Di susun Oleh :
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita temukan gerak yang sifatnya berulang-
ulang atau bolak-balik. Misalnya aktivitas kita sehari-hari, seperti makan pagi, berangkat ke
sekolah, dan kegiatan rutin lainnya selalu berulang setiap hari. Contoh lain, misalnya bandul
jam yang berayun, pohon yang berayun tertiup angin, senar alat musik yang bergetar, atau
riak air pada kolam. Gerak berulang-ulang atau bolak-balik semacam ini, bila terjadi dalam
selang waktu yang tetap dinamakan gerak periodik.
Selain itu, bila kita kita melihat tetesan air pada sebuah kolam, kita akan menemukan
contoh terbentuknya muka gelombang. Muka gelombang ini merambat dalam arah radial dari
pusatnya, yakni dalam hal ini tempat asal tetesan air yang mengenai permukaan air kolam.
Gejala gelombang dapat diperlihatkan dengan mudah, apabila kita melemparkan batu
ke dalam kolam yang airnya tenang, maka pada permukaan air kolam itu akan timbul usikan
yang merambat dari tempat batu itu jatuh ke tepi kolam. Usikan yang merambat pada
permukaan air tersebut disebut gelombang.
Apabila di permukaan air itu terdapat benda terapung, misalnya kayu, maka kayu itu
hanya bergerak naik turun tidak ikut bergerak ke tepi. Hal ini menunjukkan bahwa yang
merambat hanya gelombangnya, sedangkan airnya tidak ikut bergerak bersama gelombang.
Air hanya sebagai medium rambatan gelombang. Jadi, pada perambatan gelombang
mediumnya tetap.
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita tidak asing dengan adanya bunyi-bunyi di
sekitar kita. Beberapa ada yang mengganggu seperti alarm di pagi hari. Berkat adanya suara
alarm, kita yang sedang pulas-pulasnya tertidur bisa jadi terganggu dan terbangun. Telinga
manusia sangat peka menangkap isyarat-isyarat dari lingkungan dan dapat mendeteksi
gelombang bunyi meskipun intensitasnya sangat rendah. Sesuatu yang dihasilkan dari suatu
getaran itulah yang disebut bunyi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari getaran, gelombang dan bunyi?
2. Apa jenis-jenis dari getaran, gelombang dan bunyi?
3. Apa hubungan dan kegunaan terhadap ilmu perikanan dan keahlian perikanan?
4. Apa pemanfaatannya pada bidang perikanan?
5. Bagaimana cara menyelesaikan contoh soal getaran, gelombang dan bunyi?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari getaran, gelombang dan bunyi.
2. Mengetahui bagian-bagian getaran, gelombang dan bunyi.
3. Mengetahui hubungan dan kegunaan terhadap ilmu perikanan dan keahlian
perikanan.
4. Mengetahui pemanfaatannya pada bidang perikanan.
5. Mengetahui cara menyelesaikan contoh soal getaran, gelombang dan bunyi.
6. Mengetahui faktor yang memengaruhi getaran, gelombang dan bunyi.
7. Mengetahui bentuk umum dari getaran, gelombang dan bunyi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 GETARAN
A. Pengertian Getaran
Getaran (osilasi) adalah gerak bolak-balik suatu benda pada suatu lintasan yang memiliki
satu posisi kesetimbangan. Jika gerak ini berlangsung secara periodik (berulang secara teratur),
maka dikenal sebagai gerak harmonik sederhana (GHS). Suatu gerak disebut sebagai GHS
“jika percepatan benda tersebut berbanding lurus dan arahnya berlawanan dengan simpangan”.
Titik kesetimbangan adalah titik di mana suatu benda akan berada di posisi diam ketika tidak
ada gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya getaran/putaran yang dilakukan benda dalam selang waktu
satu sekon. Pada umumnya frekuensi diberi notasi f dan Rumusnya : F=n/t
Keterangan :
f = Frekuensi (Hz)
n = Jumlah Getaran
t = Waktu (s)
Periode
Periode yaitu waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran. Satuan Periode
dalam Sistem Internasional adalah Sekon (s). Dalam Fisika, Periode disimbolkan dengan
huruf T dan Rumusnya : T=t/n
Keterangan :
T = Periode (s)
t = Waktu (s)
n = Jumlah Getaran
Periode dan Frekuensi saling berhubungan dan bisa dihubungkan satu dengan lainnya.
