Anda di halaman 1dari 174

Buku Panduan Bahan Ajar

Sekolah Minggu HKBP


Edisi Januari - Juni 2023
PEM IM PIN UM U M :
Ke p al a D e p ar t e me n K o ino nia H K B P
P d t . D r. D eo na l S inag a

W AK IL PEM I M PI N UM UM :
Ke p al a B i ro K at e g o rial S e k o lah M ingg u,
Re m aj a, N apo s o b ulung – S M I R N A H KB P
P d t . T oh o S inag a, S .Th ., M .I .K o m.

PEM IM PIN R E D A KS I :
B v r. M a rt a le na S inag a, M .Th .

EDIT O R: PE NE R BI T:
B v r. M a rt a le na S inag a, M .Th . Hu ria K rist e n Bat ak
P d t . N i x c on S imanung k a lit , M .A r s ., M .Th. Pro t e st an
K a nto r Pus at HK B P
K O REK T O R N A S KA H : Departem en K o i no ni a
C al . P d t . M ik h a e l S ih o t ang , M .A . B i ro K ateg o ri al Seko l ah
Mi ng g u, Rem aja,
PEN U LIS : Napo s o bul ung - SMI RNA
Ard yn a M i th a C h ar o lyna S iadar i Pea ra ja– Tarutung 22413
D e st ri Ayu N at a lia H ut aur uk Tel p. (0633) 21707
E l i sab e t h S e r y l S e re v ina L umb an G aol Fax . (0633) 21596
E rv i n a Has ib uan HP/WA: 0823- 6478- 8560
Fe b ri an t o Fe rdiman S imat upa ng (Pd t. To g u Nababan)
Fran si ska M a rc ia J . S ilae n https ://hkbp.o r.i d /
Ju l i E v i Fay e s S ila lah i
Ka d i r M an ulla ng
Korn e l i a Ag at t a S imamo r a K E T E R A NGA N FOTO COVE R :
Magare t h Tas ya P anja it an K eg i atan Parheheo n SK M HK B P
Mari a Frans is c a S ih o mb ing Si al l ag an, Res o rt Am bari ta, Di s tri k
Mart h al e n a S inag a VI I Sam o s i r, 27 Maret 2022.
Mok o T ri p u t r i S ir ing o r ing o
Rob b y N ab ab a n
Ru t Im e l d a H ut ab ar at

DES AIN ER / L A Y O UT:


S i t t i Au l i a M anur ung , S .S i.
Kata
Sambutan
Departemen Koinonia HKBP melalui
Biro kategorial Sekolah Minggu,
Remaja, Naposobulung – SMIRNA yang
mengorganisasi persekutuan kategorial terus
berupaya untuk mewujudkan pelayanan
yang terbaik sebagaimana orientasi
pelayanan tahun 2023 ini, Tahun Profesionalisme dalam Penatalayanan dan moto
Departemen Koinonia – Striving for Excellence. Buku panduan Bahan Ajar Sekolah
Minggu edisi Januari-Juni 2023 ini menjadi bukti upaya tersebut. Setelah di beberapa
edisi sebelumnya buku panduan Bahan Ajar Sekolah Minggu ini terus kita tingkatkan
kualitas layoutnya, kali ini substansinya juga sudah lebih baik lagi. Hal ini terlihat
dari jumlah halaman bukunya sudah semakin tebal, ini semata-mata bukan hanya
penambahan materi bahan ajar, namun juga karena para penulis pada edisi ini sudah
semakin professional. Bahan ajar dipersiapkan dengan baik, alat peraga disediakan
dengan maksimal, dan ide-ide kreatif metode pengajaran dirancang dengan baik.
Ini dapat terwujud berkat para penulis yang berkompeten dan mempunyai visi yang
excellence untuk pelayanan Anak Sekolah Minggu di HKBP.
Peningkatan pelayanan ini tidak lepas dari andil pemimpin redaksi yang baru, Inang
Bvr. Martanela Sinaga, M.Th., dan dukungan penuh dari Wakil Pemimpin Umum Pdt.
Toho Sinaga, S.Th., M.I.Kom. Inang Bvr. Martalena dengan telaten membimbing para
penulis, memeriksa setiap detail tulisan, meminta para penulis merevisi tulisan-tulisan
yang masih perlu diperbaiki, hingga memastikan desain layout (oleh Inang Sitti Aulia
Manurung) yang menampilkan citra colorfull, menarik, dan inovatif. Dengan harapan
para guru Sekolah Minggu yang memakai buku ini dapat lebih kreatif lagi mengajar
Anak Sekolah Minggu.

Kami senantiasa menantikan kritik dan saran yang membangun dari para Guru Sekolah
Minggu HKBP yang dengan setia memakai Buku Panduan Bahan Ajar Sekolah Minggu
ini. Kritik dan saran yang konstruktif tersebut dapat disampaikan melalui Contact
Person yang dicantumkan di bagian depan buku ini atau langsung ke nomor WhatsApp
Departemen Koinonia HKBP di 0813-7005-3343. Masukan-masukan yang datang dari
para Guru Sekolah Minggu di lapangan akan sangat berharga demi meningkatkan
kualitas buku ini. Sehingga pada edisi berikutnya buku ini akan lebih baik lagi agar
Guru-guru Sekolah Minggu HKBP semakin tampil tangguh, kuat, elastis, dan tahan uji
dalam mempersiapkan pelayanan yang baik demi perkembangan spiritualitas Anak-
anak Sekolah Minggu HKBP. Selamat memperlengkapi diri dan selamat melayani.
Tuhan memberkati.

Pearaja-Tarutung, Januari 2023


Kepala Departemen Koinonia HKBP
Pdt. Dr. Deonal Sinaga

3
Kata Pengantar
Syukur kepada Allah dalam Yesus Kristus bahwa
buku panduan bahan ajar Sekolah Minggu HKBP edisi
Januari-Juni 2023 ini dapat diterbitkan kembali.
Semoga buku ini dapat dipergunakan dengan sebaik-
baiknya untuk menumbuhkembangkan pemahaman
anak sekolah minggu tentang iman kepada Tuhan dan
juga tentang gereja HKBP.

Dalam Matius 15: 1-5 tertulis: “Pada waktu itu


datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan
bertanya: “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan
Sorga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-
tengah mereka lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak
bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini,
dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang
anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.” Nats ini menjadi salah satu
dasar pelayanan gereja terhadap anak-anak Sekolah Minggu, supaya gereja benar-
benar memiliki keberpihakan yang utama dalam mengembangkan pelayanan anak-
anak Sekolah Minggu.

Adik-adik Sekolah Minggu adalah seseorang yang memiliki iman sekaligus akal budi.
Iman dan akal budi sejatinya berjalan beriringan; saling memberikan pemahaman
satu dengan yang lain. Melalui akal budi, seseorang bisa memahami pengertian iman.
Sebaliknya, melalui iman, seseorang mampu memaknai tujuan akhir hidupnya sehingga
ia tidak akan pernah bisa dipuaskan oleh akal budi belaka. Untuk itu, alangkah baiknya
jika seluruh Guru Sekolah Minggu dapat mempersiapkan dirinya dengan sungguh-
sungguh sebelum ia menyampaikan pengajaran kepada sahabat kecilnya yaitu anak-
anak Sekolah Minggu.

Buku yang ada di tangan saudari-saudara sekalian ini bersifat pelengkap bagi para
GSM dalam melakukan pengajaran di gereja masing-masing. Karena itu, kreativitas
dan ketekunan saudari-saudara sekalian tetap diperlukan pada saat mempersiapkan
diri untuk mendampingi anak-anak Sekolah Minggu di tempat pelayanan masing-
masing. Tentunya saudara-saudari GSM perlu menyesuaikan konteks dan tempat
saudari-saudara melayani pada saat menggunakan buku panduan ini. Apabila bahan-
bahan untuk alat peraga yang ditawarkan tidak tersedia di lokasi tempat pelayanan
saudari-saudara, usahakanlah bahan pengganti yang sesuai dan relevan dengan
konten pengajaran pada minggu tersebut. Terima kasih kepada seluruh tim kerja,
penulis dan editor yang bersedia menyediakan waktu dalam proses penulisan tulisan
ini. Semoga jerih lelah saudari-saudara sekalian sungguh-sungguh berguna lewat
sumbangan tulisan dalam buku ini untuk pengembangan kualitas Adik Sekolah Minggu
dalam memahami Kitab Suci dan melakukannya di dalam kehidupan setiap hari. Terima
kasih dan Tuhan memberkati pelayanan pengajaran saudari-saudara sekalian. Horas!

Pearaja-Tarutung, Januari 2023


Kepala Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung – SMIRNA HKBP
Pdt. Toho Sinaga, S.Th., M.I.Kom.

4
Daftar Isi
Kata Sambutan............................... 3
Maret
Kata Pengantar . . ............................. 4
Daftar Isi. . ..................................... 5
Minggu Reminiscere
5 Maret 2023
Indahnya Menjadi Berkat Bagi
Januari Semua Orang .............................................. 58
Minggu Okuli
12 Maret 2023
Minggu Tahun Baru Yesus Mau Menerimaku . . ................. 64
1 Januari 2023
Minggu Letare
Ketaatan Membuahkan Keselamatan.. 7
19 Maret 2023
Minggu I Setelah Ephipanias Tuhan Melihat ke Hatiku ................. 70
8 Januari 2023
Minggu Judika
Peduli Dengan Sesama?! Ayoklah!..... 12
26 Maret 2023
Minggu II Setelah Ephipanias Pengikut Kristus, Siapp!!! ............... 76
15 Januari 2023
Aku Mau Memaafkan....................... 17
Minggu III Setelah Ephipanias
22 Januari 2023 April
Mengendalikan Diri, Itu Harus!!! ..... 21
Minggu IV Setelah Ephipanias Minggu Palmarum
29 Januari 2023 2 April 2023
Beriman Teguh seperti Perwira......... 26 Hati-Hati Gunakan Mulutmu! ........... 82
Jumat Agung
7 April 2023
Februari Mengampuni Seperti Yesus .............. 87
Minggu Paskah I
Minggu Septuagesima 9 April 2023
5 Februari 2023 Aku Mau Berbalik dan Berubah! ....... 95
Aku Mau Bertobat! ......................... 31
Senin Paskah II
Minggu Sexagesima 10 April 2023
12 Februari 2023 Merdeka Karena Kritus ................... 103
Tuhan Yesus Meredakan Angin Ribut. 36
Minggu Quasimodogeniti
Minggu Estomihi 16 April 2023
19 Februari 2023 Aku Mau Menjadi Penolong .............. 107
TUHAN adalah Terang, Keselamatan,
Minggu Misericordias Domini
dan Benteng Hidupku!..................... 46
23 April 2023
Minggu Invocavit Aku Mau Mengucap Syukur .............. 111
26 Februari 2023
Minggu Jubilate
Godaan Iblis?! Tidak Lah Yau!! ........ 53
30 April 2023
Berani Tampil Beda ........................ 117

5
Mei
Minggu Kantate
7 Mei 2023
Aku Mau Bersekutu dengan Tuhan! . . . 123
Minggu Rogate
14 Mei 2023
Can I Talk to God? . . ........................ 129
Kamis Kenaikan Yesus Kristus
18 Mei 2023
Aku Menang, Sebab Yesus Telah Naik
ke Sorga ....................................................... 135
Minggu Exaudi
21 Mei 2023
Persembahanku is the Best! ............. 139
Minggu Pentakosta I
28 Mei 2023
Rahmatnya yang Membaharui........... 144
Senin Pentakosta II
29 Mei 2023
Bersaksi Melalui Perkataan.............. 148

Juni

Minggu Trinitatis
4 Juni 2023
Aku Mau Menjadi Duta Kristus ......... 153
Minggu I Setelah Trinitatis
11 Juni 2023
“Saya Bersedia” ............................. 158
Minggu II Setelah Trinitatis
18 Juni 2023
KASIH versus BENCI ...................... 164
Minggu III Setelah Trinitatis
25 Juni 2023
Peka dengan Kebutuhan Orang Lain. . . 170

6
Minggu Tahun
Baru
1 Januari 2023
Nas:
Matius 2: 13-15

Ketaatan Membuahkan Keselamatan

Tujuan Umum

Anak mampu memperlihatkan perilaku taat pada perintah Allah dalam kehidupan
sehari-hari.

Latar Belakang

Setelah Yesus di lahir ke dunia, para Majus datang mengunjungi bayi Yesus. Mereka
menyembah Yesus yang adalah Mesias itu. Kelahiran-Nya mengganggu Raja Herodes
yang merasa terancam atas berita para Majus yang mengunjungi bayi Yesus. Ia
mengatur strategi untuk membunuh bayi Yesus. Malaikat Tuhan datang dan berkata
kepada Yusuf melalui mimpi agar mereka segera meninggalkan Betlehem. Perbuatan
Herodes ini menjadikan Yusuf, Maria, dan bayi Yesus harus menyingkir ke Mesir.
Yusuf menaati perintah Tuhan dan bergegas menyelamatkan bayi Yesus.

Pada saat bahaya menghampiri hidup kita, pastinya kita akan merasa cemas, khawatir,
takut, gentar, dan bingung. Kekhawatiran itu muncul sebab dalam benak terbersit
akankah Tuhan menolong dan menyelamatakanku? Belajar dari Yusuf yang senantiasa
mendengarkan kata Tuhan, ia mampu melewati mara bahaya yang menimpa dia dan
keluarganya. Rasa takut dan bingung dapat diatasi karena Yusuf percaya bahwa
Tuhan menolong mereka. Oleh sebab itu, ia taat melaksanakan perintah-Nya yang
disampaikan melalui malaikat-Nya. Ketaatan membuahkan keselamatan.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Adik-adik Sekolah Minggu, Yusuf dan Maria adalah orang yang taat akan perintah
Tuhan. Di masa sulit yang sedang mereka hadapi, Yusuf tidak menolak dan tidak
ragu akan perintah Tuhan kepadanya. Ketaatan mereka untuk pergi menyingkir ke
Mesir membawa mereka ke dalam keselamatan yang penuh sukacita. Rencana jahat
Herodes ini bermula dari kedatangan orang Majus yang mencari bayi Yesus untuk
disembah. Herodes merasa terganggu karena itu. Ia berpikir rupanya ada raja selain

7
dia. Buruknya lagi, raja itu bisa menyelamatkan semua orang dan semua orang akan
menyembah-Nya. Raja itu akan memerintah dunia ini dan raja itu maha besar. Raja
itu bukan Herodes! Alhasil, bayi Yesus dalam bahaya karena Ia akan dibunuh oleh
Herodes.

Yusuf mengetahui bahaya itu dari malaikat yang datang lewat mimpinya. Bayangkan
saja, Yesus yang masih bayi sudah mengalami kesulitan dan menghadapi bahaya
pembunuhan. Itulah mengapa mereka harus pergi ke Mesir. Mengapa harus ke Mesir?
Karena di sana banyak sekali orang Yahudi sehingga keberadaan mereka pastinya
sulit untuk diketahui para prajurit Herodes. Ingat kan kalau semua anak-anak yang di
bawah umur 2 tahun akan dibunuh. Makanya semua keluarga Yahudi pergi menyingkir.
Selain itu, kehadiran Yusuf, Maria, dan bayi Yesus tidak akan menarik perhatian
orang karena pengungsi-pengungsi yang memenuhi Mesir. Dengan penuh ketaatan,
Yusuf dan Maria melakukan perintah Tuhan. Bahaya dan khawatir tidak menjadikan
mereka menjauh dari Tuhan, membantah Tuhan, dan meninggalkan Tuhan. Tapi,
mereka semakin menjalin hubungan yang erat dengan Tuhan.
Banyak hal yang bisa kita pelajari dari peristiwa pengungsian ini. Khususnya tentang
ketaatan. Kita bisa melihat betapa besarnya kasih Tuhan bagi setiap orang yang taat.
Kasih Tuhan kepada Maria, Yusuf, dan bayi Yesus sangat besar dan membuahkan
keselamatan. Walau bahaya di depan mata, mereka menjadi selamat karena taat.
Perlindungan Tuhan itu terjadi kepada mereka yang taat pada perintah-Nya.

Memasuki awal tahun 2023 ini, adik-adik diperintahkan oleh Tuhan untuk selalu
berpegang teguh akan firman-Nya dan menaati segala perintah-Nya. Apapun yang
akan terjadi di tahun 2023 ini, seperti rintangan, tantangan, kesulitan, godaan,
kebahagian, dan lain sebagainya akan mewarnai perjalanan hidup kita. Sudah
seharusnya kita peka dengan suara Tuhan. Ingatlah bahwa Tuhan senantiasa
menyertai kita. Juga, ingatlah bahwa Tuhan memberikan petunjuk melalui orang-
orang terdekat kita khususnya ketika kesulitan, kesedihan, duka, dan kegagalan
menghampiri kita.

Meskipun Tuhan mengizinkan sesuatu yang sulit dipahami terjadi, tetapi Tuhan
itu selalu ada dalam kehidupan orang yang taat pada-Nya. Ketaatan itu bisa kita
tunjukkan dalam hal-hal sederhana saja dalam hidup kita. Misalnya kita tetap
menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan walaupun sedang dalam kesulitan. Kita
bisa taat berdoa pada Tuhan walaupun kesusahan menimpa kita. Lalu, mau minum
obat dengan teratur walaupun rasa sakit yang sedang dirasakan tubuh kita. Juga, di
masa-masa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini kita harus tetap taat untuk
menjaga protokol kesehatan, memakai masker, dan tidak berkerumum lama-lama
dengan teman-teman. Itu semua harus ditaati demi keselamatan bersama.

Kesusahan lainnya misalnya, adik-adik yang tinggal di perkotaan tidak selalu bisa
mengikuti kegiatan belajar-mengajar seutuhnya di sekolah, tetapi terkadang harus
dari rumah karena ada salah satu dari teman yang terkena Covid-19. Nah, dalam
situasi sulit begitu adik-asik harus tetap taat mengikuti pelajaran dan mengerjakan
PR. Juga, adik-adik yang di pedesaan, walaupun sudah masuk sekolah sepenuhnya,

8
bisa berjumpa dengan teman-teman apakah masih taat memakai masker dan rajin
cuci tangan? Lalu, apakah kita juga sudah taat dengan perintah orang tua kita?
Cerita tentang penyingkiran ke Mesir ini hendak mengajak kita semua untuk selalu
taat dalam segala situasi apapun agar kita semua beroleh keselamatan. Anak-anak
yang taat adalah anak-anak yang berperilaku seturut dengan bimbingan Roh Kudus.
Selamat menjadi anak taat kepada Tuhan agar beroleh keselamatan.

HORONG I

Tujuan Khusus

1. Anak mau taat melakukan aktivitas mewarnai.


2. Anak dapat menyebutkan ayat hafalan dengan tepat.

Ayat Hafalan

Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu
(Yak. 4: 7)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat & Bahan


 Alat mewarnai
 Gambar yang telah disediakan
Aktivitas
 GSM memberikan gambar yang telah disediakan kepada ASM.
 GSM menjelaskan kepada ASM perilaku taat yang mencerminkan perilaku yang
dipimpin Roh Kudus. Ketaatan itu dapat membentuk anak menjadi pribadi
yang seturut dengan kehendak Allah. Misalnya: menolong sesama, berdoa,
mendengarkan Tuhan, dan membantu orang tua. GSM menjelaskan perilaku
ketidaktaatan akan firman Allah dapat menjadikan ASM hidup dengan tidak
sejahtera. Misalnya: mencuri, mengucapkan saksi dusta, dan berbohong.

GSM memberikan pengarahan kepada ASM untuk melingkari gambar yang menunjukkan
perilaku taat dengan warna hijau dan memberikan tanda silang dengan warna merah
di samping gambar yang telah disediakan. Gambar dapat diunduh di:
https://bit.ly/lakubaik

9
HORONG II

Tujuan Khusus

1. Anak mampu memahami arti taat


2. Anak dapat menjelaskan perilaku taat dan tidak taat
3. Anak berkomitmen untuk taat kepada Tuhan

Ayat Hafalan

Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja;
sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri (Yak. 1: 22)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Alat tulis
 Pewarna
 Gambar hati yang telah disediakan
Aktivitas

 GSM memberikan gambar hati


yang telah disediakan kepada
ASM, lalu ASM menuliskan
komitmennya ketika ia hidup
di dalam ketaatan Allah yang
penuh dengan kasih.
 Setelah ASM sudah
menuliskan komitmennya,
maka ASM dapat menghias
gambar dengan mewarnai
gambar yang telah
disediakan.

HORONG III

Tujuan Khusus

1. Anak mampu menuliskan perilaku taat dan tidak taat dalam kehidupan sehari-hari
2. Anak dapat melakukan ketaatannya kepada orang tua dan guru

Ayat Hafalan

Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada
Allah dari pada kepada manusia (Kis. 5: 29)

10
Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Soal cari kata pada selembar kerta yang tersedia
 Alat tulis
 Pensil warna
Aktivitas
 Setelah mendengar cerita, GSM mengingatkan ASM untuk hidup taat akan firman
Tuhan.
 Melalui game mencari kata pada selembar kertas yang telah disediakan, GSM
mengajak ASM untuk mencari kata perilaku taat yang sesuai dengan kehendak
Tuhan. Tidak hanya perilaku taat saja tetapi anak juga dilatih untuk mencari
perilaku ketidaktaatan akan perintah Tuhan sehingga anak dapat membedakan
manakah perilaku yang dikehendaki Tuhan dan sebaliknya.
 GSM memberikan kepada ASM soal cari kata yang telah disediakan, gambar dapat
diunduh di https://bit.ly/carikatasekolahminggu
 GSM mengarahkan ASM untuk memilih kata perilaku yang dikehendaki Allah dan
perilaku yang tidak dikehendaki Allah seperti yang dijelaskan pada ayat renungan.
 ASM mewarnai kata yang sudah ditemukan, lalu ASM menuliskan kata-kata yang
sudah ditemukan.

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 32


2. BE. SM. No. 06
3. BE. SM. No. 124
4. BE. SM. No. 227
5. BE. SM. No. 314
6. BE. SM. No. 170
7. BE. SM. No. 46

11
Minggu I Setelah
Ephipanias
8 Januari 2023
Nas:
2 Raja-raja 6: 1-7

Peduli Dengan Sesama?! Ayoklah!

Tujuan Umum

Anak mampu menerapkan sikap peduli terhadap sesamanya

Latar Belakang

Allah memakai Nabi Elisa untuk menyelamatkan bangsa Israel supaya tidak menyembah
allah lain dan tidak meremehkan perintah Allah. Allah ingin memperbaharui bangsa
Israel melalui karya nabi-Nya. Perikop ini mengisahkan pertolongan Nabi Elisa kepada
rombongan para nabi yang sedang kesusahan mencari mata kapaknya yang hilang
dengan mukjizat yang ajaib. Pada saat itu, rombongan Nabi Elisa hendak membangun
tempat tinggal.

Pada saat rombongan nabi mencari bahan-bahan seperti kayu ke hutan dekat sungai
Yordan, mata kapak seorang nabi muda hilang. Mata kapaknya terjatuh ke dalam
air dan mereka kewalahan mencarinya. Melihat kejadian ini, Nabi Elisa tidak tinggal
diam. Ia menunjukkan rasa pedulinya dengan menolong menemukan mata kapak itu
agar nabi muda itu dapat melanjutkan pekerjaannya dan tidak perlu membayar ganti
rugi.

Bagi sebagian orang, peristiwa ini merupakan hal yang biasa bahkan sepele. Namun,
kepedulian dan empati itu bisa diperlihatkan dari hal-hal yang dianggap kecil dan
sepele. Dalam hal-hal terkecil sekalipun hendaknya setiap orang mau menolong,
peduli, dan memiliki rasa empati kepada sesamanya.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Tuhan memperlihatkan perbuatan-perbuatan ajaib melalui mukjizat-Nya yang


dianugerahkan kepada Nabi Elisa. Dalam pelayanannya, Elisa sudah banyak melakukan
mukjizat. Salah satunya ialah menampakkan kembali mata kapak yang dipinjam salah
satu nabi muda yang sudah masuk ke dalam air. Ini merupakan mukjizat keenam yang

12
dilakukan Elisa. Allah membuktikan kepedulian-Nya dengan karya pertolongan yang
dilakukan oleh Nabi Elisa.

Kisah ini diawali oleh sekumpulan nabi yang pada saat itu bersama-sama dengan
dengan Nabi Elisa. Rombongan nabi ini akan membangun tempat tinggal baru kerena
tempat tinggal mereka yang lama sudah sempit dan tidak muat ditempati lagi. Lalu
mereka meminta Elisa untuk ikut bersama-sama dengan mereka mencari bahan-bahan
untuk membangun rumah. Sesampainya di tepi sungai Yordan, mereka langsung
menebang pohon.

Tiba-tiba, salah seorang dari mereka berteriak karena mata kapaknya jatuh ke dalam
air. Mengapa ia berteriak sangat serius ketika mata kapaknya jatuh ke sungai? Rupanya
mata kapak itu adalah pinjaman, harganya cukup mahal, dan sangat sulit bagi dia
untuk menggantinya kembali. Ternyata nabi muda itu hidup sangat sederhana dan
secukupnya. Jadi, mereka ini bukan dari keluarga yang kaya-raya melainkan orang
miskin. Elisa melihat hal itu lalu bertanya kepada mereka “Kemana jatuhnya?” lalu
salah seorang menjawab dan menunjukkan tempat jatuhnya mata kapak itu. Pada
saat itu juga, Elisa memotong sepotong kayu lalu melemparnya ke dalam air. Alhasil,
dengan cara yang ajaib, mata kapak itu muncul dan mengapung di atas air.

Kelihatannya tidak ada hal yang penting yang bisa kita pelajari dari kisah ini. Namun,
kisah ini mengatakan kepada kita bahwa tidak ada masalah yang terlalu kecil bagi
Allah. Allah peduli kepada setiap masalah yang dihadapi umat-Nya. Kasih Allah begitu
besar sehingga orang yang mengalami kesulitan tidak menderita selama-lamanya.
Cerita ini juga mau memperlihatkan bahwa Allah berkuasa melalui pekerjaan nabi-
Nya, Elisa. Tidak hanya itu, perbuatan-perbuatan yang dilakukan Nabi Elisa ini hendak
meningkatkan iman para nabi muda yang melakukan pelayanan bersama Nabi Elisa.
Peristiwa jatuhnya mata kapak yang timbul ini menegaskan bahwa orang-orang yang
setia kepada Allah akan merasakan pertolongan kasih setia-Nya. Melalui persoalan
yang terlihat sepele, pertolongan Tuhan bisa dirasakan orang yang percaya pada-
Nya. Allah turut hadir dan memberikan solusi yang terbaik kepada umat-Nya melalui
persoalan hidup.

Adik-adik Sekolah Minggu, kisah ini mengingatkan kita bahwa Allah tidak pernah
mengabaikan kita. Bagaimanapun kondisi dan pergumulan yang kita hadapi, Allah
selalu peduli kepada anak-anak-Nya. Allah itu lebih besar dari pergumulan yang kita
hadapi. Oleh karena Allah itu peduli pada kita lewat persoalan-persoalan yang kita
hadapi, kita juga mau diajak memiliki rasa peduli dan empati kepada sesama kita.
Ketika kita sudah mau peduli dan memiliki sikap empati kepada sesama kita yang
mengalami kesusahan; itu berarti kita menyadari bahwa Allah sudah terlebih dahulu
mengasihi kita.

Melalui nas ini ASM diajarkan untuk menolong sesama mereka baik keluarga, teman,
atau siapa pun sebagai wujud rasa pedulinya. Anak-anak juga harus mengetahui
tindakan peduli dapat dilakukan dari cara yang sederhana tetapi mempunyai
makna yang berharga. Misalnya dengan membantu orang tuanya membersihkan

13
rumah, membantu teman yang sedang kesusahan dalam memahami mata pelajaran,
membantu saudaranya menyiram bunga, dan lain sebagainya. Kelihatannya sepele
membantu orang tua membersihkan rumah, tetapi orang tua kita akan senang sekali
dengan pertolongan kita yang kecil itu. Itu tandanya kita peduli dengan kebersihan
dan kesehatan anggota keluarga kita. Juga, kelihatannya remeh sekali ketika kita mau
mengajari teman memahami mata pelajaran yang sulit supaya ia menjadi mengerti.
Akan tetapi, teman itu akan senang sekali kalau kita mengajarinya dengan sabar dan
tekun. Pada saat kita menyiram bunga pun kita bisa memperlihatkan rasa peduli kita.
Menyiram bunga menandakan kita peduli akan kehidupan makhluk hidup lainnya, kita
tidak membiarkan bunga-bunga kita menjadi layu, kering, dan akhirnya mati. Selamat
peduli kepada sesama!

Horong I

Tujuan khusus

Anak mau peduli kepada sesamanya dengan penuh kasih

Ayat Hafalan

Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih! (1Kor. 16: 14)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Alat mewarnai
 Gambar yang telah disediakan
 Stik, sebagai tangkai
 Lem double tape
 Pernak-pernik, seperti manik-manik untuk menghias
Aktivitas
 Hiaslah gambar yang telah disediakan menggunakan persil warna sesuai warna
gambar yang dibutuhkan
 Setelah diwarnai, tempelkan stik pada bagian belakang gambar sebagai pegangan
 Setelah gambar selesai diwarnai dan dihias dengan manik-manik, maka ASM dapat
menambahkan keterangan singkat dengan menggunakan pensil dan kumpulkan
gambar kepada GSM. Gambar dapat diunduh: https://bit.ly/YesusdanAnak1;
https://bit.ly/YesusdanAnak2

14
Horong II

Tujuan Khusus

1. Anak memahami arti peduli


2. Anak mau peduli dengan teman-teman yang kesusahan

Ayat Hafalan

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat


perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga (Mat. 5: 16)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Kertas origami
 Alat tulis
 Alat mewarnai
 Gunting
Aktivitas

 GSM memberikan kertas origami kepada


ASM untuk dibentuk menjadi bentuk hati
yang dapat dilipat dua
 Setelah kertas origami dibentuk, ASM
menuliskan kata-kata “Allah peduli dan
sayang kepadaku”
 Untuk memperindah, ASM dapat mewarnai
kertas origami dan menambah pernak-
pernik.

Horong III

Tujuan Khusus

1. Anak dapat menceritakan bahwa Allah senantiasa peduli kepadanya


2. Anak mau peduli kepada sesamanya

Ayat Hafalan

Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita (1Yoh. 4: 19)

15
Alat Peraga dan Aktivitas

Alat & Bahan


 Alat tulis
 Alat Peraga

No. Kepedulian Allah Respons

1. Memberikan kesembuhan pada waktu sakit Berdoa, rajin ke sekolah Minggu.

2.

3.

4.

5.

6.

Aktivitas
 Setelah GSM bercerita tentang pelajaran hari ini, GSM memberikan
menceritakan sebuah bersama ASM:
 Masuk ke dalam kelompok kecil (3-4 orang dalam satu kelompok)
 GSM memberi kesempatan pada ASM untuk bercerita tentang pengalamannya
dan menyadari bahwa Allah peduli dengannya melalui pengalaman itu.
 Ajaklah ASM saling menanggapi cerita temannya.
 GSM menyediakan selembar kertas dengan tabel contoh kepedulian Allah
terhadapnya dan responsnya.

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 109


2. BE. SM. No. 182
3. BE. SM. No. 311
4. BE. SM. No. 188
5. BE. SM. No. 161
6. BE. SM. No. 168
7. BE. SM. No. 178

16
Minggu II
Setelah
Ephipanias
15 Januari 2023 Nas:
Filemon 1: 8-11

Aku Mau Memaafkan

Tujuan Umum

Anak mampu membawa kedamaian dengan cara memaafkan orang lain secara tulus

Latar Belakang

Pada dasarnya, memaafkan adalah sebuah tindakan yang sangat sulit dilakukan.
Sulit dilakukan karena bisa saja seeorang itu telah disakiti, dikhianati, dibohongi,
diperlakukan tidk adil, dan masih banyak lagi penyebabnya. Pada hakikatnya,
memaafkan adalah sikap yang mulia sebab di dalamnya terkandung kasih. Orang
Kristen sangat diharapkan dapat memaafkan sanak-saudaranya, teman-temannya,
atau orang tuanya. Bahkan, mampukah seseorang itu memaafkan dirinya sendiri?
Banyak juga orang yang sulit memaafkan diri sendiri oleh karena kegagalan yang
diperoleh atau juga karena telah mengecewakan orang-orang terdekatnya. Di sini,
Paulus meminta Filemon untuk memaafkan Onesimus, seorang hamba yang sudah
mencuri hartanya. Filemon bersedia memaafkan Onesimus karena ia telah menerima
ajaran Kristus melalui Paulus. Ia menerima Onesimus kembali ke rumahnya.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Filemon 1: 8-11 membahas tentang eratnya tali persaudaraan antara Paulus dan
Filemon. Mereka adalah teman sekerja Allah untuk memberitakan injil melalui
pelayanannya. Mereka adalah sahabat yang saling mengasihi, memberikan kebaikan,
dan memberikan kedamaian kasih Kristus bagi banyak orang. Filemon pernah memiliki
hamba yang dikenal sebagai pencuri, pembohong, bahkan pengkhianat. Hukum mati
berlaku bagi Onesimus. Namun, tali kasih yang diberikan Paulus ganti balas budi
Filemon terhadap dirinya.

Paulus mewujudkan aksi penginjilannya di penjara yang mampu membawa perubahan


dalam diri Onesimus. Paulus meminta Filemon untuk menerima Onesimus kembali,
sama seperti Paulus telah menerimanya ketika dia berada di penjara. Paulus yakin

17
bahwa Filemon akan melakukan lebih dari pada yang dimintakannya atas diri
Onesimus. Selain memberikan kelegaan, hubungan ketiganya semakin membaik dan
saling membawa kedamaian satu dengan lainnya. Permintaan yang dituliskan Paulus
meyakinkan Filemon bahwa berdasarkan pengamatannya, Onesimus sudah berubah
menjadi lebih baik.

Begitu pula dalam keseharian anak-anak ASM yang masih bersemangat untuk
berteman dan bermain. Namun, dalam sebuah pertemanan pasti saja ada hal-hal
yang membuat pertemanan menjadi renggang. Misalnya saja karena pertengakaran
yang terjadi. Pertemanan menjadi tidak akrab lagi bahkan bisa jadi saling membenci
satu dengan yang lain. ASM bisa saja saling menyalahkan satu dengan yang lain.
Teks ini mengingatkan ASM untuk bersikap seperti Paulus dan Filemon yang bersedia
menerima Onesimus menjadi saudara mereka setelah melakukan perbuatan salah.
ASM diajak untuk bisa belajar memaafkan kesalahan teman-teman yang pernah
bersalah padanya. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh teman-teman tidak boleh
didiamkan atau malah menjauhi teman yang bersalah itu. ASM bisa menjadi anak yang
panjang sabar dan mau memiliki sikap memaafkan kesalahan orang lain.

Horong I

Tujuan Khusus

1. Anak memahami arti memaafkan


2. Anak mampu memaafkan temannya

Ayat Hafalan

Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang
bersalah kepada kami (Mat. 6: 2)

Alat Peraga dan Aktivitas

 GMS memberi contoh cara memaafkan


 (GSM dapat melakukan roleplay dengan sesama GMS di depan ASM, misalnya
dengan contoh: “Nak, maaf ya, ibu guru merusak gambarmu. Tadi ibu guru tidak
sengaja menumpahkan air di atas gambarmu. Maaf ya, Nak” atau dengan contoh
yang lain)
 GSM memberikan alasan mengapa harus memaafkan orang yang sudah bersalah
padanya
 GSM mengajarkan ASM bagaimana ia harus mengutarakan isi hatinya dengan
terus-terang dan sopan jika ia merasa ada temannya yang menyakitinya
 GSM mengajarkan ASM bagaimana cara memaafkan teman yang bersalah
kepadanya
 GSM dan ASM melakukan simulasi memaafkan teman

18
Horong II

Tujuan Khusus

1. Anak memahami pengertian memaafkan orang lain


2. Anak mau memaafkan temannya
3. Anak dapat membuat kartu ucapan maaf kepada temannya

Ayat Hafalan

Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan
mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga
tidak akan mengampuni kesalahanmu (Mat. 6: 14-15).

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Kertas origami
 Kertas karton yang agak tebal
 Pensil warna
 Gunting
 Lem
Aktivitas
 Membuat kartu ucapkan maaf dan memaafkan.
 Mempersiapkan kertas origami berwarna merah hati dan warna biru.
 Menggunting kertas origami menjadi bentuk hati atau sembarang sesuai dengan
keinginan ASM.
 Menggunting kertas karton yang agak tebal sebagai lapis kertas origami (kertas
origami akan ditempelkan ke kertas karton yang sudah dibentuk sesuai dengan
keinginan).
 Menuliskan kata maaf di kertas origami warna biru dan kata saya sudah memaafkan
di kertas origami warna merah.

19
Horong III

Tujuan Khusus

1. Anak memahami pengertian memaafkan kesalahan teman


2. Anak mampu mengakui kesalahan dan berani meminta maaf

Ayat Hafalan

Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain
apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah
mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian (Kol. 3: 13).

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Beberapa batang tusuk gigi
Aktivitas: Permainan Meminta maaf dan Memaafkan
 Anak-anak dibagi ke dalam beberapa kelompok (misalnya 5 anak per kelompok).
 (cara memainkan permainan dapat dilihat di link berikut: https://bit.ly/
permainanmaaf)
 Berikanlah kepada setiap kelompok anak beberapa batang tusuk gigi. Setiap
kelompok berlomba membuat menara dari tusuk gigi yang disusun semakin lama
semakin tinggi selama waktu tertentu (misalnya 15 menit).
 Setiap anak secara bergiliran satu per satu meletakkan sebatang tusuk gigi di
sebuah tempat tertentu. Setiap anak meletakkan sebatang tusuk gigi di atas
tumpukan tusuk gigi susunan korek teman-temannya. Tentu saja semakin lama
tumpukan tusuk gigi itu akan semakin tinggi dan kemungkinan besar ada anak
yang melakukan kesalahan/gagal, sehingga tusuk gigi nya jatuh atau bahkan ia
menghancurkan seluruh bangunan tusuk gigi kelompoknya.
 Karena tusuk gigi tersebut jatuh atau karena bangunan tersebut runtuh maka
kelompok tersebut dinyatakan kalah oleh guru. Ia berdiri di tengah kelompok dan
dengan keras ia harus berteriak, “Saya minta maaf”. Dan seluruh teman dalam
kelompoknya menjawab, “Kami memaafkan!” Jika proses “maaf dan memaafkan” ini
lancar, maka kelompok terebut diizinkan untuk meneruskan bangunan itu kembali.
 Lucu sekali, dalam 15 menit dalam setiap kelompok rata-rata akan terjadi
5-10 kali kesalahan. Itu berarti setiap kelompok berlatih “meminta maaf”
dan “memaafkan”. Setelah waktu habis, ditentukan siapakan kelompok yang
bangunannya paling tinggi.

Daftar Nyanyian

1. BE. SM.No. 22 5. BE. SM. No. 88


2. BE. SM. No. 27 6. BE. SM. No. 123
3. BE. SM. No. 82 7. BE. SM No. 161
4. BE. SM. No. 85

20
Minggu III
Setelah
Ephipanias
22 Januari 2023 Nas:
Kejadian 2: 15-17

Mengendalikan Diri, Itu Harus!!!


