DINAMIKA SISTEM
DINDING DENGAN SUMBER PANAS
HEAT SINK
Disusun Oleh:
1. Nisa Musafiatin NRP. 10511700000001
2. Elsy Nurfaiz W. NRP.10511700000023
3. Ariaya Nur A. NRP. 10511700000045
4. Moh. Rifky A. NRP. 10511700000071
Dosen Pengampu:
Sefi Novendra Patrialova, S.Si, M.T
Herry Sufyan Hadi, S.T, M.T
Hendra Cordova, S.T, M.T
Disusun Oleh:
1. Nisa Musafiatin NRP. 10511700000001
2. Elsy Nurfaiz W. NRP.10511700000023
3. Ariaya Nur A. NRP. 10511700000045
4. Moh. Rifky A. NRP. 10511700000071
Dosen Pengampu:
Sefi Novendra Patrialova, S.Si, M.T
Herry Sufyan Hadi, S.T, M.T
Hendra Cordova, S.T, M.T
iii
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatNya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan Laporan Final Project dengan
judul “DINAMIKA SISTEM DINDING DENGAN SUMBER
PANAS HEAT SINK”.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini guna untuk
menyelesaikan final project pada mata kuliah Dinamika Sistem
pada Departemen Teknik Instrumentasi, Fakultas Vokasi, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Pada kesempatan ini, penyusun hendak menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan sehingga laporan final project ini dapat selesai. Ucapan
terima kasih ini penulis tujukan kepada:
1. Ibu Sefi Novendra Patrialova, S.Si, M.T, bapak Herry
Sufyan Hadi, S.T., M.T, dan bapak Hendra Cordova, S.T,
M.T selaku dosen pengampu mata kuliah dinamika sistem.
2. Teman-teman mahasiswa Teknik Instrumentasi yang
saling mendukung dan bekerja sama dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih banyak
kekurangan baik isi maupun susunannya. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat tidak hanya bagi penyusun tetapi juga bagi para
pembaca.
Tim Penyusun
v
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………iii
KATA PENGANTAR.......................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................... 2
BAB II DASAR TEORI ....................................................... 3
2.1 Sistem Orde Pertama ............................................. 3
2.2 Sistem Thermal ...................................................... 5
2.3 Model Matematika Sistem Thermal ...................... 6
2.4 MATLAB .............................................................. 8
2.5 Heatsink ................................................................. 8
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN .......................... 11
3.1 Alat dan Bahan .................................................... 11
3.2 Diagram Alir Pengerjaan ..................................... 11
3.3 Prosedur Percobaan ............................................. 12
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ......... 15
4.1 Analisis Data........................................................ 15
4.2 Pembahasan ......................................................... 20
BAB V PENUTUP ............................................................. 23
5.1 Kesimpulan .......................................................... 23
vii
5.2 Saran .....................................................................23
DAFTAR PUSTAKA .........................................................25
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
x
DAFTAR TABEL
xi
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Heatsink adalah logam dengan design khusus yang terbuat
dari alumuniun atau tembaga (bisa merupakan kombinasi kedua
material tersebut) yang berfungsi untuk memperluas transfer panas
dari sebuah prosesor. Di dalam dunia komputer, heatsink
merupakan perangkat wajib yang harus ada. Jadi jangan heran jika
pada komputer desktop atau punlaptop, semua terpasang heatsink
yang selalu menempel di atas processor. Alat ini sangatlah penting,
karena tanpanya sebuah komputer ataulaptop tidak akan bisa untuk
hidup berlama-lama.
Untuk memahami, merancang atau memperbaiki suatu
sistem kendali, seringkali lebih efektif jika digunakan tiruan
karakteristik dari sistem yang ditangani. Hal ini berkaitan dengan
alasan keselamatan, kecepatan perancangan, kemudahan dan biaya
perancangan. Selain itu, hasil percobaannya dapat mendukung
perencanaan sistem yang akan dibuat. Proses peniruan
karakteristik sistem ini disebut SIMULASI. Dalam analisis sistem
kendali, harus lebih dulu mengetahui karateristik sistem yang akan
diatur (plant) dan karateristik alat kendali yang akan digunakan.
Dalam kasus sistem kendali linier, time-invariant, single-input-
single output, karakteristik yang penting adalah Transfer Function
(Fungsi Transfer). (TAV, 2017)
Maka berdasarkan alasan tersebut perlu dilakukan suatu
simulasi terhadap sistem heat sink pada dinding untuk
mengetahui keadaan di mana suatu sistem berada dalam
kesetimbangan atau tidak berubah lagi seiring waktu.
