Anda di halaman 1dari 66

Warnakan Cinta-Mu

Sepanjang Hidupku 1

Buku Pendidikan Agama Kristen

Untuk siswa
Sekolah Menengah Atas/Kejuruan
Kelas X
Semester I

Sesuai dengan
Kurikulum 2013

Oleh: Tim Penyusun Buku PAK PPPK Petra


Untuk Kalangan Sendiri
Warnakan Cinta-Mu
Sepanjang Hidupku 1

Buku Pendidikan Agama Kristen

Untuk Siswa
Sekolah Menengah Atas/Kejuruan
Kelas X
Semester I

Sesuai dengan
Kurikulum 2013

Oleh: Tim Penyusun Buku PAK PPPK Petra


Untuk Kalangan Sendiri
Warnakan Cinta-Mu
Sepanjang Hidupku 1
Buku Pendidikan Agama Kristen
Untuk siswa Sekolah Menengah Atas/Kejuruan Kelas X
Semester 1

Sesuai dengan Kurikulum 2013

Disusun oleh
Tim Penyusun Buku PAK PPPK Petra
Sumber Gambar Sampul: https://bit.ly/2KhpZDI

Hak cipta pada PPPK Petra Surabaya

Diterbitkan oleh PPPK Petra Surabaya


Terbitan I, 2018

Untuk kalangan sendiri


Sambutan
Ketua I Dewan Pengurus PPPK Petra Surabaya

Bapak/ibu guru serta siswa/i PPPK Petra,

Pertama-tama, atas nama Dewan Pengurus PPPK Petra, perkenankan kami menaikkan puji
syukur kepada Tuhan yang selalu menyertai dan memberkati PPPK Petra, sejak didirikan pada
tahun 1951 hingga memasuki era digital sekarang ini.

Sebagai institusi pendidikan Kristen yang mempunyai visi menjadi lembaga pendidikan Kristen
yang holistik, inspiratif, dan berprestasi dengan sepenuh hati bagi Tuhan serta sesama, PPPK
Petra perlu melaksanakan nilai-nilai Kristiani sebagai dasar ilmu pengetahuan yang tercermin
dalam kehidupan sehari-hari.

Sejalan dengan perkembangan sekolah-sekolah Kristen serta memerhatikan pelajaran


Pendidikan Agama Kristen (PAK) di sekolah-sekolah di lingkungan PPPK Petra dalam beberapa
tahun belakangan ini, kami merasa perlu untuk menyusun kembali buku PAK berdasarkan
Kurikulum 2013.

Kami percaya bahkan yakin benar Tuhan telah menyertai penulis dalam penyusunan buku ini
mulai dari persiapan hingga selesai. Kami ikut bergembira menyambut terbitnya buku pelajaran
PAK jenjang SD, SMP dan SMA/SMK oleh dan untuk sekolah-sekolah PPPK Petra.

Kiranya buku ini dapat menjadi pegangan bagi guru dan siswa dalam kegiatan belajar dan
mengajar agama Kristen di jenjang SD, SMP dan SMA/SMK Kristen Petra. Tim penyusun
terbuka untuk menerima masukan-masukan, karena dari periode ke periode buku PAK ini akan
dievaluasi untuk perbaikan-perbaikan demi kemuliaan nama Tuhan.

Surabaya, 22 April 2018

Teriring salam dan doa,

Dr. Ir. J. Heryanto, MS., MBA.


Ketua I Dewan Pengurus PPPK Petra Surabaya

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | iii


Sambutan
Direktur Eksekutif PPPK Petra Surabaya

Saat kerja keras dan kerja sama berakhir dengan hasil nyata – Buku PAK yang berguna bagi
pembelajaran siswa, maka sudah sepatutnya rasa syukur dan sukacita kita naikkan atas anugerah yang
telah Allah limpahkan. Buku PAK dari Kelas I SD sampai dengan Kelas XII SMA/K telah selesai ditulis
untuk digunakan oleh seluruh sekolah PPPK Petra Surabaya. Puji Tuhan dan segala kemuliaan bagi Allah
kita.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun buku PAK SMP, yaitu:
1. Yakob Carter K. Saragih, S.Si. penulis buku kelas X
2. Dane Dea Kumala, S.Si. teol. penulis buku kelas XI
3. Paulus K. Kusuma, S. Th. penulis buku kelas XI dan XII
4. Ganda Wirasasmita. S.Si. penulis buku kelas XII
5. Catur Kuncoro Adi, S.Si. ilustrator
yang telah memberikan tenaga dan pemikiran untuk menyelesaikan setiap buku yang menjadi tugas
tanggung jawabnya. Melalui penyelesaian buku PAK ini biarlah makin meyakinkan panggilan tugas kita
sebagai guru PAK, sekaligus memberikan keyakinan dan sukacita untuk menyambut tugas yang lebih
besar pada waktu mendatang.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Saudara Santawati, S.Th., M.M. dan rekan-rekan staf
yaitu Kristian Budi Kusuma, S.Si., Ganda Wirasasmita, S.Si., Yosua Reza Aji, S.Si. Teol. dan Victoria
Novia Sitanggang, S.Si. Teol. yang telah mengkoordinir dan mengedit penulisan buku ini, serta kepada
pihak-pihak yang terkait lainnya. Dengan ketekunan dan konsistensi, maka tugas besar untuk menulis
buku PAK yang baru tersebut telah berhasil diwujudkan tepat waktu.

Kepada Pendeta Tabita Kartika Christiani, Th.M., Ph.D., dari Universitas Kristen Duta Wacana
Yogyakarta yang dengan sabar mendampingi, mengoreksi dan memberikan masukan dari awal
perencanaan sampai pengoreksian hasil akhir, kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan
atas kontribusi yang telah Saudara berikan.

Penyusunan buku PAK ini juga tak mungkin terwujud jika Dewan Pengurus tidak mendukung dan
ikut mendampingi proses penulisan buku ini. Atas perhatian dan bimbingan Dewan Pengurus PPPK Petra,
kami mengucapkan terima kasih.

Akhir kata, untuk segenap siswa PPPK Petra yang menggunakan buku PAK ini, kami mendoakan
agar melalui pembelajaran PAK di sekolah Petra, kalian boleh makin mengenal, mengasihi, menaati,
melayani Tuhan Yesus Kristus dan hidup kalian diubahkan makin serupa dengan Kristus.

Surabaya, 30 Maret 2018

Teriring salam dan doa,

Ir. Winfrid Prayogi, M.Div., M.Th.


Direktur Eksekutif PPPK Petra Surabaya

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | iv


DAFTAR ISI

Pembelajaran 1 AKU SEMAKIN BERTUMBUH DAN BERHIKMAT .................. 1


A. Bertumbuh itu Anugerah ...................................................... 3
B. Bertambah Usia dan Semakin Dewasa .................................. 6
C. Aku Mau Bertumbuh dengan Hikmat-Nya .............................. 8

Pembelajaran 2 KOKOH ‘TAK MUDAH GOYAH ............................................... 11


A. Bagai Batu Karang yang Teguh ............................................. 13
B. Dasar yang Kuat „Tak Akan Roboh ........................................ 18
C. Menjadi Diri Sendiri di Dalam Kristus ..................................... 20

Pembelajaran 3 DAHSYATNYA KASIH TUHAN ................................................ 23


A. Hakikat Kasih ...................................................................... 25
B. Kasih Kekuatan yang Dahsyat ............................................... 27

Pembelajaran 4 MENGHADIRKAN KESETIAAN DI TENGAH MARAKNYA


PENGKHIANATAN ................................................................. 30
A. Hakikat Kesetiaan ................................................................ 32
B. Dunia Membutuhkan Kesetiaan ............................................. 34

Pembelajaran 5 PANGGILANKU SEBAGAI PRIBADI YANG BERTANGGUNG


JAWAB .................................................................................. 37
A. Pengertian Pribadi yang Bertanggung Jawab ......................... 38
B. Tanggung Jawabku Kepada Tuhan, Diri Sendiri,
Sesama, dan Alam ............................................................... 41

Pembelajaran 6 HIDUP YANG DIPERBARUI OLEH ROH KUDUS .................. 45


A. Jemaat Mula-mula sebagai Buah Karya Roh Kudus ................ 46
B. Roh Kudus Terus Memperbarui Kehidupan Gereja .................. 48

Pembelajaran 7 HIDUPKU YANG BARU .......................................................... 51


A. Hakikat Hidup Baru .............................................................. 52
B. Hidup Baru, Menjadi Anak-Anak Terang ................................ 55
Daftar Pustaka .................................................................................................... 58

Daftar Gambar .................................................................................................... 59

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | v


Pembelajaran 1
AKU SEMAKIN BERTUMBUH DAN BERHIKMAT
Lukas 2: 41-52, 1 Samuel 3:19, Yohanes 9:3
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1 :
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang 1.1. Mensyukuri karunia
dianutnya. Allah bagi dirinya yang
terus bertumbuh
sebagai pribadi dewasa.
KI 2:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, 2.1. Mengembangkan
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, perilaku sebagai pribadi
toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif, dan yang terus bertumbuh
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas menjadi dewasa.
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3:
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan 3.1. Mengidentifikasi ciri-ciri
faktual, konseptual, prosuderal berdasarkan pribadi yang terus
keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, bertumbuh menjadi
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan dewasa.
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosuderal pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret 4.1. Menunjukkan ciri-ciri
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari pribadi yang terus
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan bertumbuh menjadi
mampu menggunakan metode sesuai kaidah dewasa.
keilmuan.
Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami pertumbuhan sebagai anugerah Tuhan.
2. Mensyukuri pertumbuhan dan kedewasaan dalam kehidupannya.
Indikator :
1. Siswa mengidentifikasi ciri-ciri pribadi yang bertumbuh dan menjadi dewasa.
2. Siswa menunjukan ciri-ciri pribadi yang dewasa dan dipenuhi hikmat Tuhan.
Materi Bahasan :
A. Bertumbuh itu Anugerah.
B. Bertambah Usia dan Semakin Dewasa.
C. AKu Mau Bertumbuh dengan Hikmat-Nya.
Nilai-nilai hidup :
1. Bersyukur atas berkat pertumbuhan dan hikmat dari Tuhan.
2. Merawat diri sendiri sebagai bentuk mengasihi diri sendiri.
3. Bertumbuh dan berhikmat meneladani Kristus.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 1


Pembelajaran 1
AKU SEMAKIN BERTUMBUH DAN BERHIKMAT
Lukas 2: 41-52, 1 Samuel 3:9, Yohanes 9:3, 1Korintus 3: 7

Berdoa dan Bernyanyi Lagu Pujian

Pengantar
Setiap manusia mengalami pertumbuhan. Secara
jelas kita dapat melihat pertumbuhan tersebut dengan
membandingkan keadaan fisik kita pada waktu SD
sampai SMA/K. Namun perlu kita sadari bahwa
pertumbuhan yang dialami oleh orang berbeda-beda,
demikian juga dalam memaknai dan mengisi waktu
Gambar 1.1 Siswa SMP dan SMA/K dalam masa pertumbuhan itu. Marilah kita melihat
dan menyadari adanya pertumbuhan yang ada dalam diri kita masing-masing melalui
bantuan pertanyaan dalam kolom di bawah ini:

Pertumbuhan fisik yang aku alami adalah ....................................................


..................................................................................................................
..................................................................................................................

Perubahan yang ada dalam diriku seiring dengan pertumbuhan fisik, misalnya
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................

Arti pertumbuhan yang terjadi dalam diriku adalah ......................................


.................................................................................................................
.................................................................................................................

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 2


A. Bertumbuh itu Anugerah
Pada bagian pengantar kita telah melihat
bahwa setiap orang mengalami pertumbuhan
yang khas, misalnya kita dapat melihat adanya
perbedaan tinggi badan dan perubahan bentuk
tubuh yang khas pada setiap orang. Makanan
dan minuman yang bergizi akan sangat
membantu proses pertumbuhan dalam diri
seseorang. Namun, satu hal penting yang harus
kita pahami yaitu, pertumbuhan merupakan
Gambar 1.2 Lifespan Development
sebuah proses dari Tuhan. Untuk hal ini kita dapat merefleksikannya dengan
membaca 1Korintus 3: 7, demikian:

Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram,
melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.

Dalam ayat tersebut kita diajak melihat pada karya Allah, dan bukan pada karya
manusia yang sering merasa lebih penting, sebagaimana yang terjadi dalam jemaat di
Korintus.

Setiap usaha manusia memang harus tetap dilakukan demi terciptanya


pertumbuhan yang baik, namun hanya kasih penyertaan Tuhan-lah yang
menyempurnakan semua proses pertumbuhan itu. Agar lebih jelas dalam memahami
karya Tuhan dalam pertumbuhan, mari kita
belajar dari para petani. Petani bekerja keras
dan rajin merawat tanamanannya dengan
harapan hasil panen melimpah. Mereka
bekerja dengan baik mulai dari memilih bibit
unggul, menanam, merawat dengan memberi
pupuk dan menjaga tanaman agar tidak
ditumbuhi gulma, diserang binatang atau
Gambar 1.3 Petani Memupuk Padi
hama penyakit, hingga panen tiba.

Semua upaya itu akan menjadi sia-sia apabila petani tidak menggantungkan
harapan akan pertumbuhan dan hasil yang baik kepada Tuhan. Tanaman yang
bertumbuh dengan baik, subur, tidak diserang hama dan memberikan hasil maksimal

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 3


saat panen, itu semua terjadi karena penyertaan Tuhan. Upaya dan pengawasan serta
kemampuan kita terbatas, namun Tuhan yang memberi pertumbuhan dan memberkati
semua usaha kita.

Demikian juga dengan pertumbuhan tubuh kita. Bukankah banyak orang sangat
perhatian dalam menjaga kesehatan tubuhnya? Semua itu akan berlangsung dengan
baik jika Tuhan yang memberkati dan menyertainya.

Sikap atas anugerah dan karya Allah yang kita terima atas pertumbuhan yang baik
dan sehat antara lain:
1. Mensyukurinya sebagai berkat yang berharga
2. Menghargainya dan tidak menganggap remeh, misalnya dengan menjaga dan
merawat tubuh sebaik mungkin.
3. Menggunakan dan menikmati pertumbuhan yang baik pada tubuh untuk
melakukan perbuatan yang dapat menjadi berkat bagi sesama dan diri sendiri
terlebih memuliakan Tuhan.

Lalu, bagaimana apabila di dalam pertumbuhan tersebut ada gangguan sehingga


proses pertumbuhan menjadi tidak optimal? Bagaimanakah kita memahami hal tersebut
sebagai anugerah Tuhan? Kisah dalam Injil Yohanes 9:1-41 memberi tuntunan untuk
memahami hal tersebut.

Jawab Yesus: ”Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena
pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.”
(Yohanes 9:3)

Dalam kisah ini, murid–murid Tuhan Yesus


bertanya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa,
orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia
dilahirkan buta?” Bila kita renungkan sejenak,
bukankah pertanyaan para murid ini mewakili
pertanyaan yang sering muncul di benak kita? Saat
Gambar 1.4 Yesus Menyembuhkan Orang Buta melihat penyandang disabilitas (dis-ability), seperti
tunanetra, tunarungu, tunawicara, kita akan menghubungkan kondisi tersebut dengan
dosa, mulai dengan mereka-reka dosa si penderita, saudaranya, orangtuanya, nenek

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 4


moyangnya atau siapapun orang terdekatnya. Apabila belum menemukan siapa yang
patut dipersalahkan, kita mulai menyalahkan Tuhan, karena Dialah yang menciptakan
kondisi tersebut.

Dalam keadaan orang yang mencari kambing hitam, Tuhan Yesus menyatakan,
bahwa bukan karena dosa siapapun sehingga ia lahir dalam keadaan tunanetra,
melainkan pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan dalam diri orang tersebut. Sikap
melayani dan menghadirkan mujizat kesembuhan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus
merupakan bentuk pekerjaan Allah yang terjadi melalui orang itu. Orang tuna netra
yang kini celik matanya dan mengalami kasih Allah itupun menceritakan kemuliaan-Nya
kepada setiap orang.

Berangkat dari kisah ini, apabila di dalam pertumbuhan kita mengalami sakit atau
keterbatasan fisik, hal itu kita yakini bahwa pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan
melalui orang tersebut. Bukan melihatnya sebagai hukuman dari Tuhan atas dosa si
penderita penyakit atau penyandang disabilitas itu, melainkan sebagai peluang untuk
melihat karya Allah.

Kegiatan 1

Simaklah kisah di bawah ini dan jawablah beberapa pertanyaan berikut!

Kisah Grezia Epiphania*

Saat Grezia lahir, Ibu Yadi tidak melihat ada hal yang
tidak wajar dari bayinya. Suami menutupi kondisi
Grezia yang terlahir sebagai penyandang disabilitas.
Setelah mereka keluar dari rumah sakit, suami
menceritakan keadaan yang sebenarnya mengenai
kondisi Grezia. Hati orang tua mana, yang „tak hancur
melihat kenyataan anaknya yang tidak dapat melihat?
Namun, kedua orang tua ini menerima keberadaan
Grezia sebagai bagian dari rencana Tuhan yang akan
Gambar 1.5 Grezia Epiphania
dinyatakan melalui kehidupan Grezia.

Kepercayaan mereka yang besar pada janji Tuhan yang akan terus menyertai
kehidupan mereka, khususnya Grezia, tidak sia-sia. Grezia tumbuh dalam
pertolongan Tuhan. Tuhan memang mengijinkan Grezia terlahir dengan
kekurangan pada pengelihatannya, namun Tuhan memperlengkapinya dengan
talenta yang luar biasa. Grezia sudah mampu bernyanyi dengan baik saat ia
berumur satu setengah tahun dan ia dapat bermain piano saat berumur tiga
tahun. Semua ini dapat dilakukan Grezia tanpa ada yang mengajari secara
khusus. Ibu Yadi dan suami meyakini bahwa Kuasa Tuhan yang
memperlengkapi Grezia.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 5


Mereka terus mengarahkan dan mengasah kemampuan Grezia dalam
bernyanyi dan bermusik. Kini, talenta Grezia telah menjadi kesaksian bagi
hormat dan kemuliaan Tuhan dan berkat bagi sesama. Maka, Grezia pun
dengan seijin dan penyertaan Tuhan menghasilkan album pujian yang
memberkati dan menguatkan pendengarnya.

*Kisah ini berdasarkan kesaksian Ibu Yuliani Sura, orang tua Grezia Epiphania (Putra, 2015)

Walau Ku Tak Dapat Melihat


Ku sadar „tak semua
Dapat aku miliki di dalam hidupku,
Hatiku percaya
Rancangan-Mu bagiku adalah yang terbaik,

Walau „ku tak dapat melihat


Semua rencana-Mu Tuhan
Namun hatiku tetap memandang pada-Mu,
Kau tuntun langkahku

Walau „ku tak dapat berharap


Atas kenyataan hidupku,
Namun hatiku tetap memandang pada-Mu,
Kau ada untukku.

1. Belajar dari kesaksian hidup Grezia, adakah alasan bagi kita untuk
menolak kekurangan dalam diri kita? Berikan alasannya!
2. Bagaimanakah caranya agar kita mampu menerima kekurangan sebagai
bagian dari rencana Tuhan yang hendak dinyatakan melalaui hidup kita?
3. Bagaimanakah caranya agar kita bisa menghargai kelebihan dengan tetap
menyadari kelemahan dan kekurangan yang ada dalam diri kita?

B. Bertambah Usia dan Semakin Dewasa


Setiap orang pasti akan bertambah tua dari
hari ke hari, namun apakah perkembangan
kedewasaan seseorang akan seiring dengan
pertambahan usia? Jika “tidak”, mengapa hal itu
dapat terjadi? Dan, bila “ya”, bagaimana hal itu
dapat terjadi? Apa yang harus dilakukan jika
Gambar 1.6 Grown Up pertambahan usia tidak sejalan dengan
perkembangan kedewasaan?

Sebagian orang menggolongkan kategori dewasa atau anak-anak menggunakan


batas usia, misalnya usia tujuh belas tahun sudah termasuk dalam kategori dewasa.
Padahal, pertambahan usia belum tentu diikuti oleh kedewasaan seseorang. Dengan
demikian, perlu unsur lain guna melihat apakah orang tersebut telah masuk ke dalam

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 6


kategori dewasa, antara lain perilaku atau sikap, pengetahuan, kematangan berfikir dan
pengalaman seseorang. Dengan acuan ini, tidak heran apabila kemudian kita jumpai
seseorang dengan usia anak-anak dengan sikap dewasa, misalnya, dapat menempatkan
diri dengan baik, mampu mengontrol emosi, dan menggunakan pengetahuannya secara
benar. Bagaimana seseorang belajar menjadi dewasa?

Anak-anak belajar menjadi dewasa dari orang dewasa di sekitarnya, seperti orang
tua, saudara, guru ataupun tetangganya. Dalam banyak hal, anak-anak bergantung
pada orang dewasa karena ada yang belum dapat mereka lakukan dan putuskan
sendiri. Mereka diberi kebebasan sekaligus ruang untuk bertanya dan meminta
pertimbangan kepada orang tua. Ketika melakukan
kesalahan, mereka diberitahu kesalahan yang telah
dilakukannya, sehingga mereka belajar dan tidak
mengulanginya. Dalam proses tersebut, anak-anak
sedang mengisi masa pertumbuhannya dengan
belajar menjadi dewasa, sehingga ia dapat menjadi
dewasa dalam karier, relasi dengan orang lain,
keuangan, bersikap di sekolah, dalam Gambar 1.7 Like an Adult

mempertimbangkan dan memilih pasangan hidup.

Tentang pertumbuhan seseorang yang menjadi semakin dewasa, Injil Lukas 2: 52


pun juga menulis pertumbuhan yang terjadi pada diri Tuhan Yesus, demikian:

“Tuhan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya


dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.”

Dalam perjalanan pulang dari Yerusalem, kedua orang


tua Yesus menjadi cemas karena ternyata Ia tidak ada
bersama-sama dengan mereka. Setelah tiga hari dicari,
keduanya menemukan Yesus asyik bercengkrama dengan
alim ulama di Bait Allah. Rasa-rasanya yang dilakukan Tuhan
Yesus ini seperti kurang bertanggung jawab sebab Ia
membuat khawatir orang tua-Nya. Namun, bila kita
Gambar 1.8 Yesus dan Para Ahli Taurat mencermati tentang percakapannya dengan alim ulama di
Bait Allah, kita dapat menyaksikan kecerdasan Tuhan Yesus dalam berpikir, berbicara

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 7


dan bertindak. Selain itu kita dapat melihat kedewasaan-Nya saat menjawab
kekhawatiran orang tua-Nya demikain: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu
tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku”.

Dalam kenyataan yang kita jumpai sehari-hari, masih ada orang yang bertambah
usia semakin tua namun ia tidak menjadi dewasa. Hal ini dapat terlihat melalui sikapnya
yang mementingkan diri sendiri, menghadapi persoalan dengan amarah, bersikap
kekanak-kanakan dan lain sebagainya. Untuk memahami dan mengerti lebih jauh
tentang sub materi ini, kerjakanlah kegiatan 2 dibawah ini:

Kegiatan 2
Saksikanlah film Home Alone 1 dan jawablah beberapa pertanyaan berikut ini!
1. Tuliskan tindakan Kevin yang memang seperti anak-anak
seusianya!
2. Tuliskan tindakan Kevin yang menunjukan sikap
dewasa dalam menghadapi kesendiriannya!
3. Tuliskan nama tokoh yang bersikap kekanak-
kanakan dan sebutkan tindakannya/perbuatannya!
4. Jelaskan perubahan sikap Kevin setelah ia mengalami
pengalaman ditinggal seorang diri di rumah!
Gambar 1.9 Home Alone

C. Aku Mau Bertumbuh dengan Hikmat-Nya


Hikmat Tuhan tidak membuat seseorang menjadi tinggi hati, tetapi justru semakin
seseorang berhikmat, Ia semakin dikasihi dan mengasihi Allah serta manusia. Hikmat
merupakan kemampuan untuk hidup secara bijak. Dalam bahasa Ibrani disebut
Hochma (baca: hokma) yang berarti bijaksana atau bersikap dan bertindak
menggunakan pengetahuan dan pengertian.

Nabi Samuel menunjukkan sikap hidup orang berhikmat yang bersumber dari
Allah. Hikmat-Nya telah memampukan Samuel menjadi pribadi yang dipercaya oleh
Allah sebagai hamba-Nya. Hal ini dapat kita lihat di dalam 1 Samuel 3:19 yang
berbunyi demikian:

“Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada
satu pun dari firman-Nya itu dibiarkan-Nya gugur.”

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 8


Selain bertumbuh secara fisik, Samuel
bertambah hikmatnya. Ia mendengar dan
melakukan perintah-Nya dengan pertolongan hikmat
Tuhan. Ia tahu menimbang bagaimana harus hidup
sebagai murid seorang imam. Hal ini berbanding
terbalik dengan Hofni dan Pinehas, anak-anak Imam
Eli yang juga menjadi imam di Silo, mereka mencuri
korban persembahan yang akan dipersembahkan
bagi Allah. Hal ini dipandang sebagai dosa besar di
hadapan Tuhan sebab mereka memandang rendah
korban untuk Tuhan (1 Samuel 2:17). Gambar 1.10 Samuel dan Imam Eli

Hofni dan Pinehas jauh lebih tua dari Samuel, mereka tahu apa yang boleh dan
apa yang tidak boleh mereka lakukan. Apalagi dengan kedudukan sebagai imam, tentu
mereka paham apa yang menyenangkan dan apa yang mendukakan hati Tuhan,
mereka juga tahu mana perbuatan yang memuliakan Tuhan dan mana perbuatan yang
melanggar perintah-Nya. Namun kenyataannya, mereka tidak bersandar pada hikmat
Tuhan dan hidup menurut firman-Nya, keduanya lebih menuruti ketamakannya. Mereka
merasa tidak cukup dengan apa yang telah menjadi bagian imam sehingga mengambil
korban persembahan yang seharusnya untuk Tuhan. Perbuatan Hofni dan Pinehas,
bahkan imam Eli yang lebih menghormati anaknya dari pada Tuhan, telah
mendatangkan hukuman dari Allah (1Samuel 2:34). Setelah itu Israel mengalami
kekalahan besar hingga tabut perjanjian Tuhan dirampas oleh bangsa Filistin.

Di zaman yang sangat maju ini, kita begitu dekat dengan hikmat dunia yang
mengumbar kemewahan, kenikmatan, kesenangan dan kesuksesan, tidak jarang hikmat
yang ditawarkan oleh dunia membawa pada dosa. Dalam keadaan tersebut, firman
Tuhan merupakan sumber dan pijakan yang benar bagi kita untuk tumbuh, menjadi
dewasa, dan hidup dengan hikmat Tuhan.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 9


Rangkuman
1. Pertumbuhan sekecil apapun merupakan anugerah dari Tuhan.
2. Rasa syukur kita atas anugerah Tuhan dapat kita wujudkan dengan
mengenal, menerima dan merawat hidup ini secara bertanggung jawab.
3. Pertambahan usia tidak lengkap bila kita tidak juga bertambah dewasa
dengan hikmat dari Tuhan.
4. Hidup yang bersandarkan pada hikmat Tuhan membuat kita mampu
berjalan seturut dengan kehendak-Nya.

Doa Penutup

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 10


Pembelajaran 2
KOKOH ‘TAK MUDAH GOYAH
2 Petrus 2:1-22, Lukas 6:46-49, Kolose 1:23, Efesus 4: 17-32
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1:
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 1.1. Mensyukuri karunia
Allah bagi dirinya yang
terus bertumbuh
sebagai pribadi dewasa
KI 2:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, 2.1. Mengembangkan
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, perilaku sebagai pribadi
damai) santun, responsif dan pro-aktif, dan menunjukan yang terus bertumbuh
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan menjadi dewasa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3:
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan 3.1. Mengidentifikasi ciri-ciri
faktual, konseptual, prosuderal berdasarkan pribadi yang terus
keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, bertumbuh menjadi
seni, budaya dan humaniora dengan wawasan dewasa
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosuderal pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4 :
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan 4.1 Menunjukkan ciri-ciri
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang pribadi yang terus
dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu bertumbuh menjadi
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. dewasa

Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami dasar iman yang teguh
2. Menyadari bagaimana menjadi pribadi yang berintegritas dalam imannya
Indikator :
1. Siswa menunjukkan sikap teguh pada kebenaran
2. Siswa menjelaskan dasar yang teguh bagi kehidupan
3. Siswa menjelaskan arti menjadi pribadi yang berintegritas dalam Kristus
Materi Bahasan :
A. Bagai Batu Karang yang Teguh
B. Dasar yang Kuat „tak Akan Roboh
C. Menjadi Diri Sendiri di Dalam Kristus
Nilai-nilai hidup :
1. Berpendirian teguh di tengah berbagai persoalan hidup
2. Keyakinan yang dibangun oleh dasar iman yang benar
3. Tetap menjadi diri sendiri dalam prinsip iman yang diyakini.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 11


Pembelajaran 2
KOKOH ‘TAK MUDAH GOYAH
2 Petrus 2:1-22, Lukas 6:46-49, Kolose 1:23, Efesus 4: 17-32

Berdoa dan Bernyanyi Lagu Pujian

Pengantar
Di sepanjang hidupnya, manusia akan selalu diperhadapkan pada berbagai
tantangan nilai-nilai yang ada dilingkungannya. Nilai-nilai hidup memiliki peran cukup
kuat bagi pembentukan diri seseorang, cara berfikir dan memutuskan sesuatu bagi
hidupnya. Meskipun demikian, setiap orang memiliki kesempatan untuk memilih nilai
hidup mana yang baik bagi dirinya. Sebagai contoh, mari perhatikan cerita bergambar
di bawah ini:

Gambar 2.1 Kisah orang tua, anak, dan keledainya

Berdasarkan kisah di atas:


1. Persoalan mendasar apakah yang sedang mereka alami?
2. Apa yang akan kamu lakukan jika berada di posisi sebagai seorang anak?
3. Berikan komentarmu terhadap gambar tersebut bila disandingkan dengan kehidupan
masa kini!

