Nama Kelompok :
1. Diyanti
2. Haefah
3. Lisye
4. Maijah
5. Sartono
6. Ulumudin
7. Yana M
Kelas: XI ATPH 4
KABUPATEN CIREBON
BAB I
PENDAHULUAN
A. Jenis-Jenis Gelombang
Secara umum hanya terdapat dua jenis gelombang yaitu, gelombang mekanik dan
gelombang elektromagnetik.
1. Gelombang Mekanik
Gelombang mekanikadalah sebuah gelombang yang dalam perambatannya memerlukan
medium, yang menyalurkan energi untuk keperluan proses penjalaran sebuah
gelombang. Suara merupakan salah satu contoh gelombang mekanik yang merambat
melalui perubahan tekanan udara dalam ruang (rapat-renggangnya molekul-molekul
udara). Contoh gelombang mekanik :
- Gelombang yang terjadi pada tali jika salah satu ujungnya digerak- gerakkan.
- Gelombang yang terjadi pada permukaan air jika diberikan usikan padanya
( misal dengan menjatuhkan batu di atas permukaan air kolam yang tenang ).
2. Gelombang elektromagnetik
yaitu gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium. Energi
elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bias
diukur, yaitu: panjang gelomban, frekuensi, amplitude, dan kecepatan.
Sumber Gelombang Elektronmagnetik adalah sebagai berikut :
1. Osilasi Listrik
2. Sinar matahari yang menghasilkan sinar infra mera
3. Lampu merkuri yang menghasilkan ultra violet Penembakan elektron dalam abung
hampa pada keping logam yang menghasilkan sinar X (digunakan untuk rontgen) inti
atom yang tidak stabil yang menghasilkan sinar gamma.
Contoh gelombang elektronmagnetik dalam kehidupan sehari- hari adalah sebagai
berikut:
1. Gelombang radio
2. Gelombang Mikro
3. Sinar infra merah
4. Sinar ultraviolet
5. Cahaya tampak
6. Sinar X dan
7. Sinar gamma
Sedangkan berdasarkan arah rambatan dan getarannya, dibagi menjadi dua, yaitu
gelombang transversal dan longitudinal.
a) Gelombang Transversal
Gelombang transversal yaitu gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan
arah getarannya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali. Ketika kita
menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun dalam arah tegak
lurus dengan arah gerak gelombang. Selain itu, contoh gelombang transversal :
getaran sinar gitas yang dipetik
getaran tali yang digoyang-goyangkan pada salah satu ujungnya
Titik tertinggi gelombang disebut puncak sedangkan titik terendah disebut lembah.
Amplitudo adalah ketinggian maksimum puncak atau kedalaman maksimum lembah,
diukur dari posisi setimbang. Jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada
gelombang disebut panjang gelombang (disebut lambda huruf Yunani). Panjang
gelombang juga bisa juga dianggap sebagai jarak dari puncak ke puncak atau jarak dari
lembah ke lembah. Panjang gelombang dari gelombang transversal Panjang Gelombang
adalah Panjang satu gelombang sama dengan jarak yang ditempuh dalam waktu satu
periode. Pada gelombang transversal, satu gelombang terdiri atas 3 simpul dan 2 perut.
Jarak antara dua simpul atau dua perut yang berurutan disebut setengah panjang
gelombang atau (lambda).
b) Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan arah
getarannya (misalnya gelombang slinki). Gelombang yang terjadi pada slinki yang
digetarkan, searah dengan membujurnya slinki berupa rapatan dan regangan. Jarak dua
rapatan yang berdekatan atau dua regangan yang berdekatan disebut satu gelombang
Contoh gelombang longitudinal :
- gelombang pada slinki yang diikatkan kedua ujungnya pada statif kemudian diberikan
usikan pada salah satu ujungnya.
B. Gejala Gelombang
Pemantulan Gelombang
Pada peristiwa pemantulan gelombang akan berlaku hukum pemantulan gelombang
yaitu sudut pantul sama dengan sudut datang. Artinya, ketika berkas gelombang datang
membentuk sudut terhadap garis normal (garis yang tegak lurus permukaan pantul),
maka berkas yang dipantulkan akan membentuk sudut terhadap garis normal. Jika
gelombang melalui suatu rintangan atau hambatan, misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan ini merupakan salah satu sifat dari
gelombang. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami perubahan
bentuk atau fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak mengubah
bentuk atau fasenya.
2. Pembiasan
Pembiasan gelombang (refraksi) adalah pembelokan arah muka gelombang ketika
masuk dari satu medium ke medium lainnya. Adakalanya pembiasan dan pemantulan
terjadi secara bersamaan. Ketika gelombang datang mengenai medium lain, sebagian
gelombang akan dipantulkan dan sebagian lainnya akan diteruskan atau dibiaskan.
Refraksi terjadi karena gelombang memiliki kelajuan berbeda pada medium yang
berbeda.
3. Interferensi
Interferensi gelombang adalah perpaduan atau superposisi gelombang ketika dua
gelombang atau lebih tiba di tempat yang sama pada saat yang sama. Interferensi dua
gelombang dapat menghasilkan gelombang yang amplitudonya saling menguatkan
(interferensi maksimum) dan dapat juga menghasilkan gelombang yang amplitudonya
saling melemahkan (interferensi minimum).
4. Difraksi
Difraksi gelombang adalah peristiwa pembelokan gelombang ketika melewati celah
sempit atau penghalang. Di dalam suatu medium yang sama, gelombang merambah
lurus. Oleh karena itu, gelombang lurus akan merambat ke seluruh medium dalam
bentuk gelombang lurus juga. Hal ini tidak berlaku bila pada medium diberi penghalang
atau rintangan berupa celah. Untuk ukuran celah yang tepat, gelombang yang datang
dapat melentur setelah melalui celah tersebut. Lenturan gelombang yang disebabkan
oleh adanya penghalang berupa celah dinamakan difraksi gelombang. Jika penghalang
celah yang diberikan oleh lebar, maka difraksi tidak begitu jelas terlihat. Muka
gelombang yang melalui celah hanya melentur di bagian tepi celah, Jika penghalang
celah sempit, yaitu berukuran dekat dengan orde panjang gelombang, maka difraksi
gelombang sangat jelas. Celah bertindak sebagai sumber gelombang berupa titik, dan
muka gelombang yang melalui celah dipancarkan berbentuk lingkaran-lingkaran
dengan celah tersebut sebagai pusatnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan