Oleh :
NAVIA EKA PUTRI
NIM. 1801121
Oleh :
NAVIA EKA PUTRI
NIM. 1801121
ii
SURAT PERNYATAATI
Nama :NaviaEkaPutri
NIM : 1801121
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar - benmnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi.
Yang Menyatakan
(@
viaEkaPufi
Mengetahui
4
Pembimbing 2
iii
T,EMBAR PERSETUJUAN KARYA TTIL6 ILMIAH
Telah disetujui untuk diajukan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah pada
Oleh:
Pembimbing 2
N-rDN. 0703087801
lv
HAII\MAN PENGESAHAN
Telah di uji dan di setujui oleh Tim Penguji pada sidang di Program D3
Keperawatan di Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo
TIM PENGUJI
Tanda Tangan
M
I\trDN.34D098801
r[rDN. 0704068901
rYrDN. 0703087801
MOTTO
“Everyone’s version of their best is different. So, don’t ever let anyone tell you or
“Dalam hidup tidak ada yang namanya tidak ada harapan, usaha yang sia – sia,
atau kesuksesan secara kebetulan. Jika kamu serius berusaha dalam menjalani
kehidupan, maka segala usaha kamu pasti akan berkembang dan akan menjadi
“If you don’t have a choice, just accept just the way it is. Don’t try to run away
from it, just do it. Time doesn’t stop for anyone. So with time, I think you’ll be
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Syukur alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga karya tulis ilmiah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini saya persembahkan kepada:
1. Untuk ayah, almarhum ibu, adik, om dan tante saya ucapkan banyak
terimakasih karena selama ini telah memberi dukungan, do’a, dan semangat.
Semoga Allah S.W.T. memberi saya kesempatan untuk membahagiakan
kalian kelak.
2. Untuk bapak dan ibu dosen terutama ibu Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep.Ns.,
M.Kep, dan ibu Ayu Dewi Nastiti, S.Kep.Ns., M.Kep, terimakasih saya
ucapkan atas ilmu bimbingan dan pelajaran hidup yang telah diberikan
kepada saya tanpa ibu dosen semua ini tidak akan berarti.
3. Untuk sahabat saya Dinda, Sinta, Mia, Dihar, Firda, Fika, dan Dian
terimakasih banyak karena hingga saat ini selalu memberikan dukungan,
kekuatan, serta saling memberi semangat satu sama lain.
4. Untuk teman seperjuangan saya yang tidak dapat disebutkan satu per satu,
saya ucapkan terimakasih atas kebersamaan selama ini, ada suka dan duka
yang kita lewati. Semua keadaan yang kita lewati merupakan proses untuk
pendewasaan kita masing – masing. Semoga kita dapat meraih kesuksesan
yang sesuai seperti apa yang kita harapkan. Aamiin.
5. Untuk member NCT (Taeyong, Taeil, Johnny, Yuta, Kun, Doyoung, Ten,
Jaehyun, Winwin, Jungwoo, Lucas, Mark, Xiaojun, Hendery, Renjun, Jeno,
Haechan, Jaemin, Yangyang, Shotaro, Chenle, Sungchan, dan Jisung)
terimakasih banyak karena melalui lagu kalian, reality show kalian, dan
quotes kalian merupakan dukungan psikologis dan semangat ketika saya
merasa down, lelah, serta stress mengerjakan karya tulis ilmiah ini.
vii
KATA PENGANTAR
viii
Penulis sadar bahwa karya tulis ilmiah ini belum mencapai keswpurnaarl
sehgai bekal perbaika4 penulis akan berterima kasih apabila para pembaca
berkenan meberikan rnasukan, baik dalam bentuk kritikan maupun saran demi
kesempumaan karla tulis ilmiah ini.Pemrlis berharry l<wya tulis ilmiah ini
bermanfaat hgi pembaca dan b4gi keperawatan
Pasuruan,03 Muet',202
m
Penulis
D(
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
1.4 Manfaat Penilitian ............................................................................. 4
1.5 Metode Penulisan .............................................................................. 4
1.5.1 Metode ..................................................................................... 4
1.5.2 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 5
1.5.3 Sumber Data ............................................................................ 5
1.5.4 Studi Kepustakaan ................................................................... 5
1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................ 5
x
2.3.4 Tanda dan Gejala Nyeri Akut .................................................. 32
2.3.5 Kondisi Klinis Terkait Nyeri Akut ........................................... 32
2.3.6 Penatalaksanaan Nyeri Akut .................................................... 32
2.4 Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga ............................................. 34
2.4.1 Pengkajian ............................................................................... 34
2.4.2 Diagnosa Keperawatan ............................................................ 42
2.4.3 Intervensi Keperawatan ........................................................... 44
2.4.4 Implementasi Keperawatan....................................................... 48
2.4.5 Evaluasi ................................................................................... 48
2.5 Kerangka Masalah ............................................................................. 50
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian ........................................................................................ 69
4.2 Diagnosa Keperawatan ....................................................................... 70
4.3 Intervensi Keperawatan ...................................................................... 71
4.4 Implementasi Keperawatan ............................................................... 73
4.5 Evaluasi Keperawatan ........................................................................ 75
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan ........................................................................................... 77
5.2 Saran ................................................................................................. 78
LAMPIRAN .......................................................................................... 81
xi
DAFTAR TABEL
No Tabel Judul Tabel Hal
Tabel 2.1 Tanda dan Gejala Mayor Minor Nyeri Akut .............. 32
Tabel 2.2 Skala Bailon Maglaya ............................................... 42
Tabel 2.3 Intervensi Keperawatan Pada Penderita Gastritis ...... 45
Tabel 3.1 Identitas Klien .......................................................... 51
Tabel 3.2 Komposisi Keluarga ................................................ 51
Tabel 3.3 Tipe Keluarga .......................................................... 52
Tabel 3.4 Status Sosial Ekonomi Keluarga ............................... 52
Tabel 3.5 Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga ........... 52
Tabel 3.6 Data Lingkungan ...................................................... 53
Tabel 3.7 Struktur Keluarga ..................................................... 54
Tabel 3.8 Fungsi Keluarga ....................................................... 54
Tabel 3.9 Stress dan Koping Keluarga ...................................... 55
Tabel 3.10 Pemeriksaan Kesehatan ............................................ 56
Tabel 3.11 Harapan Keluarga ..................................................... 58
Tabel 3.12 Analisa Data ............................................................. 59
Tabel 3.13 Diagnosa Keperawatan ............................................. 60
Tabel 3.14 Skoring Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga .... 60
Tabel 3.15 Intervensi Keperawatan Keluarga ............................. 62
Tabel 3.16 Implementasi Keperawatan ....................................... 64
Tabel 3.17 Evaluasi Keperawatan ............................................. 67
xii
DAFTAR GAMBAR
No Gambar Judul Gambar Hal
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Judul Lampiran Hal
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Gastritis umumnya dikenal dengan istilah sakit “maag” atau nyeri ulu hati
yang dapat menjadi penyebab utama pada gangguan saluran cerna. Pelepasan epitel
dapat merangsang untuk timbulnya proses inflamasi pada lambung ditandai dengan
rasa mual dan muntah, nyeri, perdarahan, rasa lemah, nafsu makan menurun atau
dikalangan remaja mengeluh nyeri pada perut sebelah kiri atas yang biasanya
disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur, diet yang kurang sehat, dan pola
hidup yang kurang teratur serta tidak dapat mengontrol stress yang berlebihan.