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang dapat
dijawabarkan adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana memodelkan matematika sistem thermal
pada heat sink?
b. Bagaimana melakukan simulasi sistem thermal pada
heat sink menggunakan aplikasi Simulink?
1.3 Tujuan
Adapun beberapa tujuan dari rumusan masalah diatas
dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Membuat model matematika sistem thermal pada heat
sink.
b. Melakukan simulasi sistem thermal pada heat sink
menggunakan aplikasi Simulink.
2
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Sistem Orde Pertama
Secara fisis, sistem ini berupa rangkaian RC, sistem
thermal, dan sebagainya. Contoh dari sistem orde pertama dapat
dilihat pada gambar 1 berikut.
4
Dalam satu konstanta waktu, kurva respon eksponensial
telah berubah dari 0 sampai 63,2%. Dalam 2 konstanta waktu
respon mencapai 86,5 % harga akhir. Pada t = 3T, 4T,dan 5T
respon mencapai masing-masing 95 ; 98,2 ; dan 99,3% nilai akhir.
Meskipun demikian, dalam prakteknya, estimasi yang layak dari
waktu respon adalah lama waktu yang diperlukan kurva respon
untuk mencapai garis 2% dibawah nilai akhiratau empat konstanta
waktu. (Sistem, 2019)
6
Persamaan di atas dapat dituliskan dalam bentuk :
Kapasitansi Termal
Panas yang tersimpan dalam dinding :
𝐻(𝑡) = 𝑚 𝐶𝑝 𝜃(𝑡) ……………………………………………(8)
Dengan :
H = kalor yang tersimpan (joule)
M = massa dinding (kg)
𝐶𝑝 = kalor spesifik (joule/kg K)
ɵ = kenaikan temperature
Jika dideferensialkan :
𝑑𝐻 𝑑𝜃
= 𝑚 𝐶𝑝
𝑑𝑡 𝑑𝑡
………………………………………………………………...(9)
Atau dapat ditulis sebagai :
𝑑𝜃
𝑄𝑇 (𝑡) = 𝐶𝑇
𝑑𝑡
………………………………………………………………...(10)
Dengan :
𝐶𝑇 = kapasitas panas = m x 𝐶𝑝 ………………………………..(11)
(Burns, 2001)
7
2.4 MATLAB
MATLAB atau yang kita sebut dengan (Matrix
Laboratory) yaitu sebuah program untuk menganalisis dan
mengkomputasi data numerik, dan MATLAB juga merupakan
suatu bahasa pemrograman matematika lanjutan, yang dibentuk
dengan dasar pemikiran yang menggunakan sifat dan bentuk
matriks.
Matlab yang merupakan singkatan dari Matrix Laboratory,
merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh The
Mathwork Inc. yang hadir dengan fungsi dan karakteristik yang
berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang sudah ada lebih
dahulu seperti Delphi, Basic maupun C++. Invalid source
specified.
2.5 Heatsink
Heatsink adalah sebuah komponen logam yang mana
memang didesain khusus yang terbuat dari tembaga atau
alumunium, yang berfungsi untuk memperluas transfer panas .
Heatsink mempunyai fungsi utama untuk mendinginkan
komponen tertentu yang berusaha untuk dilindungi. Heatsink
merupakan alat pengendali panas pasif yang menyerap panas yang
dipancarkan atau dihasilkan oleh komponen elektronik kemudian
dipindahkan ke media fluida di sekitarnya, bisa berupa udara
maupun cairan. Umumnnya heatsink juga dilengkapi dengan kipas
untuk membantu proses pendinginan. Bahan yang paling sering
digunakan untuk pembuatan heatsink ini adalah tembaga dan
alumunium. Tentu ada alasannya kenapa dalam pembuatan
heatsink menggunakan bahan tersebut, sebab gabungan kedua
bahan ini adalah sangat baik untuk menyerap panas dan
mendinginkannya. Bahan tembaga memiliki konduktifitas tinggi,
atau bahan yang bagus untuk menghantarkan panas. Namun,
tembaga tidak bisa melepaskan panas dengan cepat jika dibanding
alumunium. Sedangkan alumunium, bahan ini memiliki sifat
8
menyerap panas yang lebih rendah dari tembaga, namun ia lebih
cepat untuk melepaskan panas yang diserapnya.