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 12


Nilai-nilai dan ajaran yang ada di sekitar kehidupan kita selalu tampil dalam
kemasan dan promosi yang menarik. Tidak jarang, kita menerima nilai dan ajaran
tersebut karena merasa cocok dengan keadaan. Atau, kita menerimanya karena merasa
sungkan kepada orang lain bila harus menolaknya. Seperti halnya kisah ayah dan anak
di atas, kehidupan kita pun tidak pernah bisa jauh
dari berbagai nilai dan pandangan yang dianut oleh
masyarakat di sekitar kita. Semuanya tentu baik dan
benar menurut mereka yang menawarkannya,
namun apakah yang dianggap baik dan benar
menurut pandangan mereka itu selalu tepat untuk
diterapkan dalam kehidupan kita? Disinilah kita
perlu membekali diri dengan firman Tuhan sehingga
kita tumbuh menjadi remaja yang kokoh dan tidak
mudah goyah diombang-ambingkan oleh dunia. Gambar 2.2 Anak bingung

A. Bagai Batu Karang yang Teguh


Ajaran dan pandangan hidup
disekitar kita tampil dengan „kemasan‟
yang menarik dan selalu mengaku sebagai
yang paling benar dibanding dari yang
lain. Ada yang memang benar-benar baik,
namun ada pula yang isinya tidak sesuai
dengan kemasannya dan malah
Gambar 2.3 Kemasan dan isi „tak selalu sama
menyesatkan. Realita semacam ini perlu disadari oleh remaja yang sedang berproses
membentuk konsep diri. Kita tidak bisa acuh atas kondisi ini, karena tanpa sadar kita
bisa tertipu oleh kemasannya yang menarik. Dalam keadaan ini kita perlu penuntun
yang menolong kita berjalan dalam kebenaran. Terkait kondisi ini, penulis surat 2
Petrus 2:1 mengingatkan para penerima suratnya demikian:

“Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah,


demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan
memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan
mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan
jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka”

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 13


Secara keseluruhan, bagaian 2 Petrus 2 ini mengungkapkan kondisi dan situasi
kehidupan di sekitar jemaat Tuhan pada saat itu, antara lain:
1. Muncul guru-guru palsu dengan ajaran sesat seperti nabi-nabi palsu yang
dahulu pernah tampil di tengah-tengah umat Allah. (ayat 1)
2. Banyak orang tertarik mengikuti cara hidup yang dikuasai oleh hawa nafsu
(ayat 2)
3. Banyak orang berbalik dari perintah kudus yang telah disampaikan kepada
mereka. (ayat 21)
Penulis surat Petrus mengajak para pembacanya waspada akan adanya berbagai
ajaran nabi-nabi palsu yang dapat membuat banyak orang tertarik lalu meninggalkan
Jalan Kebenaran. Malah keadaan bisa menjadi
lebih buruk karena sebelumnya mereka telah
mengenal Kristus dan ajaran-Nya (ayat 20).
Mereka ini boleh jadi tidak benar-benar teguh
menghidupi dan memaknai firman Allah yang
telah diterimanya. Iman mereka dengan
mudahnya dilemahkan oleh keinginan daging
yang senyatanya bertentangan dengan
Gambar 2.4 Memilih berbalik dari Kristus
keinginan Roh Kudus.

Kenyataan ini mengingatkan kita supaya tetap waspada terhadap ajaran hikmat
dunia yang “dibungkus” dengan kebaikan agar terlihat benar, namun sejatinya
menjauhkan kita dari Tuhan. Di bawah ini kita akan mengenal beberapa ajaran yang
muncul dan dekat dengan kehidupan masa kini yang tampil dengan kemasan menarik
dan menggiurkan, antara lain:
1. Teologi Kemakmuran.
Teologi ini dikemas dengan sangat menarik
karena memberi janji dan harapan yang indah
kepada pengikut dan calon pengikutnya. Teologi ini
diperkenalkan oleh seorang pendeta di Korea
Selatan, Paul Yonggi Cho (Herlianto, 2006). Prinsip
Gambar 2.5 Berorientasi pada uang pengajaran teologi ini adalah setiap orang yang
beriman kepada Tuhan akan diberkati dengan melimpah, baik rohaninya maupun

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 14


materinya. Kemakmuran, kesuksesan dan kesehatan dipercaya sebagai berkat,
ganjaran atau upah dari Tuhan kepada orang-orang yang setia pada-Nya.
Kemakmuran dihubungkan dengan iman, semakin besar iman seseorang maka
kemakmuran akan melimpah dalam hidupnya. Teologi kemakmuran
“membungkus” ajarannya dengan Firman Tuhan dalam Maleakhi 3:10 yang
berbunyi:

“Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah


perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan
ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak
membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan
mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan”

Ayat ini sering dipahami demikian: jika umat secara rutin memberi perpuluhan,
Tuhan akan memberkati mereka dengan kekayaan berlipat kali dari jumlah
persembahan perpuluhan yang diberikan sehingga akan terbebas dari kemiskinan.

Menurut ajaran teologi kemakmuran, penderitaan hanya dialami oleh orang-


orang berdosa, tidak taat dan yang kurang percaya pada Tuhan. Pemahaman ini
sangat membatasi kuasa Tuhan, karena pada kenyataannya Tuhan juga memakai
penderitaan untuk mengajar, menegur dan menyelamatkan umat-Nya. Bahkan,
Tuhan turut menderita dan sengsara dalam melakukan karya keselamatan bagi
manusia, yaitu dalam peristiwa penyaliban dan kematian-Nya.

2. Cara Cepat Menjadi Sukses


Paham sukses dengan cara cepat sering diiklankan di berbagai media masa
secara kreatif dan menarik. Biasanya iklan tersebut berisi testimoni dan foto dari
orang yang sudah sukses beserta jumlah pendapatan yang diperolehnya. Tidak
sedikit orang yang tertarik dan bergabung menginvestasikan uang atau harta
bendanya, namun tidak
sedikit juga dari mereka
yang pada akhirnya
dikecewakan karena tertipu
oleh iklan ini.
Gambar 2.6 Cara sukses instan

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 15


Salah satu alasan bisnis bohong-bohongan ini masih diminati oleh banyak
orang yaitu karena begitu banyak orang enggan bekerja keras tapi ingin cepat
kaya atau sukses secara materi. Korban tidak lagi menggunakan akal sehatnya
ketika mendengar janji manis dari si penipu, tetapi hasrat ingin kaya. Prinsip ingin
hidup enak namun tidak mau bekerja ini tentunya bertentangan dengan kehendak
Tuhan, misalnya dalam 2 Tesalonika 3:10-11:

“...jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan


ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya
dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.”

Alasan lain adalah pola pikir yang menganggap bahwa kebahagiaan dan
kehormatan akan diperoleh melalui kaya dan uang yang melimpah. Padahal
kehormatan manusia itu terletak pada dekatnya hubungan manusia
dengan Allah bukan banyaknya harta yang dimiliki. Memang benar
manusia boleh dan harus berusaha, tapi sekali lagi berkat itu datangnya dari
Tuhan. Seberapa besar dan hebatnya usaha manusia jika Tuhan tidak berkenan
memberkati maka sia-sialah usaha itu. (bandingkan Mazmur 127:2)

3. Hidup Ini Singkat, Nikmatilah


“Hidup ini singkat, nikmatilah”, kita sering
mendengar slogan ini, namun sayang banyak
yang keliru memahaminya. Mereka menggunakan
waktu yang singkat ini untuk mencari kenikmatan
semu, seperti mengonsumsi narkoba, pergaulan
bebas, melanggar aturan dan ketertiban.
Gambar 2.7 Menikmati Hidup? Menikmati hidup dengan prinsip kebebasan
“semau gue”, akibatnya cepat atau lambat, kehancuran masa depan akan datang.

Hidup yang singkat ini memang harus dinikmati, tetapi yang dinikmati adalah
segala kebaikan, hikmat, kemurahan dan pertolongan Tuhan yang ada segala
peristiwa hidup yang singkat itu. Menikmati hidup, secara positif berarti hidup
dengan mensyukuri apa yang diberikan oleh Tuhan dan menikmatinya dengan
cara hidup bertanggungjawab.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 16


Demikian tadi beberapa contoh kecil paham atau ajaran di sekitar kehidupan kita
yang dapat memengaruhi dan membawa kita jauh dari Tuhan. Tentu masih banyak
ajaran lain di sekitar kita, temukan dua contoh lainnya!

1. Ajaran/paham : .........................................................................................
Penjelasan : .........................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Ajaran/paham : .........................................................................................
Penjelasan : .........................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................

Firman Tuhan menjadi penuntun sekaligus sauh yang kuat tempat kita bersandar
dari rupa-rupa ajaran yang merayu dan mengombang-ambingkan iman. Kita akan
teguh di dalam Tuhan ketika mengenal dan akrab dengan-Nya. Beberapa hal yang
dapat kita lakukan untuk dapat senantiasa terhubung dengan-Nya misalnya: belajar
tentang firman-Nya, berdoa, berpuasa, terlibat di dalam pelayanan gereja maupun
dalam interaksi di masyarakat. Akrab dengan Tuhan membuat kita mampu memilih
jalan yang baik dan benar meski terus menerus dihantam oleh ajaran palsu, seperti
batu karang yang teguh.

Kegiatan 1
Kerjakanlah tugas berikut ini:
1. - Carilah satu tokoh dalam Alkitab yang menurutmu teguh dalam iman kepada
Tuhan sekalipun menghadapi banyak godaan, rintangan dan ancaman!
- Tuliskan kisahnya dan alasan kamu memilih tokoh tersebut!
- Tuliskan teladan dari tokoh tersebut yang dapat diterapkan dalam kondisi
kehidupan masa kini!
2. - Carilah tokoh di dalam Alkitab yang gagal mempertahankan prinsip imannya
ketika menghadapi godaan, tantangan, rintangan bahkan ancaman!
- Tuliskan kisahnya dan alasanmu memilih tokoh tersebut!
- Tuliskan pelajaran yang didapatkan dari kisah tokoh tersebut sehingga bisa
menjadi kewaspadaan bagimu agar tidak melakukan kesalahan yang sama!

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 17


B. Dasar yang Kuat ‘Tak Akan Roboh
Sebuah bangunan kuno yang masih tegak
berdiri hingga saat ini tentu bukan hanya karena
baiknya perawatan yang dilakukan, namun
bangunan itu berdiri tegak karena dibangun di atas
fondasi kuat yang menopangnya agar tidak roboh
tatkala menghadapi tekanan dari atas maupun
Gambar 2.8 GKI Pregolan Bunder, Surabaya guncangan dari bawah. Lihatlah gedung gereja yang
kokoh berdiri di samping.Ya! Dasar yang kuat membuat bangunan itu bisa tegak
berdiri hingga saat ini.

Ibarat sebuah bangunan, demikianlah kehidupan orang Kristen diumpamakan. Ia


perlu memiliki dasar hidup yang kuat agar mampu berjalan dengan tegak dan benar di
tengah dunia yang sarat dengan berbagai godaan, tantangan sekaligus rintangan.
Dasar kuat membuat kehidupan manusia sulit diombang-ambingkan nilai dunia yang
menggoda dan berusaha menodainya. Dasar kuat itu adalah firman Tuhan yang
diaplikasikan. Tentang dasar yang kuat itu, Tuhan Yesus menguraikannya dengan
jelas dalam Injil Lukas 6: 46-49. Pada ayat 47 dan 48 Ia mengatakan:

“Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku


serta melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah:
Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu.
Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat
digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun”

Perumpamaan ini menunjukkan


bagaimana sikap dan tindakan manusia
dalam merespons perkataan Tuhan. Orang
yang mendirikan rumahnya di atas batu
menunjukkan mereka yang mau dan
sungguh-sungguh mendengarkan firman

Gambar 2.9 Dua macam dasar Tuhan kemudian bersedia melakukannya.


Firman Tuhan yang diaplikasikan menjadi fondasi kokoh rumah itu. Saat air bah serta
banjir datang, rumahnya tetap tegak beridiri. Ia tidak mudah goyah oleh rupa-rupa
pengajaran sesat, tetapi ia tetap kokoh berdiri di dalam Tuhan.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 18


Sementara mereka yang mendirikan rumahnya di atas pasir, adalah orang yang
datang kepada Tuhan, mendengar perkataan-Nya, namun enggan melakukan apalagi
menghidupinya. Mereka memang percaya kepada adanya Tuhan, namun tidak
mempercayakan hidupnya kepada Tuhan. Fondasi rumahnya bukan firman Tuhan,
melainkan kekuatannya sendiri, sehingga ketika air bah dan banjir datang robohlah
rumahnya dan hebatlah kerusakannya. Pentingnya memperkokoh fondasi hidup juga
disampaikan Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose. Ia menuliskan, demikian:

“Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak
bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang
telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah
langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.” (Kolose 1: 23)

Jemaat di Kolose, sebagian besar bukan orang Yahudi, tengah dirongrong oleh
ajaran sesat. Mereka diingatkan supaya teguh di dalam Tuhan dan tidak goncang
apalagi sampai meninggalkan-Nya. Oleh karenanya, di dalam suratnya Rasul Paulus
menekankan tentang sifat dan kedudukan Yesus Kristus sebagai gambar Allah yang
utama, Kristus yang telah memperdamaikan manusia dan menempatkannya sebagai
yang kudus, tidak bercela dan tidak bercacat
dihadapan-Nya. Rasul Paulus ingin agar jemaat Identitas diri kita harus dibangun
Kolose bertekun di dalam Injil yang telah mereka berdasar teladan Kristus, bukan
menduplikasi cara mereka yang tidak
dengar selama ini. Tekun di dalam Tuhan mengenal Allah, dengan perbuatannya
merupakan hidup dengan sungguh-sungguh di yang jahat.

dalam Kristus dan menghidupi ajaran-Nya.

Kegiatan 2 „Telah „Kulakukan Firman-Mu‟


Tuliskanlah wujud firman Tuhan yang telah kamu lakukan sebagai upaya nyata
mengkokohkan hidup di dalam Tuhan selama satu minggu ini!

Perintah-Nya yang telah kuaplikasikan secara nyata selama 1 minggu ini:


1. .............................................................................................................
2. .............................................................................................................
3. .............................................................................................................
4. .............................................................................................................
5. .............................................................................................................

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 19


C. Menjadi Diri Sendiri di Dalam Kristus
Dalam perjalanannya membangun identitas diri
dan memperkuat fondasi hidupnya, setiap remaja
menjumpai sosok-sosok yang menjadi inspirasi
maupun panutannya. Hal tersebut terlihat dari
caranya berbicara, caranya berfikir, caranya
berbusana, bersikap. Perubahan tersebut biasanya
terjadi melalui interaksi dengan lingkungan ia berada,
seperti keluarga, teman sebaya, orang yang dituakan

Gambar 2.10 Meniru atau dari tokoh idola. Lewat interaksi ataupun
pengenalan dengan orang-orang tersebut remaja mulai membangun identitas diri agar
keberadaannya dapat diterima oleh orang lain. Setiap remaja tentu tidak ingin ditolak
atau diabaikan oleh lingkungan, penolakan dapat menjadi luka dan menimbulkan
trauma atau kepahitan hidup bagi remaja.

Dalam banyak kasus, remaja atau orang muda rela melakukan apa saja dan
menjadi apa saja demi diterima oleh lingkungannya, seperti merokok agar dianggap
keren, membeli barang-barang bermerk agar tidak
kalah dari teman yang lain, memaksa mengadakan
pesta ulang tahun yang mewah agar diakui dan
diterima, mengikuti ajakan untuk minum minuman
keras dan pergi ke club agar tidak diangggap
ketinggalan zaman. Padahal cara itu justru mengikis
identitas diri yang seharusnya dibangun dengan baik.
Apakah membangun identitas harus ditempuh
dengan cara-cara ini? Apakah hanya cara ini agar
Gambar 2.11 Mencari jati diri
dapat penerimaan dari orang lain?

Terlepas dari baik dan buruknya, pengaruh orang-orang di sekitar kehidupan kita
memang memberi warna tersendiri di dalam proses pembentukan identitas diri. Namun,
bukan berarti seluruh hidup kita akan terus diwarnai dan bergantung pada keadaan di
sekitar. Ketika keadaan menjadi A, kita ikut menjadi A, ketika keadaan berubah
menjadi B, kita menjadi B, dan seterusnya. Tentu tidak demikian! Identitas diri remaja

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 20


Kristen bukan dibangun dengan menduplikasi tindakan dan nilai dari orang yang tidak
mengenal Allah dengan perbuatan yang menyimpang dari kehendak-Nya, melainkan
berdasar pada teladan Tuhan Yesus. Bukankah kita merupakan remaja yang telah
mengenal Kristus? Rasul Paulus mengingatkan kita dalam surat Efesus 4:17 dan 19 :

“....Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal


Allah dengan pikirannya yang sia-sia… Perasaan mereka telah tumpul,
sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan
dengan serakah segala macam kecemaran.”

Gaya hidup manusia baru, yang menerapkan nilai-nilai kerajaan Allah, memang
sering dianggap sebagai gaya hidup yang tidak populer bahkan sering dicemooh dan
ditolak karena dianggap tidak sesuai dengan dunia masa kini. Nilai-nilai kesabaran,
kemurahan hati, kelemah lembutan dipandang sebagai sesuatu yang lemah sehingga
banyak orang enggan memilihnya. Orang lebih tertarik menggunakan cara-cara yang
mempertontonkan kekuatan, seperti: kekerasan, amarah dan kekuasaan.

Kenyataan semacam ini akan muncul disepanjang kehidupan manusia yang


berupaya menghidupi nilai-nilai kebenaran Kristus. Penolakan bisa saja datang kepada
kita, namun meski demikian, yakinlah bahwa nilai hidup dan teladan Tuhan Yesus yang
dianggap tidak populer dan menarik bagi dunia ini, apabila kita terapkan akan
membawa kita pada hidup yang dikehendaki oleh Allah. Ia hadir dan setia memberi
kekuatan kepada kita
“Seringkali apa yang dianggap oleh dunia sebagai sesuatu yang baik, justru
untuk melakukan terbalik, apa yang dianggap buruk bagi dunia justru baik bagi Tuhan.”

kebenaran firman-Nya. “Kadang hanya karena alasan kamu menyukainya, yang tidak baik terlihat
begitu baik, demikian pula sebaliknya.”

Kegiatan 2
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jelas
1. Berdasarkan bacaan Alkitab Efesus 4:17-32:
a. Berikanlah contoh gaya hidup manusia baru!
b. Berikan contoh gaya hidup yang perlu kita hindari sebagai manusia baru!
c. Jelaskanlah menurut pendapatmu mengapa kita perlu menjadi manusia baru!
2. Tuliskan refleksi perjalanan hidupmu sebagai manusia baru beserta tantangan dan
kesulitan yang kamu hadapi! (minimal dalam 200 kata)

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 21


Rangkuman
1. Sebagai orang beriman kepada Tuhan Yesus, kita harus waspada terhadap
berbagai paham atau ajaran yang jauh dari kebenaran firman Tuhan.
2. Tuhan Yesus merupakan dasar yang kokoh bagi kehidupan orang percaya,
sehingga ia tetap berdiri sekalipun berada di tengah goncangan berbagai
ajaran di dunia.
3. Identitas diri kita sebagai remaja Kristen, kita bangun berdasarkan teladan
Tuhan Yesus Kristus.

Doa Penutup

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 22


Pembelajaran 3
DAHSYATNYA KASIH TUHAN
Matius 22:37-39, 1 Korintus 13: 1-13, Lukas 15: 11-32
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1:
Menghargai dan menghayati ajaran agama 1.2. Menghayati nilai-nilai Kristiani:
yang dianutnya Kesetiaan, kasih dan keadilan
dalam kehidupan sosial
KI 2:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.2. Meneladani Yesus dalam
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong mewujudkan nilai-nilai Kristiani:
royong, kerjasama, toleran, damai) santun, Kesetiaan, kasih dan keadilan
responsif dan pro-aktif, dan menunjukan dalam kehidupan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3:
Memahami, menerapkan, menganalisis 3.2. Memahami makna nilai-
pengetahuan faktual, konseptual, prosuderal nilai Kristiani:
berdasarkan keingintahuannya tentang ilmu Kesetiaan, kasih dan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan keadilan dalam kehidupan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosuderal
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait 4.2. Menerapkan nilai-nilai
dengan pengembangan dari yang Kristiani: Kesetiaan,
dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan kasih dan keadilan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah dalam kehidupan
keilmuan.
Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami prinsip-prinsip kasih sebagai dasar hidup keseharian
2. Memahami kasih sebagai kekuatan yang dashyat dalam kehidupan.
Indikator :
1. Siswa melakukan bentuk-bentuk kasih berdasarkan 1 Korintus 13: 1-13.
2. Siswa memahami hakikat kasih berdasar Matius 22:37-39.
Materi Bahasan :
A. Hakikat Kasih
B. Kasih, Kekuatan yang Dahsyat
Nilai-nilai hidup :
1. Kasih bukan sekedar ajaran melainkan prinsip hidup orang beriman.
2. Kasih bukan kelemahan melainkan kekuatan yang maha dashyat.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 23


Pembelajaran 3
DAHSYATNYA KASIH TUHAN
Matius 22:37-39, 1 Korintus 13: 1-13, Lukas 15: 11-32

Berdoa dan Bernyanyi Lagu Pujian

Pengantar

Gambar 3.1 Cover film beauty and the beast

Kisah cinta dalam cerita klasik ini menarik untuk di refleksikan. Seorang
pangeran sombong diubah menjadi sosok mengerikan oleh penyihir. Untuk
memecahkan mantranya, ia harus belajar mencintai orang lain dan
mendapat balasan cintanya, jika gagal, ia selamanya menjadi makhluk yang
mengerikan itu.

Beberapa waktu kemudian, seorang perempuan bernama Belle tersesat di


hutan dan diserang serigala saat mencari ayahnya. Tahu ayahnya ada di
istana pangeran menyeramkan itu, Belle menawarkan diri agar ia saja yang
ditawan. Awalnya Belle mengira pangeran itu adalah sosok yang jahat,
namun lambat laun Belle melihat kebaikan dalam diri sosok menyeramkan
iu. Suatu ketika pangeran menyeramkan itu memergoki Belle masuk ke
ruang rahasia miliknya, Iapun sangat marah sehingga Belle melarikan diri ke
hutan. Di hutan, sang pangeran menyelamatkan Belle dari serangan serigala
dan ia terluka. Belle pun merawat luka pangeran itu, dan lewat peristiwa
tersebut, keduanya mulai mengembangkan perasaan satu dengan lainnya.

Menyadari bahwa Belle mencintai pangeran berwajah menyeramkan itu,


Gaston, lelaki yang mencintai Belle menyerang pangeran itu dengan
menembak punggungnya dan sebelum pangeran itu mati, Belle mengakui
cintanya kepada sosok menyeramkan di depannya itu. Melihat kejadian itu,
penyihir membatalkan kutukannya dan pangeran itu kembali menjadi
manusia.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 24


Melalui kisah Beauty and The Beast, ada pelajaran yang kita peroleh tentang
makna cinta, yaitu bahwa cinta memberi terang kepada orang yang sedang
berada dalam kegelapan dan cinta memampukan manusia untuk
membedakan antara yang tulus dengan yang pura-pura. Cinta memampukan
Belle melihat kebaikan dalam diri pangeran berwajah buruk, dan oleh karena cinta,
pangeran mampu mengalahkan rasa marah yang terus berkecamuk dalam dirinya. Lalu,
bagaimana pendapatmu tentang arti cinta itu? Tuliskan pendapatmu tentang arti cinta!

Arti cinta bagiku adalah, ............................................................................................


.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

A. Hakikat Kasih
Allah adalah kasih, oleh karena kasih-Nya, Ia
mengaruniakan anak-Nya kepada dunia. Kasih
bukan sekedar ajaran yang diagung-agungkan
dalam kata-kata saja, melainkan hukum terutama
yang harus dilakukan sebagai gaya hidup,
demikianlah kasih Tuhan Yesus. Matius 22:37-39
menunjukkan hakikat kasih, yaitu jalinan relasi
Gambar 3.2 Mengasihi Tuhan dan Sesama dengan Tuhan dan sesama yang terwujud dalam
kehidupan sehari-hari bersama orang lain. Bagian ini menunjukkan bahwa kasih adalah
hukum yang terutama yang harus dilakukan dengan totalitas di dalam seluruh
kehidupan manusia.

Namun seringkali yang terjadi dalam hidup, kita merasa sudah cukup mengasihi
Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan lewat bakti dan kesetian dalam
ritual ibadah. Tidak heran bila kemudian orang
lain melihat kita sebagai sosok dengan Hendaknya kasih tak berhenti sampai
kata-kata, melainkan mewujud dalam
kehidupan rohani yang baik, yang rajin dan seluruh aspek kehidupan.
tekun beribadah serta membaca Kitab Suci.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 25


Memang tidak ada yang salah dengan semua itu. Namun, bila tindakan bakti dan
kesetiaan dalam ritual ibadah melupakan aspek penting yang kedua, yaitu mengasihi
sesama manusia, kasih belumlah lengkap.

Kita tidak boleh merasa sudah cukup “suci” dengan semua ritual ibadah, namun
mengabaikan relasi dengan sesama dengan berbagai alasan, seperti: “dia beda agama”,
“dia pernah menyakitiku”, “dia tidak sesuku denganku”. Dalam hal ini tentu ada
kesalahan di dalam kasih yang coba kita hidupi. Begitu pula sebaliknya, seringkali kita
sudah merasa puas dengan memberi sumbangan ke panti asuhan, berbuat baik dan
bersikap sopan, namun jika dilihat lebih dalam, relasi kita dengan Tuhan malah tidak
tejalin dengan baik. Dalam hal ini kebaikan hanya dilihat sebagai nilai kemanusiaan dan
tidak ada hubungannya dengan iman.

Bukankah hukum terutama ini menjadi satu kesatuan yang utuh, artinya hukum ini
harus dijalankan seimbang dalam kehidupan setiap orang beriman, mengasihi Tuhan
dan juga mengasihi sesama. Alkitab mengingatkan kita dalam 1 Yohanes 4:20 yang
berbunyi demikian:

“ Jikalau seseorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci


saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barang siapa tidak
mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah,
yang tidak dilihatnya.”

Ayat ini sebenarnya cukup tegas mengingatkan kita yang sering bersembunyi
dibalik ritual ibadah namun membenci orang lain. Kasih mendorong kita untuk menjadi
saudara, bagi orang yang tersesat dan yang berdosa, kasih membebaskan mereka
menjadi orang merdeka. Tuhan Yesus sendiri cukup tegas dalam hal ini. Relasi kasih
antar sesama manusia menjadi relasi kasih yang sangat penting dan sejalan dengan
relasi kasih dengan Tuhan. Dalam Matius 5:24 Ia menegaskan :

“Tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah


berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan
persembahanmu”.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 26


Mengasihi dengan berdamai kepada sesama harus lebih didahulukan sebelum
mempersembahkan persembahan, karena bagaimana mungkin kita mempersembahkan
yang kudus ke hadapan Tuhan sementara hidup kita belum diperdamaikan dengan
sesama. Bukankah persembahan korban bakaran di mezbah itu menandakan
perdamaian dengan Tuhan atas dosa kita? Hal itu juga dinyatakan dalam doa Bapa
Kami, berbunyi demikian: ”ampunilah kami
akan kesalahan kami, seperti kami juga
mengampuni orang yang bersalah pada
kami”. Bagaimana mungkin kita meminta
pengampunan kepada Tuhan akan kesalahan
kita sementara kita sendiri belum berdamai dan
mengampuni kesalahan orang lain.
Gambar 3.3 Mengampuni Sesama

Kegiatan 1
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini!
1. Tuliskan 5 perilaku yang mencerminkan sikap mengasihi Tuhan dengan segenap
hati, jiwa dan akal budi!
2. Tuliskan 5 contoh perilaku yang mengasihi sesama manusia seperti dirimu sendiri!
3. Mengapa mengampuni itu begitu penting bagi hidup beriman kita dan bagaimana
seharusnya sikap seorang yang telah menerima pengampunan?
4. Tulis dan jelaskan satu hal mendasar yang membuat kita sulit mengampuni!
5. Ingatlah pengalamanmu ketika diampuni. Tuliskan kisahnya dalam 2-3 paragraf
berikut perasaan yang dialami setelah menerima pengampunan.

B. Kasih, Kekuatan yang Dahsyat


Kehidupan orang beriman tidak bisa
dilepaskan dari kasih. Sekalipun manusia
memiliki karunia sehebat apapun, namun ia
tidak memiliki kasih maka ia tak berguna sama
sekali (1Korintus 13:2). Dalam Yohanes 8:2-11,
ketika ahli Taurat dan orang Farisi mengajukan
Gambar 3.4 Pengampunan dari Bapa
hukuman mati kepada perempuan yang kedapatan berbuat zinah dengan cara
melempari batu kepadanya, Tuhan Yesus mengajukan satu jalan lain: Pengampunan.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 27


“Barang siapa di antara kamu tidak berdosa, hendakah ia yang pertama
melemparkan batu kepada perempuan itu”.

Kasih yang sangat dahsyat itu mewujud dalam bentuk pengampunan, melalui
pengampunan, di sana ada harapan dan masa depan bagi perempuan yang kedapatan
berbuat zinah itu. Dalam kisah ini kita belajar bahwa kasih memiliki kekuatan yang
menghidupkan, memberi masa depan dan harapan kepada orang berdosa. Inilah
dahsyatnya kekuatan kasih!

Kisah lain dalam Lukas 15:21-24, di


sana kita mendapatkan kisah kasih seorang
ayah yang begitu besar kepada anaknya
lewat kemurahan hatinya. Kisah ini adalah
cermin kasih Tuhan kepada manusia.
Ketika si bungsu meminta warisan, sang
Gambar 3.5 Bapa yang murah hati
ayah menanggapi dengan ramah, sekalipun warisan itu baru diberikan kepada anaknya
ketika orang tua sudah meninggal.

Bacalah kisah selanjutnya dalam Lukas 15: 11-32 dan diskusikan dengan satu
temanmu lalu tuliskan bentuk lain dari kedahsyatan kasih yang muncul dalam
perumpamaan ini!

............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 28


Kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak
sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan sendiri, tidak
pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang, bersukacita karena kebenaran, menutupi
(bukan menutup-nutupi) segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala
sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu (1 Korintus 13:1-13 ).

Di mata dunia, kasih sering dipandang sebagai sesuatu yang lemah, namun justru
dengan cara yang dianggap “lemah” ini Tuhan Yesus memulihkan kehidupan umat
manusia. Dengan kasih-Nya, kehidupan manusia menjadi sungguh amat baik dan
damai sejahtera Allah hadir di dunia ini. Kedahsyatan kasih dapat kita lihat antara lain:
 Dengan kasih, orang Kristen menjadi berkat bagi lingkungannya. Kasih
ditawarkan untuk mengganti kebencian dengan tindakan saling mengampuni.
 Dengan kasih, kehidupan manusia menjadi semakin baik dan semakin
menghadirkan damai sejahtera Allah di bumi.
 Dengan kasih setiap orang beriman mampu hadir sebagai penolong dan
pembawa damai sejahtera dari Tuhan.

Kegiatan 2
Ambilah waktu sejenak untuk mengingat pengalamanmu dikasihi oleh orang
tuamu melalui kesabaran atau pengorbanan mereka. Tuliskan pengalaman
(minimal 300 kata) dalam kertas buffalo berwarna, kemudian sertakan
fotomu saat bersama dengan keluraga! (Guru dapat meminta siswa untuk
menyerahkan hasil karyanya kepada orang tua)

Rangkuman
1. Kasih kepada Allah dan sesama manusia merupakan satu kesatuan yang
harus dilaksanakan oleh orang beriman secara utuh dan konsekwen.
2. Kemampuan kita mengampuni sesama membuktikan kita adalah orang
yang mensyukuri karunia pengampunan dari Allah.
3. Kasih menjadi jawaban untuk merekatkan kembali relasi antar sesama
manusia, dan itulah yang dikehendaki oleh Allah.

Doa Penutup

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 29


Pembelajaran 4
MENGHADIRKAN KESETIAAN DI TENGAH MARAKNYA
PENGKHIANATAN
Keluaran 15:13, Matius 26:36-46, Yohanes 15:13, Roma 3:3-4
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1:
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang 1.2. Menghayati nilai-nilai Kristiani:
dianutnya Kesetiaan, kasih dan keadilan
dalam kehidupan sosial
KI 2:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.2. Meneladani Yesus dalam
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, mewujudkan nilai-nilai Kristiani:
kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan Kesetiaan, kasih dan keadilan
pro-aktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dalam kehidupan
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3:
Memahami, menerapkan, menganalisis 3.2 Memahami makna nilai-
pengetahuan faktual, konseptual, prosuderal nilai Kristiani: Kesetiaan, kasih dan
berdasarkan keingintahuannya tentang ilmu keadilan dalam kehidupan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosuderal pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : 4.2. Menerapkan nilai-nilai
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah Kristiani: Kesetiaan,
konkret dan ranah abstrak terkait dengan kasih dan keadilan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah dalam kehidupan
secara mandiri dan mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.
Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami hakekat kesetiaan Allah
2. Memahami kesetiaan kepada Tuhan dalam hidupnya
Indikator :
1. Siswa menjelaskan hakikat kesetiaan Allah kepada umat-Nya
2. Siswa menjelaskan kesetiaan Kristus kepada Bapa-Nya
Materi Bahasan :
A. Hakikat Kesetiaan
B. Dunia Membutuhkan Kesetiaan
Nilai-nilai hidup :
1. Setia kepada Tuhan
2. Ketekunan

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 30


Pembelajaran 4
MENGHADIRKAN KESETIAAN DI TENGAH MARAKNYA
PENGKHIANATAN
Keluaran 15:13, Matius 26:36-46, Yohanes 15:13, Roma 3:3-4

Berdoa dan Bernyanyi Lagu Pujian

Pengantar
Jika kita amati beberapa perilaku binatang di bawah ini kerap menjadi simbol
kesetiaan. Carilah informasi, mengapa mereka dianggap sebagai simbol kesetiaan?

.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Gambar 4.1 Burung Albatros

.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................

Gambar 4.2 Anjing

.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Gambar 4.3 Burung merpati

.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................

Gambar 4.4 Angsa

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 31


Menurutmu mengapa kesetiaan itu sangat berarti dalam kehidupan umat manusia?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

A. Hakikat Kesetiaan
Kesetiaan merupakan buah Roh.
Kesetiaan menunjukkan sebuah kualitas
seseorang dalam tugas dan pengabdiannya.
Kesetiaan membuat seseorang dapat dipercaya
dan diandalkan. Ia bukanlah kata-kata manis
yang meluap di bibir, melainkan tindakan yang

Gambar 4.5 Kesetiaan harus ditunjukkan dalam hidup sehari-hari.


Kesetiaan dapat kita lihat dalam karya Allah yang selalu menunjukkan setia-Nya kepada
bangsa Israel. Sekalipun umat-Nya terus melakukan pemberontakan dan berlaku tidak
setia, Allah selalu hadir, menolong dan mengasihi mereka.

Israel menjadi cermin bagi manusia dalam menjalani kesetiaan di hadapan Allah.
Berulang kali mereka berkhianat pada kesetiaan Allah. Melalui kitab Ulangan 32:5 umat
Israel digambarkan dengan istilah “angkatan
yang bengkok dan berbelit-belit”. Kita dapat
membaca beberapa peristiwa beberapa peristiwa
sikap bengkok hati bangsa Israel, misalnya
ditunjukkan dalam kisah anak lembu emas
(Keluaran 32), dan patung baal peor (Bilangan 25).
Gambar 4.6 Israel dan allah buatannya

Kegiatan 1

Bacalah Keluaran 32 dan jawablah pertanyaan berikut:

1. Apa yang mendorong bangsa Israel menciptakan „allah‟ lain?


2. Sebutkan akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan tersebut?
3. Pesan apa yang dapat diambil dan relevan bagi kehidupan masa kini?

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 32


Allah tentu tahu dan tidak menutup mata terhadap kebengkokan hati umat-Nya.
Allah tahu betul bahwa kesetiaan yang ditunjukkan-Nya itu akan seperti air susu yang
dibalas dengan air tuba oleh umat-Nya. Meski demikian, Allah tidak sekali pun
mengurangi atau membatalkan kasih setia kepada umat-Nya. Hal ini seperti
yang dicatat dalam nyanyian Musa dalam Keluaran 15:13 :

“dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kau tebus,
dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu
yang kudus”.

Musa menunjukkan kesetiaan Allah di dalam


Kesetiaan Allah untuk mengasihi
menebus dan membimbing umat-Nya. Allah bekerja manusia tidak dapat dibatalkan
oleh ketidaksetiaan manusia.
dengan ajaib mengalahkan musuh-musuh Israel dan (Roma 3:3-4)
menyelamatkan mereka dengan kekuatan-Nya yang
dahsyat. Bahkan, Allah yang menjadikan umat-Nya itu sebagai sahabat, dan Allah
sendiri melalui Putra-Nya merelakan nyawa bagi para sahabat-Nya itu.

“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang
memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yohanes 15:13).

Kesetiaan Allah tidak cukup direspons hanya


dengan rasa haru, merinding dan tangisan
penyesalan saja, melainkan dengan kesetiaan
juga. Wujud respons kita akan kesetiaan Allah,
misalnya dengan hidup kudus dan memegang
teguh janji-Nya. Kesetiaan Allah hendaknya
mengingatkan kita untuk terus berjuang setia
kepada-Nya. Kekuatiran karena berbagai persoalan
Gambar 4.7 Allah yang setia hidup dan penantian akan pertolongan Tuhan
merupakan tantangan besar yang dapat menggoyahkan kesetiaan kita kepada Tuhan.
Namun, inilah bagian dari proses untuk menjadi pribadi yang setia. Bahkan, tokoh iman
seperti Abraham pernah mengalami proses yang demikian.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 33


Di usia lanjut, Abraham belum juga menerima janji Allah yang akan memberinya
keturunan. Dalam masa penantian itu, Abraham menerima tawaran Sara dengan
mengambil Hagar sebagai isteri agar bisa melahirkan keturunan baginya. Dengan
menerima Hagar, Abraham telah berlaku tidak
setia pada janji Allah. Padahal janji Tuhan kepada
Abraham, Ia akan memberikan keturunan baginya
melalui Sara. Perjalanan menjadi pribadi yang
setia tidaklah selalu mulus, bahkan ada kalanya
jatuh dan gagal. Kesetiaan diuji oleh tantangan
hidup yang kadang membawa kita pada pilihan:
tetap berusaha setia meski pernah gagal atau
Gambar 4.8 Abraham dan dua puteranya
sengaja mengingkari kesetiaan itu.

Jatuh dan gagal dapat menjadi media untuk melihat kebaikan dan kasih
Allah begitu nyata dalam kehidupan manusia. Kehidupan yang dijalani oleh
Abraham, berikut jatuh dan bangunnya itu tidak lantas menghilangkan sebutannya
sebagai bapa segala bangsa yang melekat kepada dirinya, karena bangkit lagi untuk
taat dan rela mengikuti kehendak Tuhan.

Kegiatan 2 „Aku mau bersaksi‟


1. Pilihlah satu kesetiaan Tuhan keyang dilakukan-Nya kepadamu, lalu bagikan
kisahmu didepan kelas menjadi kesaksianmu!
2. Sertakan komitmenmu untuk merespons kasih setia Tuhan itu dalam
tindakan konkret.

B. Dunia Membutuhkan Kesetiaan


Kehidupan sekitar kita selalu marak dengan
kebaruan, orang akan segera tergiur pada produk
baru, informasi baru dan segala sesuatu yang
baru. Perhatikanlah gambar 4.7, banyak orang rela
antri berhari-hari untuk mendapatkan produk baru
pada saat itu. Padahal yang dianggap baru saat
itu, kini menjadi barang yang dianggap lama,
Gambar 4.9 Antre demi produk baru

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 34


bukan? Manusia mudah berpindah kepada hal yang baru karena yang lama dianggap
tidak lagi memberi keuntungan, sudah kuno, usang dan tidak lagi menarik.

Mengejar yang baru dan meninggalkan yang lama telah memengaruhi hampir
semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam keimanan. Tidak sedikit orang
Kristen yang meninggalkan imannya karena kepercayaan tersebut dianggapnya tidak
relevan lagi menghadapi keadaan dan tantangan zaman yang terus berkembang. Cara-
cara instan lebih dipilih daripada mengikuti proses yang lama dan melelahkan, amarah
dan kekerasan lebih diutamakan daripada menonjolkan kelembutan, menggunakan dan
memamerkan barang-barang mewah dan mahal lebih menyenangkan dari pada tampil
sederhana, santun dan berbagi kepada mereka yang membutuhkan.

Mari kita melihat kisah Tuhan Yesus saat berada di


teman Getsemani. Peristiwa di taman Getsemani
menjadi salah satu teladan kesetiaan Tuhan Yesus pada
kehendak Bapa-Nya. Di satu sisi cawan penderitaan
yang akan Ia hadapi sangat berat, membuat sedih,
menggentarkan dan membuat-Nya ingin mati. itu tetap
Ia pilih. Di sisi lain, Ia mempunyai pilihan untuk tidak
meminum cawan penderitaan tersebut. Namun pada
akhirnya, Ia memilih menunjukkan kesetiaan-Nya pada
kehendak Bapa dengan meminum cawan penderitaan
sesuai kehendak Bapa-Nya. Gambar 4.10 Yesus setia pada Bapa

Kisah tentang kesetiaan dapat kita lihat juga dari kisah Petrus dan Yudas.
Keduanya pernah mengkhianati Tuhan Yesus. Dalam kisah Yudas, kita dapat membaca
pengakuan atas kejahatannya, “Aku telah berdosa” (lih. Matius 27:4), tetapi pengakuan
itu berakhir tragis pada tindakan bunuh diri. Pengakuan Yudas keluar dari tindakan
membenci diri sendiri, tidak melihat harapan dan masa depan. Meski tidak ada
pengakuan, “Aku telah berdosa”, seperti yang dilakukan oleh Yudas, penyesalan Petrus
keluar berdasarkan iman dan harapan. Penyesalannya membawa kembali mengikut
Tuhan. Jika Yudas mengambil nyawanya sendiri yang seharusnya menjadi milik Allah,
Petrus menyerahkan nyawanya untuk menderita karena percaya dan setia kepada
Tuhan (Bermejo, 2008).