Namun, nyeri tersebut akan hilang bila segera diatasi (nyeri akut), sehingga
salah satu penyakit dari sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di
disebutkan bahwa di Jawa Timur pada tahun 2015 penyakit gastritis mencapai
44,5% yaitu dengan jumlah 58.116 kejadian (Dinkes Jatim, 2018). Prevalensi
gastritis di Kabupaten Pasuruan pada tahun 2017 mencapai 9,46% yaitu dengan
1
2
gastritis paling banyak ditemui akibat dari gastritis fungsional, yaitu mencapai 70
– 80% dari seluruh kasus. Gastritis fungsional merupakan sakit yang bukan
disebabkan oleh gangguan pada organ lambung melainkan lebih sering dipicu oleh
pola makan yang kurang sesuai, faktor psikis dan kecemasan. Pada usia produktif
rentan terserang gejala gastritis karena tingkat kesibukan serta gaya hidup yang
kurang memperhatikan kesehatan serta stress yang mudah terjadi akibat pengaruh
sakit maag akan sangat mengganggu aktivitas sehari – hari, baik bagi remaja
maupun orang dewasa (Mikail, 2011). Secara garis besar penyebab gastritis
dibedakan atas faktor internal yaitu adanya kondisi yang memicu pengeluaran asam
lambung yang berlebihan, dan zat eksternal yang menyebabkan iritasi dan infeksi.
Berdasarkan faktor risiko gastritis adalah menggunakan obat aspirin atau anti
radang non steroid, infeksi bakteri Helicobacter pylori, memiliki kebiasaan minum
kebiasaan makan yaitu waktu makan yang tidak teratur, serta terlalu banyak makan
Mengatasi nyeri perut kiri bagian atas pada gastritis dapat dilakukan untuk
pasien merasa aman dan nyaman, yaitu dengan terapi non farmakologi dan terapi
farmakologi. Terapi secara non farmakologi yang dapat meredakan nyeri kepada
penderita gastritis antara lain teknik relaksasi nafas dalam, kompres hangat atau
perlu adanya kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri seperti suhu ruangan,
3
pencahayaan, dan kebisingan serta istirahat dan tidur yang cukup atau berkualitas.
Untuk mengetahui lebih lanjut dari perawatan penyakit ini maka penulis
akan melakukan kajian lebih lanjut dengan melakukan asuhan keperawatan pada
1.4 Manfaat
Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberi manfaat:
1.4.1 Akademis
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti
gastritis.
1.5.1 Metode
atau gejala yang terjadi pada waktu sekarang yang meliputi studi kepustakaan yang
1.5.2.1 Wawancara
1.5.2.2 Observasi
1.5.2.3 Pemeriksaan
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari keluarga atau orang terdekat
Supaya lebih jelas dan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami studi
Bagian ini terdiri dari dua bab, yang masing – masing bab terdiri dari sub-
1.6.2.2 Bab 2: tinjauan pustaka, berisi tentang konsep penyakit dari sudut medis dan
masalah.
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab 2 ini akan diuraikan secara teoritis mengenai konsep penyakit
dan asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan gastritis. Konsep dasar
penyakit akan diuraikan definisi, etiologi dan cara penanganan secara medis.
Konsep dasar keperawatan akan diuraikan masalah – masalah yang muncul pada
kronik, difusi atau lokal. Menurut penelitian sebagian besar gastritis disebabkan
oleh infeksi bacterial mukosa lambung yang kronis. Selain itu, beberapa bahan
selama beberapa jam sampai beberapa hari dan sering kali disebabkan oleh diet
yang tidak bijaksana (memakan makanan yang mengiritasi dan sangat berbumbu
atau makanan yang terinfeksi). Penyebab lain mencakup penggunaan aspirin secara
berlebihan dan penggunaan obat anti inflamasi nonstreoid (NSAID) lain, asupan
alkohol yang berlebihan, refluks empedu, dan terapi radiasi. Bentuk gastritis akut
yang lebih berat disebabkan oleh asam atau alkali yang kuat, yang dapat
7
8
menyebabkan gangren atau perforasi pada mukosa lambung. Gastritis juga dapat
mungkin disebabkan oleh ulkus lambung jinak atau ganas atau disebabkan oleh
penyakit autoimun seperti anemia pernisiosa, faktor diet seperti kafein, penggunaan
dan empedu ke dalam lambungdalam waktu lama. Ulserasi superfisial dapat terjadi
oleh zat iritan. Gastritis disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak
terkait dengan atropi mukosa gastrik, sehingga produksi HCl menurun dan
berikut:
aspilet dalam jumlah besar. Obat anti inflamasi non steroid dapat memicu
hidrogen ke epitel lambung. Selain itu jenis obat ini juga mengakibatkan
kerusakan langsung epitel mukosa karena bersifat iritatif dan sifatnya yang
Bahan etanol merupakan salah satu bahan yang dapat merusak sawar pada
mukosa lambung.
produksi mukosa yang salah satu fungsinya untuk melindungi lambung dari
iritasi. Selain itu karbon yang dihasilkan oleh rokok lebih mudah di ikat oleh
pada lambung. Kejadian gastritis pada perokok juga dapat dipicu oleh
10
mencerna mukosa lambung bukan makanan karena tidak ada makanan yang
masuk.
2.1.3.4 Uremia
abnormal, perusakan ini ternyata dapat juga mengenai sel inang pada tubuh
Pada infeksi sistemik toksik yang dihasilkan oleh mikroba akan merangsang
lapisan lambung.
tetapi juga jaringan otot dan pembuluh darah lambung sehingga pasien dapat
Helycobacter ployri.
seperti epinefrin.
2.1.4.1 Merokok.
2.1.4.2 Stress.
2.1.4.3 Usia.
1) Ketidaknyamanan abdomen.
2) Sakit kepala.
3) Kelesuan.
4) Mual.
5) Anoreksia.
6) Muntah.
7) Cegukan.
2) Keluhan anoreksia, nyeri ulu hati setelah makan, bersendawa, rasa asam
ini ketika mukosa barier rusak maka timbul peradangan pada mukosa lambung
(gastritis). Setelah barier ini rusak terjadilah perlukaan mukosa yang dibentuk dan
diperburuk oleh histamin dan stimulasi saraf cholinergik. Kemudian HCl dapat
berdifusi balik ke dalam mucus dan menyebabkan luka pada pembuluh yang kecil,
Alkohol, aspirin, refluks isi duodenal diketahui sebagai penghambat difusi barier.
