Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KOMPOSIT BAND CITRA LANDSAT_8 PADA KAWASAN

GUNUNG SINABUNG, KABUPATEN KARO, SUMATERA UTARA

Nursyafira
Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
nursyafira200400@gmail.com

ABSTRAK

Gunung Sinabung di Sumatera Utara, Indonesia merupakan gunung api tidak aktif,
kemudian mengalami serangkaian letusan yang mengeluarkan abu vulkanik dengan
tinggi hingga 5 km pada 27 Agustus hingga 7 September 2010. Dalam makalah ini
dilakukan analisis komposit band untuk mengidentifikasi dan menganalisis
penampakan pada permukaan bumi. Komposit band 5,4,3 pada citra satelit Landsat-
8 dengan masing-masing panjang gelombang adalah (0.851 μm - 0.879 μm), (0.636
μm – 0.673 μm), (0.533 μm – 0.590 μm). Hasil analisis pada komposit band 5,4,3
menunjukkan bahwa hasil berupa penampakan citra yang memiliki kerapatan
vegetasi. Pada gambar tersebut dapat dilihat daerah dengan gradasi warna merah
memiliki nilai tertinggi yang menandakan tingkat kerapatan vegetasi yang tinggi.

Kata kunci: Citra satelit Landsat-8, Komposit band, Gunung Sinabung

PENDAHULUAN strato dengan bentuk kerucut yang


relatif sempurna. Terbentuknya
Indonesia merupakan negara yang
gunung Sinabung pada tepian barat
dikenal dengan gunung api aktif
laut patahan cekungan Toba tua.
terbanyak didunia, ± 127 gunung api
Garis patahan strike slip mengiringi
yang terbentang dari Sabang sampai
sepanjang batas bagian Barat Toba,
Merauke. Sekitar 84 gunung api aktif
yang bagian atasnya terbentuk
di Indonesia yang salah satunya
gunung Sinabung menerus ke Timur
berada di Provinsi Sumatera Utara
Laut hingga gunung Sibayak
yaitu gunung Sinabung (Sukarman
(Sutawijaya et al., 2013).
dan Ali Dariah, 2015).
Aktivitas gunung Sinabung terjadi
Gunung Sinabung merupakan
pada tanggal 7 April 2010 - 27
salah satu gunung di daratan tinggi
Agustus 2010, gunung Sinabung
Kabupaten Karo, Sumatera Utara,
mengeluarkan asap dan abu vulkanis.
Indonesia. Dengan koordinat puncak
Pada tahun 2010, letusan terbesar
gunung Sinabung adalah 03ᵒ10’16.7”
pada 7 September dengan lontaran
LU dan 98ᵒ23’24,66” BT dan 2.460 m
debu vulkanik hingga 5.000 meter ke
d.p.l merupakan puncak tertinggi dari
udara. Gunung Sinabung awalnya
gunung Sinabung. Gunung Sinabung
merupakan gunung api tipe B hingga
termasuk kedalam tipe gunung api
berubah menjadi tipe A. Hal ini Satelit landsat awalnya hanya
dikarenakan akibat peningkatan terdiri dari landsat 1-5. Namun, saat
aktivitas gunung Sinabung pada tahun ini sudah mencapai Landsat 8 dengan
2010 lalu yang membuat tipe gunung jumlah band yang ikut mengalami
api ini berubah menjadi tipe-A hingga perkembangan. Data pada landsat 8
sekarang (BNBP, 2013). yang sering digunakan mengalami
perkembangan. Data pada Landsat 8
Erupsi gunung Sinabung
yang sering digunakan umumnya
mengeluarkan abu vulkanis,
masih memiliki banyak noise baik
melepaskan gas lava dan material
berupa efek ketebalan awan maupun
piroklastik. Selain itu, material
faktor lainnya. Untuk mengatasi hal
piroklastik menutupi rumah-rumah
tersebut maka perlu dilakukan
penduduk, jalan raya dan lahan
beberapa koreksi salah satunya
pertanian, (Sukarman dan Suparto,
koreksi radiometric. Tahapan
2015). Dampak dari erupsi gunung
selanjutnya yang dilakukan adalah
sinabung yaitu tertutupnya lahan
penggabungan beberapa band atau
pertanian, hutan, semak belukar dan
komposit band.
lahan terbangun, dengan demikian
terjadi perubahan tutupan lahan. Tujuan dilakukannya komposit
Penginderaan jauh melalui data band ini adalah untuk mempermudah
dan teknologi yang ditawarkan dan memperjelas kenampakan suatu
mampu melakukan deteksi dan objek dalam identifikasi pada citra
pemetaan mengenai sebaran area satelit.
yang terkena dampak letusan gunung
DASAR TEORI
berapi dengan memanfaatkan
teknologi ektraksi data. Data Koreksi Radiometrik
penginderaan jauh yang dapat
Koreksi radiometrik dibutuhkan
menampilkan informasi luasan area
untuk merubah data dari format DN
terdampak bencana gunung berapi
ke radian atau reflektan. Terdapat dua
ialah data satelit landsat. Data
jenis produk luaran citra berformat
penginderaan jauh yang digunakan
reflektan yang dihasilkan, yaitu Top
kali ini adalah Citra Landsat 8. Citra
of Atmosphere (TOA) atau reflektan
ini merupakan kategori citra dengan
yang tertangkap sensor dan Bottom of
resolusi menengah dengan jenis data
Atmosphere (BOA) atau reflektan
multispektral yang terdiri dari sensor
pada objek yang telah terkoreksi
Onboard Operational Land Imager
atmosfer. Sedangkan penggunaan
(OLI) dan Thermal Infrared Sensor
kedua jenis reflektan tersebut, masih
(TIRS). Citra multispektral ini
perlu diuji tingkat keefektifitasannya
merupakan citra yang terdiri atas
apabila digunakan pada algoritma
sejumlah spektrum (Arifin dan
indeks vegetasi. Indeks vegetasi
Lestriandoko, 2003).
merupakan pengukuran optis tingkat
kehijauan (greenness) kanopi gelombang perekamannya (Parman,
vegetasi, sifat komposit dari klorofil 2010:31).
daun, luas daun, struktur dan tutupan
Komposit Band
kanopi vegetasi (Huete, 2011).
Komposit band merupakan suatu
Koreksi radiometrik dilakukan
proses penggabungan/kombinasi
karena hasil rekaman satelit
antara tiga band yang berbeda yang
mengalami kesalahan yang
akan menghasilkan suatu warna.
disebabkan oleh gangguan atmosfer.
Dengan adanya kombinasi ini maka
Gangguan atmosfer menyebabkan
akan menghasilkan suatu gambar
nilai pantulan yang diterima oleh
berupa true color maupun false color.
sensor mengalami penyimpangan.
Perbedaan warna yang dihasilkan
Besarnya penyimpangan dipengaruhi
dipengaruhi oleh adanya perpanduan
oleh besar kecilnya gangguan
antar band yang berbeda. Setiap band
atmosfer pada waktu perekaman.
yang akan dipadukan akan mewakili
Koreksi radiometrik dimaksudkan
dari masing-masing warna dalam
untuk menyusun kembali nilai
format RGB (Red Green Blue)
patulan yang direkam oleh sensor
dengan panjang gelombang yang
mendekati atau mempunyai pola
berbeda pula. Terdapat beberapa
seperti pantulan objek yang
karakteristik dari kombinasi band,
sebenarnya sesuai dengan panjang
dapat dilihat pada tabel 1 dan 2
berikut
Tabel 1. Perpaduan Antar Band (Sumber:esri)

Aplikasi Kombinasi Band


Natural Color 432
False Color (urban) 764
Color Infrared (vegetation) 543
Agriculture 652
Atmospheric Penetration 765
Healthy Vegetation 562
Land/Water 564
Natural With Atmospheric Removal 753
Shortwave Infrared 754
Vegetation Analysis 654
Tabel 2. Karakteristik Band pada Landsat 8 (Sumber: Landsat.usgs.gov)

Band Spektral Panjang Resolusi Kegunaan dalam


Gelombang Spasial pemetaan
(µ) (meter)
Band 1 – Coastal 0,43 – 0,45 30 Studi aerosol dan wilayah
Aerosol pesisir
Band 2 – Blue 0,45 – 0,51 30 Pemetaan bathimetrik,
membedakan tanah dari
vegetasi dan daun dari
vegetasi konifer
Band 3 – Green 0,53 – 0,59 30 Mempertegas puncak
vegetasi untuk menilai
kekuatan vegetasi
Band 4 – Red 0,64 – 0,67 30 Membedakan sudut
vegetasi
Band 5 – Near 0,85 – 0,88 30 Menekankan konten
InfraRed biomassa dan garis pantai
Band 6 – Short 1,57 – 165 30 Mendiskriminasikan kadar
Wavelength InfraRed air tanah dan vegetasi,
menembus awan tipis
Band 7 – Short 2,11 – 2,29 30 Peningkatan kadar air
Wavelength InfraRed tanah dan vegetasi dan
penetrasi awan tipis
Band 8 – 0,50 – 0,68 15 Resolusi 15 m, penajaman
Panchromatic citra
Band 9 – Cirrus 1,36 – 1,38 30 Peningkatan deteksi awan
sirus yang terkontaminasi
Band 10 – Long 10,60 – 100 Resolusi 100m, pemetaan
Wavelength InfraRed 11,19 suhu dan perhitungan
kelembaban tanah
Band 11 – Long 11,50 – 100 Resolusi 100 m,
Wavelength InfraRed 12,51 peningkatan pemetaan
suhu dan perhitungan
kelembaban tanah

METODELOGI PELAKSANAAN software tertentu salah satunya adalah


software ArcGIS. Terdapat beberapa
Tahapan Koreksi Radiometrik
tahapan yang perlu dilakukan untuk
Untuk mengolah citra satelit melakukan koreksi radiometrik
hingga memperoleh hasil visualisasi menggunakan software ArcGIS,
yang lebih baik perlu digunakan diantaranya:
a. Memasukkan data berupa citra Qcal : Band DN Data
satelit yang telah diunduh melalui A˪ : Radiance_Add_Band_x
website Reflectance:
http://earthexplorer.usgs.gov. Px = (Mp Qcal) + (- Ap)
b. Memasukkan shapefile lokasi Ket :
yang ingin di overlaye dengan citra Mp : Reflectance_Multi_Band_x
satelit yang telah diunduh. Ap : Reflectance_Add_Band_x
c. Melakukan pemilihan lokasi e. Akibat adanya pengaruh distorsi
secara spesifik dengan cara hingga menyebabkan adanya
melakukan extract by mask perbedaan ketinggian terhadap
melalui software ArcGIS. matahari, maka setelah dilakukan
Selanjutnya pada variabel input kalibrasi radiometrik perlu
raster pilih data citra satelit dilakukan kalibrasi lanjutan
dengan ekstensi (.tiff), lalu pada menggunakan persamaan:
variabel input raster or feature Px = Px / sin (nilai sun Elevation)
mask data pilih shapefile lokasi f. Simpan hasil citra sesudah dan
yang ingin di overlay. Hal ini sebelum dilakukan koreksi dengan
berlaku apabila shapefile lokasi cara File  export map  save
yang dimiliki bersifat tunggal. dalam format jpeg.
Akan tetapi, apabila shapefile
lokasi yang dimiliki tidak bersifat Tahapan Komposit Band
tunggal misalnya berupa shapefile Untuk mendapatkan informasi
provinsi yang terdiri atas beberapa yang spesifik dari suatu objek, maka
kabupaten maka terdapat cara lain diperlukan penggabungan antar band
untuk melakukan spesifikasi pada data citra satelit Landsat 8.
lokasi. Adapun cara yang Adapun tahapannya sebagai berikut:
dilakukan ialah klik kanan pada a. Buka perangkat lunak ArcGIS 10.3
shapefile  properties   Add data  Pilih semua data
definition query  query pada setiap band  Open.
builder  pilih lokasi  OK. b. Untuk memulai komposit band
d. Melakukan kalibrasi radiometrik pilih ArcToolbox  Data
dengan cara pilih algebra  raster Management Tools  Raster 
calculator. Kalibrasi ini bertujuan Raster Processing  Composite
untuk mengubah nilai digital bands.
menjadi reflektan TOA. Kalibrasi c. Pada pilihan input raster pilih tiga
ini dapat dilakukan menggunakan buah band yang akan dipadukan.
persamaan berikut: Selanjutnya simpan pada suatu
Radiance: folder yang terdapat di output
Lx = (M˪ Qcal) + (- A˪) raster OK.
Ket: d. Lakukan pengulangan pada poin c
Lx : TOA Spectal radiance untuk setiap perpaduan band yang
M˪ : Radiance_Multi_Band_x diinginkan.
e. Untuk memperoleh tampilan yang Secara geografis daerah Sumatera
menarik dilakukan pembuatan Utara merupakan suatu daerah yang
layout pada gambar kemudian memiliki tingkat pertumbuhan
gambar tersebut disimpan dalam vegetasi yang baik dan terdapat
format jpeg dengan cara pilih beberapa daerah padat penduduk
menu File  Export Map. berupa perkotaan. Akan tetapi pada
penelitian kali ini hanya fokus pada
kawasan Gunung Sinabung, untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN melihat penampakan nya maka perlu
untuk melakukan beberapa komposite
Analisis Komposit Band
band. Pada pembahasan ini terdapat 6
Data yang digunakan dalam
komposit band untuk melihat
komposit band pada Landsat 8 ini
kenampakan dari data citra satelit
adalah data citra Gunung Sinabung
landsat 8 pada kawasan gunung
Kabupaten Karo, Sumater Utara.
Sinabung, diantaranya:

1. Natural Color (4,3,2)

Gambar 1 (a). Komposit band 4, band 3, dan ban 2 untuk warna alam

Gambar 1(a). Merupakan komposit komposit pada band ini ialah untuk
4,3,2 dimana band 4 merupakan memberikan hasil berupa
saluran merah, band 3 merupakan penampakan citra yang sesuai dengan
saluran hijau, dan band 2 merupakan keadaan sebenarnya.
saluran biru. Tujuan dilakukannya
2. False Color (7,6,4)

Gambar 2 (a). Komposit band 7, band 6, dan ban 4 untuk warna urban.

Gambar 2 (a). Merupakan komposit dapat diketahui wilayah yang


7,6,4 dimana band 7 merupakan tergolong urban. Hal ini dapat
saluran merah, band 6 merupakan dilihat bahwa daerah dengan gradasi
saluran hijau, dan band 4 merupakan
warna putih merupakan daerah yang
saluran biru. Tujuan dilakukannya
dapat dikatakan memiliki bangunan-
komposit pada band ini ialah untuk
bangunan dan daerah yang
memberikan hasil berupa
ditunjukkan oleh gradasi warna hijau
penampakan citra yang sesuai tidak
merupakan daerah yang jarang
sesuai dengan keadaan sebenarnya.
terdapat adanya bangunan.
Dengan adanya komposit ini maka

3. Infrared Color (5,4,3)

Gambar 3 (a). Komposit band 5, band 4, dan band 3


Gambar 3 (a). Pemilihan vulkanik pada vegetasi tersebut
komposit 5,4,3 dilakukan karena pada sehingga dari informasi data
komposit ini, terlihat jelas area yang penginderaan jauh dapat diketahui
terdampak erupsinya. Area yang perbedaan zona vegetasi setelah
terdampak erupsi dapat diidentifikasi terkena material vulkanik. Tujuan
melalui kondisi dan keberadaan dilakukannya komposit pada band ini
vegetasi pada area tersebut. Material ialah untuk memberikan hasil berupa
erupsi vulkanik seperti lahar dapat penampakan citra yang memiliki
menyebabkan kematian langsung kerapatan vegetasi. Pada gambar
pada tumbuhan. Hal ini karena mulut tersebut dapat dilihat bahwa daerah
daun atau stomata yang menunjang dengan gradasi warna merah
proses fotosintesis pada tumbuhan memiliki nilai tertinggi yang
dapat terpapar abu vulkanik dari menandakan tingkat kerapatan
erupsi tersebut. Oleh karena itu, area vegetasi yang tinggi.
yang terdampak abu vulkanik
memiliki ciri penimbunan material

4. Agrikultur (6,5,2)

Gambar 4 (a). Komposit band 6, band 5, dan band 2


Gambar 4 (a). Merupakan komposit tersebut dapat dilihat bahwa daerah
6,5,4 dimana band 6 merupakan dengan gradasi warna hijau memiliki
saluran merah, band 5 merupakan nilai tertinggi yang menandakan
saluran hijau, dan band 2 merupakan banyaknya jumlah tumbuh-tumbuhan
saluran biru. Tujuan dilakukannya yang terdapat di daerah tersebut.
komposit pada band ini ialah untuk Dengan memanfaatkan komposit
memberikan hasil berupa band ini, maka dapat dilakukan
penampakan citra yang memiliki pemetaan daerah yang cocok untuk
perbedaan vegetasi. Pada gambar kepentingan agricultural.
5. Natural Atmospheric (7,5,3)

Gambar 5 (a). Komposit band 7, band 5, dan band 3


Gambar 5 (a). Merupakan komposit memberikan hasil berupa
7,5,3 dimana band 7 merupakan penampakan citra secara natural
saluran merah, band 5 merupakan dengan meminimalisir pengaruh
saluran hijau, dan band 3 merupakan daripada ketebalan awan pada saat
saluran biru. Tujuan dilakukannya pengunduhan data.
komposit pada band ini ialah untuk

6. Vegetation Analysis (6,5,4)

Gambar 6 (a). Komposit band 6, band 5, dan band 4

Gambar 6 (a). Merupakan komposit saluran biru. Tujuan dilakukan


654 dimana band 6 merupakan komposit pada band ini ialah untuk
saluran merah, band 5 merupakan menganalisis berbagai jenis vegetasi/
saluran hijau, dan band 4 merupakan tumbuhan. Pada gambar dapat dilihat
bahwa gradasi warna hijau Huete, A., K. Didan, W.V. Leeuwen,
merupakan daerah dengan vegetasi T. Miura, and E. Glenn. 2011.
terlebat dibandingkan dengan daerah MODIS vegetation indices. Land
yang bergradasi warna hijau muda remote sensing and global
kecoklatan. environmental change, 26:579-
602. doi: 10.1007/978 -1-4419-
KESIMPULAN 6749-7_26.

Adapun kesimpulan dari penelitian Parman, Satyanta. 2010. Deteksi


ini adalah sebagai berikut: Perubahan Garis Pantai Melalui
1. Koreksi radiometrik bertujuan Citra Penginderaan Jauh di
untuk mengubah data digital Pantai Utara Semarang Demak.
number menjadi data panjang Jurnal Geografi, Volume 7 No. 1
gelombang. Januari2010, Halaman 30– 38.
2. Terdapat beberapa sumber dari
kesalahan radiometrik Sukarman dan Dariah Ai. 2015.
diantaranya, sensor, pengarug Tanah Andosol di Indonesia,
atmosfer lainnya seperti: Aerosol, Karakteristik, Potensi, Kendala,
dan oleh objek itu sendiri. dan Pengelolaanya untuk
3. Komposit band pada Landsat 8 Petanian. Badan Penelitian dan
bertujuan untuk mengidentifikasi Pengembangan Petanian
dan menganalisis penampakan Kementrian Pertanian 2015.
yang terdapat di permukaan bumi
baik itu vegetasi, batas daratan- Sukarman dan Suparto. 2015.
lautan/ perairan, agricultural/ Sebaran dan Karakteristik
kehutanan, perkotaan, hingga Material Vulkanik Hasil Erupsi
keadaan sebenarnya dari Gunung Sinabung di Sumatera
permukaan bumi. Utara. ResearchGate. Peneliti
Badan Litbang Pertanian di Balai
DAFTAR PUSTAKA Besar Litbang Sumberdaya Lahan
Pertanian. ISSN 1410-7244.
Arifin, A. Z., dan Lestriandoko, N. H. Bogor. Indonesia.
(2003). Kompresi Citra
Penginderaan Jauh Multispektral Sutawijaya, I. S., O. Prambada, D. A.
Berbasis Clustering dan Reduksi Siregar. 2013. The August 2010
Spektral. Jurnal Teknologi Phreatic Eruption of Mount
Informasi. Sinabung, North Sumatra.
Indonesian Journal of Geology, 8,
BNPB. 2013. GEMA BNPB; 1: 55-61.
Ketangguhan Bangsa Dalam
Menghadapi Bencana. ISSN 2088-
6527. Desember 2013 Vol. 4 No.3.

Anda mungkin juga menyukai