Anda di halaman 1dari 8

PERBANDINGAN KUALITAS CITRA ANTARA T2W DIXON WATER

IMAGE DENGAN STIR PADA PEMERIKSAAN MRI LUMBAL


DENGAN KASUS LBP PADA MRI 3 T

Yolanda Pangestu Ananda 1; Rosy Setiawati2 ; Muhaimin3


1
Mahasiswa D-IV Teknologi Radiologi Pencitraan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
Surabaya

2
Dokter spesialis radiologi konsultan RSUD Dr.Soetomo Surabaya

3
Dosen prodi D-IV Teknologi Radiologi Pencitraam Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
Surabaya

Email : yolanpangestu@gmail.com

Abstrak

Latar belakang : Pada pemeriksaan MRI Lumbal sering terdapat gambaran lemak yang
tampak hyperintense yang dapat mengganggu gambaran patologi dari lumbal, sehingga perlu
dilakukan teknik fat suppression. Pada MRI Lumbal terdapat beberapa teknik fat suppression,
diantaranya yaitu STIR dan T2W Dixon Water Image. Beberapa literatur menyebutkan bahwa
teknik dixon memiliki kualitas citra yang lebih baik dibanding teknik fat suppression yang lain.
Penelitian mengenai perbandingan kualitas citra antara STIR dan T2W Dixon Water Image
pada MRI Lumbal pernah dilakukan sebelumnya menggunakan MRI 1,5 T, sedangkan pada
MRI 3 T masih belum pernah dilakukan.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas citra antara T2W
Dixon Water Image dengan STIR pada pemeriksaan MRI Lumbal dengan kasus LBP pada MRI
3 T.
Metode : Penelitian ini dilakukan pada 30 pasien dengan kasus LBP. Setiap pasien dilakukan
pemeriksaan MRI Lumbal dengan penambahan sequence T2W Dixon Water Image dan STIR.
Hasil citra dari kedua sequence kemudian dibandingkan berdasarkan perhitungan nilai SNR
serta nilai homogenitas fat suppression, nilai ketajaman lesi, dan nilai ketidaktampakan artefak
oleh dua radiologist. Pengolahan data pada penelitian ini yaitu menggunakan paired t-test dan
wilcoxon sign rank test.
Hasil :Berdasarkan nilai SNR diperoleh nilai pada T2W Dixon Water Image sebesar 203,7943
dan STIR sebesar 175,5457 (𝜌 < 0,05). Berdasarkan nilai homogenitas fat suppression
diperoleh nilai pada T2W Dixon Water Image sebesar 3,617 dan STIR sebesar 3,183 (𝜌 <
0,05). Berdasarkan nilai ketajaman lesi diperoleh nilai pada T2W Dixon Water Image sebesar
3,417 dan STIR sebesar 3,050 (𝜌 < 0,05). Berdasarkan nilai ketidaktampakan artefak diperoleh
nilai pada T2W Dixon Water Image sebesar 3,783 dan STIR sebesar 3,383 (𝜌 < 0,05).
Kesimpulan :Terdapat perbedaan kualitas citra antara T2W Dixon Water Imagedengan STIR.
Kualitas citra berdasarkan nilai SNR , homogenitas fat suppression, ketajaman lesi dan
ketidaktampakan artefak antara T2W Dixon Water Image dengan STIR lebih bagus pada T2W
Dixon Water Image
Kata Kunci :Dixon, STIR, Kualitas Citra
Background :AtLumbar MRI is often shows hyperintense fat that can interfere with pathology
of the lumbar, so we need fat suppression technique. In the lumbar MRI are some fat-
suppression techniques, among which STIR and T2W Dixon Water Image. Some literature
mention that dixon techniques have better image quality than the other fat suppression
technique. Research on image quality comparison between STIR and T2W Dixon Water Image
on lumbar MRI is done using 1.5 T MRI, while in the MRI 3 T still has not been done before.
Aim : This study aims to determine the image quality comparison between T2W Dixon Water
Image with STIR MRI lumbar with cases of LBP on MRI 3 T.
Method :This study was conducted in 30 patients with LBP cases. Each patient was examined
with addition of lumbar MRI sequences Dixon Water T2W and STIR image. The results of the
second image sequence is then compared by calculating the value of the SNR and the value of
the homogeneity of fat suppression, sharpness value of the lesion, and the value of the
invisibility of artifacts by two radiologist. The data in this research is using paired t-test and the
Wilcoxon signed rank test.
Results: Based on the values obtained SNR value Dixon Water T2W Image of 203.7943 and
175.5457 for STIR (𝜌 < 0,05). Based on the homogeneity of fat suppression T2W values
obtained at the Dixon Water Image by STIR at 3.617 and 3.183 (𝜌 < 0,05)Based on the
sharpness value on T2W lesion values obtained by Dixon Water ImageSTIR 3,417dan
amounted to 3,050 .(𝜌 < 0,05) Based on the values obtained invisibility artifacts on T2W
Dixon Water Image by STIR 3,783 and amounted to 3,383. (𝜌 < 0,05)
conclusion: There is a difference in image quality between T2W Dixon Water Image with
STIR. Quality of the image based on the value of SNR, homogeneity of fat suppression,
sharpness lesions and artifacts between invisibility Dixon Water T2W Image with STIR nicer
on Dixon Water T2W Image
Keywords :Dixon, STIR, Image Quality

PENDAHULUAN

Pada MRI Lumbal dengan kasus LBP salah satu sekuens yang sering digunakan yaitu
Fast Spin Echo (FSE). Sekuens FSE lebih sering digunakan karena memiliki waktu scanning
yang lebih singkat bila dibandingkan dengan Spin Echo (SE),akan tetapi pada sekuens FSE
dengan pembobotan T2, gambaran lemak akan tampak hiperintense. Hal tersebut dapat
mengganggu gambaran patologis dari lumbal. Oleh karena itu diperlukan teknik untuk menekan
lemak (Fat Suppresion) agar gambaran lemak menjadi hypointense (Westbrook, 2014).
Pada pemeriksaan MRI Lumbal dengan kasus LBP, Short Tau Inversion Recovery (STIR)
biasanya digunakan untuk menekan sinyal lemak. STIR merupakan salah satu pulsa sekuens
yang termasuk dalam golongan inversion recovery. STIR menggunakan pembobotan T1 atau
biasa disebut “tau”. STIR membuat jaringan lemak untuk recovery dari inversi penuh ke bidang
transversal sehingga tidak ada magnetisasi longitudinal pada lemak. Peristiwa ini disebut
dengan “null point”. Pada peristiwa tersebut maka jaringan lemak akan tersuppresi
(Westbrook, 2011), akan tetapi pada STIR dihasilkan kualitas citra dengan nilai SNR yang
rendah (Westbrook, 2014). Oleh sebab itu diperlukan teknik fat suppression lain untuk
menggantikan teknik STIR.
Salah satu alternatif teknik fat suppresion yang dapat digunakan pada MRI Lumbal yaitu
Dixon Water Image. Dixon memanfaatkan perbedaan frekuensi atau disebut dengan Chemical
Shift untuk memisahkan sinyal air dan lemak. Pada Dixon, terdapat dua kali akuisisi. Pada
akuisisi pertama perputaran sinyal lemak dengan air searah (In Phase). Sedangkan pada akuisisi
kedua perputaran sinyal lemak dengan air berlawanan (Opposed Phase). Fat Suppression pada
Dixon terjadi ketika In Phase ditambahkan dengan Opposed Phase (Del Grande et al, 2014).
Teknik Dixon dinilai lebih baik bila dibandingkan dengan STIR. Teknik Dixon dinilai memiliki
nilai SNR yang lebih tinggi dibanding STIR (Geurini et a, 2014).
Penelitian mengenai perbandingan Dixon Water Image dengan STIR pada MRI Lumbal
pernah dilakukan dengan menggunakan MRI 1.5T sedangkan pada MRI 3T belum pernah
dilakukan sebelumnya. Menurut (Tagliafico et al, 2016) penggunaan medan magnet yang tinggi
mampu memberikan nilai SNR yang tinggi yang dapat mempengaruhi kualitas citra yang
dihasilkan, sehingga perlu dilakukan penelitian serupa dengan menggunakan MRI 3T. Oleh
karena itu, penulis ingin meneliti lebih lanjut mengenai perbandingan kualitas citra dari dua
teknik fat suppression yaitu Teknik Dixon dan STIR pada MRI Lumbal menggunakan MRI 3T.

METODE

Penelitian ini dilakukakan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum dr. Soedono
Madiun menggunakan MRI Siemens Magnetom Skyra dengan kekuatan magnet 3 Tesla.
Pengambilan data dilakukan selama dua bulan yaitu bulan September hingga Oktober.
Berdasarkan metodenya penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
pendekatan prospektif. Analisa data pada penelitian yaitu menggunakan uji kuantitatif dan
kualitatif dengan studi komparatif.

Pada penelitian ini digunakan sebanyak 30 sampel yang memenuhi kriteria inklusi.
Adapun kriteria inklusi yang digunakan yaitu pasien yang dilakukan pemeriksaan MRI Lumbal
dengan klinis LBP dengan usia > 18 tahun. Subjek pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan
MRI Lumbal dengan parameter yang sama. Kemudian pada pemeriksaan MRI Lumbal
dilakukan scanning dengan irisan sagital menggunakan sequence STIR dan Dixon Water
Image. Setelah itu diperoleh hasil citra dari masing-masing sequence. Dari hasil citra yang
diperoleh, dilakukan penilaian kualitas citra. Penilaian kualitas tersebut dilakukan secara
kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif yaitu dengan menentukan nilai SNR. Sedangkan
penilaian kualitas citra secara kualitatif yaitu dengan mengisi kuisioner yang meliputi nilai
homogenitas fat suppression, nilai ketajaman lesi, dan nilai ketidaktampakan artefak oleh dua
dokter spesialis radiologi.

Nilai SNR diukur menggunakan ROI (Region of Interest). ROI diletakkan pada daerah
Discus Intervertebralis (DI) sekecil mungkin dengan intensitas yang homogen. Kemudian, ROI
pada daerah background berada di luar lumbal, dengan menghindari daerah artefak bila ada.
Dalam desplay akan tertera nilai mean dan standar deviasi. Nilai SNR diperoleh dengan cara
membagi sinyal mean daerah terukur dengan standar deviasi noise (daerah background).

Pada penelitian ini dilakukan uji Paired t-test untuk mengetahui nilai perbandingan
kualitas citra dari T2W Dixon dan STIR pada pemeriksaan MRI Lumbal dengan kasus LBP
pada nilai SNR. Pada data kuisioner oleh dua responden yang merupakan radiologis dilakukan
uji reabilitas untuk mengetahui nilai kesepakatan antara dua responden, selain itu juga
dilakukan uji Wilcoxon Sign Rank Test untuk membandingkan dua pengamatan yang berasal
dari satu sampel pada kuisioner. (Wibowo et al, 2016)
HASIL

Variabel Mean Sig


STIR 175,5457 0,006
T2W Dixon Water Image 203,7943

Tabel 1. Uji Paired T – Test Nilai SNR pada sequence T2W Dixon Water Image dan
STIR

Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS pada Tabel 1, diperoleh hasil bahwa


terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai SNR antara sequence T2W Dixon Water Image
dengan STIR. Nilai SNR dari T2W Dixon Water Image lebih besar dari STIR.

