MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
:1
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menyebutkan pengertian gelombang dengan benar dari demonstrasi/power
point yang berisi film yang mengilustrasikan getaran pada tali atau cambuk
atau pada slinki
2. Menjelaskan karakteristik gelombang dengan benar.
3. Menuliskan jenis gelombang dengan benar berdasarkan :
a. Arah rambat.
b. Medium perambatannya
c. Letak amplitudo dan fasenya
4. Menghitung dengan benar cepat rambat gelombang = panjang gelombang x
frekuensi [v = .f ]
5. Menyebutkan dengan benar masing-masing 3 contoh fenomena gelombang
dalam kehidupan sehari-hari yang menguntungkan dan merugikan.
II.
Materi Ajar
B. Berdasarkan Mediumnya
1. Gelombang Mekanik perlu medium
Contoh : Gelombang pada tali, riak air, gelombang bunyi, dll
III.
IV.
Langkah-langkah pembelajaran :
No.
1.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)
1.
2.
3.
WAKTU
15 menit
No.
2.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
Kegiatan Inti :
95 menit
membimbing
siswa
membuat
kesimpulan
bahwa
3.
V.
VI.
Kegiatan Penutup
25 menit
a.
b.
Sumber
Penilaian
1. Jenis tagihan
2. Bentuk instrumen
: Uraian singkat
60 cm
5. Sebutkan masing-masing 2 contoh fenomena gelombang dalam kehidupan
sehari-hari yang menguntungkan dan merugikan !
KUNCI
4. Diket
3/2 = 60 cm
f = 50 Hz
Ditanyakan
Jawab
3/2 = 60 cm
= 40 cm
-1
[2]
[6]
[2]
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
:2
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menuliskan dengan benar persamaan gelombang berjalan.
2. Menjelaskan arah rambat gelombang.
3. Menurunkan cepat getar dan cepat rambat gelombang.
4. Menurunkan persamaan percepatan gelombang.
5. Menghitung besar kecepatan dan percepatan pada gelombang berjalan.
6. Menentukan titik-titik yang sefase dan berlawanan fase pada gelombang.
II.
Materi Ajar
y A sin(kx t ) dimana k
dan v (
) , sehingga :
2
T k
y A sin [2 (
t
)]
T
Y= A sin (t kx)
v y ,max
dy
A
dt
a y ,max
dv
A 2
dt
keterangan :
y = simpangan getar di ( m atau cm )
A = Amplitudo ( m atau cm )
= kecepatan sudut ( rad/ s )
t = waktu ( s )
k = bilangan gelombang ( /m )
x = jarak suatu titik terhadap sumbu ( m atau cm )
(lambda) = panjang gelombang ( m atau cm )
2. Ketentuan tanda :
3. Fase gelombang :
III.
IV.
Langkah-langkah pembelajaran :
No.
1.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)
WAKTU
15 menit
2.
Kegiatan Inti :
*.Guru meminta siswa untuk mengingat kembali fungsi persamaan
getaran, yaitu fungsi sinus, yaitu : Y = A sin t
*.Karena fungsi gelombang terkait juga dengan fungsi posisi (x),
95 menit
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
3.
Kegiatan Penutup
25 menit
V.
VI.
Sumber
Penilaian
1. Jenis tagihan
: Latihan
2. Bentuk instrumen
: Uraian singkat
e. Kecepatan gelombang
b. Panjang gelombang
f.
c. Frekuensi
Percepatan gelombang
2. Manakah dua titik berikut ini yang memiliki fase sama atau berlawanan :
a. P dan Q berjarak 3/2
b. R dan S berjarak 2
c. T dan V berjarak 3
d. V dan W berjarak 10
KUNCI
1.
Diket
y = 6 sin ( 0,02x + 4t )
y = A sin (
Ditanyakan
kx + t )
a. A = ?
b. = ?
c. f = ?
d. v rambat = ?
e. v gel = ?
f.
a gel = ?
Jawab
a. A = 6 cm
[2]
b. K = 2/ = 0,02
= 2/0,02 = 100 cm
[2]
c. = 2f
4 = 2.f
f = 2 Hz
[2]
d. v rambat = .f
v rambat = 100.2 = 200 cm/s
atau
f.
g. Arah rambat gelombang (lihat tanda di depan x) = dari kanan ke kiri [2]
h. Arah getar gelombang (lihat tanda di depan A) = ke atas terlebih dahulu
[2]
2.
c. berlawanan fase
b. sefase
d. sefase
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
:3
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menuliskan persamaan energi gelombang
2. Siswa dapat menuliskan persamaan kecepatan pada percobaan Melde
3. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan tersebut ke dalam pemecahan
masalah.
II.
Materi Ajar
E 12 kym 2 ,
dimana k konstanta m 2
E
1
2
m y
2
2
m
Fl
m
III.
IV.
Langkah-langkah pembelajaran :
No.
1.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)
WAKTU
15 menit
2.
Kegiatan Inti :
*.Guru meminta siswa untuk mengingat kembali fungsi energi
getaran pada pegas, yaitu : Y = k y2
*.Karena fungsi energi getaran sama dengan energi gelombang
maka persamaannya sama, yaitu :
95 menit
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
E 12 kym 2 ,
dimana k konstanta m 2
E
1
2
m y
2
2
m
3.
V.
VI.
Kegiatan Penutup
25 menit
a.
b.
Sumber
Penilaian
1. Jenis tagihan
: Latihan
2. Bentuk instrumen
: Essay dan PG
d. 20 m/s
b. 1 m/s
e. 100 2 m/s
c. 10 m/s
KUNCI
1. Diket : f = 200 Hz
A = 1 cm
l = 20 cm
m = 0,06 Kg
F = 50 N
Dit :
a. E = ?
b. v = ?
Jawab :
a.
1
2
1
2
m y
2
2
m
0, 06 2 .200 1.10
2
2 2
0, 06 4 .40000 1.10
E 3 4 .4 1.10
E
1
2
E 48 2 .102 Joule
b.
F .l
m
50.0, 2
0, 06
10
6.102
1000
6
v 12,9 13 m/s
v
2. Diket : l = 2 m
m = 1.10-3 Kg
F = m.g = 1. 10 = 10 N
Dit :
v=?
Jawab :
F .l
m
10.2
1.103
20
103
v 20000
v 100 2 m/s
Jadi jawabannya e. 100 2 m/s
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
:4
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai :
1. Melalui pengamatan dan literatur, siswa dapat menjelaskan sifat-sifat umum
gelombang
a. Refleksi/Pemantulan
b. Refraksi/Pembiasan
2. Mengaplikasikan rumus sifat-sifat gelombang tersebut ke dalam pemecahan
masalah.
3. Menyebutkan contoh penerapan sifat-sifat gelombang tersebut (refleksi dan
refraksi) dalam kehidupan sehari-hari.
II.
Materi Ajar
1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu
bidang datar.
2. Sudut datang = sudut pantul ( i = r )
2. Pemantulan pada cermin lengkung
Cermin lengkung
Cermin lengkung adalah cermin yang permukaan pantulnya
merupakan sebuah kelengkungan yang sferis.
2.
3.
1.
2.
3.
Cermin cekung
Cermin cekung
dimasukkan
patah/bengkok.
dalam
gelas
yang
berisi
air
akan
terlihat
III.
IV.
Langkah-langkah pembelajaran :
No.
1.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)
WAKTU
15 menit
2.
Kegiatan Inti :
95 menit
3.
Kegiatan Penutup
25 menit
V.
Sumber
VI.
Penilaian
1. Jenis tagihan
: Latihan dan PR
2. Bentuk instrumen
Essay :
1. Dua buah cermin datar masing-masing panjangnya 1,6 m disusun berhadapan.
Seberkas sinar jatuh tepat pada ujung salah satu cermin dengan sudut dating
45o. sinar akan keluar dari cermin setelah mengalami pemantulan sebanyak.
kali
2. Seorang perempuan berdiri sejauh 150 cm di depan cermin datar. Cermin
tersebut digeser mendekati perempuan tadi sejauh 60 cm. Jarak bayangan awal
dan bayangan akhir perempuan tersebut adalah cm
a. 1/4
d. 4/4
b. 2/4
e. 5/4
c. 3/4
a. 45 cm
d. 12 cm
b. 36 cm
e. 10 cm
c. 18 cm
a. 60 cm
d. 15 cm
b. 45 cm
e. 10 cm
adalah
c. 30 cm
a. 6 cm di depan cermin
b. 12 cm di belakang cermin
c. 6 cm di belakang cermin
d. 16 cm di depan cermin
e. 12 cm di depan cermin
terbentuk adalah
a. 15 cm
d. 30 cm
b. 20 cm
e. 35 cm
c. 25 cm
bayangan diperbesar
8. Sebuah lensa cembung memiliki jarak
4. Sebuah benda diletakkan 4 cm di
a. 4 cm di depan lensa
b. 10 cm di belakang lensa
c. 6 cm di depan lensa
d. 12 cm di belakang lensa
e. 8 cm di belakang lensa
KUNCI
Essai
1. 16 kali
2. 120 cm
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
:5
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai :
1. Melalui pengamatan dan literatur, siswa dapat menjelaskan sifat-sifat umum
gelombang
a. Superposisi/penjumlahan
b. Interferensi/penjumlahan gelombang yang koheren
c. dispersi/penguraian,
2. Mengaplikasikan rumus sifat-sifat gelombang tersebut ke dalam pemecahan
masalah.
3. Menyebutkan contoh penerapan sifat-sifat gelombang tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
II.
Materi Ajar
=
b. Interferensi adalah pertemuan dan pertindihan, atau superposisi
gelombang yang koheren. Interferensi yang saling membangun disebut
interferensi
konstruktif
sedangkan
interferensi
yang
saling
u m nu nm
Ket :
= sudut dispersi
m = sudut deviasi merah
u = sudut deviasi ungu
nu = indeks bias untuk warna
ungu
nm = indeks bias untuk
warna merah
= sudut puncak prisma
III.
IV.
No.
1.
Langkah-langkah pembelajaran :
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)
1. Menuliskan materi pokok.
2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi dengan pertanyaan
Perhatikan gambar yang ada di slide (gambar berikut)
WAKTU
15 menit
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
=
Penggabungan atau penjumlahan dari gelombang itulah yang
disebut dengan superposisi
2.
Kegiatan Inti :
95 menit
3.
Kegiatan Penutup
a.
25 menit
V.
VI.
Media
Sumber
Penilaian
1. Jenis tagihan
: Latihan
2. Bentuk instrumen
: essay dan PG
Instrumen Evaluasi :
Essay
1. Suatu berkas sinar putih kita datangkan pada prisma kaca yang sudut pembiasnya 450.
Bila dianggap semua sinar mengalami deviasi minimum sedangkan n m = 1,51 ; nu =
1,53. Berapakah sudut dispersinya ?
PG
1.
adalah
(A) 0,10 cm
(B) 0,25 cm
(C) 0,50 cm
(D) 1,0 cm
(A) 50000
(E) 2,5 cm
(B) 25000
(C) 15000
3.
(D) 5000
(E) 2500
dilakukan dengan
kuning
merah
KUNCI
Essai
1. (1,0780)
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
:6
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai :
1. Melalui pengamatan dan literatur, siswa dapat menjelaskan sifat-sifat umum
gelombang
a. difraksi/pelenturan, dan
b. polarisasi/pengutuban/pembatasan
2. Mengaplikasikan rumus sifat-sifat gelombang tersebut ke dalam pemecahan
masalah.
3. Menyebutkan contoh penerapan sifat-sifat gelombang tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
II.
Materi Ajar
1.
rapatkan kemudian kita arahkan pada sumber cahaya yang jauh, misalnya
lampu neon.
Garis
terang
(maksimum),
bila:
d.sin = n. ; n = 0, 1, 2,
Garis gelap (minimum), bila:
d.sin = ( n - 1/2 ) ;
n = 1, 2, 3,..
maka tetapan kisi d adalah:
d = 1/N
N= banyaknya garis (celah)
per satuan panjang
III.
IV.
Langkah-langkah pembelajaran :
No.
1.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)
WAKTU
15 menit
2.
Kegiatan Inti :
95 menit
3.
Kegiatan Penutup
c.
25 menit
V.
Sumber
VI.
Penilaian
1. Jenis tagihan
: Latihan
2. Bentuk instrumen
: PG
Instrumen Evaluasi : PG
(E) 4670 A
1.
3.
(A) kuning
per cm adalah
(B) biru
(A) 2000
(C) abu-abu
(B) 4000
(D) hitam
(C) 5000
(E) putih
(D) 20000
(E) 50000
4.
2.
(A) difraksi
(B) pelayangan
(C) interferensi
(D) polarisasi
adalah
(E) dispersi
(A) 2700 A
(B) 3700 A
(C) 37000 A
(D) 467 A
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
:7
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi kuat dan tinggi bunyi.
2. Membedakan audiosonik, infrasonik, dan ultrasonik.
3. Menyebutkan contoh audiosonik, infrasonik, dan ultrasonik.
4. Menuliskan rumus efek Doppler.
5. Menerapkan rumus efek Doppler pada soal.
6. Menyebutkan contoh kasus penerapan efek Doppler dalam kehidupan seharihari.
II.
Materi Ajar
3. Efek Doppler
Efek DOPPLER terjadi karena frekuensi bunyi
berubah jika sumber bunyi bergerak relative
menjauhi atau mendekati pendengar. Dalam
hal ini yang bergerak bisa sumber bunyi nya
maupun pendengar nya, atau kedua-duanya.
Jika sumber bunyi dan pendengar bergerak
saling mendekat, maka frekuensi akan bertambah tinggi, begitu juga
sebaliknya jika bergerak saling menjauh, frekuensi akan bertambah rendah.
Hal ini pertama kali diteliti oleh Johann Christian Doppler (1803 1853), oleh
karena itu disebut efek Doppler.
fp (v v p )
fs (v vs )
Keterangan :
Dengan catatan :
vp = kecepatan pendengar
(m/s)
vs = kecepatan sumber (m/s)
III.
IV.
Langkah-langkah pembelajaran :
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)
1.
WAKTU
15 menit
2.
Kegiatan Inti :
95 menit
3.
Kegiatan Penutup
a.
25 menit
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
b.
V.
VI.
WAKTU
Sumber
Penilaian
1. Jenis tagihan
: Latihan
2. Bentuk instrumen
: PG
Instrumen Evaluasi : PG
e. amplitudo
masing
60
m/s
dan
40
m/s.
a. 3400 Hz
d. 4533 Hz
b. 3230 Hz
e. 2550 Hz
c. 3643 Hz
e. semua salah
2. Tinggi
rendah
nada
tergantung
dari ....
frekuensi
c. panjang gelombang
d. frekuensi
bunyi
400
Hz
dan
a. 380 Hz
c. 400 Hz
b. 390 Hz
d. 410 Hz
e. 420 Hz
menuju
membunyikan
stasiun
sambil
peluitnya.
Bunyi
a. 640 Hz
c. 700 Hz
b. 680 Hz
d. 720 Hz
lain jenisnya
e. 760 Hz
6. Sumber
bunyi
bergerak
dengan
medium ....
a. udara
d. gas nitrogen
bunyi
b. air
e. Ruang hampa
diam
dan
pendengar
yang
sama,
c. gas oksigen
maka
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
:8
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menghitung besaran-besaran gelombang bunyi (intensitas bunyi dan taraf
intensitas bunyi).
II.
Materi Ajar
1. Intensitas Bunyi
Intensitas bunyi adalah besarnya daya bunyi tiap satuan luas bidang. Dari
definisi tersebut intensitas bunyi dapat dinyatakan dengan persamaan :
P
A
Dimana :
P = daya bunyi ( watt )
A = luas bidang ( m2 )
I = intensitas bunyi (waat/m2)
ditembus oleh daya bunyi merupakan bidang kulit bola ( A = 4r2 ). Maka
persamaan intensitas bunyi di atas dapat dituliskan sebagai berikut :
P
4 r 2
I1 r2
I 2 r1
Dimana :
I1 = intensitas bunyi di titik 1 (w/m2)
I2 = intensitas bunyi di titik 2 (w/m2)
TI 10 log
I
I0
dimana :
TI = Taraf intensitas bunyi (dB)
I = intensitas bunyi ( w/m2 )
I0 = intensitas ambang pendengaran = 10-12 w/m2
Ambang pendengaran didefinisikan sebagai inensitas bunyi terkecil yang masih
dapat didengar oleh telinga normal. (I0 = 10-12 w/m2 )
3. Hubungan Taraf Intensitas (TI) bunyi dan jumlah mesin (n)
TI n TI1 10 log n
4. Hubungan Taraf Intensitas (TI) bunyi dan jarak sumber suara (r)
r
TI 2 TI1 20 log 2
r1
III.
IV.
Langkah-langkah pembelajaran :
No.
1.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)
WAKTU
15 menit
2.
Kegiatan Inti :
95 menit
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
3.
V.
VI.
Kegiatan Penutup
25 menit
a.
b.
Sumber
Penilaian
1. Jenis tagihan
: Latihan
2. Bentuk instrumen
: PG
Instrumen Evaluasi : PG
4. Sebuah
mesin
ketik
rata-rata
sama
dibunyikan
bersama-sama
adalah .
a. 11,87 dB
d. 85 dB
b. l8,75 dB
e. 150 dB
c. 75 dB
d. 80 dB
b. 60 dB
e. 120 dB
c. 70dB
2. Taraf intensitas bunyi pada sebuah
titik yang ditimbulkan oleh sumber
bunyi
berbanding
langsung
dengan ....
itu
a. 10-4 watt
d. 10-12 watt
b. l0-6 watt
e .l0-16 watt
c. 10-10 watt
6. Sebuah
sepeda
motor
dengan
knalpot
terbuka
membangkitkan
12
a. 10 dB
d. 900 dB
b. 100 dB
e. 1000 dB
a. 1,25 dB
d. 16 dB
c. 110 dB
b. l,6dB
e. 80 dB
-4
c. 8 dB
7. Yang
dimaksud
taraf
intensitas
adalah ....
a. 5
d. 2
b.4
e. 1
c. 3
d. efek Doppler
b. pelayangan
e. polarisasi
bidang
c. interferensi
8. Satuan
taraf
intensitas
bunyi
a. watt. m
-2
b. j. m
-2
d. dB. m
a. udara
d. gas nitrogen
e. dB
b. air
e. ruang hampa
c. watt
c. gas oksigen
12. Pada
permukaan
suatu
danau
Keduanya
turun
berada
di
naik
bersama
a. 8 dB
c.80 dB
gabus
puncak
bukit
b. 70 dB
d. 90 dB
e. 800 dB
bukit
gelombang.
Cepat
rambat
adalah ....
bunyi 10
-16
watt/cm
maka daya
a. 20 cm/s
d. 120 cm/s
b. 30 cm/s
e. 240 cm/s
c. 80 cm/s
9
4
D.
2
3
B.
3
2
E.
4
9
C.
8
9
amplitudo
b. memperbesar frekuensi saja
c.memperkecil amplitudo dan
memperbesar frekuensi
d. memperkecil frekuensi dan
amplitudo
e. memperbesar amplitudonya saja
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
:9
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Membedakan pipa organa terbuka dan pipa organa tertutup.
2. Menghitung besaran-besaran gelombang bunyi yang dihasilkan oleh pipa
organa tertutup, pipa organa terbuka, dan dawai.
II.
Materi Ajar
1. Persamaan gelombang
v f
v
f
2. Perbandingan nada-nada
N Alat
Nada dasar
o
1
Dawai
f n n 1
1v
2l
Pipa
organa
terbuka
1
l
2
2l
v v
f0
0 2 l
f 0 : f1 : f 2
1
l
2
2l
v v
f0
0 2 l
f 0 : f1 : f 2
Pipa
organa
tertutu
p
1
l
4
4l
v v
f0
0 4 l
f 0 : f1 : f 2
1 l
l
f1
v v
1 l
v
v
3v
2l
l
2l
1 l
l
f1
v v
1 l
v
v
3v
2l
l
2l
3
l
4
4
l
3
v 3v
f1
4
1 4l
3
v
3v
5v
4l
4l
4l
3
l
2
2
l
3
v v 3v
f2
2 2 l 2l
3
3
l
2
2
l
3
v v 3v
f2
2 2 l 2l
3
5
l
4
4
l
5
v v 5v
f2
2 4 l 4l
5
III.
IV.
Langkah-langkah pembelajaran :
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)
1.
WAKTU
15 menit
2.
F .l
m
Kegiatan Inti :
95 menit
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
3.
V.
VI.
Kegiatan Penutup
25 menit
a.
b.
Sumber
Penilaian
1. Jenis tagihan
: Latihan
2. Bentuk instrumen
: Essay dan PG
Essay :
1. Jika laju gelombang bunyi di udara 360 m/s, hitunglah panjang pipa organa
a. terbuka dan
b. tertutup yang memiliki frekuensi dasar 240 Hz.
KUNCI JAWABAN
Skor
1. Diket
: Pipa organa
v = 360
Dit
: a. L terbuka
b. L tertutup
Jwb.
[2]
: a. L terbuka = ; = v/ f
= 1,5 m
L = 0,75
[4]
b. L tertutup =
L = 0,375 m
[4]
Instrumen Evaluasi : PG
a. 0,4 m/s
c. 1,0 m/s
b. 0,8 m/s
d. 2,0 m/s
tegangan
pada
e. 4,0 m/s
tali
menjadi . . ..
a. 16V
d. 1 V
b. 4V
e. 1/4 V
c. 2V
gelombang
transversal
gelombang
transversal
masing sebesar .. ..
a. 640 Hz
c. 320 Hz
b.500 Hz
d. 250 Hz
yang
e. 125 Hz
adalah m/s
A. 171
B. 152
C. 124
D. 114
E. 98
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
: 10
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Memaparkan pemanfaatan bunyi dalam teknologi melalui kajian literature
(misalnya pada NDT/USG)
2. Memaparkan pemanfaatan cahaya dalam teknologi melalui kajian literature
(misalnya pada teknologi fotokopi, CD, OHP dan Scan)
II.
Materi Ajar
1. NDT/UT
Kelemahan dari metode ini antara lain adalah bahwa metode ini hanya bisa
diterapkan pada permukaan terbuka. Metode ini tidak dapat diterapkan pada
komponen dengan permukaan kasar, berpelapis, atau berpori.
Keterbatasan dari metode ini yaitu hanya dapat diterapkan pada permukaan yang
dapat dijangkau. Selain itu metode ini juga hanya diterapkan pada bahan logam
saja.
Ultrasonic Inspection
Prinsip yang digunakan adalah prinsip gelombang suara. Gelombang suara yang
dirambatkan pada spesimen uji dan sinyal yang ditransmisi atau dipantulkan
diamati dan interpretasikan. Gelombang ultrasonic yang digunakan memiliki
frekuensi 0.5 20 MHz. Gelombang suara akan terpengaruh jika ada void, retak,
atau delaminasi pada material. Gelombang ultrasinic ini dibnagkitkan oleh
tranducer dari bahan piezoelektri yang dapat menubah energi listrik menjadi energi
getaran mekanik kemudian menjadi energi listrik lagi.
Radiographic Inspection
Metode NDT ini dapat untuk menemukan cacat pada material dengan
menggunakan sinar X dan sinar gamma. Prinsipnya, sinar X dipancarkan
menembus material yang diperiksa. Saat menembus objek, sebagian sinar akan
diserap sehingga intensitasnya berkurang. Intensitas akhir kemudaian direkam
pada film yang sensitif. Jika ada cacat pada material maka intensitas yang terekam
pada film tentu akan bervariasi. Hasil rekaman pada film ini lah yang akan
memeprlihatkan bagian material yang mengalami cacat.
USG
USG bekerja dengan cara memanfaatkan gelombang ultrasonik sebagai prinsip
kerjanya. Jadi bukan dengan sinar X, seperti yang diduga awam. USG asalkan
dikerjakan oleh ahlinya, relatif aman buat ibu dan janinnya.
USG mempunyai frekuensi gelombang suara di atas 20 KHz (20. 000 gelombang
per detik). Sebagai perbandingan gelombang suara yang dapat kita dengar seharihari adalah 20-20.000 Hz. Untuk keperluan diagnostik dibutuhkan sumber suara
dengan frekuensi 1-20 MHz. Namun yang digunakan pada umumnya adalah 3,5
MHz, 5 MHz, serta 7,5 MHz. Penggunaan 3,5 Mhz atau lebih untuk USG
perabdominam dan 5 Mhz atau lebih untuk USG pervaginam.
Kendati relatif aman, sebaiknya USG dilakukan 2 kali selama kehamilan, yaitu
saat hamil muda (trimester I) dan trimester II (pada masa kehamilan 18-20
minggu). Sedangkan pada trimester III biasanya dilakukan hanya atas indikasi.
Mengapa demikian? Karena USG ini menggunakan gelombang frekuensi tinggi.
Sehingga sebaiknya jika memang tidak perlu sekali jangan terlalu sering
menggunakan USG. Selain itu tidak ada manfaatnya, kecuali kalau ada indikasi
medisnya.
Dan karena penggunaan gelombang frekuensi tinggi, sebaiknya USG ditangani
oleh dokter yang ahli di bidang ini. Dokter yang menanganinya harus yang punya
sertifikat. Sertifikat ini dapat diperoleh dengan mengikuti pendidikan mengenai
USG di PUSKI. Dengan demikian USG akan menjadi aman digunakan.
DUA PEMERIKSAAN
Secara umum, pemeriksaan USG yang digunakan di bidang ilmu kebidanan ada 2
macam, yaitu perabdominal (lewat perut) dan pervaginal (lewat vagina). Cara lain
bisa transperineal atau transrektal.
lahan di permukaan perut. Pemakaian jelly ini berguna karena di atas kulit terdapat
lapisan udara yang dapat memantulkan kembali gelombang suara yang datang.
2.
Fotokopi
mesin fotokopi (atau Copier) didefinisikan sebagai mesin yang bisa membuat
salinan dokumen dan gambar visual lainnya dalam selembar kertas dengan cepat
dan murah. Kebanyakan mesin fotokopi saat ini menggunakan teknologi yang
disebut xerografi, proses pengeringan yang menggunakan panas. (Copiers juga
dapat menggunakan teknologi output lainnya seperti tinta jet, tetapi xerografi
merupakan standar yang sering digunakan.)
Xerografi diperkenalkan pertama kali oleh Xerox di tahun 1949, dan secara
bertahap menggantikan media pengganda yang dibuat oleh Verifax, fotostat, kertas
karbon, mesin stensil mesin, dan mesin duplikasi lain. Salah satu pengembangan
mesin ini ditujukan untuk mencegah infrastruktur perkantoran tanpa kertas yang
digembar-gemborkan di awal revolusi digital.
Cara Kerja
kawat bertegangan tinggi yang disebut kawat korona (corona wire) atau kawat
bermuatan. Drum memiliki lapisan bahan yang bersifat fotokonduktif. Sebuah
photoconductor merupakan sebuah semikonduktor yang bisa menjadi konduktif
ketika terkena cahaya.
Penangkapan : Sebuah lampu terang menerangi dokumen asli, dan area putih
dokumen asli (area yang tidak terkena tinta) meneruskan cahaya ke permukaan
drum fotokonduktif. Bidang drum yang terkena cahaya menjadi konduktif,
sehingga dibuang menuju ground. Luasan drum yang tidak terkena cahaya (bagian
tulisan/area hitam dari dokumen asli) tetap bermuatan negatif. Hasilnya adalah
sebuah gambar listrik laten di permukaan drum.
Pencitraan : Toner bermuatan positif. Ketika toner dimuntahkan ke drum untuk
tekanan rol.
Proses di atas merupakan contoh mesin fotokopi dengan sebuah drum dan kertas
bermuatan negatif, serta toner bermuatan positif seperti yang terdapat dalam mesin
fotokopi digital hari ini. Beberapa mesin fotokopi kuno, yang kebanyakan masih
analog, menggunakan drum dan kertas bermuatan positif, dan serta toner bermuatan
negatif.
3.
CD
VCD, CD dan DVD telah memberikan kemudahan untuk mneyimpan data, musik,
gambar, dan film. Tentunya VCD , CD dan DVD tidak hanya bisa diputar pada
VCD player , CD palyer dan DVD player, tapi juga bisa digunakan pada komputer.
Video Compact Disc (VCD) , Compact Disc (CD) dan Digital Video Disc (DVD)
berbentuk cakram yang tipis. Nah, gimana cara kerjanya VCD , CD dan DVD agar
bisa dibaca playernya. VCD , CD dan DVD memiliki lintasan seperti spiral (spiral
track) yang menyimpan informasi. Untuk membaca data yang tersimpan di
dalamnya, digunakan sinar laser sebagai pendektesi. Dan dari bentuknya yang
seperti cakram yang tipis, jika dilihat dibawah mikroskop akan terlihat ada daerah
naik. Daerah naik ini dinamakan dengan "pit" atau "lubang-lubang". Dan daerah
yang lainnya adalah daeah yang datar yang disebut dengan "land" atau "dataran".
Pit ini dilapisi oleh plastik yang transparan berfungsi sebagai pemantul cahaya laser
yang diterima. Jika diamati ketika VCD , CD dan DVD berotasi pada palyernya,
akan terlihat pantulan sinar laser dari pit. Kemudian diteruskan pada sebuah
detektor. Pantulan cahaya tadi berfluktuasi ketika melewati pit dan land. Fluktuasi
inilah yanga akan mengirim data dalam bentuk angka-angka biner (0 dan 1).
Agar sinar laser yang berfluktiasi ini dapat terdektesi oleh detektor, VCD , CD dan
DVD ketebalannya ditentukan oleh interferensi destruktif. Sinar laser yang
melewati pit, sebagian sinarnya juga dipantulkan melewati lintasan land. Kedua
sinar yang melewati lintasan yang berbeda ini bergabung menjadi interferensi
destruktif dengan ketebelan pit setengah panjang gelombang sinar laser yang jatuh
pada tepi pit. Nah, dengan demikian cahaya laser dapat dideteksi oleh detektor
hingga data atau informasi sampai dan kita pun dapat mendengarkan musik, film
dan dapat melihat data dikomputer serta pada playernya.
CD/VCD/DVD PLAYER yaitu perangkat elektronika yang berfungsi untuk
memutar CD. Pada umumnya CD/VCD/DVD player yang ada saat ini sudah
memiliki multi fungsi. Tidak hanya untuk memutar Video CD saja tetapi juga dapat
untuk memutar MP3 ataupun CD Audio. Bahkan ada juga yang dilengkapi dengan
game, radio, dan juga karaoke. Meskipun game yang ada termasuk dalam kategori
game bawaan (game yang ada dalam program) dan tidak sehandal PS, tetapi
kehadirannya sudah cukup menghibur. Untuk saat ini sudah ada DVD PLAYER
yang menggunakan sambungan USB. Dengan menggunakan sambungan USB ini,
maka kita dapat memutar file yang ada di media penyimpanan seperti flas disk.
Dilihat dari alatnya, perbedaan paling mendasar dan menjadi keunggulan DVD
player karena bisa membaca DVD dan VCD, sedangkan VCD Player tidak. Selain
itu setiap piringan DVD punya banyak kemampuan seperti memiliki data resolusi
suara digital sekitar 24 bit/96 KHz, dibandingkan CD standar yang hanya 16
bit/44.1 KHz.
Gambar dan warna yang dihasilkannya pun lebih lembut dan hidup dengan adanya
teknologi kompresi MPEG2. Meski murah, fitur yang diusung cukup komplit
DVD menggunakan sistem error correction yang jauh lebih baik dari CD oleh
sebab itu jika DVD terluka gores, maka data dalam DVD belum tentu menjadi
rusak. Meskipun jika dibandingkan CD, data yang terancam dalam sebuah DVD
akan lebih banyak untuk setiap goresan yang sama. Namun sistem koreksi yang
menjadi
sinyal
audio
yang
berujung
di
perangkat
speaker.
Ada tiga komponen yang sangat mendasar dan paling diperlukan untuk sebuah
DVD Player, seperti:
1.Motor penggerak putaran piringan yang berfungsi untuk mengontrol setiap
gerakan putar dengan tingkat akurasi yang sangat presisi. Motor ini sangat
membantu proses pembacaan trak yang memiliki putaran antara 200 sampai dengan
500
RPM.
2.Sebuah laser dan lensa yang menjadi perangkat utama dalam memfokuskan
pembacaan data dari piringan menggunakan penembakan sistem laser , biasanya
laser ini sangat kompatibel dengan jenis piringan CD. Kalau CD bekerja pada laser
dengan panjang gelombang 780 nanometer, sedangkan untuk DVD pada 635 atau
650
nanometer.
dikemas dalam blok data berbentuk IC (Integrtated Circuit), dimana salah satunya
mengarah ke modul DAC (Digital Analog Converter) yang memang berfungsi
untuk menangani data audio dan video, atau bahkan langsung menuju ke komponen
dengan format digital, seperti data video digital .
Prinsip kerja DVD Player yang paling fundamental terletak pada pemfokusan dari
laser ketika melakukan pembacaan pit-pit dijalur trak, karena titik kerjanya harus
dapat terfokus pada setiap permukaan bidang pantul. Ini sangat menentukan
terutama waktu menjalankan jenis piringan DVD yang memiliki double-layer ,
karena dalam satu muka terdapat dua lapis reflektor yang masing-masing memiliki
jarak yang berbeda, sehingga titik fokusnya juga tidak sama. Untuk lapis pertama
dibuat sebagai bidang reflektif semi-transparan, dimana laser juga harus mampu
menembusnya ketika membaca data pada layer inti yang berada di lapis kedua.
Setiap sorotan laser akan langsung mengenai lapisan pemantul bahan polycarbonate
dari piringan DVD , kemudian dipantulkan kembali ke komponen opto-electronic
yang bertugas mendeteksi setiap perubahan cahaya yang dipantulkan. Jadi dari
opto-electronic tersebut kemudian diterjemahkan menjadi kode-kode binary yang
biasa disebut bit.
Pekerjaan paling berat dalam sistem pembacaan dari piringan DVD adalah pada
saat menjaga posisi sorotan laser yang harus tetap fokus ditengah-tengah jalur trak
data.Tugas ini dibebankan pada tracking system yang selalu bergerak kontinu dari
tengah ke pinggir piringan, sehingga akan terjadi pergeseran laser dari arah dalam
bergerak keluar secara linier. Kecepatan dari pembacaan datanya juga berlangsung
konstan, ini dapat kita buktikan melalui gerakan motor spindle yang berputar
semakin lambat ketika mata laser mulai menuju ke pinggir piringan DVD
4.
OHP
Di bawah ini akan dijelaskan bagian pokok dan cara kerja dari OHP.
Proyektor overhead biasanya terdiri dari sebuah kotak besar berisi sebuah lampu
yang sangat terang dan kipas untuk mendinginkannya. Di atas kotak itu, biasanya
pada lengan panjang, adalah cermin dan lensa yang memfokuskan dan meneruskan
cahaya sampai ke depan bukan. Transparansi ditempatkan di atas lensa untuk
ditampilkan. Cahaya dari lampu bergerak melalui transparansi dan menjadi cermin
di mana ia bersinar maju ke sebuah layar untuk ditampilkan. Cermin ini
memungkinkan baik presenter dan audiens untuk melihat gambar pada saat yang
sama, presenter memandangi transparansi seolah-olah menulis, penonton melihat ke
depan di layar. Tinggi cermin ini dapat disesuaikan, baik fokus gambar dan
membuat gambar lebih besar atau lebih kecil tergantung pada seberapa dekat
proyektor ini ke layar.
Focal-panjang
Overhead Proyektor berkualitas lebih baik menawarkan roda penyesuaian atau
sekrup di tubuh proyektor, untuk memindahkan lampu menuju atau menjauh dari
lensa fresnel. Ketika cermin di atas lensa tersebut akan dipindahkan terlalu tinggi
atau terlalu rendah, bergerak keluar dari jarak fokus terbaik untuk gambar merata
putih, menghasilkan gambar diproyeksikan dengan baik warna biru atau coklat
fringing di sekitar tepi luar layar.. Memutar roda bergerak penyesuaian lampu untuk
memperbaiki jarak fokus dan mengembalikan citra diproyeksikan semua-putih.
Pencerahan
Teknologi lampu proyektor overhead biasanya sangat sederhana dibandingkan
dengan LCD proyektor DLP modern atau video. Sebagian besar biaya sangat tinggi
menggunakan daya lampu halogen yang mungkin mengkonsumsi hingga 750 watt
belum menghasilkan gambar, cukup redup menguning. Sebuah blower tinggi aliran
diperlukan untuk menjaga bola dari mencair sendiri karena output panas. Lebih
jauh, panas yang sangat biasanya menyebabkan lampu halogen gagal cepat, sering
berlangsung kurang dari 100 jam sebelum gagal dan membutuhkan pengganti.
Sebuah LCD modern atau DLP menggunakan lampu busur yang lebih tinggi
kemanjuran bercahaya dan berlangsung selama ribuan jam. Sebuah negatif ke LCD
/ teknologi DLP adalah waktu pemanasan diperlukan untuk lampu busur, tapi itu
yang pada gilirannya instan-lampu halogen bahwa mungkin merupakan faktor
terbesar
dalam
kecepatan
tinggi
mereka
gagal.
Proyektor overhead yang lebih tua menggunakan lampu tubuh tabung kuarsa hanya
mengandung filamen, yang dipasang di atas sebuah mangkuk reflektor berbentuk
dipoles. Namun karena lampu itu digantung di atas dan di luar reflektor, sejumlah
besar cahaya itu, ia dilemparkan ke samping proyektor di dalam tubuh yang
terbuang dan memerlukan lampu yang sangat besar untuk pencahayaan layar yang
cukup. Proyektor yang lebih baru menggunakan lampu terpadu dan perakitan
reflektor berbentuk kerucut yang memungkinkan lampu yang akan terletak jauh di
dalam reflektor agar cahaya lebih fokus terhadap lensa fresnel, memungkinkan
untuk lampu bawah kekuasaan. Inovasi paling baru untuk proyektor overhead yang
terintegrasi dengan lampu / reflektor adalah swap-cepat dual-lampu kontrol, yang
memungkinkan dua lampu yang harus diinstal di dalam rongganya proyektor
bergerak. Jika salah satu lampu gagal selama presentasi, presenter hanya dapat
pindah tuas untuk geser ke posisi cadangan dan lanjutkan dengan presentasi, tanpa
perlu membuka unit proyeksi atau menunggu bola gagal dingin sebelum baterai
dipasang kembali.
5.
Scan
Seperti yang sudah kita tahu sebelumnya bahwa cara kerja mesin scanner mirip
dengan mesin fotokopi (masih ingat kan artikel tentang scanner?). Namun cara
kerja mesin scanner tidak sama persis seperti mesin fotokopi. Sedangkan scanner
akan menampilkan hasilnya di layar komputer dan kemudian dapat di simpan
sebagai sebuah file digital. bagaimanakah sebenarnya cara kerja mesin scanner itu?
yuk kita simak penjelasan berikut ini.
IV.
Langkah-langkah pembelajaran :
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)
1.
WAKTU
15 menit
Kegiatan Inti :
95 menit
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
3.
V.
VI.
Kegiatan Penutup
25 menit
a.
b.
Sumber
Penilaian
1. Jenis tagihan
: paper/makalah
2. Bentuk instrumen
: tulisan ilmiah
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
: 11
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
: 2.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Mendefinisikan gaya Coulomb atau gaya listrik.
2. Memformulasikan gaya listrik bagi muatan titik.
3. Mengaplikasi gaya listrik ke dalam penyelesaian soal.
II.
Materi Ajar
muatan listrik dari tiap-tiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara benda-benda bermuatan listrik tersebut.
Dimana
F adalah gaya listrik atau gaya coulomb dalam satuan newton k adalah konstanta
kesebandingan yang besarnya 9 x 109 N m2 C2 muatan q dihitung dalam satuan
coulomb (C)
konstanta k juga dapat ditulis dalam bentuk
1
4 o
masing-masing gaya. Secara umum, penjumlahan vektor atau resultan dari dua gaya
listrik F1 dan F2 adalah sebagai berikut.
1. untuk dua gaya yang searah maka resultan gaya sama dengan penjumlahan dari
kedua gaya tersebut. Adapun, untuk dua gaya yang saling berlawanan, resultan
gaya sama dengan selisih dari kedua gaya
R = F1 + F2 dan R = F1 F2
2. untuk dua gaya yang saling tegak lurus, besar resultan gayanya adalah
3. untuk dua gaya yang membentuk sudut satu sama lain, resultan gayanya
dituliskan sebagai berikut
III.
IV.
No.
1.
Langkah-langkah pembelajaran :
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)
1. Menuliskan materi pokok.
2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi dengan memberikan pertanyaan :
Jika penggaris mika yang telah digosok dengan kain wol,
WAKTU
15 menit
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
2.
Kegiatan Inti :
95 menit
V.
VI.
Kegiatan Penutup
25 menit
a.
b.
Sumber
Penilaian
1. Jenis tagihan
: Latihan
2. Bentuk instrumen
: PG
Instrumen Evaluasi : PG
terpisah
sejauh
8,0
masing-masing
muatan
adalah
(dalam mikrocoulomb)
cm
A. 50 dan 100
B. 25 dan 150
C. 25 dan 125
A. 1,0
D. 50 dan 125
B. 1,8.
E. 75 dan 100
C. 2,0.
D. 2,4.
E. 4,0.
(II) A menarik C
negatif
(A) hanya I
(B) hanya II
A. 1,0 m
B. 0,83 m
(E) I dan II
C. 0,67 m
D. 0,50 m
5.
E. 0,36 m
3. Dua
buah
muatan
positif
yang
dua
kali
maka
(A) 1 : 2
(B) 2 : 1
(C) 1 : 1
(D) 4 : 1
(A) Atas
(B) Bawah
(C) Utara
6.
(D) Selatan
(E) Timur
8.
(A) 0,2
partikel B bermuatan 60 C
(B) 3,0
(C) 40
(D) 72
(E) 80
7.
Sebuah
benda
bermuatan
bermassa
yang
dialami
positif
adalah...
akibat
adalah ke....
mengambang
listrik
dan
Coulomb
di
udara
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
: 12
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
: 2.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
Mengaplikasikan hukum Coulomb untuk mencari medan listrik bagi muatan titik
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Memformulasikan kuat medan listrik bagi muatan titik.
2. Mengaplikasi kuat medan listrik ke dalam penyelesaian soal.
II.
Materi Ajar
Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan kuat medan
listrik. Jika sebuah muatan uji q diletakkan di dalam medan listrik dari sebuah
benda bermuatan, kuat medan listrik E benda tersebut adalah besar gaya listrik
F yang timbul di antara keduanya dibagi besar muatan uji. Jadi, dituliskan
F = qE
Adapun kuat medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik q di suatu titik
yang berjarak r dari benda tersebut dapat dituliskan sebagai berikut
III.
IV.
No.
1.
Langkah-langkah pembelajaran :
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)
1. Menuliskan materi pokok.
2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Apa yang dimaksud dengan medan listrik ?
Jawab : Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan
WAKTU
15 menit
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
2.
Kegiatan Inti :
95 menit
3.
V.
Kegiatan Penutup
25 menit
a.
b.
Sumber
VI.
Penilaian
1. Jenis tagihan
: Latihan
2. Bentuk instrumen
: essay dan PG
Instrumen Evaluasi :
1. Hitunglah besarnya kuat medan listrik pada jarak 1 cm dari sebuah muatan
positif sebesar 10-6 Coulomb.
2. Kuat medan listrik yang disebabkan oleh sebuah muatan titik +4 nC yang
terletak di udara pada suatu titik adalah 104 N/C. Jarak titik tersebut dari
muatan adalah...
(A) 2 cm
(D) 6 cm
(B) 3 cm
(E) 8 cm
(C) 4 cm
3. Dua buah partikel A dan B masing-masing bermuatan listrik +20C dan
+45C terpisah dengan jarak 15 cm. Jika C adalah titik yang terletak di antara
A dan B sedemikian sehingga medan di C sama dengan 0, maka letak C dari A
(dalam cm) adalah
A. 2
D. 6
B. 3
E. 9
C. 4
4. Dua buah muatan titik + 2 C dan -4 C terletak di udara, jarak antara kedua
muatan 4 cm. Kuat medan listrik yang disebabkan oleh kedua muatan pada
suatu titik yang terletak di tengah-tengah kedua muatan...N/C
(A) 7,50 x 109
dan B sedemikian rupa sehingga medan di C sama dengan nol, maka letak C
dari A adalah...cm
(A) 2
(D) 5
(B) 3
(E) 6
(C) 4
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
: 13
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
: 2.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Memformulasikan energi potensial listrik.
2. Mengaplikasi energi potensial listrik ke dalam penyelesaian soal.
3. Memformulasikan potensial listrik.
4. Mengaplikasi potensial listrik ke dalam penyelesaian soal.
II.
Materi Ajar
Ep k
q1.q2
r
atau
Ep = W = q.V,
2. Potensial listrik
Jika suatu benda bermuatan positif (a) ditempatkan dalam suatu medan listrik
dari muatan lain yang lebih besar (b), maka benda (a) tersebut akan akan
mendapatkan gaya listrik. Jika muatannya sejenis, maka gaya yang bekerja
akan menjauhkan benda tersebut (a) dari satu titik ke titik lain. Karena gaya
tersebut dapat memindahkan muatan lain, maka gaya tersebut dapat dikatakan
telah melakukan suatu usaha.
Karena adanya usaha tersebut, maka dapat kita katakan bahwa kedua muatan
tersebut memiliki beda potensial.
Dapat disimpulkan bahwa potensial listrik atau tegangan adalah besarnya usaha
yang harus dilakukan untuk menggerakkan suatu muatan listrik sebesar 1
Coloumb. Potensial listrik tersebut dapat dirumuskan :
V= W/q = E.d
V=
Dimana :
V = Potensial Listrik (Volt)
W = Usaha yang dilakukan (Joule)
Q = Muatan Listrik (Coloumb)
III.
kq
r
IV.
Langkah-langkah pembelajaran :
No.
1.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)
WAKTU
15 menit
2.
Kegiatan Inti :
1. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
energi potensial listrik.
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
perumusan energi potensial listrik yang dihasilkan oleh muatan
titik.
3. Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan energi
potensial listrik yang dihasilkan oleh muatan titik yang
disampaikan oleh guru.
4. Guru memberikan beberapa soal menentukan energi potensial
listrik oleh satu atau sejumlah muatan untuk dikerjakan oleh
peserta didik.
5. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar
atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.
6. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
potensial listrik.
7. Peserta didik memperhatikan rumusan untuk mendapatkan
persamaan potensial listrik yang disampaikan oleh guru.
8. Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan potensial
listrik yang disampaikan oleh guru.
9. Guru memberikan beberapa soal menentukan potensial listrik
95 menit
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
3.
V.
Kegiatan Penutup
25 menit
a.
b.
Sumber
VI.
Penilaian
1. Jenis tagihan
: Latihan
2. Bentuk instrumen
: PG
Instrumen Evaluasi :
(A) -90 J
(D) 9000 J
(B) -900 J
(E) 900 J
(C) -9000 J
listrik
sistem
tersebut
sekarang
menjadi...
(A) 1,5 E
(D) 7,5 E
(B) 2,5 E
(E) 15 E
(C) 5,5 E
masing
muatannya
mula-mula
benda
bermuatan
listrik
(A) E
(D) 1/3 E
(B) 4P
(B) 2/3 E
(E) 1/6 E
(E) P
(C) 2P
(C) 1/2 E
listrik R adalah...
(A) 3 cm
(D) 2m
(A) 3 : 1
(B) 3m
(E) 4m
(B) 1 : 3
(C) 3 mm
(C) 1 : 1
(D) 9 : 1
(E) 1 : 9
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
: 14
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
: 2.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menjelaskan definisi kapasitor sebagai salah satu komponen elektronika.
2. Menghitung besarnya kapasitansi berbagai jenis kapasitor.
3. Menjelaskan pengaruh penggunaan bahan dielektrik terhadap kapasitansi
kapasitor.
4. Memberikan contoh pemanfaatan kapasitor dalam peralatan elektronika.
5. Menghitung kapasitansi rangkaian kapasitor (seri, parallel dan campuran)
6. Menghitung energi yang tersimpan dalam kapasitor.
II.
Materi Ajar
1. Kapasitor
Kapasitor adalah piranti untuk menyimpan muatan dan energi. Ia terdiri dari dua
konduktor, yang berdekatan namun terpisah satu sama lain, yang membawa muatan
yang sama besar namun berlawanan. Kapasitansi adalah rasio antara besar muatan
Q pada masing-masing konduktor dengan beda potensial V di antara konduktorkonduktor tersebut :
Q
V
Dua plat sejajar yang bermuatan listrik dapat menyimpan energi listrik karena
medan listrik timbul di antara dua plat tersebut. Kapasitansi suatu kapasitor kepingparalel berbanding lurus dengan luas keping dan berbanding terbalik terhadap jarak
pemisah :
o A
Eo
di mana adalah
konstanta dielektriknya. Penurunan medan listrik ini menyebabkan
C Co
di mana Co adalah kapasitansi tanpa dielektrik. Permitivitas
didefinisikan sebagai
dielektrik
dari sebuah
1
2
Q2 1
QV 12 CV 2
C 2
Apabila dua buah kapasitor atau lebih dihubungkan secara paralel, kapasitansi
ekivalen kombinasinya adalah jumlah kapasitansi tunggal :
Ceq =C1+ C2 + C3 + ...... kapasitor paralel
Apabila dua buah kapasitor atau lebih dihubungkan secara seri, kebalikan
kapasitansi ekivalen diperoleh dengan menjumlahkan kebalikan muatan-muatan
kapasitor tunggalnya :
1
1
1
1
III.
IV.
Langkah-langkah pembelajaran :
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
WAKTU
15 menit
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
2.
WAKTU
95 menit
Kegiatan Inti :
1. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
kapasitor.
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
perumusan kapasitansi kapasitor keping-paralel yang
berbanding lurus dengan luas keping dan berbanding terbalik
terhadap jarak pemisah :
o A
s
No.
3.
V.
VI.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
Kegiatan Penutup
25 menit
a.
b.
Sumber
Penilaian
1. Jenis tagihan
: Latihan
2. Bentuk instrumen
: PG
Instrumen Evaluasi : PG
tegangan
1.
sehingga
menyimpan
dengan
kapasitas masing-masing 3 F, 6 F
kapasitor adalah...
dihubungkan
Tiga
buah
kapasitor
dengan
sumber
(B) 6 C
(C) 6 x 103 C
adalah...volt
(D) 0,6 C
(A) 40
(B) 60
(C) 110
3.
(D) 120
(E) 220
kapasitansinya
C0
dihubungkan
Sebuah
kapasitor
50
ruang
antara
kemudian
diisi
keping
kapasitor
dengan
mika
(A) 2,0 V
(B) 2,9 V
(B) kapasitansinya
(C) 2, 25 V
(C) muatannya
(D) 1, 25 V
(D) energinya
(E) 1,0 V
4.
kemudian
dihubungkan
dengan
kapasitor
yang
berlawanan
saling
paralel
kemudian
dengan
baterai
menyimpan
dihubungkan
yang
energi
sama,
berpolaritas
dihubungkan,
WP.
(A) 2,0 V
Perbandingan WP terhadap WS
(B) 2,9 V
adalah...
(C) 3,5 V
(A) 1 : 2
(D) 4,0 V
(B) 2 : 1
(E) 12 V
(C) 1 : 4
(D) 4 : 1
7.
(E) 1 : 1
Dua
buah
kapasitor
dengan
seri
dan
kemudian
4,5
V.
Jika
rangkaian
penyekat,
dan
jarak
kedua
keping
b. Muatan kedua keping dan arus
listrik
c. Kuat arus listrik dan hambatan
listrik
d. Hambatan listrik dan tegangan
listrik
e. Muatan listrik dan arus listrik
antara
faktor-faktor
yang
kapasitas
suatu
mempengaruhi
adalah
a.
d.
keping
c. Luas bidang dan potensial
d. Luas bidang dan muatan
b.
e.
c.
-1
b. 6,0 . 10 C
d. 6,0 . 10-2 C
-1
a.
1
F
6
d.
b.
3
F
4
e. 6 F
c.
1
F
3
e. 2,4 . 10 C
c. 3,6 . 10-2 C
4
F
3
kemudian
Apabila
12
disusun
muatan
seri
listrik
masing-
1
x qA
3
a. aC = 3 qA
d. qC =
b. qA < qB < qC
e. qA = qB = qC
c. qB = 0
a. 1,6 F
d. 9 F
b. 3 F
e. 18 F
c. 6 F
dan
mempunyai
beda
potensial
100
antara
pelat-
1.
3.
2.
4.
-7
e. 1 nF dan 5.10-7 J
sehingga
volt.
padanya
potensial
V.
timbul
Besar
beda
energi
1
QV2
2
c.
dilepas
lalu
kapasitansi
C2
6F,
d.
a. 13/7 V
1 2
Q /V
2
b.
Kapasitor
1
CV
2
e.
1 2
QV
2
b. 2 V
c. 5 V
d. 8 V
e. 10 V
1
VC2
2
buah
kapasitor
a. 0,35 F
b. 0,25 F
c. 0,18 F
a. 8/3 C
d. 7/5 C
d. 0,10 F
b. 1/5 C
e. 3/7 C
e. 0,05 F
c. 5 C
20. SKALU 1977.
Tiga buah kapasitor masing-masing
19. PP 1978
Gambar di samping ini menyatakan
skema rangkaian 5 buah
kapasitor yang sama besar.
Kapasitor antara titik-titik K dan M
3.
C
3
2C
3
4.
3C
2
adalah
C
C
C
2.
C C
M
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
: 15
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
: 2.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menjelaskan Hukum Oersted
2. Menjelaskan arah medan magnetik disekitar kawat berarus dengan menggunakan
kaidah tangan kanan 1, 2 dan 3.
II.
Materi Ajar
Ukuran besar kecilnya medan magnet dalam suatu tempat dinyatakan dengan besaran :
Kuat Medan Magnet/ Induksi Magnetik (B).
Percobaan Oersted
Jika dilakukan eksperimen sederhana dengan kompas, sebatang kawat dan baterei /
power supply.
Tempatkan kawat yang telah dialiri arus dari batu baterei di atas kompas tersebut.
Yang akan dilihat adalah jarum kompas yang menyimpang. Mengapa jarum kompas
menyimpang ? Bagaimana jika arah arus listrik arahnya diubah ?
I=0
(a)
I
(b)
I
(c)
Kesimpulan :
a. Arus listrik menghasilkan medan magnet ( peristiwa timbulnya medan
magnet di sekitar kawat lurus disebut induksi magnetik )
Apabila dialirkan arus listrik pada penghantar lurus yang menembus sebuah karton
yang ditaburi serbuk besi maka serbuk besi akan menunjukkan pola-pola garis gaya
magnet yang berbentuk lingkaran-lingkaran sepusat .
Konvensi Tanda :
kali ( X ) : masuk bidang atau menjauhi pembaca.
titik () : keluar bidang atau menuju pembaca.
Besarnya induksi magnet yang ditimbulkan oleh penghantar lurus berarus diturunkan
dari Hukum Biot Savart.
Menurut Hukum Biot-Savart, harga medan magnetik B di sekitar ( pada jarak a )
penghantar panjang, lurus dan berarus I adalah :
0 I
2 a
Kaidah tangan kanan faraday digunakan untuk menentukan arah arus induksi.
Caranya hampir menyerupai cara menentukan arah gaya Lorentz, yaitu:
ibu jari menunjukkan arah gerakan kawat penghantar (V)
jari-jari menunjukkan arah medan magnet (B)
arah gaya ditunjukkan oleh arah telapak tangan (F)
FBV
III.
IV.
Langkah-langkah pembelajaran :
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
WAKTU
15 menit
2.
95 menit
Kegiatan Inti :
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
3.
Kegiatan Penutup
a.
b.
