PENDAHULUAN
waktu relatif singkat dan cepat dalam interpretasi, biaya relatif murah dan
berdiri masih memegang peran penting dalam diagnosa secara cepat kelainan di
rongga dada dan jantung, serta untuk memonitor respon terhadap tindakan
merupakan penyakit yang menjadi perhatian global. India, Indonesia dan China
23%, 10% dan 10% dari seluruh penderita di dunia. Pada tahun 2015, di
tahun 2014 yang sebesar 324.539 kasus. Jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan
1
2
terdapat di provinsi dengan jumlah penduduk yang besar yaitu Jawa Barat, Jawa
Timur dan Jawa Tengah3. Ada potensi paparan radiasi yang lebih pada pasien
sistem analog yang berbasis kaset-intensifying screen dan film. Ada beberapa
teknologi digital radiografi, yakni penggunaan bahan lain untuk pengganti film,
tetapi juga meningkatkan kualitas citra dan upaya mereduksi paparan radiasi
pemeriksaan CR dapat secara langsung dan secara tidak langsung, karena tidak
pemeriksaan radiografi dapat diukur dengan Entrance Skin Air Kerma (ESAK)
atau Entrance Surface Dose (ESD). Kedua istilah tersebut dapat dipakai untuk
adalah rekomendasi nilai panduan dosis sesuai organ anatomi yang diperiksa
3
nilai panduan dosis radiografi diagnostik pada orang dewasa sebesar 0,4 mGy5.
Hal ini menjadi penting untuk dilakukan dan perlu dikembangkan demi
dosis radiasi yang diterima oleh pasien, telah menetapkan Perka Bapeten nomor
diagnostik dan intervensional, dimana salah satu uji yang dilakukan adalah
mengukur dosis yang diterima pasien berdasarkan estimasi paparan radiasi pada
memastikan bahwa paparan radiasi terhadap pasien, pada setiap jenis pesawat
Bapeten.
Nilai panduan dosis dan prosedur pengukuran dosis radiasi saat ini
radiografi. Diantara penyebabnya adalah tidak memiliki alat ukur dan phantom,
B. Perumusan Masalah
dengan memperhatikan dosis radiasi yang diterima oleh pasien, sesuai dengan
radiografi harus memenuhi nilai panduan dosis sesuai organ anatomi yang
mengamati efek yang dihasilkan dari pengaturan parameter eksposi dan teknik
hamburan dan atenuasi dari jaringan tubuh sehingga dapat diterapkan pada
kondisi paparan radiasi yang serupa dengan pemeriksaan klinis. Akan tetapi,
Phantom ANSI dapat menjadi obyek paparan radiasi sebagai salah satu
pada phantom dengan lembar akrilik sebesar 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5; 3 dan 3,5 cm.
atenuasi dan hamburan pada obyek yang semakin tebal, sehingga dapat
digunakan untuk melihat profil dosis radiasi (Entrance Surface Dose). Adapun
juga agar mendapat informasi yang akurat terkait parameter Exposure Index
Nilai piksel citra digunakan sebagai representasi pembentukan citra digital pada
Index dan nilai piksel citra yang dihasilkan dari variasi ketebalan modifikasi
variasi ketebalan?
4. Bagaimana korelasi variasi ketebalan phantom dengan nilai piksel citra hasil
6. Bagaimana korelasi nilai piksel citra dengan Entrance Surface Dose hasil
7. Bagaimana korelasi Exposure Index dengan nilai piksel citra hasil paparan
E. Tujuan Penelitian
radiasi berdasarkan informasi nilai Exposure Index dan nilai piksel citra
phantom”.
F. Manfaat Penelitian
posteroanterior.
Entrance Surface Dose, Exposure Index serta nilai piksel citra pada
phantom”, Entrance Surface Dose, Exposure Index dan nilai piksel citra
pada paparan “ANSI chest phantom” untuk optimalisasi dosis radiasi pasien
G. Keaslian Penelitian
pembuatan phantom yang digunakan untuk menguji nilai dosis radiasi pasien10.
ANSI dengan variasi ketebalan dan metode analisis Exposure Index dan nilai
dosis radiasi pasien pernah dilakukan oleh Silva, dkk dengan menggunakan
serap pasien11. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada jenis phantom, CR,
(dahulu Kodak), ANSI phantom dan ImageJ untuk analisis nilai piksel citra,
yang menggunakan detektor solid state) telah dilakukan oleh Sharma, dkk12.
Persamaan dengan peneliti adalah sama-sama meneliti ESD dan salah satu jenis
ESD hasil perhitungan tidak berbeda signifikan dengan ESD pasien dengan
teknik kVp standar, optimasi terjadi pada 50 kVp 10 mAs dan ESD 2.24 mGy,
sedangkan untuk teknik kVp tinggi optimasi terjadi pada eksposi 100 kVp 1
chest phantom” yang dihubungkan dengan nilai Entrance Surface Dose (ESD)
sebagai profil dosis radiasi, serta hubungan ESD dengan Exposure Index dan
nilai piksel, sebagai komponen yang berkaitan erat dengan kualitas citra CR.
H. Ruang Lingkup
2017.