Anda di halaman 1dari 15

Jurnal

VOLUME 11 NOMOR 2 DESEMBER 2020


ILKES

Jurnal Ilmu Kesehatan


Terbit sebanyak 2 (Dua) kali setahun pada Bulan Juni dan Desember
Berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian di bidang kesehatan dan artikel kesehatan

Susunan Pengelola Jurnal ILKES STIKES Karya Husada Kediri

Ketua Penyunting
Dr. Ns. Ratna Hidayati, M.Kep., Sp. Mat
(STIKES Karya Husada Kediri, SINTA ID : 6092090)

Dewan Penyunting :
1. Retno Ardanari A., S.Kep., Ns., M.Ked.Trop (SINTA ID : 6058020) STIKES Karya
Husada Kediri
2. Didit Damayanti, M.Kep (SINTA ID : 6110624) STIKES Karya Husada Kediri
3. Wahyu Wijayanti, SSiT., M.Keb (SINTA ID : 6112421) STIKES Karya Husada Kediri
4. Linda Andri Mustofa, SSiT., M.Keb STIKES Karya Husada Kediri
5. Fitri Yuniarti, SST., M.Kes (SINTA ID : 6109259) STIKES Karya Husada Kediri
6. Linda Ishariani, M.Kep (SINTA ID : 6111368) STIKES Karya Husada Kediri

IT Support :
1. Pria Wahyu R.G., S.Kep., Ns., M.Kep (STIKES Karya Husada Kediri)

Reviewer :
1. DR. Ns. Ratna Hidayati, M.Kep., Sp.Mat (SINTA ID : 6092090) STIKES Karya
Husada Kediri
2. Nian Afrian Nuari, M.Kep (Scopus ID : 57200987092, SINTA ID : 173184) STIKES
Karya Husada Kediri
3. Dhina Widayati, M.Kep (Scopus ID : 57203413583, SINTA ID : 6095606) STIKES
Karya Husada Kediri
4. Ita Eko Suparni, SSiT., M.Keb (SINTA ID : 6111368) STIKES Karya Husada Kediri
5. Linda Ishariani, M.Kep (SINTA ID : 6111368) STIKES Karya Husada Kediri
6. Melani Kartikasari, M.Kep (SINTA ID : 6098884) STIKES Karya Husada Kediri
7. Neny Triana, M.Pd., M.Kep (SINTA ID : 5998035) STIKES Karya Husada Kediri
8. Nurul Laili, M.Kep (SINTA ID : 6107741) STIKES Karya Husada Kediri
9. Dwi Ertiana, S.Keb., MPH (SINTA ID : 6125894) STIKES Karya Husada Kediri
10. Mirthasari Palupi, SST., M.Kes (SINTA ID : 6060396) Akademi Gizi Karya Husada
Kediri

Alamat Redaksi : STIKES Karya Husada Kediri


Jln. Soekarno Hatta No.7, Kotak Pos 153, Telp. (0354) 399912
Pare- Kediri
Website : www.stikes-khkediri.ac.id
Email: stikes_lppmkh@yahoo.com
Jurnal
VOLUME 11 NOMOR 2 DESEMBER 2020
ILKES

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat-Nya
kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan “Jurnal Ilmu Kesehatan STIKES
Karya Husada Kediri” Volume 11 Nomor 2 Desember 2020.

Penerbitan jurnal ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan dan mewujudkan Tri
Dharma Perguruan Tinggi, sebagai salah satu sarana penyampaian informasi di
bidang kesehatan yang diakses oleh segenap lapisan masyarakat sebagai amanat
mewujudkan cita-cita bangsa mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tanggung
jawab keluarga, masyarakat, dan pemerintah, sedangkan STIKES Karya Husada
Kediri yang merupakan bagian dari komunitas terpanggil untuk ikut serta menangani
dan merampungkan amanat ini, bersama keluarga dan pemerintah.

Di dalam penyelesaian Jurnal Ilmu Kesehatan ini, bimbingan serta dukungan dari
banyak pihak telah sangat membantu, untuk itu kami ucapkan rasa hormat dan
terima kasih pada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril, spiritual,
dan materiil dalam membantu penyelesaian Jurnal Ilmu Kesehatan STIKES Karya
Husada Kediri.

Kami menyadari bahwa dalam Jurnla Ilmu Kesehatan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga jurnal ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pare, Desember 2020

Tim Redaksi
Jurnal
VOLUME 11 NOMOR 2 DESEMBER 2020
ILKES

Daftar Isi

Bercerita Menggunakan Visualisasi Boneka Tangan Berpengaruh Terhadap


Kemampuan Komunikasi Wicara Pada Anak Autisme
Ni Nyoman Soma Wati1, Si Luh Nyoman Alit Nuryani, B.Ng., M.Ng2, Ni Luh Putu Devhy,
S.KM., M.Kes3...............................................................................................................258-265

Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Ni Kadek Yuni Lestari1*, I Gusti Ayu Putu Satya Laksmi2..............................................266-274

Efektifitas Cognitive Behavioral Theraphy Dalam Memperbaiki Perilaku Makan Lansia


Sofia Rhosma Dewi1*, Komarudin 2, Novelin Annisa Fajriyah 3…………….....................275-284

Penerapan Self Affirmation Terhadap Penurunan Body Dissatisfaction Pada Remaja


Akhir
Andika Siswoaribowo¹*, Muhammad Taukhid², Dellia Paramita³..............................285-295

