Anda di halaman 1dari 22

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

“Metode Pembelajaran Matematika”

Dosen Pembimbing : Putri Maisyarah Amy, S.Pd.I, M.Pd

Disusun Oleh :

Lia Zuriah Sani : 1902030001


Malyza Putri Khairani : 1902030015
Niken Aliyah Hardini : 1902030028
Della Puspita : 1902030035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SUMATERA UTARA
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan Rahmat-Nya sehingga penulis diizinkan untuk menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Metode
Pembelajaran Matematika”.

Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu
sehingga menghasilkan karya yang dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.

Penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada
karya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mengundang pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Medan, Juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Tinjauan Makalah................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A. Pengertian Metode Pembelajaran Matematika..................................... 2
B. Kedudukan Metode dalam Pembelajaran............................................. 3
C. Macam-macam Metode Pembelajaran Matematika.............................. 4
BAB III PENUTUPAN.................................................................................... 18
KESIMPULAN......................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Tinjauan Makalah

Selama ini mata pelajaran matematika dianggap sebagai hal yang kurang disukai
pembelajar(siswa). Banyak alasan yang melatar belakangi hal tersebut. Ada yang
berpendapat dari segi materi yang memang sukar dan dari segi sumber belajar(guru)
yang kurang maksimal dalam proses belajar mengajar. Sehingga tujuan pembelajaran
matematika belum tercapai secara maksimal.

Pencapaian tujuan pembelajaran tentunya tidak terlepas dari peran sumber belajar.
Interaksi yang dibangun sumber belajar dengan pembelajaran sangat mempengaruhi
proses pembelajaran. Sumber belajar sebagai salah satu kunci tingkat keberhasilan
pembelajar.

Memperhatikan hal tersebut, seorang sumber belajar pada saat melakukan


pembelajaran diharap mampu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.
Tentunya dalam hal tersebut sumber belajar harus bisa menyesuaikan dengan keadaan
pembelajar. Untuk mencapai tujuan belajar diatas, sumber belajar harus menggunakan
metode pembelajaran yang tepat. Penggunaan metode mengajar yang tidak tepat oleh
sumber belajar akan berdampak pada kurang optimalnya hasil belajar yang dicapai
siswa. Tepat kiranya setiap calon guru matematika mengenal dan memavami berbagai
metode mengajar yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran matematika yang
dikelolanya. Oleh karena itu, penulis memilih judul makalah “Metode Pembelajaran
Matematika”.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari metode pembelajaran matematika?

2. Bagaimana kedudukan metode dalam pembelajaran?

3. Apa sajakah metode-metode pembelajaran matematika?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran Matematika

Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta” dan “hodos”. Meta
berarti “melalui” dan hodos berarti “jalan”. Dengan demikian metode bias berarti cara
atau jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.

Metode adalah suatu cara yang teratur atau yang telah difikirkan secara mendalam
untuk digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Metode mengajar adalah suatu cara yang
direncanakan dan digunakan pendidik apakah ia guru atau dosen dalam proses
pembelajaran agar tujuan tercapai. Hakikat metode mengajar matematika adalah cara
yang teratur yang telah dipikirkan secara mendalam untuk digunakan.

Metode mengajar berbeda dengan metode pembelajaran. Metode pembelajaran


adalah cara menyajikan meliputi: menguraikan, memberi contoh, dan latihan suatu
materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai kompetensi tertentu. Dalam metode
pembelajaran digunakan beberapa metode mengajar. Sedangkan Metode mengajar
matematika adalah cara yang dapat digunakan untuk membelajaran suatu bahan
pelajaran yang dalam realisasinya diperlukan satu atau lebih teknik.

Setiap metode mempunyai kelebihan, kelemahan, dan Teknik yang disarankan.


Tidak ada satu pun metode mengajar yang berlaku untuk semua materi pokok bahasan
matematika untuk semua jenjang pendidikan. Metode mengajar matematika yang
efektif, tepat pemilihannya sesuai dengan pokok bahasan matematika tertentu akan
meningkatkan daya serap peserta didik dalam belajar matematika. Metode mengajar
yang dipergunakan pendidik membawa peserta didik kepada bagaimana memahami
konsep matematika. Sebagai guru matematika kita memerlukan metode mengajar agar
mengajar sebagai proses memberi perlakuan kepada peserta didik lebih terarah, teratur
dan tidak sembarangan atau asal mengajar saja.

Makna fungsi metode pembelajaran berkaitan dengan substansi metode itu sendiri
sebagai suatu komponen pembelajaran. Peranan metode pembelajaran dilihat dari sisi
kedudukannya dalam sistem pembelajaran.

2
B. Kedudukan Metode dalam Pembelajaran

Metode dalam pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk


menyampaikan materi saja, sebab sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran
mempunyai tugas cakupan yang luas yaitu disamping sebagai penyampai informasi juga
mempunyai tugas untuk mengelola kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran dapat
belajar untuk mencapai tujuan belajar secara tepat. Jadi, metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Kedudukan metode dalam pembelajaran mempunyai ruang lingkup sebagai cara


dalam:

1. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangka
memberikan dorongan kepada pembelajar untuk terus mau belajar.
2. Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuhkan rangsangan
untuk tumbuhnya minat belajar pembelajar yang didasarkan pada kebutuhannya.

3. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam
menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran.

4. Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan bagi pembelajar untuk belajar.

5. Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuhkan kreativitas


pembelajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

6. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara untuk
mengetahui keberhasilan pembelajaran.

7. Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk untuk mencari
pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran

3
C. Macam-Macam Metode Pembelajaran Matematika

Kegiatan pembelajaran tidak dapat lepas dari interaksi antara sumber belajar dengan
pembelajar, sehingga untuk melaksanakan interaksi tersebut diperlukan berbagai cara
dalam pelaksanaannya. Interaksi dalam pembelajaran tersebut dapat diciptakan interaksi
satu arah, dua arah atau banyak arah.

Untuk masing-masing jenis interaksi tersebut maka jelas diperlukan berbagai metode
yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran tersebut dapat tercapai.

Kita mengenal beberapa jenis metode yang dipakai dalam pembelajaran matematika,
karena keberadaannya dengan sifat dan karakteristik berbeda-beda. Memilih dan
menentukan meteda pembelajaran untuk suatu kegiatan belajar dan pembelajaran
hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

➢ Tidak ada satupun metode yang paling unggul karena semua memiliki karakteristik
yang berbeda, dan memiliki kelemahan dan keunggulan.

➢ Setiap metode hanya sesuai untuk pembelajaran sejumlah kompetensi tertentu dan
tidak sesuai untuk pembelajaran sejumlah kompetensi lainnya.

➢ Setiap kompetensi mempunyai karakteristik yang umum maupun yang spesifik


sehingga pembelajaran suatu kompetensi membutuhkan suatu metode yang mungkin
tidak sama dengan kompetensi yang lain.

➢ Setiap siswa memiliki sensifitas berbeda terhadap metode pembelajaran.

➢ Setiap siswa memiliki bekal perilaku berbeda serta tingkat kecerdasan yang berbeda
pula.

➢ Setiap materi pembelajaran membutuhkan waktu dan sarana yang berbeda.

➢ Tidak semua sekolah memiliki sarana dan fasilitas yang lengkap.

➢ Setiap guru memiliki kemampuan dan sikap yang berbeda dalam menerapkan suatu
metode pembelajaran.

4
Terdapat banyak sekali metode pembalajaran saat ini, tapi yang akan dijelaskan
dibawah ini adalah metode-metode pembelajaran yang umum digunakan dalam
pembelajaran.

a) Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah
murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah
metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan
kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini disebut
juga dengan metode kuliah atau metode pidato.

Menurut Nana Sudjana (2000) ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara
lisan. Metode ini tidak akan baik apabila penggunaannya dipersiapkan dengan baik,
didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas penggunaannya.

Gambaran pembelajaran matematika dengan pendekatan ceramah adalah guru


mendominasi kegiatan belajar mengajar, definisi dan rumus diberikan, penurunan rumus
atau pembuktian dalil dilakukan sendiri oleh guru, siswa diberitahui apa yang harus
dikerjakan dan bagaimana menyimpulkan, contoh-contoh soal diberikan dan dikerjakan
oleh guru, langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa, siswa meniru cara
kerja guru.

Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni persiapan, pelaksanaan, dan
kesimpulan (penutup).

Kekuatan metode ceramah:

1) Dapat menampung kelas besar, setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama
untuk mendengarkan, dan biayanya menjadi relatif lebih murah.

2) Konsep yang disajikan secara hirarkis akan memberikan fasilitas belajar pada
siswa.

3) Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting, hingga waktu energi
dapat digunakan sebaik mungkin.

4) Isi silabus dapat diselesaikan dengan lebih mudah, karena guru tidak harus
menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.

5
5) Kekurangan atau tidaknya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran tidak
menghambat pelaksanaan pelajaran dengan ceramah.

Kelemahan metode ceramah:

1) Pelajaran berjalan membosankan, siswa pasif, hanya aktif membuat catatan.

2) Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu


menguasai bahan.

3) Pengetahuan lebih cepat terlupakan.

4) Belajar menjadi belajar menghafal (rote learning) yang tidak mengakibatkan


timbulnya pengertian.
Matematika merupakan ilmu yang memerlukan prasyarat untuk dapat dimengerti.
Untuk mengajarkan matematika dengan metode ceramah perlu diperhatikan:

1) Bertujuan untuk memberikan informasi.

2) Materi yang disajikan belum ada dalam sumber-sumber lain.

3) Materi sajian telah disesuaikan dengan kemampuan kelompok uang akan


menerimanya.

4) Materinya menarik atau dibuat menarik.

5) Setelah ceramah selesai diberikan pengendapan agar lebih lama dapat diingat.

Metode ceramah tidak dilakukan, jika:

1) Tujuannya agar siswa kreatif, terampil atau menyangkut aspek kognitif yang lebih
tinggi.

2) Diperlukan ingatan yang tahan lama.

3) Diperlukan partisipasi aktif dari siswa untuk mencapai tujuan.

4) Kemampuan kelas rendah.

b) Metode Demonstrasi

6
Demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta dengan
cara menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu.
Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta. Sanjaya (2006), dan
Sumantri dan Permana (1998/1999) mengemukakan bahwa demonstrasi adalah cara
penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan pada siswa tentang
suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk
sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber
belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan.

Langkah-langkah metode demonstrasi anatar lain adalah:

➢ Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk


berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki, sehingga
mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.

➢ Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang


menegangkan.

➢ Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan


reaksi seluruh siswa

➢ Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai
dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.

➢ Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan


memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi
dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan
apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas
yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya
proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.

Kelebihan metode demonstrasi adalah Perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada
pelajaran yang diberikan; Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu
diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh yang konkrit; Memberi
motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar; Siswa dapat berpartisipasi aktif
dan memperoleh pengalaman langsung; Siswa akan lebih mudah memahami materi

7
pelajaran yang didemontrasikan itu; Proses pembelajaran akan sangat menarik, sebab
siswa tak hanya mendengar tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi; Menyajikan
materi yang tidak bisa disajikan oleh metode lain.

Sedangkan kelemahan metode demonstrasi adalah Bila alatnya terlalu kecil atau
penempatannya kurang tepat menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat jelas oleh
seluruh siswa; Bila waktu tidak tersedia cukup, maka demonstrasi akan berlangsung
terputus-putus atau berjalan tergesa-gesa; Tidak semua guru dapat melakukan
demonstrasi dengan baik; Terbatasnya sumber belajar, alat pelajaran, media
pembelajaran, situasi yang sering tidak mudah diatur dan terbatasnya waktu; Metode
demonstrasi memerlukan persiapan dan perancangan yang matang.

c) Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab merupakan cara lisan menyajikan bahan untuk mencapai tujuan
pengajaran. Metode tanya jawab adalah metoda pembelajaran di mana materi ajar
disampaikan dalam bentuk tanya jawab antara guru dengan siswa dan sesama siswa
(Gintigs, 2008). Keberhasilan penggunakan metode tanya jawab dalam kegiatan
pembelajaran sangat ditentukan oleh penguasaan teknik atau keterampilan guru dalam
menyampaikan dan menjawab pertanyaan. Terkait dengan teknik menyampaikan dan
menjawab pertanyaan tersebut, terdapat enam kata yang mendasari semua jenis
pertanyaan yang biasa disebut dengan istilah 5W + 1H, yaitu: What (Apa), Why
(Mengapa), When (Kapan), Where (Di mana), Who (Siapa), dan How (Bagaimana).

Langkah-langkah metode tanya jawab antara lain:

➢ Pertanyaan-pertanyaan disusun berdasarkan tujuan yang jelas dan pasti.

➢ Pertanyaan terarah pada pencapaian tertentu serta tidak memberikan pertanyaan


tertentu serta tidak memberikan pertanyaan yang menimbulkan kebingungan dalam
berpikir kepada anak didik.

➢ Kata-kata dan kalimat pertanyaan supaya tersusun secara tepat dan terarah.

➢ Menggunakan perbendaharaan bahasa sesuai dengan tingkat pemahaman siswa


dalam suatu kelas.

8
Kelebihan metode tanya jawab adalah Guru dapat mengetahui penguasaan pelajar
terhadap bahan yang telah disajikan; Dapat digunakan untuk menyelidiki pembicaraan-
pembicaaraan untuk menyemangatkan pelajar; Memotivasi siswa untuk mempersiapkan
diri dan mengikuti proses pembelajaran secara aktif; Mendorong siswa berfikir kritis
dan memperkaya pemahaman terhadap materi yang diajarkan; Dapat digunakan untuk
menguji pengetahuan factual siswa untuk berbagai tingkat kemampuan atau taxonomi
untuk semua ranah terutama ranah kognitif; Dapat digunakan sebagai alat motivasi
ekstrinsik yang akan meningkatkan semangat belajar siswa serta ketertarikan terhadap
materi yang diajarkan; Dapat digunakan untuk mengarahkan siswa kepada hasil belajar
yang hendak dicapai karena tanya jawab dapat memfokuskan perhatian siswa kepada
materi pembelajaran; Mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Sedangkan kelemahan metode tanya jawab adalah Guru hanya memberikan giliran
pada pelajar tertentu saja; Hanya dikuasai oleh siswa yang pandai; Bila terjadi
perbedaan pendapat, akan banyak menyita waktu untuk menyelesaikannya; Tanya
jawab dapat menimbulkan penyimpangan dari pokok persoalan/ materi pembelajaran,
hal ini terjadi jika guru tidak dapat mengendalikan jawaban atas segala pertanyaan
siswanya; Membutuhkan waktu lama untuk merangkum materi pembelajaran; Tanya
jawab akan dapat membosankan jika yang ditanyakan tidak ada variasi.

d) Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang siswa
diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan itu
disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru. Menurut Roestiyah (2001) Metode
eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan
tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya,
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Dengan
demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba
mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya
itu. Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya

9
dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir
yang ilmiah.

Langkah-langkah metode eksperimen antara lain:

➢ Memberi penjelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan dalam


eksperimen.

➢ Menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu siswa dengan eksperimen.

➢ Sebelum eksperimen di laksanakan terlebih dahulu guru harus menetapkan: Alat-alat


apa yang diperlukan, Langkah-langkah apa yang harus ditempuh, Hal-hal apa yang
harus dicatat, dan Variabel-variabel mana yang harus dikontrol.

➢ Setelah eksperimen selesai, guru harus menentukan apakah follow-up (tindak lanjut)
eksperimen, misalnya: Mengumpulkan laporan mengenai eksperimen tersebut;
Mengadakan tanya jawab tentang proses; atau Melaksanakan tes untuk menguji
pengertian siswa.

Kelebihan metode eksperimen adalah Siswa terlatih menggunakan metode ilmiah


dalam menghadapi segala masalah; Mereka lebih aktif berfikir dan membuktikan sendiri
kebenaran suatu teori; Siswa dalam melaksanakan eksperimen selain memperoleh ilmu
pengetahuan juga menemukan pengalaman praktis serta ketrampilan menggunakan alat-
alat percobaan; Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya; Dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan
baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan
manusia; Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran
umat manusia.

Sedangkan kelemahan metode eksperimen adalah Seorang guru harus benar-benar


menguasai materi yang diamati dan harus mampu memanage siswanya; Memerlukan
waktu dan biaya yang sedikit lebih dibandingkan yang lain; Metode ini lebih sesuai
untuk bidang-bidang sains dan teknologi; Metode ini memerlukan berbagai fasilitas
peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal; Metode
ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan; Setiap percobaan tidak selalu

10
memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang
berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.

e) Metode Inquiry

Metode inquiry adalah teknik pengajaran guru di depan kelas dimana guru membagi
tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Pembelajaran dengan metode ini merupakan
kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa
untuk mencari dan meyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara
sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan percaya diri.

Langkah-langkah dari metode inquiry antara lain:

➢ Mengidentivikasi dan merumuskan situasi dengan jelas yang berarti memfokuskan


inquiry.

➢ Mengajukan pertanyaan tentang kenyataan (fakta).

➢ Merumuskan suatu hipotesis untuk menjawab pertanyaan pada langkah kedua.

➢ Mengumpulkan informasi yang relevan dengan hipotesis dan menguji tiap hipotesis
dengan data yang telah dikumpulkan.

➢ Merumuskan suatu jawaban terhadap pertanyaan pokok dan menyatakan jawaban


sebagai proposisi fakta (jawaban harus menyajikan sintesis tentang hipotesis yang
diusulkan dan hasil-hasil pengujian hipotesis serta pengumpulan informasi).

Kelebihan metode inquiry adalah Mendorong siswa untuk berfikir dan atas
inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka; Situasi proses belajar menjadi
lebih merangsang; Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri siswa;
Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang baru;
Mendorong siswa untuk berfikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri.

Sedangkan kelemahan metode inquiry adalah Siswa perlu memerlukan waktu


menggunakan daya otaknya untuk berfikir memperoleh pengertian tentang konsep.

11
f) Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)

Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir dan


menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa.
Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencoba mengeluarkan
pendapatnya.

Langkah-langkah dari metode problem solving sebagai berikut:

1) Persiapan

➢ Bahan-bahan yang akan dibahas terlebih dahulu disiapkan oleh guru.

➢ Guru menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan sebagai bahan pembantu dalam


memecahkan persoalan.

➢ Guru memberikan gambaran secara umum tentang cara-cara pelaksanaannya.

➢ Problem yang disajikan hendaknya jelas dapat merangsang peserta didik untuk
berpikir.

➢ Problem harus bersifat praktis dan sesuai dengan kemampuan peserta didik

2) Pelaksanaan

➢ Guru menjelaskan secara umum tentang masalah yang dipecahkan.

➢ Guru meminta kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang tugas
yang akan dilaksanakan.

➢ Peserta didik dapat bekerja secara individual atau berkelompok.

➢ Mungkin peserta didik dapat menemukan pemecahannya dan mungkin pula tidak.

➢ Kalau pemecahannya tidak ditemukan oleh peserta didik kemudian didiskusikan


mengapa pemecahannya tak ditemui.

12
➢ Pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan pikiran.

➢ Data diusahakan mengumpulkan sebanyak-banyaknya untuk analisa sehingga


dijadikan fakta.

➢ Membuat kesimpulan.

Kelebihan metode problem solving adalah Masing-masing siswa diberi kesempatan


yang sama dalam mengeluarkan pendapatnya sehingga para siswa merasa lebih dihargai
dan yang nantinya akan menumbuhkan rasa percaya diri; Para siswa akan diajak untuk
lebih menghargai orang lain; Untuk membantu siswa dalam mengembangkan
kemampuan lisannya.

Sedangkan kelemahan metode problem solving adalah Karena tidak melihat kualitas
pendapat yang disampaikan terkadang penguasaan materi sering diabaikan; Metode ini
sering kali menyulitkan mereka yang sungkan mengutarakan pendapat secara lisan.

g) Metode Penemuan (Discovery)

Metode penemuan merukan proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan


suatu proses atau prinsip-prinsip. Metode discovery adalah metode yang menganggap
siswa sebagai subyek sekaligus obyek pembelajaran yang memiliki kemampuan dasar
untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya (Rohani:
2004).

Langkah-langkah dari metode discovery antara lain:

1) Merumuskan masalah dengan kegiatan-kegiatan berikut:

➢ Menyadari adanya suatu masalah.

➢ Menjadikan masalah tersebut sebagai suatu jawaban yang bermakna atau memiliki
makna tertentu.

➢ Menyediakan masalah tersebut sebagai sesuatu yang mengarahkan pemecahannya.

2) Mengembangkan suatu jawaban tentatif dalam perumusan masalah atau hipotesis,


dengan kegiatan-kegiatan berikut:

13
➢ Menentukan pengajaran dan pengklasifikasian.

➢ Menentukan hubungan antara berbagai kemungkinan jawaban satu dengan yang


lainnya

➢ Menyusun pernyataan hipotesis.

3) Menguji jawaban tentatif dengan kegiatan-kegiatan berikut:

➢ Merakit buku-buku dengan cara mengidentifikasi bukti-bukti yang dibentukkan,


dengan mengklasifikasikannya.

➢ Menyusun bukti-bukti yang ada, dengan cara menerjemahkannya, menafsirkan,


dengan mengklasifikasikannya.

➢ Menganalisis bukti-bukti dengan cara mencari hubungan yang satu dengan yang
lainnya.

4) Mengembangkan suatu kesempatan dengan kegiatan-kegiatan berikut:

➢ Merumuskan pola-pola dengan hubungan yang bermakna.

➢ Merumuskan kesimpulan secara jelas.

5) Melaksanakan kesimpulan data atau pengalaman-pengalaman melalui kegiatan-


kegiatan berikut: Menguji kesimpulan dengan bukti-bukti yang baru.

Kelebihan metode discovery adalah Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada


diri siswa; Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang
dan maju sesuai dengan kampuan masing-masing; Teknik ini mampu membantu siswa
mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalam proses
kognitif atau pengarahan siswa; Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai
sangat pribadi atau individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa
siswa tersebut.

Sedangkan kelemahan metode discovery adalah Ada yang berpendapat bahwa proses
mental ini terlalu meningkatkan proses pengertian saja; Teknik ini tidak memberikan
kesempatan berfikir secara kreatif; Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan

14
mental; Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil; Bagi guru dan
siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional akan kecewa
bila diganti dengan teknik penemuan.

h) Metode Latihan (Drill)

Menurut Nana Sudjana metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama,
berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu
asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri
yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari
suatu hal yang sama. Metode Drill merupakan metode mengajar dimana siswa
melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau ketrampilan yang
lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.

Bentuk-bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu
sebagai berikut:

1) Teknik Inquiry (kerja kelompok): Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar
sekelompok anak didik untuk bekerja sama dan memecahakan masalah dengan cara
mengerjakan tugas yang diberikan.

2) Teknik Discovery (penemuan): Dilakukan dengan melibatkan anak didik dalam


proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, diskusi.

3) Teknik Micro Teaching: Digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai
calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh
nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru.

4) Teknik Modul Belajar: Digunakan dengan cara mengajar anak didik melalui paket
belajar berdasarkan performan (kompetensi).

5) Teknik Belajar Mandiri: Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar
sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Langkah-langkah dari metode Drill antara lain:

1) Tahap Persiapan

➢ Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa.

15
➢ Tentukan dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berurutan.

➢ Tentukan rangkaian gerakan atau langkah yang harus dikerjakan untuk


menghindari kesalahan.

➢ Lakukan kegiatan pradrill sebelum menerapkan metode ini secara penuh.

2) Tahap Pelaksanaan

➢ Langkah pembukaan: beberapa hal yang perlu dilaksanakan oleh guru diantaranya
mengemukakan tujuan yang harus dicapai, bentuk-bentuk latihan yang akan dilakukan.

➢ Langkah pelaksanaan: Memulai latihan dengan hal-hal yang sederhana dulu;


Ciptakan suasana yang menyenangkan/menyejukkan; Yakinkan bahwa semua siswa
tertarik untuk ikut; Berikan kesempatan \kepada siswa untuk terus berlatih.

➢ Langkah mengakhiri: Apabila latihan sudah selesai, maka guru harus terus
memberikan motivasi untuk siswa terus melakukan latihan secara berkesinambungan
sehingga latihan yang diberikan dapat semakin melekat, terampil dan terbiasa.

3) Penutup

➢ Melaksanakan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang dilaksanakan oleh


siswa.

➢ Memberikan latihan penenangan.

Kelebihan metode Drill adalah Ketegasan dan ketrampilan siswa meningkat atau
lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari; Seorang siswa benar-benar memahami apa
yang disampaikan; Bahan pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguh-
sungguh akan lebih kokoh tertanam dalam daya ingatan murid, karena seluruh pikiran,
perasaan, kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan; Anak didik akan
dapat mempergunakan daya fikirannya dengan bertambah baik, karena dengan
pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur, teliti dan mendorong
daya ingatnya; Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung
dari guru, memungkinkan murid untuk melakukan perbaikan kesalahan saat itu juga.
Hal ini dapat menghemat waktu belajar disamping itu juga murid langsung mengetahui
prestasinya.

16
Sedangkan kelemahan metode Drill adalah Dalam latihan sering terjadi cara-cara
atau gerak yang tidak berubah sehingga menghambat bakat dan inisiatif siswa; Sifat
atau cara latihan kaku atau tidak fleksibel maka akan mengakibatkan penguasaan
ketrampilan melalui inisiatif individu tidak akan dicapai.

i) Metode Kerja Lapangan

Metode kerja lapangan merupakan metode mengajar dengan mengajak siswa


kedalam suatu tempat diluar sekolah yang bertujuan tidak hanya sekedar observasi atau
peninjauan saja, tetapi langsung terjun turut aktif ke lapangan kerja agar siswa dapat
menghayati sendiri serta bekerja sendiri didalam pekerjaan yang ada dalam masyarakat.

Langkah-langkah dari metode kerja lapangan antara lain:

1) Merumuskan tujuan dari kegiatan yang akan dilakukan.

2) Menentukan jenis kegiatan yang akan dilakukan.

3) Menentukan tempat pelaksanaan kegiatan.

4) Menentukan waktu yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan.

5) Mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan. Misalkan alat ukur untuk


mengukur lebar jalan.

6) Pembagian kelompok dan tugas yang jelas.

7) Pembagian tempat pelaksanaan kegiatan kepada masing – masing kelompok.

8) Pelaksanaan kegiatan oleh masing – masing kelompok sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab yang didapat.

9) Pembuatan laporan dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

Kelebihan metode kerja lapangan adalah Siswa mendapat kesempatan untuk


langsung aktif bekerja dilapangan sehingga memperoleh pengalaman langsung dalam
bekerja; Siswa menemukan pengertian pemahaman dari pekerjaan itu mengenai
kebaikan maupun kekurangannya.

Sedangkan kelemahan metode kerja lapangan adalah Waktu terbatas tidak


memungkinkan memperoleh pengalaman yang mendalam dan penguasaan pengetahuan

17
yang terbatas; Untuk kerja lapangan perlu biaya yang banyak. Tempat praktek yang
jauh dari sekolah shingga guru perlu meninjau dan mepersiapkan terlebih dahulu; Tidak
tersedianya trainer guru/pelatih yang ahli.

BAB III

PENUTUPAN

 KESIMPULAN

Metode adalah suatu cara yang teratur atau yang telah difikirkan secara mendalam
untuk digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Metode mengajar adalah suatu cara yang
direncanakan dan digunakan pendidik apakah ia guru atau dosen dalam proses
pembelajaran agar tujuan tercapai. Metode mengajar berbeda dengan metode
pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara menyajikan meliputi: menguraikan,
memberi contoh, dan latihan suatu materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai
kompetensi tertentu. Dalam metode pembelajaran digunakan beberapa metode
mengajar. Sedangkan Metode mengajar matematika adalah cara yang dapat digunakan
untuk membelajaran suatu bahan pelajaran yang dalam realisasinya diperlukan satu atau
lebih teknik.

Kedudukan metode dalam pembelajaran mempunyai ruang lingkup sebagai cara


dalam: pemberian dorongan, pengungkap tumbuhnya minat belajar, penyampaian bahan
belajar, pencipta iklim belajar yang konusif, tenaga untuk melahirkan kreativitas,
pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, serta pendorong dalam
melengkapi kelemahan hasil belajar.

Metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi


pembelajaran, diantaranya: metode ceramah, demonstrasi, eksperimen, inquiry, problem
solving, penemuan, latihan dan kerja lapangan.

Dari metode-motode pembelajaran tersebut terdapat kelebihan dan kekurangan.


Untuk itu diharapkan sumber belajar (guru) maupun calom guru harus mampu
mengimplementasikan berbagai metode mengajar dalam pelaksanaan pelaksanaan
pembelajaran matematika demi tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal.

18
DAFTAR PUSTAKA

Susetyawati, endang.2011.Modul Belajar dan Pembelajaran Matematika.UPY


Suwangsih, erna.Bahan Belajar Mandiri Model Pembelajaran Matematika

19

Anda mungkin juga menyukai