Sepanjang Hidupku 1
Untuk siswa
Sekolah Menengah Atas/Kejuruan
Kelas X
Semester I
Sesuai dengan
Kurikulum 2013
Untuk Siswa
Sekolah Menengah Atas/Kejuruan
Kelas X
Semester I
Sesuai dengan
Kurikulum 2013
Disusun oleh
Tim Penyusun Buku PAK PPPK Petra
Sumber Gambar Sampul: https://bit.ly/2KhpZDI
Pertama-tama, atas nama Dewan Pengurus PPPK Petra, perkenankan kami menaikkan puji
syukur kepada Tuhan yang selalu menyertai dan memberkati PPPK Petra, sejak didirikan pada
tahun 1951 hingga memasuki era digital sekarang ini.
Sebagai institusi pendidikan Kristen yang mempunyai visi menjadi lembaga pendidikan Kristen
yang holistik, inspiratif, dan berprestasi dengan sepenuh hati bagi Tuhan serta sesama, PPPK
Petra perlu melaksanakan nilai-nilai Kristiani sebagai dasar ilmu pengetahuan yang tercermin
dalam kehidupan sehari-hari.
Kami percaya bahkan yakin benar Tuhan telah menyertai penulis dalam penyusunan buku ini
mulai dari persiapan hingga selesai. Kami ikut bergembira menyambut terbitnya buku pelajaran
PAK jenjang SD, SMP dan SMA/SMK oleh dan untuk sekolah-sekolah PPPK Petra.
Kiranya buku ini dapat menjadi pegangan bagi guru dan siswa dalam kegiatan belajar dan
mengajar agama Kristen di jenjang SD, SMP dan SMA/SMK Kristen Petra. Tim penyusun
terbuka untuk menerima masukan-masukan, karena dari periode ke periode buku PAK ini akan
dievaluasi untuk perbaikan-perbaikan demi kemuliaan nama Tuhan.
Saat kerja keras dan kerja sama berakhir dengan hasil nyata – Buku PAK yang berguna bagi
pembelajaran siswa, maka sudah sepatutnya rasa syukur dan sukacita kita naikkan atas anugerah yang
telah Allah limpahkan. Buku PAK dari Kelas I SD sampai dengan Kelas XII SMA/K telah selesai ditulis
untuk digunakan oleh seluruh sekolah PPPK Petra Surabaya. Puji Tuhan dan segala kemuliaan bagi Allah
kita.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun buku PAK SMP, yaitu:
1. Yakob Carter K. Saragih, S.Si. penulis buku kelas X
2. Dane Dea Kumala, S.Si. teol. penulis buku kelas XI
3. Paulus K. Kusuma, S. Th. penulis buku kelas XI dan XII
4. Ganda Wirasasmita. S.Si. penulis buku kelas XII
5. Catur Kuncoro Adi, S.Si. ilustrator
yang telah memberikan tenaga dan pemikiran untuk menyelesaikan setiap buku yang menjadi tugas
tanggung jawabnya. Melalui penyelesaian buku PAK ini biarlah makin meyakinkan panggilan tugas kita
sebagai guru PAK, sekaligus memberikan keyakinan dan sukacita untuk menyambut tugas yang lebih
besar pada waktu mendatang.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Saudara Santawati, S.Th., M.M. dan rekan-rekan staf
yaitu Kristian Budi Kusuma, S.Si., Ganda Wirasasmita, S.Si., Yosua Reza Aji, S.Si. Teol. dan Victoria
Novia Sitanggang, S.Si. Teol. yang telah mengkoordinir dan mengedit penulisan buku ini, serta kepada
pihak-pihak yang terkait lainnya. Dengan ketekunan dan konsistensi, maka tugas besar untuk menulis
buku PAK yang baru tersebut telah berhasil diwujudkan tepat waktu.
Kepada Pendeta Tabita Kartika Christiani, Th.M., Ph.D., dari Universitas Kristen Duta Wacana
Yogyakarta yang dengan sabar mendampingi, mengoreksi dan memberikan masukan dari awal
perencanaan sampai pengoreksian hasil akhir, kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan
atas kontribusi yang telah Saudara berikan.
Penyusunan buku PAK ini juga tak mungkin terwujud jika Dewan Pengurus tidak mendukung dan
ikut mendampingi proses penulisan buku ini. Atas perhatian dan bimbingan Dewan Pengurus PPPK Petra,
kami mengucapkan terima kasih.
Akhir kata, untuk segenap siswa PPPK Petra yang menggunakan buku PAK ini, kami mendoakan
agar melalui pembelajaran PAK di sekolah Petra, kalian boleh makin mengenal, mengasihi, menaati,
melayani Tuhan Yesus Kristus dan hidup kalian diubahkan makin serupa dengan Kristus.
Pengantar
Setiap manusia mengalami pertumbuhan. Secara
jelas kita dapat melihat pertumbuhan tersebut dengan
membandingkan keadaan fisik kita pada waktu SD
sampai SMA/K. Namun perlu kita sadari bahwa
pertumbuhan yang dialami oleh orang berbeda-beda,
demikian juga dalam memaknai dan mengisi waktu
Gambar 1.1 Siswa SMP dan SMA/K dalam masa pertumbuhan itu. Marilah kita melihat
dan menyadari adanya pertumbuhan yang ada dalam diri kita masing-masing melalui
bantuan pertanyaan dalam kolom di bawah ini:
Perubahan yang ada dalam diriku seiring dengan pertumbuhan fisik, misalnya
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram,
melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
Dalam ayat tersebut kita diajak melihat pada karya Allah, dan bukan pada karya
manusia yang sering merasa lebih penting, sebagaimana yang terjadi dalam jemaat di
Korintus.
Semua upaya itu akan menjadi sia-sia apabila petani tidak menggantungkan
harapan akan pertumbuhan dan hasil yang baik kepada Tuhan. Tanaman yang
bertumbuh dengan baik, subur, tidak diserang hama dan memberikan hasil maksimal
Demikian juga dengan pertumbuhan tubuh kita. Bukankah banyak orang sangat
perhatian dalam menjaga kesehatan tubuhnya? Semua itu akan berlangsung dengan
baik jika Tuhan yang memberkati dan menyertainya.
Sikap atas anugerah dan karya Allah yang kita terima atas pertumbuhan yang baik
dan sehat antara lain:
1. Mensyukurinya sebagai berkat yang berharga
2. Menghargainya dan tidak menganggap remeh, misalnya dengan menjaga dan
merawat tubuh sebaik mungkin.
3. Menggunakan dan menikmati pertumbuhan yang baik pada tubuh untuk
melakukan perbuatan yang dapat menjadi berkat bagi sesama dan diri sendiri
terlebih memuliakan Tuhan.
Jawab Yesus: ”Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena
pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.”
(Yohanes 9:3)
Dalam keadaan orang yang mencari kambing hitam, Tuhan Yesus menyatakan,
bahwa bukan karena dosa siapapun sehingga ia lahir dalam keadaan tunanetra,
melainkan pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan dalam diri orang tersebut. Sikap
melayani dan menghadirkan mujizat kesembuhan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus
merupakan bentuk pekerjaan Allah yang terjadi melalui orang itu. Orang tuna netra
yang kini celik matanya dan mengalami kasih Allah itupun menceritakan kemuliaan-Nya
kepada setiap orang.
Berangkat dari kisah ini, apabila di dalam pertumbuhan kita mengalami sakit atau
keterbatasan fisik, hal itu kita yakini bahwa pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan
melalui orang tersebut. Bukan melihatnya sebagai hukuman dari Tuhan atas dosa si
penderita penyakit atau penyandang disabilitas itu, melainkan sebagai peluang untuk
melihat karya Allah.
Kegiatan 1
Saat Grezia lahir, Ibu Yadi tidak melihat ada hal yang
tidak wajar dari bayinya. Suami menutupi kondisi
Grezia yang terlahir sebagai penyandang disabilitas.
Setelah mereka keluar dari rumah sakit, suami
menceritakan keadaan yang sebenarnya mengenai
kondisi Grezia. Hati orang tua mana, yang „tak hancur
melihat kenyataan anaknya yang tidak dapat melihat?
Namun, kedua orang tua ini menerima keberadaan
Grezia sebagai bagian dari rencana Tuhan yang akan
Gambar 1.5 Grezia Epiphania
dinyatakan melalui kehidupan Grezia.
Kepercayaan mereka yang besar pada janji Tuhan yang akan terus menyertai
kehidupan mereka, khususnya Grezia, tidak sia-sia. Grezia tumbuh dalam
pertolongan Tuhan. Tuhan memang mengijinkan Grezia terlahir dengan
kekurangan pada pengelihatannya, namun Tuhan memperlengkapinya dengan
talenta yang luar biasa. Grezia sudah mampu bernyanyi dengan baik saat ia
berumur satu setengah tahun dan ia dapat bermain piano saat berumur tiga
tahun. Semua ini dapat dilakukan Grezia tanpa ada yang mengajari secara
khusus. Ibu Yadi dan suami meyakini bahwa Kuasa Tuhan yang
memperlengkapi Grezia.
*Kisah ini berdasarkan kesaksian Ibu Yuliani Sura, orang tua Grezia Epiphania (Putra, 2015)
1. Belajar dari kesaksian hidup Grezia, adakah alasan bagi kita untuk
menolak kekurangan dalam diri kita? Berikan alasannya!
2. Bagaimanakah caranya agar kita mampu menerima kekurangan sebagai
bagian dari rencana Tuhan yang hendak dinyatakan melalaui hidup kita?
3. Bagaimanakah caranya agar kita bisa menghargai kelebihan dengan tetap
menyadari kelemahan dan kekurangan yang ada dalam diri kita?
Anak-anak belajar menjadi dewasa dari orang dewasa di sekitarnya, seperti orang
tua, saudara, guru ataupun tetangganya. Dalam banyak hal, anak-anak bergantung
pada orang dewasa karena ada yang belum dapat mereka lakukan dan putuskan
sendiri. Mereka diberi kebebasan sekaligus ruang untuk bertanya dan meminta
pertimbangan kepada orang tua. Ketika melakukan
kesalahan, mereka diberitahu kesalahan yang telah
dilakukannya, sehingga mereka belajar dan tidak
mengulanginya. Dalam proses tersebut, anak-anak
sedang mengisi masa pertumbuhannya dengan
belajar menjadi dewasa, sehingga ia dapat menjadi
dewasa dalam karier, relasi dengan orang lain,
keuangan, bersikap di sekolah, dalam Gambar 1.7 Like an Adult
Dalam kenyataan yang kita jumpai sehari-hari, masih ada orang yang bertambah
usia semakin tua namun ia tidak menjadi dewasa. Hal ini dapat terlihat melalui sikapnya
yang mementingkan diri sendiri, menghadapi persoalan dengan amarah, bersikap
kekanak-kanakan dan lain sebagainya. Untuk memahami dan mengerti lebih jauh
tentang sub materi ini, kerjakanlah kegiatan 2 dibawah ini:
Kegiatan 2
Saksikanlah film Home Alone 1 dan jawablah beberapa pertanyaan berikut ini!
1. Tuliskan tindakan Kevin yang memang seperti anak-anak
seusianya!
2. Tuliskan tindakan Kevin yang menunjukan sikap
dewasa dalam menghadapi kesendiriannya!
3. Tuliskan nama tokoh yang bersikap kekanak-
kanakan dan sebutkan tindakannya/perbuatannya!
4. Jelaskan perubahan sikap Kevin setelah ia mengalami
pengalaman ditinggal seorang diri di rumah!
Gambar 1.9 Home Alone
Nabi Samuel menunjukkan sikap hidup orang berhikmat yang bersumber dari
Allah. Hikmat-Nya telah memampukan Samuel menjadi pribadi yang dipercaya oleh
Allah sebagai hamba-Nya. Hal ini dapat kita lihat di dalam 1 Samuel 3:19 yang
berbunyi demikian:
“Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada
satu pun dari firman-Nya itu dibiarkan-Nya gugur.”
Hofni dan Pinehas jauh lebih tua dari Samuel, mereka tahu apa yang boleh dan
apa yang tidak boleh mereka lakukan. Apalagi dengan kedudukan sebagai imam, tentu
mereka paham apa yang menyenangkan dan apa yang mendukakan hati Tuhan,
mereka juga tahu mana perbuatan yang memuliakan Tuhan dan mana perbuatan yang
melanggar perintah-Nya. Namun kenyataannya, mereka tidak bersandar pada hikmat
Tuhan dan hidup menurut firman-Nya, keduanya lebih menuruti ketamakannya. Mereka
merasa tidak cukup dengan apa yang telah menjadi bagian imam sehingga mengambil
korban persembahan yang seharusnya untuk Tuhan. Perbuatan Hofni dan Pinehas,
bahkan imam Eli yang lebih menghormati anaknya dari pada Tuhan, telah
mendatangkan hukuman dari Allah (1Samuel 2:34). Setelah itu Israel mengalami
kekalahan besar hingga tabut perjanjian Tuhan dirampas oleh bangsa Filistin.
