KARAKTERISTIK GELOMBANG
DESKRIPSI MATERI
Ajar
Pada bahan ajar Karakteristik Gelombang ini, akan dibahas materi mengenai
jenis-jenis gelombang, besaran-besaran pada gelombang, dan gejala-gejala
gelombang yang meliputi dispersi, pembiasan, pemantulan, difraksi, interferensi,
dan polarisasi. Pemahaman mengenai karakteristik gelombang digunakan untuk
mengidentifikasi gejala-gejala gelombang yang terdapat pada kehidupan sehari-
hari. Oleh karena itu, pelajari materi ini secara saksama.
KOMPETENSI DASAR
DAN
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1
TUJUAN
Pertemuan 1
Melalui pendekatan saintifik dengan metode percobaan sederhana, diskusi
dan presentasi dengan tahapan menyajikan informasi, mengorganisir peserta
ke dalam tim-tim belajar, membantu kerja tim dan belajar, serta memberikan
apresiasi atas usaha yang dilakukan, peserta didik dapat:
1. menganalisis jenis-jenis gelombang berdasarkan arah rambat dan arah
getarnya dengan benar melalui proses diskusi
2. menelaah karakteristik gelombang transversal dengan benar melalui
proses diskusi
3. menelaah karakteristik gelombang longitudinal dengan benar melalui
proses diskusi
4. menganalisis hubungan antara periode, frekuensi, cepat rambat
gelombang, dan panjang gelombang dengan benar melalui proses diskusi
5. mempresentasikan hasil diskusi tentang karakteristik gelombang mekanik
dengan benar
Pertemuan 2
Melalui pendekatan saintifik dengan metode percobaan sederhana, diskusi
dan presentasi dengan tahapan mengorientasikan siswa terhadap masalah,
mengorganisasi peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil diskusi,
serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, peserta didik
dapat:
1. menganalisis gejala dispersi gelombang dengan benar melalui proses
diskusi
2. menganalisis gejala pemantulan gelombang dengan benar melalui proses
diskusi
3. memformulasikan gejala pembiasan gelombang dengan benar melalui
proses diskusi
4. menganalisis gejala difraksi gelombang dengan benar melalui proses
diskusi
5. menganalisis gejala interferensi gelombang dengan benar melalui proses
diskusi
6. menganalisis gejala polarisasi gelombang dengan benar melalui proses
diskusi
7. mengaplikasikan superposisi, pantulan, dan interferensi gelombang dalam
kehidupan sehari-hari dengan benar melalui kegiatan tanya jawab
8. mempresentasikan hasil diskusi tentang rancangan percobaan gejala-
gejala gelombang dengan benar
9.
2
3
A. JENIS – JENIS GELOMBANG
4
Ciri-ciri gelombang transversal antara lain terdapat bukit gelombang
(crest) dan lembah gelombang (trough). Definisi panjang satu gelombang
(lamda/λ) pada gelombang transversal yaitu memiliki satu bukit gelombang dan
satu satu lembah gelombang atau jarak dari dua titik berdekatan dengan fase
yang sama.
b. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya searah
(paralel) dengan arah rambatannya, seperti gelombang pada pegas (slinki) yang
digerakkan ke depan ke belakang. Slinki akan terbentuk rapatan dan
renggangan.
Panjang satu gelombang(lamda/λ) pada gelombang longitudinal adalah
satu rapatan dan satu renggangan atau jarak terdekat antar rapatan atau jarak
terdekat antar renggangan.
B. BESARAN – BESARAN PADA GELOMBANG
1. Amplitudo (A)
Amplitudo (A) adalah nilai mutlak simpangan terbesar yang dapat
dicapai partikel.
2. Frekuensi Gelombang (f)
Frekuensi adalah jumlah gelombang yang terbentuk selama satu detik.
Frekuensi dilambangkan dengan f dan satuannya dalam Sistem Internasional
(SI) adalah Hertz atau Hz.
3. Periode Gelombang (T)
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu
gelombang. Periode dilambangkan dengan T dan satuan dalam Sistem
Internasional (SI) adalah detik (s).
