Anda di halaman 1dari 15

BAB VII

GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS


7.1 Tujuan
1. Menentukan frekuensi dasar dan frekuensi harmonik gelombang berdiri
pada pegas heliks.
2. Menghitung cepat rambat gelombang yang terjadi pada pegas heliks.
3. Memahami gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
4. Memahami gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
5. Memahami sifat dasar gelombang.

7.2 Teori Dasar


Gelombang adalah bentuk getaran yang merambat melalui mediumnya.
Gelombang dapat terjadi karena adanya sumber getaran yang bergerak.
Gelombang berdasarkan medium rambatnya dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik merupakan gelombang yang perambatannya
membutuhkan medium, medium itu berfungsi untuk melepaskan energi
pada proses perambatan gelombangnya. Contohnya gelombang bunyi,
gelombang tali dan gempa bumi.
2. Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang
perambatannya tidak membutuhkan medium, serta gelombang yang
dihasilkan berasal dari perubahan medan magnet dan medan listrik.
Contohnya sinar x, sinar ultraviolet, inframerah, gelombang radar,
gelombang TV, gelombang radio, dan lainnya.

105
BAB VII GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 9

Gelombang berdasarkan arah getar dan arah rambatnya dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak
lurus dengah arah rambatnya, sehingga bentuk dari gelombang ini
terdapat bukit dan lembah gelombang. Gelombang ini membutuhkan
material solid untuk merambat dengan, hal tersebut menyebabkan
gelombang ini tidak efektif merambat pada material cair dan gas.
Gelombang transversal relatif lemah jika dibandingkan dengan
gelombang longitudinal ( Crawford, 1968). Kesimpulannya, gelombang
tranversal adalah sebuah gelombang yang arah getarnya tegak lurus
terhadap arah rambatnya, gelombang ini juga membutuhkan material
yang padat agar lebih efektif ketika sedang merambat dibandingkan jika
pada material cair dan gas. Contoh gelombang transversal adalah
gelombang tali.

Gambar 7.1 Gelombang Transversal


(Sumber : https://images.app.goo.gl/P3rA1rEM4YSLyhzf7)
2. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya
berhimpit atau searah dengan arah rambatan gelombang. Gelombang
ini tidak menunjukan deretan bukit dan lembah, tetapi merupakan
rapatan dan regangan. Gelombang ini juga disebut dengan gelombang
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2020/2021 Page 106
BAB VII GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 9

kerapatan (density waves) karena kerapatan partikel berfluktuasi pada


saat gelombang ini menjalar pada material cair dan padat (Pain, H. J.,
2005). Kesimpulannya, gelombang longitudinal adalah sebuah
gelombang yang arah getarnya berimpit (rapat) atau atau searah
dengan arah rambatnya. Gelombang ini disebut gelombang kerapatan
karena kerapatan partikel naik turun (tidak stabil) pada saat bergerak.
Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi.

Gambar 7.2 Gelombang Longitudinal


(Sumber : https://images.app.goo.gl/JvmJd9Qe7ajebMsZ7)

a. Rapatan : Tempat dimana partikel memadat pada media menjadi


lebih dekat bersama – sama.

b. Regangan : Tempat dimana partikel – partikel tersebar jauh


terpisah.
Sifat - sifat gelombang, diantaranya :
1. Dispersi (Dapat berubah bentuk).
Dispersi gelombang yaitu perubahan bentuk gelombang saat
gelombang merambat melalui suatu medium. Suatu medium dimana
laju gelombang tak bergantung pada panjang gelombang maupun
frekuensinya disebut medium nondispersif.
2. Refraksi (Dapat dibiaskan)
Jika gelombang dating pada suatu permukaan batas yang memisahkan
antara dua daerah dengan laju gelombang berbeda, sebagian

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2020/2021 Page 107


BAB VII GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 9

gelombang akan dipantulkan dan sebagian lainnya akan diteruskan.