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 35


Mungkin tidak mudah mencari orang yang setia, misalnya dalam pertemanan,
dalam relasi bisnis, keluarga, koalisi (kerja sama) partai politik dan lain sebagainya.
Ketidaksetiaan yang sering muncul biasanya disebabkan karena hal-hal berikut:
1. Lemahnya komitmen terhadap kesetiaan
2. Kurangnya pengendalian diri
3. Kekuatiran ketika melihat persoalan yang dihadapi
4. Sikap mencari keuntungan dan mementingkan diri sendiri
5. Perasaan bersalah mendalam dan perasaan tidak terampuni

Panggilan kita dalam dunia yang miskin akan kesetiaan adalah menjadi bagian
dari pejuang kesetiaan kepada nilai kebenaran firman Tuhan. Sekalipun akan
menghadapi banyak tantang yang tidak mudah, kita akan mewarnai dunia dengan nilai-
nilai kesetiaan kepada Tuhan, baik di sekolah, keluarga, maupun pertemanan. Kita
percaya, dalam kesungguhan dan iman, Tuhan memampukan kita untuk berjuang.

Kegiatan 2
Cari dan pilihlah satu tokoh yang kamu anggap setia pada prinsip kasih,
kebenaran, keadilan dan kejujuran dalam hidup dan perjuangannya, lalu
presentasikan kisah perjuangan tokoh tersebut dan akibat dari kesetiaannya
pada kebenaran yang diperjuangkan itu, sertakan juga alasanmu memilih
tokoh tersebut!

Rangkuman
1. Tuhan itu Maha Setia dan tak tertandingi kesetiaannya, sekalipun manusia
berbuat dosa, Ia setia dan adil, yang akan tetap setia mengasihi manusia
saat ia kembali pada-Nya.
2. Kesetiaan Allah yang mengasihi manusia itu hendaknya kita balas dengan
kesetiaan mengikut jalan Tuhan sebagai wujud bakti kita kepadaNya.
3. Dunia yang kita tinggali ini sedang berada dalam krisis kesetiaan akan
kebenaran, oleh karena itu dipanggil-Nya untuk menjadi teladan untuk setia
pada kebenaran.

Doa penutup

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 36


Pembelajaran 5
PANGGILANKU SEBAGAI PRIBADI YANG
BERTANGGUNG JAWAB
Kejadian 2:8-3:24, Matius 25: 40, Lukas 10:30-37
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1:
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang 1.2. Menghayati nilai-nilai Kristiani:
dianutnya Kesetiaan, kasih dan keadilan
dalam kehidupan sosial
KI 2:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, 2.2. Meneladani Yesus dalam
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, mewujudkan nilai-nilai Kristiani:
toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif, dan Kesetiaan, kasih dan keadilan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas dalam kehidupan
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3:
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan 3.2 Memahami makna nilai-
faktual, konseptual, prosuderal berdasarkan nilai Kristiani:
keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, Kesetiaan, kasih dan
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan keadilan dalam kehidupan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosuderal pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 :
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret 4.2. Menerapkan nilai-nilai
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari Kristiani: Kesetiaan,
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan kasih dan keadilan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah dalam kehidupan
keilmuan.
Tujuan Pembelajaran :
1. Menjadi siswa-siswi yang bertanggung jawab
2. Memahami tanggung jawab orang beriman kepada Tuhan, diri sendiri, sesama, dan alam
Indikator :
1. Siswa menjelaskan makna manusia yang bertanggung jawab
2. Siswa menyebutkan bentuk relasi yang baik kepada Tuhan, dir sendiri, sesama, dan alam
Materi Bahasan :
A. Pengertian Pribadi Yang Bertanggung Jawab (Kejadian 2:8-3:24)
B. Tanggung jawabku kepada Tuhan, diri sendiri, sesama, dan alam (Lukas 10:30-37)
Nilai-nilai hidup :
1. Tanggung jawab
2. Akhlak mulia.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 37


Pembelajaran 5
PANGGILANKU SEBAGAI PRIBADI YANG
BERTANGGUNG JAWAB
Kejadian 2:8-3:24, Matius 25: 40, Lukas 10:30-37

Berdoa dan bernyanyi lagu pujian

Pengantar
“Kambing hitam”, tidaklah selalu
menunjuk kepada kambing yang berwarna
hitam, melainkan istilah yang sering
digunakan oleh seseorang untuk menunjuk
orang, keadaan atau hal lain yang
dipersalahkan, misalnya, setan sering
disalahkan karena pelanggaran yang kita
Gambar 5.1 Kambing hitam lakukan, padahal kesalahan karena keinginan
kita sendiri. Coba diskusikan beberapa pertanyaan di bawah ini bersama dua atau tiga
orang temanmu!

1. Apa yang mendorong seseorang mencari “kambing hitam”?


2. Apa tujuan seseorang menghadirkan “kambing hitam”?
3. Bagaimana kambing hitam dapat menjawab persoalan seseorang?

A. Pengertian Pribadi Yang Bertanggung Jawab


“Kamu ketua kelas, jadi harus
bertanggung jawab atas keadaan kelas!”,
“Kamu sebagai kakak, jadi harus
bertanggung jawab membantu adik-adikmu
yang masih membutuhkan bantuan.”,
“sebagai orang Kristen, kamu wajib berbuat
Gambar 5.2 Tanggung Jawab? baik”. Kata-kata tentang tanggung jawab
sering dipahami berisi kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 38


Memang dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata tanggung jawab diartikan
sebagai keadaan wajib menanggung segala sesuatu. Namun, pemahaman kita tidak
bisa berhenti pada definisi ini. Bukankah ketika berbicara tentang kewajiban selalu ada
hak yang mengiringinya dan keduanya tidak dapat dipisahkan? Jika tanggung jawab
hanya dipahami sebagai sesuatu yang bersifat wajib menanggung segala sesuatu, maka
kewajiban tak ubahnya beban berat seperti yang dinampakkan pada gambar 5.2.

Di dalam bahasa Inggris, kata tanggung


Pribadi yang bertanggung jawab adalah
jawab dimaknai lebih luas, tanggung jawab
mereka yang melakukan segala
diterjemahkan menjadi responsible yang terdiri kewajibannya dengan baik dan mengerti
hak-haknya.
dari dua suku kata “response” dan “able”, yaitu
kemampuan dalam memberi respons. Respons lebih luas dari reaksi, respons menuntut
kecakapan dan kemampuan yang dimiliki karena di dalam merespons ada akal budi dan
pertimbangan etis yang dibutuhkan. Termasuk memahami dengan utuh bahwa di
dalam tanggung jawab itu ada kewajiban yang harus dilakukan dan ada hak
yang harus diperolehnya.

Menjadi pribadi yang bertanggung jawab tidak bisa lepas dari adanya kewajiban
dan hak yang melekat di dalamnya. Ketika menjalani hidup bertanggung jawab,
beberapa orang cenderung fokus dan menghabiskan waktunya pada kewajiban-
kewajiban yang harus ia lakukan, sementara jarang atau tidak sempat menyinggung
hak yang harus diperolehnya, karena dianggap tabu. Sebuah tanggung jawab bukan
hanya harus dikerjakan tetapi harus dapat dinikmati bila ia sungguh-sungguh
memahami apa yang dimaksud dengan tanggung jawab itu. Pemahaman yang benar
tentang tanggug jawab menghindarkan kita dari perilaku tidak bertanggung jawab,
seperti pada dua kasus berikut:
1. Seorang pemuda kedapatan mencuri untuk membayar hutang dan ia harus
menjalani kehidupannya di balik jeruji besi.
2. Seorang pelajar tidak pernah mau serius belajar dan akhirnya tinggal kelas.

Kedua orang di atas jelas tidak dapat dikatakan sebagai pribadi yang menikmati
hidup bertanggung jawab. Apa yang diperoleh oleh kedua orang ini merupakan
kelalaian dari hidup bertanggung jawab. Mereka menanggung resiko dari apa yang

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 39


telah mereka perbuat. Jika mereka bertangggung jawab, mereka akan berusaha
bekerja maupun belajar dengan cara yang benar. Si pencuri melalaikan kewajibannya
untuk bekerja dengan jujur seberapapun hasil yang diperolehnya, tindakan ini
otomatis menghilangkan hak hidup bebasnya tanpa dikurung dalam penjara dan
menghilangkan hak hidup harmonisnya bersama keluarga. Demikian halnya dengan si
pelajar, ia tidak serius dan sungguh-sungguh menggunakan haknya (belajar merupakan
hak setiap orang, bukan kewajiban) untuk belajar sehingga harus tinggal kelas.

Kisah Adam dan Hawa di taman Eden


menunjukkan bentuk tanggung jawab yang di
dalamnya terdapat hak dan kewajiban. Tuhan
menempatkan manusia di Taman Eden supaya
mengusahakan dan memelihara taman itu, hal
ini kita pahami sebagai sebuah tanggung jawab
(Lih. Kejadian 2:15-17). Kewajiban adam dan
Gambar 5.3 Adam dan Hawa
hawa adalah melakukan tugas sebaik mungkin dengan memerhatikan perintah dan
larangan dari Tuhan, termasuk larangan memakan buah dari pohon pengetahuan yang
baik dan yang jahat. Dalam tanggung jawabnya, Tuhan memberi mereka hak untuk
boleh memakan buah pohon yang ada di sana secara bebas.

Namun apa yang terjadi pada manusia itu?


Mereka melalaikan tanggung jawabnya sebagai
penjaga dan pengelola taman, dengan melanggar
peraturan dari sang Pemilik Taman itu. Akibat dari
tindakan yang tidak bertanggung jawab itu,
mereka harus menanggung konsekuensinya, keluar
dari Eden. Mereka seperti orang yang tidak dapat
dipercaya lagi untuk tinggal dan melakukan tugas Gambar 5.4 Meninggalkan Eden

besar yang Allah percayakan kepada mereka.

Kegiatan 1
1. Carilah satu berita tentang sikap bertanggung jawab dan tunjukkan kewajiban
dan hak di dalamnya! Berilah penjelasan secukupnya!

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 40


2. Carilah satu berita yang menunjukan sikap tidak bertanggung jawab. Berikan
penjelasan mengapa itu disebut sikap tidak bertanggung jawab!
3. Berikan analisamu apakah dampak yang bisa ditimbulkan terhadap sekeliling
kita dari kedua jenis gambar dan berita yang sudah kamu pilih!

B. Tanggung Jawabku kepada Tuhan, Diri Sendiri, Sesama, dan Alam


Setelah kita belajar apa itu tanggung jawab, kita akan membahas apa saja yang
menjadi tanggung jawab kita di dalam menjalani hidup ini, antara lain:
1. Tanggung Jawabku kepada Tuhan Allah
Tanggung jawab kita terutama adalah
kepada Tuhan yang telah menciptakan langit,
bumi dan segala isinya. Tanggung jawab
kepada Tuhan kita wujudkan dalam relasi yang
akrab dengan-Nya, karena Allah selalu ingin
berelasi dengan ciptaan-Nya. Peristiwa di Eden
Gambar 5.5 Bersembunyi dari Allah berikut dapat memberi gambaran bahwa Allah
senantiasa ingin berelasi dengan manusia, Kejadian 3:9:

Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya:


Di manakah engakau?”

Sayang sekali, dalam peristiwa itu Adam dan Hawa tidak bertanggung jawab.
Pertama, mereka melanggar perintah Tuhan. Kedua, mereka tidak mengakui
perbuatannya di hadapan Tuhan.

Tuliskan 2 bentuk tanggung jawabmu kepada Tuhan yang telah kamu lakukan:
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................

2. Tanggung Jawabku terhadap Diri Sendiri


Setiap orang memiliki tanggung jawabnya terhadap diri sendiri, seperti
dinyatakan oleh Rasul Paulus dalam Roma 14:12, begini:

“Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi


pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah”

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 41


Baik hidup maupun mati, kita adalah milik Tuhan dan kita akan memberi
pertangungan jawab atas hidup ini kepada Tuhan. Tangung jawab kepada diri
sendiri dapat diwujudkan dengan memelihara tubuh dan menjaga kekudusan
hidup. Jika dikatakan bahwa tubuh adalah bait Roh Kudus, tanggung jawab kita
terhadap diri sendiri adalah menyediakannya layak bagi Roh Kudus berdiam di
dalamnya. Dalam keadaan tersebut, yang dapat kita lakukan sebagai tanggung
jawab terhadap diri sendiri adalah mengejar apa yang mendatangkan damai
sejahtera dan yang berguna. Sekarang, sebutkanlah bentuk tanggung jawab
terhadap diri sendiri yang telah kamu terapkan secara teratur selama ini. Tuliskan
di bawah ini beserta alasan mengapa kamu melakukannya!

Bentuk : ....................................................................................
Alasan melakukannya: ....................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

Bentuk : ....................................................................................
Alasan melakukannya: ....................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

3. Tanggung jawabku kepada sesama

Mengasihi sesama merupakan bagian dari


hukum yang terutama, sehingga dapat
dikatakan tanggung jawab kepada sesama
menjadi sangat penting dalam kehidupan
manusia. Pusat pelayanan Tuhan Yesus ada

Gambar 5.6 Bentuk tanggung jawab


pada kasih terhadap sesama manusia, yaitu
mereka yang terhina, miskin, sakit, lapar, dan semua orang lemah. Tentang
mengasihi sesama, Ia mengatakan demikian:

“Dan Raja itu akan menjawab mereka: aku berkata kepadamu,


sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah
seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah
melakukannya untuk Aku.” (Matius 25: 40)

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 42


Melalui ayat tersebut ini tahu bahwa kehadiran Tuhan Yesus ada pada diri orang
yang kita anggap hina, lemah, bodoh dan terbelenggu. Keberpihakkan Tuhan
Yesus menjadi teladan bagi kita agar semakin menyadari tanggung jawab
terhadap sesama, yakni hadir di dalam kelemahan, merasakan pergumulannya
dan berupaya memberi pertolongan. Tuliskan 3 bentuk tanggung jawab kepada
sesama yang akan biasa kamu lakukan!

1. ............................................................................................................
...............................................................................................................
.

2. ............................................................................................................
...............................................................................................................
.

3. ............................................................................................................
...............................................................................................................
.

4. Tanggung Jawabku kepada Alam


Ketika Allah menyelesaikan penciptaan langit dan bumi dan segala isinya, ia
melihatnya demikian:

“Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik”
(Kejadian 1:31a).

Pada mulanya keadaan bumi kosong, belum berbentuk dan gelap gulita menutupi
samudera raya (lih. Kejadian 1:2). Kemudian Tuhan menciptakan alam semesta
dan segala isinya. Pada akhir kisah penciptaan Tuhan melihat segala yang
dijadikan-Nya itu sungguh amat baik. Jika kita perhatikan, ada proses dari situasi
chaos, yaitu kekosongan, gelap gulita dan belum berbentuk ke keadaan yang
sungguh amat baik. Inilah yang menjadi acuan sikap tanggung jawab kita
terhadap alam, yaitu menjaga dan turut menjadikannya sungguh amat baik. Jika
ada alam yang rusak oleh polusi dan pencemaran, tanggung jawab kita adalah
kembali menjadikannya sungguh amat baik.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 43


Kegiatan 2

Gambar 5.7 Pengemis cilik Gambar 5.8 Membuang pada tempatnya?

Perhatikan dua fakta nyata di atas! Buatlah rancangan program sebaik mungkin
yang dapat kamu lakukan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap isu kemanusiaan di
atas dan terlibat di dalam karya Allah menjadikan dunia sungguh amat baik!

Rangkuman
1. Pribadi yang bertanggung jawab selalu melakukan kebenaran sebagai
sebuah kesadaran bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan.
2. Pribadi yang bertanggung jawab adalah mereka yang melakukan segala
kewajibannya dengan baik dan menikmati apa yang seharusnya menjadi
haknya.
3. Tanggung jawab manusia yang terutama adalah kepada Tuhan, tetapi juga
kepada ciptaan lain yang diwujudkan dalam relasi yang baik.
4. Tanggung jawab bukan hanya berisi kewajiban-kewajiban, melainkan juga
hak. Sehingga tanggung jawab bukanlah sebuah beban, melainkan dapat
dinikmati.

Doa Penutup

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 44


Pembelajaran 6
HIDUP YANG DIPERBARUI OLEH ROH KUDUS
Kisah Para Rasul 2: 1-12; 4:32-37, Galatia 5:16-6:10
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1:
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang 1.3. Mengakui peran Roh Kudus dalam
dianutnya membaharui kehidupan orang
beriman
KI 2:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.3. Bersedia hidup baru sebagai wujud
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, percaya pada peran Roh Kudus
kerjasama, toleran, damai) santun, responsif sebagai pembaru.
dan pro-aktif, dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3:
Memahami, menerapkan, menganalisis 3.3 Menjelaskan peran Roh Kudus dalam
pengetahuan faktual, konseptual, prosuderal membarui kehidupan orang beriman
berdasarkan keingintahuannya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosuderal pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 :
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah 4.3.1 Memberikan kesaksian tentang
konkret dan ranah abstrak terkait dengan peran Roh Kudus sebagai pembaru
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri dan mampu 4.3.2 Mengkaji bagian Alkitab yang
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. berbicara mengenai peran Roh Kudus
dalam membarui kehidupan orang
beriman dari kitab Kisah Rasul
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa memahami karya Roh Kudus dalam kehidupan berjemaat
2. Siswa menghayati karya Roh Kudus hingga saat ini.
Indikator :
1. Siswa dapat menunjukkan buah karya Roh Kudus dalam kehidupan jemaat pertama
2. Siswa dapat menjelaskan karya Roh Kudus yang terus terjadi hingga kini
Materi Bahasan :
A. Jemaat pertama sebagai buah karya Roh Kudus
B. Roh Kudus terus memperbaharui kehidupan Gereja
Nilai-nilai hidup :
1. Merasakan karya Roh Kudus dalam hidup sehari-hari
2. Tekun menyatakan buah Roh Kudus dalam hidup

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 45


Pembelajaran 6
HIDUP YANG DIPERBAHARUI ROH KUDUS
Kisah Para Rasul 2: 1-12; 4:32-37, Galatia 5:16-6:10

Berdoa dan Menyanyikan Lagu Pujian

Pengantar

Tiada Yang Mustahil*


Ciptaan: Jonathan Prawira

Roh Kudus hadir di sini, mengalir di bait suci


Perkara ajaibpun terjadi, kuasa mujizat nyata,
karna Roh Allah sedang bekerja
Tiada yang mustahil dan tiada yang sukar,
kar‟na oh Allah turut bekerja,
Tiada yang mustahil bagi orang percaya
kar‟na Roh Allah turut bekerja,
diantara kita.
Sumber lagu: https://bit.ly/2F9DLD6

Nyanyikanlah lagu “Tiada Yang Mustahil” di atas, lalu renungkanlah setiap liriknya
dengan bantuan pertanyaan berikut:
1. Menurutmu apakah Roh Kudus selalu bekerja setiap waktu atau hanya
bekerja kadang – kadang saja?
2. Apa yang dimaksud dengan perkara ajaib dan mujizat?
3. Menurut pendapatmu, manakah yang seharusnya terjadi: “
a. “Roh Allah turut bekerja di antara kita” atau
b. “kita yang seharusnya turut bekerja dalam karya Roh Allah”?

A. Jemaat Mula-mula sebagai Buah Karya Roh Kudus


Turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta menjadi penggerak bagi murid-murid
untuk semakin yakin melangkah dalam tugas pewartaan Injil Yesus Kristus. Namun,
peristiwa yang terjadi di hari Pentakosta bukan hendak menujukkan kehadiran Roh
Kudus yang baru nampak pada saat-saat itu. Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah
kekal dan ketiga-Nya selalu ada dalam segala abad dan setiap generasi manusia.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 46


Turunnya Roh Kudus merupakan penggenapan janji Tuhan kepada murid-murid
tentang kuasa yang akan mereka terima untuk menjadi saksi-Nya.

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas
kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1: 8)

Dalam peristiwa itu, Petrus menerima kuasa


dari Tuhan sehingga secara berani memberitakan
perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh
Tuhan Yesus. Orang-orang yang menerima
perkataannya memberi diri dibaptis. Kemudian
mereka hidup bersekutu dan bertekun dalam
Gambar 6.1 Petrus berkotbah pengajaran para rasul. Mereka yang datang dan
mendengar pemberitaan Petrus berasal dari berbagai wilayah dengan budaya, bahasa,
dan cara hidup yang berbeda-beda. Namun, dalam persekutuan itu mereka dapat saling
berbagi satu dengan yang lain. Secara lebih lengkap kita dapat melihat cara hidup
jemaat mula-mula melalui Kisah Para Rasul 4: 32-37, yaitu:

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Kehidupan jemaat mula-mula merupakan buah karya Roh Kudus. Kita dapat
melihat cara kerja Roh Kudus melalui Kisah Para Rasul pasal 2, demikian:

1. Hadir dekat dengan manusia


Roh Kudus terlibat dalam kehidupan manusia. Ia hadir bukan dengan
bahasa yang tidak dapat dimengerti, melainkan bahasa yang dapat
dimengerti dan dipahami oleh manusia, yaitu bahasa sehari-hari seperti
bahasa orang Partia, Media, Elam, Pontus Asia dan lainnya, sehingga karya
Allah dikenal lebih luas. Kehadiran-Nya memebuat seseorang menjadi bisa
mengerti dan dimengerti, sekalipun mereka memiliki latar belakang yang
berbeda-beda

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 47


2. Hadir memberi kuasa dan keberanian
Di banyak kisah dalam Alkitab kita dapat menemukan, kehadiran Roh Allah
memberi keberanian dan kuasa untuk melakukan yang benar, misalnya
dalam kisah Daud atau keberanian Petrus. Hal tersebtu juga kita temui
dalam kehidupan kita sehari-hari, Roh Kudus memampukan kita untuk hidup
dalam kebenaran dan kekudusan.

3. Hadir untuk mendorong umat-Nya berhimpun


Roh Kudus hadir untuk mempersatukan manusia dalam berbagai
perbedaan latar belakang mereka. Ia hadir membongkar tembok pemisah,
seperti diskriminasi SARA, kebencian dan fanatisme supaya manusia dapat
bertekun dalam pengajaran, sehati, sejiwa, saling berbagi sehingga tidak
ada seorang pun yang kekurangan.

Roh Kudus mendorong hati setiap umat-Nya untuk melakukan karya kasih, sambil
terus bertekun dalam pengajaran yang benar.

Kegiatan 1
Marilah kita menilik karya Roh Kudus dalam diri sendiri melalui pertanyaan bantuan
berikut:
1. Sebutkanlah 2 karya Roh Kudus kamu rasakan!
2. Mengapa hal tersebut bisa kamu katakan sebagai karya Roh Kudus?
3. Sudahkan karya Roh Kudus yang kamu alami itu menjadi berkat bagi sesama?

B. Roh Kudus Terus Memperbarui Kehidupan Gereja


Dalam peristiwa pentakosta, kita melihat
pembaruan besar yang terjadi di antara orang-
orang yang ada di Yerusalem pada waktu itu.
Pembaruan dialami oleh para murid Tuhan Yesus
menjadi berani mewartakan perbuatan besar

Gambar 6.2 Hidup baru


Tuhan Yesus. Pembaruan juga terjadi dalam diri
orang banyak yang berbeda latar belakang suku dan budaya itu, yaitu keterbukaan
menerima keberadaan sesama yang berbeda di dalam persekutuan dan kehidupan yang

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 48


saling memberi serta melengkapi di antara mereka. Roh Kudus memperbarui
kehidupan mereka sebagai gereja agar mereka bisa membuka dirinya dan belajar
hidup solider dengan sesamanya, saling memberi dan saling memperhatikan.

Memperbarui bukan berarti menghilangkan yang ada, melainkan sebuah proses


membuat yang ada menjadi baru. Pembaruan merupakan proses berkelanjutan
yang menggerakkan setiap umat untuk terlibat dalam menyatakan kasih
Allah, sehingga dapat dirasakan oleh semua orang. Pembaruan selalu di mulai
dari diri setiap orang, yaitu dengan hidup menurut keinginan Roh dan bukan keinginan
daging. Pembaruan di sekitar kita baru akan terjadi ketika kita sudah hidup baru di
dalam Roh Kudus. Dalam hidup baru,
Roh Kudus memperbarui kehidupan umat-
seseorang akan peka terhadap diskriminasi lalu Nya untuk meninggalkan cara hidup lama
dan beralih pada cara hidup yang
akan menggantinya dengan peduli, sensitif
dikehendaki Allah.
terhadap permusuhan dan mengubahnya
dengan kedamaian.

“Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging


dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh
Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh. “( Galatia 5: 24-25)

Cara hidup manusia yang dibarui oleh Roh dapat kita pelajari dalam Galatia 5: 16-
26. Tuliskan pembaruan hidup apa sajakah yang dialami oleh manusia menurut Galatia
5: 16-26:

...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................

Dalam teks Galatia 5 kita melihat, bahwa pembaruan terjadi pada ranah “si(apa)
yang kita taati”. Apakah mengikuti keinginan daging atau keinginan Roh? Dengan
demikian persoalannya bukan pada adanya keinginan daging, melainkan pada kepada
si(apa) kita taat. Dengan demikian, pembaruan terjadi dari dalam diri seseorang,
setelah itu akan berpengaruh pada cara/gaya hidup, kebiasaan, dan lebih luas lagi
model relasi antara dirinya dengan Tuhan dan sesama manusia.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 49


Kegiatan 2
Bentuklah kelompok dengan teman di kelasmu masing-maisng 4-5 orang lalu:
1. Tentukan gereja mana yang akan menjadi tempat penelitian!
2. Identifikasilah karya Roh Kudus di dalam kehidupan gereja tersebut dengan
mengungkapkan fakta-fakta pembaharuan oleh Roh Kudus!
3. Ungkapkan bagaimana dampak konstruktif kehadiran gereja terhadap
kehidupan di sekitarnya!
4. Bagaimana pertumbuhan kuantitas dan kualitas yang dialami gerejamu!
5. Tulislah hasil penelitianmu sebagai laporan penelitian dan presentasikanlah
hasil kerjamu di dalam kelas!

Rangkuman
1. Roh Kudus membarui kehidupan umat Tuhan sehingga dari kehidupan
lama menjadi manusia baru.
2. Roh Kudus hadir dalam kehidupan sehari-hari dan membuahkan
persaudaraan, kekeluargaan dan hidup saling mengerti dalam perbedaan.
3. oh Kudus terus membarui gereja sehingga di sana ada pertumbuhan
kualitas iman jemaat dan ada pertumbuhan kuantitas yang baik.
4. Roh Kudus terus berkarya dalam kehidupan manusia untuk
mendatangkan kebaikan dan mengundang kita terlibat dalam karya-Nya.

Doa Penutup

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 50


Pembelajaran 7
HIDUPKU YANG BARU
Efesus 4: 17-32, Efesus 5:1-6:20, Markus 8:34, Kisah Para Rasul 10: 9-34
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1:
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang 1.3. Mengakui peran Roh Kudus dalam
dianutnya membaharui kehidupan orang
beriman
KI 2:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.3 Bersedia hidup baru sebagai wujud
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, percaya pada peran Roh Kudus
kerjasama, toleran, damai) santun, responsif sebagai pembaharu.
dan pro-aktif, dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.

KI3:
Memahami, menerapkan, menganalisis 3.3 Memahami peran Roh Kudus dalam
pengetahuan faktual, konseptual, prosuderal membaharui kehidupan orang beriman
berdasarkan keingintahuannya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosuderal pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : 4.3.1 Memberikan kesaksian tentang
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah peran Roh Kudus sebagai pembaharu
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di 4.3.2 Mengkaji bagian Alkitab yang
sekolah secara mandiri dan mampu berbicara mengenai peran Roh Kudus
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. dalam membaharui kehidupan orang
beriman dari kitab Kisah Rasul.
Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami hakikat hidup baru
2. Menghayati peran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya
Indikator :
1. Siswa dapat menunjukkan sikap hidup baru
2. Siswa mampu menunjukkan peran Roh Kudus dalam kehidupannya
Materi Bahasan :
A. Hakikat Hidup Baru
B. Peran Roh Kudus dalam Kehidupan Sehari-hari Orang Percaya
Nilai-nilai hidup :
1. Berjuang menjadi manusia baru
2. Percaya bahwa Roh Kudus memperlengkapi kehidupan setiap orang percaya.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 51


Pembelajaran 7
HIDUPKU YANG BARU
Efesus 4: 17-32, Efesus 5:1-6:20, Markus 8:34, Kisah Para Rasul 10: 9-34

Berdoa dan Menyanyikan Lagu Pujian

Pengantar

Gambar 7.1 Turn Back

Perhatikan gambar di atas! Pengemudi mobil berwarna putih itu putar balik.
Setelah itu mobil akan melanjutkan perjalanannya di jalur yang berbeda. Area putar
balik merupakan titik awal perjalanan di lajur yang baru.

Demikian halnya dengan pertobatan, ada anggapan bahwa pertobatan merupakan


babak akhir perjalanan mengkikut Tuhan Yesus. Setelah bertobat, seseorang dapat
kembali menikmati kehidupan lama. Pertobatan bukanlah akhir, melainkan sebuah awal
menuju kehidupa baru. Setelah bertobat, setiap orang beriman dipanggil untuk
berjuang dengan setia mengerjakan kehendak Allah di tengah godaan dan tantangan
dunia.

