Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL 2

Judul Fabrication, microstructure and mechanical properties of in


situ formed particle reinforced titanium matrix composite
Jurnal International Journal of Refractory Metals & Hard Materials
Volume & Halaman Volume 92, Hal. 105-257
Tahun 2020
Penulis Muhammad D. Hayata, Harshpreet Singha, Arthur
Miodowskib, Syeda W. Bokharia, Zhen Hec, Peng Caoa,d,⁎
Reviwer NANO KUSUMA (2613181079)
Tanggal 18 Maret 2021

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kekuatan TMC dengan
Penelitian memanfaatkan kedua perkuatan (komposit Ti / TiB sebagai bahan inti dan Ti
/ Si3N4 sebagai bahan cangkang) untuk menghasilkan sistem komposit hybrid
dengan kekuatan tinggi dan tahan aus.
Subjek Bahan yang digunakkan dalam percobaan ini adalah serbuk Ti/TiB sebagai
Penelitian bahan inti dan Ti/Si3N4 untuk cangkang, Kedua serbuk Ti ini memiliki
ukuran rata-rata 26 μm. Mereka dicampur dengan rasio 50:50
Metode Metoda yang digunakan dalam penelitian adalah kedua serbuk Ti dilakukan
Penelitian mixing, kompresi, sintering. Proses pengukuran densitas dengan penganalisis
kerapatan otomatis ULTRAPYC 1200e, identifikasi fasa menggunakkan
XRD, identikasi struktur mikro, uji kekerasan dengan vikers, uji keausan
dengan tribometer timbal balik linier dan pengujian tarik.
Variabel Variabel proses dalam penelitian ini adalah penambahan konsentrasi Si3N4
Penelitian pada sampel A(tanpa Si3N), B( 1% Si3N), C2,5% Si3N) dan D(5% Si3N)
Tahapan Adapun tahapan proses penelitian sebagai berikut :
Proses Pembuatan sampel
 Mixing
Serbuk dicapur(Ti-TiB) dalam porsi yang setara dalam mixer selama 24
jam dengan kecepatan 320 rpm agar memastikan proses mixing mejadi
seragam.
 Kompaksi
Proses kompaksi dilakukan dengan kekuatan tekan sebesar 400 Mpa
Untuk setiap sampel, pertama-tama menyebarkan lapisan Ti-TiB2 secara
seragam ke cetakan tekan, diikuti oleh lapisan Ti-Si3N4.

Dan dibuat 4 sampel Ti dengan konsentrasi Si3N4 pada sampel A(tanpa


Si3N), B( 1% Si3N), C2,5% Si3N) dan D(5% Si3N)
 Sintering
Setalah dilakukan kompaksi kemudian disinter dalam tungku vakum
(pada tingkat vakum ≈ 1 × 10−2 Pa) pada 1300 ° C selama dua jam
 Karakterisasi
1. Proses pengukuran densitas dengan penganalisis kerapatan otomatis
ULTRAPYC 1200e
2. Identifikasi fase dilakukan dengan menggunakan alat XRD(Bruker
D2 Phaser) Radiasi yang digunakan adalah Cu Kα (λ = 0,1542 nm)
dengan kecepatan scan 5 ° / menit.
3. Struktur mikro sampel dikarakterisasi menggunakan mikroskop
elektron pemindai XL30. Sampel metalografi dipoles dan digores
untuk menghasilkan profil struktur mikro
 Pengujian destructive
1. Pengujian kekerasan menggunakan alat uji kekerasan Vickers pada
beban 9,80 N untuk waktu tunggu 10 detik. Dengan lima kali
pengujian pada setiap sampel pada kedua sisinya
2. Uji keausan geser dilakukan pada konfigurasi ball-on-plate
menggunakan tribometer timbal balik linier. dilakukan pada suhu
kamar, dengan frekuensi konstan 5 Hz di bawah beban 25 N menurut
standar ASTM G133 Parameter ini dipilih untuk mencakup jarak
geser ~ 100 m
3. Pengujian tarik
Spesimen uji tarik pelat memiliki panjang pengukur 20 mm
disiapkan dengan kabel listrik. Pengujian dilakukan pada mesin
Instron 5567 dengan kecepatan cross-head 0,5 mm / menit seperti
yang ditentukan dalam standar ASTM-E8M.