9
Halaman ini sengaja dikosongkan
10
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
a. Studi Literatur
b. Perangan Sistem
c. Pemodelan Matematis
d. Simulasi
e. Analisis Data
Selesai
Gambar 3. 1 Flow Chart Pengerjaan
11
3.3 Prosedur Percobaan
Adapun prosedur percobaan dalam menyelesaikan final
project ini adalah sebagai berikut :
a. Studi Literatur, merupakan kegiatan untuk mencari
referensi mengenai project yang akan di buat, yang
biasanya didapatkan dari buku, jurnal, maupun website.
b. Perancangan sistem, merupakan kegiatan membuat suatu
permodelan sistem thermal. Pada tahap ini kita juga harus
benar benar memperhitungkan spesifikasi dari tiap
komponen yang akan di gunakan.
c. Pemodelan matematis, merupakan kegiatan melakukan
perhitungan terhadap sutu sistem berdasarkan rumus
konsep thermal sehingga didapatkan suatu fungsi transfer.
d. Simulasi, merupakan kegiatan mensimulasikan
permodelan matematika dari sistem thermal pada software
Simulink sehingga diperoleh suatu diagram hubungan
antara input yang diberikan dengan waktu.
1. Dibuat new script untuk menginputkan nilai data.
14
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
𝜃1 = tempratur input
𝜽𝟐 = temperature output
L = ketebalan dinding
A = luas dinding
Qt = laju aliran panas
15
K = konduktivitas termal
Ct = capacitance termal
Diketahui :
L = 20 cm = 0,2 m
A = 30 m2
Konduktivitas termal dinding = 8,5 W/mK
Cp aluminium = 90 J/kg ˚C
Massa dinding = 100 kg
𝑙
RT = 𝐾 𝐴
0,2
= 8,5 𝑥 30
0,2
=
255
𝑑𝑞
2. 𝑞̇ =
𝑑𝑡
𝐶 𝑑𝜃
𝑑𝑞̇ =
𝑑𝑡
𝑑𝜃2
𝑑𝑞̇ = 𝐶𝑇 𝑑𝑡
16
𝑑𝜃2
𝑞̇ input - 𝑞̇ output = 𝐶𝑇 𝑑𝑡
∆𝜃
3. 𝑅= 𝑞̇
𝜃2 − 𝜃1
𝑅= 𝑞̇
𝜃2 − 𝜃1
𝑞̇ = 𝑅
𝑑𝜃2
𝑞̇ = 𝐶𝑇 𝑑𝑡
(𝜃1 (𝑡)− 𝜃2 (𝑡)) 𝑑𝜃2
𝑅𝑇
= 𝐶𝑇 𝑑𝑡
𝑑 𝜃2
𝑅𝑇 𝐶𝑇 𝑑𝑡
+ 𝜃2 = 𝜃1
17
Berikut ini merupakan simulasi sistem pada Simulink.
18
Gambar 4.4 Function Block Parameters
19
Tabel 4. 1 Analisis Data
21
Halaman ini sengaja dikosongkan
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari laporan final project dinamika
sistem ini adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan perancangan sistem yang telah dilakukan
𝜽 (𝒔) 𝟏
diperoleh suatu fungsi transfer 𝑻𝒇 = 𝜽𝟐(𝒔) = 𝑹 𝑪 𝑺+𝟏 .
𝟏 𝑻 𝑻
b. Berdasakan simulasi yang dilakukan pada Simulink
diperoleh grafik dari sistem dengan melakukan variasi
input sebanyak 5 variabel menunjukkan bahwa semakin
besar input yang diberikan maka waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai kondisi konstan semakin lama.
5.2 Saran
Adapun saran untuk pemodelan sistem thermal
menggunakan sistem dinding dengan heatsink selanjutnya
yaitu sebagai berikut :
a. Sistem sebaiknya ditambahkan block controller di depan
blok transfer function untuk mempercepat respon step.
b. Sebaiknya dilakukan analisa lebih mendalam mengenai
pengaruh luas penampang dan ketebalan dari tembok
terhadap fungsi transfer sistem sehingga mengetahui
kemampuan maksimum suatu sistem bekerja.
c. Dilakukan analisa lebih lanjut mengenai bahan yang paling
efektif digunakan sebagai heatsink agar dapat melakukan
perpindahan kalor dengan maksimal.
23
24
DAFTAR PUSTAKA
25