Anda di halaman 1dari 186

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

:1

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang


dalam menyelesaikan masalah.

KOMPETENSI DASAR

: 1.1. Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang


secara umum

INDIKATOR

Mengidentifikasi karakteristik gelombang transversal dan longitudinal

Mengidentifikasi karakteristik gelombang mekanik dan elektromagnetik

I.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menyebutkan pengertian gelombang dengan benar dari demonstrasi/power
point yang berisi film yang mengilustrasikan getaran pada tali atau cambuk
atau pada slinki
2. Menjelaskan karakteristik gelombang dengan benar.
3. Menuliskan jenis gelombang dengan benar berdasarkan :
a. Arah rambat.
b. Medium perambatannya
c. Letak amplitudo dan fasenya
4. Menghitung dengan benar cepat rambat gelombang = panjang gelombang x
frekuensi [v = .f ]
5. Menyebutkan dengan benar masing-masing 3 contoh fenomena gelombang
dalam kehidupan sehari-hari yang menguntungkan dan merugikan.

II.

Materi Ajar

1. Gelombang adalah energi yang merambat

2. Ciri/karakteristik gelombang adalah : tidak adanya perpindahan partikel, yang


ada yaitu perpindahan atau transfer energi.
3. Jenis-jenis Gelombang
A. Berdasarkan arah rambatnya
1. Gelombang Transversal adalah Gelombang yang arah getarnya arah
rambatnya
contoh : gelombang pada tali
2. Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya arah
rambatnya
contoh : gelombang bunyi

B. Berdasarkan Mediumnya
1. Gelombang Mekanik perlu medium
Contoh : Gelombang pada tali, riak air, gelombang bunyi, dll

2. Gelombang elektromagnetik tidak memerlukan medium dlm


merambat
Contoh : Gelombang cahaya, gelombang radio, sinar UV, dll

C. Berdasarkan Amplitudo dan Fasenya


1. Gelombang Berjalan Amplitudo & fasenya sama di tiap titik yang
dilalui gelombang

2. Gelombang Berdiri/diam Amplitudo & fasenya berbeda

4. Beberapa Besaran dalam Gelombang :


Periode (T) adalah banyaknya waktu yang diperlukan untuk satu gelombang.
Frekuensi (f) adalah banyaknya gelombang yang terjadi dalam waktu 1
sekon.
Amplitudo (A) adalah simpangan maksimum suatu gelombang.
Cepat rambat (v) adalah besarnya jarak yang ditempuh gelombang tiap
satuan waktu.
Panjang gelombang () adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam 1
periode. Atau besarnya jarak satu bukit satu lembah. Besaran panjang
gelombang inilah yang hanya dimiliki oleh gelombang tetapi tidak dimiliki oleh
getaran.
Dalam sebuah gelombang sinus, panjang gelombang adalah jarak antara
puncak:

Untuk menentukan cepat rambat gelombang digunakan persamaan ;


v = .f atau v = /T
Dimana adalah panjang gelombang (m) dan v adalah cepat rambat gelombang
(m/s)

III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, demonstrasi

IV.

Langkah-langkah pembelajaran :

No.
1.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)
1.

Menuliskan materi pokok.

2.

Menyebutkan tujuan pembelajaran.

3.

Memberi motivasi dengan pertanyaan

Apakah Anda pernah melihat seekor kerbau dicambuk ?


atau justru pernah dicambuk :D ?
Bagaimana bentuk cambuk yang dilecutkan? Berupa gelombang
kan ?
Apa yang dirasakan oleh kerbau yang dicambuk ?
Jawabannya : sakit.
Lalu mengapa sakit ? Karena energi ditransfer ketika terjadi
gelombang.
Jadi sebenarnya Gelombang itu apa sih ? Gelombang adalah energi
yang merambat.

WAKTU
15 menit

No.
2.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

Kegiatan Inti :

95 menit

*.Guru membimbing siswa dalam menentukan karakteristik


gelombang dengan memberikan contoh kasus : Jika ada yang
mengatakan pada Anda bahwa molekul air di pantai adalah
molekul air dari laut yang kemudian menepi ke pantai, apakah
Anda setuju ?
*.Guru

membimbing

siswa

membuat

kesimpulan

bahwa

karakteristik/ciri dari gelombang adalah : Tidak ada perpindahan


partikel, Yang ada yaitu perpindahan atau transfer energi
*.Guru menjelaskan tentang jenis-jenis gelombang
*.Dengan bantuan guru, siswa mengulang kembali beberapa
besaran yang telah dipelajari sebelumnya pada materi gelombang,
yaitu A, , T, f, v.
*. Dari simulasi, siswa menentukan besar A, , T, f, v.

3.

V.

VI.

Kegiatan Penutup

25 menit

a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

b.

Mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Media

: power point tentang gelombang secara umum

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas

Penilaian

1. Jenis tagihan

: Tes tertulis : post test / tes akhir

2. Bentuk instrumen

: Uraian singkat

Instrumen Evaluasi : Tes akhir

1. Sebutkan pengertian gelombang !


2. Sebutkan karakteristik gelombang !

3. a. Gelombang yang arah getarnya arah rambatnya disebut .


b. Gelombang yang tidak memerlukan medium dalam perambatannya
disebut.
c. Gelombang yang amplitudo & fasenya sama di tiap titik yang dilalui
gelombang disebut .
4. Perhatikan gambar !
Seorang siswa melakukan percobaan dengan menggunakan
vibrator berfrekuensi 50 Hz menghasilkan pola seperti gambar
di samping. Tentukan cepat rambat gelombang tersebut !

60 cm
5. Sebutkan masing-masing 2 contoh fenomena gelombang dalam kehidupan
sehari-hari yang menguntungkan dan merugikan !

KUNCI

1. Gelombang adalah energi yang merambat


2. Ciri/karakteristik gelombang adalah : tidak adanya perpindahan partikel, yang
ada yaitu perpindahan atau transfer energi.
3. a. Gelombang transversal
b. Gelombang elektromagnetik
c. Gelombang berjalan

4. Diket

3/2 = 60 cm

f = 50 Hz

Ditanyakan

Jawab

3/2 = 60 cm

= 40 cm

= .f = 40.50 = 2000 cms-1


= 20 ms

-1

[2]
[6]
[2]

5. Gejala gelombang yang menguntungkan : pantulan gelombang cahaya membuat


kita dapat melihat, gelombang radio
Gejala gelombang yang merugikan : gelombang tsunami, gelombang suara yang
memekakkan.

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

:2

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang


dalam menyelesaikan masalah.

KOMPETENSI DASAR

: 1.1. Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang


secara umum

INDIKATOR

I.

Mengidentifikasi persamaan gelombang berjalan dan gelombang diam/stasioner

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menuliskan dengan benar persamaan gelombang berjalan.
2. Menjelaskan arah rambat gelombang.
3. Menurunkan cepat getar dan cepat rambat gelombang.
4. Menurunkan persamaan percepatan gelombang.
5. Menghitung besar kecepatan dan percepatan pada gelombang berjalan.
6. Menentukan titik-titik yang sefase dan berlawanan fase pada gelombang.

II.

Materi Ajar

1. Persamaan Gelombang Sinusoidal


Jika tali yang sangat panjang dibentangkan dan salah satu ujungnya digetarkan
terus menerus, maka pada tali akan terjadi gelombang berjalan di sepanjang tali,
dengan persamaan gelombang:

y A sin(kx t ) dimana k

adalah bilangan gelombang

dan v f = cepat rambat gelombang

dan v (


) , sehingga :
2
T k

y A sin [2 (

t
)]
T

Y= A sin (t kx)

v y ,max

dy
A
dt

a y ,max

dv
A 2
dt

keterangan :
y = simpangan getar di ( m atau cm )
A = Amplitudo ( m atau cm )
= kecepatan sudut ( rad/ s )
t = waktu ( s )
k = bilangan gelombang ( /m )
x = jarak suatu titik terhadap sumbu ( m atau cm )
(lambda) = panjang gelombang ( m atau cm )

2. Ketentuan tanda :

3. Fase gelombang :

III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, demonstrasi

IV.

Langkah-langkah pembelajaran :

No.
1.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)

WAKTU
15 menit

1. Menuliskan materi pokok.


2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi dengan pertanyaan
Dari tayangan yang terlihat, pola apa yang terbentuk pada kertas ?
Jawab : Pola gelombang

2.

Kegiatan Inti :
*.Guru meminta siswa untuk mengingat kembali fungsi persamaan
getaran, yaitu fungsi sinus, yaitu : Y = A sin t
*.Karena fungsi gelombang terkait juga dengan fungsi posisi (x),

95 menit

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

maka perlu didefinisikan fungsi x ke dalam fungsi gelombang,


yaitu :
Y = A sin (t kx)
*.Guru menjelaskan arah getar dan arah rambat gelombang
*.Dengan bantuan guru, siswa dapat menurunkan kecepatan dan
percepatan getar gelombang.
*. Siswa menyelesaikan soal

3.

Kegiatan Penutup

25 menit

a. Guru membantu siswa membuat kesimpulan


b. Mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis

V.

VI.

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Media

: power point tentang gelombang secara umum

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas.

Penilaian

1. Jenis tagihan

: Latihan

2. Bentuk instrumen

: Uraian singkat

Instrumen Evaluasi : Latihan

1. Persamaan sebuah gelombang transversal yang berjalan sepanjang tali yang


sangat panjang diberikan oleh : y = 6 sin (0,02x + 4t)
Dimana x dan y dalam cm dan t dalam sekon. Hitunglah :
a. Amplitudo

e. Kecepatan gelombang

b. Panjang gelombang

f.

c. Frekuensi

g. Arah rambat gelombang

d. Cepat rambat gelombang

h. Arah getar gelombang

Percepatan gelombang

2. Manakah dua titik berikut ini yang memiliki fase sama atau berlawanan :
a. P dan Q berjarak 3/2

b. R dan S berjarak 2
c. T dan V berjarak 3
d. V dan W berjarak 10

KUNCI

1.

Diket

y = 6 sin ( 0,02x + 4t )

y = A sin (
Ditanyakan

kx + t )

a. A = ?
b. = ?
c. f = ?
d. v rambat = ?
e. v gel = ?
f.

a gel = ?

g. Arah rambat gelombang = ?


h. Arah getar gelombang = ?

Jawab

a. A = 6 cm

[2]
b. K = 2/ = 0,02
= 2/0,02 = 100 cm
[2]
c. = 2f
4 = 2.f
f = 2 Hz

[2]
d. v rambat = .f
v rambat = 100.2 = 200 cm/s

atau

v rambat = /k = 4/0,02 = 200 cm/s


[2]

e. v gel = A cos (kx + t)


= 6. 4 sin (0,02x + 4t)
= 24 sin (0,02x + 4t)
[2]

f.

a gel = A 2 sin (kx + t)


= 6. (4)2 sin (0,02x + 4t)
= 962 sin (0,02x + 4t)
[2]

g. Arah rambat gelombang (lihat tanda di depan x) = dari kanan ke kiri [2]
h. Arah getar gelombang (lihat tanda di depan A) = ke atas terlebih dahulu

[2]

2.

a. beda fase 270o

c. berlawanan fase

b. sefase

d. sefase

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

:3

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang


dalam menyelesaikan masalah.

KOMPETENSI DASAR

: 1.1. Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang


secara umum

INDIKATOR

I.

Mengidentifikasi persamaan gelombang berjalan dan gelombang diam/stasioner

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menuliskan persamaan energi gelombang
2. Siswa dapat menuliskan persamaan kecepatan pada percobaan Melde
3. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan tersebut ke dalam pemecahan
masalah.

II.

Materi Ajar

1. Persamaan Energi Gelombang

E 12 kym 2 ,

dimana k konstanta m 2
E

1
2

m y
2

2
m

2. Cepat rambat gelombang transversal pada dawai/gitar dapat dihitung dengan


menggunakan persamaan Melde :

Fl
m

dimana F ( m.g) = gaya tegangan tali ( N )


= massa per satua panjang tali ( kg /m )
v = cepat rambat gelombang pada tali ( m/s )

III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, demonstrasi

IV.

Langkah-langkah pembelajaran :

No.
1.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)

WAKTU
15 menit

1. Menuliskan materi pokok.


2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi dengan pertanyaan
Apa yang terjadi pada gelas tersebut jika suara dengung terus
diperdengarkan ?
Jawab : Gelas akan pecah
Mengapa gelas pecah ?
Jawab : karena adanya energi berupa gelombang bunyi

2.

Kegiatan Inti :
*.Guru meminta siswa untuk mengingat kembali fungsi energi
getaran pada pegas, yaitu : Y = k y2
*.Karena fungsi energi getaran sama dengan energi gelombang
maka persamaannya sama, yaitu :

95 menit

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

E 12 kym 2 ,

dimana k konstanta m 2
E

1
2

m y
2

2
m

*.Guru melanjutkan dengan bertanya : benarkah bunyi adalah salah


satu bentuk gelombang ?
*.Guru lalu memperlihatkan tayangan gelombang bunyi yang
divisualisasikan melalui osiloskop.
*.Guru lalu meminta siswa untuk menyebutkan beberapa nama alat
yang dapat berfungsi sebagai sumber bunyi.
*.Guru lalu menyebutkan bahwa salah satu sumber bunyi adalah
gitar/dawai, dimana kecepatan gelombang pada dawai dapat
ditentukan melalui percobaan Melde
*. Siswa menyelesaikan soal

3.

V.

VI.

Kegiatan Penutup

25 menit

a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

b.

Mengevaluasi siswa dengan memberikan latihan

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Media

: power point tentang gelombang secara umum

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas.

Penilaian

1. Jenis tagihan

: Latihan

2. Bentuk instrumen

: Essay dan PG

Instrumen Evaluasi : Latihan

1. Gelombang dengan frekuensi 200 Hz dan amplitudo 1 cm bergerak sepanjang


tali 20 cm yang bermassa 0,06 kg dengan tegangan sebesar 50 N.
(a) Berapakah energi total gelombang tali?
(b) Hitunglah cepat rambat gelombang transversal pada tali !

2. Sebuah kawat sonometer yang panjangnya 2 m dan massanya 1 gr


digantungkan beban yang massanya 1 kg (g = 10 m/s2). Maka cepat rambat
gelombang yang terjadi pada kawat tersebut sebesar....
a. 1/2 m/s

d. 20 m/s

b. 1 m/s

e. 100 2 m/s

c. 10 m/s

KUNCI

1. Diket : f = 200 Hz
A = 1 cm
l = 20 cm
m = 0,06 Kg
F = 50 N
Dit :
a. E = ?
b. v = ?
Jawab :
a.

1
2

1
2

m y
2

2
m

0, 06 2 .200 1.10
2

2 2

0, 06 4 .40000 1.10
E 3 4 .4 1.10
E

1
2

E 48 2 .102 Joule

b.

F .l
m

50.0, 2
0, 06

10
6.102

1000
6
v 12,9 13 m/s
v

2. Diket : l = 2 m
m = 1.10-3 Kg
F = m.g = 1. 10 = 10 N
Dit :
v=?
Jawab :

F .l
m

10.2
1.103

20
103

v 20000
v 100 2 m/s
Jadi jawabannya e. 100 2 m/s

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

:4

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang


dalam menyelesaikan masalah.

KOMPETENSI DASAR

: 1.1. Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang


secara umum

INDIKATOR

Menyelidiki sifat-sifat gelombang (pemantulan, pembiasan, superposisi, interferensi,


dispersi, difraksi, dan polarisasi) serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

I.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai :
1. Melalui pengamatan dan literatur, siswa dapat menjelaskan sifat-sifat umum
gelombang
a. Refleksi/Pemantulan
b. Refraksi/Pembiasan
2. Mengaplikasikan rumus sifat-sifat gelombang tersebut ke dalam pemecahan
masalah.
3. Menyebutkan contoh penerapan sifat-sifat gelombang tersebut (refleksi dan
refraksi) dalam kehidupan sehari-hari.

II.

Materi Ajar

1. Sifat-sifat umum gelombang :


a. Refleksi/Pemantulan adalah peristiwa pemantulan gelombang. Contoh :
pemantulan suara, pemantulan cahaya dan lain-lain.
1. Pemantulan pada cermin datar
Sifat-sifat bayangan pada cermin datar :

1. Bayangan bersifat maya (langsung dapat dilihat dengan mata


tanpa memerlukan layar untuk melihatnya).
2. Tegak
3. Sama besar
4. Bersisian (kanan benda menjadi kiri bayangan)
5. Jarak benda ke cermin = Jarak bayangan ke cermin.
Hukum Pemantulan :

1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu
bidang datar.
2. Sudut datang = sudut pantul ( i = r )
2. Pemantulan pada cermin lengkung
Cermin lengkung
Cermin lengkung adalah cermin yang permukaan pantulnya
merupakan sebuah kelengkungan yang sferis.

Pemantulan Pada Cermin Cekung


Sinar istimewa pada cermin cekung:
1.

2.

3.

Sinar datang sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan


melalui titik fokus F
Sinar datang melalui titik fokus F akan dipantulkan sejajar
sumbu utama
Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin M akan
dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan tersebut.

Pemantulan Pada Cermin Cembung


Sinar istimewa pada cermin cembung:

1.

2.

Sinar datang sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan


seakan-akan datang dari titik fokus F.
Sinar datang menuju titik fokus F akan dipantulkan sejajar sumbu
utama.
Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin M akan

3.

dipantulkan kembali seakan-akan melalui titik pusat kelengkungan


tersebut.

Cermin cekung

Cermin cekung

b. Refraksi/Pembiasan peristiwa pembiasan gelombang. Contoh : sendok


yang

dimasukkan

patah/bengkok.

dalam

gelas

yang

berisi

air

akan

terlihat

Pembiasan pada lensa

III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, demonstrasi

IV.

Langkah-langkah pembelajaran :

No.
1.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)

WAKTU
15 menit

1. Menuliskan materi pokok.


2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Guru membawa cermin datar ke dalam kelas kemudian
memperlihatkan pada siswa. Memberi motivasi dengan
pertanyaan :
Apa yang terlihat pada kaca ?
Jawab : bayangan si pengamat
Bagaimana sifat-sifat bayangan yang terbentuk ?
1. Bayangan bersifat maya (langsung dapat dilihat dengan mata
tanpa memerlukan layar untuk melihatnya).
2. Tegak
3. Sama besar
4. Bersisian (kanan benda menjadi kiri bayangan)
5. Jarak benda ke cermin = Jarak bayangan ke cermin

2.

Kegiatan Inti :

95 menit

*.Guru menjelaskan tentang pemantulan pada cermin dan


pembiasan pada lensa berdasarkan power point
*. Siswa menyelesaikan soal

3.

Kegiatan Penutup

25 menit

a. Guru membantu siswa membuat kesimpulan


b. Memberikan tugas rumah berupa PR

V.

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Media

: power point tentang cahaya

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas.

VI.

Penilaian

1. Jenis tagihan

: Latihan dan PR

2. Bentuk instrumen

: Uraian singkat dan PG

Instrumen Evaluasi : Latihan

Essay :
1. Dua buah cermin datar masing-masing panjangnya 1,6 m disusun berhadapan.
Seberkas sinar jatuh tepat pada ujung salah satu cermin dengan sudut dating
45o. sinar akan keluar dari cermin setelah mengalami pemantulan sebanyak.
kali
2. Seorang perempuan berdiri sejauh 150 cm di depan cermin datar. Cermin
tersebut digeser mendekati perempuan tadi sejauh 60 cm. Jarak bayangan awal
dan bayangan akhir perempuan tersebut adalah cm

a. 1/4

d. 4/4

1. Sebuah benda berada di depan cermin

b. 2/4

e. 5/4

cekung dengan fokus 15 cm. Bayangan

c. 3/4

yang terbentuk maya dengan perbesaran


5 kali. Jarak benda ke cermin adalah

5. Sifat bayangan yang dibentuk oleh

a. 45 cm

d. 12 cm

cermin cembung adalah

b. 36 cm

e. 10 cm

a. nyata, tegak, diperbesar

c. 18 cm

b. maya, tegak, diperbesar


c. nyata, terbalik, diperkecil

2. Sebuah cermin cekung dengan jari-

d. maya, tegak, diperkecil

jari kelengkungan cermin 20 cm akan

e. maya, terbalik, diperkecil

menghasilkan bayangan nyata dan


diperbesar 2 kali jika benda diletakkan

6. Sebuah benda diletakkan 4 cm di

di muka cermin sejauh

depan cermin cembung yang berfokus 6

a. 60 cm

d. 15 cm

cm. Letak bayangan yang terbentuk

b. 45 cm

e. 10 cm

adalah

c. 30 cm

a. 6 cm di depan cermin
b. 12 cm di belakang cermin

3. Cermin cekung sering digunakan

c. 6 cm di belakang cermin

dokter gigi untuk memeriksa lubang

d. 16 cm di depan cermin

kecil. Alassan yang paling tepat karena

e. 12 cm di depan cermin

a. cermin cekung adalah cermin positif

7. Sebuah benda diletakkan pada jarak

b. cermin cekung adalah cermin negatif

10 cm di depan lensa cembung yang

c. cermin cekung mampu memberikan

berfokus 6 cm. Letak bayangan yang

bayangan nyata diperbesar

terbentuk adalah

d. cermin cekung mampu memberikan

a. 15 cm

d. 30 cm

bayangan maya diperbesar

b. 20 cm

e. 35 cm

e. cermin cekung selalu menghasilkan

c. 25 cm

bayangan diperbesar
8. Sebuah lensa cembung memiliki jarak
4. Sebuah benda diletakkan 4 cm di

fokus 8 cm. Untuk memperoleh

depan cermin cembung dengan jari-jari

bayangan tegak dan diperbesar dua kali,

kelengkungan 40 cm. Perbesaran

maka benda harus diletakkan di

bayangan yang terbentuk adalah kali

a. 4 cm di depan lensa

b. 10 cm di belakang lensa

divergen yang berfokus 12 cm, maka

c. 6 cm di depan lensa

bayangan yang terbentuk adalah

d. 12 cm di belakang lensa

a. maya, tegak, diperbesar

e. 8 cm di belakang lensa

b. nyata, terbalik, diperbesar


c. nyata, tegak, diperbesar

9. Jika sebuah benda diletakkan pada

d. nyata, terbalik, diperkecil

jarak 4 cm di depan sebuah lensa

e. maya, tegak, diperkecil

KUNCI

Essai
1. 16 kali
2. 120 cm

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

:5

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang


dalam menyelesaikan masalah.

KOMPETENSI DASAR

: 1.1. Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang


secara umum

INDIKATOR

Menyelidiki sifat-sifat gelombang (pemantulan, pembiasan, superposisi, interferensi,


dispersi, difraksi, dan polarisasi) serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

I.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai :
1. Melalui pengamatan dan literatur, siswa dapat menjelaskan sifat-sifat umum
gelombang
a. Superposisi/penjumlahan
b. Interferensi/penjumlahan gelombang yang koheren
c. dispersi/penguraian,
2. Mengaplikasikan rumus sifat-sifat gelombang tersebut ke dalam pemecahan
masalah.
3. Menyebutkan contoh penerapan sifat-sifat gelombang tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.

II.

Materi Ajar

1. Sifat-sifat umum gelombang :


a. Superposisi adalah penjumlahan dua gelombang atau lebih dapat
melintasi ruang yang sama tanpa ada ketergantungan satu gelombang
dengan yang lain. Contoh 2 gelombang yang datang dari kanan dan kiri
akan menjadi tiada di tengah.

=
b. Interferensi adalah pertemuan dan pertindihan, atau superposisi
gelombang yang koheren. Interferensi yang saling membangun disebut
interferensi

konstruktif

sedangkan

interferensi

yang

saling

menghilangkan akan terjadi dan disebut interferensi destruktif.


Interferensi terjadi jika :
1. koheren, artinya kedua gelombang cahaya harus memiliki beda fase
yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi
yang sama.
2. Amplitudo harus sama atau hampir sama.

c. Dispersi adalah gejala penguraian cahaya putih (polikromatik) menjadi


cahaya berwarna-warni (monokromatik) (me, ji, ku, hi, bi, ni, u). Contoh
: terjadinya pelangi, warna-warni pada disk, pada gelembung sabun, dan
sebagainya.

u m nu nm
Ket :
= sudut dispersi
m = sudut deviasi merah
u = sudut deviasi ungu
nu = indeks bias untuk warna
ungu
nm = indeks bias untuk
warna merah
= sudut puncak prisma

III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, demonstrasi

IV.

No.
1.

Langkah-langkah pembelajaran :

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)
1. Menuliskan materi pokok.
2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi dengan pertanyaan
Perhatikan gambar yang ada di slide (gambar berikut)

WAKTU
15 menit

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

Jika gelombang tersebut digabungkan, bagaimana bentuk


penggabungan gelombang tersebut ?
Jawab :

=
Penggabungan atau penjumlahan dari gelombang itulah yang
disebut dengan superposisi

2.

Kegiatan Inti :

95 menit

*.Guru menjelaskan tentang superposisi, interferensi dan dispersi


berdasarkan power point
*. Siswa menyelesaikan soal

3.

Kegiatan Penutup
a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

b. Memberikan tugas rumah berupa PR

25 menit

V.

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media

VI.

Media

: power point tentang gelombang cahaya

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas.

Penilaian

1. Jenis tagihan

: Latihan

2. Bentuk instrumen

: essay dan PG

Instrumen Evaluasi :

Essay
1. Suatu berkas sinar putih kita datangkan pada prisma kaca yang sudut pembiasnya 450.
Bila dianggap semua sinar mengalami deviasi minimum sedangkan n m = 1,51 ; nu =
1,53. Berapakah sudut dispersinya ?

PG

1.

Dua celah dengan jarak 0,2 mm

terang yang berturutan pada layar

disinari tegak lurus. Garis terang

adalah

ketiga terletak 7,7 mm dari pusat

(A) 0,10 cm

pada layar yang jaraknya 1 m dari

(B) 0,25 cm

celah. Panjang gelombang sinar

(C) 0,50 cm

yang digunakan adalah angstrom

(D) 1,0 cm

(A) 50000

(E) 2,5 cm

(B) 25000
(C) 15000

3.

Pada percobaan Young digunakan

(D) 5000

cahaya hijau. Untuk memperbesar

(E) 2500

jarak antara dua garis terang yang


berdekatan pada layar dapat

2. Cahaya 5000 A datang pada celah

dilakukan dengan

kembar Young yang lebar antar

(1) menjauhkan layar dari celah

celahnya 0,2 mm. Jarak layar ke

(2) mengganti cahaya hijau dengan

celah 1,0 m. jarak antar dua garis

kuning

(3) memperkecil jarak antara celah

(4) mengganti cahaya hijau dengan

merah
KUNCI

Essai
1. (1,0780)

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

:6

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang


dalam menyelesaikan masalah.

KOMPETENSI DASAR

: 1.1. Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang


secara umum

INDIKATOR

Menyelidiki sifat-sifat gelombang (pemantulan, pembiasan, superposisi, interferensi,


dispersi, difraksi, dan polarisasi) serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

I.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai :
1. Melalui pengamatan dan literatur, siswa dapat menjelaskan sifat-sifat umum
gelombang
a. difraksi/pelenturan, dan
b. polarisasi/pengutuban/pembatasan
2. Mengaplikasikan rumus sifat-sifat gelombang tersebut ke dalam pemecahan
masalah.
3. Menyebutkan contoh penerapan sifat-sifat gelombang tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.

II.

Materi Ajar
1.

Sifat-sifat umum gelombang :

a. Difraksi adalah peristiwa pelenturan gelombang yang akan terjadi jika


cahaya melalui celah yang sangat sempit. Kita dapat melihat gejala ini
dengan mudah pada cahaya yang melewati sela jari-jari yang kita

rapatkan kemudian kita arahkan pada sumber cahaya yang jauh, misalnya
lampu neon.
Garis

terang

(maksimum),

bila:
d.sin = n. ; n = 0, 1, 2,
Garis gelap (minimum), bila:
d.sin = ( n - 1/2 ) ;
n = 1, 2, 3,..
maka tetapan kisi d adalah:
d = 1/N
N= banyaknya garis (celah)
per satuan panjang

b. Polarisasi adalah pembatasan atau pengutuban dua arah getar menjadi


satu arah getar. Contoh langit tampak biru.
Polarisasi cahaya dapat terjadi karena beberapa hal berikut:
pemantulan (Reflection)
Prinsip polarisasi dengan pemantulan dimanfaatkan pada kacamata
pelindung sinar matahari (sunglasses) dan lensa
pembiasan (Reflaction)
contoh : pembiasan pada kristal
absorpsi selektif (Selective Absorption)
Prinsip polarisasi dengan absorpsi selektif dimanfaatkan pada kamera
polaroid
hamburan (Scattering)
contoh : langit tampak biru
Mengapa langit tampak biru ? Peristiwa ini disebabkan oleh hamburan
cahaya yang telah diterangkan di atas. Berdasarkan analisis tentang
proses hamburan cahaya dapat disimpulkan bahwa, untuk intensitas
cahaya datang tertentu, intensitas cahaya yang dihamburkan
bertambah dengan bertambahnya frekuensi. Karena cahaya biru
memiliki frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi merah, maka

cahaya biru dihamburkan lebih banyak dari pada cahaya merah.


Sebagai hasilnya maka langit tampak berwarna biru.

III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, demonstrasi

IV.

Langkah-langkah pembelajaran :

No.
1.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)

WAKTU
15 menit

1. Menuliskan materi pokok.


2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi dengan pertanyaan
Jika kita merapatkan jari-jari kita dan kemudian diarahkan ke
lampu neon, apa yang terjadi ?
Jawab :
cahaya akan melewati sela jari-jari, hal inilah yang dikenal dengan
difraksi

2.

Kegiatan Inti :

95 menit

*.Guru menjelaskan tentang difraksi dan polarisasi berdasarkan


power point
*. Siswa menyelesaikan soal

3.

Kegiatan Penutup
c.

25 menit

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

d. Memberikan tugas rumah berupa PR

V.

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Media

: power point tentang gelombang cahaya

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas.

VI.

Penilaian

1. Jenis tagihan

: Latihan

2. Bentuk instrumen

: PG

Instrumen Evaluasi : PG
(E) 4670 A

1.

Seberkas sinar monokromatik 5000


A datang tegak lurus kisi. Spektrum

3.

Jika bumi tidak beratmosfir, maka


warna langit adalah

orde kedua membentuk sudut 300


dengan normal kisi. Jumlah celah

(A) kuning

per cm adalah

(B) biru

(A) 2000

(C) abu-abu

(B) 4000

(D) hitam

(C) 5000

(E) putih

(D) 20000
(E) 50000

4.

Efek yang hanya ditunjukan oleh


gelombang transversal adalah

2.

(A) difraksi

Kisi 3000 garis tiap cm


mengakibatkan difraksi orde
0

(B) pelayangan

pertama pada sudut 8 (sin 8 =

(C) interferensi

0,14). Panjang gelombang cahaya

(D) polarisasi

adalah

(E) dispersi

(A) 2700 A
(B) 3700 A
(C) 37000 A
(D) 467 A

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

:7

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang


dalam menyelesaikan masalah.

KOMPETENSI DASAR

: 1.1. Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang


secara umum

INDIKATOR

I.

Menerapkan asas Doppler untuk gelombang bunyi

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi kuat dan tinggi bunyi.
2. Membedakan audiosonik, infrasonik, dan ultrasonik.
3. Menyebutkan contoh audiosonik, infrasonik, dan ultrasonik.
4. Menuliskan rumus efek Doppler.
5. Menerapkan rumus efek Doppler pada soal.
6. Menyebutkan contoh kasus penerapan efek Doppler dalam kehidupan seharihari.

II.

Materi Ajar

1. Bunyi merupakan gelombang mekanik yang dalam perambatannya arahnya


sejajar dengan arah getarnya (gelombang longitudinal).
2. Bunyi bedasarkan frekuensinya dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Makhluk


yang bisa mendengan bunyii infrasonik adalah jangkrik.

Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan


20 kHz. atau bunyi yang dapat didengar manusia.

Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebihdari 20 kHz. makhluk


yang dapat mendengar ultrasonik adalah lumba-lumba.

3. Efek Doppler
Efek DOPPLER terjadi karena frekuensi bunyi
berubah jika sumber bunyi bergerak relative
menjauhi atau mendekati pendengar. Dalam
hal ini yang bergerak bisa sumber bunyi nya
maupun pendengar nya, atau kedua-duanya.
Jika sumber bunyi dan pendengar bergerak
saling mendekat, maka frekuensi akan bertambah tinggi, begitu juga
sebaliknya jika bergerak saling menjauh, frekuensi akan bertambah rendah.
Hal ini pertama kali diteliti oleh Johann Christian Doppler (1803 1853), oleh
karena itu disebut efek Doppler.

fp (v v p )

fs (v vs )
Keterangan :

Dengan catatan :

fp = frekuensi pendengar Vp bertanda + jika pendengar mendekat


(Hz)

Vp bertanda - jika pendengar menjauh

fs = frekuensi sumber (Hz)

Vp bertanda - jika sumber mendekat

v = kecepatan udara (m/s)

Vp bertanda + jika sumber menjauh

vp = kecepatan pendengar
(m/s)
vs = kecepatan sumber (m/s)

III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, demonstrasi

IV.

Langkah-langkah pembelajaran :

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)

1.

WAKTU
15 menit

1. Menuliskan materi pokok.


2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi dengan pertanyaan
Antara suara laki-laki dan perempuan, Suara mana yang lebih
melengking ?
Jawab : Suara perempuan
Apa yang menyebabkan hal itu ?
Jawab : frekuensi suaranya

2.

Kegiatan Inti :

95 menit

Guru menjelaskan bahwa penyebab perbedaan suara laki-laki


dan perempuan (tinggi rendahnya nada) adalah frekuensi suara
dan penyebab perbedaan teriakan dan bisik-bisik yaitu adanya
perbedaan amplitudo.

Bersama-sama siswa, guru mengingatkan kembali tentang


definisi infrasonik, audiosonik dan ultrasonik.

Guru meminta siswa menyebutkan beberapa contoh bunyi yang


termasuk infrasonik, audiosonik dan ultrasonik.

Peserta didik memperhatikan penjelasan efek Doppler yang


disampaikan oleh guru.

Peserta didik memperhatikan contoh soal penerapan efek


Doppler yang disampaikan oleh guru.

Guru memberikan beberapa soal penerapan efek Doppler untuk


dikerjakan oleh peserta didik.

Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau


belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.

3.

Kegiatan Penutup
a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

25 menit

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
b.

V.

VI.

WAKTU

Memberikan tugas rumah berupa PR

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Media

: power point tentang gelombang bunyi

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas.

Penilaian

1. Jenis tagihan

: Latihan

2. Bentuk instrumen

: PG

Instrumen Evaluasi : PG

1. Sumber bunyi yang memancarkan

e. amplitudo

bunyi dengan panjang gelombang 10


cm dan pendengar bergerak saling

3. Kuat lemahnya bunyi tergantung

menjauhi dengan kecepatan masing-

pada besar kecilnya ....

masing

a. frekuensi gelombang bunyi

60

m/s

dan

40

m/s.

Kecepatan rambat bunyi di udara

b. panjang gelombang bunyi

340 m/s. Frekuensi bunyi yang

c. amplitude gelombang bunyi

didengar adalah ....

d. kecepatan gelombang bunyi

a. 3400 Hz

d. 4533 Hz

b. 3230 Hz

e. 2550 Hz

c. 3643 Hz

e. semua salah

4. Suatu sumber bunyi bergerak dengan


kecepatan 10 m/s menjauhi seorang

2. Tinggi

rendah

nada

tergantung

pendengar yang tidak bergerak. Jika

dari ....

frekuensi

a. frekuensi dan panjang gelombang

kecepatan perambatannya 390 m/s,

b. frekuensi dan amplitudo

maka frekuensi gelombang bunyi

c. panjang gelombang

yang terdengar adalah....

d. frekuensi

bunyi

400

Hz

dan

a. 380 Hz

c. 400 Hz

b. 390 Hz

d. 410 Hz
e. 420 Hz

7. Kereta bergerak dengan laju 72


km/jam

5. Apabila kita hendak menaikkan

menuju

membunyikan

stasiun

sambil

peluitnya.

Bunyi

tinggi nada dari suatu dawai maka

peluit kereta api tersebut terdengar

dapat dilakukan dengan cara ....

oleh kepala stasiun dengan frekuensi

a. panjang dawai diperbesar

720 Hz. Laju suara di udara 340 m/s,

b. panjang dawai diperkecil

maka frekuensi peluit kereta api

c. penampang dawai diperbesar

tersebut adalah ....

d. tegangan dawai diperkecil

a. 640 Hz

c. 700 Hz

e.dawai diganti dengan dawai yang

b. 680 Hz

d. 720 Hz

lain jenisnya

e. 760 Hz

6. Sumber

bunyi

bergerak

dengan

8. Bunyi tidak dapat merambat dalam

kecepatan V mendekati pendengar

medium ....

diam, dibandingkan dengan sumber

a. udara

d. gas nitrogen

bunyi

b. air

e. Ruang hampa

diam

dan

pendengar

mendekati sumber bunyi dengan


kecepatan

yang

sama,

c. gas oksigen

maka

terdengar bunyi ....

9. Seorang guru seni suara

a. yang sama tingginya

memerintahkan seorang siswa yang

b. yang pertama lebih tinggi dari

menyuarakan nada sol, lebih keras

pada yang kedua


c. yang pertama lebih rendah dari
pada yang kedua
d. yang pertama makin keras dan
yang kedua makin lemah
e. yang pertama makin lemah dan
yang kedua makin keras

lagi. Maka artinya siswa tersebut


harus memperbesar :
A. frekuensnya
B. amplitudonya
C. periodenya
D. fasenya
E. waktu getarnya

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

:8

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang


dalam menyelesaikan masalah.

KOMPETENSI DASAR

: 1.1. Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang


secara umum

INDIKATOR

I.

Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menghitung besaran-besaran gelombang bunyi (intensitas bunyi dan taraf
intensitas bunyi).

II.

Materi Ajar

1. Intensitas Bunyi
Intensitas bunyi adalah besarnya daya bunyi tiap satuan luas bidang. Dari
definisi tersebut intensitas bunyi dapat dinyatakan dengan persamaan :

P
A

Dimana :
P = daya bunyi ( watt )
A = luas bidang ( m2 )
I = intensitas bunyi (waat/m2)

Apabila sumber bunyi berupa sebuah titik dan bersifat


isotropis (menyebar ke segala arah), maka bidang yang

ditembus oleh daya bunyi merupakan bidang kulit bola ( A = 4r2 ). Maka
persamaan intensitas bunyi di atas dapat dituliskan sebagai berikut :

P
4 r 2

dimana r = jarak sumber bunyi ke suatu titik.


Dari persaman di atas, maka dapat disimpulkan bahwa intensitas bunyi di sutu
titik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak titik tersebut ke sumber bunyi.
Sehingga jika sebuah titik yang berjarak r1 dari sumber bunyi memiliki
intensitas I1 dan titik yang berjarak r2 dari sumber bunyi memiliki intensitas I2,
maka akan berlaku persamaan:

I1 r2

I 2 r1

Dimana :
I1 = intensitas bunyi di titik 1 (w/m2)
I2 = intensitas bunyi di titik 2 (w/m2)

2. Taraf Intensitas Bunyi ( TI )


Taraf Intensitas bunyi didefinisikan sebagai nilai logaritma dari perbandingan
antara intensitas suatu bunyi dengan intensitas standar ( intensitas ambang
pendengaran ).
Besarnya Taraf Intensitas bunyi dinyatakan dengn persamaan :

TI 10 log

I
I0

dimana :
TI = Taraf intensitas bunyi (dB)
I = intensitas bunyi ( w/m2 )
I0 = intensitas ambang pendengaran = 10-12 w/m2
Ambang pendengaran didefinisikan sebagai inensitas bunyi terkecil yang masih
dapat didengar oleh telinga normal. (I0 = 10-12 w/m2 )
3. Hubungan Taraf Intensitas (TI) bunyi dan jumlah mesin (n)

TI n TI1 10 log n

4. Hubungan Taraf Intensitas (TI) bunyi dan jarak sumber suara (r)

r
TI 2 TI1 20 log 2
r1
III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, demonstrasi

IV.

Langkah-langkah pembelajaran :

No.
1.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)

WAKTU
15 menit

1. Menuliskan materi pokok.


2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi dengan pertanyaan
Jika ada yang memekik di sekitar kita dan memekik di depan
telinga kita, maka suara mana yang intensitasnya terdengar lebih
besar ?
Jawab :
Yang paling di depan telinga
Mengapa ? karena jaraknya lebih kecil,
Artinya ? intensitas bunyi berbanding terbalik dengan jaraknya.

2.

Kegiatan Inti :

Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang intensitas


bunyi yang disampaikan oleh guru.

Peserta didik memperhatikan contoh intensitas bunyi yang


disampaikan oleh guru.

Guru memberikan beberapa soal intensitas bunyi untuk


dikerjakan oleh peserta didik.

Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar

95 menit

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum


dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung
memberikan bimbingan.

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai


hubungan intensitas bunyi dengan jarak.

Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan taraf


intensitas bunyi yang disampaikan oleh guru.

Guru memberikan beberapa soal menentukan taraf intensitas


bunyi untuk dikerjakan oleh peserta didik.

Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar


atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum
dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung
memberikan bimbingan.

3.

V.

VI.

Kegiatan Penutup

25 menit

a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

b.

Memberikan tugas rumah berupa PR

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Media

: power point tentang gelombang bunyi

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas.

Penilaian

1. Jenis tagihan

: Latihan

2. Bentuk instrumen

: PG

Instrumen Evaluasi : PG

1. Suatu sumber bunyi dengan TI = 75

4. Sebuah

mesin

ketik

rata-rata

dB. TI bila 10 sumber bunyi yang

menimbulkan taraf intensitas 60 dB.

sama

Jika sepuluh mesin ketik dibunyikan

dibunyikan

bersama-sama

adalah .

bersama-sama, besar taraf intensitas

a. 11,87 dB

d. 85 dB

b. l8,75 dB

e. 150 dB

c. 75 dB

bunyi adalah ....


a. 50 dB

d. 80 dB

b. 60 dB

e. 120 dB

c. 70dB
2. Taraf intensitas bunyi pada sebuah
titik yang ditimbulkan oleh sumber
bunyi

berbanding

langsung

5. Taraf intensitas bunyi pada suatu


jendela terbuka yang luasnya 1 m2

dengan ....

adalah 60 dB. Jika harga ambang

a. intensitas bunyi di titik itu

bunyi 10-16 watt/cm2, maka daya

b. kebalikan intensitas bunyi di titik

akustik yang masuk melalui jendela

itu

tersebut adalah ....


c. kebalikan dari logaritma intensitas
bunyi di titik itu
d. logaritma perbandingan antara

a. 10-4 watt

d. 10-12 watt

b. l0-6 watt

e .l0-16 watt

c. 10-10 watt

intensitas bunyi dan intensitas


ambang bunyi
e. intensitas ambang bunyi

6. Sebuah

sepeda

motor

dengan

knalpot

terbuka

membangkitkan

taraf intensitas bunyi 90 dB, maka


3. Intensitas ambang pendengar dan

jika 10 motor tersebut dibunyikan

ambang perasaan masing-masing 10-

bersama, taraf intensitas menjadi . . ..

12

a. 10 dB

d. 900 dB

intensitas bunyi tersebut adalah ....

b. 100 dB

e. 1000 dB

a. 1,25 dB

d. 16 dB

c. 110 dB

b. l,6dB

e. 80 dB

-4

watt/cm dan l0 watt/cm . Taraf

c. 8 dB
7. Yang

dimaksud

bunyi adalah ....

taraf

intensitas

tersebut 10-6 watt, maka nilai x

a. jumlah energi bunyi yang


merambat

adalah ....

b. perbandingan antara intensitas


bunyi dan intensitas ambang
c. jumlah frekuensi yang ditangkap

a. 5

d. 2

b.4

e. 1

c. 3

flap detik oleh telinga


d. logaritma perbandingan antara
intensitas bunyi dan intensitas ambang
e. jumlah energi bunyi tiap satuan

11. Efek yang hanya ditunjukkan oleh


gelombang transversal adalah ....
a. difraksi

d. efek Doppler

waktu tegak lurus dengan satuan luas

b. pelayangan

e. polarisasi

bidang

c. interferensi

8. Satuan

taraf

intensitas

bunyi

dinyatakan dengan ....


-2

a. watt. m
-2

b. j. m

11. Bunyi tidak dapat merambat dalam


medium ....

-2

d. dB. m

a. udara

d. gas nitrogen

e. dB

b. air

e. ruang hampa

c. watt

c. gas oksigen

9. Jika sebuah sepeda motor melewati

12. Pada

permukaan

suatu

danau

seseorang, maka ia menimbulkan

terdapat dua gabus yang terpisah

taraf intensitas (TI) sebesar 80 dB.

satu dengan lainnya sejauh 60 cm.

Bila sekaligus orang itu dilewati 10

Keduanya

sepeda motor seperti itu, maka taraf

permukaan air dengan frekuensi 2

intensitasnya adalah ....

getaran per detik. Bila salah satu

turun

berada

di

naik

bersama

a. 8 dB

c.80 dB

gabus

puncak

bukit

b. 70 dB

d. 90 dB

gelombang yang lainnya berada di

e. 800 dB

lembah gelombang, sedangkan di


antara kedua gabus itu terdapat satu

10. Taraf intensitas (TI) pada suatu

bukit

gelombang.

Cepat

rambat

jendela terbuka yang luasnya x m2

gelombang pada permukaan danau

adalah 60 dB. Jika harga ambang

adalah ....

bunyi 10

-16

watt/cm

maka daya

a. 20 cm/s

d. 120 cm/s

akustik yang masuk melalui jendela

b. 30 cm/s

e. 240 cm/s

c. 80 cm/s

intensitas bunyi pada jarak 3 meter


13. Intensitas bunyi dapat ditingkatkan
dengan
a. memperbesar frekuensi dan

dari sumber bunyi tersebut


adalah . I
A.

9
4

D.

2
3

B.

3
2

E.

4
9

C.

8
9

amplitudo
b. memperbesar frekuensi saja
c.memperkecil amplitudo dan
memperbesar frekuensi
d. memperkecil frekuensi dan
amplitudo
e. memperbesar amplitudonya saja

15. Intensitas bunyi pada jarak 2 meter


dari sumber bunyi adalah I. Maka

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

:9

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang


dalam menyelesaikan masalah.

KOMPETENSI DASAR

: 1.1. Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang


secara umum

INDIKATOR

I.

Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Membedakan pipa organa terbuka dan pipa organa tertutup.
2. Menghitung besaran-besaran gelombang bunyi yang dihasilkan oleh pipa
organa tertutup, pipa organa terbuka, dan dawai.

II.

Materi Ajar
1. Persamaan gelombang

v f
v
f

2. Perbandingan nada-nada
N Alat

Nada dasar

Nada atas pertama

Nada atas kedua

o
1

Dawai

f n n 1

1v
2l

Pipa
organa
terbuka

1
l
2
2l
v v
f0
0 2 l

f 0 : f1 : f 2

1
l
2
2l
v v
f0
0 2 l

f 0 : f1 : f 2

Pipa
organa
tertutu
p

1
l
4
4l
v v
f0
0 4 l

f 0 : f1 : f 2

1 l
l
f1

v v

1 l

v
v
3v

2l
l
2l

1 l
l
f1

v v

1 l

v
v
3v

2l
l
2l
3
l
4
4
l
3
v 3v
f1

4
1 4l
3

v
3v
5v

4l
4l
4l

3
l
2

2
l
3
v v 3v
f2
2 2 l 2l
3

3
l
2

2
l
3
v v 3v
f2
2 2 l 2l
3

5
l
4

4
l
5
v v 5v
f2
2 4 l 4l
5

III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, demonstrasi

IV.

Langkah-langkah pembelajaran :

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)

1.

WAKTU
15 menit

1. Menuliskan materi pokok.


2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi dengan pertanyaan:
Jika kita ingin membuat gitar menghasilkan suara yang lebih
nyaring maka yang harus dilakukan adalah.
Jawab :
Mengencangkan stelan senar gitarnya.
Mengapa ? terkait dengan hukum Melde

2.

F .l
m

Kegiatan Inti :

Perwakilan peserta didik diminta untuk membedakan pipa organa


terbuka dan pipa organa tertutup.

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai pola


gelombang berdiri pipa organa terbuka dan pipa organa tertutup.

Peserta didik memperhatikan hubungan panjang gelombang


dengan panjang pipa organa dan panjang dawai yang disampaikan
oleh guru.

Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan


perbandingan panjang pipa dan frekuensi pada pipa organa
terbuka dan pipa organa tertutup yang disampaikan oleh guru.

Guru memberikan beberapa soal menentukan perbandingan


panjang pipa dan frekuensi pada pipa organa terbuka dan pipa

95 menit

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

organa tertutup untuk dikerjakan oleh peserta didik.

Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau


belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.

3.

V.

VI.

Kegiatan Penutup

25 menit

a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

b.

Memberikan tugas rumah berupa PR

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Media

: power point tentang gelombang bunyi

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas.

Penilaian

1. Jenis tagihan

: Latihan

2. Bentuk instrumen

: Essay dan PG

Essay :

1. Jika laju gelombang bunyi di udara 360 m/s, hitunglah panjang pipa organa
a. terbuka dan
b. tertutup yang memiliki frekuensi dasar 240 Hz.

KUNCI JAWABAN
Skor

1. Diket

: Pipa organa
v = 360

Dit

m/s; f (dasar ) = 240 Hz.

: a. L terbuka
b. L tertutup

Jwb.

[2]

: a. L terbuka = ; = v/ f
= 1,5 m
L = 0,75

[4]

b. L tertutup =
L = 0,375 m

[4]

Instrumen Evaluasi : PG

1. Cepat rambat gelombang transversal

a. 0,4 m/s

c. 1,0 m/s

pada tali V, sedangkan tegangannya

b. 0,8 m/s

d. 2,0 m/s

F. Jika panjang dan massa tali tetap


sedangkan

tegangan

pada

e. 4,0 m/s

tali

diperbesar menjadi 4F, maka cepat

3. Apabila kita hendak menaikkan

rambat gelombang pada tali tersebut

tinggi nada dari suatu dawai maka

menjadi . . ..

dapat dilakukan dengan cara ....

a. 16V

d. 1 V

b. 4V

e. 1/4 V

c. 2V

a. panjang dawai diperbesar


b. panjang dawai diperkecil
c. penampang dawai diperbesar
d. tegangan dawai diperkecil

2. Pada seutas dawai terbentuk empat


buah gelombang berdiri, panjang

e.dawai diganti dengan dawai yang


lain jenisnya

dawai 0,5 meter dan digetarkan


dengan frekuensi 32 Hz, maka cepat
rambat

gelombang

tersebut adalah ....

transversal

4. Jika cepat rambat bunyi di udara 340


m/s, maka pipa organa terbuka yang
panjangnya 25 cm menghasilkan

nada dasar dan atas pertama masing-

gelombang

transversal

masing sebesar .. ..

dihasilkan 400 m/s, maka frekuensi

a. 680 Hz dan 2040 Hz

nada dasarnya adalah ....

b. 680 Hz dan 1360 Hz

a. 640 Hz

c. 320 Hz

c. 6,8 Hz dan 20,4 Hz

b.500 Hz

d. 250 Hz

d. 6,8 Hz dan 13,6 Hz

yang

e. 125 Hz

e. 340 Hz dan 680 Hz


7. Sebuah dawai panjangnya 80 cm
5. Jika sebuah pipa. organa terbuka

dipetik pada nada atas satu dan

ditiup hingga timbul nada atas kedua,

beresonansi dengan nada dasar

maka terjadilah .....

sebuah pipa organa tertutup yang

a. 4 perut dan 2 simpul

panjangnya 60 cm. Jika kecepatan

b. 3 perut dan 4 simpul

bunyi dalam pipa organa 342 m/s,

c. 4 perut dan 3 simpul

maka kecepatan getar dawai

d. 4 perut dan 4 simpul

adalah m/s

e. 4 perut dan 5 simpul

A. 171
B. 152

6. Seutas dawai panjangnya 0,8 meter.

C. 124

Jika tegangan dawai itu diatur

D. 114

sedemikian rupa sehingga kecepatan

E. 98

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

: 10

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang


dalam menyelesaikan masalah.

KOMPETENSI DASAR

: 1.1. Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang


secara umum

INDIKATOR

Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi

I.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Memaparkan pemanfaatan bunyi dalam teknologi melalui kajian literature
(misalnya pada NDT/USG)
2. Memaparkan pemanfaatan cahaya dalam teknologi melalui kajian literature
(misalnya pada teknologi fotokopi, CD, OHP dan Scan)

II.

Materi Ajar

1. NDT/UT

Non destrtructive testing (NDT)


Non destrtructive testing (NDT) adalah aktivitas tes atau inspeksi terhadap suatu
benda untuk mengetahui adanya cacat, retak, atau discontinuity lain tanpa merusak
benda yang kita tes atau inspeksi. Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk menjamin
bahwa material yang kita gunakan masih aman dan belum melewati damage
tolerance. Material pesawat diusahakan semaksimal mungkin tidak mengalami

kegagalan (failure) selama masa penggunaannya.NDT dilakukan paling tidak


sebanyak dua kali. Pertama, selama dan diakhir proses fabrikasi, untuk
menentukan suatu komponen dapat diterima setelah melalui tahap-tahap fabrikasi.
NDT ini dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu komponen. Kedua, NDT
dilakukan setelah komponen digunakan dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya
adalah menemukan kegagalan parsial sebelum melampaui damage tolerance-nya.
Metode utama Non Destructive Testing meliputi:
Visual Inspection
Sering kali metode ini merupakan langkah yang pertama kali diambil dalam NDT.
Metode ini bertujuan menemukan cacat atau retak permukaan dan korosi. Dalam
hal ini tentu saja adalah retak yang dapat terlihat oleh mata telanjang atau dengan
bantuan lensa pembesar ataupun boroskop.
Visual inspection dengan boroskop
Liquid Penetrant Test
Metode Liquid Penetrant Test merupakan metode NDT yang paling sederhana.
Metode ini digunakan untuk menemukan cacat di permukaan terbuka dari
komponen solid, baik logam maupun non logam, seperti keramik dan plastik fiber.
Melalui metode ini, cacat pada material akan terlihat lebih jelas. Caranya adalah
dengan memberikan cairan berwarna terang pada permukaan yang diinspeksi.
Cairan ini harus memiliki daya penetrasi yang baik dan viskousitas yang rendah
agar dapat masuk pada cacat dipermukaan material. Selanjutnya, penetrant yang
tersisa di permukaan material disingkirkan. Cacat akan nampak jelas jika
perbedaan warna penetrant dengan latar belakang cukup kontras. Seusai inspeksi,
penetrant yang tertinggal dibersihkan dengan penerapan developer.

Kelemahan dari metode ini antara lain adalah bahwa metode ini hanya bisa
diterapkan pada permukaan terbuka. Metode ini tidak dapat diterapkan pada
komponen dengan permukaan kasar, berpelapis, atau berpori.

Magnetic Particle Inspection


Dengan menggunakan metode ini, cacat permukaan (surface) dan bawah
permukaan (subsurface) suatu komponen dari bahan ferromagnetik dapat
diketahui. Prinsipnya adalah dengan memagnetisasi bahan yang akan diuji. Adanya
cacat yang tegak lurus arah medan magnet akan menyebabkan kebocoran medan
magnet. Kebocoran medan magnet ini mengindikasikan adanya cacat pada
material. Cara yang digunakan untuk memdeteksi adanya kebocoran medan
magnet adalah dengan menaburkan partikel magnetik dipermukaan. Partikelpartikel tersebuat akan berkumpul pada daerah kebocoran medan magnet.

Kelemahannya, metode ini hanya bisa diterapkan untuk material ferromagnetik.


Selain itu, medan magnet yang dibangkitkan harus tegak lurus atau memotong
daerah retak serta diperlukan demagnetisasi di akhir inspeksi.

Eddy Current Test


Inspeksi ini memanfaatkan prinsip elektromagnet. Prinsipnya, arus listrik dialirkan
pada kumparan untuk membangkitkan medan magnet didalamnya. Jika medan
magnet ini dikenakan pada benda logam yang akan diinspeksi, maka akan
terbangkit arus Eddy. Arus Eddy kemudian menginduksi adanya medan magnet.
Medan magnet pada benda akan berinteraksi dengan medan magnet pada
kumparan dan mengubah impedansi bila ada cacat.

Keterbatasan dari metode ini yaitu hanya dapat diterapkan pada permukaan yang
dapat dijangkau. Selain itu metode ini juga hanya diterapkan pada bahan logam
saja.
Ultrasonic Inspection
Prinsip yang digunakan adalah prinsip gelombang suara. Gelombang suara yang
dirambatkan pada spesimen uji dan sinyal yang ditransmisi atau dipantulkan
diamati dan interpretasikan. Gelombang ultrasonic yang digunakan memiliki
frekuensi 0.5 20 MHz. Gelombang suara akan terpengaruh jika ada void, retak,
atau delaminasi pada material. Gelombang ultrasinic ini dibnagkitkan oleh
tranducer dari bahan piezoelektri yang dapat menubah energi listrik menjadi energi
getaran mekanik kemudian menjadi energi listrik lagi.
Radiographic Inspection
Metode NDT ini dapat untuk menemukan cacat pada material dengan
menggunakan sinar X dan sinar gamma. Prinsipnya, sinar X dipancarkan
menembus material yang diperiksa. Saat menembus objek, sebagian sinar akan
diserap sehingga intensitasnya berkurang. Intensitas akhir kemudaian direkam
pada film yang sensitif. Jika ada cacat pada material maka intensitas yang terekam

pada film tentu akan bervariasi. Hasil rekaman pada film ini lah yang akan
memeprlihatkan bagian material yang mengalami cacat.
USG
USG bekerja dengan cara memanfaatkan gelombang ultrasonik sebagai prinsip
kerjanya. Jadi bukan dengan sinar X, seperti yang diduga awam. USG asalkan
dikerjakan oleh ahlinya, relatif aman buat ibu dan janinnya.
USG mempunyai frekuensi gelombang suara di atas 20 KHz (20. 000 gelombang
per detik). Sebagai perbandingan gelombang suara yang dapat kita dengar seharihari adalah 20-20.000 Hz. Untuk keperluan diagnostik dibutuhkan sumber suara
dengan frekuensi 1-20 MHz. Namun yang digunakan pada umumnya adalah 3,5
MHz, 5 MHz, serta 7,5 MHz. Penggunaan 3,5 Mhz atau lebih untuk USG
perabdominam dan 5 Mhz atau lebih untuk USG pervaginam.
Kendati relatif aman, sebaiknya USG dilakukan 2 kali selama kehamilan, yaitu
saat hamil muda (trimester I) dan trimester II (pada masa kehamilan 18-20
minggu). Sedangkan pada trimester III biasanya dilakukan hanya atas indikasi.
Mengapa demikian? Karena USG ini menggunakan gelombang frekuensi tinggi.
Sehingga sebaiknya jika memang tidak perlu sekali jangan terlalu sering
menggunakan USG. Selain itu tidak ada manfaatnya, kecuali kalau ada indikasi
medisnya.
Dan karena penggunaan gelombang frekuensi tinggi, sebaiknya USG ditangani
oleh dokter yang ahli di bidang ini. Dokter yang menanganinya harus yang punya
sertifikat. Sertifikat ini dapat diperoleh dengan mengikuti pendidikan mengenai
USG di PUSKI. Dengan demikian USG akan menjadi aman digunakan.
DUA PEMERIKSAAN
Secara umum, pemeriksaan USG yang digunakan di bidang ilmu kebidanan ada 2
macam, yaitu perabdominal (lewat perut) dan pervaginal (lewat vagina). Cara lain
bisa transperineal atau transrektal.

Pemeriksaan USG perabdominal biasanya dilakukan pada kehamilan yang sudah


cukup besar (lebih dari 12 minggu). Karena ukuran janin yang sudah cukup besar,
sehingga diperlukan probe (transduser yang mirip mikrofon) yang lebih besar pula.
Karena memang tak memungkinkan untuk lewat vagina.
Sedangkan pemeriksaan USG pervaginal biasanya dilakukan pada kehamilan
kurang dari 12 minggu. Dengan dilakukan di usia muda kehamilan inilah maka
kita dapat menentukan secara lebih pasti usia janin. Juga jumlah janin (kembar
atau tidak), ukurannya, lokasi, denyut jantung, dan keadaan uterus maupun organorgan di sekitarnya. Dengan diketahuinya kelainan-kelainan pada janin secara dini
maka memungkinkan bagi dokter untuk bertindak lebih cepat sehingga
memberikan hasil yang lebih optimal.
Selain itu, dengan pemeriksaan USG pervaginal, probe USG bisa lebih dekat ke
organ genetalia interna. Probe inilah yang akan merekam gelombang suara yang
dipantulkan oleh organ-organ tubuh si janin. Nah, dengan lebih dekat ke janin
maka memungkinkan untuk mendapat gambaran yang lebih jelas. Selain itu,
pasien juga jadi tak perlu repot untuk menahan air kencingnya.
Perlu diketahui untuk pemeriksaan USG perabdominal ibu hamil akan diminta
menahan air kencingnya sebelum pemeriksaan. Karena pada kehamilan trimester I,
organ genitalia intern masih berada di bawah rongga panggul. Tertutup oleh massa
usus yang berisi gas, selain juga dilindungi oleh tulang panggul sehingga
menghalangi penjalaran gelombang USG. Untuk mengatasi hal itu harus dibantu
dengan kandung kemih yang penuh. Dengan demikian kandung kemih itu akan
mendesak massa usus keluar dari rongga panggul sehingga rahim terdesak lebih
jauh. Itulah mengapa sering dikatakan juga air kemih itu sebagai jendela ventilasi
untuk meneropong ke dalam.
Yang jelas para ibu tidak perlu khawatir bahwa pemeriksaan pervaginal ini akan
menyebabkan perdarahan atau keguguran . Karena pemeriksaannya tidak
memerlukan manipulasi atau penekanan pada rahim.
Sedangkan yang melalui perut, si ibu hamil harus berbaring telentang dan perutnya
akan diberi minyak atau jelly. Kemudian sebuah transduser digerakkan perlahan-

lahan di permukaan perut. Pemakaian jelly ini berguna karena di atas kulit terdapat
lapisan udara yang dapat memantulkan kembali gelombang suara yang datang.
2.

Fotokopi

mesin fotokopi (atau Copier) didefinisikan sebagai mesin yang bisa membuat
salinan dokumen dan gambar visual lainnya dalam selembar kertas dengan cepat
dan murah. Kebanyakan mesin fotokopi saat ini menggunakan teknologi yang
disebut xerografi, proses pengeringan yang menggunakan panas. (Copiers juga
dapat menggunakan teknologi output lainnya seperti tinta jet, tetapi xerografi
merupakan standar yang sering digunakan.)

Xerografi diperkenalkan pertama kali oleh Xerox di tahun 1949, dan secara
bertahap menggantikan media pengganda yang dibuat oleh Verifax, fotostat, kertas
karbon, mesin stensil mesin, dan mesin duplikasi lain. Salah satu pengembangan
mesin ini ditujukan untuk mencegah infrastruktur perkantoran tanpa kertas yang
digembar-gemborkan di awal revolusi digital.

Cara Kerja

Untuk melakukan sebuah proses duplikasi (penggandaan) dari dokumen asli


menjadi dokumen hasil salinan, mesin fotokopi bekerja melalui berbagai tahap,
yaitu sebagai berikut :
Pengisian muatan: silinder drum elektrostatis dalam mesin dialiri oleh suatu

kawat bertegangan tinggi yang disebut kawat korona (corona wire) atau kawat
bermuatan. Drum memiliki lapisan bahan yang bersifat fotokonduktif. Sebuah
photoconductor merupakan sebuah semikonduktor yang bisa menjadi konduktif
ketika terkena cahaya.
Penangkapan : Sebuah lampu terang menerangi dokumen asli, dan area putih

dokumen asli (area yang tidak terkena tinta) meneruskan cahaya ke permukaan
drum fotokonduktif. Bidang drum yang terkena cahaya menjadi konduktif,
sehingga dibuang menuju ground. Luasan drum yang tidak terkena cahaya (bagian

tulisan/area hitam dari dokumen asli) tetap bermuatan negatif. Hasilnya adalah
sebuah gambar listrik laten di permukaan drum.
Pencitraan : Toner bermuatan positif. Ketika toner dimuntahkan ke drum untuk

mendapatkan citra, toner tersebut tertarik dan meresap ke daerah-daerah yang


bermuatan negatif (wilayah hitam).
Pemindahan

: Toner yang dihasilkan gambar pada permukaan drum

ditransfer/dipindahkan dari drum ke sehelai kertas yang mempunyai muatan negatif


lebih tinggi daripada permukaan drum.
Pengeringan : Toner meleleh dan menempel pada kertas karena panas dan

tekanan rol.
Proses di atas merupakan contoh mesin fotokopi dengan sebuah drum dan kertas
bermuatan negatif, serta toner bermuatan positif seperti yang terdapat dalam mesin
fotokopi digital hari ini. Beberapa mesin fotokopi kuno, yang kebanyakan masih
analog, menggunakan drum dan kertas bermuatan positif, dan serta toner bermuatan
negatif.

3.

CD
VCD, CD dan DVD telah memberikan kemudahan untuk mneyimpan data, musik,
gambar, dan film. Tentunya VCD , CD dan DVD tidak hanya bisa diputar pada
VCD player , CD palyer dan DVD player, tapi juga bisa digunakan pada komputer.

Video Compact Disc (VCD) , Compact Disc (CD) dan Digital Video Disc (DVD)
berbentuk cakram yang tipis. Nah, gimana cara kerjanya VCD , CD dan DVD agar
bisa dibaca playernya. VCD , CD dan DVD memiliki lintasan seperti spiral (spiral
track) yang menyimpan informasi. Untuk membaca data yang tersimpan di
dalamnya, digunakan sinar laser sebagai pendektesi. Dan dari bentuknya yang
seperti cakram yang tipis, jika dilihat dibawah mikroskop akan terlihat ada daerah
naik. Daerah naik ini dinamakan dengan "pit" atau "lubang-lubang". Dan daerah
yang lainnya adalah daeah yang datar yang disebut dengan "land" atau "dataran".

Pit ini dilapisi oleh plastik yang transparan berfungsi sebagai pemantul cahaya laser
yang diterima. Jika diamati ketika VCD , CD dan DVD berotasi pada palyernya,

akan terlihat pantulan sinar laser dari pit. Kemudian diteruskan pada sebuah
detektor. Pantulan cahaya tadi berfluktuasi ketika melewati pit dan land. Fluktuasi
inilah yanga akan mengirim data dalam bentuk angka-angka biner (0 dan 1).

Agar sinar laser yang berfluktiasi ini dapat terdektesi oleh detektor, VCD , CD dan
DVD ketebalannya ditentukan oleh interferensi destruktif. Sinar laser yang
melewati pit, sebagian sinarnya juga dipantulkan melewati lintasan land. Kedua
sinar yang melewati lintasan yang berbeda ini bergabung menjadi interferensi
destruktif dengan ketebelan pit setengah panjang gelombang sinar laser yang jatuh
pada tepi pit. Nah, dengan demikian cahaya laser dapat dideteksi oleh detektor
hingga data atau informasi sampai dan kita pun dapat mendengarkan musik, film
dan dapat melihat data dikomputer serta pada playernya.
CD/VCD/DVD PLAYER yaitu perangkat elektronika yang berfungsi untuk
memutar CD. Pada umumnya CD/VCD/DVD player yang ada saat ini sudah
memiliki multi fungsi. Tidak hanya untuk memutar Video CD saja tetapi juga dapat
untuk memutar MP3 ataupun CD Audio. Bahkan ada juga yang dilengkapi dengan
game, radio, dan juga karaoke. Meskipun game yang ada termasuk dalam kategori
game bawaan (game yang ada dalam program) dan tidak sehandal PS, tetapi
kehadirannya sudah cukup menghibur. Untuk saat ini sudah ada DVD PLAYER
yang menggunakan sambungan USB. Dengan menggunakan sambungan USB ini,
maka kita dapat memutar file yang ada di media penyimpanan seperti flas disk.
Dilihat dari alatnya, perbedaan paling mendasar dan menjadi keunggulan DVD
player karena bisa membaca DVD dan VCD, sedangkan VCD Player tidak. Selain
itu setiap piringan DVD punya banyak kemampuan seperti memiliki data resolusi
suara digital sekitar 24 bit/96 KHz, dibandingkan CD standar yang hanya 16
bit/44.1 KHz.
Gambar dan warna yang dihasilkannya pun lebih lembut dan hidup dengan adanya
teknologi kompresi MPEG2. Meski murah, fitur yang diusung cukup komplit
DVD menggunakan sistem error correction yang jauh lebih baik dari CD oleh
sebab itu jika DVD terluka gores, maka data dalam DVD belum tentu menjadi
rusak. Meskipun jika dibandingkan CD, data yang terancam dalam sebuah DVD
akan lebih banyak untuk setiap goresan yang sama. Namun sistem koreksi yang

dimiliki oleh DVD akan membuatnya lebih mampu bertahan dibanding CD


terhadap gangguan goresan.
DVD player memiliki sistem kerja rangkaian yang ada dalam perangkat pemutar,
dimana pada perangkat pemutar tersebut terdiri dari; Digital signal processing,
Dobly pro_logic, MPEG, Digital analog Converter serta penguat lain yang
menyertainya.
CARA KERJA CD/VCD/DVD PLAYER
Cara Kerja DVD Player tak ada bedanya dengan cara kerja CD Player , karena
keduanya memiliki komponen optik yang mampu menyorotkan sinar laser
berwarna merah ke arah permukaan piringan, atau tepatnya ke permukaan layer dari
suatu piringan CD maupun DVD.
DVD player mampu menguraikan (decode) data video MPEG-2 yang diubah
menjadi video komposit standar, agar dapat dinikmati pada pesawat televisi, begitu
juga dengan proses decoding audionya diterjemahkan oleh prosesor Dolby untuk
dikirim

menjadi

sinyal

audio

yang

berujung

di

perangkat

speaker.

Ada tiga komponen yang sangat mendasar dan paling diperlukan untuk sebuah
DVD Player, seperti:
1.Motor penggerak putaran piringan yang berfungsi untuk mengontrol setiap
gerakan putar dengan tingkat akurasi yang sangat presisi. Motor ini sangat
membantu proses pembacaan trak yang memiliki putaran antara 200 sampai dengan
500

RPM.

2.Sebuah laser dan lensa yang menjadi perangkat utama dalam memfokuskan
pembacaan data dari piringan menggunakan penembakan sistem laser , biasanya
laser ini sangat kompatibel dengan jenis piringan CD. Kalau CD bekerja pada laser
dengan panjang gelombang 780 nanometer, sedangkan untuk DVD pada 635 atau
650

nanometer.

3.Trak mekanik (tracking mechanism) yang merupakan perangkat bantu yang


bertugas menggerakkan laser beam mengikuti gerak trak beralur spiral dari setiap
piringan. Sistem tracking ini mampu bergerak dengan resolusi tingkat mikron.
Didalam DVD Player terdapat komponen berbasis teknologi komputer yang

dikemas dalam blok data berbentuk IC (Integrtated Circuit), dimana salah satunya
mengarah ke modul DAC (Digital Analog Converter) yang memang berfungsi
untuk menangani data audio dan video, atau bahkan langsung menuju ke komponen
dengan format digital, seperti data video digital .
Prinsip kerja DVD Player yang paling fundamental terletak pada pemfokusan dari
laser ketika melakukan pembacaan pit-pit dijalur trak, karena titik kerjanya harus
dapat terfokus pada setiap permukaan bidang pantul. Ini sangat menentukan
terutama waktu menjalankan jenis piringan DVD yang memiliki double-layer ,
karena dalam satu muka terdapat dua lapis reflektor yang masing-masing memiliki
jarak yang berbeda, sehingga titik fokusnya juga tidak sama. Untuk lapis pertama
dibuat sebagai bidang reflektif semi-transparan, dimana laser juga harus mampu
menembusnya ketika membaca data pada layer inti yang berada di lapis kedua.
Setiap sorotan laser akan langsung mengenai lapisan pemantul bahan polycarbonate
dari piringan DVD , kemudian dipantulkan kembali ke komponen opto-electronic
yang bertugas mendeteksi setiap perubahan cahaya yang dipantulkan. Jadi dari
opto-electronic tersebut kemudian diterjemahkan menjadi kode-kode binary yang
biasa disebut bit.
Pekerjaan paling berat dalam sistem pembacaan dari piringan DVD adalah pada
saat menjaga posisi sorotan laser yang harus tetap fokus ditengah-tengah jalur trak
data.Tugas ini dibebankan pada tracking system yang selalu bergerak kontinu dari
tengah ke pinggir piringan, sehingga akan terjadi pergeseran laser dari arah dalam
bergerak keluar secara linier. Kecepatan dari pembacaan datanya juga berlangsung
konstan, ini dapat kita buktikan melalui gerakan motor spindle yang berputar
semakin lambat ketika mata laser mulai menuju ke pinggir piringan DVD
4.

OHP

Di bawah ini akan dijelaskan bagian pokok dan cara kerja dari OHP.

1. Kepala Proyektor (Proyector Head).


Kepala Projektor adalah suatu bagian yang berisi lensa-lensa objektive dan kaca
pemantul untuk mengarahkan sinar ke arah layar.
2. Pengontrol Focus (Focus Cotrol)
Dengan memutar-mutar bagian ini kepala proyektor akan bergerak naik/turun untuk
memperjelas (memfocus) gambar pada layar).
3. Tempat transparan/benda yang akan diproyeksikan (projection stage).
4. Lensa fresnel (fresnel lens), yaitu kondensor khusus yang berguna untuk
memusatkan cahaya yang memancar dari lampu ke arah kepala proyeksi.
5. Scroll atau rol penggulung transparan.
6. Lampu (projection lamp).
7. Pemantul (reflector).
8. Kipas pendingin (van).
9. Rumah/badan proyektor
10. Switch/saklar pengatur untuk menghidupkan dan mematikan lampu dan motor
pada kipas.

Cara kerja Overhead Proyektor (OHP)

Proyektor overhead biasanya terdiri dari sebuah kotak besar berisi sebuah lampu
yang sangat terang dan kipas untuk mendinginkannya. Di atas kotak itu, biasanya

pada lengan panjang, adalah cermin dan lensa yang memfokuskan dan meneruskan
cahaya sampai ke depan bukan. Transparansi ditempatkan di atas lensa untuk
ditampilkan. Cahaya dari lampu bergerak melalui transparansi dan menjadi cermin
di mana ia bersinar maju ke sebuah layar untuk ditampilkan. Cermin ini
memungkinkan baik presenter dan audiens untuk melihat gambar pada saat yang
sama, presenter memandangi transparansi seolah-olah menulis, penonton melihat ke
depan di layar. Tinggi cermin ini dapat disesuaikan, baik fokus gambar dan
membuat gambar lebih besar atau lebih kecil tergantung pada seberapa dekat
proyektor ini ke layar.

Focal-panjang
Overhead Proyektor berkualitas lebih baik menawarkan roda penyesuaian atau
sekrup di tubuh proyektor, untuk memindahkan lampu menuju atau menjauh dari
lensa fresnel. Ketika cermin di atas lensa tersebut akan dipindahkan terlalu tinggi
atau terlalu rendah, bergerak keluar dari jarak fokus terbaik untuk gambar merata
putih, menghasilkan gambar diproyeksikan dengan baik warna biru atau coklat
fringing di sekitar tepi luar layar.. Memutar roda bergerak penyesuaian lampu untuk
memperbaiki jarak fokus dan mengembalikan citra diproyeksikan semua-putih.

Pencerahan
Teknologi lampu proyektor overhead biasanya sangat sederhana dibandingkan
dengan LCD proyektor DLP modern atau video. Sebagian besar biaya sangat tinggi
menggunakan daya lampu halogen yang mungkin mengkonsumsi hingga 750 watt
belum menghasilkan gambar, cukup redup menguning. Sebuah blower tinggi aliran
diperlukan untuk menjaga bola dari mencair sendiri karena output panas. Lebih
jauh, panas yang sangat biasanya menyebabkan lampu halogen gagal cepat, sering
berlangsung kurang dari 100 jam sebelum gagal dan membutuhkan pengganti.
Sebuah LCD modern atau DLP menggunakan lampu busur yang lebih tinggi
kemanjuran bercahaya dan berlangsung selama ribuan jam. Sebuah negatif ke LCD
/ teknologi DLP adalah waktu pemanasan diperlukan untuk lampu busur, tapi itu
yang pada gilirannya instan-lampu halogen bahwa mungkin merupakan faktor
terbesar

dalam

kecepatan

tinggi

mereka

gagal.

Proyektor overhead yang lebih tua menggunakan lampu tubuh tabung kuarsa hanya
mengandung filamen, yang dipasang di atas sebuah mangkuk reflektor berbentuk

dipoles. Namun karena lampu itu digantung di atas dan di luar reflektor, sejumlah
besar cahaya itu, ia dilemparkan ke samping proyektor di dalam tubuh yang
terbuang dan memerlukan lampu yang sangat besar untuk pencahayaan layar yang
cukup. Proyektor yang lebih baru menggunakan lampu terpadu dan perakitan
reflektor berbentuk kerucut yang memungkinkan lampu yang akan terletak jauh di
dalam reflektor agar cahaya lebih fokus terhadap lensa fresnel, memungkinkan
untuk lampu bawah kekuasaan. Inovasi paling baru untuk proyektor overhead yang
terintegrasi dengan lampu / reflektor adalah swap-cepat dual-lampu kontrol, yang
memungkinkan dua lampu yang harus diinstal di dalam rongganya proyektor
bergerak. Jika salah satu lampu gagal selama presentasi, presenter hanya dapat
pindah tuas untuk geser ke posisi cadangan dan lanjutkan dengan presentasi, tanpa
perlu membuka unit proyeksi atau menunggu bola gagal dingin sebelum baterai
dipasang kembali.
5.

Scan

Seperti yang sudah kita tahu sebelumnya bahwa cara kerja mesin scanner mirip
dengan mesin fotokopi (masih ingat kan artikel tentang scanner?). Namun cara
kerja mesin scanner tidak sama persis seperti mesin fotokopi. Sedangkan scanner
akan menampilkan hasilnya di layar komputer dan kemudian dapat di simpan
sebagai sebuah file digital. bagaimanakah sebenarnya cara kerja mesin scanner itu?
yuk kita simak penjelasan berikut ini.

Cara kerja scanner adalah sebagai berikut:

Ketika kalian meletakkan gambar/kertas diatas permukaan kaca scanner/pemindai


dan menekan tombol mouse untuk memulai memindai yang terjadi adalah cahaya
yang dipancarkan lampu scanner ke gambar akan segera dipantulkan, kemudian
pantulan yang dihasilkan akan dibaca oleh sejumlah cermin menuju lensa scanner.
Cahaya pantulan tersebut akhirnya akan sampai ke sensor CCD (CCD merupakan
komponen inti dari scanner yang fungsinya untuk menangkap gambar/tulisan).
Kemudian sensor CCD akan mengukur intensitas cahaya dan panjang gelombang
yang dipantulkan dan mengubahnya menjadi tegangan listrik analog. Selanjutnya
tegangan analog tersebut akan diubah menjadi nilai digital oleh ADC (Analog to
Digital). Sinyal digital dari sensor CCD akan dikirim ke papan logik dan
dikirimkan kembali ke komputer dalam bentuk data digital yang menunjukan warna
pada titik-titik gambar yang dipantulkan. Gambar/tulisan yang telah terlihat di layar
monitor komputer dapat disimpan ataupun diedit sesuai dengan kebutuhan.
III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi kelompok

IV.

Langkah-langkah pembelajaran :

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)

1.

WAKTU
15 menit

1. Menuliskan materi pokok.


2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi dengan memperlihatkan sebuah gambar hasil
USG, apa kepanjangan dari USG ?
Jawab : Ultra Sonografi
2.

Kegiatan Inti :

Tugas kelompok diberikan 1 minggu sebelum proses


pembelajaran dilaksanakan.

Guru membagi peserta didik dalam pembentukan kelompok,

95 menit

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa laki-laki dan


perempuan yang berbeda kemampuannya.

Guru membagi tugas kelompok:

kelompok 1 diberi tugas untuk menjelaskan fungsi dan


prinsip kerja NDT.

kelompok 2 diberi tugas untuk menjelaskan fungsi dan


prinsip kerja USG.

kelompok 3 diberi tugas untuk menjelaskan fungsi dan


prinsip kerja CD.

kelompok 4 diberi tugas untuk menjelaskan fungsi dan


prinsip kerja OHP.

kelompok 5 diberi tugas untuk menjelaskan fungsi dan


prinsip kerja mesin fotokopi.

kelompok 6 diberi tugas untuk menjelaskan fungsi dan


prinsip kerja scanner.

Setiap kelompok diminta melaporkan hasil pengamatannya


dalam bentuk karya tulis.

Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil


diskusinya di depan kelompok yang lain.

Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan


memberikan informasi yang sebenarnya.

3.

V.

VI.

Kegiatan Penutup

25 menit

a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

b.

Memberikan tugas rumah berupa PR

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Media

: power point tentang pemanfaatan gelombang

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas.

Penilaian

1. Jenis tagihan

: paper/makalah

2. Bentuk instrumen

: tulisan ilmiah

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

: 11

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 2.

Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan


dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk
teknologi.

KOMPETENSI DASAR

: 2.1. Memformulasikan gaya listrik, kuat medan listrik,


fluks, potensial listrik, energi potensial listrik
serta penerapannya pada keping sejajar

INDIKATOR

Mendeskripsikan gaya elektrostatik (hukum Coulomb) pada muatan titik

I.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Mendefinisikan gaya Coulomb atau gaya listrik.
2. Memformulasikan gaya listrik bagi muatan titik.
3. Mengaplikasi gaya listrik ke dalam penyelesaian soal.

II.

Materi Ajar

1. Gaya Coulomb / Gaya Listrik


Charles Augustin de Coloumb adalah orang yang pertama kali meneliti bagaimana
interaksi antara 2 buah muatan. Muatan yang sejenis, akan menghasilkan gaya
tolak-menolak. Dan sebaliknya, muatan yang berbeda jenis, akan menghasilkan
gaya tarik-menarik.. Gaya coulomb atau gaya listrik yang timbul antara bendabenda yang bermuatan listrik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sebanding besar

muatan listrik dari tiap-tiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara benda-benda bermuatan listrik tersebut.

gaya coulomb antara dua benda bermuatan listrik


Jika benda A memiliki muatan q1 dan benda B memiliki muatan q2 dan benda A
dan benda B berjarak r satu sama lain, gaya listrik yang timbul di antara kedua
muatan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut

Dimana
F adalah gaya listrik atau gaya coulomb dalam satuan newton k adalah konstanta
kesebandingan yang besarnya 9 x 109 N m2 C2 muatan q dihitung dalam satuan
coulomb (C)
konstanta k juga dapat ditulis dalam bentuk

1
4 o

dengan 0 adalah permitivitas ruang hampa yang besarnya 8,85 x 1012 C2 N1 m2


Gaya listrik merupakan besaran vektor sehingga operasi penjumlahan antara dua
gaya atau lebih harus menggunakan konsep vektor, yaitu sesuai dengan arah dari

masing-masing gaya. Secara umum, penjumlahan vektor atau resultan dari dua gaya
listrik F1 dan F2 adalah sebagai berikut.
1. untuk dua gaya yang searah maka resultan gaya sama dengan penjumlahan dari
kedua gaya tersebut. Adapun, untuk dua gaya yang saling berlawanan, resultan
gaya sama dengan selisih dari kedua gaya
R = F1 + F2 dan R = F1 F2
2. untuk dua gaya yang saling tegak lurus, besar resultan gayanya adalah

3. untuk dua gaya yang membentuk sudut satu sama lain, resultan gayanya
dituliskan sebagai berikut

Untuk penjumlahan lebih dari dua gaya, perhitungannya dapat menggunakan


metode analitis (lihat pembahasan tentang analisis vektor).

III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, demonstrasi

IV.

No.
1.

Langkah-langkah pembelajaran :

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)
1. Menuliskan materi pokok.
2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi dengan memberikan pertanyaan :
Jika penggaris mika yang telah digosok dengan kain wol,

WAKTU
15 menit

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

didekatkan dengan serpihan kertas, apa yang terjadi ?


Jawab : kertas akan tertarik kea rah penggaris mika.
Apa yang terjadi jika dua buah benda bermuatan yang berbeda
jenis didekatkan ? Bagaimana jika benda tersebut sejenis ?
Jawab : benda yang berbeda jenis muatannya jika didekatkan akan
tolak menolak ; jika sejenis, tarik menarik.

2.

Kegiatan Inti :

95 menit

1. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian


gaya listrik.
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
perumusan gaya listrik yang dihasilkan oleh muatan titik.
3. Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan gaya
listrik yang dihasilkan oleh muatan titik yang disampaikan oleh
guru.
4. Guru memberikan beberapa soal menentukan gaya listrik oleh
satu atau sejumlah muatan untuk dikerjakan oleh peserta didik.
5. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar
atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.
3.

V.

VI.

Kegiatan Penutup

25 menit

a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

b.

Memberikan tugas rumah berupa PR

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Media

: penggaris mika, benang wol dan serpihan kertas

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas.

Penilaian

1. Jenis tagihan

: Latihan

2. Bentuk instrumen

: PG

Instrumen Evaluasi : PG

1. Jika dua buah muatan sama besar


yang

terpisah

sejauh

8,0

masing-masing

muatan

adalah

(dalam mikrocoulomb)

cm

memberikan gaya Coulomb 5,625 N

A. 50 dan 100

maka besar masing-masing muatan

B. 25 dan 150

adalah (dalam mikrocoulomb)

C. 25 dan 125

A. 1,0

D. 50 dan 125

B. 1,8.

E. 75 dan 100

C. 2,0.
D. 2,4.

4. Terdapat tiga benda bermuatan yaitu

E. 4,0.

A, B dan C. Jika A menarik B dan B


menolak C maka :

2. Muatan A dan B terpisah 2,0 m,

(I) A dan C bermuatan sejenis

muatan A adalah +1,0 C, dan muatan

(II) A menarik C

B adalah +2,0 C. Muatan C (+2,0 C)

(III) C bermuatan positif bila A

diletakkan diantara keduanya pada

negatif

suatu titik tertentu, sehingga gaya

(A) hanya I

pada C adalah nol. Berapa jauh

(B) hanya II

muatan C itu dari muatan A?

(C) hanya III

A. 1,0 m

(D) II dan III

B. 0,83 m

(E) I dan II

C. 0,67 m
D. 0,50 m

5.

E. 0,36 m

Terdapat dua partikel bermuatan A


dan B yang berinteraksi. Jika besar
muatan

3. Dua

buah

muatan

positif

yang

dua

kali

maka

perbandingan gaya listrik yang

terpisah pada jarak 3,00 m saling

dialami A dan B adalah...

tolak menolak dengan gaya Coulomb

(A) 1 : 2

3,75 N. Jika jumlah kedua muatan itu

(B) 2 : 1

adalah 1,75 10-4 C, maka besar

(C) 1 : 1

(D) 4 : 1

(A) Atas

(E) Tergantung jarak A dan B

(B) Bawah
(C) Utara

6.

Dua buah partikel masing-masing

(D) Selatan

bermuatan 2C dan -4 C berada di

(E) Timur

udara terpisah pada jarak 3 cm.


Besar gaya tarik-menarik yang
ditimbulkan adalah ... N

8.

Partikel A bermuatan + 135 C dan

(A) 0,2

partikel B bermuatan 60 C

(B) 3,0

terletak di udara dan terpisah pada

(C) 40

jarak 10 cm satu sama lain. Partikel

(D) 72

C bermuatan positif, berada di

(E) 80

sekitar partikel A dan B sehingga


gaya

7.

Sebuah

benda

bermuatan

bermassa

yang

dialami

partikel C = nol. Letak partikel C

positif

adalah...

akibat

(A) 30 cm dari A dan 40 cm dari B

pengaruh gaya gravitasi dan gaya

(B) 40 cm dari A dan 30 cm dari B

listrik (gaya Coulomb). Maka arah

(C) 40 cm dari A dan 20 cm dari B

medan listrik pada benda tersebut

(D) 30 cm dari A dan 20 cm dari B

adalah ke....

(E) 25 cm dari A dan 15 cm dari B

mengambang

listrik

dan

Coulomb

di

udara

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

: 12

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 2.

Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan


dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk
teknologi.

KOMPETENSI DASAR

: 2.1. Memformulasikan gaya listrik, kuat medan listrik,


fluks, potensial listrik, energi potensial listrik
serta penerapannya pada keping sejajar

INDIKATOR

Mengaplikasikan hukum Coulomb untuk mencari medan listrik bagi muatan titik

I.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Memformulasikan kuat medan listrik bagi muatan titik.
2. Mengaplikasi kuat medan listrik ke dalam penyelesaian soal.

II.

Materi Ajar

1. Kuat medan listrik


Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan
listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih mengalami
gaya listrik.

Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan


listrik dapat digambarkan menggunakan garisgaris gaya listrik. Sebuah muatan positif
memiliki garis gaya listrik dengan arah keluar
dari muatan tersebut sedangkan sebuah muatan
negatif memiliki garis gaya listrik dengan arah
masuk ke muatan tersebut.

Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan kuat medan
listrik. Jika sebuah muatan uji q diletakkan di dalam medan listrik dari sebuah
benda bermuatan, kuat medan listrik E benda tersebut adalah besar gaya listrik
F yang timbul di antara keduanya dibagi besar muatan uji. Jadi, dituliskan
F = qE
Adapun kuat medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik q di suatu titik
yang berjarak r dari benda tersebut dapat dituliskan sebagai berikut

Di sini kuat medan listrik dituliskan dalam satuan N/C.

III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, simulasi

IV.

No.
1.

Langkah-langkah pembelajaran :

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)
1. Menuliskan materi pokok.
2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Apa yang dimaksud dengan medan listrik ?
Jawab : Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan

WAKTU
15 menit

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

listrik yang masih mengalami gaya listrik

2.

Kegiatan Inti :

95 menit

1. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian


medan listrik.
2. Perwakilan dari peserta didik diminta untuk menyebutkan arah
medan listrik.
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
perumusan medan listrik yang dihasilkan oleh muatan titik dan
distribusi muatan.
4. Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan medan
listrik yang dihasilkan oleh muatan titik dan distribusi muatan
yang disampaikan oleh guru.
5. Guru memberikan beberapa soal menentukan kuat medan listrik
oleh satu atau sejumlah muatan untuk dikerjakan oleh peserta
didik.
6. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar
atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.

3.

V.

Kegiatan Penutup

25 menit

a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

b.

Memberikan tugas rumah berupa PR

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Media

: power point tentang kuat medan listrik

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas.


LKS Fisika

VI.

Penilaian

1. Jenis tagihan

: Latihan

2. Bentuk instrumen

: essay dan PG

Instrumen Evaluasi :

1. Hitunglah besarnya kuat medan listrik pada jarak 1 cm dari sebuah muatan
positif sebesar 10-6 Coulomb.

2. Kuat medan listrik yang disebabkan oleh sebuah muatan titik +4 nC yang
terletak di udara pada suatu titik adalah 104 N/C. Jarak titik tersebut dari
muatan adalah...
(A) 2 cm

(D) 6 cm

(B) 3 cm

(E) 8 cm

(C) 4 cm
3. Dua buah partikel A dan B masing-masing bermuatan listrik +20C dan
+45C terpisah dengan jarak 15 cm. Jika C adalah titik yang terletak di antara
A dan B sedemikian sehingga medan di C sama dengan 0, maka letak C dari A
(dalam cm) adalah
A. 2

D. 6

B. 3

E. 9

C. 4
4. Dua buah muatan titik + 2 C dan -4 C terletak di udara, jarak antara kedua
muatan 4 cm. Kuat medan listrik yang disebabkan oleh kedua muatan pada
suatu titik yang terletak di tengah-tengah kedua muatan...N/C
(A) 7,50 x 109

(D) 3,00 x 108

(B) 1,35 x 108

(E) 7,50 x 108

(C) 2,70 x 108


5. Dua buah partikel A dan B masing-masing bermuatan listrik +20 C dan +45
C terpisah dengan jarak 15 cm. Jika C adalah titik yang terletak diantara A

dan B sedemikian rupa sehingga medan di C sama dengan nol, maka letak C
dari A adalah...cm
(A) 2

(D) 5

(B) 3

(E) 6

(C) 4

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

: 13

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 2.

Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan


dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk
teknologi.

KOMPETENSI DASAR

: 2.1. Memformulasikan gaya listrik, kuat medan listrik,


fluks, potensial listrik, energi potensial listrik
serta penerapannya pada keping sejajar

INDIKATOR

Memformulasikan energi potensial listrik dan kaitannya dengan gaya/medan listrik


dan potensial listrik

I.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Memformulasikan energi potensial listrik.
2. Mengaplikasi energi potensial listrik ke dalam penyelesaian soal.
3. Memformulasikan potensial listrik.
4. Mengaplikasi potensial listrik ke dalam penyelesaian soal.

II.

Materi Ajar

1. Energi Potensial listrik


Suatu muatan listrik dapat memberikan gaya listrik yang bergantung pada jenis
muatannya. Gaya listrik itu ditimbulkan karena adanya energi potensial pada
muatan tersebut dengan energi potensial listrik adalah :

Ep k

q1.q2
r

atau

Ep = W = q.V,

karena energi potensial listrik adalah usaha/kerja yang dibutuhkan untuk


membawa muatan-muatan ke suatu titik.

2. Potensial listrik

Jika suatu benda bermuatan positif (a) ditempatkan dalam suatu medan listrik
dari muatan lain yang lebih besar (b), maka benda (a) tersebut akan akan
mendapatkan gaya listrik. Jika muatannya sejenis, maka gaya yang bekerja
akan menjauhkan benda tersebut (a) dari satu titik ke titik lain. Karena gaya
tersebut dapat memindahkan muatan lain, maka gaya tersebut dapat dikatakan
telah melakukan suatu usaha.
Karena adanya usaha tersebut, maka dapat kita katakan bahwa kedua muatan
tersebut memiliki beda potensial.
Dapat disimpulkan bahwa potensial listrik atau tegangan adalah besarnya usaha
yang harus dilakukan untuk menggerakkan suatu muatan listrik sebesar 1
Coloumb. Potensial listrik tersebut dapat dirumuskan :
V= W/q = E.d

V=

Dimana :
V = Potensial Listrik (Volt)
W = Usaha yang dilakukan (Joule)
Q = Muatan Listrik (Coloumb)

III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, simulasi

kq
r

IV.

Langkah-langkah pembelajaran :

No.
1.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (Apersepsi)

WAKTU
15 menit

1. Menuliskan materi pokok.


2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Apa yang dimaksud dengan medan listrik ?
Jawab : Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan
listrik yang masih mengalami gaya listrik

2.

Kegiatan Inti :
1. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
energi potensial listrik.
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
perumusan energi potensial listrik yang dihasilkan oleh muatan
titik.
3. Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan energi
potensial listrik yang dihasilkan oleh muatan titik yang
disampaikan oleh guru.
4. Guru memberikan beberapa soal menentukan energi potensial
listrik oleh satu atau sejumlah muatan untuk dikerjakan oleh
peserta didik.
5. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar
atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.
6. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
potensial listrik.
7. Peserta didik memperhatikan rumusan untuk mendapatkan
persamaan potensial listrik yang disampaikan oleh guru.
8. Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan potensial
listrik yang disampaikan oleh guru.
9. Guru memberikan beberapa soal menentukan potensial listrik

95 menit

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

oleh satu atau sejumlah muatan untuk dikerjakan oleh peserta


didik.
10. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar
atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.

3.

V.

Kegiatan Penutup

25 menit

a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

b.

Memberikan tugas rumah berupa PR

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Media

: power point tentang energy potensial dan potensial listrik

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas.


LKS Fisika

VI.

Penilaian

1. Jenis tagihan

: Latihan

2. Bentuk instrumen

: PG

Instrumen Evaluasi :

1. Dua benda bermuatan listrik masing-

5. Suatu sistem dengan dua benda A dan

masing 10 C dan -20 C berjarak 2

B bermuatan listrik masing-masing Q

cm satu sama lain. Energi potensial

dan 2Q berjarak R satu sama lain.

listrik sistem tersebut adalah...

Energi potensial listrik sistem tersebut

(A) -90 J

(D) 9000 J

adalah E. Jika benda A muatannya

(B) -900 J

(E) 900 J

dilipatduakan sedangkan B ditambah

(C) -9000 J

3Q muatannya dan jarak antar benda


dikurangi 1/3 R, maka Energi potensial

2. Energi potensial suatu muatan q


yang terletak sejauh r dari muatan q
adalah

listrik

sistem

tersebut

sekarang

menjadi...
(A) 1,5 E

(D) 7,5 E

a. berbanding lurus dengan r

(B) 2,5 E

(E) 15 E

b. berbanding lurus dengan r2

(C) 5,5 E

c. berbanding terbalik dengan r


d. berbanding terbalik dengan r2

7. Dua benda titik identik yang masing-

e. tidak tergantung pada r

masing

muatannya

mula-mula

berjarak P kemudian dilepas sehingga


3. Dua

benda

bermuatan

listrik

kedua benda bergerak saling menjauh.

memiliki energi potensial listrik P

Jika mula-mula energi potensial listrik

ketika jarak antar kedua benda R.

sistem dua benda itu adalah E maka

Jika jaraknya diubah menjadi 4R

saat jarak dua benda 3P, energi kinetik

maka energi potensialnya menjadi...

total kedua benda adalah...

(A) 16P (D) P

(A) E

(D) 1/3 E

(B) 4P

(B) 2/3 E

(E) 1/6 E

(E) P

(C) 2P

(C) 1/2 E

4. Potensial di titik P dari partikel A

8. Perbandingan potensial listrik pada dua

yang bermuatan adalah 600 volt, dan

titik yang jaraknya masing-masing q

kuat medannya 200 N/C maka jarak

dan 3q dari sebuah benda bermuatan

titik P ke partikel A adalah...

listrik R adalah...

(A) 3 cm

(D) 2m

(A) 3 : 1

(B) 3m

(E) 4m

(B) 1 : 3

(C) 3 mm

(C) 1 : 1

(D) 9 : 1
(E) 1 : 9

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

: 14

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 2.

Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan


dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk
teknologi.

KOMPETENSI DASAR

: 2.1. Memformulasikan gaya listrik, kuat medan listrik,


fluks, potensial listrik, energi potensial listrik
serta penerapannya pada keping sejajar

INDIKATOR

Memformulasikan prinsip kerja kapasitor keping sejajar

I.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menjelaskan definisi kapasitor sebagai salah satu komponen elektronika.
2. Menghitung besarnya kapasitansi berbagai jenis kapasitor.
3. Menjelaskan pengaruh penggunaan bahan dielektrik terhadap kapasitansi
kapasitor.
4. Memberikan contoh pemanfaatan kapasitor dalam peralatan elektronika.
5. Menghitung kapasitansi rangkaian kapasitor (seri, parallel dan campuran)
6. Menghitung energi yang tersimpan dalam kapasitor.

II.

Materi Ajar

1. Kapasitor

Kapasitor adalah piranti untuk menyimpan muatan dan energi. Ia terdiri dari dua

konduktor, yang berdekatan namun terpisah satu sama lain, yang membawa muatan
yang sama besar namun berlawanan. Kapasitansi adalah rasio antara besar muatan
Q pada masing-masing konduktor dengan beda potensial V di antara konduktorkonduktor tersebut :

Q
V

Kapasitansi bergantung semata-mata pada susunan geometris konduktor dan bukan


pada muatan atau beda potensialnya.

Dua plat sejajar yang bermuatan listrik dapat menyimpan energi listrik karena
medan listrik timbul di antara dua plat tersebut. Kapasitansi suatu kapasitor kepingparalel berbanding lurus dengan luas keping dan berbanding terbalik terhadap jarak
pemisah :

o A

Suatu bahan nonkonduktor dinamakan dielektrik. Apabila dietektrik disisipkan di


antara keping-keping kapasitor, molekul-molekul di dalam dielektrik ini akan
terpolarisasi dan medan listrik di dalamnya akan melemah. Kuat medan listrik di
dalam dua plat sejajar yang bermuatan listrik jika medan tanpa dielektrik E0 maka

Eo

di mana adalah
konstanta dielektriknya. Penurunan medan listrik ini menyebabkan

tejadinya kenaikan kapasitansi sebesar factor

C Co
di mana Co adalah kapasitansi tanpa dielektrik. Permitivitas
didefinisikan sebagai

dielektrik
dari sebuah

Dielektrik juga menyediakan perangkat fisik untuk memisahkan keping-keping


suatu kapasitor, dan dielektrik menaikkan tegangan yang kemudian dapat
diterapkan pada kapasitor sebelum kerusakan dielektrik terjadi.
Energi elektrostatik yang tersimpan di dalam suatu kapasitor bermuatan Q , beda

potensial V1 , dan kapasitansi C adalah

1
2

Q2 1
QV 12 CV 2
C 2

Apabila dua buah kapasitor atau lebih dihubungkan secara paralel, kapasitansi
ekivalen kombinasinya adalah jumlah kapasitansi tunggal :
Ceq =C1+ C2 + C3 + ...... kapasitor paralel
Apabila dua buah kapasitor atau lebih dihubungkan secara seri, kebalikan
kapasitansi ekivalen diperoleh dengan menjumlahkan kebalikan muatan-muatan
kapasitor tunggalnya :

1
1
1
1

...... kapasitor seri


Ceq C1 C 2 C3

III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, demonstrasi

IV.

Langkah-langkah pembelajaran :

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

1.

WAKTU
15 menit

Kegiatan Awal (Apersepsi)


1. Menuliskan materi pokok.
2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi dengan memperlihatkan sebuah kapasitor,
benda apa ini ?
Jawab : Kapasitor
Apa gunanya ?
Jawab : untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk muatan
listrik

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

2.

WAKTU

95 menit
Kegiatan Inti :
1. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
kapasitor.
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
perumusan kapasitansi kapasitor keping-paralel yang
berbanding lurus dengan luas keping dan berbanding terbalik
terhadap jarak pemisah :

o A
s

3. Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan


kapasitansi kapasitor yang disampaikan oleh guru.
4. Guru memberikan beberapa soal menentukan kapasitansi
kapasitor untuk dikerjakan oleh peserta didik.
5. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar
atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.
6. Peserta didik memperhatikan perumusan kapasitansi pengganti
untuk susunan seri dan parallel yang disampaikan oleh guru.
7. Peserta didik memperhatikan contoh soal kapasitansi pengganti
untuk susunan seri dan parallel yang disampaikan oleh guru.
8. Guru memberikan beberapa soal menentukan kapasitansi
pengganti untuk susunan seri dan parallel untuk dikerjakan oleh
peserta didik.
9. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar
atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.

No.

3.

V.

VI.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

Kegiatan Penutup

25 menit

a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

b.

Memberikan tugas rumah berupa PR

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Media

: power point tentang kapasitor.

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas.

Penilaian

1. Jenis tagihan

: Latihan

2. Bentuk instrumen

: PG

Instrumen Evaluasi : PG
tegangan
1.

sehingga

menyimpan

dengan

energi sebesar 3,6 x 103 joule.

kapasitas masing-masing 3 F, 6 F

Muatan yang tersimpan di dalam

dan 9 F, disusun seri kemudian

kapasitor adalah...

dihubungkan

(A) 3,6 x 10-3 C

Tiga

buah

kapasitor

dengan

sumber

tegangan 220 volt. Beda tegangan di

(B) 6 C

antara ujung-ujung kapasitor 3 F

(C) 6 x 103 C

adalah...volt

(D) 0,6 C

(A) 40

(E) 6,0 x 102 C

(B) 60
(C) 110

3.

Sebuah kapasitor keping sejajar

(D) 120

dengan ruang perantara udara dan

(E) 220

kapasitansinya

C0

dihubungkan

dengan sumber tegangan V. Apabila


2.

Sebuah

kapasitor

50

dihubungkan dengan sebuah sumber

ruang

antara

kemudian

diisi

keping

kapasitor

dengan

mika

(kapasitor tetap terhubung pada

maka potensial gabungan kedua

baterai), maka besaran berikut ini

kapasitor sekarang adalah...

yang tidak berubah adalah...

(A) 2,0 V

(A) kuat medan listriknya

(B) 2,9 V

(B) kapasitansinya

(C) 2, 25 V

(C) muatannya

(D) 1, 25 V

(D) energinya

(E) 1,0 V

(E) tidak ada


6.

Dua buah kapasitor dengan 3 F dan


6 F dimuati dengan baterai 12 volt.

4.

Dua kapasitor identik, disusun seri

Jika kedua kapasitor dilepas dari

kemudian

baterai, lalu kedua ujung-ujung

dihubungkan

dengan

baterai, menyimpan energi WS.

kapasitor

yang

Apabila kedua kapasitor dirangkai

berlawanan

saling

paralel

kemudian

maka beda potensial antara ujung-

dengan

baterai

menyimpan

dihubungkan
yang

energi

sama,

berpolaritas
dihubungkan,

ujung kapasitor sekarang adalah...

WP.

(A) 2,0 V

Perbandingan WP terhadap WS

(B) 2,9 V

adalah...

(C) 3,5 V

(A) 1 : 2

(D) 4,0 V

(B) 2 : 1

(E) 12 V

(C) 1 : 4
(D) 4 : 1

7.

Harga kapasitas kapasitor keping


sejajar bergantung pada

(E) 1 : 1

a. Luas permukaan keping, bahan


5.

Dua

buah

kapasitor

dengan

kapasitas 3 F dan 6 F disusun


secara

seri

dan

kemudian

dihubungkan seri dengan sebuah


baterai

4,5

V.

Jika

rangkaian

kapasitor dilepas dari baterai, lalu


kedua ujung-ujung kapasitor yang
berpolaritas sama saling dihungkan,

penyekat,

dan

jarak

kedua

keping
b. Muatan kedua keping dan arus
listrik
c. Kuat arus listrik dan hambatan
listrik
d. Hambatan listrik dan tegangan
listrik
e. Muatan listrik dan arus listrik

11. Gabungan empat kapasitor masing8. Di

antara

faktor-faktor

yang

masing kapasitasnya sama besar.

kapasitas

suatu

Gambar-gambar di bawah ini yang

mempengaruhi

kapasitor keping sejajar adalah

menghasilkan kapasitas terkecil

a. Muatan dan potensial

adalah

b. Luas bidang dan jarak antara 2

a.

d.

keping
c. Luas bidang dan potensial
d. Luas bidang dan muatan

b.

e.

e. Muatan dan jarak antara 2


keping

c.

9. Sebuah kapasitor 50 F dihubungkan

12. Dua buah kapasitor masing-masing

dengan sumber tegangan hingga

2 F dan 4 F dirangkaikan seri.

dapat menyimpan energi sebesar 3,6 .

Kapasitas penggantiannya adalah

-1

10 joule. Muatan yang tersimpan


dalam kapasitor adalah
a. 3,5 . 10-3 C
-3

b. 6,0 . 10 C

d. 6,0 . 10-2 C
-1

a.

1
F
6

d.

b.

3
F
4

e. 6 F

c.

1
F
3

e. 2,4 . 10 C

c. 3,6 . 10-2 C

4
F
3

10. Tiga kapasitor A, B dan C masingmasing berkapasitas 4 F, 6 F, dan


F

13. Tiga buah kapasitor dihubungkan

kemudian

secara paralel. Apabila masing-

dihubungkan dengan tegangan 90 V.

masing kapasitasnya 3F, 6F, dan 9F,

Apabila

maka kapasitas penggantinya adalah

12

disusun

muatan

seri

listrik

masing-

masing kapasitor qA, qB, dan qC,


maka

1
x qA
3

a. aC = 3 qA

d. qC =

b. qA < qB < qC

e. qA = qB = qC

c. qB = 0

a. 1,6 F

d. 9 F

b. 3 F

e. 18 F

c. 6 F

14. Sipenmaru 1986


Sebuah kapasitor diberi muatan
10nC

dan

mempunyai

beda

potensial

100

antara

pelat-

pelatnya. Kapasitasnya dan tenaga

1.

yang tersimpan didalamnya adalah

3.

a. 100 pF dan 5.10-5 J


b. d.10 pF dan 6.10-7 J

2.

4.

-7

c. 100 pF dan 5.10 J


d. e.100 nF dan 2.10-7 J

e. 1 nF dan 5.10-7 J

15. Sipenmaru 1986

17. Sipenmaru 1984.

Pada kapasitor yang berkapasitas C

Sebuah kapasitor dengan kapasitas

diberi muatan listrik sebanyak Q

C1 = 4F diisi sehingga tegangan 20

sehingga

volt.

padanya

potensial

V.

timbul
Besar

beda
energi

didalamnya kapasitor adalah


a.

1
QV2
2

c.

dilepas

lalu

dihubungkan pada kapasitor lain


dengan

kapasitansi

C2

6F,

tegangan kapasitor menjadi

d.

a. 13/7 V

1 2
Q /V
2
b.

Kapasitor

1
CV
2

e.

1 2
QV
2

b. 2 V
c. 5 V
d. 8 V
e. 10 V

1
VC2
2

16. Sipenmaru 1985.


Tiga

buah

kapasitor

18. Sipenmaru 1984.


dengan

Sebuah kapasitor terbentuk dari dua

kapasitas masing-masing 2 satuan, 4

aluminium yang luas permukaannya

satuan, dan 4 satuan dirangkaikan.

masing-masing 1 m2, dipanaskan

Rangkaian yang mempunyai harga

oleh selembar kertas parafin yang

satu satuan ialah .

tebalnya 0,1 mm dan konstanta


dielektriknya 2, jika 0 = 9.1012
C2/Nm2, maka kapasitas kapasitor ini
adalah ..

a. 0,35 F
b. 0,25 F
c. 0,18 F

a. 8/3 C

d. 7/5 C

d. 0,10 F

b. 1/5 C

e. 3/7 C

e. 0,05 F

c. 5 C
20. SKALU 1977.
Tiga buah kapasitor masing-masing

19. PP 1978
Gambar di samping ini menyatakan
skema rangkaian 5 buah
kapasitor yang sama besar.
Kapasitor antara titik-titik K dan M

berkapasitas C. Jika dihubungkan


secara paralel, maka harga kapasitas
ganti yang mungkin adalah.
1. 3C

3.

C
3

2C
3

4.

3C
2

adalah

C
C
C

2.

C C
M

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

: 15

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 2.

Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan


dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk
teknologi.

KOMPETENSI DASAR

: 2.2. Menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetik


pada beberapa produk teknologi.

INDIKATOR

Mendeskripsikan induksi magnetik di sekitar kawat berarus

I.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menjelaskan Hukum Oersted
2. Menjelaskan arah medan magnetik disekitar kawat berarus dengan menggunakan
kaidah tangan kanan 1, 2 dan 3.

II.

Materi Ajar

1. Pengertian Medan Magnet


Medan Magnet adalah suatu wilayah dimana jika benda-benda magnet, muatan
bergerak dan atau kawat berarus diletakkan di wilayah tersebut, maka akan bereaksi
karena mendapat gaya magnetik.
Contoh medan magnet yang paling mudah adalah ruangan di sekitar magnet batang
Adanya pola garis tersebut membuktikan bahwa dalam medan magnetik terdapat
garis gaya magnet.

Ukuran besar kecilnya medan magnet dalam suatu tempat dinyatakan dengan besaran :
Kuat Medan Magnet/ Induksi Magnetik (B).

Jika diatasnya ditutup karton dan


ditaburui serbuk besi akan nampak
pola garis yang disebut garis gaya
magnet

Percobaan Oersted
Jika dilakukan eksperimen sederhana dengan kompas, sebatang kawat dan baterei /
power supply.

Tempatkan kompas di atas meja

Tempatkan kawat yang telah dialiri arus dari batu baterei di atas kompas tersebut.
Yang akan dilihat adalah jarum kompas yang menyimpang. Mengapa jarum kompas
menyimpang ? Bagaimana jika arah arus listrik arahnya diubah ?

I=0
(a)

I
(b)

I
(c)

Kompas di bawah penghantar

Kesimpulan :
a. Arus listrik menghasilkan medan magnet ( peristiwa timbulnya medan
magnet di sekitar kawat lurus disebut induksi magnetik )

b. Arah arus listrik mempengaruhi penyimpangan kompas (arah putaran


garis gaya magnet)
c. Putaran garis gaya magnet mengikuti kaidah tangan kanan

Arah putaran genggaman tangan

Hal ini dikenal dengan Kaidah tangan kanan 1


ibu jari menunjukkan arah arus induksi (I)
jari-jari yang tergenggam menunjukkan arah medan magnet (B)

Induksi Magnetik di sekitar penghantar lurus berarus

Apabila dialirkan arus listrik pada penghantar lurus yang menembus sebuah karton
yang ditaburi serbuk besi maka serbuk besi akan menunjukkan pola-pola garis gaya
magnet yang berbentuk lingkaran-lingkaran sepusat .

Konvensi Tanda :
kali ( X ) : masuk bidang atau menjauhi pembaca.
titik () : keluar bidang atau menuju pembaca.

Besarnya induksi magnet yang ditimbulkan oleh penghantar lurus berarus diturunkan
dari Hukum Biot Savart.
Menurut Hukum Biot-Savart, harga medan magnetik B di sekitar ( pada jarak a )
penghantar panjang, lurus dan berarus I adalah :

0 I
2 a

di mana 0 = 4 x 10-7 T.m/A

2. Kaidah tangan kanan 2 (kaidah tangan kanan Lorentz)


FBI

ibu jari menunjukkan arah arus induksi (I)


jari-jari menunjukkan arah medan magnet (B)
arah gaya ditunjukkan oleh arah telapak tangan (F)

3. Kaidah tangan kanan 3 (kaidah tangan kanan Faraday)


Kaidah tangan kanan faradai digunakan untuk menentukan arah arus induksi
elektromagnetik. Pada tahun 1831, seorang ilmuwan Inggris bernama Michael
Faraday menemukan bahwa aliran listrik dapat tercipta pada kumparan kawat
ketika dilewatkan atau digerakan dibawah pengaruh medan magnet. Faraday
menamakan arus ini arus induksi. Jumlah arus induksi menjadi dua kali lebih
banyak jika lilitan kumparan atau kekuatan medan magnet digandakan.

Kaidah tangan kanan faraday digunakan untuk menentukan arah arus induksi.
Caranya hampir menyerupai cara menentukan arah gaya Lorentz, yaitu:
ibu jari menunjukkan arah gerakan kawat penghantar (V)
jari-jari menunjukkan arah medan magnet (B)
arah gaya ditunjukkan oleh arah telapak tangan (F)

FBV

III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, demonstrasi

IV.

Langkah-langkah pembelajaran :

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

1.

WAKTU
15 menit

Kegiatan Awal (Apersepsi)


1. Menuliskan materi pokok.
2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi dengan bertanya : apa yang dimaksud dengan
medan magnet ?

2.

95 menit
Kegiatan Inti :

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan konsep


garis gaya magnetik.

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai


pengertian dan sifat medan magnet.

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian


gaya Lorentz.

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai cara


mendapatkan rumusan gaya Lorentz pada kawat yang berarus
dan pada muatan yang bergerak.

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai cara


menentukan arah gaya Lorentz dengan kaidah tangan kanan 2

Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan gaya


Lorentz pada kawat yang berarus dan pada muatan yang
bergerak yang disampaikan oleh guru.

Guru memberikan beberapa soal menentukan gaya Lorentz


pada kawat yang berarus dan pada muatan yang bergerak untuk
dikerjakan oleh peserta didik.

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar


atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai cara


menentukan arah gaya Lorentz dengan kaidah tangan kanan 3

3.

Kegiatan Penutup
a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

b.

Memberikan tugas rumah berupa PR

25 menit

V.

VI.

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Media

: power point tentang kaidah tangan kanan.

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas.

Penilaian

1. Jenis tagihan

: Latihan

2. Bentuk instrumen

: PG

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

: 16

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 2.

Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan


dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk
teknologi.

KOMPETENSI DASAR

: 2.3. Memformulasikan konsep induksi Faraday dan


arus bolak-balik serta penerapannya

INDIKATOR

Memformulasikan konsep induksi elektromagnetik


Menerapkan konsep induksi elektromagnetik pada teknologi (misalnya generator dan
transformator)
Memformulasikan konsep arus induksi dan ggl induksi

I.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Memformulasikan persamaan induksi Faraday dalam berbagai keadaan
2. Menghitung ggl dan arus induksi dalam berbagai pemecahan masalah

II.

Materi Ajar

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

1. Fluks Magnetik
Adalah jumlah garis medan magnet (B) yang menembus tegak lurus bidang
seluas A

= B. A = AB cos
Ket :

= fluks magnetik (Wb)

Luasan (A)

A = luas bidang (m2)


B = kuat medan magnetik (T)
= sudut antara normal bidang
dan B
Garis medan magnet (B)

2. Hukum Induksi Faraday


GGL induksi yang timbul antara ujung-ujung penghantar suatu loop sebanding
dengan laju perubahan fluks magnetik
Ket :

d
N
N
t
dt

= ggl induksi magnetik (Volt)


N = jumlah lilitan

= laju perubahan fluks magnetik


t
(Wb/s)

d = turunan pertama fungsi fluks


dt
magnetik terhadap waktu
X

3. Ggl induksi akibat berbagai faktor perubahan fluks


= B. A = AB cos

d
N
t
dt

a. Akibat perubahan luas bidang :


= B l v sin

b. Akibat perubahan besar induksi magnetik :

NA

dB
dt

c. Akibat perubahan sudut antara A dan B :


= N B A sin t

4. transformator
Perbandingan tegangan (V) pada trafo terhadap jumlah lilitan (N) terhadap
arus (I) untuk trafo ideal

Vp
Vs

Np
Ns

IS
IP

Untuk trafo tidak ideal :

III.

PS
V I
100% S S 100%
PP
VP I P

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, demonstrasi

IV.

No.

Langkah-langkah pembelajaran :

KEGIATAN PEMBELAJARAN

1.

WAKTU
15 menit

Kegiatan Awal (Apersepsi)


1. Menuliskan materi pokok.
2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

3. Memberi motivasi dengan menanyakan apa yang dimaksud


dengan fluks magnetic ?
Jawab : Fluks Magnetik adalah jumlah garis medan magnet (B)
yang menembus tegak lurus bidang seluas A

2.

110
Kegiatan Inti :

menit

1. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian


fluks magnetik.
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
perumusan fluks magnetik
3. Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan fluks
magnetic yang disampaikan oleh guru.
4. Guru memberikan beberapa soal menentukan fluks magnetic
untuk dikerjakan oleh peserta didik.
5. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar
atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.
6. Peserta didik memperhatikan perumusan gaya gerak listrik
(ggl) yang disampaikan oleh guru.
7. Peserta didik memperhatikan contoh soal gaya gerak listrik
(ggl) yang disampaikan oleh guru.
8. Guru memberikan beberapa soal menentukan gaya gerak listrik
(ggl) untuk dikerjakan oleh peserta didik.
9. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar
atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.
3.

Kegiatan Penutup
a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

b.

Memberikan tugas rumah berupa PR

10 menit

V.

VI.

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Media

: trafo

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas.

Penilaian

1. Jenis tagihan

: PR

2. Bentuk instrumen

: PG

Instrumen Evaluasi : PG
2

3. Kumparan seluas 100 cm dengan


1.

Sebuah

kumparan

mempunyai

hambatan 4 ohm dan lilitan 400

induktansi 500 mH, dan mengalami

berada dalam medan magnet yang

perubahan arus dari 40 mA menjadi

sejajar sumbu kumparan dengan

100 mA dalam waktu 0,01 detik.

induksi magnetik B = 10-4 sin 2000t

Besar GGL imbas yang terjadi

weber/m2.

Kuat

arus

induksi

adalah ....

maksimum

yang

terjadi

dalam

(A) 3 mV

kumparan adalah ....

(B) 300 mV

(A) 0,02 A

(C) 3 V

(B) 0,1 A

(D) 30 V

(C) 0,2 A

(E) 300 V

(D) 1,0 A
(E) 2,0 A

2. Kumparan persegi panjang 10 cm x

5 cm sebanyak 200 lilitan diputar

4. Kawat sepanjang 40 cm digerakkan

dengan laju 60 rad/s dalam medan

meluncur

di

atas

kawat

lain

magnet 0,5 T. Pada kumparan akan

sehingga membentuk loop dalam

timbul GGL maksimum sebesar ....

medan magnet 0,5 T dengan laju 2

(A) 5 V

m/s. Besar gaya perlawanan yang

(B) 30 V

dialami jika hambatan total kawat

(C) 60 V

10 adalah

(D) 110 V

(A) 0,008 N

(E) 220 V

(B) 0,16 N

(C) 0,32 N

a.

(D) 0,40 N

berbanding kuat arus pada kumparan

(E) 0,08 N

sekunder 5:3.
b.

5.

Suatu

kawat

melingkar

dengan

kuat arus pada kumparan primer

tegangan pada kumparan primer

berbanding tegangan pada kumparan

hambatan 6 ohm diletakkan dalam

sekunder 3:5.

fluks

c.

magnetik

yang

berubah

jumlah lilitan kumparan primer

terhadap waktu, dinyatakan dengan

berbanding jumlah lilitan pada

= (t3 + 4), dengan dalam weber

kumparan sekunder 3:5.

dan t dalam detik. Arus yang

d.

mengalir pada waktu t = 4 detik

berbanding daya pada kumparan

adalah A

sekunder 5:3.

(A) 4

e.

(B) 8

berbanding hambatan pada kumparan

(C) 16

sekunder 3:5.

daya pada kumparan primer

hambatan pada kumparan primer

(D) 32
(E) 64

9.

UMPTN 1989

Sebuah transformator mengubah


6. Kuat

arus

listrik

dalam

suatu

tegangan dari 250 volt. Efisiensi

rangkaian tiba-tiba turun dari 10 A

transformator 90%, kumparan sekunder

menjadi

dihubungkan dengan lemari pendingin

dalam

waktu

0,1 detik. Selama peristiwa ini

75 watt, 100 volt. Kuat arus pada

timbul GGL induksi sebesar 32 V

kumparan primer ialah .

dalam

a.

0,250 A

rangkaian ini adalah henry

b.

0,333 A

(A) 0,32

c.

1,680 A

(B) 0,40

d.

1,875 A

(C) 2,5

e.

3,000 A

rangkaian.

Induktansi

(D) 32
(E) 64

10. EBTANAS 1989


Kawat PQ panjangnya 0,5 m,

7.

UMPTN 1989

digerakkan dengan kecepatan v = 4m/s,

Efisiensi sebuah transformator

ke kanan. Jika hambatan kawat PQ = 0,2

adalah 60%. Hal ini berarti.

ohm dan medan magnet dengan B = 0,5

Wb/m2, masuk bidang gambarm, maka

Perumuan dari hukum Faraday

kuat arus pada kawat, besar dan arahnya

adalah.

berturut-turut.

a.

Eind = B.l.sin

b.

Eind = N. d/dt

a.

0,8 ampere, arah PQ.

b.

0,8 ampere, arah QP.

c.

F = B.i.l. sin

c.

5 ampere, arah PQ.

d.

F = B.q.v. sin

d.

5 ampere, arah QP.

e.

= B.i.N.A. cos

e.

8 ampere, arah PQ.

Q
14. EBTANAS 1988

11. PDSN 1989


Sebuah kumparan mempunyai
induktansi 5 milihenry dan mengalami
perubahan kuat arus 10 A dalam waktu
0,1 detik. Besar GGL induksi yang
timbul pada kumparan adalah.
a.

0,1 volt

b.

0,2 volt

c.

0,5 volt

d.

5 volt

e.

10 volt

Sebuah transformator digunakan untuk


menaikkan tegangan listrik dari 80 volt
menjadi 110 volt. Jumlah lilitan
primernya 440 lilitan. Jumlah lilitan
sekundernya adalah .
a.

320 lilitan.

b.

330 lilitan.

c.

550 lilitan.

d.

555 lilitan.

e.

605 lilitan.

15. EBTANAS 1988


12. PDSN 1989
Alat yang bekerja berdasarkan induksi
elektromagnet yang banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari adalah.
a.

setrika listrik dengan elektromotor.

b.

transformator dan bel listrik.

c.

baterai dan setrika listrik.

d.

baterai dan kipas angin.

e.

transformator dan baterai.

13. PDSN 1989

Sebuah transformator mempunyai lilitan


pertama dan kedua masing-masing 1000
dan 100 lilitan. Efisiensinya 60%.
Lilitan pertama dipasang pada tegangan
efektif 100 volt ternyata kuat arusnya
0,5 A, maka .
1.

tegangan kedua (sekunder) = 10

volt.
2.

daya masuk = 30 watt.

3.

arus pada lilitan kedua = 3 A.

4.

daya keluar = 50 watt.

16. SIPENMARU 1987

18. EBTANAS 1987

Bila induksi magnetik = 0,2 T dan kawat

Kita ingin mengubah tegangan AC 220

PQ digeser ke kanan seperti pada

volt menjadi 110 volt dengan suatu

gambar, maka .

transformator. Tegangan 220 volt

a.

dihubungkan dengan kumparan primer

GGL induksi yang timbul 2,5 V

arah arus listrik pada P ke Q.

yang mempunyai 1000 lilitan.

b.

Kumparan sekundernya harus

arah arus induksi yang timbul

dengan arah PQ dan GGL induksi 20 V.

mempunyai .

c.

a.

500 lilitan.

arah arus listrik Q ke P.

b.

750 lilitan.

d.

c.

1000 lilitan.

listrik dari P ke Q.

d.

1500 lilitan.

e.

e.

2000 lilitan.

GGL induksi yang timbul 0,2 V dan

GGL induksi = 0,2 V arah arus

arah arus listrik yang timbul dari Q

ke P, GGL induksi 2,5 V.

17.

EBTANAS 1987

Jika kawat PQ yang panjangnya 10 cm


dapat bergerak bebas, digerakkan ke
kanan dengan kecepatan 10 m/s dalam
medan magnet 1 Wb/m2, maka .
a. GGL induksi pada PQ = 1 V, arah
arus dari P ke Q.
b. GGL induksi pada PQ = 1 V, arah
arus dari Q ke P.
c. GGL induksi pada PQ = 10 V, arah
arus dari Q ke P.
d. GGL induksi pada PQ = 10 V, arah
arus dari P ke Q.
GGL induksi pada PQ = 100 V, arah
arus dari Q ke P

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

: 17

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 2.

Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan


dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk
teknologi.

KOMPETENSI DASAR

: 2.2. Menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetik


pada beberapa produk teknologi.

INDIKATOR

Mendeskripsikan induksi magnetik sekitar kawat berarus

I.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menerapkan hukum Biot-Savart untuk menentukan medan magnet pada kawat
lurus tak berhingga, cincin, solenoid, dan toroid.
2. Mengaplikasi perumsan hukum Biot-Savart pada soal.

II.

Materi Ajar
1.

Kawat lurus

2.

Kawat melingkar

3.

Solenoid

Medan magnetik di tengah solenoid

Bp

0 NI
l

Medan magnetik di pinggir solenoid

BQ

Kawat lurus

4.

kawat melingkar

Toroid

0 NI
2a

Keterangan :

0 NI
2 l

solenoid

Rumus Kuat Medan Magnet Kawat Lurus Panjang


B = kuat medan magnetik (T)
a = jarak titik dari kawat (m)
i = kuat arus listrik (A)
o = 4 x 107dalam satuan standard

Rumus Kuat Medan Magnet Kawat Melingkar


B = kuat medan magnetik (T)
a = jari-jari lingkaran yang terbentuk oleh kawat (m)
i = kuat arus listrik (A)
o = 4 x 107dalam satuan standard

Kawat Melingkar N Lilitan


B = kuat medan magnetik (T)
a = jari-jari lingkaran yang terbentuk oleh kawat (m)
i = kuat arus listrik (A)
N = banyaknya lilitan
o = 4 x 107dalam satuan standard

Glossaries
T = tesla
A = ampere
m = meter
Wb = weber
Rumus Kuat Medan Magnet Solenoida bagian Tengah
B = kuat medan magnetik (T)
L = panjang solenoida (m)
i = kuat arus listrik (A)
N = jumlah lilitan solenoida
o = 4 x 107dalam satuan standard

Rumus Kuat Medan Magnet Solenoida bagian Ujung / Tepi


B = kuat medan magnetik (T)
L = panjang solenoida (m)
i = kuat arus listrik (A)
N = jumlah lilitan solenoida
o = 4 x 107dalam satuan standard

Rumus Kuat Medan Magnet Toroida


B = kuat medan magnetik (T)
a = jari-jari efektif toroida (m)
i = kuat arus listrik (A)
N = jumlah lilitan toroida
o = 4 x 107dalam satuan standard

Glossaries
1 Wb / m2 = 1 T

III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, demonstrasi

IV.

No.

Langkah-langkah pembelajaran :

KEGIATAN PEMBELAJARAN

1.

WAKTU
15 menit

Kegiatan Awal (Apersepsi)


1. Menuliskan materi pokok.
2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi, bagaimana cara menentukan besar medan
magnetic sebuah kawat lurus berarus ?
Jawab : dengan menggunakan hokum biot savart

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

2.

WAKTU
95 menit

Kegiatan Inti :

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan hukum BiotSavart.

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai


penerapan hukum Biot-Savart untuk menentukan medan magnet
pada kawat lurus tak berhingga, cincin, solenoid, dan toroid.

Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan medan


magnet pada kawat lurus tak berhingga, cincin, solenoid, dan
toroid yang disampaikan oleh guru.

Guru memberikan beberapa soal menentukan medan magnet


pada kawat lurus tak berhingga, cincin, solenoid, dan toroid
untuk dikerjakan oleh peserta didik.

Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau


belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan aplikasi


hukum Biot-Savart.

Peserta didik memperhatikan aplikasi hukum Biot-Savart pada


kawat sejajar dan pada gaya antara dua kawat berarus listrik
yang disampaikan oleh guru.

3.

V.

Kegiatan Penutup

25 menit

a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

b.

Memberikan tugas rumah berupa PR

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Media

: power point tentang gelombang cahaya

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas.

VI.

Penilaian

1. Jenis tagihan

: Latihan

2. Bentuk instrumen

: PG

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

: 18

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 2.

Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan


dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk
teknologi.

KOMPETENSI DASAR

: 2.2. Menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetik


pada beberapa produk teknologi.

INDIKATOR

Mendeskripsikan gaya magnetik pada kawat berarus dan muatan bergerak

I.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Mengaplikasi gaya Lorentz pada matan bergerak dan antara dua kawat berarus
listrik.
2. Mengaplikasi rumus gaya Lorentz pada matan bergerak dan antara dua kawat
berarus listrik di dalam soal

II.

Materi Ajar

Hukum Ampere
Hukum Ampere menyatakan bahwa medan magnet dapat ditimbulkan melalui
dua cara : yaitu lewat arus listrik (perumusan awal Hukum Ampere), dan dengan
mengubah medan listrik (tambahan Maxwell).

GAYA LORENTZ

Jika sebuah penghantar yang di aliri arus listrik berada di dalam medan
magnet, ternyata penghantar ini akan bergerak. Ini menunjukkan bahwa pada
penghantar tersebut ada sebuah gaya. Gaya ini disebut dengan Gaya
Lorentz (FL).
Arah gaya Loretz dipengaruhi oleh arah medan listrik dan arah arus.
Hubungan ini dinyatakan dengan Kaidah Telapak Tangan Kanan , yang
menyatakan :
1.

Arah Ibu jari, menunjukkan Gambar :


arah Gaya Lorentz (F)

2.

Arah

Empat

jari

tangan,

menunjukkan arah arus listrik


(I)
3.

Arah

Telapak

menunjukkan

arah

tangan,
medan

magnet (B)
Perhatikan gambar :

B
F
I

Contoh Penerapan gaya magnetik (Gaya Lorentz) dalam alat-alat listrik :


1. Motor listrik
2. Alat

ukur

listrik

(Galvanometer),

Ohmmeter
3. Tabung Televisi / Sinar Katoda
4. Siklotron
5. Pengeras suara

Ampermeter,

Voltmeter,

Besarnya Gaya Lorent :


1. sebanding dengan Kuat medan magnet.
2. sebanding dengan besarnya Kuat arus listrik.
3. sebanding dengan panjang kawat penghantar di dalam medan
magnet.
4. sebanding dengan sinus sudut antara arah arus listrik dengan arah
medan magnet.
Dirumuskan :
B = Kuat medan magnet ( Wb.m-2)

F = B.I.L Sin

I = Kuat arus listrik (A)


L = Panjang penghantar dalam medan

Untuk arah medan magnet tegak magnet (m)


lurus arah arah arus = 900, F = Gaya Lorentz ( N )
sehingga sin = 1, maka :

= Sudut anatra arah medan magnet dan

F = B.I.L

arah arus listrik.

GAYA LORENTZ PADA MUATAN LISTRIK YANG BERGERAK


DALAM MEDAN MAGNET

Tabung Televisi, Tabung Osiloskope, Tabung pada Monitor Komputer (CRT)


dan lainnya. Dengan menggunakan tabung tabung tersebut kita dapat melihat
gambar yang ada di layar tabung. Jadi sebenarnya kita melihat gerakan elektron
elektron yang memendarkan zat fluoresensi yang melapisi permukaan tabung
tersebut. Elektron dapat menyebar selebar permukaan tabung sesuai yang kita
kehendaki, karena elektron-elektron tersebut dilewatkan melalui medan magnet
yang dipasang pada ujung tabung. Jadi elektron-elektron ini mengalami Gaya
Lorentz, Muatan yang bergerak di dalam medan magnet dapat dianggap sebagai
arus listrik, (kawat berarus ). Akibatnya muatan akan membentuk lintasan berupa
busur lingkaran di dalam medan magnet.

Besarnya Gaya Lorentz dapat


diturunkan dari persamaan :

x F = B.I.L. sin dengan

x
F
x

x I q dan L v
t
t
x

x
e

, maka

diperoleh :

F = B.q.v. sin

B = Kuat medan magnet ( Tesla )


q = besar muatan ( Coulomb )
v = kecepatan gerak partikel ( m/s )
= Sudut antara arah gerak partikel dengan arah medan magnet.
Jika = 90o, maka sin 900 = 1, sehingga Gaya Lorentznya dapat dirumuskan :

FL = B.q.v
Karena muatan yag bergerak dalam medan magnet membentuk busur lingkaran,
maka akan berlaku :

FLorentz = F sentripetal

Sehingga berlaku :

R = jari-jari lintasan ( m )
m = massa partikel ( kg )

m.v
B.q

q = muatan partikel ( c )
v = kecepatan partikel ( m/s )
B = Kuat medan magnet ( T )

GAYA LORENTZ PADA DUA KAWAT SEJAJAR YANG DIALIRI ARUS


LISTRIK

Jika dua kawat sejajar dialiri arus listrik, maka kedua kawat ini akan berinteraksi
akibat adanya Gaya Lorentz pada kedua kawat yang disebabkan oleh kawat yang
lainnya yang berarus listrik. Prosesnya :
Kawat yang satu berfungsi sebagai penghasil Medan Magnet, dan kawat yang
lainnya sebagai kawat berarus listrik. Hal ini berlangsung saling timbal balik.

