5.1 Tujuan
1. Memahami mekanisme pengujian korosi dengan menggunakan instrument
potensiodinamik,
2. Memahami penggunaan aplikasi perangkat lunak pengukuran
potensiodinamik,
3. Empelajari alat – alat yang digunakan pada pengujian korosi dengan
potensiodinamik.
4. Mempelajari standar yang digunakan pada pengujian korosi dengan alat
potensiodinamik.
5. Menganalisa dan mempelajari parameter yang digunakan pada praktikum
pengujian korosi dengan potensiodinamik
2) Reaksi katodik
Reaksi katodik merupakan reaksi reduksi, dimana terjadinya pengurangan
elektron atau pengurangan muatan valensi. Pada reaksi reduksi, elektron yang
dihasilkan dari masing – masing atom logam (oksidasi) baru ditransfer ke bentuk
korosi lain sekaligus menjadi bagianya. Elektron sampai ke katoda dengan
melewati elektrolit dan ketika sampai dikatoda elektron mungkin di lepaskan [ 1] .
Reaksi katodik dapat diilustrasikan sebagai berikut:
2+ ¿¿
Reduksi ion logam M 3+¿+e → M ¿
3) Larutan elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang mempunyai sifat menghantarkan
arus listrik. Larutan elektrolit dapat berupa larutan asam atau basa dan larutan
garam. Larutan elektrolit dapat dimanfaatkan sebagai kontak listrik antara anoda
dan katoda pada logam, contoh larutan seperti HCl, H 2 SO 4[3] .
4) Anoda dan katoda terhubung (Metallic Pathaway)
Antara anoda dan katoda harus terjadi hubungan listrik sehingga arus listrik
dalam sel korosi dapat mengalir [3]
anoda dan katoda juga berubah. Potensial anoda akan lebih besar dari sebelumya,
begitu pula dengan potensial katoda. Elektron yang bergerak secara kontinyu akan
mengalami kesetimbangan ketika arus anoda sama dengan arus katoda dan
potensial anoda sama dengan potensial katoda [1]
Metode polarisasi potensiodinamik merupakan metode elektrokimia untuk
mengukur laju korosi yang ditentukan oleh polarisasi linear, dengan mengukur
beda potensial. Polarisasi merupakan kondisi dimana logam tidak dalam
setimbang. Hal tersebut dikarenakan logam tidak berada pada lingkungan yang
potensial elektrodanya berbeda dengan potensial korosi bebas, selisih antara
kedua potensial ini disebut polarisasi[1] .
Timbang NaOH
Tambahkan Aquan DM
Lakukan analisa
Berikan kesimpulan
Gambar 5.6 Skema Proses Pembuatan NaOH 0,2
B. Prosedur kerja
Alat dan bahan persiapkan
A
A
Lakukan analisa
Berikan kesimpulan
Gambar 5.7 Skema Prosedur Kerja
B. Prosedur kerja
1. Alat dan bahan dipersiapkan seperti instrumen uji potensiodinamik,
reference electrode, working electrode, conter electrode, larutan NaOH
0,2M dan lainnya
2. Larutan NaOH 0,2 M diukur Temperatur, resitivitas dan pH dengan
menggunakkan ORP tester
3. Spesimen yang telah dipreparasi dengan resin dan kutek diamplas
permukaannya dengan amplas 1200 mesh
4. Spesimen uji diukur dimensinya dengan mengunakkan jangka sorong
5. Larutan NaOH dimasukkan kedalam labu leher empat
Hitunga massa NaCl sesuai yang diperlukan untuk membuat larutan NaOH 0,8M
Timbang massa NaOH dengan neraca analitik sesuai hasil dari perhitungan
2. Prosedur kerja
Hitung resistivitas, pH, dan temperatur larutan NaOH dengan ORP tester
Input data dimensi, densitas dari spesimen dan setting jenis RE yang
digunakkan potensial awal dan akhir pada software
Jalankan software dan dan tunggu OCP hingga stabil dan didapat kurva
polarisasi
Tentukan laju korosi dari kurva polarisasi dengan membuat garis seperti pada
gambar
Gambar 5.9 Gambar Proses Pembuatan larutan NaOH 0,2M
ρ=7,8 gram/ cm 3
Ditanyakan : laju korosi (mpy) ?
Be
Jawab : CR = 0,129× I corr
ρ
28
CR = 0,129×4,3527
7,8
CR = 2,015 mpy
6. Laju korosi (mmpy)
Diketahui :
laju korosi = 2,015 mpy
1 mpy = 0,0254
Ditanyakan : laju korosi dalam mmpy ?
1 mpy = 0,0254 × 2,015
= 0,0511mmpy
1.0
Sesi 6
0.5
0
E (V)
-0.5
-1.0
-1.5
-2.0 -8
10 10-7 10-6 10-5 10-4 10-3 10-2
2
I (A/cm )
0.00E+00
-6 -4 -2 0 2 4 6 8
-5.00E+04
-1.00E+05
-1.50E+05
-2.00E+05
Log i (A/cm²)
Jika resistivitas besar atau naik maka korosi akan rendah dan resistivitas
rendah maka korosi akan tinggi ini dikarena kan jika resistivitas larutan rendah
akan menghambat arus listrik dimana arus listrik ini berguna untuk berjalannya
pengkorosian dalam sel elektrokimia.
Kurva yang didapat jika dilihat cukup lengkap dimana kurva yang terbentuk
dari aktif hingga transpassive hal ini bisa disebabkan oleh larutan yang NaOH
dimana OH berubah menjadi oksigen dan baja membentuk lapisan passive.
Untuk data perhitungan manual dengan data yang dihasilkan oleh mesin
memiliki selisih yang tidak berbeda jauh dimana hasil dari perhitungan didapat
0,0511mmpy dan hasi dari mesin sebesar 0,05106 mmpy