4. Panjang Gelombang (λ)
Panjang gelombang adalah jarak di antara unit berulang dari gelombang,
yang diukur dari satu titik pada gelombang ke titik yang sesuai di unit
berikutnya. Dalam notasi fisika, panjang gelombang sering ditunjuk oleh huruf
Yunani lamda (λ). Panjang gelombang berbanding terbalik dengan frekuensi
gelombang. Dengan kata lain, semakin pendek panjang gelombang, akan
memiliki frekuensi yang besar. Pada gelombang transversal dan gelombang
longitudinal, panjang gelombang adalah jarak antara dua titik yang memiliki
fase gelombang yang sama.
5
Satu panjang gelombang transversal adalah jarak satu puncak
gelombang dengan puncak gelombang berikutnya. Sedangkan satu panjang
gelombang longitudinal adalah jarak antara rapatan dengan rapatan atau
regangan dengan regangan.
5. Cepat Rambat Gelombang (v)
Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang
selama satu detik. Cepat rambat gelombang dilambangkan dengan v dan
satuannya dalam Sistem Internasional (SI) adalah m/s.
6. Fase Gelombang
Fase adalah keadaan getaran suatu benda yang berkaitan dengan
simpangan dan arah geraknya. Dua titik dikatakan fasenya sama, apabila arah
getaran dan simpangannya sama. Titik-titik yang memiliki jarak 1 λ , 2 λ , 3 λ ,
......, n λ selalu memilki fase yang sama Demikian pula dua titik memilki fase
berlawanan, apabila simpangannya sama tetapi arahnya berlawanan. Dua titik
pada gelombang yang berjarak kelipatan ganjil dari setengah panjang
1
gelombang atau (2n – 1) 2 𝜆 memilki fase yang sama.
CONTOH SOAL
6
C. GEJALA GELOMBANG
1. Dispersi Gelombang
7
Gambar 3 Gelombang air laut memantul Gambar 4 Ketika bercermin maka akan
kembali setelah menabrak karang di pantai. terlihat pantulan diri kita.
Sumber: Sumber: http://www.satujam.com/doa-
https://jungutbatu.wordpress.com/image/ bercermin/
8
lingkaran kecil tersebut merambat menjauhi titik pusat lingkarannya
membentuk lingkaran-lingkaran yang lebih besar.
9
mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut
pembiasan. Pada pembiasan terjadi perubahan laju perambatan. Panjang
gelombangnya bertambah atau berkurang sesuai dengan perubahan
kelajuannya, tetapi tidak ada perubahan frekuensi.
Gambar 9 Muka gelombang lurus lewat dari air dalam ke air dangkal. Panjang
gelombang di tempat yang dalam lebih besar daripada panjang gelombang di tempat
yang dangkal (1 > 2 ).
Sumber: (Marthen Kanginan, 2014)
Selanjutnya, garis normal dilukis. Sudut antara sinar bias dan garis
normal disebut sudut bias (r). tampak bahwa sudut bias di tempat dangkal
lebih kecil daripada sudut datang di tempat yang dalam (r < i). Dapat
disimpulkan bahwa sinar datang dari tempat yang dalam ke tempat yang
dangkal dibiaskan mendekati garis normal (r < i). Sebaliknya, sinar datang
10
dari tempat yang dangkal ke tempat yang dalam dibiaskan menjauhi garis
normal (r > i).
Penjelasan :
Pada siang hari, udara pada lapisan atas lebih dingin daripada lapisan
bawah. Cepat rambat bunyi pada suhu dingin adalah lebih kecil daripada suhu
panas. Dengan demikian, kecepatan bunyi pada lapisan udara atas lebih kecil
11
daripada kecepatan bunyi pada lapisan udara bawah, karena medium pada
lapisan atas lebih rapat dari medium pada lapisan bawah. Jadi, pada siang
hari, bunyi petir yang merambat dari lapisan udara atas menuju ke lapisan
udara bawah akan dibiaskan menjauhi garis normal (Gambar 11 a).
Pada malam hari, terjadi kondisi sebaliknya, udara pada lapisan bawah
(dekat tanah) lebih dingin daripada udara pada lapisan atas. Dengan demikian,
kecepatan bunyi pada lapisan bawah lebih kecil daripada lapisan atas, karena
medium pada lapisan atas kurang rapat dari medium pada lapisan bawah. Jadi,
pada malam hari, bunyi petir yang merambat dari lapisan udara atas menuju
ke lapisan udara bawah (mediumnya lebih rapat) akan dibiaskan mendekati
garis normal (Gambar 11 b).