II
F
0 1 2
l
2 a
Ket :
F/l = gaya persatuan panjang (N/m)
I = kuat arus (A)
a = jarak antara kedua kawat (m)

o = 4 x 107dalam satuan standard

III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, demonstrasi

IV.

No.

Langkah-langkah pembelajaran :

KEGIATAN PEMBELAJARAN

1.

WAKTU
15 menit

Kegiatan Awal (Apersepsi)


1. Menuliskan materi pokok.
2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi, apa yang terjadi Jika sebuah penghantar
yang di aliri arus listrik berada di dalam medan magnet,

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

Jawab : ternyata penghantar ini akan bergerak karena adanya


gaya yang disebut gaya Lorentz

2.

95 menit
Kegiatan Inti :

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan hukum


Ampere

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai


penerapan gaya Lorentz pada kawat berarus, muatan yang
bergerak dalam medan magnetic dan pada dua kawat panjang
lurus berarus.

Peserta didik memperhatikan contoh soal mengenai penerapan


gaya Lorentz pada kawat berarus, muatan yang bergerak dalam
medan magnetic dan pada dua kawat panjang lurus berarus yang
disampaikan oleh guru.

Guru memberikan beberapa soal menentukan gaya Lorentz pada


kawat berarus, muatan yang bergerak dalam medan magnetic
dan pada dua kawat panjang lurus berarus.

Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau


belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan aplikasi gaya


Lorentz.

Peserta didik memperhatikan aplikasi hukum Biot-Savart pada


kawat sejajar dan pada gaya antara dua kawat berarus listrik
yang disampaikan oleh guru.

3.

Kegiatan Penutup
a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

b.

Memberikan tugasdi luar jam tatap muka untuk membuat


bel listrik sederhana dan motor listrik sederhana untuk 4
kelompok

25 menit

V.

VI.

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Media

: charta

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas.

Penilaian

3. Jenis tagihan

: Latihan

4. Bentuk instrumen

: PG

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

: 19

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 2.

Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan


dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk
teknologi.

KOMPETENSI DASAR

: 2.2. Menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetik


pada beberapa produk teknologi.

INDIKATOR

Menerapkan prinsip induksi magnetik dan gaya magnetik dalam teknologi seperti
pada bel listrik atau motor listrik

I.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menerapkan prinsip induksi magnetik dan gaya magnetik dalam teknologi
seperti pada bel listrik atau motor listrik.

II.

Materi Ajar

1.

Bel listrik
Membuat Bel Listrik Sederhana

A. Varian 1
Alat-Alat Yang Diperlukan :
Gunting
Obeng

Selotip

Bahan-Bahan Yang Diperlukan


Kabel sepanjang 2 m
Lampu 5 watt warna-warni
Rumahan Lampu 1 buah
Saklar 1 buah
Kepala ujung kabel untuk menyambungkan ke stop kontak 1 buah
Bel listrik 1 buah

Lampu 5 watt

Rumahan Lampu

Saklar

Kepala Ujung Kabel

Bel Listrik
Cara Membuat
1. Pertama, potong kabel sepanjang 10 cm sebanyak 2 potong, sehingga sisa kabel
2m tersebut menjadi 180 cm.

2. Kedua, ambilah salah satu potongan kabel sepanjang 10 cm tersebut, lalu


sambungkan dengan kabel bel listrik sesuai warna.
3. Ketiga, sambung kembali ujung kabel yang belum terpasang ke rumahan lampu.
4. Keempat, ambilah kabel sepanjang 10 cm yang kedua, lalu gabungkan menjadi 2
pasang di dalam rumahan lampu, sesuai warna. Seperti

ini
5. Kelima, Tahap kelima inilah yang cukup rumit, pertama sambungkan ujung kabel
yang tersambung dengan rumahan lampu, lalu diparalelkan dengan sisa kabel
sepanjang 180 cm tadi dengan saklar, seperti pada gambar di

samping ...
6. Keenam, Sambungkan ujung kabel terakhir dengan kepala ujung kabel.
7. Ketujuh, bel siap digunakan.

B. Varian 2
Bahan yang diperlukan:

Baut yang dililit kawat email (E)

Tangkai pemukul bel (bisa dari seng yang keras) (A)

Saklar bel (K)

Paku/baut (T)

Baterai Kotak 9V atau adaptor yang memiliki rentang tegangan 9-18 volt (U)

Bel Sepeda

Papan 40cm x 30cm

Kabel

Cara Membuat

Sambungkan kabel ke baterai

Sambung salah satu kabel dari baterai ke saklar

Lilitkan kawat pada paku

Ambil kabel lainnya sambung dari saklar ke lilitan kawat pada paku

Sambungkan bagian lain dari lilitan kawat dengan seng pemukul bel dan
penyambung dan pemutus arus listrik

Ikatkan kawat pada ujung pemukul bel

Sambung kabel di bagian lain baterai ke baut pemutus arus listrik

Tempel bel pada papan

Tempel rangkaian kabel pada papan

Bel siap digunakan

Anda bisa berkreasi sendiri sususannya, tapi jangan ubah rangkaian yang ada pada
gambar.
2.

Motor listrik
A. Varian 1

membuat motor listrik sederhana


berikut ini saya postingkan bebeapa gambar baaimana cara membuat motor listrik yang
sangat-sangat sederhana. lima menit cukup untuk merakit dan bisa untuk media
pembelajaran sederhana

B. Varian 2

III.

Model dan Metode Pembelajaran :


Model : kooperatif learning
Metode : diskusi informasi, demonstrasi

IV.

Langkah-langkah pembelajaran :

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

1.

WAKTU
15 menit

Kegiatan Awal (Apersepsi)


1. Menuliskan materi pokok.
2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi, bagaimana cara kerja bel listrik ?
Jawab : dengan menggunakan prinsip induksi magnetic dan gaya
magnetik

2.

95 menit
Kegiatan Inti :

Kelompok I mempresentasikan hasil karyanya berupa bel listrik


sederhana

Kelompok II mempresentasikan hasil karyanya berupa bel listrik


sederhana

Kelompok III mempresentasikan hasil karyanya berupa motor


listrik sederhana

Kelompok IV mempresentasikan hasil karyanya berupa motor


listrik sederhana

3.

Kegiatan Penutup
a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

b.

Memberikan tugas rumah berupa PR

25 menit

V.

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Alat-alat untuk membuat bel listrik dan motor listrik

VI.

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas, internet

Penilaian

1. Jenis tagihan

: Latihan

2. Bentuk instrumen

: PG

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

: 20

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 2.

Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan


dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk
teknologi.

KOMPETENSI DASAR

: 2.3. Memformulasikan konsep induksi Faraday dan


arus bolak-balik serta penerapannya.

INDIKATOR

Mendeskripsikan arus bolak balik


Menganalisis besaran-besaran yang terkait dengan arus dan tegangan listrik bolakbalik.

I.

Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian diagram fasor.
2. Menjelaskan cara menggambar diagram fasor.
3. Menganalisis besaran-besaran yang terkait dengan arus dan tegangan listrik
bolak-balik.

II. Materi Pembelajaran

Pengertian Arus Bolak balik

Pembelajaran mengenai arus searah sudah pernah dipelajari di kelas X. Arus searah
dihasilkan oleh sumber listrik yang kutubnya tetap, misalnya batu baterai. Di dalam batu
baterai terdapat reaksi kimia sehingga tercipta perbedaan potensial antara kutub positif

dan kutup negatif. Perbedaan potensial ini kalau dipakaikan ke dalam sebuah rangkaian
tertutup akan membuat arus mengalir dari kutup positif ke kutub negatif seperti
diilustrasikan dalam Gambar berikut.

Perlu diingat, pengertian arus dalam listrik adalah muatan positif yang bergerak. Walau
sebenarnya yang bergerak adalah elektron (muatan negatif) yang digambarkan sebagai
garis putus-putus dalam Gambar. Dengan demikian kita bisa buat grafik Perubahan
Perbedaan Tegangan (V) terhadap Waktu seperti pada Gambar 1 kanan.

Bagaimana seandainya kutub positif dan kutub negatif dari baterai tersebut berganti-ganti
terhadap waktu? Misalnya pada waktu t1 ujung kanan adalah positif dan ujung kiri adalah

negatif. Kemudian pada waktu t2 ujung kanan adalah negatif dan kiri adalah positif. Dan
siklus ini terus berlangsung sampai sumber listrik tersebut dimatikan. Inilah yang disebut
arus bolak-balik: kutub sumber listrik berganti-ganti tiap waktu. Jadi, arus bolak-balik
(AC/alternating current) adalah arus listrik dimana besar dan arah arusnya berubah-ubah
secara bolak-balik

Kalau pergantian kutub itu terjadi 60 kali dalam satu detik, maka dikatakan frekuensi
sumber AC tersebut adalah 60 Hertz (seperti banyak dipakai di Amerika Serikat). Kalau
pergantian kutub itu terjadi 50 kali dalam satu detik, maka frekuensi sumber AC tersebut
adalah 50 Hertz (seperti banyak dipakai di Eropa dan Asia termasuk di Indonesia). Tentu
sekarang kita paham apa maksud "frekuensi arus PLN adalah 50 Hz". Karena perbedaan
tegangan berubah-ubah setiap waktu, maka untuk praktis besarnya perbedaan tegangan
arus bolak-balik dinyatakan dalam rms (root mean square, akar dari kuadrat rata-rata)
perbedaan tegangan maksimum. Ini sebenarnya hanya permainan statistik, tidak
mengandung fenomena fisis yang baru. Harga rms dari perbedaan tegangan bernilai
perbedaan tegangan maksimum dibagi akar dua. Bicara tentang kestabilan, tentu arus
searah lebih stabil (lihat grafik perubahan perbedaan tegangan terhadap waktu).

telah diketahui bahwa generator arus bolak-balik sebagai sumber tenaga listrik yang
mempunyai GGL :
E = Emax sin

Persamaan di atas jelas-jelas menunjukkan bahwa GGL arus bolak-balik berubah secara
sinusoidal. Suatu sifat yang menjadi ciri khas arus bolak-balik.
Dalam menyatakan harga tegangan AC ada beberapa besaran yang digunakan, yaitu :
1. Tegangan sesaat : Yaitu tegangan pada suatu saat t yang dapat dihitung dari
persamaan E = Emax sin 2
2. Amplitudo

tegangan

ft jika kita tahu Emax, f dan t.


Emax

Dalam persamaan : E = Emax sin 2

Yaitu

harga

maksimum

ft, amplitudo tegangan adalah Emax.

tegangan.

3. Tegangan puncak-kepuncak (Peak-to-peak) yang dinyatakan dengan Epp ialah


beda antara tegangan minimum dan tegangan maksimum. Jadi Epp = 2 Emax.
4. Tegangan rata-rata (Average Value).
5. Tegangan efektif atau tegangan rms (root-mean-square) yaitu harga tegangan
yang dapat diamati langsung dalam skala alat ukurnya.

Arus, tegangan dan Daya pada arus sinusoidal.

Dalam generator, kumparan persegi panjang yang diputar dalam medan magnetik akan
membangkitkan Gaya Gerak Listrik (GGL) sebesar :
E = Em sin

Dengan demikian bentuk arus dan tegangan bolak-balik seperti persamaan di atas yaitu :
i = Im sin
v = vm sin

t
t

im dan vm adalah arus maksimum dan tegangan maksimum.


Bentuk kurva yang dihasilkan persamaan ini dapat kita lihat di layar Osiloskop. Bentuk
kurva ini disebut bentuk sinusoidal gambar.

Daya rata-rata yang didisipasikan dalam tahanan yang menyalurkan arus sinusoidal ialah
2
Prat 12 rms I maks rms I maks I rms
R

1.1 Harga Efektif Arus Bolak-balik


Dalam rangkaian arus bolak-balik, baik tegangan maupun kuat arusnya berubah-ubah
secara periodik. Oleh sebab itu untuk penggunaan yang praktis diperlukan besaran listrik
bolak-balik yang tetap, yaitu harga efektif.
Harga efektif arus bolak-balik ialah harga arus bolak-balik yang dapat menghasilkan
panas yang sama dalam penghantar yang sama dan dalam waktu yang seperti arus searah.

Ternyata besar kuat arus dan tegangan efektifnya masing-masing :

Ief =

= 0,707 Imax

Vef =

= 0,707 Vmax

Kuat arus dan tegangan yang terukur oleh alat ukur listrik menyatakan harga efektifnya.

III. Metode Pembelajaran


1. Model :

- Direct Instruction (DI)


- Cooperative Learning

2. Metode :

- Diskusi kelompok
- Eksperimen
- Ceramah

IV. Langkah-langkah Kegiatan

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

1.

WAKTU
15 menit

Kegiatan Awal (Apersepsi)


1. Menuliskan materi pokok.
2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi, berapa tegangan yang ada pada stop kontak
PLN ?
Jawab : 220 VOLT

2.

95 menit
Kegiatan Inti :

Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian


arus bolak-balik.

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

Peserta didik memperhatikan perumusan arus dan tegangan


bolak-balik yang disampaikan oleh guru.

Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan gambar


grafik arus bolak-balik.

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara


klasikal.

Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan


memberikan informasi yang sebenarnya.

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan tegangan


rata-rata dan tegangan root mean square (Vrms).

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mendapatkan


persamaan tegangan rata-rata dan tegangan root mean square
(Vrms).

Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan tegangan


root mean square (Vrms) yang disampaikan oleh guru.

Guru memberikan beberapa soal menentukan tegangan root


mean square (Vrms) untuk dikerjakan oleh peserta didik.

Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau


belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan daya dan


daya rata-rata.

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mendapatkan


rumusan daya dan daya rata-rata.

Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan daya dan


daya rata-rata yang disampaikan oleh guru.

3.

Kegiatan Penutup

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki


kinerja dan kerjasama yang baik.

Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat

25 menit

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

rangkuman.

VII.

VIII.

Guru memberikan tugas rumah berupa PR.

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media


Alat

: multi tester, charta

Sumber

: Buku Fisika kelas XII, BSE, Diknas, internet

Penilaian

1. Jenis tagihan

: Latihan

2. Bentuk instrumen

: PG

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

: 21

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 2.

Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan


dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk
teknologi.

KOMPETENSI DASAR

: 2.3. Memformulasikan konsep induksi Faraday dan


arus bolak-balik serta penerapannya.

INDIKATOR

Memecahkan permasalahan sederhana pada rangkaian listrik AC yang terdiri dari


resistor, induktor, dan kapasitor

II. Tujuan Pembelajaran :


Peserta didik dapat:
1. Memecahkan permasalahan sederhana pada rangkaian listrik AC yang terdiri
dari resistor, induktor, dan kapasitor.

II. Materi Pembelajaran

Resistor dalam rangkaian arus bolak-balik.

Bila hambatan murni sebesar R berada dalam rangkaian arus bolak-balik, besar tegangan
pada hambatan berubah-ubah secara sinusoidal, demikian juga kuat arusnya. Antara kuat
arus dan tegangan tidak ada perbedaan fase, artinya pada saat tegangan maksimum, kuat
arusnya mencapai harga maksimum pula.

Kumparan induktif dalam rangkaian arus bolak-balik.

Andaikan kuat arus yang melewati kumparan adalah I = Imax sin

t. Karena hambatan

kumparan diabaikan I.R = 0

Besar GGL induksi yang terjadi pada kumparan E1 = -L


Bila tegangan antara AB adalah V, kuat arus akan mengalir bila :

V=L

V=L
V=

L Imax. cos

Jadi antara tegangan pada kumparan dengan kuat arusnya terdapat perbedaan fase

dalam hal ini tegangan mendahului kuat arus.


Capasitor Dalam Rangkaian Arus Bolak-balik.

Andaikan tegangan antara keping-keping capasitor oada suatu saat V = V max sin

t,

muatan capasitor saat itu :


Q = C.V

I=

=
I=

C.Vmax cos

Jadi antara tegangan dan kuat arus terdapat perbedaan fase

lebih dahulu

daripada tegangan.

dalam hal ini kuat arus

III. Metode Pembelajaran


1. Model :

- Direct Instruction (DI)


- Cooperative Learning

2. Metode :

- Diskusi kelompok
- Eksperimen
- Ceramah

IV. Langkah-langkah Kegiatan

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

1.

WAKTU
15 menit

Kegiatan Awal (Apersepsi)


1. Menuliskan materi pokok.
2. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
3. Memberi motivasi, apa yang dimaksud dengan diagram fasor ?
Jawab : phasor = fasor = phase vektor

2.

95 menit
Kegiatan Inti :

Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan tegangan


bolak-balik yang terukur pada ujung-ujung resistor, kapasitor,
dan induktor.

Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan


gambar grafik arus dan tegangan bolak-balik yang terukur pada
ujung-ujung resistor, kapasitor, dan induktor.

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara


klasikal.

Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan


memberikan informasi yang sebenarnya.

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mendapatkan


persamaan arus dan tegangan bolak-balik yang terukur pada
ujung-ujung resistor, kapasitor, dan induktor.

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian


diagram fasor.

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai cara


menggambar diagram fasor.

Peserta didik memperhatikan contoh soal menggambar diagram


fasor yang disampaikan oleh guru.

3.

Kegiatan Penutup
a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

b.

Memberikan tugas rumah berupa PR

V. Sumber Belajar
a. Buku Fisika SMA kelas XII BSE DIKNAS
b. Buku referensi yang relevan
c. Alat dan bahan praktikum

VI. Penilaian Hasil Belajar


a. Teknik Penilaian:

Tes tertulis

Tes unjuk kerja

b. Bentuk Instrumen:

Tes PG

Tes isian

25 menit

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

: FISIKA

KELAS / SEMESTER

: XII IPA / I

PERTEMUAN KE

: 22

ALOKASI WAKTU

: 3 x 45

STANDAR KOMPETENSI

: 2.

Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan


dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk
teknologi.

KOMPETENSI DASAR

: 2.3. Memformulasikan konsep induksi Faraday dan


arus bolak-balik serta penerapannya.

INDIKATOR

Memecahkan permasalahan sederhana pada rangkaian listrik AC yang terdiri dari


resistor, induktor, dan kapasitor yang disusun seri

I.

Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat:
1. Memecahkan permasalahan sederhana pada rangkaian listrik AC yang
terdiri dari resistor, induktor, dan kapasitor yang disusun seri

II. Materi Pembelajaran

Reaktansi
Disamping resistor, kumparan induktif dan capasitor merupakan hambatan bagi arus
bolak-balik. Untuk membedakan hambatan kumparan induktif dan capasitor dari
hambatan resistor, maka hambatan kumparan induktif disebut Reaktansi Induktif dan
hambatan capasitor disebut Reaktansi Capasitif.

Reaktansi =

a. Reaktansi Induktif (XL)

XL =

=
XL =

XL dalam ohm, L dalam Henry.


a. Reaktansi Capasitif (XC)

XC =

XC =
XC dalam ohm, C dalam Farad.

1.2

Impedansi (Z)

Sebuah penghantar dalam rangkaian arus bolak-balik memiliki hambatan, reaktansi


induktif, dan reaktansi capasitif. Untuk menyederhanakan permasalahan, kita tinjau
rangkaian arus bolak-balik yang didalamnya tersusun resistor R, kumparan R, kumparan
induktif L dan capasitor C.
Menurut hukum ohm, tegangan antara ujung-ujung rangkaian :
V = VR + VL + VC
Dengan penjumlahan vektor diperoleh :
IZ =
Z=
Z disebut Impedansi

Tg

Ada tiga kemungkinan yang bersangkutan dengan rangkaian RLC seri yaitu :
1. Bila XL>XC atau VL>VC, maka rangkaian bersifat induktif. tg

positif, demikian juga

positif. Ini berarti tegangan mendahului kuat arus.

2. Bila XL<XC atau VL<VC, maka rangkaian bersifat Kapasitif. tg

negatif, nilai

negatif. Ini berarti kuat arus mendahului tegangan.

Demikian juga untuk harga

V=

3. Bila XL=XC atau VL=VC, maka rangkaian bersifat resonansi. tg

= 0 dan

= 0, ini

berarti tegangan dan kuat arus fasenya sama.

1.3

Resonansi

Jika tercapai keadaan yang demikian, nilai Z = R, amplitudo kuat arus mempunyai nilai
terbesar, frekuensi arusnya disebut frekuensi resonansi seri. Besarnya frekuensi resonansi
dapat dicari sebagai berikut :

XL = XC
L =

2 =

f=

atau T =

f adalah frekuensi dalam cycles/det, L induktansi kumparan dalam Henry dan C kapasitas
capasitor dalam Farad.

Getaran Listrik Dalam Rangkaian LC


Getaran listrik adalah arus bolak-balik dengan frekuensi tinggi.
Getaran listrik dapat dibangkitkan dalam rangkaian LC.
Kapasitor C dimuati sampai tegangan
maksimum. Bila saklar ditutup mengalir
arus sesuai arah jarum jam, tegangan C
turun sampai nol.
Bersamaan dengan aliran arus listrik
timbul medan magnetik didalam
kumparan L.
Medan magnetik lenyap seketika pada saat tegangan C sama dengan nol. Bersamaan
dengan itu timbul GGL induksi, akibatnya tegangan C naik kembali secara berlawanan.
Karenanya dalam rangkaian mengalir arus listrik yang arahnya berlawanan dengan arah
putar jarum jam. Jadi dalam rangkaian LC timbul getaran listrik yang frekuensinya :

f =

III. Metode Pembelajaran


1. Model :

- Direct Instruction (DI)


- Cooperative Learning

2. Metode :

- Diskusi kelompok
- Eksperimen
- Ceramah

IV. Langkah-langkah Kegiatan

No.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

1.

WAKTU
15 menit

Kegiatan Awal (Apersepsi)


4. Menuliskan materi pokok.
5. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
6. Memberi motivasi, apa yang dimaksud dengan diagram fasor ?
Jawab : phasor = fasor = phase vektor

2.

95 menit
Kegiatan Inti :

Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan rangkaian


RLC seri.

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mendapatkan


rumusan besaran-besaran dalam rangkaian RLC seri.

Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan besaranbesaran dalam rangkaian RLC seri yang disampaikan oleh
guru.

Guru memberikan beberapa soal menentukan besaran-besaran


dalam rangkaian RLC seri untuk dikerjakan oleh peserta didik.

Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar


atau belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.

3.

Kegiatan Penutup
a.

Guru membantu siswa membuat kesimpulan

b.