Tujuan Umum

Anak yang mau menjalankan perintah Allah adalah anak yang mampu mengendalikan
diri

Latar Belakang

Mengendalikan diri adalah buah dari ketaatan. Mengendalikan diri adalah salah satu
sikap yang diinginkan Tuhan untuk dilakukan oleh orang Kristen. Mengendalikan
diri artinya seseorang dapat mengontrol diri dan menahan diri dengan baik atas
segala sesuatu yang ia hadapi dalam hidupnya. Pengendalian diri itu bisa dilihat dari
seseorang yang dapat menahan seleranya ketika melihat makanan sedap yang ada di
warung makanan tetapi ia tidak memiliki uang yang banyak untuk membelinya. Juga,
pengendalian diri itu bisa dilihat ketika seseorang dapat mengontrol dirinya untuk
membagi waktu bermain gadget setiap harinya. Pengendalian diri itu juga bisa dilihat
dari seseorang yang bisa menahan emosi pada sebuah rapat jika terjadi perbedaan
pendapat dan masih banyak lagi. Mengendalikan diri harus bisa dilakukan oleh orang
Kristen dalam situasi apapun.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Kejadian 2 membahas tentang penciptaan manusia pertama, Adam yang ditempatkan


di Taman Eden. Tuhan memberikan mandat khusus kepadanya untuk mengusahakan
dan memelihara Taman Eden. Taman Eden ini adalah sebuah taman yang indah.
Untuk itu, ia harus dirawat dan dijaga agar hasil yang bisa diperoleh dari tanam-
tanaman yang ada di dalamnya bisa melimpah sehingga bisa memenuhi kebutuhan
hidup Adam. Tugas yang diberikan kepada Adam bukanlah hal yang sepele. Tugas
ini harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab secara moral. Tugas ini pun
melatih Adam untuk bisa terus mempertaruhkan kepercayaan Tuhan padanya.

Peristiwa menempatkan Adam di Taman Eden ini adalah setelah Tuhan selesai
menciptakan langit dan bumi dan segala isinya. Adam ditempatkan di dalam Taman

21
Eden agar taman ini tidak terbengkalai. Bisa dibayangkan bukan jika taman seindah
itu tidak ada yang merawatnya. Pastinya tanam-tanaman tidak terurus dengan baik.
Ada perintah yang harus ditaati oleh Adam pada saat menjaga dan merawat taman
itu. Apakah gerangan? Adam boleh memakan semua buah dari pohon yang ada di
taman. Terlihat bahwa Tuhan memberikan kebebasan bagi adam untuk menikmati
semua buah-buahan atau makanan dari hasil taman itu. Akan tetapi, ada yang tidak
boleh dimakan oleh Adam. Buah yang tidak boleh dimakan adalah buah dari pohon
tentang pengetahuan yang baik dan yang jahat. Akibat yang akan diterima jika Adam
memakan buahnya adalah ia akan mati. Di sini Tuhan seperti seorang bapak yang
sedang memberikan nasihat kepada anaknya untuk tidak melakukan perbuatan-
perbuatan yang bisa mendatangkan bahaya baginya. Peringatan yang diberikan
Tuhan kepada Adam adalah sebuah ujian iman kepadanya. Apakah Adam akan setia
dengan janjinya dan perintah Tuhan atau Adam tidak mampu menahan dirinya untuk
memakan buah itu. Di sinilah pula Adam akan menunjukkan dirinya bahwa ia benar-
benar taat kepada Tuhan dan meminta pertolongan Tuhan untuk melawan pencobaan
yang datang padanya.

Kisah Adam di Taman Eden memberikan pengajaran kepada ASM bagaimana tahan
menghadapi godaan yang menggiurkan, mampu mengendalikan diri dengan segala
keinginan daging yang hanya memuaskan diri sesaat dan bagaimana bertanggung
jawab melakukan tugas yang diberikan kepadanya. Contohnya sangat banyak sekali,
beberapa diantaranya adalah ASM dapat menahan godaan untuk tidak memetik
bunga sembarangan dan membuang sampah sembarangan, ASM sabar menunggu
jemputan orang tua dari sekolah, ASM mampu mengendalikan diri pada saat emosi
melanda, dan ASM mengerjakan PR tepat waktu dengan tidak menunda-nunda untuk
menyelesaikannya.

Horong I

Tujuan Khusus

1. ASM memahami arti mengendalikan diri


2. ASM mampu mengendalikan diri dengan memelihara keindahan bunga di taman
sekolah, rumah, gereja, dan taman bunga/kebun bunga

Ayat Hafalan

Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya
(Am. 25: 28)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat & Bahan


 Kertas HVS
 Sketsa gambar hewan, tumbuh-tumbuhan, alam dan lingkungan sekitar.

22
 Printer
 Marker
 Krayon dan Pensil
Aktivitas
A. Manusia yang bertanggungjawab
 Cetaklah sketsa gambar manusia yang mau memelihara ciptaan Allah seperti
merawat hewan, menyiram bunga, dan menjaga kebersihan lingkungan.
 Warnai gambar dengan warna yang cerah.

B. Manusia yang tidak bertanggung jawab


 Cetaklah sketsa gambar alam yang terkena bencana seperti banjir, gempa,
dan kebakaran.
 Cetaklah sketsa gambar tumbuh-tumbuhan layu dan mati.
 Warnai gambar dengan pensil atau krayon yang warnanya gelap.
 Pada hasil akhir kedua gambar ditunjukkan kepada anak agar anak dapat
melihat perbedaannya.
 Lalu ajukan pertanyaan, Siapakah yang melakukan hal ini? Apa yang akan
terjadi bila hidup di kedua kehidupan seperti yang ada di gambar? Apa yang
sebenarnya yang harus dilakukan manusia terhadap ciptaan Allah? Dan apa
untungnya jika kita menjadi:
a) Manusia yang bertanggung jawab?
b) Manusia yang tidak bertanggung jawab?

23

Horong II

Tujuan Khusus

1. Anak mengetahui arti mengendalikan diri


2. Anak mau menjaga lingkungan hidup sekitar

Ayat Hafalan

Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan (Am.
4: 27)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Alkitab
 Pensil dan gunting
 Kertas origami
 Pita Jepang
Aktivitas
 GSM menceritakan cerita Alkitab hari ini dengan bahasanya sendiri (lihat latar
belakang dan penjelasan bahan dan cerita di atas).
 GSM mengajak ASM untuk bisa dan harus bisa mengendalikan diri dalam setiap
langkah hidupnya agar tidak jatuh ke dalam bahaya.
 Pengendalian diri itu bisa setelah mendengarkan cerita, anak SKM diingatkan
kembali selain mengendalikan diri untuk memelihara lingkungan, anak juga
diajarkan tentang pengendalian yang baik dan benar melalui buah-buah roh.
Langkah-langkah
 Mengenalkan buah-buah roh yang ada di Kitab Galatia 5: 22-23 dan perbuatan
daging Galatia 5: 20-21
 Menuliskan perbuatan baik dan perbuatan buruk di kertas origami yang telah
disedikan
 Melubangi atas kertas bagian tengah agar pita jepang dapat diikatkan ke dalam
kertas tersebut.

24
 Tidak lupa menyimpan kertas tersebut ke dalam Alkitab
Contoh:

Horong III

Tujuan Khusus

1. Anak memahami arti mengendalikan diri


2. Anak mau mengendalikan diri dalam kehidupan sehari-hari

Ayat Hafalan

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal. 5: 22-23)

Aktivitas:

Role play tentang saya mau menjadi anak berbakti.


 2 orang anak berperan menjadi orang tua laki-laki dan perempuan.
 3 orang berperan menjadi anak.
 Setelah itu kedua orang tua boleh menyuruh anak untuk menyiram bunga,
menyapu rumah, dan membuang sampah di tempat sampah.
 Tugas ketiga anak tersebut boleh memberi respons sesuai dengan apa yang di
pikirkannya saat ini misalnya:
 Anak boleh menjawab: Baik, Ma akan saya kerjakan!
 Anak boleh menjawab: Tunggu sebentar, Ma! Aku lagi asyik main game.
 GSM mengajak ASM untuk menceritakan cerita roleplay yang mereka mainkan.
Bagaimana seharusnya yang dilakukan seseorang yang mampu mengendalikan
dirinya?

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 54.


2. BE. SM. No.1.
3. BE. SM. No.11.
4. BE. SM. No. 36
5. BE. SM. No. 116
6. BE. SM. No. 125
7. BE. SM No. 133

25
Minggu IV
Setelah
Ephipanias
29 Januari 2023 Nas:
Lukas 7: 1-10

Beriman Teguh seperti Perwira


Tujuan Umum

Anak mampu meneguhkan imannya dan hanya berserah kepada Tuhan saja

Latar Belakang

Anak-anak Tuhan sudah semestinya memiliki iman yang teguh. Maksud dari beriman
teguh adalah mempercayai Tuhan dengan sungguh-sungguh. Iman yang teguh
itu dapat terlihat dari perbuatan sehari-hari. Injil Lukas mencatat kisah tentang
bagaimana seseorang yang beriman teguh dan percaya kepada-Nya. Kisah itu
diceritakan melalui mukjizat atau perbuatan ajaib yang dilakukan Yesus. Misalnya
saja seperti kisah seorang Perwira di Kapernaum yang hambanya sedang sakit parah
dan hampir mati. Perwira itu meminta Yesus untuk mengobati hambanya yang sedang
sakit. Berkat keteguhan iman Perwira itu, hamba yang sedang sakit dan mau mati itu
sembuh dari sakitnya yang parah. Keteguhan imannya itu dipuji oleh Tuhan Yesus
karena Ia belum pernah menjumpai orang yang memiliki iman seteguh perwira itu.
Ditambah lagi Perwira tersebut bukanlah bangsa Isreal melainkan seorang Romawi
yaitu bangsa yang tidak mengenal Tuhan dan penyembah berhala. Dari kisah Perwira
ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa iman adalah sesuatu yang penting dan
mendasar dalam hidup orang Kristen. Iman akan mengarahkan kita agar mampu
berserah hanya kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Dalam perjalanan hidup Tuhan Yesus, Ia seringkali menunjukan tanda-tanda


kemuliaan-Nya melalui perbuatan-perbuatan ajaib atau mukjizat. Pada suatu saat
setelah Yesus selesai mengajar di depan orang banyak, Ia masuk ke kota Kapernaum.
Di sana ada seorang perwira Romawi. Bangsa Romawi adalah bangsa yang tidak
mengenal Tuhan. Meskipun perwira itu seorang Romawi, dia sudah mengenal Yesus
melalui kabar-kabar perbuatan-Nya. Perwira ini yakin dan percaya bahwa Yesus
dapat menyembuhkan hambanya yang sakit. Walaupun ia belum mengalami mukjizat
Yesus secara langsung, ia percaya bahwa hambanya akan sembuh berkat kuasa Yesus.

26
Perwira ini juga membantu orang Yahudi untuk membangun rumah ibadat mereka
yaitu Bait Suci tempat untuk memuliakan Tuhan Allah.

Perwira ini mempunyai seorang hamba yang sangat dikasihinya, namun sedang
sakit parah. Perwira itu mengusahakan cara agar hamba ini dapat sembuh dan pulih
kembali. Ketika perwira ini mendengar bahwa Yesus sedang berada di kota itu, dia
meminta tua-tua Yahudi untuk menyampaikan pesan kepada Yesus agar datang dan
menyembuhkan hambanya yang sedang sakit. Yesus dan murid-Nya pun pergi untuk
menemui perwira dan hambanya yang sedang sakit itu. Sesampainya di dekat rumah
perwira, dia menyuruh orang yang ada disekitarnya untuk mengatakan kepada Yesus
bahwa Ia tidak perlu datang sampai ke dalam rumahnya karena dia menganggap
dirinya tidak layak diahadapan Tuhan. Ia meminta agar Yesus cukup berfirman dari
jarak yang jauh saja karena dia percaya bahwa kuasa Yesus dapat menyembuhkan
hambanya. Yesus terkagum-kagum mendengar hal itu, “Belum ada seorang pun
bahkan orang Israel sekali pun yang mempunyai iman sebesar itu” kata-Nya (ayat
9). Setelah itu, Yesus berfirman dan seketika itu hamba perwira itu sembuh dari
penyakitnya.

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala
sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr. 11: 1). Dengan iman yang teguh Tuhan mengizinkan
segala yang kita harapkan menjadi kenyataan. Iman bukanlah sesuatu yang hanya
diucapkan saja, namun iman yang benar ditunjukan melalui tindakan yang nyata.
Iman yang teguh telah membuat Perwira di Kapernaum dan hambanya menerima
mukjizat kesembuhan dari Tuhan Yesus. Begitu juga dengan kita hendaknya dalam
situasi apa pun kita diminta untuk menjadi anak yang senantiasa mengandalkan
Tuhan dan berserah merendahkan diri di hadapan-Nya.

Melalui cerita Alkitab pada minggu ini, Anak Sekolah Minggu diminta agar menjadi
anak-anak yang beriman teguh dan menunjukan imannya melalui kehidupan sehari-
hari. Contohnya ketika sedang sakit, kita harus percaya dan yakin bahwa Tuhan
akan segera menyembuhkan baik melalui makanan maupun obat yang kita konsumsi.
Asalkan kita berdoa dengan tulus dan meminta kesembuhan dalam doa kita tersebut.
Ketika kita telah berdoa artinya kita telah menyerahkan segala kecemasan, ketakutan,
dan kekhawatiran kita kepada Tuhan. Tuhan menyenangi anak-Nya yang percaya dan
merendahkan diri hanya kepada-Nya dalam setiap harapan-harapan dalam hidupnya.

Horong I

Tujuan Khusus

1. Anak memahami arti beriman teguh kepada Yesus


2. Anak mau percaya kepada Yeaus saja

Ayat hafalan

Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin (Mat. 19: 26).

27
Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan bahan


 Sketsa labirin (lihat gambar)

Aktivitas
 GSM menceritakan kisah perwira
yang meminta kesembuhan untuk
hambanya dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami
anak-anak usia Horong I.
 Selanjutnya GSM mengarahkan
ASM untuk menarik garis yang
sesuai di lorong sehingga perwira
dapat sampai menuju rombongan
Yesus dan murid-Nya. Lalu, apakah
akhir dari pengajaran di Horong
I? GSM menjelaskan perihal apa
saja yang harus dilakukan ASM
setelah mendengarkan cerita dan
melakukan aktivitas yaitu meniru
Perwira yang imannya teguh dan percaya kepada Yesus.
 Setelah melakukan aktivitas, GSM memintakan ASM untuk memimpin doa
penutup.

Horong II

Tujuan Khusus

1. Anak dapat memahami sikap beriman yang teguh kepada Tuhan


2. Anak dapat menyebutkan bagaimana sikap beriman yang teguh kepada Tuhan

Ayat Hafalan

Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya! (Mrk. 9: 23b)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Pilihlah gambar dibawah ini yang menunjukan sikap beriman!

28
Sumber: https://bit.ly/barengdoa
Sumber: https://bit.ly/RebutBoneka

Sumber: https://bit.ly/rasajadipemaaf Sumber: https://bit.ly/gerejadananak

Sumber: https://bit.ly/
Sumber: https://bit.ly/ kebiasaanbaikmenular
menyanyibersama

Aktivitas
 GSM mencetak gambar dibawah ini sebagai alat peraga untuk membantu ASM
mengetahui bagaimana sikap beriman kepada Tuhan.

29
Horong III

Tujuan Khusus

1. Anak dapat memahami pengertian beriman teguh kepada Tuhan


2. Anak dapat menceritakan kembali kisah Perwira yang beriman kepada Tuhan
3. Anak berkomitmen untuk menunjukan hidup yang beriman

Ayat Hafalan

Yang hatinya teguh, Kujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya
(Yes. 26: 3)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan bahan

 Kertas HVS kosong (untuk menempel gambar)


 Spidol/pensil
 Sebelum melakukan aktifitas GSM mengajak ASM untuk bernyanyi
bersama lagu “Hanya dekat Allah Saja”, lirik dan instrumen dapat
discan melalui kode QR.
Sumber: Youtube// Hanya Dekat Allah Saja.
Aktivitas
 GSM membagi ASM dalam beberapa kelompok untuk melakukan aktivitas “pesan
pendek” (sumber: buku Cara Jitu Bikin Seru Di Sekolah Minggu; Purnawan
Kristanto)
 GSM meminta tiap kelompok untuk memilih 10 huruf dari abjad A sampai Z
kemudian menuliskannya secara acak acak dikertas.
 Selanjutnya ASM menuliskan pesan pendek yang juga adalah komitmennya
dengan huruf tadi sebagai awalan kata. Contoh: ASM memilih huruf A, E, C, B, T,
G, H, Y, M, K.
Pesan yang disusun: Aku Entah Caranya Bagaimana, Tidak Gagal, Harus Yakin
Mampu Kerjakan.
 Setelah selesai ASM diminta untuk membacakannya di depan kelas dengan
lantang.

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 318


2. BE. SM. No. 269
3. BE. SM. No. 150
4. BE. SM. No. 155
5. BE. SM. No. 155
6. BE. SM. No. 168
7. BE. SM. No. 177

30
Minggu
Septuagesima
5 Februari 2023
Nas:
Yunus 3: 1-10

Aku Mau Bertobat!


Tujuan Umum

Anak dapat menyadari kesalahannya di masa lalu dan dapat menunjukan perubahan
diri di masa kini.

Latar Belakang

Tuhan melihat ada suatu kota yang jahat dan penuh dengan pelanggaran. Tuhan mau
kota tersebut berbalik ke jalan yang benar. Nama kota tersebut adalah kota Niniwe.
Tuhan mengutus seorang nabi yang bernama Yunus untuk pergi ke Niniwe dan
mengingatkan para penduduk untuk bertobat. Jika mereka tidak bertobak, maka Allah
akan membinasakan kota itu sampai menjadi debu. Namun, Yunus mendengar bahwa
kota tersebut memiliki penduduk yang jahat. Ia menjadi ketakutan dan memutuskan
untuk tidak pergi ke Niniwe.

Kota Niniwe merupakan kota yang besar dan banyak penduduknya. Sama seperti
penduduknya yang banyak, pelanggaran yang dilakukan penduduk kota ini juga sangat
banyak. Murka Allah naik atasnya lalu, Ia mengutus nabi ke sana. Allah menunggu
pertobatan bangsa Niniwe agar mereka tidak binasa. Tuhan mengutus nabi Yunus
karena Tuhan membenci pelanggaran, tetapi Ia mengasihi orang yang berdosa untuk
bertobat dan membaharui hidupnya.

Membaharui hidup artinya kita sudah memustukan untuk mengubah perilaku lama
yang tidak baik menjadi perilaku yang baik dan disenangi oleh Tuhan. Artinya ada
pertobatan dalam dirinya. Jika seseorang telah memutuskan untuk bertobat, maka
ia harus memiliki pendirian yang kuat agar tidak mudah goyah terhadap berbagai
godaan. Pertobatan harus dilakukan dengan sepenuh hati dan tujuannya adalah
hidup yang baru dengan perilaku yang disenangi Tuhan.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Perikop ini adalah suruhan Tuhan yang kedua kalinya kepada Yunus. Pada akhirnya

31
Yunus melaksanakan perintah Tuhan untuk pergi ke Niniwe. Yunus tidak lagi takut
dan cemas kepada bangsa Niniwe yang jahat itu. Dia sudah menjadi seorang hamba
yang taat dan turut pada perintah Tuhan. Niniwe adalah kota yang sangat besar,
tiga hari perjalanan luasnya (ay. 3). Yunus berseru dengan nyaring kepada semua
penduduk kota. Ia mengatakan, “empat puluh hari lagi kota ini akan dihancurkan
oleh Tuhan!”(ay. 4). Yunus menyerukan firman Tuhan kepada mereka meskipun
bangsa itu tidak mengenal Tuhan. Pertobatan Niniwe pun terjadi. Mereka percaya
kepada Allah. Begitu pula dengan raja Niniwe. Raja tersebut juga turut melakukan
pertobatan bersama-sama dengan rakyatnya. Mereka yang telah mendengar pesan
Yunus menjadi takut dan bertobat. Pertobatan yang dilakukan oleh raja Niniwe dan
rakyatnya adalah merendahkan diri kepada Tuhan. Mereka menunjukan kerendahan
hati dan kesungguhan mereka dengan berpuasa dan semua orang memakai kain
kabung. Berpuasa di sini merupakan kesungguhan hati meminta pertolongan Tuhan
agar dilepaskan dari mara bahaya. Mereka akan menolak untuk makan dan minum
karena mereka tengah masuk dalam saat-saat yang berbahaya dalam hidup mereka.
Kain kabung yang mereka pakai adalah lambang kerendahan hati dan kesadaran hati
bahwa manusia hanya bergantung sepenuhnya kepada Tuhan saja. Kain kabung yang
mereka kenakan adalah kain yang jelek, kasar, dan tidak pantas dipakai untuk alas
baju sehari-hari. Semua rakyat Niniwe melakukan perbuatan pertobatan itu termasuk
rajanya. Raja itu pun tak tanggung-tanggung melakukan pertobatan. Ia duduk di
abu yang tandanya sedang memohon belas kasihan kepada Tuhan. Duduk di abu
ini juga menunjukkan bahwa manusia itu tidak memiliki kemampuan apa-apa ketika
menghadapi bahaya yang begitu besar. Artinya manusia tidak berdaya ketika dalam
bahaya besar jika tidak berpihak pada Tuhan.

Tuhan melihat kesungguhan hati penduduk Niniwe yang bertobat itu. Tuhan berbalik
dan menyesal. Akhirnya kota itu tidak jadi dihancurkan. Kasih Tuhan kepada Niniwe
lebih besar daripada murka-Nya. Semarah apapun Tuhan, jika manusia benar-
benar menyadari dan menyesali pelanggaran yang sudah dilakukan, Tuhan tetap
mengampuni. Harapan Tuhan adalah, orang yang sudah bertibat jangan lagi kembali
melakukan dosa yang bisa membuat Tuhan marah. Sebagai anak-anak Tuhan, kita
juga tidak baik menimbulkan murka-Nya. Sebaiknya kita hidup sesuai dengan aturan
yang telah Tuhan tetapkan kepada kita. Melalui cerita ini ASM diajak untuk bertobat
dan memulai hidup barunya. Hidup baru yang dilakukan bukanlah hanya dimulut saja
namun harus hidupi dengan sungguh dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang telah
bertobat tidak lagi berbalik pada masa lalunya yang sering melanggar perintah Tuhan.
Sebagai contoh jika dulunya kita malas belajar dan sering menyontek pada teman
maka sekarang ini kita harus lebih rajin belajar agar bisa mendapat nilai yang bagus.
Juga, tidak lagi melakukan perbuatan yang menyebabkan dosa seperti menyontek
karena menyontek itu sama dengan mencuri.

Horong I

Tujuan Khusus

1. ASM memahami makna bertobat

32
2. ASM mampu mengatakan janji “Aku Mau Bertobat!”

Ayat hafalan

Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan (Kis. 3: 19)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


GSM mempersiapkan bahan berupa gambar yang
telah disediakan lalu mengarahkan ASM untuk
menarik garis perjalanan yang tepat menuju kota
Niniwe. (Sumber buku Bible Pathway Adventure,
gambar bisa didownoad melalui link: https://bit.ly/
labirinGSM)

Aktivitas
 GSM menceritakan perjalanan Yunus dengan bahasa yang menarik kepada ASM.
GSM bisa menceritakannya dengan metode roleplay bersama GSM yang bertugas
di Horong I.
 GSM menjelaskan bahwa bertobat artinya tidak mengulangi kesahalan yang sama
tetapi benar-benar meninggalkan perbuatan jeleknya.
 GSM mengajak ASM untuk mengatakan janji, “Aku Mau Bertobat” sambil tangan
dikepalkan di atas dada kiri.

Horong II

Tujuan Khusus

1. ASM memahami perbuatan dosa


2. ASM mau bertobat

Ayat Hafalan

Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat (Mat. 3: 2)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan bahan


 Tabel “pelanggaran dan perubahan ke depannya”

33
NO Pelanggaranku Perubahanku yang akan dilakukan

1 Berebutan mainan dengan adik Mau mengalah kepada adik

Aktivitas
 GSM mengarahkan ASM untuk mengingat lalu menuliskan pelanggaran yang
pernah dilakukannya kemudian menuliskan juga perubahan yang akan dilakukan.
 Setelah selesai mengisi tabel GSM mengarahkan ASM untuk bernyanyi bersama.
Lirik, music dan gerakan bisa discan dari kode QR yang tersedia.

Sumber: Youtube// Aku Berubah.

Horong III

Tujuan Khusus

1. ASM mengetahui bahwa Tuhan mengasihi orang yang berdosa


2. ASM memiliki komitmen untuk bertobat

Ayat hafalan

Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya
mereka bertobat (Luk. 5: 32).

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Bola Plastik
 GSM mempersiapkan bola plastik
Aktivitas
 GSM mengarahkan ASM untuk membentuk 3 kelompok dan memberi nama kepada
masing-masing kelompok.
 ASM berdiri membentuk lingkaran dan setiap anggota kelompok berdiri berpencar
dan harus diselingi dengan anggota kelompok lain (anggota kelompok yang sama
tidak boleh bersampingan).

34
 Permainan dimulai dengan melempar bola kepada anggota yang bukan anggota
kelompoknya.
 Anak yang memegang bola harus menyebutkan pelanggaran apa yang pernah
dilakukan dan menyebutkan komitmen yang harus dilakukan sebagai wujud
pertobatan.
 Setiap anak hanya boleh memegang bola paling lama 3 detik, jika lebih dan belum
membuat pengakuan maka ia akan terus berdiri di dalam lingkaran kelompok
sampai ia menyebutkan pelanggaran dan komitmen yang akan dilakukan.
 Mengakhiri permainan, setiap kelompok berdoa bersama untuk mendoakan setiap
orang agar mampu melakukan komitmen yang sudah disebutkan.

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 103


2. BE. SM. No. 278
3. BE. SM. No. 57
4. BE. SM. No. 179
5. BE. SM. No. 178
6. BE. SM. No. 86
7. BE. SM. No. 39

35
Minggu
Sexagesima
12 Februari 2023
Nas:
Lukas 8: 22-25

Tuhan Yesus Meredakan Angin Ribut


Tujuan Umum

Anak dapat terus percaya akan penyertaan Allah di dalam berbagai pergumulan dan
perjuangan hidup.

Latar Belakang

Kisah Lukas 8: 22-25 menggambarkan dua kondisi yang berbeda. Pertama, kondisi
tenang ketika Yesus dan para murid berlayar. Kedua, kondisi yang begitu menakutkan
dan membuat para murid gemetar, terlebih karena Yesus sedang tertidur. Mereka
membangunkan Yesus sambil berseru, “Guru, Guru, kita binasa!” Yesus segera bangun,
membentak angin dan ombak yang sedang bergelora. Dalam sekejap danau menjadi
sangat tenang. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mengapa kalian tidak
percaya kepada-Ku?” Mereka menjadi heran dan takut. Berkatalah mereka satu sama
lain, “Siapa sebenarnya orang ini sampai memberi perintah kepada angin dan ombak,
dan Ia pun ditaati!”1

Kisah ini mengajarkan bahwa Ia adalah Allah yang berkuasa sepenuhnya atas alam
semesta. Ia dapat menenangkan gelora angin ribut yang dapat mendatangkan
kebinasaan bagi para murid dengan cara begitu menawan dan membuat mereka
terkesima. Kisah ini menjadi cermin bagi kita untuk menyerahkan hidup sepenuhnya
kepada Tuhan bahkan ketika sedang menghadapi “angin ribut” (berbagai persoalan
atau permasalahan) yang begitu sulit, rumit, genting, mendatangkan rasa putus asa,
marah, gentar, dan pasrah. Ia adalah Penolong dan Penopang yang selalu ada untuk
membantu kita menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi. Intinya, “Jangan
takut, percaya saja, Tuhan Yesus selalu menemani kita”.

1 Bnd. Terjemahan Lembaga AIkitab indonesia (LAI), Alkitab Bahasa Indonesia sehari-hari).

36
Penjelasan Bahan dan Cerita2

Tuhan Yesus selalu berkeliling untuk melaksanakan tugas-Nya di banyak tempat.


Ia mengajar, melindungi, menghibur, menguatkan, dan membuat berbagai berbagai
perbuatan yang memukau dan menakjubkan banyak orang, salah satunya adalah
kisah yang menjadi bahan bacaan kita pada hari ini, “Yesus Meredakan Angin Ribut”.

Lukas 8:22-25. Tuhan Yesus Meredakan Angin Ribut. Pada suatu hari
Yesus dengan pengikut-pengikut-Nya naik perahu. “Mari kita pergi ke
seberang danau,” kata Yesus kepada mereka. Maka mereka pun berangkat.

Pada waktu mereka sedang berlayar, Yesus tertidur.

2 Guru Sekolah Minggu (GSM) menceritakan melalui gambar tanpa tulisan agar Anak Sekolah Minggu
tertarik dan semakin memahami cerita. GSM bercerita sembari berkeliling di dalam kelas agar seluruh
ASM dapat meihat gambar dari dekat (dengan jelas). Gambar dapat di-photocopy dan tulisan ayat
dapat digunting dan diletakkan di balik gambar untuk mempermudah GSM bercerita.

37
Tiba-tiba angin besar melanda danau itu. Air mulai masuk ke dalam perahu,
sehingga membahayakan mereka semuanya.

Pengikut-pengikut Yesus pergi kepada-Nya dan membangunkan Dia.


Mereka berkata, “Pak Guru, Pak Guru, kita celaka!”

Yesus bangun lalu membentak angin dan ombak yang sedang bergelora itu.

38
Angin dan ombak itu pun berhenti lalu danau menjadi sangat tenang. Lalu
Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, “Mengapa kalian tidak
percaya kepada-Ku?”

Mereka menjadi heran dan takut. Dan berkatalah mereka satu sama lain,
“Siapa sebenarnya orang ini sampai memberi perintah kepada angin dan
ombak, dan Ia pun ditaati!”

Kisah tentang Tuhan Yesus yang meredakan angin ribut mengajarkan kepada kita:
1. Yesus adalah Allah Sang Pencipta yang berkuasa atas seluruh ciptaan-Nya, baik
yang berada di atas langit, bumi, dan seluruh isinya. Ia berkuasa atas alam
semesta. Ketika angin ribut datang, menghempas kapal dan seluruh isinya, Ia
dapat segera menghentikannya dan mendatangkan suasana tenang.
2. Yesus mengajarkan kepada para murid untuk sepenuhnya mempercayai
penyertaan-Nya sekalipun Ia terlihat sedang tertidur. Sama seperti kepada para
murid, Yesus selalu menyertai dan menolong kita dalam setiap waktu dengan
kuasa-Nya yang luar biasa dan tidak tertandingi. Itu sebabnya para murid dan
kita perlu sepenuhnya percaya dan menyerahkan seluruh hidup kita kepada-Nya
dalam segala hal, masa, waktu, dan peristiwa, sekalipun kadang ada perasaan
takut, bingung, dan ragu. Memercayai Yesus memerlukan proses belajar dalam
seluruh keseharian hidup yang tanpa batas. Proses belajar tersebut dapat

39
dilakukan melalui tiga hal:
a. Selalu berdoa kepada-Nya di sepanjang waktu dan di setiap tempat
b. Rajin ke gereja, membaca Alkitab, dan menyanyikan lagu-lagu pujian kepada
Tuhan
c. Selalu mendengarkan nasihat orang tua dan guru di sekolah dan Sekolah
Minggu.

Horong I

Tujuan Khusus

1. Anak mampu mewarnai gambar Yesus meredakan angin ribut.


2. Anak mampu menceritakan kembali (merangkum) kisah Yesus Meredakan Angin
Ribut dengan bahasanya sendiri.
3. Anak mampu menyatakan kepercayaannya kepada Tuhan Yesus.

Ayat Hafalan

Guru, Guru, kita binasa!” Ia pun bangun, lalu menghardik angin dan air yang mengamuk
itu. Dan angin dan air itu pun reda dan danau itu menjadi teduh (Luk. 8: 24b).

Alat Peraga dan Aktivitas

Bahan dan Alat


 Sketsa gambar untuk diwarnai (boleh di foto copy dan diperbesar atau di download
di link yang terlampir)
 Alat mewarnai
 Jika memungkinkan, pada aktivitas kelompok 1 dan 3, GSM dapat menggunakan
kertas sampul buku untuk mewarnai perahu dengan menempel guntingan kertas
dengan menggunakan double tape)

40
Horong I, kelompok 1 (Belum Sekolah)
Yesus Meredakan Angin Ribut
(Lukas 8:22-25)

Selamat Hari Minggu Sexagesima, adik-adik!


Warnailah gambar Tuhan Yesus meredakan angin ribut.
Selamat belajar mewarnai.


Horong I, Kelompok 2 (TK)
Yesus Meredakan Angin Ribut
(Lukas 8:22-25)

Selamat Hari Minggu Sexagesima, adik-adik!


Carilah 17 perbedaan dalam dua gambar di bawah gambar di bawah, lalu
warnailah gambar tersebut. Selamat belajar mencari dengan teliti dan
mewarnainya dengan indah!

41
Horong I, Kelompok 3 (Kelas 1-2)

Yesus Meredakan Angin Ribut


(Lukas 8:22-25)

Selamat Hari Minggu Sexagesima, adik-adik!


Warnailah gambar Tuhan Yesus meredakan angin ribut sesuai dengan angka
yang ada di dalam gambar!

https://bit.ly/Yesusdananginribut

(1) Putih, (2) Abu-abu, (3) Coklat (4)Biru Tua


(5) Hitam


Aktivitas
1. GSM membagi Horong 1 ke dalam 3 kelompok: kelompok 1: Mewarnai, kelompok
2: Membedakan gambar dan mewarnai, kelompok 3:
2. Sembari mengerjakan aktivitas GSM mengingatkan bahwa:
 Tuhan Yesus itu adalah Allah yang menjadi manusia dan berkuasa atas
segala sesuatu.
 Tuhan Yesus selalu menemani para murid, anak-anak, orang tua dan setiap
orang percaya dalam segala waktu, masa, dan peristiwa
3. ASM belajar Mewarnai gambar Yesus Meredakan Angin Ribut
4. Setelah selesai mewarnai, ASM mengangkat karyanya dan mengatakan, “Aku
percaya kepada Tuhan Yesus yang dapat Meredakan Angin Ribut! Aku percaya
Tuhan Yesus akan selamu menolongku sama seperti Ia menolong murid-murid-
Nya!”

42
Horong II

Tujuan Khusus

a. Anak mampu menggambar dengan menggunakan urutan angka dan


mewarnainya
b. Anak mampu menceritakan kembali (merangkum) kisah Yesus Meredakan Angin
Ribut dengan bahasanya sendiri
c. Anak mampu menyatakan kepercayaannya kepada Tuhan Yesus

Ayat Hafalan

Guru, Guru, kita binasa!” Ia pun bangun, lalu menghardik angin dan air yang mengamuk
itu. Dan angin dan air itu pun reda dan danau itu menjadi teduh (Lukas 8: 24b)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Pensil
 Alat mewarnai
 Alat peraga yang telah dilampirkan di dalam buku
Aktivitas
1. Sembari mengerjakan aktivitas GSM mengingatkan bahwa:
 Tuhan Yesus itu adalah Allah yang menjadi manusia dan berkuasa atas
segala sesuatu.
 Tuhan Yesus selalu menemani para murid, anak-anak, orang tua dan setiap
orang percaya dalam segala waktu, masa, dan peristiwa.
2. ASM belajar menggambar dengan menghubungkan angka dan mewarnai gambar
tersebut.
3. Setelah selesai mewarnai, ASM mengangkat karyanya dan mengatakan, “Aku
percaya kepada Tuhan Yesus yang dapat Meredakan Angin Ribut! Aku percaya
Tuhan Yesus akan selamu menolongku sama seperti Ia menolong murid-murid-
Nya!”

Horong II (Belum Sekolah)


Angin Ribut Diredakan
(Lukas 8:22-25)

Selamat Hari Minggu Sexagesima, adik-adik!


Buatlah gambar dengan menghubungkan nomor dalam gambar, lalu warnanilah
gambar tersebut!

43
Horong III

Tujuan Khusus

a. Anak mampu menulis kembali kisah Lukas 8: 22-25 dengan bahasa mereka ke
dalam komik Alkitab
b. Anak mampu menyatakan kepercayaannya kepada Tuhan Yesus

Ayat Hafalan

Guru, Guru, kita binasa!” Ia pun bangun, lalu menghardik angin dan air yang mengamuk
itu. Dan angin dan air itu pun reda dan danau itu menjadi teduh (Luk. 8: 24b)

Alat Peraga dan Aktivitas

a. Alat peraga (Bahan Aktvitas):


1. Pinsil atau pulpen
2. Alat mewarnai
3. Alat peraga yang telah dilampirkan di dalam buku
b. Aktivitas. Sembari mengerjakan aktivitas GSM mengingatkan bahwa:
1. Tuhan Yesus itu adalah Allah yang menjadi manusia dan berkuasa atas
segala sesuatu
2. Tuhan Yesus selalu menemani para murid, anak-anak, orang tua dan setiap
orang percaya dalam segala waktu, masa, dan peristiwa
3. Setelah selesai menuliskan kembali serta mewarnainya, ASM mengangkat
karyanya dan mengatakan, “Aku percaya kepada Tuhan Yesus yang dapat
Meredakan Angin Ribut! Aku percaya Tuhan Yesus akan selalu menolongku
sama seperti Ia menolong murid-murid-Nya!”

44
--------------------------------------- ---------------------------------------
--------------------------------------- ---------------------------------------

--------------------------------------- ---------------------------------------
--------------------------------------- ---------------------------------------

--------------------------------------- ---------------------------------------
--------------------------------------- ---------------------------------------

https://bit.ly/Yesusandthestorm

---------------------------------------
---------------------------------------

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 31


2. BE. SM. No. 90
3. BE. SM. No. 40
4. BE. SM. No. 164:1-2
5. BE. SM. No. 131
6. BE. SM. No. 162:1-2
7. BE. SM. No. 40:1+2

45
Minggu Estomihi
19 Februari 2023

Nas:
Mazmur 27: 1

TUHAN adalah Terang, Keselamatan,


dan Benteng Hidupku!
Tujuan Umum

Anak terus percaya akan kekuatan Tuhan

Latar Belakang

Mazmur 27: 1 adalah bagian dari sebuah himne yang berisi ungkapan bahwa Tuhan
adalah “terangku” (‘atau); “keselamatanku” (yeshah); dan “benteng” (perlindungan)
(ma’oz). Karenanya penulis Mazmur 27 mengungkapkan bahwa ia tidak lagi mengalami
rasa khawatir dan takut di dalam menjalani hidup. Mazmur ini menggambarkan iman
dan ungkapan syukur akan kebaikan, tuntunan, keselamatan, perlindungan, dan
penyertaan Tuhan di dalam kehidupan Daud.1
Jika kita mau semakin memahami Mazmur 27:1, maka kita dapat melihat beberapa
hal penting:
1. Di dalam kitab Mazmur kita dapat menemukan tiga puluh empat kata “terang”
yang berkaitan dengan berbagai hal karya kebaikan Allah bagi umat manusia
(Mzm. 13: 3; 31: 16; 36: 9; 89: 15; 136: 7). Kata “terang” menggambarkan
kehidupan dan pengharapan, sementara kata “gelap” menunjukkan kematian
dan kesuraman. Bahan sejak awal dalam Kejadian 1: 4, Tuhan telah memisahkan
terang dari kegelapan.
2. Kata “keselamatan” muncul lebih dari tujuh puluh kali dalam kitab Mazmur. Kata
keselamatan berhubungan dengan kehadiran dan pertolongan Tuhan kepada para
pemazmur (Mzm. 3: 7; 18: 27; 44: 7; 76: 9; 85: 4; 132: 16).
3. Kata Tuhan adalah “benteng” menggambarkan keyakinan yang begitu kuat akan
perlindungan Tuhan bagi manusia2.

1 Bnd.https://www.workingpreacher.org/commentaries/revised-common-
lectionary/third-sunday-after-epiphany/commentary-on-psalm-271-4-9
2 Ibid.

46
Allah telah memberikan dan menjadi “terang”, “keselamatan”, “benteng” bagi
kehidupan manusia, maka kita tidak lagi peru takut akan segala kejahatan, musuh,
perang, dan rasa sakit yang mengancam kita.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Setiap manusia pasti memiliki pelindung dan penolong yang selalui menjagai dalam
sepanjang hidup. Pelindung dan penjaga yang dekat dan selalu kita lihat adalah orang
tua dan guru kita. Namun, sebagai manusia mereka pasti memiliki kelemahan dan
kekuarangan. Mazmur 27 mengajarkan bagi kita bahwa Tuhan adalah Pelindung dan
Penolong yang memiliki kekutan dan kemampuan yang luar biasa dan tanpa batas.
Tuhan selalu menjagai umat-Nya sebagai:
1. Terang. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa terang adalah
keadaan yang dapat dilihat, didengar, nyata, jelas, cerah, bersinar, bersih, jernih,
dan rasa sakit. Tuhan akan selalu memberi keselamatan bahkan dari dosa yang
diperbuat cahaya, dan tidak gelap. Tuhan selalu menuntun manusia untuk mampu
menjalani kehidupannya.
2. Keselamatan. Tuhan memberi keselamatan bagi setiap manusia yang mempercayai
dan menyerahan seluruh kehidupan-Nya di tangan Tuhan. Tuhan tidak akan
membiarkan manusia terpuruk dan terkurung di dalam pencobaan oleh manusia
itu sendiri.
3. Benteng. Mazmur 27: 1 yang dituliskan oleh Daud juga menggambarkan Tuhan
yang mampu menjadi Benteng bagi kehidupan manusia. Benteng dari kejahatan
yang menghancurkan. Benteng dari rasa sakit yang diberikan oleh orang lain.
Tuhan memberi rasa aman dalam kehidupan manusia.

Tuhan sebagai sumber terang, pemberi keselamatan, dan benteng perlindungan


seharusnya menguatkan setiap orang percaya untuk menyerahkan seluruh hidupnya
kepada Tuhan. Tuhan selalu melindungi manusia, karena manusia penuh kelemahan
dan kekuatannya terbatas. Manusia tidak dapat bergantung pada manusia atau
benda-benda, melainkan pada Tuhan Sang Pencipta dan Penguasa akan segala
sesuatu.

Horong I

Tujuan Khusus

1. Anak dapat mewarnai gambar, “Tuhan adalah Kekuatan, Keselamatan, dan


Bentengku”
2. Anak dapat mengatakan, sambil mengangkat gambar, “Tuhan adalah Terangku.
Tuhan adalah keselamatanku. Tuhan adalah Bentengku. Bersama Tuhan aku
tenang, aman, dan tidak takut”

Ayat Hafalan

TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut?
TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? (Mzm. 27: 1)

47
Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan bahan


1. Sketsa gambar untuk diwarnai, dapat di download melalui link terlampir, atau
memfoto copy yang sudah terdapat di dalam buku ini dan diperbesar ke dalam
kertas A4.
2. Alat mewarnai, pensil warna, crayon, spidol, dll.
Aktivitas
1. GSM membagi Horong 1 ke dalam 2 kelompok
 Horong 1 kelompok 1: Mewarnai
 Horong 1 kelompok 2-3: Mewarnai dengan pensil warna/crayon dan kain perca
2. Nama ASM dapat dituliskan pada titik-titik dalam judul, “Tuhan adalah Terang,
Keselamatan, dan Benteng bagi ……….............!”
3. Jika memungkinkan, pada aktivitas kelompok 2 (TK dan kelas 1-2 SD), GSM dapat
menggunakan kain perca untuk menghias pakaian anak dalam bentuk “Super
Hero” (jagoan) dengan menggunakan double tape)
4. ASM mewarnai gambar “ Tuhan adalah Kekuatan, Keselamatan, dan Bentengku”.
5. Sembari mengerjakan aktivitas GSM dapat kembali mengingatkan pengajaran
bahwa, “Tuhan adalah Terangku. Tuhan adalah keselamatanku. Tuhan adalah
Bentengku. Bersama Tuhan aku tenang, aman, dan tidak takut.” Tuhan selalu
menemani anak-anak setiap waktu. Jangan takut dan selalu berdoa serta memuji
nama Tuhan.
6. Setelah selesai mewarnai, ASM mengangkat karyanya dan menyatakan, “Tuhan
adalah Terangku. Tuhan adalah keselamatanku. Tuhan adalah Bentengku.
Bersama Tuhan aku tenang, aman, dan tidak takut”

Horong I, kelompok 1a Horong I, Kelompok 1b


(Belum Sekolah, anak perempuan) (Belum Sekolah, Laki-laki)
“Tuhan adalah Terang, Keselamatan, “Tuhan adalah Terang, Keselamatan,
dan Benteng bagi .............!” dan Benteng bagi ….............!”
(Mazmur 27:1) (Mazmur 27:1)

48
Horong I, Kelompok 2a Horong I, Kelompok 2b
(TK, SD kelas 1-2, Perempuan) (TK, SD kelas 1-2, laki-laki)
“Tuhan adalah Terang, Keselamatan, “Tuhan adalah Terang, Keselamatan,
dan Benteng bagi .............!” dan Benteng bagi ….............!”
(Mazmur 27:1) (Mazmur 27:1)

Mazmur 27:1 Mazmur 27:1


---------------- ----------------
---------------- ----------------

Horong II

Tujuan Khusus

1. ASM dapat menuliskan karya: Tuhan sebagai terang, kekuatan, dan benteng di
dalam kehidupan
2. ASM mampu menyebutkan di dalam kelas karya Tuhan sebagai terang, kekatan,
dan benteng di dalam kehidupan

Ayat Hafalan

TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut?
TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? (Mzm. 27: 1)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


1. Alat peraga yang telah dilampirkan di dalam buku
2. Lembar kesaksian akan karya Tuhan sebagai terang, kekuatan, dan benteng di

49
dalam hidupku dapat ditempel di mading Sekolah Minggu
Aktivitas
1. Anak menuliskan karya Tuhan sebagai terang, kekuatan, dan benteng di dalam
kehidupan. Misalnya:

2. Sembari mengerjakan
aktivitas GSM dapat kembali
1. Tuhan adalah Benteng mengingatkan pengajaran
selalu melindungiku saat bahwa,“Tuhan adalah
aku takut dan lemah Terangku. Tuhan adalah
2. ……………………………….. keselamatanku. Tuhan adalah
3. ………………………………… Bentengku. Bersama Tuhan
4. ……………………………...... aku tenang, aman, dan
5. ………………………………… tidak takut.” Tuhan selalu
menemani ...........................
....... (nama anak ASM) setiap
waktu. Jangan takut dan
selalu berdoa serta memuji
nama Tuhan.
3. Setelah selesai menuliskan
akan karya Tuhan di dalam
kehidupannya, ASM mengangkat karyanya dan menyatakan, “Tuhan adalah
Terangku. Tuhan adalah keselamatanku. Tuhan adalah Bentengku. Bersama
Tuhan aku tenang, aman, dan tidak takut”

Horong II
“Tuhan adalah Terang, Keselamatan, dan Bentengku!”
(Mazmur 27:1)

Adik-adik, di dalam tameng di samping


tuliskanlah berbagai pertolongan Tuhan
sebagai terang, keselamatan dan benteng di
dalam hidupmu. Misalnya, “Tuhan memberi
membimbingku ketika aku sedang bingung dan
ragu”.

50
Horong III

Tujuan Khusus

1. Anak dapat menuliskan karya Tuhan sebagai terang, kekuatan, dan benteng di
dalam kehidupan dalam sebuah kesaksian hidup
2. ASM dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk saling menyatakan karya Tuhan
di dalam kehidupannya

Ayat Hafalan

TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut?
TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? (Mzm. 27: 1)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan:


1. Alat peraga yang telah dilampirkan di dalam buku
2. Lembar kesaksian akan karya Tuhan sebagai terang, kekuatan, dan benteng di
dalam hidupku dapat ditempel di mading Sekolah Minggu.
Aktivitas:
1. Anak menuliskan karya Tuhan sebagai terang, kekuatan, dan benteng di dalam
kehidupan dalam sebuah kesaksian hidup. Misalnya, “karya Tuhan sebagai
pelindung ketika aku takut”, “Karya Tuhan sebagai terang ketika keluargaku
sedang menghadapi masalah, dsb”.
2. Sembari mengerjakan aktivitas GSM dapat kembali mengingatkan pengajaran
bahwa, “Tuhan adalah Terangku. Tuhan adalah keselamatanku. Tuhan adalah
Bentengku. Bersama Tuhan aku tenang, aman, dan tidak takut.” Tuhan selalu
menemani .................................. (nama anak ASM) setiap waktu. Jangan takut
dan selalu berdoa serta memuji nama Tuhan.
3. Setelah selesai menuliskan kesaksian akan karya Tuhan di dalam kehidupannya,
ASM dibagi berpasangan untuk saling mendoakan akan penyertaan dalam
keseharian hidup.

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 1:1-2


2. BE. SM. No. 89:1-2
3. BE. SM. No. 117
4. BE. SM. No. 160:1-2
5. BE. SM. No. 123:1-2
6. BE. SM. No. 168:1-2
7. BE. SM. No. 51

51
Horong III
“Tuhan adalah Terang, Keselamatan, dan Bentengku!”
(Mazmur 27:1)

Namaku ……………………………………. Hari ini aku mau menuliskan kesaksianku


bahwa Tuhan adalah …………………….., ………………………, dan ……………………………
di dalam hidupku. ............................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................

52
Minggu Invocavit
26 Februari 2023

Nas:
Matius 4: 1-11

Godaan Iblis?! Tidak Lah Yau!!


Tujuan Umum

Anak mampu berperilaku taat dan setia akan perintah Allah

Latar belakang

Matius 4: 1-11 menjelaskan tentang pencobaan yang dialami oleh Yesus di Padang
Gurun setelah Ia dibaptis oleh Yohanes. Yesus dibawa oleh Roh Kudus untuk dicobai
sebelum Ia melaksanakan tugas-Nya di dunia. Di Padang Gurun Yesus diperhadapkan
dengan godaan dari Iblis. Namun, iblis tidak berhasil membuat Yesus melakukan
seperti yang dikatakannya. Yesus menang atas iblis karena Yesus tetap setia dan taat
terhadap firman Tuhan. Yesus menangkis godaan-godaan iblis dengan mengatakan
firman Allah. Dalam kehidupan sehari-hari pun kita sering diperhadapkan dengan
godaan. Misalnya kita lebih memilih untuk membaca komik daripada membaca Alkitab,
lebih memilih bermain game online daripada pergi beribadah, dan lebih memilih tidur
daripada belajar. Sungguh banyak godaan yang menggiurkan membuat kita lebih
memilih hal duniawi daripada mendekatkan diri kepada Tuhan.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Adik-adik Sekolah Minggu, setelah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, Roh Kudus
membawa Yesus ke padang gurun untuk dicobai iblis. Yesus berpuasa selama 40 hari
40 malam, tidak makan. Coba kita bayakangkan kalau kita tidak makan selama 40
hari 40 malam itu bagaimana jadinya! Pastinya kita bisa mati karena kelaparan. Kalau
kita lihat dari kisah Yesus ini, Ia bahkan mendapatkan godaan dari iblis. Namun, Ia
tidak tergiur sedikitpun walau sudah merasa lapar dan sangat lemah. Godaan yang
pertama dari Iblis adalah: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu
ini menjadi roti.” Godaan yang pertama ini menguji ketahanan fisik Yesus yang lemah
itu. Apakah Ia tergoda dengan bujukan iblis yang sebenarnya sekejap saja Yesus bisa
membuat mukjizat batu menjadi roti. Godaan yang kedua dari Iblis adalah: “Jika
Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai
Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang

53
Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” Lagi-lagi
iblis menggoda-Nya apakah Yesus mau memperlihatkan kemampuan-Nya sebagai
Anak Allah yang mulia itu dan secara tidak langsung Ia juga mencobai Tuhan Allah
yang Maha Kasih itu dengan menjatuhkan diri-Nya dari bubungan Bait Allah. Godaan
yang ketiga dari Iblis adalah: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau
sujud menyembah aku” (ay. 4-10). Iblis sedang menawarkan kekuasaan pada Yesus.
Godaan yang ketiga ini hendak memperdayakan Yesus dengan tawaran yang megah
padahal tawaran itu adalah sebuah janji palsu. Itulah tiga godaan yang dialami Yesus
di padang gurun.

Dalam hal ini iblis tidak berhasil membuat Yesus melakukan seperti yang dikatakannya.
Yesus menang atas iblis karena Yesus tetap setia dan taat terhadap firman Tuhan.
Yesus menangkis godaan iblis yang pertama dengan berkata: “Ada tertulis ‘Manusia
hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
Yesus memperlihatkan ketaatan-Nya kepada Allah. Ia lapar namun Ia tidak tergoda
untuk melakukan mukjizat sebab yang menyuruh mengubah batu menjadi roti adalah
iblis bukan Allah. Yesus menang mempertahankan iman-Nya kepada Allah bukan
kepada iblis walaupun kondisi tubuhnya yang lemah dan pasti butuh makanan. Godaan
yang kedua ditangkis Yesus dengan berkata: “Ada pula tertulis: “Janganlah engkau
mencobai Tuhan, Allahmu!” Yesus mau membuktikan kepada iblis bahwa yang Ia taati
adalah Allah yang sudah mengutus-Nya dan Ia hanya tunduk kepada-Nya saja yang
memberikan pemerintah. Selain itu, Yesus hendak mengatakan bahwa manusia tidak
boleh sekalipun mencobai Allah. Godaan yang ketiga Yesus tangkis dengan berkata:
“Enyahlah iblis! Sebab ada tertulis: ‘Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan
hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.” Di sini ditegaskan bahwa manusia hanya
boleh menyembah Allah saja dan tidak ada satupun di luar Allah yang boleh manusia
sembah sebagai Allah. Bukan Yesus yang takluk atas godaan iblis, namun iblis itu
sendiri yang takluk. Tawaran-tawaran iblis tidak sedikit pun menggoyahkan Yesus.

Ragam godaan dalam hidup banyak sekali. Godaan itu pastinya menggiurkan sekali
untuk dilakukan. Misalnya kita tergoda untuk mengambil buah jambu tetangga yang
sudah ranum karena kita merasa haus. Godaan lainnya banyak lagi: godaan untuk
memegahkan diri sendiri (memuji-muji diri sendiri) karena kita menganggap diri pandai,
godaan untuk berbohong, godaan untuk tidak pergi ke gereja, godaan untuk membaca
komik bukan buku pelajaran atau Alkitab, godaan bermain game online, godaan untuk
membeli es krim padahal cuaca sedang buruk, godaan untuk tidak berdoa sebelum
tidur, dan masih banyak lagi bentuk godaan-godaan yang menggoyahkan iman kita.
Adik-adik Sekolah Minggu harus mampu melawan godaan-godaan itu. Caranya makin
meneguhkan iman percaya kepada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus
kuat menaklukkan atau mengalahkan godaan itu dengan tidak melakukannya. Pada
saat kita kuat menaklukkan godaan hawa nafsu dan keinginan daging kita, kita sedang
menunjukkan bahawa kita setia kepada Yesus Kristus. Marilah kita jaga hati, pikiran,
dan keinginan kita agar kita tidak jatuh ke dalam pencobaan dan godaan yang sesaat.

54
Horong I

Tujuan Khusus

1. Anak memahami arti melawan godaan


2. Anam mampu menuliskan dengan singkat ketiga godaan iblis kepada Yesus

Ayat Hafalan

Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh
memang penurut, tetapi daging lemah (Mrk. 14: 38)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan bahan


 Alkitab
 Pensil warna
 Penggaris
 Kertas origami/kertas HVS
Aktivitas
 Ambil kertas HVS/origami kemudian gunting berbentuk persegi panjang.
 Tuliskan 3 cobaan yang diberikan iblis Yesus di Padang Gurun dengan menggunakan
pena atau pensil warna.
 Setelah itu hias dengan gambar atau warna sesuai yang diinginkan.

Horong II

Tujuan Khusus

1. Anak dapat menyebutkan pencobaan-pencobaan yang dialami Yesus di Padang


Gurun
2. Anak mampu melawan godaan yang datang padanya

Ayat Hafalan

Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh
memang penurut, tetapi daging lemah (Mrk. 14: 38)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Alat mewarnai
 Sketsa gambar yang telah disediakan
 Gunting
 Karton dan Lem kertas

55
Aktivitas

 ASM diarahkan untuk mewarnai gambar roti, mahkota, dan malaikat sesuai
gambar di atas, setelah itu gunting gambar yang sudah diwarnai.

 Membuat pola tempat menempel gambar dan ayat.

56
 Ayat alkitab Pencobaan-pencobaan Yesus di Padang Gurun.

Horong III

Tujuan khusus

1. Anak mengetahui pencobaan-pencobaan yang dialami Yesus di Padang Gurun


2. Anak dapat menjelaskan pencobaan-pencobaan yang dialami Yesus di padang
gurun

Ayat Hafalan

Yesus berkata kepadanya, Jika engkau bisa percaya, segala sesuatu mungkin bagi
orang yang percaya (Mrk. 9: 23)

Alat Peraga dan Aktivitas

Sama dengan horong II

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 6 5. BE. SM. No. 168


2. BE SM. No. 40 6. BE. SM. No. 256
3. BE SM. No. 76 7. BE. SM. No. 148
4. BE SM. No. 128

57
Nas:
Minggu
Kejadian 12: 1-4
Reminiscere
5 Maret 2023

Indahnya Menjadi Berkat Bagi Semua Orang

Tujuan Umum

Anak menyadari bahwa ia harus menjadi berkat bagi semua orang yang ada di
sekitarnya tanpa terkecuali

Latar Belakang

Allah senantiasa memberkati umat manusia di dalam kehidupannya setiap hari.


Banyak berkat Allah yang sangat nyata yang kita nikmati setiap hari, misalnya tiap
pagi kita bangun dengan selamat, menghirup udara pagi, melihat matahari, bisa
makan dan minum, pergi ke sekolah, berjumpa dengan orang tua, adik, kakak, dan
teman-teman. Selain itu, berkat lainnya adalah kepintaran, kecerdasan, menjadi
anak yang kreatif, menjadi anak yang pandai bernyanyi, melukis, menghitung, mahir
mengoperasikan laptop atau handphone, mampu berbahasa Batak dengan baik,
atau juga mampu berbahasa Indonesia dengan baik, dan mampu berbahasa Inggris
dengan baik. Itu juga semua adalah berkat dari Tuhan. Melalui kemampuan yang ada
pada kita itu, kita bisa menjadi berkat bagi orang lain. Menjadi berkat itu artinya
kita bersedia membagikan hal-hal yang baik bagi setiap orang tanpa mengharapkan
imbalan. Menjadi berkat itu tidak harus menunggu menjadi seseorang yang memiliki
barang yang banyak. Juga, menjadi berkat bagi sesama itu melatih diri menjadi orang
yang peduli dan tidak egois. Sedari sekarang, setiap orang bisa menjadi berkat dengan
kemampuan yang ada pada dirinya.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Abram adalah keturunan Sem dan ia adalah putra Terah. Abram adalah orang Ibrani,
nama Abram kemudian menjadi Abraham yang berarti Bapa dari banyak bangsa (Kej.
17: 5 “Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau
telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa”). Pada saat Abram berumur
75 tahun, Ia dipanggil Allah yang berfirman kepadanya: “Pergilah dari negerimu dan
dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan

58
kepadamu” (Kej. 12: 1). Negeri yang dijanjikan oleh Tuhan itu adalah tanah Kanaan
yaitu tanah yang kaya akan susu dan madunya. Ia beserta dengan Sarai, isterinya,
dan Lot, anak saudaranya dan segala harta benda yang ada pada mereka, dan
orang-orang yang mengikut mereka pergi meninggalkan negeri mereka itu. Mereka
berangkat dari Ur-Kasdim ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ (Kej. 12: 4-5). Ur-
Kasdim adalah daerah yang orang-orangnya juga banyak melakukan penyembahan
berhala. Abram memenuhi panggilan Allah tanpa membantah. Ia menaati yang telah
difirmankan Allah.

Tidak hanya memerintahkan agar Abram pergi dari Ur-Kasdim saja, Allah juga
memberikan janji-Nya yang sangat besar. Allah berjanji bahwa akan menjadikan
Abram dan keturunannya sebagai bangsa yang besar, memberkati Abram dan
memasyurkan namanya, dan Abram akan menjadi berkat. Tuhan memberikan berkat-
Nya atas kemauan-Nya sendiri Abram. Pada pasal-pasal selanjutnya, Abram memiliki
anak dan keturunan-keturunan yang besar. Nama yang terkenal juga adalah berkat
bagi Abram, artinya semakin banyak orang yang percaya kepada Tuhan melalui
iman dan perbuatannya. Inilah buah berkat Tuhan bagi Abram dan keluarganya
serta keturunannya. Capaian yang diperoleh Abram ini tidak langsung jadi saat itu
juga. Abram menempuh banyak proses melalui berbagai peristiwa hidupnya. Iman
percayanyalah yang membuatnya menjadi berkat bagi semua orang. Abram diubahkan
menjadi orang yang baru karena sudah meninggalkan negerinya yang lama yang
penuh dengan penyembah berhala, diberikan kelimpahan, dan menjadi contoh yang
baik melalui perbuatan-perbuatannya (Kej. 12-18). Misalnya saja Abram menjadi
penyelamat bagi bangsanya pada saat kelaparan di Mesir (Kej. 12:10-20), menjadi
penolong umatnya melawan raja-raja di Timur (Kej. 14), dan masih banyak lagi.

ASM juga bisa menjadi berkat bagi semua orang melalui iman mereka dan perbuatan-
perbuatan baik mereka. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh ASM untuk menjadi
berkat. Misalnya saja mengajari teman yang kesulitan memahami cara berhitung,
menolong teman belajar memahami bahasa Batak, bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
menolong orang tua di rumah, menyiram bunga dengan teratur, menyapa teman-
teman dan tersenyum jika berpapasan, mendoakan teman-teman atau guru yang
sedang sakit, dan masih banyak lagi. Juga, ASM dapat berbagi mainannya dengan
teman-temannya. Menjadi berkat itu juga bisa dilihat dari maunya kita antre di
kasir ketika kita membayar barang pembelian kita. Artinya, menjadi berkat itu mau
memberikan hal-hal yang baik bagi semua yang ada di sekitarnya.

Horong I

Tujuan Khusus

1. ASM mengetahui cerita Abram yang diutus Allah


2. ASM mau berbagi mainan dengan teman-temannya

59
Ayat Hafalan

Memberkati ornag-orang yang takut akan Tuhan, baik yang kecil maupun yang besar
(Mzm. 115: 13)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Sejumlah makanan ringan untuk dibagi
Aktivitas
 GSM bisa memulai pelajaran dengan cerita tentang pengutusan Abram untuk
pergi ke Ur-Kasdim kepada ASM Horong I dengan bahasa yang sederhana.
 GSM memberikan contoh sederhana yang bisa dilakukan ASM Horong I tentang
berbagi berkat. Misalnya mau berbagi makanan, mainan, dan belajar antre ketika
menerima hadiah atau hendak cuci tangan, dan memberikan hadiah kepada
teman (GSM bisa mengajak ASM untuk melakukan simulasi antre bersama dalam
menerima hadiah)

Horong II

Tujuan Khusus

1. ASM memahami menjadi berkat bagi semua orang


2. Anak mampu menyebutkan contoh-contoh perbuatan untuk menjadi berkat bagi
semua orang

Ayat Hafalan

Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin
(Am. 22: 9)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Kertas HVS
 Penggaris
 Pulpen warna
Aktivitas
 GSM bercerita tentang pelajaran hari ini dengan bahasa yang dapat dimengerti
ASM Horong II
 Jika memungkinkan, GSM mengajak ASM menonton cerita Aku
Mau Menjadi Berkat yang dapat ditonton melalui kanal youtube
https://bit.ly/akumaujadiberkat. Apabila tidak memungkinkan,

60
GSM dapat menjadikan cerita di video ini sebagai ilustrasi dalam cerita.
 Di akhir pertemuan, GSM mengajak ASM mengambil kertas HVS lalu menggambar
tabel dengan judul perbuatan baik yang akan kulakukan untuk menjadi berkat
bagi semua orang
 Warnai/Hias kertas HVS semenarik mungkin agar ASM lebih menarik membacanya
dan mengaplikasikannya

Horong III

Tujuan Khusus

1. ASM memahami arti hidup menjadi berkat


2. ASM memiliki komitmen untuk berbuat baik bagi semua orang

61
Ayat Hafalan

Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin
(Am. 22: 9)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


1. Kertas origami warna-warni
2. Kertas karton warna-warni
3. Gunting
4. Lem kertas
5. Alat Tulis

Aktivitas
 GSM menceritakan kembali cerita Abram dengan bahasanya sendiri dan mudah
dimengerti oleh ASM
 Jika memungkinkan, GSM mengajak ASM menonton video dengan
judul Aku Mau Jadi Berkat, bisa ditonton di kanal youtube
https://bit.ly/akumaujadiberkat. Apabila tidak memungkinkan
menonton bersama, video tersebut dapat menjadi ilustrasi cerita
GSM kepada ASM.
 GSM berdiskusi bersama ASM dengan topik “Aku Mau Menjadi Berkat.”
 Di akhir pertemuan GSM mengajak ASM untuk membuat aktivitas membuat kartu
Kasih.
Cara Membuat
 Ambil kertas origami untuk membuat pola bentuk hati dan pohon (lihat contoh
pada lampiran)
 Lalu tempel pola pohon kertas karton, lalu kertas pola hati tempel di pola pohon
sebagai daun-daun pohon itu. Kertas pola hati sudah ditulisi komitmen menjadi
berkat atau dapat juga ayat-ayat Alkitab yang bisa menjadi tuntunan bagi ASM
untuk menjadi berkat bagi sesama.
 Contoh ayat Alkitab
 Galatia 6: 2 “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu
memenuhi hukum Kristus”
 Ibrani 13: 16 “Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan,
sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah”
 Yohanes 15: 13 “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang
memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya”
 Ulangan 15: 11 “Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam
negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah
engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang
miskin di negerimu”

62
https://bit.ly/kartukasih

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 11


2. BE. SM. No. 190
3. BE. SM. No. 123: 1-2
4. BE. SM. No. 137
5. BE. SM. No. 313
6. BE. SM. No. 162:1-2
7. BE. SM. No. 314

63
Nas:
Minggu Okuli
Yohanes 4: 5-10
12 Maret 2023

Yesus Mau Menerimaku


Tujuan Umum

Anak mengetahui bahwa Tuhan Yesus selalu menerima mereka

Latar Belakang

Saat itu ada kebencian antara orang Yahudi dan orang Samaria. Yesus dan murid-
murid melewati jalan yang biasa dihindari oleh orang Yahudi. Ia bertemu dengan
seorang perempuan Samaria. Tema pembelajaran minggu ini mengenai Yesus yang
menerima keberadaan perempuan Samaria. Perempuan Samaria menghindar bertemu
orang lain karena ia malu akan keadaannya, namun Yesus mau menerimanya. Bahkan,
Yesus mengajarkan tentang makna yang sejati dalam hidup, yaitu air hidup. Setelah
perbincangan dengan Yesus, perempuan Samaria menerima pesan penting bahwa
Yesus mau menerimanya. Jika Yesus ada di hatinya, maka Ia diibaratkan Air Hidup
yang terus memberikan kelagaan akan segala masalah dalam hidup. Demikian anak-
anak pun yakin bahwa Yesus juga selalu menerima mereka. Jika anak-anak memahami
makna Yesus sebagai air hidup, maka mereka akan senantiasa merasakan sukacita
dalam hidup mereka.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Pada zaman Yesus, hubungan orang Samaria dan orang Yahudi tidak berjalan dengan
baik. Ada sikap saling benci di antara keduanya. Walaupun daerah Samaria terletak
di antara Yudea dan Galilea, orang Yahudi biasanya tidak mau melewati jalan pintas
melalui daerah Samaria. Mereka menghindari orang Samaria yang dianggap lebih
rendah daripada orang Yahudi. Orang Yahudi akan memilih jalan yang lebih panjang,
yaitu melewati lembah Yordan.

Setelah Yesus melayani beberapa bulan di Yudea, banyak orang menerima pengajaran-
Nya dan mau dibaptis. Untuk menghindari kekesalan dan perlawanan orang Farisi yang
mendengar perkembangan peng-ikut Yesus, maka Ia berangkat ke Galilea. Setelah
melewati perjalanan daerah pegunungan, Yesus duduk beristirahat di dekat sumur

64
Yakub di dekat desa Shikar kira-kira pukul dua belas siang. Kota Sikhar berdiri sekitar
delapan mil tenggara kota yang disebut Samaria, antara Gunung Ebal dan Gunung
Gerizim. Itu adalah salah satu kota tertua di Palestina, dan sebelumnya dikenal
dengan nama “Sikhem,” atau Sichem yang disebut dalam Kejadian 33: 1 dan Kejadian
12: 6. Kota itu berada di suku Efraim (Yos. 21: 21). Yesus duduk di pinggir sumur
Yakub. Saat itu sekitar jam dua belas siang, waktu makan orang Yahudi umumnya.
Murid-murid-Nya pergi untuk membeli makanan. Dan, Yesus pun tinggal sendiri.

Waktu Dia duduk di tepi sumur, seorang perempuan Samaria datang untuk mengambil
air dari sumur tersebut. Pada zaman itu, sumur adalah tempat pertemuan bagi kaum
perempuan untuk saling bercerita. Kebiasaan mengambil air banyak dilakukan pada
pagi hari. Namun, perempuan itu mengambil air di siang hari. Tampaknya perempuan
ini memi­lih waktu di siang hari untuk menghindari orang lain.

“Beri Aku minum!” Yesus meminta kepada perempuan Samaria itu dan tentu
menimbulkan tanda tanya bagi perempuan itu. Bagaimana mungkin seorang Yahudi
meminta air kepada seorang Samaria yang dibenci? Saat itu Yesus juga kelelahan
dalam perjalanan dan cuaca yang cukup panas. Dan, hal itu menjadi awal untuk
memulai percakapan dengan seorang perempuan Samaria.

Yesus menjelaskan tentang “Air Hidup” yang dimaksud adalah kasih, berkat dan
anugerah Allah dan untuk memperolehnya adalah dengan menerima Yesus. Dalam

Yohanes 7: 39 menyebutkan bahwa air hidup yang dibicarakan Yesus mengalir seperti
sungai di dalam hati orang percaya. Air hidup yang diterima oleh orang yang percaya
memberikan kepuasan atas dahaga yang yang mereka alami. Melalui percakapan
dengan Yesus, perempuan Samaria menyadari bahwa Yesus adalah Mesias. Kedua,
Yesus mengetahui segala dosa dan kegagalannya tetapi Yesus mau menerima dia.
Setelah bertemu dengan Yesus, perempuan Samaria mencari orang-orang untuk
memberitahukan tentang Yesus. Ia yang dulunya malu dan merasa minder menjadi
pembawa Kabar Baik yang hebat. Pertemuan Yesus dengan perempuan Samaria
menjadi pesan yang penting bagi kita bahwa Tuhan Yesus sungguh mengasihi kita
semua. Meski kita malu karena kesalahan dan dosa-dosa kita, tapi Ia membuka
tangan-Nya untuk mau menerima kita apa adanya.

Horong I

Tujuan Khusus

Anak mampu menceritakan bahwa Tuhan Yesus menerimanya

Ayat Hafalan

Kita mengasihi karena Allah lebih dulu mengasihi kita (1Yoh. 4: 19)

65
Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Alat tulis
Aktivitas
1. Sebelum GSM bercerita, tanyakan kepada anak, apakah mereka senang jika ada
orang lain yang mau menyapa mereka? Lalu, ajak anak untuk menonton video
singkat tentang “Perempuan Samaria dan Yesus”. Beritahukan anak bahwa Yesus
mau menerima siapa saja karena Ia mengasihi semua orang, termasuk anak-anak.
2. Ingatkan ASM bahwa Yesus menerima semua orang karena Ia sungguh mengasihi
kita. Karena itu, jika kita mengingat kasih Allah, maka kita akan senantiasa
merasa sukacita. (Sukacita dipakai untuk memberi makna pada air hidup yang
memberikan kelegaan pada anak. Namun, anak pada Horong I biasanya belum
bisa mendapatkan gambaran/simbol akan “Air Hidup” yang dapat dipahami anak
yang lebih dewasa usianya).
3. Ajak anak untuk menyelesaikan aktivitas mencari jalan perempuan Samaria
menuju sumur Yakub dan bertemu Yesus.
4. Ajak anak untuk mengucapkan ayat hafalan dengan memakai gerakan kreatif yang
dikreasikan GSM bersama anak. Misalnya: kata “mengasihi” dengan membentuk
jari-jari tangan kanan dan kiri membentuk hati.

Perempuan Samaria dan Yesus


Adik-adik, ayo bantu perempuan Samaria ini untuk menemukan jalan bertemu
Tuhan Yesus. Tariklah garis secara perlahan ya. Kamu bisa meminta bantuan
dari kakak/Guru Sekolah Minggu

Sumber: https://bit.ly/YesusdanSamaria

66
Catatan:
Gambar di atas adalah contoh untuk aktivitas anak mencari jalan. Ilustrator dapat
membuat gambar aktivitas mencari jalan yang lebih sederhana (tidak terlalu rumit).

Horong II

Tujuan Khusus

Anak mampu menjelaskan bahwa Tuhan Yesus adalah Air Hidup yang memberikan
kelegaan dalam hidup

Ayat Hafalan

Kita mengasihi karena Allah lebih dulu mengasihi kita (1Yoh. 4: 19)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Air di dalam wadah
 Alat tulis
Aktivitas
1. Tanyakan kepada anak, apakah kegunaan air dalam kehidupan mereka sehari-
hari. Berikan waktu bagi anak untuk bercerita. Lalu simpulkan bersama anak,
bahwa air memiliki banyak manfaat dan uraikan secara singkat. Tanyakan
kembali, bagaimana menurut mereka tentang “Air Hidup”? Apa maksudnya? Beri
waktu bagi anak untuk mengemukaan pendapatnya.
2. Ceritakan tentang percakapan Yesus dengan seorang perempuan Samaria.
Penekanan cerita pada tema “Air Hidup” yang memberi makna pada hidup yang
kekal.
3. Ajak anak untuk menyelesaikan aktivitas mencari huruf-huruf acak yang
membentuk kata-kata “Air Hidup”.

Tariklah garis benang huruf ke arah kotak yang di


bawah. Huruf-huruf tersebut akan membentuk
kata-kata “Air Hidup” sesuai dengan tema cerita di
atas.

Sumber: https://bit.ly/tarikairhidup

67
Catatan: Gambar di atas adalah contoh untuk aktivitas anak mencari untaian huruf-
huruf yang membentuk kata-kata “AIR HIDUP”. Ilustrator dapat membuat gambar
di atas dengan menyesuaikan dengan kata-kata “AIR HIDUP”.

Horong III

Tujuan Khusus

1. Anak mengetahui makna “Air Hidup” dalam kehidupan mereka.


2. Anak mampu menyebutkan hal atau perbuatan baik yang menandakan bahwa
mereka memiliki “Air Hidup” dalam diri mereka.

Ayat Hafalan

Kita mengasihi karena Allah lebih dulu mengasihi kita (1Yoh. 4: 19)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Air di dalam wadah
 Alat tulis
 Gunting
 Kertas asturo
 Pensil
 Mata kocak (jika tidak ada bisa digambar saja)
 Spidol
 Penggaris.
Aktivitas
1. Tanyakan kepada anak, apakah kegunaan air dalam kehidupan mereka sehari-
hari? Lalu simpulkan bersam anak, bahwa air memiliki manfaat. Tanyakn kembali,
bagaimana dengan menurut mereka tentang “Air Hidup”? Apa maksudnya? Beri
waktu bagi anak untuk mengemukaan pendapatnya.
2. Ceritakan tentang percakapan Yesus dengan seorang perempuan Samaria.
Penekanan cerita pada tema “Air Hidup” yang memberi makna pada hidup yang kekal.
3. Sikap tangan yang terbuka merupakan simbol dari tangan Yesus yang juga
terbuka menerima perempuan Samaria. Demikian juga, tangan kita terbuka untuk
menerima orang lain melalui perbuatan baik kita. Ajak anak untuk menyebutkan
perbuatan-perbuatan yang menunjukkan bahwa mereka telah memiliki Air Hidup
atau Yesus dalam hati mereka dengan mengerjakan aktivitas berikut.
• Buatlah ukuran 7cm X 27 cm pada karton dan lipat menjadi tiga bagian seperti
pada gambar.
• Bentuk lingkaran dengan ukuran tidak melebihi 22 cm. Gambar bentuk leher
dan badan berbentuk kotak, lalu gunting.
• Minta anak mencetak pola tangan mereka pada karton, lalu gunting.
• Rekatkan bagian pola kepala dan badan di atas kertas asturo. Rekatkan juga

68
pola telapak tangan da sisi bagian kiri dan kanan bagian persegi panjang tadi.
• Tempelkan mata kocak pada pola lingkaran.
• Pada bagian persegi panjang, ajak anak menuliskan hal baik atau perbuatan-
perbuatan baik yang memandakan bahwa Yesus sebagai Air Hidup ada di
dalam mereka.

Sumber: https://bit.ly/anakyanghilang

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 161


2. BE. SM. No. 9
3. BE. SM. No. 97
4. BE. SM. No. 276
5. BE. SM. No. 23
6. BE. SM. No. 270
7. BE. SM. No. 278

69
Nas:
Minggu Letare
1 Samuel 16: 1-13
19 Maret 2023

Tuhan Melihat ke Hatiku


Tujuan Umum

Anak mengetahui bahwa Tuhan melihat ke dalam hati, bukan mengandalkan


penampilan.

Latar Belakang

Saul yang berpenampilan gagah dan meyakinkan ternyata melakukan hal yang jahat
di mata Tuhan. Oleh karena itu, Samuel ditunjuk oleh Tuhan untuk mengurapi raja
pengganti Saul. Samuel mengira anak Isai yang berpenampilan gagah, tinggi, dan
meyakinkan akan menjadi calon raja Israel. Namun, pilihan Tuhan jatuh pada Daud,
anak Isai yang paling muda, berperawakan kecil dan sederhana. Pekerjaannya hanya
gembala. Samuel sama seperti manusia lain yang mengandalkan penampilan. Namun,
Tuhan melihat hati Daud sebagai gembala yang mampu membimbing dan melindungi
bangsa Israel. Selain itu, Daud juga orang yang mengandalkan Tuhan dalam hidupnya.
Melalui nas ini, ASM akan belajar bahwa Tuhan melihat ke hati anak-anak. Apapun
keadaan fisik yang mereka alami, bahkan keadaan disabiltas sekalipun, Tuhan melihat
ke hati mereka. Dari hati akan terpancar perbuatan baik.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Saul berubah menjadi raja yang jahat. Samuel merasa sedih karena raja Saul ditolak
oleh Allah sebagai raja atas Israel. Samuel pun sempat merasa gentar, takut dibunuh
oleh Saul ketika Allah memintanya mencari raja yang baru untuk menggantikan Saul.
“Berapa lama lagi engkau akan meratapi Saul?” Allah memerintahkan Samuel untuk
mengisi tanduk dengan minya. Tanduk berisi minyak dipakai untuk dalam pelantikan
raja. Namun dalam hal ini, minyak tersebut digunakan untuk penunjukkan seorang
raja. Allah lalu memberitahukan langkah/petunjuk selanjutnya yang harus dilakukan
oleh Samuel, yaitu: membuat upacara pengorbanan bersama Isai dan anak-anaknya.

Adapun Isai tinggal di kota Betlehem dan ia memiliki delapan anak laki-laki. Ia
melakukan persembahan kurban untuk menguduskan serta mengundang Isai dan

70
anak-anaknya datang ke upacara tersebut. Petunjuk yang diberikan Allah merupakan
awal proses pemilihan raja Israel yang baru di antara anak-anak Isai. Ketika Samuel
melihat Eliab, tampak baginya postur tubuh Eliab yang tegap dan tampan sehingga
terlintas dibenaknya bahwa orang yang berdiri dihadapannya adalah yang dipilih
Tuhan. Samuel berpikir bahwa Eliab adalah seorang yang tepat menjadi calon raja.
Anak Ishak yang satu ini memiliki paras berwibawa dan perawakannya yang tinggi.
Awalnya, Samuel menduga bahwa calon raja yang tepat adalah Eliab. Namun,
ternyata bukan Eliab yang cocok menjadi calon raja menurut Allah. Kemudian tampil
Abinadab, lalu Syama, sampai ketujuh anak Isai telah tampil di depan Samuel, namun
semuanya bukan pilihan Tuhan. Justru Tuhan mengingatkan Samuel bahwa bukan
yang dilihat manusia yang dilihat-Nya. Tuhan melihat hati, bukan penampilan luar.
Ternyata masih ada anak bungsu Isai yang belum dilihat Samuel. Si bungsu, Daud
saat itu belum pulang ke rumah. Samuel meminta agar anak bungsu Isai dipanggil
pulang. Daud yang berperawakan kecil, masih muda dan bekerja sebagai gembala,
ternyata yang dipilih Allah. Sejak itu, Roh Allah berkuasa di atasnya (ayat 11-13).
Seorang gembala mampu membimbing dan melindungi domba-dombanya. Ia juga
berusaha agar domba-dombanya berkecukupan dalam makanan dan minuman, aman
dan tentram. Karakter Daud yang seperti itu yang ternyata Tuhan pilih untuk menjadi
raja Israel.

Samuel pun mengurungkan niatnya untuk mengurapi Eliab. Dan, pada akhirnya Daud-
lah yang diurapinya memimpin bangsa Israel. Dari nas ini kita dapat merenungkan
bahwa belum tentu apa yang terlihat oleh mata sama dengan apa yang ada di dalam
hati. Cara pandang manusia dalam menentukan pilihan sangat berbeda bahkan
bertentangan dengan penglihatan Allah. Manusia hanya mampu melihat dari sisi luar
saja, sementara Tuhan melihat jauh ke dalam dan ke depan yakni hati manusia. Pilihan
Allah melebihi pertimbangan manusia sedangkan manusia hanya dapat memahami
pilihan Allah jika dimulai dari pandangan iman. Daud dipersiapkan oleh Tuhan untuk
menjadi raja Israel yang kedua. Ia tidak mengandalkan penampilannya, tetapi Tuhan
memakainya karena hatinya.

Dalam situasi sekarang, anak-anak pun terjebak pada penampilan selebriti dan
selebgram yang banyak tersebar melalui media sosial. Tuntutan untuk menjadi lebih
cantik, lebih bergaya, dan lebih kelihatan berkelas melalui penampilan sementara
seperti selebriti menjadi tema yang sering muncul pada kehidupan anak-anak masa
kini. Sementara, orang-orang yang berjuang dalam jalan kebaikan, memperjuangkan
hak anak dan perempuan, atau peduli lingkungan kurang menjadi sorotan atau
panutan. Nas ini menjadi tantangan bagi GSM untuk berbagi cerita dengan anak-anak
untuk mengandalkan hati, dan bukan penampilan semata.

Horong I

Tujuan Khusus

Anak mengetahui bahwa Tuhan melihat hati atau perbuatan baik manusia

71
Ayat Hafalan

…. tetapi TUHAN melihat hati (1Sam. 16: 7b)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan bahan


 Sketsa gambar pola hati, boleh didownload dari link terlampir, boleh juga dengan
cara memfotocopy gambar di buku ini lalu memperbesar ke ukuran A4.
 Sketsa gambar wajah orang yang tersenyum/bahagia dan gambar orang yang
cemberut/marah, boleh didownload dari link terlampir, boleh juga dengan cara
memfotocopy gambar di buku ini lalu memperbesar ke ukuran A4.
Aktivitas
 Tanyakan kepada ASM, Apakah menurut anak-anak, hati yang baik lebih cocok
diberi gambar wajah gembira atau cemberut?
 Ceritakan tentang Saul yang jahat meski penampilannya bagus. Lalu, ceritakan
juga tentang Daud yang hatinya baik dan tersenyum meski penampilannya biasa
saja. Tuhan melihat ke hati manusia. Motivasi anak untuk berusaha melakukan
hal/perbuatan baik sebagai wujud dari hati yang baik.
 Ajak anak untuk menggambar pola wajahnya pada lembaran kertas yang dibagikan
oleh GSM untuk tiap anak. Minta mereka berkreasi dengan warna. (GSM juga
bisa memilih aktivitas puzzle hati. Anak diminta mewarnai gambar pola hati dan
senyum pada gambar tersebut). Ingatkan anak bahwa Tuhan memilih mereka
karena mereka memiliki hati yang baik. Hati yang baik tentu akan menghasilkan
perbuatan baik yang tulus.

Sumber: https://bit.ly/seesmyheart

Pilihan lain untuk aktivitas anak Horong 1:


Sumber: https://bit.ly/Tuhanlihathati
bahan dapat dicetak dari: https://bit.ly/Tuhanlihathatipdf

72
Horong II

Tujuan Khusus

1. Anak mengetahui perbedaan manusia “berdasarkan penampilan” atau


berdasarkan hati”
2. Anak mampu melakukan perbuatan/hal yang menunjukan hati yang baik

Ayat Hafalan

Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan
mata, tetapi TUHAN melihat hati (1Sam. 16: 7b)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Beberapa gambar model atau para selebriti yang berpenampilan mewah.
 Beberapa foto orang-orang yang berpenampilan biasa, namun melakukan
pekerjaan sosial/berbagi dengan anak-anak terlantar, yang miskin ataupun para
aktivis lingkungan hidup.
 Stoples transparan/stoples plastik atau lembaran gambar stoples dalam ukuran
A4; kertas berbentuk hati; lem/perekat; alat tulis.
Aktivitas
 Minta pendapat ASM tentang perbandingan dua contoh gambar tersebut. Apakah
mereka cenderung sering melihat penampilan luar atau melihat hal-hal baik yang
dilakukan oleh orang yang berpenampilan sederhana/biasa.
 Ceritakan tentang pemilihan Daud sebagai raja oleh Tuhan. Penekanan cerita
pada topik bahwa manusia sering melihat penampilan saja, tetapi Tuhan melihat
ke hati manusia. Motivasi anak untuk berusaha melakukan hal/perbuatan baik
sebagai wujud dari hati yang baik.
 Ajak anak untuk membiasakan melakukan perbuatan baik melalui “jurnal stoples”
berikut ini. Anak akan membiasakan perbuatan baik yang dilakukannya dengan
menuliskan setiap perbuatan baik yang dilakukannya setiap hari selama 21 hari.
 Ingatkan anak bahwa Tuhan melihat hati anak. Hati yang baik tentu akan
menghasilkan perbuatan baik yang tulus.
 Membuat prakarya:
• Minta anak untuk menyiapkan stoples transparan atau stoples plastik. Jika
tidak memungkinkan bagi anak, GSM bisa menyiapkan lembaran gambar
stoples dengan ukuran A4 untuk tiap anak.
• Anak menuliskan satu perbuatan baik yang dilakukannya di atas kertas
berbentuk hati.
• Tempel kertas berbentuk hati tersebut pada bagian luar stoples atau kertas
dapat dimasukkan ke dalam stoples. Untuk anak yang menggunakan lembaran
gambar stoples, anak dapat menempelkan kertas berbentuk hati pada gambar
stoples.

73
Sumber gambar: https://bit.ly/topleskebaikan

Horong III

Tujuan Khusus

1. Anak mengetahui perbedaan manusia “berdasarkan penampilan” atau berdasarkan


hati”.
2. Anak mampu menceritakan kembali dengan mengisi TTS berikut.

Ayat Hafalan

Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan
mata, tetapi TUHAN melihat hati (1Sam. 16: 7b)

Alat Peraga dan Aktivitas:

1. Sama dengan Horong 2 namun saat aktivitas anak berbeda.


2. Ajak anak untuk mengingat kembali cerita di atas. Lalu, bagikan lembar tugas
Teka-teki Silang (TTS) untuk tiap anak. Atau, bisa buat satu kelompok yang terdiri
dari 2 (dua) anak untuk mengerjakan TTS tersebut.

74
Tuhan melihat Hati

TTS ini disusun oleh penulis


dan dapat dicetak dari
sumber: https://bit.ly/
TTSlabs atau pindai QR code
di atas.

Mendatar Menurun
1. Hewan yang digembalakan Daud 2. Nama kampung tempat Isai
3. Pekerjaan Samuel 3. Pekerjaan Samuel
5. Orang yang mengurapi Daud 4. Nama anak Isai yang dipilih
6. Anak pertama Isai Tuhan menjadi raja Israel
8. Hewan yang digembalakan anak bungsu Isai 7. Anak kedua Isai
9. Tabung .......tempat minyak urapan Samuel 10. Raja pertama Israel
11. Pekerjaan Daud 12. Samuel diutus oleh ......
13. Hewan yang dipersembahkan dalam upacara
pengorbanan

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 29


2. BE. SM. No. 170
3. BE. SM. No. 137
4. BE. SM. No. 11
5. BE. SM. No. 281
6. BE. SM. No. 287
7. BE. SM. No. 292

75
Nas:
Minggu Judika
Matius 25: 34-40
26 Maret 2023

Pengikut Kristus, Siapp!!!


Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu memahami tanggung jawabnya sebagai pengikut Kristus dalam
kehidupan sehari-hari.

Latar Belakang

Orang Kristen adalah pengikut Kristus. Menjadi pengikut Kristus artinya menjadikan
Kristus sebagai panutan dan teladan di dalam hidupnya. Rajin ke gereja saja tidak
cukup menjadi pengikut Kristus. Namun, pada saat orang Kristen mengikrarkan
janjinya sebagai pengikut Kristus, maka hal tersebut nampak dari cara hidupnya, gaya
hidupnya, pikirannya, dan karakternya. Sebagai pengikut Kristus, sudah semestinya
ia penuh dengan tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugasnya, penuh kasih
satu dengan yang lain, dan menaati setiap perintah Tuhan. Tentunya semuanya itu
akan nyata terlihat dalam sikap setiap orang Kristen kepada orang tua, anak-anak
sepermainan, atau sanak saudaranya.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Penggalan kisah Yesus yang kita baca dalam perikop ini merupakan detik-detik
perjalanan terakhir-Nya di dunia. Yesus menjadi Juruselamat yang menebus dosa umat
manusia melalui peristiwa salib. Saat itu Yesus Kristus sedang melakukan pengajaran
tentang eskatologi (akhir zaman). Perikop ini menggambarkan tentang peristiwa yang
akan terjadi di akhir zaman, yaitu pemisahan antara domba di sebelah kanan Allah
dan kambing di sebelah kiri Allah. Pemisahan ini mempersiapkan setiap orang sesuai
dengan kelompoknya untuk memeroleh penghakiman. Ia akan mengumpulkan semua
bangsa di hadapan-Nya. Pemisahan itu terjadi tanpa pandang bulu.

Mereka yang berada di dalam sisi kanan merupakan orang-orang benar karena
mereka menolong Kristus saat sedang kelaparan, haus, seorang asing, telanjang,
sakit, dan dalam penjara. Bahkan Yesus memberikan sudut pandang lain, bahwa
tindakan seseorang menolong Kristus adalah ketika orang tersebut menolong orang

76
lain yang mengalami kesulitan. Sebab, ketika seseorang menolong orang lain yang
sedang kesulitan, maka ia sedang menolong Kristus. Pada saat seseorang menyambut
orang lain yang mengalami bully (ejekan) sebagai sahabat, maka ia sama saja sedang
menyambut Kristus. Oleh karena itu, ayat ke-40 menyatakan bahwa “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang
dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”

Maka, akan terlihatlah mana orang yang benar dan orang yang fasik. Bagi mereka
yang sudah melakukan kehendak Kristus selama di dunia, mereka patut menerima
kemuliaan Tuhan. Sebab sesungguhnya, orang Kristen adalah anak-anak Tuhan dan
menjadi ahli waris Kerajaan-Nya. Bagi mereka yang setia akan memeroleh kehidupan
bahagia dan melimpah. Semuanya itu sudah disediakan oleh Tuhan bagi mereka yang
setia dan bertanggung jawab sebagai pengikut Kristus. Semuanya itu diberikan oleh
Tuhan bukan karena perbuatan-perbuatan baik yang sudah dilakukan orang Kristen.
Akan tetapi, itu semua adalah janji penebusan Allah oleh Yesus Kristus. Sehingga,
bagi setiap orang yang setia, bertanggung jawab melakukan pekerjaannya dalam
nama Tuhan, dan tekun berbuat baik, dialah yang masuk ke dalam kelompok sebelah
kanan Tuhan.

Oleh karena itu, setiap orang Kristen yang percaya sudah seharusnya bertanggung
jawab atas saudaranya yang kelaparan, kehausan, butuh pertolongan, orang asing,
dan sebagainya. Tanggung jawab itu timbul karena kita dirahmati wajah dan rupa
Kristus. Sehingga, apa yang kita kerjakan, termasuk pada saat kita berbuat baik, itu
merupakan wujud nyata iman percaya kita kepada Kristus. Artinya, apa yang kita
lakukan adalah buah-buah kebenaran dan kebiasaan atau gaya hidup yang sudah
mengakar.

Pelajaran hari ini mengajak ASM untuk siap menjadi pengikut Kristus di manapun
mereka berada. ASM mampu bertanggung jawab dengan pekerjaan-pekerjaan
pengikut Kristus. Misalnya saja, ia mampu dan mau mengasihi sesamanya. Sebab, kasih
adalah hukum terutama dalam hidup orang Kristen. ASM diajak untuk membuktikan
kasih Kristus itu kepada sesama dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, kata-kata aku
mengasihi sesamaku tidak aka nada artinya jika tanpa perbuatan. Contoh perbuatan
baik yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah menjadi penolong bagi
teman yang sedang diejek, memberikan sumbangan sukarela kepada korban bencana,
mengucapkan kata yang sopan kepada semua orang tanpa terkecuali, menghormati
orang yang tidak dikenal, menghargai para pengemis dengan tidak menghina atau
mencemooh, dan menghargai perbedaan pendapat seorang teman.

Horong I

Tujuan Khusus

1. ASM memahami arti menjadi pengikut Kristus.


2. ASM mau mengasihi sesama manusia.

77
Ayat Hafalan

Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mat. 22: 39)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Proyektor atau TV untuk menonton
 Dua Kertas Karton
 Spidol
 5 Gambar tentang perbuatan baik yang sudah di print (contoh:
Gambar membantu teman yang mengalami kesulitan, dll).
Berikut contoh gambar yang dapat dijadikan rujukan: https://
bit.ly/burukdanbaik.

 5 Gambar tentang perbuatan tidak baik yang sudah di print


 Selotip
 Double Tap
Aktivitas
 GSM bercerita dengan mengajak ASM untuk menonton video yang diambil dari
Youtube, berikut https://bit.ly/tolongorang.
 Setelah menampilkan video tersebut, GSM mengajak ASM untuk secara aktif
menyampaikan pendapatnya tentang video tersebut.
 GSM dapat mengaitkan video tersebut dengan pesan firman Tuhan dalam perikop
ini.
 Melakukan permainan menyesuaikan gambar ke tempat yang telah ditentukan.
Cara Membuat
• Siapkan dua Kertas Karton
• Dalam dua kertas tersebut, tulislah dua clue. Di satu sisi karton ditulis “YES”, di
sisi lain di tulis “NO”. Lalu tempelkan dua kertas karton tersebut dengan selotip
di dinding.
• Buatlah 5 kelompok (sesuaikan dengan jumlah ASM), dan setiap kelompok
mendapatkan 5 gambar tentang perbuatan baik, dan 5 gambar tentang perbuatan
buruk.
• Setiap kelompok diberikan waktu untuk menyesuaikan 10 gambar tersebut ke
dalam karton yang disediakan. Artinya gambar yang baik, di taro tempat karton
yang baik, begitupun sebaliknya.
• GSM menutup dengan menyimpulkan cerita atau pengajaran hari ini.

Horong II

Tujuan Khusus

1. ASM memahami arti menjadi pengikut Kristus

78
2. ASM mau menolong teman yang kesulitan

Ayat Hafalan

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi,
sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi
(Yoh. 13: 34).

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Kertas Berwarna
 Spidol
 Kertas Putih
 Pita
 Gunting
 Lem
Aktivitas
 GSM dapat bercerita menggunakan panggung boneka dalam memberikan
pengajaran kepada ASM Horong II tentang tanggung jawab sebagai pengikut
Kristus.
 Jika tidak memiliki boneka tangan, GSM dapat bercerita menggunakan metode
role-play atau memainkan peran dengan script yang sama.
 Berikut script panggung boneka yang dapat dilaksanakan https://bit.ly/
naskahpangbon.
 Setelah menampilkan panggung boneka tersebut, GSM dapat mengajak ASM
untuk secara aktif menyampaikan pendapatnya tentang cerita tersebut.
 GSM menyimpulkan pembelajaran hari ini dan mengarahkan anak-anak membuat
aktivitas.
 Membuat Tangan Saya Siap (https://bit.ly/tangansiap)

Cara Membuat
1. GSM mengajak ASM untuk membuat tangan
dengan bentuk seperti gambar diatas
menggunakan kertas warna.
2. Kertas warna tersbeut di gunting sesuai pola
yang sudah dibuat.
3. Kemudian di dalam kertas putih, dituliskan
“Pengikut Kristus, Saya Siap”
4. Lalu kertas yang sudah ditulis, ditempelkan
menggunakan lem ke kertas bewarna yang
sudah dibentuk.
5. Kemudian pita yang sudah dipersiapkan,
diikatkan ke kertas berwarna tersebut.

79
Horong III

Tujuan Khusus

1. ASM mau menolong teman yang sedang kesulitan.


2. ASM dapat membuat komitmen untuk melakukan tanggung jawab sebagai
pengikut Kristus.

Ayat Hafalan

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi,
sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi
(Yoh. 13: 34).

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan bahan


 Alat tulis
Aktivitas
 Pembelajaran melalui metode diskusi
 GSM mengajak ASM untuk menonton video dari https://bit.ly/tolonginsan yang
berjudul “Tuhan Menolong Sesama Insan”
 Setelah menampilkan video tersebut, GSM membagi ASM menjadi beberapa
kelompok untuk melakukan diskusi terhadap video tersebut.
 GSM memberikan waktu diskusi selama 10 menit.
 Setelah berdiskusi, setiap kelompok diberikan kesempatan untuk memaparkan
hasil diskusinya selama 5 menit.
 Sesaat kelompok sudah menyelesaikan hasil diskusinya, GSM menyimpulkan
semua pembahasan yang diberikan kelompok.
 GSM menyelaraskan video ini dengan perikop Matius 25:34-40.
 Membuat Kartu Komitmen.
 ASM akan menulis komitmennya di dalam kartu komitmen. Kartu komitmen ini
akan berisikan harapan dan komitmen pribadi terhadap teman di hari ini, yaitu
tanggung jawab sebagai pengikut Kristus. Tak hanya soal komitmen tanggung
jawab sebagai pengikut Kristus, dalam kartu komitmen ini juga dapat dituliskan
untuk mengakui kesalahan, meminta maaf dan memperbaiki diri. Kartu komitmen
ini tidak hanya dipakai untuk sehari saja, tetapi dapat menjadi perenungan dan
pegangan bagi ASM dalam melanjutkan kehidupan sosialnya.

80
Contoh kartu komitmen:

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 15


2. BE. SM. No. 158
3. BE. SM. No. 20
4. BE. SM. No. 73
5. BE. SM. No. 65
6. BN. SM. No. 153
7. BN. SM. No. 161

81
Minggu
Palmarum
2 April 2023
Nas:
Yesaya 50: 4-6

Hati-Hati Gunakan Mulutmu!


Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu memahami penggunaan mulut di dalam kehidupannya setiap


hari

Latar Belakang

Kita menyadari bahwa mulut adalah salah satu karunia yang diberikan Allah kepada
manusia. Melalui mulut, seseorang dapat berbicara, makan, dan minum. Tetapi kita
juga perlu menyadari bahwa mulut juga terkadang disalahgunakan untuk mengucapkan
kata-kata yang buruk, bahkan mampu membuat orang lain terluka secara psikis. Dalam
peribahasa Indonesia terdapat kalimat yang berkata “Mulutmu Harimaumu,” kalimat
ini ingin mengatakan bahwa setiap kata-kata yang diucapkan memiliki pengaruh
yang besar pada orang lain. Jika kita mengucapkan kata yang positif, maka kata-kata
positif dapat memberikan pengaruh yang baik pada orang lain. Begitupun sebaliknya,
jika mengucapkan kata yang negatif maka kata-kata tersebut dapat memberikan
pengaruh yang buruk pada orang lain. Oleh karena itu, mulut sebagai karunia dari
Tuhan harus dipergunakan dengan baik, sehingga perkataan yang keluar dari mulut
membawa pengaruh baik. Melalui pelajaran hari ini, ASM diajak untuk menjaga
setiap perkataan yang keluar dari mulut mereka. Perkataan yang dapat memberikan
semangat, pujian, dan dorongan kepada orang lain. Sekaligus perkataan yang keluar
dari mulut juga harus dipergunakan untuk memuji memuliakan nama Tuhan.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Kitab Yesaya dibagi menjadi tiga bagian, bagian pertama dari pasal 1-39; bagian
kedua dari pasal 40-55; dan bagian ketiga terdiri dari pasal 56-66. Perikop ini
ditulis oleh seorang yang disebut sebagai Deutero Yesaya. Deutero Yesaya menulis
tentang pengalaman bangsa Israel yang sudah bertahun-tahun yang berada di
dalam pembuangan. Pada masa itu, Deutero Yesaya diperintahkan oleh Allah
untuk memberitahukan kepada bangsa Israel bahwa mereka akan dibebaskan dari
pembuangan Babel. Oleh karena itu, Allah melalui Deutero Yesaya mendorong bangsa

82
Israel untuk terus berpengharapan dan mematuhi perintah yang sudah ditetapkan.
Ivan Friesen seorang penafsir Perjanjian Lama mengatakan bahwa perikop ini
berisikan pujian Sang Hamba kepada Tuhan yang sudah mengampuni bangsa Israel.
Dan pengampunan ini ditandai dengan sikap ketaatan sebagai seorang murid tentang
bagaimana menggunakan mulutnya. Dalam pujian ini, Sang Hamba meminta kepada
bangsa Israel bahwa karunia yang diberikan Allah dalam berbicara dan mendengar
harus dipergunakan dengan baik.

Salah satu penggunaan karunia berbicara dan mendengar tertulis dalam ayat 4. Mulut
hendaknya digunakan untuk memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu.
Inilah yang menjadi penekanan Deutero Yesaya agar mulut benar-benar digunakan
untuk berkata-kata hal yang membangun dan memberkati orang, dan memuji Tuhan.
Begitupun dengan telinga, harus dipergunakan untuk mendengar perintah Tuhan,
serta mentaatinya.

Kita sadar bahwa setiap manusia memiliki kelemahan apalagi dalam menggunakan
telinga dan mulut. Kelemahan ini yang harus menjadi pendorong manusia untuk
terus belajar. Demikian juga pada diri ASM yang tentunya juga terdapat kelemahan.
Terkadang muncul sikap yang salah termasuk dalam berbicara dalam pertemanan
sehari-hari atau ketika bersenda-gurau dengan teman. Untuk itu, ASM diajak untuk
menjaga setiap perkataan yang hendak dikeluarkan agar tidak menyakiti hati dan
perasaan sesama. Bertutur baik dan tidak menggunakan mulut untuk menghina orang
lain hendaknya menjadi salah satu pedoman hidup yang harus dilakukan setiap hari.
Menghibur teman yang berduka dan memberi semangat kepada teman atau saudara
yang hendak mengikuti ujian sekolah, pertandingan, dan sebagainya juga menandakan
kita sedang menggunakan mulut dengan baik.

Sekarang ini kita sedang merayakan Minggu Palmarum. Pada peristiwa palmarum
di Yerusalem, Yesus dielu-elukan dengan pujian dan persembahan yang terbaik.
Pelajaran kita pada saat ini mengajak kita semua untuk menggunakan mulut kita
sebagai sumber suara yang memuji dan mengelukan nama Tuhan. Dengan segala
perbuatan kita pun marilah menandakan kita memuji Tuhan yang sudah menebus dan
menyelamatkan kita. Nama Tuhanlah yang semakin dipermuliakan.

Horong I

Tujuan Khusus

ASM dapat membedakan apa itu perkataan yang baik, dan perkataan buruk

Ayat Hafalan

Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa
kebinasaan (Amsal 13: 3)

83
Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Piring Kertas
 Stiker
 Kertas/Cardstock
 Pensil Warna/ Krayon
 Lem
 Stick Es Krim
Aktivitas
 Dalam memberikan pengajaran terhadap perikop ini, GSM dapat menjelaskan
ASM bagaimana penggunaan mulut yang baik, dan mana penggunaan mulut yang
tidak baik.
 GSM dapat mendukung pengajaran tersebut dengan melakukan metode belajar
sambal menyanyi. Dalam hal ini, GSM dapat menggunakan lagu “Hati-Hati
Gunakan Mulutmu”. Lirik, musik dan gerakan dapat dilihat melalui kanal Youtube:
https://bit.ly/hatigunakantangan.
 Membuat Kreativitas Two-Tongued Puppet. GSM mengajak ASM untuk membuat
“Boneka Bermulut Dua,” contoh kreativitas di bawah ini https://bit.ly/
kendalikanlidah.
 Cara Pembuatan: https://bit.ly/tamingtonguevideo
 Gambarkan di salah satu sisi piring kertas “wajah sedih”, dengan lidah yang
mencuat keluar.
 Di sisi yang lain, gambarkan “wajah bahagia” dengan mulut yang tersenyum.
 Berikan tanda di sisi “wajah sedih” dengan tulisan “Kata-kata dapat berbahaya”,
lalu di sisi yang sama tuliskan “Jangan Menghujat” dan “Jangan Membully”

 Kemudian di sisi “wajah bahagia” tuliskan “Kata-kata dapat menolong”, lalu di


sisi tersebut tuliskan “Think Before You Say”; dan di dalam mulut yang tersenyum
tuliskan “Hati-hati berbicara”

84
Horong II

Tujuan Khusus

ASM dapat menyebutkan apa saja yang perkataan yang membawa pengaruh baik, dan
perkataan yang membawa pengaruh buruk

Ayat Hafalan

Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah bercabang akan dikerat (Amsal
10:31)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Alat tulis
Aktivitas
 GSM dapat memberikan penjelasan tentang fungsi mulut di dalam kehidupan
sehari-hari
 GSM dapat mengajak ASM untuk menyebutkan perkataan-perkataan yang
memberikan pengaruh baik dan buruk.
 GSM mengkorelasikan pesan firman Tuhan dengan penjelasan tentang fungsi
mulut
 Dalam mendukung metode ini, GSM dapat melakukan aktivitas pribadi dengan
menuliskan apa saja perkataan yang membawa pengaruh baik, dan pengaruh buruk.
Aktivitas tersebut diisi di dalam gambar berikut: https://bit.ly/burukdanbaikk

85
Horong II

Tujuan Khusus

1. ASM dapat menyadari bahwa setiap perkataannya membawa dampak kepada


perasaan orang lain
2. ASM dapat mempertanggungjawabkan perkataannya

Ayat Hafalan

Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa
kebinasaan (Am. 13: 3)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Alat tulis
Aktivitas
 Pembelajaran melalui metode imajinatif. GSM dapat mengajak ASM untuk melihat
ilustrasi dampak dari perkataan yang baik, dan perkataan yang buruk melalui
ilustrasi sobekan kertas.
 GSM dapat mengambil kertas, dan mulai menyobek kertas tersebut, seperti:

 Kemudian GSM memberikan pertanyaan


kepada ASM, apakah sobekan kertas ini dapat
menjadi satu kembali? Berikanlah waktu bagi
ASM untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Setelah mendapatkan jawabannya, GSM
mengajak ASM untuk mencari korelasi antara
ilustrasi sobekan kertas dengan pengaruh
perkataan.
 Berikan waktu ASM untuk menemukan
jawaban korelasinya, setelah itu GSM dapat
mempersilahkan ASM yang ingin mengemukakan pendapatnya. Ketika ASM telah
mengemukakan pendapatnya, GSM dapat memberikan jawaban yang sebenarnya
terkait korelasi dari ilustrasi sobekan kertas tersebut dan pengaruh perkataan.

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 25


2. BE. SM. No. 45
3. BE. SM. No. 68
4. BE. SM. No. 79
5. BE. SM. No. 64
6. BE. SM. No. 169
7. BE. SM. No. 47

86
Jumat Agung
7 April 2023

Nas:
1 Petrus 2: 24

Mengampuni Seperti Yesus


Tujuan Umum

Anak mampu mengampuni dan tidak membalas orang-orang yang menyakitinya

Latar Belakang

Surat Petrus yang pertama dialamatkan kepada jemaat Kristen-Yahudi yang tersebar
di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil, dan Bitinia (1Ptr 1: 1). Pada masa itu
orang-orang Kristen di daerah tersebut menjadi korban penganiayaan. Oleh karena
itu, terdapat beberapa perikop dalam surat ini yang membahas tentang penderitaan,
seperti pasal 2: 18-25, 3: 13-4: 6, serta 4: 12-19. Ayat yang menjadi bahan pengajaran
pada hari ini membahas tentang bagaimana seharusnya perilaku seorang Kristen
ketika diperhadapkan dengan penganiayaan.

Pasal 2: 18-25 secara khusus berbicara kepada para hamba yang menderita karena
penganiayaan dari tuannya. Jika seorang hamba harus menderita karena ia berbuat baik,
maka itu adalah sebuah kasih karunia. Dalam hal ini, Petrus menjadikan penderitaan
Kristus sebagai teladan (ay. 21-23), di mana Kristus harus mengalami penderitaan
meskipun sama sekali tidak berbuat kesalahan. Bahkan, Ia tidak membalas perbuatan
jahat itu, melainkan menyerahkannya kepada Allah, Hakim yang Adil.

Sebagai manusia, kita mungkin sangat tergoda untuk membalas perbuatan orang
lain yang jahat kepada kita. Namun Petrus mengatakan bahwa Kristus telah memikul
dosa kita supaya “kita mati terhadap dosa dan hidup untuk kebenaran” (ay 24). Oleh
karena itu, di hari kematian Tuhan Yesus ini, kita diajak untuk meneladani-Nya dengan
tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, namun menyerahkan semua perkara itu
kepada Allah sebagai Hakim yang Adil.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Dalam struktur sosial masyarakat di masa Perjanjian Baru, terdapat relasi tuan
dengan hamba. Relasi seperti ini dianggap sebagai hubungan vertikal, di mana sang

87
tuan berdaulat penuh terhadap si hamba. Biasanya para tuan adalah orang dengan
status sosial yang tinggi karena memiliki harta yang cukup untuk membayar para
hamba. Karena mereka “membayar” para hamba tersebut, seringkali itu dijadikan
alasan untuk berlaku semena-mena, bahkan tidak manusiawi terhadap mereka.
Petrus menasihati para hamba ini untuk tetap tunduk kepada tuannya, bukan hanya
kepada tuan yang baik dan peramah, tetapi juga pada tuan yang bengis (ay 18). Para
hamba diminta untuk melihat dan mengikuti teladan Kristus, sehingga mereka bisa
menyatukan penderitaan mereka dengan Kristus dan mengikuti teladan-Nya.

Pada hari ini kita memperingati penderitaan dan kematian Tuhan Yesus. Lebih dari
dua ribu tahun yang lalu, Tuhan Yesus mengalami penderitaan yang luar biasa. Dia
tidak berbuat salah, namun difitnah sampai dijatuhi hukuman mati. Ia diludahi, dihina,
dan diolok-olok. Ia dikhianati dan dijual oleh murid-Nya sendiri dan tidak diakui oleh
murid yang Ia percayai. Ia harus menahan sakit ketika dicambuk, dipaksa memikul
salib, dipaku kaki dan tangannya, dan digantung selama berjam-jam di atas kayu
salib. Namun Yesus tidak pernah membalas semua perbuatan jahat itu. Sebaliknya,
Ia mengampuni mereka dengan berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka
tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Luk 23: 34).

Seringkali kita juga mengalami hal yang sama. Kita diperlakukan tidak baik, disakiti,
dan dilukai oleh orang lain. Tentu rasanya menyakitkan, ingin rasanya kita membalas
perbuatan mereka, terlalu sulit bagi kita untuk bisa mengampuni mereka. Namun
rasul Petrus mengatakan di ayat 24, “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam
tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk
kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.” Karena Tuhan Yesus telah mati
dengan menanggung dosa kita, maka kita pun harus mati terhadap dosa-dosa kita dan
hidup untuk kebenaran. Artinya, kita harus mematikan hasrat kita untuk membalas
dendam, kemudian menghidupkan niat kita untuk mengampuni.

Mengampuni orang yang telah menyakiti kita dengan sangat dalam tentunya tidak
mudah. Kita pasti akan terus mengingat kejadian traumatis itu. Kita juga tentu tidak
ingin orang tersebut menyakiti kita lagi dan lagi. Namun, mengampuni bukan berarti
kita melupakan kejadian itu dan tetap mengizinkan orang tersebut untuk menyakiti
kita lagi. Mengampuni bukanlah melupakan dan menganggap bahwa kita tidak
pernah terluka. Mengampuni berarti mengakui bahwa kita pernah dilukai, namun
luka itu tidak sakit lagi dan tidak memengaruhi kehidupan kita lagi. Kita akan terus
mengingat kejadian itu, tapi kejadian itu tidak lagi membuat kita terus tenggelam
dalam kesedihan.

Mengampuni juga tidak berarti bahwa kita harus menerima orang tersebut kembali
dalam kehidupan kita. Kita boleh saja menjauh dari orang tersebut jika mereka memang
tidak baik untuk kita. Mengampuni juga tidak berarti kita harus tetap berhubungan
dengan mereka. Kita boleh saja memutuskan hubungan kalau mereka memang sangat
merugikan kita. Namun, mengampuni bukan berarti kita menyebarkan kebencian
tentang orang tersebut. Sebaliknya, kita seharusnya mendoakan orang tersebut agar
dia bisa berubah menjadi lebih baik.

88
Kita yang sedang terluka dan sakit hati mungkin merasa bahwa mengampuni itu sangat
sulit, bahkan hampir tidak mungkin. Ya, mengampuni memang tidak mudah. Namun,
kasih karunia Allah dalam diri Yesus akan menguatkan kita untuk mengampuni. Dengan
berusaha untuk mengampuni orang yang menyakiti kita, kita juga akan mendapatkan
pemulihan dari Tuhan. Luka kita mungkin masih berdarah dan mengeluarkan nanah,
namun rasul Petrus berkata, “oleh bilur-bilur1-Nya kamu menjadi sembuh.” Kasih
Yesus yang dinyatakan dalam luka-luka-Nya akan menyembuhkan luka-luka kita.
Inilah yang akan menguatkan kita untuk mengampuni orang-orang yang bersalah
kepada kita.

Horong I

Tujuan Khusus

Di akhir demonstrasi, anak mampu menyebutkan pesan yang mereka dapatkan


tentang ‘mengampuni’

Ayat Hafalan

Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang
bersalah kepada kami (Mat. 6: 12)

Alat Peraga dan Aktivitas

Alat dan Bahan


 Botol plastik transparan (ukuran 600 ml)
 Gunting
 Sedotan
 Selotip atau lakban
 Gelas plastik transparan (4 buah)
 Balon
 Spidol papan tulis
 Air minum
 Pewarna makanan (merah, hijau, dan biru)
 Gambar anak-anak dari kertas (opsional)

Aktivitas
 Metode Pengajaran: Demonstrasi
 Pastikan untuk menggunakan air minum dan pewarna makanan, agar aman untuk
diminum (seandainya ada anak yang tidak sengaja meminum cairan tersebut)
Cara membuat
• Buatlah lubang di tengah botol menggunakan gunting dan agar sedotan bisa

1 Menurut KBBI, “bilur” berarti “luka bekas cambukan”

89
masuk
• Ketika sedotan sudah masuk, tutup semua celah dengan menggunakan selotip/
lakban hingga seperti ini:

Sumber: https://bit.ly/botolpengampunan
• GSM dapat menempelkan gambar anak-anak di botol
tersebut (opsional)
• Isi tiga gelas plastik dengan air minum secukupnya dan beri
pewarna makanan yang berbeda-beda
• Beri tulisan “Yesus” di balon yang akan digunakan

Cara bercerita
 Video Referensi: https://bit.ly/botolpengampunan
 GSM dapat menceritakan kisah naratif tentang seorang anak yang mendapatkan
perilaku buruk dari orang-orang di sekitarnya, serta bagaimana hal itu membuat
sang anak merasakan emosi negatif (marah, sedih, sakit hati). Contoh: “suatu
hari, Anto sedang bermain bersama teman-temannya. Tiba-tiba, seorang anak
dengan sengaja mendorongnya hingga jatuh.”
 GSM menceritakan bagaimana perilaku buruk tersebut membuat sang anak
merasakan emosi negatif (sedih, marah, sakit hati). Setiap menceritakan emosi
negatif yang dirasakan sang anak, GSM meminta kesediaan salah satu ASM untuk
menuangkan salah satu cairan ke dalam botol. Contoh: “Karena terjatuh, lutut
Anto pun terluka dan berdarah. Anto menangis, ia merasa sedih karena temannya
berbuat jahat. Kira-kira kalau adik-adik didorong teman sampai jatuh, adik-adik
sedih atau tidak? Nah, adik-adik, apa yang terjadi ya kalau kita terus merasa sedih
karena perbuatan jahat teman kita? Yuk coba salah satu maju ke depan, kita tuang
cairan ini ke dalam botol...”
 GSM dapat melanjutkan cerita tentang perilaku buruk lain yang diterima sang
anak, bagaimana hal tersebut membuat sang anak merasakan emosi negatif, lalu
meminta kesediaan anak yang lain untuk menuangkan cairan yang lain ke dalam
botol.
 Setelah botol berisi cairan dengan warna yang keruh, GSM dapat menceritakan
bahwa itulah yang terjadi ketika kita tidak mau memaafkan orang lain yang
berbuat jahat.
 GSM menjelaskan perilaku-perilaku jahat yang diterima Yesus ketika Ia disalibkan,
serta bagaimana Ia tidak membalas mereka. Setelah itu, GSM menjelaskan bahwa
memaafkan memang terasa sulit, untuk itulah kita membutuhkan bantuan dari
Yesus. Setelah menjelaskan, GSM meniup balon dan melekatkan ujung balon di
mulut botol, lalu membiarkan udara mengalir ke botol. Tempatkan gelas plastik
kosong di ujung sedotan sehingga air keruh yang ada di botol mengalir ke gelas
tersebut.

90
 GSM menjelaskan kesimpulan dari demonstrasi, kemudian meminta anak untuk
menyebutkan ulang kesimpulan yang dapat diambil dari demonstrasi tersebut.
Contoh: “Nah, adik-adik, dari aktivitas tadi kita belajar tentang ‘MENGAMPUNI’.
Meskipun orang lain berbuat jahat pada kita, kita perlu mengampuni mereka
dengan bantuan dari Tuhan Yesus. Yuk, kita sama-sama ulang kalimatnya. Kalau
kakak bilang ‘meskipun orang lain berbuat jahat sama kita,’ adik-adik jawabnya
‘kita mengampuni mereka dengan dibantu Tuhan Yesus’. Begitu ya. Yuk, kakak tes
dulu. Yang kompak ya!”

Horong II

Tujuan Khusus

Anak mampu menjelaskan perbedaan antara ‘mengampuni’ dan ‘melupakan’

Ayat Hafalan

Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah
kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan
diampuni (Luk. 6: 37)

Alat Peraga dan Aktivitas

Metode Pengajaran
Tanya-Jawab, Demonstrasi
Alat & Bahan
 Papan tulis
 Spidol papan tulis (non-permanen)
 Penghapus papan tulis atau tisu
 Karton atau kertas buffalo warna merah muda, digunting bentuk hati
 Pensil
 Penghapus pensil

Aktivitas
© Maria Fransisca, 2022

 Membuat hati
 Lipat kertas menjadi 2, lalu gambar pola berikut:
 Gunting pola tersebut dan buka lipatan kertas sehingga kertas
berbentuk hati yang simetris.
 Berikan tulisan “Mengampuni Seperti Yesus” di bagian
belakang hati GSM menceritakan ulang kisah penyaliban
Yesus secara singkat.
 GSM melakukan tanya-jawab dengan ASM tentang perilaku
buruk apa saja yang diterima oleh Yesus saat itu. Setiap kali

91
ada anak yang menjawab, GSM menuliskan jawaban tersebut di papan tulis.
 GSM menjelaskan bahwa seringkali kita mengalami apa yang Yesus alami, yaitu
diperlakukan jahat oleh orang lain. Sambil menjelaskan, GSM bisa mengambil
salah satu karton bentuk hati dan sebuah pensil, lalu menuliskan perbuatan-
perbuatan jahat yang sering diterima oleh anak-anak.
 GSM membagikan kertas karton hati dan sebuah pensil kepada setiap anak, lalu
meminta mereka menuliskan perbuatan-perbuatan jahat yang pernah dilakukan
orang lain pada mereka.
 GSM mengajak ASM untuk membaca 1 Petrus 2: 23, lalu menjelaskan bahwa Yesus
tidak pernah membalas perbuatan mereka, melainkan mengampuni kesalahan
mereka. Sambil bercerita, GSM bisa menghapus tulisan-tulisan di papan tulis.
 GSM mengajak ASM untuk membaca 1 Petrus 2: 24, lalu menjelaskan bahwa
sebagai orang yang telah mati terhadap dosa dan hidup untuk kebenaran, kita
juga harus mengikuti teladan Yesus untuk mengampuni dan tidak membalas
perbuatan mereka. Setelah itu, GSM mengajak anak-anak untuk menghapus apa
yang telah mereka tuliskan di karton hati.
 GSM memperlihatkan hasil karton hati yang masih menimbulkan bekas coretan
meskipun sudah dihapus. Kemudian, GSM menjelaskan perbedaan memaafkan
dan melupakan. Menghapus tulisan tersebut berarti memaafkan, namun tulisan
itu akan tetap menimbulkan bekas goresan, yang berarti kita masih mengingat
kejadian itu.

Horong III

Tujuan Khusus

1. Anak mampu menjelaskan konsep ‘mengampuni’ yang benar


2. Tanpa membuka Alkitab, anak mampu melafalkan doa Yesus yang tertulis di Lukas
23: 34

Ayat Hafalan

Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan
mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga
tidak akan mengampuni kesalahanmu (Mat. 6: 14-15)

Alat Peraga dan Aktivitas

Metode Pengajaran
Mind-Map, Tanya-Jawab, Doa Berantai
Alat & Bahan
 Kertas samson atau manila warna kuning
 Spidol papan tulis
 Sticky Notes
 Kertas HVS ukuran A4 dan Selotip kertas

92
Aktivitas
 Membuat Salib. Menggunakan kertas samson atau manila kuning, buat dua bentuk
salib besar dengan ukuran seperti di bawah ini. Salib tersebut bisa ditempel di
dinding atau papan tulis.
 Bagi kertas HVS menjadi dua bagian, lalu berikan tulisan “Yesus Mengampuni....”
dan “Aku Mau Mengampuni...”
 Tempel kedua tulisan tersebut di kedua salib.
 Siapkan beberapa kertas bertuliskan perilaku-perilaku jahat yang diterima Yesus,
seperti “Dicemooh”, “Difitnah”, “Diludahi”, “Dikhianati”, “Disangkal oleh Murid-
Nya”, “Diolok-olok”, dll.
 Jika kesulitan membuat salib ukuran besar, bisa menggunakan papan tulis yang
diberi gambar salib besar

© Maria Fransisca, 2022


 Kemudian GSM menceritakan
ulang kisah penyaliban
Yesus dengan berfokus
pada perilaku-perilaku
menyakitkan yang diterima
oleh-Nya.
 GSM melakukan tanya-jawab
dengan peserta didik tentang
perilaku buruk apa saja yang
diterima oleh Yesus saat itu.
Setiap kali ada anak yang
menjawab, GSM menempelkan
kertas bertuliskan perilaku
jahat yang diterima Yesus
(dikhianati, difitnah, dll) di salib “Yesus Mengampuni” (menggunakan selotip
kertas).
 GSM mengajak ASM untuk membuka dan membaca 1 Petrus 2: 23, lalu menjelaskan
bahwa meskipun Yesus sangat tersakiti, Ia tetap memilih untuk tidak membalas
perbuatan mereka, melainkan mengampuni kesalahan mereka.
 GSM menjelaskan bahwa Yesus mengucapkan doa pengampunan ketika Ia
disalibkan, lalu mengajak anak-anak membuka Lukas 23: 34 dan menghafal doa
tersebut.
 GSM menjelaskan konsep mengampuni yang benar dengan bantuan mind-map
seperti di bawah ini:

93
 GSM menjelaskan bahwa seringkali kita
mengalami apa yang Yesus alami, yaitu
diperlakukan jahat oleh orang lain. Setelah itu,
GSM membagikan sticky notes kepada anak-anak,
kemudian meminta mereka untuk menuliskan
perbuatan jahat orang lain yang membuat
mereka terluka sampai sekarang.
 GSM mengajak ASM untuk membaca 1 Petrus
2: 24, lalu menjelaskan bahwa sebagai orang
yang telah mati terhadap dosa dan hidup untuk
kebenaran, kita juga harus mengikuti teladan
Yesus untuk mengampuni dan tidak membalas
perbuatan mereka. Setelah itu, GSM meminta
mereka untuk menempelkan sticky notes tersebut
di salib “Aku Mau Mengampuni….”

 GSM mengajak anak-anak untuk membentuk sebuah lingkaran dan bergandengan


tangan, kemudian mengajak mereka untuk doa berantai. GSM memulai doa dan
mengucapkan, “Tuhan, dengarkanlah juga doa anak-anak-Mu yang ingin belajar
untuk mengampuni,” lalu meminta mereka untuk mengucapkan, “Tuhan, aku mau
mengampuni (nama orang yang menyakiti) yang telah (perbuatan jahat yang
dilakukan) dan membuatku sakit hati.” Di akhir, GSM mengakhiri doa dengan
mengucapkan, “Tuhan, kami sangat sakit hati karena perbuatan-perbuatan ini.
Namun kami belajar untuk tidak membalasnya, melainkan menyerahkan semuanya
kepada-Mu, Hakim yang Adil. Amin.”

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 29: 1-2


2. BE. SM. No. 230
3. BE. SM. No. 39: 1-2
4. BE. SM. No. 231
5. BE. SM. No. 235
6. BE. SM. No. 750: 1
7. BE. SM. No. 309

94
Minggu Paskah I
9 April 2023

Nas:
Hosea 6: 1-2

Aku Mau Berbalik dan Berubah!


Tujuan Umum

Anak mampu meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk dan mulai mempraktikkan


kebiasaan baik.

Latar Belakang

Nabi Hosea hidup ketika raja Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia memerintah sebagai
raja Yehuda; Sementara itu, Yerobeam bin Yoas memerintah sebagai raja Israel. Ia
menjadi saksi hancurnya kerajaan Israel Utara pada tahun 722 sM. Karena Israel
melupakan TUHAN dan melakukan penyembahan berhala, bangkitlah murka TUHAN
kepada bangsa itu. Kitab nabi Hosea berisi ancaman-ancaman TUHAN terhadap
bangsa Israel yang bebal.

Namun, di sela-sela ancaman tersebut selalu ada janji TUHAN untuk memulihkan dan
menyelamatkan Israel. Murka Tuhan tidak untuk selamanya menyala dan hukuman-
Nya bertahan. Kasih karunia dan kerahiman-Nya jauh lebih besar daripada murka-
Nya. Inilah yang disaksikan dalam Hosea pasal 6.

Dalam bahasa Yunani, bertobat adalah metanoia, yang arti sebenarnya adalah
“berbalik arah”. Pasal 6 ayat 1 yang berbunyi, “mari, kita akan berbalik kepada
TUHAN,” menandakan kesediaan Israel untuk bertobat. TUHAN akan menyembuhkan
dan akan membalut, Ia akan menghidupkan dan membangkitkan Israel, supaya
mereka hidup di hadapan-Nya. Berbalik kepada TUHAN berarti mengalami pemulihan
dan kebangkitan, sehingga kita semua bisa hidup di dalam-Nya.

Di hari kebangkitan Tuhan Yesus ini, kita pun mengalami pemulihan dan kebangkitan
dari-Nya. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita hidup di dalam Tuhan. Hidup di
dalam Tuhan berarti bersedia bertobat, yaitu untuk berbalik dan berubah.

95
Penjelasan Bahan dan Cerita

Setelah Raja Salomo meninggal dunia, Kerajaan Israel terpecah menjadi dua, yaitu
Israel Utara dan Israel Selatan (Yehuda). Hosea 1: 1 menyebutkan bahwa Hosea
bekerja pada zaman pemerintahan raja-raja Yehuda, yaitu: Uzia (783-742 SM),
Yotam (742-735 SM), Ahas (735-715SM), dan Hizkia (715-687 SM), juga pada zaman
Raja Yerobeam bin Yoas atau Yerobeam II di Israel Utara (786-746 SM) (Setio, 2017:
187). Secara kritis, Hosea memerhatikan keadaan Kerajaan Israel Utara yang pada
saat itu sedang mendekati kehancuran.

Banyak raja-raja Israel Utara yang meninggalkan TUHAN sehingga para rakyatnya pun
menyembah berhala dan tidak mengikuti Hukum Taurat. Ketidakadilan dan penindasan
terjadi di tengah-tengah rakyat Israel. Berkali-kali TUHAN memperingatkan mereka
melalui perantaraan para nabi, namun Israel Utara tak kunjung bertobat. Pada
akhirnya, murka TUHAN pun menyala-nyala atas bangsa yang tidak mau bertobat ini.
Ia berbicara melalui perantaraan Hosea untuk memperingatkan Kerajaan Israel. Jika
mereka tidak bertobat, maka mereka akan hancur.

Meskipun demikian, Kitab Hosea tidak hanya berisi ancaman-ancaman TUHAN


terhadap Kerajaan Israel. TUHAN juga menjanjikan pemulihan dan keselamatan
terhadap mereka, jika mereka mau bertobat dan kembali kepada TUHAN. Bangsa
Israel menyadari hal ini, sehingga mereka bersaksi: “Dialah yang telah menerkam dan
yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan
membangkitkan kita…”

Bangsa Israel yang menyadari hal ini pun bersedia untuk bertobat. Pasal 6: 1 diawali
dengan kalimat ajakan, “mari, kita akan berbalik kepada TUHAN.” Kata “berbalik”
mengindikasikan bahwa mereka tadinya berjalan menjauh dari TUHAN. Dengan
berbalik, mereka dapat mendekat kembali pada TUHAN. Inilah yang dinamakan
‘bertobat’, yaitu “berbalik arah dan berubah menjadi lebih baik”.

Pada hari ini, kita memperingati hari kebangkitan Tuhan Yesus. Kebangkitan Yesus
menandakan bahwa kita telah mati dari dosa-dosa dan kebiasaan-kebiasaan buruk
kita. Lalu, kita mengarahkan hidup kita untuk melakukan kebenaran di dalam
Kristus dengan cara memulai kebiasaan-kebiasaan yang menyenangkan hati Tuhan.
Mengapa? Karena kita telah ditebus, dipulihkan, dan diselamatkan oleh Allah. Kita
adalah ciptaan baru di hadapan-Nya.

Untuk itu, dalam semangat Paskah, kita perlu bersama-sama memulai hidup baru kita
di dalam Kristus dengan bertobat. Mari kita mulai mencoba meninggalkan kebiasaan-
kebiasaan buruk kita yang mendukakan hati Tuhan, kemudian memulai kebiasaan-
kebiasaan baru yang menyenangkan hati-Nya. Yuk kita sama-sama bertobat: berbalik
dan berubah!

96
Horong I

Tujuan Khusus

1. Anak mampu menyimpulkan bahwa bertobat berarti berubah dari kebiasaan yang
buruk ke kebiasaan yang baik
2. Anak dapat memahami arti bertobat dari praktik pada aktivitas membersihkan
tangan kotor menjadi bersih

Ayat Hafalan

Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya
mereka bertobat (Luk. 5: 32)

Alat Peraga dan Aktivitas

Metode Pengajaran
Demonstrasi, praktik
Alat dan Bahan
 Tanah yang diberi air (bisa diganti dengan apapun yang membuat tangan menjadi
kotor, namun tidak sulit untuk dibersihkan)
 Air mengalir
 Sabun cuci tangan
 Tisu atau sapu tangan
Aktivitas
 Bercerita. GSM menceritakan bahwa semua anak pada dasarnya adalah anak-
anak yang baik. Sambil bercerita, GSM menunjukkan keadaan tangan yang masih
bersih.
Contoh: “Adik-adik, semua kakak GSM percaya kalau sebenarnya adik-adik semua
adalah anak-anak yang baik. Siapa di sini yang sayang sama orang tuanya? Siapa
di sini yang mau membantu mama dan papanya? Siapa di sini yang mau belajar
dengan rajin? Nah, semuanya adalah anak yang baik. Anak yang baik itu seperti
tangan kakak ini. Masih bersih, ya. Tidak ada kotoran sama sekali.” (Berikan
kesempatan pada anak untuk merespons pertanyaan-pertanyaan di atas).
 GSM menceritakan bahwa suatu waktu, anak-anak mulai mengenal perbuatan-
perbuatan yang tidak baik. Sambil bercerita, GSM mengoleskan tanah di tangannya
dan menunjukkannya kepada ASM.
Contoh: “Tapi, suatu saat, adik-adik berkenalan dengan ‘perbuatan yang tidak
baik’. Adik-adik mulai melawan orang tua, mulai berbohong, atau mulai malas
belajar. Kemudian adik-adik mulai melakukan itu terus menerus dan menjadi
kebiasaan. Nah, ketika itu terjadi, keadaan adik-adik yang tadinya bersih seperti
tangan kakak, jadi seperti ini nih (mengoleskan tanah ke tangannya). Tangan kakak
jadi bagaimana, adik-adik? Betul, jadi kotor.”
 GSM menceritakan bahwa ketika anak mulai terbiasa melakukan perbuatan yang

97
tidak baik, mereka bisa melukai orang-orang di sekitarnya. Sambil menceritakan
itu, GSM berpura-pura ingin menyentuh anak-anak dengan tangannya yang kotor.
Contoh: “Nah, ketika adik-adik semua sudah terbiasa melakukan hal yang tidak
baik, adik-adik bisa membuat orang lain sedih. Misalnya, adik-adik mulai terbiasa
berbohong, itu bisa membuat mama menjadi sedih. Seperti tangan kakak ini, nih.
Kalau kakak pegang kalian, nanti jadi kotor gak? Coba sini, siapa yang mau kakak
pegang pake tangan ini?”
 GSM boleh mengoleskan tanah di tangan masing-masing anak. Kemudian GSM
menjelaskan bahwa selama ASM tidak mau meninggalkan kebiasaan buruk
tersebut dan berubah, ASM akan terus ‘kotor’ dan berpotensi untuk melukai
orang-orang di sekitarnya. Satu-satunya cara adalah bertobat, yaitu berubah
kembali menjadi ‘bersih’.
Contoh: “Nah, adik-adik, kira-kira kalau tangan kita terus kotor begini, kita bisa
makan tidak? Kita bisa minum tidak? Kita bisa mengerjakan PR kita tidak? Tidak
bisa, karena apa? Karena nanti semuanya jadi kotor, deh... Terus caranya gimana?
Betul, kita harus cuci tangan, biar bersih! Nah, sama halnya kalau adik-adik terus
melakukan perbuatan yang tidak baik, kita akan tetap ‘kotor’. Hayooo di sini yang
mau ‘kotor’ terus?”
 GSM menjelaskan secara singkat arti dari Paskah, yaitu memulai hidup baru di
dalam Kristus dan bertobat, kemudian menjelaskan bahwa bertobat berarti mau
berubah dari ‘kotor’ menjadi ‘bersih’. Setelah menjelaskan, GSM mengajak anak-
anak untuk mencuci tangan.
Contoh: “Nah, adik-adik, sekarang kita merayakan Paskah. Paskah itu artinya
apa, sih? Paskah berarti kita harus memulai hidup baru dalam Kristus. Bagaimana
caranya? Yaitu dengan bertobat. Bertobat itu berarti berubah dari ‘kotor’ menjadi
‘bersih’. Seperti tangan kita ini, ya. Kita juga harus berubah menjadi anak yang
‘bersih’, dengan berhenti berbuat nakal dan mulai terus berbuat baik. Siapa di sini
yang mau menjadi ‘bersih’? Yuk kita sama-sama cuci tangan!”
 Setelah semua anak selesai mencuci tangan, GSM menanyakan hal apa yang dapat
mereka pelajari hari ini.

Horong II

Tujuan Khusus

1. Anak mampu membedakan mana tindakan yang termasuk dosa dan mana yang
tidak
2. Anak mampu mengurutkan langkah-langkah pertobatan dengan benar

Ayat Hafalan

Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa


mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi (Amsal 28: 13)

98
Alat Peraga dan Aktivitas

Metode Pengajaran
Games dan worksheet
Alat dan Bahan
 Kertas karton atau buffalo warna hijau dan merah
 Sumpit
 Double tape (solatip bolak-balik)
 Spidol
 Gunting
Cara membuat
 Buatlah pola lingkaran di karton hijau dan merah dengan diameter 15 cm.
 Gunting pola tersebut, lalu tuliskan “DOSA” di karton merah dan “TIDAK DOSA”
di karton hijau.
 Pasangkan satu karton “DOSA” dengan karton “TIDAK DOSA”.
 Tempelkan sumpit di belakang salah satu karton, kemudian tutup bagian belakang
karton tersebut dengan pasangannya.
 Buatlah alat peraga ini sesuai dengan jumlah kelompok yang diinginkan.

Aktivitas
 Cara bermain Games “Dosa atau Tidak Dosa”
 GSM membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok mendapat
satu papan “Dosa atau Tidak Dosa”.
 GSM membacakan sebuah kasus, kemudian meminta anak-anak untuk menentukan
apakah itu termasuk “Dosa” atau “Tidak Dosa” dengan mengacungkan papan
yang telah diberikan (tidak boleh berbicara).
 Kelompok dengan skor terbesar adalah pemenangnya.
 Cara bercerita. GSM mengajak anak-anak untuk bermain games “Dosa atau Tidak
Dosa”
 GSM menjelaskan secara singkat apa arti Paskah, yaitu memulai hidup di dalam
Kristus dengan bertobat.
 GSM mengajak ASM untuk membaca Hosea 6: 1-2, kemudian menjelaskan apa arti

99
dari ‘bertobat’.
 GSM menjelaskan urutan-urutan pertobatan yang terdiri dari lima tahap, yaitu:
 Menyadari bahwa kita salah
 Menyesal karena telah berbuat salah
 Mengakui kesalahan di hadapan Tuhan dan orang yang kita sakiti
 Meminta maaf
 Berbalik dan berubah
 GSM menjelaskan bahwa pertobatan tidak hanya berhenti di tahap “meminta
maaf”, tetapi bersedia meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk dan mau memulai
kebiasaan-kebiasaan baik. Minta ASM menyebutkan kebiasaan-kebiasaan baik
yang harus dilakukan setiap hari sebagai tanda pertobatan.

Aktivitas
• Mengurutkan Langkah-langkah Pertobatan
• GSM memberikan satu lembar kerja dan lima kertas berisi langkah-langkah
pertobatan yang sudah dipotong kecil-kecil. Tugas ASM adalah mengurutkan
langkah-langkah pertobatan dengan menempel tulisan tersebut di lembar kerja.
Lembar Kerja

100
Kertas Langkah Pertobatan

Horong III

Tujuan Khusus

Anak mampu menjelaskan perbedaan antara ‘meminta maaf’ dan ‘bertobat’

Ayat Hafalan

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang (2Kor. 5: 17)

Aktivitas dan Alat Peraga

Metode Pengajaran
Roleplay, diagram, dan worksheet
Alat dan Bahan
1. Papan tulis
2. Spidol papan tulis
Cara bercerita

1. GSM menjelaskan apa arti Paskah,


yaitu memulai hidup di dalam Kristus
dengan bertobat.
2. GSM mengajak ASM untuk membuka
dan membaca Hosea 6: 1-2,
kemudian menjelaskan apa arti
‘bertobat’.
3. GSM menjelaskan perbedaan antara
‘meminta maaf’ dan ‘bertobat’

101
dengan menggunakan diagram seperti di samping.
4. GSM membagi ASM menjadi beberapa kelompok, kemudian meminta mereka
untuk melakukan role-play. Beberapa kelompok memperagakan role-play tentang
seseorang yang hanya meminta maaf namun tidak berubah, beberapa kelompok
lainnya memperagakan role-play tentang seseorang yang sungguh-sungguh
bertobat.
5. GSM menjelaskan bahwa bertobat adalah meninggalkan kebiasaan-kebiasaan
buruk dan memulai kebiasaan-kebiasaan baik, kemudian memberikan tugas pada
ASM untuk memulai satu kebiasaan baik selama seminggu. ASM bisa menggunakan
Habit Tracker sebagai worksheet. GSM meminta untuk mengumpulkan tugas
tersebut minggu depan.

Habit Tracker:

Memulai Kebiasaan Baik

Nama: _______________________________
Kelas: _______________________________

Kebiasaan Baik yang Ingin Dimulai: ____________________________

Warnai di lingkaran yang tersedia dengan warna


hijau jika hari itu kamu sudah melaksanakan
kebiasaan barumu. Tuliskan juga pada pukul
berapa kamu melakukan itu. Warnai lingkaran
dengan warna merah jika kamu lupa melaksanakan
kebiasaan barumu. Jangan lupa untuk menghiasnya
seindah mungkin 😊

Hosea 6: 1-2
Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah
yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan
kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada
hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita
akan hidup di hadapan-Nya

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 238: 1-2


2. BE. SM. No. 141
3. BE. SM. No. 89: 1-2
4. BE. SM. No. 635: 1
5. BE. SM. No. 245
6. BE. SM. No. 76
7. BE. SM. No. 89

102
Senin Paskah II
10 April 2023

Nas:
Roma 6: 5-6

Merdeka Karena Kristus


Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu memahami bahwa Allah dapat menyelamatkan umat-Nya


sehingga ia menjadi manusia yang merdeka

Latar Belakang

Menjadi merdeka adalah keinginan semua orang dan bangsa. Sampai saat ini masih ada
saja negara yang berperang untuk mencapai kemerdekaannya. Sebut saja Palestina,
Rusia, dan Ukraina yang menginginkan kemerdekaan negaranya. Merdeka tidak hanya
berhubungan dengan peperangan. Merdeka juga berhubungan dengan pemberian
hak kepada seseorang untuk mengemukakan pendapatnya, mendapatkan hidup yang
layak dan adil, bisa bersekolah, dan menentukan pilihan hidup. Itulah macam-macam
bentuk kemerdekaan yang ingin diraih oleh setiap orang atau suatu negara. Dalam
kehidupan beriman kepada Tuhan, merdeka dari perbudakan dosa adalah tujuan
setiap orang Kristen. Paskah memberikan gambaran tentang kemerdekaan dalam
Kristus. Kristus sudah mati di kayu salib memberikan penebusan bagi semua orang
sehingga tidak lagi hidup dalam perbudakan dosa. Kemerdekaan itu diperoleh dengan
cuma-cuma dari Kristus. Manusia lama kita sudah disalibkan supaya manusia tidak
lagi diperhamba oleh dosa.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Pada perikop kita akan belajar tentang merdeka dari dosa. Paulus mengatakan kepada
jemaat di Roma bahwa manusia lama telah dikuburkan bersama-sama dengan Kristus
oleh baptisan dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Oleh karena itu, manusia itu akan
hidup dalam hidup baru, satu dengan kematian-Nya, dan satu dengan kebangkitan-
Nya. Manusia lama itu telah disalibkan, supaya dosa hilang kuasanya, dan tidak lagi
menghambakan diri kepada dosa (ay. 4-6). Pernyataan Paulus ini hendak mengajak
seluruh jemaat di Roma agar hidup sebagai manusia baru yang telah ditebus dosanya,
hidup di dalam Roh; dan meninggalkan manusia lamanya yang hidup dalam hawa nafsu.
Dengan kata lain, penebusan yang dilakukan oleh Kristus merupakan kesempatan

103
bagi orang-orang Kristen yang ditebus untuk mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan.
Mereka yang sudah dipermandikan dalam kematian Yesus makin teguh menyaksikan
iman percayanya kepada Tuhan. Hidup baru dan satu dalam kematian-Nya menjadi
miliknya. Artinya manusia lama sudah terkubur mati. Tabiat-tabiat buruk atau lama
itu sudah terkubur dalam. Ia tidak lagi dikuasai oleh hawa nafsunya. Yang ada
sekarang adalah kehidupan yang baru, tabiat yang baik dan baru di dalam Kristus.

Paskah adalah tanda kemenangan orang percaya atas kebangkitan Kristus. Orang-
orang Kristen yang percaya dimerdekakan dari perbudakan dosa. Merdeka dari
perbudakan dosa artinya ia dengan tegas dan berani meninggalkan kebiasaan-
kebiasaan buruknya. Misalnya saja anak-anak Tuhan sangat menikmati berbuat
curang pada saat belajar di sekolah, seperti menyontek, berbicara dengan teman saat
guru menjelaskan mata pelajaran, mengganggu teman yang sedang asyik belajar.
Namun, Paskah adalah anda kemenangan yang harus dirayakan oleh semua orang
dengan kesadaran bahwa manusia lamanya [tabiat] telah dikuburkan, maka manusia
baru [tabiat] dikembangkan agar berbuah lebat dan menjadi berkat bagi semua orang.

Horong I

Tujuan Khusus

1. ASM dapat menyebutkan perbuatan buruk dan baik


2. ASM memahami arti meninggalkan perbuatan buruk

Ayat Hafalan

Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran (Rm. 6: 18)

Aktivitas dan Alat Peraga

 GSM menyebutkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang bisa menetap dalam diri ASM
apabila tidak segera ditinggalkan (malas, mudah marah, egois, dan tidak sabar).
 GSM mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan buruk di depan ASM dan tidak untuk
dicontoh
 GSM menyebutkan kebiasaan-kebiasaan baik yang harus dipertahankan ASM dan
baik untuk dicontoh. Lalu, GSM mempraktikkannya di depan ASM (rajin, ramah,
mau berbagi, membuang sampah pada tempatnya, dan sabar).

Horong II

Tujuan Khusus

1. ASM mampu memahami merdeka dari dosa


2. ASM mau meninggalkan kebiasaan buruk beralih ke kebiasaan baik

104
Ayat Hafalan

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu;
tetapi pemberian Allah (Ef. 2: 8)

Aktivitas dan Alat Peraga

Bahan:
gambar dan pena untuk anak sekolah minggu mencari perbuatan manusia lama
dan hidup baru, kemudian anak menghubungkannya dengan garis penghubung
menggunankan pena/pensil.

Horong III

Tujuan Khusus

1. ASM mengetahui arti hidup merdeka.


2. ASM mau hidup baru sebagai tanda sudah merdeka dari dosa

Ayat Hafalan

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang (2Kor. 5: 17)

105
Alat Peraga dan Aktivitas

 GSM menjelaskan pelajaran hari ini dengan bahasa yang sederhana dan dapat
dimengerti ASM Horong III
 GSM dapat menggunakan ilustrasi cerita dengan Judul Bagaimana orang Kristen
bisa bebas dari penjara dan merdeka melalui kanal youtube https://bit.ly/
bebasdanmerdeka
 Ajaklah ASM berdiskusi tentang hidup dalam perbudakan dosa dan hidup dalam
kemerdekaan dari dosa
 Tutuplah pertemuan dengan doa bersama

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 11: 1


2. BE. SM. No. 33: 1
3. BE. SM. No. 56: 1
4. BE. SM. No. 240:1
5. BE. SM. No. 245:1
6. BE. SM. No. 124: 1-2
7. BE. SM. No. 241:1

106
Minggu
Quasimodogeniti
16 April 2023
Nas:
2 Raja-raja 4: 1-7

Aku Mau Menjadi Penolong


Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu mengetahui bahwa Tuhan dapat menolong semua orang tanpa
terkecuali dengan penuh kasih

Latar Belakang

Tuhan adalah penolong semua orang tanpa terkecuali. Ia tidak memandang bulu
memberikan pertolongannya. Tua, muda, kaya, miskin, anak-anak, orang dewasa, dan
lain-lain Ia tolong dengan sukarela. Demikianlah yang tertulis di 2 Raja-raja 4: 1-7
ini diceritakan pertolongan Tuhan melalui karya nabi-Nya pada saat menolong janda
miskin yang harus melunasi hutang-hutangnya. Dengan mukjizat yang dilakukan,
janda miskin dan anak-anaknya bebas dari hutang dan perbudakan.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Cerita dalam 2 Raja-raja 4: 1-7 mengisahkan tentang pertemuan nabi Elisa dengan
seorang janda miskin. Suaminya adalah seorang yang takut dan setia akan Tuhan,
namun sudah meninggal. Janda ini sering berhutang agar bisa memenuhi kebutuhan
hidupnya dan anaknya. Ia tidak bisa membayar hutangnya karena ia sama-sekali
tidak memiliki uang. Sementara itu, penagih hutang sudah datang untuk membawa
dua orang anaknya sebagai tebusan. Dua orang anaknya itu akan dijadikan hamba
atau budak atau pembantu sebagai ganti hutangnya. Ibu janda ini menjadi sedih dan
datang kepada nabi Elisa menyampaikan situasi yang sedang dihadapinya.

Nabi Elisa bertanya kepadanya, “Apakah yang dapat kuperbuat bagimu?


Beritahukanlah apa-apa yang kaupunya di rumah” (ay. 2). Perbuatan ini
menunjukkan bahwa nabi Elisa bukanlah nabi yang sombong walaupun ia seorang
nabi yang sangat terkenal. Nabi Elisa menunjukkan keberpihakannya kepada orang-
orang miskin. Ia menolong ibu janda miskin itu untuk bebas dari hutangnya. Lalu,
ibu janda itu mengatakan bahwa dia hanya memiliki buli-buli yang berisi minyak
(ay. 2). Buli-buli itu seperti tempayan tempat menyimpan air atau minyak. Nabi

107
Elisa tidak kehabisan akal untuk menolong ibu janda miskin ini. Ia meminta ibu
janda miskin untuk meminjam semua bejana (semacam tempayan yang terbuat
dari tanah liat) dari para tetangganya. Haruslah ia meminjam sebanyak mungkin
dari para tetangganya itu (ay. 3). Ibu janda miskin melakukan perintah nabi Elisa
tanpa membantah sedikitpun. Kemudian, nabi Elisa kembali meminta ibu janda
miskin melakukan sesuai dengan yang ia perintahkan. Setelah bejana-bejana
kosong itu diperolehnya dari para tetangga, ia dan anak-anaknya harus menutup
pintu rumahnya. Lalu, mereka menuang minyak dari buli-buli milik mereka ke dalam
bejana-bejana kosong yang mereka pinjam. Dengan kerja sama yang baik, ibu janda
miskin bertugas menuang minyak ke dalam bejana; sementara itu, anak-anaknya
mendekatkan semua bejana dekat dengan ibu mereka untuk diisi minyak. Ibu janda
miskin terus menuang hingga bejana-bejana kosong terisi minyak (ay. 4-7).

Kemudian, minyak yang ia timba itu berhenti mengalir karena tidak ada lagi bejana
kosong. Inilah mukjizat yang dilakukan oleh nabi Elisa untuk menolong ibu janda
miskin itu. Ibu janda miskin kembali menjumpai nabi Elisa memberitahukan apa yang
sudah ia perbuat. Nabi Elisa kemudian menyuruh ibu janda miskin ini menjual minyak-
minyaknya agar ia bisa membayar hutang; sehingga, anak-anaknya tidak dijadikan
tebusan hutang dan menjadi budak. Pertolongan yang diberikan nabi Elisa kepada ibu
janda miskin ini bukanlah bentuk pertolongan sesaat. Akan tetapi, pertolongan yang
bisa terus berlanjut di masa depan. Minyak ibu janda miskin menjadi banyak sehingga
ia tidak perlu lagi berhutang demi mencukupi kebutuhan hidup mereka. Mereka
tentunya bisa menabung dari hasil penjualan minyak itu. Selain itu, pertolongan yang
diberikan nabi Elisa secara tidak langsung mengajarkan kepada ibu janda miskin untuk
tidak cepat berputus asa. Apa yang ada pada ibu janda miskin itu bisa digunakan,
buli-buli dan minyak. Ternyata harta milik yang sederhana pun bisa menyelamatkan
kehidupan. Pertolongan-pertolongan itu pun bisa datang dari hal-hal yang tidak
terduga bahkan sangat sederhana. Pertolongan nabi Elisa juga adalah bentuk
pertolongan yang menolong ibu janda miskin terlepas dari kemiskinannya. Bayangkan
saja ia tiba-tiba memiliki banyak minyak. Dengan demikian, ibu janda miskin dan
kedua anaknya tidak akan terlilit hutang lagi. Pertolongan yang diberikan nabi Elisa
juga mengajarkan kerja sama dalam keluarga ibu janda miskin. Mereka harus bekerja
bersama-sama agar bejana-bejana kosong terisi minyak. Tidak ada yang kerja mati-
matian dan ada yang hanya duduk-duduk saja. Pertolongan nabi Elisa secara tidak
langsung mengajarkan ibu janda miskin indahnya relasi/hubungan yang kuat di dalam
keluarga sehingga persoalan-persoalan yang berat bisa diatasi.

Cerita ini banyak memberikan pengajaran yang bisa diterapkan dalam kehidupan
ASM. Misalnya saja ASM semakin menjadi anak yang suka menolong semua orang
tanpa memandang bulu, memiliki sifat penuh kasih dan rendah hati, dan kerja sama
dalam keluarga. ASM bisa saja menerapkan itu semua dalam kehidupannya sehari-
hari. Mulailah dari hal-hal yang sederhana.

108
Horong I

Tujuan Khusus

1. ASM memahami arti menjadi penolong


2. ASM mau mampu menolong sesamanya dengan penuh kasih

Ayat Hafalan

Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku (Mzm. 54: 4)

Aktivitas dan Alat Peraga

Bahan
Pensil warna atau Crayon untuk mewarnai gambar yang telah tersedia.
Link Gambar sebagai berikut:
Gambar 1: https://bit.ly/minyakibuelisa
Gambar 2: https://bit.ly/kertasmewarnai

Gambar 1 Gambar 2

HORONG II

Tujuan Khusus

1. Anak mampu memahami arti menjadi penolong tanpa memandang bulu


2. ASM mau menjadi penolong sesama dengan rendah hati

Ayat Hafalan

Berilah kepada setiap orang yang meminta kembali kepadamu; dan janganlah meminta
kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu (Luk. 6: 30)

109
Aktivitas dan Alat Peraga

GSM mengajak ASm untuk menuliskan


bentuk-bentuk pertolongan yang
sudah pernah dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Mintalah ASM
untuk menceritakannya di depan
teman-temannya.

Horong III

Tujuan Khusus

1. ASM mampu memahami arti menolong sesama tanpa pandang bulu


2. ASM mau menolong sesamanya tanpa pandang bulu
3. ASM mau bekerja sama dengan teman-temannya dalam menolong sesama

Ayat Hafalan

Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya,


padahal engkau mampu melakukannya (Am. 3: 27)

Aktivitas dan Alat Peraga

 GSM menceritakan cerita Alkitab dengan bahasa sederhana


 Mintalah ASM untuk menyebutkan apa saja yang bisa mereka tiru dari perbuatan
nabi Elisa
 Mintalah ASM menceritakan bentuk kerja sama yang bisa dilakukan untuk
menolong orang lain atau kelompoknya untuk mencapai sesuatu atau terlepas
dari marabahaya. Setelah itu, ajaklah ASM untuk menonton video di kanal
youtube yang berjudul saling tolong-menolong dalam keadaan bahaya: https://
bit.ly/menolongdalambahaya dan ajaklah mereka berdiskusi
 Tutuplah pertemuan dengan doa bersama

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 1: 1


2. BE. SM. No. 160: 1+3
3. BE. SM. No. 178: 1
4. BE. SM. No. 140: 1-2
5. BE. SM. No. 157:1+3
6. BE. SM. No. 155:1-2
7. BE. SM. No. 97: 1-3

110
Minggu
Misericordias
Domini
23 April 2023 Nas:
Kisah Para Rasul 2:
14, 36-37

Aku Mau Mengucap Syukur


Tujuan Umum

Anak mengalami perubahan sikap menjadi anak yang lebih baik sebagai wujud syukur
atas kasih setia Tuhan dalam kehidupannya

Latar Belakang

Kebangkitan Yesus memberi semangat baru bagi Petrus dan para murid untuk berani
menyatakan iman mereka di hadapan orang lain. Tanpa keragu-raguan dan dengan
percaya diri, Petrus memberitakan firman Tuhan kepada orang-orang Yahudi.

Seruan khotbah Petrus pada peristiwa Pentakosta, membuka mata banyak orang
Yahudi yang hadir saat itu. Yesus yang mereka salibkan adalah Tuhan dan Kristus (Kis.
2: 36). Hal ini semakin menegaskan tentang keberadaan Yesus yang adalah Mesias.
Orang Yahudi menyalibkan Yesus karena menganggap Yesus sebagai seorang penjahat
(Yoh. 18: 30). Namun, peristiwa penyaliban telah menjadi karya Allah yang luar biasa
untuk menunjukkan kasih setia Allah terhadap seluruh ciptaan-Nya. Bersyukur atas
keselamatan yang diberikan Kristus adalah respons kita atas kasih setia Allah karena
Yesus membawa pembaruan bagi setiap orang yang percaya. Bersyukur di sini karena
kita telah mengalami hidup yang baru. Oleh karena itu, ketika kita bersyukur berarti
kita siap menjadi berkat dan teladan bagi sesama.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Siapa yang tak mengenal Petrus, salah satu dari kedua belas murid Yesus yang banyak
menghabiskan waktu bersama dengan Yesus semasa hidup-Nya. Ia juga yang tidak
berani mengakui di hadapan banyak orang sebagai murid Yesus ketika Yesus ditangkap.
Namun ternyata, kematian dan kebangkitan Yesus membawa perubahan yang luar
biasa dalam hidup Petrus. Ia yang tadinya penakut kini menjadi berani dan penuh
percaya diri menyatakan imannya. Dengan suara yang nyaring Petrus memberitakan
firman Allah. Dengan mengutip nubuatan nabi Yoel, Petrus menyatakan bahwa Yesus
adalah Kristus. Petrus juga mengajak orang-orang yang mendengar khotbahnya

111
untuk bertobat dan memberi diri dibaptis (Kis. 2: 38). Tanpa ragu sedikitpun, Petrus
memproklamirkan imannya, bahwa Yesus yang mati disalib dan bangkit adalah Tuhan
dan Kristus (Kis. 2: 36). Kematian Kristus memang merupakan sebuah kebodohan
bagi mereka yang akan binasa, tetapi tidak bagi kita yang diselamatkan (1Kor. 1: 18).

Kesaksian Petrus tentang siapa Kristus ternyata memberi dampak besar bagi para
pendengarnya kala itu. Kesaksian itu juga membawa rasa haru dan penuh pertanyaan
bagi orang-orang Yahudi yang hadir kala itu. Mereka bertanya apa yang harus
mereka lakukan sebagai responsnya terhadap pemberitaan firman Tuhan oleh Petrus.
Petrus mengatakan bahwa mereka perlu bertobat dan memberi diri dibaptis sebagai
pengampunan dosa dan menerima Roh Kudus (Kis. 2: 37). Tiga ribu orang memberi
diri dibaptis dan mereka tetap bertekun dalam pengajaran para rasul (Kis. 2: 41-42).
Minggu ini adalah minggu Misericordias Domini yang berarti bumi penuh kasih setia
Tuhan. Kita kembali diajak untuk mengingat betapa banyaknya kasih setia Tuhan di
dalam hidup kita hari demi hari. Bukti kasih setia Tuhan yang paling besar adalah karya
keselamatan Yesus di kayu salib. Kita sudah diselamatkan oleh Kristus oleh karenanya.
Bahkan, tanda keselamatan itu kita peroleh dari baptisan yang menunjukkan bahwa
kita adalah anak-anak Tuhan. Hidup kita sebagai anak-anak Tuhan sudah semestinya
Nampak dalam kehidupan kita sehari-hari. Bersyukur adalah salah satu tanda anak-
anak Tuhan yang sudah diselamatkan. Bersyukur juga adalah buah dari pembaruan
hidup yang dilakukan oleh Yesus bagi kita. Bagaimana cara kita bersyukur? Seperti
halnya Petrus yang mengalami hidup yang baru, ASM juga diajak untuk merespons
serta bersyukur atas kasih setia Tuhan di dalam kehidupannya. Kasih setia Tuhan
membarui seluruh kehidupan ASM, dari yang masih suka melakukan dosa menjadi
pribadi yang berperilaku baik di rumah, sekolah, dan juga gereja. Segala hal baik yang
kita lakukan adalah bukti syukur kita atas kasih setia Tuhan yang sudah lebih dahulu
kita nikmati.

Horong I

Tujuan Khusus

Anak mampu mengucap syukur dalam hidupnya setiap hari

Ayat Hafalan

Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya


kasih setia-Nya (1Taw. 16: 34)

Alat Peraga

Alat & Bahan


- Gambar perbuatan sehari-hari (tersedia)
- Selotip bolak-balik/lem
- Gambar wajah senang dan sedih
- Kertas karton

112
- Pembolong kertas atau/stapler
- Tali (optional)

Masing-masing anak akan menerima beberapa gambar yang menunjukkan sikap


bersyukur dalam hidup sehari-hari. ASM diminta untuk menempelkan gambar pada
karton yang sudah digunting, kemudian memberi label (wajah senang atau wajah
sedih) pada masing-masing gambar. Label wajah senang ditempelkan pada gambar
yang menunjukkan sikap perbuatan baik, sebaliknya label wajah sedih ditempel pada
gambar yang menunjukkan perbuatan tidak baik.

Bertengkar Belajar

Marah

Bermain bersama teman

Berdoa

Berbagi bersama teman


Sumber gambar: https://www.pexels.com/

113
Horong II

Tujuan Khusus

Anak mampu memberikan contoh praktis perilaku baik di rumah, di sekolah, dan di
gereja sebagai wujud ungkapan syukur atas kasih setia Tuhan.

Ayat Hafalan

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam
Kristus Yesus bagi kamu (1Tes. 5: 18)

Aktivitas

Setelah mendengarkan cerita, ASM diingatkan kembali sama seperti Petrus yang
mengalami perubahan hidup yang positif, ASM pun dapat mengalami hal yang sama
melalui pertolongan Roh Kudus. ASM diminta untuk menuliskan komitmen perilaku baik
sebagai ungkapan syukur yang akan dilakukan di rumah, sekolah, dan gereja.
Alat dan Bahan
- Pola yang tersedia
- Alat tulis
- Benang
- Lem

Sumber gambar: www.pinterest.com

Sumber gambar: Dokumentasi pribadi

114
Horong III

Tujuan Khusus

Anak mampu mengaplikasikan perubahan positif dalam hidup sehari-hari sebagai


wujud syukur atas kemurahan Allah.

Ayat Hafalan

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam
Kristus Yesus bagi kamu (1Tes. 5: 18)

Aktivitas

Setelah mendengarkan cerita, ASM diingatkan kembali tentang kematian dan


kebangkitan Yesus yang membawa pembaruan bagi hidup orang percaya. Seperti
halnya para murid, ASM juga diajak untuk mengaplikasikan perilaku positif dalam
kehidupannya sehari-hari selama satu minggu ke depan dengan membuat sebuah
jurnal sederhana. ASM diminta menulis perilaku baik apa yang akan dilakukan dalam
hidup sehari-hari sebagai bentuk ucapan syukur atas kasih setia Tuhan.
Alat dan Bahan
- Lembar jurnal (tersedia)
- Alat tulis
Langkah-langkah
1. Tulis perilaku baik yang ingin dilakukan di rumah, sekolah dan gereja selama
sepekan
2. Kerjakan perilaku baik tersebut dalam kehidupan sehari-hari
3. GSM menjelaskan bahwa bukti seorang Kristen yang sudah diperbarui oleh Roh
Kudus adalah berperilaku positif dalam hidup sehari-hari.
4. Jika masih ada cukup waktu ASM dapat mengerjakan permainan mencari kata

115
Daftar Nyanyian

1. BE ASM No.26
2. BE ASM No.32
3. BE ASM No.65
4. BE ASM No. 76:1
5. BE ASM No.80
6. BE ASM No.190
7. BE ASM No.170

116
Minggu Jubilate
30 April 2023

Nas:
Daniel 3: 13-18

Berani Tampil Beda


Tujuan Umum

Anak dapat menunjukkan bukti ketaatan kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari

Latar Belakang

Keberhasilan Babel menaklukkan Yerusalem pada tahun 587 SM menjadi awal


kehancuran kerajaan Yehuda. Banyak penduduk Yerusalem yang mati terbunuh, dan
sebagian lagi dibawa ke Babel menjadi tawanan perang. Nebukadnezar, sebagai raja
Babel kala itu memerintahkan untuk memilih pemuda yang berperawakan baik serta
terpelajar di antara para tawanan untuk bekerja di dalam istana raja (Dan. 1: 3-4).
Di antara pemuda-pemuda tersebut, terpilihlah Hananya, Misael, dan Azarya. Ketiga
pemuda ini kemudian diajarkan tentang budaya, bahasa, dan beragam tradisi Babel.
Perubahan yang mereka peroleh nampak pada pergantian nama mereka. Perubahan
lainnya adalah mereka harus menyembah patung emas yang dibuat Raja Nebukadnezar.
Ketiga pemuda ini menolaknya. Raja menjadi marah dan memasukkan mereka ke dalam
perapian yang menyala. Pemberontakan ketiga pemuda ini memperlihatkan bahwa
mereka berani tampil beda karena iman mereka kepada Allah yang benar. Ancaman
yang menimpa mereka semakin meneguhkan prinsip mereka kepada siapa mereka
harus menyembah. Berani tampil beda dengan berbagai ancaman dan tantangan,
itulah yang dihadapi oleh Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Karena berani tampil
beda demi iman kepada Allah itu pulalah yang membuat nyawa mereka selamat dari
perapian yang menyala-nyala.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Apakah kalian pernah pergi ke sebuah tempat yang memiliki budaya, tradisi, atau
bahasa yang berbeda dengan yang kalian miliki? Bagaimana rasanya? Tentu tidak
mudah bukan? Dalam bacaan kita hari ini, dikisahkan tiga orang pemuda yang menjadi
tawanan perang di negeri asing, mereka adalah pemuda terpilih yang akan bekerja di
istana raja.

117
Sebagai seorang tawanan, Hananya, Misael, dan Azarya kehilangan kebebasan seperti
yang dimiliki ketika masih berada di Yerusalem. Tantangan terberat mereka adalah
Babel yang merupakan bangsa yang tidak percaya kepada Allah. Oleh karena itu, tidak
heran ada tradisi-tradisi yang tidak sesuai dengan pengajaran firman Tuhan. Sebelum
mereka mulai bekerja di istana raja, mereka terlebih dulu diminta untuk mengganti
nama mereka sesuai dengan yang diberikan oleh pemimpin pegawai istana. Hananya
dinamai Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh, dan Azarya dinamainya Abednego
(Dan. 1: 7). Hal ini bertujuan agar mereka menjadi bagian kewarganegaraan Babel.
Bayangkan, nama yang sudah melekat di dalam diri kita begitu saja diganti oleh orang
lain, tentu bukan sebuah hal yang menyenangkan. Akan tetapi, perubahan nama ini
tidak membuat ketiga pemuda ini menjadi berubah dan menyimpang dari firman Allah.
Mereka tetap menjadi pemuda yang memegang teguh iman kepada Allah di negeri
asing. Tak hanya sekadar mengganti nama, tantangan berikutnya adalah mereka
diminta mengikuti tradisi yang berlaku di Babel, yaitu memakan makanan yang
bertentangan dengan hukum Allah. Makanan-makanan ini biasanya sudah terlebih
dahulu dipersembahkan kepada berhala. Hal ini merupakan sebuah kenajisan bagi
Sadrakh, Mesakh, dan Abednego sehingga menolak tawaran tersebut. Tidak mudah
untuk tetap menjaga integritas1 diri ketika dikondisikan sebagai seorang tawanan
perang.

Nebukadnezar, raja Babel membuat sebuah patung emas setinggi enam puluh hasta
dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel (Dan. 3:
1). Tindakan Nebukadnezar ini adalah kesombongan karena patung tersebut dibangun
untuk disembah. Kemudian ia mengeluarkan sebuah perintah kepada seluruh penjuru
Babel untuk wajib sujud menyembah patung emas tersebut ketika sangkakala, seruling,
kecapi, rebab, gambus dibunyikan. Ada sebagian orang yang memilih ikut perintah
raja, karena itu artinya membuat keadaan di dalam pembuangan menjadi baik karena
disukai oleh raja. Lalu bagaimana dengan Sadrakh, Mesakh dan Abednego? Mereka
menetapkan hati untuk tetap setia kepada Allah. Keteguhan iman mereka menjadi
prioritas utama sekalipun mereka akan terancam hukuman. Sadrakh, Mesakh, dan
Abednego memilih untuk lebih takut dan taat kepada Allah daripada kepada manusia.
Benar saja, sikap ketiga pemuda ini membawa kemarahan bagi raja karena mereka
dianggap tidak taat. Bagaimana mungkin seorang tawanan perang berani melawan
ketetapan yang dibuat oleh penguasa? Oleh karena itu, raja memberikan hukuman
berat bagi mereka. Mereka dimasukkan ke dalam dapur perapian yang menyala-nyala
dan sangat panas.

Hukuman tersebut tidak sedikitpun menyurutkan iman mereka. Mereka dengan


yakin menyampaikan kepada Nebukadnezar bahwa Allah yang mereka puja sanggup
melepaskan mereka dari perapian yang menyala-nyala itu. Jika memang Allah mau
melakukannya bahkan jika Allah tidak berkenan pun, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego
tetap tidak akan menyembah patung emas buatan raja Nebukadnezar. Mereka tidak
mati! Mereka tetap hidup sebab iman percaya kepada Tuhan yang teguh sekali.

1 Mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan
kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. https://kbbi.web.id/integritas (diakses 16
Agustus 2022)

118
Menyembah allah lain adalah suatu perbuatan yang harus dibuang jauh-jauh. Sadrakh,
Mesakh, dan Abednego memegang teguh taurat Musa untuk tidak menyembah allah-
allah lain selain dari Allah Israel. Mereka meyakini bahwa Allah akan mendatangkan
murka bagi orang yang tidak setia. Kisah ketiga pemuda ini mau mengajarkan kepada
ASM tentang arti sebuah ketaatan. Menjadi taat itu sama saja berani tampil beda
untuk menyatakan kebenaran dalam situasi tersulit sekalipun. Pada saat semua
dalam keadaan baik-baik saja, menjadi taat akan terlihat jauh lebih mudah. Namun,
apa jadinya jika ketaatan kita kepada Allah justru membawa kita pada situasi yang
tidak menyenangkan, apakah kita berani tampil berbeda?

Horong I

Tujuan Khusus

Anak mampu menyebutkan bukti ketaatan Sadrakh, Mesakh dan Abednego

Ayat Hafalan

Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat
TUHAN (Mzm.119: 1)

Alat Peraga

Alat & Bahan


- Pola gambar (tersedia)
- Pensil warna/Crayon
- Selotip bolak-balik/lem
- Piring Kertas

Masing-masing anak akan menerima pola


gambar yang sudah disediakan. Setelah
gambar digunting kemudian ditempel
(seperti pada contoh). Setelah selesai
GSM mengajak ASM untuk menceritakan
kembali kisah ketaatan Sadrakh, Mesakh,
dan Abednego secara singkat.

Sumber gambar: Dokumentasi pribadi

119
Sumber gambar: www.pinterest.com

Horong II

Tujuan Khusus

Anak mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk ketaatan yang dilakukan di rumah,


sekolah, dan di gereja

Ayat Hafalan

Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat
TUHAN (Mzm. 119: 1)

Alat Peraga

Alat & Bahan


- Pola gambar (tersedia)
- Kertas origami/Kertas warna
- Gunting
- Alat tulis
- Selotip bolak-balik/lem

Masing-masing anak akan menerima pola gambar yang sudah disediakan. ASM
diminta untuk menulis contoh perilaku hidup taat yang dapat mereka lakukan dalam
hidup sehari-hari pada kertas origami, kemudian menempelkannya pada pola pohon
yang tersedia.

120
Pohon Ketaatan

Sumber gambar: www.pinterest.com

Horong III

Tujuan Khusus

Anak mampu melakukan ketaatan yang dilakukan dalam hidup sehari-hari

Ayat Hafalan

Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan
kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi
seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan
memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan
itu (Dan. 3: 17-18)

Alat Peraga

Alat & Bahan


- Kertas A4 warna-warni
- Alat tulis
- Selotip bolak-balik/lem
- Gunting

Sebelum memulai aktivitas, ASM diajak untuk berdiskusi dan membagikan


pengalamannya ketika mengaplikasikan ketaatan dalam hidup sehari-hari.

121
Langkah-langkah
1. ASM menggunting kertas warna sesuai ukuran yang ditentukan
2. Pada kertas yang telah digunting, ASM menuliskan pengalamannya saat
mengaplikasikan ketaatan dalam hidup sehari-hari. Contoh: Tetap jujur saat
teman-teman yang lain menyontek.
3. Setiap kertas yang sudah ditulis, kemudian dibentuk rantai dan disambung dengan
cerita dari peserta lainnya.
4. Rantai ketaatan ini dapat dipajang di ruang kelas sekolah minggu untuk senantiasa
menjadi pengingat ASM untuk selalu taat kepada Tuhan dalam situasi apapun.

Video

Daftar Nyanyian

1. BE ASM No.327:1
2. BE ASM No.25:1
3. BE ASM 129:1
4. BE ASM No.80:1
5. BE ASM No.332:1
6. BE ASM No.266:1
7. BE ASM 123:1-2

122
Minggu Kantate
7 Mei 2023
Nas:
Kisah Para Rasul
20: 7-12

Aku Mau Bersekutu dengan Tuhan!


Tujuan Umum

ASM dapat mengidentifikasi sikap-sikap yang kurang benar dan benar saat beribadah
kepada Tuhan

Latar Belakang

Kisah Para Rasul merupakan satu-satunya kitab sejarah dalam Perjanjian Baru.
Kitab ini menceritakan asal-usul kekristenan mula-mula dan tentang penyebaran
Injil. Penulis Kitab Kisah Para Rasul dengan penulis Injil Lukas. Terdapat dua tokoh
terkenal pada Kitab Kisah Para Rasul, yaitu Petrus dan Paulus. Rasul Paulus adalah
seorang misionaris yang memiliki pekerjaan sangat penting. Ia melakukan perjalanan
ke banyak kota dan negara untuk memberi tahu orang-orang tentang Yesus Kristus.
Tujuannya adalah supaya semakin banyak orang mengenal Yesus, sebab banyak orang
yang belum pernah mendengar tentang Yesus.

Paulus memulai perjalanan misionarisnya yang ke-3 dari Antiokhia, Siria. Dia
mengunjungi banyak gereja dan membantu orang-orang belajar mempertahankan
iman mereka. Ketika Paulus sampai di Efesus, ia memutuskan untuk tinggal dua tahun
di sana dan memberitakan tentang Yesus. Setelah menyelesaikan misinya di Efesus,
Paulus melanjutkan perjalanan ke Makedonia dan Yunani. Dia dan teman-teman ingin
semua orang mengetahui Kabar Baik bahwa, Yesus adalah putra Allah. Beberapa
orang percaya dengan apa yang dikatakan Paulus dan mulai mengikuti Yesus. Tetapi
beberapa orang tidak menyukai apa yang dikatakan Paulus. Tiga bulan berlalu, Paulus
kembali memulai kembali perjalanan misinya ke kota Troas. Dalam kaitannya dengan
peristiwa di kota Troas, Paulus ingin mengingatkan umat-Nya untuk senantiasa
beribadah kepada Tuhan.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Pada Kisah Para Rasul 20: 7-12, kita menemukan cerita menarik dari perjalanan misi
Paulus di Kota Troas. Pada hari pertama minggu itu, Paulus dan semua orang Kristen

123
berkumpul untuk beribadah dan mengikuti pengajaran Kitab Suci. Ini adalah salah
satu dari beberapa pernyataan dalam Perjanjian Baru yang menjelaskan bahwa orang
Kristen mula-mula bertemu pada hari Minggu, bukan pada hari Yahudi, sabat yaitu
hari Sabtu.

Tempat mereka bertemu adalah di ruang lantai tiga sebuah gedung. Setiap orang
harus menaiki banyak anak tangga untuk sampai ke tempat pertemuan. Itu adalah
malam terakhir Paulus bersama mereka sebelum dia berlayar ke Yerusalem. Paulus
memiliki banyak hal untuk dikatakan di Troas. Paulus berbicara tentang Yesus. Paulus
terus berkhotbah sampai tengah malam sehingga, ada banyak lampu yang dinyalakan
untuk membantu semua orang melihat Paulus berbicara.

Seorang pemuda bernama Eutikhus menemukan tempat yang menurutnya sangat


bagus untuk duduk. Dia tidak duduk di kursi dan dia tidak duduk di lantai. Sebaliknya,
Eutikhus menemukan sebuah jendela dan duduk tepat di ambang jendela. Tapi itu
adalah tempat yang bagus untuk duduk karena ada banyak udara segar sehingga
Eutikhus harus berhati-hati untuk tidak bersandar terlalu jauh ke luar jendela. Paulus
terus berkhotbah dan Eutikhus menjadi sangat mengantuk. Dia tidak dapat terjaga
lebih lama lagi. Akhirnya, dia tertidur lelap dan jatuh dari jendela tempat dia duduk.

Semua orang kaget dan bergegas turun untuk melihat apa yang telah terjadi. Eutikhus
terbaring di tanah. Dia meninggal. Semua orang menangis histeris dan kesal. Kemudian
Paulus datang ke Eutikhus, berbaring di tanah di sebelahnya dan memeluknya. Paulus
berdoa kepada Tuhan dan meminta-Nya untuk menghidupkan Eutikhus. Melalui kuasa
Tuhan, Eutikhus hidup kembali. Paulus memberi tahu semua orang, “Jangan ribut,
sebab ia masih hidup” (ay.10). Sebelumnya semua orang takut dan sedih. Berbalik
terhibur dan sangat bahagia. Mereka bersorak dan memuji Tuhan. Karena mereka
menyaksikan kuasa Tuhan dapat membangkitkan Eutikhus dari kematian, maka
Tuhan juga dapat merawat mereka. Setelah peristiwa tersebut, mereka melanjutkan
waktu mereka bersama. Mereka mengambil Perjamuan Tuhan dan Paulus berbicara
dengan mereka sepanjang malam. Pagi harinya Paulus berangkat untuk melanjutkan
perjalanannya dan orang-orang Kristen Troas membawa pulang Eutikhus dengan
selamat.

Nama Eutikhus berarti, beruntung. Eutikhus menjadi pusat perhatian karena dia
tertidur. Berdasarkan peristiwa yang dialami Eutikhus pada saat itu, orang-orang
Troas ingin belajar dan tumbuh bersama di dalam Tuhan. Adapun 3 langkah sederhana
yang dapat ASM lakukan dalam rangka memberikan waktu untuk Tuhan. Pertama
ialah dengan pentingnya persekutuan/ibadah sebagai persembahan waktu untuk
Tuhan. Karena persekutuan sejati berarti berkumpul bersama umat Allah sebagai satu
keluarga untuk saling berbagi beban. Kedua ialah dengan memenuhi diri dengan hal-
hal positif melalui mendengarkan Firman Tuhan. Ini menjadi pengingat akan tujuan
Firman Tuhan untuk menuntun kehidupan kita. Terakhir, ialah dengan mengendalikan
diri agar kita berperilaku yang baik pada saat beribadah. Melalui kisah Eutikhus, anak
diajarakan bahwa persekutuan, Firman Tuhan dan mengendalikan diri harus berjalan
bersama.

124
Horong 1

Tujuan Khusus

1. ASM mampu memahami arti bersekutu dengan Tuhan


2. ASM mau bersekutu dengan Tuhan melalui doa dan rajin ke gereja

Ayat Hafalan

Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku : “Mari kita pergi ke rumah Tuhan”
(Mazmur 122: 1)

Metode Pembelajaran: Bercerita dan Menonton

1. GSM dapat menampilkan video tentang Eutikhus (video dapat diakses: https://
bit.ly/midnightmiracle).
2. Tanyakan pada seorang ASM, bagaimana pengalamannya tentang sekolah
minggu? Dan bagaimana perasaanya datang ke sekolah minggu?
3. GSM memberikan penjelasan dengan menghubungkan pesan Alkitab, “Memberi
waktu mu untuk Tuhan”. GSM menyebutkan contoh-contoh yang dapat dilakukan
ASM dengan beribadah, berdoa, memuji Tuhan, dan mendengarkan Firman.

Aktivitas

Alat dan bahan


- Kertas jeruk pola tali jam tangan.
- Kertas pola kepala jam
- Lem Double tip
- Gunting
JAM TANGAN PENGINGAT
1. Ajaklah ASM membuat jam tangan cetak.
2. Bagikan kertas jeruk pola tali jam tangan, kertas pola kepala jam, lem double tip

3. Sumber gambar dapat diakses: https://bit.ly/


jamtangankertas

4. Kemudian, arahkan ASM untuk menempelkan pola kepala jam di atas tali jam
dengan menggunakan lem double tip. Seperti gambar di bawah ini:

125
Sumber gambar: Bible Fun For Kids

5. Terakhir, tempelkan jam tangan pengingat


di tangan ASM.

Horong II

Tujuan Khusus

1. ASM mampu memahami arti bersekutu dengan Tuhan


2. ASM mampu menyebutkan contoh tindakan memberikan waktu untuk Tuhan

Ayat Hafalan

Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus (Rm. 10:17)

Metode Pembelajaran: Bercerita dan Berdiskusi

1. Ceritakanlah terlebih dahulu kisah Eutikhus dapat dibantu dengan menampilkan


gambar.

Sumber gambar: https://bit.ly/Eutychus


2. GSM dapat menjelaskan pembelajaran apa saja yang dapat diperoleh oleh ASM
dari kisah tersebut.
3. Mintalah ASM untuk mengelompokkan contoh tindakan yang benar dalam
memberikan waktu untuk Tuhan (dapat dituliskan di sticky notes).

Aktivitas

1. GSM mengajak ASM menjawab beberapa pertanyaan dengan memilih jawaban


gambar yang tepat.

126
Sumber gambar: https://bit.ly/Eutychus

Horong III

Tujuan Khusus

1. ASM mampu memahami arti bersekutu dengan Tuhan


2. ASM dapat belajar untuk mengendalikan diri saat beribadah

Ayat Hafalan

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya
kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup yang kudus dan
yang berkenan kepada Allah: Itu adalah ibadahmu yang sejati (Rm. 12: 1)

Metode Pembelajaran: Bercerita dan Berdiskusi

1. Mulailah dengan bertanya kepada ASM, “Adik-adik, apa sih artinya memberikan
waktu untuk Tuhan? Apa saja contoh yang dapat kita lakukan dalam hal memberikan
waktu untuk Tuhan? (tanyakan pada 2-3 anak)

127
2. Ajaklah ASM membaca kisah Eutikhus pada Kisah Para Rasul 20: 7-12.
3. Jelaskan sesuai dengan penjelasan teks dan berikan contoh yang relevan dengan
kehidupan mereka di Sekolah Minggu. Seperti:
- Pergi ke toilet/minum sebelum kebaktian.
- Duduk dan sapa orang di sekitar kita.
- Bernyanyi bersama dan tidak menganggu teman.
- Tunduk kepala, tutup mata saat berdoa.
- Membawa Alkitab dan buku tulis untuk mencatat isi Firman.
4. Ingkatkan ASM selalu menyempatkan diri untuk memberikan waktunya untuk
Tuhan.

Aktivitas
1. ASM diberi kesempatan untuk melengkapi adegan gambar di bawah ini dengan
membaca ayat 7, 8 dan 9 pada Kisah Para Rasul 20.
2. Kemudian mintalah ASM mewarnai hal-hal yang dibicarakan dalam perikop.

Sumber gambar: Jesus Without Language-Eutychus

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 5


2. BE. SM. No. 37
3. BE. SM. No. 109
4. BE. SM. No. 285
5. BE. SM. No. 29
6. BE. SM No. 323
7. BE. SM No. 141

128
Minggu Rogate
14 Mei 2023
Nas:
Yeremia 29: 10-14

Can I Talk to God?


Tujuan Umum

ASM terdorong hatinya untuk berdoa setiap hari kepada Tuhan baik dalam keadaan
senang dan sedih.

Latar Belakang

Yeremia bernubuat pada masa pemerintahan Raja Yosia, Yoahas, Yoyakim,


Yoyakin, dan Zedekia. Ia merupakan anak imam Hilkia dari Anatot. Ketika ia masih
muda, Yeremia dipanggil menjadi nabi. Ia merasa tugas itu sangat berat. Ia harus
menyampaikan pesan Allah kepada Israel Selatan (Yehuda). Mereka rupanya telah
menyimpang dari Allah (berhala, nabi palsu, persundalan). Yeremia menolak tugas itu
dengan alasan dia tak pandai bicara dan masih muda. Alasan itu ditolak Allah.

Kitab Yeremia berisi nasihat yang dikirim Nabi Yeremia kepada Yehuda pada tahun
597 SM. Mereka tertawan di Babel dan di bawah kekuasaan Raja Nebukadnezar.
Pembuangan terjadi bukan hanya sekadar persoalan politik kekuasaan antara
Israel versus Babel. Akan tetapi, karena ketidaksetiaan mereka kepada Allah. Allah
mengatakan bahwa mereka akan ditawan selama tujuh puluh tahun. Selama di
pembuangan, mereka harus membaharui diri dan meninggalkan pelbagai dosa dan
kejahatan.

Fokus utama Yeremia adalah meyakinkan mereka bahwa Allah akan memulihkan
mereka kembali dalam belas kasih-Nya. Allah berjanji membawa umat-Nya kembali
dari penawanan dengan mengutus Nabi Yeremia. Ini juga sebagai pengingat bagi
bangsa Yehuda agar senantiasa mengarahkan hati kepada Allah saja. Oleh karena itu,
Yeremia menulis surat ini untuk meyakinkan mereka bahwa Allah memiliki rencana
indah dan tidak akan pernah meninggalkan bangsa-Nya sendirian.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Yeremia 29 merupakan surat yang dikirim nabi Yeremia dari Yerusalem kepada Israel

129
di pembuangan Babel. Surat itu dikirim oleh Elasa bin Syafan dan Gemaria anak Hilkia,
yang diutus Zedekia raja Yehuda. Tujuan surat itu berisikan kata-kata yang memberi
semangat kepada orang-orang buangan, yang menasihati mereka untuk menetap
di Babel dan menanti selama tujuh puluh tahun masa pembuangan. Seperti yang
dijanjikan sebelumnya oleh Yeremia, penawanan di Babel tidak akan melampaui tujuh
puluh tahun.

Bangsa Yehuda tidak selamanya akan berada di pembuangan. Allah telah menetapkan
agar bangsa itu kembali ke tempat asal mereka (ay. 10). Allah tidak melakukan itu untuk
menghukum mereka semata, seperti balas dendam. Justru, Allah memiliki rencana
yang indah di balik pembuangan itu. Bangsa Yehuda diizinkan mengalami kehancuran
supaya hati mereka berbalik kembali pada Tuhan (ay. 12-13). Allah tidak akan
bersembunyi dari umat-Nya ketika mereka mencari Dia. Allah ingin mereka taat dan
mengandalkan-Nya. Jika hal tersebut mereka lakukan, maka Allah akan memulihkan
keadaan mereka (ay. 14). Pemulihan secara material ini menyiratkan bahwa Allah
juga memulihkan mereka secara rohani. Konteks ayat tersebut menunjukkan Allah
mau mendengar dari bangsa itu lebih sering, terlibat dalam hidup mereka, menghibur
mereka saat sedih, dan menguatkan mereka saat takut. Terlebih Allah ingin umat-
Nya setia dan mencari Dia melalui doa.

Berbicara dengan Tuhan disebut doa. Bagaimana seharusnya kita berbicara atau
berdoa kepada Tuhan? Alkitab memberi tahu kita dalam Yeremia 29:10-14 bahwa
ketika kita berdoa, Allah ingin kita berdoa dengan segenap hati dan benar-benar
berbicara kepada-Nya. Allah tidak ingin kita berdoa secara mekanis seperti robot.
Artinya, pada saat berdoa kita menyampaikannya dengan pelan, teratur, sopan, dan
dengan segenap hati kita. Dia ingin kita mengatakan kepada-Nya keinginan kita,
ketakutan kita, dan harapan kita kepada-Nya dengan percaya. Dia juga ingin kita
menyanyikan lagu-lagu sukacita kepada-Nya ketika kita bahagia.

Melalui surat kiriman Yeremia kepada orang-orang buangan di Babel ini kita dapat
belajar bahwa Allah mengetahui apa yang kita butuhkan dalam hidup kita. Allah
ingin kita datang dan berbicara kepada-Nya. Memberitahu Dia apa yang ada di hati
dan pikiran kita. Berdoa di sini bukan sekadar berdoa sebelum makan dan sebelum
tidur saja, tetapi Dia ingin mendengar dari kita berdoa lebih sering. Karena Allah
adalah pendengar yang baik dan menginginkan yang terbaik untuk kita. Kita dapat
berbicara dengan-Nya kapan saja dan di mana saja. Allah tidak akan membiarkan kita
menanggung beban sendirian. Bercerita melalui doa menjadi salah satu cara terbaik
mencari kehendak Allah, sekaligus memohon pertolongan Allah yang selalu menemani
perjalanan hidup kita.

Horong I

Tujuan Khusus

ASM dapat menyebutkan arti “doa”

130
Ayat Hafalan

Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanlah aku dan jawablah aku!
(Mzm. 27:7)

Metode Pembelajaran: Bercerita dan Bermain

1. Arahkan ASM untuk meng-replay doa yang GSM pimpin.


2. GSM dapat mengajukan pertanyaan kepada ASM.
“Siapa yang berdoa saat bangun tidur/sarapan/berangkat ke gereja?”
3. Ceritakanlah tentang pembacaan Alkitab hari ini. Jelaskan secara detail kepada
ASM tentang doa dan ajarkan GSM cara berdoa.
 Apa itu doa?
 Kepada siapa ASM berdoa?
 Apa biasanya pokok doa ASM?

Aktivitas

APA YANG KAMU DENGAR?

ASM diarahkan untuk menebak suara mana yang dibuat oleh benda-benda yang
berbeda. Tujuannya adalah melatih indra pendengar ASM. GSM perlu menjelaskan
bahwa Yesus, Ia adalah Tuhan Yang Maha Mendengar. Sebab itu, ketika berdoa ASM
tidak perlu khawatir karena Tuhan akan mendengar dan menjawab doanya.

Alat dan Bahan


Peluit, Harmonika, Stapler, Bel, Mainan Bayi dan kantongan plastik hitam (*Item
familiar lainnya yang membuat suara bagus)

Durasi: ±10 menit

Persiapan: Sebelum memulai aktivitas, GSM harus menentukan lima atau enam item
yang familiar yang dapat membuat suara, seperti contoh di atas. Masukkan
semua barang ini ke dalam kantongan plastik hitam.

Langkah-langkah: GSM berdiri di depan kelas, dan meminta semua ASM menutup
mata saat GSM mengeluarkan satu per satu item dari tas, dan membuat
keributan. Setelah membuat keributan, masukkan kembali barang itu ke
dalam kantongan, lalu biarkan ASM membuka mata mereka. Kemudian
tanyakan apakah mereka tahu benda apa itu dari suara yang mereka dengar.
Beri tahu mereka apakah mereka benar atau salah sebelum berlanjut ke
item berikutnya.

Pesan yang ditekankan: Terkadang kita dapat mengetahui sesuatu hanya dari
suaranya. Di lain waktu, hanya mendengar suara saja tidak cukup. Kita
perlu melihatnya juga. Tetapi ketika kita berdoa, kita tidak perlu khawatir

131
tentang bagaimana suara kita, atau apakah Tuhan akan mendengar kita.
Dia akan tahu siapa itu, karena Yesus membawa doa kita kepada Bapa. Kita
dapat berdoa dan yakin bahwa Tuhan akan mendengar dan menjawab doa-
doa kita.

Horong II

Tujuan Khusus

ASM dapat merancang doa dan jadwal doa sehari-hari

Ayat Hafalan

Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan
mendengarkan kamu; (Yer. 29: 12)

Metode Pembelajaran: Bercerita dan Bernyanyi

1. GSM dapat mengawali renungan dengan mengajak ASM bernyanyi;

Baca Kitab Suci


Baca kitab suci, doa tiap hari
Doa tiap hari, doa tiap hari
Baca kitab suci, doa tiap hari
Kalau mau tumbuh
Kalau mau tumbuh, Kalau mau tumbuh
Glori haleluya
Baca kitab suci, doa tiap hari
Kalau mau tumbuh

Contoh lagu dapat didengarkan di: https://bit.ly/kitabsucidibaca

2. Aktivitas ini dapat dikombinasi dengan gerakan.


3. Sampaikan bacaan Alkitab pada hari ini beserta penjelasannya sesuai kata
Alkitab.
4. Mintalah ASM untuk menulis jadwal doa mereka (dapat dituliskan di sticky
notes).

Saya berdoa:
1. Saat bangun tidur
2. Setiap mau makan
3. Saat berangkat sekolah
4. Saat mau belajar
5. Sebelum tidur

132
Aktivitas

POSTER DOA

Poster doa ini akan mengingatkan ASM bahwa mereka dapat berdoa kepada Tuhan
dimanapun mereka berada, di rumah, di sekolah, di gereja dan bahkan saat bermain.
Gunakan poster ini sebagai pengingat betapa pentingnya doa agar ASM selalu
mengandalkan kasih setia Tuhan.

Alat dan Bahan: Kertas karton warna-warni, kertas buku tulis, spidol warna dan
pensil
(Contoh Poster)

Horong III

Tujuan Khusus

ASM dapat memahami orang percaya adalah orang yang rajin berdoa.

Ayat Hafalan

Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan
mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila
kamu menanyakan Aku dengan segenap hati (Yer. 29: 12-13).

Metode Pembelajaran: Berdiskusi dan Bermain

1. Mulailah dengan bertanya kepada ASM

133
Pertanyaan Diskusi:
1. Akankah Tuhan mendengarkan ketika kita berdoa? (Ya, Tuhan mendengarkan doa-
doa kita)
2. Rencana macam apa yang Tuhan miliki untuk kita? (Rencana untuk makmur, untuk
harapan dan masa depan, dan berencana untuk menjaga kita dari bahaya)
3. Bagaimana kita dapat mencari dan menemukan Tuhan? (Kita dapat menemukan
Tuhan ketika kita dengan sungguh-sungguh mencari Dia dengan segenap hati kita/
berdoa)
4. Tuhan ingin memberi kita harapan dan ________? (masa depan)
5. Bagaimana seharusnya kita berdoa kita kepada Tuhan? (dengan segenap hati)
6. Hal-hal apa saja yang dapat kita bicarakan dengan Tuhan ketika kita berdoa?
(*Izinkan jawaban)

2. Ajaklah ASM membaca surat kiriman kepada orang-orang buangan di Babel (Yer.
29:10-14).
3. Jelaskan sesuai dengan penjelasan teks dan hubungkan pengalaman ASM.
Ingatkan ASM untuk selalu berdoa kepada Tuhan dalam setiap keadaan hidupnya.

Aktivitas

MENCARI YANG TERSEMBUNYI

ASM diberikan kesempatan untuk menemukan tiap ayat Alkitab yang menggambarkan
tema hari ini. Game ini bertujuan mengingatkan ASM betapa pentingnya berdoa.
Game akan dipandu oleh GSM.
No Kode/Petunjuk Ayat Alkitab Kata
1 1 (Perjanjian Lama),19 (kitab ke berapa dalam PL), 66 Terpujilah Allah,
(menandakan pasal), 20 (menandakan ayat),1-2 (kata ke berapa
dalam ayat yang dimaksud)
2 2 (Perjanjian baru), 1, 1, 23, 18 Yang
3 1, 20, 14, 22, 1 Tidak
4 2, 1, 5, 42, 9 Menolak
5 2, 11, 1, 9, 3 Doaku
6 1, 1, 1, 1, 6 Dan
7 1, 20, 14, 22, 1 Tidak
8 1, 3, 30, 7, 4 menjatuhkan
9 1, 25, 3, 32, 11-12 Kasih setia-Nya
10 2, 12, 4, 18, 2-3 dari padaku.

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 25 5. BE. SM. No. 76


2. BE. SM. No. 125 6. BE. SM. No. 150
3. BE. SM. No. 269 7. BE. SM. No. 58
4. BE. SM. No. 307

134
Kamis Kenaikan
Yesus Kristus
18 Mei 2023 Nas:
Efesus 4: 8-10

Aku Menang, Sebab Yesus Telah Naik ke Sorga


Tujuan Umum

Anak mengetahui bahwa kenaikan Tuhan Yesus Kristus adalah tanda kemenangan

Latar Belakang

Surat Efesus merupakan surat yang berisikan nasihat, perintah, dan himbauan
untuk hidup di dalam Kristus Yesus. Dalam surat ini, Rasul Paulus menekankan akan
rencana Tuhan agar “seluruh alam, baik yang di surga maupun yang di bumi menjadi
satu dengan Kristus”. Surat Efesus juga mengemukakan dan menjelaskan bahwa
Tuhan telah memilih, mengampuni, dan membebaskan umat-Nya dari dosa. Ada
jaminan yang mereka akan terima yaitu Roh Kudus setelah Ia naik ke Surga. Dalam
Efesus 4: 8-10 memperlihatkan bahwa Yesus telah naik ke tempat yang tinggi dengan
membawa tawanan-tawanan sehingga memperoleh kemenangan. Kemenangan
merupakan sebuah tanda bahwa seseorang telah lepas dari sebuah ikatan yang
menindas, memenjarakan, dan menyulitkan. Dalam hal ini, Yesus telah memenangkan
kuasa setan, Ia mati, dan bangkit, lalu naik ke tempat yang maha tinggi. Kemenangan
orang-orang percaya adalah hidup di dalah Roh dan hidup menurut Roh. Efesus 4:
8 merupakan nyanyian kemenangan yang pernah diserukan oleh pemazmur pada
Mazmur 68: 19.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Pada ayat 8 perikop ini menegaskan bahwa Yesus telah menawan kuasa maut,
mengalahkan dosa, dan menganugerahkan keselamatan dan karunia-karunia bagi
orang percaya. Hal itu diberikan oleh Yesus kepada orang percaya agar mereka
melanjutkan pekerjaan-Nya di dunia pada saat Ia sudah naik ke Sorga. Dengan
demikian, walaupun Yesus telah naik ke Sorga tugas dan pelayanan memberitakan
Injil tetap berjalan, berkembang, bahkan berbuah lebat. Selain itu, Paulus juga mau
agar jemaat di Efesus benar-benar memahami dan mengenal siapakah Yesus yang
mereka sembah dan percayai itu. Yesus yang mereka percayai itu adalah pribadi yang
dimuliakan di Sorga.