25 menit
V.
VI.
Sumber
Penilaian
1. Jenis tagihan
: Latihan
2. Bentuk instrumen
: PG
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
: 16
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
: 2.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Memformulasikan persamaan induksi Faraday dalam berbagai keadaan
2. Menghitung ggl dan arus induksi dalam berbagai pemecahan masalah
II.
Materi Ajar
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
1. Fluks Magnetik
Adalah jumlah garis medan magnet (B) yang menembus tegak lurus bidang
seluas A
= B. A = AB cos
Ket :
Luasan (A)
d
N
N
t
dt
d
N
t
dt
NA
dB
dt
4. transformator
Perbandingan tegangan (V) pada trafo terhadap jumlah lilitan (N) terhadap
arus (I) untuk trafo ideal
Vp
Vs
Np
Ns
IS
IP
III.
PS
V I
100% S S 100%
PP
VP I P
IV.
No.
Langkah-langkah pembelajaran :
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
WAKTU
15 menit
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
2.
110
Kegiatan Inti :
menit
Kegiatan Penutup
a.
b.
10 menit
V.
VI.
: trafo
Sumber
Penilaian
1. Jenis tagihan
: PR
2. Bentuk instrumen
: PG
Instrumen Evaluasi : PG
2
Sebuah
kumparan
mempunyai
weber/m2.
Kuat
arus
induksi
adalah ....
maksimum
yang
terjadi
dalam
(A) 3 mV
(B) 300 mV
(A) 0,02 A
(C) 3 V
(B) 0,1 A
(D) 30 V
(C) 0,2 A
(E) 300 V
(D) 1,0 A
(E) 2,0 A
meluncur
di
atas
kawat
lain
(A) 5 V
(B) 30 V
(C) 60 V
10 adalah
(D) 110 V
(A) 0,008 N
(E) 220 V
(B) 0,16 N
(C) 0,32 N
a.
(D) 0,40 N
(E) 0,08 N
sekunder 5:3.
b.
5.
Suatu
kawat
melingkar
dengan
sekunder 3:5.
fluks
c.
magnetik
yang
berubah
d.
adalah A
sekunder 5:3.
(A) 4
e.
(B) 8
(C) 16
sekunder 3:5.
(D) 32
(E) 64
9.
UMPTN 1989
arus
listrik
dalam
suatu
menjadi
dalam
waktu
dalam
a.
0,250 A
b.
0,333 A
(A) 0,32
c.
1,680 A
(B) 0,40
d.
1,875 A
(C) 2,5
e.
3,000 A
rangkaian.
Induktansi
(D) 32
(E) 64
7.
UMPTN 1989
adalah.
berturut-turut.
a.
Eind = B.l.sin
b.
Eind = N. d/dt
a.
b.
c.
F = B.i.l. sin
c.
d.
F = B.q.v. sin
d.
e.
= B.i.N.A. cos
e.
Q
14. EBTANAS 1988
0,1 volt
b.
0,2 volt
c.
0,5 volt
d.
5 volt
e.
10 volt
320 lilitan.
b.
330 lilitan.
c.
550 lilitan.
d.
555 lilitan.
e.
605 lilitan.
b.
c.
d.
e.
volt.
2.
3.
4.
gambar, maka .
a.
b.
mempunyai .
c.
a.
500 lilitan.
b.
750 lilitan.
d.
c.
1000 lilitan.
listrik dari P ke Q.
d.
1500 lilitan.
e.
e.
2000 lilitan.
17.
EBTANAS 1987
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
: 17
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
: 2.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menerapkan hukum Biot-Savart untuk menentukan medan magnet pada kawat
lurus tak berhingga, cincin, solenoid, dan toroid.
2. Mengaplikasi perumsan hukum Biot-Savart pada soal.
II.
Materi Ajar
1.
Kawat lurus
2.
Kawat melingkar
3.
Solenoid
Bp
0 NI
l
BQ
Kawat lurus
4.
kawat melingkar
Toroid
0 NI
2a
Keterangan :
0 NI
2 l
solenoid
Glossaries
T = tesla
A = ampere
m = meter
Wb = weber
Rumus Kuat Medan Magnet Solenoida bagian Tengah
B = kuat medan magnetik (T)
L = panjang solenoida (m)
i = kuat arus listrik (A)
N = jumlah lilitan solenoida
o = 4 x 107dalam satuan standard
Glossaries
1 Wb / m2 = 1 T
III.
IV.
No.
Langkah-langkah pembelajaran :
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
WAKTU
15 menit
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
2.
WAKTU
95 menit
Kegiatan Inti :
3.
V.
Kegiatan Penutup
25 menit
a.
b.
Sumber
VI.
Penilaian
1. Jenis tagihan
: Latihan
2. Bentuk instrumen
: PG
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
: 18
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
: 2.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Mengaplikasi gaya Lorentz pada matan bergerak dan antara dua kawat berarus
listrik.
2. Mengaplikasi rumus gaya Lorentz pada matan bergerak dan antara dua kawat
berarus listrik di dalam soal
II.
Materi Ajar
Hukum Ampere
Hukum Ampere menyatakan bahwa medan magnet dapat ditimbulkan melalui
dua cara : yaitu lewat arus listrik (perumusan awal Hukum Ampere), dan dengan
mengubah medan listrik (tambahan Maxwell).
GAYA LORENTZ
Jika sebuah penghantar yang di aliri arus listrik berada di dalam medan
magnet, ternyata penghantar ini akan bergerak. Ini menunjukkan bahwa pada
penghantar tersebut ada sebuah gaya. Gaya ini disebut dengan Gaya
Lorentz (FL).
Arah gaya Loretz dipengaruhi oleh arah medan listrik dan arah arus.
Hubungan ini dinyatakan dengan Kaidah Telapak Tangan Kanan , yang
menyatakan :
1.
2.
Arah
Empat
jari
tangan,
Arah
Telapak
menunjukkan
arah
tangan,
medan
magnet (B)
Perhatikan gambar :
B
F
I
ukur
listrik
(Galvanometer),
Ohmmeter
3. Tabung Televisi / Sinar Katoda
4. Siklotron
5. Pengeras suara
Ampermeter,
Voltmeter,
F = B.I.L Sin
F = B.I.L
x
F
x
x I q dan L v
t
t
x
x
e
, maka
diperoleh :
F = B.q.v. sin
FL = B.q.v
Karena muatan yag bergerak dalam medan magnet membentuk busur lingkaran,
maka akan berlaku :
FLorentz = F sentripetal
Sehingga berlaku :
R = jari-jari lintasan ( m )
m = massa partikel ( kg )
m.v
B.q
q = muatan partikel ( c )
v = kecepatan partikel ( m/s )
B = Kuat medan magnet ( T )
Jika dua kawat sejajar dialiri arus listrik, maka kedua kawat ini akan berinteraksi
akibat adanya Gaya Lorentz pada kedua kawat yang disebabkan oleh kawat yang
lainnya yang berarus listrik. Prosesnya :
Kawat yang satu berfungsi sebagai penghasil Medan Magnet, dan kawat yang
lainnya sebagai kawat berarus listrik. Hal ini berlangsung saling timbal balik.
II
F
0 1 2
l
2 a
Ket :
F/l = gaya persatuan panjang (N/m)
I = kuat arus (A)
a = jarak antara kedua kawat (m)
III.
IV.
No.
Langkah-langkah pembelajaran :
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
WAKTU
15 menit
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
2.
95 menit
Kegiatan Inti :
3.
Kegiatan Penutup
a.
b.
25 menit
V.
VI.
: charta
Sumber
Penilaian
3. Jenis tagihan
: Latihan
4. Bentuk instrumen
: PG
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
: 19
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
: 2.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
Menerapkan prinsip induksi magnetik dan gaya magnetik dalam teknologi seperti
pada bel listrik atau motor listrik
I.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menerapkan prinsip induksi magnetik dan gaya magnetik dalam teknologi
seperti pada bel listrik atau motor listrik.
II.
Materi Ajar
1.
Bel listrik
Membuat Bel Listrik Sederhana
A. Varian 1
Alat-Alat Yang Diperlukan :
Gunting
Obeng
Selotip
Lampu 5 watt
Rumahan Lampu
Saklar
Bel Listrik
Cara Membuat
1. Pertama, potong kabel sepanjang 10 cm sebanyak 2 potong, sehingga sisa kabel
2m tersebut menjadi 180 cm.
ini
5. Kelima, Tahap kelima inilah yang cukup rumit, pertama sambungkan ujung kabel
yang tersambung dengan rumahan lampu, lalu diparalelkan dengan sisa kabel
sepanjang 180 cm tadi dengan saklar, seperti pada gambar di
samping ...
6. Keenam, Sambungkan ujung kabel terakhir dengan kepala ujung kabel.
7. Ketujuh, bel siap digunakan.
B. Varian 2
Bahan yang diperlukan:
Paku/baut (T)
Baterai Kotak 9V atau adaptor yang memiliki rentang tegangan 9-18 volt (U)
Bel Sepeda
Kabel
Cara Membuat
Ambil kabel lainnya sambung dari saklar ke lilitan kawat pada paku
Sambungkan bagian lain dari lilitan kawat dengan seng pemukul bel dan
penyambung dan pemutus arus listrik
Anda bisa berkreasi sendiri sususannya, tapi jangan ubah rangkaian yang ada pada
gambar.
2.
Motor listrik
A. Varian 1
B. Varian 2
III.
IV.
Langkah-langkah pembelajaran :
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
WAKTU
15 menit
2.
95 menit
Kegiatan Inti :
3.
Kegiatan Penutup
a.
b.
25 menit
V.
VI.
Sumber
Penilaian
1. Jenis tagihan
: Latihan
2. Bentuk instrumen
: PG
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
: 20
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
: 2.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian diagram fasor.
2. Menjelaskan cara menggambar diagram fasor.
3. Menganalisis besaran-besaran yang terkait dengan arus dan tegangan listrik
bolak-balik.
Pembelajaran mengenai arus searah sudah pernah dipelajari di kelas X. Arus searah
dihasilkan oleh sumber listrik yang kutubnya tetap, misalnya batu baterai. Di dalam batu
baterai terdapat reaksi kimia sehingga tercipta perbedaan potensial antara kutub positif
dan kutup negatif. Perbedaan potensial ini kalau dipakaikan ke dalam sebuah rangkaian
tertutup akan membuat arus mengalir dari kutup positif ke kutub negatif seperti
diilustrasikan dalam Gambar berikut.
Perlu diingat, pengertian arus dalam listrik adalah muatan positif yang bergerak. Walau
sebenarnya yang bergerak adalah elektron (muatan negatif) yang digambarkan sebagai
garis putus-putus dalam Gambar. Dengan demikian kita bisa buat grafik Perubahan
Perbedaan Tegangan (V) terhadap Waktu seperti pada Gambar 1 kanan.
Bagaimana seandainya kutub positif dan kutub negatif dari baterai tersebut berganti-ganti
terhadap waktu? Misalnya pada waktu t1 ujung kanan adalah positif dan ujung kiri adalah
negatif. Kemudian pada waktu t2 ujung kanan adalah negatif dan kiri adalah positif. Dan
siklus ini terus berlangsung sampai sumber listrik tersebut dimatikan. Inilah yang disebut
arus bolak-balik: kutub sumber listrik berganti-ganti tiap waktu. Jadi, arus bolak-balik
(AC/alternating current) adalah arus listrik dimana besar dan arah arusnya berubah-ubah
secara bolak-balik
Kalau pergantian kutub itu terjadi 60 kali dalam satu detik, maka dikatakan frekuensi
sumber AC tersebut adalah 60 Hertz (seperti banyak dipakai di Amerika Serikat). Kalau
pergantian kutub itu terjadi 50 kali dalam satu detik, maka frekuensi sumber AC tersebut
adalah 50 Hertz (seperti banyak dipakai di Eropa dan Asia termasuk di Indonesia). Tentu
sekarang kita paham apa maksud "frekuensi arus PLN adalah 50 Hz". Karena perbedaan
tegangan berubah-ubah setiap waktu, maka untuk praktis besarnya perbedaan tegangan
arus bolak-balik dinyatakan dalam rms (root mean square, akar dari kuadrat rata-rata)
perbedaan tegangan maksimum. Ini sebenarnya hanya permainan statistik, tidak
mengandung fenomena fisis yang baru. Harga rms dari perbedaan tegangan bernilai
perbedaan tegangan maksimum dibagi akar dua. Bicara tentang kestabilan, tentu arus
searah lebih stabil (lihat grafik perubahan perbedaan tegangan terhadap waktu).
telah diketahui bahwa generator arus bolak-balik sebagai sumber tenaga listrik yang
mempunyai GGL :
E = Emax sin
Persamaan di atas jelas-jelas menunjukkan bahwa GGL arus bolak-balik berubah secara
sinusoidal. Suatu sifat yang menjadi ciri khas arus bolak-balik.
Dalam menyatakan harga tegangan AC ada beberapa besaran yang digunakan, yaitu :
1. Tegangan sesaat : Yaitu tegangan pada suatu saat t yang dapat dihitung dari
persamaan E = Emax sin 2
2. Amplitudo
tegangan
Yaitu
harga
maksimum
tegangan.
Dalam generator, kumparan persegi panjang yang diputar dalam medan magnetik akan
membangkitkan Gaya Gerak Listrik (GGL) sebesar :
E = Em sin
Dengan demikian bentuk arus dan tegangan bolak-balik seperti persamaan di atas yaitu :
i = Im sin
v = vm sin
t
t
Daya rata-rata yang didisipasikan dalam tahanan yang menyalurkan arus sinusoidal ialah
2
Prat 12 rms I maks rms I maks I rms
R
Ief =
= 0,707 Imax
Vef =
= 0,707 Vmax
Kuat arus dan tegangan yang terukur oleh alat ukur listrik menyatakan harga efektifnya.
2. Metode :
- Diskusi kelompok
- Eksperimen
- Ceramah
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
WAKTU
15 menit
2.
95 menit
Kegiatan Inti :
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
3.
Kegiatan Penutup
25 menit
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
rangkuman.
VII.
VIII.
Sumber
Penilaian
1. Jenis tagihan
: Latihan
2. Bentuk instrumen
: PG
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
: 21
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
: 2.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
Bila hambatan murni sebesar R berada dalam rangkaian arus bolak-balik, besar tegangan
pada hambatan berubah-ubah secara sinusoidal, demikian juga kuat arusnya. Antara kuat
arus dan tegangan tidak ada perbedaan fase, artinya pada saat tegangan maksimum, kuat
arusnya mencapai harga maksimum pula.
t. Karena hambatan
V=L
V=L
V=
L Imax. cos
Jadi antara tegangan pada kumparan dengan kuat arusnya terdapat perbedaan fase
Andaikan tegangan antara keping-keping capasitor oada suatu saat V = V max sin
t,
I=
=
I=
C.Vmax cos
lebih dahulu
daripada tegangan.
2. Metode :
- Diskusi kelompok
- Eksperimen
- Ceramah
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
WAKTU
15 menit
2.
95 menit
Kegiatan Inti :
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
3.
Kegiatan Penutup
a.
b.
V. Sumber Belajar
a. Buku Fisika SMA kelas XII BSE DIKNAS
b. Buku referensi yang relevan
c. Alat dan bahan praktikum
Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen:
Tes PG
Tes isian
25 menit
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
MATA PELAJARAN
: FISIKA
KELAS / SEMESTER
: XII IPA / I
PERTEMUAN KE
: 22
ALOKASI WAKTU
: 3 x 45
STANDAR KOMPETENSI
: 2.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
I.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat:
1. Memecahkan permasalahan sederhana pada rangkaian listrik AC yang
terdiri dari resistor, induktor, dan kapasitor yang disusun seri
Reaktansi
Disamping resistor, kumparan induktif dan capasitor merupakan hambatan bagi arus
bolak-balik. Untuk membedakan hambatan kumparan induktif dan capasitor dari
hambatan resistor, maka hambatan kumparan induktif disebut Reaktansi Induktif dan
hambatan capasitor disebut Reaktansi Capasitif.
Reaktansi =
XL =
=
XL =
XC =
XC =
XC dalam ohm, C dalam Farad.
1.2
Impedansi (Z)
Tg
Ada tiga kemungkinan yang bersangkutan dengan rangkaian RLC seri yaitu :
1. Bila XL>XC atau VL>VC, maka rangkaian bersifat induktif. tg
negatif, nilai
V=
= 0 dan
= 0, ini
1.3
Resonansi
Jika tercapai keadaan yang demikian, nilai Z = R, amplitudo kuat arus mempunyai nilai
terbesar, frekuensi arusnya disebut frekuensi resonansi seri. Besarnya frekuensi resonansi
dapat dicari sebagai berikut :
XL = XC
L =
2 =
f=
atau T =
f adalah frekuensi dalam cycles/det, L induktansi kumparan dalam Henry dan C kapasitas
capasitor dalam Farad.
f =
2. Metode :
- Diskusi kelompok
- Eksperimen
- Ceramah
No.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
WAKTU
15 menit
2.
95 menit
Kegiatan Inti :
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan besaranbesaran dalam rangkaian RLC seri yang disampaikan oleh
guru.
3.
Kegiatan Penutup
a.
b.
25 menit
V. Sumber Belajar
a. Buku Fisika SMA kelas XII BSE DIKNAS
b. Buku referensi yang relevan
c. Alat dan bahan praktikum
Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen:
Tes PG
D. 28,6 A
B. 15,4 A
E. 30 A
C. 20 A
Tes isian
Kumparan kawat dengan jari-jari 5 cm diletakkan tegak lurus pada suatu medan
magnet yang fluksnya berubah dari 1,5 Wb/m2 menjadi 2,1 Wb/m2 dalam waktu
menit. GGL yang terjadi pada kumparan adalah ....
Tes uraian
Sebuah kumparan yang terdiri dari 100 lilitan mempunyai jari-jari 5 cm dan
hambatan 25 . Hitunglah laju perubahan medan magnet agar menghasilkan arus
sebesar 4 A.
Mengetahui,
Palembang,
Juli 2014
Guru Fisika
Amalia, M. P fis
NIP 197202111998031006
NIP 198011152005012008
ULANGAN BLOK 1
1. Jika kita memperhatikan benda yang terapung di permukaan air maka benda tersebut
hanya bergerak naik turun jika terdapat gelombang transversal yang melaluinya. Hal
tersebut menunjukkan .
a. gelombang merupakan bentuk rambatan energi
b. gelombang merupakan bentuk rambatan partikel zat perantara
c. perambatan gelombang tidak berenergi
d. penyebab adanya gelombang adalah getaran
e. gelombang merambat dalam 1 arah saja
2. Dua buah gabus A dan B berjarak 30 cm sat sama lain. Kedua gabus naik turun
bersama permukaan air. Bila gabus A di puncak gelombang dan B di dasar
gelombang sedangkan di antara kedua gabus terdapat satu bukit dan satu lembah
gelombang. Bila frekuensi gelombang 20 Hz, maka cepat rambatnya adalah.....
a. 1 m/s
d. 4 m/s
b. 2 m.s
e. 5 m/s
c. 3 m/s
3. Persamaan gelombang berbentuk y = 2 Sin ( 20t - x/25 ); ( y,x = dalam cm ; t =
dalam sekon) Cepat rambat gelombang adalah .
a. 1 m/s
d. 3 m/s
b. 2 m/s
e. 5 m/s
4 m/s
0
-0,8
20 sekon
Dari grafik :
(1) amplitudo gelombang 0,8 m
(2) perioda T = 5 sekon
(3) frekuensi f = 2 Hz
(4) simpangan gelombang setelah 25 sekon adalah 0,40 3 m
Pernyataan yang benar adalah .
a. (1), (2) dan (3)
e. (4)
5. Dua gelombang berjalan memiliki amplitude sama tetapi arah berlawanan. Kemudian
kedua
gelombang
berinterferensi
membentuk
gelombang
stasioner
dengan
persamaan :
y = 8 sin 6x.cos 120t, y dan x dalam m
dan t dalam sekon. Jika x =
1
1
m , dan t = sekon , maka simpangan gelombang
12
4
tersebut adalah
a. 4
d. 2
b. 4 3 m e. 0, 2 m
c. 3
3 m
6. Dua gelombang sinus berjalan dalam arah yang berlawanan. Keduanya berinterferensi
menghasilkan suatu gelombang stasioner yang dinyatakan dengan persamaan :
y = 2,5 sin(0,4x) cos (200t),
dengan x dalam meter dan t dalam sekon.
Besarnya frekuensi dan jarak dua simpul
terdekat pada gelombang tersebut adalah.....
a.
b.
c.
d.
e.
40 cm
d. 4 cm
b.
20 cm
e. 2 cm
c.
5 cm
8. Dari persamaan
maka
1) frekuensi getaran 4 Hz
2) fase getaran
1
saat t = 1/8 sekon
2
1
8
d. 1)
b. 2) dan 3)
e. 1), 2) dan 3)
c. 1) dan 3)
1 sekon
-0,5
Dari grafik :
(1) amplitudo gelombang 0,5 m
(2) perioda T = S
(3) frekuensi f = 2 Hz
10. Perpaduan antara dua gelombang harmonik yang frekuensi dan amplitudonya sama
tetapi arahnya berlawanan menghasilkan gelombang .
a. mekanik
d. elektromagnetik
b. stasioner
e. longitudinal
c. berjalan
x
t
) dalam satuan
0,1 40
S1. Hitunglah,
a. frekuensi gelombang ?
b. panjang gelombang ?
c. cepat rambat gelombang ?
12. Dua gelombang berjalan memiliki amplitude sama tetapi arah berlawanan. Kemudian
kedua
gelombang
berinterferensi
membentuk
gelombang
stasioner
dengan
persamaan :y = 12 cos 4x.sin 20t, y dan x dalam m dan t dalam sekon. Tentukan
cepat rambat gelombang stasioner ?
13. Seutas tali panjangnya 2,5 meter, disalah satu ujungnya diikat sedangkan ujung
lainnya digetarkan dengan frekunsi 50 Hz sehingga membentuk
gelombang
stasioner , jika letak simpul ke 4 dari ujung pantul berjarak 0,75 meter Tentukan :
a. Panjang gelombang ?
b. Jarak perut ke 5 dari ujung pantul ?
c. Jumlah simpul dan perut yang ternentuk sepanjang tali ?
14. Gambar berikut ini menunjukakan pola gelombang stasioner pada percobaan Melde
dengan menggunakan panjang tali 3,00 m.