Dampak Pendekatan Spritiual Terhadap Kepatuhan Pencegahan Penyebaran VIRUS


COVID 19
Winda Nurmayani1, Syamdarniati2, Dewi Nur Sukma Purqoti3.....................................296-305

Faktor Maternal Yang Berhubungan Dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RS Amelia
Pare Kediri Tahun 2018
Endah Luqmanasari1, Muliana2.....................................................................................306-315

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pernikahan Usia Dini


Tri Ardayani1......................................................................................................316-324
Pelatihan Kader FPE (FAMILY PSYCHOEDUCATION) Dalam Manajemen Stress Dan
Beban Keluarga Orang Dengan Gangguan Jiwa
Dedi Kurniawan1, Galuh Kumalasari2...........................................................................325-330

Pengaruh Penambahan Kitosan Dan Kuersetin Terhadap Kadar Free Fatty Acid (FFA)
Soto Daging
Frenky Arif Budiman1*, Tutut Pujianto2......................................................................... 331-337

Pengaruh Teh Daun Afrika Dan Madu Sembung Terhadap Hiperkolesterolemia


Nunik Purwanti1*, Rahmadaniar Aditya Putri2, Siti Nurjanah3......................................338-344
Vol. 11 No. 2 Desember 2020 ISSN : 2087-1287

Penerapan Self Affirmation terhadap Penurunan


Body Dissatisfaction pada Remaja Akhir
Andika Siswoaribowo¹*, Muhammad Taukhid², Dellia Paramita³
1*Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri, siswoari@gmail.com, 085648272973
2Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri, mtaukhid88@gmail.com, 085648655998
3Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri, delliaparamita55@gmail.com, 085649239189

ABSTRAK
Keinginan untuk tampil sempurna lebih sering dialami oleh wanita. Berbagai usaha untuk terlihat cantik dan
menarik, saat harapan dan usaha tersebut tidak sesuai dengan kenyataan akan menimbulkan rasa tidak puas
atau Body Dissatisfaction. Self Affirmation salah satu strategi untuk mengembalikan rasa puas atau harga diri
seseorang serta meningkatkan kesadaran diri untuk tidak membandingkan diri. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh penerapan Self Affirmation dalam menurunkan Body Dissatisfaction pada remaja.
Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pendekatan pre test post test with control
group design serta menggunakan metode sampling purposive sampling, penelitian melibatkan 56 responden
yang terbagi dalam kelompok perlakuan (n=28) dan kelompok kontrol (n=28). Penelitian ini dilakukan sebanyak
3 kali dalam 1 minggu dengan pengukuran Body Dissatisfaction sebelum pemberian intervensi pada hari ke-1
(pre test) dan sesudah pemberian intervensi terakhir pada hari ke-3 (post test). Hasil analisis menggunakan Uji
Mann Whitney menunjukkan Pvalue=0.000 (Pvalue<α=0,05), artinya terdapat pengaruh penerapan Self Affirmation
terhadap penurunan Body Dissatisfaction. Faktor berpengaruh paling besar adalah media sosial, karena media
sering menonjolkan kecantikan fisik dengan tubuh langsing dan putih, apalagi pada era modern ini pengguna
media sosial paling didominasi oleh remaja. Sehingga akan mudah seorang remaja merasa tidak puas dengan
tubuhnya atau Body Dissatisfaction. Kesimpulannya, Self Affirmation menurunkan Body Dissatisfaction pada
seseorang.

Kata Kunci : Self Affirmation, Body Dissatisfaction, Remaja Akhir.

ABSTRACT
The desire to appear perfect was more experienced by women’s. Various attempts to look beautiful and
attractive, when expectations and efforts are inappropriate with reality it will cause dissatisfaction or Body
Dissatisfaction. Self Affirmation is one of the strategies to restore a satisfaction or self-esteem and increase self-
awareness so as not to compare herself. This study was aimed to determine the effect of applying Self
Affirmation to reducing Body Dissatisfaction in adolescents. The design of this research was used a quasi-
experimental within approach pre-test post-test with control group design and used purposive sampling method,
which obtained 56 respondents who divided into treatment groups (n=28) and control groups (n=28). This
research was carried out 3 times in 1 week by measuring Body Dissatisfaction before giving intervention on the
1st day (pre-test) and after giving the last intervention on the 3rd day (post-test). The results of the analysis used
Mann Whitney Test showed that Pvalue=0.000 (Pvalue<α=0,05), meaning that there were an effect of the applying
Self Affirmation to decrease Body Dissatisfaction. The factor that has the most influence is social media, because
media more accentuating the physical beauty with a slim body and brighter skin, especially in this modern era
social media users are most dominated by adolescents. So it will be easy for adolescents to feel dissatisfied with
their body or has been called Body Dissatisfaction. In conclusion, Self-Affirmation reduces Body Dissatisfaction
in a person.

Keywords: Self Affirmation, Body Dissatisfaction, Late Adolescents.

PENDAHULUAN kepentingan yang harus diutamakan.


Wanita lebih mementingkan penampilan Mayoritas dari wanita menganggap
jika dibandingkan dengan pria serta penampilan yang sempurna dengan fisik atau
menganggap hal tersebut sebagai suatu tubuh yang langsing atau proporsional. Ketika
keinginan tersebut tidak sesuai dengan
Alamat Korespondensi Penulis:
Andika Siswoaribowo kenyataan akan menimbulkan rasa tidak puas
Email : siswoari@gmail.com
terhadap tubuh atau disebut Body
Alamat: Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya
Husada Kediri Jl. Soekarno-Hatta No. 7 Pare Dissatisfaction [1]. Body Dissatisfaction
Kediri Jawa Timur Kode Pos 64225

Jurnal ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) 285


menjadi suatu fenomena yang terus terjadi seseorang, beberapa dampak yang timbul
pada wanita, bahkan dari remaja sampai ketika seseorang melakukan program
dewasa. Pernyataan ini sejalan dengan hasil penurunan berat badan atau diet yang ekstrim
penelitian yang dilakukan [2] menjelaskan secara terus-menerus akan menyebabkan
bahwa remaja putri sebanyak 68,2% badan lemas, kekurangan cairan, anemia atau
mempunyai keinginan memiliki tubuh yang kurang darah, terganggunya proses
langsing dan putih, 50,4% pernah melakukan pencernaan, bibir pecah-pecah, rambut rontok,
diet ekstrim dengan konsumsi kalori harian di kulit kering dan kusam, jantung berdebar
bawah 500 kkal, meminum obat langsing hingga hipotensi [5].
(9,3%) dan olahraga berlebih (37%). Setiap orang perlu menanamkan pemikiran
Hasil studi pendahuluan pada Bulan positif mengenai berbagai hal, termasuk
Nopember 2019 yang peneliti lakukan di mengenai tubuhnya. Self Affirmation atau
Wilayah Kampus STIKES Karya Husada Kediri Afirmasi diri merupakan teknik yang bertujuan
menunjukkan hasil bahwa 16 dari 20 untuk membantu proses penerimaan diri
mahasiswi mengatakan jika tidak merasa puas seseorang terhadap suatu informasi atau
dan tidak menerima kondisi fisiknya, beberapa suatu intervensi [6]. Teknik Self Affirmation
mahasiswi tidak percaya diri karena merasa bekerja dengan cara mengubah negative
gemuk dan sebagian merasa malu karena thinking seseorang, dengan cara
tubuhnya terlalu kurus. Penyebab timbulnya mengucapkan kalimat positif mengenai potensi
rasa tidak puas pada tubuh seseorang yaitu: diri seseorang sehingga dapat mereduksi
penilaian atau kesan pertama yang biasa kecemasan dan ketidakpuasan seseorang
disebut first impression culture, kesenjangan terhadap diri sendiri. Self Affirmation dapat
tentang standar kecantikan, ketidakpuasan bekerja dengan optimal jika diikuti dengan
yang mendalam dengan kehidupan maupun penghayatan atau imajinasi positif mengenai
diri sendiri serta kebutuhan akan control [3]. diri sendiri. Self Affirmation untuk mengurangi
Salah satu faktor utama terjadinya Body tingkat Body Dissatisfaction dapat dilakukan
Dissatisfaction adalah berat badan, tetapi dengan menggunakan kata positif seperti “I
terdapat beberapa faktor lain yang menyertai love and respect myself, a goal weight is just a
seperti warna kulit, bentuk hidung, ukuran number, how I feel is what’s important” dan
payudara dan sebagainya. Kesenjangan yang kalimat-kalimat positif lainnya. Sebenarnya
terjadi mengenai persepsi atau standar Self Affirmation bukan satu-satunya teknik
kecantikan yang sering disalah artikan untuk meningkatkan dan mengubah pola pikir
menyebabkan berbagai dampak negatif bagi seseorang, terdapat pula Cognitive Behavior
kondisi psikis yang mana akan banyak individu Therapy (CBT), Terapi Rasional Emotif (TRE)
yang insecure terhadap tubuhnya. Dampak dan lainnya. Tetapi tahapan Self Affirmation
negatif lain yang terjadi adalah individu akan lebih sederhana, maka akan besar
mudah merasa rendah diri dan cemas dan jika kemungkinan dapat diterapkan oleh seseorang
tidak diatasi akan mengarah dalam kondisi secara mandiri tanpa didampingi oleh expert
depresi [4]. Selain dampak bagi psikis

Jurnal ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) 286


Vol. 11 No. 2 Desember 2020 ISSN : 2087-1287

atau profesi khusus serta tanpa melalui HASIL DAN PEMBAHASAN


Data hasil penelitian disajikan meliputi:
Kelompok Kelompok budaya, media sosial, usia, tipikal terhadap
Karakteristik Perlakuan Kontrol
No
Responden % %
tren serta pola asuh.
f f
Jenis
1. Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Budaya,
kelamin
Jawa 27 96,4 25 89,3 Media Sosial, Tipikal terhadap Trend serta
Kalimantan 1 3,6 0 0 Pola Asuh pada Remaja Akhir di Program
NTT 0 0 2 7,1
Studi Sarjana Keperawatan STIKES Karya
Sunda 0 0 1 3,6
Total 28 100 28 100 Husada Kediri
banyak tahapan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
2. Media Sosial
disimpulkan bahwa Body Dissatisfaction harus Pengguna 28 100 28 100
diatasi dengan penerapan berpikir positif atau Bukan
0 0 0 0
Pengguna
Self Affirmation. Maka peneliti ingin Total 28 100 28 100
Tipikal
mengetahui pengaruh penerapan Self 3. Terhadap
Affirmation terhadap penurunan Body Trend
Mengikuti
Dissatisfaction pada remaja akhir di Program 20 71,4 15 53,6
Trend
Tidak
Studi Sarjana Keperawatan STIKES Karya
Mengikuti 8 28,6 13 46,4
Husada Kediri. Trend
Total 28 100 28 100
4. Pola Asuh
METODE PENELITIAN Demokratis 28 100 27 96,4
Otoriter 0 0 0 0
Desain penelitian menggunakan Quasi Permisif 0 0 1 3,6
Total 28 100 28 100
Eksperimen dengan pendekatan Pre Test Post
Test With Control Group Design serta
menggunakan metode sampling Purposive
Sampling. Penelitian melibatkan 56 responden
yang terbagi dalam kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol masing-masing sebanyak 28
responden yang mana responden sesuai
dengan kriteria inklusi penelitian dan
dilaksanakan selama 3 kali dalam satu minggu
antara tanggal 4–6 Maret 2020. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian
Diagram 1. Karakteristik Responden Berdasarkan
menggunakan lembar angket Body Shape
Usia pada Remaja Akhir di Program
Questionnaire (BSQ). Data kemudian Studi Sarjana Keperawatan STIKES
dianalisis menggunakan Uji Mann Whitney dan Karya Husada Kediri
Uji Wilcoxon.

Jurnal ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) 287


Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa Sedang 5 17,9 0 0
pada kelompok perlakuan sebagian besar Berat 4 14,3 0 0

yaitu 96% adalah dengan Budaya Jawa Total 28 100 28 199

berjumlah 27 responden. Kelompok perlakuan Uji Wilcoxon P value = 0,000

seluruhnya (100%) adalah pengguna media


sosial. Tipikal terhadap trend pada kelompok Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa
perlakuan sebagian besar yaitu 71% adalah sebelum intervensi Self Affirmation pada
mengikuti trend berjumlah 20 responden, dan kelompok perlakuan sebagian besar dalam
pola asuh menunjukkan seluruhnya (100%) kategori Body Dissatisfaction ringan, yaitu
adalah dengan pola asuh demokratis. sebesar 67,9% atau sebanyak 19 responden.
Sedangkan kategori berdasarkan usia menurut Sedangkan sesudah pemberian intervensi
Diagram 1 menunjukkan bahwa usia dalam sebagian besar responden turun dalam
kelompok perlakuan adalah seluruhnya kategori Tidak Body Dissatisfaction, yaitu
(100%) berusia 18–21 tahun. sebesar 89,3% atau sebanyak 25 responden.
Sebagian besar responden pada kelompok Hasil uji Wilcoxon didapatkan sign pvalue 0.000
kontrol menunjukkan bahwa lebih dari 89% (α = 0.05) sehingga dapat disimpulkan
adalah dengan budaya Jawa berjumlah 25 bahwasannya jika pvalue < α maka
responden. Kelompok kontrol seluruhnya menunjukkan bahwa pada kelompok
(100%) adalah pengguna media sosial. Tipikal perlakuan terdapat perbedaan Body
terhadap trend pada kelompok kontrol Dissatisfaction antara sebelum dan sesudah
sebagian besar yaitu lebih dari 53% adalah diberikan intervensi Self Affirmation.
mengikuti trend berjumlah 15 responden, dan
pola asuh menunjukkan sebagian besar yaitu Tabel 3. Analisis Perbedaan Body Dissatisfaction
Sebelum dan Sesudah Intervensi
96% adalah dengan pola asuh demokratis.
Kelompok Kontrol pada Remaja Akhir di
Sedangkan kategori berdasarkan usia menurut
Program Studi Sarjana Keperawatan
Diagram 1 menunjukkan bahwa usia dalam
STIKES Karya Husada Kediri
kelompok kontrol adalah seluruhnya(100%)
Body Dissatisfaction Kelompok Kontrol
berusia 18–21 tahun. Pre Post
f % f %
Tabel 2. Analisis Perbedaan Body Dissatisfaction
Tidak BD
Sebelum Dan Sesudah Invervensi Pada
Ringan 23 82,1 21 75,0
Kelompok Perlakuan Pada Remaja
Sedang 6 14,3 6 21,4
Akhir Di Program Studi Sarjana
Berat 1 3,6 1 3,6
Keperawatan STIKES Karya Husada
Total 28 100 28 199
Kediri
Uji Wilcoxon Pvalue= 0,157
Body Dissatisfaction Kelompok Perlakuan
Pre Post
f % f % Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa
Tidak BD 0 0 25 89,3 sebelum intervensi Self Affirmation pada
Ringan 19 67,9 3 10,7
kelompok kontrol sebagian besar dalam

Jurnal ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) 288


Vol. 11 No. 2 Desember 2020 ISSN : 2087-1287

kategori Body Dissatisfaction ringan, yaitu didapatkan sign pvalue=0.000 (α = 0.05)


sebesar 82,1% atau sebanyak 23 responden. sehingga dapat disimpulkan bahwasannya jika
Sedangkan sesudah pemberian intervensi pvalue < α maka menunjukkan bahwa pada
sebagian besar responden tetap dalam kelompok perlakuan terdapat perbedaan Body
kategori Body Dissatisfaction ringan, yaitu Dissatisfaction antara sebelum dan sesudah
sebesar 75,0% atau sebanyak 21 responden. diberikan intervensi Self Affirmation.
Hasil Uji Wilcoxon didapatkan sign pvalue Berdasarkan hasil penelitian yang
=0.157 (α = 0.05) sehingga dapat disimpulkan dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa
bahwasannya jika pvalue > α maka banyak responden yang mengalami rasa tidak
menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol puas dengan kondisi tubuhnya saat ini, baik
tidak terdapat perbedaan Body Dissatisfaction dalam kategori ringan sampai dengan kategori
antara sebelum dan sesudah tanpa diberikan berat. Masalah Body Dissatisfaction termasuk
intervensi Self Affirmation. Berdasarkan dalam masalah kesehatan psikologis, keadaan
analsis di atas menunjukkan bahwasannya ini merupakan kondisi yang selalu terjadi dan
sesudah intervensi Self Affirmation pada sering dialami atau dirasakan oleh wanita
kelompok perlakuan sebagian besar 89,3% daripada laki-laki, karena pada wanita
yaitu 25 responden dalam kategori Tidak Body cenderung lebih mementingkan penampilan
Dissatisfaction. Sedangkan sesudah tanpa fisiknya [4].
diberikan intervensi Self Affirmation pada Hasil penelitian yang dilakukan peneliti
kelompok kontrol sebagian besar tetap dalam pada kelompok perlakuan berdasarkan
kategori Body Dissatisfaction ringan yaitu 75% karakteristik budaya adalah sebagian besar
sebanyak 21 responden. Hasil Uji Mann dengan budaya Jawa. Menurut [7] yang
Whitney didapatkan sign pvalue =0.000 (α = dianggap dengan cantik fisik dalam budaya
0.05) sehingga dapat disimpulkan Jawa ialah seorang wanita yang berwajah Ayu
bahwasannya jika pvalue < α maka dan memiliki kulit layaknya buah langsep atau
menunjukkan bahwa pada kelompok disebut dengan Pakulitane Ngulit Langsep,
perlakuan dan kelompok kontrol terdapat artinya memiliki warna kuning dan cerah
perbedaan Body Dissatisfaction yang dengan kulit yang halus. Pada Budaya Sunda
signifikan antara sebelum dan sesudah kebanyakan masyarakat menilai kecantikan
diberikan intervensi Self Affirmation. fisik dengan kulit putih dan cerah, berbeda
dengan cantik fisik dalam budaya di
PEMBAHASAN
Kalimantan yang tidak begitu tertarik atau
Hasil Pre Test yang dilakukan peneliti pada
menyukai kulit putih cerah, tidak seperti
kelompok perlakuan didapatkan hasil sebagian
pendapat media yang menganggap itu
besar responden adalah dalam kategori Body
sebagai sebuah kecantikan. Budaya bagian
Dissatisfaction Ringan. Sedangkan hasil Post
Timur seperti NTT memiliki pandangan
Test didapatkan hasil sebagian besar
tentang kecantikan fisik dengan tubuh yang
responden turun menjadi Kategori tidak Body
Dissatisfaction. Berdasarkan hasil Uji Wilcoxon

Jurnal ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) 289


tinggi besar, padat dan berisi, atau disebut Pemaparan dari hasil penelitian, peneliti
Mallise [8]. berpendapat bahwa banyak hal yang dapat
Opini peneliti berpendapat bahwa budaya mempengaruhi Body Dissatisfaction. Pada
termasuk faktor yang dapat menyebabkan dasarnya hal tersebut semata-mata
seseorang jatuh dalam kondisi Body disebabkan oleh keinginan seseorang untuk
Dissatisfaction, karena pada dasarnya setiap tampil indah dan sempurna, serta ingin terlihat
kebudayaan telah memiliki dan menanamkan lebih dalam pandangan orang lain. Salah satu
tolok ukur ideal mengenai kecantikan fisik faktor yang paling menjadi dominasi terjadinya
seorang wanita. rasa tidak puas terhadap tubuhnya adalah
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti media sosial, karena menurut peneliti pada era
menunjukkan bahwa seluruh responden pada modern saat ini akan sangat mudah untuk
kelompok perlakuan adalah seorang seseorang mengakses berbagai media sosial,
pengguna media sosial seperti Instagram, terlebih pada remaja yang pada dasarnya
Twitter dan Facebook. Berbagai media sosial akan selalu mengikuti arus perkembangan
pada era modern seperti sekarang lebih teknologi. Salah satu fungsi dari media sosial
menujukkan figur wanita langsing dan putih adalah sarana penyampaian informasi,
serta seringkali menampilkan model yang sehingga banyak orang akan mudah berbagi
langsing sebagai iklan penurun berat badan informasi. Media sosial yang memuat
atau iklan peninggi badan, sehingga pada informasi mengenai pakaian atau produk-
akhirnya akan membuat banyak wanita produk lain cenderung lebih sering
merasa insecure dan meletakkan nilai memperlihatkan perempuan dengan badan
kecantikan hanya pada fisik semata. yang langsing dan berkulit putih.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Produk diet yang sering membandingkan
Gabriella Putri, dkk [9] menyebutkan bahwa antara tubuh yang satu dengan yang lain,
dengan media sosial pada era seperti sehingga secara perlahan akan menciptakan
sekarang menyebabkan seseorang (wanita) suatu standar kecantikan bahwa perempuan
cenderung mengedepankan fisiknya, karena cantik harus dengan tubuh langsing dan
penampilan yang terus menerus diperlihatkan berkulit putih menyebabkan seseorang merasa
menyebabkan objektifikasi di media sosial, tidak puas dengan tubuhnya atau Body
baik objektifikasi internal atau self Dissatisfaction. Menurut peneliti banyak fitur
objectification dan objektifikasi eksternal atau dalam media sosial sendiri yang dirancang
sexual objectification. Sosial media Instagram untuk membuat penggunanya cenderung ingin
telah menghapus fitur likes pada aplikasinya, terlihat jauh lebih cantik dan menarik, seperti
menurutnya fitur tersebut menjadi cara banyaknya fitur filter pada Instagram. Berbagai
seseorang untuk memenuhi hasrat narsistik fitur dalam media sosial sering disalahgunakan
dan banyak remaja yang sibuk oleh penggunanya, seseorang menilai ketika
membandingkan diri dengan orang lain demi jumlah like dalam media sosial berjumlah
mencapai popularitas. banyak memiliki arti bahwa dia telah disukai
dan menjadi pusat perhatian, begitu pula