Siang hari bunyi petir dibiaskan Malam hari bunyi petir dibiaskan
menjauhi garis normal mendekati garis normal
Pembiasan bunyi petir mendekati garis normal pada malam hari inilah
yang menyebabkan bunyi guntur lebih mendekat ke rumah Anda dan
terdengar lebih keras. Adapun contoh pembiasan gelombang dalam kehidupan
sehari-hari yaitu
a) Gulungan gelombang laut yang bergerak menuju tepi pantai. Ketika
masih ditengah laut, gelombang laut biasanya bergerak ke berbagai arah .
Tetapi ketika mendekati garis pantai seakan- akan gelombang sejajar
dengan garis pantai. Kemudian pada saat pecah gelombang laut tepat
sejajar.
b) Saat berenang di kolam kaki kita terlihat lebih pendek dalam air.
c) Fatamorgana di padang pasir dan di laut.
d) Pensil yang di masukkan kedalam air akan terlihat bengkok.
e) Kolam terlihat dangkal jika dilihat dari atas.
f) Ikan terlihat lebih dekat jika berada dalam air.
12
Gambar 13 Pensil dalam gelas berisi air dan ikan di dalam air
http://www.jellyshare.com/gallery/181/BIG-13-13-use-a-straw.jpg
https://fisika79.files.wordpress.com/2010/10/refranction-glas.jpeg
(a) (b)
Gambar 14 (a) Difraksi pada gelombang air dilihat dari atas (b) difraksi pada tangki riak
Sumber: https://tienkartina.wordpress.com/2010/08/13/difraksi-cahayapembelokan-cahaya/
Untuk ukuran celah yang tepat, gelombang yang datang dapat melentur
setelah melalui celah tersebut. Lenturan gelombang yang disebabkan oleh
adanya penghalang berupa celah dinamakan difraksi gelombang. Jika
penghalang celah yang diberikan oleh lebar, maka difraksi tidak begitu jelas
terlihat. Muka gelombang yang melalui celah hanya melentur di bagian tepi
celah, seperti ditunjukkan pada gambar 14. Jika penghalang celah sempit, yaitu
berukuran dekat dengan orde panjang gelombang, maka difraksi
gelombang sangat jelas.
13
Celah bertindak sebagai sumber gelombang berupa titik, dan muka
gelombang yang melalui celah dipancarkan berbentuk lingkaran-lingkaran
dengan celah tersebut sebagai pusatnya seperti ditunjukkan pada gambar.
Gambar 15 Pada celah lebar, hanya muka Gambar 16 Pada celah sempit, difraksi
gelombang pada tepi celah saja gelombang tampak jelas.
melengkung.Sumber: http://fisikon.com/ Sumber: http://fisikon.com/
5. Interferensi Gelombang
Interaksi, perpaduan atau kombinasi antara dua gelombang atau lebih pada
ruang yang sama disebut sebagai Interferensi. Interferensi terjadi bila dua
gelombang atau lebih koheren, yaitu gelombang yang memiliki frekuensi dan
beda fase sama.
a. Interferensi pada Gelombang Tali
Ketika dua buah gelombang tali merambat berlawanan arah kemudian
berada pada bergabung maka keduanya melakukan interferensi. Setelah
dua gelombang tersebut berpisah, masing-masing melanjutkan
perjalanannya seperti semula tanpa terpengaruh dengan peristiwa
interferensi yang tadi dialaminya.
Jika dua buah gelombang bergabung maka puncaknya tiba pada satu
titik secara bersamaan, amplitudo gelombang hasil gabungannya lebih
besar dari gelombang semula maka disebut interferensi saling menguatkan
(konstruktif). Titik yang mengalami interferensi seperti ini disebut perut
gelombang.
Akan tetapi, jika puncak gelombang yang satu tiba pada suatu titik
bersamaan dengan dasar gelombang lain, amplitudo gabungannya
minimum (nol) maka disebut interferensi saling melemahkan (destruktif).
Berikut skema perambatan dari dua gelombang yang berinterferensi
konstruktif maupun destruktif.
14
Tabel 1. Interferensi pada gelombang tali
Gelombang y1 bergerak ke arah berlawan dengan Gelombang y1 bergerak pada arah positif sedangkan
gelombang y2 dan berada pada arah y positif. gelombang y2 bergerak pada arah y negative dan
keduanya bergerak berlawan arah.
