1.5

Tabel Catatan Kegiatan Lapangan Kelompok

Deskripsi
No. Permasalahan Solusi
Kegiatan

1 Berkoordinasi Kurangnya program prioritas

dengan staf kesadaran dalam 1 minggu

lembang tentang masyarakat mensurrvey kearifan

masalah kesehatan tentang lokal dan kondisi

mental Kesehatan masyarakat yang ada

Mental di lembang

2 Berkoordinasi Kurangnya Melaksanakan

dengan staf kesadasaran program prioritas

lembang dan setiap anggota tentang sosialisasi

perwakilan dalam keluarga kesehatan mental bagi

masyarakat mengenai masyarakat

mengenai pentingnya

kesehatan mental kesehatan

mental

xi
3 Berkoordinasi Kurangnya Melaksanakan

dengan staf kesadaran program tentang

lembang mengenai masyarakat akan membersihkan

kesadaran kebersihan lingkungan setiap

masyarakat akan lingkungan dusun di lembang

kebersihan Puangbembe

lingkungan Mesakada

4 Berkoordinasi Kurangnya Melaksanakan

dengan kesadaran warga program tentang

perwakilan dari jemaat untuk pelayanan dalam

gereja mengenai mengikuti jemaat dan

kesadaran jemaat persekutuan perkunjungan pada

mengikuti tiap-tiap rumah warga

persekutuan

5 Berkoordinasi Kurangnya Melaksanakan

dengan staf gotong royong program tentang kerja

lembang mengenai bakti di setiap dusun

kurangnya gotong

royong

xii
masyarakat

6 Berkoordinasi Kurangnya Melaksanakan kelas

dengan staf minat dan sore yaitu kegiatan

lembang mengenai wadah anak- Gerakan Cinta Alkitab

semangat anak- anak untuk (GCA) dan belajar

anak dalam belajar Alkitab bahasa Inggris melalui

memperdalam dan belajar belajar gerak lagu

cinta Alkitab dan bahasa Inggris

belajar bahasa

inggris

xiii

Anda mungkin juga menyukai