Disusun Oleh :
Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu
sehingga menghasilkan karya yang dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.
Penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada
karya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mengundang pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Tinjauan Makalah................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A. Pengertian Metode Pembelajaran Matematika..................................... 2
B. Kedudukan Metode dalam Pembelajaran............................................. 3
C. Macam-macam Metode Pembelajaran Matematika.............................. 4
BAB III PENUTUPAN.................................................................................... 18
KESIMPULAN......................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tinjauan Makalah
Selama ini mata pelajaran matematika dianggap sebagai hal yang kurang disukai
pembelajar(siswa). Banyak alasan yang melatar belakangi hal tersebut. Ada yang
berpendapat dari segi materi yang memang sukar dan dari segi sumber belajar(guru)
yang kurang maksimal dalam proses belajar mengajar. Sehingga tujuan pembelajaran
matematika belum tercapai secara maksimal.
Pencapaian tujuan pembelajaran tentunya tidak terlepas dari peran sumber belajar.
Interaksi yang dibangun sumber belajar dengan pembelajaran sangat mempengaruhi
proses pembelajaran. Sumber belajar sebagai salah satu kunci tingkat keberhasilan
pembelajar.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta” dan “hodos”. Meta
berarti “melalui” dan hodos berarti “jalan”. Dengan demikian metode bias berarti cara
atau jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.
Metode adalah suatu cara yang teratur atau yang telah difikirkan secara mendalam
untuk digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Metode mengajar adalah suatu cara yang
direncanakan dan digunakan pendidik apakah ia guru atau dosen dalam proses
pembelajaran agar tujuan tercapai. Hakikat metode mengajar matematika adalah cara
yang teratur yang telah dipikirkan secara mendalam untuk digunakan.
Makna fungsi metode pembelajaran berkaitan dengan substansi metode itu sendiri
sebagai suatu komponen pembelajaran. Peranan metode pembelajaran dilihat dari sisi
kedudukannya dalam sistem pembelajaran.
2
B. Kedudukan Metode dalam Pembelajaran
1. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangka
memberikan dorongan kepada pembelajar untuk terus mau belajar.
2. Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuhkan rangsangan
untuk tumbuhnya minat belajar pembelajar yang didasarkan pada kebutuhannya.
3. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam
menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran.
4. Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan bagi pembelajar untuk belajar.
6. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara untuk
mengetahui keberhasilan pembelajaran.
7. Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk untuk mencari
pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran
3
C. Macam-Macam Metode Pembelajaran Matematika
Kegiatan pembelajaran tidak dapat lepas dari interaksi antara sumber belajar dengan
pembelajar, sehingga untuk melaksanakan interaksi tersebut diperlukan berbagai cara
dalam pelaksanaannya. Interaksi dalam pembelajaran tersebut dapat diciptakan interaksi
satu arah, dua arah atau banyak arah.
Untuk masing-masing jenis interaksi tersebut maka jelas diperlukan berbagai metode
yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran tersebut dapat tercapai.
Kita mengenal beberapa jenis metode yang dipakai dalam pembelajaran matematika,
karena keberadaannya dengan sifat dan karakteristik berbeda-beda. Memilih dan
menentukan meteda pembelajaran untuk suatu kegiatan belajar dan pembelajaran
hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
➢ Tidak ada satupun metode yang paling unggul karena semua memiliki karakteristik
yang berbeda, dan memiliki kelemahan dan keunggulan.
➢ Setiap metode hanya sesuai untuk pembelajaran sejumlah kompetensi tertentu dan
tidak sesuai untuk pembelajaran sejumlah kompetensi lainnya.
➢ Setiap siswa memiliki bekal perilaku berbeda serta tingkat kecerdasan yang berbeda
pula.
➢ Setiap guru memiliki kemampuan dan sikap yang berbeda dalam menerapkan suatu
metode pembelajaran.
4
Terdapat banyak sekali metode pembalajaran saat ini, tapi yang akan dijelaskan
dibawah ini adalah metode-metode pembelajaran yang umum digunakan dalam
pembelajaran.
a) Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah
murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah
metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan
kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini disebut
juga dengan metode kuliah atau metode pidato.
Menurut Nana Sudjana (2000) ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara
lisan. Metode ini tidak akan baik apabila penggunaannya dipersiapkan dengan baik,
didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas penggunaannya.
Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni persiapan, pelaksanaan, dan
kesimpulan (penutup).
1) Dapat menampung kelas besar, setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama
untuk mendengarkan, dan biayanya menjadi relatif lebih murah.
2) Konsep yang disajikan secara hirarkis akan memberikan fasilitas belajar pada
siswa.
3) Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting, hingga waktu energi
dapat digunakan sebaik mungkin.
4) Isi silabus dapat diselesaikan dengan lebih mudah, karena guru tidak harus
menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.
5
5) Kekurangan atau tidaknya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran tidak
menghambat pelaksanaan pelajaran dengan ceramah.
5) Setelah ceramah selesai diberikan pengendapan agar lebih lama dapat diingat.
1) Tujuannya agar siswa kreatif, terampil atau menyangkut aspek kognitif yang lebih
tinggi.
b) Metode Demonstrasi
6
Demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta dengan
cara menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu.
Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta. Sanjaya (2006), dan
Sumantri dan Permana (1998/1999) mengemukakan bahwa demonstrasi adalah cara
penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan pada siswa tentang
suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk
sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber
belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan.
➢ Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai
dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
Kelebihan metode demonstrasi adalah Perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada
pelajaran yang diberikan; Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu
diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh yang konkrit; Memberi
motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar; Siswa dapat berpartisipasi aktif
dan memperoleh pengalaman langsung; Siswa akan lebih mudah memahami materi
7
pelajaran yang didemontrasikan itu; Proses pembelajaran akan sangat menarik, sebab
siswa tak hanya mendengar tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi; Menyajikan
materi yang tidak bisa disajikan oleh metode lain.
Sedangkan kelemahan metode demonstrasi adalah Bila alatnya terlalu kecil atau
penempatannya kurang tepat menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat jelas oleh
seluruh siswa; Bila waktu tidak tersedia cukup, maka demonstrasi akan berlangsung
terputus-putus atau berjalan tergesa-gesa; Tidak semua guru dapat melakukan
demonstrasi dengan baik; Terbatasnya sumber belajar, alat pelajaran, media
pembelajaran, situasi yang sering tidak mudah diatur dan terbatasnya waktu; Metode
demonstrasi memerlukan persiapan dan perancangan yang matang.
Metode tanya jawab merupakan cara lisan menyajikan bahan untuk mencapai tujuan
pengajaran. Metode tanya jawab adalah metoda pembelajaran di mana materi ajar
disampaikan dalam bentuk tanya jawab antara guru dengan siswa dan sesama siswa
(Gintigs, 2008). Keberhasilan penggunakan metode tanya jawab dalam kegiatan
pembelajaran sangat ditentukan oleh penguasaan teknik atau keterampilan guru dalam
menyampaikan dan menjawab pertanyaan. Terkait dengan teknik menyampaikan dan
menjawab pertanyaan tersebut, terdapat enam kata yang mendasari semua jenis
pertanyaan yang biasa disebut dengan istilah 5W + 1H, yaitu: What (Apa), Why
(Mengapa), When (Kapan), Where (Di mana), Who (Siapa), dan How (Bagaimana).
➢ Kata-kata dan kalimat pertanyaan supaya tersusun secara tepat dan terarah.
8
Kelebihan metode tanya jawab adalah Guru dapat mengetahui penguasaan pelajar
terhadap bahan yang telah disajikan; Dapat digunakan untuk menyelidiki pembicaraan-
pembicaaraan untuk menyemangatkan pelajar; Memotivasi siswa untuk mempersiapkan
diri dan mengikuti proses pembelajaran secara aktif; Mendorong siswa berfikir kritis
dan memperkaya pemahaman terhadap materi yang diajarkan; Dapat digunakan untuk
menguji pengetahuan factual siswa untuk berbagai tingkat kemampuan atau taxonomi
untuk semua ranah terutama ranah kognitif; Dapat digunakan sebagai alat motivasi
ekstrinsik yang akan meningkatkan semangat belajar siswa serta ketertarikan terhadap
materi yang diajarkan; Dapat digunakan untuk mengarahkan siswa kepada hasil belajar
yang hendak dicapai karena tanya jawab dapat memfokuskan perhatian siswa kepada
materi pembelajaran; Mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
Sedangkan kelemahan metode tanya jawab adalah Guru hanya memberikan giliran
pada pelajar tertentu saja; Hanya dikuasai oleh siswa yang pandai; Bila terjadi
perbedaan pendapat, akan banyak menyita waktu untuk menyelesaikannya; Tanya
jawab dapat menimbulkan penyimpangan dari pokok persoalan/ materi pembelajaran,
hal ini terjadi jika guru tidak dapat mengendalikan jawaban atas segala pertanyaan
siswanya; Membutuhkan waktu lama untuk merangkum materi pembelajaran; Tanya
jawab akan dapat membosankan jika yang ditanyakan tidak ada variasi.
d) Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang siswa
diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan itu
disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru. Menurut Roestiyah (2001) Metode
eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan
tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya,
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Dengan
demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba
mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya
itu. Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya
9
dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir
yang ilmiah.
➢ Setelah eksperimen selesai, guru harus menentukan apakah follow-up (tindak lanjut)
eksperimen, misalnya: Mengumpulkan laporan mengenai eksperimen tersebut;
Mengadakan tanya jawab tentang proses; atau Melaksanakan tes untuk menguji
pengertian siswa.
10
memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang
berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.
e) Metode Inquiry
Metode inquiry adalah teknik pengajaran guru di depan kelas dimana guru membagi
tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Pembelajaran dengan metode ini merupakan
kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa
untuk mencari dan meyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara
sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan percaya diri.
➢ Mengumpulkan informasi yang relevan dengan hipotesis dan menguji tiap hipotesis
dengan data yang telah dikumpulkan.
Kelebihan metode inquiry adalah Mendorong siswa untuk berfikir dan atas
inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka; Situasi proses belajar menjadi
lebih merangsang; Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri siswa;
Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang baru;
Mendorong siswa untuk berfikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri.
11
f) Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)
1) Persiapan
➢ Problem yang disajikan hendaknya jelas dapat merangsang peserta didik untuk
berpikir.
➢ Problem harus bersifat praktis dan sesuai dengan kemampuan peserta didik
2) Pelaksanaan
➢ Guru meminta kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang tugas
yang akan dilaksanakan.
➢ Mungkin peserta didik dapat menemukan pemecahannya dan mungkin pula tidak.
12
➢ Pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan pikiran.
➢ Membuat kesimpulan.
Sedangkan kelemahan metode problem solving adalah Karena tidak melihat kualitas
pendapat yang disampaikan terkadang penguasaan materi sering diabaikan; Metode ini
sering kali menyulitkan mereka yang sungkan mengutarakan pendapat secara lisan.
➢ Menjadikan masalah tersebut sebagai suatu jawaban yang bermakna atau memiliki
makna tertentu.
13
➢ Menentukan pengajaran dan pengklasifikasian.
➢ Menganalisis bukti-bukti dengan cara mencari hubungan yang satu dengan yang
lainnya.
Sedangkan kelemahan metode discovery adalah Ada yang berpendapat bahwa proses
mental ini terlalu meningkatkan proses pengertian saja; Teknik ini tidak memberikan
kesempatan berfikir secara kreatif; Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan
14
mental; Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil; Bagi guru dan
siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional akan kecewa
bila diganti dengan teknik penemuan.
Menurut Nana Sudjana metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama,
berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu
asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri
yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari
suatu hal yang sama. Metode Drill merupakan metode mengajar dimana siswa
melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau ketrampilan yang
lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
Bentuk-bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu
sebagai berikut:
1) Teknik Inquiry (kerja kelompok): Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar
sekelompok anak didik untuk bekerja sama dan memecahakan masalah dengan cara
mengerjakan tugas yang diberikan.
3) Teknik Micro Teaching: Digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai
calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh
nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru.
4) Teknik Modul Belajar: Digunakan dengan cara mengajar anak didik melalui paket
belajar berdasarkan performan (kompetensi).
5) Teknik Belajar Mandiri: Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar
sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
1) Tahap Persiapan
15
➢ Tentukan dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berurutan.
2) Tahap Pelaksanaan
➢ Langkah pembukaan: beberapa hal yang perlu dilaksanakan oleh guru diantaranya
mengemukakan tujuan yang harus dicapai, bentuk-bentuk latihan yang akan dilakukan.
➢ Langkah mengakhiri: Apabila latihan sudah selesai, maka guru harus terus
memberikan motivasi untuk siswa terus melakukan latihan secara berkesinambungan
sehingga latihan yang diberikan dapat semakin melekat, terampil dan terbiasa.
3) Penutup
Kelebihan metode Drill adalah Ketegasan dan ketrampilan siswa meningkat atau
lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari; Seorang siswa benar-benar memahami apa
yang disampaikan; Bahan pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguh-
sungguh akan lebih kokoh tertanam dalam daya ingatan murid, karena seluruh pikiran,
perasaan, kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan; Anak didik akan
dapat mempergunakan daya fikirannya dengan bertambah baik, karena dengan
pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur, teliti dan mendorong
daya ingatnya; Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung
dari guru, memungkinkan murid untuk melakukan perbaikan kesalahan saat itu juga.
Hal ini dapat menghemat waktu belajar disamping itu juga murid langsung mengetahui
prestasinya.
16
Sedangkan kelemahan metode Drill adalah Dalam latihan sering terjadi cara-cara
atau gerak yang tidak berubah sehingga menghambat bakat dan inisiatif siswa; Sifat
atau cara latihan kaku atau tidak fleksibel maka akan mengakibatkan penguasaan
ketrampilan melalui inisiatif individu tidak akan dicapai.
8) Pelaksanaan kegiatan oleh masing – masing kelompok sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab yang didapat.
17
yang terbatas; Untuk kerja lapangan perlu biaya yang banyak. Tempat praktek yang
jauh dari sekolah shingga guru perlu meninjau dan mepersiapkan terlebih dahulu; Tidak
tersedianya trainer guru/pelatih yang ahli.
BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Metode adalah suatu cara yang teratur atau yang telah difikirkan secara mendalam
untuk digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Metode mengajar adalah suatu cara yang
direncanakan dan digunakan pendidik apakah ia guru atau dosen dalam proses
pembelajaran agar tujuan tercapai. Metode mengajar berbeda dengan metode
pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara menyajikan meliputi: menguraikan,
memberi contoh, dan latihan suatu materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai
kompetensi tertentu. Dalam metode pembelajaran digunakan beberapa metode
mengajar. Sedangkan Metode mengajar matematika adalah cara yang dapat digunakan
untuk membelajaran suatu bahan pelajaran yang dalam realisasinya diperlukan satu atau
lebih teknik.
18
DAFTAR PUSTAKA
19