Anda di halaman 1dari 27

GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI

Di susun Oleh :

Ketua : Devit Setiani Zega 203010407007

Moderator : Jusmita 203020405029


Notulen : Fajar Lorenza Manullang 203020405024
Anggota : 1. Nazaro Daud Filomen 203010406005
2. Tri Agustina Samosir 203010405006
3. Stephan Alessandro Kevin 203020405030
4. Andi Sahat Januar siregar 203020406014

5. Irfan Dwi Oktoberiman 203020406011

Tanggal Dan Hari Diskusi : Senin, 28 September 2020


Rabu, 30 September 2020

Sabtu, 3 Oktober 2020

Rabu, 14 Oktober 2020

Kamis, 15 Oktober 2020

Jumat, 16 Oktober 2020

Sabtu, 17 Oktober 2020

Minggu, 18 Oktober 2020


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita temukan gerak yang sifatnya berulang-
ulang atau bolak-balik. Misalnya aktivitas kita sehari-hari, seperti makan pagi, berangkat ke
sekolah, dan kegiatan rutin lainnya selalu berulang setiap hari. Contoh lain, misalnya bandul
jam yang berayun, pohon yang berayun tertiup angin, senar alat musik yang bergetar, atau
riak air pada kolam. Gerak berulang-ulang atau bolak-balik semacam ini, bila terjadi dalam
selang waktu yang tetap dinamakan gerak periodik.

Selain itu, bila kita kita melihat tetesan air pada sebuah kolam, kita akan menemukan
contoh terbentuknya muka gelombang. Muka gelombang ini merambat dalam arah radial dari
pusatnya, yakni dalam hal ini tempat asal tetesan air yang mengenai permukaan air kolam.

Gejala gelombang dapat diperlihatkan dengan mudah, apabila kita melemparkan batu
ke dalam kolam yang airnya tenang, maka pada permukaan air kolam itu akan timbul usikan
yang merambat dari tempat batu itu jatuh ke tepi kolam. Usikan yang merambat pada
permukaan air tersebut disebut gelombang.
Apabila di permukaan air itu terdapat benda terapung, misalnya kayu, maka kayu itu
hanya bergerak naik turun tidak ikut bergerak ke tepi. Hal ini menunjukkan bahwa yang
merambat hanya gelombangnya, sedangkan airnya tidak ikut bergerak bersama gelombang.
Air hanya sebagai medium rambatan gelombang. Jadi, pada perambatan gelombang
mediumnya tetap.
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita tidak asing dengan adanya bunyi-bunyi di
sekitar kita. Beberapa ada yang mengganggu seperti alarm di pagi hari. Berkat adanya suara
alarm, kita yang sedang pulas-pulasnya tertidur bisa jadi terganggu dan terbangun. Telinga
manusia sangat peka menangkap isyarat-isyarat dari lingkungan dan dapat mendeteksi
gelombang bunyi meskipun intensitasnya sangat rendah. Sesuatu yang dihasilkan dari suatu
getaran itulah yang disebut bunyi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari getaran, gelombang dan bunyi?
2. Apa jenis-jenis dari getaran, gelombang dan bunyi?
3. Apa hubungan dan kegunaan terhadap ilmu perikanan dan keahlian perikanan?
4. Apa pemanfaatannya pada bidang perikanan?
5. Bagaimana cara menyelesaikan contoh soal getaran, gelombang dan bunyi?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari getaran, gelombang dan bunyi.
2. Mengetahui bagian-bagian getaran, gelombang dan bunyi.
3. Mengetahui hubungan dan kegunaan terhadap ilmu perikanan dan keahlian
perikanan.
4. Mengetahui pemanfaatannya pada bidang perikanan.
5. Mengetahui cara menyelesaikan contoh soal getaran, gelombang dan bunyi.
6. Mengetahui faktor yang memengaruhi getaran, gelombang dan bunyi.
7. Mengetahui bentuk umum dari getaran, gelombang dan bunyi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 GETARAN
A. Pengertian Getaran
Getaran (osilasi) adalah gerak bolak-balik suatu benda pada suatu lintasan yang memiliki
satu posisi kesetimbangan. Jika gerak ini berlangsung secara periodik (berulang secara teratur),
maka dikenal sebagai gerak harmonik sederhana (GHS). Suatu gerak disebut sebagai GHS
“jika percepatan benda tersebut berbanding lurus dan arahnya berlawanan dengan simpangan”.
Titik kesetimbangan adalah titik di mana suatu benda akan berada di posisi diam ketika tidak
ada gaya yang bekerja pada benda tersebut.

Besaran-besaran dalam GHS :


● Waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu osilasi penuh disebut sebagai
Periode (T)
● Banyaknya osilasi dalam satu satuan waktu dikenal sebagai frekuensi (f)
● Simpangan maksimum dari suatu kesetimbangan disebut sebagai Amplitudo
(A)
● Posisi benda terhadap titik setimbang Simpangan (x)

Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya getaran/putaran yang dilakukan benda dalam selang waktu
satu sekon. Pada umumnya frekuensi diberi notasi f dan Rumusnya : F=n/t
Keterangan :

f = Frekuensi (Hz)
n = Jumlah Getaran
t = Waktu (s)

Periode

Periode yaitu waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran. Satuan Periode
dalam Sistem Internasional adalah Sekon (s). Dalam Fisika, Periode disimbolkan dengan
huruf T dan Rumusnya : T=t/n
Keterangan :

T = Periode (s)
t = Waktu (s)
n = Jumlah Getaran

Periode dan Frekuensi saling berhubungan dan bisa dihubungkan satu dengan lainnya.
Periode adalah kebalikan dari frekuensi demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu didapatkan
persamaan : T=1/f dan F=1/T

Keterangan :

T = Periode (s)
f = Frekuensi (Hz)

B. Jenis-jenis getaran
1. Getaran Bebas
Getaran Bebas, adalah getaran yang terjadi ketika sistem mekanis dimulai dengan adanya
gaya awal yang bekerja pada sistem itu sendiri, lalu dibiarkan bergetar secara bebas. Getaran
bebas akan menghasilkan frekuensi yang natural karena sifat dinamika dari distribusi massa
dan kekuatan yang membuat getaran. Contohnya : Bandul dan pegas yang ditarik kemudian
dilepaskan dan dibiarkan menghasilkan getaran sampai pergerakan tersebut berhenti.

2. Getaran Paksa

Getaran Paksa adalah suatu getaran yang terjadi ketika gerakan bolak-balik karena
adanya gaya luar yang secara paksa menciptakan getaran pada sistem. Contohnya : getaran
rumah yang roboh ketika gempa, mesin diesel yang sedang bekerja.
Contoh soal :

Sebuah bandul melakukan 108 getaran dalam 27 detik. Berapa frekuensi dan periode getaran
itu?

Jawaban:
Diketahui :

- n = 108 gerakan

- t = 27 Sekon

Penjelasan:

- Frekuensi (f) = n/t = 108/27 = 4 Hz

- Periode (T) = 1/f = 1/4 = 0,25 Sekon


2.2 GELOMBANG

A. Pengertian Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat. Gejala gelombang bisa diamati dengan
mudah, contohnya gelombang air laut akibat hembusan angin. Selama merambat, gelombang
akan memindahkan energi tertentu dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun demikian,
medium perambatan gelombang tidak ikut pindah.

B. Jenis-Jenis Gelombang

Berdasarkan Medium Rambatannya

Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :

1. Gelombang mekanik

Gelombang mekanik adalah gelombang yang membutuhkan medium untuk merambat.


Artinya, jika tidak ada medium, gelombang tidak akan pernah terjadi. Hal ini bisa dilihat
pada kasus percakapan astronot di luar angkasa. Gelombang yang termasuk gelombang
mekanik ini adalah gelombang bunyi, gelombang tali, dan gelombang air laut.

2. Gelombang elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak membutuhkan medium untuk


merambat. Artinya, gelombang ini bisa merambat dalam ruang hampa sekalipun. Contoh
gelombang elektromagnetik adalah cahaya, gelombang radio, sinar-X, sinar gamma,
inframerah, dan sinar ultraviolet.

Berdasarkan Arah Getar dan Arah Rambatnya

Berdasarkan arah getar dan arah rambatannya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu sebagai
berikut :

1. Gelombang transversal

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah
rambatannya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali, cahaya, seismik
sekunder, dan sebagainya. Berikut ini merupakan contoh gelombang transversal pada tali.
2. Gelombang Longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah
rambatannya. Ciri gelombang ini adalah memiliki rapatan dan renggangan. Contoh
gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi, pegas, dan seismik primer. Berikut ini
contoh gelombang longitudinal pada pegas.

Berdasarkan Amplitudonya

Berdasarkan amplitudonya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu gelombang berjalan dan
stasioner.

1. Gelombang berjalan

Gelombang berjalan adalah gelombang yang memiliki amplitudo tetap. Artinya, setiap
titik yang dilalui gelombang amplitudonya selalu sama besar. Contoh gelombang berjalan
adalah gelombang air.

2. Gelombang stasioner

Gelombang stasioner adalah perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul
yang amplitudo dan frekuensinya sama tetapi arah rambatnya berlawanan. Titik yang bergetar
dengan amplitudo maksimum disebut perut, sedangkan titik yang bergetar dengan amplitudo
minimum disebut simpul.
Besaran-besaran dalam Gelombang :

1. Amplitudo (A)
Amplitudo adalah simpangan maksimum gelombang yang memiliki satuan meter (m).
2. Panjang gelombang (λ)
Jika ditinjau dari gelombang transversal, panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak
yang berdekatan atau jarak antara dua lembah yang berdekatan. Jika ditinjau dari gelombang
longitudinal, panjang gelombang adalah jarak antara dua rapatan atau dua regangan yang
saling berdekatan.
3. Frekuensi gelombang (f)
Frekuensi adalah banyaknya gelombang yang bisa terbentuk setiap detik. Secara matematis,
frekuensi dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
f = frekuensi gelombang (Hz);
n = jumlah gelombang yang terbentuk; dan
t = waktu tempuh gelombang (s).

4. Periode gelombang (T)


Periode adalah waktu yang dibutuhkan gelombang untuk menempuh satu panjang
gelombangnya. Periode juga bisa didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan gelombang
untuk melakukan satu kali putaran. Secara matematis, periode dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
f = frekuensi gelombang (Hz)
T = periode (s)
n = jumlah gelombang yang terbentuk
t = waktu tempuh gelombang (s)
5. Cepat rambat gelombang
Cepat rambat adalah panjangnya jarak yang ditempuh oleh gelombang tiap satuan waktu.
Secara matematis, cepat rambat gelombang dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
f = frekuensi gelombang (Hz);
T = periode (s);
v = cepat rambat gelombang (m/s); m
λ = panjang gelombang (m).

C. Sifat-sifat Gelombang

Sifat-sifat gelombang adalah karakteristik atau ciri yang melekat pada gelombang.

1. Pembiasan (refraksi)

Pembiasan merupakan peristiwa pembelokan arah lintasan gelombang karena melalui dua
medium yang berbeda. Jika medium yang dilalui berbeda, maka indeks bias medium juga
berbeda. Perbedaan indeks biasa inilah yang menyebabkan cepat rambat cahaya berbeda,
sehingga seolah-olah ada pembelokan arah lintasan cahaya. Secara matematis, pembiasan
dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
n = indeks biasa;
c = cepat rambat cahaya di ruang hampa (m/s)
v = cepat rambat cahaya di dalam medium tertentu (m/s).

Gejala pembiasan ini pertama kali diteliti oleh Snellius. Dengan demikian, hukum yang
berlaku pada peristiwa pembiasan selalu mengikuti hukum Snellius. Untuk lebih jelasnya,
simak gambar berikut.
Secara matematis, Snellius bisa dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan:
i = sudut datang;
r = sudut bias;
n1 = indeks bias medium pertama;
n2 = indeks bias medium kedua;
v1 = cepat rambat cahaya di medium pertama (m/s)
v2= cepat rambat cahaya di medium kedua (m/s).

2. Difraksi (pelenturan)
Difraksi adalah pelenturan atau penyebaran gelombang saat melalui celah sempit. Contoh
difraksi pada gelombang cahaya adalah terbentuknya rumbai (garis) gelap dan terang pada
layar. Contoh difraksi pada gelombang bunyi adalah saat kamu berada di gang sempit, kamu
masih bisa mendengar suara mobil atau kendaraan lain.

3. Refleksi (pemantulan)
Refleksi adalah perubahan arah rambat gelombang saat bertemu dengan bidang batas dua
medium. Pemantulan ini ternyata mengacu pada suatu hukum yang disebut hukum
pemantulan. Adapun pernyataan hukum pemantulan adalah sebagai berikut.
 Besarnya sudut datang dan sudut pantul adalah sama.
 Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal berada pada satu bidang datar.
Berikut ini ilustrasinya :
4. Dispersi
Peristiwa yang terjadi pada pembentukan pelangi adalah dispersi. Dispersi adalah
penguraian warna polikromatik (putih) menjadi monokromatik saat seberkas cahaya
dilewatkan melalui prisma. Cahaya polikromatik yang awalnya berwarna putih akan terurai
menjadi merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Berikut ini contoh ilustrasinya.

Sinar yang datang dan keluar dari prisma akan membentuk suatu sudut yang disebut
sudut deviasi. Besarnya sudut deviasi antara warna merah dan ungu dirumuskan sebagai
berikut.
5. Interferensi
Interferensi adalah perpaduan antara dua gelombang cahaya. Interferensi bisa diamati
dengan jelas jika berkas kedua gelombang bersifat koheren (amplitudo dan frekuensinya sama
dengan fase tetap). Interferensi dibagi menjadi dua, yaitu interferensi konstruktif
(menguatkan) dan destruktif (melemahkan). Ilustrasi keduanya bisa lihat di gambar berikut.

6. Efek Doppler
Efek Doppler adalah efek berubahnya frekuensi bunyi akibat adanya kecepatan relatif
antara sumber dan pengamat. Secara matematis efek Doppler dirumuskan sebagai berikut :

7. Polarisasi
Polarisasi adalah terserapnya sebagian arah getar gelombang. Hal itu menyebabkan
gelombang keluaran hanya memiliki satu arah saja. Gejala polarisasi ini hanya bisa terjadi
pada gelombang transversal. Perhatikan contoh polarisasi berikut ini.
2.3 BUNYI
A. Pengertian Bunyi

Bunyi termasuk salah satu dari jenis gelombang yang dapat dirasakan oleh indera
pendengaran (telinga). Dalam pelajaran fisika, Pengertian bunyi ialah sesuatu yang
dihasilkan dari benda yang bergetar. Benda yang menghasilkan bunyi disebut sebagai sumber
bunyi. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan molekul-molekul ke udara yang ada
disekitarnya.

Ilustrasi gelombang bunyi

Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi adalah:

1. Terdapat benda yang bergetar (sumber bunyi),


2. Terdapat medium yang merambatkan bunyi, serta
3. Terdapat penerima yang berada di dalam jangkauan sumber bunyi.

Rumus Cepat Rambat Bunyi : v=s/t

Keterangan :
v = cepat rambat bunyi (m/s),
s = jarak sumber ke pengamat (m),
t = selang waktu (s).

Bunyi memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri gelombang bunyi tersebut, antara
lain ialah sebagai beriktu:

• Merupakan gelombang longitudinal


• Tidak dapat merambat pada ruang hampa
• Kecepatan rambatnya dipengaruhi oleh kerapatan medium (pengantar) perambatannya
(padat, cair, gas). Paling cepat pada medium yang kerapatannya tinggi.

• Dapat mengalami resonansi serta pemantulan.


• Bunyi dapat juga mengalami resonansi.

B. Sifat Gelombang Bunyi


Bunyi sebagai gelombang mempunyai sifat-sifat sama dengan sifat-sifat dari gelombang
yaitu :
1. Dapat dipantulkan (refleksi)
Pantulan bunyi terjadi ketika bunyi mengenai suatu penghalang sehingga dapat terjadi gema
ataupun gaung. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar jelas. Contoh gema, ketika kita
berteriak di pinggir tebing nanti akan terdengar dengan jelas. Gaung adalah bunyi pantul yang
terdengar kurang jelas. Contoh gaung, kita berteriak di dalam goa atau di dalam sebuah
ruangan. Biasanya kita akan mendengar suara-suara tidak jelas.

2. Dapat dibiaskan (refraksi)


Jika didengarkan lebih seksama suara petir di malam hari lebih keras daripada siang hari.
Pada siang hari udara di permukaan lebih panas dibandingkan di malam hari. Akibatnya
kerapatan udara di siang hari jadi lebih renggang dibandingkan pada malam hari. Perbedaan
kerapatan udara inilah yang menyebabkan bunyi dapat dibiaskan.

3. Dapat dipadukan (interferensi)


Bunyi yang kita dengar dari dua buah sumber yang berbeda, namun apabila memiliki
frekuensi yang sama, maka kita akan mendengarnya lebih keras lagi. Contoh fenomena suara
dipadukan adalah saat 2 loudspeaker menyetel lagu, kita akan mendengar suara yang kuat dan
lemah secara bergantian.

4. Dapat dilenturkan (difraksi)


Gelombang bunyi memiliki panjang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter,
sehingga menjadi lebih mudah mengalami difraksi. Contoh fenomena bunyi dilenturkan
adalah ketika kita mendengar suara mobil di tikungan jalan meski kita belum melihat mobil
itu berbelok, tapi bunyinya sudah sampai terlebih dahulu.
C. Mekanisme Proses Mendengar Pada Manusia

Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis (getaran) yang disebut
suara. Dalam keadaan biasa, getaran dapat mencapai indera pendengaran yaitu telinga melalui
udara. Gelombang bunyi yang masuk ke telinga luar akan menggetarkan gendang telinga.
Getaran-getaran tersebut diterima oleh syaraf auditorius atau receptor pendengar dan
selanjutnya dikirim ke otak. Pada sistem pendengaran, telinga akan mengubah energi
gelombang menjadi impuls saraf yang diterjemahkan oleh otak sebagai suara.

Musik, pembicaraan, atau bunyi berisik di lingkungan sekitar dapat kamu dengar karena
adanya reseptor sensorik yang merupakan sel-sel rambut, suatu tipe fonoreseptor.
Fonoreseptor merupakan reseptor penerima bunyi atau suara yang ada di organ telinga, yang
akan menghantarkan impuls ke otak. Sebelum mencapai ke sel-sel rambut ini, gelombang
akan diubah oleh beberapa struktur yang ada di telinga.

D. Frekuensi Bunyi

Sebagai bentuk gelombang, bunyi memiliki frekuensi. Berdasarkan frekuensinya,


gelombang bunyi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu audiosonik, ultrasonik, dan infrasonik.

1. Gelombang audiosonik (audible wave).

Gelombang audiosonik merupakan gelombang bunyi yang berada pada rentang frekuensi
pendengaran kita, yakni berada pada kisaran frekuensi antara 16 Hz hingga 20.000 Hz.