Jurnal ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) 290


Vol. 11 No. 2 Desember 2020 ISSN : 2087-1287

sebaliknya. Jika hal tersebut terus terus terjadi Jawa. Setiap budaya telah membawa ciri khas
pada seseorang dikhawatirkan akan masing-masing, baik dari segi kebiasaan adat
memunculkan perasaan rendah diri dan istiadat hingga ciri khas kecantikan dan
berujung pada depresi. ketampanan seseorang [8]. Menurut Idrus [12]
Hasil Pre Test yang dilakukan peneliti pada dalam Budaya Jawa sendiri merupakan
kelompok kontrol didapatkan hasil bahwa budaya yang tinggi akan nilai adat istiadat dan
sebagian besar pada kelompok kontrol adalah memiliki unggah-ungguh malu dan sungkan
dalam kategori Body Dissatisfaction Ringan. serta memandang cantik wanita dengan paras
Sedangkan sesudah tanpa diberikan intervensi yang ayu.
sebagian besar kelompok kontrol tetap dalam Hasil penelitian menunjukkan pada
kategori Body Dissatisfaction Ringan. Hasil Uji kelompok kontrol memiliki budaya yang
Wilcoxon didapatkan sign pvalue=0.157 (α = dominan yaitu Jawa. Sehingga pada kelompok
0.05) sehingga dapat disimpulkan kontrol cenderung menilai standar kecantikan
bahwasannya jika pvalue > α maka fisik yang sama. Peneliti berpendapat jika
menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol terlalu banyak budaya bertemu dengan
tidak terdapat perbedaan Body Dissatisfaction membawa serta memiliki versi kecantikan fisik
antara sebelum dan sesudah tanpa diberikan yang berbeda-beda akan menyebabkan
intervensi Self Affirmation. seseorang terutama wanita membandingkan
Menurut MCQueen & William, Self dirinya dengan orang lain dan merasa tidak
Affirmation biasa digunakan dengan tujuan puas dengan tubuh yang dimilikinya.
untuk mempertahankan atau memulihkan citra Hasil penelitian yang dilakukan peneliti
diri positif seseorang dari suatu ancaman. pada kelompok kontrol menunjukkan bahwa
Afirmasi sendiri didasarkan pada asumsi seluruh responden penelitian adalah seorang
bahwa manusia memiliki kesanggupan untuk pengguna media sosial. Grogan [13]
berpikir, maka manusia mampu melatih dirinya menyebutkan jika media terutama media
sendiri untuk mengubah atau menghapus sosial berpengaruh besar pada laki-laki
keyakinan yang mengganggu dirinya Ellis [10]. maupun perempuan untuk lebih
Afirmasi diri berkaitan erat dalam proses memperhatikan apa yang ada pada tubuhnya.
meditasi, menurut Kabat Zin dalam West [11] Sehingga seseorang fokus pada
menyebutkan bahwa individu dengan meditasi ketidakpuasan tubuh atau rendahnya
tampak memiliki fisik dan mental yang sehat, penerimaan diri pada tubuh.
tidak mudah cemas, tidak mudah depresi, Berdasarkan fakta dan teori di atas,
memandang hidup lebih baik, memiliki menurut peneliti pada kelompok kontrol,
hubungan positif dengan orang lain dan responden merupakan pengguna aktif media
memiliki harga diri yang baik. sosial. Sehingga cenderung rentan mengalami
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti Body Dissatisfaction. Peneliti berpendapat
pada kelompok kontrol menunjukkan bahwa ketika seseorang terlalu berkutat pada
presentase terbanyak adalah dengan Budaya media sosial akan kesulitan beralih pada dunia

Jurnal ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) 291


nyata, memandang penampilan fisiknya Berdasarkan analisa di atas, maka peneliti
sebagaimana seharusnya seperti yang terlihat berpendapat bahwa Self Affirmation yang telah
di media sosial saja. dilakukan selama 3 kali dalam 1 minggu dapat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada menurunkan seseorang dengan Body
kelompok kontrol seluruhnya merupakan Dissatisfaction. Hal tersebut dikarenakan
remaja akhir berusia 18–21 tahun. Remaja faktor penyebab terjadinya Body
mengalami kenaikan berat badan pada masa Dissatisfaction sendiri adalah dari pola pikir
pubertas dan menjadi tidak bahagia terhadap atau mindset serta penilaian seseorang
penampilan, ketidakpuasan remaja putri pada mengenai tubuhnya yang tidak sesuai dengan
tubuh meningkat pada awal hingga usia harapannya. Pada Self Affirmation sendiri
remaja akhir [14]. terdapat beberapa tahapan diantaranya
Karakteristik usia responden pada rileksasi, pengulangan dan imajinasi atau
kelompok kontrol responden adalah usia visualisasi. Salah satu tahapan yang
remaja akhir, dimana pada usia tersebut ditekankan adalah pengulangan, yaitu
remaja akan lebih sering dihadapkan oleh mengucapkan kalimat-kalimat afirmatif
permasalahan mengenai penampilan, baik berulang kali kemudian kalimat yang
menyangkut berat badan atau kondisi fisik diucapkan tersebut akan masuk kedalam alam
lainnya. bawah sadar dan menciptakan memory pada
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti seseorang. Peneliti juga berpendapat bahwa
menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol saat seseorang dapat melalui semua tahapan
seluruh responden penelitian adalah tipikal dalam Self Affirmation, akan memengaruhi
mengikuti trend. penampilan diri mengalami sistem hormon seseorang mengeluarkan
estetisisasi, dimana tubuh atau diri dan endorfin.
kehidupan sehari-hari menjadi sebuah proyek. Hasil analisis uji Wilcoxon didapatkan hasil
Pada era modern menyebabkan seseorang pvalue=0.000 dengan tingkat sign α = 0,05.
selalu ingin mengikuti trend yang ada, hal Sedangkan berdasarkan analisis Uji Mann
tersebut menyebabkan industri gaya hidup Whitney untuk menguji beda hasil Post Test
untuk sebagian besar adalah industri antara kedua kelompok didapatkan hasil
penampilan saja. Menurut fakta dan teori pvalue=0.000 dengan tingkat sign α = 0,05
tersebut, peneliti berpendapat pada kelompok sehingga pvalue < α, maka dapat disimpulkan
perlakuan dan kontrol sebagian besar dengan bahwa terdapat perbedaan skor antara
tipikal mengikuti trend. Hal tersebut akan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
memicu seseorang untuk sering merasa tidak sesudah dan tanpa diberikan penerapan Self
nyaman dengan dirinya saat ini, seseorang Affirmation. Dengan demikian maka
akan cenderung ingin up to date untuk selalu menunjukkan H1 diterima dan dapat
mengikuti gaya yang sedang naik daun tanpa disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
memperhatikan trend yang sedang terjadi juga penerapan Self Affirmation terhadap
akan mengakibatkan dampak buruk. penurunan Body Dissatisfaction pada remaja

Jurnal ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) 292


Vol. 11 No. 2 Desember 2020 ISSN : 2087-1287

akhir di Program Studi Sarjana Keperawatan pengulangan, yakni mengucapkan kalimat-


STIKES Karya Husada Kediri. kalimat afirmatif, kemudian kalimat yang
Hasil penelitian bertujuan untuk mengetahui diucapkan tersebut akan masuk ke dalam
Body Dissatisfaction pada remaja dengan alam sadar (Conscious Area) dan alam bawah
menggunakan Body Shape Questionnaire sadar (Subconscious Area). Kumpulan kalimat
(BSQ), terdapat komponen pertanyaan dalam yang diucapkan tersebut masuk dan lolos
kuisioner yang paling dominan dipilih oleh memasuki modern memory area sehingga
responden yaitu pertanyaan mengenai dapat mendistorsi pikiran negatif yang mana
perasaan iri jika melihat atau berada diantara jika kembali dalam kondisi sadar penuh,
perempuan lain yang dinilai lebih langsing. seseorang akan secara otomatis melakukan
Menurut [15], makin sering seorang wanita sesuai dengan pikiran positif yang sebelumnya
membandingkan tubuhnya dengan tubuh telah diucapkan [18–20].
wanita lain (Social Comparism) menyebabkan Berdasarkan fakta dan teori tersebut,
mereka semakin tidak puas dengan tubuhnya. menurut peneliti Self Affirmation yang telah
Menurut fakta dan teori tersebut, peneliti dilakukan selama 3 kali dalam 1 minggu dapat
berpendapat bahwa perasaan tersebut menurunkan seseorang dengan Body
sebenarnya wajar terjadi pada seseorang, Dissatisfaction. yang mana sesuai dengan
namun jika tidak segera diatasi akan keadaan responden penelitian, responden
mengakibatkan dampak buruk seperti halnya tertarik untuk melakukan Self Affirmation
hubungan sosial terganggu. Maka dari itu karena responden ingin mengubah keyakinan
penting untuk dilakukan tindakan untuk pada diri mereka mengenai penilaian terhadap
mengembalikan penerimaan diri dari fisiknya masing-masing yang dinilai
seseorang, yaitu dengan Self Affirmation. mengganggu.
Self Affirmation atau afirmasi diri Peneliti berpendapat bahwa adanya
merupakan suatu intervensi yang dapat perbedaan kriteria skor Body Dissatisfaction
mengembalikan rasa puas atau harga diri pada kelompok perlakuan dan kelompok
seseorang dalam menghadapi ancaman yang kontrol dikarenakan tingkat fokus dan
terkait dengan identitas sosial, sehingga keseriusan responden yang berbeda-beda.
mengurangi respon stres yang merugikan Hal tersebut yang dianggap peneliti menjadi
dengan cara mengucapkan pernyataan salah satu faktor yang menyebabkan
sederhana dan memiliki kandungan hal positif, perbedaan kriteria skor Body Dissatisfaction
yang dilakukan secara berulang baik secara pada remaja akhir di Program Studi Sarjana
pelan maupun keras secara bersama-sama Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri.
[16]. Tujuan daripada Self Affirmation salah Selain faktor tersebut terdapat pula beberapa
satunya adalah untuk membantu seseorang faktor lain yang dapat menyebabkan
agar meningkatkan kesadaran diri untuk tidak perbedaan skor antara kelompok perlakuan
memandingkan diri dengan orang lain [17]. dan kelompok kontrol diantaranya tingkat
Pada Self Affirmation terdapat tahapan kepadatan jadwal kuliah dari kedua kelompok

Jurnal ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) 293


dalam penelitian yang berbeda, dimana akan
mempengaruhi responden dalam mengisi DAFTAR PUSTAKA
kuisioner juga, hal tersebut juga dapat [1]. Cash, T. 2002. Pruzinsky. Body Image:
mempengaruhi skor Body Dissatisfaction. A Handbook of Theory, Reserch and
Menurut peneliti Self Affirmation banyak Clinical Practice. eBook. Guilfor Press.
memiliki keuntungan terhadap banyak orang [2]. Nursal, DGA. 2008. Faktor-Faktor yang
yang mengalami masalah dengan dirinya. Berhubungan dnegan PErilaku Murid
Dalam tahapan pengulangan secara terus SMU Negeri di Kota Padang. J.
menerus akan sangat mempengaruhi imajinasi Kesehatan. Masyarakat.
atau visualisasi seseorang dalam alam bawah [3]. Kartikasari. 2013. Body Dissatisfaction
sadar. Pada tahapan imajinasi atau visualisasi terhadap Psychological Well Being pada
tersebut berlangsung, kemudian akan Karyawati. J. Ilm. Psikol. Terap. 2013; 1:
membuat suatu kejadian dan kalimat-kalimat 306.
afirmatif yang telah diucapkan terlihat lebih [4]. Asih, N. 2002. Hubungan Body
nyata dan dapat dilakukan. Sehingga ketika Dissatisfaction dengan Perilaku Diet
pikiran dalam alam bawah sadar sudah pada Wanita Dewasa. Univ.
tertanam kuat, maka hasil dari Self Affirmation Muhammadiyah Malang.
akan optimal. [5]. Safarina, N., Rahayu. 2014. Hubungan
antara Body Dissactification dengan
SIMPULAN DAN SARAN Perilaku Diet tidak Sehat Remaja Putri
Penerapan Self Affirmation dapat yang Menjadi Member Herbalife di
menurunkan Body Dissatisfaction pada remaja Bandung. Pros. Psikol.
akhir di Program Studi Sarjana Keperawatan [6]. Sweeney, A., Moyer A. 2014. Self-
STIKES Karya Husada Kediri. affirmation and responses to health
messages: A meta-analysis on
intentionand behavior. Heal. Psychol.
[7]. Widhyasmaramurti. 2014. Konsep
SARAN Kecantikan Wanita Jawa Dalam
Peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih Panyandra,. Fak. Ilmu Bahasa. Univ.
mengatur waktu pemberian intervensi kepada Indonesia.
responden dengan pemilihan waktu yang tepat [8]. Mas’ud, H. 2018. Standar Fisik Ideal
dan sama. Lalu peneliti selanjutnya yang Dalam Perspektif Budaya dan
tertarik untuk melanjutkan penelitian mengenai Kesehatan. Politek. Kesehatan.
Body Dissatisfaction dengan menggunakan Makasar.
penelitian yang sejenis disarankan untuk [9]. Gabriella, Putri, Yuliana N. Libidinal.
menggali lebih dalam mengenai variabel lain 2018. Perempuan Sebagai Pemicu
yang dapat mempengaruhi Body Objektifikasi Perempuan Di Media
Dissatisfaction Sosial Instagram. Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.

Jurnal ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) 294


Vol. 11 No. 2 Desember 2020 ISSN : 2087-1287

[10]. McQueen, A., Klein, W. 2006. Affirmation and Attribute Affirmation. J.


Experimental manipulations of self Pers. Soc. Psychol.
affirmation: A systematic review. [18]. Abdurachim K, Kalim H, Radi B. 2007.
University of Texas-Houston. Univ. Quality of Life Evaluation after Coronary
Texas-Houston, Sch. Public Heal. Artery Bypass Graft Surgery in Patient
[11]. West, AM. 2008. Mindfulness and Well- Who Underwent Phase III Rehabilitation
Being in Adolescence: An Exploration of Program. J. Kardiol. Indonesia.
Four Mindfulness Measures with an [19]. Suwardianto, H. 2018. Level Of
Adolescent Sample. Proquest Perception Emergency Skills In Youth
Dissertation & Theses. Red Cross. J. Nurs. Pract.
[12]. Pratiwi, W. 2015. Pengaruh Budaya [20]. Rimawati, Suwardianto, H., Astuti, VW.
Jawa dan Harga Diri terhadap 2018. Resilience of Knowledge and
Asertivitas pada Remaja Siswa Kelas X Perception Skills on the First Aid on
di SMA Negeri 3 Ponorogo. eJournal Employees. 2nd Jt. Int. Conf.
Psikol.
[13]. Susanti. 2015. Hubungan antara Social
Comparison Tubuh dan Kecenderungan
Ketidakpuasan Tubuh pada Anak
Perempuan Usia 8–11 Tahun. Fak.
Psikol. Univ. Sanata Dharma.
Yogyakarta .
[14]. Papalia, O., Feldman. 2001. Human
Development (9th ed). New York: Mc
Graw Hill.
[15]. Tylka TL, Sabik NJ. 2010. Integrating
Social Comparison Theory and
Selfesteem Within the Objectification
Theory to Predict Women’s Disordered
Eating. Sex Roles.
[16]. Henselmen, P. 2017. New Evidence on
Self Affirmation Effects and Theorized
Sources of Heterogeneity from Large-
Scale Replications. J Educ Psychol.
[17]. Stapel, D., Linde van der. 2011 What
Drives Self-Affirmation Effects? On the
Importance of Differentiating Value

Jurnal ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan) 295

Anda mungkin juga menyukai