Periode adalah kebalikan dari frekuensi demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu didapatkan
persamaan : T=1/f dan F=1/T
Keterangan :
T = Periode (s)
f = Frekuensi (Hz)
B. Jenis-jenis getaran
1. Getaran Bebas
Getaran Bebas, adalah getaran yang terjadi ketika sistem mekanis dimulai dengan adanya
gaya awal yang bekerja pada sistem itu sendiri, lalu dibiarkan bergetar secara bebas. Getaran
bebas akan menghasilkan frekuensi yang natural karena sifat dinamika dari distribusi massa
dan kekuatan yang membuat getaran. Contohnya : Bandul dan pegas yang ditarik kemudian
dilepaskan dan dibiarkan menghasilkan getaran sampai pergerakan tersebut berhenti.
2. Getaran Paksa
Getaran Paksa adalah suatu getaran yang terjadi ketika gerakan bolak-balik karena
adanya gaya luar yang secara paksa menciptakan getaran pada sistem. Contohnya : getaran
rumah yang roboh ketika gempa, mesin diesel yang sedang bekerja.
Contoh soal :
Sebuah bandul melakukan 108 getaran dalam 27 detik. Berapa frekuensi dan periode getaran
itu?
Jawaban:
Diketahui :
- n = 108 gerakan
- t = 27 Sekon
Penjelasan:
A. Pengertian Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat. Gejala gelombang bisa diamati dengan
mudah, contohnya gelombang air laut akibat hembusan angin. Selama merambat, gelombang
akan memindahkan energi tertentu dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun demikian,
medium perambatan gelombang tidak ikut pindah.
B. Jenis-Jenis Gelombang
Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :
1. Gelombang mekanik
2. Gelombang elektromagnetik
Berdasarkan arah getar dan arah rambatannya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu sebagai
berikut :
1. Gelombang transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah
rambatannya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali, cahaya, seismik
sekunder, dan sebagainya. Berikut ini merupakan contoh gelombang transversal pada tali.
2. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah
rambatannya. Ciri gelombang ini adalah memiliki rapatan dan renggangan. Contoh
gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi, pegas, dan seismik primer. Berikut ini
contoh gelombang longitudinal pada pegas.
Berdasarkan Amplitudonya
Berdasarkan amplitudonya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu gelombang berjalan dan
stasioner.
1. Gelombang berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang memiliki amplitudo tetap. Artinya, setiap
titik yang dilalui gelombang amplitudonya selalu sama besar. Contoh gelombang berjalan
adalah gelombang air.
2. Gelombang stasioner
Gelombang stasioner adalah perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul
yang amplitudo dan frekuensinya sama tetapi arah rambatnya berlawanan. Titik yang bergetar
dengan amplitudo maksimum disebut perut, sedangkan titik yang bergetar dengan amplitudo
minimum disebut simpul.
Besaran-besaran dalam Gelombang :
1. Amplitudo (A)
Amplitudo adalah simpangan maksimum gelombang yang memiliki satuan meter (m).
2. Panjang gelombang (λ)
Jika ditinjau dari gelombang transversal, panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak
yang berdekatan atau jarak antara dua lembah yang berdekatan. Jika ditinjau dari gelombang
longitudinal, panjang gelombang adalah jarak antara dua rapatan atau dua regangan yang
saling berdekatan.
3. Frekuensi gelombang (f)
Frekuensi adalah banyaknya gelombang yang bisa terbentuk setiap detik. Secara matematis,
frekuensi dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
f = frekuensi gelombang (Hz);
n = jumlah gelombang yang terbentuk; dan
t = waktu tempuh gelombang (s).