Perlahan – lahan patologi yang terjadi pada gastritis termasuk kongesti vaskuler,
edema, peradangan sel supervisi. Manifestasi patologi awal pada gastritis adalah
intrinsiknya hilang. Vitamin B12 tidak dapat terbentuk lebih lama, dan
penumpukan B12 dalam batas menipis secara merata yang mengakibatkan anemia
yang berat. Degenerasi mungkin ditemukan pada sel utama dan pariental sekresi
asamnya sampai tinggal mucus dan air. Resiko terjadinya kanker gastrik yang
mungkin terjadi setelah satu episode gastritis akut atau dengan luka yang
saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa haematomesis dan melena, dapat
Pylory, sebesar 100% pada tukak duodenum dan 60 – 90% pada tukak
Amin, 2015).
Perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, feporasi dan anemia karena
pada obat – obatan . Obat – obatan yang digunakan adalah obat yang mengurangi
2.1.8.1 Antasida yang berisi alumunium dan magnesium, serta karbonat kalsium
asam lambung dapat dikurangi. Obat – obatan ini dapat menghasilkan efek
15
lain obat untuk nyeri. Walaupun PPI dapat digunakan untuk mencegah
2.1.8.5 Jika penyebab adalah Helicobacter pylori maka perlu penggabungan obat
2.1.8.7 Penderita juga dilatih untuk manajemen stress sebab dapat mempengaruhi
meliputi:
2.1.9.3 Pemeriksaan darah, napas urea, dan feses untuk memeriksa Helicobacter
pylori.
Menurut Friedman (dalam Setiana, 2016), keluarga adalah dua atau lebih
dari dua individu yang bergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu
mempertahankan kebudayaan.
17
Menurut Effendy (dalam Bangga, 2015), keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
Menurut Padila (2012), keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih
yang hidup bersama dengan keterikatan aturan emosi dan emosional dan individu
2.2.2.1 Keluarga inti (nuclear family), merupakan keluarga yang dibentuk karena
ikatan perkawinan yang direncakan dan terdiri dari suami, istri, dan anak –
2.2.2.2 Keluarga asal (family of origin), merupakan suatu unit keluarga tempat asal
seseorang dilahirkan.
2.2.2.3 Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti yang ditambah
dengan keluarga lain (karena ada hubungan darah) misalnya, kakek, nenek,
2.2.2.4 Keluarga modern adalah keluarga dengan orang tua tunggal, keluarga tanpa
2.2.2.5 Keluarga berantai (serial family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita
dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan suatu keluarga
ini.
2.2.2.6 Keluarga duda atau janda (single family), keluarga yang terbentuk karena
2.2.2.8 Keluarga kohabitasi (cohabitation) adalah dua orang menjadi satu keluarga
2.2.2.9 Keluarga inses (incest family) adalah seiring dengan masuknya nilai – nilai
kandungnya.
2.2.2.10 Keluarga tradisional dan non tradisional adalah keluarga tradisional yang
perkawinan.
jelas dan berkualitas, serta meminta dan menerima umpan balik. Penerima
adanya isu atau berita negatif, tidak berfokus pada satu hal, dan selalu
2) Karakteristik pendengar:
sosial yang diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa bersifat formal atau
informal. Posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat misal
ditiru (refent power), keahlian (exper power), hadiah (reward power), paksa
Nilai adalah sistem ide – ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota
1) Nilai adalah suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar atau
2.2.4.1 Tahap pertama pasangan baru atau keluarga baru (beginning family)
Keluarga baru dimulai pada saat masing – masing individu, yaitu suami dan
bekerja dan sebagainya. Hal ini yang perlu diputuskan adalah kapan waktu
yang tepat untuk mempunyai anak dan berapa jumlah anak yang diharapkan.
orang tua.
2.2.4.2 Tahap kedua keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing family)
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama usia 30 bulan
(2,5 tahun). Kehamilan dan kelahiran bayi perlu disipakan oleh pasangan
bayi. Masalah yang sering terjadi dengan kelahiran bayi adalah pasangan
merasa diabaikan karena fokus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi.
menyenangkan.
2.2.4.3 Tahap ketiga dengan anak pra sekolah (families with preschool)
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak berusia 2,5 tahun dan berakhir saat
anak berusia 5 tahun. Pada tahap ini orang tua beradaptasi terhadap
sibuk dan anak sangat bergantung pada orang tua. Kedua orang tua harus
istri, dan pekerjaan (punya waktu atau paruh waktu) dapat terpenuhi. Orang
langgeng dengan cara menguatkan kerja sama antara suami istri. Orang tua
2.2.4.4. Tahap keempat keluarga dengan anak usia sekolah (families with childern)
23
Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah pada usia
6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini keluarga mencapai
sendiri demikian pula orang tua yang mempunyai aktifitas berbeda dengan
anak. Untuk itu, keluarga perlu bekerja sama untuk mecapai tugas
perkembangan. Pada tahap ini keluara (orang tua) perlu belajar berpisah
semangat belajar.
anak.
2.2.4.5 Tahap kelima keluarga dengan anak remaja (families with teenagers)
Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir
jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi
lebih dewasa. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain:
24
2.2.4.6 Tahap keenam keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (lounching
center families)
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya
tahap ini bergantung pada banyaknya anak dalam keluarga atau jika anak
yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama
pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan
anaknya yang tertua untuk lebih mandiri. Saat semua anak meninggalkan
rumah, pasangan perlu menata ulang dan membina hubungan suami istri
seperti pada fase awal. Orang tua akan merasa kehilangan peran dalam
merawat anak dan merasa kosong karena anak – anaknya sudah tidak tinggal
serumah lagi. Guna mengatasi keadaan ini orang tua perlu melakukan
hubungan dengan anak. Tuga perkembangan keluarga pada tahap ini antara
lain:
3) Membantu orang tua suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki
masa tua.
anaknya.
Tahap ini dimulai saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir
saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada tahap ini semua anak
1) Mempertahankan kesehatan.
pasangan.
pensiun, berlanjut salah satu pasangan meninggal. Proses usia lanjut dan
26
merupakan tugas utama keluarga pada tahap ini. Usia lanjut umunya lebih
dan pendapatan.
sebagai hasil akhir atau akibat dari struktur keluarga. Adapun sebuah keluarga
Fungsi ini bekaitan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis
keluarganya.
oleh adanya program KB, dimana setiap rumah tangga dianjurkan hanya
makanan, tempat tinggal, pakaian, dan lain sebagainya. Fungsi ini juga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari bantuan
luar.
sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau
fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintesitas ringan hingga
Menurut Fadillah, dkk (2017), terdapat tiga penyebab utama nyeri akut
yaitu:
2.3.2.2 Agen pencedera kimiawi yaitu seperti terbakar, bahan kimia iritan.
2.3.2.3 Agen pencedera fisik yaitu seperti abses, amputasi, terbakar, terpotong,
individual, serta kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat
berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan pendekatan
terhadap nyeri, namun pengukuran dengan teknik ini juga tidak dapat memberikan
sebagai pengganti alat pendeskripsi data. Dalam hal ini, klien menilai nyeri
Wong-baker pain rating scale adalah metode perhitungan skala nyeri yang
di ciptakan dan dikembangkan oleh Donna Wong dan Connie Baker. Cara
mendeteksi skala nyeri dengan metode ini yaitu dengan melihat ekspresi
Skala analog visual (Visual Analaog Scale – VAS) tidak melabel subdivisi.
VAS merupakan suatu garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri terus
No Pain Worst
Possible Pain
Gambar 2.3 Visual Analog Scale (VAS)
Skala nyeri harus dirancang sehingga skala tersebut mudah digunakan dan
Menurut Fadillah, dkk (2017), data mayor dan minor pada nyeri akut
antara lain:
2.3.5.3 Infeksi.
2.3.5.5 Glaukoma.
nonfarmakologis seperti:
2) Teknik relaksasi
otot – otot tangan, kaki, perut, dan punggung, serta mengulangi hal yang
dan rileks.
3) Stimulasi kulit:
Merupakan metode yang paling umum untuk mengatasi nyeri karena obat
ini memblok transmisi stimulus agar terjadi perubahan persepsi dengan cara
obat yang tidak benar, karena adanya kekhawatiran klien akan mengalami
34
yang diresepkan. Ada 3 jenis analgesik seperti non narkotik dan obat anti
2012).
2.4.1 Pengkajian
(Andarmoyo, 2012).
Menurut Padila (2012), hal – hal yang perlu dikumpulkan datanya dalam
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial
keluarga.
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga pergi
aktivitas rekreasi.
inti.
belum terpenuhi.
1) Karakteristik rumah
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber
air, sumber sumber air minum yang digunakan serta dilengkapi dengan
denah rumah.
serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga
dengan masyarakat.
dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat
setempat.
3) Struktur peran
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang
1) Fungsi efektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
menghargai.
2) Fungsi sosialisasi
4) Fungsi reproduksi
anggota keluarga?
5) Fungsi ekonomi
(1) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang
(2) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang
2) Pemeriksaan fisik
(2)Turgor baik
3) Pemeriksaan kepala
atau tidak
(4)Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung, bersih, tidak ada lesi
4) Pemeriksaan leher
5) Pemeriksaan dada
6) Pemeriksaan abdomen
7) Pemeriksaan ekstermitas
Nyeri pada kaki, sendi terasa kaku dan telapak kaki terasa panas.
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang
terdiri dari masalah keperawatan (problem (P)), yang berkenan pada individu dalam
keluarga yang sakit berhubungan dengan etiologi (E) yang berasal dari pengakjian
Maglaya).
Skoring :
𝑆𝑘𝑜𝑟
× 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
mempengaruhi untuk kriteria yang pertama yaitu sifat masalah, skor yang lebih
besar 3, diberikan pada tidak atau kurang sehat karena kondisi ini biasanya disadari
dan dirasakan oleh keluarga, ancaman kesehatan skor 2 dan keadaan sejahtera 1.
Untuk kriteria kedua yaitu kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu
masalah.
2) Sumber daya keluarga baik dalam bentuk fisik, keuangan maupun tenaga.
dukungan masyarakat.
Untuk kriteria ketiga yaitu potensi masalah dapat dicegah, perawat perlu
2) Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada.
masalah.
44
Untuk kriteria keempat yaitu menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi
perawatan yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai
diobservasi dan diukur meliputi kondisi, perilaku, atau persepsi pasien, keluarga
indikator atau kriteria – kriteria hasil pemulihan masalah. Terdapat dua jenis luaran
keperawatan yaitu luaran positif (perlu ditingkatkan) dan luaran negatif (perlu
3. Infeksi 1.12452
4. Sindrom koroner akut
5. Glaukoma
2. D.0019 Defisit Nutrisi Luaran Utama : Intervensi Utama :
Tanda dan gejala : L.03030 Status Nutrisi 1.03119 Manajemen Nutrisi
1. Kram/nyeri abdomen Observasi :
2. Nafsu makan menurun Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi status nutrisi
3. Bising usus hiperaktif keperawatan selama 3 kali 2. Identifikasi alergi dan intoleransi
Faktor yang berhubungan : kunjungan, diharapkan status nutrisi makanan
1. Kurangnya asupan makanan meningkat dengan kriteria hasil : 3. Identifikasi makanan yang disukai
2. Faktor psikologis (mis. stress, Terapeutik :
keengganan untuk makan) 1. Porsi makanan yang 1. Sajikan makanan secara menarik dan
3. Faktor ekonomi (mis. finansial dihabiskan meningkat suhu yang sesuai
tidak mencukupi 2. Pengetahuan tentang pilihan 2. Berikan makanan tinggi kalori dan
Kondisi klinis terkait : makanan sehat meningkat protein
4. Stroke 3. Pengetahuan tentang standar Edukasi :
5. Parkinson asupan nutri yang tepat 1. Anjurkan posisi duduk
6. Kanker meningkat nyeri abdomen 2. Ajarkan diet yang di programkan
7. Kerusakan neuromuskuler menurun Kolaborasi :
8. Luka bakar 4. Frekuensi makan membaik 1. Kolaborasi pemberian medikasi
9. Cerebral palsy 5. Nafsu makan membaik sebelum makan (mis. pereda nyeri,
10. Infeksi 6. Bising usus membaik antelmetik)
7. Membran mukosa membaik 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan
Intervensi Pendukung :
1.03094 Konseling Nutris
1.03123 Pemantauan Nutrisi
3. D.0115 Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Luaran Utama : Intervensi Utama :
Efektif L.12105 Manajemen Kesehatan Keluarga 1.13477 Dukungan Keluarga Merencanakan Perawatan
Tanda dan gejala : Observasi :
Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi kebutuhan dan harapan
keperawatan selama 3 kali keluarga tentang kesehatan
47
untuk mengukur respons klien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan klien
hasil pengukuranatau observasi perawat secara langsung pada pasien dan yang
makna data subjektif dan objektif untuk menilai sejauh mana tujuan yang telah
apabila pasien mampu menunjukkan perilaku sesuai kondisi yang ditetapkan pada
tujuan, sedangkan tidak tercapai apabila pasien tidak mampu menunjukkan perilaku
yang diharapkan sesuai dengan tujuan, dan yang terakhir adalah P (Planning)
merupakan rencana tindakan berdasarkan analisis. Jika tujuan telah dicapai, maka
gastritis adalah :
2.4.5.6 Keluarga dapat melakukan perawatan yang tepat terhadap anggota keluarga
2.4.5.8 Keluarga dapat menggunakan tempat pelayanan kesehatan yang tepat untuk
Menghancurkan lapisan
mukosa lambung
Inflamasi pada
mukosa lambung
GASTRITIS
MK : Defisit Nutrisi
Keluarga tidak dapat memenuhi atau
memulihkan kesehatan
MK : Manajemen Kesehatan
Keluarga Tidak Efektif
Gambar 2.5 Kerangka Masalah (Sumber : Huda (2015))
TINJAUAN KASUS
keperawatan pada pasien dengan gastritis maka penulis menyajikan suatu kasus
yang penulis amati mulai tanggal 03 Maret 2021 sampai dengan 05 Maret 2021
dengan data pengkajian pada tanggal 03 Maret 2021 pada pukul 09.00 WIB.
3.1 Pengkajian
Genogram :
Ny.A Tn.S
Nn.A An.N
51
52
Keterangan :
: Perempuan : Meninggal
Klien
Tipe Keluarga Tn. S memiliki tipe keluarga nuclear family (keluarga inti) : ayah, istri,
dan dua anak
Suku Bangsa Tn.S berasal dari suku Jawa dan suku Aceh. Untuk komunikasi
menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia
Agama Islam
Aktivitas rekreasi keluarga Ny.N mengatakan kalau waktu berlibur biasanya dibuat
untuk menonton televisi bersama dan pergi jalan – jalan
Tugas perkembangan Keluarga Tn.S belum memenuhi tugas perkembangan sesuai tahap
keluarga yang belum perkembangan yaitu melepas anak remaja dan memberi
terpenuhi
53
Riwayat kesehatan Tn.S mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular di keluarganya
keluarga sebelumnya dan Ny.N mempunyai riwayat penyakit gastritis
Pintu
Kamar Tidur Ruang Keluarga Dapur Kamar
Mandi
Klien
Karakteristik Rumah keluarga Tn.S ± panjang 25m × lebar 19m, jadi total luas rumah Tn.S
rumah 475m2, mempunyai satu ruang tamu, tiga kamar tidur, satu ruang keluarga, satu
dapur, satu kamar mandi beserta jamban. Rumah keluarga Tn.S merupakan tipe
rumah permanen. Ventilasi baik di setiap ruangan, menggunakan listrik (lampu)
untuk penerangan di malam hari. Sumber air keluarga Tn.S berasal dari sumur yang
digunakan untuk mandi, mencuci, memasak, dan air minum. Karakteristik air tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Penataan ruangan rapi sesuai dengan
tempat atau ruangan masing – masing.
Karakteristik Ny.N mengatakan sebagian besar tetangganya warga asli lingkungan kresek, tetapi
tetangga dan ada juga yang pendatang misalnya ada yang dari Medan dan Solo. Ny. N
komunitas mengatakan sering berkumpul dengan tetangganya hanya untuk berbincang atau
yang lainnya. Mayoritas mata pencaharian tetangga sekitar rumah Ny. N adalah
pegawai swasta, TNI,wirausaha, dan PNS. Fasilitas umum yang terdapat di
lingkungan rumah Ny.N yaitu terdapat POSYANDU dan musholla.
Mobilitas Tn.S mengatakan sudah tinggal dirumahnya yang sekarang selama kurang lebih 15
geografis tahun sejak mengandung anak pertama.
keluarga
Perkumpulan Tn.S mengatakan sering mengikuti kegiatan pengajian disekitar daerah rumahnya.
keluarga dan Ny.N juga sering mengikuti kegiatan muslimatan dan arisan PKK dilingkungannya.
interaksi Keluarga Tn.S juga mengatakan sering berkumpul dengan anak dan saudara -
dalam saudaranya pada hari raya. Interaksi yang terjalin anatara keluarga Tn.S dengan
masyarakat tetangganya sangat baik.
Sistem Tn.S mengatakan bahwa didalam keluarganya semua anggota keluarga mempunyai
pendukung kartu jaminan kesehatan yaitu BPJS
keluarga
54
Klien
Struktur peran Ny.N memiliki peran dalam keluarga sebagai istri dan ibu rumah
tangga
Nilai atau norma keluarga Keluarga Tn.S mengatakan keluarga menganut agama Islam dan norma
yang berlaku di masyarakat. Keluarga Tn.S juga selalu memegang
teguh nilai – nilai agama Islam, keluarga juga ditekankan untuk
menjaga silaturahmi dengan saudara – saudara dan tetangga setempat.
Pola komunikasi keluarga Tn.S mengatakan keluarga biasa berkomunikasi menggunakan bahasa
Jawa dan bahasa Indonesia, jika ada permasalahan dalam suatu
keluarga, maka anggota keluarga akan berdiskusi tentang masalah
tersebut dan mencari pemecahannya dan Tn.S yang bertindak dalam
pengambilan keputusan setelah pemecahan masalah selesai.
Struktur kekuatan keluarga Ny.N mengatakan bahwa yang biasanya mengambil keputusan dalam
segala hal diserahkan kepada Tn.S karena di dirumah Ny. N yang
paling bisa untuk memecahkan masalah adalah suaminya.
Klien
Fungsi ekonomi Ny. N mengatakan dalam keluarga sumber penghasilan berasal dari
suaminya.
Fungsi mendapatkan Seluruh anggota keluarga Ny. N biasanya sering membantu ketika
status sosial tetangganya ada yang mempunyai hajatan atau sebagainya, keluarga Ny.N
dapat bersosialisasi, toleransi antar sesama dan juga anak pertama biasanya
sering mengikuti kegiatan pemuda dilingkungannya atau yang biasa disebut
karang taruna remaja
Fungsi pendidikan Tn.S menempuh pendidikan sampai SMA saja, Ny. N hanya menempuh
pendidikan SMA saja, sedangkan untuk anak yang pertama masih
menempuh pendidikan di SMP dan anak kedua masih menempuh
pendidikan di SD
Fungsi sosialisasi Seluruh anggota keluarga Ny.N dapat bersosialisasi dengan baik kepada
tetangga maupun dengan masyarakat yang ada di wilayah tempat tinggal
Ny.N
Fungsi religious Tn.S mengatakan bahwa keluarga selalu berpegang teguh kepada agamanya
yaitu islam dan selalu berdoa ketika sedang mengalami musibah serta selalu
bersyukur atas apa yang telah diberikan.
Fungsi rekreasi Tn.S mengatakan keluarganya kadang akhir pekan pergi jalan - jalan dan
biasanya juga setiap malam hari keluarga Tn.S menonton TV serta
berbincang – bincang ringan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan. Jika
ada hari – hari besar seperti Idul Fitri keluarga Ny. N pergi ke rumah saudara
– saudara serta pergi berlibur.
Fungsi reproduksi Ny. N mengatakan menggunakan KB. Ny. N mempunyai 2 anak yaitu 1 anak
perempuan dan 1 anak laki – laki.
Fungsi afektif Keluarga Tn.S selalu memberikan kasih sayang kepada anak – anaknya
tanpa membeda – bedakan, semuanya saling menyayangi satu sama lain.
Hubungan keluarga terlihat harmonis dan ikatan kekeluargaan sangat erat.
Klien
Stressor jangka 1. Stressor jangka pendek : Ny. N mengatakan bila makan – makanan yang tidak
pendek dan sehat dan merasakan stress yang berlebihan maka penyakitnya bisa kambuh.
panjang Apabila nyeri yang dialami kambuh, Ny.N hanya minum obat yang dibeli di
warung
2. Stressor jangka panjang : Ny. N mengatakan bila sakitnya tidak kunjung
sembuh dan bertambah parah, beliau biasanya dibawa ke dokter.
Kemampuan Ny. N mengatakan khawatir dengan penyakitnya karena jika sudah salah makan
keluarga seperti makan pedas yang terlalu sering, makanan asam, kopi dan stress
berespon berlebihan Ny.N dapat merasakan nyeri ulu hati yang berlebihan, keringat dingin,
terhadap stressor tidak nafsu makan, dan mual
Strategi koping Ny. N mengatakan beliau hanya berpasrah diri kepada Allah SWT , tetap berdoa
yang digunakan dan ikhtiar terhadap penyakit yang diderita dan berusaha untuk tetap menjaga
kesehatannya.
Strategi adaptasi Bila mendapatkan masalah keluarga Tn.S memeecahkan secara bersama – sama
disfungsional dan masalah terselesaikan dengan baik
56
Mata Mata simetris, konjungtiva tidak Mata simetris, konjungtiva tidak Mata simetris, konjungtiva tidak Mata simetris, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik, pupil anemis, sklera tidak ikterik, pupil anemis, sklera tidak ikterik, pupil anemis, sklera tidak ikterik, pupil
isokor, kornea tidak keruh isokor, kornea tidak keruh isokor, kornea tidak keruh isokor, kornea tidak keruh
Telinga Bentuk telinga simetris, ukuran Bentuk telinga simetris, ukuran Bentuk telinga simetris, ukuran Bentuk telinga simetris, ukuran
sedang tidak ada perdarahan, tidak sedang tidak ada perdarahan, tidak ada sedang tidak ada perdarahan, tidak sedang tidak ada perdarahan, tidak
ada serumen, tidak ada benjolan serumen, tidak ada benjolan pada ada serumen, tidak ada benjolan ada serumen, tidak ada benjolan
pada telinga telinga pada telinga pada telinga
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada pembesaran vena tidak ada pembesaran vena jugularis tiroid, tidak ada pembesaran vena tiroid, tidak ada pembesaran vena
jugularis jugularis jugularis
Dada Bentuk dada simetris dan tidak Bentuk dada simetris dan tidak Bentuk dada simetris dan tidak Bentuk dada simetris dan tidak
terdapat suara nafas tambahan terdapat suara nafas tambahan terdapat suara nafas tambahan terdapat suara nafas tambahan
Abdomen Abdomen datar, simetris, tidak ada Abdomen datar, simetris, ada nyeri Abdomen datar, simetris, tidak ada Abdomen datar, simetris, tidak ada
nyeri tekan tekan nyeri tekan nyeri tekan
P : inflamasi pada daerah abdomen
sebelah kiri atas
Q : seperti di tusuk – tusuk
R : perut sebelah kiri bagian atas
S : 6 (nyeri sedang)
57
T : hilang timbul
Tanda – TD : 120/90mmHg TD : 130/90mmHg TD : 110/90mmHg TD : 110/80mmHg
tanda vital S : 36,50C S : 37,50C S : 36,50C S : 36,50C
N : 80×/menit N : 85×/menit N : 79×/menit N : 77×/menit
RR : 18×/menit RR : 18×/menit RR : 18×/menit RR : 18×/menit
Esktremitas Ekstremitas kanan dan kiri Ekstremitas kanan dan kiri simetris Ekstremitas kanan dan kiri Ekstremitas kanan dan kiri
simetris 5 5 simetris simetris
5 5 5 5 5 5
5 5
5 5 5 5 5 5
58
Klien
Harapan Keluarga Tn.S berharap agar keluarganya tetap diberikan kesehatan sehingga dapat
berkumpul dengan anak – anaknya hingga dapat melihat anak – anaknya
sudah berumah tangga dan mempuyai anak. Ny.N berharap, anak – anaknya
bisa mendapatkan kehidupan yang layak agar dapat hidup yang sejahtera dan
bahagia dengan keluarganya. Ny.N juga berharap agar penyakitnya tidak
sering kambuh dan diberi kesehatan
59
1. Nyeri akut b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
dalam mengenal masalah kesehatan yang dihadapi oleh anggota keluarga yang
menderita gastritis
62
Intervensi Pendukung :
1.12391 Edukasi Manajemen Nyeri
1.12452 Edukasi Teknik Napas
2. D.0115 Manajemen kesehatan keluarga tidak Luaran Utama : Intervensi Utama :
efektif d.d ketidakmampuan keluarga L.12105 Manajemen Kesehatan Keluarga 1.13477 Dukungan Keluarga Merencanakan Perawatan
dalam mengenal masalah kesehatan Observasi :
yang dihadapi oleh anggota keluarga Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi kebutuhan dan harapan
yang menderita gastritis keperawatan selama 3 kali keluarga tentang kesehatan
kunjungan, diharapkan keluarga 2. Identifikasi tindakan yang dapat
mampu mengenal masalah dilakukan keluarga
kesehatan yang di derita oleh Terapeutik :
keluarganya dengan kriteria hasil : 1. Motivasi pengembangan sikap dan
emosi yang mendukung upaya
1. Kemampuan menjelaskan kesehatan
masalah kesehatan yang 2. Gunakan sarana dan fasilitas yang ada
dialami meningkat dalam keluarga
2. Aktivitas keluarga 3. Ciptakan perubahan lingkungan
mengatasi masalah rumah secara optimal
kesehatan tepat meningkat Edukasi :
3. Tindakan untuk 1. Informasikan fasilitas kesehatan yang
mengurangi faktor risiko ada di lingkungan keluarga
meningkat 2. Anjurkan menggunakan fasilitas
4. Gejala penyakit anggota kesehatan yang ada
keluarga menurun 3. Ajarkan cara perawatan yang bisa
dilakukan keluarga
Intervensi Pendukung :
1.12383 Edukasi Kesehatan
64
S : 3 (nyeri ringan)
T : hilang timbul
2. Mengobservasi TTV :
TD : 120/90mmHg
S : 37,30C
N : 80×/menit
RR : 18×/menit
3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat
2 nyeri seperti kebisingan atau suasana yang
terlalu ramai dirumah dan faktor yang
memperingan nyeri seperti kompres hangat
4. Mengajarkan dan mendemonstrasikan
bagaimana cara mengurangi nyeri dengan cara
terapi nonfarmakologis seperti terapi relaksasi
nafas dalam
1 S: S: S:
1. Ny.N mengatakan nyeri pada perut bagian 1. Ny.N mengatakan nyeri pada perut bagian atas 1. Ny.N mengatakan nyeri pada perut bagian
atas sebelah kiri ±3 hari sebelah kiri sudah berkurang dari hari atas sebelah kiri sudah tidak terasa lagi
2. Ny.N mengatakan perutnya nyeri ketika sebelumnya 2. Ny.N mengatakan tubuhnya sudah terasa
terlalu banyak mengkonsumsi makanan P : inflamasi pada daerah abdomen sebelah kiri lebih sehat
pedas dan kopi atas O:
P : inflamasi pada daerah abdomen sebelah Q : seperti di tusuk – tusuk 1. Kesadaran compos mentis dengan GCS 4, 5,
kiri atas R : perut sebelah kiri bagian atas 6
Q : seperti di tusuk – tusuk T : hilang timbul 2. Keadaan umum : baik
R : perut sebelah kiri bagian atas O: 3. Ny.N sudah tidak tampak meringis, tidak
T : hilang timbul 1. Kesadaran : compos mentis dengan GCS 4, 5, 6 gelisah, dan sudah tidak protektif lagi
O: 2. Keadaan umum : cukup baik terhadap lingkungannya
1. Kesadaran : compos mentis dengan GCS 3. Ny.N sudah tidak tampak meringis 4. Tidak ada dhiaforesis pada Ny.N
4, 5, 6 4. Ny.N masih tampak gelisah 5. Skala nyeri 0 (tidak ada nyeri)
2. Keadaan umum : lemah 5. Ny.N masih tampak protektif terhadap 6. TTV:
3. Ny.N tampak meringis lingkungan TD : 120/90mmHg
4. Ny.N tampak gelisah 6. Diafhoresis Ny.N sudah mulai berkurang S : 37,50C
5. Ny.N tampak protektif terhadap 7. Skala nyeri 3 (nyeri ringan) N : 79×/menit
lingkungannya 8. TTV : RR : 18×/menit
6. Ny.N mengalami diaforesis TD : 120/90mmHg A: Masalah teratasi
7. Skala nyeri 6 (nyeri sedang) S : 37,30C P: Hentikan intervensi
8. TTV : N : 80×/menit
TD : 130/90mmHg RR : 18×/menit
S : 37,50C A: Masalah teratasi sebagian
N : 85×/menit P: Lanjutkan intervensi
RR : 18×/menit
68
PEMBAHASAN
terjadi antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dalam asuhan keperawatan
keluarga pada pasien gastritis dengan masalah keperawatan nyeri akut di Desa
4.1 Pengkajian
nyeri pada perut bagian atas sebelah kiri yang berlangsung selama ±3 hari dan nyeri
perutnya kambuh ketika terlalu banyak mengkonsumsi makanan pedas dan kopi.
Kesadaran klien compos mentis dengan GCS 4, 5, 6 dengan keadaan umum lemah.
inflamasi pada daerah abdomen sebelah kiri atas, Q (quality): seperti di tusuk –
tusuk, R (region): perut sebelah kiri bagian atas, S (scale): 6 (nyeri sedang), dan T
(time): hilang timbul. Pemeriksaan tanda – tanda vital pada Ny.N didapatkan hasil
tekanan darah 130/90 mmHg, suhu 37,50C, nadi 85×/menit, dan respirator rate
18×/menit.
sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau
fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintesitas ringan hingga
berat yang berlangsung kurang dari tiga bulan. Tanda dan gejala pada nyeri akut
69
70
adalah mengeluh nyeri, tampak meringis, bersifat protektif, gelisah, frekuensi nadi
meningkat, sulit tidur, tekanan darah meningkat, pola napas berubah, nafsu makan
berupah, proses berpikir terganggu, menarik diri, berfokus pada diri sendiri, dan
diafhoresis.
Pada kasus ini didapatkan bahwa klien yaitu Ny.N terdapat kesenjangan
antara fakta dan teori dimana ada beberapa tanda dan gejala nyeri akut yang tidak
dialami oleh klien. Adapun tanda dan gejala yang tidak dialami oleh Ny.N adalah
sulit tidur, pola nafas berubah, nafsu makan berubah, proses berpikir terganggu,
menarik diri, dan berfokus pada diri sendiri. Hal ini dimungkinkan terjadi karena
Ny.N tidak memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya yang dapat memperberat
kondisi klien.
Pada tinjauan kasus diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu nyeri akut
b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit d.d
diafhoresis, dan bersikap protektif dan manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
untuk penderita gastritis seperti nyeri akut, defisit nutrisi, dan manajemen kesehatan
keluarga tidak efektif. Masalah keperawatan tersebut berkaitan dengan faktor resiko
yang berhubungan dengan kejadian gastritis seperti merokok, stress, usia, jenis
kelamin, pola makan, kebiasaan minum kopi, penggunaan obat anti inflamasi non
Pada kasus ini didapatkan bahwa klien yaitu Ny.N terdapat kesenjangan
antara fakta dan teori dimana ada masalah keperawatan yang tidak dimunculkan
pada diganosa keperawatan yaitu defisit nutrisi. Hal tersebut dimungkinkan karena
ada beberapa beberapa faktor yang tidak dimiliki oleh klien seperti mual, muntah
dan anoreksia. Penulis memilih nyeri akut sebagai high priority (prioritas utama)
untuk dijadikan diagnosa keperawatan yang utama karena pada tindakan skoring
prioritas masalah nyeri akut memiliki nilai 11/3 dan nilai tersebut lebih tinggi
nilai 2.
sehingga kebutuhan klien dapat terpenuhi. Rencana asuhan keperawatan pada Ny.N
pencahayaan, kebisingan)
Adapun intervensi keperawatan untuk nyeri akut menurut Fadillah, dkk (2018)
sebagai berikut:
pencahayaan, kebisingan)
Pada kasus ini didapatkan kesenjangan antara fakta dan teori dimana ada
keperawatan untuk tinjauan kasus yaitu kolaborasi pemberian analgetik. Hal ini
dikarenakan penulis tidak berkolaborasi dengan tim medis lain dalam pemberian
perencanaan yang sudah disusun, manajemen nyeri dan latihan merawat anggota
keluarga yang sakit dan keluarga yang lain bekerja sama seperti mau menerima
bisa dilakukan sesuai perencanaan yaitu tiga kali kunjunga. Tidak ada hambatan
dalam melakukan implementasi pada Ny.N, klien mampu mengikuti arahan dan
S : 6 (nyeri sedang)
T : hilang timbul
2. Mengobservasi TTV :
TD : 130/90mmHg
S : 37,50C
N : 85×/menit
RR : 18×/menit
74
suasana yang terlalu ramai dirumah dan faktor yang memperingan nyeri
pencahayaan, kebisingan)
Implementasi yang dilakukan penulis mulai dari awal hingga akhir sesuai
dengan intervensi keperawatan yang telah direncanakan pada tinjauan kasus. Hal
ini dikarenakan klien dan keluarga mampu kooperatif dan mau memfasilitasi
tindakan yang akan dilakukan dan di ajarkan. Tidak ada hambatan dalam
melakukan implementasi Ny.N, klien mampu mengikuti arahan dan latihan sampai
75
sebagai berikut :
Perkembangan yang muncul pada saat evaluasi pasien yaitu untuk data
subjektif: Ny.N mengatakan nyeri pada perut bagian atas sebelah kiri sudah tidak
terasa lagi serta mengatakan tubuhnya sudah terasa lebih sehat. Untuk data objektif:
Ny.N sudah tidak tampak meringis, tidak gelisah, dan sudah tidak protektif lagi
terhadap lingkungannya, serta tidak ada dhiaforesis pada Ny.N. Skala nyeri Ny.N
dari yang awalnya skala nyeri 6 (nyeri dang) menjadi skala nyeri 0 (tidak ada nyeri).