2. Gelombang infrasonik (infrasonic wave).


Gelombang infrasonic merupakan gelombang bunyi yang frekuensi berada di bawah frekuensi
gelombang audiosonik, yaitu frekuensi lebih kecil dari 16 Hz.
3. Gelombang ultrasonik (ultrasonic wave).

Gelombang ultrasonic merupakan gelombang bunyi yang frekuensi berada di atas frekuensi
gelombang audiosonik, yaitu frekuensi lebih besar dari 20.000 Hz.

E. Sistem Sonar

Sonar (Navigation and Ranging) merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan
posisi (jarak) dan navigasi dengan menggunakan gelombang suara (akustik).

Sonar didefinisikan sebagai suatu metode yang memanfaatkan perambatan suara di dalam
air untuk mengetahui keberadaan obyek yang berada di bawah permukaan kawasan perairan.
Sehingga sonar merupakan salah satu alat Hydro-acoustic yang merupakan suatu teknologi
pendeteksian bawah air dengan menggunakan perangkat akustik.

Prinsip kerja sonar adalah untuk mencari atau mendeteksi suatu benda yang ada dibawah
laut dengan cara mengirim gelombang suara, yang nantinya gelombang suara tersebut
dipantulkan kembali oleh benda yang akan di deteksi.

Jenis-Jenis Sonar

1. Sonar aktif yaitu mentransmisikan gelombang suara,dan menerima pantulannya kembali.

Contoh : untuk mengetahui lokasi (jarak) dari obyek di bawah air, untuk menentukan jarak
benda di laut/dasar laut.

2. Sonar pasif yaitu hanya menerima sinyal gelombang suara yang ditransmisikan oleh
suatu obyek.

Contoh : banyak digunakan untuk mencari ikan,untuk menentukan dari mana kapal berasal.

Nilai kedalaman laut dapat di cari dengan persamaan : d = V.Δt/2n

Keterangan :

d = jarak yang diukur (m)

Δ t = waktu yang di perlukan gelombang dari di pancarkan sampai di terima kembali (s)

V = kecepatan rambat gelombang ultrasonic (m/s)

n = indeks bias medium


Contoh soal :

Kecepatan bunyi di udara pada suatu saat adalah 340 m/s. Berapa jarak yang ditempuh bunyi
setelah 15 detik.

Jawaban :

Diketahui :
v = 340 m/s
t = 15

Ditanya : s = …?
Penjelasan :
s = v.t
s = 340.15
s = 5100 m

s = 5,1 KM
2.4 HUBUNGAN DAN KEGUNAAN TERHADAP ILMU PERIKANAN
DAN KEAHLIAN PERIKANAN
Sebagian wilayah negara Indonesia adalah laut. Tidak heran jika Indonesia kaya akan
ikan. Selain di pantai, ikan ditangkap para nelayan di perairan yang jauh dari pantai
menggunakan kapal. Tidak setiap daerah di laut dihuni oleh ikan. Ada beberapa bagian laut
yang banyak ikannya dan ada bagian laut yang sedikit ikannya. Bagaimana caranya supaya
penangkapan ikan di laut menjadi efektif?

Kapal-kapal laut biasanya menggunakan gelombang ini untuk menemukan daerah di


laut yang banyak ikannya. Prinsip kerja ini berdasarkan pada konsep pemantulan
gelombang. Dari permukaan, gelombang bunyi dijalarkan ke dalam laut. Gelombang suara
ini menyebar ke kedalaman laut. Jika sebelum tiba di dasar laut, gelombang suara ini
mengenai gerombolan ikan, gelombang suara ini sebagian akan dipantulkan kembali ke
permukaan. Gelombang pantul ini akan diterima oleh alat dan langsung digambarkan dalam
monitor. Nelayan dapat melihat gerombolan ikan di bawah kapal mereka. Dengan demikian,
nelayan dapat menurunkan jaringnya untuk menangkap ikan-ikan tersebut. Penggunaan
sonar ini akan lebih menguntungkan dan membuat suatu pelayaran akan lebih efektif.

2.5 PEMANFAATANNYA PADA BIDANG PERIKANAN


Manfaat gelombang bunyi yang diaplikasikan dibidang perikanan dan kelautan salah
satunya adalah pemanfaatan untuk memanggil ikan, alat yang digunakan berupa speaker getar
yang dicelupkan kedalam air atau dipasang pada bagian lambung bawah kapal untuk menarik
perhatian ikan, misalnya untuk memanggil ikan paus.

Selanjutnya, pemanfaatan gelombang tidak hanya terpaku pada gelombang bunyi,


namun juga seperti gelombang cahaya. Contoh sederhana pemanfaatan gelombang cahaya
adalah nelayan pada saat menangkap ikan pada malam hari menggunakan Lampu Petromak
untuk menarik perhatian ikan. Gelombang cahaya dari Petromak itu yang menarik ikan kecil
untuk berkumpul disekitar sumber cahaya.

Pemanfaatan gelombang suara/bunyi yang lebih modern yaitu teknologi akustik bawah
air yang biasa disebut Hydroacoustic/Underwateracoustic. Teknologi akustik bawah air dapat
digunakan untuk mendeteksi sumberdaya hayati dan non-hayati baik termasuk survey
populasi ikan yang relative lebih akurat, cepat dan tidak merusak lingkungan dibandingkan
dengan teknik lain seperti Fish Landing data.

Penerapan teknologi akustik dalam budidaya perairan dapat digunakan dalam


penentuan/pendugaan jumlah Biomass dari ikan dalam jaring/kurungan pembesaran
(PennedFish/Enclosure), untuk menduga ukuran individu ikan dalam jaring/kurungan dan
untuk memantau tingkah laku ikan (dengan Telemetering tags), khususnya aktivitas makan
(feeding activity).

Penggunaan metode Hydroacoustic mempunyai beberapa kelebihan (Arnaya, 1991),


diantaranya :

1. Berkecepatan tinggi.
2. Estimasi stok ikan secara langsung dan wilayah yang luas dan dapatm emonitor
pergerakan ikan.
3. Akurasi tinggi.
4. Tidak berbahaya dan merusak sumberdaya ikan dan lingkungan, karena frekuensi
suara/bunyi yang digunakan tidak membahayakan bagi si pemakai alat maupun objek
yang disurvei.

Penggunaan teknologi ini sangat membantu dalam pencarian sumberdaya ikan yang baru,
sehingga akan mempercepat pengambilan keputusan atau kebijakan, terutama untuk
menetapkan daerah penangkapan ikan agar potensi ikan dapat dipertahankan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Getaran adalah suatu gerak bolak-balik di sekitar kesetimbangan. Kesetimbangan di
sini maksudnya adalah keadaan di mana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak
ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan
terjauh dengan titik tengah) yang sama.

Gelombang adalah suatu getaran yang merambat, dalam perambatannya gelombang


membawa energi. Dengan kata lain, gelombang merupakan getaran yang merambat dan
getaran sendiri merupakan sumber gelombang.

Dalam fisika, bunyi atau suara adalah adalah getaran yang merambat sebagai
gelombang akustik, melalui media transmisi seperti gas, cairan atau padat.

B. SARAN
Dari Pembahasan tentang getaran, gelombang dan bunyi diatas, penulis menyarankan agar
pembaca dapat mengaplikasikan dan memanfaatkan konsep getaran, gelombang dan bunyi
dalam kehidupan sehari-hari sesuai metode penerapannya. Menyadari bahwa penulis masih
jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentu nya dapat di
pertanggungjawabkan. Tak ada satu permainan dalam kata-kata karya atau sesuatu hal yang
dibuat manusia itu akan sempurna, begitu kata-kata pada penyusunan makalah ini masih
terdapat beberapa kekurangan di dalamnya.
LAMPIRAN

Catatan Dan Pendapat Serta Hasil Kerja Perseorangan Anggota Kelompok

1. Fajar Lorenza Manullang (203020405024)


Getaran adalah suatu gerak bolak-balik di sekitar kesetimbangan. Kesetimbangan di sini maksudnya
adalah keadaan di mana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada
benda tersebut. Didalam getaran juga terdapat gaya harmonic, simpangan gerak, yang
pengaplikasiannya dikaitkan dengan frekuensi, amplitudo, periode, dan simpangan. Getaran
mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan titik tengah) yang sama. Getaran pada pegas
dapat dianalogikan seperti getaran pada bandul. Hal ini karena terjadi gerakan bolak balik
pegas melewati titik seimbang. Getaran terbagi 2 yaitu, Getaran bebas (contoh pegas dan bandul)
dan Getaran paksa (contoh rumah yang roboh ketika gempa, mesin diesel yang sedang bekerja).

2. Tri Agustina Samosir (203010405006)


Gelombang adalah usikan/gangguan yang merambat. Sumber gelombang adalah getaran. Jadi,
gelombang adalah energi getaran yang merambat. Gelombang tidak memindahkan materi dari
satu tempat ke tempat lainnya. Gelombang hanya memindahkan energi getaran. Jenis
gelombang ada gelombang transversal dan longitudinal. Jenis–jenis gelombang tersebut
dilihat berdasarkan arah getarnya, medium rambatnya, dan Amplitudonya. Gelombang juga
mempunyai sifat yaitu perambatan gelombang, pemantulan gelombang, pembiasan, difraksi,
prinsip superposisi dan interferensi gelombang. Berdasarkan arah getarnya bunyi termasuk ke
dalam kelompok gelombang longitudinal yaitu gelombang yang merambat dengan arah getar
searah arah perambatannya. Sumber bunyi gelombang adalah suatu yang bergetar. Contohnya
adalah gitar, biola, harmonika dan lain sebagainya yang dapat menghasilkan suara.

3. Stephan Alessandro Kevin (203020405030)


Bunyi adalah energi gelombang yang berasal dari sumber bunyi, yaitu benda yang bergetar.
Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal sehingga mempunyai sifat-sifat dapat
dipantulkan (reflection), dapat dibiaskan (refraction), dapat dilenturkan (difraction), dan dapat
dibiaskan (interferention). Komponen bunyi berupa sumber bunyi, pengantar, frekuensi,
kekuatan bunyi, dan timbre.

Bunyi dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatannya antara lain dengan
pemanfaatan ultrasonik (pemanfatan dalam dunia kesehatan). Bunyi dapat dimanfaatkan
dengan adanya cepat rambat bunyi, pemantulan bunyi dan resonansi. Pemanfaatan dalam
kehidupan sehari-hari diantaranya untuk menghitung kedalaman laut, melakukan survey
geofisika, dan mendeteksi retak-retak pada struktur logam.

Bunyi juga merupakan salah satu bentuk energi. Energi bunyi didapat dari perubahan
beberapa energi seperti listrik dan kimia. Di dalam pengubahannya tentu saja menggunakan
alat. Misalnya membuat bel untuk mengubah energy listrik menjadi energy suara. Bel dapat
dibuat dengan menggunakan beberapa komponen dan langkah-langkah yang sistematis.

Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa bunyi dapat merambat melalui benda padat, zat cair,
dan gas. Benda padat dan cair merupakan penghantar bunyi yang baik daripada udara. Proses
merambatnya bunyi berbeda-beda tergantung pada medium penghantar gelombang bunyi.
Namun pada umumnya, perambatan bunyi bergerak melalui molekul udara dan sampai
kesaraf otak.

4. Andi Sahat Januar Siregar (203020405030)


Telinga manusia sangat peka menangkap isyarat-isyarat dari lingkungan dan dapat
mendeteksi gelombang bunyi meskipun intensitasnya sangat rendah. Mendengar adalah
kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis (getaran) yang disebut suara. Gelombang
bunyi yang masuk ketelinga luar akan menggetarkan gendang telinga. Suara yang didengar
telinga manusia mengalami perubahan dari sinyal akustik yang bersifat mekanik menjadi
sinyal listrik yang diteruskan saraf pendengaran ke otak. Dalam keadaan biasa, getaran dapat
mencapai indera pendengaran yaitu telinga melalui udara. Telinga dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Setiap bagian telinga bekerja dengan
tugas khusus untuk mendeteksi dan menginterpretasikan bunyi. Telinga akan mengubah
energi gelombang menjadi implus saraf yang diterjemahkan oleh otak sendiri. Sebelum
mencapai ke sel-sel rambut ini, gelombang akan diubah oleh beberapa struktur yang ada pada
telinga.
5. Jusmita (203020405029)
Sonar adalah salah satu alat teknologi yang digunakan untuk menentukan posisi (jarak) suatu
benda yang ada di bawah laut dengan menggunakan perangkat akustik (gelombang suara).

6. Irfan Dwi Oktoberian (203020406011)


Gelombang adalah suatu getaran yang merambat dalam perambatannya gelombang membawa
energi. Dengan kata lain, gelombang merupakan getaran yang merambat dan getaran itu
sendiri merupakan sumber gelombang. Getaran dapat dianalogikan seperti getaran pada
bandul. Hal ini karena terjadi gerakan bolak balik melewati titik seimbang. Bunyi atau suara
adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara
ini dapat berupa zat cair, padat dan gas. Jadi, bunyi dapat merambat misalnya didalam air,
batu bara, dan udara. Jadi, kesimpulannya adalah manusia tidak pernah lepas dari ketiga hal
tersebut bahkan manusia pun sangat amat membutuhkannya. Dan pekerjaan manusia itu
sendiri pun melibatkan tiga komponen tersebut.

7. Nazaro Daud Filemon (203010406005)


Getaran adalah gerak bolak balik, contohnya orang yg sedang kebingungan dan berjalan
bolak-balik cari cara saat di tagih utang, atau pada saat hati bergetar jika saling tatap dengan si
dia.

8. Devit Setiani Zega (203010407007)


Bunyi atau suara adalah getaran yang merambat sebagai gelombang akustik melalui media
transmisi seperti gas, cairan atau padat. Contohnya : Drum yang menghasilkan bunyi/suara
melalui membran bergetar.
ABSENSI DISKUSI KELOMPOK

Tangggal : Senin, 28 September 2020


NO NAMA NIM KET

1 ANDI SAHAT JANUAR SIREGAR 203020405030 HADIR


2 DEVIT SETIANI ZEGA 203010407007 HADIR
3 FAJAR LORENZA MANULLANG 203020405024 HADIR
4 IRFAN DWI OKTOBERIMAN 203020406011 HADIR
5 JUSMITA 203020405029 HADIR
6 NAZARO DAUD FILEMON 203010406005 HADIR
7 STEPHAN ALESSANDRO KEVIN 203020405030 HADIR
8 TRI AGUSTINA SAMOSIR 203010405006 HADIR

Tanggal : Rabu, 30 September 2020


NO NAMA NIM KET

1 ANDI SAHAT JANUAR SIREGAR 203020405030 HADIR


2 DEVIT SETIANI ZEGA 203010407007 HADIR
3 FAJAR LORENZA MANULLANG 203020405024 HADIR
4 IRFAN DWI OKTOBERIMAN 203020406011 HADIR
5 JUSMITA 203020405029 HADIR
6 NAZARO DAUD FILEMON 203010406005 HADIR
7 STEPHAN ALESSANDRO KEVIN 203020405030 HADIR
8 TRI AGUSTINA SAMOSIR 203010405006 HADIR

Tanggal : Sabtu, 3 Oktober 2020


NO NAMA NIM KET

1 ANDI SAHAT JANUAR SIREGAR 203020405030 HADIR


2 DEVIT SETIANI ZEGA 203010407007 HADIR
3 FAJAR LORENZA MANULLANG 203020405024 HADIR
4 IRFAN DWI OKTOBERIMAN 203020406011 HADIR
5 JUSMITA 203020405029 HADIR
6 NAZARO DAUD FILEMON 203010406005 HADIR
7 STEPHAN ALESSANDRO KEVIN 203020405030 HADIR
8 TRI AGUSTINA SAMOSIR 203010405006 HADIR
Tanggal : Rabu, 14 Oktober 2020

NO NAMA NIM KET

1 ANDI SAHAT JANUAR SIREGAR 203020405030 HADIR


2 DEVIT SETIANI ZEGA 203010407007 HADIR
3 FAJAR LORENZA MANULLANG 203020405024 HADIR
4 IRFAN DWI OKTOBERIMAN 203020406011 HADIR
5 JUSMITA 203020405029 HADIR
6 NAZARO DAUD FILEMON 203010406005 HADIR
7 STEPHAN ALESSANDRO KEVIN 203020405030 HADIR
8 TRI AGUSTINA SAMOSIR 203010405006 HADIR

Tanggal : Kamis, 15 Oktober 2020

NO NAMA NIM KET

1 ANDI SAHAT JANUAR SIREGAR 203020405030 HADIR


2 DEVIT SETIANI ZEGA 203010407007 HADIR
3 FAJAR LORENZA MANULLANG 203020405024 HADIR
4 IRFAN DWI OKTOBERIMAN 203020406011 HADIR
5 JUSMITA 203020405029 HADIR
6 NAZARO DAUD FILEMON 203010406005 HADIR
7 STEPHAN ALESSANDRO KEVIN 203020405030 HADIR

8 TRI AGUSTINA SAMOSIR 203010405006 HADIR

Tanggal : Jumat, 16 Oktober 2020


NO NAMA NIM KET

1 ANDI SAHAT JANUAR SIREGAR 203020405030 HADIR


2 DEVIT SETIANI ZEGA 203010407007 HADIR
3 FAJAR LORENZA MANULLANG 203020405024 HADIR
4 IRFAN DWI OKTOBERIMAN 203020406011 HADIR
5 JUSMITA 203020405029 HADIR
6 NAZARO DAUD FILEMON 203010406005 HADIR
7 STEPHAN ALESSANDRO KEVIN 203020405030 HADIR
8 TRI AGUSTINA SAMOSIR 203010405006 HADIR
Tanggal : Sabtu, 17 Oktober 2020
NO NAMA NIM KET

1 ANDI SAHAT JANUAR SIREGAR 203020405030 HADIR


2 DEVIT SETIANI ZEGA 203010407007 HADIR
3 FAJAR LORENZA MANULLANG 203020405024 HADIR
4 IRFAN DWI OKTOBERIMAN 203020406011 HADIR
5 JUSMITA 203020405029 HADIR
6 NAZARO DAUD FILEMON 203010406005 HADIR
7 STEPHAN ALESSANDRO KEVIN 203020405030 HADIR
8 TRI AGUSTINA SAMOSIR 203010405006 HADIR

Tanggal : Minggu, 18 Oktober 2020


NO NAMA NIM KET

1 ANDI SAHAT JANUAR SIREGAR 203020405030 HADIR


2 DEVIT SETIANI ZEGA 203010407007 HADIR
3 FAJAR LORENZA MANULLANG 203020405024 HADIR
4 IRFAN DWI OKTOBERIMAN 203020406011 HADIR
5 JUSMITA 203020405029 HADIR
6 NAZARO DAUD FILEMON 203010406005 HADIR
7 STEPHAN ALESSANDRO KEVIN 203020405030 HADIR
8 TRI AGUSTINA SAMOSIR 203010405006 HADIR

Anda mungkin juga menyukai