135
ASM menyadari bahwa kenaikan Tuhan Yesus adalah sebuah tanda kemenangan dan
Yesus dimuliakan oleh Bapa di Sorga oleh karena tugas yang sudah usai di dunia.
Sebagai orang percaya kepada Yesus, ASM digerakkan untuk melanjutkan karya
Tuhan di dunia melalui karunia-karunia yang ada pada dirinya. Misalnya saja melalui
kepintaran bermain alat musik, ASM mau memberikan dirinya menjadi petugas ibadah
di gereja, mau mengembangkan potensi diri, dan melayani orang-orang miskin,
menderita, dengan adil dan bijaksana.

Horong I

Tujuan Khusus

Anak memahami arti Yesus naik ke Sorga

Ayat Hafalan

Tetapi syukur kepada Allah yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh
Yesus Kristus, Tuhan kita (1Kor. 15: 57)

Aktivitas dan Alat Peraga

Mewarnai gambar Kenaikan Yesus Kristus


Alat dan Bahan
1. Pensil warna

Gambar dapat diunduh dari:


https://bit.ly/Yesusnaik

136
Horong II

Tujuan Khusus

ASM mengetahui bahwa kenaikan Tuhan Yesus membawa kemenangan dan


keselamatan

Ayat Hafalan

Tetapi kami percaya bahahwa melalui kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan
diselamatkan sama seperti mereka (Kis. 15:11)

Aktivitas dan Alat Peraga

“Membuat pohon Kemenangan”


Alat-alat dan Bahan
 Kertas Karton
 Kertas Origami
 Lem/doubletip
 Pensil/pulpen

Cara Melakukan
1. Anak-anak menuliskan kemenangan di kertas origami yang mereka peroleh karena
Yesus telah bangkit dan naik ke tempat yang tinggi.
2. Kemudian dilengketkan di kertas karton yang telah dibentuk menyerupai pohon.

Horong III

Tujuan Khusus

1. ASM menyadari bahwa mereka telah diselamatkan dan memeroleh kemenangan


dari Yesus Kristus
2. ASM mau menggunakan karunia yang ada pada dirinya untuk melayani Tuhan

Ayat Hafalan

Sebab Kasih Karunia kamu diselamatkan oleh Iman, dan itu bukan dari dirimu. Itu
adalah karunia Allah; bukan dari dari pekerjaan, jangan ada orang yang memegahkan
diri (Ef. 2: 8-9)

Aktivitas dan Alat Peraga

“Membuat pohon Kemenangan”

137
Alat-alat dan Bahan
 Kertas Karton
 Kertas Origami
 Lem/doubletip
 Pensil/pulpen

Cara Melakukan
1. Anak-anak menuliskan kemenangan di kertas origami yang mereka peroleh karena
Yesus telah bangkit dan naik ke tempat yang tinggi.
2. Kemudian dilengketkan di kertas karton yang telah dibentuk menyerupai pohon.

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 25


2. BE. SM. No. 80: 1
3. BE. SM. No. 86: 1-2
4. BE. SM. No. 167: 1-2
5. BE. SM. No. 109: 1
6. BE. SM. No. 73
7. BE. SM. No. 77: 1-3

138
Minggu Exaudi
21 Mei 2023
Nas:
Kejadian 4: 3-12

Persembahanku is the Best!


Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu mengetahui bagaimana memberikan persembahan yang benar


kepada Tuhan

Latar Belakang

Memberi bukanlah perbuatan yang mudah dilakukan apalagi memberi kepada orang
yang tidak dikenal. Namun, dalam kehidupan sehari-hari perbuatan memberi tidak
dapat dihindari. Misalnya saja memberi pertolongan, memberi uang, memberi
tenaga, memberi pendapat, memberi jasa, dan masih banyak lagi. Pada saat
memberi persembahan pun seringkali seseorang merasa keberatan. Mungkin karena
uangnya tidak cukup atau bahkan tidak memiliki uang sama sekali. Namun, memberi
persembahan yang terbaik kepada Tuhan adalah sebuah keharusan bagi orang
Kristen. Memberinya pun harus dengan kerelaan hati, tulus, dan ikhlas. Dengan kata
lain, jauhlah dari kesombongan, tinggi hati, congkak, munafik, dan sungut-sungut.
Memberikan persembahan kepada Tuhan pun tidak dapat diukur dari banyaknya
uang yang dikeluarkan. Sikap yang sopan, rendah hati, dan kesungguhan hatilah yang
paling utama.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Adam dan Hawa memiliki dua orang anak yaitu Kain dan Habel. Habel bekerja
sebagai gembala kambing domba. Sementara itu, Kain adalah seorang petani. Setelah
beberapa lama waktunya, Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu
kepada Tuhan sebagai korban persembahan. Habel pun mempersembahkan korban
persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya. Tuhan
mengindahkan Habel dan korban persembahannya. Kain memberikan persembahan
dari hasil kebunnya seperti tanam-tanaman yang sudah ia panen. Demikian juga
Habel memberikan persembahan dari hasil ternaknya itu. Mereka memberikan
persembahan sulung (pertama) mereka kepada Tuhan. Dari kedua persembahan ini,
hanya persembahan Habel yang diindahkan oleh Tuhan. Namun, tidak dengan Kain

139
dan persembahannya. Mengapa ya Tuhan tidak mengindahkan persembahan Kain?
Bukankah keduanya diberikan dengan persiapan yang baik dan tidak ada masalah
dengan persembahan-persembahan itu? Di sinilah kita bisa memahami bahwa Tuhan
dapat melihat apa yang tidak dilihat oleh manusia.

Rupanya, yang paling penting bagi Tuhan itu bukan isi atau bentuk bahkan besarnya nilai
persembahan yang diberikan pada-Nya. Akan tetapi, Tuhan melihat dan memahami
hati seseorang pada saat memberikan persembahannya. Habel mempersembahkan
persembahannya kepada Tuhan di dalam iman yang benar dan kesungguhan hati.
Selain itu, ia mempersembahkannya dengan ketaatan pada Tuhan. Habel benar-
benar mengabdikan dirinya pada Tuhan, hidup benar, dan sungguh-sungguh hanya
berbakti pada Tuhan saja. Itulah mengapa persembahan Habel diterima oleh Tuhan.
Tidak demikian dengan Kain. Kain membawa persembahannya dengan tidak memiliki
iman yang taat kepada Tuhan. Selain itu, perbuatannya jahat. Kain itu orang fasik,
hidupnya jahat, hatinya dikuasai oleh keinginan dunia, dan kedagingan. Oleh sebab
itu, korban persembahan Kain adalah korban persembahan kekejian bagi Tuhan (Yes.
1: 13). Tuhan tidak berkenan pada persembahannya. Tuhan itu hanya berkenan pada
seseorang yang menyerahkan persembahannya dengan sungguh-sungguh dan hidup
dalam kebenaran. Kain tidak merasa puas akan hal tersebut, ia pun sangat benci dan
geram. Mukanya yang muram, kasar, murung dan kebenciannya semakin membara.

Kain iri terhadap saudaranya, Habel yang diberi kehormatan dengan mendapat
pengakuan di depan umum. Meskipun saudaranya tidak memiliki pikiran untuk
merendahkannya. Amarah dan benci membuahkan perbuatan jahat tentunya.
Itulah yang terjadi pada diri Kain. Habel dibunuh oleh Kain di padang (ay. 8).
Tuhan mengetahui bahwa Kain membunuh saudaranya Habel (ay. 9). Tuhan telah
mengingatkannya di dalam hatinya. Tuhan mengatakan padanya bahwa muramnya
wajah dan niat jeleknya itu bisa membuatnya ke dalam perbuatan jahat. Sebab, dosa
sudah mengintipnya untuk melakukan perbuatan jahat, bahkan dengan dahsyat
menggodanya agar segera berbuat jahat dan keji. Habel meninggal. Tuhan pun
bertanya kepada Kain mengapa ia membunuh saudaranya itu. Darah adiknya, Habel
berteriak kepada Tuhan dari tanah tempat ia dibunuh. Rupanya Kain marah sebab
Tuhan tidak mengindahkan persembahannya tapi hanya milik Habel. Lalu, Tuhan
membuat Kain sendiri bertanya-tanya tentang penyebab ketidakpuasannya. Kain
tidak ada alasan untuk marah kepada Tuhan. Kemudian, Tuhan menghukum Kain.
Tuhan mengingatkan Kain bahwa hasil tanamnya tidak akan pernah berhasil dan
ia akan terbuang jauh dari tanah. Ia menjadi seorang pengembara dan pelarian di
bumi. Akan tetapi, di dalam hukuman itu tercampur belas kasih Tuhan karena ia tidak
langsung dibinasakan tetapi diberi ruang untuk bertobat. Hal itu terlihat dari tanda
yang ditaruh pada Kain agar selama ia menjadi pengembara, ia tidak dibunuh oleh
orang yang bertemu dengannya (ay. 15).

Pelajaran yang dapat diajarkan GSM dari kisah Kain dan Habel adalah agar ASM
memberikan persembahan dengan tulus, ikhlas, serta jujur kepada Tuhan. Selain
itu, ASM diajarkan agar memberikan persembahan yang terbaik. Ingatlah bahwa
persembahan yang terbaik tidak dipandang dari besarnya nilai persembahan itu.

140
Namun, ketulusan hati dan rasa percaya kepada Tuhan di dalam imanlah yang paling
utama. Demikianlah persembahan yang diindahkan Tuhan dari anak-anak-Nya yang
percaya dan taat kepadanya. Selain itu, perbuatan kita sehari-hari pun bentuk dari
persembahan syukur kita kepada Tuhan yang sudah memberikan keselamatan bagi
kita. Menjadi anak yang beriman teguh, percaya, tidak sombong, menjauhkan diri dari
sikap iri dan dengki, hidup taat kepada Tuhan, dan menolong sesama adalah bentuk
persembahan yang terbaik yang bisa kita persembahkan pada Tuhan.

Horong I

Tujuan Khusus

1. ASM mengetahui bahwa persembahan yang mereka berikan adalah persembahan


yang terbaik kepada Tuhan.
2. ASM mau memberikan persembahan kepada Tuhan dengan jujur dan tulus.

Ayat Hafalan

Manusia melihat apa yanag di depan mata tetapi Tuhan melihat hati (1Sam. 16: 17b)

Aktivitas dan Alat Peraga

“Mading ASM II”

Alat dan Bahan


1. Kertas buffalo warna-warni
2. Isolasi/doubletape
3. Pensil Warna-warni
4. Gunting
5. Tali atau benang
Langkah-langkah

1. GSM sudah membentuk kertas origami sesuai


dengan inginkan. Contohnya berbentuk Love,
Bulat, Persegi, bintang, dan lain sebagainya
2. GSM meuliskan kata-kata Persembahan yang
is the Best di kertas dengan bentuk yang
berbeda-beda.
3. GSM mengajak ASM menempelkan kertas yang
telah ditulisi dengan kata-kata (lihat contoh)
di atas kertas buffalo warna-warni.
4. Lobangi Kertas Mading untuk membuat tali
sebagai gantungan mading tersebut.

Contoh Gambar Aktivitas Horong I

141
Horong II

Tujuan Khusus

1. ASM mengetahui makna memberi persembahan yang terbaik kepada Tuhan


2. ASM mau memberi persembahan dengan hati tulus dan ikhlas

Ayat Hafalan

Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau
pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang
tidak ada padamu (2Kor. 8:12)

Aktivitas dan Alat Peraga

Alat dan Bahan


1. Kertas Origami/kertas jeruk
2. Isolasi/doubletip
3. Pensil warna-warni
4. Gunting
5. Sedotan minum
Langkah-langkah

1. Bentuk pola tangan, kupu-


kupu, love, bintang, bunga
dan lain sebagainya dengan
menggunakan origami tersebut.
2. Tuliskan kata-kata yang
menarik pada kertas warna-
warni untuk mengajak ASM
bagaimana memberikan
persembahan yang terbaik
kepada Tuhan.
3. Gunting/belah dua ujung
sedotan sepanjang 2 cm untuk
memasukkan bentuk-bentuk
kertas origami yang dilangkah
pertama dan telah ditulis kata-
kata sesuai dilangkah kedua
4. Agar lebih kuat rekatkan kertas
dan sedotan dengan isolasi/
doubletape tersebut.
Contoh Aktivitas Horong II

142
Horong III

Tujuan Khusus

1. ASM memahami dan mengerti arti memberikan persembahan yang terbaik kepada
Tuhan.
2. ASM mau memberikan persembahan dengan hati jujur dan ikhlas.

Ayat Hafalan

Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan


sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan
sukacita. (2Kor. 9: 7)

Akvitas dan Alat Peraga

Setelah GSM menjelaskan cerita Alkitab, ASM diberikan kuis secara spontan.
Tunjuklah ASM secara acak untuk menjawab kuis dari bahan cerita Sekolah Minggu
hari ini. ASM juga dapat mengisi teka-teki Kain dan Habel seperti gambar di bawah ini
(GSM bisa menulis ulang di selembar kertas HVS dan menggandakannya (fotokopi)).

Menurun:
1. Gembala
2. Kain
5.Darah
7. Set

Mendatar:
3. Petani
4. Membunuh
6. Marah
8. Habel

Gambar dapat di unduh dari: https://bit.ly/TTSKainHabel

Daftar Nyanyian

1. BE.SM. No 37 : 1-2
2. BE. SM. No 233 :1-2
3. BE.SM. No 140 : 1-2
4. BE.SM. No 14 : 1
5.BE. SM. No 154 :1
6. BE. SM. No 78 : 1
7. BE. SM. No. 65

143
Minggu
Pentakosta I
28 Mei 2023 Nas:
Titus 3: 5

Rahmatnya yang Membaharui


Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu mampu merasakan rahmat Tuhan melalui perbuatan baik yang
mereka lakukan.

Latar Belakang

Surat ini adalah bagian penutup dari surat Titus yang berisikan pesan-pesan penting.
Surat ini ditulis oleh Paulus kepada Titus dengan mengatakan “Anakku yang sah
menurut iman kita bersama” (Tit. 1: 4). Mengapa Paulus mengatakan “anak menurut
iman,” sebab Titus berasal dari keluarga Yunani yang memisahkan banyak orang
dengan tradisi keyahudian. Akan tetapi, karena Paulus telah menjadi rasul Kristus,
maka ia mengangkat Titus menjadi anak, sebab iman Kristen telah menyatukan
mereka. Itulah sebabnya Paulus mengatakan “Anakku yang sah menurut iman kita
bersama”.

Sebagaimana Titus yang telah diangkat Paulus menjadi anak, demikian juga hendaknya
setiap orang percaya dapat bersatu di dalam tubuh Kristus melalui baptisan. Melalui
surat ini, Paulus meminta agar setiap jemaat hidup hidup dalam rahmat yang begitu
besar melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Sebagai jemaat yang telah dimerdekakan
hendaknya menjauhkan diri dari perilaku fitnah dan pertengkaran. Sebab dengan
perilaku demikian, setiap anggota akan tercerai-berai dan tidak bersatu. Sebaliknya,
setiap orang hendaknya mengatakan bahwa apa yang mereka perbuat bukan karena
kehebatan mereka masing-masing. Namun, itu semua mereka perbuat karena Kristus
yang telah menyelamatkan setiap orang. Itulah sebabnya setiap orang yang telah
menerima rahmat dalam kuasa Roh Kudus melalui pembaptisan kelahiran kembali
hendaknya mau membagikan rahmat itu di dalam kehidupannya sehari-hari.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Adik-adik Sekolah Minggu, pernahkah kita dipaksa oleh orang tua kita untuk senyum
dan ramah terhadap seseorang yang datang ke rumah? Misalnya, kita sedang asyik

144
main game, tiba-tiba Paman datang ke rumah kita. Lalu, begitu Paman mengucapkan
salam, ibu kita langsung beres-beres rumah dan menyiapkan segala yang perlu untuk
menyambut Paman. Oleh karenanya kita harus menyambut Paman dan meninggalkan
aktivitas kita. Bisa saja kita menjadi kesal karenanya. Namun, mau tak mau kita
memang harus menyapa Paman dan bertemu dengannya. Hal itu menunjukkan bahwa
kita sedang menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan Paman kita. Dan juga
sebagai tanda bahwa kita adalah anak-anak yang mengerti sopan-santun, ramah, dan
sayang kepada orang tua kita. Itulah kewajiban yang harus kita lakukan pada saat
menyambut tamu yang datang ke rumah kita. Entah siapa pun yang datang tentunya.
Juga, kita harus melakukannya dengan setulus hati bukan karena paksaan.

Nas kita pada saat ini berisi tentang nasihat Paulus yang harus dilakukan oleh
semua orang Kristen yang percaya pada Kristus saat itu. Tituslah yang harus
menyampaikannya kepada mereka. Ada kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan
mereka sebagai orang Kristen. Apa saja sih kewajiban-kewajiban yang harus mereka
lakukan? Rupanya Paulus mau agar mereka tunduk kepada pemerintah dan orang
yang berkuasa, taat dan siap melakukan perbuatan baik, tidak memfitnah orang
lain, jangan bertengkar, selalu ramah, dan bersikap lembut terhadap semua orang
(ay. 1-2). Pada saat melakukan kewajiban-kewajiban itu, Paulus mau mereka
melakukannya dengan setulus hati dan tidak meninggikan diri karena keselamatan
yang mereka peroleh bukan karena mereka berbuat baik. Yang paling utama adalah
mereka harus tahu bahwa keselamatan yang mereka peroleh itu terjadi karena rahmat
Allah semata. Mengapa? Karena di masa lalu, mereka itu sebenarnya adalah orang-
orang yang banyak melakukan dosa, suka menghina, memfitnah, jahil, sesat, menjadi
hamba hawa nafsu dunia, hidup dalam kejahatan, keji, dengki, saling membenci,
dan tidak taat kepada Tuhan. Namun, keadaan mereka sekarang tidak lagi demikian
karena mereka sudah menerima rahmat anugerah kasih Tuhan yang menyelamatkan
mereka dari kematian yang kekal. Rahmat kemurahan Allah dan kasih-Nyalah yang
menyelamatkan mereka. Juga, karena permandian kelahiran kembali dan oleh
pembaharuan oleh Roh Kuduslah mereka selamat. Tujuannya adalah agar setiap
orang percaya itu dibenarkan oleh karunia Allah dan memperoleh hidup yang kekal.
Sehingga, orang Kristen yang percaya itu sungguh-sungguh melakukan perbuatan
baik karena ia sendiri sudah menerimanya dari Kristus.

Nah adik-adik, pada saat kita melakukan perbutan baik, hendaknya kita sungguh-
sungguh mempersembahkannya hanya untuk Tuhan yang sudah terlebih dahulu
melakukan kebaikan pada kita. Jadi, ketika kita berbuat baik, kita gak boleh berpura-
pura hanya untuk menyenangkan hati seseorang. Atau juga karena kita ingin sekali
mendapatkan pujian. Akan tetapi, biarlah semua kebaikan yang kita lakukan benar-
benar tulus dan ikhlas. Selain itu, perbuatan baik yang kita lakukan itu menjadi tanda
bahwa kita sudah menerima rahmat Tuhan yang membaharui kita melalui kelahiran
kembali. Artinya, kita adalah anak-anak terang yang meninggalkan kebiasaan buruk
kita. Rahmat yang membaharui itu bisa kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya kita menjadi anak terang yang berlaku adil kepada semua orang dan mau
bekerja sama dengan teman-teman untuk mendapatkan hasil yang dapat dinikmati
bersama-sama. Kita menjadi anak-anak pembawa damai bukan keributan, anak-

145
anak yang sopan dan ramah, dan mau mendengarkan pendapat orang lain tanpa
mendendam. Nah, perbuatan baik itu yang menjadi buah keselamatan bukan menjadi
cara untuk memegahkan atau menyombongkan diri. Itulah artinya bahwa rahmat
Tuhan membaharui hidup kita.

Horong I

Tujuan Khusus

1. Anak Sekolah Minggu memahami arti berbuat baik kepada sesama


2. ASM mampu mengatakan, “Aku mau berbuat baik kepada teman-teman” sebagai
janji mereka pada saat memberikan gelang kebaikan

Ayat Hafalan

Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati (Luk. 6: 36)

Alat Peraga

Membuat gelang kebaikan


Alat yang dibutuhkan
1. Benang yang sudah diukur untuk tangan anak-anak.
2. Gunting
3. Manik-manik berbagai warna (jika manik-manik tidak ada, GSM bisa menyediakan
benang segala warna lalu ajak ASM untuk menyatukan warna benang)
Cara membuat
1. GSM menuntun ASM untuk menyusun manik-manik di benang yang tersedia.
2. Biarkan ASM menyusun acak warna manik-maniknya.
3. Jika dirasa sudah cukup, mintalah ASM mengikatkannya di tangan ASM sambil
berkata, “Aku mau berbuat kebaikan kepada teman-teman.”
4. Ambillah benang dan susunlah manik-manik tersebut dengan memasukkan
benang ke dalam manik-manik tersebut. Jika dirasa sudah, maka kuncilah benang
tersebut dengan mengikatnya.
5. Jika tidak ada manik-manik, ajak ASM untuk menyatukan benang berbagai warna,
gulung-gulung agar benang menyatu, lalu ajak ASM mengikatkannya di tangan
teman-temannya.
Aktivitas
Menyerahkan gelang yang dibentuk kepada teman atau sahabat terdekat di antara
Sekolah Minggu.

Horong II

Tujuan Khusus

1. ASM memahami arti rahmat yang membaharui

146
2. ASM mau berbuat baik kepada sesama
3. ASM berjanji untuk berbuat baik yang ditandai dengan memberikan kalung
kebaikan kepada temannya

Ayat Hafalan

Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita,
Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal (Yud. 1: 21)

Alat Peraga dan Aktivitas: Membuat Kalung Kebaikan

Alat yang dibutuhkan


1. Benang
2. Gunting
3. Manik-manik.
Cara membuat
(sama seperti membuat gelang kebaikan).
Aktivitas
Menyerahkan kalung yang dibentuk kepada teman atau sahabat terdekat di dalam
horong.

Horong III

Tujuan Khusus

1. ASM memahami perbuatan baik adalah buah dari rahmat anugerah Allah
2. ASM berkomitmen untuk melakukan perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari

Ayat Hafalan

Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan
kabar baik kepada orang-orang miskin (Luk. 4: 18a)

Alat Peraga

Sekolah minggu membuat daftar atau list perbuatan yang dilakukan di dalam satu
minggu. Yang berisikan tanggal, jam, perbuatan baik. Mintalah agar ditandatangani
oleh orang tuamu.

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 80 5. BE. SM. No. 121


2. BE. SM. No. 86 6. BE. SM. No. 36
3. BE. SM. No. 170 7. BE. SM. No. 122
4. BE. SM. No. 259

147
Senin Pentakosta
II
29 Mei 2023 Nas:
Yesaya 59: 21

Bersaksi Melalui Perkataan


Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu mampu menjadi saksi kebenaran di dalam kehidupan sehari-hari

Latar Belakang

Bersaksi tentang iman percaya dalam kehidupan sehari-hari sudah seharusnya


dilakukan oleh orang Kristen. Bersaksi sama dengan mengatakan, menyatakan, dan
mengutarakan kebenaran yang pernah dan sedang terjadi. Pada saat bersaksi, tidak
ada perkataan yang ditambah atau dikurangi agar kesaksian yang sedang dinyatakan
benar-benar murni. Mulut adalah salah satu alat mengutarakan kata-kata kesaksian.
Dari mulut bisa keluar kesaksian yang benar atau salah. Setiap orang percaya
diharapkan mampu menggunakan mulutnya untuk menyatakan iman percaya dengan
penuh kebenaran. Itulah yang diharapkan dari hidup orang Kristen. Janji Allah kepada
bangsa Israel dinyatakan bahwa Ia akan senantiasa bersama dengan mereka. Roh-
Nya akan menghinggapi mereka. Oleh karena itu, firman Tuhanlah yang seharusnya
diserukan oleh bangsa Israel dan keturunan-keturunannya di dalam kehidupan
mereka setiap hari dan selama-lamanya.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Nabi Yesaya adalah nabi yang hidup pada zaman Kerajaan Yehuda. Pekerjaan nabi
Yesaya bernubuat tentang keselamatan pada bangsa Israel Selatan. Mereka harus
beribadah kepada Tuhan, menyembah Tuhan bukan ilah lain, meninggalkan dosa, dan
bentuk-bentuk kejahatan lainnya. Akan tetapi, bangsa Israel seringkali membuat hati
Tuhan marah. Sebagai hukumannya, mereka dibuang ke pembuangan Babel. Mereka
jauh dari tanah mereka, Bait Suci mereka, dan pemerintahan mereka. Hukuman itu
diberikan setimpal dengan perbuatannya. Pada nas perikop pelajaran hari ini, bangsa
Israel telah kembali dari pembuangan Babel. Nabi Yesaya kembali menegaskan
kepada bangsa Israel agar mereka benar-benar meninggalkan dosa-dosa mereka
bahkan tidak lagi melakukan dosa agar masa depan hidup mereka cerah.

148
Pada keseluruhan teks di pasal ini memperlihatkan dialog Tuhan dan bangsa Israel secara
sahut-menyahut. Pada ayat 1-8 memperlihatkan Tuhan yang memaparkan satu per satu
dosa kejahatan yang diperbuat oleh bangsa Israel. Segala kejahatan itu memperlihatkan
ketidaklayakan mereka sebagai bangsa pilihan. Lalu ayat 9-15 memperlihatkan bagaimana
penyesalan bangsa Israel atas kejahatan yang sudah mereka lakukan di hadapan Tuhan.
Betapa sulitnya hidup tanpa pertolongan Tuhan pada saat mereka dalam pembuangan.
Hukum yang seharusnya menjadi jalan utama untuk menyelamatkan mereka tidak
berguna sedikitpun. Hukum itu pun sudah disalahgunakan sehingga kebenaran menjadi
hilang. Kejahatan merajalela dan menjadi penguasa kehidupan. Pada ayat 16-21, di
sinilah tangan Tuhan memberikan pertolongan dan keadilan yang penuh bagi mereka
yang mau bertobat. Tuhan adalah raja yang adil dan benar. Tidak sedikit pun keadilan
bisa dibelokkan oleh-Nya. Orang yang takut akan Tuhan akan beroleh keselamatan.
Orang yang takut akan Tuhan akan memperoleh kehidupan yang sejahtera, dilindungi,
dan dijauhkan dari segala yang jahat. Yesaya bahkan bernubuat bahwa Tuhan yang
menyelamatkan mereka akan hadir sebagai penebus di Sion (ay. 20) yang pada Perjanjian
Baru digenapkan oleh Yesus Kristus. Tidak itu saja, Tuhan berjanji memberikan Roh-
Nya untuk menghinggapi orang percaya, menaruh firman-Nya pada mulutnya dan mulut
keturunan-keturunannya sampai selama-lamanya (ay. 21).

Sebagai bangsa pilihan yang sudah kembali dari perbudakan Babel, janji Tuhan ini
adalah janji yang agung. Tuhan ingin bangsa Israel menjadi perpanjangan lidah-Nya
untuk menyatakan kebenaran di dalam kehidupan mereka setiap hari. Perjanjian ini
dibuat oleh Tuhan dan mereka yang sudah bertobat dan percaya kepada-Nya. Bangsa
Israel dikuatkan oleh Roh Tuhan untuk menjadi saksi kebenaran firman Tuhan. Tidak
kepalang tanggung, janji Tuhan yang besar ini diberikan dan diteruskan secara
turun-temurun sampai selama-lamanya. Janji ini berlaku bagi mereka yang sudah
meninggalkan perbuatan jahat mereka. Pada saat kejahatan itu tidak dilakukan lagi,
maka perbuatan baik sudah tentu harus dilakukan. Di sinilah semua orang yang sudah
bertobat dan percaya menjadi saksi kebenaran firman Tuhan.

Pada Minggu Pentakosta ini, ketika kita merayakan hari turunnya Roh Kudus sebagai
sahabat kita di dunia; janji Tuhan ini diberikan pula pada kita khususnya Adik-
adik Sekolah Minggu. ASM adalah generasi selanjutnya untuk menjadi pewarta
kabar kebenaran. Roh Kudus tercurah atas diri ASM untuk memberitakan kembali
kebenaran firman Tuhan di manapun mereka berada. Artinya, ASM menjadi saksi
kebenaran di dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya perkataan yang keluar
dari mulut hendaknya perkataan yang memberi berkat bukan kutukan, hinaan, celaan,
ejekan, atau yang menyakiti hati teman-teman. Hendaknya juga pada saat berkata-
kata kepada teman-teman, ASM juga memberitakan kebenaran firman Tuhan,
mengucapkan kata-kata kesaksian yang mengubahkan hati seseorang, menghibur,
dan bersaksi kebenaran. Itulah tandanya bahwa diri dan hidup ASM dipenuhi oleh
Roh Kudus. Roh itu akan selalu diam pada diri ASM yang percaya kepada Tuhan.
Juga, firman yang diberitakan itu akan selalu ada pada mulut ASM sehingga siapa
pun yang mendengar perkataannya merasakan berkat Tuhan dan bertobat. Selamat
menggunakan mulut dengan bijaksana agar semua orang yang mendengar perkataan
kita mendapat berkat bukan cercaan!

149
Horong I

Tujuan Khusus

1. ASM memahami arti menjadi saksi Kristus


2. ASM mampu menjadi saksi Kristus yang jujur

Ayat Hafalan

Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya
(Amsal 10: 20)

Alat Peraga dan Aktivitas

 GSM menceritakan dengan sederhana dan dengan bahasa yang mudah dimengerti
tentang pelajaran hari ini.
 GSM mengajak ASM membuat prakarya pola MULUT
Alat yang dibutuhkan
 Kain flannel (kalau tidak ada bisa diganti kertas yang agak keras misalnya kertas
karton atau buffalo warna-warni)
 Kertas HVS
 Gunting
 Pena
 Lem
Cara Membuat

 Buatlah pola mulut di kertas HVS


sesuai dengan contoh pada gambar
lalu gunting sesuai dengan pola.
 Jiplaklah pola kertas HVS yang
sudah digunting pada kain flannel
atau kertas
 Lemlah pola tersebut sesuai
dengan pola mulut (lihat pada
gambar)
 Lalu tulislah kalimat: “Mulutku
Bersaksi Kejujuran” pada selembar
kertas dan tempelkan di tengah-
tengah lidah yang ada pada pola
mulut.
 Pola Mulut yang bisa digambar
ulang oleh GSM
Hasil yang akan diperoleh

150
Sumber: https://bit.ly/Puzzlemulut

Horong II

Tujuan Khusus

1. ASM memahami arti menjadi saksi Kristus


2. ASM mampu berkata jujur

Ayat Hafalan

Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan
berkata-kata dalam kamu (Mat. 10: 20)

Alat Peraga dan Aktivitas

Membuat Salib
Alat yang dibutuhkan
1. Kertas HVS
2. Kertas Origami
3. Gunting
4. Lem
Cara membuat
1. Ambillah satu lembar kertas HVS dan tuliskan “Kristus Naik, Roh Kudus Turun”.
Kemudian ambillah dua lembar kertas Origami dan bentuklah menjadi salib.
2. Cara selanjutnya dapat dilihat di video pada kanal youtube https://bit.ly/
saliborigami.

Horong III

Tujuan Khusus

1. Anak Sekolah Minggu memahami arti menjadi saksi Kristus


2. Anak Sekolah Minggu dapat bersaksi kebenaran dengan mulut mereka

151
Ayat Hafalan

Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan
Aku (Yoh. 15: 27)

Alat Peraga

Membuat Salib.
Alat yang dibutuhkan
Dua lembar kertas HVS, gunting, dan lem.
Cara membuat
Ambillah satu lembar kertas HVS dan tuliskan “Kristus menang,
_________ telah kalah” Catatan: pada garis nanti akan dituliskan
HELL. Kemudian ambillah satu lembar lagi kertas HVS dan bentuklah
menjadi salib (lihat youtube berikut: https://youtu.be/
BvRKKghRAlU). Lalu tempelkan salib yang telah dibentuk.
Bentuklah sebuah kata HELL dari sisa kertas atau hasil sobekan
tadi.

Daftar Nyanyian

BE. SM. No. 88


BE. SM. No. 97
BE. SM. No. 119
BE. SM. No. 124
BE. SM. No. 137
BE. SM. No. 173
BE. SM. No. 311

152
Nas:
Minggu Trinitatis
Matius 28: 16-20
4 Juni 2023

Aku Mau Menjadi Duta Kristus


Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu mampu menunjukkan perilaku yang mencerminkan diri sebagai
murid Yesus dalam kehidupannya sehari-hari

Latar Belakang

Injil Matius hendak memberitahukan Kabar Baik yang diberikan oleh Yesus berdasarkan
ajaran-Nya. Kabar Baik itu ditujukan kepada semua orang atau bangsa. Peristiwa
Yesus menampakkan diri-Nya di sebuah bukit di Galilea merupakan peristiwa yang
amat penting. Sebab, dalam peristiwa itu terdapat amanat yang harus dilakukan oleh
para murid-murid-Nya. Amanat itu berisi perintah agar para murid pergi menjadikan
semua bangsa murid-Nya dan membaptis mereka ke dalam nama Bapa, Anak, dan Roh
Kudus. Dengan kata lain, mereka yang dibaptis dan menerima ajaran para murid akan
menjadi duta Kristus. Menjadi duta Kristus di dunia artinya menjadi perwakilan Kristus
untuk menyebarkan Injil-Nya ke segala penjuru, menyebarkan kabar keselamatan
bagi semua makhluk. Sebagai duta Kristus, sudah semestinya bersedia melakukan
suatu hal, perintah ataupun suatu pekerjaan yang sesuai dengan kehendak Yesus.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Sebelum Yesus naik ke surga, Yesus menampakkan diri-Nya kepada murid-murid-


Nya. Ada beberapa dari mereka yang merasa ragu. Akan tetapi, Yesus meyakinkan
mereka dengan berkata, Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di
bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman” (ay. 18-19). Amanat pengutusan ini adalah
suruhan untuk pergi (poreuthentes). Kata pergi di sini merupakan kata kerja aktif.
Artinya para murid diharapkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan apa yang
Yesus perintahkan. Suruhan Yesus kepada para rasul bukan sekadar suruhan biasa,
tetapi di dalamnya terdapat penguatan kepada mereka. Artinya dalam perjalanan

153
mereka menyebarkan Injil, Tuhan menyertai mereka sampai ke segala penjuru dunia
supaya kabar keselamatan itu tersebar ke seluruh dunia. Karena itu, semua orang
merasakan keselamatan dari Kristus tanpa terkecuali.

Dalam amanat pengutusan itu juga Yesus memerintahkan para murid untuk membaptis
setiap orang yang percaya pada Kabar Baik itu dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus; sehingga mereka dengan sukarela dan yakin untuk menjadi pengikut Kristus.
Dalam bahasa Yunani, baptis berarti membenamkan diri di dalam air, mencelup, dan
membasuh. Baptisan dilakukan untuk menunjukkan bahwa seseorang telah masuk ke
dalam persekutuan tubuh Kristus, berkomitmen untuk menjadi murid Yesus sampai
selama-lamanya, dan mengikuti ajaran-ajaran Yesus sepanjang hidupnya. Setelah
memberi diri untuk menjadi anggota persekutuan tubuh Kristus, maka orang percaya
itu belajar tentang keselamatan dalam Kristus, lalu melakukan segala yang sudah ia
pelajari dan imani tentang keselamatan dalam Kristus. Dengan kata lain, orang yang
sudah dibaptis itu benar-benar mengimani keselamatan hanya di dalam Kristus. Ia
akan menjadi duta Kristus untuk melanjutkan pekerjaan Kristus di dunia dengan cara
menyebarkan berita keselamatan kepada semua makhluk. Sebab, di dalam diri mereka
telah tertanam bahwa perintah Kristus adalah pegangan hidup mereka. Mereka akan
taat dan setia pada Kristus dalam setiap situasi yang dihadapi. Menjadi duta Kristus
bukanlah pekerjaan yang mudah. Ia harus dengan setia dan segenap hati melakukan
perintah Yesus.

Pada Minggu Trinitas (ketritunggalan Allah), ini kita diingatkan untuk melakukan


amanat agung tersebut. Kita diajak untuk pergi memberitakan Kabar Baik ini kepada
semua orang. Demikian juga ASM diutus untuk menjadi duta Kristus di manapun
berada. ASM sebagai duta Kristus di dunia ini artinya juga ASM menjadi teladan bagi
teman-teman melalui tindakan, perkataan serta perilaku ASM yang mencerminkan
diri sebagai murid Kristus yang setia. ASM hendaknya tidak suka berbohong kepada
teman-teman, orang tua, maupun orang lain. ASM hendaknya tidak menjadi anak yang
suka mengejek serta membully temannya. ASM bersedia membantu serta mengajari
teman-temannya. Sebagai Duta Kristus juga hendaknya tekun dan rajin beribadah.
Ketika dalam ibadah, ASM tidak ribut dan tidak mengganggu teman saat beribadah.
ASM juga dapat mengabarkan Injil kepada teman-teman, misalnya ketika teman ASM
merasa sedih, ASM hendaknya menghibur dan merangkul mereka. ASM dapat berkata
kepada temannya Yesus mencintaimu dan tidak akan pernah meninggalkanmu. Ini
salah satu contoh mengabarkan Injil.

Horong I

Tujuan Khusus

1. ASM mengerti arti menjadi duta Kristus


2. ASM mampu menyebutkan hal baik yang dapat dilakukan dalam hidupnya

154
Ayat Hafalan

Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum


Kristus (Gal. 6:2)

Aktivitas dan Alat Peraga

Pohon Kebaikan

Metode Pengajaran: Bercerita

Alat dan Bahan:


Pulpen, lem, dan gunting.
1. GSM menceritakan kisah Yesus yang
menampakkan diri-Nya kepada murid-murid-
Nya dengan bahasa yang sederhana bagi
horong I. GSM dapat menujukkan gambar
Yesus yang sedang mengajari para murid
untuk memberitakan kabar baik.
2. Ajaklah ASM untuk menjadi duta Kristus
dengan cara: untuk selalu mengatakan hal-hal
baik, tidak berbohong kepada orang tua atau
teman, dan tidak mau mengejek teman-teman.
3. Kemudian GSM mengajak ASM secara
berkelompok untuk memilih kebaikan-kebaikan yang akan ditempel di pohon
kebaikan.

155
Horong II

Tujuan Khusus

1. ASM memahami arti menjadi duta Kristus


2. ASM mampu menulis dan menyebutkan hal-hal baik yang bisa dapat dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari

Ayat Hafalan

Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban
yang demikianlah yang berkenan kepada Allah (Ibr. 13: 16)

Aktivitas dan Alat Peraga

Metode Pengajaran: Bercerita

Alat dan Bahan: Pulpen dan Kertas


1. GSM menceritakan kisah Yesus menampakkan diri-Nya kepada murid-murid-Nya.
2. GSM menjelaskan dan menceritakan amanat agung yang tertulis dalam Matius
28:18-20. Pada kehidupan bergereja, yang hanya boleh membaptis adalah
seorang pendeta. Akan tetapi, ada amanat agung yang bisa dilakukan oleh ASM
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya memberitakan kabar baik dengan cara
menceritakan kebaikan Yesus dalam kehidupannya.
3. GSM mengajak ASM untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak Tuhan
dalam kehidupannya sebagai refleksinya.
4. GSM mengajak ASM menuliskan kebaikan kebaikan Tuhan di dalam hidupnya
sebagai salah satu bentuk memberitakan Injil.

Kebaikan Tuhan di Dalam Hidupku

https://images.app.goo.
gl/iLNGG5RxDh2UYtjJ6

156
Horong III

Tujuan Khusus

1. ASM mengerti arti menjadi duta Kristus


2. ASM mau melakukan tindakan yang mencerminkan perilaku sebagai duta Kristus
3. ASM mampu mengingat dan menyebutkan amanat agung dalam pelajaran hari ini

Ayat Hafalan

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
yang Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman (Mat. 29: 19-20)

Aktivitas Dan Alat Peraga

Metode Pengajaran: Bercerita, worksheet

Alat dan Bahan: Pulpen dan Kertas

Cara Bercerita
1. GSM menceritakan penampakan Yesus di bukit di daerah Galilea yang tertulis
pada pelajaran hari ini, yaitu di Matius 28:16-20 dengan bahasa yang sederhana
2. GSM mengajak ASM untuk membaca amanat agung yang disampaikan oleh Yesus
(Mat. 28: 19-20).
3. GSM menjelaskan kepada ASM arti menjadi murid/duta Kristus dalam kehidupan
sehari-hari (GSM dapat memberikan contoh yang bisa dilakukan ASM).
4. GSM mengajak ASM untuk menuliskan hal-hal baik baik yang dapat dilakukan
dalam kehidupannya melalui perkataan dan perilaku.
5. GSM mendorong ASM untuk berjanji melakukan hal baik tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.
Aku Ingin Menjadi Duta Kristus

No Berbuat Baik Melalui Untuk Caranya

1 Perkataan 1. Orang tua 2. Teman

2 Perilaku 1. Orang tua 2. Teman

3 Tindakan 1. Orang tua 2. Teman

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 37:1+4 5. BE. SM. No. 161:1


2. BE. SM. No. 81:1 6. BE. SM. No. 78 :1
3. BE. SM. No. 116:1 7. BE. SM. No. 323:1
4. BE. SM. No. 97:1

157
Nas:
Minggu I Setelah
Hakim-Hakim 11: 1-11
Trinitatis
11 Juni 2023

“Saya Bersedia”
Tujuan Umum

Anak mampu membantu dan mengasihi orang lain yang pernah menyakitinya

Latar Belakang

Saya bersedia adalah sebuah pernyataan pada saat seseorang menyanggupi sebuah
pekerjaan atau tawaran yang disampaikan padanya. Agar bangsa Israel dapat bertahan
hidup, maka alangkah baiknya mereka tetap setia dan taat kepada Hukum Taurat dan
beribadah kepada TUHAN. Akan tetapi, bangsa Israel tidak memperlihatkan kesetiaan
mereka terhadap TUHAN. Mereka menyembah ilah lain. Oleh karena ketidaksetiaan
itu, TUHAN murka dan membiarkan bangsa lain menyerang mereka.

Meskipun demikian, TUHAN tetap melindungi bangsa itu. TUHAN memilih dan
mengangkat pemimpin bagi bangsa itu. Seperti nama Kitab ini yakni Hakim-Hakim,
maka kitab ini berisikan bagaimana TUHAN memilih pemimpin bagi bangsa (yang
disebut sebagai Hakim, akan tetapi bukan hakim dalam pengertian arti sekarang).
Kitab Hakim-hakim juga menceritakan kisah hidup suku-suku di Israel mendiami tanah
Kanaan. Terdapat dua makna hakim dalam kata kerja Ibrani yakni hakim sebagai
pemimpin, pengadilan istana, serta hakim sebagai penyelamat. Dalam hal ini TUHAN
mengangkat hakim untuk memimpin bangsa Israel.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Perikop ini menceritakan tentang salah satu Hakim Israel yaitu Yefta. Ia adalah orang
Gilead dan seorang pahlawan yang gagah perkasa (ay. 1). Namun demikian, Yefta
adalah seorang anak dari perempuan sundal atau perempuan yang bukan Yahudi,
atau juga disebut perempuan lain. Keberadaannya sebagai anak dari perempuan lain
yang bukan Yahudi menjadikan ibu tiri (istri sah Gilead) dan saudara-saudaranya
mengusirnya. Yefta tidak akan mendapat harta warisan karena ia anak dari perempuan
lain (ay. 2). Akhirnya Yefta melarikan diri dan diam di tanah Tob (sekitar 24 km di
sebelah timur rumah Yefta). Yefta bergaul dengan para petualang-petualang di tanah

158
Tob. Petualang-petualang di sini adalah orang-orang yang hartanya sudah habis dan
harus mencari kehidupan agar bisa bertahan hidup. Untuk itu, hidup mereka tidak
teratur. Mereka merampok, berburu hewan liar, dan menyerang negeri-negeri milik
orang Israel yang sudah diduduki atau pun belum diduduki. Yefta bergabung dengan
mereka (ay. 3). Yefta hadir sebagai kepala rombongan bagi mereka. Mereka ini adalah
rombongan yang memiliki keberanian yang besar sehingga bisa merampok, membunuh,
dan menyerang. Orang-orang yang berani bisa bergabung dengan kelompok Yefta.

Selang kepergian Yefta ke tanah Tob, peperangan terjadi antara bangsa Israel dan bani
Amon. Kesukaran terjadi pada bangsa Israel karena mereka tidak memiliki pemimpin
dan penyelamat bagi mereka. Oleh karena itu, para tua-tua Gilead menjemput Yefta dari
tanah Tob dengan harapan Yefta akan menjadi panglima bagi mereka. Pada awalnya
Yefta menanyakan mengapa para tua-tua tersebut datang kepadanya karena mereka
membencinya dan telah mengusirnya. Lalu, Yefta mengatakan lagi kenapa ketika
mereka terdesak baru memanggilnya (ay. 6). Para tua-tua itu tetap mendesak Yefta
untuk bergabung dengan mereka dan akan memberikan hadiah pada Yefta, menjadi
kepala mereka atas penduduk tanah Gilead (ay. 8). Terjadilah tawar-menawar antara
tua-tua Gilead dan Yefta. Dengan tegas para tua-tua berjanji di hadapan Tuhan yang
adalah saksi percakapan mereka akan memberikan kedudukan sebagai kepala kepada
Yefta (ay. 9). Kesepakatan pun terjadi. Akhirnya Yefta pergi bersama-sama para tua-
tua Gilead dan bangsa itu mengangkatnya menjadi kepala dan panglima mereka. Yefta
bersedia menjalankan permintaan para tua-tua yang pastinya Tuhan sudah mengatur
rencana itu. Semula Yefta disepelekan karena ia anak dari perempuan bukan Yahudi.
Namun, Tuhan memilihnya. Yefta yang berani itu menjadi disegani, ahli strategi perang,
dan terampil mengatur perundingan. Tuhan menjadikan orang yang terbuang, diusir,
petualang, menjadi penyelamat bangsa Gilead. Yefta menjadi pahlawan yang gagah
perkasa. Dalam hal ini, Yefta tetap membawa perkaranya itu kepada Tuhan di Mizpa
(ay. 11). Dapat dilihat bahwa Yefta mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Ia segera
menyingkir ke Mizpa untuk beribadah. Ia menceritakan segala pergumulan perang
yang ia dan para tua-tua bangsanya hadapi. Ia bertanya kepada Tuhan tentang cara
melaksanakan tugas-tugasnya. Perbuatan Yefta ini memperlihatkan bahwa matanya
tertuju hanya kepada Tuhan saja dan meminta Tuhan untuk senantiasa menyertainya
karena Tuhan mengizinkan semua hal ini terjadi padanya.

Pelajaran di Minggu I Setelah Trinitatis saat ini mengajak kita semua untuk bersedia
memiliki sikap rendah hati seperti Yefta. Yefta tidak balas dendam dengan perbuatan
jahat pada tua-tua dan bangsanya yang sudah mengusirnya. Ia dengan tegas bersedia
menerima tawaran menjadi panglima dan kepala bangsanya untuk berperang melawan
bani Amon. Lalu, dengan rendah hati pula ia meminta Tuhan untuk menyertainya dan
menolongnya untuk mengatur semua rencana melawan bani Amon. Yefta bersedia
melakukan pekerjaannya itu. ASM juga hendaknya memiliki kerendahan hati untuk
bersedia memberikan bantuan terhadap orang lain yang membutuhkan. Apalagi orang
itu pernah menyakitinya. ASM juga dapat belajar dari Yefta yang memaafkan kesalahan
orang-orang yang sudah berbuat jahat padanya, bukan mendendam. “Saya bersedia”
menjadi rendah hati menolong ASM menjadi anak murah hati bukan pendendam.
Banyak contoh yang bisa menuntun seseorang menjadi pendendam. Misalnya karena

159
ia sering diejek, pernah ditolak permintaan tolongnya, tidak diikutsertakan dalam
kelompok bermain, tidak diajari bagaiman cara menghitung dengan benar, dan lain
sebagainya. “Saya bersedia” artinya ASM menjadi anak yang berani untuk membela
kebenaran. Sikap tersebut adalah sikap yang dilakukan oleh Yefta yang berani menjadi
panglima dan kepala. Pada saat ASM menyatakan “Saya bersedia” semestinya harus
dikatakan dengan iman yang terus mengandalkan Tuhan dalam setiap perkara dan
tindakan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Horong I

Tujuan Khusus

1. ASM memahami cerita tentang Yefta yang bersedia menjadi pemimpin rombongan
Israel
2. ASM mengerti arti kata hakim dalam Kitab Hakim-hakim dan kehidupan sekarang
3. ASM mau menolong orang lain dengan ikhlas

Ayat Hafalan

Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mat. 22: 39)

Aktivitas dan Alat Peraga

Metode Pengajaran: Bercerita dan Team Work

Alat dan Bahan: Kertas Origami, Gunting, dan Lem.

Cara Bercerita

1. GSM mengawali cerita dengan


menanyakan kepada Anak
Sekolah Minggu apakah mereka
mengetahui atau pernah
mendengar kata hakim. Lalu
GSM menanyakan seperti apa
hakim itu.
Contoh: Adik-adik, siapa di sini
pernah mendengar hakim? Atau
adakah adik-adik yang bercita-
cita ingin menjadi hakim? (beri
waktu bagi anak-anak untuk menjawab)
2. Kemudian GSM menunjukkan gambar hakim, lalu menjelaskan tugas hakim yang
sedang memimpin sidang pemutusan perkara di sebuah persidangan.
(Contoh alat peraga, GSM dapat menelusurinya di google dengan kata kunci
hakim)

160
3. GSM menyampaikan bahwa dalam Alkitab terdapat Hakim. Hakim di dalam Kitab
Hakim-hakim bertugas memimpin sebuah rombongan dan diharapkan untuk
menyelamatkan suatu bangsa.
Contoh: Adik-adik berbeda dengan hakim yang ada sekarang ini, dalam Alkitab
juga terdapat seorang hakim, akan tetapi hakim dalam Alkitab ini untuk memimpin
bangsa itu.

4. GSM mulai menceritakan kisah dari


Yefta dengan menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti anak-anak
Horong I (silakan membahasakan
ulang keterangan yang ada di bahan
penjelasan dan cerita). (Contoh
media yang bisa digunakan pada saat
bercerita tentang Yefta memimpin
rombongan. GSM bisa mencarinya
di google dengan kata kunci Yefta
memimpin rombongan melawan Bani
Amon).
5. GSM memberikan relevansi cerita Yefta dalam kehidupan sehari-hari dengan
bahasa yang sederhana dan dapat dimengerti anak-anak horong I (lihat bagian
penjelasan bahan dan cerita)
Contoh: Adik-adik, melalui kisah Yefta ini, adik-adik diingatkan agar tetap
mengasihi teman-teman yang pernah menyakiti perasaan hati adik-adik. Ketika
teman-teman mengejek atau pernah berbuat jahat kepada kalian, adik-adik
bersedia mengampuni dan memberi pertolongan kepada mereka.

Aktivitas
1. Bagikan kertas origami yang sudah diberi pola (bagikan 4 pola (pola
manusia)).
2. Kemudian ASM, menuliskan Aku Mengasihi Kamu Dalam Tuhan pada masing-
masing pola.

3. Kemudian ASM dengan bantuan GSM, menempelkan setiap bagian pola menjadi
satu bagian yang utuh (berjabat tangan) seperti pada gambar diatas.

161
Horong II

Tujuan Khusus

1. ASM mampu memaafkan teman dengan hati tulus


2. ASM mau menolong orang yang pernah berbuat jahat padanya

Ayat Hafalan

Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi
semua orang (Rm. 12: 17)

Aktivitas dan Alat Peraga

Metode Pengajaran: Bercerita

Cara Bercerita
1. GSM memulai pertemuan dengan menceritakan kisah Yefta dengan bahasa yang
mudah dimengerti oleh anak-anak Horong II (penjelasan bahan dan cerita dapat
dibahasakan ulang oleh GSM).
2. GSM mengarahkan ASM untuk berbuat seperti yang Yefta lakukan. Yaitu, tidak
membalaskan kejahatan dengan kejahatan. Lalu, GSM menanyakan bagaimana
sikap ASM ketika seseorang melakukan kesalahan kepada ASM? GSM menjelaskan
agar ASM tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, akan tetapi membalas
kejahatan dengan kebaikan.
Contoh: Adik-adik, ketika seseorang berbuat sesuatu yang tidak baik kepada
kita, misalnya seseorang memukul adik-adik, apa yang adik-adik akan lakukan?
Seharusnya adik-adik tidak membalaskan perbuatan teman itu dengan memukulnya
kembali agar tidak terjadi pertengkaran yang hebat.
3. GSM menjelaskan salah satu bentuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan
adalah dengan bersedia memberikan pertolongan kepada orang yang pernah
melakukan kesalahan. GSM dapat mengaitkan dengan tindakan Yefta kepada
para tua-tua Gilead.
4. Aktivitas bisa disamakan dengan aktivitas yang ada di Horong I.

Horong III

Tujuan Khusus

1. ASM memahami perkataan “saya bersedia” sesuai dengan pelajaran hari ini
2. ASM mau mengasihi orang yang pernah berbuat jahat padanya
3. ASM mampu menyerahkan segala perkaranya kepada Tuhan lewat doa

Ayat Hafalan

Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap

162
sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah
Tuhan (Im. 19: 18)

Aktivitas dan Alat Peraga

Metode Pengajaran: Bercerita dan diskusi kelompok

Cara Bercerita
1. GSM membagi ASM kedalam beberapa kelompok kecil.
2. GSM menceritakan kisah Yefta (bisa membahasakan ulang bagian penjelasan dan
cerita).
3. GSM menanyakan apa yang mereka dapatkan dari kisah Yefta tersebut. Contoh:
Adik-adik, pelajaran apa yang bisa kita petik melalui kisah Yefta ini?
4. Diskusi bersama. ASM diskusi dengan anggota kelompoknya tentang kisah Yefta
yang sudah mereka dengarkan, perbuatan yang akan dilakukan jika ada teman
yang melakukan kesalahan, dan apakah ASM selalu mengandalkan Tuhan ketika
mereka harus memaafkan orang-orang yang membenci, mengejek, dan menolak
mereka?
5. Setiap kelompok akan menuliskan hasil diskusi mereka dilembar kerja yang sudah
disediakan. Worksheet dapat diunduh dari https://bit.ly/yeftaSM.

(Contoh worksheet)

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 29:1


2. BE. SM. No. 67:1
3. BE. SM. No. 103:1
4. BE. SM. No. 253:1
5. BE. SM. No. 116:1
6. BE. SM. No. 76:1
7. BE. SM. No. 65:1

163
Nas:
Minggu II
Yohanes 15: 23-27
Setelah Trinitatis
18 Juni 2023

KASIH versus BENCI


Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu tetap bertekun melakukan hal yang baik dan benar sekalipun
sulit

Latar Belakang

Membenci adalah perbuatan yang sering dilakukan oleh banyak orang apalagi pada
mereka yang sedang membuat jengkel, kesal, kecewa, dan marah seseorang. Serta-
merta kata benci itu akan terlontar dari mulut. Tidak begitu saja, narasi kebencian pun
sering digunakan untuk menghasut banyak orang demi memenangkan kepentingan
pribadi. Kebencian itu bisa menjadi bibit emosi dalam diri seseorang sehingga bisa
saja orang tersebut melakukan kejahatan kepada orang yang dibenci. Juga, kebencian
itu bisa melahirkan rasa jijik pada orang yang dibenci sehingga orang tersebut akan
menjauhi lawannya itu. Kebencian bisa pula melahirkan tindakan kekerasan. Tidak
demikian dengan kasih. Dalam rasa kasih terdapat rasa sayang yang mendorong
seseorang untuk menolong, mengasihi, menyayangi sesama. Ia menyamakan dirinya
dengan orang lain dalam hal pemenuhan kebutuhan, suka, duka. Bahkan, rasa kasih
itu mengutamakan pemenuhan kebutuhan orang lain dari pada kebutuhan diri sendiri.
Kasih melahirkan keharmonisan, perdamaian, dan kesejahteraan.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Pada bagian sebelumnya, Yesus mengajarkan para murid untuk hidup di dalam kasih.
Yohanes 15: 9 dimulai dengan pernyataan bahwa Yesus mengasihi para murid-Nya.
Kemudian pada ayat 17, Yesus memerintahkan mereka untuk saling mengasihi. Namun
demikian, Yesus menyadari bahwa kehidupan kasih itu tidak selalu berlangsung secara
ideal. Sekalipun para murid belajar untuk terus menyatakan kasih, dunia belum tentu
selalu dapat membalas mereka dengan kasih yang sama. Bahkan untuk menjelaskan
itu, Yesus menggunakan kata yang menjadi antonim kasih, yaitu: benci. “Jikalau dunia
membenci kamu…” (ay. 18a).

164
Kata benci mempunyai arti yang cukup luas. Ia tidak hanya merujuk pada kebencian
(sangat tidak suka), tetapi juga dapat berarti mengasihi lebih sedikit atau kurang
menghargai. Oleh karena itu, bentuk kebencian yang diterima oleh para murid dapat
mewujud dalam berbagai bentuk. Misalnya saja dapat dilihat dari tindakan penolakan,
perasaan kurang dihargai, tidak diprioritaskan (tidak diutamakan), tidak didukung
(karena dunia memilih untuk memperjuangkan yang lain), dan lain sebagainya.

Dalam hal ini, Yesus mengingatkan bahwa hal tersebut bukanlah hal yang mengejutkan.
Yesus sendiri telah mengalaminya (ay. 24). Ia hadir dengan hikmat dan kebenaran,
menunjukkan belas kasih, dan sebagainya. Akan tetapi, tidak sedikit penolakan yang
Ia terima sebagai balasan dari karya kasih-Nya tersebut. Namun demikian, Yesus
mengajak para murid untuk setia di dalam mengasihi (ay. 26-27). Ia menjanjikan
Roh Kudus kepada mereka. Roh Kudus akan bersaksi tentang Yesus Kristus dengan
para murid. Sang Roh akan memberikan kekuatan dan keberanian kepada para murid
untuk tetap setia melakukan panggilan mereka untuk hidup dalam kasih, bahkan juga
termasuk mengasihi sesama yang membenci mereka.

Sebagai murid Kristus, ASM juga mungkin pernah mengalami pengalaman tidak
menyenangkan ketika berusaha berbuat baik dan benar. Pengalaman-pengalaman
tersebut antara lain: dirundung (di-bully) atau tidak ditemani karena identitas
keagamaannya (umumnya dialami oleh anak-anak yang bersekolah atau tinggal di
lingkungan mayoritas non-Kristen dengan tingkat toleransi yang rendah); pernah
berbuat baik kepada teman atau saudara (misalnya berbagi makanan, meminjamkan
mainan, memberi pertolongan) namun pada saat kemudian orang yang dikasihi
tersebut tidak membalas dengan kebaikan yang sama; tidak disukai teman karena
menolak memberikan contekan (GSM dapat menambahkan contoh lain atau
menanyakan langsung pada saat bercerita kepada ASM).

Pengalaman-pengalaman semacam itu mungkin membuat ASM terluka. Bahkan,


bukan tidak mungkin hal tersebut membuat mereka kapok untuk melakukan hal yang
baik dan benar sesuai dengan firman Tuhan. Oleh karena itu, melalui pembelajaran
hari ini, GSM akan menolong ASM untuk memiliki keberanian dan ketekunan untuk
melakukan kehendak Tuhan dalam berbagai situasi. Untuk sampai pada titik tersebut,
GSM perlu terlebih dahulu bersimpati dengan ASM dengan meneguhkan perasaan-
perasaan mereka ketika mengalami penolakan atau “kebencian” dari sesama. Setelah
itu, GSM dapat memberitakan kabar penguatan bahwa Roh Kudus ada bersama
mereka. Sang Roh inilah yang akan tetap memampukan mereka untuk bertekun
melakukan kehendak Tuhan.

Horong I

Tujuan Khusus

1. ASM memahami arti benci dan kasih


2. ASM mau menyayangi teman-teman

165
Ayat Hafalan

Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga
mengasihi saudaranya (1Yoh. 4: 21)

Aktivitas dan Alat Peraga

1. Untuk memulai pengajaran, GSM menjelaskan penjelasan bahan dengan bahasa


yang sederhana dan mudah dimengerti ASM Horong I
2. GSM menjelaskan arti benci dan kasih dengan bahasa yang sederhana
3. GSM mengajak ASM untuk berjanji menyayangi teman-temannya walaupun itu
adalah pekerjaan yang sulit. Akan tetapi, GSM meyakinkan ASM bahwa Roh Kudus
menolong mereka melakukan firman Tuhan itu meskipun itu bukan perbuatan
yang mudah
4. GSM mengajak GSM membuat aktivitas membuat gelang hati
Alat dan bahan
• Pola yang sudah difotokopi di kertas yang keras berwarna putih
• Pensil warna
• Gunting dan Lem
Cara membuat
1. GSM sudah menyiapkan pola gelang pada kertas putih yang keras
2. Ajak ASM untuk mennggunting pola (bantulah ASM yang balita untuk
melakukannya)
3. GSM mengajak ASM untuk mewarnai pola yang ada dengan pensil warna
4. GSM mengajak ASM untuk mengatakan “Aku mau menyayangi teman-temanku”
sambil memakaikan gelang hati di tangan masing-masing
Contoh gambar dan pola:

Sumber: https://bit.ly/gelanglove Sumber: https://bit.ly/gelanglove2

166
Horong II

Tujuan Khusus

1. ASM memahami arti benci dan kasih


2. ASM mau tekun melakukan kehendak Allah untuk mengasihi sesama

Ayaf Hafalan

Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga
mengasihi saudaranya (1Yoh. 4: 21)

Alat Peraga dan Aktivitas

1. GSM menceritakan penjelasan bahan ajar (lihat di penjelasan bahan dan cerita)
dengan bahasanya sendiri
2. GSM menanyakan kepada ASM mengenai perasaan-perasaan kebencian yang
mereka alami dari teman sebaya mereka
3. GSM menceritakan ketekunan melakukan kasih terhadap orang yang membenci
mereka dengan memakai “Filosofi Ikan Salmon.” Ikan Salmon terkenal menghadapi
perjuangan yang berat untuk berenang ke tempat mereka bertelur. Mereka harus
berenang melawan arus dari hilir ke hulu, sebab tidak banyak ikan lain (predator)
di sana. Namun demikian, meskipun sulit, ikan salmon terus berjuang dan tidak
mudah menyerah. Belajar dari ikan salmon tersebut, ASM didorong untuk tetap
bertekun melakukan hal yang baik dan benar sekalipun sulit. Di sini, ASM tekun
untuk menaklukkan rasa benci teman atau rasa benci yang ada pada dirinya
sendiri.
4. Ajak ASM menonton video Kasihi Musuhmu melalui kanal Youtube https://bit.ly/
Tuhanmencintaiku, kemudian ajak ASM mendefinisikan arti benci dan kasih
5. Ajak ASM melakukan aktivitas krans tangan perdamaian. Tangan yang merangkul
satu dengan yang lain adalah tengan yang mau membagikan kasih damai sehingga
kebencian hilang dari muka bumi

Alat dan bahan


- Kertas buffalo warna-warni
- Gunting dan Lem
- Pita berwarna emas
‘Cara membuat
1. Ajak ASM mencetak pola tangannya di atas
kertas buffalo warna-warni sebanyak 11 pola
2. Rangkailah pola-pola tangan yang ada menjadi
bentuk lingkaran
3. Tempelkan pita yang sudah dibentuk pada
ujung krans tangan perdamaian
Contoh gambar aktivitas, Sumber: https://bit.ly/tanganperdamaian

167
Horong III

Tujuan Khusus

1. ASM memahami arti benci dan kasih


2. ASM mau tekun melakukan kehendak Allah untuk mengasihi sesama

Ayaf Hafalan

Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga
mengasihi saudaranya (1Yoh. 4: 21)

Alat Peraga dan Aktivitas

1. GSM menceritakan penjelasan bahan ajar (lihat di penjelasan bahan dan cerita)
dengan bahasanya sendiri
2. GSM menanyakan kepada ASM mengenai perasaan-perasaan kebencian yang
mereka alami dari teman sebaya mereka
3. GSM menceritakan ketekunan melakukan kasih terhadap orang yang membenci
mereka dengan memakai “Filosofi Ikan Salmon.” Ikan Salmon terkenal menghadapi
perjuangan yang berat untuk berenang ke tempat mereka bertelur. Mereka harus
berenang melawan arus dari hilir ke hulu, sebab tidak banyak ikan lain (predator)
di sana. Namun demikian, meskipun sulit, ikan salmon terus berjuang dan tidak
mudah menyerah. Belajar dari ikan salmon tersebut, ASM didorong untuk tetap
bertekun melakukan hal yang baik dan benar sekalipun sulit. Di sini, ASM tekun
untuk menaklukkan rasa benci teman atau rasa benci yang ada pada dirinya
sendiri.
4. Ajak ASM menonton video Kasihi Musuhmu melalui kanal Youtube https://bit.ly/
Tuhanmencintaiku, kemudian ajak ASM mendefinisikan arti benci dan kasih dalam
diskusi kelompok (4-5 orang dalam kelompok)
5. Ajak ASM melakukan aktivitas lalu pada akhir pertemuan tutup dengan doa
bersama
Aktivitas: Membuat bunga kasih dalam kelompok besar

Alat dan Bahan


• Kertas warna-warni untuk menggambar pola tangan
• Pena
• Lem
• Kertas Karton besar
• Gunting
Cara membuat
1. Ajaklah ASM untuk membentuk pola tangannya masing-masing pada kertas yang
sudah dibagikan
2. Ajaklah ASM untuk menuliskan nama teman-temannya yang harus ia kasihi, yang
ia benci, dan yang membencinya
3. Ajaklah ASM untuk mendoakan mereka semua

168
4. Setelah berdoa, ajaklah ASM untuk menempelkan pola-pola tangan yang sudah
mereka tulis nama-nama temannya pada kertas karton. Arahkan ASM saat
menempelkan pola tangan agar berbentuk bunga.
5. GSM menuliskan pada kertas karton: Kita semua adalah anak-anak yang unik dan
mantap jiwa, bersama-sama kita bisa menaklukkan kebencian dengan cinta kasih
Roh Allah.

Contoh gambar

Sumber: https://bit.ly/BuletinBoards

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 22


2. BE. SM. No. 88
3. BE. SM. No. 319
4. BE. SM. No. 253
5. BE. SM. No. 148
6. BE. SM. No. 311
7. BE. SM. No. 125

169
Nas:
Minggu III
2 Raja-raja 4: 42-44
Setelah Trinitatis
25 Juni 2023

Peka dengan Kebutuhan Orang Lain

Tujuan Umum

Anak Sekolah Minggu peka terhadap kebutuhan orang lain dengan cara membeli
kebutuhannya dengan cukup

Latar Belakang

Mukjizat yang dilakukan nabi Elisa sangat banyak untuk memperlihatkan kepada
bangsa Israel betapa besarnya Tuhan penyelamat mereka. Melalui mukjizat-mukzijat
yang diperbuat, demikianlah nabi Elisa memperkenalkan Tuhan pada bangsa Israel.
Mukjizat-mukjizat yang sudah dilakukan Elisa antara lain menolong seorang ibu
janda miskin melunasi hutangnya sehingga ia dan anaknya tidak menjadi budak (2Raj.
4: 1-7), nubuatan Elisa tentang pasangan yang tidak memiliki anak akan memiliki
seorang anak (2Raj. 4: 8-17), kebangkitan setelah kematian (2 Raj. 4: 18-37), dan
yang keempat adalah menawar racun yang ada dalam masakan di kuali (2Raj. 4: 38-
41). Perikop ini adalah bagian dari rangkaian kelima mukjizat yang dilakukan nabi
Elisa kepada bangsa Israel. Mukjizat yang kelima ini tentang memberi makan seratus
orang dengan roti yang dibawa oleh seorang saleh dari Baal-Salisa (2Raj. 4: 42-44).
Peristiwa ini adalah serangkaian dengan situasi kelaparan saat itu yang tertuang
dalam 2 Raja-raja 4: 38-42, Elisa berhasil mengubah situasi kematian menjadi situasi
yang memberikan kehidupan. Kisah dalam 2 Raja-raja 4: 42-44 juga masih dalam
situasi kelaparan tetapi penekanannya bagaimana seseorang mampu berbagi kepada
sesamanya.

Penjelasan Bahan dan Cerita

Adalah seorang dari Baal-Salisa yang membawa makanan kepada nabi Elisa. Bisa
dipastikan bahwa daerah asal seorang yang membawa makanan itu pernah menjadi
pusat pemujaan Baal di wilayah Efraim. Salisa sendiri adalah daerah perbukitan di
Efraim (1Sam. 9: 4). Kedatangan seorang dari Baal-Salisa dengan membawa makanan
kepada nabi Elisa memperlihatkan bahwa masih ada beberapa orang yang setia pada
Tuhan dengan membawa persembahan yang benar kepada Tuhan. Seorang dari Baal-

170
Salisa ini membawa roti hulu hasil yang merupakan buah sulung dari hasil panennya.
Buah sulung harus dipersembahkan kepada Tuhan sebagai ungkapan syukur bangsa
Israel kepada Tuhan yang sudah memelihara mereka. Menurut Imamat 23: 10-
14 persembahan ini seharusnya diberikan kepada seorang imam di tempat kudus.
Mungkin di Israel tidak ada seorang Lewi, karena itu ia memberikannya kepada nabi
Elisa yang hidup bersama dengan masyarakat pinggiran saat itu.

Ia membawa roti sebanyak dua puluh dan bulir gandum yang segar. Untuk itulah
nabi Elisa mengatakan kepada pelayannya, “Berilah itu kepada orang-orang ini,
supaya mereka makan.” Namun pelayannya kembali bertanya kepada nabi Elisa,
“Bagaimanakah aku dapat menghidangkan ini di depan seratus orang?” (ay. 43).
Nabi Elisa menjawabnya dengan suruhan yang serupa dengan perintahnya yang
pertama, dan terhubung dengan firman Tuhan, “Berikanlah kepada orang-orang itu,
supaya mereka makan, sebab beginilah firman Tuhan: Orang akan makan, bahkan
ada sisanya.” Perkataan nabi Elisa ini bukan sekadar kata-kata biasa. Firman Tuhan
sangat berkuasa jika diimani. Mereka yang tertimpa kelaparan itu akhirnya beroleh
makanan. Elisa mempercayai janji Tuhan itu, bukan sekadar janji belaka, namun
Tuhan menindaklanjuti janji-Nya. Dengan iman percaya yang teguh, janji itu digenapi
secara ajaib. Mukjizat yang dilakukan oleh nabi Elisa ini mau menyaksikan buah dari
kesetiaan orang-orang percaya kepada Tuhan akan beroleh kelimpahan. Rupanya
kesetiaan beberapa orang dapat menyelamatkan banyak orang.

Kisah nabi Elisa yang menerima persembahan dari seorang Baal-Salisa mengajarkan
banyak hal dalam beriman dan berbagi. Seorang Baal-Salisa dengan kerendahan
hatinya memberikan persembahan kepada Tuhan melalui nabi-Nya yang bersama
dengan masyarakat yang sedang tertimpa kelaparan. Bisa jadi, di daerah mereka juga
akan terjadi musim kelaparan. Namun, dengan imannya ia memberikan persembahan
yang terbaik agar mereka tidak ditimpa kelaparan yang berkepanjangan. Ia mau
berbagi kepada orang-orang yang bahkan ia tidak kenal. Tuhan melipatgandakan dua
puluh roti dan bulir gandum yang segar itu; bahkan makanan untuk seratus orang itu
memiliki sisa. Semangat berbagi yang diajarkan seorang dari Baal-Salisa ini menjadi
tanda kehadiran Tuhan yang penuh kasih pada bencana kelaparan.

Ini juga menjadi pengajaran bagi ASM bagaimana ASM mau berbagi dari kecukupannya
bukan dari kelimpahannya. Juga, mengajarkan ASM agar tetap memenuhi
kebutuhannya dengan cukup di tengah kekurangan yang ada. Dengan iman yang
kuat, ASM yakin dan percaya bahwa Tuhan akan mencukupkan kehidupan mereka.
Contoh konkret bisa kita lihat pada awal mula pandemi. Semua orang menjadi takut
dan khawatir tidak kebagian bahan makanan, tissue, disinfektan, masker, vitamin,
dan susu. Akhirnya mereka menimbun sebanyak-banyaknya bahan-bahan makanan
itu di rumahnya tanpa memikirkan kebutuhan orang lain. Alhasil, beberapa barang
menjadi langka dan kebanyakan orang tidak mendapatkan kebutuhannya oleh karena
penimbunan itu. Ketakutan melahirkan semangat individualisme yang sama-sekali
tidak memikirkan perasaan orang lain. Di daerah Jakarta Barat, untungnya ada toko
grosir yang dengan tegas mengatakan kepada para pembeli untuk membeli bahan
kebutuhan secukupnya agar semua orang mendapatkan bagiannya. Di sini, ASM

171
belajar bagaimana dengan imannya ia sanggup peka dengan kebutuhan orang lain dan
berbagi. Juga, ia tahu bahwa kecukupan dalam hidup akan diberikan Tuhan baginya.

Horong I

Tujuan Khusus

1. ASM memahami arti berbagi dari kecukupannya


2. ASM berjanji untuk membeli kebutuhan sekolah secukupnya
3. ASM mau setia kepada Tuhan

Ayat Hafalan

Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita
akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah (Gal. 6: 9)

Alat Peraga dan Aktivitas

1. GSM menceritakan kisah nabi Elisa dengan bahasanya sendiri


(GSM bisa menayangkan video dari kanal youtube https://bit.ly/
Makan100orang tentang nabi Elisa memberi makan seratus orang).
2. GSM memberikan pemahaman kepada ASM tentang arti berbagi dari
kecukupannya

3. GSM mengajak ASM menonton video Jadilah Baik dan Suka Berbagi di
kanal youtube https://bit.ly/berbuatlahbaik untuk aplikasi yang bisa
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
4. Ajak ASM untuk melakukan aktivitas berbagi makanan kepada teman-
teman setelah menonton video
 GSM menyiapkan buah-buahan seperti pisang, nenas, pepaya, jeruk, bengkuang,
dan belimbing (silakan tambahkan buah-buahan yang bisa dibeli di pasar di dekat
rumah atau gereja).
 Susunlah buah-buahan dengan rapi di tempat buah-buahan
 Berilah waktu kepada ASM untuk mengambil buah-buahan yang mereka sukai
 Perhatikan ASM yang mendengar perintah mengambil buah-buahan dan
bagaimana mereka memperlakukan teman mereka
 Berilah evaluasi bagi ASM dengan penekanan pelajaran hari ini
 Tutuplah dengan doa bersama

Horong II

Tujuan Khusus

1. ASM memahami arti memberi dari kecukupannya


2. ASM mau mengumpulkan buku-buku yang tidak diperlukan dan membagikannya
kepada teman-teman gereja

172
Ayat Hafalan

Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita
akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah (Gal. 6: 9)

Alat Peraga dan Aktivitas

1. GSM menceritakan kisah nabi Elisa dengan bahasanya sendiri


2. GSM memberikan pemahaman kepada ASM tentang arti berbagi
dari kecukupannya
3. GSM mengajak ASM menonton video Berbagilah dengan Teman
pada kanal youtube https://bit.ly/berbagilahdenganteman GSM
mengajak ASM untuk diskusi bersama tentang pelajaran hari ini
dengan butir-butir pertanyaan berikut:
 Apa yang dilakukan seorang dari Baal-Salisa kepada nabi Elisa?
 Persembahan yang bagaimana yang diberikan seorang dari Baal-Salisa kepada
orang-orang yang kelaparan itu?
 Bagaimanakah sikap yang seharusnya dimiliki oleh orang percaya pada saat
situasi sulit sekalipun (berkaca dari cerita dari pelajaran hari ini)
 Maukah ASM membeli kebutuhan-kebutuhan sekolahnya dengan cukup tidak
berlebihan?
 Maukah ASM mengumpulkan barang-barang yang tidak dipakai lagi dan masih
layak untuk diberikan kepada teman-teman gereja?
 Ajaklah ASM melakukan aktivitas: mengumpulkan buku-buku pelajaran atau buku
cerita dan memberikannya kepada panti asuhan atau teman-teman gereja yang
membutuhkannya.
 Buku-buku dapat dikumpulkan di minggu yang akan datang dan diberikan kepada
teman-teman gereja yang membutuhkan.

Horong III

Tujuan Khusus

1. ASM memahami arti memberi dalam kecukupan


2. ASM peka dengan kebutuhan teman-teman sekitarnya
3. ASM berjanji memiliki rasa peka dan mau berbagi kepada sesama

Ayat Hafalan

Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita
akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah (Gal. 6: 9)

Alat Peraga dan Aktivitas

1. GSM menceritakan kisah nabi Elisa dengan bahasanya sendiri

173
2. GSM memberikan pemahaman kepada ASM tentang arti berbagi dari kecukupannya
3. GSM mengajak ASM untuk diskusi bersama tentang pelajaran hari ini dengan
butir-butir pertanyaan berikut:
• Apa yang dilakukan seorang dari Baal-Salisa kepada nabi Elisa?
• Persembahan yang bagaimana yang diberikan seorang dari Baal-Salisa kepada
orang-orang yang kelaparan itu?
• Bagaimanakah sikap yang seharusnya dimiliki oleh orang percaya pada saat
situasi sulit sekalipun (berkaca dari cerita dari pelajaran hari ini)
4. Bagaimanakah ASM tetap setia dan percaya kepada Tuhan pada situasi yang sulit?

(sebelum menjawab pertanyaan di atas, ajaklah ASM untuk


menonton video inspiratif di kanal Youtube https://bit.ly/
janganmalubantuteman. Mintalah ASM mengomentari video
tersebut dan dengarkanlah pendapatnya)

5. Ajaklah ASM untuk berjanji untuk selalu memiliki rasa peka akan kebutuhan teman-
temannya dan saudara-saudaranya.
6. Tutuplah pertemuan dengan doa

Daftar Nyanyian

1. BE. SM. No. 33


2. BE. SM. No. 104
3. BE. SM. No. 317
4. BE. SM. No. 270
5. BE. SM. No. 29
6. BE. SM. No. 330
7. BE. SM. No. 64

174

Anda mungkin juga menyukai