Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP DASAR IPA DI SD

GELOMBANG DAN BUNYI


MODUL 9

DISUSUN OLEH:
NADZIFATUL KULUK 858776816
OFIATUL LAILI NURHIDAYAH 858777001
PURI RAHAYU 858776783

Nama Tutor : Lilik Muallifah, S.Pd. M.Pd


Mata Kuliah : Konsep Dasar IPA di SD

PROGRAM S1 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPA
Di SD PDGK4103.Selain itu,makalah ini bertujuan untuk memahami gelombang dan
bunyi.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Kediri, 30 Oktober 2021

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita dapat mengenal, merasakan, dan mengamati gejala gelombang dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya gelombang pada tali, gelombang air, gelombang
bunyi, gelombang gempa dan gelombang cahaya. Semua gelombang berasal dari
sumber gelombang, yaitu benda yang bergetar. Energi getaran ini biasanya dibawa
oleh gelombang melalui medium tertentu. Namun demikian, gelombang cahaya
adalah gelombang elektromaknetik yang merambat tanpa medium. Gelombang itu
kemudian ditangkap oleh detector, misalnya gelombang bunyi ditangkap oleh telinga,
gelombang cahaya ditangkap mata, gelombang gempa oleh seismograf, dan
sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian gelombang, pulsa yang terjadi pada tali, asas superposisi,
menentukan besaran-besaran yang terkait gelombang periodic, jenis gelombang,
pemantulan dan transmisi gelombang, dan proses terjadinya gelombang diam?
2. Bagaimana karakteristik gelombang bunyi, rambatan gelombang bunyi,
interferensi gelombang bunyi, efek Doppler, intensitas bunyi, dan penerapan
gelombang bunyi?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Mengetahui pengertian gelombang, pulsa yang terjadi pada tali, asas superposisi,
menentukan besaran-besaran yang terkait gelombang periodic, jenis gelombang,
pemantulan dan transmisi gelombang, dan proses terjadinya gelombang diam?
2. Mengetahui karakteristik gelombang bunyi, rambatan gelombang bunyi,
interferensi gelombang bunyi, efek Doppler, intensitas bunyi, dan penerapan
gelombang bunyi?
BAB 11

PEMBAHASAN

KEGIATAN BELAJAR 1

GELOMBANG

A. PENGERTIAN GELOMBANG

Gelombang adalah gangguan periodik yang bergerak menjauhi sumber dan dan membawa
pergi. Gerak periodik itu bisa berupa perubahan bolak-balik tinggi permukaan pada
gelombang air, perubahan bolak-balik pada tekanan udara pada gelombang bunyi, serta
perubahan bolak-balik kuat medan magnetik pada gelombang cahaya. Gelombang air,
bunyi, dan cahaya memang berbeda dalam berbagai segi, tetapi semuanya mempunyai sifat
dasar gerak gelombang yang serupa.

B. PULSA PADA TALI

Jika seutas tali diikat pada salah satu ujungnya dan menyentakkan secara cepat ujung
lainnya, kita bisa melihat pulsa yang melewati tali dengan kecepatan v. Jika tali homogen
dalam keadaan lentur sempurna, maka pulsa itu akan mempunyai bentuk yang sama selama
bergerak. Karena, gelombang dapat dipandang sebagai rangkaian pulsa dan lebih mudah
untuk memvisualisasikan apa yang sedang terjadi.

Kecepatan v tergantung pada sifat tali, misalnya seberapa berat tali atau seberapa kuat tali
ketika direntangkan. Pulsa bergerak lambat pada tali yang berat dan kendor, tetapi bergerak
cepat pada tali yang ringan dan tegang. Ukuran "berat" atau "ringan" disini berarti massa
per satuan panjang tali, bukan berat total tali.

Hasil pengamatan tersebut mencerminkan rumus kecepatan v gerak gelombang pada tali :
T adalah tegangan tal, m adalah massa total tali, L adalah panjang tali.

Kandungan energi pada pulsa yang sedang bergerak berupa sebagian energi kinetik dan
sebagian energi potensial. Selama pulsa merambat, ,bagian depan pulsa bergerak naik dan
bagian belakangnya bergerak turun. Dikarenakan tali mempunyai massa, dan terdapat
energi kinetik yang berhubungan dengan gerak naik-turun tersebut. Sedangkan energi
potensial disebabkan oleh tegangan pada tali.

C. ASAS SUPERPOSISI

Apabila ujung-ujung tali yang berlawanan diberi sentakan ke atas sehingga dua pulsa
dapat di hasilkan dan bergerak saling mendekati, maka hasilnya pulsa akan lebih tinggi
pada saat dua pulsa itu bertemu, kemudian dua pulsa tersebut melanjutkan perjalanannya
sesuai dengan arah masing-masing pulsa semula.

Perilaku pulsa tersebut merupakan asas superposisi yang dapat dinyatakan sebagai suatu
titik yang dilewati oleh dua pulsa yang merambat dalam tali pada saat yang sama,
simpangan tali pada titik ini merupakan jumlah dari simpangan masing-masing pulsa.

Jika salah satu pulsa terbalik terhadap pulsa lainnya maka menurut asas superposisi, dua
pulsa tersebut mempunyai ukuran dan bentuk yang sama, simpangan dua pulsa tersebut
harus saling meniadakan ketika bertemu. Kemudian, dua pulsa itu kelihatan lagi dan
melanjutkan perjalanannya seperti arah masing-masing pulsa semula.

D. GELOMBANG PERIODIK

Gelombang periodik merupakan barisan pulsa yang teratur, satu pulsa diikuti oleh pulsa
lainnya secara berurutan. Gelombang air, gelombang bunyi, dan gelombang cahaya hampir
selalu periodik.

Berbagai jenis gelombang periodik biasanya mempunyai bentuk gelombang sinusoida.


Gelombang yang merambat pada tali yang direntangkan memiliki tampilan yang sama
seperti grafik sin x (atau cos x) sepanjang sumbu-X yang searah dengan kecepatannya.

Gelombang sinusoida merupakan gelombang yang umum, karena partikel-partikel suatu


medium yang dilewati mengalami gerak harmonik sederhana ketika disimpangkan dari
posisi kesetimbangannya. Gelombang cahaya juga mempunyai karakter sinusoida
meskipun keberadaan gelombang ini tidak melibatkan gerak partikel zat dan gelombang
cahaya dapat merambat melalui ruang hampa.

Dalam menggambarkan gelombang periodik, dapat memanfaatkan tiga besaran yang saling
berhubungan seperti :

1. Kecepatan gelombang v, yaitu jarak yang ditempuh setiap gelombang tiap satuan waktu
(biasanya per sekon)
2. Panjang gelombang, yaitu jarak antara dua puncak gelombang atau dasar gelombang
yang berturutan
3. Frekuensi f, yaitu jumlah gelombang yang melewati suatu titik tiap satuan waktu
(biasanya per sekon)

Satuan frekuensi adalah hertz (Hz), 1 Hz = 1 cps (cps = cycle ler second). Untuk frekuensi
tinggi, digunakan satuan seperti berikut :

1 kilohertz = 1 kHz = 10³ Hz

1 megahertz = 1 MHz = 10⁶ Hz

1 gigahertz = 1 GHz = 10⁹ Hz

Kecepatan gelombang, panjang gelombang, dan frekuensi untuk rangkaian gelombang


terkait satu sama lain.

E. JENIS GELOMBANG

Gelombang pada tali yang direntangkan termasuk jenis gelombang mekanis, yaitu
gelombang yang melibatkan medium bergerak, berlawanan dengan gelombang
elektromagnetik yang tidak perlu medium. Gelombang pada tali yang direntangkan juga
disebut gelombang transversal, karena segmen-segmen individual tali bergetar tegak lurus
pada arah rambatan gelombang. Gelombang bunyi termasuk dalam gelombang
longitudinal.

Gelombang permukaan merupakan gabungan antara gelombang longitudinal dan


gelombang trasversal. Kecepatan gelombang air dalam tergantung pada panjang
gelombangnya. Makin besar panjang gelombang, makin cepat gelombang itu merambat.
Sebagian besar gempa disebabkan oleh gerak batuan secara tiba-tiba sepanjang permukaan
rekahan. Apabila tegangan kerak bumi berkembang dalam suatu daerah menjadi terlalu
besar untuk ditahan oleh batuan, pergeseran terjadi dan mengirimkan gelombang-
gelombang yang mengguncang tanah.

Semua jenis gelombang, yaitu transversal, longitudinal, dan permukaan, dikirimkan oleh
gempa dan dapat dideteksi pada jarak yang sangat jauh. Gelombang longitudinal adalah
yang paling cepat, disusul gelombang transversal, dan gelombang permukaan. Gelombamg
gempa longitudinal dan transversal merambat melalui bagian dalam kerak
bumi.Ketidakmampuan gelombang transversal melaluo bagian pusat bumi, sedangkan
gelombang gempa longitudinal mampu melewatinya menunjukkan bahwa suatu daerah
haruslah cair karena gelombang longitudinal dapat tejadi dalam cairan, sedangkan
gelombang transversal tidak dapat terjadi.

F. PEMANTULAN DAN TRANSMISI GELOMBANG

Menurut hukum ketiga Newton, tiang akan melakukan gaya reaksi yang sama, tetapi
berlawanan arah terhadap tali. Gaya reaksi ini menghasilkan pulsa yang memiliki
simpangan berlawanan dengan simpangan pulsa mula-mula, tetapi bentuk ya tetap sama.

Gelombang yang merambat melalui dua tali yang berbeda dan tersambung satu sama lain
dengan satu tali ringan (massa per satuan panjang kecil) dan tali lain berat (massa ler
satuan panjang besar). Salah satu ujung ditambatkan pada suatu tiang, sedangkan ujung
lainnya disentakkan agar menghasilkan pulsa dan dapat melewati sambungan dari tali
pertama ke tali kedua. Meski demikian, transmisi ini tidak sempurna karena pulsa terpantul
juga terlihat pada sambungan dan bergerak dalam arah berlawanan.

Semua jenis gelombang, tidak hanya pulsa dalam tali yang direntangkan, menunjukkan
pemantulan dan transmisi pada sambungan antara media yang berbeda. Sebagai contoh,
gelombang cahaya dipantulkan sebagaian dan ditransmisikan sebagian ketika merambat
dari udara ke kaca. Itulah sebabnya kita dapat melihat bayangan kita pada bidang kaca,
misalnya kaca etalase meskipun kaca tersebut tembus cahaya.

G. GELOMBANG DIAM

Gelombang diam bisa diartikan sebagai hasil paduan gelombang-gelombang yang melewati
dawai dalam dua arah, dipantulkan pada ujung-ujungnya dan perambatannya ke ujung-
ujung yang berlawanan, dipantulkan kembali dan seterusnya. Diterapkan pada gelombang,
asas superposisi dapat dinyatakan sebagai berikut.

"Apabila dua gelombang atau lebih dengan sifat yang sama merambat melalui suatu titik
pada waktu yang sama, pergeseran lada titik itu merupakan jumlah pergeseran-
pergeseran sesaat dari gelombang-gelombang individual"

Asas superposisi berlaku untuk semua jenis gelombang, termasuk gelombang pada tali
yang direntangkan, gelombang bunyi, gelombang air, dan gelombang cahaya.

Dua gelombang dengan panjang gelombang yang sama datang bersama-sama sedemikian
rupa sehingga bukit gelombang bertemu dengan bukit gelombang dan lembah gelombang
bertemu dengan lembah gelombang, gelombang gabungan hasilnya akan mempunyai
amplitudo lebih besar daripada amplitudo salah satu gelombang mula-mula. Dalam hal ini,
gelombang-gelombang tersebut mengalami interfensi konstruktif satu sama lain.

Dua gelombang yang datang bersama-sama sedemikian rupa sehingga bukit gelombang
bertemu dengan lembah gelombang, gelombang gabungan hasilnya akan mempunyai
amplitudo gelombang mula-mula yang besar. Dalam hal ini, gelombang-gelombang
tersebut mengalami interfensi destruktif satu sama lain.

Sembarang jenis gelombang dapat menghasilkan gelombang diam jika ada pemantul-
pemantul yang cocok. Kolom udara yang sedang bergetar dalam instrumen musik tiup dan
pipa organ adalah gelombang diam. Gelombang cahaya diam memainkan peranan penting
dalam kerja laser.

KEGIATAN BELAJAR 2

BUNYI

A. KARAKTERISTIK BUNYI

Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, misalnya gitar yang dipetik, gong yang
dipukul, terompet yang ditiup, dan lain sebagainya. Sumber bunyi menghasilkan
gelombang longitudinal yang merambat di udara, berupa getaran-getaran udara yang
memaksa gendang telinga kita bergetar.

Ada dua aspek penting untuk bunyi bagi pendengar, yaitu keras (loudness) dan titik nada
(pitch), masing-masing berhubungan dengan perasaan dalam alam sadar pendengar. Titik
nada bunyi berhubungan dengan apakah bunyi itu tinggi, seperti bunyi biola, atau rendah
seperti bunyi gitar bas. Besaran fisika yang menentukan titik nada adalah frekuensi. Makin
rendah frekuensi, makin rendah titik nada, lalu makin tinggi frekuensi , makin tinggi pula
titik nadanya.

Telinga manusia menanggapi frekuensi-frekuensi dalam jangkuan kira-kira 20 Hz sampai


kira-kira 20.000 Hz yang disebut jangkauan terdengar (audible range). Frekuensi diatas
20.000 Hz disebut ultrasonik (jangan dikacaukan dengan supersonik yang digunakan bagi
benda yang sedang bergerak dengan kecepatan melebihi kecepatan suara). Gelombang
ultrasonik banyak digunakan dalam bidang kedokteran dan bidang lainnya.

Gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi di bawah jangkauan terdengar disebut


infrasonik. Sumber-sumber infrasonik antara lain gempa, halilintar, gunung api, dan
gelombang-gelombang yang dihasilkan oleh mesin-mesin berat. Sumber bunyi ini dapat
mengganggu pekerja karena gelombang-gelombang infrasonik dapat merusak organ tubuh
manusia.

B. RAMBATAN GELOMBANG BUNYI

Bunyi adalah gelombang longitudinal dan terdiri atas atas fluktuasi tekanan udara (atau
medium lainnya) dalam lintasan gelombang bunyi yang menjadi lebih rapat dan lebih
renggang secara bergantian.

Kecepatan bunyi berbeda-beda dalam berbagai zat. Di udara pada 20°C dan 1 atm, bunyi
merambat dengan kecepatan 343 m/s. Kecepatan ini bertambah sesuai dengan kenaikan
kenaikan temperatur. Di dalam air pada 20°C dan 1 atm, bunyi merambat dengan
kecepatan 1440 m/s. Dalam kayu (mahogany)pada 20°C dan 1 atm, bunyi merambat
dengan kecepatan 4300 m/s.

Pada umumnya, makin keras zat, makin cepat gelombang bunyi mermabat. Hal ini masuk
akal karena kekerasan zat menyatakan secara tidak langsung bahwa partikel-partikel
tergandeng secara kuat sehingga lebih responsif terhadap gerak partikel lainnya. Kecepatan
bunyi dalam fluida ditentukan oleh :
Sebuah benda yang bergerak melalui fluida, misalnya pesawat terbang melalui atmosfer
akan mengganggu fluida itu dan gelombang-gelombang yang dihasilkan akan menyebar ke
luar dalam kulit-kulit bola pada kecepatan bunyi.