Ketika puncak-puncak kedua gelombang selaras, Ketika puncak-puncak kedua gelombang selaras,
amplitude gabungannya adalah jumlah amplitude amplitude gabungannya adalah selisih amplitude
individualnya. individualnya.
Ketika dua gelombang berpisah, maka gelombang Ketika dua gelombang berpisah, maka gelombang
15
Selain pada gelombang tali, interferensi dapat diamati pada
permukaan air yang diberi dua usikan yang masing-masing menghasilkan
gelombang lingkaran seperti gambar dibawah.
16
Letak titik-titik interferensi konstruktif dan destruktif ini dapat
ditentukan berdasarkan selisih jarak sumber S1 dengan S2. Secara
matematis dapat dituliskan
𝛿 = 𝑟2 − 𝑟1 ....…(1)
Sepanjang titik – titik di mana dua puncak gelombang bertemu,
salah satu gelombang menempuh jarak lebih jauh sebesar λ, sehingga
beda lintasannya 𝛿 = λ dan memiliki fase yang sama. Secara umum
dituliskan sebagai berikut
𝛿 = 𝑚λ ; m = 0, ±1, ±2,… ……( 2)
Sepanjang titik – titik di mana puncak gelombang bertemu dengan
lembah gelombang, salah satu gelombang menempuh jarak lebih jauh
sebesar ½ λ dibandingkan gelombang darisumber lain, sehingga beda
lintasannya 𝛿 = ½ λ, dan berlawanan fase. Secara umum dituliskan
sebagai berikut
1
𝛿 = (𝑚 + )λ ; m = 0, ±1, ±2,… …….(3)
2
17
menjelaskan gelombang cahaya melewati polarisator. Polarisasi hanya terjadi
pada gelombang transversal saja dan tidak dapat terjadi pada gelombang
longitudinal. Suatu gelombang transversal mempunyai arah rambat yang tegak
lurus dengan bidang rambatnya dan arah getarnya. Sebuah gelombang tali
dapat mengalami polarisasi setelah dilewatkan pada celah yang sempit. Arah
bidang getar gelombang tali terpolarisasi adalah searah dengan celah.
Cahaya adalah gelombang transversal dan terdiri dari getaran medan
listrik dan getaran medan magnet. Cahaya matahari memiliki arah arah getar
dala segala arah yang tegak lurus terhadap arah rambatgelombannya. Hal ini
dapat dibuktikan setelah cahaya dilewatkan pada sebuah polaroid, maka
cahaya menjadi terpolarisasi di mana hanya salah satu arah getar yang dapat
lewat. Jika dilewatkan lagi pada polaroid maka tidak ada cahaya yang
diteruskan.
18
RANGKUMAN
19
REFERENSI
Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika Edisi Ketujuh Jilid Satu. Jakarta: Erlangga.
Halliday, David. 1998. Dasar-dasar Fisika. Jilid Satu. Jakarta : Binarupa
Aksara. Halaman 97-120
Ruwanto, Bambang. 2016. FISIKA SMA KELAS X. Jakarta: Yudhistira.
Halaman 40-55
Sunardi, Siti. 2014. Fisika. Bandung : Yrama Widya. Halaman 77-112
Sumber Internet :
http://www.nafiun.com/2014/06/pengertian-gerak-rotasi-kinematika-
dan-dinamika-momen-gaya-inersia-kesetimbangan-benda-tegar-
contoh-soal-kunci-jawaban.html diakses pada tanggal 6 April
2018
http://baltyra.com diakses pada tanggal 6 April 2018
https://sainsmini.blogspot.co.id/2015/12/materi-momen-gaya-torsi-
beserta-contoh.html diakses pada tanggal 6 April 2018
https://belajar.kemdikbud.go.id/file_storage/materi_pokok/
Image/r10.jpg diakses pada tanggal 6 April 2018
https://belajar.kemdikbud.go.id/materi_pokok/MP_199/Image/r10.jpg
diakses pada tanggal 6 April 2018
https://belajar.kemdikbud.go.id/file_storage/materi_pokok/
Image/r17.jpg diakses pada tanggal 6 April 2018
http://ujiansma.com/olahraga-loncat-indah-yang-indah diakses pada
tanggal 6 April 2018
20