3,00 m
Jika frekuensi getaran adalah 50 HZ, hitunglah cepat rambat gelombang
15. Dua buah gabus A dan B berjarak 15 cm satu sama lain. Kedua gabus naik turun
bersama permukaan air. Bila gabus A di punncak gelombang dan B di dasar
gelombang, sedangkan di anntara kedua gabus terdapat satu bukit dan satu lembah
gelombang. Bila cepat rambat gelombang 50 cm/s, hitung frekuensi gelombang air
adalah ....
FORMAT PENILAIAN
Nama
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Skor
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
2
3
I.
Jumlah
Nomor
Kunci Jawaban
Skor
b.
c.
d.
e.
e.
a.
d.
a.
10
10
perolehan
Nilai
2. Soal Uraian :
No
Uraian Jawaban
Soal
Dik : y = 2 Sin 8
x
t
) dalam satuan S1.
0,1 40
Skor
Jawab :
a). 2 ft = 8 t/0,1 f = 40 Hz
c) v = f = 40 . 10 = 400 m/s
1
v = ....?
Jawab :
Jawab :
Dik :
3,00 m
Jika frekuensi getaran adalah 50 HZ, hitunglah V = ...?
Jawab = v = f = 1 . 50 = 50 m/s
Dit = f =....?
5
Jawab :
2
1
14
Jumlah Skor Maksimum
3. PENILAIAN PSIKOMOTOR
Aspek Yang dinilai
Kerja sama
Ketelitian
Ketelitian
Sistimatika
No
Nama
dalam kelo-
dalam
dalam
dalam
Urut
Siswa
mpok
melakukan
pengamatan
menarik
praktik
1
2 3
Skor
Peroleh
kesimpulan
4
1 2
1
2
3
4
5
6
Nilai Siswa =
Jumlah
SkorPerolehan X 100
SkorMaksimum
an
4
Nilai
4. PENILAIAN SIKAP
No
Nama
Urut
Siswa
Kehadiran
Keaktifan
Partisipasi
Ketepatan
dalam tatap
bertanya/menj
dalam
waktu me-
muka
awab
kelompok
ngumpulkan
pertanyaan
Jumlah
laporan pra-
2 3
1 2
1
2
3
4
5
6
Kriteria Penilaian :
9. = kurang
10. = cukup
11. = baik
12. = sangat baik
Perole
han
ktik
1
Skor
Predikat :
A = Jumlah Skor = 13 16
B = Jumlah Skor = 9 - 12
C = Jumlah Skor = 5 - 8
D = Jumlah Skor = 1 - 4
Nilai
ULANGAN BLOK 2
I.
Q2 = 2,5 C
+
80 cm
Maka kuat medan titik P diantara dua muatan yang jaraknnya 30 cm dari muatan Q1
adalah.
a. 1,1 x 105 N/C
b. 2,0 x 105 N/C
c. 2,1 x 105 N/C
d. 3,1 x 105 N/C
e. 4,1 x 105 N/C
Q2 = +2,5 C
+
100 cm
25 cm
Maka potensial listrik titik P yang terletak sebelah kanan muatan Q2 disebabkan oleh
muatan Q1 dan Q2 adalah.
a. 11,9 x 104 Volt
b. 11,0 x 104 Volt
c. 9,56 x 104 Volt
d. 7,56 x 104 Volt
e. 4,65 x 104 Volt
0,5 cm
Jika beda potensial kedua plat adalah 104 Volt, besar gaya Coulomb pada electron
yang ada diantara kedua plat adalah.
a. 3,2 x 1013 N
b. 6,4 x 10-13 N
c. 3,2 x 10-14 N
d. 3,2 x 10-12 N
e. 3,2 x 10-13 N
5. Kapasitas suatu kapasitor keping sejajar .....
1. sebanding dengan luas keping
2. tergantung dielektrik yang digunakan
3. berbanding terbalik dengan jarak antara kedua keeping
4. makin besar bila muatan kapasitor diperbesar.
Yang benar adalah
a. 1 dan 3
d. 4
b. 1 dan 2
e. 1,2,3 dan 4
c. 1,2 dan 3
6. Sebuah kapasitor dimuati oleh baterai 3 volt sehingga bermuatan 0,6 C, maka
kapasitas kapasitor tersebut adalah....
a. 0,2 F
d. 0,8 F
b. 0,4 F
e. 1.0 F
c. 0,6 F
7. .
3 C
d. 2/3 C
b. 1/3 C
e. 3/3 C
c.
2 C
8. Besarnya muatan listrik yang terdapat diantara titik A dan B pada rangkaian kapasitor
berikut adalah.
200 F 300 F
A
600 F
12 V
a. 0,00012 C
d. 1,2 C
b. 0,0012 C
e. 2,40 C
c. 1,020 C
II.
Essai/Soal Uraian
Kerjakan soal-soal berikut dengan langkah-langkahnya.
QB= 45 C
+
X
P
15 cm
Jika kuat medan titik P sama dengan nol, hitunglah X , jarak antara Adan B adalah 15
cm .
FORMAT PENILAIAN
Jumlah
No. Soal / Skor Maks / Skor Perolehan
No.
1
2
3
Nama
Siswa
Skor
perolehan
10
Nilai
II.
Nomor
Kunci Jawaban
Skor
a.
b.
e.
e.
a.
a.
d.
a.
2. PENILAIAN PSIKOMOTOR
Ketelitian
Ketelitian
Sistimatika
No
Nama
dalam kelo-
dalam
dalam
dalam
Urut
Siswa
mpok
melakukan
pengamatan
menarik
praktik
1
1
2
3
4
5
6
2 3
Jumlah
Skor
Peroleh
kesimpulan
4
1 2
an
4
Nilai
Nilai Siswa =
SkorPerolehan X 100
SkorMaksimum
3. PENILAIAN SIKAP
No
Nama
Urut
Siswa
Kehadiran
Keaktifan
Partisipasi
Ketepatan
dalam tatap
bertanya/menj
dalam
waktu me-
muka
awab
kelompok
ngumpulkan
pertanyaan
Jumlah
laporan pra-
2 3
1 2
1
2
3
4
5
6
Kriteria Penilaian :
5.
6.
7.
8.
= kurang
= cukup
= baik
= sangat baik
Peroleh
an
ktik
1
Skor
Predikat :
A = Jumlah Skor = 13 16
B = Jumlah Skor = 9 - 12
C = Jumlah Skor = 5 - 8
D = Jumlah Skor = 1 - 4
Nilai
ULANGAN BLOK 3
I.
1.
Perhatikan gambar arah arus listrik (I), medan magnet(B) dan gaya magnetik (F)
Keterangan :
. = arah keluar bidang gambar
X = arah masuk bidang gambar
Hubungan antara I, B dan F yang benar adalah pada gambar ....
A. (1)
2.
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Dari hasil pengukuran diketahui besar induksi magnetik di ujung suatu solenoida
adalah 1,8 x 10-3 T. Besar induksi magnetik di pusat solenoida adalah
A. 0,9 x 10-3 T
3.
B. 1,2 x 10-3 T
D. 2,4 x 10-3 T
C. 1,8 x 10-3 T
E. 3,6 x 10-3 T
Dua buah kawat,yang satu lurus dan yang satu lagi melingkar.
Kedua kawat hampir berimpit di titik P. i1= 6 A dan i2 = 2/ A
dengan jari-jari 2 cm arah seperti gambar
Besar induksi magnetik di pusat lingkaran O adalah
A. 2 x 10-5 tesla
D. 8 x 10-5 tesla
B. 4 x 10-5 tesla
E. 9 x 10-5 tesla
C. 6 x 10-5 tesla
4.
Suatu kumparan yang mempunyai 200 lilitan dan luas penampang 1500 cm2
mengalami perubahan induksi magnet dari 100 mT menjadi 500 mT dalam waktu 20
milli sekon. Besar GGL induksi yang timbul dalam kumparan adalah ... V
A. 100
5.
B. 200
C. 300
D. 500
E. 600
v = 6 m/s
R =0,06
Q
Besar dan arah arus induksi pada kawat PQ adalah:
A. 1 ampere dari P ke Q
B. 1 ampere dari Q ke P
C. 4 ampere dari P ke Q
D. 4 ampere dari Q ke P
E. 4,8 ampere dari P ke Q
6.
D. 90 %
B. 75 %
E. 100 %
C. 80 %
7.
D. 160 V
B. 34 V
E. 170 V
C. 68 V
8.
Jarum suatu voltmeter yang dipergunakan untuk mengukur suatu tegangan bolak
balik menunjuk harga 220 Volt. Ini berarti bahwa tegangan itu ....
A. Tetap
B.
C.
9.
+ 220 2 Volt
bolak balik berfrekuensi sudut 1000 rad/s. Lalu pada rangkaian tersebut disisipkan
sebuah kapasitor sehingga terjadi rangkaian RLC seri tanpa mengubah sumber
tegangan. Ternyata besar arus efektif pada rangkaian sama seperti sebelum disisipi
kapasitor. Nilai kapasitansi kapasitor yang disisipkan adalah ... F.
A.
6,25
D. 33,3
B.
12,5
E. 50
C.
25
10. Perhatikan gambar rangkaian berikut ini. Jika kuat arus dalam rangkaian 4 A, maka
nilai resistor R pada rangkaian adalah.
A. 60
B. 50
C. 40
D. 30
E. 20
11. Sebuah rangkaian RLC seri dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik yang
memiliki nilai efektif 100 Volt. Jika hambatan R sebesar 100 dan tegangan efektif
antara kedua ujung R adalah 60 Volt, maka faktor daya rangkaian adalah ....
A. 0,40 W
D. 0,76 W
B. 0,48 W
E. 0,80 W
C. 0,66 W
II.
Essai/Soal Uraian
Kerjakan soal-soal berikut dengan langkah-langkahnya.
12. Pada dua buah kawat sejajar yang masing-masing dialiri arus yang sama besar,
timbul gaya yang besarnya 2 x 10-7 N/m. Jarak antara kedua kawat itu adalah 1
meter. Tentukan kuat arus dalam setiap kawat.
13. Perhatikan gambar rangkaian RLC seri berikut!
FORMAT PENILAIAN
Jumlah
Siswa
perolehan
1
10
11
12
13
1
2
3
III.
Skor
Nama
Nomor
Kunci Jawaban
Skor
10
11
11
Nilai
2. PENILAIAN PSIKOMOTOR
Ketelitian
Ketelitian
Sistimatika
No
Nama
dalam kelo-
dalam
dalam
dalam
Urut
Siswa
mpok
melakukan
pengamatan
menarik
praktik
1
2 3
Skor
Perolehan
kesimpulan
4
1 2
1
2
3
4
5
6
Nilai Siswa =
Jumlah
SkorPerolehan X 100
SkorMaksimum
Nilai
3. PENILAIAN SIKAP
No
Nama
Urut
Siswa
Kehadiran
Keaktifan
Partisipasi
Ketepatan
dalam tatap
bertanya/menj
dalam
waktu me-
muka
awab
kelompok
ngumpulkan
pertanyaan
Jumlah
laporan pra-
2 3
1 2
1
2
3
4
5
6
Kriteria Penilaian :
1.
2.
3.
4.
= kurang
= cukup
= baik
= sangat baik
Peroleh
an
ktik
1
Skor
Predikat :
A = Jumlah Skor = 13 16
B = Jumlah Skor = 9 - 12
C = Jumlah Skor = 5 - 8
D = Jumlah Skor = 1 - 4
Nilai