Mean
Variabel Sig
STIR T2W Dixon Water Image
Homogenitas Fat Suppression 3,183 3,617 0,011
Ketajaman Lesi 3,050 3,417 0,007
Ketidaktampakan Artefak 3,383 3,783 0,005
Tabel 2. Wilcoxon Sign Rank Test nilai kualitas citea pada STIR dan T2W Dixon Water
Image
Dari perhitungan menggunakan SPSS pada Tabel 2 diperoleh hasil bahwa terdapat
perbedaan nilai homogenitas fat suppression, ketajaman lesi, dan ketidaktampakan artefak
antara T2W Dixon Water Image dengan STIR . Nilai mean dari ketiga variebel menunjukan
bahwa pada scanning T2W Dixon Water Image lebih besar bila dibandingkan dengan STIR.
PEMBAHASAN

Gambar 1 a) nilai SNR pada STIR, b) nilai SNR pada T2W Dixon Water Image
Pada Gambar 1 menampilakan gambar perhitungan nilai SNR menggunakan ROI
pada STIR dan T2W Dixon Water Image. Berdasarkan perhitungan nilai SNR, terlihat
bahwa nilai SNR pada T2W Dixon Water Imagelebih tinggi dibandingken dengan STIR.

Perbedaan nilai SNR antara STIR dengan T2W Dixon Water Image dikarenakan
prinsip dasar pada kedua teknik tersebut berbeda. Pada STIR digunakan TI atau tau untuk
menekan sinyal lemak. Pada saat TI, sinyal pada lemak mengalami recover dari full inversion
ke bidang transversal, sehingga tidak ada magnetisasi longitudinal pada lemak. Karena tidak
ada magnetisasi longitudinal pada lemak, maka tidak ada komponen transversal pada sinyal
lemak, sehingga sinyal lemak pada titik nulled (Westbrook, 2011). Saat sinyal lemak
mengalami T1 recovery,jaringan lain tidak cukup waktu untuk merecover, sehingga nilai
SNR pada jaringan tersebut cenderung rendah. Pada T2W Dixon Water Image, digunakan
efek perbedaan frekuensi atau chemical shift untuk memisahkan sinyal air dan lemak.
Akuisisi gambar pada T2W Dixon Water Image dilakukan saat sinyal air dan lemak
terakuisisi in dan out phase.Sebagai hasilnya, perubahan echo menjadi optimal, sehingga
menghasilkan nilai SNR yang tinggi (Reeder Scott, 2007).
Gambar 2 a) hasil citra pada STIR, b) hasil citra pada T2W Dixon Water Image
Pada Gambar 2, terdapat hasil citra salah satu sampel yang mana a) merupakan hasil citra
STIR, dan b) merupakan hasil citra T2W Dixon Water Image. Menurut penilaian radiologist,
fat suppression pada T2W Dixon Water Image tampak lebih homogen dibandingkan dengan
STIR.

Perbedaan nilai homogenitas fat suppression tersebut dikarenakan prinsip yang


digunakan dari kedua teknik berbeda. STIR menggunakan pulsa inversi untuk menekan sinyal
dengan short T1 yang merupakan sinyal lemak. Akan tetapi TI yang mensupresi sinyal lemak
juga memberikan efek pada jaringan lain yang merupakan short T1, sehingga penekanan sinyal
lemak tidak dapat spesifik. Hal tersebut dapat mengurangi tingkat homogenitas fat suppression
dari STIR. Nilai homogenitas fat suppression pada T2W Dixon Water Image lebih tinggi
dibanding STIR karena teknik T2W Dixon Water Imagemenggunakan perbedaan frekuensi
antara sinyal lemak dan air. Dengan pemisahan sinyal lemak dan air, maka sinyal lemak dapat
ditekan secara spesifik, sehingga akan lebih homogen (Del Grande et al, 2014).

Gambar 3 a) hasil citra pada STIR, b) hasil citra pada T2W Dixon Water Image
Pada Gambar 3, terdapat hasil citra salah satu sampel yang mana a) merupakan hasil citra
STIR, dan b) merupakan hasil citra T2W Dixon Water Image. Berdasarkaan pengamatan
radiologist lesi pada T2W Dixon Water Image lebih terlihat dengan adanya perbedaan kontras
yang tinggi antara lesi dan jaringan sekitarnya.

Pada T2W Dixon Water Image nilai ketajaman lesi lebih tinggi dibanding STIR
dikarenakan homogenitas fat suppression pada T2W Dixon Water Image lebih tinggi.
Homogenitas fat suppression menyebabkan sinyal air pada area lesi tampak hyperintensi
sehingga perbedaan kontras antara lesi dengan jaringan normal di sekitarnya akan terlihat jelas.

Gambar 4 a) hasil citra pada STIR, b) hasil citra pada T2W Dixon Water Image

Gambar 4 terlihat hasil citra pada STIR dan T2W Dixon Water Image. Berdasarkan
pengamatan radiologis, artefak pada T2W Dixon Water Image lebih sedikit bila dibandingkan
dengan STIR.

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian (Russel et al, 2011) yang mengatakan bahwa T2W
Dixon Water Image memiliki sedikit artefak dibandingkan dengan STIR. Menurut (Russel et
al,2011), T2W Dixon Water Image sangat sesuai digunakan pada pasien yang tidak kooperatif
dikarenakan T2W Dixon Water Image mampu mengurangi motion artefak pada MRI Lumbal
karena teknik Dixon dapat mengatur minimum spacing echo yang dapat meningkatkan efisiensi
scaning, sehingga artefak pada lumbal dapat dikurangi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil beberapa kesimpulan di antaranya bahwa


kualitas citra berdasarkan nilai SNR , homogenitas fat suppression, ketajaman lesidan
ketidaktampakan artefak antara T2W Dixon Water Image dengan STIR terdapat perbedaan
yang signifikan Dari perbedaan tersebut kualitas citra yang dihasilkan lebih bagus pada T2W
Dixon Water Image.

DAFTAR PUSTAKA

Del Grande, Filippo, Francesco Santini, Daniel, Michael R., Cooper W., Garry E., John
A.(2014). Fat-Suppression Technique for 3-T MR Imaging of the Musculoskeletal
System.RSNA,34,1,217-233

Guerini, Henri, Patrick Omoumi, Francois Gulchoux, Velerie Vullemin, Gerard Morven, Marc
Zins, Fabrice Thevenin, Jean Luc Drape.(2015). Fat Suppression with Dixon Technique
in Musculoskeletal Magnetic Resonance Imaging:A Pictoral Review.Seminars in
Musculoskeletal Radiology,19,4,335-347

Reeder, Scott.(2007).Consistent, Reliable, Fat Suppressed Imaging Even with Difficult


Anatomy.A GE Healthcare MR Publication.16-17

Russel N.Low, Mather J.Austin, Jingfei M.(2011).Fast Spin – Echo Triple Echo Dixon : Initial
Clinical Experience With a Novel Pulse Sequence for Simultaneous Fat-Suppressed and
Nonfat-Suppressed T2W-Weighted Spine Magnetic Resonance Imaging.Journal of
MRI,33:390-400

Tagliafico, Alberto, Bianca Bignotti, Giulio Tagliafico, Carlo Martinolo.(2016).Usefulness of


IDEAL T2 imaging for homogeneous fat suppression and reducing susceptibility
artefacts in brachial plexus MRI at 3.0 T. Radiol med, 121, 45-53

Westbrook, Catherine, Carolyn Kaut Roth, John Talbot.2011.MRI in Practice.UK:Wiley


Blackwell

Westbrook, Catherine.2014.Handbook of MRI Technique fourth edition.UK:Wiley Blackwell

Wibowo, Arief, Soenarnatalina, Rachmah Indawati, Mahmudah, Diah Indriani.2008.Modul


SPSS.Surabaya:Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Anda mungkin juga menyukai