Keterangan:
f = frekuensi gelombang (Hz)
T = periode (s)
n = jumlah gelombang yang terbentuk
t = waktu tempuh gelombang (s)
5. Cepat rambat gelombang
Cepat rambat adalah panjangnya jarak yang ditempuh oleh gelombang tiap satuan waktu.
Secara matematis, cepat rambat gelombang dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
f = frekuensi gelombang (Hz);
T = periode (s);
v = cepat rambat gelombang (m/s); m
λ = panjang gelombang (m).
C. Sifat-sifat Gelombang
Sifat-sifat gelombang adalah karakteristik atau ciri yang melekat pada gelombang.
1. Pembiasan (refraksi)
Pembiasan merupakan peristiwa pembelokan arah lintasan gelombang karena melalui dua
medium yang berbeda. Jika medium yang dilalui berbeda, maka indeks bias medium juga
berbeda. Perbedaan indeks biasa inilah yang menyebabkan cepat rambat cahaya berbeda,
sehingga seolah-olah ada pembelokan arah lintasan cahaya. Secara matematis, pembiasan
dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
n = indeks biasa;
c = cepat rambat cahaya di ruang hampa (m/s)
v = cepat rambat cahaya di dalam medium tertentu (m/s).
Gejala pembiasan ini pertama kali diteliti oleh Snellius. Dengan demikian, hukum yang
berlaku pada peristiwa pembiasan selalu mengikuti hukum Snellius. Untuk lebih jelasnya,
simak gambar berikut.
Secara matematis, Snellius bisa dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan:
i = sudut datang;
r = sudut bias;
n1 = indeks bias medium pertama;
n2 = indeks bias medium kedua;
v1 = cepat rambat cahaya di medium pertama (m/s)
v2= cepat rambat cahaya di medium kedua (m/s).
2. Difraksi (pelenturan)
Difraksi adalah pelenturan atau penyebaran gelombang saat melalui celah sempit. Contoh
difraksi pada gelombang cahaya adalah terbentuknya rumbai (garis) gelap dan terang pada
layar. Contoh difraksi pada gelombang bunyi adalah saat kamu berada di gang sempit, kamu
masih bisa mendengar suara mobil atau kendaraan lain.
3. Refleksi (pemantulan)
Refleksi adalah perubahan arah rambat gelombang saat bertemu dengan bidang batas dua
medium. Pemantulan ini ternyata mengacu pada suatu hukum yang disebut hukum
pemantulan. Adapun pernyataan hukum pemantulan adalah sebagai berikut.
Besarnya sudut datang dan sudut pantul adalah sama.
Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal berada pada satu bidang datar.
Berikut ini ilustrasinya :
4. Dispersi
Peristiwa yang terjadi pada pembentukan pelangi adalah dispersi. Dispersi adalah
penguraian warna polikromatik (putih) menjadi monokromatik saat seberkas cahaya
dilewatkan melalui prisma. Cahaya polikromatik yang awalnya berwarna putih akan terurai
menjadi merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Berikut ini contoh ilustrasinya.
Sinar yang datang dan keluar dari prisma akan membentuk suatu sudut yang disebut
sudut deviasi. Besarnya sudut deviasi antara warna merah dan ungu dirumuskan sebagai
berikut.
5. Interferensi
Interferensi adalah perpaduan antara dua gelombang cahaya. Interferensi bisa diamati
dengan jelas jika berkas kedua gelombang bersifat koheren (amplitudo dan frekuensinya sama
dengan fase tetap). Interferensi dibagi menjadi dua, yaitu interferensi konstruktif
(menguatkan) dan destruktif (melemahkan). Ilustrasi keduanya bisa lihat di gambar berikut.
6. Efek Doppler
Efek Doppler adalah efek berubahnya frekuensi bunyi akibat adanya kecepatan relatif
antara sumber dan pengamat. Secara matematis efek Doppler dirumuskan sebagai berikut :
7. Polarisasi
Polarisasi adalah terserapnya sebagian arah getar gelombang. Hal itu menyebabkan
gelombang keluaran hanya memiliki satu arah saja. Gejala polarisasi ini hanya bisa terjadi
pada gelombang transversal. Perhatikan contoh polarisasi berikut ini.
2.3 BUNYI
A. Pengertian Bunyi
Bunyi termasuk salah satu dari jenis gelombang yang dapat dirasakan oleh indera
pendengaran (telinga). Dalam pelajaran fisika, Pengertian bunyi ialah sesuatu yang
dihasilkan dari benda yang bergetar. Benda yang menghasilkan bunyi disebut sebagai sumber
bunyi. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan molekul-molekul ke udara yang ada
disekitarnya.
Keterangan :
v = cepat rambat bunyi (m/s),
s = jarak sumber ke pengamat (m),
t = selang waktu (s).
Bunyi memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri gelombang bunyi tersebut, antara
lain ialah sebagai beriktu:
Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis (getaran) yang disebut
suara. Dalam keadaan biasa, getaran dapat mencapai indera pendengaran yaitu telinga melalui
udara. Gelombang bunyi yang masuk ke telinga luar akan menggetarkan gendang telinga.
Getaran-getaran tersebut diterima oleh syaraf auditorius atau receptor pendengar dan
selanjutnya dikirim ke otak. Pada sistem pendengaran, telinga akan mengubah energi
gelombang menjadi impuls saraf yang diterjemahkan oleh otak sebagai suara.
Musik, pembicaraan, atau bunyi berisik di lingkungan sekitar dapat kamu dengar karena
adanya reseptor sensorik yang merupakan sel-sel rambut, suatu tipe fonoreseptor.
Fonoreseptor merupakan reseptor penerima bunyi atau suara yang ada di organ telinga, yang
akan menghantarkan impuls ke otak. Sebelum mencapai ke sel-sel rambut ini, gelombang
akan diubah oleh beberapa struktur yang ada di telinga.
D. Frekuensi Bunyi
Gelombang audiosonik merupakan gelombang bunyi yang berada pada rentang frekuensi
pendengaran kita, yakni berada pada kisaran frekuensi antara 16 Hz hingga 20.000 Hz.
Gelombang ultrasonic merupakan gelombang bunyi yang frekuensi berada di atas frekuensi
gelombang audiosonik, yaitu frekuensi lebih besar dari 20.000 Hz.
E. Sistem Sonar
Sonar (Navigation and Ranging) merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan
posisi (jarak) dan navigasi dengan menggunakan gelombang suara (akustik).
Sonar didefinisikan sebagai suatu metode yang memanfaatkan perambatan suara di dalam
air untuk mengetahui keberadaan obyek yang berada di bawah permukaan kawasan perairan.
Sehingga sonar merupakan salah satu alat Hydro-acoustic yang merupakan suatu teknologi
pendeteksian bawah air dengan menggunakan perangkat akustik.
Prinsip kerja sonar adalah untuk mencari atau mendeteksi suatu benda yang ada dibawah
laut dengan cara mengirim gelombang suara, yang nantinya gelombang suara tersebut
dipantulkan kembali oleh benda yang akan di deteksi.
Jenis-Jenis Sonar
Contoh : untuk mengetahui lokasi (jarak) dari obyek di bawah air, untuk menentukan jarak
benda di laut/dasar laut.
2. Sonar pasif yaitu hanya menerima sinyal gelombang suara yang ditransmisikan oleh
suatu obyek.
Contoh : banyak digunakan untuk mencari ikan,untuk menentukan dari mana kapal berasal.
Keterangan :
Δ t = waktu yang di perlukan gelombang dari di pancarkan sampai di terima kembali (s)
Kecepatan bunyi di udara pada suatu saat adalah 340 m/s. Berapa jarak yang ditempuh bunyi
setelah 15 detik.
Jawaban :
Diketahui :
v = 340 m/s
t = 15
Ditanya : s = …?
Penjelasan :
s = v.t
s = 340.15
s = 5100 m
s = 5,1 KM
2.4 HUBUNGAN DAN KEGUNAAN TERHADAP ILMU PERIKANAN
DAN KEAHLIAN PERIKANAN
Sebagian wilayah negara Indonesia adalah laut. Tidak heran jika Indonesia kaya akan
ikan. Selain di pantai, ikan ditangkap para nelayan di perairan yang jauh dari pantai
menggunakan kapal. Tidak setiap daerah di laut dihuni oleh ikan. Ada beberapa bagian laut
yang banyak ikannya dan ada bagian laut yang sedikit ikannya. Bagaimana caranya supaya
penangkapan ikan di laut menjadi efektif?
Pemanfaatan gelombang suara/bunyi yang lebih modern yaitu teknologi akustik bawah
air yang biasa disebut Hydroacoustic/Underwateracoustic. Teknologi akustik bawah air dapat
digunakan untuk mendeteksi sumberdaya hayati dan non-hayati baik termasuk survey
populasi ikan yang relative lebih akurat, cepat dan tidak merusak lingkungan dibandingkan
dengan teknik lain seperti Fish Landing data.
1. Berkecepatan tinggi.
2. Estimasi stok ikan secara langsung dan wilayah yang luas dan dapatm emonitor
pergerakan ikan.
3. Akurasi tinggi.
4. Tidak berbahaya dan merusak sumberdaya ikan dan lingkungan, karena frekuensi
suara/bunyi yang digunakan tidak membahayakan bagi si pemakai alat maupun objek
yang disurvei.
Penggunaan teknologi ini sangat membantu dalam pencarian sumberdaya ikan yang baru,
sehingga akan mempercepat pengambilan keputusan atau kebijakan, terutama untuk
menetapkan daerah penangkapan ikan agar potensi ikan dapat dipertahankan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Getaran adalah suatu gerak bolak-balik di sekitar kesetimbangan. Kesetimbangan di
sini maksudnya adalah keadaan di mana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak
ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan
terjauh dengan titik tengah) yang sama.
Dalam fisika, bunyi atau suara adalah adalah getaran yang merambat sebagai
gelombang akustik, melalui media transmisi seperti gas, cairan atau padat.
B. SARAN
Dari Pembahasan tentang getaran, gelombang dan bunyi diatas, penulis menyarankan agar
pembaca dapat mengaplikasikan dan memanfaatkan konsep getaran, gelombang dan bunyi
dalam kehidupan sehari-hari sesuai metode penerapannya. Menyadari bahwa penulis masih
jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentu nya dapat di
pertanggungjawabkan. Tak ada satu permainan dalam kata-kata karya atau sesuatu hal yang
dibuat manusia itu akan sempurna, begitu kata-kata pada penyusunan makalah ini masih
terdapat beberapa kekurangan di dalamnya.
LAMPIRAN
Bunyi dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatannya antara lain dengan
pemanfaatan ultrasonik (pemanfatan dalam dunia kesehatan). Bunyi dapat dimanfaatkan
dengan adanya cepat rambat bunyi, pemantulan bunyi dan resonansi. Pemanfaatan dalam
kehidupan sehari-hari diantaranya untuk menghitung kedalaman laut, melakukan survey
geofisika, dan mendeteksi retak-retak pada struktur logam.
Bunyi juga merupakan salah satu bentuk energi. Energi bunyi didapat dari perubahan
beberapa energi seperti listrik dan kimia. Di dalam pengubahannya tentu saja menggunakan
alat. Misalnya membuat bel untuk mengubah energy listrik menjadi energy suara. Bel dapat
dibuat dengan menggunakan beberapa komponen dan langkah-langkah yang sistematis.
Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa bunyi dapat merambat melalui benda padat, zat cair,
dan gas. Benda padat dan cair merupakan penghantar bunyi yang baik daripada udara. Proses
merambatnya bunyi berbeda-beda tergantung pada medium penghantar gelombang bunyi.
Namun pada umumnya, perambatan bunyi bergerak melalui molekul udara dan sampai
kesaraf otak.