2) Rentang skala nyeri menurun dari 6 (nyeri sedang) menjadi 0 (tidak nyeri), 3)
membaik.
hari sesuai dengan kriteria hasil yang diharapkan. Keluhan nyeri menurun setelah
dilakukan tindakan dari skala nyeri 6 (nyeri sedang) menjadi nyeri 0 (tidak ada
nyeri). Hari pertama pasien tampak meringis, bersikap protektif, gelisah, dan
sudah tidak tampak. Frekuensi nadi membaik dari 85×/menit menjadi 79×/menit.
76
menyimpulkan bahwa pada masalah nyeri akut sudah teratasi sehingga intervensi
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.1.1 Pengkajian
pada perut bagian atas sebelah kiri, Ny.N tampak meringis, gelisah, bersikap
Diagnosa prioritas pada kasus ini yaitu nyeri akut b.d ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit d.d tampak gelisah, tampak
protektif.
Intervensi yang disusun pada diagnosa utama untuk Ny.N, penulis berusaha
teori yang didapat, intervensi yang dilakukan antara lain identifikasi lokasi,
77
78
mengidentifikasi faktor pemicu nyeri, kualitas, wilayah bagian nyeri, skala nyeri,
mengurangi nyeri.
Evaluasi keperawatan pada Ny.N pada diagnosa utama yaitu nyeri akut
masalah keperawatan sudah teratasi dengan data yaitu nyeri pada perut bagian atas
sebeleh kiri sudah tidah terasa, skala nyeri menurun, tekanan darah membaik,
frekuensi nadi membaik, tidak mengalami diafhoresis, tidak tampak meringis dan
5.2 Saran
Diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan hasil peneliti berikutnya yang
akan melakukan studi kasus pada asuhan keperawatan pada kasus gastritis.
keluarga yang sakit dan mengenal masalah kesehatan yang diderita salah satu
anggota keluarga
memberikan pemahaman yang lebik baik tentang asuhan keperawatan pad kasus
gastritis.
79
DAFTAR PUSTAKA
K., Hardi dan Huda Amin, N.2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis Dan Nanda Nic-Noc (2nd ed). Yogyakarta : Medication
Lampiran I
ffi
KESEHATAN KERTA CENDEKIA
Jalan Lingkar Timur, Rangkah Kidul, Sidoarjo 6 L232 Telepon: 03 I -
8961496; Faximile : 03 1 -8961497 Email :
akper.kertacendekia@ gmail. com
Sidoarjo, 19Maret202l
No. Surat : 2 l3/BAAK/Ilt/2021
Perihal : Surat Penganar Studi Psnelitian
Kepada Yth.
Kepala Kelurahan Gratitunon Kabupaten Pasuruan
di
Tempat
Dengan hormat
T/
Kep., M.Kes
82
Lamptran2
INFORMED CONSENT
tugas pengambilan studi kasus ini dengan jelas dari mahasiswa yang bernama
Navia Eka Putri proses pengarnbilan studi kasus ini dan saya mengerti semua
yang telah dijelaskan tersebut.
Saya setuju untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan studi kasus ini
dan saya telah menerima salinan dari form ini.
Saya, NyonyaNurAini
Dengan ini saya memberikan kesediaan setelah mengerti semua yang telah
dijelaskan oleh peneliti terkait dengan proses pengambilan studi kasus ini dengan
baik. Semua data dan inforrnasi dari saya sebagai partisipan hanya akan
digunakan untuk tujuan dari studi kasus ini.
dfr+ @|
(Nur Aini) (NaviaEka Putri)
83
Lampiran 3
Waktu : 1 x 30 menit
I. Tujuan
penyakit gastrtitis.
penderita gastrtitis.
a. Ceramah
IV. Sasaran
V. Media
Leaflet
VII. Evaluasi
A. Evaluasi Struktur
1. Kesiapan Panitia
B. Evaluasi Proses
C. Evaluasi Hasil
penderita gastrtitis.
VIII. Materi
Materi Penyuluhan
A. Pengertian Gastritis
disebabkan oleh infeksi bacterial mukosa lambung yang kronis. Selain itu,
B. Klasifikasi Gastritis
1. Gastritis akut
2. Gastritis kronis
pylori. Gastritis ini dapat pula terkait dengan atropi mukosa gastrik,
pencernaan.
C. Penyebab Gastritis
2. Konsumsi alkohol
5. Infeksi sistemik
7. Trauma mekanik
1. Gastritis akut
1) Ketidaknyamanan abdomen.
2) Sakit kepala.
3) Kelesuan.
4) Mual.
5) Anoreksia.
6) Muntah.
7) Cegukan.
2. Gastritis kronis
2. Makanan rendah lemak seperti ikan, dada ayam, dan dada kalkun
tanpa kulit
88
yang direbus
Lampiran 4
90
91
Lampiran 5
I,EMBAR KONSULTASI
Nama : Navia Eka Putri
NIM : 1801121
Pembimbing I : Dini Prastyo Wijayanti, S.Kep.Ns., M.Kep
Judul Studi Kasus : "Asuhan Keperawatan pada Pasien Gasffrtis
dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut di Desa
Gratitunon Kabupaten Pasuruan"
diagnosa keperawatan
19Mei}A?l Konsul BAB 4 dan 5
Revisi BAB 4:
Pemhhasan (evaluasi) [ "ll
19 Mei 2021 ACC Ujian
"ly \
27 Mei202l Revisi:
Pengkaj ian nyeri (bagian
t,r/\l
provokatif)
Penambahan SAP dan leflet
09 Juni 2021 ACCBABl_5 13.
\J
I N
92
Lampiran 6
LEMBAR KONSULTAST
Nama : Navia Eka Putri
NIM :1801121
Pembimbing II : Ayr DewiNastiti, S.Kep,Ns., M.Kep
Judul Studi Kasus : 'Asuhan Keperawatan pada Pasien Gastritis
dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut di Desa
Gratitunon Kabupaten Pasuruan"