Pembelokan berkas gelombang yang diteruskan disebut pembiasan
(fraksi).
3. Refleksi (Dapat dipantulkan)
Saat sebuah gelombang menabrak sebuah penghalang atau sampai di
ujung batas suatu medium yang dirambatinya, maka sebagian
gelombang itu dipantulkan.
4. Interferensi (Dapat digabungkan)
Saat dua buah gelombang yang berhubungan bertemu, maka akan
terjadi interferensi gelombang.
5. Polarisasi (Dapat diserap arah getarannya)
Fenomena polarisasi ini yang membedakan antara gelombang
transversal dengan gelombang longitudinal. Cahaya termasuk
gelombang transversal dan dibuktikan dengan mempolarisasikannya.
Cahaya yang tidak terpolarisasi misalnya cahaya matahari mempunyai
arah getar dalam semua arah yang tegak lurus terhadap arah rambat
gelombangnya. Akan tetapi, jika cahaya dilewatkan pada sebuah
polaroid, maka cahaya akan terpolarisasi.
6. Efek Doppler
Jika suatu sumber gelombang dan penerima bergerak berhubungan
satu dengan lain, maka frekuensi yang terdeteksi oleh penerima tidak
sama dengan frekuensi sumber. Hal ini disebut efek Doppler. Contoh
penggunaan efek Dopler adalah penggunaan radar polisi untuk
mengukur kecepatan mobil.
Besaran – besaran yang digunakan untuk menjelaskan gelombang antara
lain :
1. Panjang gelombang (λ) adalah jarak antara dua puncak yang
berurutan.
2. Frekuensi (f) adalah banyaknya gelombang yang melewati suatu titik

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2020/2021 Page 108


BAB VII GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 9

tiap satuan waktu.


3. Periode (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang melewati
suatu titik.
4. Amplitudo (A) adalah simpangan maksimum dari titik kesetimbangan.
5. Kecepatan gelombang (v) adalah kecepatan puncak gelombang.
Kecepatan gelombang harus dibedakan dari kecepatan partikel pada medium
itu sendiri. Pada waktu merambat gelombang membawa energi dari satu
tempat ke tempat lain. Saat gelombang melalui medium maka energi
dipindahkan sebagai energi getaran antara partikel dalam medium tersebut
(Resnick & Halliday, 1992).
Periode gelombang T

atau
T= f =

Hubungan antara kecepatan gelombang (v) dengan panjang gelombang (λ),


periode (T), dan frekuensi (f).

v=λxf
v=
Keterangan :
v = kecepatan gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
T = periode (sekon)
F = frekuensi (Heartz/Hz)

7.3 Metodologi Praktikum

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2020/2021 Page 109


BAB VII GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 9

7.3.1 Skema Proses


A. Gelombang Berdiri Pada Pegas Heliks

Alat dan bahan.

Pegas heliks dipasang pada pasak penumpu.

Frekuensi dinaikkan.

Hasil gelombang dicatat.

Frekuensi dinaikkan kembali.

Hasil gelombang dicatat.


LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2020/2021 Page 110
BAB VII GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 9

Hasil percobaan dicatat pada lembar kerja.

Percobaan dilakukan kembali pada pegas 25 N/m.

Gambar 7.3 Skema Proses Pada Pegas Heliks

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2020/2021 Page 111


BAB VII GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 9

7.3.2 Penjelasan Skema Proses


A. Gelombang Berdiri Pada Pegas Heliks
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Pegas heliks dipasang pada pasak penumpu yang ada pada
bosshead dan dihubungkan dengan pembangkit frekuensi audio.
3. Frekuensi dinaikkan secara perlahan sampai terbentuk 1
gelombang berdiri pada pegas heliks, lalu frekuensinya dicatat.
4. Frekuensi dinaikkan kembali secara perlahan sampai terbentuk 2
gelombang berdiri pada pegas heliks, lalu frekuensinya dicatat.
5. Hasil percobaan dicatat pada lembar kerja.
6. Hal serupa dilakukan kembali dengan menggunakan pegas
heliks 25 N/m.

7.4 Alat dan Bahan


7.4.1 Alat
1. Batang statif : 1 buah
2. Kaki statif : 1 buah
3. Dasar statif : 1 buah
4. Bosshead universal : 1 buah
5. Vibrator : 1 buah
6. Audio generator : 1 buah
7. Kabel : 2 buah
7.4.2 Bahan
1. Pegas heliks 10 N/m : 1 buah
2. Pegas heliks 25 N/m : 1 buah

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2020/2021 Page 112


BAB VII GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 9

7.5 Pengumpulan dan Pengolahan Data


7.5.1 Pengumpulan Data
A. Hasil percobaan pegas heliks 10 N/m
Tabel 7.1 Percobaan Pegas Heliks 10 N/m
No Frekuensi fn/fi n λ v
1 F1 = 10 Hz 1 1 0,15 m 1,5 m/s
2 F2 = 25 Hz 2,5 2 0,075 m 1,875 m/s
3 F3 = 35 Hz 3,5 3 0,05 m 1,75 m/s
4 F4 = 40 Hz 4 4 0,0375 m 1,5 m/s
5 F5 = 50 Hz 5 5 0,03 m 1,5 m/s

