Disusun Oleh :
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan makalah ini dapat
diselesaikan pada waktunya.
Menyadari kekurangan yang ada pada penyusunan makalah ini, baik dari segi
penyajian, maupun substansi, maka dari itu kritik dan saran sangat diharapkan demi
perbaikan makalah ini.
Selesainya makalah ini pastinya tidak lepas dari banyak pihak yang telah
memberikan dukungan baik langsung maupun tidak langsung. Akhir kata semoga
makalah ini bermanfaat sesuai dengan maksud dan tujuannya, khususnya bagi
penyusun sendiri dan bagi semua pihak.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Kajian geologi merupakan suatu kajian dasar yang dilakukan oleh para ahli
geologi untuk menemukan suatu daerah yang mempunyai potensi adanya minyak dan
gas bumi. Ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi dalam menemukan potensi
minyak dan gas bumi di bawah permukaan. Kondisi ini dikenal dengan Petroleum
System. Indikator penentu adanya potensi minyak dan gas bumi adalah source rock,
migrasi, reservoir, perangkap (trap) dan penutup (seal) (IATMI SMUI, 2014).
Apabila salah satu dari indikator tersebut tidak ada maka daerah tersebut
kemungkinan tidak mempunyai potensi minyak dan gas bumi.
Atribut seismik adalah segala informasi yang diperoleh dari data seimik
melalui pengukuran langsung, komputasi, maupun pengalaman (Chen dan Sydney,
1997). Atribut seismik diperlukan untuk memperjelas anomali yang tidak terlihat
secara kasat mata pada data seismik biasa. Informasi utama dari seismik atribut
adalah amplitudo, frekuensi, dan atenuasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai
dasar pengklasifikasian atribut lainnya (Brown, 1999). Atribut seismik telah
mengalami banyak perkembangan, sehingga semakin banyak informasi yang dapat
diekstrak dan ditampilkan untuk keperluan interpretasi yang dihubungkan dengan
geologi bawah permukaan. Tujuan dari analisis atribut seismik salah satunya adalah
untuk mengidentifikasi karakteristik resevoar pada daerah patahan.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Gelombang S (S-wave)
Gelombang ini dikenal sebagai gelombang transversal
(transversalwave) yang bersifat sebagai gelombang geser (shear-
wave) gerakan partikel medium tegak lurus terhadap arah penjalaran
gelombangnya.
lapisan
lapisan pertama, muka gelombangnya lebih cepat menjalar. Apabila diperhatiakan,
pada sudut yang datang lebih besar dari sudut yang kritis muncul gelombang
head wave yang pada muka gelombangnya berupa bidang datar bergerak dengan
kecepatan V2 yang lebih besar. Terjadi hal yang sama pada bidang batas antara
lapisan dua atau tiga.
Seismik 2-D atau 3-D dapat dilakukan menggunakan teknik inversi atau
dapat juga mengunakan atribut agar dapat memperjelas citra. Setelah langkah
pengambilan data dan pengolahan data selesai, langkah terakhir adalah
menganalisa interpretasi data seismik fungsinya untuk menentukan struktur
perangkap hidrokarbon. Kombinasi dari data seismik dengan data geologi kawasan
yang diperoleh maka dapat diambil kesimpulan ada atau tidaknya keberadaan
hidrokarbon di suatu wilayah. Dalam interpretasi data seismik sehingga
mempermudahkan untuk melihat keberadaan hidrokarbon (anomaly)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ramdhani, E., Dewanto, O., Karyanto, K., & Yulianto, N. (2018). Perhitungan
Cadangan Hidrokarbon Formasi Talang Akar Menggunakan Analisis
Petrofisika Dan Seismik Inversi AI Dengan Pendekatan Map Algebra
Pada Lapangan Bisma, Cekungan Sumatera Selatan. Jurnal Geofisika
Eksplorasi, 4(3), 3-14.