6.1 Tujuan
1. Dapat menentukan frekwensi dasar dan frekwensi harmonik gelombang
berdiri pada pegas heliks
2. Dapat menghitung cepat rambat gelombang yang terjadi pada pegas heliks
6.2 Teori Dasar
Getaran yang terjadi pada suatu benda disebabkan oleh adanya gangguan
yang diberikan pada benda tersebut. Getaran bandul dan getaran benda pada
pegas, gangguan tersebut disebabkan oleh adanya gaya luar (menggerakan bandul
atau benda pada pegas). Sebenarnya terdapat banyak contoh getaran yang dapat
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
1. Garputala bergetar ketika kita memberikan gangguan dengan cara memukul
garputala tersebut.
2. Kendaraan akan bergetar ketika mesinnya dinyalakan, dalam hal ini kendaraan
tersebut diberi gangguan.
3. Suara yang kita ucapkan tidak akan terdengar apabila pita suara kita tidak
bergetar.
4. Seindah apapun alunan musik, jika loudspeaker yang berfungsi sebagai
sumber bunyi dan gendang telinga kita sebagai penerima tidak bergetar, maka
dapat dipastikan kita tidak akan pernah mendengar musik tersebut.
5. Ketika kita melempar batu ke dalam genangan air yang tenang, gangguan
yang kita berikan menyebabkan partikel air bergetar alias berosilasi terhadap
titik setimbangnya. Perambatan getaran pada air menyebabkan adanya
gelombang pada genangan air tadi.
6. Jika kita menggetarkan ujung tali yang terentang maka gelombang akan
merambat sepanjang tali tersebut. Gelombang tali dan gelombang air adalah
dua contoh umum gelombang yang dengan mudah kita saksikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak
diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya.
1
BAB VI GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 42
n t
f = danT =
t n
Keterangan :
v = cepat rambat gelombang (m/s 2)
T = periode gelombang (s)
f = frekwensi gelombang (Hz)
λ = Panjang gelombang (m)
t = waktu (s)
n = Jumlah gelombang
2. Gelombang Longitudinal
Karena jarak yang ditempuh satu periode (t = T) adalah sama dengan satu
gelombang ( s = λ) Maka :
λ
V= atau v = λ × f
T
Keterangan :
v = cepat rambat gelombang (m/s 2)
T = periode gelombang (s)
f = frekwensi gelombang (Hz)
λ = Panjang gelombang (m)
Besaran – besaran yang digunakan untuk mendeskripsikan gelombang
antara lain panjang gelombang (lamda) adalah jarak antara dua puncak yang
berurutan, frekwensi (f) adalah banyaknnya gelombang yang melewati suatu titik,
tiap satuan waktu, periode (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang
melewati suatu titik, amplitudo (A) adalah simpangan maksimum dari titik
setimbang kecepatan gelombang (v) adalah kecepatan dimana puncak gelombang
(atau bagian lain gelombang) bergerak. Kecepatan gelombang harus di bedakan
dari kecepatan pratikel pada medium itu sendiri. Pada waktu merambat
gelombang membawa energi dari satu tempat ke tempat lain, saat gelombang
merambat melalui medium maka energi dipindahkan sebagai energi getaran antara
partikel dalam medium tersebut (Resnick dan halliday, 1992)
Telah diketahui bahwa periode gelombang T adalah
1 1
T= atau f =
f T
Dengan demikian diperoleh hubungan antara kecepatan gelombang (v)
dengan panjang gelombang (lamda), periode (T) dan frekwensi (f) yang ditulis
sebagai berikut :
λ
V=
T
Keterangan :
V = kecepatan gelombang (m/s)
λ = Panjang gelombang (m)
T = periode gelombang (s)
Analisa
N
2. Hasil percobaan pegas 25
m
Tabel 6.2 Gelombang berdiri pada pegas heliks
NO Frekwensi f n/ f 1 n λ v
1 f1 1 1 0,10 2v
2 f2 2 2 0,05 2v
3 f3 2,85 3 0,03 1,71 v
4 f4 3,75 4 0,025 1,875 v
5 f5 4,65 5 0,02 1,86 v
m
3. 0,038 × 35 = 1,05
s
m
4. 0,025 × 40 = 1
s
m
5. 0,02 × 55 = 1,1
s
0.9
0.8 Grafik Cepat rambat Vs
0.6 Frekwensi
0.4
0.2
0
9Hz 25Hz 35Hz 44Hz 55Hz
Frekwensi
N
Grafik 6.1 Gelombang beridiri pada pegas heliks 10
m
2. Pegas 25 N / m2
a. f n/ f 1
20
1.
20
40
2.
20
57
3.
20
75
4.
20
93
5.
20
b. Panjang gelombang (λ)
X = 0.01
x
λ=
n
0,10
1. =0,10 m
1
0,10
2. =0,05 m
2
0,10
3. =0,03 m
3
0,10
4. =0,025 m
4
0,10
5. =0,02 m
5
0.4
0.2
0
9Hz 25Hz 35Hz 44Hz 55Hz
Frekwensi
N
Grafik 6.2 Gelombang beridiri pada pegas heliks 25
m
N
kami melakukan dengan pegas heliks berukuran 10 dan percobaan ke dua kami
m
N
melakukan dengan pegas berukuran 25 .
m
N
Pada percobaan pertama (Pegas heliks 10 ) kami melakukan pada frekwensi 9
m
Hz, 25 Hz, 35Hz, 40Hz, dan 55 Hz. Dalam pengamatan yang kami lakukan ketika
frekwensi diperbesar panjang gelombang (λ) menjadi semakin memendek dan
sebaliknya.
Dalam hasil perhitungan kecepatan terbesar pada gelombang terjadi pada
frekwensi 25Hz dan jika di amati dalam grafik yang kami buat pada frekwensi
55Hz kecepatannya lebih kecil jika di banding dengan yang 25 Hz
N
Pada percobaan kedua (pegas heliks 25 ) kami melakukan pada frekwensi
m
20Hz, 40Hz, 57Hz, 75Hz, dan 92Hz. Dalam pengamatan yang kami lakukan.
Sama saja seperti pada percobaan pertama ketika frekwensi diperbesar panjang
gelombang (λ) menjadi memendek dan dalam perhitungan kecepatan, pada f 1dan
f 2 adalah kecepatan terbesar padahal jika dilihat ada f s yang frekwensi nya lebih
besar sebesar 93Hz. Nilai panjang gelombang di pengarugi oleh getaran dan pegas
yang di gunakan.
6.7 Kesimpulan
1. Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak
diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya.