Anda di halaman 1dari 20

BAHAN AJAR

KARAKTERISTIK GELOMBANG

DESKRIPSI MATERI
Ajar
Pada bahan ajar Karakteristik Gelombang ini, akan dibahas materi mengenai
jenis-jenis gelombang, besaran-besaran pada gelombang, dan gejala-gejala
gelombang yang meliputi dispersi, pembiasan, pemantulan, difraksi, interferensi,
dan polarisasi. Pemahaman mengenai karakteristik gelombang digunakan untuk
mengidentifikasi gejala-gejala gelombang yang terdapat pada kehidupan sehari-
hari. Oleh karena itu, pelajari materi ini secara saksama.

KOMPETENSI DASAR
DAN
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Dasar Pertemuan Indikator Pencapaian


ke- Kompetensi
3.8. Menganalisis 1 3.8.1. Menganalisis jenis-jenis
karakterisitik gelombang berdasarkan
gelombang mekanik arah rambat dan arah
getarnya.
3.8.2. Menelaah karakteristik
gelombang.
2 3.8.3. Menganalisis gejala-gejala
gelombang
4.8. Mengajukan gagasan 1 4.8.1. Mendiskusikan
penyelesaian masalah karakteristik gelombang
tentang karakteristik mekanik
gelombang mekanik 4.8.2. Mempresentasikan hasil
misalnya pada tali diskusi tentang
karakteristik gelombang
mekanik
2 4.8.3. Merancang percobaan
untuk menganalisis gejala-
gejala gelombang
4.8.4. Mempresentasikan hasil
diskusi tentang rancangan
percobaan gejala-gejala
gelombang

1
TUJUAN

Pertemuan 1
Melalui pendekatan saintifik dengan metode percobaan sederhana, diskusi
dan presentasi dengan tahapan menyajikan informasi, mengorganisir peserta
ke dalam tim-tim belajar, membantu kerja tim dan belajar, serta memberikan
apresiasi atas usaha yang dilakukan, peserta didik dapat:
1. menganalisis jenis-jenis gelombang berdasarkan arah rambat dan arah
getarnya dengan benar melalui proses diskusi
2. menelaah karakteristik gelombang transversal dengan benar melalui
proses diskusi
3. menelaah karakteristik gelombang longitudinal dengan benar melalui
proses diskusi
4. menganalisis hubungan antara periode, frekuensi, cepat rambat
gelombang, dan panjang gelombang dengan benar melalui proses diskusi
5. mempresentasikan hasil diskusi tentang karakteristik gelombang mekanik
dengan benar

Pertemuan 2
Melalui pendekatan saintifik dengan metode percobaan sederhana, diskusi
dan presentasi dengan tahapan mengorientasikan siswa terhadap masalah,
mengorganisasi peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil diskusi,
serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, peserta didik
dapat:
1. menganalisis gejala dispersi gelombang dengan benar melalui proses
diskusi
2. menganalisis gejala pemantulan gelombang dengan benar melalui proses
diskusi
3. memformulasikan gejala pembiasan gelombang dengan benar melalui
proses diskusi
4. menganalisis gejala difraksi gelombang dengan benar melalui proses
diskusi
5. menganalisis gejala interferensi gelombang dengan benar melalui proses
diskusi
6. menganalisis gejala polarisasi gelombang dengan benar melalui proses
diskusi
7. mengaplikasikan superposisi, pantulan, dan interferensi gelombang dalam
kehidupan sehari-hari dengan benar melalui kegiatan tanya jawab
8. mempresentasikan hasil diskusi tentang rancangan percobaan gejala-
gejala gelombang dengan benar
9.

2
3
A. JENIS – JENIS GELOMBANG

1. Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dikelompokkan menjadi dua


yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
a. Gelombang Mekanik
Gambar 1 memperlihatkan
gelombang bunyi yang termasuk
dalam gelombang mekanik. Jenis
gelombang yang satu ini
memerlukan keberadaan medium.
Medium bermacam-macam
seperti medium zat padat, zat cair,
dan zat gas. Contoh medium zat
padat seperti tali, kayu, slinki,
medium zat cair seperti air dan
medium zat gas seperti udara.
Gambar 1 Gelombang bunyi Fungsi medium yaitu menyalurkan
http://ilmualam.net/wp-
content/uploads/2013/08/Efek-Doppler.gif energi agar proses penjalaran
gelombang bisa berjalan.

Contoh gelombang mekanik adalah gelombang bunyi, di mana


memerlukan perubahan tekanan udara di dalam ruang sebagai medium. Tanpa
udara maka suara tak bisa merambat. Contoh lainnya adalah gelombang ombak
di pantai, di mana dengan medium perantara air maka energi yang tersimpan
pada ombak sampai di tepi pantai.
b. Gelombang Elektromagnetik
Jenis gelombang yang satu ini tidak meninjau adanya medium untuk
merambat, contohnya adalah gelombang cahaya. Cahaya matahari dengan
tanpa meninjau medium perambatannya, gelombang cahaya akan tetap sampai
di bumi.

2. Berdasarkan arah getarnya, maka gelombang mekanik dikelompokkan menjadi


dua yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
a. Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getar tegak lurus
dengan arah perambatan gelombang (direction of travel) seperti gelombang
cahaya, gelombang permukaan air, dan gelombang pada tali.

4
Ciri-ciri gelombang transversal antara lain terdapat bukit gelombang
(crest) dan lembah gelombang (trough). Definisi panjang satu gelombang
(lamda/λ) pada gelombang transversal yaitu memiliki satu bukit gelombang dan
satu satu lembah gelombang atau jarak dari dua titik berdekatan dengan fase
yang sama.
b. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya searah
(paralel) dengan arah rambatannya, seperti gelombang pada pegas (slinki) yang
digerakkan ke depan ke belakang. Slinki akan terbentuk rapatan dan
renggangan.
Panjang satu gelombang(lamda/λ) pada gelombang longitudinal adalah
satu rapatan dan satu renggangan atau jarak terdekat antar rapatan atau jarak
terdekat antar renggangan.
B. BESARAN – BESARAN PADA GELOMBANG
1. Amplitudo (A)
Amplitudo (A) adalah nilai mutlak simpangan terbesar yang dapat
dicapai partikel.
2. Frekuensi Gelombang (f)
Frekuensi adalah jumlah gelombang yang terbentuk selama satu detik.
Frekuensi dilambangkan dengan f dan satuannya dalam Sistem Internasional
(SI) adalah Hertz atau Hz.
3. Periode Gelombang (T)
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu
gelombang. Periode dilambangkan dengan T dan satuan dalam Sistem
Internasional (SI) adalah detik (s).
4. Panjang Gelombang (λ)
Panjang gelombang adalah jarak di antara unit berulang dari gelombang,
yang diukur dari satu titik pada gelombang ke titik yang sesuai di unit
berikutnya. Dalam notasi fisika, panjang gelombang sering ditunjuk oleh huruf
Yunani lamda (λ). Panjang gelombang berbanding terbalik dengan frekuensi
gelombang. Dengan kata lain, semakin pendek panjang gelombang, akan
memiliki frekuensi yang besar. Pada gelombang transversal dan gelombang
longitudinal, panjang gelombang adalah jarak antara dua titik yang memiliki
fase gelombang yang sama.

5
Satu panjang gelombang transversal adalah jarak satu puncak
gelombang dengan puncak gelombang berikutnya. Sedangkan satu panjang
gelombang longitudinal adalah jarak antara rapatan dengan rapatan atau
regangan dengan regangan.
5. Cepat Rambat Gelombang (v)
Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang
selama satu detik. Cepat rambat gelombang dilambangkan dengan v dan
satuannya dalam Sistem Internasional (SI) adalah m/s.
6. Fase Gelombang
Fase adalah keadaan getaran suatu benda yang berkaitan dengan
simpangan dan arah geraknya. Dua titik dikatakan fasenya sama, apabila arah
getaran dan simpangannya sama. Titik-titik yang memiliki jarak 1 λ , 2 λ , 3 λ ,
......, n λ selalu memilki fase yang sama Demikian pula dua titik memilki fase
berlawanan, apabila simpangannya sama tetapi arahnya berlawanan. Dua titik
pada gelombang yang berjarak kelipatan ganjil dari setengah panjang
1
gelombang atau (2n – 1) 2 𝜆 memilki fase yang sama.

CONTOH SOAL

Sebuah slinki menghasilkan gelombang longitudinal dengan jarak antara pusat


rapatan dan pusat renggangan yang berdekatan 20 cm. Jika frekuensi gelombang 60
Hz, tentukan cepat rambat gelombang longitudinal tersebut.
Diketahui :
𝜆 = 20 𝑐𝑚 = 0,2 𝑚
𝑓 = 60 𝐻𝑧
Ditanyakan : 𝑣
Dijawab :
𝑣 = 𝜆𝑓
𝑣 = 0,2 𝑥 60 = 12 𝑚/𝑠

6
C. GEJALA GELOMBANG
1. Dispersi Gelombang

Gambar 2 Dispersi pada prisma


http://1.bp.blogspot.com/eQtWHr063_0/TbmD8mz41PI/AAAAAAAA
ACI/mwybct9b4ig/s1600/dispersion.jpg

Dispersi gelombang adalah peristiwa penguraian sinar cahaya menjadi


warna-warna komponennya yang memiliki panjang gelombang berbeda.
Dispersi terjadi akibat perbedaan deviasi untuk setiap panjang gelombang, yang
disebabkan oleh perbedaan kelajuan masing-masing gelombang pada saat
melewati medium pembias. Apabila sinar cahaya putih jatuh pada salah satu
sisi prisma, cahaya putih tersebut akan terurai menjadi komponen-
komponennya dan spektrum lengkap cahaya tampak akan terlihat. Salah satu
contoh perisiwa disperse (hamburan) gelombang ini adalah terbentuknya
pelangi.
2. Pemantulan Gelombang (Refleksi)
Pemantulan gelombang atau refleksi adalah peristiwa pengembalian
seluruh atau sebagian dari suatu gelombang jika gelombang tersebut bertemu
dengan bidang batas antara dua medium. Pemantulan gelombang biasanya
terjadi ketika gelombang yang sedang berjalan dari satu tempat ke tempat yang
lain menabrak suatu penghalang. Contohnya adalah gelombang pada air laut
yang terpantul ketika menabrak karang atau sisi kapal dan gelombang air yang
terpantul dari sisi kolam renang atau bak mandi.
Pada peristiwa pemantulan gelombang, bentuk gelombang yang
dipantulkan dipengaruhi oleh penghalangnya. Gelombang akan dipantulkan
secara teratur dengan sudut datang sama dengan sudut pantul pada permukaan
yang datar. Sedangkan pada permukaan cembung atau cekung, gelombang akan
dipantulkan mengikuti bentuk tersebut.

7
Gambar 3 Gelombang air laut memantul Gambar 4 Ketika bercermin maka akan
kembali setelah menabrak karang di pantai. terlihat pantulan diri kita.
Sumber: Sumber: http://www.satujam.com/doa-
https://jungutbatu.wordpress.com/image/ bercermin/

a. Pemantulan Gelombang Lurus oleh Bidang Datar


Bagaimanakah sifat umum pemantulan gelombang? Dari
gambar 2.5, kita dapat menggambarkan muka gelombang datang dan
muka gelombang pantul. Kita lukis sinar datang MO, yaitu garis tegak
lurus muka gelombang datang dan sinar pantul OP, yaitu garis tegak
lurus, muka gelombang pantul. Kemudian, kita lukis garis normal NO,
yaitu garis tegak lurus bidang datar.
Selanjutnya, sudut yang dibentuk sinar datang MO dan garis
normal NO disebut sudut datang, dan sudut yang dibentuk oleh sinar
pantul OP dan garis normal NO disebut sudut pantul. Dengan mengukur
kedua sudut ini, diperoleh bahwa sudut datang i sama dengan sudut pantul
r. Pernyataan ini yang disebut hukum pemantulan gelombang yang
berlaku untuk semua jenis gelombang. Untuk penjelasan lebih lanjut lihat
gambar dibawah ini:

Hukum Pemantulan Gelombang:


a) Gelombang datang, gelombang pantul dan garis normal terletak dalam satu
bidang datar.
b) Sudut datang sama dengan sudut pantul gelombang.

b. Pemantulan gelombang lingkaran oleh bidang datar

Bagaimanakah pemantulan gelombang dua dimensi seperti gelombang


permukaan air?
Gelombang permukaan air dapat berupa gelombang lurus atau
gelombang lingkaran. Bentuk gelombang yang dihasilkan oleh permukaan air
akan berupa lingkaran-lingkaran. Mulai dari lingkaran kecil, kemudian

8
lingkaran kecil tersebut merambat menjauhi titik pusat lingkarannya
membentuk lingkaran-lingkaran yang lebih besar.

Bagaimanakah jika yang mengenai bidang datar adalah muka gelombang


lingkaran?
Gambar 5 menunjukkan pemantulan gelombang lingkaran sewaktu
mengenai batang datar yang merintanginya. Gambar 5 adalah adalah analisis
gambar 5.

Gambar 5 Pemantulan gelombang Gambar 6 Bayangan sumber gelombang


lingkaran oleh bidang datar. datang O adalah I (sumber gelombang pantul).
Sumber: (Marthen Kanginan, 2014) Sumber: (Marthen Kanginan, 2014)

Sumber gelombang datang adalah titik O. Dengan menggunakan hukum


pemantulan, yaitu sudut datang = sudut pantul, kita peroleh
bayangan O adalah I. Titik I merupakan sumber gelombang pantul sehingga
muka gelombang pantul adalah lingkaran-lingkaran yang berpusat di I, seperti
ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 7 Pemantulan gelombang lurus Gambar 8 Hukum pemantulan: sudut datang


oleh bidang datar. sama dengan sudut pantul (i = r).
Sumber: (Marthen Kanginan, 2014) Sumber: (Marthen Kanginan, 2014)

3. Pembiasan gelombang (Refraksi)


Ketika sebuah berkas cahaya mengenai sebuah permukaan bidang batas
yang memisahkan dua medium berbeda, seperti misalnya sebuah permukaan
udara kaca, energi cahaya tersebut dipantulkan dan memasuki medium kedua,
Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang

9
mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut
pembiasan. Pada pembiasan terjadi perubahan laju perambatan. Panjang
gelombangnya bertambah atau berkurang sesuai dengan perubahan
kelajuannya, tetapi tidak ada perubahan frekuensi.

Gambar 9 Muka gelombang lurus lewat dari air dalam ke air dangkal. Panjang
gelombang di tempat yang dalam lebih besar daripada panjang gelombang di tempat
yang dangkal (1 > 2 ).
Sumber: (Marthen Kanginan, 2014)

Perubahan panjang gelombang menyebabkan pembelokan gelombang,


seperti diperlihatkan dalam foto pembiasan gelombang lurus ketika mengenai
bidang batas antara tempat yang dalam ke tempat yang dangkal dalam suatu
tangki riak. Jika ditampilkan dalam bentuk diagram, mula-mula, muka
gelombang datang dan muka gelombang bias dilukis sesuai dengan foto.
Kemudian, sinar datang dan sinar bias dilukis sebagai garis yang tegak lurus
muka gelombang datang dan bias.

Gambar 10 Diagram pembiasan dari pembiasan gambar xx. Sinar


datang dari tempat yang dalam ke tempat yang dangkal dibiaskan
mendekati garis normal (r < i).
Sumber: (Marthen Kanginan, 2014)

Selanjutnya, garis normal dilukis. Sudut antara sinar bias dan garis
normal disebut sudut bias (r). tampak bahwa sudut bias di tempat dangkal
lebih kecil daripada sudut datang di tempat yang dalam (r < i). Dapat
disimpulkan bahwa sinar datang dari tempat yang dalam ke tempat yang
dangkal dibiaskan mendekati garis normal (r < i). Sebaliknya, sinar datang

10
dari tempat yang dangkal ke tempat yang dalam dibiaskan menjauhi garis
normal (r > i).

Gambar 11 Pembiasan dari udara ke air


http://www.solitaryroad.com/c1033/ole2.gif

Hukum Snellius tentang pembiasan:


1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada
satu bidang datar.
a. Jika sinar datang dari medium lebih rapat menuju medium
yang kurang rapat, maka sinar akan dibiaskan menjauhi
garis normal.
b. Jika sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium
yang lebih rapat, maka sinar akan dibiaskan mendekati
garis normal.
2. Perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias
selalu konstan. Nilai konstanta tersebut dinamakan indeks
bias.

Hukum pembiasan diperoleh dari percobaan yang dilakukan oleh


Willebroard Snell (1591-1626) dan diturunkan dengan
menggunakan teori kospuskuler cahaya oleh Rene Descartes
(1596- 1650).

“Mengapa pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras


daripada siang hari?”

Penjelasan :
Pada siang hari, udara pada lapisan atas lebih dingin daripada lapisan
bawah. Cepat rambat bunyi pada suhu dingin adalah lebih kecil daripada suhu
panas. Dengan demikian, kecepatan bunyi pada lapisan udara atas lebih kecil

11
daripada kecepatan bunyi pada lapisan udara bawah, karena medium pada
lapisan atas lebih rapat dari medium pada lapisan bawah. Jadi, pada siang
hari, bunyi petir yang merambat dari lapisan udara atas menuju ke lapisan
udara bawah akan dibiaskan menjauhi garis normal (Gambar 11 a).
Pada malam hari, terjadi kondisi sebaliknya, udara pada lapisan bawah
(dekat tanah) lebih dingin daripada udara pada lapisan atas. Dengan demikian,
kecepatan bunyi pada lapisan bawah lebih kecil daripada lapisan atas, karena
medium pada lapisan atas kurang rapat dari medium pada lapisan bawah. Jadi,
pada malam hari, bunyi petir yang merambat dari lapisan udara atas menuju
ke lapisan udara bawah (mediumnya lebih rapat) akan dibiaskan mendekati
garis normal (Gambar 11 b).

Siang hari bunyi petir dibiaskan Malam hari bunyi petir dibiaskan
menjauhi garis normal mendekati garis normal

Gambar 12 Pembiasan gelombang bunyi

Pembiasan bunyi petir mendekati garis normal pada malam hari inilah
yang menyebabkan bunyi guntur lebih mendekat ke rumah Anda dan
terdengar lebih keras. Adapun contoh pembiasan gelombang dalam kehidupan
sehari-hari yaitu
a) Gulungan gelombang laut yang bergerak menuju tepi pantai. Ketika
masih ditengah laut, gelombang laut biasanya bergerak ke berbagai arah .
Tetapi ketika mendekati garis pantai seakan- akan gelombang sejajar
dengan garis pantai. Kemudian pada saat pecah gelombang laut tepat
sejajar.
b) Saat berenang di kolam kaki kita terlihat lebih pendek dalam air.
c) Fatamorgana di padang pasir dan di laut.
d) Pensil yang di masukkan kedalam air akan terlihat bengkok.
e) Kolam terlihat dangkal jika dilihat dari atas.
f) Ikan terlihat lebih dekat jika berada dalam air.

12
Gambar 13 Pensil dalam gelas berisi air dan ikan di dalam air
http://www.jellyshare.com/gallery/181/BIG-13-13-use-a-straw.jpg
https://fisika79.files.wordpress.com/2010/10/refranction-glas.jpeg

4. Pelenturan gelombang (Difraksi)


Di dalam suatu medium yang sama, gelombang merambat lurus. Oleh
karena itu, gelombang lurus akan merambat ke seluruh medium dalam bentuk
gelombang lurus juga. Hal ini tidak berlaku bila pada medium diberi
penghalang atau rintangan berupa celah.

(a) (b)
Gambar 14 (a) Difraksi pada gelombang air dilihat dari atas (b) difraksi pada tangki riak
Sumber: https://tienkartina.wordpress.com/2010/08/13/difraksi-cahayapembelokan-cahaya/

Untuk ukuran celah yang tepat, gelombang yang datang dapat melentur
setelah melalui celah tersebut. Lenturan gelombang yang disebabkan oleh
adanya penghalang berupa celah dinamakan difraksi gelombang. Jika
penghalang celah yang diberikan oleh lebar, maka difraksi tidak begitu jelas
terlihat. Muka gelombang yang melalui celah hanya melentur di bagian tepi
celah, seperti ditunjukkan pada gambar 14. Jika penghalang celah sempit, yaitu
berukuran dekat dengan orde panjang gelombang, maka difraksi
gelombang sangat jelas.

13
Celah bertindak sebagai sumber gelombang berupa titik, dan muka
gelombang yang melalui celah dipancarkan berbentuk lingkaran-lingkaran
dengan celah tersebut sebagai pusatnya seperti ditunjukkan pada gambar.

Gambar 15 Pada celah lebar, hanya muka Gambar 16 Pada celah sempit, difraksi
gelombang pada tepi celah saja gelombang tampak jelas.
melengkung.Sumber: http://fisikon.com/ Sumber: http://fisikon.com/

5. Interferensi Gelombang
Interaksi, perpaduan atau kombinasi antara dua gelombang atau lebih pada
ruang yang sama disebut sebagai Interferensi. Interferensi terjadi bila dua
gelombang atau lebih koheren, yaitu gelombang yang memiliki frekuensi dan
beda fase sama.
a. Interferensi pada Gelombang Tali
Ketika dua buah gelombang tali merambat berlawanan arah kemudian
berada pada bergabung maka keduanya melakukan interferensi. Setelah
dua gelombang tersebut berpisah, masing-masing melanjutkan
perjalanannya seperti semula tanpa terpengaruh dengan peristiwa
interferensi yang tadi dialaminya.
Jika dua buah gelombang bergabung maka puncaknya tiba pada satu
titik secara bersamaan, amplitudo gelombang hasil gabungannya lebih
besar dari gelombang semula maka disebut interferensi saling menguatkan
(konstruktif). Titik yang mengalami interferensi seperti ini disebut perut
gelombang.
Akan tetapi, jika puncak gelombang yang satu tiba pada suatu titik
bersamaan dengan dasar gelombang lain, amplitudo gabungannya
minimum (nol) maka disebut interferensi saling melemahkan (destruktif).
Berikut skema perambatan dari dua gelombang yang berinterferensi
konstruktif maupun destruktif.

14
Tabel 1. Interferensi pada gelombang tali

Gelombang y1 bergerak ke arah berlawan dengan Gelombang y1 bergerak pada arah positif sedangkan
gelombang y2 dan berada pada arah y positif. gelombang y2 bergerak pada arah y negative dan
keduanya bergerak berlawan arah.

Fungsi gelombangnya merupakan jumlah fungsi


Fungsi gelombangnya merupakan jumlah fungsi
gelombang individu.
gelombang individu.

Ketika puncak-puncak kedua gelombang selaras, Ketika puncak-puncak kedua gelombang selaras,
amplitude gabungannya adalah jumlah amplitude amplitude gabungannya adalah selisih amplitude
individualnya. individualnya.

Ketika dua gelombang berpisah, maka gelombang Ketika dua gelombang berpisah, maka gelombang

tidak terpengaruh oleh interferensi. tidak terpengaruh oleh interferensi.

b. Interferensi pada Gelombang Permukaan Air

15
Selain pada gelombang tali, interferensi dapat diamati pada
permukaan air yang diberi dua usikan yang masing-masing menghasilkan
gelombang lingkaran seperti gambar dibawah.

Gambar 17 Interferensi pada permukaan air Gambar 18 Interferensi gelombang


http://www.unariunwisdom.com/wpcontent/u menggunakan tangki riak
ploads/2015/01/_d_improd_/interference_wat https://encryptedtbn1.gstatic.com/images
er_waves-4-post_f_improf_345x203.jpg ?q=tbn:ANd9GcSHfqk5coNua3W52RUmjG
bc01a9awMNa7ZTWg92GU0P8UhG7_Pl

Gambar 19 Analisis interferensi gelombang di permukaan air


sumber http://physicsmax.com/wp-content/uploads/2014/08/1405.jpg

Berdasarkan gambar S1 dan S2 merupakan sumber gelombang


lingkaran yang berinterferensi. Interferensi konstruktif digambarkan
dengan lingkaran tebal, sedangkan interferensi destruktif digambarkan
dengan lingkaran tipis. Pada saat puncak gelombang bertemu dengan
lembah gelombang atau perpotongan garis tebal dan garis tipis terjadi
interferensi melemahkan (destruktif). Pada saat dua puncak gelombang
bertemu dan dua lembah gelombang bertemu maka terjadi interferensi
menguatkan (konstruktif).

16
Letak titik-titik interferensi konstruktif dan destruktif ini dapat
ditentukan berdasarkan selisih jarak sumber S1 dengan S2. Secara
matematis dapat dituliskan
𝛿 = 𝑟2 − 𝑟1 ....…(1)
Sepanjang titik – titik di mana dua puncak gelombang bertemu,
salah satu gelombang menempuh jarak lebih jauh sebesar λ, sehingga
beda lintasannya 𝛿 = λ dan memiliki fase yang sama. Secara umum
dituliskan sebagai berikut
𝛿 = 𝑚λ ; m = 0, ±1, ±2,… ……( 2)
Sepanjang titik – titik di mana puncak gelombang bertemu dengan
lembah gelombang, salah satu gelombang menempuh jarak lebih jauh
sebesar ½ λ dibandingkan gelombang darisumber lain, sehingga beda
lintasannya 𝛿 = ½ λ, dan berlawanan fase. Secara umum dituliskan
sebagai berikut
1
𝛿 = (𝑚 + )λ ; m = 0, ±1, ±2,… …….(3)
2

c. Interferensi pada Gelombang Bunyi


Salah satu contoh interferensi yang dapat kita amati yakni pada
dua buah sumber bunyi, misalkan dua buah speaker yang menghasilkan
bunyi sama. Di saat berjalan sejajar dengan meja yang terdapat radio
dilengkapi speaker berjarak 3m di kiri dan kanannya maka pada posisi
tertentu akan terdengar bunyi paling lemah (interferensi destruktif) dan
bunyi yang kuat (interferensi konstruktif).
6. Polarisasi

Gambar 20 Cahaya melewati polarisator sumber


http://img2.zol.com.cn/product/51/793/ceUZ6uWa11cyw.jpg

Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk


suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah. Gambar 20

17
menjelaskan gelombang cahaya melewati polarisator. Polarisasi hanya terjadi
pada gelombang transversal saja dan tidak dapat terjadi pada gelombang
longitudinal. Suatu gelombang transversal mempunyai arah rambat yang tegak
lurus dengan bidang rambatnya dan arah getarnya. Sebuah gelombang tali
dapat mengalami polarisasi setelah dilewatkan pada celah yang sempit. Arah
bidang getar gelombang tali terpolarisasi adalah searah dengan celah.
Cahaya adalah gelombang transversal dan terdiri dari getaran medan
listrik dan getaran medan magnet. Cahaya matahari memiliki arah arah getar
dala segala arah yang tegak lurus terhadap arah rambatgelombannya. Hal ini
dapat dibuktikan setelah cahaya dilewatkan pada sebuah polaroid, maka
cahaya menjadi terpolarisasi di mana hanya salah satu arah getar yang dapat
lewat. Jika dilewatkan lagi pada polaroid maka tidak ada cahaya yang
diteruskan.

18
RANGKUMAN

1. Berdasarkan arah rambatnya gelombong menjadi dua, yaitu gelombang


transversal dan gelombang longitudinal.
2. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getar tegak lurus
dengan arah perambatan gelombang.
3. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya searah
(paralel) dengan arah rambatannya.
4. Amplitudo (A) adalah nilai mutlak simpangan terbesar yang dapat dicapai
partikel.
5. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang terbentuk selama satu detik.
6. Panjang gelombang adalah jarak di antara unit berulang dari gelombang,
yang diukur dari satu titik pada gelombang ke titik yang sesuai di unit
berikutnya.
7. Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang
selama satu detik
8. Fase adalah keadaan getaran suatu benda yang berkaitan dengan simpangan
dan arah geraknya.
9. Dispersi gelombang adalah peristiwa penguraian sinar cahaya menjadi
warna-warna komponennya yang memiliki panjang gelombang berbeda.
emantulan gelombang atau refleksi adalah peristiwa pengembalian seluruh
atau sebagian dari suatu gelombang jika gelombang tersebut bertemu
dengan bidang batas antara dua medium.
10. Interferensi adalah interaksi, perpaduan atau kombinasi antara dua
gelombang atau lebih pada ruang yang sama.
11. Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk
suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah.

19
REFERENSI

Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika Edisi Ketujuh Jilid Satu. Jakarta: Erlangga.
Halliday, David. 1998. Dasar-dasar Fisika. Jilid Satu. Jakarta : Binarupa
Aksara. Halaman 97-120
Ruwanto, Bambang. 2016. FISIKA SMA KELAS X. Jakarta: Yudhistira.
Halaman 40-55
Sunardi, Siti. 2014. Fisika. Bandung : Yrama Widya. Halaman 77-112

Sumber Internet :
http://www.nafiun.com/2014/06/pengertian-gerak-rotasi-kinematika-
dan-dinamika-momen-gaya-inersia-kesetimbangan-benda-tegar-
contoh-soal-kunci-jawaban.html diakses pada tanggal 6 April
2018
http://baltyra.com diakses pada tanggal 6 April 2018
https://sainsmini.blogspot.co.id/2015/12/materi-momen-gaya-torsi-
beserta-contoh.html diakses pada tanggal 6 April 2018
https://belajar.kemdikbud.go.id/file_storage/materi_pokok/
Image/r10.jpg diakses pada tanggal 6 April 2018
https://belajar.kemdikbud.go.id/materi_pokok/MP_199/Image/r10.jpg
diakses pada tanggal 6 April 2018
https://belajar.kemdikbud.go.id/file_storage/materi_pokok/
Image/r17.jpg diakses pada tanggal 6 April 2018
http://ujiansma.com/olahraga-loncat-indah-yang-indah diakses pada
tanggal 6 April 2018

20

Anda mungkin juga menyukai