Memberikan tugas rumah berupa PR

25 menit

V. Sumber Belajar
a. Buku Fisika SMA kelas XII BSE DIKNAS
b. Buku referensi yang relevan
c. Alat dan bahan praktikum

VI. Penilaian Hasil Belajar


a. Teknik Penilaian:

Tes tertulis

Tes unjuk kerja

b. Bentuk Instrumen:

Tes PG

Sebuah kumparan memiliki hambatan R = 1 dan induktansi L = 0,3 H. Arus


listrik dalam kumparan jika dihubungkan dengan tegangan 20 volt DC
adalah ....
A. 10 A

D. 28,6 A

B. 15,4 A

E. 30 A

C. 20 A

Tes isian

Kumparan kawat dengan jari-jari 5 cm diletakkan tegak lurus pada suatu medan
magnet yang fluksnya berubah dari 1,5 Wb/m2 menjadi 2,1 Wb/m2 dalam waktu
menit. GGL yang terjadi pada kumparan adalah ....

Tes uraian

Sebuah kumparan yang terdiri dari 100 lilitan mempunyai jari-jari 5 cm dan
hambatan 25 . Hitunglah laju perubahan medan magnet agar menghasilkan arus
sebesar 4 A.

Mengetahui,

Palembang,

Juli 2014

Kepala MAN 1 Palembang

Guru Fisika

H. Kiagus Faisal, S. Ag, M. Pd. I

Amalia, M. P fis

NIP 197202111998031006

NIP 198011152005012008

ULANGAN BLOK 1

I. Pilihlah Satu Jawaban Yang Paling Benar :

1. Jika kita memperhatikan benda yang terapung di permukaan air maka benda tersebut
hanya bergerak naik turun jika terdapat gelombang transversal yang melaluinya. Hal
tersebut menunjukkan .
a. gelombang merupakan bentuk rambatan energi
b. gelombang merupakan bentuk rambatan partikel zat perantara
c. perambatan gelombang tidak berenergi
d. penyebab adanya gelombang adalah getaran
e. gelombang merambat dalam 1 arah saja

2. Dua buah gabus A dan B berjarak 30 cm sat sama lain. Kedua gabus naik turun
bersama permukaan air. Bila gabus A di puncak gelombang dan B di dasar
gelombang sedangkan di antara kedua gabus terdapat satu bukit dan satu lembah
gelombang. Bila frekuensi gelombang 20 Hz, maka cepat rambatnya adalah.....
a. 1 m/s

d. 4 m/s

b. 2 m.s

e. 5 m/s

c. 3 m/s
3. Persamaan gelombang berbentuk y = 2 Sin ( 20t - x/25 ); ( y,x = dalam cm ; t =
dalam sekon) Cepat rambat gelombang adalah .
a. 1 m/s

d. 3 m/s

b. 2 m/s

e. 5 m/s

4 m/s

4. Grafik simpangan terhadap waktu sebuah gelombang ditunjukkan seperti pada


gambar di bawah ini.
Y(m)
0,8

0
-0,8

20 sekon

Dari grafik :
(1) amplitudo gelombang 0,8 m
(2) perioda T = 5 sekon
(3) frekuensi f = 2 Hz
(4) simpangan gelombang setelah 25 sekon adalah 0,40 3 m
Pernyataan yang benar adalah .
a. (1), (2) dan (3)

d. (1) dan (2)

b. (1), (2), (3) dan (4)

e. (4)

c. (1) dan (3)

5. Dua gelombang berjalan memiliki amplitude sama tetapi arah berlawanan. Kemudian
kedua

gelombang

berinterferensi

membentuk

gelombang

stasioner

dengan

persamaan :
y = 8 sin 6x.cos 120t, y dan x dalam m
dan t dalam sekon. Jika x =

1
1
m , dan t = sekon , maka simpangan gelombang
12
4

tersebut adalah
a. 4

d. 2

b. 4 3 m e. 0, 2 m
c. 3

3 m

6. Dua gelombang sinus berjalan dalam arah yang berlawanan. Keduanya berinterferensi
menghasilkan suatu gelombang stasioner yang dinyatakan dengan persamaan :
y = 2,5 sin(0,4x) cos (200t),
dengan x dalam meter dan t dalam sekon.
Besarnya frekuensi dan jarak dua simpul
terdekat pada gelombang tersebut adalah.....
a.

2,50 m dan 100 HZ

b.

2,50 m dan 200 Hz

c.

0,40 m dan 100 Hz

d.

0,25 m dan 300 HZ

e.

5,00 m dan 100 HZ

7. Seutas tali yang panjangnya 2 m salah satu.

ujungnya terikat dan ujung lainnya

digetarkan terus menerus dengan frekuensi 20 Hz dan menghasilkan gelombang


dengan laju 4 m/s. Setelah terbentuk gelombang stasioner, timbullah daerah perut dan
simpul yang jarak antaranya adalah.......
a.

40 cm

d. 4 cm

b.

20 cm

e. 2 cm

c.

5 cm

8. Dari persamaan

y = 0,2 Sin 8 t dimana y dalam meter dan t dalam sekon,

maka
1) frekuensi getaran 4 Hz
2) fase getaran

1
saat t = 1/8 sekon
2

1
8

3) simpangan gelombang y= 0, saat t= sekon


Pernyataan yang benar adalah .
a. 1) dan 2)

d. 1)

b. 2) dan 3)

e. 1), 2) dan 3)

c. 1) dan 3)

9. Grafik simpangan terhadap waktu sebuah gelombang ditunjukkan seperti pada


gambar di bawah ini.
Y(m)
0,5

1 sekon

-0,5

Dari grafik :
(1) amplitudo gelombang 0,5 m
(2) perioda T = S
(3) frekuensi f = 2 Hz

(4) simpangan gelombang setelah 1/6 sekon adalah 0,25 3 m


Pernyataan yang benar adalah .
a. (1), (2) dan (3)
b. (1), (2), (3) dan (4)
c. (1) dan (3)
d. (2) dan (4)
e. (4)

10. Perpaduan antara dua gelombang harmonik yang frekuensi dan amplitudonya sama
tetapi arahnya berlawanan menghasilkan gelombang .
a. mekanik

d. elektromagnetik

b. stasioner

e. longitudinal

c. berjalan

II. Soal Uraian :


11. Persamaan gelombang berjalan berbentuk y = 2 Sin 8 (

x
t
) dalam satuan
0,1 40

S1. Hitunglah,
a. frekuensi gelombang ?
b. panjang gelombang ?
c. cepat rambat gelombang ?

12. Dua gelombang berjalan memiliki amplitude sama tetapi arah berlawanan. Kemudian
kedua

gelombang

berinterferensi

membentuk

gelombang

stasioner

dengan

persamaan :y = 12 cos 4x.sin 20t, y dan x dalam m dan t dalam sekon. Tentukan
cepat rambat gelombang stasioner ?

13. Seutas tali panjangnya 2,5 meter, disalah satu ujungnya diikat sedangkan ujung
lainnya digetarkan dengan frekunsi 50 Hz sehingga membentuk

gelombang

stasioner , jika letak simpul ke 4 dari ujung pantul berjarak 0,75 meter Tentukan :
a. Panjang gelombang ?
b. Jarak perut ke 5 dari ujung pantul ?
c. Jumlah simpul dan perut yang ternentuk sepanjang tali ?

14. Gambar berikut ini menunjukakan pola gelombang stasioner pada percobaan Melde
dengan menggunakan panjang tali 3,00 m.

3,00 m
Jika frekuensi getaran adalah 50 HZ, hitunglah cepat rambat gelombang

15. Dua buah gabus A dan B berjarak 15 cm satu sama lain. Kedua gabus naik turun
bersama permukaan air. Bila gabus A di punncak gelombang dan B di dasar
gelombang, sedangkan di anntara kedua gabus terdapat satu bukit dan satu lembah
gelombang. Bila cepat rambat gelombang 50 cm/s, hitung frekuensi gelombang air
adalah ....

FORMAT PENILAIAN

1. PENILAIAN PPK (KOGNITIF) ( Tes Tulis) (PG) dan Uraian

No. Soal / Skor Maks / Skor Perolehan


No.

Nama
Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Skor
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1
2
3

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAN


TES PILIHAN GANDA DAN URAIAN
TAHUN PELAJARAN 2010 2011

I.

Jumlah

Soal Pilihan Ganda

Nomor

Kunci Jawaban

Skor

b.

c.

d.

e.

e.

a.

d.

a.

10

Jumlah Scor Maksimum

10

perolehan

Nilai

2. Soal Uraian :

KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN

No

Uraian Jawaban

Soal
Dik : y = 2 Sin 8

x
t
) dalam satuan S1.
0,1 40

Skor

Dit : a) f = ...? b) = ..? c) = ...?


1

Jawab :
a). 2 ft = 8 t/0,1 f = 40 Hz

b) 2x/ = 8 x/40 = 10 m/s

c) v = f = 40 . 10 = 400 m/s
1

Diket : Persamaan : y = 12 cos 4x.sin 20t, Y dan X dalam m

dan t dlm sec


Dit :
2

v = ....?

Jawab :

4x = 2x/ = 0,5 m/s, 2 ft = 20t f = 10 Hz


v = f = 0.5 . 10 = 5 m/s

Dik : l = 2,5 m, f = 50 Hz, X = 0,75 m

Dit : a) = ..? b)X5 = ...? c ) n = .....?

Jawab :

a) = 0,5 m/s X5 = 1.25 m, n p = 11, ns 12

Dik :

3,00 m
Jika frekuensi getaran adalah 50 HZ, hitunglah V = ...?

Jawab = v = f = 1 . 50 = 50 m/s

Diket : = 0,5 cm, V= 50 m/s

Dit = f =....?
5

Jawab :

2
1

f. = v/ = 50 / 0,5 = 100 m/s

14
Jumlah Skor Maksimum

3. PENILAIAN PSIKOMOTOR
Aspek Yang dinilai
Kerja sama

Ketelitian

Ketelitian

Sistimatika

No

Nama

dalam kelo-

dalam

dalam

dalam

Urut

Siswa

mpok

melakukan

pengamatan

menarik

praktik
1

2 3

Skor
Peroleh

kesimpulan
4

1 2

1
2
3
4
5
6

Nilai Siswa =

Jumlah

SkorPerolehan X 100
SkorMaksimum

an
4

Nilai

4. PENILAIAN SIKAP

Aspek Yang dinilai

No

Nama

Urut

Siswa

Kehadiran

Keaktifan

Partisipasi

Ketepatan

dalam tatap

bertanya/menj

dalam

waktu me-

muka

awab

kelompok

ngumpulkan

pertanyaan

Jumlah

laporan pra-

2 3

1 2

1
2
3
4
5
6

Kriteria Penilaian :

9. = kurang
10. = cukup
11. = baik
12. = sangat baik

Perole
han

ktik
1

Skor

Predikat :
A = Jumlah Skor = 13 16
B = Jumlah Skor = 9 - 12
C = Jumlah Skor = 5 - 8
D = Jumlah Skor = 1 - 4

Nilai

ULANGAN BLOK 2

I.

PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING BENAR

1. Dua partikel masing-masing bermuatan -4 C dan + 2 C, jarak antara kedua partikel


20 cm, maka gaya elektrostatika/gaya Coulomb adalah.
a. 1,8 N tolak menolak
b. 1,8 N tarik menarik
c. 3,6 N tolak menolak
d. 3,6 N tarik menarik
e. 0,9 N tarik menarik

2. Perhatikan gambar berikut..!


Q1 = 2 C

Q2 = 2,5 C

+
80 cm

Maka kuat medan titik P diantara dua muatan yang jaraknnya 30 cm dari muatan Q1
adalah.
a. 1,1 x 105 N/C
b. 2,0 x 105 N/C
c. 2,1 x 105 N/C
d. 3,1 x 105 N/C
e. 4,1 x 105 N/C

3. Perhatikan gambar berikut..!


Q1 = - 2 C

Q2 = +2,5 C

+
100 cm

25 cm

Maka potensial listrik titik P yang terletak sebelah kanan muatan Q2 disebabkan oleh
muatan Q1 dan Q2 adalah.
a. 11,9 x 104 Volt
b. 11,0 x 104 Volt
c. 9,56 x 104 Volt
d. 7,56 x 104 Volt
e. 4,65 x 104 Volt

4. Perhatikan gambar berikut..!


+

0,5 cm

Jika beda potensial kedua plat adalah 104 Volt, besar gaya Coulomb pada electron
yang ada diantara kedua plat adalah.
a. 3,2 x 1013 N
b. 6,4 x 10-13 N
c. 3,2 x 10-14 N
d. 3,2 x 10-12 N
e. 3,2 x 10-13 N
5. Kapasitas suatu kapasitor keping sejajar .....
1. sebanding dengan luas keping
2. tergantung dielektrik yang digunakan
3. berbanding terbalik dengan jarak antara kedua keeping
4. makin besar bila muatan kapasitor diperbesar.
Yang benar adalah
a. 1 dan 3

d. 4

b. 1 dan 2

e. 1,2,3 dan 4

c. 1,2 dan 3

6. Sebuah kapasitor dimuati oleh baterai 3 volt sehingga bermuatan 0,6 C, maka
kapasitas kapasitor tersebut adalah....

a. 0,2 F

d. 0,8 F

b. 0,4 F

e. 1.0 F

c. 0,6 F

7. .

Jika tiga kapasitor mempunyai kapasitas kapasitor masing-masing sebesar C, maka


kapasitas pengganti antara A dan B adalah.
a.

3 C

d. 2/3 C

b. 1/3 C

e. 3/3 C

c.

2 C

8. Besarnya muatan listrik yang terdapat diantara titik A dan B pada rangkaian kapasitor
berikut adalah.
200 F 300 F
A

600 F

12 V

a. 0,00012 C

d. 1,2 C

b. 0,0012 C

e. 2,40 C

c. 1,020 C

II.

Essai/Soal Uraian
Kerjakan soal-soal berikut dengan langkah-langkahnya.

9. .Perhatikan gambar berikut..!


QA = 20 C

QB= 45 C

+
X

P
15 cm

Jika kuat medan titik P sama dengan nol, hitunglah X , jarak antara Adan B adalah 15
cm .

10. .tes isian


Sebuah cincin tipis berjari-jari 24 cm mengandung muatan yang terdistribusi kontinyu
sebesar 350 nC. Pada karaj 28 cm tepat di depan sumbu cincin, terdapat muatan uji
sebesar 85 nC. Besarnya energi yang di butuhkan untuk memindahkan muatan uji ini
sejauh 57 cm dari posisi mula-mula adalah

FORMAT PENILAIAN

1. PENILAIAN PPK (KOGNITIF) ( Tes Tulis) (PG) dan Uraian

Jumlah
No. Soal / Skor Maks / Skor Perolehan
No.

1
2
3

Nama
Siswa

Skor
perolehan

10

Nilai

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAN


TES PILIHAN GANDA DAN URAIAN
TAHUN PELAJARAN 2010 2011

II.

Soal Pilihan Ganda

Nomor

Kunci Jawaban

Skor

a.

b.

e.

e.

a.

a.

d.

a.

Jumlah Scor Maksimum

2. PENILAIAN PSIKOMOTOR

Aspek Yang dinilai


Kerja sama

Ketelitian

Ketelitian

Sistimatika

No

Nama

dalam kelo-

dalam

dalam

dalam

Urut

Siswa

mpok

melakukan

pengamatan

menarik

praktik
1
1
2
3
4
5
6

2 3

Jumlah
Skor
Peroleh

kesimpulan
4

1 2

an
4

Nilai

Nilai Siswa =

SkorPerolehan X 100
SkorMaksimum

3. PENILAIAN SIKAP

Aspek Yang dinilai

No

Nama

Urut

Siswa

Kehadiran

Keaktifan

Partisipasi

Ketepatan

dalam tatap

bertanya/menj

dalam

waktu me-

muka

awab

kelompok

ngumpulkan

pertanyaan

Jumlah

laporan pra-

2 3

1 2

1
2
3
4
5
6

Kriteria Penilaian :

5.
6.
7.
8.

= kurang
= cukup
= baik
= sangat baik

Peroleh
an

ktik
1

Skor

Predikat :
A = Jumlah Skor = 13 16
B = Jumlah Skor = 9 - 12
C = Jumlah Skor = 5 - 8
D = Jumlah Skor = 1 - 4

Nilai

ULANGAN BLOK 3

I.

1.

PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING BENAR

Perhatikan gambar arah arus listrik (I), medan magnet(B) dan gaya magnetik (F)

Keterangan :
. = arah keluar bidang gambar
X = arah masuk bidang gambar
Hubungan antara I, B dan F yang benar adalah pada gambar ....
A. (1)

2.

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)

Dari hasil pengukuran diketahui besar induksi magnetik di ujung suatu solenoida
adalah 1,8 x 10-3 T. Besar induksi magnetik di pusat solenoida adalah
A. 0,9 x 10-3 T

3.

B. 1,2 x 10-3 T

D. 2,4 x 10-3 T

C. 1,8 x 10-3 T

E. 3,6 x 10-3 T

Dua buah kawat,yang satu lurus dan yang satu lagi melingkar.
Kedua kawat hampir berimpit di titik P. i1= 6 A dan i2 = 2/ A
dengan jari-jari 2 cm arah seperti gambar
Besar induksi magnetik di pusat lingkaran O adalah
A. 2 x 10-5 tesla

D. 8 x 10-5 tesla

B. 4 x 10-5 tesla

E. 9 x 10-5 tesla

C. 6 x 10-5 tesla

4.

Suatu kumparan yang mempunyai 200 lilitan dan luas penampang 1500 cm2
mengalami perubahan induksi magnet dari 100 mT menjadi 500 mT dalam waktu 20
milli sekon. Besar GGL induksi yang timbul dalam kumparan adalah ... V
A. 100

5.

B. 200

C. 300

D. 500

E. 600

Kawat PQ panjang 50 cm digerakkan tegak lurus sepanjang kawat AB memotong


medan magnetik serba sama 0,02 Tesla seperti pada gambar
P

v = 6 m/s

R =0,06

Q
Besar dan arah arus induksi pada kawat PQ adalah:
A. 1 ampere dari P ke Q
B. 1 ampere dari Q ke P
C. 4 ampere dari P ke Q
D. 4 ampere dari Q ke P
E. 4,8 ampere dari P ke Q

6.

Sebuah trafo mempunyai tegangan primer 250V. Kumparan sekunder dihubungkan


dengan kulkas 100 V, 75 W. Jika kuat arus primernya 0,33 A, maka efisiensi trafo
adalah ..
A. 70 %

D. 90 %

B. 75 %

E. 100 %

C. 80 %

7.

Perhatikan penunjukan jarum sebuah voltmeter dibawah ini !

Besaran tegangan listrik yang terukur adalah ...


A. 32 V

D. 160 V

B. 34 V

E. 170 V

C. 68 V

8.

Jarum suatu voltmeter yang dipergunakan untuk mengukur suatu tegangan bolak
balik menunjuk harga 220 Volt. Ini berarti bahwa tegangan itu ....

A. Tetap
B.

Berubah antara 0 dan 220 Volt

C.

Berubah antara 0 dan 220 2 Volt

D. Berubah antara 220 Volt dan +220 Volt


E.

Berubah antara 220 2 Volt dan

9.

Rangkaian seri R = 30 ohm dan L = 40 mH dihubungkan dengan sumber tegangan

+ 220 2 Volt

bolak balik berfrekuensi sudut 1000 rad/s. Lalu pada rangkaian tersebut disisipkan
sebuah kapasitor sehingga terjadi rangkaian RLC seri tanpa mengubah sumber
tegangan. Ternyata besar arus efektif pada rangkaian sama seperti sebelum disisipi
kapasitor. Nilai kapasitansi kapasitor yang disisipkan adalah ... F.
A.

6,25

D. 33,3

B.

12,5

E. 50

C.

25

10. Perhatikan gambar rangkaian berikut ini. Jika kuat arus dalam rangkaian 4 A, maka
nilai resistor R pada rangkaian adalah.
A. 60
B. 50
C. 40
D. 30
E. 20

11. Sebuah rangkaian RLC seri dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik yang
memiliki nilai efektif 100 Volt. Jika hambatan R sebesar 100 dan tegangan efektif
antara kedua ujung R adalah 60 Volt, maka faktor daya rangkaian adalah ....
A. 0,40 W

D. 0,76 W

B. 0,48 W

E. 0,80 W

C. 0,66 W

II.

Essai/Soal Uraian
Kerjakan soal-soal berikut dengan langkah-langkahnya.

12. Pada dua buah kawat sejajar yang masing-masing dialiri arus yang sama besar,
timbul gaya yang besarnya 2 x 10-7 N/m. Jarak antara kedua kawat itu adalah 1
meter. Tentukan kuat arus dalam setiap kawat.
13. Perhatikan gambar rangkaian RLC seri berikut!

Jika diketahui R = 600 , L = 2 H dan C = 10 F, serta tegangan sesaat sumber


adalah

V 100 2 sin 100t . Tentukan :


a. Impedansi rangkaian
b. Sudut fase rangkaian
c. Apa sifat rangkaian ? resistif, induktif atau kapasitif ?
d. Arus efektif sumber
e. Tegangan pada masing-masing komponen

FORMAT PENILAIAN

1. PENILAIAN PPK (KOGNITIF) ( Tes Tulis) (PG) dan Uraian

Jumlah

No. Soal / Skor Maks / Skor Perolehan


No.

Siswa

perolehan
1

10

11

12

13

1
2
3

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAN


TES PILIHAN GANDA DAN URAIAN
TAHUN PELAJARAN 2010 2011

III.

Skor

Nama

Soal Pilihan Ganda

Nomor

Kunci Jawaban

Skor

10

11

Jumlah Skor Maksimum

11

Nilai

2. PENILAIAN PSIKOMOTOR

Aspek Yang dinilai


Kerja sama

Ketelitian

Ketelitian

Sistimatika

No

Nama

dalam kelo-

dalam

dalam

dalam

Urut

Siswa

mpok

melakukan

pengamatan

menarik

praktik
1

2 3

Skor
Perolehan

kesimpulan
4

1 2

1
2
3
4
5
6

Nilai Siswa =

Jumlah

SkorPerolehan X 100
SkorMaksimum

Nilai

3. PENILAIAN SIKAP

Aspek Yang dinilai

No

Nama

Urut

Siswa

Kehadiran

Keaktifan

Partisipasi

Ketepatan

dalam tatap

bertanya/menj

dalam

waktu me-

muka

awab

kelompok

ngumpulkan

pertanyaan

Jumlah

laporan pra-

2 3

1 2

1
2
3
4
5
6

Kriteria Penilaian :

1.
2.
3.
4.

= kurang
= cukup
= baik
= sangat baik

Peroleh
an

ktik
1

Skor

Predikat :
A = Jumlah Skor = 13 16
B = Jumlah Skor = 9 - 12
C = Jumlah Skor = 5 - 8
D = Jumlah Skor = 1 - 4

Nilai

Anda mungkin juga menyukai