A. Hakikat Hidup Baru


Hidup baru bagi orang Kristen tidak di pahami secara harfiah, yaitu hidup kembali
dari kematian badani. Hidup baru merupakan sebuah respons atas anugerah
keselamatan dari Allah yang mewujud dalam keseharian. Seseorang yang hidup baru
berarti meninggalkan seluruh kehidupan lama dan beralih pada cara pandang baru.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 52


Hidup baru bukanlah keadaan sekali jadi dan sudah selesai, melainkan kehidupan
yang harus terus menerus diperbarui dan diperjuangkan selama hidup manusia.
Perhatikan ilustrasi gambar 7.2, tubuh yang melepaskan kehidupan lama dan beralih ke
baru adalah tubuh yang satu. Kehidupan lama yang ditanggalkan itu tidak hilang dan
lenyap, malah bisa kembali “dikenakan”
bila ia tidak sungguh-sungguh
menghidupi kehidupan barunya. Ini
menunjukkan bahwa hidup baru adalah
soal perjuangan yang terus menerus,
perjuangan untuk tidak kembali kepada
kehidupan lama.
Gambar 7.2 Manusia lama dan baru

Hidup baru berkaitan erat dengan kesediaan manusia untuk mengikut Kristus,
yakni kesediaannya menyangkal diri dan memikul salib mengikut Tuhan.

“Orang yang mau mengikuti Aku, harus melupakan kepentingannya sendiri,


kemudian memikul salibnya, dan terus mengikut Aku.” (Markus 8:34 -BIS).

Perjuangan menjalani kehidupan sebagai manusia baru tentu tidak mudah,


namun kita harus percaya bahwa kita tidak akan sendiri melaluinya, karena Roh Kudus
akan terus memperlengkapi kita dengan hikmat dan pengertian yang benar. Melalui
bacaan surat Efesus 4:17-32 tersebut temukan yang menjadi ciri manusia lama dan
manusia baru:

Manusia Lama Manusia Baru

............................................................ ............................................................
............................................................ ............................................................
............................................................ ............................................................
............................................................ ............................................................
............................................................ ............................................................
............................................................ ............................................................

Tokoh-tokoh di Alkitab seperti Rasul Petrus dan Rasul Paulus pun juga pernah
hidup sebagai manusia lama. Rasul Petrus merupakan murid Tuhan Yesus yang pernah
menyangkal-Nya, lalu ia menerima pembaruan dari Roh Kudus. Pembaruan hidup Rasul

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 53


Petrus bukan sekali saja terjadi, melainkan secara terus menerus. Dalam Kisah Para
Rasul 10: 9-34 kita menyaksikan pembaruan dalam diri Rasul Patrus, yaitu tentang cara
pandangnya terhadap orang-orang bukan Yahudi.

Rasul Paulus dahulunya merupakan seorang Farisi yang begitu taat pada Taurat.
Ketaatannya kepada hukum tidak membawa kepada damai sejahtera, tetapi pada
permusuhan dan kejahatan, ia menganiaya pengikit Yesus yang menurutnya tindakan
itu sah menurut hukum. Tetapi pada suatu penglihatan, ia menerima pembaruan dari
Roh Kudus, sehingga cara pandangnya terhadap hidup berubah. Ia tidak lagi hidup
demi hukum Taurat, melainkan hidup oleh kasih karunia Allah.

Melalui apa yang dialami oleh Rasul Petrus dan Rasul Paulus, kita semakin
mengerti bahwa Tuhan berkarya dalam pembaruan hidup manusia apa pun latar
belakang dan bagaimana masa lalunya. Pembaruan hidup yang Allah berikan melalui
Roh Kudus merupakan undangan yang menuntut respons kita, apakah akan kita
sambut atau kita abikan. Dan, dalam perjuangan yang tidak mudah menjadi manusia
baru Roh Kudus menuntun dan memampukan kita. Itulah hakikat hidup baru.

Kegiatan 1
Tontonlah film ini, setelah itu jawablah beberpa
pertanyaan di bawah ini:
1. Tuliskan apa saja karya Roh Kudus yang dialami
keluarga Beam!
2. Tuliskan analisamu tentang hidup baru yang
dialami oleh keluarga Beam!
3. Tuliskan pendapatmu tentang mujizat yang
dialami oleh Anna!
4. Apa nilai hidup yang menginspirasi mu dari film

Gambar 7.3 Miracles From Heaven tersebut?


https://bit.ly/2M4hSer

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 54


B. Hidup Baru, Menjadi Anak-anak Terang
Hidup sebagai anak-anak terang merupakan
ciri dari hidup baru. Hidup sebagai anak terang
dapat kita kenal melalui buah perbuatannya, yaitu
melakukan kebaikan, keadilan dan kebenaran.
Terang yang dipancarkan bukanlah seperti
kembang api yang menampakkan warna warni
cahaya indah namun sesaat. Ia hanya tampak

Gambar 7.4 Kembang Api indah, namun terangnya tidak berdampak


menerangi sekitarnya. Kembang api hanya mengejar apa yang nampaknya terang dan
indah. Hidup baru bukan hanya soal tampak baik, adil dan benar, melainkan memberi
dampak bagi kehidupan. Dampak dari kebaikan, keadilan dan kebenaran adalah damai
sejahtera, seperti ditulis dalam Yesaya 32: 17, demikian:

Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan


akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-
lamanya.

Terang yang dipancarkan oleh manusia baru ibarat pelita yang memancarkan
cahayanya di tengah kegelapan. Ia tidak tampak indah dan menarik seperti kembang
api, tetapi berdampak bagi kehidupan di sekitanya. Ia ada bukan sebagai hiasan,
melainkan untuk menerangi jalan dan ruang-ruang yang gelap sehingga seseorang
dapat melihat secara jelas. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya.

Hidup anak-anak terang berdampak di semua aspek kehidupan, baik keluarga,


pertemanan, maupun bagi diri sendiri. Mewarnai kehidupan keluarga dengan kebaikan,
keadilan dan kebenaran firman Tuhan, sehingga setiap anggotanya merasa tentram.
Hidup anak-anak terangpun berdampak dalam relasi antara pimpinan dengan anak
buahnya. Anak buah berlaku taat terhadap
pimpinannya dengan takut dan gentar, dan
dengan tulus hati, sama seperti taat kepada
Kristus. Pimpinan harus memancarkan
terangnya melalui perbuatan yang baik,
menjauhkan ancaman yang bermaksud
menakut-nakuti anak buahnya. Gambar 7.5 Pelita
https://bit.ly/2M4hSer

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 55


Hidup sebagai anak terang yang digambarkan di atas akan terus berlangsung
apabila semua anak-anak terang mau terus memperjuangkan dan konsisten di dalam
praktik hidupnya sehari-hari. Dahulu memang
kita hidup dalam kegelapan, namun saat ini kita Hidup baru bukan hanya soal tampak baik, adil
dan benar, melainkan juga soal apakah
sudah diselamatkan dan menjadi terang di dalam kebaikan, keadilan dan kebenaran itu
berdampak bagi kehidupan masyarakat luas.
Tuhan. Melalui Surat Efesus 5:1-21, tergambar
ciri hidup anak-anak terang, adalah:

1. Menggunakan hak belajar dengan baik


2. Memanggil teman dengan santun dan sopan
3. ...........................................................................................................
4. ...........................................................................................................
5. ...........................................................................................................

Kegiatan 2
Menjadi manusia baru membutuhkan perjuangan dan ketekunan, oleh karena itu tiap
orang harus membina hubungan pribadinya dengan Tuhan melalui doa, pujian,
membaca firman Tuhan, dan menjaga kekudusan hidupnya. Sekarang tuliskanlah
pembaruan yang harus dilakukan dalam dirimu dengan mengisi kolom berikut ini,

Dari Sikap Yang... Menjadi Sikap Yang....

1. Malas 1. Rajin
2. Sering merendahkan teman 2. Menghargai teman
3. ............................................. 3. .............................................
4. ............................................. 4. .............................................
5. ............................................. 5. .............................................

Catatan motivasi dari orang tua: ........................................................................................


............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

Mengetahui,
Orang tua siswa

(.................................)

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 56


Rangkuman
1. Hakikat hidup baru adalah proses pembaruan hidup dengan meninggalkan
cara hidup yang lama dan mengenakan cara hidup baru berdasarkan teladan
Tuhan Yesus dan dalam pertolongan Roh Kudus.
2. Pembaruan hidup terjadi dalam diri manusia secara terus menerus oleh
pertolongan Roh Kudus.
3. Ciri hidup baru adalah hidup sebagai anak-anak terang yang berbuah
kebaikan, keadilan dan kebenaran.

Doa Penutup

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 57


Daftar Pustaka

Alkitab (2013). Jakarta: Lembaga Alkitab Indoneisa


Bermejo, L.M. (2008). “Selubung kirmizi:jejak-jejak penyaliban Almasih”. (Yogyakarta,
Kanisius)
Herlianto, (2006) “Teologi Sukses: antara Allah dan mammon”. (Jakarta, BPK Gunung
Mulia)
Putra, R.S. (2015) “Grazia ephipania: tetap semangat walau tak dapat melihat” di akses
pada 26 Mei 2017 dari
nameaboveallname.blog.widyatama.ac.id/2015/12/09/grazia-ephipania-
tetap-semangat-walau-tak-dapat-melihat/
Singgih, E.G. (1997) “Bergereja, Berteologi dan , Bermasyarakat”. (Yogyakarta, Taman
Pustaka Kristen)
Wijaya, Y., (2009). Kemarahan, Keramahan dan Kemurahan Allah. Jakarta: BPK Gunung
Mulia.

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 58


Sumber Gambar

Pembelajaran 1
Gambar 1.1 Siswa SMP dan SMA/K, sumber: https://bit.ly/2KD6pRr
Gambar 1.2 Lifespan development, sumber: https://bit.ly/2NepZWf
Gambar 1.3 Petani memupuk padi, sumber: https://bit.ly/2J5l3ha
Gambar 1.4 Yesus menyembuhkan orang buta, sumber: https://bit.ly/2X2mu51
Gambar 1.5 Grezia Epiphania, sumber: https://bit.ly/2xh3Yv2
Gambar 1.6 Grown Up, sumber: https://bit.ly/31TV8Sh
Gambar 1.7 Like an Adult, Sumber: https://bit.ly/2xbfAzJ
Gambar 1.8 Yesus dan para ahli Taurat, sumber: https://bit.ly/2xbfAzJ
Gambar 1.9 Home Alone, Sumber: https://bit.ly/2X4T7E1
Gambar 1.10 Samuel dan Imam Eli, sumber: https://bit.ly/2xc02vF

Pembelajaran 2
Gambar 2.1 Kisah orang tua, anak, dan keledainya, sumber: https://bit.ly/2KD9QYl
Gambar 2.2 Anak bingung, sumber: https://bit.ly/2IHBYsV
Gambar 2.3 Kemasan dan isi „tak selalu sama, sumber: https://bit.ly/2JxOBH0
Gambar 2.4 Memilih berbalik dari Kristus, sumber: https://bit.ly/2VPXsKP
Gambar 2.5 Berorientasi pada uang, sumber: https://bit.ly/2VrKeyM
Gambar 2.6 Cara sukes instan, sumber: https://bit.ly/2JNdBsT
Gambar 2.7 Menikmati hidup?, sumber: https://bit.ly/2LUsV9N
Gambar 2.8 GKI Pregolan Bunder, Surabaya, sumber: https://bit.ly/2Hxi8yr
Gambar 2.9 Dua macam dasar, sumber: https://bit.ly/2NeOQJN
Gambar 2.10 Meniru, sumber: https://bit.ly/2WZHc6v
Gambar 2.11 Mencari jati diri, sumber: https://bit.ly/2IAqHYf

Pembelajaran 3
Gambar 3.1 Cover film beauty and the beast, sumber: https://bit.ly/2FxJfIf
Gambar 3.2 Mengasihi Tuhan dan sesama, sumber: https://bit.ly/2Qj2ycv
Gambar 3.3 Mengampuni sesama, sumber: https://bit.ly/30FkiU6
Gambar 3.4 Pengampunan dari Bapa, sumber: https://bit.ly/2MgLgxY
Gambar 3.5 Bapa yang murah hati, sumber: https://bit.ly/2X26hOb

Pembelajaran 4
Gambar 4.1 Burung Albatros, sumber: https://bit.ly/2xaaMea
Gambar 4.2 Anjing, sumber: https://bit.ly/2X2HTv0
Gambar 4.3 Burung merpati, sumber: https://bit.ly/2FyDU3r
Gambar 4.4 Angsa, sumber: https://bit.ly/2LjPOSc
Gambar 4.5 Kesetiaan, sumber: https://bit.ly/2W5XUEI
Gambar 4.6 Israel dan allah buatannya, sumber: https://bit.ly/2M9I73a
Gambar 4.7 Allah yang setia, sumber: https://bit.ly/2XaKPGG
Gambar 4.8 Abraham dan dua puteranya, sumber: https://bit.ly/2IaKBsG
Gambar 4.9 Antre demi produk baru, sumber: https://bit.ly/2Icuw75
Gambar 4.10 Yesus setia pada Bapa, sumber: https://bit.ly/2WEaSK1

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 59


Pembelajaran 5
Gambar 5.1 Kambing Hitam, sumber: https://bit.ly/2WYQzm0
Gambar 5.2 Tanggung jawab?, sumber: https://bit.ly/2YdY4XE
Gambar 5.3 Adam dan Hawa, sumber: https://bit.ly/2r8Cbcu
Gambar 5.4 Meninggalkan Eden, sumber: https://bit.ly/2WGJMgs
Gambar 5.5 Bersembunyi dari Allah, sumber: https://bit.ly/2Kbvfrv
Gambar 5.6 Bentuk tanggung jawab, sumber: https://bit.ly/2IFqi7e
Gambar 5.7 Pengemis cilik, sumber: https://bit.ly/2XxGq3P
Gambar 5.8 Membuang pada tempatnya?, sumber: https://bit.ly/2X6oNZR

Pembelajaran 6
Gambar 6.1 Petrus berkotbah, sumber: https://bit.ly/2WG78TF
Gambar 6.2 Hidup baru, sumber: http://bit.ly/326oyN1

Pembelajaran 7
Gambar 7.1 Turn Back, sumber: https://bit.ly/2XqAdqk
Gambar 7.2 Manusia lama dan baru, sumber: https://bit.ly/2M4hSer
Gambar 7.3 Miracles from heaven, sumber: https://bit.ly/2XvjjqN
Gambar 7.4 Kembang Api, sumber: https://bit.ly/2YgdCKy
Gambar 7.5 Pelita, sumber: https://bit.ly/2J7FdqO

BUKU PAK SMA/K PPPK Kelas X Semester 1 | 60

Anda mungkin juga menyukai