Di zaman yang sangat maju ini, kita begitu dekat dengan hikmat dunia yang
mengumbar kemewahan, kenikmatan, kesenangan dan kesuksesan, tidak jarang hikmat
yang ditawarkan oleh dunia membawa pada dosa. Dalam keadaan tersebut, firman
Tuhan merupakan sumber dan pijakan yang benar bagi kita untuk tumbuh, menjadi
dewasa, dan hidup dengan hikmat Tuhan.
Doa Penutup
Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami dasar iman yang teguh
2. Menyadari bagaimana menjadi pribadi yang berintegritas dalam imannya
Indikator :
1. Siswa menunjukkan sikap teguh pada kebenaran
2. Siswa menjelaskan dasar yang teguh bagi kehidupan
3. Siswa menjelaskan arti menjadi pribadi yang berintegritas dalam Kristus
Materi Bahasan :
A. Bagai Batu Karang yang Teguh
B. Dasar yang Kuat „tak Akan Roboh
C. Menjadi Diri Sendiri di Dalam Kristus
Nilai-nilai hidup :
1. Berpendirian teguh di tengah berbagai persoalan hidup
2. Keyakinan yang dibangun oleh dasar iman yang benar
3. Tetap menjadi diri sendiri dalam prinsip iman yang diyakini.
Pengantar
Di sepanjang hidupnya, manusia akan selalu diperhadapkan pada berbagai
tantangan nilai-nilai yang ada dilingkungannya. Nilai-nilai hidup memiliki peran cukup
kuat bagi pembentukan diri seseorang, cara berfikir dan memutuskan sesuatu bagi
hidupnya. Meskipun demikian, setiap orang memiliki kesempatan untuk memilih nilai
hidup mana yang baik bagi dirinya. Sebagai contoh, mari perhatikan cerita bergambar
di bawah ini:
Kenyataan ini mengingatkan kita supaya tetap waspada terhadap ajaran hikmat
dunia yang “dibungkus” dengan kebaikan agar terlihat benar, namun sejatinya
menjauhkan kita dari Tuhan. Di bawah ini kita akan mengenal beberapa ajaran yang
muncul dan dekat dengan kehidupan masa kini yang tampil dengan kemasan menarik
dan menggiurkan, antara lain:
1. Teologi Kemakmuran.
Teologi ini dikemas dengan sangat menarik
karena memberi janji dan harapan yang indah
kepada pengikut dan calon pengikutnya. Teologi ini
diperkenalkan oleh seorang pendeta di Korea
Selatan, Paul Yonggi Cho (Herlianto, 2006). Prinsip
Gambar 2.5 Berorientasi pada uang pengajaran teologi ini adalah setiap orang yang
beriman kepada Tuhan akan diberkati dengan melimpah, baik rohaninya maupun
Ayat ini sering dipahami demikian: jika umat secara rutin memberi perpuluhan,
Tuhan akan memberkati mereka dengan kekayaan berlipat kali dari jumlah
persembahan perpuluhan yang diberikan sehingga akan terbebas dari kemiskinan.
Alasan lain adalah pola pikir yang menganggap bahwa kebahagiaan dan
kehormatan akan diperoleh melalui kaya dan uang yang melimpah. Padahal
kehormatan manusia itu terletak pada dekatnya hubungan manusia
dengan Allah bukan banyaknya harta yang dimiliki. Memang benar
manusia boleh dan harus berusaha, tapi sekali lagi berkat itu datangnya dari
Tuhan. Seberapa besar dan hebatnya usaha manusia jika Tuhan tidak berkenan
memberkati maka sia-sialah usaha itu. (bandingkan Mazmur 127:2)
Hidup yang singkat ini memang harus dinikmati, tetapi yang dinikmati adalah
segala kebaikan, hikmat, kemurahan dan pertolongan Tuhan yang ada segala
peristiwa hidup yang singkat itu. Menikmati hidup, secara positif berarti hidup
dengan mensyukuri apa yang diberikan oleh Tuhan dan menikmatinya dengan
cara hidup bertanggungjawab.
1. Ajaran/paham : .........................................................................................
Penjelasan : .........................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Ajaran/paham : .........................................................................................
Penjelasan : .........................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
Firman Tuhan menjadi penuntun sekaligus sauh yang kuat tempat kita bersandar
dari rupa-rupa ajaran yang merayu dan mengombang-ambingkan iman. Kita akan
teguh di dalam Tuhan ketika mengenal dan akrab dengan-Nya. Beberapa hal yang
dapat kita lakukan untuk dapat senantiasa terhubung dengan-Nya misalnya: belajar
tentang firman-Nya, berdoa, berpuasa, terlibat di dalam pelayanan gereja maupun
dalam interaksi di masyarakat. Akrab dengan Tuhan membuat kita mampu memilih
jalan yang baik dan benar meski terus menerus dihantam oleh ajaran palsu, seperti
batu karang yang teguh.
Kegiatan 1
Kerjakanlah tugas berikut ini:
1. - Carilah satu tokoh dalam Alkitab yang menurutmu teguh dalam iman kepada
Tuhan sekalipun menghadapi banyak godaan, rintangan dan ancaman!
- Tuliskan kisahnya dan alasan kamu memilih tokoh tersebut!
- Tuliskan teladan dari tokoh tersebut yang dapat diterapkan dalam kondisi
kehidupan masa kini!
2. - Carilah tokoh di dalam Alkitab yang gagal mempertahankan prinsip imannya
ketika menghadapi godaan, tantangan, rintangan bahkan ancaman!
- Tuliskan kisahnya dan alasanmu memilih tokoh tersebut!
- Tuliskan pelajaran yang didapatkan dari kisah tokoh tersebut sehingga bisa
menjadi kewaspadaan bagimu agar tidak melakukan kesalahan yang sama!
“Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak
bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang
telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah
langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.” (Kolose 1: 23)
Jemaat di Kolose, sebagian besar bukan orang Yahudi, tengah dirongrong oleh
ajaran sesat. Mereka diingatkan supaya teguh di dalam Tuhan dan tidak goncang
apalagi sampai meninggalkan-Nya. Oleh karenanya, di dalam suratnya Rasul Paulus
menekankan tentang sifat dan kedudukan Yesus Kristus sebagai gambar Allah yang
utama, Kristus yang telah memperdamaikan manusia dan menempatkannya sebagai
yang kudus, tidak bercela dan tidak bercacat
dihadapan-Nya. Rasul Paulus ingin agar jemaat Identitas diri kita harus dibangun
Kolose bertekun di dalam Injil yang telah mereka berdasar teladan Kristus, bukan
menduplikasi cara mereka yang tidak
dengar selama ini. Tekun di dalam Tuhan mengenal Allah, dengan perbuatannya
merupakan hidup dengan sungguh-sungguh di yang jahat.
Gambar 2.10 Meniru atau dari tokoh idola. Lewat interaksi ataupun
pengenalan dengan orang-orang tersebut remaja mulai membangun identitas diri agar
keberadaannya dapat diterima oleh orang lain. Setiap remaja tentu tidak ingin ditolak
atau diabaikan oleh lingkungan, penolakan dapat menjadi luka dan menimbulkan
trauma atau kepahitan hidup bagi remaja.
Dalam banyak kasus, remaja atau orang muda rela melakukan apa saja dan
menjadi apa saja demi diterima oleh lingkungannya, seperti merokok agar dianggap
keren, membeli barang-barang bermerk agar tidak
kalah dari teman yang lain, memaksa mengadakan
pesta ulang tahun yang mewah agar diakui dan
diterima, mengikuti ajakan untuk minum minuman
keras dan pergi ke club agar tidak diangggap
ketinggalan zaman. Padahal cara itu justru mengikis
identitas diri yang seharusnya dibangun dengan baik.
Apakah membangun identitas harus ditempuh
dengan cara-cara ini? Apakah hanya cara ini agar
Gambar 2.11 Mencari jati diri
dapat penerimaan dari orang lain?
Terlepas dari baik dan buruknya, pengaruh orang-orang di sekitar kehidupan kita
memang memberi warna tersendiri di dalam proses pembentukan identitas diri. Namun,
bukan berarti seluruh hidup kita akan terus diwarnai dan bergantung pada keadaan di
sekitar. Ketika keadaan menjadi A, kita ikut menjadi A, ketika keadaan berubah
menjadi B, kita menjadi B, dan seterusnya. Tentu tidak demikian! Identitas diri remaja
Gaya hidup manusia baru, yang menerapkan nilai-nilai kerajaan Allah, memang
sering dianggap sebagai gaya hidup yang tidak populer bahkan sering dicemooh dan
ditolak karena dianggap tidak sesuai dengan dunia masa kini. Nilai-nilai kesabaran,
kemurahan hati, kelemah lembutan dipandang sebagai sesuatu yang lemah sehingga
banyak orang enggan memilihnya. Orang lebih tertarik menggunakan cara-cara yang
mempertontonkan kekuatan, seperti: kekerasan, amarah dan kekuasaan.
kebenaran firman-Nya. “Kadang hanya karena alasan kamu menyukainya, yang tidak baik terlihat
begitu baik, demikian pula sebaliknya.”
Kegiatan 2
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jelas
1. Berdasarkan bacaan Alkitab Efesus 4:17-32:
a. Berikanlah contoh gaya hidup manusia baru!
b. Berikan contoh gaya hidup yang perlu kita hindari sebagai manusia baru!
c. Jelaskanlah menurut pendapatmu mengapa kita perlu menjadi manusia baru!
2. Tuliskan refleksi perjalanan hidupmu sebagai manusia baru beserta tantangan dan
kesulitan yang kamu hadapi! (minimal dalam 200 kata)
Doa Penutup
Pengantar
Kisah cinta dalam cerita klasik ini menarik untuk di refleksikan. Seorang
pangeran sombong diubah menjadi sosok mengerikan oleh penyihir. Untuk
memecahkan mantranya, ia harus belajar mencintai orang lain dan
mendapat balasan cintanya, jika gagal, ia selamanya menjadi makhluk yang
mengerikan itu.
A. Hakikat Kasih
Allah adalah kasih, oleh karena kasih-Nya, Ia
mengaruniakan anak-Nya kepada dunia. Kasih
bukan sekedar ajaran yang diagung-agungkan
dalam kata-kata saja, melainkan hukum terutama
yang harus dilakukan sebagai gaya hidup,
demikianlah kasih Tuhan Yesus. Matius 22:37-39
menunjukkan hakikat kasih, yaitu jalinan relasi
Gambar 3.2 Mengasihi Tuhan dan Sesama dengan Tuhan dan sesama yang terwujud dalam
kehidupan sehari-hari bersama orang lain. Bagian ini menunjukkan bahwa kasih adalah
hukum yang terutama yang harus dilakukan dengan totalitas di dalam seluruh
kehidupan manusia.
Namun seringkali yang terjadi dalam hidup, kita merasa sudah cukup mengasihi
Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan lewat bakti dan kesetian dalam
ritual ibadah. Tidak heran bila kemudian orang
lain melihat kita sebagai sosok dengan Hendaknya kasih tak berhenti sampai
kata-kata, melainkan mewujud dalam
kehidupan rohani yang baik, yang rajin dan seluruh aspek kehidupan.
tekun beribadah serta membaca Kitab Suci.
Kita tidak boleh merasa sudah cukup “suci” dengan semua ritual ibadah, namun
mengabaikan relasi dengan sesama dengan berbagai alasan, seperti: “dia beda agama”,
“dia pernah menyakitiku”, “dia tidak sesuku denganku”. Dalam hal ini tentu ada
kesalahan di dalam kasih yang coba kita hidupi. Begitu pula sebaliknya, seringkali kita
sudah merasa puas dengan memberi sumbangan ke panti asuhan, berbuat baik dan
bersikap sopan, namun jika dilihat lebih dalam, relasi kita dengan Tuhan malah tidak
tejalin dengan baik. Dalam hal ini kebaikan hanya dilihat sebagai nilai kemanusiaan dan
tidak ada hubungannya dengan iman.