Pesawat terbang supersonik (kecepatannya melebihi kecepatan bunyi ) meninggalkan


gelombang-gelombang yang dihasilkan sehingga menimbulkan bukit gelombang. Di
tempat bukit-bukit gelombang yang bertujuan saling tumpang tindih l, terjadi interfensi
konstruktif. Hasilnya selubung kerucut bertekanan tinggi dengan pesawat terbang pada
puncaknya. Selubung ini bergerak dengan kecepatan bunyi dan disebut dengan gelombang
kejut karena tekanan bertambah secara tajam ketika melewatinya. Gelombang kejut ini
menimbulkan "bom sonic" (sonic bom) yang terdengar setelah pesawat terbang supersonik
melintas diatas kita.

C. INTERFERENSI GELOMBANG BUNYI

1. Instrumen Musik Tiup

Gelombang diam yang terjadi dalam kolom udara melukiskan gejala interferensi karena
gelombang itu dihasilkan oleh interferensi gelombang bunyi yang bergerak bolak-balik
antara ujung-ujungnya.

Sebagian besar musik tiup logam, seperti terompet dan horn mempunyai katup yang
terhubung dengan simpal (loop) tabung tambahan. Dengan membuka katup, itu berarti
menambah panjang kolom udara sehingga dihasilka titik nada rendah. Getaran bibir
pemain meniupkan udara ke dalam instrument dan membentuk gelombang-gelombang
diam pada flute, terompet, atau horn. Getaran bulub melakukan hal ini dalam klarinet,
oboe, dan saksofon.

Suatu nada yang digabungkan dengan nada atas pertamanya, yang mempunyai frekuensi
dua kali lebih besar, menimbulkan harmoni bagi pendengar. Musik interval semacam itu
disebut dengan oktaf karena melibatkan delapan nada.

2. Layangan

Pada suatu saat, kita bisa mendengar nada keras, kemudian lemah, kemudian keras lagi,
lemah, dan seterusnya. Periode keras terjadi apabila gelombang-gelombang dari dua benda
mengalami interferensi konstruktif sehingga saling memperkuat. Sedangkan periode sunyi
terjadi apabila gelombang-gelombang itu mengalami interferensi destruktif sehingga saling
meniadakan sebagian atau seluruhnya. Denyutan keras dan lemah yang teratur ini disebut
dengan layangan.

Misalkan, dua gelombang tersebut mempunyai frekuensi sedikit berbeda f1 dan f2 (f2>f1).
Apabila maksimum dua gelombang itu terjadi bersama-sama, akan terdapat suatu
maksimum keras yang merupakan layangan. Setelah waktu T, maksimum keduanya akan
berimpit lagi dan layangan lain akan terjadi lagi. Dalam waktu T ini, salah satu gelombang
itu telah mengalami satu siklus daripada gelombang lainnya sehingga f2T—f1T = 1.

D. EFEK DOPPLER

Perubahan frekuensi bunyi yang disebabkan oleh gerak relatif sumber dan pendengar
disebut dengan efek Doppler.

Selama sumber yang sedang bergerak memancarkan gelombang-gelombang bunyi, sumber


itu cenderung menyusul rambatan gelombang bunyi dalam arah yang sama. Jarak antara
dua gelombang yang berurutan lebih kecil daripada biasanya merupakan panjang
gelombang bunyi sehingga frekuensi yqng bersangkutan lebih tinggi. Ketika sumber
bergerak menjauhi pendengar, maka sumber itu menjauhi memperbesar jarak antara
gelombang-gelombang yang berurutan dibelakang sumber sehingga frekuensi yang
bersangkutan lebih rendah.

Jika sumber diam dan pendengar bergerak mendekatinya, maka pendengar lebih banyak
menangkap gelombang bunyi per satuan waktu daripada jika ia diam. Dengan demikian, ia
mendengar frekuensi lebih tinggi. Ketika pendengar bergerak menjauhi sumber bunyi, ia
akan menangkap lebih sedikit gelombang bunyi per satuan waktu sehingga ia mendengar
frekuensi lebih rendah.

E. INTENSITAS BUNYI

Intensitas didefinisikan sebagai energi yang diangkut oleh gelombang per satuan waktu
melewati 1 satuan luas. Intensitas gelombang sebanding dengan kuadrat amplitudonya,
karena energi per satuan waktu adalah daya, satuan intensitas adalah W/m².

Telinga manusia dapat mendeteksi bunyi dengan intensitas terendah 10-12 W/m² dan
tertinggi 1 W/m² (bahkan lebih tinggi, meskipun diatas nilai ini akan menyakitkan). Ini
merupakan rentangan intensitas yang luar biasa lebarnya yang membentang dengan faktor
10¹² dari ya g terendah sampai yang tertinggi.

Hubungan antara perasaan subjektif tentang keras bunyi dan besaran yang dapat diukur
secara fisis "intensitas" biasanya digunakan besaran tingkat intensitas bunyi yang
mempunyai skala logarimik. Intensitas bunyi biasanya akan berkurang selama kita
menjauhi sumber bunyi. Dalam ruang interior, efek ini berkurang karena pemantulan
dengan dinding ruangan. Jika sumber berada dalam ruang terbuka sehingga bunyi dapat
terpancar secara bebas dalam segala arah, intensitas berkurang dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jaraknya. Dan intensitas mininum yang bisa didengar manusia secara rata-
rata disebut dengan ambang pendengaran.

F. PENERAPAN GELOMBANG BUNYI

1. Sonar

Pemantulan gelombang bunyi dapat digunakan untuk mengukur jarak, misalnya untuk
mengukur kedalaman laut, lokasi karang, bangkai kapal tenggelam, dan lain sebagainya.
Teknik yang digunakan disebut sonar (sound navigation ranging). Pemancar mengirimkan
pulsa dengan frekuensi ultrasonik melalui air dan detektor akan menerima pulsa pantulan
atau gema dalam waktu singkat. Jika kecepatan pulsa itu adalah v dan kedalaman laut
adalah h, lalu waktu yang diperlukan pulsa sejak dipancarkan sampai diterima kembali
adalah t, kedalaman laut itu adalah h = vt/2.
Gelombang ultrasonik digunakan dalam sonar dikarenakan selain tidak terdengar,
gelombang ultrasonik mempunyai panjang gelombang pendek (frekuensi tinggi) sehingga
gejala difraksi dapat dikurangi dan juga berkas gelombang ultrasonik ini tidak menyebar
dan dapat digunakan untuk mendeteksi benda-benda yang lebih kecil. Benda-benda yang
dapat dideteksi dengan pemantulan harus mempunyai ukuran dengan orde yang sama
seperti panjang gelombang yang digunakan.

2. Deru Pesawat Terbang

Pesawat jet yang berada pada jarak 30m mempunyai intensitas 100 W/m² dan tingkat
intensitas 140 dB. Jika kita mengabaikan pemantulan oleh permukaan tanah dan bagunan,
kita dapat menghitung tingkat intensitasnya pada jarak 300m.

Ambang rasa sakit adalah bunyi dengan intensitas 1W/m² dan tingkat intensitas 120 dB.
Jadi, pada jarak 300m, bunyi pesawat jet masih berada pada ambang rasa sakit. Karena
itulah, para pekerja di bandara menggunakan pelindung telinga untuk melindungi telinga
mereka dari kerusakan.
DAFTAR PUSTAKA

Buku materi pokok PDGK4103 Konsep Dasar IPA di SD Modul 9

Anda mungkin juga menyukai