Hasil
Penelitian

 Pola difraksi XRD untuk sampel Ba, Ca, dan Da (yaitu, sisi Ti-Si3N4)
ditunjukkan pada Gambar. 4 a. Diharapkan, tidak ada puncak Si3N4 yang
diamati, menunjukkan disolusi lengkap Si3N4 dalam matriks Ti.
 pergeseran dua puncak Ti utama (101) dan (100) ke arah sudut difraksi
yang lebih rendah dengan meningkatnya kandungan Si3N4 pada sampel.
Hal ini menunjukkan peningkatan konstanta kisi Ti, menurut hukum
Bragg. Bisa dibilang, perubahan konstanta kisi ini disebabkan oleh
pelarutan atom N ke dalam matriks Ti. Si adalah atom substitusi yang
berkontribusi terhadap penurunan konstanta kisi sedangkan N adalah
atom kisi yang meningkatkan konstanta kisi.
 Pembentukan Ti5Si3 disebabkan oleh reaksi in situ (5Ti + 3Si → Ti5Si3)
antara Ti dan Si pada temperatur tinggi. Reaksi ini dijelaskan dengan baik
dalam karya sebelumnya
 Analisis EDS dengan jelas menunjukkan bahwa Si telah menyebar
seluruhnya ke dalam seluruh matriks dan ditemukan dengan baik di sisi
TiB2 di semua sampel. Fase putih yang diamati di SEM memang fase
kaya Si, seperti yang dikonfirmasi oleh EDS. Jumlah Si yang lebih tinggi
dalam sampel D (yaitu, 5% Si3N4) pasti akan menghasilkan
pembentukan titanium silikida (TixSiy). Ini selanjutnya dikonfirmasi
oleh analisis titik EDS pada diatas.
 Secara umum, kerapatan relatif sinter meningkat dengan fraksi Si3N4.
Silikon secara luas dianggap membantu sintering untuk titanium dan
meningkatkan sinterabilitas titanium. Oleh karena itu, peningkatan
jumlah kandungan Si3N4 akan menghasilkan densitas sintering yang
tinggi pada sampel komposit.

 Ketahanan aus meningkat secara drastis dibandingkan dengan Ti murni


(sampel A). Dengan penambahan hanya 1wt% Si3N4 ke dalam Ti murni,
penurunan berat badan yang signifikan tercapai. Tingkat keausan
tergantung pada kepadatan, kekerasan, jenis dan persen berat tulangan
yang digunakan. Kekuatan antarmuka antara matriks dan tulangan juga
berperan penting dalam menentukan keausan properti. Ketika kekerasan
meningkat, laju keausan secara tidak sengaja menurun. Fase in situ yang
keras, terutama fasa Ti5Si3, bertindak sebagai fasa penahan beban utama
dalam komposit Ti dengan konsentrasi Si3N4 yang tinggi.
 Dapat dilihat dari tabel diahwa titanium murni memiliki keuletan
tertinggi di antara semua sampel.

 kekuatan tarik meningkat dengan mengorbankan keuletan serta


penambahan TiB2, sampel B. Tercatat bahwa UTS yang diperoleh untuk
sampel B lebih rendah daripada yang dilaporkan dalam literatur.
 kandungan Si3N4 meningkat melebihi 1% berat, Si yang berlebihan
dapat menyebabkan pembentukan beberapa fasa getas di sekitar batas
butir
 sifat getas dari fase Ti5Si3 menghambat sifat mekanik secara
keseluruhan. Namun demikian, berdasarkan hasil kekerasan, tribologi
dan sifat mekanik, sampel B memiliki sifat keseluruhan yang terbaik.
Perlu disebutkan di sini bahwa ketebalan lapisan Si3N4, dalam hal ini,
dipilih secara acak dan hanya untuk memeriksa kelayakan sistem
komposit ini untuk aplikasi terstruktur cangkang inti
 bahwa sistem komposit ini dapat berhasil diterapkan untuk aplikasi
cangkang inti potensial. Komposisi yang disarankan terdiri dari inti Ti /
3 wt% TiB2, dan kulit terluar terdiri dari komposit yang diperkuat Ti / 1
wt% Si3N4. Fraksi berat Si3N4 yang meningkat melebihi 1% berat
menghasilkan ketahanan aus yang sangat baik
Kekuatan  Proses yang dilakukan cukup jelas dan terdapat gambar bagaimana
penelitian koposisi serbuk dibuat untuk di proses kompaksi
 Data yang disajikan cukup lengkap mulai dari karakterisasi dari sampel
hingga pengujian destruktif yang dilakukan
Variabel  Sedikit menjelaskan pada hasil mikrostruktur sehingga kurang untuk
Penelitian mengetahui fasa fasa yang terbentuk

Anda mungkin juga menyukai