Bukankah hukum terutama ini menjadi satu kesatuan yang utuh, artinya hukum ini
harus dijalankan seimbang dalam kehidupan setiap orang beriman, mengasihi Tuhan
dan juga mengasihi sesama. Alkitab mengingatkan kita dalam 1 Yohanes 4:20 yang
berbunyi demikian:
Ayat ini sebenarnya cukup tegas mengingatkan kita yang sering bersembunyi
dibalik ritual ibadah namun membenci orang lain. Kasih mendorong kita untuk menjadi
saudara, bagi orang yang tersesat dan yang berdosa, kasih membebaskan mereka
menjadi orang merdeka. Tuhan Yesus sendiri cukup tegas dalam hal ini. Relasi kasih
antar sesama manusia menjadi relasi kasih yang sangat penting dan sejalan dengan
relasi kasih dengan Tuhan. Dalam Matius 5:24 Ia menegaskan :
Kegiatan 1
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini!
1. Tuliskan 5 perilaku yang mencerminkan sikap mengasihi Tuhan dengan segenap
hati, jiwa dan akal budi!
2. Tuliskan 5 contoh perilaku yang mengasihi sesama manusia seperti dirimu sendiri!
3. Mengapa mengampuni itu begitu penting bagi hidup beriman kita dan bagaimana
seharusnya sikap seorang yang telah menerima pengampunan?
4. Tulis dan jelaskan satu hal mendasar yang membuat kita sulit mengampuni!
5. Ingatlah pengalamanmu ketika diampuni. Tuliskan kisahnya dalam 2-3 paragraf
berikut perasaan yang dialami setelah menerima pengampunan.
Kasih yang sangat dahsyat itu mewujud dalam bentuk pengampunan, melalui
pengampunan, di sana ada harapan dan masa depan bagi perempuan yang kedapatan
berbuat zinah itu. Dalam kisah ini kita belajar bahwa kasih memiliki kekuatan yang
menghidupkan, memberi masa depan dan harapan kepada orang berdosa. Inilah
dahsyatnya kekuatan kasih!
Bacalah kisah selanjutnya dalam Lukas 15: 11-32 dan diskusikan dengan satu
temanmu lalu tuliskan bentuk lain dari kedahsyatan kasih yang muncul dalam
perumpamaan ini!
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
Di mata dunia, kasih sering dipandang sebagai sesuatu yang lemah, namun justru
dengan cara yang dianggap “lemah” ini Tuhan Yesus memulihkan kehidupan umat
manusia. Dengan kasih-Nya, kehidupan manusia menjadi sungguh amat baik dan
damai sejahtera Allah hadir di dunia ini. Kedahsyatan kasih dapat kita lihat antara lain:
Dengan kasih, orang Kristen menjadi berkat bagi lingkungannya. Kasih
ditawarkan untuk mengganti kebencian dengan tindakan saling mengampuni.
Dengan kasih, kehidupan manusia menjadi semakin baik dan semakin
menghadirkan damai sejahtera Allah di bumi.
Dengan kasih setiap orang beriman mampu hadir sebagai penolong dan
pembawa damai sejahtera dari Tuhan.
Kegiatan 2
Ambilah waktu sejenak untuk mengingat pengalamanmu dikasihi oleh orang
tuamu melalui kesabaran atau pengorbanan mereka. Tuliskan pengalaman
(minimal 300 kata) dalam kertas buffalo berwarna, kemudian sertakan
fotomu saat bersama dengan keluraga! (Guru dapat meminta siswa untuk
menyerahkan hasil karyanya kepada orang tua)
Rangkuman
1. Kasih kepada Allah dan sesama manusia merupakan satu kesatuan yang
harus dilaksanakan oleh orang beriman secara utuh dan konsekwen.
2. Kemampuan kita mengampuni sesama membuktikan kita adalah orang
yang mensyukuri karunia pengampunan dari Allah.
3. Kasih menjadi jawaban untuk merekatkan kembali relasi antar sesama
manusia, dan itulah yang dikehendaki oleh Allah.
Doa Penutup
Pengantar
Jika kita amati beberapa perilaku binatang di bawah ini kerap menjadi simbol
kesetiaan. Carilah informasi, mengapa mereka dianggap sebagai simbol kesetiaan?
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Gambar 4.1 Burung Albatros
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Gambar 4.3 Burung merpati
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
A. Hakikat Kesetiaan
Kesetiaan merupakan buah Roh.
Kesetiaan menunjukkan sebuah kualitas
seseorang dalam tugas dan pengabdiannya.
Kesetiaan membuat seseorang dapat dipercaya
dan diandalkan. Ia bukanlah kata-kata manis
yang meluap di bibir, melainkan tindakan yang
Israel menjadi cermin bagi manusia dalam menjalani kesetiaan di hadapan Allah.
Berulang kali mereka berkhianat pada kesetiaan Allah. Melalui kitab Ulangan 32:5 umat
Israel digambarkan dengan istilah “angkatan
yang bengkok dan berbelit-belit”. Kita dapat
membaca beberapa peristiwa beberapa peristiwa
sikap bengkok hati bangsa Israel, misalnya
ditunjukkan dalam kisah anak lembu emas
(Keluaran 32), dan patung baal peor (Bilangan 25).
Gambar 4.6 Israel dan allah buatannya
Kegiatan 1
“dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kau tebus,
dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu
yang kudus”.
“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang
memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yohanes 15:13).
Jatuh dan gagal dapat menjadi media untuk melihat kebaikan dan kasih
Allah begitu nyata dalam kehidupan manusia. Kehidupan yang dijalani oleh
Abraham, berikut jatuh dan bangunnya itu tidak lantas menghilangkan sebutannya
sebagai bapa segala bangsa yang melekat kepada dirinya, karena bangkit lagi untuk
taat dan rela mengikuti kehendak Tuhan.
Mengejar yang baru dan meninggalkan yang lama telah memengaruhi hampir
semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam keimanan. Tidak sedikit orang
Kristen yang meninggalkan imannya karena kepercayaan tersebut dianggapnya tidak
relevan lagi menghadapi keadaan dan tantangan zaman yang terus berkembang. Cara-
cara instan lebih dipilih daripada mengikuti proses yang lama dan melelahkan, amarah
dan kekerasan lebih diutamakan daripada menonjolkan kelembutan, menggunakan dan
memamerkan barang-barang mewah dan mahal lebih menyenangkan dari pada tampil
sederhana, santun dan berbagi kepada mereka yang membutuhkan.
Kisah tentang kesetiaan dapat kita lihat juga dari kisah Petrus dan Yudas.
Keduanya pernah mengkhianati Tuhan Yesus. Dalam kisah Yudas, kita dapat membaca
pengakuan atas kejahatannya, “Aku telah berdosa” (lih. Matius 27:4), tetapi pengakuan
itu berakhir tragis pada tindakan bunuh diri. Pengakuan Yudas keluar dari tindakan
membenci diri sendiri, tidak melihat harapan dan masa depan. Meski tidak ada
pengakuan, “Aku telah berdosa”, seperti yang dilakukan oleh Yudas, penyesalan Petrus
keluar berdasarkan iman dan harapan. Penyesalannya membawa kembali mengikut
Tuhan. Jika Yudas mengambil nyawanya sendiri yang seharusnya menjadi milik Allah,
Petrus menyerahkan nyawanya untuk menderita karena percaya dan setia kepada
Tuhan (Bermejo, 2008).
Panggilan kita dalam dunia yang miskin akan kesetiaan adalah menjadi bagian
dari pejuang kesetiaan kepada nilai kebenaran firman Tuhan. Sekalipun akan
menghadapi banyak tantang yang tidak mudah, kita akan mewarnai dunia dengan nilai-
nilai kesetiaan kepada Tuhan, baik di sekolah, keluarga, maupun pertemanan. Kita
percaya, dalam kesungguhan dan iman, Tuhan memampukan kita untuk berjuang.
Kegiatan 2
Cari dan pilihlah satu tokoh yang kamu anggap setia pada prinsip kasih,
kebenaran, keadilan dan kejujuran dalam hidup dan perjuangannya, lalu
presentasikan kisah perjuangan tokoh tersebut dan akibat dari kesetiaannya
pada kebenaran yang diperjuangkan itu, sertakan juga alasanmu memilih
tokoh tersebut!
Rangkuman
1. Tuhan itu Maha Setia dan tak tertandingi kesetiaannya, sekalipun manusia
berbuat dosa, Ia setia dan adil, yang akan tetap setia mengasihi manusia
saat ia kembali pada-Nya.
2. Kesetiaan Allah yang mengasihi manusia itu hendaknya kita balas dengan
kesetiaan mengikut jalan Tuhan sebagai wujud bakti kita kepadaNya.
3. Dunia yang kita tinggali ini sedang berada dalam krisis kesetiaan akan
kebenaran, oleh karena itu dipanggil-Nya untuk menjadi teladan untuk setia
pada kebenaran.
Doa penutup
Pengantar
“Kambing hitam”, tidaklah selalu
menunjuk kepada kambing yang berwarna
hitam, melainkan istilah yang sering
digunakan oleh seseorang untuk menunjuk
orang, keadaan atau hal lain yang
dipersalahkan, misalnya, setan sering
disalahkan karena pelanggaran yang kita
Gambar 5.1 Kambing hitam lakukan, padahal kesalahan karena keinginan
kita sendiri. Coba diskusikan beberapa pertanyaan di bawah ini bersama dua atau tiga
orang temanmu!
Menjadi pribadi yang bertanggung jawab tidak bisa lepas dari adanya kewajiban
dan hak yang melekat di dalamnya. Ketika menjalani hidup bertanggung jawab,
beberapa orang cenderung fokus dan menghabiskan waktunya pada kewajiban-
kewajiban yang harus ia lakukan, sementara jarang atau tidak sempat menyinggung
hak yang harus diperolehnya, karena dianggap tabu. Sebuah tanggung jawab bukan
hanya harus dikerjakan tetapi harus dapat dinikmati bila ia sungguh-sungguh
memahami apa yang dimaksud dengan tanggung jawab itu. Pemahaman yang benar
tentang tanggug jawab menghindarkan kita dari perilaku tidak bertanggung jawab,
seperti pada dua kasus berikut:
1. Seorang pemuda kedapatan mencuri untuk membayar hutang dan ia harus
menjalani kehidupannya di balik jeruji besi.
2. Seorang pelajar tidak pernah mau serius belajar dan akhirnya tinggal kelas.
Kedua orang di atas jelas tidak dapat dikatakan sebagai pribadi yang menikmati
hidup bertanggung jawab. Apa yang diperoleh oleh kedua orang ini merupakan
kelalaian dari hidup bertanggung jawab. Mereka menanggung resiko dari apa yang
Kegiatan 1
1. Carilah satu berita tentang sikap bertanggung jawab dan tunjukkan kewajiban
dan hak di dalamnya! Berilah penjelasan secukupnya!
Sayang sekali, dalam peristiwa itu Adam dan Hawa tidak bertanggung jawab.
Pertama, mereka melanggar perintah Tuhan. Kedua, mereka tidak mengakui
perbuatannya di hadapan Tuhan.
Tuliskan 2 bentuk tanggung jawabmu kepada Tuhan yang telah kamu lakukan:
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Bentuk : ....................................................................................
Alasan melakukannya: ....................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
Bentuk : ....................................................................................
Alasan melakukannya: ....................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
1. ............................................................................................................
...............................................................................................................
.
2. ............................................................................................................
...............................................................................................................
.
3. ............................................................................................................
...............................................................................................................
.
“Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik”
(Kejadian 1:31a).
Pada mulanya keadaan bumi kosong, belum berbentuk dan gelap gulita menutupi
samudera raya (lih. Kejadian 1:2). Kemudian Tuhan menciptakan alam semesta
dan segala isinya. Pada akhir kisah penciptaan Tuhan melihat segala yang
dijadikan-Nya itu sungguh amat baik. Jika kita perhatikan, ada proses dari situasi
chaos, yaitu kekosongan, gelap gulita dan belum berbentuk ke keadaan yang
sungguh amat baik. Inilah yang menjadi acuan sikap tanggung jawab kita
terhadap alam, yaitu menjaga dan turut menjadikannya sungguh amat baik. Jika
ada alam yang rusak oleh polusi dan pencemaran, tanggung jawab kita adalah
kembali menjadikannya sungguh amat baik.
Perhatikan dua fakta nyata di atas! Buatlah rancangan program sebaik mungkin
yang dapat kamu lakukan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap isu kemanusiaan di
atas dan terlibat di dalam karya Allah menjadikan dunia sungguh amat baik!
Rangkuman
1. Pribadi yang bertanggung jawab selalu melakukan kebenaran sebagai
sebuah kesadaran bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan.
2. Pribadi yang bertanggung jawab adalah mereka yang melakukan segala
kewajibannya dengan baik dan menikmati apa yang seharusnya menjadi
haknya.
3. Tanggung jawab manusia yang terutama adalah kepada Tuhan, tetapi juga
kepada ciptaan lain yang diwujudkan dalam relasi yang baik.
4. Tanggung jawab bukan hanya berisi kewajiban-kewajiban, melainkan juga
hak. Sehingga tanggung jawab bukanlah sebuah beban, melainkan dapat
dinikmati.
Doa Penutup
Pengantar
Nyanyikanlah lagu “Tiada Yang Mustahil” di atas, lalu renungkanlah setiap liriknya
dengan bantuan pertanyaan berikut:
1. Menurutmu apakah Roh Kudus selalu bekerja setiap waktu atau hanya
bekerja kadang – kadang saja?
2. Apa yang dimaksud dengan perkara ajaib dan mujizat?
3. Menurut pendapatmu, manakah yang seharusnya terjadi: “
a. “Roh Allah turut bekerja di antara kita” atau
b. “kita yang seharusnya turut bekerja dalam karya Roh Allah”?
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas
kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1: 8)
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Kehidupan jemaat mula-mula merupakan buah karya Roh Kudus. Kita dapat
melihat cara kerja Roh Kudus melalui Kisah Para Rasul pasal 2, demikian:
Roh Kudus mendorong hati setiap umat-Nya untuk melakukan karya kasih, sambil
terus bertekun dalam pengajaran yang benar.
Kegiatan 1
Marilah kita menilik karya Roh Kudus dalam diri sendiri melalui pertanyaan bantuan
berikut:
1. Sebutkanlah 2 karya Roh Kudus kamu rasakan!
2. Mengapa hal tersebut bisa kamu katakan sebagai karya Roh Kudus?
3. Sudahkan karya Roh Kudus yang kamu alami itu menjadi berkat bagi sesama?
Cara hidup manusia yang dibarui oleh Roh dapat kita pelajari dalam Galatia 5: 16-
26. Tuliskan pembaruan hidup apa sajakah yang dialami oleh manusia menurut Galatia
5: 16-26:
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Dalam teks Galatia 5 kita melihat, bahwa pembaruan terjadi pada ranah “si(apa)
yang kita taati”. Apakah mengikuti keinginan daging atau keinginan Roh? Dengan
demikian persoalannya bukan pada adanya keinginan daging, melainkan pada kepada
si(apa) kita taat. Dengan demikian, pembaruan terjadi dari dalam diri seseorang,
setelah itu akan berpengaruh pada cara/gaya hidup, kebiasaan, dan lebih luas lagi
model relasi antara dirinya dengan Tuhan dan sesama manusia.
Rangkuman
1. Roh Kudus membarui kehidupan umat Tuhan sehingga dari kehidupan
lama menjadi manusia baru.
2. Roh Kudus hadir dalam kehidupan sehari-hari dan membuahkan
persaudaraan, kekeluargaan dan hidup saling mengerti dalam perbedaan.
3. oh Kudus terus membarui gereja sehingga di sana ada pertumbuhan
kualitas iman jemaat dan ada pertumbuhan kuantitas yang baik.
4. Roh Kudus terus berkarya dalam kehidupan manusia untuk
mendatangkan kebaikan dan mengundang kita terlibat dalam karya-Nya.
Doa Penutup
KI3:
Memahami, menerapkan, menganalisis 3.3 Memahami peran Roh Kudus dalam
pengetahuan faktual, konseptual, prosuderal membaharui kehidupan orang beriman
berdasarkan keingintahuannya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosuderal pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : 4.3.1 Memberikan kesaksian tentang
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah peran Roh Kudus sebagai pembaharu
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di 4.3.2 Mengkaji bagian Alkitab yang
sekolah secara mandiri dan mampu berbicara mengenai peran Roh Kudus
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. dalam membaharui kehidupan orang
beriman dari kitab Kisah Rasul.
Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami hakikat hidup baru
2. Menghayati peran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya
Indikator :
1. Siswa dapat menunjukkan sikap hidup baru
2. Siswa mampu menunjukkan peran Roh Kudus dalam kehidupannya
Materi Bahasan :
A. Hakikat Hidup Baru
B. Peran Roh Kudus dalam Kehidupan Sehari-hari Orang Percaya
Nilai-nilai hidup :
1. Berjuang menjadi manusia baru
2. Percaya bahwa Roh Kudus memperlengkapi kehidupan setiap orang percaya.
Pengantar
Perhatikan gambar di atas! Pengemudi mobil berwarna putih itu putar balik.
Setelah itu mobil akan melanjutkan perjalanannya di jalur yang berbeda. Area putar
balik merupakan titik awal perjalanan di lajur yang baru.
Hidup baru berkaitan erat dengan kesediaan manusia untuk mengikut Kristus,
yakni kesediaannya menyangkal diri dan memikul salib mengikut Tuhan.
............................................................ ............................................................
............................................................ ............................................................
............................................................ ............................................................
............................................................ ............................................................
............................................................ ............................................................
............................................................ ............................................................
Tokoh-tokoh di Alkitab seperti Rasul Petrus dan Rasul Paulus pun juga pernah
hidup sebagai manusia lama. Rasul Petrus merupakan murid Tuhan Yesus yang pernah
menyangkal-Nya, lalu ia menerima pembaruan dari Roh Kudus. Pembaruan hidup Rasul
Rasul Paulus dahulunya merupakan seorang Farisi yang begitu taat pada Taurat.
Ketaatannya kepada hukum tidak membawa kepada damai sejahtera, tetapi pada
permusuhan dan kejahatan, ia menganiaya pengikit Yesus yang menurutnya tindakan
itu sah menurut hukum. Tetapi pada suatu penglihatan, ia menerima pembaruan dari
Roh Kudus, sehingga cara pandangnya terhadap hidup berubah. Ia tidak lagi hidup
demi hukum Taurat, melainkan hidup oleh kasih karunia Allah.
Melalui apa yang dialami oleh Rasul Petrus dan Rasul Paulus, kita semakin
mengerti bahwa Tuhan berkarya dalam pembaruan hidup manusia apa pun latar
belakang dan bagaimana masa lalunya. Pembaruan hidup yang Allah berikan melalui
Roh Kudus merupakan undangan yang menuntut respons kita, apakah akan kita
sambut atau kita abikan. Dan, dalam perjuangan yang tidak mudah menjadi manusia
baru Roh Kudus menuntun dan memampukan kita. Itulah hakikat hidup baru.
Kegiatan 1
Tontonlah film ini, setelah itu jawablah beberpa
pertanyaan di bawah ini:
1. Tuliskan apa saja karya Roh Kudus yang dialami
keluarga Beam!
2. Tuliskan analisamu tentang hidup baru yang
dialami oleh keluarga Beam!
3. Tuliskan pendapatmu tentang mujizat yang
dialami oleh Anna!
4. Apa nilai hidup yang menginspirasi mu dari film
Terang yang dipancarkan oleh manusia baru ibarat pelita yang memancarkan
cahayanya di tengah kegelapan. Ia tidak tampak indah dan menarik seperti kembang
api, tetapi berdampak bagi kehidupan di sekitanya. Ia ada bukan sebagai hiasan,
melainkan untuk menerangi jalan dan ruang-ruang yang gelap sehingga seseorang
dapat melihat secara jelas. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya.
Kegiatan 2
Menjadi manusia baru membutuhkan perjuangan dan ketekunan, oleh karena itu tiap
orang harus membina hubungan pribadinya dengan Tuhan melalui doa, pujian,
membaca firman Tuhan, dan menjaga kekudusan hidupnya. Sekarang tuliskanlah
pembaruan yang harus dilakukan dalam dirimu dengan mengisi kolom berikut ini,
1. Malas 1. Rajin
2. Sering merendahkan teman 2. Menghargai teman
3. ............................................. 3. .............................................
4. ............................................. 4. .............................................
5. ............................................. 5. .............................................
Mengetahui,
Orang tua siswa
(.................................)
Doa Penutup
Pembelajaran 1
Gambar 1.1 Siswa SMP dan SMA/K, sumber: https://bit.ly/2KD6pRr
Gambar 1.2 Lifespan development, sumber: https://bit.ly/2NepZWf
Gambar 1.3 Petani memupuk padi, sumber: https://bit.ly/2J5l3ha
Gambar 1.4 Yesus menyembuhkan orang buta, sumber: https://bit.ly/2X2mu51
Gambar 1.5 Grezia Epiphania, sumber: https://bit.ly/2xh3Yv2
Gambar 1.6 Grown Up, sumber: https://bit.ly/31TV8Sh
Gambar 1.7 Like an Adult, Sumber: https://bit.ly/2xbfAzJ
Gambar 1.8 Yesus dan para ahli Taurat, sumber: https://bit.ly/2xbfAzJ
Gambar 1.9 Home Alone, Sumber: https://bit.ly/2X4T7E1
Gambar 1.10 Samuel dan Imam Eli, sumber: https://bit.ly/2xc02vF
Pembelajaran 2
Gambar 2.1 Kisah orang tua, anak, dan keledainya, sumber: https://bit.ly/2KD9QYl
Gambar 2.2 Anak bingung, sumber: https://bit.ly/2IHBYsV
Gambar 2.3 Kemasan dan isi „tak selalu sama, sumber: https://bit.ly/2JxOBH0
Gambar 2.4 Memilih berbalik dari Kristus, sumber: https://bit.ly/2VPXsKP
Gambar 2.5 Berorientasi pada uang, sumber: https://bit.ly/2VrKeyM
Gambar 2.6 Cara sukes instan, sumber: https://bit.ly/2JNdBsT
Gambar 2.7 Menikmati hidup?, sumber: https://bit.ly/2LUsV9N
Gambar 2.8 GKI Pregolan Bunder, Surabaya, sumber: https://bit.ly/2Hxi8yr
Gambar 2.9 Dua macam dasar, sumber: https://bit.ly/2NeOQJN
Gambar 2.10 Meniru, sumber: https://bit.ly/2WZHc6v
Gambar 2.11 Mencari jati diri, sumber: https://bit.ly/2IAqHYf
Pembelajaran 3
Gambar 3.1 Cover film beauty and the beast, sumber: https://bit.ly/2FxJfIf
Gambar 3.2 Mengasihi Tuhan dan sesama, sumber: https://bit.ly/2Qj2ycv
Gambar 3.3 Mengampuni sesama, sumber: https://bit.ly/30FkiU6
Gambar 3.4 Pengampunan dari Bapa, sumber: https://bit.ly/2MgLgxY
Gambar 3.5 Bapa yang murah hati, sumber: https://bit.ly/2X26hOb
Pembelajaran 4
Gambar 4.1 Burung Albatros, sumber: https://bit.ly/2xaaMea
Gambar 4.2 Anjing, sumber: https://bit.ly/2X2HTv0
Gambar 4.3 Burung merpati, sumber: https://bit.ly/2FyDU3r
Gambar 4.4 Angsa, sumber: https://bit.ly/2LjPOSc
Gambar 4.5 Kesetiaan, sumber: https://bit.ly/2W5XUEI
Gambar 4.6 Israel dan allah buatannya, sumber: https://bit.ly/2M9I73a
Gambar 4.7 Allah yang setia, sumber: https://bit.ly/2XaKPGG
Gambar 4.8 Abraham dan dua puteranya, sumber: https://bit.ly/2IaKBsG
Gambar 4.9 Antre demi produk baru, sumber: https://bit.ly/2Icuw75
Gambar 4.10 Yesus setia pada Bapa, sumber: https://bit.ly/2WEaSK1
Pembelajaran 6
Gambar 6.1 Petrus berkotbah, sumber: https://bit.ly/2WG78TF
Gambar 6.2 Hidup baru, sumber: http://bit.ly/326oyN1
Pembelajaran 7
Gambar 7.1 Turn Back, sumber: https://bit.ly/2XqAdqk
Gambar 7.2 Manusia lama dan baru, sumber: https://bit.ly/2M4hSer
Gambar 7.3 Miracles from heaven, sumber: https://bit.ly/2XvjjqN
Gambar 7.4 Kembang Api, sumber: https://bit.ly/2YgdCKy
Gambar 7.5 Pelita, sumber: https://bit.ly/2J7FdqO