B. Hasil percobaan pegas heliks 25 N/m

Tabel 7.2 Percobaan Pegas Heliks 25 N/m


No Frekuensi fn/fi n λ v
1 F1 = 20 Hz 1 1 0,15 m 3 m/s
2 F2 = 40 Hz 2 2 0,075 m 3 m/s
3 F3 = 55 Hz 2,75 3 0,05 m 2,75 m/s
4 F4 = 75 Hz 3,75 4 0,0375 m 2,8125 m/s
5 F5 = 95 Hz 4,75 5 0,03 m 2,85 m/s

7.5.2 Pengolahan Data


A. Percobaan 1
X = 15 cm
K1 = 10 N/m

N= = = 1 gelombang

N= = = 3,5 gelombang

N= = = 4 gelombang

N= = = 5 gelombang

λ= = = 15 cm (0,15 m) Panjang gelombang

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2020/2021 Page 113


BAB VII GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 9

λ= = = 7,5 cm (0,075 m) Panjang gelombang

λ= = = 5 cm (0,05m) Panjang gelombang

λ= = = 3,75 cm (0,0375 m/s) Panjang gelombang

λ= = = 3 cm (0,03 m) Panjang gelombang

vn = λn x fn = 15 x 10 = 150 cm/s ( 1,5 m/s) Kecepatan gelombang


vn = λn x fn = 7,5 x 25 = 187,5 cm/s ( 1,875 m/s) Kecepatan gelombang
vn = λn x fn = 5 x 35 = 175 cm/s (1,75 m/s) Kecepatan gelombang
vn = λn x fn = 3,75 x 40 = 150 cm/s (1,5 m/s) Kecepatan gelombang
vn = λn x fn = 3 x 50 = 150 cm/s (1,5 m/s) Kecepatan gelombang

B. Percobaan 2
X = 15 cm
K2 = 25 N/m

N= = = 1 gelombang

N= = = 2 gelombang

N= = = 2,75 gelombang

N= = = 3,75 gelombang

N= = = 4,75 gelombang

λ= = = 15 cm (0,15 m) Panjang gelombang

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2020/2021 Page 114


BAB VII GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 9

λ= = = 7,5 cm (0,075 m) Panjang gelombang

λ= = = 5 cm (0.05 m) Panjang gelombang

λ= = = 3,75 cm (0,0375 m) Panjang gelombang

λ= = = 3 cm (0,03 m) Panjang gelombang

vn = λn x fn = 15 x 20 = 300 cm/s (3 m/s) Kecepatan gelombang


vn = λn x fn = 7,5 x 40 = 300 cm/s (3 m/s) Kecepatan gelombang
vn = λn x fn = 5 x 55 = 275 cm/s (2,75 m/s) Kecepatan gelombang
vn = λn x fn = 3,75 x 75 = 281,25 cm/s (2,8125 m/s) Kecepatan
gelombang
vn = λn x fn = 3 x 95 = 285 cm/s (2,85 m/s) Kecepatan gelombang

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2020/2021 Page 115


BAB VII GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 9

Grafik Percobaan 1
Antara v vs f

Gambar 7.4 Grafik Percobaan 1

Grafik Percobaan 2
Antara v vs f

Gambar 7.5 Grafik Percobaan 2

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2020/2021 Page 116


BAB VII GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 9

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2020/2021 Page 117


BAB VII GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 9

7.6 Analisa dan Pembahasan


Gelombang berdiri pada pegas heliks merupakan modul yan ada di
praktikum fisika dasar dengan tujuan semua praktikan dapat menghitung
frekuensi dan cepat rambat gelombang yang terjadi pada pegas heliks.
Didalam praktikum dan percobaan pasti menggunakan alat dan
perlengkapan serta tata cara praktikum , agar pada saat melakukan percobaan
lancer. Dalam video yang telah asisten lab jelaskan, sudah cukup untuk
pembuatan laporan, Namun ada hal yang harus diperhatikan pada saat menaikkan
frekuensi, karena apabila frekuensi dinaikkan secara langsung maka frekuensinya
tidak akan sesuai dengan yang seharusnya. Oleh karena itu frekuensi harus
dinaikkan secara perlahan.

7.7 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum dan percobaan dapat diambil kesimpulan ;
1. Dapat menentukan frekuensi dasar dan frekuensi harmonik gelombang
berdiri pada pegas heliks.
2. Dapat menghitung cepat rambat gelombang yang terjadi pada pegas
heliks.
3. Dapat memahami gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
4. Dapat memahami gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
5. Dapat memahami sifat dasar gelombang

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2020/2021 Page 118


BAB VII GELOMBANG BERDIRI PADA PEGAS HELIKS KELOMPOK 9

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2020/2021 Page 119

Anda mungkin juga menyukai